Negara: Ukraina

  • Makin Panas! Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur F-16 Ukraina

    Makin Panas! Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur F-16 Ukraina

    Moskow

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pertahanan udaranya berhasil menembak jatuh sebuah jet tempur F-16, buatan Amerika Serikat (AS), yang diterbangkan Ukraina. Moskow juga mengklaim telah menjatuhkan lebih dari 200 drone dalam sehari terakhir.

    Ini menjadi pertama kalinya otoritas Rusia secara publik mengumumkan penghancuran jet tempur F-16 sejak negara-negara Barat yang mendukung Ukraina mulai mengirimkan pesawat tempur generasi keempat buatan AS itu kepada Kyiv pada musim panas lalu.

    “Sebuah pesawat F-16 milik Angkatan Udara Ukraina ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilansir kantor berita TASS dan RT.com, Senin (14/4/2025).

    “Pertahanan udara menembak jatuh pesawat F-16 milik Ukraina, delapan bom udara berpemandu JDAM, tujuh rudal HIMARS buatan Amerika Serikat, dan 207 kendaraan udara tanpa awak jenis fixed-wing,” imbuh pernyataan itu.

    Pada Sabtu (12/4) waktu setempat, Angkatan Udara Ukraina melaporkan hilangnya salah satu jet tempur F-16 milik mereka. Komsisi antardepartemen kemudian dibentuk untuk mencari tahu apa yang menyebabkan jet tempur itu jatuh.

    Presiden Volodymyr Zelensky kemudian mengonfirmasi bahwa pilot Ukraina bernama Pavel Ivanov telah tewas “selama misi tempur F-16”. Dia menjanjikan respons yang “kuat dan presisi”, yang menyiratkan Rusia berada di balik jatuhnya jet tempur itu.

    Laporan sumber pemerintah kepada BBC Ukraina pada hari yang sama mengatakan Rusia menembakkan tiga rudal ke arah jet tempur F-16 itu. “Itu merupakan rudal antipesawat berpemandu dari sistem berbasis darat S-400 atau rudal udara-ke-udara R-37,” sebut sumber pemerintah yang dikutip BBC Ukraina.

    Menurut RT.com, ini menandai jet tempur F-16 kedua yang dikonfirmasi jatuh oleh Ukraina. Jet tempur F-16 pertama yang hancur dan pilotnya dalam kondisi tidak jelas sejak Agustus tahun lalu.

    Hasil penyelidikan atas insiden itu tidak pernah diumumkan ke publik. Namun beberapa laporan media mengindikasikan jet tempur itu kemungkinan ditembak jatuh oleh pertahanan antipesawat negara itu sendiri secara tidak sengaja.

    Sejak dimulainya invasi militer ke Ukraina, menurut TASS, Angkatan Bersenjata Rusia telah menghancurkan total 661 pesawat tempur Ukraina, 281 helikopter, 51.335 kendaraan udara tanpa awak, 601 sistem rudal permukaan-ke-udara, 22.817 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya.

    Disebutkan juga bahwa 1.535 sistem roket berpeluncur ganda, 23.556 senjata artileri lapangan dan mortir, dan 34.048 kendaraan bermotor militer khusus juga dihancurkan oleh pasukan Moskow dalam pertempuran dengan Ukraina.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Remaja Menghabisi Orangtuanya karena Ingin Bunuh Trump

    Remaja Menghabisi Orangtuanya karena Ingin Bunuh Trump

    Selamat hari Senin!

    Saatnya menyimak sejumlah rangkuman informasi utama dari berbagai negara dalam Dunia Hari Ini, edisi 14 April 2025.

    Membunuh orangtua karena ingin bunuh Trump

    Nikita Casap, usia 17 tahun, didakwa melakukan pembunuhan tingkat pertama, pencurian, dan kejahatan lainnya atas kematian ibunya, Tatiana Casap, dan ayah tirinya, Donald Mayer.

    Pihak berwenang menuduh remaja Wisconsin itu menembak mati kedua orangtuanya di rumah mereka pada bulan Februari. Ia juga diketahui tinggal bersama mayat mereka yang membusuk selama berminggu-minggu, kemudian melarikan diri dengan uang tunai senilai $14.000, serta paspor, dan seekor anjing.

    Pemerintah federal menuduh Nikita merencanakan pembunuhan orang tuanya untuk mendapatkan uang agar bisa membunuh Presiden Donald Trump dan menggulingkan pemerintahannya.

    Nikita juga diketahui membeli pesawat nirawak dan bahan peledak, serta membagikan rencananya kepada orang lain, termasuk seorang penutur bahasa Rusia, serta menulis rencananya dalam manifesto antisemit tiga halaman yang memuji Adolf Hitler.

    Paus Fransiskus muncul pada misa Minggu Palma di Vatikan

    Paus Fransiskus tampil secara tak terduga pada Misa Minggu Palma di Lapangan Santo Petrus, kurang dari sebulan setelah keluar dari rumah sakit, setelah berjuang melawan pneumonia selama lima minggu.

    Paus terlihat di kursi roda sambil tersenyum, melambaikan tangan, dan berbincang dengan kardinal lain, dan untuk pertama kalinya, terlihat tanpa selang oksigen.

    “Selamat Minggu Palma, Selamat Pekan Suci,” kata Paus kepada lebih dari 20.000 umat beriman yang sudah berkumpul, sebelum kembali ke dalam Vatikan, dan sesekali berhenti untuk berbicara dengan umat, termasuk sekelompok biarawati.

    Paus juga menyampaikan pesan hari Minggu kepada para pengikut Gereja Katolik.

    “Kita semua punya kesedihan, baik fisik maupun moral, dan iman membantu kita untuk tidak menyerah pada keputusasaan, tidak menutup diri dalam kepahitan, tetapi menghadapinya, merasa diliputi, seperti Yesus, oleh pelukan penuh belas kasih dan pemeliharaan dari Bapa,” kata Paus dalam pesan yang disebarkan oleh Kantor Pers Takhta Suci.

    Puluhan warga Ukraina tewas dalam serangan Rusia

    Pejabat Ukraina mengatakan 34 orang tewas dan lebih dari 110 orang cedera dalam serangan rudal Rusia di Sumy, kota yang sudah jadi sasaran militer Rusia dalam beberapa pekan terakhir.

    Dua rudal balistik, yang oleh pejabat disebut sebagai serangan paling mematikan di Ukraina tahun ini, menghantam jantung kota Sumy sekitar pukul 10:15 waktu setempat saat orang-orang berkumpul untuk merayakan Minggu Palma.

    Gambar-gambar yang diunggah dari tempat kejadian di saluran resmi menunjukkan deretan kantong mayat hitam tergeletak di sisi jalan, sementara lebih banyak mayat terlihat terbungkus selimut aluminium foil di antara puing-puing.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan informasi awal menunjukkan ada “puluhan warga sipil yang tewas dan terluka”.

    “Dan ini terjadi pada hari ketika orang-orang pergi ke gereja: Minggu Palem … Hanya bajingan yang bisa melakukan ini,” tulisnya di media sosial.

    Oscar Piastri juarai Grand Prix F1 Bahrain

    Oscar Piastri melaju dengan sempurna dari posisi terdepan untuk memenangkan Grand Prix Bahrain, yang menjadi kemenangan keduanya pada musim Formula 1 ini.

    Pembalap Australia itu membuktikan kelasnya dengan mengalahkan George Russell dari Mercedes di posisi kedua, serta rekan setim McLaren, Lando Norris di posisi ketiga.

    Lando melakukan pemulihan yang bagus setelah dihukum lima detik karena melakukan start yang salah, sementara juara dunia Max Verstappen mengalami dua pit stop yang mengerikan untuk menempati posisi keenam.

    Kemenangan Oscar adalah kemenangan pertama McLaren di Grand Prix Bahrain.

    “Senang sekali bisa meraih hasil ini di sini, ini akhir pekan yang luar biasa,” kata pembalap Australia itu setelah balapan.

  • Zelensky Minta Trump ke Ukraina Lihat Kehancuran Akibat Rusia

    Zelensky Minta Trump ke Ukraina Lihat Kehancuran Akibat Rusia

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengunjungi negaranya guna lebih memahami kehancuran yang disebabkan oleh invasi Rusia.

    “Tolong, sebelum mengambil keputusan apa pun, dalam bentuk apa pun, datanglah untuk melihat orang-orang, warga sipil, prajurit, rumah sakit, gereja, anak-anak yang hancur atau tewas,” katanya dalam wawancara “60 Minutes” di CBS yang disiarkan hari Minggu (13/4) waktu setempat.

    Dengan kunjungan ke Ukraina, Trump “akan memahami apa yang (pemimpin Rusia Vladimir) Putin lakukan,” cetus Zelensky, dilansir kantor berita AFP, Senin (14/4/2025).

    “Anda akan memahami dengan siapa Anda memiliki kesepakatan,” tambah Zelensky.

    Hal ini disampaikan Zelensky menyusul adu mulut di Gedung Putih pada akhir Februari lalu antara presiden Ukraina tersebut, Trump, dan Wakil Presiden AS JD Vance, yang terjadi di depan pers.

    Vance saat itu menuduh Ukraina menjamu para pemimpin asing dalam “tur propaganda” untuk mendapatkan dukungan.

    Zelensky mengulangi bantahannya atas tuduhan itu, dan mengatakan kepada CBS bahwa jika Trump memilih untuk mengunjungi Ukraina, “kami tidak akan menyiapkan apa pun. Itu tidak akan menjadi sandiwara.”

    Trump telah mendorong agar perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun itu segera berakhir. Pemerintah AS mengadakan pembicaraan langsung dengan Rusia, meskipun Rusia terus-menerus menyerang Ukraina.

    Washington juga telah mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Ukraina mengenai kemungkinan gencatan senjata, sementara negara-negara Eropa sedang membahas pengerahan militer untuk memperkuat gencatan senjata Ukraina.

    Pemerintah Ukraina sebelumnya telah menyetujui gencatan senjata tanpa syarat yang diusulkan AS, tetapi Moskow menolaknya.

    “Putin tidak dapat dipercaya. Saya telah mengatakan itu kepada Presiden Trump berkali-kali. Jadi, ketika Anda bertanya mengapa gencatan senjata tidak berhasil — inilah alasannya,” kata Zelensky.

    “Putin tidak pernah menginginkan berakhirnya perang. Putin tidak pernah menginginkan kami untuk merdeka. Putin ingin menghancurkan kami sepenuhnya — kedaulatan dan rakyat kami.” cetusnya.

    Sementara negosiasi terus berlanjut untuk mengakhiri perang, Zelensky mengatakan bahwa perdamaian yang adil adalah “tidak kehilangan kedaulatan atau kemerdekaan kami.” Zelensky pun berjanji untuk merebut kembali wilayah mana pun yang saat ini dikuasai Rusia.

    “Kami, apa pun yang terjadi, akan mengambil kembali apa yang menjadi milik kami karena kami tidak pernah kehilangannya — Rusia telah mengambilnya dari kami,” tandas Zelensky.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rudal Rusia Hantam Sumy Saat Warga ke Gereja Rayakan Minggu Palma, 34 Tewas Termasuk Anak-Anak – Halaman all

    Rudal Rusia Hantam Sumy Saat Warga ke Gereja Rayakan Minggu Palma, 34 Tewas Termasuk Anak-Anak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Serangan rudal balistik Rusia di Kota Sumy, Ukraina, pada Minggu (13/4/2025) pagi, menewaskan sedikitnya 34 orang dan melukai 83 lainnya.

    Dikutip dari The Guardian, dua rudal menghantam pusat kota yang ramai saat warga sedang menuju gereja untuk merayakan Minggu Palma.

    Salah satu rudal menghantam sebuah bus listrik penuh penumpang. Dua anak-anak termasuk di antara korban tewas.

    Prancis, Jerman, Inggris dan Italia Mengecam

    Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyebut serangan ini sebagai bukti bahwa Rusia secara terang-terangan menolak perdamaian dan menghina upaya diplomatik.

    “Semua orang tahu bahwa hanya Rusia yang menginginkan perang ini,” ujar Macron dalam pernyataan yang dikutip berbagai media Prancis.

    “Hari ini jelas bahwa Rusia sendiri ingin melanjutkannya, menunjukkan penghinaannya terhadap kehidupan manusia, hukum internasional, dan upaya diplomatik yang dilakukan oleh Presiden (Donald) Trump,” katanya.

    Macron menegaskan langkah-langkah tegas diperlukan untuk mendorong gencatan senjata.

    “Prancis bekerja tanpa lelah untuk mencapai tujuan ini, bersama para mitranya,” tambahnya.

    Kanselir Jerman, Friedrich Merz juga mengecam keras serangan tersebut.

    Dalam wawancara dengan penyiar ARD, Merz menyebutnya sebagai “tindakan pengkhianatan” dan “kejahatan perang yang disengaja dan terencana”.

    Menurutnya, niat baik negara-negara Barat untuk berdiskusi dengan Rusia malah ditafsirkan sebagai kelemahan oleh Presiden Vladimir Putin.

    Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni menyebut serangan itu sebagai aksi “pengecut” dan “menghancurkan semua peluang keterlibatan nyata demi perdamaian”.

    Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengecam keras serangan rudal Rusia yang menewaskan puluhan warga sipil di Kota Sumy, Ukraina.

    Dalam pernyataan resminya yang dipublikasikan di platform X, Starmer menyampaikan belasungkawa dan menyerukan gencatan senjata segera.

    “Saya terkejut dengan serangan mengerikan Rusia terhadap warga sipil di Sumy, dan pikiran saya tertuju pada para korban serta orang-orang yang mereka cintai di masa tragis ini,” tulisnya.

    Starmer menegaskan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menunjukkan komitmen terhadap perdamaian.

    Menurutnya, kini giliran Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertindak.

    “Putin sekarang harus menyetujui gencatan senjata penuh dan segera tanpa syarat,” tegas Starmer.

    Pernyataan ini menambah daftar panjang kecaman internasional terhadap serangan yang terjadi saat umat Kristen Ukraina tengah merayakan Minggu Palma.

    Insiden tersebut memicu reaksi keras dari sejumlah pemimpin dunia yang menilai aksi Rusia sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

    Reaksi Amerika

    Presiden Amerika Serikat, Donald Trump turut mengomentari insiden tersebut saat berbicara kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One.

    “Saya pikir itu hal yang mengerikan. Dan saya diberitahu mereka melakukan kesalahan,” kata Trump seperti dilaporkan Agence France-Presse.

    Ketika ditanya lebih lanjut soal apa yang ia maksud dengan “kesalahan”, Trump menjawab, “Anda akan bertanya kepada mereka,” tanpa memberikan kejelasan lebih lanjut.

    Kecaman juga datang dari Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

    Dalam unggahan di akun resminya di platform X, Rubio menulis:

    “Amerika Serikat menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada para korban serangan rudal Rusia yang mengerikan hari ini di Sumy. Ini adalah pengingat tragis mengapa Presiden Trump dan pemerintahannya meluangkan begitu banyak waktu dan upaya untuk mencoba mengakhiri perang ini dan mencapai perdamaian yang adil dan abadi.”

    Utusan Khusus AS untuk Ukraina, Keith Kellogg, juga mengecam keras insiden ini.

    “Serangan Minggu Palma hari ini oleh pasukan Rusia terhadap sasaran sipil di Sumy melewati batas kesopanan apa pun,” katanya.

    Analis The Guardian, Dan Sabbagh, menilai bahwa jumlah korban sipil yang tinggi di Sumy dapat mendorong pemerintahan Trump untuk bersikap lebih tegas dalam negosiasi damai dengan Moskow.

    Selama dua bulan terakhir, pembicaraan damai berjalan lambat, sementara Washington memilih strategi dialog langsung dengan Rusia namun cenderung bungkam atas serangan terhadap warga sipil.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Negara-Negara Eropa Minta Warganya Siaga Perang, Mana Saja?

    Negara-Negara Eropa Minta Warganya Siaga Perang, Mana Saja?

    GELORA.CO – Sejumlah negara Eropa mulai meminta warga bersiaga terhadap kemungkinan konflik bersenjata atau perang, di tengah perang Rusia versus Ukraina yang masih bergejolak.

    Pemerintah beberapa negara Eropa belakangan merilis panduan yang mendorong warga membangun ketahanan psikologis hingga mengikuti simulasi evakuasi massal dalam situasi perang.

    Mengutip CNN, Minggu (13/4/2025), langkah ini dilakukan lantaran para pemimpin Eropa khawatir perang Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir meluas ke negara mereka.

    Apalagi, Rusia belakangan mulai memperoleh kemajuan di Ukraina. Selain itu, AS selaku sekutu utama Eropa juga belakangan menunjukkan sikap berseberangan hingga membuat cemas negara-negara aliansinya di NATO.

    Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada Desember lalu mewanti-wanti para ahli keamanan di Brussels bahwa sekarang ‘sudah waktunya untuk beralih ke pola pikir masa perang’.

    Seiring dengan itu, Komisi Eropa pun pada Maret merilis panduan yang mendesak seluruh warga menyimpan makanan dan persediaan vital lain untuk menopang mereka setidaknya selama 72 jam jika terjadi krisis.

    Selain Komisi Eropa, masing-masing negara Eropa juga mengeluarkan imbauan serupa untuk keadaan darurat.

    Setidaknya ada tiga negara di Eropa yang telah meminta warganya bersiaga perang. Mana saja?

    Jerman

    Pada Juni 2024, Jerman memperbarui Petunjuk Kerangka Kerja untuk Pertahanan Menyeluruh (Framework Directive for Overall Defense) yang memberikan arahan mengenai apa yang harus dilakukan jika konflik pecah di Eropa.

    Dokumen setebal 67 halaman itu diperbarui untuk pertama kalinya sejak Perang Dingin, dan menggambarkan perubahan total kehidupan masyarakat Jerman apabila terjadi perang.

    Dalam petunjuk tersebut, warga diminta mengikuti wajib militer selama masa perang. Orang-orang berusia 18 tahun ke atas diminta untuk bekerja di sektor tertentu, termasuk toko roti dan kantor pos, dan dilarang berhenti.

    Tenaga medis seperti dokter, psikolog, perawat, serta dokter hewan juga diminta ikut terjun dalam kegiatan militer.

    Lebih dari itu, Jerman juga menyiapkan rencana penjatahan untuk warga dalam kondisi perang. Apabila stok makanan berkurang selama masa perang, pemerintah akan menyimpan makanan dan memberi warga satu jatah makanan sehari untuk jangka waktu yang tak diinformasikan.

    Swedia

    Sama dengan Jerman, Swedia juga telah merilis panduan bertahan hidup dengan judul ‘Jika Krisis atau Perang Datang’ kepada jutaan warga pada November lalu. Panduan itu dibagikan setelah diperbarui untuk pertama kalinya dalam enam tahun.

    Dalam panduan tersebut, warga Swedia diimbau bersembunyi di dalam ruangan dengan pintu, jendela, bahkan akses ventilasi tertutup rapat apabila terjadi perang. Warga diminta memantau informasi dari Sveriges Radio untuk informasi lebih lanjut.

    Saluran radio itu akan memberikan informasi mengenai lokasi shelter selama serangan udara, seperti ruang bawah tanah, garasi, hingga stasiun kereta bawah tanah.

    Jika ada warga yang berada di luar ruangan, mereka diminta berbaring di tanah atau jika memungkinkan, di dalam lubang maupun parit kecil.

    Pemerintah Swedia bahkan telah memberikan imbauan khusus mengenai serangan nuklir. Selama serangan dengan senjata nuklir, warga diminta berlindung seperti ketika terjadi serangan udara.

    “Tempat perlindungan pertahanan sipil memberikan perlindungan terbaik,” kata imbauan tersebut, yang menambahkan bahwa tingkat radiasi akan menurun drastis dalam beberapa hari.

    Lebih lanjut, pemerintah Swedia juga memberikan tips tentang evakuasi, cara menghentikan pendarahan, mengatasi kecemasan, dan cara bicara dengan anak-anak mengenai krisis dan perang.

    Finlandia

    Persiapan perang ini juga dilakukan oleh Finlandia, yang berbagi perbatasan sepanjang 1.340 kilometer dengan Rusia.

    Sebagai satu-satunya negara NATO yang berbatasan panjang dengan Rusia, Finlandia sudah lama khawatir soal risiko perang langsung dengan Kremlin. Sejak tahun 1950-an, Finlandia telah mewajibkan gedung-gedung apartemen dan perkantoran membangun shelter di bawahnya.

    Persiapan soal perang ini bahkan telah digenjot setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

    Pemerintah negara Nordik ini melakukan inventarisasi dan menemukan lebih dari 50.000 lokasi shelter yang mampu menampung sekitar 4,8 juta orang dari total populasi 5,6 juta orang.

    Pada November tahun lalu, Kementerian Dalam Negeri Finlandia menerbitkan panduan krisis terbaru yang mencakup langkah-langkah menghadapi pemadaman listrik panjang, gangguan telekomunikasi, bencana cuaca ekstrem, hingga konflik militer.

  • Serangan Rudal Rusia Hantam Ukraina, 34 Orang Tewas

    Serangan Rudal Rusia Hantam Ukraina, 34 Orang Tewas

    Kyiv

    Rusia melancarkan serangan rudal ke Kota Sumy, Ukraina. Akibatnya, 34 orang tewas.

    Dilansir AFP, Senin (14/4/2025), dua rudal balistik menghantam pusat kota di timur laut, dekat perbatasan Rusia, pada Minggu (13/4) pagi, kata pihak berwenang Ukraina.

    Orang-orang berlarian mencari perlindungan di tengah mobil-mobil yang terbakar dan mayat-mayat berserakan di jalan. Presiden Volodymyr Zelensky menekankan serangan itu terjadi pada Minggu Palem, hari raya besar umat Kristen.

    “Hanya sampah yang benar-benar gila yang dapat melakukan hal seperti ini,” katanya dalam pidato malamnya.

    Layanan darurat mengatakan rudal itu menewaskan 34 orang, termasuk dua anak-anak, dan melukai 117 orang, termasuk 15 anak-anak.

    Di lokasi serangan, korban tewas terlihat ditutupi kain perak. Tim penyelamat berusaha mencari korban yang selamat di antara puing-puing bangunan.

    Zelensky mengatakan delapan korban luka di rumah sakit berada dalam kondisi serius. “Selain universitas, serangan itu juga merusak lima gedung apartemen, kafe, pertokoan, dan pengadilan distrik. Secara keseluruhan, serangan Rusia merusak 20 gedung,” kata Zelensky.

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Babak Belur Lawan Ukraina, Angkatan Laut Rusia Diberi Rp 16 T Kembangkan Armada Berkekuatan Nuklir – Halaman all

    Babak Belur Lawan Ukraina, Angkatan Laut Rusia Diberi Rp 16 T Kembangkan Armada Berkekuatan Nuklir – Halaman all

    Dianggap Sektor Terlemah, Angkatan Laut Rusia Diberi Rp 16 T Kembangkan Armada Berkekuatan Nuklir

    TRIBUNNEWS.COM – Angkatan Laut Rusia sering dianggap sebagai cabang militer terlemah negara itu, terutama jika dibandingkan dengan Angkatan Laut Amerika Serikat.

    Tetapi, sektor militer Rusia ini akan mengalami transformasi besar ketika Presiden Vladimir Putin mengumumkan alokasi dana sebesar US $100,5 miliar (setara Rp 16,7 triliun) untuk peningkatan dan pemodernisasian armada Angkatan Laut Rusia selama 10 tahun ke depan.

    Putin mengatakan bahwa perubahan situasi global, tantangan baru, ancaman maritim, dan kemajuan teknologi yang pesat menuntut pembentukan “citra baru” bagi Angkatan Laut Rusia .

    “Saya ingin mencatat bahwa selama dekade berikutnya , 8 triliun rubel (US$100,5 miliar atau setara Rp 16,7 triliun) telah dialokasikan untuk pembangunan kapal dan aset baru Angkatan Laut Rusia . Alokasi ini harus diperhitungkan dalam perencanaan Program Persenjataan Negara,” kata Putin dilansir DSA, Minggu (13/4/2025)

    “Diperlukan pendekatan baru dalam memperkuat kemampuan pertahanan maritim kita,” ujarnya saat memimpin rapat khusus mengenai pengembangan armada laut negara tersebut.

    Putin mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Rusia telah menerapkan program modernisasi angkatan laut berskala besar .

    “Dari Kaliningrad hingga Vladivostok , galangan kapal di seluruh Rusia secara aktif melakukan produksi serial kapal permukaan dan kapal selam rudal baru , termasuk kapal selam modern kelas Proyek Borei-A dan Proyek Yasen-M . Alokasi dana yang besar telah disalurkan untuk menyukseskan upaya ini,” katanya.
     
    Menurut Putin, tingkat kepemilikan senjata dan peralatan modern dalam komponen nuklir strategis Angkatan Laut Rusia kini telah mencapai 100 persen , dan angka ini harus dipertahankan di masa mendatang .

    Putin menambahkan bahwa Angkatan Laut Rusia memainkan peran penting dalam memastikan pertahanan dan keamanan nasional , serta melindungi kepentingan nasional di panggung maritim internasional.

    Asap mengepul dari Markas Besar Angkatan Laut Hitam Rusia setelah terkena serangan rudal Ukraina di Sevastopol, Krimea pada Jumat (22/9/2023). (Telegram)

    AL Rusia Babak Belur Dihajar Ukraina, Kembangkan Armada Nuklir

    Angkatan Laut Rusia dilaporkan mengalami kerusakan besar selama konflik tiga tahun di Ukraina.

    Kiev, yang didukung oleh negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, mengklaim telah menghancurkan atau melumpuhkan sekitar sepertiga Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia pada pertengahan tahun 2024.

    Namun, Rusia kini secara aktif membangun kembali dan memperkuat kekuatan angkatan lautnya.

    “Pernyataan terbaru Presiden Putin menunjukkan kalau komponen senjata nuklir akan menjadi fokus utama dalam fase berikutnya pengembangan armada,” tulis ulasan DSA.

    Menurut kantor berita milik negara TASS , Putin juga mengonfirmasi bahwa 49 kapal baru angkatan laut Rusia telah dibangun dalam lima tahun terakhir.

    Artinya, Rusia rata-rata membangun sekitar 10 kapal perang setiap tahunnya.

    Di antara kapal yang telah ditugaskan adalah empat kapal selam rudal strategis bertenaga nuklir kelas Proyek Borei-A , serta empat kapal selam serbaguna bertenaga nuklir kelas Proyek Yasen-M .

    Langkah ini dipandang sebagai upaya Rusia untuk menjaga keseimbangan kekuatan maritim , meskipun menghadapi tekanan besar akibat perang berkepanjangan dengan Ukraina.

    KAPAL SELAM RUSIA – Proses peluncuran kapal selam Perm Rusia. Kapal selam Perm merupakan bagian dari kelas Yasen-M (Proyek 885M), generasi terbaru kapal selam serang bertenaga nuklir Rusia yang dibangun untuk operasi senyap, cepat, dan berdaya tinggi.

    Luncurkan Perm, Kapal Selam Nuklir

    Pemimpin Rusia itu juga memberi contoh perluasan pesat angkatan lautnya , dengan mencatat bahwa kapal selam nuklir Perm — yang dilengkapi dengan rudal jelajah hipersonik Tsirkon — diluncurkan pada akhir Maret di Wilayah Murmansk .

    Baru-baru ini, Putin, melalui tautan video dari pelabuhan Arktik Murmansk, meluncurkan kapal, yang diberi nama  Perm , yang diambil dari nama kota di Pegunungan Ural.
     
    Perm  adalah kapal selam bertenaga nuklir pertama yang dilengkapi dengan rudal hipersonik Tsirkon sebagai sistem senjata standarnya.

    Rudal hipersonik Tsirkon (juga dikenal sebagai Zirkon) adalah rudal Rusia generasi baru yang mampu mencapai kecepatan hingga Mach 9, yang berarti sembilan kali kecepatan suara.

    Senjata ini dirancang untuk menyerang target di darat dan laut, dengan jangkauan efektif diperkirakan lebih dari 1.000 kilometer.

    Dengan kecepatannya yang luar biasa dan kemampuan manuver yang tinggi, Tsirkon sulit dideteksi dan dicegat oleh sistem pertahanan udara konvensional, menjadikannya salah satu aset strategis paling berbahaya di gudang senjata militer Rusia.

    Rudal hipersonik ini dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam, dan mampu membawa hulu ledak konvensional atau nuklir.

    Kapal selam Perm mulai dibangun pada 29 Juli 2016 di galangan kapal Sevmash di Severodvinsk, Murmansk.

    Peluncurannya menandai fase penting lainnya dalam program pembangunan kapal selam Angkatan Laut Rusia yang sedang berlangsung.
     
    Perm  dijadwalkan akan ditugaskan ke Angkatan Laut Rusia tahun depan.

    Kapal selam  Perm  adalah kapal selam keenam di kelas Yasen dan Yasen-M Rusia yang dibangun oleh galangan kapal Sevmash, yang terletak di dekat Murmansk.

    Kapal selam Perm  merupakan bagian dari kelas Yasen-M (Proyek 885M), generasi terbaru kapal selam serang bertenaga nuklir Rusia yang dibangun untuk operasi senyap, cepat, dan berdaya tinggi.

    Rudal ini dirancang untuk melaksanakan berbagai misi, termasuk serangan terhadap target laut dan darat menggunakan rudal hipersonik Tsirkon serta rudal jelajah Kalibr dan Oniks.

    Perm dilengkapi dengan reaktor nuklir generasi baru yang memungkinkannya beroperasi terus menerus di bawah air selama beberapa bulan tanpa harus muncul ke permukaan.

    Kapal selam ini mampu mencapai kecepatan lebih dari 30 knot (lebih dari 55 km/jam) dan beroperasi pada kedalaman lebih dari 500 meter.

    Ia juga memiliki sistem akustik canggih dan kemampuan peperangan elektronik untuk meningkatkan kemampuan bertahan hidup di lingkungan berisiko tinggi.

    Dengan panjang lebih dari 130 meter dan berat sekitar 13.800 ton saat tenggelam sepenuhnya, Perm membawa kombinasi torpedo, rudal, dan peralatan pengawasan modern, menjadikannya salah satu kapal selam paling canggih di armada Rusia.

     

    (oln/dsa/*)

  • Terungkap, Rudal R-37 Sistem Pertahanan Udara S-400 Rusia Dalang Jatuhnya Jet F-16 Ukraina – Halaman all

    Terungkap, Rudal R-37 Sistem Pertahanan Udara S-400 Rusia Dalang Jatuhnya Jet F-16 Ukraina – Halaman all

    Terungkap, Rudal R-37 Sistem Pertahanan Udara S-400 Rusia Dalang Jatuhnya Jet F-16 Ukraina

    TRIBUNNEWS.COM – Sistem pertahanan udara jarak jauh S-400 Triumf atau rudal udara-ke-udara R-37 dikatakan sebagai “dalang” di balik jet tempur F-16 Angkatan Udara Ukraina yang ditembak jatuh oleh militer Rusia, Sabtu (12/4/2025).

    Stasiun televisi terkenal Inggris BBC mengutip sumber pemerintah Ukraina yang mengatakan bahwa jet tempur F-16 ditembak jatuh oleh rudal Rusia.

    “Rusia telah meluncurkan tiga rudal ke pesawat itu. Kemungkinan besar rudal itu adalah rudal antipesawat dari sistem pertahanan udara S-400 atau rudal udara-ke-udara R-37,” menurut sumber pemerintah Ukraina yang dikutip BBC, Minggu (13/4/2025).

    Pihak berwenang Ukraina juga mengesampingkan kemungkinan kalau insiden jatuhnya jet F-16  tersebut disebabkan oleh penembakan sistem pertahanan udara mereka sendiri dalam insiden “friendly fire”.

    Pihak Ukraina juga menegaskan kalau tidak ada sistem pertahanan udara Ukraina yang diaktifkan di area insiden.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia juga mengklaim bahwa jet tempur F-16 Ukraina ditembak jatuh oleh rudal permukaan-ke-udara, tetapi tidak memberikan rincian apa pun tentang sistem yang digunakan.

    Dalam insiden yang terjadi pada Sabtu (waktu Ukraina), seorang pilot F-16 Angkatan Udara Ukraina tewas saat menjalankan misi tempur, menurut pernyataan Angkatan Udara Ukraina di saluran Telegram resmi mereka.
     
    Dalam pernyataan tersebut, militer mengatakan penyelidikan telah diluncurkan terkait kematian pilot berusia 26 tahun Pavlo Ivanov, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang insiden tersebut.

    Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa Ivanov tewas “dalam pertempuran, mempertahankan tanah airnya dari invasi pasukan Rusia.”

    Pernyataan itu menambahkan, “Pilot F-16 (Ukraina) melaksanakan misi tempur dalam kondisi yang sangat menantang hampir setiap hari.”

    “Saya sangat bangga karena kami berhasil menarik Anda keluar dari misi tempur dan mengirim Anda untuk pelatihan ulang di pesawat F-16. Salah satu pilot F-16 Ukraina paling awal – seorang pilot pesawat tempur yang menyelesaikan 130 penerbangan tempur sebelum menjalani pelatihan ulang,” kata Wakil Komandan Brigade Penerbangan Taktis ke-299 Angkatan Udara Ukraina, Rostislav Lazarenko, mengenang Pavlo Ivanov dalam sebuah unggahan di media sosial.

    “Anda tidak pernah menolak misi tempur apa pun, dan saya sendiri tidak yakin apakah itu karena kepercayaan Anda yang besar kepada saya sebagai komandan, atau keyakinan Anda yang mendalam pada diri sendiri – karena Anda memang seorang pilot yang hebat,” imbuh Lazarenko.

    Pesawat F-16 terbang di langit Ukraina (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina via Pravda)

    Jet Kedua F-16 Ukraina yang Jatuh

    Ini adalah kerugian kedua yang melibatkan pilot dan pesawat F-16 sejak Ukraina menerima jet tempur tersebut pada Juli 2024.

    Insiden pertama terjadi pada tanggal 26 Agustus ketika seorang pilot berpengalaman, Oleksii Mes, ditembak jatuh saat mencoba mencegat rudal jelajah Rusia di wilayah udara Ukraina barat.

    Ukraina secara resmi mulai menerima pesawat tempur generasi 4+++, F-16 Fighting Falcon, dari negara-negara mitra NATO mulai Juli 2024, dalam sebuah langkah yang dianggap sebagai titik balik signifikan dalam upaya negara itu untuk memperkuat pertahanannya terhadap agresi Rusia yang telah berlangsung sejak 2022.

    Pesawat F-16 yang diterima Ukraina disumbangkan oleh beberapa negara Eropa termasuk Belanda, Denmark, dan Norwegia, hasil negosiasi berbulan-bulan yang dikoordinasikan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

    Dukungan ini tidak hanya melibatkan transfer jet, tetapi juga program pelatihan intensif untuk pilot dan teknisi Ukraina yang dilakukan di beberapa negara NATO.

    Langkah ini menandai pertama kalinya Ukraina memperoleh kemampuan jet tempur Barat yang jauh lebih modern daripada armada udara mereka saat ini, yang sebagian besar terdiri dari pesawat buatan Soviet seperti MiG-29 dan Su-27.

    F-16, yang dijuluki “Fighting Falcon”, dikenal karena kemampuan multiperannya, kemampuan serangan presisi, serta kemampuan peperangan elektronik dan komunikasi modern.

    Jet tempur ini juga mampu menggunakan rudal berpemandu canggih termasuk AIM-120 AMRAAM dan JDAM, menjadikannya peningkatan signifikan bagi pertahanan udara Ukraina.

    Para pakar pertahanan melihat pengiriman F-16 sebagai pesan strategis kepada Moskow kalau dukungan militer Barat untuk Ukraina akan berlanjut dalam jangka panjang.

    Selain itu, pengerahan jet-jet ini diharapkan akan mengubah keseimbangan kekuatan udara di kawasan itu, terutama dalam upaya Ukraina untuk mempertahankan wilayah udaranya dari serangan rudal dan pesawat tak berawak buatan Iran yang digunakan oleh Rusia.

    Meskipun jumlah awal pesawat yang dikirim masih terbatas, hal itu dilihat sebagai awal dari integrasi penuh platform NATO ke dalam Angkatan Bersenjata Ukraina — sebuah langkah yang berpotensi memiliki dampak jangka panjang pada lanskap keamanan regional Eropa Timur.

    JATUHKAN JET F-16 – Penampakan rudal udara-ke-udara R-37M. Rusia dilaporkan menggunakan amunisi berpemandu ini dari peluncur artileri S-400 Triumf.

    Seputar Rudal R-37 Rusia

    R-37, juga dikenal sebagai RVV-BD (Versi Ekspor), adalah rudal udara-ke-udara jarak jauh buatan Rusia yang dirancang untuk menghancurkan target udara pada jarak yang sangat jauh, termasuk pesawat pengebom, pesawat AWACS, dan pesawat patroli maritim.

    Dikembangkan oleh Vympel NPO , rudal ini adalah versi lebih modern dari rudal R-33 yang digunakan oleh MiG-31.
     
    R-37 dilengkapi dengan sistem pemandu radar aktif dan inersia , serta kemampuan koreksi tengah lintasan, yang memungkinkannya melacak dan menyerang target secara akurat bahkan pada kecepatan supersonik.

    Rudal ini mampu menyerang target sejauh 300 hingga 400 kilometer , tergantung pada profil penerbangan, menjadikannya salah satu rudal udara-ke-udara paling berbahaya dalam hal jangkauan tembak.

    R-37 saat ini digunakan oleh jet tempur Rusia modern seperti MiG-31BM dan Su-35 , dan dilaporkan juga digunakan dalam konflik Ukraina-Rusia untuk menyerang target bernilai tinggi dari jarak jauh, termasuk jet tempur Ukraina yang tidak mengantisipasi ancaman dari luar jangkauan radar normal.

    Kemampuannya untuk menyerang dari luar pertahanan udara musuh memberi angkatan udara Rusia keuntungan strategis, khususnya dalam peperangan udara jarak jauh dan operasi “lihat pertama, tembak pertama, bunuh pertama”.

    RUDAL UDARA – Jet tempur Rusia luncurkan rudal udara-ke-udara R-37M. Rudal R-37 saat ini digunakan oleh jet tempur Rusia modern seperti MiG-31BM dan Su-35 , dan dilaporkan juga digunakan dalam konflik Ukraina-Rusia untuk menyerang target bernilai tinggi dari jarak jauh, termasuk jet tempur Ukraina yang tidak mengantisipasi ancaman dari luar jangkauan radar normal.

    Beberapa bulan yang lalu, sumber Rusia mengklaim kalau jet tempur Su-27 Ukraina ditembak jatuh di daerah Pokrovsk di Oblast Donetsk oleh pesawat Su-30SM2 Rusia menggunakan rudal udara-ke-udara jarak jauh R-37M dari jarak 130 km.

    Sumber-sumber Ukraina mengonfirmasi bahwa pilot Su-27, Kapten Ivan Bolotov, “tidak kembali dari misinya.” Kapten Ivan Bolotov, 24 tahun.

    Sumber yang didukung Rusia mengklaim bahwa Su-27 Ukraina ditembak jatuh menggunakan rudal udara-ke-udara jarak jauh R-37M yang diluncurkan dari jet tempur Su-30SM2 Angkatan Laut Rusia pada jarak sekitar 130 km.

    Analis militer mencatat bahwa rudal R-37, dengan jangkauan hingga 300 km, menimbulkan ancaman serius bagi pilot Ukraina yang beroperasi di dekat garis depan.

    Moskow dikatakan telah meningkatkan penggunaan rudal udara-ke-udara jarak jauh seperti R-37M untuk memungkinkan jet tempurnya tetap berada di luar wilayah udara Ukraina tengah dan barat, yang dikontrol ketat oleh sistem pertahanan udara Ukraina dan diawasi secara ketat oleh pesawat peringatan dini NATO.

    Sistem pertahanan udara S-400 yang sudah dijual Rusia ke China. (BBC)

    Seputar Sistem Peluncur S-400 Triumf

    S-400 “Triumf” adalah sistem pertahanan udara jarak jauh tercanggih Rusia yang dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan menghancurkan berbagai target udara termasuk pesawat tempur, rudal balistik, rudal jelajah, dan drone.

    Dikembangkan oleh Almaz-Antey , sistem ini merupakan pemutakhiran dari S-300 dan mulai beroperasi dengan Angkatan Darat Rusia pada tahun 2007.

    S-400 memiliki kemampuan unik untuk menangani empat jenis rudal berbeda dalam satu sistem, yang memungkinkannya untuk mengusir ancaman pada berbagai jarak — dari 40 km hingga 400 km — dan pada ketinggian hingga 30 km , menjadikannya salah satu sistem pertahanan udara terkuat di dunia.

    Ia menggunakan radar array bertahap yang canggih untuk mendeteksi hingga 300 target secara bersamaan dan menyerang hingga 36 target pada satu waktu .

    S-400 telah diekspor ke beberapa negara seperti China, India, dan Turki , dan kehadirannya sering memicu kekhawatiran geopolitik, termasuk sanksi dari Amerika Serikat berdasarkan Undang-Undang CAATSA terhadap negara-negara yang membelinya.

    Kemampuan jangkauannya yang jauh, akurasinya yang tinggi, dan fleksibilitasnya dalam melawan berbagai ancaman menjadikan S-400 sebagai “perisai udara” yang strategis dalam doktrin perang modern Rusia.

  • Tarif Impor Trump Juga Bisa Guncang Keamanan Internasional

    Tarif Impor Trump Juga Bisa Guncang Keamanan Internasional

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan yang juga Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menilai kebijakan tarif impor pemerintahan Donald Trump berpotensi mengguncang sistem perdagangan global sekaligus mengganggu stabilitas keamanan internasional.

    Menurut AHY, kebijakan tarif impor Trump dapat mendorong dunia menuju fragmentasi blok ekonomi-politik baru. Ia mengkhawatirkan munculnya aliansi tandingan apabila banyak negara memilih berhadap-hadapan dengan Amerika Serikat. Aliansi-aliansi baru ini, lanjutnya, bisa berkembang menjadi kutub kekuatan yang saling bersaing di berbagai sektor.

    “Bukan hanya dalam perdagangan, tetapi juga dalam pengaruh strategis dan militer. Polarisasi ini bisa memperparah konflik regional yang sudah ada, termasuk di kawasan Asia Pasifik,” ujar AHY dalam sambutannya pada panel discussion The Yudhoyono Institute di Jakarta, Minggu (13/4/2025).

    AHY menambahkan, dinamika internasional saat ini tidak lagi dibangun atas dasar kesetaraan dan rasa saling percaya. Sebaliknya, relasi global semakin didominasi oleh kekuatan sepihak. Ketegangan di berbagai kawasan seperti perang Rusia-Ukraina, eskalasi krisis di Gaza dan Iran, serta konflik Laut Tiongkok Selatan menjadi contoh nyata.

    “Situasi ini bisa menjadi jauh lebih berbahaya. Dunia harus bersiap dengan skenario terburuk, yakni pecahnya perang terbuka di sejumlah kawasan,” tegas AHY.

    Dalam konteks ini, AHY mengapresiasi langkah strategis Presiden Prabowo Subianto yang menerapkan dual track diplomacy. Presiden Prabowo disebut telah mengirim tim negosiator ke Washington DC, sekaligus memperkuat komunikasi dengan para pemimpin ASEAN dan dunia internasional lainnya.

    “Inilah wajah diplomasi strategis yang adaptif, tanggap terhadap situasi global. Diplomasi yang tidak reaktif, tetapi juga tidak pasif,” puji AHY terkait langkah indonesia merespons tarif impor Trump.

  • Jet Tempur F-16 Ukraina Jatuh di Medan Tempur, Pilot Dilaporkan Tewas, Zelensky Ucapkan Belasungkawa – Halaman all

    Jet Tempur F-16 Ukraina Jatuh di Medan Tempur, Pilot Dilaporkan Tewas, Zelensky Ucapkan Belasungkawa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Komando Angkatan Udara Ukraina (UAF) melaporkan bahwa seorang pilot muda mereka, Pavlo Ivanov, tewas dalam sebuah misi tempur saat menerbangkan pesawat tempur F-16 Viper pada Sabtu, 12 April 2025, waktu setempat.

    “Sayangnya, berita sedihnya… Pada tanggal 12 April 2025, selama misi tempur di pesawat F-16, Pavlo Ivanov yang berusia 26 tahun tewas,” bunyi pesan tersebut.

    “Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga Pavlo. Ia gugur dalam pertempuran saat mempertahankan tanah kelahirannya dari penjajah,” tulis Angkatan Udara Ukraina dalam unggahan di Facebook dan Telegram, dikutip dari Kyiv Post.

    Pernyataan resmi dari Angkatan Udara Ukraina tidak merinci lokasi jatuhnya pesawat maupun keadaan seputar insiden tersebut.

    Namun, milblogger dari Ukraina dan Rusia berspekulasi bahwa jet tempur tersebut, ditembak jatuh oleh rudal permukaan-ke-udara (SAM). 

    Belum diketahui pasti apakah rudal tersebut, berasal dari pasukan Rusia atau dari sistem pertahanan udara Ukraina sendiri.

    Dalam pernyataannya, Angkatan Udara juga memuji dedikasi dan keberanian Ivanov dalam menjalankan tugasnya.

    “Pilot F-16 Ukraina melaksanakan misi tempur ke berbagai arah dalam kondisi yang sangat sulit, memberikan perlindungan bagi kelompok penyerang udara dan menyerang target musuh.”

    “Pilot Ukraina bekerja dengan kemampuan manusia dan teknis semaksimal mungkin setiap kali mempertaruhkan nyawa mereka. Pavlo adalah salah satunya!” katanya, dikutip dari Kyiv Independent.

    Sejalan dengan itu, sebuah komisi antardepartemen telah dibentuk untuk menyelidiki secara menyeluruh keadaan kecelakaan yang menewaskan Ivanov.

    Zelensky Sampaikan Belasungkawa

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut menyampaikan belasungkawa atas kehilangan pilot muda tersebut.

    “Hari ini, dengan sedih, Kapten Pavlo Ivanov tewas dalam pertempuran di F-16. Ia berusia 26 tahun. Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya dan semua rekan Pavlo,” ucap Zelensky.

    Ia menambahkan, laporan militer lebih lanjut diperlukan untuk mengklarifikasi keadaan seputar insiden tragis itu.

    Dalam pernyataan lanjutannya, Zelensky menegaskan, pentingnya peran pasukan udara Ukraina dalam pertahanan negara.

    “Pesawat tempur F-16, Mirage, MiG Ukraina, dan seluruh penerbangan tempur kami dengan gagah berani melaksanakan tugas militer, melindungi negara kami, dan mendukung operasi darat. Angkatan Udara juga terlibat dalam melindungi Ukraina dari rudal dan pesawat nirawak Rusia. Kami bangga dengan para prajurit kami. Kami akan menanggapi dengan kuat dan akurat,” tegasnya.

    Sebagai bentuk penghormatan, Ivanov secara anumerta dianugerahi gelar Pahlawan Ukraina, penghargaan tertinggi negara tersebut, beserta Ordo Bintang Emas.

    “Atas keberanian dan kepahlawanan pribadi yang ditunjukkan dalam upaya mempertahankan kedaulatan negara dan integritas wilayah Ukraina, serta pengabdian tanpa pamrih kepada rakyat Ukraina, saya memutuskan untuk menganugerahkan gelar Pahlawan Ukraina kepada Ivanov Pavlo Ivanovych,” demikian pernyataan resmi Zelensky di situs web presiden.

    Kematian Pavlo Ivanov menandai kehilangan kedua pilot F-16 bagi Ukraina sejak menerima jet tempur tersebut, menyusul wafatnya pilot Oleksii Mes pada Agustus tahun lalu. 

    Sebelumnya, pilot F-16 ‘Moonfish” Mes dilaporkan tewas saat pesawat tersebut menanggapi serangan rudal besar Rusia.

    Insiden ini terjadi pada tahun lalu, tepatnya, 26 Agustus 2024.

    Jet tempur F-16 sendiri merupakan salah satu tulang punggung kekuatan udara Ukraina, digunakan baik dalam operasi ofensif maupun defensif.

    Termasuk untuk mencegat rudal dan drone Rusia serta menyerang posisi musuh di garis depan.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Konflik Rusia vs Ukraina