Negara: Ukraina

  • AS Setop Nyaris Semua Bantuan Asing, Kecuali untuk Israel-Mesir

    AS Setop Nyaris Semua Bantuan Asing, Kecuali untuk Israel-Mesir

    Jakarta

    Amerika Serikat, donor terbesar di dunia, membekukan hampir semua bantuan asing, hanya memberikan pengecualian untuk makanan darurat dan pendanaan militer untuk Israel dan Mesir.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (25/1/2025), Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengirim memo internal pada Jumat (24/1) waktu setempat, beberapa hari setelah Presiden Donald Trump menjabat. Trump telah bersumpah untuk menerapkan kebijakan “America First” dengan membatasi bantuan luar negeri secara ketat.

    “Tidak ada dana baru yang diwajibkan untuk pemberian baru atau perpanjangan pemberian yang ada sampai setiap pemberian atau perpanjangan baru yang diusulkan telah ditinjau dan disetujui,” demikian memo Rubio kepada staf yang dilihat oleh AFP.

    Perintah ini tampaknya mempengaruhi segala hal mulai dari bantuan pembangunan hingga bantuan militer — termasuk Ukraina, yang menerima miliaran dolar dalam bentuk senjata di bawah pemerintahan pendahulu Trump, Joe Biden.

    Perintah itu juga berarti penghentian sementara pendanaan AS untuk PEPFAR, inisiatif anti-HIV/AIDS yang membeli obat antiretroviral untuk mengobati penyakit itu di negara-negara berkembang, sebagian besar di Afrika, selama setidaknya beberapa bulan.

    Diluncurkan di bawah presiden George W. Bush pada tahun 2003, PEPFAR diyakini telah menyelamatkan sekitar 26 juta jiwa.

    Namun, memo itu secara eksplisit membuat pengecualian untuk bantuan militer ke Israel — yang paket senjata utamanya dari Amerika Serikat telah berkembang lebih jauh sejak perang Gaza — dan Mesir, yang telah menerima dana pertahanan AS yang besar sejak menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada tahun 1979.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Rekam Jejak Pemulangan 757 Jenazah Tentara Ukraina di Tahun Ketiga Perang – Halaman all

    Rekam Jejak Pemulangan 757 Jenazah Tentara Ukraina di Tahun Ketiga Perang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM  – Pemerintah Ukraina berhasil memulangkan sebanyak 757 jenazah tentara yang tewas dalam pertempuran melawan Rusia, Pada Jumat, 24 Februari 2025, 

    Pemulangan jenazah ini diumumkan oleh Markas Besar Koordinasi untuk Perawatan Tahanan Perang, yang merupakan badan negara Ukraina.

    Ini menjadi momen penting mengingat pemulangan kali ini tercatat sebagai yang kelima dan paling signifikan sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022.

    Mengapa Pemulangan Jenazah Ini Penting?

    Pemulangan jenazah tentara Ukraina menjadi suatu hal yang penting untuk menghormati mereka yang telah gugur di medan perang.

    Hal ini juga menunjukkan tingginya biaya dan intensitas pertempuran yang terjadi menjelang peringatan tiga tahun perang Ukraina-Rusia.

    Daftar jenazah yang dibawa pulang terdiri dari:

    451 prajurit yang ditemukan di sektor Donetsk.

    71 mayat dari sektor Bakhmut.

    51 mayat dari sektor Vuhledar.

    13 dan 137 jenazah lainnya dari sektor Luhansk dan Zaporizhzhia.

    34 jenazah dari kamar mayat di Rusia.

    Sebagaimana dikutip dari Kyiv Independent, pengembalian jenazah adalah salah satu dari sedikit bentuk kerja sama antara Rusia dan Ukraina sejak perang pecah.

    Menurut Konvensi Jenewa, para tentara yang tewas di medan perang berhak mendapatkan pemakaman yang bermartabat.

    Berapa Banyak Tentara Ukraina yang Tewas?

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan pada bulan Desember lalu bahwa sekitar 43.000 tentara Ukraina telah tewas dan 370.000 lainnya terluka sejak dimulainya perang.

    Angka tersebut kemungkinan jauh lebih tinggi mengingat situasi yang terus bergejolak di medan perang.

    Di tengah meningkatnya isu mengenai lonjakan korban jiwa, Ukraina kini menghadapi ancaman krisis pasukan.

    Pada awal Februari, laporan menunjukkan bahwa Ukraina telah kehilangan 31.000 pasukan.

    Komandan Brigade Serangan Terpisah Ketiga, Andrei Biletsky, mengeluhkan bahwa jumlah pasukan yang dikerahkan untuk menghadapi Rusia sangat tidak memadai.

    Apa Dampak dari Krisis Pasukan Ini?

    Pembaruan mengenai jumlah korban menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan laporan sebelumnya.

    Dengan meningkatnya jumlah korban, sejumlah negara anggota NATO merencanakan untuk mengirimkan pasukan ke Ukraina.

    Meskipun masih dalam tahap perencanaan, tindakan ini telah memicu kepanikan di pihak Rusia.

    Pemulangan jenazah ini, bersama dengan laporan mengenai korban jiwa, mencerminkan keadaan kritis yang dihadapi Ukraina saat ini.

    Sementara itu, upaya internasional untuk mendukung Ukraina menunjukkan bahwa konflik ini mungkin akan terus berlanjut dengan intensitas yang tinggi.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Menang Tipis di Senat, Pete Hegseth Resmi Jadi Menhan AS

    Menang Tipis di Senat, Pete Hegseth Resmi Jadi Menhan AS

    Jakarta

    Senat Amerika Serikat mengonfirmasi mantan pembawa acara Fox News, Pete Hegseth sebagai menteri pertahanan (menhan) atau bos Pentagon dalam pemungutan suara yang digelar pada hari Jumat (24/1) waktu setempat. Hegseth menang tipis di tengah tuduhan-tuduhan penyalahgunaan alkohol, pelecehan seksual, dan kekhawatiran lain tentang kemampuannya untuk memimpin Pentagon.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (25/1/2025), dalam pemungutan suara Senat AS itu, tiga senator Republik memberikan suara menentang pilihan Presiden Donald Trump itu sebagai menteri pertahanan, yang menghasilkan hasil seri 50-50. Hasil seri ini mengharuskan Wakil Presiden J.D. Vance untuk memberikan suara penentu. Ini kedua kalinya dalam sejarah AS, seorang wakil presiden harus campur tangan untuk menyelamatkan calon kabinet.

    Hasil yang sangat dramatis itu menggarisbawahi kekhawatiran tentang Hegseth, yang akan mengambil alih Pentagon di tengah perang yang berkecamuk di Ukraina dan Timur Tengah yang tidak stabil.

    Pria berusia 44 tahun itu adalah mantan perwira Garda Nasional Angkatan Darat, yang baru-baru ini bekerja sebagai salah satu pembawa acara untuk Fox News — salah satu saluran televisi favorit Trump.

    Ketika ditanya selama sidang pengukuhannya minggu lalu tentang kritik yang ia hadapi, Hegseth mengatakan ada “kampanye kotor terkoordinasi” terhadapnya, dan bahwa ia “bukan orang yang sempurna, tetapi penebusan dosa itu nyata.”

    Trump telah mendukungnya, mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat: “Pete adalah orang yang sangat, sangat baik.”

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump Tekan OPEC, Harga Minyak Jadi Makin Murah – Page 3

    Trump Tekan OPEC, Harga Minyak Jadi Makin Murah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak stabil pada perdagangan hari Jumat tetapi jika dihitung dalam sepekan ini harga minyak mengalami penurunan. Pelemahan harga minyak pada pekan ini menghentikan kenaikan dalam empat minggu berturut-turut.

    Harga minyak turun pada pekan ini setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana besar untuk meningkatkan produksi dalam negeri sambil menuntut OPEC untuk menurunkan harga minyak mentah.

    Mengutip CNBC, Sabtu (25/1/2025), harga minyak mentah Brent berjangka naik 21 sen atau 0,27% ditutup pada USD 78,50 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 4 sen atau 0,05% dan ditutup pada USD 74,66 per barel.

    Harga minyak Brent telah kehilangan 2,83% sepanjang minggu ini dan harga minyak WTI turun 4,13%.

    Donald Trump pada hari Jumat menegaskan kembali seruannya kepada Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memangkas harga minyak guna merugikan keuangan Rusia yang kaya minyak dan membantu mengakhiri perang di Ukraina.

    “Salah satu cara untuk menghentikannya dengan cepat adalah dengan meminta OPEC berhenti menghasilkan begitu banyak uang dan menurunkan harga minyak. Perang itu akan segera berhenti,” kata Trump saat ia mendarat di North Carolina untuk melihat kerusakan akibat badai.

    Analis StoneX Alex Hodes dalam sebuah catatan pada hari Jumat menuliskan bahwa ancaman sanksi keras AS terhadap Rusia dan Iran, yang merupakan produsen minyak utama, dapat merusak tujuan Trump untuk menurunkan biaya energi.

    “Trump mengetahui hal ini dan telah menekan OPEC untuk menutupi kekosongan yang akan ditimbulkannya,” kata Hodes.

    Pada hari Kamis, Trump mengatakan kepada Forum Ekonomi Dunia bahwa ia akan menuntut OPEC dan pemimpin de facto-nya, Arab Saudi, untuk menurunkan harga minyak mentah.

    OPEC+, yang di dalamnya ada Rusia, belum bereaks., Delegasi dari kelompok tersebut memastikan bahwa kesepakatan yang ada saat ini adalah untuk mulai meningkatkan produksi minyak mulai April 2025.

    “Saya tidak benar-benar berharap OPEC akan mengubah kebijakan kecuali ada perubahan fundamental,” kata analis komoditas UBS Giovanni Staunovo.

    “Pasar akan relatif tenang sampai kita mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang kebijakan sanksi dan tarif.”

     

     

     

  • Ekspor Senjata AS Capai Rekor 318,7 Miliar Dolar di 2024, Didorong oleh Permintaan Terkait Ukraina – Halaman all

    Ekspor Senjata AS Capai Rekor 318,7 Miliar Dolar di 2024, Didorong oleh Permintaan Terkait Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada 2024, ekspor peralatan militer AS ke luar negeri mengalami lonjakan yang luar biasa.

    Pendapatan mencapai rekor $318,7 miliar.

    Angka ini naik sebesar 29 persen dibandingkan tahun sebelumnya, The Guardian melaporkan.

    Lonjakan ini didorong oleh upaya negara-negara untuk mengisi kembali stok senjata yang telah dikirimkan ke Ukraina, dalam rangka mendukung negara tersebut melawan invasi Rusia, serta persiapan menghadapi potensi konflik besar di masa depan.

    Menurut laporan dari Departemen Luar Negeri AS, sejumlah kesepakatan besar telah disetujui selama tahun fiskal 2024, yang turut berkontribusi terhadap lonjakan penjualan.

    Beberapa penjualan besar yang disetujui pada tahun 2024 antara lain:

    1. Jet Tempur F-16 senilai $23 miliar untuk Turki.

    2. Jet Tempur F-15 senilai $18,8 miliar untuk Israel.

    3. Tank M1A2 Abrams senilai $2,5 miliar untuk Rumania.

    Lonjakan penjualan senjata ini menunjukkan ekspektasi kinerja yang kuat bagi kontraktor-kontraktor pertahanan AS seperti Lockheed Martin, General Dynamics, dan Northrop Grumman, Kyiv Independetn dan Reueters melaporkan.

    Permintaan yang meningkat untuk produk-produk mereka seperti jet tempur, peluru artileri, pencegat rudal Patriot, dan kendaraan lapis baja.

    Permintaan-permintaan untuk alat militer tersebut diperkirakan akan terus mendongkrak hasil perusahaan di kuartal-kuartal mendatang.

    Sebagai contoh, penjualan jet F-16 dan F-15 yang disetujui untuk Turki dan Israel akan menguntungkan perusahaan seperti Lockheed Martin, yang merupakan pembuat kedua jenis pesawat tempur tersebut

    Demikian pula, pengiriman tank M1A2 Abrams ke Rumania memberi keuntungan bagi General Dynamics.

    2 Saluran Utama Penjualan Senjata Militer AS

    Penjualan senjata dari AS dilakukan melalui dua saluran utama:

    1. Penjualan Komersial Langsung: Negosiasi langsung antara perusahaan AS dan negara pembeli.

    2. Penjualan Militer Asing: Pemerintah AS terlibat langsung dalam proses penjualan melalui Departemen Pertahanan.

    Departemen Luar Negeri AS menegaskan bahwa penjualan dan transfer senjata ini sangat penting dalam kebijakan luar negeri AS, yang bertujuan untuk memastikan keamanan regional dan global.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1067, Trump-Putin Siap Dialog, Zelensky Sebut Kremlin Manipulasi – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1067, Trump-Putin Siap Dialog, Zelensky Sebut Kremlin Manipulasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah sejumlah peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina, yang telah memasuki hari ke-1067 pada Sabtu (25/1/2025).

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memperingatkan, Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha untuk memanipulasi Donald Trump, lapor The Guardian.

    Putin menggambarkan hubungan antara dirinya dengan Trump sebagai “bisnis, pragmatis, dan dapat dipercaya.”

    Simak peristiwa lainnya berikut ini.

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1067

    Zelensky Sebut Rusia Bermaksud Memanipulasi Trump

    Zelensky memperingatkan Putin berusaha untuk “memanipulasi” Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Peringatan ini muncul setelah Putin memuji Trump dan menyatakan kesediaannya untuk berdialog dengannya.

    Zelensky menyatakan dalam pidato hariannya pada Jumat (24/1/2025), Putin ingin memanfaatkan keinginan Trump untuk mencari perdamaian.

    “Putin ingin memanipulasi keinginan presiden Amerika Serikat untuk mencapai perdamaian,” kata Zelensky.

    Dia juga menambahkan bahwa Putin sebenarnya lebih memilih untuk melanjutkan perang dan berusaha memengaruhi pemimpin dunia lainnya demi mendukung tujuan Rusia.

    Putin Siap Berdiskusi dengan Trump

    Putin menyatakan bahwa “siap untuk berunding” mengenai perang di Ukraina dengan Donald Trump.

    Presiden Rusia menyebut pertemuan antara keduanya bisa menjadi ide yang bagus.

    Putin menggambarkan hubungan antara dirinya dengan Trump sebagai “bisnis, pragmatis, dan dapat dipercaya.”

    Selain itu, Putin mengulang klaim Trump yang menyatakan bahwa jika Trump yang menjadi presiden pada 2022, perang di Ukraina tidak akan terjadi.

    Putin juga kembali mengungkapkan pernyataan Trump yang mengklaim bahwa pemilu AS 2020 telah “dicuri” meskipun klaim tersebut telah dibantah oleh banyak pihak.

    Marco Rubio Perintahkan Bantuan Luar Negeri Dihentikan, Kecuali untuk Israel dan Mesir

    Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio memerintahkan untuk menghentikan hampir semua bantuan luar negeri yang diberikan oleh AS.

    Dia membuat pengecualian untuk bantuan yang diberikan kepada Israel dan Mesir, menurut memo internal yang dikirimkan ke staf di Departemen Luar Negeri AS.

    Perintah ini mencakup berbagai jenis bantuan, mulai dari bantuan pembangunan hingga bantuan militer.

    Ini juga bisa memengaruhi bantuan yang diberikan kepada Ukraina.

    Masih belum jelas seberapa luas perintah ini dan jenis bantuan apa yang akan dipotong, mengingat bahwa Kongres AS yang menetapkan anggaran pemerintah federal.

    USAID Menangguhkan Bantuan ke Ukraina

    Dikutip dari Suspilne, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengeluarkan perintah untuk menghentikan bantuan internasional yang ada dan menangguhkan bantuan baru pada Jumat (24/1/2025).

    Seorang pejabat dari USAID yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa pembekuan bantuan ini berdampak pada proyek-proyek di berbagai negara, termasuk Ukraina.

    Beberapa proyek yang terkena dampak pembekuan ini termasuk bantuan untuk sektor pendidikan dan kesehatan, seperti perawatan medis darurat untuk ibu dan vaksinasi anak-anak, yang sebelumnya diberikan di Ukraina.

    Dengan demikian, semua pekerjaan yang terkait dengan proyek-proyek tersebut dihentikan sementara waktu.

    Penjualan Peralatan Militer AS Capai Rekor

    Penjualan peralatan militer dari Amerika Serikat ke negara-negara lain meningkat tajam pada tahun 2024, naik sebesar 29 persen hingga mencapai $318,7 miliar.

    Kenaikan ini terjadi karena banyak negara yang ingin menggantikan persediaan senjata yang telah mereka kirimkan ke Ukraina, serta mempersiapkan diri untuk kemungkinan konflik besar di masa depan.

    Beberapa transaksi besar yang disetujui termasuk penjualan jet tempur F-16 senilai $23 miliar ke Turki, F-15 senilai $18,8 miliar ke Israel, dan tank M1A2 Abrams senilai $2,5 miliar ke Rumania.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Usai Keluar dari WHO, AS Kini Bekukan Hampir Semua Bantuan Luar Negeri

    Usai Keluar dari WHO, AS Kini Bekukan Hampir Semua Bantuan Luar Negeri

    Jakarta

    Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) membekukan hampir semua bantuan luar negeri di seluruh dunia. Keputusan ini diambil usai perintah eksekutif Donald Trump yang kembali menjabat sebagai Presiden AS.

    Dilansir CNN, Sabtu (25/1/2025), Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengirim telegram ke semua pos diplomatik AS pada hari Jumat yang menguraikan langkah tersebut. Pesan itu mengancam pendanaan miliaran dolar dari Departemen Luar Negeri dan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) untuk program-program di seluruh dunia.

    Bantuan luar negeri telah menjadi sasaran kemarahan dari Partai Republik di Kongres dan pejabat pemerintahan Trump, tetapi pendanaan tersebut hanya mencakup sebagian kecil dari keseluruhan anggaran AS. Cakupan perintah eksekutif dan telegram berikutnya telah membuat pejabat kemanusiaan terguncang.

    Telegram tersebut menyerukan perintah penghentian kerja secepatnya pada bantuan asing yang ada dan menghentikan bantuan baru. Pesan itu mengatakan pada bulan mendatang, pemerintah akan mengembangkan standar untuk meninjau apakah bantuan tersebut selaras dengan agenda kebijakan luar negeri Presiden Trump.

    “Keputusan untuk melanjutkan, mengubah, atau menghentikan program akan dibuat setelah peninjauan ini,” demikian pernyataan telegram tersebut, yang mencatat bahwa peninjauan tersebut harus diselesaikan dalam waktu 85 hari.

    Perintah dari Departemen Luar Negeri memberikan keringanan untuk bantuan pangan darurat serta pembiayaan militer asing untuk Israel dan Mesir. Telegram tersebut tidak secara khusus menyebutkan negara lain yang menerima pembiayaan militer asing seperti Ukraina atau Taiwan.

    Seorang pejabat kemanusiaan mengatakan bahwa jeda tersebut sangat mengganggu dan mengatakan bahwa rincian telegram tersebut hal terburuk yang bisa terjadi.

    “Industri bantuan asing dan birokrasi AS tidak sejalan dengan kepentingan Amerika dan dalam banyak kasus bertentangan dengan nilai-nilai Amerika,” kata Trump.

    Namun, salah satu pejabat mencatat bahwa program bantuan, seperti yang terkait dengan kesehatan global, yang menjadi sasaran pembekuan tersebut, merupakan kepentingan AS dan telah mendapatkan dukungan bipartisan.

    “Memastikan tidak ada pandemi merupakan kepentingan kami. Stabilitas global merupakan kepentingan kami,” kata pejabat AS.

    Diketahui sebelumnya Trump mengeluarkan keputusan kontroversional. Trump menarik AS dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurutnya, WHO salah menangani persoalan pandemi Covid-19 dan isu kesehatan dunia lainnya.

    Trump menilai WHO gagal bertindak secara independen dari pengaruh politik dan menagih pembayaran yang memberatkan AS. Menurutnya, pengenaan tarif WHO tidak proporsional dibanding negara lain yang lebih besar, seperti China.

    “World Health menipu kita, semua orang menipu Amerika Serikat. Itu tidak akan terjadi lagi,” kata Trump usai menandatangani perintah menarik diri dari WHO, dikutip dari Reuters, Selasa (21/1).

    (lir/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Zelensky Tuduh Putin Ingin Manipulasi Trump: Tak Akan Berhasil

    Zelensky Tuduh Putin Ingin Manipulasi Trump: Tak Akan Berhasil

    Kyiv

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merespons pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang ingin bernegosiasi masalah Ukraina dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Zelensky menuduh Putin ingin memanipulasi Trump untuk mencapai perdamaian.

    “Ia ingin memanipulasi keinginan Presiden Amerika Serikat untuk mencapai perdamaian,” kata Zelensky dalam pernyataan malam hariannya di media sosial, seperti dilansir AFP, Sabtu (25/1/2025).

    “Saya yakin bahwa tidak ada manipulasi Rusia yang akan berhasil lagi,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kyiv juga memperingatkan agar tidak melakukan negosiasi tanpa melibatkan Ukraina. Hal itu diungkap oleh Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina.

    “Ia (Putin) ingin merundingkan nasib Eropa, tanpa Eropa. Dan ia ingin berbicara mengenai Ukraina tanpa Ukraina,” kata Kepala kantor Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak di Telegram.

    Yermak menyebut perundingan Purin dan Trump tentang Ukraina itu tidak boleh terjadi. Dia meminta Putin untuk mengurungkan niatnya.

    “Ini tidak akan terjadi. Putin perlu kembali ke kenyataan, atau ia akan dibawa kembali. Ini bukan cara kerja dunia modern,” katanya.

    “Mengenai masalah negosiasi… kami selalu mengatakan, dan saya ingin menekankan hal ini sekali lagi, bahwa kami siap untuk negosiasi ini mengenai masalah Ukraina,” kata Putin kepada seorang reporter dari TV pemerintah Rusia.

    Putin mengatakan invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 mungkin tidak akan terjadi jika Trump menjadi presiden pada saat itu. Dia juga menyinggung kelalahan Trump melawan Joe Biden pada Pilpres AS tahun 2020.

    “Saya tidak bisa tidak setuju dengannya bahwa jika dia menjadi presiden — jika kemenangannya tidak dicuri pada tahun 2020 — maka mungkin tidak akan ada krisis di Ukraina yang muncul pada tahun 2022,” kata Putin.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Putin Ngaku Siap Negosiasi Masalah Ukraina, Puji-puji Trump

    Putin Ngaku Siap Negosiasi Masalah Ukraina, Puji-puji Trump

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa ia siap untuk berunding dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang konflik Ukraina. Putin menekankan tentang keinginannya itu.

    “Mengenai masalah negosiasi… kami selalu mengatakan, dan saya ingin menekankan hal ini sekali lagi, bahwa kami siap untuk negosiasi ini mengenai masalah Ukraina,” kata Putin kepada seorang reporter dari TV pemerintah Rusia.

    Putin mengatakan invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 mungkin tidak akan terjadi jika Trump menjadi presiden pada saat itu. Dia juga menyinggung kekalahan Trump melawan Joe Biden pada Pilpres AS tahun 2020.

    “Saya tidak bisa tidak setuju dengannya bahwa jika dia menjadi presiden — jika kemenangannya tidak dicuri pada tahun 2020 — maka mungkin tidak akan ada krisis di Ukraina yang muncul pada tahun 2022,” kata Putin.

    Dalam wawancara itu, Putin juga memuji Trump sebagai sosok yang pragmatis dan pintar. Putin mengaku tidak percaya Presiden AS yang baru dilantik di periode kedua itu akan memaksa harga minyak global turun dalam upaya untuk merusak Moskow.

    “Dia bukan hanya orang yang cerdas, tetapi juga orang yang pragmatis,” tutur Putin.

    “Saya sulit membayangkan akan ada keputusan yang diambil yang merugikan perekonomian Amerika,” jelasnya.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Komisi XII meminta ekspor gas ditinjau kembali sebab pasokan berkurang

    Komisi XII meminta ekspor gas ditinjau kembali sebab pasokan berkurang

    Nanti akan kami (sampaikan) kepada pemerintah, harus ada namanya DMO (Domestic Market Obligation) sekaligus DPO (Domestic Price Obligation).

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto meminta kepada Pemerintah untuk meninjau kembali kuota ekspor gas, sebab pasokan gas di dalam negeri berkurang.

    “Nanti akan kami (sampaikan) kepada pemerintah, harus ada namanya DMO (Domestic Market Obligation) sekaligus DPO (Domestic Price Obligation). Khususnya gas jatah pemerintah. Jadi itu satu jalan,” kata Sugeng, dikutip dari laman resmi DPR RI, Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan kekurangan pasokan gas di wilayah Provinsi Kepulauan Riau disebabkan oleh penurunan produksi karena faktor alam (natural decline).

    Lebih lanjut, Sugeng menyampaikan, jika segala upaya sudah dilakukan namun masih belum juga memenuhi kebutuhan gas, pihaknya pun mengusulkan untuk melakukan impor.

    “Maaf ujung dari segala ujung, kita buka impor juga. Kebetulan hari ini memang masih relatif mahal tapi ketika belum (terjadi) perang Ukraina, itu gas Amerika murah sekali. Karena dengan sel gasnya yang dia produksi gasnya luar biasa besar. Nah itu jalan yang akan coba kita diskusikan,” katanya pula.

    Sugeng mengungkapkan pihaknya dalam waktu dekat akan mencoba berkomunikasi dengan PGN, SKK Migas, Dirjen Migas, dan Pemerintah, menyangkut tentang kuota gas khusus untuk Batam dan sejumlah kawasan lainnya.

    “Nanti kami hitung bersama proyeksi-proyeksinya dan sebagainya. Lantas kita harus penuhi dulu itu. Karena memang betul ada potensi besar sebenarnya ke depan,” katanya lagi.

    Terkait dengan ekspor gas ke Singapura, Sugeng juga mengusulkan untuk dilakukan peninjauan kembali, termasuk bagaimana nilai keekonomiannya dan mengutamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

    “Nanti kami hitung bersama bagaimana masuk nilai keekonomian yang baik. Karena gas seperti tadi, baik sebagai energi maupun sebagai feed stock untuk petrochemical industry,” ujar Sugeng.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025