Negara: Ukraina

  • Panas! Kapal Mata-Mata Rusia Terciduk Wara-wiri di Depan “Gerbang” AS

    Panas! Kapal Mata-Mata Rusia Terciduk Wara-wiri di Depan “Gerbang” AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah kapal militer Rusia kembali memicu kewaspadaan Amerika Serikat setelah Penjaga Pantai AS pada Kamis (13/11/2025) waktu setempat mengonfirmasi telah memantau keberadaan kapal tersebut yang beroperasi sekitar 15 mil laut di selatan Oahu, Hawaii, pada 29 Oktober.

    “Bekerja bersama mitra dan sekutu, kru kami memantau dan merespons aktivitas kapal militer asing di dekat perairan teritorial kami untuk melindungi perbatasan maritim dan mempertahankan kepentingan kedaulatan kami,” kata pernyataan resmi penjaga pantai, dilansir Newsweek.

    Penjaga Pantai AS menjelaskan bahwa pesawat HC-130 Hercules dan kapal patroli William Hart telah melakukan pengintaian udara dan pelayaran dekat terhadap kapal tersebut, yang diidentifikasi sebagai Kareliya, kapal intelijen Rusia kelas Vishnya.

    Pemantauan dilakukan sesuai hukum internasional untuk memastikan keamanan maritim dan mendukung upaya pertahanan dalam negeri AS.

    Secara hukum, kapal militer asing diizinkan beroperasi di luar batas wilayah teritorial 12 mil laut sebuah negara. Namun, pejabat Penjaga Pantai menegaskan bahwa mereka secara rutin mengawasi aktivitas tersebut demi melindungi kepentingan AS di kawasan Pasifik.

    “Bertindak sesuai hukum internasional, personel Penjaga Pantai memantau aktivitas kapal Rusia di dekat perairan teritorial AS untuk menyediakan keamanan maritim bagi kapal-kapal AS yang beroperasi di kawasan tersebut dan untuk mendukung upaya pertahanan dalam negeri AS.”

    Kemunculan kapal intelijen Rusia terjadi di tengah hubungan yang memburuk antara Washington dan Moskow. Kedua negara gagal mencapai terobosan terkait perang Rusia-Ukraina, sebuah janji kampanye besar Presiden AS Donald Trump yang sebelumnya mengatakan perdamaian akan tercapai segera setelah ia kembali menjabat.

    Trump kemudian mengakui prosesnya jauh lebih sulit dan kompleks daripada perkiraannya.

    Situasi makin memanas ketika Trump mengumumkan niatnya memulai kembali pengujian senjata nuklir AS. Ia mengatakan telah menginstruksikan Pentagon untuk melanjutkan uji coba nuklir, sementara Menteri Luar Negeri Marco Rubio menjelaskan kepada wartawan bahwa komitmen itu sejalan dengan langkah “negara-negara lain di seluruh dunia.”

    Ketegangan juga muncul di Eropa, di mana beberapa pemimpin menuduh Rusia melanggar kedaulatan mereka dengan meluncurkan drone dan balon ke wilayah udara negara-negara anggota NATO. Insiden tersebut bahkan mendorong sejumlah negara memicu Pasal 4 NATO, yang mewajibkan negara anggota berkonsultasi ketika merasa terancam oleh tindakan provokatif.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Italia Usut Skandal Wisata Bunuh Sipil Sarajevo oleh Turis Eropa

    Italia Usut Skandal Wisata Bunuh Sipil Sarajevo oleh Turis Eropa

    Jakarta

    Lebih dari tiga puluh tahun setelah pengepungan Sarajevo, jaksa Italia kini membuka penyelidikan terhadap salah satu aspek paling brutal dari Perang Bosnia 1992–1995: “wisata penembak jitu” asal Eropa.

    Kasus ini menyangkut warga negara asing, yang dalam “safari Sarajevo” – diduga membayar agar dapat membunuh warga sipil di ibu kota Bosnia-Herzegovina, yang saat itu dikepung oleh pasukan etnis Serbia.

    Penyelidikan terhadap para penembak jitu dibuka usai terbitnya laporan investigasi jurnalis Italia, Ezio Gavazzeni. Ia pun menyerahkan dokumen dan catatan kesaksian hasil penelitian bertahun-tahun kepada kejaksaan Milan.

    Kepada media Balkan Barat, N1, Gavazzeni menjelaskan bahwa titik awal penelitiannya adalah film dokumenter Sarajevo Safari (2022) karya sutradara Slovenia, Miran Zupanic.

    Hingga kini penyelidikan masih ditujukan kepada pihak yang tidak diketahui, namun aparat Italia dipercaya akan segera membeberkan nama-nama tersangka. “Saya telah menjalin kontak dengan beberapa orang — termasuk seorang anggota intelijen Bosnia selama pengepungan Sarajevo — yang melaporkan adanya kelompok ‘turis penembak jitu’ asal Italia yang datang ke pegunungan sekitar Sarajevo untuk menembaki warga sipil,” ujar Gavazzeni.

    Kejaksaan Milan menyerahkan penyelidikan ini kepada ROS, unit khusus Carabinieri yang menangani kasus kompleks lintas negara. Italia menjadi negara pertama yang membuka penyelidikan hukum terhadap para peserta wisata perang, yang juga disebut “penembak jitu akhir pekan”.

    Kesaksian mantan anggota intelijen

    Dalam film Sarajevo Safari, Edin Subasic, mantan perwira intelijen tentara Bosnia, menceritakan interogasi terhadap seorang Serbia yang ditangkap pada 1993. Orang ini mengonfirmasi keberadaan “turis penembak jitu” berkewarganegaraan asing.

    Dalam perjalanan malam melintasi wilayah yang dikendalikan Serbia, pemuda itu melihat lima orang asing di dalam bus. Mereka tampaknya memiliki status khusus dan dilengkapi persenjataan lebih baik. Tiga di antaranya disebut sebagai warga Italia, salah satunya dari Milan, sementara dua lainnya tidak menyebutkan asal-usul mereka. “Para pria ini tidak dibayar untuk bertempur — merekalah yang membayar agar dapat menembaki warga sipil, seperti safari manusia,” kata Subasic.

    Dalam siaran TV Bosnia, FTV, Subasic menambahkan bahwa selama perang ia mengumpulkan informasi tentang warga Italia yang terlibat dalam penembakan oleh para penembak jitu di Sarajevo. “Beberapa nama pelaku telah ditemukan; penyelidikan lebih lanjut dapat mengungkap bagaimana perjalanan, pembayaran, dan kepulangan para peserta ini diatur,” ujarnya. FTV juga melaporkan adanya “daftar harga khusus”, di mana harga berubah tergantung siapa targetnya: pria, perempuan bahkan perempuan hamil, atau anak-anak.

    “Snajper”, “Cetnik akhir pekan”, dan ingatan para penyintas

    Warga Sarajevo menyebut mereka sebagai “Cetnik akhir pekan” – merujuk pada turis yang datang dan menduduki posisi militan nasionalis Serbia di sekitar Sarajevo
    antara Juni 1992 hingga Desember 1995. Cetnik sendiri adalah sebutan untuk warga etnis Serbia yang bertempur dalam perang Yugoslavia.

    Dzemil Hodzic berusia sepuluh tahun ketika kakaknya, Amel, yang saat itu berusia 16 tahun, ditembak mati oleh seorang “Snajper” (kata Bosnia yang berasal dari “sniper”). Kini Hodzic memimpin proyek foto Sniper Alley, yang mendokumentasikan kehidupan di bawah pengepungan.

    “Kami mengetahui keberadaan tentara bayaran dan relawan dari Rusia, Yunani, dan diaspora Serbia,” kata Hodzic kepada DW. “Fotojurnalis Jerman Peter Kullmann pernah menggambarkan bagaimana ia bertemu orang-orang Serbia yang datang hanya dua hari dari Jerman untuk — menurut klaim mereka — membela tanah air. Mereka berangkat pada Jumat setelah kerja dan kembali pada Minggu malam untuk bekerja lagi pada Senin.”

    Apakah mereka dibayar atau justru membayar untuk berpartisipasi belum diketahui — namun aktivitas mereka telah “meninggalkan jejak darah di jalan-jalan Sarajevo”. Selama pengepungan, lebih dari 11.000 orang tewas, termasuk 1.601 anak-anak. Perang Bosnia secara keseluruhan menewaskan lebih dari 100.000 orang.

    Keterlibatan tentara bayaran asing terdokumentasi dengan baik

    Direktur Pusat Penelitian dan Dokumentasi di Sarajevo, Mirsad Tokaca mengatakan kepada DW bahwa analisis korban sipil menunjukkan para penembak jitu di Sarajevo membunuh antara 300 hingga 350 orang. “Hampir semua korban adalah warga sipil,” ujar Tokaca.

    Meski tidak ada data pasti tentang jumlah turis penembak jitu, keterlibatan tentara bayaran asing dalam pasukan Serbia Bosnia terdokumentasi dengan baik: “Dalam basis data kami terdapat sekitar 300 orang dari Yunani, Rusia, Ukraina, dan negara lain yang bertempur di pihak Serbia.”

    Penyelidikan Italia terhadap para penembak jitu hobi dalam Perang Bosnia ini dapat menjadi proses hukum pertama terhadap warga negara Eropa yang terlibat dalam kejahatan perang di luar struktur militer formal — namun dengan dukungan atau sepengetahuan salah satu pihak yang berperang, dalam hal ini pasukan Serbia Bosnia.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Rizki Nugraha

    Lihat juga Video: Israel Bunuh Jurnalis Al Jazeera, Dituduh Pemimpin Sel Hamas

    (ita/ita)

  • AS Setuju Jual Alat Militer Rp 5,5 T ke Taiwan, China Geram!

    AS Setuju Jual Alat Militer Rp 5,5 T ke Taiwan, China Geram!

    Jakarta

    Pemerintah China bereaksi keras atas persetujuan pemerintah Amerika Serikat soal kesepakatan penjualan peralatan militer ke Taiwan. Beijing menegaskan bahwa pihaknya “menentang keras” hal itu.

    “Penjualan senjata Amerika Serikat ke Taiwan secara serius melanggar prinsip ‘Satu China’,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian dalam konferensi pers reguler pada hari Jumat (14/11) ketika ditanya tentang kesepakatan tersebut.

    “China sangat tidak puas dan menentang keras hal ini,” imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/11/2025).

    Sebelumnya, Pentagon atau Departemen Pertahanan AS mengatakan pemerintah AS menyetujui kemungkinan penjualan suku cadang jet tempur dan komponen perbaikannya senilai US$ 330 juta (Rp 5,5 triliun) ke Taiwan. Pentagon menyebut suku cadang dan komponen perbaikan itu diperlukan untuk menjaga kesiapan operasional jet tempur dan pesawat militer buatan AS yang digunakan Taiwan.

    “Penjualan yang diusulkan ini akan meningkatkan kemampuan penerima untuk menghadapi ancaman saat ini dan di masa mendatang, dengan menjaga kesiapan operasional armada F-16, C-130 (dan pesawat-pesawat lainnya),” kata Pentagon dalam pernyataannya pada Kamis (13/11) waktu setempat, dilansir Reuters, Jumat (14/11/2025).

    China mengklaim Taiwan, yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri, sebagai bagian wilayah kedaulatannya dan tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekerasan untuk menguasai pulau tersebut.

    Pemerintah Taipei sangat menentang klaim kedaulatan Beijing, dan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka sendiri.

    Pengumuman soal kemungkinan penjualan senjata ke Taiwan itu muncul setelah Trump dan Presiden China Xi Jinping melakukan pertemuan di Korea Selatan (Korsel) pada akhir bulan lalu, dalam upaya mengamankan kesepakatan perdagangan.

    Sebelum pertemuan puncak itu digelar, terdapat kekhawatiran di Taipei bahwa mungkin ada semacam “penjualan” kepentingan Taiwan oleh Trump kepada Xi.

    Washington memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Beijing, tetapi juga mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taipei dan merupakan pemasok senjata terpenting bagi Taiwan.

    Pada September lalu, Trump menolak untuk menyetujui bantuan militer senilai US$ 400 juta (Rp 6,6 triliun) untuk Taiwan. Keputusan Trump pada saat itu menandai perubahan tajam untuk kebijakan AS terhadap Taiwan.

    Di bawah mantan Presiden Joe Biden, AS menyetujui paket bantuan militer senilai lebih dari US$ 2 miliar untuk Taiwan. Namun Trump, menurut laporan The Washington Post pada saat itu, “tidak mendukung pengiriman senjata tanpa pembayaran, sebuah preferensi yang juga ditunjukkan dengan Ukraina”.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Putin Ngamuk! Rusia Gempur Total Kyiv, Luncurkan 430 Drone & 18 Rudal

    Putin Ngamuk! Rusia Gempur Total Kyiv, Luncurkan 430 Drone & 18 Rudal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia melancarkan serangan gabungan besar-besaran terhadap Kyiv pada Jumat (14/11/2025) dini hari, memicu kebakaran dan menghamburkan puing-puing di banyak distrik ibu kota Ukraina. Sedikitnya 11 orang terluka saat kru darurat menanggapi berbagai lokasi serangan.

    Lima orang telah dilarikan ke rumah sakit, termasuk satu pria dalam kondisi kritis dan seorang wanita hamil, setelah serangkaian ledakan kuat terdengar di seluruh kota dan sistem pertahanan udara diaktifkan.

    Adapun laporan terbaru menyebutkan sedikitnya 4 orang tewas dan 27 lainnya terluka.

    Pihak berwenang kota mendesak warga untuk tetap berada di tempat perlindungan sampai peringatan serangan udara dicabut, sembari memperingatkan kemungkinan pemadaman listrik dan air.

    Foto-foto yang diunggah di media sosial menunjukkan berbagai lokasi terbakar dan warga berkumpul di jalan-jalan yang dipenuhi puing-puing di luar gedung apartemen.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan 430 drone dan 18 rudal diluncurkan dalam serangan semalaman tersebut.

    “Ini adalah serangan yang sengaja diperhitungkan dan bertujuan untuk menimbulkan kerugian maksimal bagi masyarakat dan infrastruktur sipil,” tulis Zelenskiy di X.

    “Ukraina merespons serangan ini dengan kekuatan jarak jauh, dan dunia harus menghentikan serangan terhadap nyawa ini dengan sanksi.”

    Kepala administrasi militer Kyiv, Tymur Tkachenko, menjelaskan melalui aplikasi Telegram bahwa serangan tersebut menargetkan perumahan.

    “Orang-orang Rusia menyerang bangunan tempat tinggal. Ada sangat banyak bangunan apartemen multi-lantai yang rusak, praktis di setiap distrik,” tulis Tymur Tkachenko.

    Ia menambahkan bahwa baik drone maupun rudal telah digunakan, dan kru darurat telah dikerahkan ke beberapa lingkungan. Di Darnytskyi, puing-puing mendarat di halaman bangunan tempat tinggal dan fasilitas pendidikan. Sebuah mobil terbakar setelah terkena pecahan puing.

    Di distrik dniprovskyi, puing-puing merusak tiga bangunan apartemen, satu rumah pribadi, dan menyebabkan kebakaran di area terbuka. Selain itu, di Podilskyi, 5bangunan tempat tinggal dan satu bangunan non-hunian rusak.

    Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan sistem pemanas Kyiv mengalami kerusakan dengan layanan terputus di satu distrik.

    Di wilayah Kyiv Oblast (luar ibu kota), serangan Rusia merusak infrastruktur penting dan rumah pribadi, melukai setidaknya satu warga sipil. Seorang pria berusia 55 tahun di Bila Tserkva menderita luka bakar termal dan dirawat di rumah sakit.

    Serangan ini terjadi di saat para pejabat Uni Eropa pekan ini telah memperingatkan bahwa Ukraina harus terus menindak korupsi menyusul skandal korupsi besar yang menyoroti pejabat energi nuklir tinggi. Meskipun demikian, mereka menawarkan jaminan bahwa bantuan akan terus mengalir seiring upaya Kyiv menahan invasi Rusia.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Serangan Drone Ukraina Picu Kerusakan di Rusia, Depot Minyak Terbakar

    Serangan Drone Ukraina Picu Kerusakan di Rusia, Depot Minyak Terbakar

    Moskow

    Serangan drone Ukraina memicu sejumlah kerusakan di kota pelabuhan Novorossiysk, Rusia, pada Jumat (14/11) waktu setempat. Sebuah kapal yang sedang berlabuh mengalami kerusakan, sedangkan depot minyak yang ada di kota pelabuhan itu terbakar imbas serangan drone Ukraina tersebut.

    Gubernur wilayah Krasnodar, Veniamin Kondratyev, seperti dilansir Reuters, Jumat (14/11/2205), menyebut tiga awak kapal mengalami luka-luka dan saat ini sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.

    Serpihan drone Ukraina tersebut juga memicu kerusakan pada sejumlah apartemen yang ada di wilayah tersebut. Novorossiysk merupakan jalur utama untuk ekspor minyak Rusia.

    Otoritas setempat melaporkan bahwa serangan drone Ukraina sempat memicu kebakaran pada depot minyak di terminal Sheskharis yang ada di kota Novorossiysk. Depot minyak itu menangani ekspor minyak mentah dan produk minyak.

    “Novorossiysk adalah yang paling menderita,” kata Kondratyev dalam pernyataan via media sosial X.

    “Dalam semalam, lebih dari 170 personel dan 50 peralatan menangani dampak serangan itu, dengan cepat memadamkan api dan membantu warga,” tuturnya.

    Tak lama setelah pernyataan Kondratyev, para pejabat setempat mengatakan bahwa kebakaran pada depot minyak setempat telah berhasil dipadamkan.

    Kantor pusat operasional wilayah Krasnodar, dalam pernyataan terpisah via Telegram, melaporkan bahwa serpihan drone menghantam setidaknya empat apartemen, hingga memecahkan kaca jendela. Namun demikian, serpihan drone itu tidak menimbulkan korban luka.

    Disebutkan juga oleh kantor pusat operasional wilayah Krasnodar bahwa bangunan-bangunan di area pesisir juga mengalami kerusakan.

    Reuters tidak dapat memverifikasi laporan serangan di kota pelabuhan Rusia tersebut. Sejauh ini belum ada komentar langsung dari otoritas Ukraina.

    Namun diketahui bahwa infrastruktur minyak Rusia telah berulang kali mengalami gangguan pada tahun ini, akibat rentetan serangan drone dan kapal tanpa awak. Pelabuhan di tepi Laut Baltik dan Laut Hitam, sistem pipa utama, dan sejumlah kilang minyak Rusia telah menjadi target serangan Ukraina beberapa waktu terakhir.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Trump Setujui Penjualan Alat Militer Rp 5,5 T ke Taiwan

    Trump Setujui Penjualan Alat Militer Rp 5,5 T ke Taiwan

    Washington DC

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyetujui kemungkinan penjualan suku cadang jet tempur dan komponen perbaikannya senilai US$ 330 juta (Rp 5,5 triliun) ke Taiwan. Hal ini menandai transaksi potensial pertama sejak Presiden Donald Trump kembali menjabat pada Januari lalu.

    Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, seperti dilansir Reuters, Jumat (14/11/2205), menyebut suku cadang dan komponen perbaikan itu diperlukan untuk menjaga kesiapan operasional jet tempur dan pesawat militer buatan AS yang digunakan Taiwan.

    “Penjualan yang diusulkan ini akan meningkatkan kemampuan penerima untuk menghadapi ancaman saat ini dan di masa mendatang, dengan menjaga kesiapan operasional armada F-16, C-130 (dan pesawat-pesawat lainnya),” sebut Pentagon dalam pernyataannya pada Kamis (13/11).

    China mengklaim Taiwan, yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri, sebagai bagian wilayah kedaulatannya dan tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekerasan untuk menguasai pulau tersebut.

    Pemerintah Taipei sangat menentang klaim kedaulatan Beijing, dan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka sendiri.

    Pengumuman soal kemungkinan penjualan senjata ke Taiwan itu muncul setelah Trump dan Presiden China Xi Jinping melakukan pertemuan di Korea Selatan (Korsel) pada akhir bulan lalu, dalam upaya mengamankan kesepakatan perdagangan.

    Sebelum pertemuan puncak itu digelar, terdapat kekhawatiran di Taipei bahwa mungkin ada semacam “penjualan” kepentingan Taiwan oleh Trump kepada Xi.

    Washington memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Beijing, tetapi juga mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taipei dan merupakan pemasok senjata terpenting bagi Taiwan.

    Pada September lalu, Trump menolak untuk menyetujui bantuan militer senilai US$ 400 juta (Rp 6,6 triliun) untuk Taiwan. Keputusan Trump pada saat itu menandai perubahan tajam untuk kebijakan AS terhadap Taiwan.

    Di bawah mantan Presiden Joe Biden, AS menyetujui paket bantuan militer senilai lebih dari US$ 2 miliar untuk Taiwan. Namun Trump, menurut laporan The Washington Post pada saat itu, “tidak mendukung pengiriman senjata tanpa pembayaran, sebuah preferensi yang juga ditunjukkan dengan Ukraina”.

    Disebutkan The Washington Post dalam laporannya bahwa para pejabat pertahanan AS dan Taiwan telah bertemu di Anchorage, Alaska, pada Agustus untuk membahas paket penjualan senjata “yang totalnya bisa mencapai miliaran dolar”, termasuk drone, rudal, dan sensor untuk memantau garis pantai Taiwan.

    Sejak Trump menjabat untuk periode kedua, kekhawatiran di Taipei semakin meningkat mengenai keteguhan hubungan Taiwan-AS dan kesediaan Washington untuk mempertahankan pulau tersebut jika China menyerang.

    Namun, Trump sebelumnya mengatakan bahwa Xi telah memberitahunya jika Beijing tidak akan menginvasi Taiwan selama dia menjabat.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Di Tengah Perang, Ukraina Diterpa Skandal Korupsi

    Di Tengah Perang, Ukraina Diterpa Skandal Korupsi

    Jakarta

    Gelombang skandal korupsi kembali mengguncang pemerintahan Kyiv. Menteri Kehakiman Herman Haluschtschenko dan Menteri Energi Switlana Hryntschuk menyatakan mundur setelah Presiden Volodymyr Zelenskyy meminta mereka bertanggung jawab atas dugaan keterlibatan dalam jaringan pencucian uang berskala besar di sektor energi dan pertahanan.

    Keduanya menolak tuduhan tersebut, tetapi pengunduran diri kedua menteri menandai meluasnya dampak dari penyelidikan yang dilakukan oleh Biro Anti-Korupsi Nasional Ukraina (NABU).

    Operasi “midas” dan bayangan bisnis energi

    Penyelidikan NABU dimulai sejak musim panas 2024 dan menyoroti praktik korupsi di perusahaan energi negara Energoatom, operator empat reaktor nuklir terbesar di Ukraina. Operasi rahasia itu diberi nama “Midas”, merujuk pada raja mitologi Yunani yang mengubah segala yang disentuhnya menjadi emas—sebuah simbol keserakahan dan kekuasaan yang melekat pada kasus ini.

    Pada 10 November, NABU melakukan 70 penggeledahan terhadap pejabat tinggi di Kyiv dan beberapa wilayah lain. Kepala tim penyidik, Oleksandr Abakumow, menyebut seluruh staf lembaganya dikerahkan dalam operasi ini. Dari hasil pengumpulan ribuan jam rekaman audio, terungkap dugaan adanya kelompok kriminal tingkat tinggi di sektor energi dan pertahanan.

    Lima tersangka telah ditahan, sementara dua lainnya masih diburu.

    Menurut NABU, anggota kelompok ini memungut suap sebesar 10 hingga 15 persen dari setiap kontrak kerja sama dengan Energoatom. Perusahaan yang menolak membayar diancam tidak akan menerima pembayaran atau dicoret dari daftar pemasok.

    “Telah tercipta sistem di mana perusahaan strategis dengan omzet lebih dari 200 miliar hryvnia tidak lagi dikendalikan oleh manajemen resmi, melainkan oleh pihak luar yang berperan sebagai ‘manajer bayangan’,” tulis NABU dalam pernyataannya.

    Jejak “karlson” dan jaringan uang kotor

    Media Ukraina Ukrajinska Pravda melaporkan bahwa “Karlson” kemungkinan besar adalah Timur Minditsch, pengusaha dan teman lama Presiden Zelenskyy. Minditsch dikenal sebagai salah satu pendiri Kvartal-95, rumah produksi televisi yang ikut membesarkan nama Zelenskyy sebelum terjun ke politik.

    Rumah Minditsch termasuk yang digeledah NABU pada 10 November, namun ia diduga telah meninggalkan Ukraina beberapa jam sebelum operasi dimulai.

    Dalam penggeledahan itu, penyidik menyita lebih dari empat juta dolar AS dalam ikatan uang resmi Federal Reserve Bank Amerika Serikat. Abakumow mengatakan uang tersebut kemungkinan besar berasal dari rekening luar negeri dan dialirkan melalui jalur perbankan Eropa sebelum tiba di Ukraina.

    Dampak politik dan reaksi pemerintah

    Dewan pengawas Energoatom menyatakan akan mengadakan rapat darurat untuk membahas temuan ini dan melakukan audit independen terhadap seluruh transaksi. Dalam pernyataan publik di Facebook, perusahaan menegaskan bahwa skandal ini tidak mempengaruhi operasional reaktor nuklir maupun keamanan energi negara.

    Presiden Zelenskyy dalam pidato video menegaskan kasus ini “harus dibawa sampai ke pengadilan.” Ia menyebut Energoatom sebagai “tulang punggung energi nasional” dan menegaskan bahwa integritas adalah hal utama.

    “Setiap pejabat atau pengusaha yang terlibat dalam praktik korupsi akan dihukum. Tidak ada pengecualian,” ujarnya.

    Perdana Menteri Julia Swyrydenko juga menyatakan dukungan penuh terhadap penyelidikan NABU. Ia menegaskan bahwa pemberantasan korupsi adalah prioritas utama pemerintah, dan bahwa setiap pelanggaran hukum harus diikuti hukuman yang tegas. Pemerintah, tambahnya, telah mencabut kewenangan dewan pengawas Energoatom dan memerintahkan audit menyeluruh terhadap proses pembelian dan pengadaan.

    Ujian moral di tengah perang

    Skandal ini mengguncang citra pemerintahan Zelenskyy di tengah upaya mempertahankan dukungan internasional melawan agresi Rusia. Kasus korupsi Energoatom memperlihatkan betapa sulitnya membangun tata kelola bersih di negara yang sedang berperang.

    Bagi banyak warga Ukraina, ini bukan sekadar kasus hukum, melainkan ujian moral: apakah pemerintah mampu membersihkan dirinya sendiri ketika setiap dolar bantuan asing dan setiap tetes energi dibutuhkan untuk bertahan hidup.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rizki Nugraha

    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

  • Panas! Rusia Lancarkan Serangan Besar-besaran ke Ibu Kota Ukraina

    Panas! Rusia Lancarkan Serangan Besar-besaran ke Ibu Kota Ukraina

    Jakarta

    Ibu kota Ukraina, Kyiv mengalami serangan udara besar-besaran yang dilakukan Rusia pada Jumat (14/11) dini hari waktu setempat. Hampir setiap distrik di Kyiv diserang secara “masif”, kata wali kota Kyiv.

    Moskow, yang melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada tahun 2022, telah mengintensifkan serangannya terhadap infrastruktur, terutama yang menargetkan fasilitas energi dan sistem kereta api Ukraina, serta kawasan permukiman, dalam beberapa bulan terakhir.

    Rudal dan drone menargetkan berbagai infrastruktur penting di ibu kota pada hari Jumat, kata Mykola Kalashnyk, kepala administrasi militer regional Kyiv, dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/11/2025).

    Wali kota Kyiv, Vitaly Klitschko menyebutnya sebagai “serangan musuh yang masif”, dan mengatakan pasukan pertahanan udara sedang beroperasi.

    Satu orang tewas dan setidaknya 15 orang terluka dalam serangan itu, menurut layanan darurat Ukraina, yang menambahkan bahwa “lebih dari 40 orang telah diselamatkan” dari kebakaran dan kerusakan di seluruh kota.

    Sebelumnya, Klitschko melaporkan kebakaran atau kerusakan bangunan di delapan dari 10 distrik di Kyiv, dan mengatakan tim darurat medis telah dikerahkan ke semua distrik tersebut.

    Ia mengatakan seorang wanita hamil termasuk di antara mereka yang dirawat di rumah sakit, serta seorang pria dalam “kondisi sangat serius”.

    “Beberapa bagian jaringan pemanas rusak,” tulis Klitschko di Telegram, dengan beberapa bangunan di distrik Desnyansky di timur laut Ukraina untuk sementara tidak mendapatkan pemanas.

    Pasokan listrik dan air juga dapat terganggu, tambahnya.

    “Rusia menyerang bangunan tempat tinggal. Ada banyak bangunan tinggi yang rusak di seluruh Kyiv, hampir di setiap distrik,” tulis Tymur Tkachenko, kepala administrasi militer Kyiv, di media sosial.

    Serangan itu terjadi seiring negara-negara Barat sekutu Ukraina meningkatkan tekanan terhadap Rusia.

    Pada hari Rabu, Kanada mengumumkan sanksi baru yang menargetkan produksi drone dan energi Rusia, serta infrastruktur yang digunakan untuk melancarkan serangan siber.

    Para menteri luar negeri G7 pada hari itu menyerukan gencatan senjata segera di Ukraina, menyuarakan dukungan “tak tergoyahkan” terhadap integritas teritorial negara itu.

    Sementara, Komisi Eropa sedang mempertimbangkan untuk menggunakan sebagian aset Rusia yang dibekukan setelah invasinya, untuk memberikan pinjaman kepada Ukraina guna mendukung anggaran dan militer selama dua tahun ke depan.

    Saksikan juga Blak-blakan: Eri Cahyadi Galakkan Semangat Gotong Royong Warga Surabaya melalui “Kampung Pancasila”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Pemerintah Jerman Setujui Rencana Peningkatan Personel Militer

    Pemerintah Jerman Setujui Rencana Peningkatan Personel Militer

    Jakarta

    Pemerintah koalisi Jerman yang didukung partai CDU/CSU dan partai SPD mengumumkan pada Kamis(13/11) bahwa mereka telah menyepakati rencana untuk memperkuat angkatan bersenjata Jerman (Bundeswehr), termasuk kemungkinan untuk menerapkan wajib militer sebagian.

    Pembahasan untuk meningkatkan jumlah tentara aktif dan tentara cadangan di militer Jerman kian intens sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada tahun 2022.

    Kekhawatiran terhadap ancaman militer Rusia, serta dukungan AS yang dianggap kian melemah mendorong negara-negara Eropa meningkatkan kesiapsiagaannya menghadapi kemungkinan serangan Rusia terhadap negara-negara mitra NATO.

    Apa yang diumumkan pemerintah koalisi?

    Pemerintah koalisi CDU/CSU dan SPD dalam pernyataannya menyebut bahwa “rencana peningkatan” telah ditetapkan untuk mencapai total 260.000 tentara dari jumlah yang ada saat ini yakni 180.000 serta jumlah 200.000 pasukan cadangan.

    Rencana tersebut mencakup pengiriman kuesioner kepada semua warga berusia 18 tahun di tahun 2026 yang menanyakan motivasi serta kelayakan mereka bergabung dengan militer. Kuesioner tersebut juga memberikan informasi untuk bergabung secara sukarela. Laki-laki wajib menjawab kuesioner ini.

    Pemerintah juga akan menawarkan €2.600 (Rp 43 juta) per bulan bagi mereka yang mendaftar dalam program militer secara sukarela.

    ‘Sebagai langkah terakhir’ jika perekrutan sukarela tidak tercapai, mereka yang mengikuti wajib militer akan dipilih melalui pemilihan secara acak, kata pengumuman tersebut.

    Bagaimana pandangan warga Jerman jika wajib militer kembali diberlakukan?

    Pemerintah koalisi sendiri sempat bertentangan saat membahas rencana untuk meningkatkan jumlah tentara di Jerman. Salah satu titik perdebatan adalah mengenai apakah perlu memberlakukan mekanisme otomatis wajib militer jika jumlah tentara tidak mencapai target.

    Wajib militer bagi laki-laki di Jerman pernah berlaku hingga tahun 2011. Penangguhan wajib militer dapat dibatalkan melalui mayoritas suara di parlemen. Namun cakupan wajib militer perempuan, perlu mengubah konstitusi Jerman.

    Masyarakat Jerman merespon secara berbeda gagasan untuk mengembalikan wajib militer. Menurut survei YouGov pada Juni 2025, 54% setuju mengembalikan wajib militer. Namun, dukungan ini datang dari pemilih yang lebih tua (66% responden) yang tidak terdampak kewajiban dinas militer.

    Di kalangan anak muda (18–29 tahun), hanya 35% yang mendukung gagasan tersebut, menunjukkan keraguan yang signifikan.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

  • Harga Minyak Dunia Naik Tipis Usai Anjlok, Ini Penyebabnya

    Harga Minyak Dunia Naik Tipis Usai Anjlok, Ini Penyebabnya

    Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak sedikit menguat pada perdagangan Kamis, 13 November 2025. Kenaikan harga minyak dunia terjadi setelah turun tajam pada sesi sebelumnya karena investor menimbang kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global akibat ancaman sanksi terhadap Lukoil Rusia.

    Mengutip CNBC, Jumat (14/11/2025), harga minyak mentah Brent naik 55 sen menjadi USD 63,24 per barel. Harga minyak Brent sempat turun 3,8%. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat terbatas 50 sen menjadi USD 59,01 per barel, dan memulihkan sebagian penurunan 4,2% pada Kamis pekan ini.

    “Harga minyak di kisaran USD 60 per barel akan mendapatkan dukungan yang cukup besar, terutama mengingat kemungkinan gangguan jangka pendek terhadap arus ekspor Rusia setelah sanksi lebih ketat diberlakukan,” ujar DBS Bank’s Energy Sector Team Lead, Suvro Sarkar.

    AS telah menjatuhkan sanksi kepada Lukoil sebagai bagian dari upayanya untuk mengajak Kremlin berunding damai terkait Ukraina. Sanksi tersebut melarang transaksi dengan perusahaan Rusia tersebut setelah 21 November. Namun, investor tetap mencermati kekhawatiran akan kelebihan pasokan.

    Stok Minyak Mentah AS Meningkat

    Stok minyak mentah AS naik 1,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 7 November, menurut sumber pasar pada Rabu, mengutip data dari American Petroleum Institute (API).

    Badan Informasi Energi AS (EIA) diperkirakan merilis data inventaris pada Kamis nanti.

    “Kami telah melihat peningkatan inventaris minyak di lokasi-lokasi utama di darat di Eropa, Singapura, Fujairah, dan Amerika Serikat berdasarkan data awal pekan lalu,” kata analis UBS, Giovanni Staunovo.