Negara: Ukraina

  • Peretas China Diduga Bobol Kantor Departemen Keuangan AS yang Kelola Sanksi Ekonomi

    Peretas China Diduga Bobol Kantor Departemen Keuangan AS yang Kelola Sanksi Ekonomi

    JAKARTA – Pemerintah AS mengungkapkan insiden peretasan besar-besaran terhadap Departemen Keuangan yang diduga dilakukan oleh peretas yang diduga didukung pemerintah China. Menurut laporan The Washington Post pada Rabu 1 Januari, serangan siber ini menargetkan Kantor Pengawasan Aset Asing (Office of Foreign Assets Control/OFAC) dan Kantor Riset Keuangan (Office of Financial Research), serta kantor Menteri Keuangan AS, Janet Yellen.

    Dalam surat yang dikirimkan kepada anggota parlemen awal pekan ini, Departemen Keuangan AS mengakui bahwa dokumen tidak terklasifikasi telah dicuri. Namun, departemen tersebut tidak menjelaskan lebih rinci siapa saja yang menjadi target atau unit yang terdampak serangan ini.

    The Washington Post mengutip sumber anonim yang menyebutkan bahwa salah satu fokus utama peretas adalah entitas China yang mungkin akan dikenakan sanksi oleh pemerintah AS.

    Respons China

    Menanggapi tuduhan ini, Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, menolak klaim tersebut. Ia menyebut tuduhan itu sebagai tindakan “tidak rasional” dan “serangan fitnah” terhadap Beijing.

    “China memerangi segala bentuk serangan siber,” ujar Liu, tanpa secara langsung menanggapi laporan terkait target spesifik dari serangan ini.

    Perusahaan, individu, dan entitas asal China telah menjadi target sanksi ekonomi AS dalam beberapa tahun terakhir. Sanksi ini digunakan sebagai alat utama kebijakan luar negeri Washington terhadap Beijing.

    Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, sebelumnya menyatakan bahwa AS tidak menutup kemungkinan menerapkan sanksi terhadap bank-bank China sebagai bagian dari upaya membatasi pendapatan minyak Rusia, yang digunakan untuk mendanai perang di Ukraina.

    Laporan Departemen Keuangan juga mengungkapkan bahwa peretas memanfaatkan celah keamanan pada layanan pihak ketiga, yaitu perusahaan BeyondTrust. Namun, rincian lebih lanjut tentang bagaimana peretas memperoleh akses atau sejauh mana kerusakan yang diakibatkan belum diungkapkan.

    Insiden ini semakin memperburuk hubungan antara AS dan China yang sudah tegang. Washington memandang Beijing sebagai tantangan terbesar dalam kebijakan luar negeri AS.

    Pengamat menilai, insiden peretasan ini menambah kompleksitas dinamika geopolitik antara kedua negara. Meski demikian, tuduhan terhadap China masih memerlukan bukti lebih lanjut untuk memperkuat klaim tersebut.

  • Pria Ukraina Dihukum 15 Tahun Penjara karena Bocorkan Informasi ke Rusia

    Pria Ukraina Dihukum 15 Tahun Penjara karena Bocorkan Informasi ke Rusia

    Kyiv

    Pengadilan Ukraina menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara kepada seorang pria yang membantu militer Rusia. Pria itu terbukti memberikan informasi untuk membantu Rusia menargetkan serangan rudal di Ukraina.

    Dilansir AFP, Jumat (3/1/2025), Kyiv telah membuka ribuan penyelidikan terhadap warganya yang diduga bekerja sama dengan pasukan Rusia sejak invansi militer pada Februari 2022 lalu.

    Dinas Keamanan Ukraina SBU (Security Service of Ukraine) mengatakan bahwa pria tersebut, seorang pria berusia 36 tahun yang tinggal di wilayah Chernivtsi barat daya, “berusaha memberikan koordinat gudang lokal berisi bahan bakar dan pelumas kepada penyerang” sehingga mereka dapat menjadi sasaran serangan udara.

    Pelaku disebut telah “bersembunyi di rumah” selama dua tahun, menghindari panggilan dari tentara. Setelah dihubungi oleh para agen Rusia secara daring, ia menawarkan diri untuk bekerja sama dengan mereka.

    Ia juga dituduh telah “memuliakan” dan “membenarkan” invasi Rusia selama live di media sosial di mana ia membakar bendera Ukraina.

    SBU mengatakan penangkapannya mencegah “serangkaian” serangan udara terhadap “infrastruktur penting”.

    (lir/lir)

  • 38 Tahun Berlalu, Genetik Anjing-anjing di Chernobyl Berubah

    38 Tahun Berlalu, Genetik Anjing-anjing di Chernobyl Berubah

    Jakarta

    Bencana nuklir terburuk Chernobyl, Ukraina, mengakibatkan banyak perubahan, termasuk genetik anjing-anjing yang ada di sana. Namun, penelitian terbaru mengungkap bahwa peningkatan mutasi bukan lah penyebab percepatan evolusi para canine di sana.

    Melansir IFLScience, bencana nuklir Chernobyl terjadi pada 26 April 1986. Akibatnya, sekitar 120.000 penduduk harus dievakuasi dikarenakan kontaminasi radioaktif, arsenik, dan asbes. Mereka harus meninggalkan segalanya di sana, menyisakan bangunan kosong dan hewan-hewan liar.

    Termasuk para anjing. Diperkirakan 800-an anjing menjadi bagian yang harus bertahan hidup dari radiasi di area tersebut.

    Berdasarkan studi yang dipublikasikan di PLOS One, anjing-anjing ini telah mengalami evolusi yang cepat dalam beberapa tahun sejak bencana, mereka berbeda secara genetik dari anjing-anjing lain di belahan dunia lain. Profil DNA mereka begitu berbeda sehingga nampak jelas walaupun cuma dari melihatnya saja. Menurut para peneliti, ini adalah cerminan dari kontaminasi lingkungan yang telah mereka hadapi selama beberapa generasi.

    Anjing bukan satu-satunya spesies yang terpengaruh oleh lingkungan yang keras di Chernobyl. Misalnya, burung penyanyi di Zona Eksklusi (CEZ) memiliki mikrobioma usus yang berbeda, sementara itu, katak pohon telah berubah warna dan serigala telah mengembangkan sistem kekebalan yang berubah.

    Lantas, apa yang menjadi penyebabnya? Peningkatan mutasi sebelumnya telah diidentifikasi sebagai kemungkinan pendorong diferensiasi genetik ini pada anjing-anjing Chernobyl, tetapi, menurut penelitian baru, tampaknya ini bukanlah penyebabnya.

    Studi ini mendukung temuan sebelumnya bahwa anjing yang berkembang biak bebas di area PLTN secara genetik berbeda dari anjing yang hanya berjarak 16 kilometer di kota Chernobyl, serta dari populasi anjing di luar CEZ. Kendati demikian, studi ini tidak menemukan bukti peningkatan laju mutasi DNA atau peningkatan akumulasi mutasi antara populasi PLTN dan kota.

    “Dengan studi ini, kami tidak menemukan bukti peningkatan laju mutasi untuk populasi anjing di PLTN melalui aberasi kromosom, peningkatan keragaman mikrosatelit, atau peningkatan alel yang baru-baru ini diturunkan. Oleh karena itu, mutasi tampaknya bukan penyebab diferensiasi genetik yang diidentifikasi sebelumnya antara dua populasi anjing yang berkembang biak bebas yang berdekatan secara geografis ini,” peneliti menyimpulkan.

    Penyebab sebenarnya dari keragaman genetik ini oleh karena itu masih belum diketahui. Meski begitu, tim peneliti menemukan beberapa bukti yang menunjukkan bahwa seleksi langsung (directional selection) mungkin berperan. Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hal ini.

    Lebih lanjut, anjing-anjing di Chernobyl dapat dipelajari soal efek genetik radiasi. Karenanya, ini dapat membantu menganalisis dampak radiasi pada spesies lain, termasuk manusia.

    “(Mereka) dapat berfungsi sebagai penjaga yang efektif untuk dampak kesehatan manusia yang timbul dari paparan lingkungan yang beracun. Dengan demikian, anjing Chornobyl menghadirkan sumber daya yang unik dan berharga sebagai model untuk studi mutasi manusia,” ujar peneliti.

    (ask/rns)

  • Perintah Putin, Rusia-China Satukan Kekuatan Lawan AS di 2025

    Perintah Putin, Rusia-China Satukan Kekuatan Lawan AS di 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan jejeran pemerintah dan bank terbesar di negaranya, Sberbank, untuk membangun kerja sama dengan sistem kecerdasan buatan (AI) China.

    Instruksi Putin tersebut dipublikasikan di situs resmi Kremlin, tiga pekan setelah pengumuman Rusia akan berkolaborasi dengan anggota BRICS untuk mengembangkan AI.

    Untuk diketahui, BRICS merupakan forum kerja sama antar-pemerintah yang dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

    Kerja sama antara Rusia dan China ditegakkan untuk melawan dominasi Amerika Serikat (AS) di sektor teknologi kecerdasan buatan.

    “Sebagai ujung tombak rencana pengembangan AI Rusia, pemerintah dan Sberbank harus memastikan kerja sama yang lebih dalam dengan China di bidang riset dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan,” kata Putin, dikutip dari Reuters, Kamis (2/1/2025).

    AS selama ini membatasi akses teknologi canggih seperti AI ke Rusia dan China. Hal ini membuat Moskow kesulitan untuk mengembangkan teknologi dalam perang melawan Ukraina.

    Dengan kemitraan strategis bersama negara non-Barat, Rusia ingin menantang dominasi AS yang saat ini sangat maju dalam pengembangan teknologi terkemuka di abad-21.

    Pada Desember lalu, Putin mengatakan Jaringan Aliansi AI yang baru akan memperkuat kolaborasi para spesialis dari negara-negara BRICS dan negara-negara lain untuk mengembangkan teknologi canggih.

    Saat ini Rusia berada di peringkat ke-31 dari 83 negara yang mengembangkan AI, diukur dari implementasi, inovasi, dan investasi, menurut laporan Global AI Index dari Tortoise Media yang berbasis di Inggris.

    Posisi itu tak hanya tertinggal dibandingkan AS dan China, tetapi juga masih kalah dari negara-negara BRICS lain seperti India dan Brasil.

    (fab/fab)

  • Video : Update Iuran JKN Hingga Malapetaka Baru Ancam Eropa

    Video : Update Iuran JKN Hingga Malapetaka Baru Ancam Eropa

    Jakarta, CNBC Indonesia – BPJS Kesehatan resmi menghapus kategori kelas 1, 2, dan 3 mulai tahun ini. Sistem tersebut diganti dengan kelas rawat inap standar atau kris yang dijadwalkan berlaku penuh mulai Juli 2025.

    Sementara itu,Ukraina resmi menghentikan aliran gas Rusia ke eropa pada 1 Januari 2025, setelah kontrak transit dengan Gazprom berakhir tanpa kesepakatan perpanjangan.

    Selengkapnya dalam program Nation Hub CNBC Indonesia, Rabu (02/01/2025).

  • Ukraina Hentikan Aliran Gas dari Rusia, Harga Gas di Eropa Melonjak 4,3 Persen – Halaman all

    Ukraina Hentikan Aliran Gas dari Rusia, Harga Gas di Eropa Melonjak 4,3 Persen – Halaman all

    Penghentian penyaluran gas Rusia lewat Ukraina mulai berimbas pada kenaikan harga gas di Uni Eropa.

    Tayang: Kamis, 2 Januari 2025 18:33 WIB

     

    TRIBUNNEWS.COM — Penghentian penyaluran gas Rusia lewat Ukraina mulai berimbas pada kenaikan harga gas di Uni Eropa.

    Harga gas di Benua Biru tersebut naik 4,3 persen menjadi 51 euro pada perdagangan pertama 2025, Kamis (2/1/2024).

    Bloomberg melaporkan, Ukraina menghentikan penyaluran gas alam Rusia melalui wilayahnya pada 1 Januari, setelah berulang kali memperingatkan bahwa mereka tidak akan memperpanjang perjanjian tersebut saat berakhir pada akhir 2024 karena tidak ingin membiayai perang Rusia.

    Kenaikan harga gas menjadi 51 euro per megawatt-jam adalah yang tertinggi sejak Oktober 2023, dan terjadi sebelum suhu beku yang diperkirakan terjadi di sebagian besar Eropa.

    Para ahli mengatakan kepada Bloomberg bahwa penghentian pasokan akan diatasi dengan memanfaatkan cadangan yang tersimpan musim dingin ini, tetapi permintaan gas alam yang lebih tinggi diperkirakan akan meningkat untuk mengisi kembali persediaan selama tahun 2025.

    Gas alam cair (LNG) hanya dapat menggantikan sebagian aliran gas alam Rusia karena kurangnya infrastruktur untuk pengangkutannya dan harganya yang lebih tinggi.

    Menghentikan transit gas Rusia melalui Ukraina adalah “salah satu kekalahan terbesar Moskow,” kata Presiden Volodymyr Zelensky pada 1 Januari di saluran Telegramnya.

    “Ketika Putin memegang kekuasaan di Rusia lebih dari 25 tahun yang lalu, gas tahunan yang dipompa melalui Ukraina ke Eropa mencapai lebih dari 130 miliar meter kubik. Saat ini, transit gas Rusia adalah 0. Ini adalah salah satu kekalahan terbesar Moskow,” kata Zelensky.

    “Mengubah energi menjadi senjata dan pemerasan energi sinis terhadap mitra adalah hal yang merampas pasar Rusia yang paling menarik dan dapat diakses secara geografis.”

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Rusia Susupi Tiap Sudut Pokrovsk, Prajurit Ukraina Masuk Level Kacau di Kota Gudang Logistik – Halaman all

    Rusia Susupi Tiap Sudut Pokrovsk, Prajurit Ukraina Masuk Level Kacau di Kota Gudang Logistik – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Taktik Rusia yang mulai menyusupkan para personelnya di Kota Pokrovsk mulai membuat kacau tentara Ukraina di kota pusat logistik militer Donetsk, Ukraina timur tersebut.

    Bahkan pasukan Vladimir Putin tersebut telah menduduki desa Vozdvizhenka di arah Pokrovsk yang dilintasi ke jalan raya Pokrovsk-Konstantinovka.

    Seorang prajurit Ukraina dengan panggilan Shadow, dikutip dari Strana mengatakan, jarak keduanya hanya 4 kilometer sehingga akan menyulitkan pasukan Ukraina, karena masuk dalam jangkauan penyerangan Rusia.

    Sementara Ukrainska Pravda mengabarkan terjadi pada invasi Rusia hari ke 1.045 tersebut, pertempuran sengit di wilayah selatan dan timur Pokrovsk. Rusia unggul dalam jumlah pasukan dan senjata.

    Pada malam tanggal 1–2 Januari 2025, Deep State melaporkan bahwa pasukan Rusia telah maju mendekati Vovkove, Neskuchne, Novoyelyzavetivka, Solone, Vozdvyzhenka, dan Kurakhovo serta pinggiran selatannya.

    Di front Pokrovsk, seperti diberitakan Ukrinform, pejuang Ukraina menghentikan 38 serangan dan aksi ofensif Rusia di sekitar Vozdvyzhenka, Myroliubivka, Lysivka, Novyi Trud, Solone, Kotlynne, Pishchane, Pokrovsk, Novoyelyzavetivka, Promin, Zelene, Novoolenivka, Shevchenko, Dachanske dan Novovasylivka.

    Sementara Deep State menyebutkan posisi sulit juga terjadi bagi Angkatan Bersenjata Ukraina di Novovasilyevka, selatan Pokrovsk.

    Informasi publik Ukraina tersebut mengatakan, selama dua hari terakhir Desember 2024 dan tahun baru 2025 pasukan Rusia secara aktif menyerang desa dari arah selatan dan timur.

    Deep State memberikan informasi bahwa pasukan musuh berada di setiap sudut wilayah Pokrovsk, bahkan menurut Deep State, Pasukan Pertahanan SP telah disusupi.

    Pasukan Angkatan Udara Rusia membombardir kota Pokrovsk dengan bom FAB dan drone (armyinform.com.ua)

    Pasukan SP adalah satuan operasi khusus yang terpisah dari militer Ukraina yang mencakup unit pasukan khusus, Gerakan Perlawanan, dan unit operasi psikologis.

    “Bahkan, di satu rumah kami berada, dan di rumah-rumah tetangga mungkin ada musuh. Situasi taktis berada pada level kekacauan, tetapi keunggulan musuh dalam hal tenaga manusia mungkin menjadi faktor penentu, sayangnya,” lapor Deep State.

    Sehari sebelumnya, militer Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia memasuki desa Novovasilyevka ke arah Pokrovsk, setelah mengamankan posisi di pinggiran pemukiman. Rusia juga menerobos ke bagian barat Kurakhovo dan menancapkan bendera mereka di dekat pabrik Elektrostal. (Pravda/Strana/Ukrinform)

  • Krisis Energi Hantam Jerman? Warga & Industri Diminta Hemat-Hemat

    Krisis Energi Hantam Jerman? Warga & Industri Diminta Hemat-Hemat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Jaringan Federal, regulator energi di Jerman, telah meminta rumah tangga dan bisnis agar menghemat gas untuk menghindari kekurangan pasokan. Menurut analisis oleh badan tersebut, Jerman telah mengonsumsi lebih banyak gas secara signifikan pada musim ini dibandingkan tahun lalu.

    Badan tersebut mengatakan total konsumsi gas di Jerman naik sebesar 5,8% dari Oktober hingga Desember 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Total penggunaan gas menjadi 246 terawatt-jam (TWh).

    Menurut laporan yang dikutip media Die Welt pada Rabu, industri mencatat peningkatan konsumsi sebesar 9,1% dibandingkan dengan tahun 2023. Sementara peningkatan pada rumah tangga dan bisnis lebih moderat sebesar 1,9%.

    Badan tersebut mengaitkan lonjakan konsumsi gas dengan cuaca yang lebih dingin. Namun, kepala regulator energi, Klaus Muller, mengatakan bahwa, mengingat tren tersebut, konsumen sebaiknya lebih berhemat dalam penggunaan gas untuk menghindari kekurangan dan kenaikan harga ke depannya.

    “Penghematan gas masih sangat penting dan dengan demikian meringankan beban dompet Anda,” katanya dikutip Kamis (2/1/2025).

    Ia menampik pasokan gas negara itu terancam karena fasilitas penyimpanan masih terisi 80%. Namun, tegasnya, ini penting agar tiga bulan ke depan, kondisi menjadi lebih baik.

    “Ini berarti kita siap menghadapi tiga bulan ke depan …. sejauh ini telah melewati paruh pertama musim dingin dengan baik,” tambahnya.

    Dalam hal pemanas, gas alam masih menjadi sumber energi terpenting di Jerman. Sekitar setengah dari semua apartemen dan rumah keluarga tunggal di seluruh negeri dipanaskan dengan gas.

    Jerman mengandalkan Rusia untuk lebih dari setengah permintaan gasnya sebelum eskalasi konflik Ukraina pada tahun 2022. Pengiriman dikurangi secara signifikan atau dihentikan sepenuhnya setelah UE menjatuhkan sanksi terhadap Moskow, sementara jaringan pipa Nord Stream yang mengirimkan gas Rusia langsung ke Jerman sempat hancur oleh ledakan di dasar Laut Baltik pada September 2022 lalu.

    Jerman yang telah lama dianggap sebagai pusat industri UE, merupakan salah satu yang paling terpukul oleh pengurangan pasokan energi Rusia. Ekonominya jatuh ke dalam resesi pada tahun 2023.

    Pemerintah Jerman pada Oktober juga merevisi turun perkiraan PDB untuk tahun ini. Bakal ada kontraksi lebih lanjut sebesar 0,2%.

    Hilangnya gas Rusia yang murah dan ketergantungan pada gas alam cair (LNG) yang jauh lebih mahal dari Amerika Serikat (AS) juga telah mendorong harga energi di Jerman melampaui apa yang mampu dibeli oleh banyak perusahaan industri. Ini memicu gelombang penutupan dan kebangkrutan.

    (sef/sef)

  • VIDEO: Digitalisasi Layanan Pemerintah, Posisi Ukraina Melonjak Pesat

    VIDEO: Digitalisasi Layanan Pemerintah, Posisi Ukraina Melonjak Pesat

    Ukraina kini masuk jajaran teratas negara-negara yang sukses melakukan program digitalisasi layanan pemerintah, salah satunya terdorong oleh invasi Rusia. Mulai dari paspor digital, peringatan bahaya serangan udara, hingga pembaruan informasi wajib militer, semuanya tersedia di aplikasi ponsel.

    Ringkasan

  • Harga Minyak Turun 3% di 2024, Anjlok Dua Tahun Berturut-turut – Page 3

    Harga Minyak Turun 3% di 2024, Anjlok Dua Tahun Berturut-turut – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak dunia turun sekitar 3% sepanjang perdagangan tahun 2024, dan membukukan pelemahan untuk tahun kedua berturut-turut.

    Pendorong merosotnya harga minyak dunia ini karena pemulihan permintaan pascapandemi terhenti, ekonomi Tiongkok yang menjadi importir utama minyak tak kunjung pulih, dan AS serta produsen non-OPEC lainnya memompa lebih banyak pasokan minyak mentah ke pasar global.

    Mengutip CNBC, Kamis (2/1/2025), harga minyak mentah Brent berjangka pada hari Selasa, hari perdagangan terakhir 2024, ditutup naik 65 sen atau 0,88% menjadi USD 74,64 per barel.

    Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup naik 73 sen atau 1,03% menjadi USD 71,72 per barel.

    Harga acuan Brent ditutup turun sekitar 3% dari harga penutupan akhir 2023 sebesar USD 77,04. Sementara harga WTI hampir tidak berubah dengan harga penutupan akhir tahun lalu.

    Pada September, harga minyak mentah Brent ditutup di bawah USD 70 per barel untuk pertama kalinya sejak Desember 2021, dan tahun ini Brent diperdagangkan secara luas di bawah harga tertinggi yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir karena permintaan pascapandemi meningkat dan guncangan harga akibat invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 mulai mereda.

    Prospek 2025

    Harga minyak mentah kemungkinan akan diperdagangkan sekitar USD 70 per barel pada tahun 2025 karena permintaan Tiongkok yang lemah dan pasokan global yang meningkat, mengimbangi upaya yang dipimpin OPEC+ untuk menopang pasar.

    Prospek permintaan yang lebih lemah di Tiongkok khususnya memaksa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan Badan Energi Internasional (IEA) untuk memangkas ekspektasi pertumbuhan permintaan minyak mereka untuk tahun 2024 dan 2025.

    IEA melihat pasar minyak memasuki 2025 dengan surplus, bahkan setelah OPEC dan sekutunya menunda rencana mereka untuk mulai meningkatkan produksi hingga April 2025 dengan latar belakang harga yang turun.

    Produksi minyak AS naik 259.000 barel per hari ke rekor tertinggi 13,46 juta barel per hari pada bulan Oktober, karena permintaan melonjak ke level terkuat sejak pandemi, data dari Badan Informasi Energi AS menunjukkan pada Selasa kemarin.

    Menurut IEA, produksi akan naik ke rekor baru 13,52 juta barel per hari tahun ini.