Negara: Ukraina

  • Awas Perang Dunia, Negara NATO Kerahkan Ribuan Personil ke Pintu Rusia

    Awas Perang Dunia, Negara NATO Kerahkan Ribuan Personil ke Pintu Rusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jerman memutuskan untuk mengirim 5.000 pasukan ke wilayah Lithuania. Hal ini terjadi saat Berlin berada dalam ketegangan geopolitik dengan dua tetangga Lithuania, Rusia dan Belarus.

    Mengutip Russia Today (RT), Rabu (2/4/2025), Brigadir Jenderal Jerman, Christoph Huber, menyebutkan bahwa Berlin, yang merupakan anggota aliansi NATO, akan menempatkan Brigade Lapis Baja ke-45. Penempatan pasukan ini akan bersifat permanen dimulai 2027 mendatang, ketika seluruh komponennya siap, bersamaan dengan 2.000 senjata berat. 

    Sebagian dari brigade tersebut akan ditempatkan di tempat pelatihan Rudninkai di tenggara Lithuania, hanya 20 kilometer (12 mil) dari perbatasan Belarus, sementara unit tambahan akan ditempatkan di dekat desa Rukla antara Vilnius dan Kaunas.

    “Kami memiliki misi yang jelas. Kami harus memastikan perlindungan, kebebasan, dan keamanan sekutu Lithuania kami di sini, di sisi timur NATO,” kata sang jenderal selama upacara tersebut.

    Penugasan ini menjadi penempatan pasukan permanen pertama Jerman di tanah asing sejak Perang Dunia II. Jerman pasca-Nazi sebelumnya membatasi penempatan militer di luar negeri pada penugasan sementara. Contohnya adalah berkontribusi pada pasukan NATO setelah pendudukan Afganistan pada tahun 2001.

    Di sisi lain, Kremlin memandang NATO sebagai entitas yang bermusuhan, dan menggambarkan ekspansinya di Eropa sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasional Rusia. Janji blok tersebut untuk menerima Ukraina sebagai anggota dan meningkatnya keterlibatannya dengan negara tersebut telah dikutip oleh pejabat Rusia sebagai penyebab utama konflik Moskow dengan Kyiv.

    Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius, seorang pendukung kuat penempatan pasukan di Lithuania, telah mengklaim bahwa penguatan secara militer adalah hal yang penting karena menurutnya, Rusia dapat melancarkan serangan terhadap NATO pada tahun 2029 atau 2030. Klaim ini ditolak mentah-mentah oleh Moskow.

    Pada tahun 2023, Berlin dan Vilnius menandatangani perjanjian penempatan, yang awalnya menetapkan unit Jerman yang baru sebagai Brigade ke-42. Dua batalyonnya akan terdiri secara eksklusif dari tentara Jerman, sementara yang ketiga akan menggabungkan personel dari negara-negara NATO lainnya.

    (tps/tps)

  • Donald Trump Sebut Indonesia Penghambat Perdagangan AS, Prabowo Biang Keroknya?

    Donald Trump Sebut Indonesia Penghambat Perdagangan AS, Prabowo Biang Keroknya?

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden AS Donald Trump mengungkap Indonesia sebagai salah satu penghambat perdagangan Amerika Serikat. Tak sendirian, ada banyak negara lain yang disebut dengan sebutan serupa.

    Diketahui, Trump menyampaikan hal itu melalui Perwakilan Dagang Amerika Serikat (UTSR). Lembaga itu merilis Laporan Estimasi Perdagangan Nasional Tahunan yang di dalamnya tercantum rata-rata tarif yang diterapkan negara yang bersangkutan sehingga menghambat aktivitas Negeri Paman Sam.

    “Tidak ada Presiden Amerika dalam sejarah modern selain Trump yang menyadari betapa luas dan merugikannya hambatan perdagangan luar negeri terhadap AS. Di bawah kepemimpinan Trump, pemerintahan ini bekerja keras untuk mengatasi praktik tidak adil ini, membantu memulihkan keadilan dan mengutamakan pebisnis AS yang bekerja keras di pasar global,” ujar Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, dilansir dari laman Reuters.

    Indonesia penghambat perdagangan AS, gegara Prabowo?

    Alasan Indonesia, termasuk 57 negara lain, dianggap menghambat perdagangan AS adalah peraturan terkait keamanan pangan dan syarat energi terbarukan. Kebijakan lainnya adalah penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diterapkan di sejumlah negara seperti Meksiko, Argentina, dan Uni Emirat Arab.

    Khusus Indonesia yang kini dipimpin Presiden Prabowo, kebijakan yang membuat AS melabelinya sebagai negara penghambat perdagangan adalah kebijakan impor dan pajak. Selain itu, lisensi impor, produk pertanian, bea cukai, dan akses pasar industri farmasi dinilai menjadi biang keladinya.

    Ada potensi birokrasi yang berbelit terkait peraturan impor barang halal yang diterapkan Indonesia. Hal itu akan semakin menghambat aktivitas perdagangan yang dilakukan Donald Trump.

    “Amerika Serikat khawatir peraturan akreditasi itu menciptakan permintaan dokumen yang berulang-ulang, persyaratan yang semakin memberatkan bagi auditor untuk memenuhi syarat,” demikian menurut dokumen yang dirilis Perwakilan Dagang Amerika Serikat tersebut.

    Presiden Prabowo, Presiden RI. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/sgd/YU

    Daftar negara penghambat perdagangan AS Algeria Angola Argentina Australia Bangladesh Bolivia Brazil Brunei Darussalam Kamboja Kanada Chile China Kolombia Kosta Rika Pantai Gading Republik Dominika Ekuador Mesir El Salvador Ethiopia Ghana Guatemala Honduras Hong Kong India Indonesia Israel Jepang Yordania Kenya Korea Selatan Laos Malaysia Meksiko Selandia Baru Nikaragua Nigeria Norwegia Pakistan Panama Paraguay Peru Filipina Rusia Singapura Afrika Selatan Swiss Taiwan Thailand Tunisia Turki Ukraina Inggris Uruguay Vietnam Liga Arab Uni Eropa Gulf Cooperation Council

    Demikian penjelasan Indonesia pimpinan Prabowo dilabeli negara penghambat perdagangan AS. Sejumlah kebijakan disebut sebagai alasan Donald Trump mengeluarkan kebijakan tersebut.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Baru Triwulan Pertama 2025, Ukraina Sudah Kehilangan 138 Ribu Tentara dan Ribuan Tank – Halaman all

    Baru Triwulan Pertama 2025, Ukraina Sudah Kehilangan 138 Ribu Tentara dan Ribuan Tank – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Ukraina disebut sudah kehilangan 138.545 tentara pada tiga bulan pertama tahun ini.

    Di samping itu, Ukraina kehilangan 10 pesawat, 10.200 drone, 11 sistem rudal antipesawat, 2.495 tank dan kendaraan lapis baja lainnya, 29 sistem peluncur roket, 3.032 artileri, dan 3.887 kendaraan militer khusus.

    Sputnik melaporkan, berdasarkan data dari Kementerian Pertahanan Rusia, Ukraina sudah kehilangan 22.622 tank dan kendaraan lapis baja lainnya sejak perang meletus tahun 2022.

    Lalu, kerugian lainnya adalah 660 pesawat militer, 283 helikopter, 49.247 drone, 601 sistem rudal antipesawat, 1,533 sistem peluncur roket, 23.152 artileri dan mortir, dan 33.572 kendaraan militer khusus.

    Sementara itu, TASS melaporkan militer Rusia sudah mengenyahkan lebih dari 21.900 tentara Ukraina di perbatasan Republik Rakyat Luhansk pada bulan kemarin.

    “Intensitas pertempuran sedikit meningkat dibandingkan pada bulan Febuari. Angkatan Bersenjata Rusia secara percaya diri telah memenuhi kewajiban operasi militer khusus dan membebaskan wilayah,” kata pakar militer Andrey Marochko.

    “Kerugian musuh saat periode laporan itu mencapai sekitar 21.940 tentara Ukraina dan tentara bayaran, meningkat 1.735 dibandingkan dengan periode sebelumnya. Satuan tempur Utara milik Rusia telah melenyapkan bagian terbesar personel musuh.”

    Marochko juga melaporkan Rusia menghancurkan 52 tank musuh, dua peluncur RAK-SA12 MLRS, 338 artileri, 94 gudang senjata, 2 gudang BBM, dan lebih dari 1.100 kendaraan tempur dari beragam jenis.

    TENTARA UKRAINA – Foto ini diambil dari Facebook Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada Senin (17/3/2025), memperlihatkan tentara Ukraina dari brigade infanteri ke-58 melakukan pelatihan di lokasi yang dirahasiakan, terlihat dalam postingan yang diunggah pada 7 Maret 2025. (Facebook Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)

    Ukraina disebut kehilangan hampir 600.000 tentara

    Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim Ukraina sudah kehilangan sekitar 593.000 tentara pada tahun 2024.

    Menurut kementerian itu, Ukraina kehilangan sekitar 4.000 tentara tiap minggu pada awal tahun kemarin. Jumlah itu meningkat mulai bulan Maret 2024, yakni mencapai 7.000 tentara, sebelum turun sedikit.

    Pada bulan tersebut pasukan Ukraina berupaya menyeberangi perbatasan Rusia di Belgorod dan Kursk. Menurut Sputnik, upaya itu menyebabkan Ukraina kehilangan sekitar 3.000 tentara.

    Setelah serbuan itu, jumlah kerugian yang diderita Ukraina meningkat cukup drastis, yakni lebih dari 10.000 tentara per minggu pada akhir bulan Mei. Jumlah itu belum turun.

    Adapun pekan paling gelap bagi Ukraina terjadi dari tanggal 26 Oktober hingga 1 November 2024. Pada rentang tanggal itu Ukraina kehilangan sekitar 17.000 tentara.

    Rusia diklaim kehilangan 696.000 tentara

    Di sisi lain, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengklaim Rusia kehilangan sekitar 696.000 tentara per 1 November 2024.

    Adapun Zelensky pada bulan Februari 2024 menyebut sudah ada 180.000 tentara Rusia yang tewas, sementara jumlah tentara terluka atau hilang mencapai 500.000 personel. Menurut dia, Ukraina telah kehilangan 43.000 tentara.

    Hasil penyelidikan oleh BBC Rusia dan Mediazona pada awal Desember 2024 telah mengungkap nama-nama 84.761 tentara Rusia yang tewas dalam invasi ke Ukraina.

    Para jurnalis yang menyelidiki hal itu mengatakan besar kemungkinan jumlah sebenarnya akan jauh lebih besar. Mereka mendapatkan informasi terverifikasi dari sumber publik, misalnya obituari, unggahan dari keluarga, laporan media lokal, dan pernyataan dari pihak berwenang setempat.

    Menurut hasil penyelidikan tersebut, 2024 tampaknya akan menjadi “tahun paling mematikan” dalam perang antara Ukraina dan Rusia. Sudah ada 20.000 kematian yang terkonfirmasi pada tahun kemarin.

    Sementara itu, Inggri pada bulan Desember 2024 memperkirakan Rusia telah kehilangan lebih dari 750.000 tentara. Jumlah itu diperkirakan akan bertambah menjadi lebih dari 1 juta dalam 6 bulan mendatang.

    Jumlah tentara Rusia yang hilang mencapai puncaknya pada bulan November dan Desember. Ada 2.030 tentara yang hilang per hari pada bulan November.

    Rusia sendiri memilih untuk tidak mengungkapkan jumlah tentaranya yang tewas. Namun, Kementerian Pertahanan Rusia beberapa lalu menyebut pihaknya menerima 48.000 permintaan untuk mengidentifikasi tentara yang hilang.

     

  • Donald Trump Rilis Daftar 58 Negara yang Dianggap Penghambat Perdagangan AS, Indonesia Masuk – Halaman all

    Donald Trump Rilis Daftar 58 Negara yang Dianggap Penghambat Perdagangan AS, Indonesia Masuk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, merilis daftar negara dengan kebijakan yang dianggap menghambat aktivitas perdagangan Negeri Paman Sam tersebut.

    Melalui Perwakilan Dagang AS (USTR), ada 58 negara yang dinilai menghambat perdagangan AS, termasuk tiga organisasi antarnegara ataupun regional.

    Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, menuturkan seluruh negara yang masuk daftar tersebut memiliki kebijakan tarif yang menghambat AS dalam melakukan perdagangan.

    Adapun daftar negara tersebut tertuang dalam dokumen bertajuk 2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers setebal 370 halaman.

    Greer mengatakan Trump menjadi Presiden AS satu-satunya yang menyadari, banyak negara yang menjadi penghambat AS dalam melakukan perdagangan.

    “Tidak ada Presiden AS dalam sejarah modern selain Trump yang menyadari betapa luas dan merugikannya hambatan perdagangan luar negeri terhadap AS,” katanya, dikutip dari Reuters, Rabu (2/4/2025).

    Dia juga mengatakan, Trump tengah berupaya untuk membantu pebisnis global dari AS atas kebijakan negara yang masuk dalam daftar tersebut lantaran dianggap sebagai praktik yang tidak adil.

    “Di bawah kepemimpinan Trump, pemerintahan ini bekerja keras untuk mengatasi praktik tidak adil ini, membantu memulihkan keadilan dan mengutamakan pebisnis AS yang bekerja di pasar global,” jelasnya.

    Secara teknis, negara yang masuk dalam daftar tersebut dianggap menghambat perdagangan AS lewat berbagai kebijakan seperti aturan tarif hingga aturan lainnya.

    Adapun sejumlah negara ASEAN masuk dalam daftar tersebut seperti Singapura, Malaysia, hingga Filipina. Bahkan, Indonesia turut masuk dalam daftar negara yang dianggap menghambat aktivitas perdagangan AS.

    Tak sampai di situ, sekutu AS, yaitu Israel dan Ukraina pun turut masuk dalam daftar tersebut.

    Sementara, tiga organisasi antarnegara maupun regional yang masuk daftar adalah Liga Arab, Gulf Cooperation Council, dan Uni Eropa.

    Selengkapnya berikut daftar negara dan organisasi antarnegara yang dianggap memiliki kebijakan yang menghambat perdagangan AS:

    Aljazair
    Angola
    Argentina
    Australia
    Bangladesh
    Bolivia
    Brazil
    Brunei Darussalam
    Kamboja
    Kanada
    Chile
    China
    Kolombia
    Kosta Rika
    Pantai Gafding
    Republik Dominika
    Ekuador
    Mesir
    El Savador
    Ethiopia
    Ghana
    Guatemala
    Honduras
    Hong Kong
    India
    Indonesia
    Israel
    Jepang
    Yordania
    Kenya
    Korea Selatan
    Laos
    Malaysia
    Meksiko
    Selandia Baru
    Nikaragua
    Nigeria
    Norwegia
    Pakistan
    Panama
    Paraguay
    Peru
    Filipina
    Rusia
    Singapura
    Afrika Selatan
    Swiss
    Taiwan
    Thailand
    Tunisia
    Turki
    Ukraina
    Inggris
    Uruguay
    Vietnam
    Liga Arab
    Uni Eropa
    Gulf Cooperation Council

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

  • 2.300 Tentara dari 12 Negara NATO Gelar Latihan Militer Gabungan di Laut Hitam – Halaman all

    2.300 Tentara dari 12 Negara NATO Gelar Latihan Militer Gabungan di Laut Hitam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Personel militer dari 12 negara NATO memulai latihan angkatan laut tahunan yang dipimpin oleh Rumania di Laut Hitam dan delta Sungai Donau minggu ini.

    Dilansir Euronews, lebih dari 2.300 tentara ikut serta dalam latihan “Sea Shield”, yang bertujuan memperkuat kolaborasi antara angkatan laut, udara, dan darat di antara negara-negara sekutu.

    Sebanyak 1.600 tentara Rumania berpartisipasi bersama personel dari 11 negara mitra, yaitu Albania, Bulgaria, Kanada, Prancis, Yunani, Italia, Inggris, Belanda, Spanyol, Amerika Serikat, dan Turki.

    Latihan ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2015.

    Invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 membuat latihan militer ini semakin relevan.

    Angkatan Laut Rumania menyebut latihan ini sebagai “acara paling kompleks” yang pernah mereka selenggarakan.

    Peran Penting Laut Hitam dalam Perang Rusia-Ukraina

    Laut Hitam adalah laut yang tertutup dan relatif kecil.

    Perairannya berbatasan dengan beberapa negara, yakni Turki di selatan, Bulgaria dan Rumania di barat, Georgia di timur, serta Ukraina dan Rusia di utara.

    Penguasaan wilayah perairan di Laut Hitam telah menjadi perebutan selama berabad-abad dan memainkan peran strategis dalam perang Rusia-Ukraina saat ini.

    Pengambilalihan Semenanjung Krimea oleh Rusia pada tahun 2014 memungkinkannya mengendalikan pelabuhan angkatan laut Sevastopol.

    Wilayah yang sebelumnya berada di perairan dekat Ukraina kini secara de facto menjadi bagian dari perairan yang dikuasai Rusia.

    Kontrol atas perairan ini membuat Rusia mengganggu perdagangan Ukraina, khususnya ekspor gandum ke berbagai negara di Afrika.

    Namun, tindakan Rusia digagalkan melalui kerja sama antara Rumania, Bulgaria, dan Turki, yang memungkinkan kapal kargo melewati perairan dekat mereka dan menuju Laut Mediterania melalui Selat Bosporus.

    Upaya membatasi kendali Rusia atas perairan dekat Ukraina di Laut Hitam, serta keengganan Rusia menghadapi konsekuensi dari serangan terhadap kapal-kapal di perairan dekat negara-negara NATO, membuat Ukraina tetap dapat mengakses perairan internasional.

    Hal ini berkontribusi terhadap stabilitas ekonomi Ukraina.

    Proposal Gencatan Senjata AS di Laut Hitam

    Pada 25 Maret, AS mengumumkan bahwa mereka telah mengusulkan kesepakatan gencatan senjata kepada Ukraina dan Rusia untuk “menghilangkan penggunaan kekuatan” di Laut Hitam setelah pembicaraan di Arab Saudi.

    Kesepakatan gencatan ini bertujuan memulihkan keamanan transportasi kapal di Laut Hitam.

    Ukraina mengatakan siap untuk mematuhinya segera, tetapi Rusia menundanya, lapor Kyiv Independent.

    Rusia bersikeras agar AS mencabut beberapa sanksi yang dijatuhkan sejak dimulainya invasi besar-besaran ke Ukraina.

    Saat mengumumkan kesepakatan gencatan senjata tersebut, AS mengatakan akan membantu memulihkan akses Rusia ke pasar dunia untuk ekspor pertanian dan pupuk.

    Namun, AS tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang bagaimana hal ini akan dilakukan atau apakah itu akan melibatkan pencabutan sanksi.

    Tuntutan utama Rusia adalah pencabutan sanksi terhadap beberapa lembaga keuangan, termasuk bank pertanian milik negara Rosselkhozbank.

    Selain itu, Rusia ingin bank-bank lain yang terkait dengan sektor pertanian dihubungkan kembali ke sistem pembayaran perbankan global SWIFT yang berbasis di Brussels.

    Bank-bank Rusia terputus dari SWIFT setelah invasi skala penuh ke Ukraina pada tahun 2022.

    Menurut penilaian Institut Studi Perang (ISW) yang berbasis di Washington, tarik ulur proposal gencatan senjata ini hanyalah upaya Rusia untuk menunda gencatan senjata permanen sambil terus memperoleh konsesi tambahan dari Barat.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Ulah China, Seluruh Dunia Terancam Lumpuh Seketika

    Ulah China, Seluruh Dunia Terancam Lumpuh Seketika

    Jakarta, CNBC Indonesia – China memiliki ‘senjata’ baru yang bisa melumpuhkan jaringan komunikasi di seluruh dunia. ‘Senjata’ tersebut adalah alat pemotong canggih yang dikembangkan Pusat Penelitian Ilmiah Kapal China (CSSRC).

    Alat itu bisa menargetkan kabel bawah laut yang menjadi penopang 95% transmisi data global. Sebagai informasi, kabel bawah laut terbuat dari material tangguh seperti baja, karet, dan polimer yang tebal.

    Kabel bawah laut itu sangat krusial untuk keberlangsungan jaringan komunikasi dan infrastruktur energi di seluruh dunia. Namun, alat pemotong buatan China dikatakan bisa membelah kabel tersebut dengan mudah.

    Alat pemotong China mampu memotong jalur pada kedalaman hingga 4.000 meter atau 2 kali kedalaman infrastruktur komunikasi bawah laut yang ada. Alat ini dirancang untuk diintegrasikan dengan kapal selam berawak dan tak berawak canggih milik China, termasuk seri Fendouzhe (Striver) dan Haidou.

    Mulanya, alat pemotong canggih itu dikembangkan untuk penyelamatan warga sipil dan penambangan bawah laut. Namun, potensi penggunaan ganda alat ini untuk memotong kabel bawah laut menimbulkan kekhawatiran bagi negara lain.

    Misalnya, pemotongan kabel di dekat titik rawan strategis seperti Guam, dapat mengganggu komunikasi global yang menandakan krisis geopolitik, menurut lapor South China Morning Post.

    Sebagai informasi, kabel bawah laut di Guam penting bagi strategi pertahanan rantai pulau kedua militer Amerika Serikat (AS).

    Desain alat pemotong ini berhasil mengatasi beberapa tantangan teknis signifikan yang disebabkan oleh kondisi bawah laut, menurut tim yang dipimpin oleh engineer Hu Haolong.

    Pada kedalaman 4.000 meter,  tekanan air melebihi 400 atmosfer, sehingga cangkang paduan titanium dan segel yang dikompensasi minyak pada perangkat tersebut mencegah terjadinya ledakan, bahkan selama penggunaan jangka panjang.

    Terbuat dari Berlian

    Mata pisau konvensional tidak efektif terhadap kabel yang diperkuat baja. Untuk mengatasi hal ini, Hu dan timnya menciptakan roda gerinda berlapis berlian berukuran 150 mm (enam inci) yang berputar pada kecepatan 1.600 rpm, menghasilkan tenaga yang cukup untuk menghancurkan baja sekaligus meminimalkan gangguan sedimen laut.

    Dirancang untuk kapal selam dengan sumber daya terbatas, alat ini dilengkapi motor satu kilowatt dan peredam gigi 8:1. Meski sistemnya efisien, namun penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan panas berlebih.

    Alat tersebut dioperasikan oleh lengan robotik dalam jarak pandang hampir nol. Perangkat ini juga dilengkapi teknologi pemosisian canggih untuk memastikan penyelarasan yang tepat.

    Peluncuran perangkat ini menandai langkah penting seiring upaya China memperluas kehadirannya di infrastruktur bawah laut. Beijing kini mengoperasikan armada kapal selam berawak dan tak berawak terbesar di dunia, dengan kemampuan untuk mengakses semua bagian lautan di dunia.

    Alat pemotong kabel baru China yang dapat dioperasikan dari platform tak berawak yang tersembunyi, memiliki potensi untuk mengeksploitasi kemacetan strategis tanpa perlu muncul ke permukaan.

    Kemampuan ini telah memicu diskusi yang berkembang dalam komunitas penelitian militer, khususnya setelah hancurnya jaringan pipa gas alam dasar laut Rusia oleh oknum tak dikenal selama perang dengan Ukraina.

    Namun, para ilmuwan China bersikeras bahwa alat tersebut, yang telah berhasil memotong kabel setebal 60 mm dalam uji coba di darat, dirancang untuk mendukung “pengembangan sumber daya laut”.

    Pasalnya negara-negara makin terdorong untuk mengalihkan fokus mereka ke arah eksploitasi sumber daya dari laut.

    Terlepas dari tujuan penggunaannya, terobosan baru ini akan makin memungkinkan China untuk meningkatkan kemampuan pengembangan sumber daya lautnya, memajukan ekonomi biru, dan memperkuat statusnya sebagai kekuatan maritim yang sangat penting untuk mencapai tujuan jangka panjang negara tersebut, kata para ilmuwan.

    Bulan lalu, pembangunan ‘stasiun luar angkasa’ sedalam 2.000 meter di dasar Laut Cina Selatan dimulai, yang dirancang untuk menampung sedikitnya enam orang selama sebulan.

    (dem/dem)

  • Jerman Bersiap Perang karena Merasa Terancam oleh Rusia dan Putin

    Jerman Bersiap Perang karena Merasa Terancam oleh Rusia dan Putin

    Jakarta

    Jerman melihat Rusia sebagai ancaman di masa depan. Peningkatan kemampuan militer dinilai sebuah kebutuhan, mencoba melepas ingatan kelam mereka sebagai agresor di Eropa.

    Kepulan asap debu berwarna cokelat berhembus ke udara ketika kendaraan peluncur rudal melintasi ladang menuju garis tembak.

    Beberapa saat kemudian, seorang prajurit menghitung mundur, dan memberikan aba-aba: “Tembak!”. Sontak sebuah roket melesat ke langit.

    Suara ledakan dan dentuman roket tersebut tak hanya sekali dua kali terdengar di telinga penduduk di kota kecil Munster. Sedemikian seringnya, mereka mulai terbiasa mendengar kebisingan latihan tentara Jerman.

    Namun, itu belum seberapa. Militer Jerman alias Bundeswehr diperkirakan akan semakin giat berlatih di kawasan tersebut karena baru-baru ini mereka mendapat lampu hijau dari parlemen untuk meningkatkan anggaran di bidang pertahanan secara signifikan.

    Jenderal Carsten Breuer selaku panglima militer Jerman mengatakan kepada BBC bahwa suntikan dana sangat dibutuhkan karena dirinya yakin agresi Rusia tidak berhenti hanya sampai Ukraina.

    “Kami terancam oleh Rusia. Kami terancam oleh Putin. Kami harus melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencegahnya,” kata Jenderal Carsten Breuer.

    “Ini bukan tentang seberapa banyak waktu yang saya butuhkan, tapi seberapa banyak waktu yang diberikan Putin kepada kami untuk bersiap,” kata sang jenderal secara blak-blakan.

    “Semakin cepat kami bersiap, semakin baik.”

    Perubahan sikap Jerman setelah invasi Rusia di Ukraina

    Invasi Rusia ke Ukraina telah mengubah cara berpikir khalayak Jerman tentang militer.

    Sejak Perang Dunia II, penolakan terhadap militerisme ditanamkan pada benak masyarakat Jerman. Hal ini tak lepas dari masa lalu Jerman yang dikenal sebagai agresor di Eropa.

    “Kami memulai dua perang dunia. Meskipun Perang Dunia II sudah berakhir 80 tahun, pandangan bahwa orang Jerman harus menjauhi konflik masih sangat melekat dalam diri banyak orang,” kata Markus Ziener dari German Marshall Fund di Berlin.

    Baca juga:

    Getty ImagesInvasi besar-besaran Rusia ke Ukraina perlahan mulai mengubah sikap masyarakat Jerman terhadap militer dan perang.

    Sampai sekarang masih ada sebagian kalangan yang mewaspadai segala hal terkait militer. Bahkan angkatan bersenjata Jerman telah lama mengalami kekurangan anggaran.

    “Ada suara-suara yang memperingatkan: ‘Apakah kita benar-benar berada di jalur yang benar? Apakah persepsi kita soal ancaman sudah benar?’”

    Soal Rusia, Jerman punya pendekatan khusus.

    Saat negara-negara seperti Polandia dan negara-negara Baltik waspada agar tidak terlalu dekat dengan Moskow sembari berupaya meningkatkan anggaran pertahanan mereka, Jerman di bawah kendali mantan Kanselir Angela Merkel tetap berbisnis dengan Rusia.

    Jerman membayangkan bahwa mereka sedang mewujudkan demokratisasi melalui pendekatan khusus. Nyatanya Rusia terus berbisnis tapi tetap menginvasi Ukraina.

    Pada Februari 2022, Kanselir Olaf Scholz mengumumkan perubahan prioritas nasional atau “Zeitenwende” untuk menanggapi invasi Rusia atas Ukraina.

    Saat itulah ia mengalokasikan dana sebesar 100 miliar (Rp1.792 triliun) untuk meningkatkan kapasitas militer serta mengendalikan “para penghasut perang seperti Putin”.

    Namun, Jenderal Breuer mengatakan itu tidak cukup. “Kami menutup sedikit lubang,” kenangnya. “Namun, itu sangat buruk.”

    Getty ImagesJenderal Carsten Breuer berpendapat Jerman perlu meningkatkan jumlah tentara secara besar-besaran.

    Hal ini kontras dengan Rusia yang menghabiskan anggaran dalam jumlah besar untuk pertahanan, termasuk membiayai ongkos invasi di Ukraina.

    Breuer juga menyorot potensi perang hibrida dengan Rusia: mulai dari ancaman serangan siber hingga pengerahan pesawat nirawak di atas lokasi militer Jerman.

    Belum lagi retorika agresif Vladimir Putin yang kerap ia lontarkan.

    Baca juga:

    Breuer menilai kondisi ini sangat berbahaya.

    “Tidak seperti dunia Barat, Rusia tidak berpikir dalam kotak. Ini bukan tentang masa damai dan perang, ini adalah sebuah kesinambungan: mari kita mulai dengan hibrida, lalu meningkat, lalu kembali. Inilah yang membuat saya berpikir kita menghadapi ancaman nyata.”

    Breuer menilai Jerman harus bertindak cepat.

    Anggaran dan jumlah personel yang minim

    Penilaian Jenderal Carsten Breuer s terhadap kondisi pasukannya saat ini selaras dengan laporan terbaru ke parlemen. Kekuatan Bundeswehr, menurut kesimpulan laporan itu, “terlalu kecil”.

    Penulis laporan tersebut, komisaris angkatan bersenjata Eva Hgl, mengungkap kekurangan yang sangat parah mulai dari amunisi, prajurit, hingga barak yang bobrok.

    Ia memperkirakan anggaran untuk renovasi saja mencapai sekitar 67 miliar (Rp1.196 triliun).

    Breuer mengatakan pencabutan batas utang, yang memungkinkan militer untuk meminjam secara teori tanpa batas akan memberinya akses ke “jalur pendanaan yang stabil”.

    Baca juga:

    Pencabutan batas utang ini dilakukan oleh pengganti Kanselir Scholz, yaitu Friedrich Merz. Langkahnya begitu cepat sampai membuat banyak pihak keheranan.

    Ia mengajukan usulan itu ke parlemen tepat sebelum parlemen dibubarkan menyusul pemilihan umum Februari.

    Secara hitung-hitungan, melihat komposisi parlemen yang dihuni kubu kiri yang anti-militer dan kubu kanan yang bersimpati pada Rusia, pencabutan batas utang tipis untuk lolos.

    Namun, “perubahan” yang dimulai Jerman pada tahun 2022 memperoleh momentum baru tahun ini.

    Getty ImagesWarga Jerman kini semakin curiga terhadap presiden Rusia dan AS

    Jajak pendapat YouGov baru-baru ini menunjukkan bahwa 79% warga Jerman masih melihat Vladimir Putin sebagai “sangat” atau “cukup” berbahaya bagi perdamaian dan keamanan Eropa.

    Sementara itu, 74% berpendapat hal yang sama mengenai Donald Trump.

    Survei tersebut mengemuka setelah wakil Trump, JD Vance, berpidato di Munich dan menentang Eropa dan nilai-nilainya.

    “Itu adalah sinyal yang jelas bahwa sesuatu telah berubah secara mendasar di Amerika Serikat,” kata Markus Ziener.

    “Kami tidak tahu ke mana arah AS, tetapi sejak dulu kami yakin bahwa kami dapat 100% mengandalkan perlindungan Amerika dalam hal keamanan. Kepercayaan itu kini telah sirna.”

    Memudarnya ingatan soal sejarah kelam

    Di Berlin, kehati-hatian orang Jerman tentang semua hal yang berkaitan dengan militer tampak telah memudar.

    Seorang warga, Charlotte Kreft yang berusia 18 tahun mengatakan pandangan pasifisnya telah berubah.

    “Untuk waktu yang sangat lama, kami pikir satu-satunya cara untuk menebus kekejaman yang kami lakukan dalam Perang Dunia Kedua adalah dengan memastikan hal itu tidak pernah terjadi lagi [] dan kami pikir kami perlu melakukan demiliterisasi,” jelas Charlotte.

    “Tetapi sekarang kami berada dalam situasi di mana kami harus memperjuangkan nilai-nilai, demokrasi, dan kebebasan kami. Kami perlu beradaptasi.”

    “Banyak orang Jerman yang masih merasa aneh dengan investasi besar dalam militer,” kata Ludwig Stein.

    “Tetapi saya pikir mengingat hal-hal yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, tidak ada pilihan nyata lain.”

    Baca juga:

    BBCCharlotte dan Ludwig melihat Jerman perlu meningkatkan anggaran pertahanan.

    Sophie, seorang ibu muda, berpikir peningkatan anggaran pertahanan kini “diperlukan di dunia tempat kita tinggal”.

    Di sisi lain, meski Jerman membutuhkan penambahan jumlah tank dan tentara, Sophie tidak begitu suka jika putranya ikut militer.

    ‘Apakah Anda siap berperang?’

    Bundeswehr hanya punya satu pusat penerimaan tentara yang permanen.

    Pusat penerimaan itu berbentuk bangunan kecil yang diapit apotek dan toko sepatu di samping Stasiun Friedrichstrasse di Berlin.

    Bangunan itu dihiasi boneka yang memakai baju kamuflase serta slogan-slogan seperti “keren dan kuat” guna menarik para pelamar. Namun, hanya sedikit yang menghubungi kantor tersebut setiap harinya.

    Jerman gagal memenuhi target menambah jumlah prajuritnya dari sebanyak 20.000 personel menjadi 203.000 personel. Jerman gagal pula menurunkan usia rata-rata prajurit, yakni 34 tahun.

    Namun, Breuer punya ambisi besar.

    Menurutnya, Jerman perlu 100.000 tentara tambahan untuk mempertahankan diri serta kawasan sebelah timur yang dijaga NATO.

    Secara total mereka membutuhkan 460.000 prajurit, termasuk cadangan.

    Breuer bersikeras bahwa wajib militer “mutlak” diperlukan.

    BBCJerman memberlakukan wajib militer bagi semua pria hingga tahun 2011.

    “Kami tidak akan mendapatkan 100.000 orang ini tanpa wajib militer,” kata sang jenderal.

    “Kami tidak perlu menentukan sekarang model seperti apa yang tepat mendatangkan prajurit. Bagi saya, yang penting kami mendapatkan tentara.”

    Perdebatan soal penambahan prajurit saja dimulai.

    Jenderal Breuer memposisikan dirinya di garis terdepan dalam mendorong perubahan di Jerman terjadi lebih cepat.

    Dengan sikapnya yang santai dan memikat, ia kerap mengunjungi balai kota di berbagai daerah dan menantang hadirin di sana dengan sebuah pertanyaan: “Apakah Anda siap berperang?”

    Suatu hari seorang perempuan menuduh Breuer membuatnya takut.

    “Saya berkata kepadanya, ‘Bukan saya yang menakuti Anda, tapi orang lain!’” kata Breur menirukan ucapannya ke perempuan tersebut.

    Ia merujuk pada Vladimir Putin.

    Breuer menilai alarm ancaman Rusia dan sikap Amerika Serikat yang isolasionis saat ini berdering keras di Jerman.

    “Sekarang kami semua menyadari bahwa kami harus berubah.”

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pengakuan Pegawai Hotel di Gorontalo Curi Harta WNA Saat Libur Lebaran, Kerugian Capai Jutaan Rupiah – Halaman all

    Pengakuan Pegawai Hotel di Gorontalo Curi Harta WNA Saat Libur Lebaran, Kerugian Capai Jutaan Rupiah – Halaman all

    RH (19), seorang pegawai hotel di Kecamatan Kota Timur, Gorontalo, mengaku mencuri harta seorang WNA saat libur Lebaran 2025

    Tayang: Rabu, 2 April 2025 10:28 WIB

    Kolase Tribun Jabar

    GARIS POLISI – RH (19), seorang pegawai hotel di Kecamatan Kota Timur, Gorontalo, mengaku mencuri harta seorang WNA saat libur Lebaran 2025. Insiden itu membuat korban menderita kerugian mencapai jutaan rupiah. 

    TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO – RH (19), seorang pegawai hotel di Kecamatan Kota Timur, Gorontalo, mengaku mencuri harta seorang WNA saat libur Lebaran 2025. Insiden itu membuat korban menderita kerugian mencapai jutaan rupiah.

    Aparat Polresta Gorontalo Kota menangkap RH kurang dari 24 jam setelah seorang WNA asal Ukraina melaporkan kehilangan.

    Menurut pengakuan RH, dia mencuri harta kekayaan WNA Ukraina yang ditaruh di dalam brankas.

    “Pelaku mengaku mengambil uang di dalam brankas,” kata Kasat Reskrim Polresta Gorontalo Kota, AKP Akmal Novian Reza.

    RH mengaku membobol brankas menggunakan kunci duplikat.

    “Menggunakan kunci duplikat,” ungkap AKP Akmal.

    Insiden pencurian itu terjadi di salah satu hotel pada Selasa (1/4/2025) sekitar pukul 12.00 WITA.

    MATA UANG ASING (TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN)

    WNA Ukraina mengaku mengalami kerugian berupa tiga lembar pecahan 100 dolar Amerika, Satu lembar pecahan 200 lira Turki, satu lembar pecahan 100 lira Turki.

    Adapula satu lembar pecahan 50 lira Turki, satu lembar pecahan 5 dirham Arab Saudi.

    Jika dikonversi ke rupiah, total kerugian korban mencapai Rp6.624.000.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Ukraina Krisis Listrik, 45.000 Warga Hidup di Kota Gelap Gulita Imbas Serangan Rudal Rusia – Halaman all

    Ukraina Krisis Listrik, 45.000 Warga Hidup di Kota Gelap Gulita Imbas Serangan Rudal Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hampir 45.000 penduduk Kherson Ukraina harus bertahan hidup di kota yang gelap gulita lantaran akses listrik di wilayah itu rusak akibat serangan rudal Rusia.

    Dalam keterangan resminya, Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga mengatakan bahwa puluhan puluhan ribu orang di Ukraina selatan kini kehilangan akses listrik setelah serangan Rusia pada Selasa (1/4/2025).

    Adapun serangan itu dilancarkan Rusia dengan menargetkan lokasi energi Ukraina setelah mereka menolak usulan gabungan AS-Ukraina untuk gencatan senjata tanpa syarat dan penuh.

    “Pagi ini, serangan Rusia lainnya merusak fasilitas listrik di Kherson, menyebabkan 45.000 penduduk kehilangan listrik,” kata Sybiga dalam konferensi pers yang dikutip dari Ahram.

    Serangan seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan Rusia.

    Sejak perang dimulai pada Februari 2022, Rusia telah berulang kali melancarkan serangan udara sistematis terhadap pembangkit listrik dan jaringan listrik Ukraina.

    Pada tahun 2023, sekitar 63 persen fasilitas energi di Kyiv dilaporkan rusak akibat konflik tersebut.

    Pada tahun 2024, jumlah fasilitas energi Ukraina yang rusak bertambah hingga 80 persen menyebabkan pemadaman listrik yang mempengaruhi lebih dari satu juta warga.

    Namun pada awal pekan lalu Rusia secara mengejutkan menyetujui kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata dengan Ukraina, sesuai dengan usulan Presiden AS Donald Trump.

    Dalam kesepakatan itu, Rusia diketahui bersedia menghentikan serangan terhadap fasilitas dan infrastruktur energi Ukraina selama 30 hari kedepan.

    Rusia Abaikan Perintah Trump

    Akan tetapi beberapa jam pasca moratorium itu dirilis, Rusia dan Ukraina kembali melancarkan serangan dengan pesawat nirawak (drone).

    Mengutip dari Al Jazeera, perseteruan ini kembali memanas buntut keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menolak tawaran Trump untuk gencatan senjata penuh selama 30 hari dalam perangnya di Ukraina.

    Penolakan tersebut diungkap Putin lantaran adanya sejumlah masalah yang perlu diselesaikan sebelum perang dapat diakhiri.

    Beberapa isu yang menjadi perhatian Moskow diantaranya terkait bagaimana gencatan senjata akan ditegakkan serta kemungkinan bahwa hal ini akan memberikan kesempatan bagi Ukraina untuk memperkuat pasukannya dengan bantuan militer Barat.

    Putin juga  bersikeras bahwa perundingan damai harus mempertimbangkan “keamanan hukum Rusia” dan penyebab awal dari konflik ini.

    “Kami sangat serius dalam menanggapi model dan solusi yang diusulkan oleh Amerika, tetapi kami tidak dapat menerimanya dalam bentuk saat ini,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov

    “Sejauh yang kami lihat, dalam proposal mereka tidak ada ruang untuk tuntutan utama kami, yaitu menyelesaikan permasalahan yang menjadi akar konflik ini. Itu sama sekali tidak ada, dan hal itu harus diatasi,” imbuhnya.

    Perseteruan ini yang membuat konflik keduannya memanas hingga Rusia kembali melakukan aksi serang ke fasilitas energi Ukraina.

    Trump Ancam Jegal Bisnis Minyak Rusia

    Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump tampaknya semakin tidak sabar dengan lambatnya perkembangan negosiasi.

    Dalam beberapa hari terakhir, Trump mengungkapkan kekecewaannya terhadap Putin dengan mengatakan bahwa ia “sangat marah” atas sikap Rusia dalam pembicaraan damai.

    Ia bahkan mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap negara-negara yang membeli minyak Rusia jika Moskow terus menghambat kesepakatan.

    Sanksi yang dimaksud yakni pemberlakukan tarif impor 25 persen kepada negara-negara yang membeli minyak mentah Rusia.

    Tak sampai disitu, Jika Rusia tidak menunjukkan itikad baik, Trump berencana menerapkan sanksi tambahan yang serupa dengan kebijakan terhadap Venezuela.

    Dia menyatakan tindakan keras terhadap ekspor minyak Venezuela berhasil mengisolasi negara tersebut secara ekonomi. 

    “Jika Rusia dan saya tidak dapat membuat kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina, dan jika saya pikir itu adalah kesalahan Rusia, saya akan mengenakan tarif sekunder pada minyak, pada semua minyak yang keluar dari Rusia,” kata Trump.

    “Itu berarti, jika Anda membeli minyak dari Rusia, Anda tidak dapat berbisnis di Amerika Serikat. Akan ada tarif 25 persen untuk semua minyak, tarif 25-50 persen untuk semua minyak,” tambahnya.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • 8
                    
                        Warga Ukraina Dirampok Pegawai Hotel Tempatnya Menginap di Gorontalo
                        Regional

    8 Warga Ukraina Dirampok Pegawai Hotel Tempatnya Menginap di Gorontalo Regional

    Warga Ukraina Dirampok Pegawai Hotel Tempatnya Menginap di Gorontalo
    Tim Redaksi
    GORONTALO, KOMPAS.com
    – Tim Rajawali
    Polresta Gorontalo
    Kota bersama Personil Polsek Kota Timur berhasil mengungkap kasus tindak pidana pencurian yang terjadi di salah satu hotel di Kota Gorontalo.
    Polisi dalam waktu kurang dari 24 jam berhasil mengamankan pelaku pencurian mata uang asing milik
    warga Ukraina
    .
    Sang pencuri ini adalah pegawai hotel tempat korban menginap.
    Kapolresta Gorontalo Kota Kombes Ade Permana melalui Kasat Reskrim AKP Akmal Novian Reza mengatakan, kasus ini dapat diungkap setelah pihaknya menerima laporan pencurian uang di salah satu kamar hotel pada Selasa (1/4/2025), pukul 12.00 Wita.
    Setelah menerima laporan ini, polisi melakukan penyelidikan dengan mengambil keterangan dari korban yang merupakan warga negara Ukraina dan beberapa saksi.
    Dari hasil pemeriksaan ini, mengarah pada salah satu karyawan hotel.
    “Setelah mengidentifikasi, Tim Rajawali mengamankan RH (19), warga Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo,” kata AKP Akmal, dalam keterangannya, Rabu (2/4/2025).
    Dari pengakuan RH, ia mengambil uang asing yang tersimpan di dalam
    safe deposit box
    di dalam kamar hotel.
    “RH mengambil uang di dalam brankas dengan cara mengambil kunci duplikat dan membuka
    box safe deposit
    yang terisi mata uang Amerika, mata uang Turki, dan mata uang Arab Saudi,” ujar Akmal.
    Barang bukti yang diamankan polisi berupa tiga lembar pecahan 100 dollar mata uang Amerika, satu lembar pecahan 200 Lira, satu lembar pecahan 100 Lira, satu lembar pecahan 50 Lira mata uang Turki, dan satu lembar pecahan 5 Dirham mata uang Arab Saudi.
    Jika dikonversi ke mata uang rupiah, seluruh uang yang diambil RH ini sebesar Rp 6.624.000.
    Saat ini, RH dan barang bukti ini sudah diamankan polisi untuk penyidikan lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.