Negara: Ukraina

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1047: Zelensky Klaim Pasukan Rusia dan Korea Utara Alami Kerugian Besar – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1047: Zelensky Klaim Pasukan Rusia dan Korea Utara Alami Kerugian Besar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah sejumlah peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina, yang telah memasuki hari ke-1047 pada Minggu (5/1/2025).

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan pasukan Rusia dan Korea Utara telah menderita kerugian besar dalam pertempuran di Rusia selatan pada Sabtu (4/1/2025).

    “Dalam pertempuran kemarin dan hari ini di dekat satu desa, Makhnovka, di wilayah Kursk, tentara Rusia kehilangan hingga satu batalion tentara infanteri Korea Utara dan pasukan terjun payung Rusia,” kata Zelensky.

    “Ini signifikan,” lanjut Zelensky, dikutip dari The Guardian.

    Dia tidak memberikan rincian spesifik terkait klaim tersebut.

    Satu batalion dapat bervariasi dalam ukuran, tetapi umumnya terdiri dari beberapa ratus tentara.

    Berdasarkan penilaian Ukraina dan Barat mengatakan bahwa 11.000 tentara Korea Utara dikerahkan di wilayah Kursk, tempat pasukan Ukraina menduduki sebagian besar wilayah setelah melakukan serangan lintas batas massal pada bulan Agustus.

    Simak peristiwa lainnya berikut ini.

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1047:

    Zelensky: Pertempuran Sengit di Garis Depan

    Lebih lanjut, Zelensky juga mengatakan, “pertempuran sengit” berkecamuk di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 kilometer.

    Katanya, situasi tersulit ada di dekat kota Pokrovsk.

    Seorang juru bicara militer Ukraina sebelumnya mengatakan, Pokrovsk tetap menjadi sektor garis depan “terpanas”.

    Pasukan Rusia melancarkan serangan baru di dekat kota itu dalam upaya untuk melewatinya dari selatan dan memutus rute pasokan ke pasukan Ukraina.

    Ukraina memperkirakan, bahwa sekitar 11.000 dari 60.000 orang masih tinggal di kota tersebut.

    Kota itu dulunya merupakan rumah bagi sebuah tambang yang menjadi satu-satunya pemasok batu bara kokas untuk industri baja Ukraina yang dulunya raksasa.

    Serangan Rusia Tewaskan Warga Ukraina

    Gubernur regional Oleg Synegubov mengatakan, serangan Rusia di sebuah desa di wilayah Kharkiv, Ukraina timur laut, Sabtu (4/1/2025) pagi menewaskan seorang pria berusia 74 tahun.

    Moskow juga menyerang sebuah kota di wilayah Sumy, Ukraina utara, melukai tujuh orang termasuk seorang gadis berusia dua tahun, menurut Volodymyr Zelensky.

    Di wilayah Zaporizhzhia selatan yang diduduki Rusia, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun tewas.

    “Orang tuanya terluka ketika sebuah pesawat nirawak menghantam mobil mereka,” kata kepala wilayah yang ditunjuk Moskow, Yevgeny Balitsky.

    Keadaan Darurat Diumumkan di Krimea

    Rusia mengumumkan keadaan darurat regional pada hari Sabtu di Krimea, yang direbutnya dari Ukraina pada tahun 2014.

    Keadaan darurat diumumkan saat para pekerja membersihkan berton-ton pasir dan tanah yang terkontaminasi di kedua sisi Selat Kerch setelah tumpahan minyak di Laut Hitam bulan lalu.

    Gubernur kota Sevastopol yang dilantik Rusia, Mikhail Razvozhaev mengatakan jejak baru polusi kecil memerlukan penghapusan segera dan mengumumkan keadaan darurat di kota itu.

    Keadaan darurat memberi otoritas lebih banyak kekuatan untuk mengambil keputusan cepat, seperti memerintahkan warga untuk mengungsi dari rumah mereka.

    Petugas penyelamat kini telah membersihkan lebih dari 86.000 metrik ton pasir dan tanah yang terkontaminasi, kata kementerian darurat pada hari Sabtu.

    Minyak bocor dari dua tanker tua yang dihantam badai pada tanggal 15 Desember. Satu tenggelam dan yang lainnya kandas.

    Drone Serang Rostov

    Dikutip dari Suspilne, pada Minggu (5/1/2025) dini hari, drone menyerang wilayah Rostov di Rusia.

    Puing-puing drone yang jatuh merusak bangunan tempat tinggal dan mobil di beberapa pemukiman di wilayah tersebut.

    Tidak ada cedera. Hal ini diumumkan oleh penjabat gubernur wilayah tersebut Yuriy Slyusar di Telegram.

    Menurutnya, akibat jatuhnya puing-puing drone di Taganrog dan Desa Novobessergenivka, Distrik Nekliniv, bangunan tempat tinggal rusak – jendela pecah, atap dan dinding bangunan terpotong, serta mobil rusak.

    Rusia Tembaki Semenivka di Oblast Chernihiv

    Tentara Rusia menembaki kota perbatasan Semenivka di wilayah Chernihiv dengan bom.

    Sebelumnya diketahui ada tujuh orang luka-luka.

    Mereka diberikan bantuan yang diperlukan, kata ketua OVA Chaus. Operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung.

    Gedung administrasi, rumah sakit, kafe, bangunan tempat tinggal dan mobil warga sipil juga mengalami kerusakan

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • 4 Remaja di Rusia Ditangkap Usai Bakar Mobil Polisi-Rencanakan Aksi Teror

    4 Remaja di Rusia Ditangkap Usai Bakar Mobil Polisi-Rencanakan Aksi Teror

    Moskow

    Otoritas Rusia menangkap empat remaja. Mereka diduga hendak merencanakan serangan teror di Kota Yekaterinburg.

    Hal ini dilaporkan kantor berita Rusia yang dilansir AFP, Sabtu (4/1/2025), keempat orang tersebut lahir antara 2007-2008. Mereka diduga akan meledakkan alat peledak rakitan di Kota Yekaterinburg.

    Dua tersangka juga dituduh membakar mobil polisi, mengutip dinas keamanan FSB Rusia. Identitas mereka belum diumumkan otoritas Rusia.

    Sebuah video yang diterbitkan oleh kantor berita TASS menunjukkan salah satu tersangka mengaku membakar mobil polisi setelah berlangganan “saluran neo-Nazi di Telegram”.

    “Saya membaca di saluran yang sama bahwa tindakan melawan polisi perlu dilakukan,” kata orang tersebut.

    Keamanan dalam negeri Rusia menyalurkan sebagian besar sumber daya mereka untuk menangkap siapa saja yang dicurigai bekerja sama dengan Ukraina.

    (isa/ygs)

  • Hari ke-1046 Perang Rusia-Ukraina: 300 Drone Rusia Diluncurkan pada 3 Hari Pertama Tahun 2025 – Halaman all

    Hari ke-1046 Perang Rusia-Ukraina: 300 Drone Rusia Diluncurkan pada 3 Hari Pertama Tahun 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada hari ke-1046 perang Rusia-Ukraina, situasi di kawasan tersebut semakin memanas.

    Pada pukul 09:00 waktu setempat, Rusia melancarkan serangan ke wilayah Nikopol, menargetkan pemadam kebakaran.

    Meskipun jendela-jendela pecah, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

    Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa Rusia menggunakan drone jenis Shahed dan berbagai simulator drone untuk menyerang target di Ukraina pada malam hari.

    Dari serangan tersebut, pasukan pertahanan udara Ukraina berhasil menembak jatuh 34 drone di berbagai wilayah, termasuk Poltava, Sumy, dan Kharkov.

    Setidaknya lima orang tewas dalam serangan terbaru, termasuk serangan rudal Rusia di Chernigiv.

    Gubernur daerah Vyacheslav Chaus melaporkan bahwa beberapa rumah mengalami kerusakan berat dan operasi pencarian serta penyelamatan sedang berlangsung.

    Peningkatan Serangan Udara

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan bahwa dalam tiga hari pertama tahun 2025, Rusia telah meluncurkan 300 drone dan hampir 20 rudal ke Ukraina.

    “Sebagian besar telah jatuh atau dicegat,” jelasnya.

    Selain itu, serangan terpisah pada hari Jumat menewaskan seorang pengemudi truk di dekat Kyiv dan seorang pensiunan di Zaporizhzhia.

    Dukungan dari AS

    Dalam perkembangan lain, Amerika Serikat berencana untuk mengumumkan tambahan bantuan keamanan untuk Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

    Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, menyatakan bahwa rincian bantuan tersebut akan disampaikan segera.

    Sebelumnya, AS telah mengumumkan bantuan militer sebesar 59 miliar dollar.

    Krisis Energi di Transnistria

    Wilayah Transnistria, yang memisahkan diri dari Moldova, mengalami pemadaman listrik bergilir akibat penghentian pasokan gas dari Rusia.

    Kementerian ekonomi Transnistria menyatakan bahwa pemadaman ini disebabkan oleh konsumsi listrik yang melebihi produksi.

    Kabar terbaru datang dari Sevastopol, di mana minyak dari dua kapal tanker Rusia terdeteksi.

    Kapal Volgoneft-212 dan Volgoneft-239 mengalami insiden di Selat Kerch, mengakibatkan tumpahan sekitar 2.400 ton bahan bakar minyak berat (mazut) ke perairan sekitar.

    Mikhail Razvozhayev, kepala kota yang dilantik Moskow, menyebut insiden ini sebagai bencana ekologis.

    “Ini adalah tumpahan minyak kecil yang mencapai Sevastopol,” ungkap Razvozhayev dalam sebuah video yang diunggah di Telegram.

    Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga mengkonfirmasi bahwa insiden ini merupakan bencana ekologis yang perlu ditangani segera.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Biden Kirim Senjata ke Israel: Mengabaikan Kritik Internasional – Halaman all

    Biden Kirim Senjata ke Israel: Mengabaikan Kritik Internasional – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berencana untuk memberikan tambahan senjata senilai 8 miliar dollar AS kepada Israel.

    Langkah ini diambil meskipun Biden menghadapi kritik internasional terkait pengiriman senjata ke Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

    AS Terus Dukung Israel

    Meskipun adanya protes global yang menuntut embargo senjata terhadap Israel, kebijakan AS tetap konsisten dalam mendukung negara tersebut selama serangan terhadap Gaza.

    Pada Agustus 2024, AS juga telah menyetujui penjualan jet tempur dan peralatan militer lainnya senilai 20 miliar dollar AS kepada Israel.

    Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), AS menyuplai 69 persen dari impor senjata konvensional utama Israel antara tahun 2019 dan 2023.

    Selain itu, AS memberikan bantuan militer tahunan sebesar 38 miliar dollar AS berdasarkan perjanjian 10 tahun, yang bertujuan untuk mempertahankan keunggulan militer Israel atas negara-negara tetangga.

    Bantuan Militer dan Sistem Pertahanan

    Sebagian dari bantuan tersebut, sekitar 500 juta dollar AS per tahun, dialokasikan untuk program pertahanan rudal, termasuk sistem Iron Dome, Arrow, dan David’s Sling.

    Sistem-sistem ini sangat penting bagi Israel untuk mempertahankan diri dari serangan roket dan pesawat nirawak oleh kelompok bersenjata Palestina di Gaza, serta kelompok bersenjata lain yang didukung oleh Iran di wilayah Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman.

    Setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Presiden Biden menyatakan bahwa AS akan memberikan bantuan militer tambahan kepada Israel.

    SIPRI melaporkan bahwa AS dengan cepat mengirimkan ribuan bom berpemandu dan rudal ke Israel pada akhir tahun 2023, meskipun total volume impor senjata Israel dari AS pada tahun itu hampir sama dengan tahun sebelumnya.

    Depot Senjata AS di Israel

    Israel juga menjadi lokasi bagi depot senjata besar yang didirikan oleh AS pada tahun 1984, yang berfungsi untuk menyediakan persediaan bagi pasukan AS jika terjadi konflik regional, serta memberikan akses cepat bagi Israel terhadap senjata dalam keadaan darurat.

    Selain itu, Pentagon telah mengirimkan sekitar 300.000 peluru artileri 155mm dari War Reserve Stockpile Ammunition ke Ukraina setelah invasi Rusia, dan amunisi yang ditimbun di depot tersebut juga dilaporkan telah dipasok ke Israel sejak dimulainya perang Gaza.

    Dengan langkah ini, pemerintah AS menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung Israel meskipun kritik internasional terus berdatangan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Abaikan Kritik Internasional Terkait Perang Gaza, Biden Akan Kirim Senjata Lagi ke Israel – Halaman all

    Abaikan Kritik Internasional Terkait Perang Gaza, Biden Akan Kirim Senjata Lagi ke Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berencana memberi Israel tambahan $8 miliar (sekitar Rp129,6 triliun) dalam penjualan senjata ke Israel.

    Padahal, pemerintahan Joe Biden menghadapi kritik internasional buntut pengiriman senjata ke Israel terkait perang Gaza.

    Namun, Washington telah mendukung Israel selama serangannya terhadap Gaza.

    Diberitakan Al Jazeera, para pengunjuk rasa di seluruh dunia telah menuntut embargo senjata terhadap Israel selama berbulan-bulan, tetapi kebijakan AS sebagian besar tetap tidak berubah.

    Pada Agustus 2024, Amerika Serikat menyetujui penjualan jet tempur dan peralatan militer lainnya senilai $20 miliar (sekitar Rp324 triliun) kepada Israel.

    AS Pasok Senjata untuk Israel

    AS sejauh ini merupakan pemasok senjata terbesar bagi Israel, yang telah membantunya membangun salah satu militer berteknologi paling canggih di dunia.

    Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), AS menyumbang 69 persen dari impor senjata konvensional utama Israel antara tahun 2019 dan 2023.

    Dilansir BBC, AS memberikan Israel bantuan militer tahunan sebesar $3,8 miliar berdasarkan perjanjian 10 tahun yang dimaksudkan untuk memungkinkan sekutunya mempertahankan apa yang disebutnya “keunggulan militer kualitatif” atas negara-negara tetangga.

    Sebagian dari bantuan tersebut – $500 juta per tahun – disisihkan untuk mendanai program pertahanan rudal, termasuk sistem Iron Dome, Arrow, dan David’s Sling yang dikembangkan bersama.

    Israel mengandalkan sistem tersebut selama perang untuk mempertahankan diri dari serangan roket, rudal, dan pesawat nirawak oleh kelompok bersenjata Palestina di Gaza, serta kelompok bersenjata lain yang didukung Iran yang bermarkas di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman.

    Pada hari-hari setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Presiden Joe Biden mengatakan AS “memberikan bantuan militer tambahan” ke Israel.

    SIPRI mengatakan AS dengan cepat mengirimkan ribuan bom berpemandu dan rudal ke Israel pada akhir tahun 2023, tetapi total volume impor senjata Israel dari AS tahun itu hampir sama dengan tahun 2022.

    Israel juga merupakan rumah bagi depot senjata besar AS yang didirikan pada 1984 untuk menempatkan persediaan bagi pasukannya jika terjadi konflik regional, serta untuk memberi Israel akses cepat ke senjata dalam keadaan darurat.

    Pentagon mengirimkan sekitar 300.000 peluru artileri 155mm dari War Reserve Stockpile Ammunition-Israel ke Ukraina setelah invasi Rusia.

    Amunisi yang ditimbun di depot tersebut juga dilaporkan telah dipasok ke Israel sejak dimulainya perang Gaza.

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Setidaknya 150 orang tewas dalam dua hari serangan udara hebat di Gaza, termasuk setidaknya 73 orang pada Jumat (3/1/2025), dan 77 orang yang dikonfirmasi pada hari Kamis (2/1/2025).

    Amnesty International mengatakan penahanan Israel terhadap direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr. Hussam Abu Safia, merupakan simbol dari “niat genosida” dalam upaya Israel yang lebih luas untuk “memusnahkan” sektor perawatan kesehatan Gaza.

    Saat perundingan dilanjutkan di Qatar, pejabat senior Hamas, Basem Naim, mengatakan kelompok Palestina itu serius tentang kesepakatan gencatan senjata, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan mengembalikan penduduk daerah kantong itu ke rumah mereka.

    Kepala hak asasi manusia PBB, Volker Turk, mengatakan badan dunia itu mencatat 136 serangan Israel terhadap 27 fasilitas kesehatan di Gaza, yang menyebabkan “kematian dan kehancuran yang signifikan”.

    Dua Tentara Israel di pagar keamanan yang memisahkan wilayah pendudukan Israel dengan Jalur Gaza. (khaberni/tangkap layar)

    Serangan Israel terus berlanjut di Gaza sepanjang malam, termasuk serangan terhadap kendaraan sipil dekat Khan Younis yang menewaskan enam orang, dan serangan terhadap sebuah rumah di Kota Gaza yang menewaskan satu keluarga beranggotakan tiga orang.

    Sumber-sumber medis di daerah kantong yang terkepung itu mengatakan kepada Al Jazeera, jumlah korban tewas gabungan akibat serangan Israel di Gaza sejak fajar hari Jumat telah meningkat menjadi sedikitnya 73 orang.

    Seorang dokter anak di Rumah Sakit Nasser di Gaza mengatakan, ia memperkirakan akan lebih banyak anak yang mencari perawatan untuk hipotermia akan dirawat di fasilitas tersebut dalam beberapa hari mendatang.

    Pemerintahan Biden yang akan berakhir masa jabatannya telah memberi tahu Kongres tentang paket senjata terakhir senilai $8 miliar untuk Israel yang akan mencakup amunisi untuk jet tempur dan helikopter serang, serta peluru artileri, situs berita Axios melaporkan.

    Serangan pemukim menggunakan pentungan dan batu di kota Silwad, Tepi Barat yang diduduki telah menyebabkan tujuh warga Palestina terluka, sementara pemukim juga menyerang seorang pria tua di kota Masafer Yatta.

    Perang Israel  di Gaza telah menewaskan sebanyak 45.658 warga Palestina dan melukai 108.583 orang sejak 7 Oktober 2023.

    Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1046: Tumpahan Minyak dari 2 Kapal Rusia Mulai Muncul di Sevastopol – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1046: Tumpahan Minyak dari 2 Kapal Rusia Mulai Muncul di Sevastopol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1046 pada Sabtu (4/1/2025).

    Pada pukul 09.00 waktu setempat di Nikopol, Rusia menargetkan wilayah pemadam kebakaran Layanan Darurat Negara, jendela pecah, untungnya tidak ada yang terluka.

    Hari ini pada pukul 09.30 waktu setempat, Angkatan Udara Ukraina melaporkan Rusia menyerang Ukraina pada malam hari.

    Serangan itu menggunakan UAV ke-81 jenis “Shahed” dan simulator drone dari berbagai jenis.

    Pasukan pertahanan udara menembak jatuh 34 drone di Poltava, Sumy, Kharkov , wilayah Kiev, Chernigov, Cherkassy, ​​​​Kirovograd, Dnepropetrovsk, Odessa dan Nikolaev.

    5 Orang Tewas dalam Serangan Rusia

    Setidaknya lima orang tewas dalam serangkaian serangan Rusia dan Ukraina pada hari Jumat (3/2/2025), termasuk serangan rudal Rusia pada sore hari di Kota Chernigiv, Ukraina.

    “Beberapa rumah rusak berat. Ada yang terluka,” kata gubernur daerah Vyacheslav Chaus.

    “Operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung,” lanjutnya.

    Ledakan keras terdengar di kota itu, yang terletak di sebelah utara Ibu Kota, Kyiv, sekitar 75 km dari perbatasan Rusia. 

    Wali Kota Chernigiv mengatakan empat orang terluka dalam serangan itu, menurut laporan awal. 

    3 Hari Pertama di Tahun 2025, 300 Drone Rusia Meluncur ke Ukraina

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan dalam tiga hari pertama tahun 2025 Rusia telah meluncurkan 300 pesawat nirawak serang dan hampir 20 rudal ke sasaran-sasaran Ukraina.

    Sebagian besar, katanya, telah jatuh atau dicegat.

    Pengeboman Rusia yang terpisah pada hari Jumat menewaskan seorang pengemudi truk di dekat Kyiv dan seorang pensiunan di wilayah Zaporizhzhia selatan. 

    Empat orang terluka ketika kota Sloviansk ditembaki di dekat garis depan di wilayah Donetsk, kata para pejabat

    AS akan Tambah Bantuan ke Ukraina

    AS berharap untuk membuat pengumuman tentang bantuan keamanan tambahan untuk Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

    Juru bicara Gedung Putih, John Kirby mengatakan bantuan itu akan diumumkan pada pengumuman mendatang diharapkan, tanpa memberikan rincian.

    Minggu lalu, AS mengumumkan $5,9 miliar dalam bantuan militer dan anggaran tambahan untuk Ukraina dan pertemuan kelompok kontak pertahanan Ukraina di Jerman akan diadakan pada tanggal 9 Januari.

    Pasokan Gas Rusia Diputus, Transnistria Terapkan Pemadaman Listrik Bergilir

    Wilayah Transnistria yang memisahkan diri dari Moldova memerintahkan pemadaman listrik bergilir pada hari Jumat karena penghentian pasokan gas Rusia awal minggu ini menjerumuskan negara yang memproklamirkan diri itu ke dalam krisis. 

    Wilayah yang memisahkan diri yang berbatasan dengan Ukraina itu tidak dapat menyediakan pemanas dan air panas bagi penduduknya sejak Rabu, ketika Rusia memutus pasokan gas ke Moldova karena sengketa keuangan. 

    “Di Transnistria hari ini, 3 Januari, akan terjadi pemadaman listrik bergilir. Ini karena penduduk republik itu saat ini mengonsumsi lebih banyak listrik daripada yang diproduksi oleh sistem energi,” kata kementerian ekonomi Transnistria di Telegram. 

    Bagian dari kota terbesar Transnistria, Tiraspol – termasuk lingkungan yang menjadi rumah sakit bersalin – akan kehilangan listrik, begitu pula kota-kota dan desa-desa yang lebih kecil, katanya.

    Minyak dari 2 Kapal Tanker Rusia Terdeteksi di Pantai Sevastopol

    Minyak dari dua tanker tua dan rusak Rusia terdeteksi pada hari Jumat di lepas pantai Sevastopol, kota terbesar di Krimea yang dianeksasi Moskow, menurut laporan seorang pejabat setempat.

    Volgoneft-212 dan Volgoneft-239 dilanda badai bulan lalu di selat Kerch yang menghubungkan Krimea dengan wilayah Krasnodar Rusia selatan, sekitar 250 km dari Sevastopol. 

    Satu tenggelam dan yang lainnya kandas, menumpahkan sekitar 2.400 ton bahan bakar minyak berat yang disebut mazut ke perairan di sekitarnya, kata kementerian transportasi Rusia. 

    “Sebuah tumpahan minyak kecil mencapai Sevastopol hari ini,” kata kepala kota yang dilantik Moskow, Mikhail Razvozhayev, di Telegram, menerbitkan video minyak tersebut.

    Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyebut tumpahan tanker itu sebagai bencana ekologi.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

  • 50.000 Lebih Tentaranya Hilang Dalam Tugas di Ukraina, Rusia Dituding Lelet Menangani – Halaman all

    50.000 Lebih Tentaranya Hilang Dalam Tugas di Ukraina, Rusia Dituding Lelet Menangani – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Proyek “I Want to Find” Ukraina mengungkapkan bahwa sedikitnya sebanyak 50.000 pasukan Rusia telah hilang dalam tugas (missing in action/MIA).

    Hal ini tercermin dari permintaan informasi yang telah diajukan oleh warga Rusia yang mencari keluarga, saudara atau kenalan mereka yang tidak pulang setelah ditugaskan berperang melawan Rusia sebanyak lebih dari 50.000 permintaan.

    Bohdan Okhrimenko, kepala Sekretariat Pusat Koordinasi mengatakan, bahwa dari angka tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa pasukan Rusia yang hilang dalam tugas sedikitnya 50.000 orang.

    “Angka-angka ini hanya mencerminkan mereka yang tidak takut untuk menghubungi kami.  jumlah sebenarnya tentara Rusia yang hilang dalam pertempuran bisa jauh lebih tinggi,” kata Okhrimenko, dalam sebuah wawancara dengan ArmyInform pada 3 Januari dikutip dari Kyiv Independent.

    “I Want to Live” merupakan bagian dari sebuah hotline yang diluncurkan pada September 2022 oleh intelijen militer Ukraina (HUR) untuk membantu tentara Rusia menyerah.

    Namun seiring dengan perang yang berkepanjangan, “I Want to Find” dibuat untuk menangani permintaan informasi dari keluarga Rusia tentang tentara yang hilang.

    Sementara Rusia dianggap lelet dalam penanganan tersebut. Ia mengkritik Moskow yang lamban mencari untuk menemukan dan mengidentifikasi pasukan Rusia yang hilang.

    “Banyak yang masih tersebar di ladang-ladang Ukraina, jasad mereka dibawa oleh hewan liar. Rusia tidak menunjukkan minat untuk mengidentifikasi mereka.” 

    Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anna Tsivilyova sebelumnya mengungkapkan pada 26 November bahwa kementeriannya menerima 48.000 aplikasi uji DNA dari kerabat yang mencari informasi tentang tentara yang hilang hingga peperangan yang telah memasuki hari ke-1.046.

    Berbicara di meja bundar Duma, Tsivilyova mengungkapkan bahwa data DNA kerabat telah dikumpulkan dan disimpan dalam basis data, secara tidak sengaja memberikan gambaran langka tentang skala pasukan yang hilang dalam aksi.

    Namun Andrei Kartapolov, kepala komite pertahanan Duma Negara, memperingatkan agar tidak mempublikasikan angka-angka tersebut. 

    “Ini adalah informasi yang sensitif. Ketika kami menyelesaikan dokumen, kami harus memastikan angka-angka ini tidak muncul di depan umum,” ujarnya

    Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan pada 3 Januari bahwa Rusia telah kehilangan 793.250 tentara sejak dimulainya invasi skala penuh pada 24 Februari 2022.

    Angka tersebut adalah angka dari prajurit yang menurut Ukraina tewas dan terluka.

  • Jabatan Tinggal Dua Pekan, Joe Biden Ngebut Beri Bantuan Rp 97 Triliun ke Ukraina Sebelum Lengser – Halaman all

    Jabatan Tinggal Dua Pekan, Joe Biden Ngebut Beri Bantuan Rp 97 Triliun ke Ukraina Sebelum Lengser – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM — Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, ngebut memberikan bantuan militernya untuk Ukraina menjelang lengsernya tanggal 20 Januari 2025.

    Bantuan yang akan diberikan adalah senjata dan anggaran tambahan senilai 6 miliar dolar AS atau setara Rp 97,2 triliun.

    Ini bakan menjadi bantuan terakhir yang digelontorkan Biden sebelum ia digantikan oleh Donald Trump. 

    Reuters mengabarkan dana sebesar itu terdiri dari 2,5 miliar dolar AS atau Rp 40,5 triliun untuk bantuan keamanan tambahan serta 3,4 miliar dolarAS atau setara Rp 55 triliun untuk anggaran tambahan bagi pemerintah Ukraina.

    “Atas arahan saya, Amerika Serikat akan terus bekerja tanpa henti untuk memperkuat posisi Ukraina dalam perang ini selama sisa masa jabatan saya,” kata Biden dalam sebuah pernyataan. 

    Pengumuman Biden mencakup 1,25 miliar dolar AS dalam bantuan militer yang diambil dari persediaan AS dan paket Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI) senilai 1,22 miliar dolar AS, paket USAI terakhir selama masa jabatan Biden. 

    Di bawah USAI, peralatan militer diperoleh dari industri pertahanan atau mitra, bukan diambil dari persediaan Amerika, yang berarti butuh waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk tiba di medan perang. 

    Biden mengatakan Departemen Pertahanan sedang dalam proses pengiriman ratusan ribu peluru artileri, ribuan roket, dan ratusan kendaraan lapis baja “yang akan memperkuat posisi Ukraina saat memasuki musim dingin.

    Menteri Keuangan AS,Janet Yellen mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa bantuan anggaran langsung, yang diberikan dalam koordinasi dengan Badan Pembangunan Internasional AS dan Departemen Luar Negeri, menandai pencairan terakhir berdasarkan Undang-Undang Alokasi Tambahan Keamanan Ukraina 2024.

    Kongres AS telah menyetujui total bantuan sebesar 175 miliar dolar AS atau Rp 2.835 triliun untuk Ukraina sejak invasi Rusia ke Ukraina hampir tiga tahun lalu, menurut Komite Anggaran Federal yang Bertanggung Jawab yang nonpartisan. 

    Biden mengatakan bantuan baru itu akan memberi Ukraina “masuknya kemampuan segera yang terus digunakannya untuk memberikan dampak besar di medan perang dan pasokan pertahanan udara, artileri, dan sistem persenjataan penting lainnya dalam jangka panjang.” 

    Hampir tiga tahun dalam perang, Washington telah berkomitmen memberikan bantuan miliaran dolar untuk Ukraina, tetapi tidak pasti apakah bantuan tersebut akan terus berlanjut dengan kecepatan itu di bawah Trump, yang akan menggantikan Biden pada 20 Januari.

    Washington berjanji untuk memasok Ukraina dengan senjata sebanyak mungkin sebelum seorang Republikan memasuki Ruang Oval (berkuasanya Donald Trump).

    “Presiden Biden telah menugaskan saya untuk mengawasi pengiriman besar-besaran peralatan militer yang kami kirim ke Ukraina untuk memastikan bahwa kami menghabiskan setiap dolar yang diberikan Kongres kepada kami pada saat Presiden Biden meninggalkan jabatannya,” kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.

    Bantuan jor-joran tersebut diperkirakan tidak akan dilakukan lagi pada era Donald Trump.

    Trump mengatakan bahwa ia ingin mengakhiri perang dengan cepat.

    Selama kampanye presiden, Trump mempertanyakan tingkat keterlibatan AS dalam konflik tersebut, dengan menyarankan sekutu Eropa harus menanggung lebih banyak beban keuangan.

    Beberapa rekan Republiknya – yang akan mengendalikan DPR dan Senat mulai bulan depan – juga telah mendinginkan niat untuk mengirim lebih banyak bantuan ke Kyiv.

  • Zelensky Akui Situasi Makin Sulit di Donetsk, Prajurit: Pokrovsk Terancam Runtuh – Halaman all

    Zelensky Akui Situasi Makin Sulit di Donetsk, Prajurit: Pokrovsk Terancam Runtuh – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui sitasi di wilayah Donetsk, Ukraina timur, khususnya di kota barat daya yaitu Pokrovsk dan Kurakhovo semakin sulit.

    Rusia melakukan penyerangan tanpa jeda di wilayah Donetsk bahkan pada Natal 25 Desember 2024, akhir tahun dan tahun baru 2025.

    “Sebagian besar serangan terjadi selama sehari terakhir di poros Pokrovsk, poros Kurakhove, pertempuran sengit di arah Lyman dan Vremivka,” kata Zelensky dikutip dari Ukrinform.

    Presiden Ukraina mengakui bahwa situasi paling sulit adalah di wilayah Porkovsk dan Kurakhovo di mana Rusia terus melakukan serangan.

    Sementara media lainnya, Strana mengungkapkan, bahwa posisi pasukan Rusia telah sangat dekat dengan desa Kotlino, masih ada sekitar setengah kilometer lagi ke sana. 

    Jika wilayah ini ditaklukkan, mereka bisa mendapatkan jembatan untuk serangan di sebelah barat Pokrovsk, serta lebih jauh ke selatan, ke Udachnoye dan menuju wilayah Dnepropetrovsk.

    Di sebelah selatan Pokrovsk, pasukan Rusia mendekati stasiun kereta api Chunishino. Dan di sebelah barat daya, pertempuran untuk Zverovoe dimulai.

    Di sebelah timur Pokrovsk dan Mirnograd, pasukan Rusia “dengan cepat” bergerak dari Vozdvizhenka yang direbut ke jalan raya menuju Konstantinovka, lapor seorang pejuang Ukraina dengan tanda panggilan “Muchnoy”. 

    “Kami sangat membutuhkan brigade tempur di sini, lebih baik lebih dari satu, karena jika kami tidak melakukan ini, daerah ini bisa runtuh,” tulis prajurit itu.

    Rusia menghancurkan sejumlah posisi Angkatan Bersenjata Ukraina di Chasovy Yar dan Toretsk, lapor Komando Pasukan Gabungan Khortitsa.

    “Di arah Kramatorsk dan Toretsk, musuh menyerbu benteng kami di Chasovoy Yar dan Toretsk dan melakukan tindakan ofensif ke arah Stupochki dan Leonidovka. Akibat tembakan musuh, beberapa posisi hancur, tindakan sedang diambil untuk mencegah situasi taktis memburuk,” kata pernyataan itu. (Tribunnews.com/Strana/Ukrinform)

  • Brigade ‘Anna Kyiv’, Pasukan Mobilisasi Didikan Prancis yang Ditinggal Kabur Ribuan Prajuritnya – Halaman all

    Brigade ‘Anna Kyiv’, Pasukan Mobilisasi Didikan Prancis yang Ditinggal Kabur Ribuan Prajuritnya – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Sebuah kasus memalukan terjadi di angkatan bersenjata Ukraina, ribuan prajuritnya yang ditugaskan di wilayah Donetsk, timur Ukraina kabur.

    Dikutip dari Strana, belakangan informasi yang didapatkan, sebanyak 1.700 pasukan dari mobilisasi dan dididik di Prancis kabur saat ditugaskan di kota incaran Rusia, Kurakhovo dan Pokrovsk.

    Mereka tergabung dalam Brigade Infanteri ke-155 dengan julukan “Anna Kyiv”. Nama tersebut diambil dari nama putri yang menikahi Raja Prancis Henri I di katedral Reims dan menjadi Ratu Prancis dari tahun 1051-1060.

    Putri tersebut adalah wanita cantik yang berasal dari wilayah Uni Soviet tempo dulu.

    Dikutip dari Wikipedia, Brigade Infanteri ke-155 dibentuk pada tahun 2024 sebagai bagian dari inisiatif untuk memperluas Angkatan Darat Ukraina dengan pembentukan sembilan brigade tambahan. 

    Upaya ini, yang diumumkan oleh Komandan Oleksandr Pavliuk, merupakan respons langsung terhadap perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.

    Pembentukan brigade dimulai pada bulan Maret 2024.

    Brigade ini dibentuk berdasarkan ketentuan undang-undang mobilisasi Ukraina, yang menurunkan usia wajib militer dari 27 menjadi 25 tahun dan memperkenalkan hukuman bagi penghindaran wajib militer.Undang-undang tersebut juga mengizinkan narapidana untuk bergabung dengan angkatan bersenjata.

    Pada tanggal 8 Mei 2024, k

    eberadaan Brigade Infanteri ke-155 secara resmi diakui, menjadikannya sebagai brigade pertama yang baru diumumkan dan mulai terbentuk. 

    Dewan Kota Rivne mendukung brigade tersebut dengan menyumbangkan peralatan untuk memenuhi kebutuhan para prajurit selama tahap awal pembentukannya.

    Pada bulan November 2024, gelombang pertama yang terdiri dari 2.000 prajurit telah menjalani pelatihan di Prancis timur, dengan rencana agar brigade tersebut pada akhirnya tumbuh hingga mencapai kekuatan 4.500 prajurit.

    Pelatihan dan perlengkapan brigade tersebut dilakukan di bawah program yang didanai Uni Eropa yang telah melatih 60.000 prajurit Ukraina. Prancis memainkan peran penting, menyediakan pelatihan, peralatan, dan persenjataan yang ekstensif.

    Ini termasuk 18 howitzer gerak sendiri CAESAR, 18 kendaraan tempur lapis baja AMX-10RC, dan 128 pengangkut personel lapis baja VAB.

    Pada tanggal 27 Juni, brigade tersebut tampil pertama kali di media sosial, dan memperkenalkan lambangnya pada hari berikutnya.

    Pada bulan Oktober, brigade tersebut dikunjungi dan diperiksa oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.

    Brigade tersebut kembali ke Ukraina pada bulan November, bersama dengan batalion tank Leopard 2A4 yang dilatih di Polandia.

    Namun jurnalis Ukraina Yuri Butusov, menyebut bahwa brigade “Anna Kyiv” tersebut sebagai sebuah skandal dalam peperangan.

    Bahkan masalah organisasi yang serius dialami sejak didirikan. 

    Komando Operasional Barat, yang bertanggung jawab atas pembentukan brigade tersebut, kekurangan sumber daya, tenaga kerja, dan staf komando yang dibutuhkan untuk membentuk unit baru. 

    Pengerahan personel brigade baru dimulai pada bulan Juni, tetapi pada bulan Juli dan Agustus lebih dari 2.550 tentara dibawa pergi untuk mengisi unit lain, yang secara efektif meniadakan kerja selama empat bulan.

    Pada saat brigade tersebut dikirim ke Prancis untuk pelatihan pada bulan Oktober, 935 tentara telah kabur dan 50 lainnya telah membelot di Prancis. 

    Hal tersebut menimbulkan pertanyaan di antara para pemimpin Prancis, yang mendorong Stavka Ukraina untuk meluncurkan penyelidikan oleh SBI Ukraina untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas pembelotan tersebut. 

    Akibatnya, komandan brigade, Kolonel Dmytro Ryumshin, dicopot dari jabatannya beberapa hari setelah kembali dari Prancis pada tanggal 30 November. Saat komando brigade berada di Prancis, 700 orang yang baru direkrut yang ditempatkan di Ukraina menghilang tanpa pernah bertemu komandan mereka. 

    Setelah komandan dicopot, panglima tertinggi Ukraina Syrskyi mengirim komisi yang terdiri dari komandan OC Barat Volodymyr Shvediuk [uk] dan kepala staf Oleksandr Seletsky [uk] untuk meningkatkan efektivitas tempur brigade. Pada tanggal 30 Desember Seletsky meninggal karena serangan jantung.

    Pada bulan Desember 2024, brigade tersebut dilaporkan dikerahkan di selatan Pokrovsk. 

    Namun, brigade tersebut menderita kerugian besar selama beberapa hari pertama pertempuran dan orang-orang serta peralatan yang selamat telah dipindahkan ke unit lain.

    Selain itu, 198 orang menghilang selama minggu pertama bulan Desember.

    Butusov pertama kali menarik perhatian pada masalah ini dalam sebuah laporan di saluran YouTube-nya pada tanggal 14 Desember, di mana ia menyatakan bahwa lebih dari seribu prajurit brigade tersebut kabur setelah dimobilisasi secara paksa dari jalan, yang menyebabkan penggantian komandan brigade dengan Kolonel Taras Maksymov, yang terjadi pada tanggal 12 Desember.

    Akibat kaburnya para prajurit ‘Anna Kyiv’, Pokrovsk dan Kurakhovo diserang habis-habisan oleh Rusia. Mereka tak mampu membendung datangnya pasukan Moskow yang mengincar pusat logistik militer Donetsk tersebut.

    Akibatnya, militer Ukraina pun mengganti Komandan Gugus Tugas Gabungan Donetsk, Brigadir Jenderal Oleksandr Lutsenko dengan Brigadir Jenderal Oleksandr Tarnavskyi. 

    Sumber Financial Times mengatakan penggantian tersebut dilakukan akibat militer Ukraina gagal membendung serangan besar-besaran prajurit Moskow ke Pokrovsk dan Kurakhovo.