Negara: Ukraina

  • Misa Natal Ditemani Sirene Serangan Udara di Kyiv

    Misa Natal Ditemani Sirene Serangan Udara di Kyiv

    Jakarta, CNN Indonesia

    Warga tetap menghadiri Misa Pagi Natal meskipun sirene serangan udara menggema di langit Kyiv, Ukraina, pada Rabu (25/12).

    Rusia meluncurkan serangan rudal yang menargetkan sistem energi Ukraina dan beberapa kota lainnya.

    Serangan tersebut menewaskan satu orang di Dnipropetrovsk dan melukai enam orang lainnya.

    Akibatnya, pemadaman listrik terjadi di Kyiv, memengaruhi hingga setengah juta penduduk.

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1037: Biden Sebut Serangan Rusia ke Ukraina di Hari Natal ‘Keterlaluan’ – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1037: Biden Sebut Serangan Rusia ke Ukraina di Hari Natal ‘Keterlaluan’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1037.

    Presiden AS, Joe Biden mengutuk serangan Rusia di Ukraina pada hari Natal.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa serangan Rusia pada hari Natal sangat tidak manusiawi.

    Terjadi pemadaman listrik akibat rudal yang diluncurkan Rusia ke Ukraina.

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga mengutuk serangan Rusia.

    Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1037, dikutip dari TheGuardian:

    Biden Sebut Serangan Rusia di Ukraina pada Hari Natal Adalah Keterlaluan

    Presiden AS mengutuk keras serangan Rusia ke Ukraina pada pagi Natal, 25 Desember 2024.

    Biden menggambarkan serangan Rusia pada Hari Natal yang menargetkan infrastruktur energi sebagai ‘keterlaluan’.

    Ia mengecam serangan ini lantaran membuat terjadinya pemadaman listrik total di Ukraina.

    “Tujuan dari serangan keterlaluan ini adalah untuk memutus akses rakyat Ukraina terhadap pemanas dan listrik selama musim dingin dan membahayakan keamanan jaringan listriknya,” kata Biden.

    Atas kejadian ini, Biden meminta Departemen Pertahanan AS untuk melanjutkan lonjakan pengiriman senjata ke Ukraina.

    Volodymyr Zelensky soal Serangan Rusia: Tidak Manusiawi

    Zelensky menyebut serangan tersebut “tidak manusiawi”.

    Ia menuduh Putin melancarkan serangan pada hari Natal ini secara sengaja.

    “Hari ini, Putin sengaja memilih Natal untuk menyerang. Apa yang lebih tidak manusiawi? Lebih dari 70 rudal, termasuk rudal balistik, dan lebih dari seratus pesawat nirawak serang,” kata Zelensky di Telegram.

    Pemadaman Listrik di Ukraina

    Kharkiv mengalami pemadaman listrik akibat serangan Rusia.

    Setengah juta orang tidak memiliki pemanas, dengan suhu hanya beberapa derajat Celsius di atas nol.

    Pemadaman listik juga terjadi di ibu kota Ukraina, Kiev.

    Namun Zelensky menegaskan bahwa serangan Rusia tidak akan merusak Natal warga Ukraina.

    “Kejahatan Rusia tidak akan menghancurkan Ukraina dan tidak akan merusak Natal,” kata Zelensky.

    Ukraina Klaim Berhasil Menembak Jatuh 59 Rudal Rusia

    Serangan Rusia di Ukraina diklaim menggunakan 79 rudal.

    Pertahanan udara Ukraina mengatakan bahwa pihaknya berhasil menghalau 59 dari 78 rudal yang ditembakkan Rusia.

    Tidak hanya itu, mereka mengklaim menggaglkan 54 dari 102 drone milik Rusia.

    PM Inggris Kutuk Serangan Rusia

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan mengutuk keras serangan Rusia di Ukraina pada hari Natal.

    “Saya mengutuk serangan yang sedang berlangsung terhadap infrastruktur energi Ukraina ini,” kata Starmer. 

    Kemudian ia juga memberikan pujian terhadap warga Ukraina dan Zelensky karena tetap menjalani Natal meskipun ada serangan dari Rusia.

    “Saya memberi penghormatan kepada ketahanan rakyat Ukraina, dan kepemimpinan Presiden Zelensky, dalam menghadapi serangan pesawat nirawak dan rudal lebih lanjut dari mesin perang Putin yang berdarah dan brutal tanpa henti bahkan di hari Natal,” katanya.

    Berbeda dengan Klaim Kiev, Anggota NATO Rumania Sebut Tak Terdeksi Rudal Rusia

    Menurut anggota NATO Rumania, pihaknya tidak mendeteksi rudal Rusia yang melintasi wilayah udaranya.

    Otoritas militer Rumania telah diberitahu oleh otoritas militer Ukraina bahwa, sekitar pukul 7:30 pagi, sebuah rudal pasukan Federasi Rusia, yang akan menghantam wilayah Chernivtsi di Ukraina, akan terbang melalui wilayah udara Republik Moldova dan, selama sekitar dua menit, juga melalui wilayah udara Rumania,” kata kementerian pertahanan.

    Ledakan Terjadi di Vladikavkaz Akibat Pecahan Puing Drone Ukraina

    Gubernur Ossetia Utara Rusia,  Sergei Menyailo mengatakan bahwa puing-puing yang jatuh dari drone Ukraina yang ditembak jatuh menyebabkan ledakan di pusat perbelanjaan di kota Vladikavkaz.

    Akibat insiden ini, satu orang wanita dilaporkan tewas.

    Seorang Warga Negara Australia Ditangkap 

    Kementerian luar negeri Rusia mengatakan Australia telah menghubungi tentang kemungkinan penangkapan oleh tentara Rusia terhadap seorang warga negara Australia yang bertempur dengan pasukan Ukraina.

    Warga negara Australia tersebut diketahui bernama Oscar Jenkins.

    Ia ditangkap oleh tentara Rusia saat bertempur bersama pasukan Ukraina di wilayah Donbas. 

    Volodymyr Zelensky melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba

    Dalam panggilan telepon tersebut, Zelensky memberikan ucapan terima kasih atas bantuan tambahan yang diberikan oleh PM Jepang kepada Ukraina sebesar 3 miliar USD.

     Pemimpin Ukraina tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada Jepang atas total $12 miliar dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan keuangan yang diberikan kepada Ukraina

    (Tribunnews.com/Farrah Putri)

    Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina

  • Dianggap Rakus Energi, Rusia Larang Penambangan Kripto di 10 Wilayah – Page 3

    Dianggap Rakus Energi, Rusia Larang Penambangan Kripto di 10 Wilayah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Rusia melarang aktivitas penambangan mata uang kripto di 10 wilayah selama enam tahun ke depan. Keputusan ini diumumkan kantor berita pemerintah, Tass, dan menjadikan konsumsi energi yang tinggi sebagai alasan utama.

    Mengutip Engadget, Kamis (26/12/2024), penambangan kripto memang dikenal rakus energi. Di Amerika Serikat, misalnya, aktivitas ini menyumbang hampir 2,5 persen dari total penggunaan energi negara.

    Larangan ini mulai berlaku pada 1 Januari 2025 dan akan berlangsung hingga 15 Maret 2031. Dewan Menteri Rusia juga menyatakan kemungkinan penerapan larangan serupa di wilayah lain, terutama saat terjadi lonjakan permintaan energi.

    Sebaliknya, larangan ini juga dapat dicabut sementara atau dimodifikasi di wilayah tertentu jika komisi pemerintah meninjau perubahan permintaan energi dan menganggapnya perlu.

    Hubungan Rusia dengan penambangan kripto memang terbilang naik turun. Praktik ini baru sepenuhnya legal di Rusia sejak 1 November 2024.

    Para penambang diwajibkan mendaftar ke Kementerian Pembangunan Digital dan konsumsi energi mereka terus dipantau. Larangan ini menandai langkah terbaru pemerintah Rusia dalam mengatur industri kripto di negara tersebut.

    Negara tersebut melarang penggunaan mata uang kripto sebagai alat pembayaran yang sah pada tahun 2022, tetapi mengizinkan pembayaran lintas batas. Hal tersebut sebagian besar dilihat sebagai upaya Rusia untuk menghindari sanksi setelah invasi Ukraina.

     

  • Pesan Natal Paus Fransiskus: Seruan untuk Perdamaian di Ukraina dan Gaza – Halaman all

    Pesan Natal Paus Fransiskus: Seruan untuk Perdamaian di Ukraina dan Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Paus Fransiskus telah mendesak dunia untuk membungkam suara senjata dan mengatasi perpecahan dalam pesan Natalnya pada Rabu (25/12/2024).

    Dalam pidatonya pada Hari Natal “Urbi et Orbi” (kepada kota dan dunia), menyerukan pembicaraan antara Ukraina dan Rusia untuk mengakhiri perang.

    “Semoga suara senjata dibungkam di Ukraina yang dilanda perang!” kata Paus Fransiskus, dikutip dari Al-Arabiya.

    Menurut Paus Fransiskus, untuk menggelar negosiasi antara Ukraina dan Rusia dibutuhkan keberanian.

    “Gestur dialog dan pertemuan, untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi,” katanya.

    “Keberanian yang dibutuhkan untuk membuka pintu bagi negosiasi,” tambahnya.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya tak ingin terlibat dalam pembicaraan pedamaian tanpa pemulihan perbatasan Ukraina sebelum perang.

    Akan tetapi belakangan ini, Zelensky mulai melunak dan menginginkan perundingan segera terjadi.

    Paus Fransiskus juga menggunakan pesannya pada Hari Natal untuk membahas konflik di Timur Tengah.

    Pada pidatonya, ia mengatakan bahwa situasi di Gaza saat ini ‘sangat serius’.

    Oleh karena itu, ia menyerukan pembicaraan agar “pintu-pintu dialog dan perdamaian dibuka lebar-lebar”.

    “Saya memikirkan masyarakat Kristen di Israel dan Palestina, khususnya di Gaza, di mana situasi kemanusiaan sangat buruk,” katanya.

    Ia berharap, perdamaian di Gaza segera terjadi agar tak ada lagi korban jiwa dan para sandera bisa dibebaskan.

    “Semoga ada gencatan senjata, semoga para sandera dibebaskan dan bantuan diberikan kepada orang-orang yang kelelahan karena kelaparan dan perang,” tambahnya.

    Konflik telah berlangsung selama hampir 15 bulan, sementara upaya gencatan senjata yang berulang kali dilakukan menemui jalan buntu.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa lebih dari 45.361 warga Palestina telah tewas

    Sementara itu, Fransiskus membuka “pintu suci” Basilika Santo Petrus pada Malam Natal.

    Ini menandai dimulainya tahun Yubelium perayaan Katolik yang diperkirakan akan menarik lebih dari 30 juta peziarah ke Roma.

    Paus mengatakan tahun Yubelium seharusnya menjadi waktu bagi setiap individu, dan semua orang serta negara untuk menjadi peziarah harapan, untuk membungkam suara senjata dan mengatasi perpecahan, dikutip dari Yahoo News.

    Fransiskus juga mengatakan bahwa sekaranglah saatnya untuk meruntuhkan semua tembok pemisah.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Paus Fransiskus

  • Bungkam Suara Senjata, Atasi Perpecahan

    Bungkam Suara Senjata, Atasi Perpecahan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Paus Fransiskus dalam pesan natal 2024 menyerukan seluruh pihak “membungkam suara senjata” di seluruh dunia, dan mengimbau perdamaian di Timur Tengah, Ukraina, dan Sudan.

    Dalam pidato kepada 1,4 miliar umat Katolik di dunia pada 25 Desember 2024, Paus Fransiskus menyerukan perundingan demi perdamaian yang adil di Ukraina.

    “Saya mengundang setiap individu, dan semua orang dari semua negara … untuk menjadi peziarah harapan, untuk membungkam suara senjata, dan mengatasi perpecahan,” kata Paus.

    Pesan tersebut datang bersamaan dengan serangan Rusia ke Ukraina tepat pada har natal yang menghancurkan jaringan listrik di kawasan utara negara itu.

    Sri Paus dalam pidato Urbi er Orbi atau Untuk Kota dan Dunia tersebut, ia juga mengimbau gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera yang dilakukan para pihak yang bertikai.

    “Saya memikirkan komunitas Kristen di Israel dan Palestina, khususnya di Gaza, di mana situasi kemanusiaan sangat serius,” katanya kepada ribuan orang yang berkumpul di depan Basilika Santo Petrus.

    “Semoga ada gencatan senjata, semoga para sandera dibebaskan dan bantuan diberikan kepada orang-orang yang kelelahan karena kelaparan dan perang,” lanjutnya, seperti diberitakan AFP.

    Paus juga menyerukan perdamaian di Sudan yang sudah dilanda perang saudara yang brutal selama 20 bulan terakhir dan mengancam jutaan orang kelaparan.

    Dalam khotbah Misa Malam Natal 2024, Paus Fransiskus menyerukan umat manusia untuk berani mengubah sesuatu yang salah sebagai bentuk nyata dari harapan sehingga bisa berdampak pada dunia.

    Paus memimpin Misa Malam Natal yang berlangsung khidmat di Basilika Santo Petrus dan membuka Tahun Suci Katolik 2025. Natal tahun ini jadi natal ke-25 pemimpin umat Katolik Roma seluruh dunia itu.

    “Harapan adalah panggilan untuk tidak menunda, tertahan pada kebiasaan lama, atau berkubang dalam keadaan biasa-biasa saja atau bermalas-malasan,” kata Sri Paus.

    “Harapan memanggil kita… untuk tergerak dengan hal yang salah dan menemukan keberanian untuk mengubahnya,” lanjutnya.

    (AFP/end)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kecam Rusia yang Tetap Serang Ukraina di Hari Natal, Zelensky: Putin Tidak Manusiawi! – Halaman all

    Kecam Rusia yang Tetap Serang Ukraina di Hari Natal, Zelensky: Putin Tidak Manusiawi! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perayaan Hari Natal yang akrab kaitannya dengan kedamaian dan ketenangan sepertinya tak menyurutkan langkah Rusia untuk terus membombardir Ukraina.

    Hal ini terlihat dalam serangan teranyar Rusia di Hari Natal yang jatuh pada hari Rabu (25/12/2024).

    Tak peduli dengan perayaan Natal, Rusia melakukan serangan ke sistem energi dan beberapa kota di Ukraina dengan menggunakan rudal jelajah dan balistik serta drone pada hari Rabu tersebut.

    Akibat serangan tersebut, sebanyak setengah juta orang di wilayah Kharkiv kehilangan akses pemanas di tengah suhu musim dingin yang terus turun hingga beberapa derajat Celsius di atas nol.

    Serangan Rusia tersebut, juga membuat pemadaman listrik sementara terjadi di ibu kota Kyiv dan daerah lainnya.

    Dari angka korban jiwa, serangan tersebut, melukai setidaknya enam orang di kota Kharkiv di timur laut dan menewaskan satu orang di wilayah Dnipropetrovsk, menurut para gubernur setempat.

    Tindakan “tidak manusiawi” yang dilakukan pada Hari Natal tersebut pun mendapat kecaman keras dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

    “Hari ini, (Presiden Rusia Vladimir) Putin dengan sengaja memilih Hari Natal untuk menyerang. Apa ada orang yang bisa lebih tidak manusiawi? Lebih dari 70 rudal, termasuk rudal balistik, dan lebih dari seratus drone serangan,” kata Zelensky pada hari Rabu.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa pihaknya melakukan serangan “besar-besaran” di Hari Natal.

    Pihak Rusia juga mengakui bahwa tujuan utama serangan mereka di Hari Natal dilakukan guna menyabotase fasilitas energi kritis yang mendukung kerja “kompleks industri militer” Kyiv.

    “Tujuan serangan ini tercapai. Semua fasilitas telah berhasil dihancurkan,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Militer Ukraina mengatakan bahwa sistem pertahanan udara mereka berhasil menjatuhkan 59 rudal Rusia dan 54 drone semalam dan pada Rabu pagi.

    AS dan Moldova Ikut Kecam Serangan Rusia di Hari Natal

    Menanggapi serangan Rusia di Hari Natal tersebut, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden juga mengaku ikut geram.

    Biden turut mengecam serangan yang disebutnya “keji” dan menyatakan telah meminta Departemen Pertahanan AS untuk mempercepat pengiriman bantuan militer baru kepada Kyiv.

    “Serangan ini memutus akses rakyat Ukraina terhadap pemanas dan listrik selama musim dingin yang sangat mengancam keselamatan jaringan energinya.” ujar Biden, yang akan digantikan oleh Donald Trump bulan depan.

    Sementara itu di Moldova, negara tetangga barat Ukraina, juga turut mengecam Rusia.

    Hal ini terjadi karena rudal Rusia melanggar kedaulatan Moldova karena melintasi wilayah udaranya tanpa izin.

    Selain itu, beberapa serpihan drone serangan Rusia ke Ukraina tersebut juga jatuh di wilayahnya dan mengancam keselamatan warga Moldova.

    Presiden Moldova, Maia Sandu, mengatakan bahwa satu rudal Rusia melintasi wilayah udara negaranya selama serangan udara di Hari Natal tersebut.

    “Saat negara-negara kita merayakan Natal, Kremlin memilih jalan kehancuran dengan meluncurkan serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina dan melanggar wilayah udara Moldova,” tulis Sandu di media sosial.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Jet Tempur NATO Bergerak, Respons Serangan Hari Natal Rusia ke Ukraina

    Jet Tempur NATO Bergerak, Respons Serangan Hari Natal Rusia ke Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Polandia mengerahkan jet tempurnya pada hari Natal untuk merespons serangan rudal Rusia yang menghantam Ukraina. Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia mengumumkan bahwa sistem pertahanan udara darat juga ditempatkan dalam siaga tinggi di dekat perbatasan dengan Ukraina.

    “Langkah-langkah yang diambil bertujuan untuk memastikan keamanan di wilayah perbatasan yang terancam selama 24/7, termasuk selama musim liburan,” kata Komando Operasional melalui unggahan di media sosial X, dikutip Kamis (26/12/2024).

    Serangan rudal Rusia ini dilaporkan menghantam beberapa kota di Ukraina, termasuk Kharkiv, Dnipro, Kremenchuk, Kryvyi Rih, dan Ivano-Frankivsk. Serangan tersebut terutama menargetkan infrastruktur energi Ukraina, menyebabkan kerusakan besar pada sistem energi negara itu.

    “Kharkiv berada di bawah serangan roket besar-besaran. Serangkaian ledakan telah terdengar di kota ini, dan masih ada rudal balistik yang menuju ke kota. Tetaplah di tempat yang aman,” kata Wali Kota Kharkiv, Igor Terekhov, dilansir Newsweek.

    Sementara itu, kecaman keras juga dilontarkan Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Syhiba. “Serangan besar-besaran lainnya terhadap sistem energi Ukraina. Teror Natal ini adalah respons Putin kepada mereka yang berbicara tentang ilusi ‘gencatan senjata Natal’.”

    Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia menegaskan bahwa pengerahan jet tempur dan peningkatan siaga ini merupakan bagian dari strategi pertahanan yang terkoordinasi, khususnya di wilayah perbatasan dengan Ukraina.

    Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi dampak konflik yang meluas ke wilayah NATO, terutama setelah serangan besar Rusia ke Ukraina.

    Langkah serupa sebelumnya telah diambil Polandia beberapa kali selama konflik ini. Pada awal Desember, Polandia juga mengerahkan jet tempur untuk merespons serangan rudal Rusia ke Ukraina.

    Bahkan pada Agustus, dua jet tempur F-16 Polandia dikirim untuk mengintersepsi pesawat pengintai Rusia Il-20 yang beroperasi di wilayah udara internasional di atas Laut Baltik.

    (luc/luc)

  • Baba Vanga Ramal Kiamat Dimulai pada 2025, Dunia Berakhir Tahun Segini

    Baba Vanga Ramal Kiamat Dimulai pada 2025, Dunia Berakhir Tahun Segini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dunia dikejutkan dengan prediksi dari seorang ahli nujum bernama Baba Vanga. Ia meramal kiamat akan dimulai pada 2025.

    Wanita asal Bulgaria ini sudah wafat pada 1996, namun ia meramalkan banyak kejadian yang terjadi di dunia, termasuk kejadian 9/11, Covid-19, dan kemunculan ISIS.

    Lahir pada tahun 1911, Baba Vanga, yang bernama lengkap Vangeliya Pandeva Gushterova itu kehilangan penglihatannya pada usia 12 tahun setelah terjebak dalam badai. Setelah kejadian traumatis ini, ia dilaporkan mengembangkan kemampuan prekognisi yang membuatnya terkenal karena ramalannya.

    Vanga menghabiskan sebagian besar hidupnya di Bulgaria dan dikenal sebagai ‘Nostradamus dari Balkan’. Selain ramalannya tentang peristiwa global, ia juga meramalkan kematiannya.

    Dalam sebuah wawancara tahun 1990, Baba Vanga dilaporkan menyatakan bahwa ia akan meninggal pada tanggal 11 Agustus 1996. Sesuai dengan kata-katanya, Baba Vanga meninggal pada tanggal yang tepat itu.

    Sebelum wafat, Baba Vanga sempat menuliskan ramalan terkait apa yang akan terjadi di masa-masa yang akan datang, termasuk untuk tahun 2025 mendatang. Ia telah menyatakan bahwa kiamat dapat dimulai paling cepat pada tahun 2025, yang telah menimbulkan kekhawatiran serius di antara para pengikutnya dan masyarakat umum.

    Vanga juga meramalkan konflik besar di Eropa yang akan ‘menghancurkan’ populasi benua itu pada tahun 2025. Meski begitu, konflik besar ini tidak akan menghilangkan eksistensi manusia, yang menurutnya akan tetap ada hingga tahun 5079.

    Laporan ramalan Baba Vanga sendiri datang saat dunia sedang berkecamuk pasca perang Rusia-Ukraina. Pasalnya, perang ini menghadapkan dua raksasa nuklir di bumi, Rusia dan Amerika Serikat (AS).

    Rusia diketahui beberapa kali memberi peringatan soal bencana perang nuklir. Ini akibat langkah Barat ke Ukraina saat ini. Dukungan senjata AS dan sekutunya di aliansi NATO kepada Kyiv merupakan penyebabnya.

    Selain perang di Eropa, Baba Vanga juga meramalkan bahwa pada tahun 2025, Bumi akan bertemu dengan makhluk luar angkasa. Menurut ramalannya, alien ini akan tiba di planet kita dan membuat kehadiran mereka diketahui oleh umat manusia. Meski begitu, belum dijelaskan secara pasti dampak keberadaan alien di muka bumi.

    Melihat lebih jauh ke depan, Baba Vanga meramalkan bahwa di tahun 2043, Eropa akan jatuh ke dalam kekuasaan Islam. Di tahun 2076, ia juga menyebutkan bahwa komunisme akan hadir kembali di muka bumi.

    “Kemudian dunia akan berakhir pada tahun 5079 karena kejadian alam,” tuturnya dalam catatan ramalannya dikutip Times of India.

    (luc/luc)

  • Biden Kecam Serangan Rusia ke Ukraina Saat Hari Natal

    Biden Kecam Serangan Rusia ke Ukraina Saat Hari Natal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam serangan rudal Rusia ke jaringan listrik Ukraina pada hari natal. Dia menuding Rusia sengaja memutus akses warga Ukraina dari listrik dan penghangat.

    Rusia sebelumnya melancarkan 170 rudal dan drone ke jaringan listrik Ukraina. Listrik di sejumlah wilayah terputus di sejumlah wilayah dan seorang pekerja tewas dalam serangan itu.

    “Tujuan serangan keterlaluan ini adalah memotong akses warga Ukraina terhadap panas dan listrik saat musim dingin dan untuk membahayakan keamanan jaringan listrik Ukraina,” kata Biden dilansir AFP, Rabu (25/12).

    “Saya telah memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk melanjutkan pengiriman senjata ke Ukraina dan Amerika Serikat akan terus bekerja tanpa lelah memperkuat posisi Ukraina dalam pertahanan mereka menghadapi tentara Rusia,” ujae Biden.

    Pernyataan serupa juga disampaikan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Dia mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina di hari natal.

    “Saya memberi penghormatan terhadap ketangguhan masyarakat Ukraina dan kepemimpinan Presiden Zelensky dalam menghadapi serangan drone dan rudal dari mesin perang yang brutal dan berdarah milik Putin yang tak kenal jeda meski Natal,” ujar Starmer.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebur serangan Rusia itu tak berperikemanusiaan. Meski demikian, ia memastikan Ukraina tak gentar.

    “Kejahatan Rusia tak akan menghancurkan Ukraina dan tak akan merusak natal,” ungkap Zelensky.

    Serangan rudal dan drone ke jaringan listrik Ukraina adalah serangan besar ke-13 yang dilancarkan Rusia. Rusia menyebut lima orang di perbatasan Kursk dan Ossetia Utara tewas akibat serangan tersebut.

    Ukraina mengklaim berhasil menjatuhkan 58 dari 79 rudal yang ditembak Rusia. Namun, mereka gagal menghalau dua rudal balistik buatan Korea Utara, KN-23, yang diluncurkan Rusia.

    (dhf/end)

  • Lengkap! Pesan Natal Paus Fransiskus di Tengah Gonjang-ganjing Dunia

    Lengkap! Pesan Natal Paus Fransiskus di Tengah Gonjang-ganjing Dunia

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Paus Fransiskus menyerukan agar “senjata didiamkan” di seluruh dunia. Hal itu diungkapkan dalam pidato Natal tradisionalnya yang dikenal sebagai “Urbi et Orbi” di hadapan ribuan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Roma, Rabu (25/12/2024),

    Pesan ini disampaikan dengan fokus utama pada perdamaian di Timur Tengah, Ukraina, dan Sudan, sambil mengecam situasi kemanusiaan yang “sangat parah” di Gaza.

    “Saya memikirkan komunitas Kristen di Israel dan Palestina, terutama di Gaza, di mana situasi kemanusiaan sangat parah,” kata Paus, dilansir dari AFP.

    Ia mendesak adanya gencatan senjata, pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas, serta pemberian bantuan kepada rakyat yang menderita kelaparan dan perang.

    Seruan Perdamaian di Tengah Perang

    Paus juga mengajak untuk mengupayakan perdamaian yang adil di Ukraina, yang pada pagi Natal itu dihantam oleh 170 rudal dan drone Rusia. Serangan tersebut, yang disebut sebagai tindakan “tidak manusiawi” oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menewaskan seorang pekerja energi dalam serangan ke-13 terhadap sistem energi negara itu tahun ini.

    Zelensky mengecam Rusia dengan mengatakan, “Putin sengaja memilih Natal untuk menyerang. Apa yang lebih tidak manusiawi dari ini?”

    Ukraina, yang telah memindahkan perayaan Natalnya ke 25 Desember sebagai bentuk penolakan terhadap pengaruh Moskow, juga mengungkap bahwa serangan itu menghancurkan lebih banyak infrastruktur energi.

    Paus Fransiskus menggunakan momen ini untuk menyerukan dialog demi perdamaian yang adil di Ukraina, menekankan pentingnya mengakhiri konflik.

    Tragedi dan Tantangan Natal di Gaza dan Betlehem

    Di Gaza, tempat sekitar 1.100 umat Kristen tinggal, perayaan Natal tahun ini dibayangi oleh kehancuran akibat perang antara Hamas dan Israel.

    Ratusan orang berkumpul di sebuah gereja di Gaza untuk berdoa agar perang segera berakhir, sementara George al-Sayegh, seorang warga yang telah berlindung selama berminggu-minggu di Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius, mengatakan bahwa “Natal tahun ini membawa aroma kematian dan kehancuran.”

    Kondisi yang sama juga dirasakan di Betlehem, tempat kelahiran Yesus di Tepi Barat yang diduduki Israel.

    Kota ini memutuskan untuk tidak memasang pohon Natal raksasa atau dekorasi megah seperti tahun-tahun sebelumnya, sebagai bentuk solidaritas dengan penderitaan di Gaza. Walikota Bethlehem, Anton Salman, mengatakan, “Tahun ini kami membatasi kegembiraan kami.”

    Meskipun demikian, parade kecil dari kelompok pramuka di Alun-Alun Manger menjadi simbol perlawanan dan harapan. Dengan spanduk bertuliskan “Kami menginginkan kehidupan, bukan kematian,” mereka membawa pesan perdamaian yang menggema di tengah kesunyian.

    Krisis di Sudan

    Paus Fransiskus juga memperluas seruannya ke Sudan, yang telah dilanda perang saudara selama 20 bulan. Ia menyoroti ancaman kelaparan yang mengancam jutaan warga Sudan, mendesak agar konflik segera dihentikan.

    Sementara itu, di tingkat global, para pemimpin dunia turut menyuarakan pesan perdamaian di tengah perayaan Natal.

    Presiden AS Joe Biden mengungkapkan harapannya untuk kebebasan, cinta, dan kebaikan di negaranya, seraya menyoroti awal perayaan Hanukkah di komunitas Yahudi.

    Di Inggris, Raja Charles III berterima kasih kepada tenaga medis yang telah membantu perjuangan keluarganya melawan kanker, sambil menyerukan perdamaian di seluruh dunia.

    Perayaan Natal di Tengah Duka dan Harapan

    Natal tahun ini juga diwarnai tragedi lain, seperti jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan yang menewaskan 38 orang. Di Paris, umat Kristiani berkumpul untuk misa Natal pertama di Katedral Notre Dame setelah kebakaran besar pada tahun 2019, membawa harapan baru di tengah masa sulit.

    Dengan mengakhiri pidatonya, Paus Fransiskus menggarisbawahi pesan utamanya: “Semoga damai di bumi, dan semoga umat manusia bersatu untuk membawa akhir dari penderitaan yang disebabkan oleh perang dan konflik.”

     

    (luc/luc)