Negara: Ukraina

  • Kala Prabowo Desak Rekonstruksi Gaza di Forum Dunia

    Kala Prabowo Desak Rekonstruksi Gaza di Forum Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden RI Prabowo Subianto mendesak pembangunan kembali Jalur Gaza segera dilakukan. Hal ini ditegaskannya dalam acara World Government Summit 2025 semalam, Kamis (13/2/2025).

    Dia mengungkapkan Indonesia akan mendukung segala upaya menuju penyelesaian konflik yang adil dan langgeng di Gaza. Prabowo pun mendukung solusi dua negara bagi Palestina dan Israel.

    Menurutnya, apa yang terjadi di Gaza merupakan tragedi yang mendalam. Meskipun gencatan senjata telah diberlakukan, harapan dan doa saja, menurut Prabowo, tidak cukup. Perdamaian harus dipastikan terwujud.

    “Gaza sudah cukup menderita! Sekarang saatnya membangun kembali rumah-rumah, membuka kembali sekolah-sekolah, dan memulihkan keadaan yang normal,” kata Prabowo.

    “Indonesia mendukung upaya-upaya menuju penyelesaian yang adil dan langgeng, yang berlandaskan pada solusi dua negara,” sambungnya.

    Dia pun menyerukan agar masyarakat internasional ikut berupaya untuk menghentikan kekerasan di Gaza dan juga di wilayah lainnya, seperti Ukraina, Kongo Timur dan wilayah lainnya.

    “Dunia tidak boleh membiarkan siklus kekerasan terus berlanjut. Krisis di Ukraina, Gaza, Kongo Timur, dan wilayah Afrika lainnya, mencerminkan semakin luasnya erosi stabilitas global. Indonesia memahami bahwa retorika saja tidak cukup untuk menghadapi tantangan ini,” tegasnya.

    (haa/haa)

  • AS-India Pererat Kerja Sama Militer, Trump Siap Kirim Jet Siluman F-35 untuk Perkuat Keamanan – Halaman all

    AS-India Pererat Kerja Sama Militer, Trump Siap Kirim Jet Siluman F-35 untuk Perkuat Keamanan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengumumkan rencana untuk secara drastis meningkatkan penjualan senjata ke India tahun ini, termasuk jet tempur supersonik F-35.

    Keputusan ini diambil setelah pertemuan Trump dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, di Washington pada hari Kamis (13/2/2025).

    Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas berbagai isu, termasuk perdagangan dan imigrasi, dengan keamanan sebagai agenda utama. 

    “Mulai tahun ini, kami akan meningkatkan penjualan militer ke India hingga miliaran dolar,” kata Trump dalam konferensi pers bersama dengan Modi, dikutip dari Al Jazeera.

    Trump juga menjelaskan bahwa pihaknya akan menjual jet F-13 kepada India.

    “Kami juga membuka jalan untuk akhirnya menyediakan jet tempur siluman F-35 bagi India,” tambahnya.

    Ini menjadi sebuah langkah yang akan menempatkan India di antara kelompok negara elit yang mengoperasikan pesawat canggih tersebut.

    Penjualan ini menjadi bagian dari strategi AS untuk memperkuat aliansi QUAD, yang terdiri dari Australia, India, Jepang, dan Amerika Serikat, guna menciptakan Indo-Pasifik yang stabil dan makmur, dikutip dari Newsweek.

    Keputusan ini mencerminkan pergeseran strategi pertahanan India, yang sebelumnya mengandalkan teknologi pertahanan campuran dari Barat dan Rusia.

    Dengan ketegangan geopolitik yang meningkat, India mulai mengadopsi lebih banyak peralatan militer canggih dari Amerika Serikat.

    Selain itu, hubungan AS dan India semakin erat melalui berbagai perjanjian, termasuk kesepakatan berbagi teknologi dan fasilitas pelabuhan.

    Langkah ini sejalan dengan upaya India untuk memodernisasi militernya dalam dekade mendatang, dikutip dari The Economic Times India.

    Dengan upaya India untuk memodernisasi militernya, Layanan Penelitian kongres AS telah mempredisksi biaya yang akan dihabiskan India.

    Total lebih dari 200 miliar USD yang akan digelontorkan India untuk langkah ini.

    Trump Puji Modi

    Setelah pertemuannya dengan Modi, Trump sempat melontarkan pujian untuk Perdana Menteri India.

    Ia menyebut Modi sebagai negosiator yang tangguh, bahkan mengalahkan dirinya.

    Mendengar pujian dari Trump, Modi menganggap Presiden AS ini sebagai teman.

    Modi kemudian menjelaskan bahwa ia akan menggunakan slogan AS “Make America Great Again” dengan versi India.

    Secara strategis, AS melihat India sebagai mitra penting dalam membendung pengaruh China di kawasan.

    Kedua negara juga terlibat dalam kerja sama Quad bersama Jepang dan Australia untuk memperkuat keamanan regional.

    Di sisi lain, India tetap menjalin hubungan ekonomi dengan Rusia dan China melalui aliansi BRICS serta Organisasi Kerjasama Shanghai.

     Namun, dengan perang yang sedang berlangsung di Ukraina dan sanksi internasional terhadap Rusia, India mulai beralih ke Amerika Serikat untuk memenuhi kebutuhan modernisasi militernya.

    Penambahan F-35 ke persenjataan India merupakan kemenangan strategis bagi New Delhi. 

    Sejauh ini, hanya segelintir negara seperti Israel, Jepang, dan anggota NATO yang mendapatkan akses ke jet tempur canggih tersebut. 

    Dengan kesepakatan ini, India semakin memperkuat posisinya sebagai kekuatan militer yang diperhitungkan di kawasan Indo-Pasifik.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Donald Trump dan Narendra Modi

  • Mesin Bermasalah, Pesawat Menlu AS Terpaksa Putar Balik    
        Mesin Bermasalah, Pesawat Menlu AS Terpaksa Putar Balik

    Mesin Bermasalah, Pesawat Menlu AS Terpaksa Putar Balik Mesin Bermasalah, Pesawat Menlu AS Terpaksa Putar Balik

    Washington DC

    Pesawat yang ditumpangi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio terpaksa terbang berbalik arah saat mengudara ke Jerman, karena mengalami masalah mesin. Rubio akhirnya melanjutkan penerbangan ke Eropa pada Jumat (14/2) waktu setempat dengan menggunakan pesawat pengganti.

    Insiden itu, seperti dilansir AFP, Jumat (14/2/2025), terjadi ketika Rubio dalam penerbangan ke Jerman untuk menghadiri Konferensi Keamanan Munich.

    Pesawat yang ditumpangi Rubio itu, menurut laporan reporter AFP yang menjadi bagian rombongan Menlu AS, tiba-tiba berbalik arah ke Pangkalan Udara Andrews di luar Washington DC.

    “Pesawat yang ditumpangi Menlu Rubio mengalami masalah mekanis,” ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, dalam penjelasannya.

    Tidak dijelaskan lebih lanjut oleh Bruce soal masalah mekanis yang terjadi, maupun soal jenis pesawat itu. Namun diketahui bahwa masalah mekanis terjadi secara berkala pada pesawat yang ditumpangi Menlu AS, yang menggunakan armada pesawat yang menuai untuk para pejabat tingginya.

    Tak lama usai insiden itu, menurut Bruce, Rubio terbang ke Eropa menggunakan pesawat kedua yang berukuran lebih kecil. Penerbangan ini dilakukan tanpa membawa awak media di dalamnya.

    Rubio dijadwalkan akan bergabung dengan Wakil Presiden AS JD Vance, yang juga menghadiri Konferensi Keamanan Munich. Rubio akan mendampingi Vance dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (14/2) waktu setempat.

    Tonton juga Video: Menlu AS Diolok-olok Wartawan saat Konpers soal Gencatan Senjata di Gaza

    Pertemuan antara Vance dan Zelensky itu digelar setelah Presiden AS Donald Trump melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump mengatakan dirinya akan mengupayakan diplomasi untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.

    Sementara itu, Rubio dijadwalkan akan melanjutkan kunjungan luar negerinya ke Israel, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk membahas gencatan senjata Gaza, antara Israel dan Hamas, yang rapuh.

    Dia juga akan melakukan diskusi membahas usulan kontroversial Trump yang memicu kemarahan di kawasan Timur Tengah, untuk memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza, yang hancur akibat gempuran militer Israel selama 16 bulan terakhir.

    Tonton juga Video: Menlu AS Diolok-olok Wartawan saat Konpers soal Gencatan Senjata di Gaza

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Rupiah menguat dipengaruhi harapan pembicaraan kesepakatan Ukraina

    Rupiah menguat dipengaruhi harapan pembicaraan kesepakatan Ukraina

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah menguat dipengaruhi harapan pembicaraan kesepakatan Ukraina
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 13 Februari 2025 – 18:46 WIB

    Elshinta.com – Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong menyatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dipengaruhi harapan pembicaraan untuk kesepakatan Ukraina.

    “Rupiah dan mata uang regional maupun dunia pada umumnya menguat terhadap dolar AS yang melemah oleh harapan pembicaraan untuk kesepakatan Ukraina,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Pada Rabu (12/2), Presiden AS Donald Trump mengatakan dirinya dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk menghentikan perang di Ukraina. Mereka berbicara tentang kekuatan negara masing-masing dan “manfaat besar” yang akan mereka dapatkan suatu hari nanti jika bekerja sama.

    Trump meminta Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Direktur CIA John Ratcliffe, Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz dan utusan khususnya Steve Witkoff untuk memimpin negosiasi dengan Rusia dan Ukraina. Dia yakin proses negosiasi akan berhasil.

    Efek dari hasil pertemuan ini dinilai memberikan sentimen positif terhadap mata uang emerging markets, termasuk rupiah.

    Dolar AS juga tertekan akibat testimoni Gubernur The Fed Jerome Powell di depan Senat AS yang less hawkish.

    “Walau Powell mengatakan tidak akan buru-buru memangkas suku bunga, namun juga mengakui telah ada kemajuan besar dalam inflasi,” ucap Lukman.

    Di sisi lain, dia mengingatkan bahwa penguatan rupiah tidak signifikan oleh sentimen risk off di pasar ekuitas domestik.

    Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Kamis di Jakarta, menguat 15 poin atau 0,09 persen menjadi Rp16.361 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.376 per dolar AS.

    Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini justru melemah tipis ke level Rp16.365 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.364 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • IHSG ditutup melemah seiring ekspektasi Fed tahan FFR lebih lama

    IHSG ditutup melemah seiring ekspektasi Fed tahan FFR lebih lama

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup melemah seiring ekspektasi Fed tahan FFR lebih lama
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 13 Februari 2025 – 18:57 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah seiring pelaku pasar berekspektasi The Fed akan menahan tingkat Fed Funds Rate (FFR) dalam waktu lebih lama.

    IHSG ditutup melemah 68,76 poin atau 0,91 persen ke posisi 7.505,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,80 poin atau 0,96 persen ke posisi 912,60.

    “Tekanan eksternal turut menopang pergerakan IHSG yang tertahan di zona melemah, pasar tampak memantau prospek dari dampak kenaikan inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan memberikan imbas ekonomi dalam negeri,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

    Pada saat inflasi AS naik, tentunya memberikan ekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga lanjutan sebagai upaya menekan inflasi, sehingga ekonomi dalam negeri berpotensi tersandera dengan tingkat suku bunga tinggi disaat membutuhkan suku bunga rendah.

    Sehingga, berpotensi membuat dolar AS menguat dan potensi terjadinya capital foreign outflow, karena kenaikan suku bunga AS dapat mempengaruhi arus modal ke Indonesia.

    Data inflasi AS tercatat naik menjadi 3 persen year on year (yoy) pada Januari 2025 dari 2,9 persen (yoy) pada Desember 2024, atau di atas ekspektasi 2,9 persen.

    Kenaikan inflasi itu berpotensi menekan pemangkasan suku bunga lanjutan, yang memperkecil kemungkinan Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga dan meningkatkan spekulasi tentang potensi kenaikan suku bunga.

    Pelaku pasar memiliki pandangan bahwa The Fed akan mempertahan suku bunga lebih lama disaat berusaha menurunkan laju inflasi.

    Di sisi lain, optimisme atas potensi kesepakatan damai antara Ukraina dan Rusia, setelah pembicaraan via telepon antara Presiden AS Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan pemimpin Ukraina Zelenskiy, tentunya ini akan mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor properti sebesar 1,51 persen, diikuti oleh kesehatan dan sektor barang baku yang masing- masing naik sebesar 0,99 persen dan 0,96 persen.

    Sedangkan, tiga sektor turun yaitu sektor transportasi & logistik turun paling dalam minus sebesar 0,66 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor keuangan yang masing- masing turun sebesar 0,17 persen dan 0,15 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SULI, BRRC, JAST, PPRI dan HADE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SAPX, BEBS, ANDI, PTSP dan ALTO.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1009.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,81 miliar lembar saham senilai Rp11,00 triliun. Sebanyak 321 saham naik 265 saham menurun, dan 369 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Nikkei menguat 497,77 poin atau 1,28 persen ke 39.461,47, indeks Kuala Lumpur melemah 10,77 poin atau 0,67 persen ke 1.592,28, indeks Shanghai melemah 13,91 poin atau 0,42 persen ke posisi 3.332,48, dan indeks Strait Times melemah 1,18 poin atau 0,03 persen ke 3.873,44.

    Sumber : Antara

  • 50 Ribu Orang Hilang dalam Perang Rusia-Ukraina    
        50 Ribu Orang Hilang dalam Perang Rusia-Ukraina

    50 Ribu Orang Hilang dalam Perang Rusia-Ukraina 50 Ribu Orang Hilang dalam Perang Rusia-Ukraina

    Jakarta

    Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan bahwa pihaknya sedang berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada hampir 50.000 orang, yang telah menghilang dalam tiga tahun terakhir perang Rusia di Ukraina.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/2/2025), ICRC juga mengatakan telah diberitahu tentang sekitar 16.000 tawanan perang dan warga sipil yang telah ditahan oleh kedua belah pihak.

    Tak lama setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada bulan Februari 2022, ICRC membentuk biro khusus Badan Penelusuran Pusat (CTA), yang didedikasikan untuk mencari mereka yang hilang di kedua belah pihak dalam konflik tersebut.

    “Sejak Februari 2024, jumlah kasus orang hilang yang belum terungkap meningkat lebih dari dua kali lipat, mencapai hampir 50.000 saat ini,” kata kepala biro CTA Dusan Vujasanin kepada wartawan di Jenewa, seraya menambahkan bahwa sebagian besar orang yang hilang tersebut adalah personel militer.

    Setahun yang lalu, biro tersebut mengatakan bahwa mereka berusaha untuk memastikan nasib sekitar 23.000 orang yang hilang dalam perang. Mereka juga berusaha untuk mengetahui apakah mereka ditangkap, dibunuh atau kehilangan kontak setelah melarikan diri dari rumah mereka.

    Tujuan dari pekerjaan biro tersebut, kata Vujasanin, adalah “untuk mencegah orang hilang, mencari mereka yang hilang dan memberi tahu keluarga mereka sesegera mungkin.”

    Sampai saat ini, biro tersebut telah diberitahu oleh kedua belah pihak dalam konflik bahwa mereka telah menahan sekitar 16.000 tawanan perang dan warga sipil sejak dimulainya konflik.

    “Jumlah ini tidak sama dengan jumlah tawanan perang yang saat ini ditahan,” kata Vujasanin, sambil menunjukkan bahwa beberapa ribu tahanan telah dibebaskan sejak dimulainya perang.

    Biro CTA memainkan peran sebagai perantara netral antara para pihak untuk informasi tentang orang hilang, tetapi juga bekerja untuk mencari orang hilang.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Teror Mini Cooper Tabrak Kerumunan di Munich Jerman, Pelaku Pencari Suaka Afghanistan

    Teror Mini Cooper Tabrak Kerumunan di Munich Jerman, Pelaku Pencari Suaka Afghanistan

    JAKARTA –  Sekitar 28 orang terluka ketika seorang pencari suaka Afghanistan berusia 24 tahun menabrakkan mobil Mini Cooper ke kerumunan orang di Munich, Jerman.

    Pemerintah Jerman menyebut peristiwa itu diduga terkait teror ketika Munich bersiap menjadi tuan rumah konferensi keamanan tingkat tinggi.

    Polisi di kota selatan mengatakan mobil mendekati kendaraan polisi yang dihentikan oleh demonstrasiserikat Verdi sebelum melaju kencang dan menabrak orang.

    Dugaan serangan tersebut membuat keamanan kembali menjadi sorotan menjelang pemilihan federal minggu depan menyusul beberapa serangan kekerasan lainnya.

    Hal ini juga terjadi beberapa jam sebelum tokoh internasional terkemuka, termasuk Wakil Presiden AS JD Vance dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, berada di kota tersebut untuk menghadiri Konferensi Keamanan Munich yang akan dimulai pada Jumat.

    “Kemungkinan itu serangan,” kata Perdana Menteri Negara Bagian Bavaria Markus Soeder kepada wartawan dilansir Reuters, Kamis, 13 Februari.

    Menteri Dalam Negeri Bavaria mengatakan dia tidak menduga ada kaitannya dengan konferensi tersebut.

    Polisi menahan pengemudi tersebut dan tidak menganggapnya sebagai ancaman lebih lanjut. Insiden itu terjadi sekitar 1,5 kilometer (1 mil) dari tempat konferensi keamanan.

  • Zelensky Tegaskan Tak Ada Damai Jika Ukraina Tak Dilibatkan di Perundingan

    Zelensky Tegaskan Tak Ada Damai Jika Ukraina Tak Dilibatkan di Perundingan

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengingatkan Ukraina tidak akan menyetujui kesepakatan damai apa pun yang diusulkan oleh Amerika Serikat (AS) dan Rusia tanpa keterlibatannya. Hal itu disampaikan Zelensky usai Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji untuk memulai pembicaraan guna mengakhiri perang.

    “Kami tidak dapat menerimanya, sebagai negara merdeka,” kata Zelensky,” dilansir BBC, Jumat (14/2/2025).

    Presiden AS telah berbicara tentang “kemungkinan bagus” untuk mengakhiri perang setelah ia dan Putin berbicara melalui telepon. Trump mengatakan, tidaklah “praktis” bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

    “Tidak mungkin Ukraina dapat kembali ke perbatasan sebelum invasi,” kata Trump.

    Trump kini telah menyarankan agar perwakilan Rusia bertemu dengan warga Amerika pada hari Jumat di Munich, yang menjadi tuan rumah konferensi keamanan.

    “Rusia akan berada di sana bersama rakyat kita,” kata Trump.

    “Ngomong-ngomong, Ukraina juga diundang. Tidak yakin siapa saja yang akan hadir dari negara mana pun, tetapi orang-orang tingkat tinggi dari Rusia, Ukraina, dan Amerika Serikat,” kata Trump.

    “Saya ingin sekali mereka (Rusia) kembali. Saya rasa mengusir mereka adalah kesalahan. Lihat, ini bukan soal menyukai Rusia atau tidak menyukai Rusia,” tambahnya.

    Sementara otoritas Rusia, yang tidak ikut serta dalam forum tahunan tersebut, tidak segera mengomentari klaim Trump.

    Penasihat Zelensky, Dmytro Lytvyn, mengatakan kepada wartawan bahwa “pembicaraan dengan Rusia di Munich” “tidak diharapkan”.

    Zelensky akan bertemu dengan Wakil Presiden Trump, JD Vance, di kota Jerman tersebut pada hari Jumat.

    Zelensky, yang juga sempat melakukan panggilan telepon dengan Trump pada hari Rabu. Ia mengatakan negaranya tidak dapat menerima “perjanjian apa pun (yang dibuat) tanpa kami,”.

    “Orang Eropa juga perlu berada di meja perundingan,” katanya.

    Zelensky memberi tahu Trump bahwa prioritasnya adalah “jaminan keamanan”, sesuatu yang tidak ia lihat tanpa dukungan AS.

    Dalam kesempatan berbeda, Zelensky mengatakan bahwa keanggotaan NATO untuk Ukraina akan menjadi opsi “yang paling hemat biaya” bagi para mitranya, tanpa memberikan perincian.

    “Saya juga memperingatkan para pemimpin dunia agar tidak mempercayai klaim Putin tentang kesiapan untuk mengakhiri perang,” tambahnya.

    Sebelumnya, Istana kepresidenan Rusia atau Kremlin mengatakan bahwa pertemuan tatap muka antara Trump dengan Putin perlu diselenggarakan “segera”. Hal ini disampaikan Kremlin pada Kamis (13/2) setelah kedua presiden tersebut melakukan panggilan telepon sehari sebelumnya.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (13/2/2025), Trump mengatakan bahwa dalam pembicaraan via telepon itu, dia dan Putin setuju untuk “segera” memulai negosiasi tentang konflik Ukraina. Percakapan via telepon ini menandai kontak presiden langsung pertama antara Washington dan Moskow dalam tiga tahun.

    “Jelas ada kebutuhan untuk menyelenggarakan pertemuan semacam itu dengan segera, para kepala negara memiliki banyak hal untuk dibicarakan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

    (yld/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Zelensky Tegaskan Tak Ada Damai Jika Ukraina Tak Dilibatkan di Perundingan

    Zelensky Peringatkan Tak Ada Kesepakatan Damai Tanpa Keterlibatan Ukraina

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengingatkan Ukraina tidak akan menyetujui kesepakatan damai apa pun yang diusulkan oleh Amerika Serikat (AS) dan Rusia tanpa keterlibatannya. Hal itu disampaikan Zelensky usai Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji untuk memulai pembicaraan guna mengakhiri perang.

    “Kami tidak dapat menerimanya, sebagai negara merdeka,” kata Zelensky,” dilansir BBC, Jumat (14/2/2025).

    Presiden AS telah berbicara tentang “kemungkinan bagus” untuk mengakhiri perang setelah ia dan Putin berbicara melalui telepon. Trump mengatakan, tidaklah “praktis” bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

    “Tidak mungkin Ukraina dapat kembali ke perbatasan sebelum invasi,” kata Trump.

    Trump kini telah menyarankan agar perwakilan Rusia bertemu dengan warga Amerika pada hari Jumat di Munich, yang menjadi tuan rumah konferensi keamanan.

    “Rusia akan berada di sana bersama rakyat kita,” kata Trump.

    “Ngomong-ngomong, Ukraina juga diundang. Tidak yakin siapa saja yang akan hadir dari negara mana pun, tetapi orang-orang tingkat tinggi dari Rusia, Ukraina, dan Amerika Serikat,” kata Trump.

    “Saya ingin sekali mereka (Rusia) kembali. Saya rasa mengusir mereka adalah kesalahan. Lihat, ini bukan soal menyukai Rusia atau tidak menyukai Rusia,” tambahnya.

    Sementara otoritas Rusia, yang tidak ikut serta dalam forum tahunan tersebut, tidak segera mengomentari klaim Trump.

    Penasihat Zelensky, Dmytro Lytvyn, mengatakan kepada wartawan bahwa “pembicaraan dengan Rusia di Munich” “tidak diharapkan”.

    Zelensky akan bertemu dengan Wakil Presiden Trump, JD Vance, di kota Jerman tersebut pada hari Jumat.

    Zelensky, yang juga sempat melakukan panggilan telepon dengan Trump pada hari Rabu. Ia mengatakan negaranya tidak dapat menerima “perjanjian apa pun (yang dibuat) tanpa kami,”.

    “Orang Eropa juga perlu berada di meja perundingan,” katanya.

    Zelensky memberi tahu Trump bahwa prioritasnya adalah “jaminan keamanan”, sesuatu yang tidak ia lihat tanpa dukungan AS.

    Dalam kesempatan berbeda, Zelensky mengatakan bahwa keanggotaan NATO untuk Ukraina akan menjadi opsi “yang paling hemat biaya” bagi para mitranya, tanpa memberikan perincian.

    “Saya juga memperingatkan para pemimpin dunia agar tidak mempercayai klaim Putin tentang kesiapan untuk mengakhiri perang,” tambahnya.

    Sebelumnya, Istana kepresidenan Rusia atau Kremlin mengatakan bahwa pertemuan tatap muka antara Trump dengan Putin perlu diselenggarakan “segera”. Hal ini disampaikan Kremlin pada Kamis (13/2) setelah kedua presiden tersebut melakukan panggilan telepon sehari sebelumnya.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (13/2/2025), Trump mengatakan bahwa dalam pembicaraan via telepon itu, dia dan Putin setuju untuk “segera” memulai negosiasi tentang konflik Ukraina. Percakapan via telepon ini menandai kontak presiden langsung pertama antara Washington dan Moskow dalam tiga tahun.

    “Jelas ada kebutuhan untuk menyelenggarakan pertemuan semacam itu dengan segera, para kepala negara memiliki banyak hal untuk dibicarakan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

    (yld/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump Ingin Rusia Kembali Gabung G7

    Trump Ingin Rusia Kembali Gabung G7

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menginginkan Rusia kembali bergabung dengan negara-negara kelompok 7 atau G7. Rusia diketahui dikeluarkan kelompok itu atas serangannya kepada Ukraina.

    Dilansir CNN, Jumat (14/2/2025), keinginan Trump ini Sudan disampaikan ketika dia kembali memimpin AS. Sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran kepada negara tetangganya, Ukraina, G7 mengubah pandangannya dengan mendukung Kyiv.

    Trump mengatakan dia ingin mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke G7 dan mengembalikan kelompok itu menjadi G8. G7 adalah sebuah Konferensi Tingat Tinggi (KTT) yang melibatkan Prancis, AS, Inggris, Jerman, Jepang, dan Italia.

    “Saya ingin mendapatkannya kembali. Menurutku, membuang mereka (Rusia) adalah kesalahan. Begini, ini bukan soal suka dan tidak suka dengan Rusia. Itu adalah G8,” kata Trump.

    “Saya pikir Putin akan senang untuk kembali. Obama dan beberapa orang lainnya melakukan kesalahan, dan mereka mengeluarkan Rusia. Sangat mungkin jika itu adalah G8, Anda tidak akan mempunyai masalah dengan Ukraina,” lanjutnya.

    Diketahui, setiap perubahan pada konfigurasi G7 akan memerlukan konsensus dari para pemimpin kelompok tersebut. Oleh karena itu, perubahan susunan tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.

    (zap/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu