Negara: Ukraina

  • Kontroversi Rusia Beri Insentif Uang ke Pelajar yang Hamil

    Kontroversi Rusia Beri Insentif Uang ke Pelajar yang Hamil

    Jakarta

    Skema baru yang memberikan insentif berupa uang kepada perempuan yang hamil, baik di tingkat mahasiswi hingga siswi sekolah, telah memicu kontroversi di Rusia.

    Para kritikus mengatakan bahwa skema ini berisiko mendorong kehamilan di kalangan remaja di tengah angka kelahiran yang sedang menurun drastis di negara itu.

    Sejak Januari, menurut perhitungan BBC Rusia, ada 27 wilayah yang telah meluncurkan program mahasiswi hamil dapat mengeklaim insentif ini satu kali.

    Di sebagian besar wilayah, perempuan berusia di bawah 25 tahun memenuhi syarat. Jumlahnya bervariasi antar wilayah, tetapi di banyak daerah sebesar 100.000 rubel (sekitar Rp20 juta).

    Kebijakan dari Kementerian Tenaga Kerja Rusia pada Februari ini mencakup ketentuan pembayaran kepada siswi hamil sebagai bagian dari “program regional untuk meningkatkan angka kelahiran”.

    ‘Tragedi bukan heroisme’

    Terdapat tiga daerah yang paling kontroversial dalam menjalankan skema ini, yaitu di wilayah Oryol, Bryansk, dan Kemerovo.

    Mereka telah memperluas skema insentif hamil ini hingga mencakup siswi sekolah, yang berarti berlaku untuk remaja berusia 18 tahun atau lebih muda.

    Ksenia Goryacheva, seorang anggota Duma (parlemen) Rusia yang loyal kepada pemerintahan Presiden Vladimir Putin, mengkritik kebijakan ini.

    Getty ImagesTahun lalu merupakan tahun kelahiran anak paling sedikit di Rusia dalam 25 tahun terakhir.

    “Ketika seorang anak melahirkan anak, itu bukanlah heroisme, melainkan tragedi,” katanya.

    “Jangan gunakan kepolosan anak-anak sebagai cara untuk memperbaiki statistik demografi.”

    Namun, anggota Duma yang terkenal kerap mengadvokasi hak-hak keluarga, Nina Ostanina memandang insentif itu harusnya dilihat sebagai upaya “propaganda [melawan] terjadinya kelahiran dini”, yang menurutnya bertentangan dengan “nilai-nilai tradisional”.

    Mungkin Anda tertarik:

    Ia menekankan bahwa kebijakan pemerintah itu tidak berusaha untuk mendorong perempuan di bawah usia 18 tahun melahirkan.

    Gubernur Oryol, Andrey Klychkov mengatakan langkah tersebut harus dianggap sebagai “dukungan yang terukur” bagi orang-orang yang “menghadapi situasi kehidupan yang sulit, disetujui di tingkat federal dan bukan berita yang meragukan untuk tajuk utama yang dramatis”.

    ‘Bencana bagi bangsa’

    Tahun lalu, Rusia mencatatkan jumlah kelahiran anak paling sedikit dalam 25 tahun terakhir, yaitu hanya 1,2 juta jiwa.

    Pada Juli, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menggambarkan angka kelahiran itu “sangat rendah’ dan “bencana bagi masa depan bangsa”.

    Badan statistik Rusia, Rosstat memperkirakan bahwa pada 2046, populasi negara itu dapat turun menjadi 139 juta, dari 146 juta pada awal 2023.

    Demografi telah menjadi tema dalam pidato-pidato Presiden Rusia Vladimir Putin selama bertahun-tahun.

    Dalam pidatonya pada Desember silam, ia mengatakan bahwa “meningkatkan situasi demografi, mendukung angka kelahiran dan keluarga besar” adalah “tujuan nasional prioritas kita.”

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi rumah sakit bersalin pada 2013. Dia sering berbicara tentang tingkat kelahiran di negaranya. (Getty Images)

    Seruan bagi perempuan untuk memulai keluarga lebih awal juga meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

    Dalam sebuah konferensi nasional pada Februari, profesor Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Igor Kogan, menyatakan bahwa pengalaman seksual pertama gadis Rusia yang menurutnya biasanya terjadi pada usia 16 tahun harus “berakhir dengan kehamilan dan persalinan yang sukses”.

    Ia kemudian mengklarifikasi bahwa yang ia maksud adalah usia “normal”, untuk hal ini adalah antara 19 dan 22 tahun.

    Modal persalinan

    Sejauh ini, hanya sejumlah kecil perempuan yang telah menerima skema insentif tersebut.

    BBC telah mengumpulkan catatan dari 66 siswi hamil sejak Januari yang telah menerima pembayaran antara 20.000 rubel (sekitar Rp20 juta) dan 150.000 rubel (sekitar Rp30 juta) di berbagai wilayah Rusia.

    Menteri Tenaga Kerja Anton Kotyakov mengatakan pada April bahwa pembayaran tersebut tidak dimaksudkan untuk mendorong kelahiran dini, tetapi untuk mendukung ibu-ibu muda dalam situasi sulit.

    “Dukungan negara harus ditujukan kepada semua ibu yang membutuhkannya. Pada usia berapa pun, kita tidak boleh membiarkan seseorang sendirian dengan situasi kehidupan yang mereka hadapi.”

    Pembayaran baru tersebut menambah program yang sudah ada, termasuk “modal bersalin”pembayaran yang diperkenalkan pada 2007, yang awalnya diberikan untuk anak kedua, tetapi kemudian diperluas mencakup anak pertama.

    Setiap keluarga menerima sekitar 690.000 rubel (sekitar Rp140 juta) untuk bayi pertama mereka dan 222.000 rubel (setara Rp45 juta) untuk anak kedua mereka.

    Pembayaran baru kepada mahasiswi dan siswi sekolah merupakan tambahan dari ini.

    Tren yang meluas

    Penurunan angka kelahiran, dan perempuan yang memulai keluarga di usia lanjut, merupakan sebuah tren yang telah meluas, terutama di negara-negara yang lebih maju dan kaya.

    Namun di Rusia, jumlah kelahiran menurun drastis selama kekacauan ekonomi dan politik pasca-Soviet pada 1990-an, dari dua juta pada 1990 menjadi 1,2 juta pada 1999.

    Jumlahnya meningkat lagi setelah tahun 2000, tetapi menurun sejak 2016sebagian karena generasi yang lahir pada 1990-an lebih sedikit, juga karena jumlah anak yang lahir per seorang perempuan telah menurun.

    Tingkat kesuburan Rusia berada di sekitar 1,4 anak per perempuandi atas Italia yang sebesar 1,2, tetapi di bawah Prancis yang sebesar 1,8, menurut angka OECD 2022.

    Agar negara-negara dapat mempertahankan populasi merekatidak memperhitungkan imigrasitingkatnya harus berada di sekitar 2,1.

    Namun, baru-baru ini di Rusia, beberapa pengamat menunjuk ke perang Ukraina sebagai faktor lainnya, dengan memperhatikan ketidakpastian ekonomi, serta banyaknya pria Rusia yang dikerahkan untuk berperang atau yang telah meninggalkan negara itu untuk menghindari wajib militer.

    ‘Lonjakan lalu penurunan’

    Para ahli mengatakan upaya pemerintah untuk mengubah tren demografi jarang berhasil dalam jangka panjang.

    “Upaya untuk menstimulasi angka kelahiran anak pertama tidak pernah berhasil di mana pun, baik di Rusia maupun di luar negeri dalam beberapa dekade terakhir,” kata demografer independen Rusia, Alexey Raksha.

    Namun, ia mengatakan bahwa pengenalan modal bersalin untuk anak kedua pada awalnya meningkatkan angka kesuburan di Rusia.

    John Ermisch, seorang profesor emeritus demografi keluarga di Universitas Oxford, mengatakan dampak insentif finansial biasanya bersifat sementara: “Anda mendapatkan lonjakan singkat, lalu penurunan.”

    Para ahli mengatakan keamanan finansial adalah faktor penting dalam keputusan untuk memiliki bayi. (Getty Images)

    Ia bahkan lebih skeptis tentang gagasan untuk mencoba meningkatkan angka kelahiran di kalangan perempuan di bawah usia 20 tahun.

    “Di Inggris dan AS, tujuannya adalah untuk mengurangi kehamilan remaja, karena hal itu sering kali menyebabkan masalah sosial dan membahayakan kesehatan ibu, bukan untuk keluarga yang lebih besar, seperti yang diharapkan oleh beberapa pemerintah,” katanya.

    Kedua ahli mengatakan keamanan finansial yang lebih luas memainkan peran penting.

    “Tanpa rasa stabilitas,” kata Prof Ermisch, perempuan “tidak akan melahirkan dengan jumlah [insentif] uang berapa pun”.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Drone Ukraina Menerobos Jauh ke Dalam Teritorial Rusia, Pabrik Senjata Pasukan Moskow Ludes Terbakar – Halaman all

    Drone Ukraina Menerobos Jauh ke Dalam Teritorial Rusia, Pabrik Senjata Pasukan Moskow Ludes Terbakar – Halaman all

    Drone Ukraina Menerobos Jauh ke Dalam Teritori Rusia, Pabrik Senjata Pasukan Moskow Ludes Terbakar

    TRIBUNNEWS.COM – Ukraina mengklaim, militer mereka telah menyerang lokasi pabrik persenjataan dan militer yang terletak jauh di dalam teritori Rusia pada Selasa (29/4/2025) kemarin.

    Ukraina menyebut, serangan dilakukan menggunakan pesawat tak berawak jarak jauh.

    “Serangan memicu kebakaran dan menyebabkan kerusakan di fasilitas tersebut,” kata sumber keamanan Ukraina dilansir BI, Jumat (2/5/2025).

    Sumber di Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan, militernya meluncurkan serangan pesawat nirawak ke Pabrik Pembuatan Instrumen Murom, sekitar 180 mil sebelah timur Moskow di wilayah Vladimir. 

    “Fasilitas tersebut memproduksi perangkat penyalaan amunisi dan suku cadang untuk angkatan laut dan penerbangan militer Rusia,” kata laporan BI.

    Sumber SBU mengatakan serangan itu menyebabkan lima ledakan di pabrik dan memicu kebakaran, yang konon telah merusak dua bangunan di fasilitas itu.

    “Rekaman video dan gambar lokal tampak memperlihatkan kebakaran itu,” tambah laporan BI.

    Alexander Avdeev, gubernur wilayah Vladimir, mengatakan bahwa “kebakaran besar” membakar gudang di sebuah pabrik di Murom.

    Ia mengatakan tidak ada korban jiwa, dan puluhan petugas tanggap darurat berhasil memadamkan api.

    Kemudian, dalam sebuah unggahan di Telegram, Avdeev mengatakan bahwa beberapa drone telah ditembak jatuh oleh sistem perang elektronik Rusia.

    Salah satu drone yang jatuh menyebabkan kebakaran di gudang, katanya, dan melaporkan bahwa dua bangunan rusak akibat serangan itu.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pihaknya mencegat tiga pesawat nirawak Ukraina di atas wilayah Vladimir pada Selasa malam.

    Kiev belum memberikan komentar publik mengenai serangan itu. BI tidak dapat mengonfirmasi secara independen rincian insiden tersebut.

    SERANGAN DRONE UKRAINA – Gambar yang diambil dari tangkapan layar YouTube New York Post pada Kamis (20/3/2025) menunjukkan kebakaran di lapangan udara Rusia. (Tangkap layar YouTube New York Post)

    Serangan Ukraina Makin Dalam ke Wilayah Rusia

    Pabrik Murom, yang masuk dalam daftar sanksi Ukraina dan Eropa, memainkan “peran penting” dalam mendukung mesin perang Rusia, sumber keamanan Ukraina menjelaskan.

    Mereka mengatakan “SBU terus bekerja secara efektif untuk tujuan militer yang sah di wilayah Federasi Rusia.”

    Serangan ini menandai serangan mendalam terbaru Ukraina terhadap Rusia.

    Kiev telah menggunakan rudal dan pesawat nirawak jarak jauh produksi dalam negeri untuk menyerang lokasi militer dan energi, termasuk fasilitas penyimpanan amunisi, pabrik produksi senjata, lapangan terbang, dan terminal minyak.

    Insiden terbaru ini menandai kemunduran lain bagi militer Rusia di wilayah Vladimir.

    Minggu lalu, sebuah depot amunisi besar di daerah tersebut terbakar dan meledak.

     

     

    (oln/bi/*)

     

  • Badai Pasir Hantam Israel, Aktivitas Lumpuh Kualitas Udara Anjlok Gegara Awan Debu Besar – Halaman all

    Badai Pasir Hantam Israel, Aktivitas Lumpuh Kualitas Udara Anjlok Gegara Awan Debu Besar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setelah dilanda kebakaran hutan yang membakar ribuan hektar lahan di wilayah Yerusalem, kini Israel dihadapkan dengan bencana badai pasir.

    Dari cuplikan video yang beredar di sosial media, terlihat badai pasir dahsyat menghantam wilayah Beersheba di Gurun Negev Israel selatan.

    Dalam video singkat itu menunjukkan kota gurun Beersheba secara bertahap ditelan oleh awan debu besar. 

    Tampak pula langit yang seharusnya berwarna biru berubah menjadi oranye dan abu-abu.

    Sementara unggahan video dari Channel 12 yang memperlihatkan para tentara Israel yang sedang berjuang menutup gerbang pangkalan militer saat badai pasir melanda.

    “Beginilah penampakan Pangkalan Shivta (di Negev) malam ini di tengah badai pasir yang tidak biasa,” kata saluran televisi Israel tersebut.

    Kondisi ini membuat kota-kota di Israel diliputi suasana yang mencekam dan berbahaya, karena kualitas udara yang terus buruk.

    Adapun Yerusalem dan Tel Aviv, tercatat sebagai yang terburuk di dunia, dengan konsentrasi partikel debu halus (PM2.5) mencapai level berbahaya.

    Belum dirinci apakah badai ini menyebabkan korban jiwa, namun mengutip Anadolu badai pasir membuat jarak pandang menjadi minim.

    Orang-orang yang sudah berada di jalan, memilih untuk meninggalkan mobil mereka di jalanan dan mencari perlindungan.

    Masyarakat pun dihimbau untuk tidak keluar rumah karena bisa membahayakan keselamatan mereka.

    Selain itu badai pasir dan debu yang terus menerus terjadi di khawatirkan mengubur vegetasi, mencemari air, dan menurunkan kesuburan tanah.

    Badai pasir ini menunjukkan bagaimana perubahan iklim memperparah bencana alam dan dampaknya pada semua aspek kehidupan.

    Israel Lumpuh

    Lebih lanjut imbas badai pasir besar dan kebakaran hutan yang terus meluas membuat Israel hampir lumpuh.

    Pemerintah memerintahkan channel-channel televisi untuk menunda perayaan kemerdekaan Israel yang seharusnya dirayakan pada Rabu, 30 April hingga Kamis, 1 Mei 2025.

     “Hari Kemerdekaan,” yang menandai berdirinya Israel pada tahun 1948, bertepatan dengan peringatan Nakba bagi warga Palestina — pemindahan massal warga Palestina selama periode ketika geng-geng Zionis melakukan pembantaian terhadap warga sipil.​​​​​​​

    Israel kemudian mendeklarasikan status darurat nasional, memerintahkan Otoritas penyelamat Israel mengevakuasi penduduk dari beberapa kota di Israel seiring dengan kebakaran hutan yang meluas.

    Israel Minta Bantuan Dunia

    Pasca dilanda badai dan kebakaran, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menghubungi lebih dari selusin negara untuk meminta bantuan pemadaman kebakaran internasional.

    Permintaan ini diajukan Netanyahu demi mempercepat proses pemadaman api yang telah melanda wilayah Yerusalem hingga Tel Aviv.

    Hingga membakar sekitar 5.000 hektar lahan serta memicu gangguan signifikan terhadap kegiatan nasional Israel.

    Mengutip laporan APNews, setidaknya sudah ada beberapa negara sekutu yang telah mengirimkan bantuan ke Israel.

    Di antaranya ada Italia, Kroasia, Spanyol, Prancis, Ukraina, dan Rumania yang mengirimkan sejumlah pesawat untuk membantu memadamkan api.

    Langkah serupa juga turut dilakukan beberapa negara lain seperti Makedonia Utara, Mesir dan Siprus yang mengirimkan pesawat pengebom air, pada Kamis, 1 Mei 2025.

    Bantuan ini diterjunkan sebagai bentuk solidaritas kemanusian serta kepentingan geografis dan keamanan langsung yang dipandang sebagai langkah diplomasi lunak, meskipun hubungan politiknya sangat kompleks.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Stabilitas ASEAN tak terganggu dengan dinamika geopolitik global

    Stabilitas ASEAN tak terganggu dengan dinamika geopolitik global

    Dokumentasi – Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono. (ANTARA/HO-MPR)

    MPR: Stabilitas ASEAN tak terganggu dengan dinamika geopolitik global
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 02 Mei 2025 – 12:31 WIB

    Elshinta.com – Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menekankan bahwa stabilitas ASEAN tidak terganggu dengan dinamika geopolitik global yang terjadi saat ini dengan menjunjung nilai-nilai dasar netralitas dan persatuan.

    “Komitmen ASEAN terhadap multilateralisme dan penyelesaian konflik secara damai telah berkontribusi pada stabilitas di Asia Tenggara. Dengan tetap netral dan bersatu, kami memastikan bahwa geopolitik global tidak mengganggu stabilitas Asia Tenggara,”  kata Ibas, sapaan karibnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Hal tersebut disampaikannya ketika menjadi Guest Lecture dengan Topik “Navigating a Changing World: ASEAN’s Path to Stability and Prosperity” di Auditorium Faculty of Business & Economics Universiti Malaya, beberapa waktu lalu. Menurut dia, kondisi geopolitik saat ini mengalami perubahan besar dan mempengaruhi semua masyarakat dunia. Misalnya, konflik Rusia-Ukraina yang mempengaruhi kenaikan harga minyak dan pangan.

    Selain itu, dia menyoroti soal ketegangan Amerika Serikat dan China sebagai elemen dunia multipolar yang memaksa banyak negara berkembang berada dalam tekanan untuk memilih pihak atau blok tertentu.

    “Sekarang dengan beberapa negara adikuasa, bukan hanya satu atau dua. Karena persaingan ini, negara seperti Malaysia, Indonesia, terkadang merasa tertekan untuk memilih satu pihak,” ucapnya.

    Namun, dia menekankan dengan prinsip netralitas dan persatuan yang menjadi nilai dasar maka ASEAN secara konsisten menolak tekanan untuk berpihak dalam konflik adikuasa.

    “Jawaban ASEAN pada dasarnya adalah tidak. Tidak, terima kasih. Kami tidak ingin memihak di antara negara-negara besar. Keamanan kami berasal dari persatuan dan netralitas. Kami mengingat nilai-nilai dasar ASEAN, yaitu netralitas, persatuan, dan saling menghormati,” tuturnya.

    Dia menyebut ketika negara-negara adikuasa dunia bersaing maka tujuan ASEAN adalah untuk tetap stabil dan damai, serta menjaga keamanan kesejahteraan kawasan.

    “Kami ingin berteman dengan semua orang dan tidak bermusuhan dengan siapa pun. Di Indonesia, kami sering mengatakan sejuta teman dan nol musuh, ‘a million friends and zero enemies’. Artinya, kami lebih memilih dialog dan kerja sama daripada konflik,” katanya.

    Dia pun menekankan bahwa ASEAN berkomitmen untuk tetap netral dan menjalin hubungan baik dengan semua negara.

    “ASEAN paling kuat jika berdiri bersama. Persatuan adalah jalan kita menuju keamanan, kemajuan dan kesejahteraan. Kami ingin ASEAN menjadi platform untuk kerja sama, bukan arena persaingan negara-negara besar,” paparnya.

    Sebab, menurut dia, kekuatan ASEAN terletak pada kemampuannya untuk bersatu dan bertindak sebagai jembatan antarkekuatan global yang mendorong dialog serta kerja sama demi menjaga stabilitas dan kemakmuran bersama.

    “Ketika negara-negara ASEAN berbicara dengan satu suara, kita bisa menjadi pemain di meja, bukan hanya pion dalam permainan orang lain,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Video: AS Dapat Akses “Istimewa” ke Logam Tanah Jarang Ukraina

    Video: AS Dapat Akses “Istimewa” ke Logam Tanah Jarang Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat dan Ukraina resmi menandatangani kesepakatan penting pada Rabu 30 April 2025 yang memberikan Amerika Serikat akses istimewa terhadap mineral-mineral kritis di Ukraina, termasuk logam tanah jarang.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Jumat, 02/05/2025) berikut ini.

  • MPR: Stabilitas ASEAN tak terganggu dengan dinamika geopolitik global

    MPR: Stabilitas ASEAN tak terganggu dengan dinamika geopolitik global

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menekankan bahwa stabilitas ASEAN tidak terganggu dengan dinamika geopolitik global yang terjadi saat ini dengan menjunjung nilai-nilai dasar netralitas dan persatuan.

    “Komitmen ASEAN terhadap multilateralisme dan penyelesaian konflik secara damai telah berkontribusi pada stabilitas di Asia Tenggara. Dengan tetap netral dan bersatu, kami memastikan bahwa geopolitik global tidak mengganggu stabilitas Asia Tenggara,” kata Ibas, sapaan karibnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Hal tersebut disampaikannya ketika menjadi Guest Lecture dengan Topik “Navigating a Changing World: ASEAN’s Path to Stability and Prosperity” di Auditorium Faculty of Business & Economics Universiti Malaya, beberapa waktu lalu.

    Menurut dia, kondisi geopolitik saat ini mengalami perubahan besar dan mempengaruhi semua masyarakat dunia. Misalnya, konflik Rusia-Ukraina yang mempengaruhi kenaikan harga minyak dan pangan.

    Selain itu, dia menyoroti soal ketegangan Amerika Serikat dan China sebagai elemen dunia multipolar yang memaksa banyak negara berkembang berada dalam tekanan untuk memilih pihak atau blok tertentu.

    “Sekarang dengan beberapa negara adikuasa, bukan hanya satu atau dua. Karena persaingan ini, negara seperti Malaysia, Indonesia, terkadang merasa tertekan untuk memilih satu pihak,” ucapnya.

    Namun, dia menekankan dengan prinsip netralitas dan persatuan yang menjadi nilai dasar maka ASEAN secara konsisten menolak tekanan untuk berpihak dalam konflik adikuasa.

    “Jawaban ASEAN pada dasarnya adalah tidak. Tidak, terima kasih. Kami tidak ingin memihak di antara negara-negara besar. Keamanan kami berasal dari persatuan dan netralitas. Kami mengingat nilai-nilai dasar ASEAN, yaitu netralitas, persatuan, dan saling menghormati,” tuturnya.

    Dia menyebut ketika negara-negara adikuasa dunia bersaing maka tujuan ASEAN adalah untuk tetap stabil dan damai, serta menjaga keamanan kesejahteraan kawasan.

    “Kami ingin berteman dengan semua orang dan tidak bermusuhan dengan siapa pun. Di Indonesia, kami sering mengatakan sejuta teman dan nol musuh, ‘a million friends and zero enemies’. Artinya, kami lebih memilih dialog dan kerja sama daripada konflik,” katanya.

    Dia pun menekankan bahwa ASEAN berkomitmen untuk tetap netral dan menjalin hubungan baik dengan semua negara.

    “ASEAN paling kuat jika berdiri bersama. Persatuan adalah jalan kita menuju keamanan, kemajuan dan kesejahteraan. Kami ingin ASEAN menjadi platform untuk kerja sama, bukan arena persaingan negara-negara besar,” paparnya.

    Sebab, menurut dia, kekuatan ASEAN terletak pada kemampuannya untuk bersatu dan bertindak sebagai jembatan antarkekuatan global yang mendorong dialog serta kerja sama demi menjaga stabilitas dan kemakmuran bersama.

    “Ketika negara-negara ASEAN berbicara dengan satu suara, kita bisa menjadi pemain di meja, bukan hanya pion dalam permainan orang lain,” kata dia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Zelensky Puji Kesepakatan Mineral dengan AS: Benar-benar Setara – Halaman all

    Zelensky Puji Kesepakatan Mineral dengan AS: Benar-benar Setara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memuji kesepakatan mineral yang baru saja ditandatangani antara Kyiv dan Washington.

    Zelensky menyebutnya sebagai perjanjian yang setara dan membuka peluang investasi besar bagi Ukraina.

    “Sekarang ini adalah perjanjian yang benar-benar setara yang menciptakan peluang bagi investasi yang cukup signifikan di Ukraina”, kata Zelensky, dikutip dari Al-Arabiya.

    Kesepakatan ini ditandatangani pada Rabu (30/4/2025) di Washington, DC, setelah berminggu-minggu negosiasi intens yang sempat memanas hingga menit-menit terakhir.

    Perjanjian tersebut memungkinkan Amerika Serikat dan Ukraina untuk bersama-sama mengembangkan sumber daya mineral penting yang dimiliki Ukraina. 

    Awalnya, Presiden AS Donald Trump menggambarkan kesepakatan ini sebagai semacam ‘pengembalian uang’ atas bantuan masa perang dari pemerintahan sebelumnya di bawah Joe Biden.

    Namun, Kyiv menegaskan bahwa perjanjian yang direvisi ini tidak ada hubungannya dengan utang masa lalu.

    “Sekarang ini adalah perjanjian yang benar-benar setara yang menciptakan peluang bagi investasi yang cukup signifikan di Ukraina,” ujar Zelenskyy dalam pidato hariannya pada Kamis (1/5/2025). 

    “Tidak ada utang dalam kesepakatan ini, dan akan dibuat sebuah dana-dana pemulihan yang akan diinvestasikan di Ukraina dan menghasilkan uang di sini,” imbuhnya.

    Penandatanganan kesepakatan dilakukan oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri Ukraina Yulia Svyrydenko.

    Bessent menyebut kemitraan ekonomi ini sebagai langkah ‘bersejarah’ yang sekaligus mengirimkan pesan kuat kepada Rusia tentang komitmen AS terhadap perdamaian di kawasan.

    Perjanjian Kesepakatan Mineral AS-Ukraina

    Di bawah kesepakatan ini, Dana Investasi Ulang Amerika Serikat-Ukraina akan dibentuk dan dikelola bersama secara setara.

    Ukraina tetap memegang kendali penuh atas sumber daya alamnya dan akan menentukan mineral apa yang akan dieksplorasi dan di mana lokasinya, dikutip dari Al Jazeera.

    AS akan berkontribusi melalui dana langsung atau bantuan militer baru, sementara Ukraina akan menyumbang 50 persen dari pendapatan eksploitasi sumber daya melalui lisensi baru di sektor mineral penting, minyak, dan gas.

    Svyrydenko menegaskan di media sosial bahwa perusahaan milik negara seperti Ukrnafta dan Energoatom tidak akan mengalami perubahan kepemilikan, dan pendapatan dari dana akan diperoleh murni dari proyek-proyek baru, bukan yang sudah berjalan. 

    Sebagai tambahan, baik AS maupun Ukraina sepakat bahwa kontribusi dan pendapatan dari dana ini tidak akan dikenakan pajak di kedua negara untuk memaksimalkan efisiensi investasi.

    Potensi Sumber Daya Ukraina

    Menurut Kementerian Ekonomi Ukraina, negara ini memiliki cadangan dari 22 dari 34 mineral kritis yang diklasifikasikan Uni Eropa.

    Termasuk titanium, zirkonium, grafit, litium, serta unsur tanah jarang (REE) seperti lantanum, serium, dan neodimium yang sangat penting untuk industri teknologi tinggi, pertahanan, kedirgantaraan, dan energi terbarukan. 

    Ukraina juga menyumbang sekitar 7 persen dari produksi titanium global dan memiliki cadangan litium yang sebagian besar belum dimanfaatkan, yang diperkirakan mencapai 500.000 ton, menjadikannya salah satu yang terbesar di Eropa.

    Kesepakatan ini bukan datang tanpa tantangan.

    Pertemuan antara Trump dan Zelenskyy di Gedung Putih pada Februari lalu bahkan sempat disebut-sebut sebagai “kacau”. 

    Ukraina kemudian menyewa firma hukum AS, Hogan Lovells, untuk membantu penyusunan kesepakatan.

    Namun akhirnya, kedua pihak berhasil mencapai kesepahaman yang disebut menguntungkan Ukraina dan AS.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Volodymyr Zelensky dan Amerika Serikat

  • 5 Populer Internasional: Citra Satelit Pangkalan Militer Baru Rusia – Kebakaran Hutan di Israel – Halaman all

    5 Populer Internasional: Citra Satelit Pangkalan Militer Baru Rusia – Kebakaran Hutan di Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kompilasi berita populer internasional dimulai dari pengungkapan pangkalan militer baru Rusia di dekat Finlandia, berdasarkan gambar citra satelit terbaru.

    Sementara itu, wilayah dekat Yerusalem yang dikuasi Israel, dilanda kebakaran hebat.

    Pemerintah Israel meminta bantuan internasional.

    Selengkapnya, berikut berita internasional terpopuler dalam 24 jam terakhir.

    1. Citra Satelit Ungkap Pangkalan Militer Baru Rusia Dekat Finlandia, NATO dalam Status Siaga

    Gambar satelit terbaru mengungkap aktivitas mencolok Rusia di dekat perbatasan Finlandia, memicu kekhawatiran di antara anggota NATO.

    Foto-foto udara tersebut memperlihatkan pembangunan pangkalan militer baru di wilayah Alakurtti, sebuah lokasi strategis hanya beberapa kilometer dari Lapland, Finlandia.

    Menurut laporan investigatif dari Yle News, media nasional Finlandia, gambar-gambar ini menunjukkan munculnya bangunan-bangunan baru dalam hitungan hari.

    Bangunan tersebut tampaknya dibuat menggunakan kerangka logam ringan dan atap plastik industri, memungkinkan proses pembangunan supercepat.

    Data satelit mengungkapkan tiga bangunan besar berdiri di lokasi yang sebelumnya kosong, tepat di area yang menjadi markas Brigade Senapan Motor Arktik ke-80 Rusia.

    Perubahan yang terekam dari angkasa ini menandai eskalasi yang tidak biasa di kawasan utara Rusia, dan menunjukkan bahwa Moskow tak lagi menyembunyikan penguatan militernya.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Dilanda Kebakaran Hebat, Israel Minta Bantuan Internasional, Otoritas Palestina Ulurkan Tangan

    Kebakaran hutan melanda wilayah tengah Israel sejak Rabu (30/4/2025), memaksa pihak berwenang menutup jalan raya utama.

    Pemerintah Israel meminta bantuan internasional untuk memadamkan api.

    Dilansir ABC News, kondisi kering dan angin kencang memperparah penyebaran api yang mengancam permukiman Israel sekitar 25 kilometer di sebelah barat Yerusalem.

    Sebagian besar wilayah tengah Israel kini diselimuti asap tebal.

    Video yang dibagikan di media sosial memperlihatkan api berkobar di sepanjang tepi Jalan Raya 1, yang menghubungkan Tel Aviv dan Yerusalem.

    Para pengendara tak punya pilihan selain meninggalkan kendaraan mereka dan berlari menyelamatkan diri.

    Beberapa orang terlihat menumpang di belakang truk derek yang melintasi daerah tersebut.

    Warga setempat telah dievakuasi dari sejumlah permukiman di Perbukitan Yerusalem, termasuk kota Neve Shalom, Mevo Horon, dan Eshtaol.

    Mengutip The Times of Israel, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, telah menghubungi belasan negara untuk meminta bantuan internasional dalam upaya pemadaman.

    Dalam pernyataan dari kantor Sa’ar disebutkan bahwa ia telah berbicara dengan menteri luar negeri dari Inggris, Prancis, Republik Ceko, Swedia, Argentina, Spanyol, Makedonia Utara, dan Azerbaijan.

    Sa’ar juga dilaporkan terus menghubungi lebih banyak negara seiring berjalannya malam.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Rusia Ejek Ukraina setelah Tandatangani Kesepakatan Mineral: Kehilangan Kekayaan demi Bantuan

    Ukraina dan Amerika Serikat (AS) resmi menandatangani kesepakatan mineral pada Rabu (30/4/2025).

    Penandatanganan ini terjadi berbulan-bulan setelah Ukraina dan AS sempat bersitegang.

    Kesepakatan tersebut merupakan inti dari upaya Kyiv untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden AS Donald Trump dan Gedung Putih.

    Para pejabat Ukraina berharap bahwa kesepakatan tersebut akan memastikan dukungan AS yang berkelanjutan untuk pertahanan Ukraina terhadap Rusia.

    Menanggapi hal tersebut, pejabat keamanan senior Rusia Dmitry Medvedev memberikan ejekan terhadap Ukraina.

    Medvedev mengatakan Ukraina seperti “ngemis” bantuan hingga menjual kekayaan negara kepada AS.

    “Sekarang, negara yang akan segera menghilang itu harus menggunakan kekayaan nasionalnya untuk membayar perlengkapan militer,” kata Medvedev, dikutip dari TASS.

    Kesepakatan mineral dicapai pada saat AS mengatakan semakin frustrasi dengan kegagalan Moskow dan Kyiv untuk datang ke meja perundingan damai.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Gelar Pesta 1 Bulan Kelahiran Anjingnya, Pria di China Ditegur karena Dinilai Ganggu Ketertiban

    Seorang pria di Hebei, China, menuai kritik setelah menggelar tradisi Man Yue atau perayaan satu bulan kelahiran, bukan untuk bayi, melainkan untuk anjing peliharaannya.

    Pria bermarga Ren tersebut dianggap telah mengganggu ketertiban umum dan norma moral.

    Mengutip South China Morning Post (SCMP), perayaan itu digelar pada 16 April lalu untuk menyambut satu bulan kelahiran tujuh anak anjing jenis husky miliknya.

    Ren mengundang sekitar 100 orang ke acara tersebut dan bahkan meminta bibinya untuk mengadakan pertunjukan hiburan agar suasana pesta semakin meriah.

    Ia mengatakan hanya menghabiskan beberapa ratus yuan untuk membuat banyak makanan yang kemudian dibagikan kepada para tamu.

    Sebagai imbalan, beberapa tamu memberikan hadiah berupa tulang dan sosis untuk anak-anak anjing itu.

    Ren menyebut bahwa ia menganggap anjing-anjing tersebut sebagai anaknya sendiri.

    Ia mengadakan jamuan Man Yue sebagai doa agar mereka diberi keberuntungan.

    Secara tradisional, Man Yue adalah upacara yang dilakukan untuk merayakan bayi manusia yang berhasil melewati usia satu bulan, yang pada zaman dahulu dianggap sebagai pencapaian besar karena tingginya angka kematian bayi.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    5. Putra Netanyahu Hapus Postingan yang Sebut Kebakaran Yerusalem Terjadi akibat Ulah Aktivis Israel

    Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, aktivis sayap kiri Israel mungkin berada di balik kebakaran besar yang melanda perbukitan Yerusalem.

    “Ada sesuatu yang mencurigakan di sini,” tulis Yair di platform X pada Rabu (30/4/2025), dilansir The Times of Israel.

    “Kaum kiri Kaplanis telah berusaha keras dalam beberapa minggu terakhir untuk membatalkan perayaan Hari Kemerdekaan dan upacara penyalaan obor.”

    Istilah Kaplanis yang digunakan Yair kemungkinan merujuk pada kelompok protes antipemerintah yang kerap menggelar demonstrasi besar di Jalan Kaplan, Tel Aviv.

    “Saya sangat berharap bahwa pembakaran ini hanya dilakukan oleh orang Arab, tanpa keterlibatan dari rakyat kita sendiri,” tambahnya.

    Pihak berwenang menyatakan pada Rabu malam bahwa mereka tengah menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

    Menurut pantauan Tribunnews, cuitan tersebut kini telah dihapus.

    Ynet News menyebut setelah Yair menghapus postingannya, ia mengunggah tulisan lain, mengatakan “orang-orang harus kembali ke kamus untuk mencari kata hasutan.”

    Yair Netanyahu dikenal dengan pernyataan-pernyataan provokatif di media sosial.

    Ia kerap melontarkan serangan terhadap berbagai elemen masyarakat Israel, termasuk aktivis sayap kiri, dinas keamanan, dan sistem peradilan.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Israel Darurat Nasional Buntut Kebakaran Dekat Yerusalem

    Israel Darurat Nasional Buntut Kebakaran Dekat Yerusalem

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyebut situasi kebakaran hutan dekat Yerusalem sebagai ‘darurat nasional.’ Kebakaran yang dimulai seminggu lalu tersebut telah menyebar dengan cepat dan dapat mencapai Yerusalem.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (1/5/2025), asap tebal mengepul di atas jalan raya dekat Yerusalem. Para petugas pemadam kebakaran bergegas mengendalikan kebakaran hutan yang telah melukai beberapa orang. Pasukan militer pun mengerahkan pasukan guna membantu petugas pemadam kebakaran.

    Menurut media Israel, lebih dari 160 tim penyelamat dan pemadam kebakaran terlibat dalam operasi pemadaman kebakaran. Puluhan pesawat dan helikopter berusaha menahan api. Militer negara itu juga membantu operasi pencarian dan penyelamatan. Namun, kondisi cuaca kering dan angin kencang menyebabkan kesulitan.

    Badan penyelamat Israel, Magen David Adom (MDA) melaporkan bahwa ratusan warga sipil berisiko terkena kebakaran hutan terburuk dalam beberapa tahun terakhir ini.

    MDA mengatakan telah memberikan perawatan kepada sekitar 23 orang, 13 di antaranya dibawa ke rumah sakit. Kebanyakan mereka menderita karena menghirup asap dan luka bakar. Terdapat dua wanita hamil dan dua bayi berusia di bawah satu tahun, tambah MDA.

    Dikatakan bahwa tingkat kewaspadaan telah dinaikkan ke tingkat tertinggi.

    Netanyahu memperingatkan bahwa “angin barat dapat mendorong api dengan mudah ke pinggiran (Yerusalem) — dan bahkan ke dalam kota itu sendiri”.

    “Kita perlu membawa sebanyak mungkin mobil pemadam kebakaran dan membuat sekat api jauh melampaui garis api saat ini… Kita sekarang dalam keadaan darurat nasional, bukan hanya keadaan darurat lokal,” tambahnya dalam sebuah pernyataan video.

    “Prioritas saat ini adalah menjaga Yerusalem,” katanya.

    Ribuan Orang Dievakuasi

    Foto: Ilustrasi kebakaran (detikcom/Thinkstock).

    Polisi telah menutup jalan raya utama Yerusalem-Tel Aviv dan mengevakuasi penduduk di sepanjang rute tersebut. Ribuan orang telah dievakuasi karena peristiwa kebakaran tersebut.

    Kepala pemadam kebakaran Eyal Caspi memperingatkan pada konferensi pers yang disiarkan televisi bahwa “pesawat kami tidak dapat melakukan apa pun saat ini karena kondisi cuaca… Tujuan kami adalah menyelamatkan nyawa”.

    “Kita tampaknya menghadapi kebakaran terbesar di Israel dalam satu dekade,” imbuhnya.

    Israel Minta Bantuan Internasional

    Dilansir NDTV, Kamis (1/5/2025), Pemerintah Israel meminta bantuan internasional untuk membantu memadamkan kobaran api. Pemerintah Ukraina telah mengatakan akan mengirim pesawat untuk membantu memadamkan kebakaran hutan.

    Spanyol, Prancis, Rumania, Kroasia, dan Italia juga telah berkomitmen untuk mengirimkan pesawat.

    Rekaman TV menunjukkan api berkobar di sepanjang jalan raya utama Rute 1 Yerusalem menuju Tel Aviv. Terlihat orang-orang meninggalkan mobil dan berlarian menjauh dari api, saat asap tebal mengepul di atas jalan tersebut.

    Lihat Video ‘Kebakaran Hutan Parah Melanda Israel, Netanyahu Umumkan Status Darurat’:

    Halaman 2 dari 2

    (aik/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bikin Ngeri Negara Barat, Kapal Fregat 5 Ribu Ton Korea Utara Bersenjata Canggih Teknologi Rusia – Halaman all

    Bikin Ngeri Negara Barat, Kapal Fregat 5 Ribu Ton Korea Utara Bersenjata Canggih Teknologi Rusia – Halaman all

    Bikin Ngeri Negara Barat, Kapal Fregat 5 Ribu Ton Korea Utara Bersenjata Canggih Teknologi Rusia

     

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam sebuah upacara di pelabuhan Nampo, Korea Utara (Korut) pada Jumat pekan lalu, Pemimpin Tertinggi Negara tersebut, Kim Jong Un meresmikan Kapal Perang Choe Hyon.

    Kapal berjenis fregat ini memiliki berat 5.000 ton dan tampak dilengkapi dengan serangkaian sistem persenjataan canggih, seperti peluncur rudal vertikal.

    Jika itu adalah hal kebanggaan bagi Korut, maka analisis militer menyebut peluncuran fregat ini adalah hal yang sangat mengkhawatirkannya bagi negara-negara Barat.

    Mengutip ulasan BI, Kamis (1/5/2025), analis militer mengatakan kalau kemampuan kapal perang terbaru Korut tersebut menunjukkan keterlibatan Rusia, atau setidaknya ide dan inspirasi Rusia, saat rezim Kim membangun kapal perang modern.

     “Waktu pembangunan kapal dan tanda tanya seputar hakikat dukungan Rusia terhadap DPRK menunjukkan bahwa kapal itu mungkin lebih dari sekadar tiruan,” kata Jacob Parakilas, pemimpin penelitian untuk Strategi Pertahanan, Kebijakan, dan Kemampuan di RAND Eropa, dilansir BI.

    Sebagai catatan, Parakilas menyebut Korea Utara dengan akronim nama resminya, Republik Rakyat Demokratik Korea, DPRK atau Democratic People’s Republic of Korea.

    “Kapal perang itu dapat menunjukkan bukti lebih lanjut mengenai hubungan militer yang semakin dalam antara Moskow dan Pyong Yang, dan muncul pada saat kedua negara mengatakan secara resmi untuk pertama kalinya bahwa pasukan Korea Utara bertempur bersama Rusia melawan Ukraina,” tulis ulasan tersebut menyoroti potensi keterlibatan Rusia dalam pengembangan Kapal Fregat Choe Hyon.

    KAPAL PERANG TOTAL – Kapal perusak serbaguna kelas Choe Hyon Korea Utara, dalam perincian sistem oleh Dimitris Mitsopoulos untuk Naval News. Korea Utara menyebut kapal ini sebagai kapal perang total yang memiliki banyak fungsi strategis pertempuran.

    Sistem Rudal Kapal Perang Anyar Korut

    Fregat Choe Hyon dilengkapi dengan sistem persenjataan, dengan gambar yang menunjukkan sistem peluncuran vertikal yang dapat digunakan untuk menembakkan rudal jelajah atau balistik, meriam dek, senjata pertahanan udara jarak dekat, dan radar untuk mendeteksi ancaman dan target.

    Gambar yang beredar menunjukkan kalau Choe Hyon dilengkapi dengan sistem pertahanan rudal yang sangat mirip dengan Pantsir S-1 Rusia, yang menembakkan rudal berpemandu jarak menengah ke ancaman udara.

    Parakilas merujuk sistem pertahanan udara yang terpasang di kapal tersebut sebagai bukti paling jelas keterlibatan Rusia.

    Sementara itu, Kim Duk-ki, pensiunan laksamana Korea Selatan, mengatakan kepada CNN awal bulan ini kalau Rusia mungkin telah menyediakan teknologi untuk sistem misilnya.

    Ia juga mengatakan bahwa “jika Korea Utara melengkapi fregat baru tersebut dengan rudal balistik hipersonik yang diklaim telah berhasil diuji pada bulan Januari, hal itu akan menyebabkan dampak yang mengubah permainan dalam keamanan regional.”

    Kapal untuk Perang Total

    Bukti yang muncul menunjukkan bahwa Rusia dapat membantu Korea Utara menghindari sanksi internasional dengan menyediakan teknologi untuk memperkuat dan memodernisasi militernya.

    Pada bulan Maret, James Patton Rogers, direktur eksekutif Cornell Brooks Tech Policy Institute, mengatakan kepada BBC bahwa Rusia kemungkinan membantu Korea Utara merancang pesawat tak berawak baru yang dilengkapi artificial intelligence alias AI.

    Parakilas mengatakan banyaknya senjata di atas kapal Choe Hyon menunjukkan kemungkinan pengaruh Rusia, karena Rusia juga lebih menyukai kapal-kapal yang lebih kecil dan bersenjata lengkap.

    “Hal ini juga mencerminkan filosofi bahwa tujuan kapal perang adalah untuk melancarkan perang total, dan bukan untuk mampu melakukan berbagai operasi hingga dan termasuk perang,” katanya.

    Namun Joseph Bermudez Jr., ketua Korea di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington, DC, memperingatkan bahwa tidak ada bukti “bantuan langsung Rusia” dalam pembangunannya.

    Ia mengatakan bahwa “perancang personel angkatan laut Korea Utara telah melihat semakin banyak kapal Rusia” dan mungkin meniru desain mereka.

    Meski begitu, ia mengatakan bahwa sistem persenjataan kapal tersebut memiliki “kemampuan yang sangat hebat.”

    Pilihan untuk ‘Serangan Pembuka’

    Menurut laporan pada Januari lalu oleh lembaga pemikir Institut Studi Strategis Internasional, kapal fregat Korut tersebut tampaknya memiliki panjang sekitar 120 meter, menjadikannya “yang terbesar yang pernah dibangun Korea Utara dengan selisih tertentu.”

    Korea Utara memiliki sekitar 374 kapal patroli dan pesisir yang lebih kecil, kata IISS, serta dua fregat yang lebih tua.

    Pada acara peluncuran, Kim mengatakan bahwa Korea Utara akan siap untuk mengerahkan kapal tersebut sepenuhnya dalam waktu sekitar satu tahun, sembari menyebutnya sebagai pertahanan terhadap apa yang ia gambarkan sebagai agresi regional Amerika Serikat (AS).

    Parakilas mengatakan kapal perang baru ini menawarkan Korea Utara lebih banyak opsi untuk serangan pertama rudal balistik potensial, dengan kapasitas untuk menjangkau wilayah-wilayah yang mungkin memiliki lebih sedikit sistem pertahanan udara.

    Namun, ia mengatakan bahwa “fakta bahwa itu adalah kapal permukaan dan bukan kapal selam berarti bahwa kapal itu dapat dilacak dan diserang dengan relatif mudah.”

    Dalam laporannya, IISS mengatakan bahwa kemampuan riil kapal hanya dapat diamati saat kapal mulai beroperasi.

    “Meskipun aktivitas di sekitar kapal baru di Nampo akan dipantau secara ketat,” katanya, “mungkin perlu waktu beberapa saat setelah peluncuran hingga tujuan penggunaannya menjadi lebih jelas.”

    Bermudez Jr. sependapat dengan hal ini, dengan mengatakan bahwa “begitu kapal itu dipatroli dan kita melihat kelayakannya untuk melaut, itu akan membuat perbedaan yang luar biasa.”

     
     
     
     
     
     

    (oln/bi/yn/*)