Negara: Ukraina

  • Zelensky: Gencatan Senjata Paskah yang Diperintahkan Putin Hanya Tipu Muslihat – Halaman all

    Zelensky: Gencatan Senjata Paskah yang Diperintahkan Putin Hanya Tipu Muslihat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menilai bahwa pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai gencatan senjata selama perayaan Paskah hanyalah upaya untuk menciptakan kesan positif di mata dunia.

    Hal ini disampaikan Zelensky setelah Panglima Tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi, melaporkan bahwa serangan Rusia tetap berlangsung meskipun gencatan senjata diumumkan pada Sabtu (19/4/2025), sehari menjelang Paskah.

    Serangan Terus Berlanjut

    Zelensky mengungkapkan bahwa pada malam sebelum Paskah, terdapat 59 serangan dari pasukan Rusia, dengan 387 penembakan dan 19 serangan yang diluncurkan antara pukul 18.00 hingga tengah malam.

    “Pesawat nirawak digunakan oleh Rusia sebanyak 290 kali,” ujarnya pada Minggu (20/4/2025) pagi.

    Lebih lanjut, Zelensky menegaskan bahwa meskipun Rusia berusaha menciptakan kesan gencatan senjata, di beberapa lokasi, mereka tetap melanjutkan upaya untuk maju dan menimbulkan kerugian di Ukraina.

    “Pasukan Ukraina akan merespons serangan tersebut sesuai dengan situasi pertempuran,” tambahnya.

    Sebelumnya, Zelensky menyatakan bahwa Ukraina akan mempertimbangkan untuk mengikuti gencatan senjata jika Rusia benar-benar berniat melakukannya.

    “Usulan untuk gencatan senjata selama 30 hari penuh dan tanpa syarat tetap ada di atas meja. Jawabannya harus datang dari Moskow,” tulisnya di platform X pada Sabtu malam.

    Zelensky juga menegaskan bahwa serangan Rusia terhadap Ukraina belum mereda, meskipun Putin mengumumkan gencatan senjata.

    “Kami tidak memiliki kepercayaan pada kata-kata yang keluar dari Moskow,” tegasnya.

    Gencatan Senjata yang Diumumkan Putin

    Di sisi lain, Putin mengumumkan gencatan senjata sementara pada pertemuan dengan Kepala Staf Umum Militer Rusia, Valery Gerasimov. “Saya memerintahkan penghentian semua kegiatan militer untuk periode ini,” kata Putin.

    Ia berharap Ukraina akan mengikuti langkah Rusia dalam menghentikan pertempuran.

    Kementerian Pertahanan Rusia juga menyatakan bahwa pasukan mereka akan mematuhi gencatan senjata, asalkan saling menghormati oleh Ukraina.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kuasai Oleshnya, Pasukan Rusia Hampir Sepenuhnya Usir Tentara Ukraina dari Kursk – Halaman all

    Kuasai Oleshnya, Pasukan Rusia Hampir Sepenuhnya Usir Tentara Ukraina dari Kursk – Halaman all

    Kuasai Oleshnya, Pasukan Rusia Hampir Sepenuhnya Usir Tentara Ukraina dari Kursk

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Pertahanan Rusia pada Sabtu (19/4/2025) menyatakan kalau pasukannya merebut kembali desa kedua terakhir di wilayah Kursk yang masih dikuasai oleh pasukan Ukraina.

    Pembebasan wilayah yang dikuasai pasukan Ukraina ini terjadi hanya beberapa minggu setelah Moskow melancarkan serangan balasan mendadak di kota perbatasan utama, Sudzha.

    “Selama operasi ofensif, unit-unit Grup Pasukan Utara membebaskan desa Oleshnya,” kata Kementerian Pertahanan Rusia  dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di Telegram.

    Serangan mendadak Ukraina ke wilayah Kursk pada bulan Agustus menandai serangan darat terbesar terhadap Rusia sejak Perang Dunia II.

    Namun dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Rusia telah merebut kembali sebagian besar wilayah yang awalnya direbut pasukan Ukraina di wilayah perbatasan.

    Pada bulan Maret lalu, ratusan pasukan khusus Rusia merangkak sejauh 15 kilometer melalui bagian pipa yang tidak terpakai, yang pernah membawa gas Rusia ke Eropa melalui Ukraina, untuk melakukan serangan diam-diam terhadap pasukan Ukraina di Sudzha.

    Dengan Oleshnya sekarang di bawah kendali Rusia, satu-satunya desa di wilayah Kursk yang masih dikuasai pasukan Ukraina adalah Gornal, sekitar 10 kilometer (6,2 mil) selatan Oleshnya.

    Juga pada Sabtu, serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap sebuah mobil di wilayah Kursk Rusia menewaskan seorang wanita dan melukai seorang pria dan seorang anak,  kata Penjabat Gubernur Alexander Khinshtein di Telegram.

    KURSK DIREBUT – Tangkapan layar dari video akun YouTube Shanghai Eye memperlihatkan situasi di Kota Sudzha, Kursk, Rusia. Pasukan Ukraina di sana dikabarkan terkepung. (Tangkapan layar YouTube Shanghai Eye)

    Lebih dari 2.000 Warga Kursk Bertemu Kembali dengan Keluarga Setelah Pasukan Ukraina Mundur

    Sebelumnya, Kementerian Situasi Darurat, pada Senin (14/4) ini menyatakan lebih dari 2.000 penduduk wilayah Kursk barat daya telah dipertemukan kembali dengan anggota keluarga setelah pasukan Ukraina menarik diri dari wilayah yang diduduki di tengah serangan balik cepat Rusia bulan lalu.

    Keluarga korban hilang memperkirakan sekitar 3.000 orang — banyak di antaranya lanjut usia — terjebak ketika pasukan Ukraina melancarkan serangan mendadak lintas perbatasan ke wilayah Kursk pada bulan Agustus 2024.

    Sedikit yang diketahui tentang kehidupan warga sipil di daerah-daerah di bawah kendali Ukraina, dan beberapa pihak di Rusia telah menyatakan rasa frustrasi atas nasib orang-orang yang tertinggal dan kurangnya informasi dari pejabat Rusia setempat.

    “Atas permintaan keluarga dan teman, kontak telah dipulihkan dengan lebih dari 2.200 warga,” kata Kementerian Situasi Darurat Rusia di Telegram.

    Lebih dari 22.000 orang telah menghubungi hotline kementerian untuk mencari informasi tentang kerabat mereka yang hilang, kata kementerian.

    Pihak berwenang darurat mengatakan mereka terus mengevakuasi kota-kota dan desa-desa dekat perbatasan dengan Ukraina, seraya menambahkan kalau lebih dari 6.000 orang saat ini tinggal di tempat penampungan sementara.

    Serangan mendadak Ukraina pada Agustus tahun lalu menjadi serangan darat terbesar terhadap Rusia sejak Perang Dunia II. 

    Namun, dalam beberapa bulan terakhir, serangan balasan Rusia secara bertahap telah mengikis cengkeraman pasukan Ukraina di sejumlah wilayah teritorial Moskow.

    Sementara itu, Kiev terus mendorong pemulangan warga sipil yang ditahan Rusia di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia sejak Moskow melancarkan invasi skala penuh pada tahun 2022.

     

    (oln/tmt/*)

  • Hari ke-1.152 Perang Rusia-Ukraina: Gencatan Senjata dan Pertempuran Berlanjut – Halaman all

    Hari ke-1.152 Perang Rusia-Ukraina: Gencatan Senjata dan Pertempuran Berlanjut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perang antara Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-1152 pada Minggu, 20 April 2025, dengan perkembangan signifikan di garis depan dan pernyataan resmi dari kedua pemimpin negara.

    Ukraina dan Rusia melakukan pertukaran lebih dari 500 tahanan perang pada Sabtu, 19 April 2025.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi bahwa 277 personel militer Ukraina telah kembali ke rumah dari penahanan Rusia.

    Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan bahwa 246 prajurit telah diserahkan oleh Ukraina, termasuk 31 tawanan perang yang terluka.

    Zelensky mengucapkan terima kasih kepada Uni Emirat Arab atas peran mereka dalam mediasi, mencatat bahwa total 4.552 warga Ukraina, baik militer maupun sipil, telah dikembalikan sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022.

    Gencatan Senjata Paskah

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata untuk Paskah, yang dimulai pukul 18.00 waktu Moskow pada hari Sabtu hingga tengah malam.

    Namun, Zelensky meragukan efektivitas gencatan senjata ini, menyatakan bahwa pertempuran di wilayah perbatasan Rusia, khususnya di Kursk dan Belgorod, tetap berlangsung meskipun pernyataan Putin.

    “Pertempuran terus berlanjut, dan serangan Rusia tidak berhenti,” ungkap Zelensky melalui akun X-nya.

    Aktivitas Militer di Kursk

    Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov, melaporkan bahwa pasukan Rusia telah mengusir pasukan Ukraina dari hampir seluruh wilayah Kursk.

    Namun, Panglima Tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi, menyatakan bahwa pasukan Kyiv tetap melanjutkan aktivitas militer dan memperluas zona kendali di wilayah Belgorod.

    Serangan Berlanjut

    Meskipun pengumuman gencatan senjata, Zelensky mengungkapkan bahwa tembakan artileri Rusia masih terus berlangsung.

    Pada hari Sabtu, pasukan Ukraina melaporkan 59 penembakan dan lima upaya penyerangan di sepanjang garis depan.

    Angkatan Udara Ukraina juga melaporkan bahwa Rusia meluncurkan delapan rudal dan 87 pesawat nirawak dalam serangan semalam, yang menyebabkan kerusakan di lima wilayah.

    Permintaan Perpanjangan Gencatan Senjata

    Zelensky meminta Rusia untuk memperpanjang gencatan senjata setelah akhir pekan. “Usulan untuk diam total dan tanpa syarat selama 30 hari masih ada di atas meja,” tegasnya.

    Ia menegaskan bahwa Ukraina siap untuk bergerak menuju perdamaian, tetapi mengharapkan respons yang sama dari Rusia.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Saling Klaim Diserang, Rusia Tuduh Ukraina Langgar ‘Gencatan Senjata Paskah’

    Saling Klaim Diserang, Rusia Tuduh Ukraina Langgar ‘Gencatan Senjata Paskah’

    Jakarta

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina melanggar gencatan senjata Paskah yang dideklarasikan Presiden Rusia Vladimir Putin. Imbas serangan itu, Rusia menyebut mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur dan menyebabkan kematian warga sipil.

    Dilansir Reuters, Minggu (20/4/2025), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menembaki posisi Rusia sebanyak 444 kali, sementara itu telah menghitung lebih dari 900 serangan pesawat tak berawak Ukraina.

    Berdasarkan pernyataan Kemhan Rusia, distrik perbatasan wilayah Bryansk, Kursk dan Belgorod telah diserang dan mengakibatkan sejumlah korban tewas dan bangunan rusak.

    “Akibatnya, ada kematian dan cedera di antara penduduk sipil, serta kerusakan pada objek sipil,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diunggah di aplikasi perpesanan Telegram.

    Namun tidak dapat diverifikasi laporan tersebut di medan perang. Selain itu Kementerian pertahanan juga mengatakan bahwa militer Rusia telah menguasai Novomikhailivka di Ukraina timur sebelum deklarasi gencatan senjata.

    Ukraina Klaim Masih Diserang Meski Rusia Umumkan Gencatan Senjata Paskah

    Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata Paskah secara singkat terkait perang dengan Ukraina. Pihak Ukraina mengklaim wilayahnya masih diserang pascagencatan senjata itu.

    Dilansir CNN, Minggu (20/4/2025), Putin mengatakan “semua permusuhan” akan terhenti antara pukul 6 sore waktu Moskow pada Sabtu (11 pagi ET) dan tengah malam pada Senin (5 sore Minggu ET).

    Namun, hanya beberapa jam setelah pengumuman tersebut, pejabat Ukraina menuduh pasukan Rusia terus bertempur.

    “Menurut laporan panglima tertinggi, operasi penyerangan Rusia berlanjut di beberapa bagian garis depan dan artileri Rusia terus menembak,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya pada Sabtu malam.

    Namun, Zelensky mengatakan telah terjadi ratusan penembakan pada Sabtu malam. Pada Minggu pagi, pasukan Ukraina melaporkan ada 59 penembakan dan lima upaya penyerangan di sepanjang garis depan. Ia meminta agar Rusia mematuhi gencatan senjata.

    “Rusia harus sepenuhnya mematuhi ketentuan untuk diam,” kata Zelensky.

    Zelensky menegaskan kembali bahwa Ukraina bersedia memperpanjang gencatan senjata selama 30 hari, tetapi mengatakan bahwa jika Rusia terus bertempur pada Minggu, Ukraina juga akan melakukannya.

    “Ukraina akan terus bertindak seperti itu,” katanya.

    Lihat juga Video: Rusia-Ukraina Memanas, Zelensky Tuding Putin Ingin Memperpanjang Perang

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Zelensky Nilai Putin Caper soal Gencatan Senjata Paskah, Sebut Rusia Masih Serang Ukraina – Halaman all

    Zelensky Nilai Putin Caper soal Gencatan Senjata Paskah, Sebut Rusia Masih Serang Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin hanya ingin membuat dunia terkesan dengan mengatakan Rusia menerapkan gencata senjata selama hari raya Paskah.

    Ia memulai laporannya dengan mengungkapkan laporan dari Panglima Tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi yang mengatakan ada 59 serangan pada Sabtu (19/4/2025) malam hingga perayaan Paskah pada hari Minggu (20/4/2025).

    “Antara pukul 6.00 sore kemarin dan tengah malam hari ini, terjadi 387 penembakan dan 19 serangan oleh pasukan Rusia. Pesawat nirawak digunakan oleh Rusia sebanyak 290 kali,” kata Zelensky pada Minggu pagi.

    Presiden Ukraina menyimpulkan bahwa Rusia hanya berusaha untuk menciptakan kesan umum bahwa mereka memerintahkan gencatan senjata selama Paskah.

    “Secara umum, pada pagi Paskah, kita dapat mengatakan tentara Rusia berusaha menciptakan kesan umum gencatan senjata, tetapi di beberapa tempat tidak menghentikan upaya individu untuk maju dan menimbulkan kerugian di Ukraina,” jelasnya.

    Ia menegaskan pasukan Ukraina akan membalas serangan tersebut.

    “Para prajurit kami akan merespons sebagaimana yang seharusnya dilakukan musuh, berdasarkan situasi pertempuran tertentu,” lanjutnya.

    Sebelumnya, beberapa jam setelah Putin mengumumkan gencatan senjata kemarin, Zelensky mengatakan Ukraina akan mengikuti langkah tersebut jika Rusia berniat melakukannya.

    “Jika Rusia sekarang tiba-tiba siap untuk benar-benar terlibat dalam format diam penuh dan tanpa syarat, Ukraina akan bertindak sesuai dengan itu – mencerminkan tindakan Rusia,” tulisnya melalui akun @ZelenskyyUa di platform X pada Sabtu (19/4/2025) malam.

    “Tindakan kami simetris dan akan simetris. Usulan untuk tidak bersuara (gencatan senjata) selama 30 hari penuh dan tanpa syarat tetap ada di atas meja — jawabannya harus datang dari Moskow,” lanjutnya.

    Ia mengungkapkan pada hari Sabtu bahwa serangan Rusia terhadap Ukraina belum mereda meski Putin telah mengumumkan gencatan senjata selama Paskah.

    “Sampai saat ini, menurut laporan Panglima Tertinggi, operasi penyerangan Rusia terus berlanjut di beberapa sektor garis depan, dan tembakan artileri Rusia belum mereda,” ungkapnya.

    “Oleh karena itu, tidak ada kepercayaan pada kata-kata yang keluar dari Moskow. Kami tahu betul bagaimana Moskow memanipulasi, dan kami siap untuk apa pun,” ujarnya, seperti diberitakan Pravda.

    Zelensky juga mengatakan Ukraina siap untuk memperpanjang gencatan senjata setelah 20 April 2025, merujuk pada usulan sebelumnya dari Amerika Serikat (AS) untuk gencatan senjata terhadap fasilitas energi selama 30 hari yang telah disetujui Ukraina.

    Putin Umumkan Gencatan Senjata selama Paskah, Berharap Ukraina Ikuti Langkahnya

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata sementara pada pertemuan dengan kepala staf umum militer Rusia, Valery Gerasimov.

    “Berdasarkan pertimbangan kemanusiaan… pihak Rusia mengumumkan gencatan senjata Paskah. Saya memerintahkan penghentian semua kegiatan militer untuk periode ini,” kata Putin kepada Gerasimov pada Sabtu malam, beberapa jam sebelum menuju ke kebaktian Paskah Ortodoks.

    Putin berharap Rusia akan mengikuti langkah mereka untuk melakukan gencatan senjata selama Paskah.

    “Kami berasumsi bahwa Ukraina akan mengikuti contoh kami. Pada saat yang sama, pasukan kami harus siap untuk menangkal kemungkinan pelanggaran gencatan senjata dan provokasi oleh musuh, serta tindakan agresif apa pun,” katanya, seperti diberitakan BBC.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya akan mematuhi gencatan senjata asalkan saling menghormati oleh Ukraina.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Rusia Makin Galak, Negara-Negara NATO Tumpuk Kapal Perang di Laut Baltik: Swedia Siap Perang – Halaman all

    Rusia Makin Galak, Negara-Negara NATO Tumpuk Kapal Perang di Laut Baltik: Swedia Siap Perang – Halaman all

    Rusia Makin Galak, Negara-Negara NATO Tumpuk Kapal Perang di Laut Baltik

    TRIBUNNEWS.COM – Negara-negara anggota aliansi pakta pertahanan NATO yang berbagi laut yang penting secara strategis dengan Rusia, dilaporkan telah meningkatkan kehadiran aset militer mereka di wilayah tersebut dan membeli lebih banyak kapal perang.

    Penumpukan kapal-kapal perang tersebut karena mereka mengamati Rusia dengan waspada yang dinilai makin menjadi ancaman secara serius,” tulis laporan BI, dikutip Minggu (20/4/2025).

    Denmark, yang terletak di muara Laut Baltik, mengumumkan rencana untuk membeli puluhan kapal lagi di tengah meningkatnya ancaman keamanan dari Rusia di Baltik dan Arktik.

    Laut Baltik merupakan jalur perdagangan dan telekomunikasi utama Eropa.

    Wilayah perairan ini dilaporkan yang telah mengalami peningkatan patroli-patroli keamanan dari militer NATO seiring meningkatkatnya dugaan sabotase kabel bawah laut.

    Esklasi yang tampak nyata di kawasan ini terjadi sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022. 

    Banyak pejabat Eropa mengatakan mereka yakin Rusia berada di balik insiden pemutusan kabel tersebut.

    Lithuania, yang berbatasan dengan Rusia dan laut, mengumumkan bulan ini kalau mereka akan membeli dua kapal serang baru.

    Polandia juga sedang membangun fregat baru dan berencana membeli kapal selam. Estonia, yang hanya memiliki delapan kapal dan salah satu angkatan laut terkecil di dunia, bermaksud membeli hingga 12 kapal baru.

    Pasukan Swedia. Stocholm memberikan lampu hijau Swedia ditempati senjata nuklir Amerika Serikat (LSM)

    Swedia Bahkan Sudah Terbitkan Prosedur Penyelamatan Diri ke Warganya

    Swedia, yang bergabung dengan NATO setelah Rusia menginvasi Ukraina, juga membeli lagi empat kapal perang permukaan.

    “Sebagian besar aset dan unit militer Swedia dirancang dengan mempertimbangkan perang melawan Rusia. Swedia bahkan telah menerbitkan buklet kepada warga negaranya yang berisi saran tentang cara mempersiapkan diri menghadapi perang semacam itu,” tulis laporan BI.

    Pål Jonson, menteri pertahanan Swedia, dilansir BI pada Februari, mengatakan kalau Swedia “juga sedang dalam proses pengadaan empat kapal permukaan baru,” dan mengatakan kapal-kapal tersebut akan “secara signifikan lebih besar” daripada korvet kelas Visby yang ada saat ini.

    Bryan Clark, seorang ahli operasi angkatan laut di Hudson Institute yang bertugas di staf markas besar Angkatan Laut AS, mengatakan kapal-kapal tersebut, yang dikombinasikan dengan kapal selam Swedia, akan “sangat berguna untuk menutup Laut Baltik jika mereka menginginkannya.

    “Manuver penutupan Laut Baltik ini dilakukan dengan menggunakan kombinasi kapal selam dan kapal-kapal tempur permukaan tersebut (jika Swedia mau),” kata Clark.

    Administrasi Materiel Pertahanan Swedia mengatakan tahun lalu bahwa dua kapal tersebut direncanakan akan dikirim ke Angkatan Bersenjata Swedia pada tahun 2030.

    Masuknya negara itu ke NATO meningkatkan kehadiran pasukan maritim aliansi tersebut, khususnya di Laut Baltik, yang diapit oleh negara-negara termasuk Swedia, Finlandia, Rusia, Estonia, Latvia, Lithuania, dan Polandia.

    INSIDEN RUSIA-NATO – Peta perairan Laut Baltik. Belakangan, sejumlah insiden melibatkan militer Rusia dan aset-aset militer NATO di wilayah tersebut seiring berlanjutnya perang Ukraina. (wiki)

    Rusia Terjepit di ‘Laut NATO’

    Angkatan laut Rusia pernah bermanuver di Baltik pada Desember 2023.

    Saat itu, Rusia memboyong satu kapal selam serang, lima kapal perusak berpeluru kendali, satu fregat berpeluru kendali, dan 35 kapal yang lebih kecil, menurut Carnegie Endowment for International Peace.

    Akan tetapi, Rusia memindahkan aset angkatan lautnya, mengubah basis di setiap pelabuhan.

    Hal ini membuat posisi Rusia di perairan ini makin terjepit.

    Terlebih, banyak anggota aliansi mulai menyebut Laut Baltik sebagai “Laut NATO,” setelah Swedia dan negara tetangga Finlandia bergabung dengan NATO.

    Hal lain yang membuat Rusia tampaknya bakal keteteran di Laut Baltik adalah Swedia memiliki kemampuan kapal selam yang hanya dimiliki oleh beberapa anggota NATO lainnya di kawasan tersebut.

    Estonia, Latvia, Denmark, Finlandia, dan Lithuania tidak memiliki kapal selam, sementara Polandia hanya memiliki satu kapal selam.

    Menurut para ahli peperangan angkatan laut, kapal selam Swedia juga sangat cocok untuk Laut Baltik khususnya.

    Steven Horrell, mantan perwira intelijen angkatan laut AS dan sekarang menjadi pakar peperangan di Pusat Analisis Kebijakan Eropa, mengatakan kalau kapal selam Swedia yang kecil dan senyap sangat cocok untuk laut dengan “lorong-lorong kecil, pulau-pulau kecil, perairan dangkal kecil.”

    Jonson mengatakan Swedia dapat membawa “kemampuan unik” ke operasi NATO di Laut Baltik, di bawah air dan di permukaan.

    Barisan kapal Rusia yang tergabung dalam Armada Laut Hitam. Rusia memindahkan pangkalan angkatan laut mereka dari Sevastopol Krimea lantaran kerap dihujani drone dan rudal dari militer Ukraina. (Vladimir Zapletin/tangkaplayarBI)

    Swedia Paham Luar-Dalam Laut Baltik

    Faktor lain yang membuat Rusia harus waspada jika berkonfrontasi di Baltik adalah Swedia juga sangat mengenal laut tersebut.

    Jonson menggambarkan operasi di sana sebagai “sesuatu yang telah kami lakukan selama ratusan tahun, dan kami ingin berpikir bahwa kami sangat mengenal Laut Baltik.”

    Ia mengatakan “banyak hal” sedang dilakukan untuk melindungi infrastruktur penting di dasar laut, seraya menambahkan bahwa Swedia menggunakan angkatan laut dan penjaga pantainya sendiri, tetapi NATO juga telah meningkatkan upayanya.

    Swedia merupakan bagian dari operasi Baltic Sentry NATO, yang telah menempatkan lebih banyak kapal dan kapal kontrol di laut. Namun Jonson mengatakan masih banyak yang bisa dilakukan.

    Menteri Pertahanan Swedia tahun lalu memperingatkan bahwa, meskipun pasukan Rusia “terikat” di Ukraina, “Kita tidak dapat mengesampingkan kemungkinan serangan Rusia terhadap negara kita.”

    Selain meningkatkan anggaran pertahanan, Swedia memberikan Ukraina paket dukungan terbesarnya tahun ini, senilai sekitar $1,6 miliar.

    Jonson menggambarkan hal itu sebagai pesan kepada sekutunya: “Kita semua harus maju dan memberikan lebih banyak bantuan kepada Ukraina.”

    Ia menyebut dukungan terhadap Ukraina sebagai “hal yang benar dan cerdas untuk dilakukan karena hal itu juga merupakan investasi bagi keamanan kita sendiri karena taruhannya sangat besar.”

     

    (oln/BI/*)

  • Putin Hadiri Misa Paskah Ortodoks Usai Umumkan Gencatan Senjata di Ukraina

    Putin Hadiri Misa Paskah Ortodoks Usai Umumkan Gencatan Senjata di Ukraina

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin dan Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin bergabung dengan jamaah lainnya untuk kebaktian Paskah yang dipimpin oleh kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill, pendukung setia pimpinan Rusia itu. Putin menghadiri kebaktian Paskah tak lama setelah mengumumkan gencatan senjata.

    Dilansir Reuters, Minggu (20/4/2025), hal itu disampaikan Putin tak lama setelah mendeklarasikan gencatan senjata Paskah sepihak, yang menurut Kyiv hanya sekadar kata-kata karena pertempuran terus berlanjut.

    Putin dan Sobyanin berdiri di gereja utama Moskow, Katedral Kristus Sang Juru Selamat, sementara Kirill memimpin prosesi, seperti yang ditunjukkan dalam video kebaktian tersebut.

    Sambil memegang lilin merah tipis yang menyala dan mengenakan setelan jas gelap, kemeja putih, dan dasi merah seperti tahun-tahun sebelumnya, pemimpin Rusia itu membuat tanda salib beberapa kali ketika Kirill mengumumkan “Kristus telah bangkit.”

    Kebaktian yang dinyanyikan secara tradisional dimulai pada Sabtu larut malam dan berlangsung hingga Minggu dini hari.

    Bagi Putin, agama Ortodoks adalah inti dari pandangan dunianya dan ia selalu menghadiri kebaktian selama hari libur gereja besar. Bagi orang Rusia Ortodoks, Paskah adalah hari raya keagamaan yang paling penting.

    Dalam acara tersebut, Krill menyerukan agar “perdamaian yang langgeng dan adil dapat dibangun di hamparan luas wilayah Rus yang bersejarah,” kantor berita negara RIA melaporkan, yang merujuk pada wilayah abad pertengahan yang mencakup sebagian wilayah yang sekarang menjadi Ukraina, Belarus, dan Rusia.

    “Jika orang-orang mematuhi perintah hari raya ini, maka kehidupan akan benar-benar berbeda: kehidupan keluarga dan sosial dan –izinkan saya katakan ini– antarpemerintah.”

    Kirill sangat mendukung perang di Ukraina, yang kini memasuki tahun keempat. Ribuan orang telah tewas, sebagian besar dari mereka adalah warga Ukraina, dan jutaan orang terusir dari rumah mereka sejak Putin memerintahkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

    Lihat juga Video: Ukraina Diserang Rusia, Trump Kembali Salahkan Zelensky

    (yld/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin Umumkan ‘Gencatan Senjata Paskah’ Singkat, Ukraina Klaim Masih Diserang

    Putin Umumkan ‘Gencatan Senjata Paskah’ Singkat, Ukraina Klaim Masih Diserang

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata Paskah secara singkat terkait perang dengan Ukraina. Pihak Ukraina mengklaim wilayahnya masih diserang pascagencatan senjata itu.

    Dilansir CNN, Minggu (20/4/2025), Putin mengatakan “semua permusuhan” akan terhenti antara pukul 6 sore waktu Moskow pada Sabtu (11 pagi ET) dan tengah malam pada Senin (5 sore Minggu ET).

    “Kami berasumsi bahwa pihak Ukraina akan mengikuti contoh kami,” katanya, seraya menambahkan bahwa gencatan senjata akan membantu Rusia menentukan seberapa tulus Kyiv ingin mencapai gencatan senjata.

    Namun, hanya beberapa jam setelah pengumuman tersebut, pejabat Ukraina menuduh pasukan Rusia terus bertempur.

    “Menurut laporan panglima tertinggi, operasi penyerangan Rusia berlanjut di beberapa bagian garis depan dan artileri Rusia terus menembak,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya pada Sabtu malam.

    Ukraina menanggapi deklarasi gencatan senjata Putin tersebut dengan skeptis. Zelensky menyoroti Putin yang masih belum menyetujui usulan AS untuk gencatan senjata selama 30 hari.

    “Ini akan menunjukkan niat Rusia yang sebenarnya, karena 30 jam cukup untuk menjadi berita utama, tetapi tidak untuk langkah-langkah membangun kepercayaan yang nyata. Tiga puluh hari dapat memberi kesempatan bagi perdamaian,” katanya.

    Waktu pada pengumuman tersebut juga memicu beberapa pertanyaan karena muncul satu hari setelah pemerintahan Trump yangmengindikasikan kehabisan kesabaran terhadap Rusia dan Ukraina.

    Pengumuman Putin itu juga dilakukan hanya beberapa jam setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa pasukannya telah mengusir pasukan Ukraina dari salah satu tempat persembunyian terakhir mereka di wilayah Kursk Rusia, tempat Ukraina melakukan serangan mendadak tahun lalu. Namun Ukraina tetap skeptis dengan pengumuman tersebut.

    “Sayangnya, kami memiliki sejarah panjang tentang pernyataan (Putin) yang tidak sesuai dengan tindakannya… Rusia dapat menyetujui kapan saja proposal untuk gencatan senjata penuh dan tanpa syarat selama 30 hari, yang telah dibahas sejak Maret,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha di X.

    Serangan Terus Berlanjut

    Zelensky mengatakan pada Sabtu malam waktu setempat bahwa serangan terus berlanjut. Ia menyebut gencatan senjata Paskah Putin belum meluas ke wilayah Kursk dan Belgorod Rusia, tempat pasukan Ukraina beraksi.

    “Permusuhan terus berlanjut, dan serangan Rusia terus berlanjut. Artileri Rusia masih dapat terdengar di beberapa arah garis depan, terlepas dari janji pemimpin Rusia untuk tidak bersuara,” kata Zelensky dalam sebuah posting di X. “Pesawat nirawak Rusia sedang digunakan. Di beberapa daerah, situasinya menjadi lebih tenang.”

    Kepala administrasi militer regional Kherson, Oleksandr Prokudin, mengatakan pada Sabtu malam waktu setempat bahwa sebuah gedung tinggi di distrik Dniprovskyi di Kherson terbakar setelah diserang pesawat nirawak. Pesawat nirawak Rusia juga menyerang desa Urozhayne dan Stanislav, katanya.

    “Penembakan terus berlanjut dan warga sipil kembali diserang,” kata Prokudin. “Ini adalah konfirmasi lain bahwa Rusia tidak memiliki sesuatu yang sakral.”

    CNN telah menghubungi Kementerian Luar Negeri Rusia untuk memberikan komentar.

    Sirene serangan udara berbunyi di Kyiv dan beberapa daerah lain segera setelah pengumuman Putin, dengan administrasi militer kota tersebut memperingatkan adanya serangan pesawat nirawak Rusia. Para pejabat mendesak orang-orang untuk tidak meninggalkan tempat perlindungan sampai peringatan berakhir.

    (yld/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mendag Pastikan Tambahan Impor Pangan dari AS Tak Ganggu Program Swasembada

    Mendag Pastikan Tambahan Impor Pangan dari AS Tak Ganggu Program Swasembada

    Jakarta

    Pemerintah Indonesia menawarkan tambahan impor pangan dari Amerika Serikat (AS) sebagai upaya negosiasi untuk menurunkan tarif impor yang diterapkan Presiden AS Donald Trump. Meski begitu, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memastikan hal tersebut tidak mengganggu target swasembada pangan pada 2026.

    “Enggak, sama sekali nggak (ganggu),” kata Budi saat ditemui di Sarinah Mall, Jakarta Pusat, Minggu (20/4/2025).

    Budi mengatakan saat ini pemerintah Indonesia tengah melakukan negosiasi ke pemerintah AS. Dia pun menyebut perundingan ini ditargetkan selesai dalam kurun waktu 2 bulan.

    “Kan kemarin sampaikan dua bulan harus selesai kan. Jadi kita tunggu aja kan kita belum tahu apa namanya, negosiasinya kan belum, (masih) berjalan ya,” terang Budi.

    Budi pun menegaskan pihaknya telah mempersiapkan komoditas pangan apa saja yang akan ditambah impor dari AS. Namun, ia enggan menyebut komoditas yang akan diimpor dari AS sebab negosiasinya masih berlangsung.

    “Ya masih, jadi kalau dari kita masih sudah mempersiapkan. Mungkin saya belum ngomong dulu ya, sebab kami persiapkan semua termasuk strategi seperti apa, tapi nantikan ketemu tim negosiasi kita dengan Amerika. Nah itu baru dibahas lebih detail, tapi yang namanya negosiasi kita, nggak ada ngomong dulu deh,” terang Budi.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Airlangga menjamin tambahan impor pangan dari AS tidak akan membuat produk impor banjir di dalam negeri dan melemahkan usaha swasembada energi. Sebab Indonesia hanya akan mengalihkan asal pasar produk impor pangannya saja.

    Misalnya, produk gandum dan kedelai, baik kedelai utuh maupun olahan susu kedelai, selama ini Indonesia mengimpor produk tersebut dari berbagai negara seperti Ukraina dan Australia. Kini Indonesia mengurangi pembelian dari negara tersebut dan memfokuskan pembelian gandum dan kedelai dari Amerika Serikat.

    Jadi, jumlah total produk impor kedelai tidak akan meningkatkan di Indonesia. Sementara upaya peningkatan produksi dalam negeri untuk swasembada juga akan terus meningkat.

    “Swasembada pangan tidak akan terganggu dengan apa yang dibeli dari AS. Karena selama ini baik itu gandum, soya bean, dan soya bean milk kita impor tak hanya dari dari AS, tapi dari Australia, Ukraina, dan negara lain. Kami hanya melakukan pengalihan impor untuk bahan baku pangan tersebut,” papar Airlangga dalam keterangan pers virtual, Jumat (18/4)

    (acd/acd)

  • 70 Tahun KAA Bandung refleksi strategis langkah diplomasi Indonesia

    70 Tahun KAA Bandung refleksi strategis langkah diplomasi Indonesia

    Sejumlah bendera negara peserta Konfrensi Asia Afrika (KAA) terpasang di belakang pengunjung yang berswafoto di ruang utama sidang Konfrensi Asia Afrika (KAA) di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/4/2025). Konferensi Asia Afrika tahun ini menjadi peringatan ke-70 sejak pertama kali dilaksanakan pada 18 April 1955 yang diikuti 29 negara di Gedung Merdeka itu bertujuan sebagai solidaritas, persatuan serta menggelorakan semangat bagi negara-negara Asia dan Afrika dalam menyelesaikan masalah global. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/Spt. (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

    70 Tahun KAA Bandung refleksi strategis langkah diplomasi Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 20 April 2025 – 07:35 WIB

    Elshinta.com – Semangat Konferensi Asia-Afrika di Bandung (1955) semakin relevan di tengah ketidakpastian global, terutama yang dipicu rivalitas antara Amerika Serikat (AS) dan China. Itu sebabnya negara-negara Dunia Selatan perlu mendorong kerja sama lebih erat dan strategis. Di tengah perubahan tatanan global, semangat Konferensi Asia Afrika (KAA), justru semakin relevan.

    Dunia Selatan perlu mengaktualisasikan semangat Deklarasi Bandung, agar selaras dengan situasi global mutakhir. Upaya itu kian penting, mengingat akhir-akhir ini relasi dunia lebih diwarnai pendekatan unilateral, terutama oleh kekuatan-kekuatan utama dunia. Dalam peta politik global seperti itu, Deklarasi Bandung 1955 yang salah satu poinnya menyatakan negara Asia-Afrika memiliki hak menentukan nasib sendiri, masih terasa relevan.

    KAA sendiri berlangsung pada 18-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung. KAA dihadiri oleh 29 negara, dengan Indonesia dan India sebagai motornya. Kesepakatan penting dari KAA yang selalu aktual adalah, negara partisipan menyatakan, mereka bebas dari kolonialisme, imperialisme, termasuk juga kemiskinan, ketidaktahuan, dan ketakutan.

    Mendorong perdamaian

    Dalam rangkaian lawatan ke kawasan Timur Tengah baru-baru ini, masing-masing ke Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar dan Jordania, Presiden Prabowo kembali menegaskan komitmen Indonesia pada prinsip politik luar negeri yang bebas-aktif dan netral, sekaligus mengedepankan hubungan damai dengan semua negara. Pernyataan itu disampaikan dalam sesi ADF Talk pada Antalya Diplomacy Forum (ADF) 2025, di Antalya, Turki (Jumat, 11/4).

    Presiden Prabowo menjelaskan bahwa prinsip ini telah menjadi landasan diplomasi Indonesia sejak era pendiri bangsa, termasuk ketika Indonesia bersama India, Mesir, dan Yugoslavia mempelopori Gerakan Non-Blok pada 1961.

    “Rakyat kami tidak ingin terlibat dalam aliansi atau blok militer manapun. Kami memilih netral,” tegasnya. Prabowo juga mengutip filosofi kuno Asia yang dipegang teguh dalam kebijakan luar negeri Indonesia: “Seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak.”

    Prinsip ini menurut Prabowo, menjadi kunci menjaga stabilitas dan perdamaian. Presiden mencontohkan bagaimana prinsip serupa diterapkan dalam ASEAN, di mana negara-negara anggota memilih dialog daripada konflik meski memiliki perbedaan. “Kita lebih memilih bicara, bicara, dan bicara. Meski terkadang membosankan, itu lebih baik daripada bertikai,” ucap Prabowo.

    Presiden Prabowo menegaskan visinya untuk menjadikan Indonesia sebagai mediator dan jembatan dalam hubungan internasional, khususnya di antara negara-negara besar. Indonesia ingin menjaga hubungan baik dengan semua kekuatan global, sekaligus mengharapkan penghormatan yang sama terhadap kedaulatan masing-masing. Komitmen ini tercermin dalam kebijakan “bertetangga baik” yang menjadi pilar diplomasi Indonesia sejak awal kepemimpinannya.

    Selaras dengan gagasan Prabowo (selaku Menhan) saat berbicara dalam forum Shangri-La Dialogue, pertengahan tahun lalu di Singapura, bahwa baik di kawasan maupun global, Indonesia akan lebih memosisikan diri sebagai “tetangga yang baik” (good neighbour policy).

    Di kawasan, kebijakan ini mengakar pada nilai-nilai Asia yang lebih menitikberatkan pada sisi harmoni daripada keakuan, lebih pada rasa ketimbang semata-mata rasio. Gagasan Prabowo berbasis pada tradisi di negeri kita, bahwa tetangga merupakan pihak yang dekat, yang akan menolong kita ketika sedang menghadapi kesulitan. Tetangga yang akan segera datang menolong, bukan saudara kandung yang tinggal berjauhan.

    Good neighbour policy diyakini bisa diterapkan dalam kehidupan bernegara. Seperti sikap saling menghormati dan menghargai, menjadi opsi untuk penyelesaian seandainya ada sengketa wilayah, sebagaimana ketegangan di LCS (Laut Cina Selatan) beberapa waktu lalu.

    Muhibah Prabowo ke Timur Tengah (termasuk Turki) sejatinya juga sejalan dengan kebijakan politik luar negeri (polugri) bebas aktif. Sehingga perjalanan Prabowo menemui pemimpin negara sahabat dan terlibat dalam sejumlah konferensi internasional sesuai dengan prinsip bebas aktif tersebut.

    Bebas – aktif sudah menjadi prinsip polugri RI sejak lama. Bebas mengacu pada keleluasaan memilih langkah diplomasi sesuai kepentingan nasional tanpa tekanan dari pihak asing. Aktif merujuk kontribusi Indonesia dalam upaya perdamaian dunia. Prabowo memastikan, sebagai negara nonblok, Indonesia tidak akan berpihak kepada poros tertentu. Menurut Prabowo, Indonesia akan lebih mengedepankan sikap saling menghormati eksistensi, martabat dan kedaulatan setiap negara.

    Tokoh global

    Langkah Presiden Prabowo untuk berperan aktif dan konstruktif untuk mencari solusi atas problem kemanusiaan di dunia patut diapresiasi. Meski secara geografis, lokasi Indonesia jauh dari Timur Tengah, sebagai negara Muslim terbesar, Indonesia bisa menjadi aktor penting dalam mencari solusi damai sehubungan krisis berlarut di Timur Tengah.

    Setiap pemimpin tentu memiliki idealisme, kebijakan, dan pendekatan berbeda dalam melaksanakan hubungan luar negeri. Satu hal yang pasti, para pemimpin ingin melihat kehidupan rakyatnya lebih baik dan citra negaranya dihormati dalam pergaulan politik dunia.

    Prabowo yang berlatar belakang militer, mungkin saja lebih tertarik pada isu pertahanan – keamanan dan geopolitik di kawasan. Dengan rekam jejaknya yang panjang dalam atmosfer internasional, bahkan sejak masih belia, diperkirakan Prabowo akan lebih aktif menyuarakan kepentingan Indonesia di konferensi internasional dan forummultilateral.

    Politik luar negeri bebas aktif yang secara konsisten dipilih pemerintah Republik Indonesia diyakini akan hadir dalam bentuk yang berbeda di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Prabowo bakal membawa gaya diplomasi kebijakan luar negeri yang lebih aktif, aspiratif, tapi juga sekaligus lebih tegas.

    Dengan pendekatan seperti itu, sangat mungkin Indonesia akan memainkan peran yang lebih besar dan strategis di tengah situasi geopolitik global yang amat dinamis. Indonesia juga akan lebih kuat memosisikan diri di antara dua kekuatan raksasa dunia, AS dan Tiongkok, tidak sekadar menjadi mitra dagang yang kemudian terjebak dalam ketergantungan berlebihan terhadap dua poros tersebut.

    Pada saat yang sama, momentum tersebut bisa dimaksimalkan oleh Indonesia untuk menanam fondasi hubungan yang lebih kuat dengan kekuatan besar dunia, tanpa mesti menggadaikan sikap politik nonblok yang tetap dipegang teguh. Lawatan Presiden Prabowo ke sejumlah negara untuk pertemuan bilateral dan multilateral itu patut didukung sebagai langkah awal penerapan kebijakan luar negeri Indonesia.

    Ada harapan besar bahwa di pemerintahan Prabowo, Indonesia akan mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam dinamika global yang penuh ketegangan geopolitik maupun ekonomi. Yang pertama dan utama, sesuai dengan konstitusi yang mengamanatkan prinsip antipenjajahan, tentu saja pemerintah Indonesia mesti menggarisbawahi isu penindasan yang terjadi di Palestina.

    Presiden harus menyuarakan dengan lantang penolakan terhadap Israel yang telah menjajah Palestina, bahkan diduga melakukan genosida.

    Harus diakui, ketegangan politik di Timur Tengah, juga perang yang belum mereda antara Rusia dan Ukraina, punya dampak signifikan, terutama pengaruhnya terhadap kebutuhan energi dan pangan bagi negara-negara di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, hampir semua negara di dunia termasuk Indonesia sudah merasakan imbasnya.

    Ikhtiar Prabowo juga mendapat apresiasi dari komunitas internasional. Indonesia juga bukan negara adidaya.

    Namun dengan pengetahuan dan keaktifan Presiden Prabowo membangun dukungan dan kepercayaan para pemimpin global, kiranya kita layak berharap setidaknya Prabowo akan mampu memaksimalkan kekuatan dan kontribusi Indonesia dalam penyelesaian krisis global, baik politik maupun ekonomi.

    Presiden Prabowo Subianto bersama sembilan presiden dan perdana menteri dari berbagai negara diprediksi menjadi pemimpin dunia berpengaruh, baik di tingkat kawasan maupun global, menurut harian terbesar di Singapura The Straits Times.

    Dalam artikel berjudul “Meet the 10 world leaders to watch in 2025” yang disiarkan The Straits Times, awal Januari lalu, Prabowo masuk daftar 10 pemimpin yang menjadi tokoh global bersama Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri (PM) China Xi Jinping, PM Jepang Shigeru Ishiba, PM India Narendra Modi, Presiden Rusia Vladimir Putin, PM Australia Anthony Albanese, dan PM Malaysia Anwar Ibrahim.

    Ada beberapa aspek yang menjadi sorotan The Straits Times, sehingga Prabowo masuk daftar pemimpin dunia yang diprediksi mempengaruhi dinamika di kawasan regional dan global. Dalam artikelnya itu, Prabowo dinilai berpeluang akan menjadi sosok yang dominan dalam kepemimpinan di kawasan.

    The Straits Times menyebut beberapa langkah tegas pemerintahan Prabowo dalam beberapa forum-forum multilateral, misalnya saja keinginan Indonesia untuk bergabung sebagai anggota penuh BRICS. The Straits Times lanjut menilai Presiden Prabowo tak ragu untuk menempuh pendekatan luar negeri yang berbeda dari pendahulunya, termasuk di antaranya memperkuat hubungan dan meningkatkan kerja sama antara Indonesia dengan Rusia dan China.

    Sumber : Antara