Negara: Ukraina

  • Zelensky di Ujung Tanduk, Putin Selangkah Lagi Menang Perang Ukraina?

    Zelensky di Ujung Tanduk, Putin Selangkah Lagi Menang Perang Ukraina?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dinamika perang Rusia-Ukraina terus berlanjut. Terbaru, Ukraina dilaporkan mulai terjepit oleh keterbatasan logistik dan kemampuan pasukan yang terbatas, membuat Rusia mencetak sejumlah keunggulan di medan perang.

    Dilansir Associated Press, kondisi ini dialami pasukan Kyiv di Pokrovsk, lokasi kunci dalam perang yang berlangsung hampir tiga tahun. Pasukan Ukraina kehilangan wilayah di sekitar pusat pasokan penting, yang terletak di pertemuan beberapa jalan raya menuju kota-kota utama di wilayah Donetsk Timur serta stasiun kereta api kunci.

    Tentara Ukraina di Pokrovsk mengatakan bahwa pasukan Rusia mengubah taktik dalam beberapa minggu terakhir, menyerang sisi-sisi mereka alih-alih maju menyerang untuk membentuk gerakan menjepit di sekitar kota. Dengan Rusia menguasai ketinggian yang dominan, rute pasokan Ukraina kini berada dalam jangkauan mereka.

    Kabut tebal dalam beberapa hari terakhir mencegah tentara Ukraina menggunakan pesawat pengintai tanpa awak secara efektif. Ini kemudian memungkinkan Rusia untuk mengkonsolidasi dan mengambil lebih banyak wilayah.

    Sementara itu, komandan Ukraina mengatakan mereka tidak memiliki cukup cadangan untuk mempertahankan garis pertahanan dan bahwa unit infanteri baru gagal melaksanakan operasi.

    “Perang dimenangkan oleh logistik. Jika tidak ada logistik, tidak ada infanteri, karena tidak ada cara untuk memasoknya,” kata Wakil Komandan Batalion Da Vinci Wolves, yang dikenal dengan tanda panggilan Afer, Selasa (4/2/2025).

    “(Rusia) telah mempelajari ini dan melakukannya dengan cukup baik.”

    Kombinasi berbagai faktor menyebabkan Kyiv secara efektif kehilangan pemukiman Velyka Novosilka minggu lalu. Ini merupakan perolehan paling signifikan Moskow sejak merebut kota Kurakhove di wilayah Donetsk pada bulan Januari.

    Saat perebutan itu terjadi, pasukan Ukraina masih banyak yang terkonsentrasi di wilayah yang jauh dari pemukiman itu. Ini menimbulkan tanda tanya dari beberapa pakar militer yang mempertanyakan mengapa komando yang lebih tinggi tidak memerintahkan penarikan penuh.

    “Oleh karena itu, musuh mengumpulkan kekuatan, mengambil posisi, dan menggali pertahanan. Mereka sangat ahli dalam hal itu,” tambah Afer.

    Anggota Baru yang Tak Terampil

    Tentara Ukraina di Pokrovsk mengatakan kekurangan pasukan tempur adalah “bencana” dan tantangan diperparah oleh unit infanteri yang baru dibentuk yang kurang terlatih dan tidak berpengalaman. Kondisi ini kemudian menambah tekanan pada brigade terlatih guna menstabilkan garis depan.

    “Rekrutan baru terus-menerus memperluas garis depan karena mereka meninggalkan posisi mereka, mereka tidak menahannya, mereka tidak mengendalikannya, mereka tidak memantaunya. Kami melakukan hampir semua pekerjaan untuk mereka,” tutur Afer.

    “Karena itu, dengan awalnya memiliki area tanggung jawab sepanjang 2 kilometer, Anda berakhir dengan 8-9 kilometer per batalion, yang sangat banyak dan kami tidak memiliki cukup sumber daya.”

    Afer menyebut sejumlah rekrutan juga tidak dapat mengimbangi perang modern, yang melibatkan alat-alat seperti drone. Apalagi, kondisi logistik yang terancam membuat pasukannya kekurangan pesawat tanpa awak itu.

    “Bukan karena mereka memiliki infanteri berkualitas rendah, tetapi karena mereka sama sekali tidak siap untuk peperangan modern,” ucapnya tentang rekrutan baru.

    (luc/luc)

  • Donald Trump Bikin ‘Rusuh’, Sekjen NATO Blak-blakan Bilang Begini

    Donald Trump Bikin ‘Rusuh’, Sekjen NATO Blak-blakan Bilang Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menyatakan bahwa ketegangan antara Eropa dan Amerika Serikat (AS) terkait masalah perdagangan di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump tidak akan memengaruhi kemampuan deterensi kolektif aliansi tersebut.

    Dalam keterangannya kepada wartawan di Brussels pada Senin (3/2/2025), Rutte juga menepis anggapan bahwa Eropa dapat meninggalkan hubungan keamanannya dengan AS. Sekretaris Jenderal NATO itu menyebut bahwa strategi pertahanan Eropa tanpa Washington adalah “pemikiran yang konyol”.

    “Kita harus tetap terhubung,” kata Rutte, sambil menyebut ancaman geopolitik, termasuk dari Rusia.

    “Hal terbaik yang dapat dilakukan Barat adalah tetap bersatu, dan saya tahu pemikiran yang sama masih dominan di AS, termasuk di Gedung Putih,” tambahnya, dilansir Reuters.

    Pernyataan Rutte ini disampaikan setelah Trump sering kali menuduh sekutu NATO di Eropa tidak cukup membelanjakan anggaran untuk pertahanan dan mengancam tidak akan melindungi mereka jika diserang.

    Banyak anggota NATO di Eropa baru-baru ini berupaya meningkatkan belanja pertahanan mereka menjadi 2 persen dari produk domestik bruto (PDB), rekomendasi minimum NATO saat ini. Namun, Trump menuntut peningkatan yang signifikan bulan lalu, dengan meminta anggaran pertahanan mencapai 5 persen dari PDB.

    Meskipun Rutte mengakui bahwa pertahanan Eropa tanpa AS “tidak akan berfungsi”, ia menekankan bahwa ketegangan perdagangan yang dipicu Trump “tidak akan menghalangi tekad kolektif kami untuk menjaga deterensi kami tetap kuat”.

    “Selalu ada masalah di antara sekutu. Tidak pernah semuanya tenang dan berjalan lancar,” ujarnya.

    Trump telah mengguncang beberapa mitra terdekat AS dengan mengumumkan tarif 25% untuk impor dari Kanada, sesama anggota NATO, dan mengancam akan melakukan hal yang sama kepada Uni Eropa.

    AS, yang menghabiskan hampir US$850 miliar untuk pertahanan tahun lalu, adalah kekuatan militer terbesar di NATO. Washington, yang memiliki pasukan yang ditempatkan di seluruh Eropa, juga memainkan peran besar dalam memberikan bantuan militer dan keuangan kepada Ukraina untuk membantu menghadapi invasi Rusia.

    Namun, Trump sebelumnya mempertanyakan komitmen AS terhadap kebijakan pertahanan kolektif NATO, yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu anggota aliansi adalah serangan terhadap semua anggota.

    Tak lama setelah memulai masa jabatan keduanya pada 20 Januari, Trump juga membekukan hampir semua bantuan luar negeri sebagai bagian dari agenda “America First”-nya, menghentikan pendanaan global miliaran dolar-langkah yang dapat memengaruhi pendanaan untuk Ukraina.

    Di atas ancaman perdagangan dan pemotongan bantuan, Trump juga mengancam Denmark, anggota NATO, dengan berjanji akan mengambil alih Greenland, wilayah otonom Denmark.

    Rutte berusaha meremehkan janji Trump untuk mengakuisisi Greenland, dengan menyarankan bahwa NATO harus memainkan peran lebih besar dalam memperkuat pertahanan di wilayah Arktik yang diperebutkan.

    “Presiden Trump mengingatkan kami bahwa ketika menyangkut wilayah utara, ada masalah geopolitik dan strategis yang dipertaruhkan,” kata Rutte.

    “Secara kolektif sebagai sebuah aliansi, kami akan selalu mencari cara terbaik untuk memastikan bahwa kami dapat mengatasi tantangan tersebut.”

    (luc/luc)

  • Derita Kerugian, Tentara Korut di Garis Depan Perang Rusia-Ukraina Ditarik Mundur – Halaman all

    Derita Kerugian, Tentara Korut di Garis Depan Perang Rusia-Ukraina Ditarik Mundur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tentara Korea Utara menderita kerugian besar setelah mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

    Pasukan Korea Utara itu telah menderita banyak korban, menurut sebuah laporan.

    Sekitar 10.000 tentara yang diyakini dikirim Korea Utara ke Rusia telah absen dari garis depan selama beberapa minggu.

    Laporan yang dirilis Yonhap mendukung klaim Ukraina dan media Amerika Serikat tentang penarikan pasukan Korea Utara.

    Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) mengatakan kepada kantor berita AFP, unit Korea Utara telah menghentikan operasi tempur di wilayah Kursk Rusia sejak pertengahan Januari 2025.

    “Salah satu penyebabnya kemungkinan karena banyaknya korban jiwa, namun rincian pastinya masih dipantau,” kata badan itu.

    Analisis militer Ukraina mengatakan pada Jumat (31/1/2025), mereka yakin tentara Korea Utara telah ditarik kembali setelah menderita kerugian besar.

    Ukraina sebelumnya melaporkan telah menangkap atau membunuh sejumlah unit Korea Utara di Kursk, tempat mereka melancarkan serangan mendadak lintas-perbatasan pada bulan Agustus.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menerbitkan rekaman interogasi terhadap apa yang ia katakan sebagai tahanan Korea Utara yang ditangkap.

    Pada pertengahan Januari, NIS memperkirakan sekitar 300 tentara Korea Utara tewas dan 2.700 tentara lainnya terluka dalam pertempuran di sekitar wilayah tersebut.

    Pengerahan pasukan Korea Utara ke Kursk, yang tidak diakui secara resmi oleh Pyongyang maupun Moskow, seharusnya memperkuat pasukan Rusia dan membantu mengusir pasukan Ukraina.

    Namun, hampir enam bulan kemudian, Ukraina masih menguasai sebagian besar wilayah tersebut.

    Seoul sebelumnya mengatakan, karena kerugian yang dialami pasukannya, Pyongyang sedang mempersiapkan pengerahan pasukan tambahan.

    Di sisi lain, Rusia telah kehilangan 842.930 tentara di Ukraina sejak dimulainya invasi skala penuh pada 24 Februari 2022, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan pada 4 Februari.

    Jumlah ini termasuk 1.270 korban yang diderita pasukan Rusia sepanjang hari lalu.

    Dikutip dari The Kyiv Independent, Rusia juga kehilangan 9.938 tank, 20.709 kendaraan tempur lapis baja, 35.921 kendaraan dan tangki bahan bakar, 22.655 sistem artileri, 1.269 sistem roket peluncur ganda, 1.053 sistem pertahanan udara, 369 pesawat terbang, 331 helikopter, 24.003 pesawat tak berawak, 28 kapal dan perahu, dan satu kapal selam.

    AS Minta Imbalan

    Sementara itu, Ukraina dengan cemas menanti kembalinya Donald Trump ke kursi kepresidenan Amerika Serikat.

    Trump khawatir Ukraina akan semakin tertinggal dalam perlombaan senjata jika ia memangkas dukungan militer terhadap Washington.

    Trump, yang telah menahan hampir semua bantuan luar negeri AS, pada Selasa malam mengisyaratkan ia menginginkan mineral tanah jarang sebagai imbalan untuk mempertahankan pasokan senjata dan dukungan lainnya.

    Dikutip dari Al Jazeera, Trump mengklaim Ukraina bersedia terlibat dalam pertukaran tersebut.

    Ia menginginkan “persamaan” dari Ukraina untuk dukungan “hampir $300 miliar”.

    Kremlin segera menanggapi laporan tersebut, dengan seorang juru bicara menyatakan bahwa kata-kata Trump menggambarkan AS tidak akan lagi memberikan dukungan tanpa syarat kepada Kyiv. (*)

  • NATO Diduga Berkomplot untuk Gulingkan Zelensky, Intel Rusia Bongkar Caranya – Halaman all

    NATO Diduga Berkomplot untuk Gulingkan Zelensky, Intel Rusia Bongkar Caranya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) mengklaim Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berencana menggulingkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Caranya ialah dengan mendiskreditkan atau menjelek-jelekkan nama Zelensky menjelang pemilu Ukraina pada musim gugur nanti.

    SVR menyebut para pejabat Barat menganggap Zelensky sebagai penghalang besar dalam perundingan damai Ukraina-Rusia.

    Si mantan komedian itu tetap berkuasa sebagai Presiden Ukraina meski masa jabatannya sudah selesai pada bulan Mei 2024. Dia menolak turut takhta sembari menyinggung kebijakan darurat militer yang diberlakukan sejak perang meletus.

    Menurut SVR, para pemimpin Barat kini berusaha menghentikan perang dengan mendorong Rusia dan Ukraina duduk di meja perundingan. Namun, Zelensky menghalangi.

    “AS dan Belgia sepakat bahwa penghalang utama penerapan skenario itu ialah Zelensky, yang oleh Barat disebut tak lebih dari ‘unsur yang dapat dibuang,” ujar SVR dalam pernyataannya, dikutip dari Rusia Today.

    SVR juga mengklaim NATO sudah paham bawah masa Zelensky sudah berakhir. Untuk menyingkirkan Zelensky, NATO kini dilaporkan menyiapkan kampanye untuk menjelek-jelekkan Zelensky.

    SVR berujar pejabat Barat akan menerbitkan informasi yang mengaitkan Zelensky dengan kasus penggelapan dana lebih dari $1,5 miliar yang ditujukan untuk membeli peralatan militer.

    PRESIDEN UKRAINA – Foto yang diambil dari laman President.gov.ua tanggal 3 Februari 2025 memperlihatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (President.gov.ua)

    Ada laporan bahwa pemerintah Zelensky terlibat dalam skema untuk menyelewengkan gaji 130.000 tentara Ukraina yang meninggal, tetapi tetap terdaftar sebagai tentara aktif.

    Di samping itu, SVR mengklaim Zelensky terlibat dalam penjualan senjata kiriman Barat kepada kelompok bersenjata di Afrika secara ilegal.

    SVR menyebut kembalinya Donald Trump sebagai Presiden AS telah menciptakan ketidakpastian tentang kelanjutan bantuan Barat kepada Ukraina. Hal itu bisa mempercepat penggulingan Zelensky.

    Dinas intelijen itu tujuan NATO yang lebih penting ialah menjaga Ukraina agar tetap menjadi benteng anti-Rusia, terlepas dari situasi apa pun di medan tempur.

    Baik NATO maupun pejabat Ukraina belum buka suara tentang klaim yang disampaikan SVR itu.

    Sementara itu, dalam wawancara dengan Associated Press hari Minggu kemarin, Zelensky justru menuding Rusia berusaha mengelak dari pembicaraan perdamaian.

    Dia juga kembali meminta adanya jaminan keamanan dari Barat sebagai syarat perundingan. Menurutnya, masuknya Ukraina sebagai anggota NATO akan menjadi opsi “termurah” Barat untuk memastikan adanya jaminan itu.

    Di sisi lain, Rusia sudah berulang kali menyatakan keinginannya untuk terlibat dalam perundingan damai.

    Namun, keinginan Rusia itu terhalangi karena Zelensky pada tahun 2022 mengumumkan larangan negosiasi dengan Rusia.

    Rusia menyatakan penghentian perang tanpa perjanjian perdamaian tidak bisa dilakukan. Lalu, masuknya Ukraina menjadi anggota NATO juga tidak bisa diterima.

    Lalu, Rusia menyampaikan syarat agar perundingan bisa dilakukan. Syarat itu ialah netralitas Ukraina, penarikan pasukan Ukraina dari wilayah Rusia, dan perlindungan hukum bagi penduduk Ukraina yang berbahasa Rusia.

    Zelensky tak tahu ke mana perginya bantuan AS

    Sementara itu, ketika diwawancarai Associated Press, Zelensky bingung dengan klaim yang disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang jumlah bantuan AS untuk Ukraina.

    Trump mengklaim AS telah memberi Ukraina bantuan senilai $200 miliar atau Rp3.287 triliun. Namun, Zelensky mengatakan Ukraina hanya menerima $75 miliar atau Rp1.232 triliun.

    Zelensky mengaku tak tahu dari mana Trump bisa mendapat angka itu atau ke mana perginya bantuan dalam jumlah fantastis itu jika memang demikian adanya.

    Dia bersikeras mengatakan Ukraina tak pernah menerima bantuan AS sampai $200 miliar.

    “Ketika disebutkan bahwa Ukraina menerima $200 miliar untuk membantu tentaranya saat perang, itu tidak benar,” ujar Zelensky.

    “Saya tidak tahu ke mana perginya semua uang itu. Barangkali itu benar di atas kertas, dengan ratusan program berbeda, saya tak akan mendebat, dan kami sangat bersyukur atas segalanya. Namun, kenyataannya kami menerima sekitar $76 miliar. Itu bantuan yang sangat besar, tetapi tak mencapai $200 miliar.”

    Adapun sejak tahun 2022 Kongres AS telah mengizinkan bantuan sekitar $175 miliar untuk Ukraina. Sebagian besar bantuan itu dilaporkan “lari” ke industri AS dan berbagai aktivitas pemerintah AS yang terkait dengan perang Ukraina-Rusia.

    “Ada juga banyak program kemanusiaan lainnya yang tidak saya ketahui, kecuali hanya mengetahui keberadaannya. Mungkin pemerintahan Presiden AS akan mengaudit program-program ini dan menemukan miliaran lainnya, tetapi saya tidak tahu ke aman perginya dana itu,” ujarnya.

    (*)

  • Dunia Hari Ini: Rentetan Gempa Mengguncang Pulau Santorini di Yunani

    Dunia Hari Ini: Rentetan Gempa Mengguncang Pulau Santorini di Yunani

    Selamat hari Selasa! Berikut sejumlah informasi pilihan dari berbagai negara yang telah kami rangkumkan untuk Anda.

    Dunia Hari Ini edisi Selasa, 4 Februari 2025, kami awali dari wilayah Mediterania.

    Rentetan gempa guncang Pulau Santorini

    Pemerintah Yunani menutup sekolah dan mengirim tim penyelamat ke pulau Santorini, setelah aktivitas sesimik meningkat di kawasan yang dikenal sebagai tujuan wisata tersebut.

    Kementerian Perlindungan Sipil Yunani mengatakan lebih dari 200 gempa tercatat sejak akhir pekan lalu antara pulau vulkanik Santorini dan Amorgos.

    Gempa terkuat, berkekuatan 4,6 skala Richter, melanda perairan antara Santorini dan Amorgos, Minggu sore lalu (01/02).

    Tapi pemerintah Yunani mengatakan para ahli menyimpulkan rentetan gempa tidak terkait dengan aktivitas vulkanik.

    Warga di Santorini didesak untuk menjauh dari pelabuhan kecil Ammoudi, Armeni, Korfos, dan pelabuhan Fira, yang sebagian besar melayani kapal pesiar dan dikelilingi oleh tebing batu yang terjal.

    Setidaknya 19 orang tewas dalam ledakan bom di Suriah

    Bom mobil meledak di pinggiran kota Manbij di Suriah utara dan menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai belasan lainnya, menurut rumah sakit setempat.

    Mobil meledak di samping kendaraan lain yang membawa sebagian besar pekerja petani perempuan.

    Perawat di rumah sakit, Mohammad Ahmad, mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa mereka yang tewas terdiri dari 18 perempuan dan satu laki-laki, sementara15 perempuan lainnya terluka dan ada yang dalam kondisi kritis.

    Belum ada kelompok yang langsung mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.

    Bom di Moskow menewaskan pemimpin pro-Rusia

    Sebuah bom di blok apartemen mewah di Moskow menewaskan seorang pemimpin paramiliter pro-Rusia.

    Armen Sarkisyan, dari Ukraina timur, tewas akibat ledakan bahan meledak di lobi ‘Scarlet Sails’, sebuah kompleks di tepi Sungai Moskva hanya 12 kilometer dari Kremlin.

    Surat kabar Kommersant melaporkan seorang pengawal tewas dan tiga lainnya terluka, sementara kantor berita TASS menyebut aksi pengeboman sebagai pembunuhan yang direncanakan dengan matang.

    Armen dilaporkan merupakan pendiri batalion sukarelawan yang bertempur di Ukraina dan kepala federasi tinju di wilayah Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia.

    Dugaan kekerasan seksual terhadap pesepakbola Spanyol

    Pesepakbola Spanyol Jenni Hermoso mengatakan salah satu momen paling membahagiakannya “ternoda”, ketika Luis Rubiales, mantan presiden Federasi Sepak Bola Spanyol, menciumnya.

    Luis dituduh melakukan kekerasan seksual setelah diduga mencoba menekan Jenni kalau hal tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka.

    Di hadapan pengadilan, Jenni mengatakan “tidak pernah” menyetujui tindakan yang membuatnya merasa tidak dihargai.

    “Saya tidak mendengar atau mengerti apa pun. Hal berikutnya yang dilakukannya adalah mencengkeram telinga saya dan mencium mulut saya,” katanya.

    “Saya tahu saya dicium oleh bos saya dan itu tidak seharusnya terjadi di lingkungan kerja mana pun.”

    Lihat juga Video ‘Santorini Diguncang Ratusan Gempa, Warga Berbondong-bondong ke Athena’:

  • Kremlin Desak Hamas Tepati Janji Bebaskan Sandera Rusia    
        Kremlin Desak Hamas Tepati Janji Bebaskan Sandera Rusia

    Kremlin Desak Hamas Tepati Janji Bebaskan Sandera Rusia Kremlin Desak Hamas Tepati Janji Bebaskan Sandera Rusia

    Moskow

    Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Rusia Mikhail Bogdanov bertemu dengan seorang pejabat senior Hamas di Moskow. Dalam pertemuan itu, Bogdanov mendesak Hamas untuk menepati janji mereka untuk membebaskan sandera Rusia di Jalur Gaza.

    Bogdanov yang juga merupakan utusan khusus Presiden Vladimir Putin untuk Timur Tengah, seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (4/2/2025), bertemu dengan anggota senior biro politik Hamas, Musa Abu Marzuk, pada Senin (3/2) waktu setempat.

    Rusia telah menyerukan pembebasan Alexander Trufanov yang memiliki kewarganegaraan ganda Rusia-Israel dan Maxim Herkin yang merupakan warga negara Israel yang berasal dari Donbas di Ukraina dan memiliki kerabat Rusia.

    Dalam pembicaraan keduanya di Moskow, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, Bogdanov “sekali lagi memberikan penekanan khusus soal perlunya menepati janji-janji yang diberikan oleh kepemimpinan Hamas mengenai pembebasan warga Rusia A. Trufanov dan sandera-sandera lainnya yang ditahan di Jalur Gaza”.

    Pernyataan itu juga menekankan soal “pentingnya melanjutkan upaya yang tepat demi kepentingan mencapai persatuan antar-Palestina”.

    Trufanov, yang juga dikenal sebagai Sasha, diculik oleh militan Hamas pada 7 Oktober 2023 bersama pacarnya, Sapir Cohen, dari kibbutz Nir Oz di dekat perbatasan Jalur Gaza.

    Ayahnya terbunuh dalam serangan itu, sedangkan ibunda serta neneknya diculik namun telah dibebaskan dari Jalur Gaza pada November 2023 lalu. Keluarga Trufanov bermigrasi dari Rusia ke Israel pada akhir tahun 1990-an.

    Jihad Islam, kelompok militan sekutu Hamas, merilis video yang menunjukkan Trufanov pada November 2024 lalu. Tidak diketahui secara jelas kapan video itu direkam dan bagaimana kondisi Trufanov saat ini.

    Sementara Herkin bermigrasi dari Ukraina ke Israel bersama ibundanya dan diculik saat menghadiri festival musik rave Supernova ketika serangan Hamas terjadi.

    Dalam pernyataan kepada kantor berita RIA Novosti, Marzuk mengatakan bahwa “Trufanov pasti akan dibebaskan dalam waktu dekat”.

    “Dia akan dibebaskan meskipun faktanya dia adalah seorang tentara, tetapi keputusan telah diambil untuk membebaskannya pada tahap pertama perjanjian. Itulah jawaban kami terhadap posisi Rusia mengenai masalah Palestina,” ucapnya.

    Sedangkan soal pembebasan Herkin, sebut Marzuk, akan dilakukan pada tahap kedua gencatan senjata, yang pembicaraannya baru akan dimulai pekan ini.

    Kementerian Luar Negeri Rusia, dalam pernyataannya, mengungkapkan bahwa Bogdanov dan Marzuk juga membahas “kemajuan perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, dengan penekanan pada pentingnya meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Palestina yang menderita”.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Roma Jadi Saksi Global dalam Perjuangan Perlindungan Anak di Wilayah Konflik – Halaman all

    Roma Jadi Saksi Global dalam Perjuangan Perlindungan Anak di Wilayah Konflik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, ROMA – Aliansi 5P Kids Unbroken Alliance diumumkan pada 29 Januari 2025 di Roma, Italia, dalam pertemuan internasional tentang hak anak. 

    Aliansi ini dibentuk untuk memberikan bantuan medis, psikologis, hingga rehabilitasi berkelanjutan bagi korban perang.

    Aliansi Unbroken Kids didirikan oleh tiga lembaga kemanusiaan, yaitu Unbroken Foundation, National Confederation of Misericordie of Italy, dan 5P Global Movement.

    Pagelaran internasional ini dihadiri sejumlah tokoh dunia, seperti Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Menteri Luar Negeri Gambia Mamadou Tangara, serta Menteri Tenaga Kerja dan Kebijakan Sosial Italia Maria Belucci.

    Seperti dilansir Tribunnews.com dari vaticannews.va, salah satu media di Vatikan , aliansi ini pertama kali diumumkan pada 29 Januari 2025 di Roma, dalam First International Summit on Children’s Rights. 

    Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi dampak fisik dan psikologis yang dialami anak-anak akibat perang.

    Aliansi ini dibentuk melalui kerja sama antara National Confederation of the Misericordie of Italy, Unbroken Foundation, dan 5P Europe Foundation. 

    Kolaborasi ini menunjukkan kekuatan kerja sama antarorganisasi kemanusiaan dalam memberikan bantuan medis, dukungan psikologis, serta rehabilitasi berkelanjutan bagi korban perang.

    Pada Minggu, 2 Februari, Basilica San Salvatore in Lauro di Roma menjadi tuan rumah pertemuan resmi para perwakilan organisasi yang menandatangani perjanjian kerja sama. 

    Acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh internasional yang menunjukkan solidaritas mereka terhadap misi ini.

    Namun, yang paling penting dalam pertemuan ini adalah kehadiran mereka yang telah mengalami langsung dampak perang. 

    Anak-anak korban perang, tim medis, serta pekerja kemanusiaan turut memberikan kesaksian mereka, mengingatkan dunia akan urgensi aksi kemanusiaan yang terkoordinasi.

    Beberapa negara menjadi prioritas utama dalam aliansi ini, termasuk Ukraina dan Palestina.

    Di Ukraina, Unbroken Foundation telah berupaya membangun kembali infrastruktur kesehatan yang rusak akibat perang. 

    Salah satu proyek utama yang sedang direncanakan adalah pembangunan rumah sakit anak di Lviv melalui proyek Unbroken Kids.

    Di Palestina, perang yang terus berlangsung telah menghancurkan kehidupan warga sipil. 

    Sebagai respons, 70 ton bantuan kemanusiaan telah dikirim ke Gaza melalui jalur kemanusiaan. 

    Selain itu, akan dibuka tiga klinik medis baru di Ramallah, Nazareth, dan Gaza untuk memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak.

    Dalam banyak kasus, wanita dan anak-anak menjadi kelompok yang paling terdampak. 

    Oleh karena itu, aliansi ini juga mengirimkan klinik keliling yang dilengkapi peralatan medis untuk memberikan layanan kesehatan gratis bagi mereka yang membutuhkan.

    Salah satu pendiri 5P Global Movement, Arsjad Rasjid, menegaskan kembali komitmennya untuk melindungi masa depan anak-anak, terutama di wilayah konflik.

    “Kehadiran kami di sini ingin menyampaikan pesan yang kuat bahwa tanggung jawab terhadap anak-anak ada di tangan kita semua,” kata dia dalam keterangannya pada Senin (3/2/2025).

    Pernyataan Arsjad sejalan dengan pesan dari Megawati Soekarnoputri yang menegaskan bahwa semua pihak memiliki kewajiban untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak.

    “Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan, pemberdayaan, dan kesempatan untuk tumbuh,” ujarnya

    Melalui inisiatif seperti 5P Unbroken Kids Center di Palestina dan Ukraina, serta peluncuran 5P Kids Unbroken Alliance, Arsjad ingin membangun jaringan global agar anak-anak di wilayah konflik tidak terlupakan.

    Arsjad juga menyoroti dampak nyata dari upaya ini dengan membagikan kisah inspiratif, seperti Romchyk, seorang bocah yang selamat dari serangan rudal.

    “Anak-anak ini adalah simbol dari semangat ‘Unbroken’. Mereka adalah alasan utama mengapa kita terus berjuang untuk hak dan masa depan mereka,” kata dia.

    Dengan semakin luasnya jangkauan 5P Global Movement melalui 5P Kids Unbroken Alliance, Arsjad mengajak para pemimpin, organisasi, dan individu di seluruh dunia untuk bergabung dalam misi ini.

    “Ini baru permulaan. Bersama, kita akan memastikan bahwa janji masa depan yang lebih cerah dapat terwujud untuk setiap anak, di mana pun mereka berada,” ujarnya.

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1077: Trump Incar Logam Tanah Jarang dari Kyiv Sebagai Imbalan Bantuan – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1077: Trump Incar Logam Tanah Jarang dari Kyiv Sebagai Imbalan Bantuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1052.

    Presiden AS, Donald Trump ingin Ukraina memberikan jaminan logam tanah jarang sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan AS.

    Namun hal tersebut dikecam oleh Kanselir Jerman, Olaf Scholz.

    Sementara itu,  pengiriman senjata AS ke Ukraina sempat terhenti.

    Di medan perang, Ukraina kelabakan dengan pasukan Rusia yang telah mengubah taktik serangan.

    Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1077 dikutip dari TheGuardian:

    Donald Trump minta jaminan

    Presiden Donald Trump menyatakan keinginannya untuk merundingkan perjanjian dengan Ukraina di mana Kyiv menjamin pasokan logam tanah jarang sebagai imbalan atas bantuan dari Amerika Serikat.

    Logam tanah jarang merupakan elemen utama dalam berbagai perangkat elektronik. 

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah mengusulkan gagasan serupa pada Oktober lalu sebagai bagian dari rencananya untuk mengakhiri perang dengan Rusia.

    “Kami memberi tahu Ukraina bahwa mereka memiliki tanah jarang yang sangat berharga,” kata Trump pada hari Senin (3/2/2025).

    “Kami ingin melakukan kesepakatan dengan Ukraina di mana mereka akan mengamankan apa yang kami berikan kepada mereka dengan tanah jarang mereka dan hal-hal lainnya,” tambahnya.

    Trump juga menambahkan bahwa ia menginginkan “pemerataan” dari Ukraina untuk dukungan Washington yang hampir mencapai 300 miliar USD.

    Kanselir Jerman tak setujui permintaan Trump

    Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengkritik usulan tersebut dengan mengatakan bahwa permintaan Trump bersifat egois.

    “Itu akan sangat egois, sangat mementingkan diri sendiri,” jelas Scholz.

    Menurut Scholz, sumber daya tersebut lebih baik digunakan untuk rekonstruksi Ukraina pascaperang.

    Pernyataannya ini disampaikan setelah pertemuan dengan para pemimpin Uni Eropa di Brussels.

    AS sempat menghentikan pengiriman senjata ke Ukraina secara sementara

    Pengiriman senjata AS ke Ukraina sempat terhenti sebelum akhirnya dilanjutkan kembali pada akhir pekan.

    Reuters melaporkan bahwa penghentian sementara ini terjadi seiring dengan perdebatan internal di pemerintahan Trump mengenai kebijakan terhadap Kyiv. 

    Penundaan ini berpotensi menghambat kemampuan Ukraina dalam mempertahankan diri dan menempatkannya pada posisi negosiasi yang lebih lemah dalam perundingan damai.

    Tantangan berat yang dihadapi pasukan Ukraina di medan perang

    Di medan perang, pasukan Ukraina menghadapi tantangan berat di Pokrovsk, sebuah titik strategis di wilayah Donetsk. 

    Di mana pasukan Rusia dilaporkan telah mengubah taktik dengan melakukan serangan dari sisi-sisi pasukan Ukraina untuk mengepung kota tersebut.

    Situasi semakin sulit bagi Kyiv karena kabut tebal yang menghalangi penggunaan pesawat pengintai tanpa awak, serta kekurangan cadangan infanteri yang diperlukan untuk mempertahankan garis pertahanan.

    Analisis dari Institut Studi Perang (ISW) yang berbasis di AS menunjukkan bahwa pasukan Rusia telah maju sejauh 430 kilometer persegi ke wilayah Ukraina sepanjang Januari.

    Kemajuan ini lebih lambat dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

    Di mana saat itu, Rusia mencatat rekor pergerakan sebesar 725 kilometer persegi pada November dan 476 kilometer persegi pada Desember.

    Di sisi lain, militer Ukraina menghadapi masalah dalam rekrutmen wajib militer.

    Insiden kekerasan terhadap perwira wajib militer, termasuk penembakan fatal dan ledakan di dua kantor wajib militer dalam tiga hari terakhir, meningkatkan ketegangan terkait program wajib militer nasional. 

    Jenderal Oleksandr Syrskyi mengecam tindakan kekerasan ini dan menekankan bahwa Ukraina membutuhkan lebih banyak personel untuk mempertahankan garis depan.

    Pasukan Ukraina banyak yang terbunuh

    PBB melaporkan bahwa pasukan Rusia telah mengeksekusi lebih banyak tentara Ukraina yang ditangkap dalam beberapa bulan terakhir. 

    Sejak akhir Agustus tahun lalu, terdapat 79 eksekusi yang didokumentasikan dalam 24 insiden terpisah, menurut misi pemantauan PBB di Ukraina.

    Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) kunjungi Kyiv

    Rafael Grossi, mengunjungi Kyiv untuk memeriksa gardu induk utama yang sangat penting bagi keselamatan tenaga nuklir Ukraina.

    Dengan lebih dari setengah listrik Ukraina berasal dari pembangkit listrik tenaga nuklir, serangan rudal dan pesawat nirawak Rusia terhadap gardu induk menjadi ancaman serius bagi stabilitas operasionalnya.

    (Tribunnews.com/Farrah Putri)

    Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina

  • Presiden Ukraina Bingung, Tak Tahu ke Mana Larinya Bantuan ‘Rp3.287 Triliun’ dari AS – Halaman all

    Presiden Ukraina Bingung, Tak Tahu ke Mana Larinya Bantuan ‘Rp3.287 Triliun’ dari AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bingung dengan klaim yang disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang jumlah bantuan AS untuk Ukraina.

    Trump mengklaim AS telah memberi Ukraina bantuan senilai $200 miliar atau Rp3.287 triliun. Namun, Zelensky mengatakan Ukraina hanya menerima $75 miliar atau Rp1.232 triliun.

    Zelensky mengaku tak tahu dari mana Trump bisa mendapat angka itu atau ke mana perginya bantuan dalam jumlah fantastis itu jika memang demikian adanya.

    Berbeda Joe Biden yang jadi pendahulunya, Trump kerap mengkritik besarnya bantuan AS untuk Ukraina. Trump meminta negara-negara NATO agar “menyamakan” jumlah bantuannya dengan jumlah bantuan yang digelontorkan AS.

    “Kita di sana dengan bantuan $200 miliar, lebih banyak daripada Uni Eropa, kita ini sebenarnya apa, bodoh?” kata Trump bulan lalu dikutip dari Russia Today.

    Seperti Trump, Wakil Presiden AS J.D. Vance juga menyebut bahwa total bantuan AS untuk Ukraina mencapai $200 miliar.

    “Kini kita menghabiskan $200 miliar. Apa tujuannya? Apa yang ingin kita capai?” tanya Vance.

    Dalam wawancara dengan Associated Press yang diterbitkan hari Minggu, (2/2/2025), Zelensky bersikeras mengatakan Ukraina tak pernah menerima bantuan AS sampai $200 miliar.

    “Ketika disebutkan bahwa Ukraina menerima $200 miliar untuk membantu tentaranya saat perang, itu tidak benar,” ujar Zelensky.

    “Saya tidak tahu ke mana perginya semua uang itu. Barangkali itu benar di atas kertas, dengan ratusan program berbeda, saya tak akan mendebat, dan kami sangat bersyukur atas segalanya. Namun, kenyataannya kami menerima sekitar $76 miliar. Itu bantuan yang sangat besar, tetapi tak mencapai $200 miliar.”

    Adapun sejak tahun 2022 Kongres AS telah mengizinkan bantuan sekitar $175 miliar untuk Ukraina. Sebagian besar bantuan itu dilaporkan “lari” ke industri AS dan berbagai aktivitas pemerintah AS yang terkait dengan perang Ukraina-Rusia.

    Menurut Institut Kiel di Jerman, per Oktober 2024 AS sudah mengalokasikan sekitar $92 miliar untuk bantuan militer dan keuangan kepada Ukraina. Sementara itu, Inggris dan negara-negara Eropa sudah mengalokasikan $131 miliar.

    Zelensky menyebut hanya melihat sedikit uang karena bantuan sebesar lebih dari $70 miliar itu datang dalam bentuk bantuan militer secara langsung.

    “Ada juga banyak program kemanusiaan lainnya yang tidak saya ketahui, kecuali hanya mengetahui keberadaaanya. Mungkin pemerintahan Presiden AS akan mengaudit program-progam ini dan menemukan miliaran lainnya, tetapi saya tidak tahu ke aman perginya dana itu,” ujarnya.

    Sementara itu, Trump telah menangguhkan bantuan luar negeri AS selama 90 tahun. Trump ingin meninjau apakah bantuan itu sesuai dengan tujuan pemerintahannya. Dia menginginkan agar “Amerika diutamakan”.

    Penangguhan itu mempengaruhi banyak program yang terkait dengan Ukraina, terutama yang didanai dengan hibah dari Badan AS untuk Kemajuan Internasional (USAID).

    Muncul laporan bahwa Gedung Putin ingin menggabungkan USAID dengan Kementerian Luar Negeri. Lalu, Kementerian Efisiensi Pemerintahan AS (DOGE) dikabarkan telah mengirim tim untuk mengaudit aktivitas USAID.

    “USAID adalah organisasi kriminal. Sekarang waktunya organisasi itu lenyap,” kata Elon Musk yang mengepalai DOGE.

    (*)

  • Selamatkan Anak Korban Perang Demi Masa Depan Peradaban Dunia  

    Selamatkan Anak Korban Perang Demi Masa Depan Peradaban Dunia  

    JAKARTA – Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, menegaskan bahwa semua pihak memiliki tanggung jawab untuk melindungi masa depan anak-anak di seluruh dunia, termasuk mereka yang menjadi korban perang di Palestina dan Ukraina. Menurutnya, upaya ini sangat penting demi keberlangsungan peradaban dunia.  

    Pernyataan tersebut disampaikan Megawati dalam sambutannya pada pertemuan Unbroken 5P Kids Alliance di Museum San Salvatore in Lauro, Roma, pada Minggu malam. Acara ini dihadiri oleh sejumlah menteri, duta besar, pejuang kemanusiaan, aktivis The Unbroken Kids Alliance, serta anak-anak korban perang dari Palestina dan Ukraina.  

    “Saya merasa sangat bangga dan terhormat berada dalam forum luar biasa ini. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga masa depan anak-anak, di mana pun mereka berada, karena mereka adalah harapan bagi peradaban dunia,” ujar Megawati, dikutip dari ANTARA, Senin (3/2).  

    Ia mengapresiasi inisiatif Unbroken Kids Alliance, yang dianggapnya sebagai misi kemanusiaan mulia dalam menyelamatkan anak-anak korban perang.  

    “Upaya ini bukan hanya menyelamatkan anak-anak, tetapi juga menjaga masa depan peradaban dunia,” tambahnya.  

    Megawati juga menyampaikan penghargaan kepada para pejuang kemanusiaan yang telah berkontribusi dalam menyelamatkan generasi penerus.  

    “Kami dari Indonesia memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pejuang kemanusiaan. Kalian semua telah berperan besar dalam menyelamatkan dunia. Anak-anak korban perang adalah permata bagi masa depan yang lebih baik. Mereka akan melanjutkan misi kita untuk membangun dunia yang lebih damai dan berkeadilan,” katanya.  

    Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian acara World Leaders Summit on Children’s Rights yang digelar di Vatikan pada Senin (3/2). Forum ini akan dibuka oleh Pemimpin Umat Katolik Dunia, Paus Fransiskus.  

    Hadir pula dalam acara tersebut pendiri 5P Global Movement, Arsjad Rasjid, yang turut memberikan sambutan.  

    Gerakan 5P Global Movement berfokus pada lima pilar utama, yaitu: Peace (Perdamaian), Prosperity (Kesejahteraan), People (Manusia), Planet (Lingkungan), dan Partnership (Kemitraan).