Negara: Ukraina

  • Trump Ngeluh Bicara dengan Putin Soal Ukraina: Tak Ada Kelanjutannya

    Trump Ngeluh Bicara dengan Putin Soal Ukraina: Tak Ada Kelanjutannya

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluhkan pembicaraannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang mengakhiri perang Ukraina. Trump mengatakan bahwa percakapannya dengan pemimpin Rusia itu tidak membuahkan hasil.

    “Setiap kali saya berbicara dengan Vladimir, percakapan saya lancar, tapi setelah itu tidak ada kelanjutannya,” kata Trump kepada para wartawan di Gedung Putih pada Rabu (22/10) waktu setempat, dilansir kantor berita AFP, Kamis (23/10/2025).

    Hal ini disampaikan Trump saat mengumumkan sanksi-sanksi terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia terkait perang di Ukraina.

    Trump sebelumnya telah menunda penerapan sanksi terhadap Rusia selama berbulan-bulan. Namun, kesabarannya habis setelah rencana pertemuan dengan Putin di Budapest gagal.

    Sanksi AS tersebut merupakan peningkatan besar dalam tindakan AS terhadap Rusia dan mencerminkan rasa frustrasi Trump yang semakin besar karena tidak dapat membujuk Putin untuk mengakhiri konflik.

    Sanksi tersebut mencakup pembekuan semua aset perusahaan minyak Rosneft dan Lukoil di Amerika Serikat, sekaligus melarang semua perusahaan AS berbisnis dengan kedua raksasa minyak Rusia tersebut.

    “Mengingat penolakan Presiden Putin untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini, Departemen Keuangan memberikan sanksi kepada dua perusahaan minyak terbesar Rusia yang mendanai mesin perang Kremlin,” kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam sebuah pernyataan.

    Menkeu AS itu mengatakan bahwa sanksi tersebut merupakan “salah satu sanksi terbesar yang telah kami terapkan terhadap Federasi Rusia.”

    Secara terpisah, Uni Eropa setuju untuk memberlakukan langkah-langkah baru yang bertujuan untuk menekan pendapatan minyak dan gas Moskow selama perang, kata seorang juru bicara kepresidenan Denmark.

    Paket sanksi tersebut — yang ke-19 dari Uni Eropa sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 — bertujuan untuk terus menekan Rusia di tengah upaya perdamaian Trump dan eskalasi serangan Rusia.

    Sanksi tersebut dijatuhkan beberapa jam setelah serangan terbaru Rusia semalam di Ukraina menewaskan tujuh orang, termasuk dua anak, dan menghancurkan sebuah taman kanak-kanak.

    Usai pengumuman sanksi, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menegaskan bahwa Amerika Serikat masih tetap ingin bertemu Rusia.

    “Kami masih ingin bertemu dengan Rusia,” kata Rubio kepada wartawan. “Kami akan selalu tertarik untuk terlibat jika ada peluang untuk mencapai perdamaian,” imbuhnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Makin Panas! Trump Jatuhkan Sanksi ke 2 Raksasa Minyak Rusia

    Makin Panas! Trump Jatuhkan Sanksi ke 2 Raksasa Minyak Rusia

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia pada hari Rabu (22/10) waktu setempat. Trump mengeluh bahwa pembicaraannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang Ukraina “tidak membuahkan hasil.”

    Uni Eropa juga mengumumkan rangkaian sanksi baru untuk menekan Rusia agar mengakhiri invasi tanpa henti selama tiga setengah tahun terhadap Ukraina, negara tetangganya, yang bersekutu dengan Washington.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (23/10/2025), Trump sebelumnya telah menunda penerapan sanksi terhadap Rusia selama berbulan-bulan. Namun, kesabarannya habis setelah rencana pertemuan dengan Putin di Budapest gagal.

    “Setiap kali saya berbicara dengan Vladimir, percakapan saya lancar, dan setelah itu tidak ada kelanjutannya,” kata Trump menanggapi pertanyaan dari seorang jurnalis AFP di Ruang Oval, Gedung Putih.

    Namun Trump menambahkan bahwa ia berharap “sanksi berat” terhadap dua raksasa minyak Rusia, Rosneft dan Lukoil tersebut, hanya akan berlangsung singkat. “Kami berharap perang akan berakhir,” ujarnya di samping Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte.

    Berbicara kepada wartawan setelah pertemuan tersebut, Rutte, yang sering dijuluki “si pembisik Trump”, mengatakan ia yakin bahwa “dengan tekanan yang berkelanjutan, kami akan dapat mengajak Putin ke meja perundingan untuk menyetujui gencatan senjata, dan kemudian perundingan lainnya setelahnya.”

    Sanksi AS tersebut merupakan peningkatan besar dalam tindakan AS terhadap Rusia dan mencerminkan rasa frustrasi Trump yang semakin besar karena tidak dapat membujuk Putin untuk mengakhiri konflik.

    Sanksi tersebut mencakup pembekuan semua aset Rosneft dan Lukoil di Amerika Serikat, sekaligus melarang semua perusahaan AS berbisnis dengan kedua raksasa minyak Rusia tersebut.

    “Mengingat penolakan Presiden Putin untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini, Departemen Keuangan memberikan sanksi kepada dua perusahaan minyak terbesar Rusia yang mendanai mesin perang Kremlin,” kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam sebuah pernyataan.

    Bessent mengatakan bahwa sanksi tersebut merupakan “salah satu sanksi terbesar yang telah kami terapkan terhadap Federasi Rusia.”

    Secara terpisah, Uni Eropa setuju untuk memberlakukan langkah-langkah baru yang bertujuan untuk menekan pendapatan minyak dan gas Moskow selama perang, kata seorang juru bicara kepresidenan Denmark.

    Paket sanksi tersebut — yang ke-19 dari Uni Eropa sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 — bertujuan untuk terus menekan Rusia di tengah upaya perdamaian Trump dan eskalasi serangan Rusia.

    Sanksi tersebut dijatuhkan beberapa jam setelah serangan terbaru Rusia semalam di Ukraina menewaskan tujuh orang, termasuk dua anak, dan menghancurkan sebuah taman kanak-kanak.

    Simak juga Video Trump Batal Bertemu Putin: Saya Tak Ingin Buang-buang Waktu

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Diawasi Putin, Rusia Gelar Uji Coba Kekuatan Nuklir

    Diawasi Putin, Rusia Gelar Uji Coba Kekuatan Nuklir

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengawasi langsung uji coba kekuatan nuklir Rusia di darat, laut, dan udara untuk melatih kesiapan dan struktur komando mereka. Uji coba itu dilakukan pada hari Rabu (22/10) waktu setempat.

    Dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Kamis (23/10/2025), uji coba tersebut meliputi peluncuran rudal balistik antarbenua “Yars” berbasis darat dari sebuah kosmodrom, peluncuran rudal balistik “Sineva” dari kapal selam nuklir di Laut Barents, dan peluncuran rudal jelajah berkemampuan nuklir dari pesawat pengebom strategis.

    Rusia telah melakukan latihan rutin kekuatan nuklirnya untuk menguji kemampuan. Juga untuk mengingatkan musuh-musuh bahwa Rusia memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia di tengah meningkatnya ketegangan Timur-Barat.

    Ketegangan meningkat seiring Putin belakangan semakin mendapat tekanan dari para pemimpin Eropa untuk segera mengakhiri invasinya di Ukraina.

    “Latihan ini menguji tingkat kesiapan komando militer dan keterampilan praktis personel operasional dalam mengorganisir kendali pasukan,” kata Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia dalam sebuah pernyataan.

    “Semua tujuan latihan tercapai,” imbuh Kremlin dalam pernyataannya.

    Sementara itu, NATO memulai latihan nuklir tahunannya awal bulan ini. Jet-jet tempur F-35A dan pesawat pengebom B-52 termasuk di antara sekitar 60 pesawat dari 13 negara yang mengambil bagian dalam latihan Steadfast Noon tersebut, yang diselenggarakan oleh Belgia dan Belanda.

    (ita/ita)

  • Kopi Darat Trump-Putin Ambyar, Rusia Latihan Nuklir-AS Bom Sanksi

    Kopi Darat Trump-Putin Ambyar, Rusia Latihan Nuklir-AS Bom Sanksi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Rusia pimpinan Presiden Vladimir Putin menggelar latihan nuklir besar-besaran, Rabu. Hal ini menyusul pengumuman tertundanya pertemuan antara Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Uji coba nuklir strategis ini mencakup peluncuran rudal balistik antarbenua “Yars” berbasis darat dari kosmodrom serta peluncuran rudal balistik “Sineva” dari kapal selam nuklir di Laut Barents. Ada pula peluncuran rudal jelajah berkemampuan nuklir dari pembom strategis.

    “Latihan tersebut menguji tingkat kesiapan komando militer dan keterampilan praktis personel operasional dalam mengatur kendali pasukan bawahan,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Kamis (23/10/2025).

    Rusia secara rutin melakukan latihan pasukan nuklirnya untuk mengingatkan musuh bahwa mereka memiliki gudang senjata nuklir terbesar di dunia di tengah meningkatnya ketegangan Timur-Barat. Latihan kekuatan nuklir Rusia ini berlangsung ketika NATO sendiri sedang menggelar latihan nuklir tahunan bernama Steadfast Noon yang dipandu oleh Belgia dan Belanda, melibatkan jet tempur F-35A dan pembom B-52 di antara 60 pesawat dari 13 negara.

    Sementara itu, gelaran ini dibuat saat pertemuan Putin dan Trump diputuskan untuk “ambyar”. Presiden Trump, yang membatalkan pertemuan yang direncanakan di Budapest itu, mengatakan masih ada yang belum siap terkait materi pertemuan itu.

    “Saya membatalkan pertemuan yang diantisipasi dengan Putin karena saya merasa kami tidak akan mencapai tempat yang harus kami capai.” Trump berharap sanksi tersebut.

    AS Jatuhkan Sanksi 

    Pembatalan pertemuan antara kedua pemimpin oleh Trump dilakukan menyusul tekanan yang meningkat agar Washington menjatuhkan hukuman yang lebih keras kepada Moskow atas keberlanjutan perang di Ukraina. Hal ini akhirnya juga bermuara pada keputusan AS untuk menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia, Rosneft dan Lukoil, beserta hampir tiga lusun anak perusahaan mereka.

    Trump beralasan ia “merasa saatnya telah tiba” untuk menjatuhkan sanksi tersebut, meskipun ia mengakui telah “menunggu waktu yang lama” untuk memberlakukannya. Sanksi ini diluncurkan seiring dengan seruan AS agar Moskow menyetujui gencatan senjata segera di Ukraina.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa ini adalah waktunya untuk menghentikan pembunuhan dan gencatan senjata segera. Bessent menambahkan dua perusahaan itu merupakan instrumen penting yang membiayai perang Rusia di Ukraina.

    “Mengingat penolakan Presiden Putin untuk mengakhiri perang tak berarti ini, Departemen Keuangan memberikan sanksi kepada dua perusahaan minyak terbesar Rusia yang mendanai mesin perang Kremlin,” katanya dimuat CNN International.

    Analis Eddie Fishman dari Atlantic Council memperingatkan bahwa sanksi primer terhadap Rosneft dan Lukoil hanyalah permulaan. Ia menyebut adanya peluang sanksi baru dalam kasus ini, khususnya bagi para trader di negara ketiga.

    “Intinya kemudian adalah apakah ada ancaman sanksi sekunder terhadap bank, kilang minyak, dan trader di negara pihak ketiga yang berurusan dengan Rosneft dan Lukoil,” kata Fishman.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Harga Minyak Dunia Melonjak 5% Usai AS Sanksi Dua Raksasa Energi Rusia – Page 3

    Harga Minyak Dunia Melonjak 5% Usai AS Sanksi Dua Raksasa Energi Rusia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak dunia melonjak tajam pada Rabu malam waktu AS (23/10/2025), setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjatuhkan sanksi tambahan terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia, yakni Rosneft dan Lukoil.

    Langkah ini diambil karena Washington menilai Moskow tidak menunjukkan komitmen serius untuk mengakhiri konflik bersenjata di Ukraina.

    Dikutip dari CNBC, Kamis (23/10/2025), harga minyak mentah Brent, sebagai acuan global, naik USD 3,03 atau 4,94% menjadi USD 64,35 per barel. Sementara harga minyak mentah AS (WTI) menguat USD 1,40 atau 2,39% menjadi USD 59,90 per barel.

    Sebelumnya, dalam sesi perdagangan reguler, Brent telah naik 2% ke USD 62,59 per barel, sedangkan WTI menguat 2,2% ke USD 58,50 per barel.

    “Sekarang saatnya menghentikan pertumpahan darah dan memulai gencatan senjata segera,” kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent saat mengumumkan sanksi tersebut.

     

  • Ambyar Rencana Perjumpaan Trump dan Putin

    Ambyar Rencana Perjumpaan Trump dan Putin

    Jakarta

    Rencana pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan besar batal. Trump tak ingin pertemuan yang sia-sia dengan Putin.

    Trump dan Putin sudah sejak beberapa minggu kemarin disebut-sebut akan melakukan pertemuan. Wacana pertemuan itu mencuat setelah percakapan telepon kedua pemimpin, yang diklaim Kremlin, berlangsung ‘sangat jujur dan penuh kepercayaan’.

    Pembicaraan telepon itu dilakukan di tengah upaya diplomatik dalam penyelesaian perdamaian untuk perang Ukraina, yang mereda selama dua bulan terakhir, setelah pertemuan puncak antara Putin-Trump di Alaska pada 15 Agustus lalu gagal membuahkan hasil yang substansial.

    “Telah disepakati bahwa perwakilan kedua negara akan segera mulai menyelenggarakan pertemuan puncak yang dapat digelar, misalnya, di Budapest,” kata ajudan utama Putin, Yuri Ushakov, saat berbicara kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Jumat (17/10).

    Ushakov juga mengatakan lokasi Budapest, ibu kota Hungaria, diusulkan oleh Trump, dan ‘segera’ didukung oleh Putin.

    “Itu adalah percakapan yang sangat substantif, dan pada saat yang sama, sangat jujur dan penuh kepercayaan,” sebutnya, sembari menambahkan bahwa percakapan telepon selama 2,5 jam itu merupakan inisiatif Rusia.

    Percakapan telepon antara Putin dan Trump itu dilakukan saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sedang dalam perjalanan ke Washington DC membahas sejumlah isu, termasuk salah satunya potensi pasokan rudal jarak jauh Tomahawk AS dengan Trump.

    “Vladimir Putin menegaskan kembali pernyataannya bahwa rudal Tomahawk tidak akan mengubah situasi di medan perang, tetapi akan secara signifikan merusak hubungan antara kedua negara kita. Belum lagi prospek penyelesaian damai,” ucap Ushakov.

    Menurut Kremlin, Trump mengatakan akan mempertimbangkan apa yang dikatakan Putin kepadanya sebelum bertemu Zelensky pada Jumat (16/10) waktu AS.

    Presiden Prancis Minta Dilibatkan

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut baik rencana pertemuan Trump dan Putin. Pada saat itu, Macron meminta Ukraina dan Eropa dilibatkan dalam pertemuan tersebut.

    “Sejak mereka membahas nasib Ukraina, Ukraina harus dilibatkan,” kata Macron kepada wartawan setelah pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa selatan di Slovenia dilansir AFP, Senin (20/10).

    Macron mengatakan Eropa harus dilibatkan saat perang berdampak pada keamanan Eropa.

    “Sejak mereka membahas dampaknya terhadap keamanan Eropa, Eropa harus dilibatkan,” kata Macron.

    Rencana Pertemuan Ambyar

    Trump mengatakan kemungkinan akan pertemuan yang sia-sia membuatnya menunda menggelar pertemuan dengan Putin. Trump mengatakan tak ingin membuang-buang waktu.

    “Saya tidak ingin pertemuan yang sia-sia,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, AS, ketika ditanya mengapa pertemuan itu dibatalkan, seperti dilansir AFP, Rabu (22/10/2025).

    “Saya tidak ingin membuang-buang waktu, jadi saya akan lihat saja nanti,” imbuhnya.

    Dilansir Al Jazeera, para pejabat dari Rusia dan AS juga memberikan sinyal pertemuan Putin dan Trump tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

    “Tidak ada rencana bagi Presiden Trump untuk bertemu dengan Presiden Putin dalam waktu dekat,” ujar seorang pejabat senior Gedung Putih kepada Al Jazeera.

    Moskow juga membantah bahwa pertemuan itu akan segera terjadi. Moskow mengatakan bahwa persiapan bisa memakan waktu.

    “Tidak ada kerangka waktu pasti yang ditetapkan di sini,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

    “Persiapan diperlukan, persiapan yang serius,” imbuhnya.

    Harapan untuk pertemuan puncak jangka pendek antara Putin dan Trump telah meredup dalam beberapa hari terakhir. Laporan menunjukkan bahwa penundaan ini disebabkan oleh perbedaan pandangan tentang kondisi yang diperlukan untuk mengakhiri konflik di Ukraina.

    Selama akhir pekan, Rusia mengirimkan komunike tertutup kepada AS yang menuntut kendali atas seluruh wilayah Donbas di Ukraina, menurut para pejabat yang berbicara kepada kantor berita Reuters dengan syarat anonim.

    Tuntutan tersebut bertentangan dengan keinginan yang diutarakan Trump pada hari Minggu untuk membekukan garis pertempuran di tempatnya saat ini.

    Kemudian, pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan mitranya dari AS, Marco Rubio, melakukan panggilan telepon menjelang pertemuan persiapan tatap muka yang direncanakan. Namun, Gedung Putih mengonfirmasi pada hari Selasa bahwa pertemuan tersebut juga tidak akan berlangsung.

    “Menteri Rubio dan Menteri Lavrov telah melakukan panggilan telepon yang produktif. Oleh karena itu, pertemuan tatap muka tambahan antara Menteri dan Menteri Luar Negeri tidak diperlukan,” kata seorang pejabat Gedung Putih kepada Al Jazeera dalam sebuah pernyataan.

    Halaman 2 dari 2

    (idn/idn)

  • Dingin Menyengat, Warga Ukraina Berlindung di Tenda Darurat Usai Serangan Rusia

    Dingin Menyengat, Warga Ukraina Berlindung di Tenda Darurat Usai Serangan Rusia

    Foto

    Tripa Ramadhan – detikNews

    Rabu, 22 Okt 2025 20:00 WIB

    Chernihiv – Setelah serangan Rusia memutus listrik, warga Chernihiv mencari kehangatan di tenda darurat. Di tengah suhu dingin, mereka bertahan menanti perbaikan energi.

  • Rusia Terus Gempur Ibu Kota Ukraina, 6 Orang Tewas-Listrik Padam

    Rusia Terus Gempur Ibu Kota Ukraina, 6 Orang Tewas-Listrik Padam

    Kyiv

    Rentetan serangan udara Rusia kembali menghantam area di dalam dan di sekitar Kyiv, ibu kota Ukraina. Sedikitnya enam orang tewas akibat serangan yang memicu pemadaman listrik di seluruh wilayah Ukraina tersebut.

    Serangan terbaru Moskow ini terjadi sehari setelah upaya penyelesaian perang, yang berlangsung hampir empat tahun terakhir, kembali menemui hambatan, dengan rencana pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dibatalkan.

    “Malam ini membuktikan bahwa Rusia tidak merasa cukup tertekan untuk memperpanjang perang,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pernyataan via media sosial menyusul serangan terbaru Moskow, seperti dilansir AFP, Rabu (22/10/2025).

    “Hingga saat ini, sedikitnya 17 orang luka-luka. Sangat disayangkan, enam orang tewas, dengan dua di antaranya masih anak-anak,” sebut Zelensky dalam pernyataan pada Rabu (22/10).

    Sejumlah jurnalis AFP yang ada di Kyiv melaporkan mereka mendengar beberapa ledakan pada malam hari dan melihat kepulan asap menjulang di langit ibu kota Ukraina tersebut.

    Menurut Kementerian Energi Ukraina, serangan-serangan Rusia juga menargetkan infrastruktur energi Ukraina, yang menyebabkan ribuan orang kehilangan akses terhadap pemanas ruangan dan aliran listrik di seluruh wilayah negara tersebut selama musim dingin.

    “Akibat serangan rudal dan drone besar-besaran terhadap infrastruktur energi, pemadaman listrik darurat telah diberlakukan di sebagian besar wilayah Ukraina,” demikian pernyataan Kementerian Energi Ukraina.

    Dalam pernyataan terpisah, Rusia mengatakan pasukannya telah mencegat 33 drone Ukraina semalam, tanpa melaporkan adanya kerusakan substansial akibat serangan drone tersebut.

    Serangan terbaru Rusia terhadap Ukraina itu terjadi setelah rencana pertemuan yang dijadwalkan antara Putin dan Trump dibatalkan.

    Trump sebelumnya mengatakan dirinya akan bertemu Putin untuk perundingan damai di Budapest, ibu kota Hungaria, dalam waktu dua minggu setelah melakukan percakapan telepon yang produktif untuk mengakhiri perang Ukraina.

    Namun, pada Selasa (20/10), dia mengurungkan rencana pertemuan tersebut, dengan mengatakan dirinya tidak menginginkan pertemuan yang “sia-sia”. Trump hingga kini belum menjelaskan alasannya membatalkan pertemuan tersebut.

    Lihat juga Video ‘Trump Batal Bertemu Putin: Saya Tak Ingin Buang-buang Waktu’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Harga Daging Dunia Capai Rekor Tertinggi, Kenapa?

    Harga Daging Dunia Capai Rekor Tertinggi, Kenapa?

    Jakarta

    Harga daging global mencapai rekor tertinggi pada September lalu, akibat pasokan yang ketat dan permintaan yang tinggi.

    Harga daging telah naik hampir 10% sepanjang tahun ini. Fakta ini merujuk indeks harga pangan yang disusun Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), yang mengukur variasi harga bulanan lima jenis produk pangan di tingkat dunia.

    Untuk kategori daging, yang mencakup daging sapi, babi, unggas, dan domba, mencapai rata-rata hampir 128 poin pada Agustus lalu. Angka itu menandai rekor tertinggi sejak indikator ini dibuat tiga dekade lalu.

    Merujuk indikator itu, harga daging sapi dan domba mengalami kenaikan, sementara harga daging babi dan unggas hampir stabil.

    Data ini mencerminkan kombinasi antara berkurangnya pasokan daging ekspor dari beberapa negara produsen utama dan permintaan impor global yang berkelanjutan, kata ekonom senior FAO, Monika Tothova.

    Wabah penyakit hewan, ketegangan politik serta ketidakpastian yang terus-menerus mengenai arah kebijakan perdagangan diseburnya menjadi faktor pemicu kenaikan harga.

    Untuk berlindung dari fluktuasi pasar, beberapa importir menimbun daging. Ini dianggap sebagai cara mengantisipasi potensi gangguan perdagangan.

    Kenaikan harga daging sapi

    Harga daging sapi naik bukan hanya karena kurangnya pasokan di negara-negara seperti Brasil dan Amerika Serikat, tapi juga karena faktor lain, seperti tingginya biaya pakan ternak, energi, tenaga kerja, dan transportasi.

    Faktor tadi diperparah suku bunga tinggi yang meningkatkan biaya bagi pengusaha untuk mendapatkan pembiayaan.

    Getty ImagesIndeks harga daging global naik 10% tahun ini.

    Harga daging di tingkat global juga naik, menurut Tothova, karena pasar di banyak negara telah terkonsentrasi di tangan segelintir pengolah daging besar. Mereka memegang kekuatan pasar secara signifikan sehingga membatasi persaingan dan memperkuat peluang penetapan harga.

    Semua ini terjadi di tengah ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan, seperti penerapan tarif, pembatasan kesehatan di beberapa negara, atau perubahan perjanjian perdagangan, menurut Tothova.

    Andres Oyhenard, pakar di firma konsultan Tardguila Agromercados, menyaksikan bagaimana pasokan daging sapi dari AS terus menurun dalam beberapa tahun terakhir.

    “Stok sapi AS berada pada titik terendah dalam 70 tahun,” ujarnya.

    “Baru sekarang ada indikasi bahwa lebih sedikit sapi yang dikirim ke rumah potong hewan untuk membangun kembali stok yang hilang,” kata Tothova. Langkah itu dikenal sebagai retensi hewan.

    Tothova berkata, siklus pembiakan dan pertumbuhan ternak membutuhkan waktu. Konsekuensinya, pemulihan jumlah hewan bisa memakan waktu hingga pertengahan 2027.

    Brasil, eksportir daging sapi terkemuka, juga perlahan-lahan bergerak menuju fase retensi ternak (untuk mendorong pembiakan) dengan tujuan membangun kembali pasokannya di masa mendatang.

    “Intinya adalah karena harga begitu tinggi, ada insentif untuk terus menangkap ikan,” jelas Oyhenard.

    Nilai daging sapi Brasil meningkat berkat permintaan global yang kuat, yang telah mengimbangi berkurangnya akses ke pasar AS setelah Presiden Donald Trump memberlakukan tarif 50%.

    Getty ImagesHarga daging sapi di AS telah meningkat sebesar 12% dalam setahun terakhir.

    Melihat kondisi global, harga daging sapi telah meroket di banyak belahan dunia.

    Harga sapi jantan yang digemukkan untuk disembelih naik 54% di Uni Eropa, 33% di AS, 26% di Brasil, dan 17% di Meksiko, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dan September tahun ini, menurut data dari World Beef Report.

    Hal ini tidak berarti harga akhir yang dibayarkan konsumen mengalami kenaikan yang sama.

    Terdapat banyak faktor lain dalam rantai produksi yang memengaruhinya, seperti jumlah daging yang diimpor, pajak yang dikenakan, biaya transportasi, struktur rantai pasok, dan tingkat persaingan antara pengolah daging dan pengecer.

    Harga gula dan produk susu turun

    Getty ImagesHarga gula di pasar internasional kini turun 21% dibandingkan tahun lalu.

    Meskipun harga daging di tingkat global mencapai rekor tertinggi, indeks FAO, yang memantau lima kategori pangan, turun pada September lalu.

    Indeks Harga Pangan rata-rata mencapai 128,8 poin September lalu. Ini dianggap mencerminkan penurunan kumulatif yang signifikan hampir 20% dari rekor tertinggi yang dicapai pada Maret 2022, saat terjadi invasi Rusia ke Ukraina.

    Penurunan rata-rata harga pangan pada bulan Septembersecara keseluruhandisebabkan oleh penurunan harga gula dan produk susu, yang mengimbangi kenaikan harga daging.

    Harga gula anjlok drastis hingga turun 21% secara tahunan, mencapai level terendah sejak Maret 2021, akibat produksi gula yang lebih tinggi dari perkiraan di Brasil.

    Pada saat yang sama, prospek panen yang baik di India dan Thailand, menyusul curah hujan monsun yang melimpah, dikombinasikan dengan perluasan perkebunan, juga berkontribusi terhadap penurunan harga.

    Sementara itu, harga susu hingga September lalu telah turun selama tiga bulan berturut-turut.

    Harga mentega, susu bubuk skim, dan susu bubuk murni turun, sementara harga keju hanya turun sedikit.

    Di wilayah lain, harga sereal (termasuk produk seperti gandum, jagung, dan beras) turun hampir 7% tahun lalu, sementara nilai minyak nabati di pasar internasional tetap 18% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

    (ita/ita)

  • Myanmar Gerebek Pusat Kejahatan Siber, Tangkap 2.000 Orang

    Myanmar Gerebek Pusat Kejahatan Siber, Tangkap 2.000 Orang

    Anda sedang membaca rangkuman berita terkini yang terjadi dalam 24 jam terakhir dari berbagai belahan dunia.

    Berita dari Myanmar menjadi pembuka Dunia Hari Ini, edisi Rabu, 22 Oktober 2025.

    Militer Myanmar gerebek pusat kejahatan siber

    Sebanyak 2.198 orang ditahan setelah militer Myanmar menutup operasi penipuan daring besar-besaran.

    Mereka menggerebek KK Park, sebuah pusat kejahatan siber, sebagai bagian dari operasi militer untuk memberantas penipuan daring, perjudian ilegal, dan kejahatan siber lintas batas.

    Surat kabar Myanma Alinn melaporkan tentara memastikan lebih dari 260 bangunan tidak terdaftar, dan menyita peralatan, termasuk 30 set terminal internet satelit Starlink.

    Media itu menerbitkan foto-foto yang memperlihatkan peralatan Starlink yang disita dan tentara yang dikatakan melakukan penggerebekan, meskipun tidak jelas kapan tepatnya foto-foto itu diambil.

    Cuaca ekstrem terjang Australia

    Suhu diperkirakan akan melonjak di negara bagian New South Wales (NSW) yang beribu kota di Sydney, sementara warga Melbourne di negara bagian Victoria dan Adelaide di Australia Selatan harus bersiap menghadapi angin kencang yang diperkirakan mengalami cuaca ekstrem, hari Rabu ini.

    Ahli meteorologi senior Miriam Bradbury mengatakan suhu diperkirakan akan mencapai hampir 40 derajat Celcius di sebagian besar wilayah New South Wales.

    Warga Victoria dan Australia Selatan diperingatkan untuk bersiap menghadapi angin kencang dan pemadaman listrik karena angin kencang berkecepatan hingga 120 kilometer per jam yang diprediksi menerjang pantai selatan Australia hari ini (22/10).

    Angin paling kencang diperkirakan akan menerjang Semenanjung Bellarine antara pukul 14.00 dan 16.00, sebelum bergerak ke pinggiran timur Melbourne antara pukul 17.00 dan 19.00 waktu setempat.

    Pertemuan Trump dan Putin ditunda

    Pembicaraan Presiden Donald Trump dan Presiden Vladimir Putin, yang dijadwalkan Selasa kemarin, ditunda tanpa batas waktu setelah Rusia menolak gencatan senjata dengan Ukraina sehingga mengaburkan upaya negosiasi.

    Berbicara kepada wartawan di Ruang Oval, Presiden Trump mengatakan ia belum membuat keputusan tentang pertemuan tersebut.

    “Saya tidak ingin pertemuan ini sia-sia. Saya tidak ingin waktu terbuang sia-sia, jadi saya akan lihat saja nanti,” ujar Presiden Trump.

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, sudah melakukan “pertemuan yang produktif” tetapi memilih untuk tidak mengadakan pertemuan tatap muka.

    Rumah baru untuk Gundy si bayi wombat

    Kehidupan Gundy tidaklah mudah. Tahun lalu, induknya tewas ditabrak mobil di Hunter Valley, New South Wales ketika ia masih berusia lima bulan.

    Gundy selamat di dalam kantung induknya dan diserahkan kepada Judith Hopper dari Hunter Wildlife Rescue, tetapi pemeriksaan dokter mata hewan menemukan kalau Gundy kehilangan penglihatannya.

    Dengan kondisinya yang buta, rencana untuk melepaskan Gundy ke alam liar harus dipertimbangkan kembali.

    Tetapi Gundy kemudian dipindahkan ke rumah di suaka margasatwa di kawasan Central Coast setelah mengetahui Gundy tidak punya tempat lain untuk menjadi rumah barunya.

    “Ini merupakan hasil yang sangat luar biasa baginya … karena kalau tidak, dia pasti harus disuntik mati,” kata penjaga satwa liar Lauren Murphy.

    Tonton juga video “Temui DPR, Arnold Putra Cerita Ketika Ditahan di Myanmar” di sini: