Negara: Ukraina

  • AS dan Sekutunya Bahas Pengiriman Tambahan Sistem Patriot untuk Perkuat Pertahanan Udara Ukraina – Halaman all

    AS dan Sekutunya Bahas Pengiriman Tambahan Sistem Patriot untuk Perkuat Pertahanan Udara Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Negara-negara Barat yang memberikan dukungan kepada Ukraina tengah melakukan diskusi mengenai kemungkinan pengiriman sistem udara pertahanan udara tambahan Patriot ke Kyiv.

    Informasi ini disampaikan Reuters, yang berkomunikasi dengan narasumber yang mengetahui langsung perihal pembicaraan tersebut. 

    Namun narasumber tersebut tidak ingin disebutkan namanya.

    Langkah ini dipandang krusial untuk memperkuat perisai udara Ukraina dalam menghadapi gempuran udara Rusia yang terus meningkat dan semakin beragam.

    Sistem pertahanan udara Patriot merupakan sistem rudal permukaan ke udara (SAM) canggih buatan Amerika Serikat, dirancang untuk mencegat beragam ancaman udara, seperti pesawat tempur, rudal balistik taktis, rudal jelajah, dan drone.  

    Sistem ini mengintegrasikan radar, teknologi komando dan kontrol terpadu, peluncur rudal, serta berbagai jenis pencegat yang bekerja secara sinergis.

    Sistem ini dibuat untuk mengidentifikasi dan melumpuhkan rudal balistik taktis, rudal jelajah, drone, pesawat canggih, dan ancaman udara lainnya.

    Menurut laporan Reuters, yang bersumber dari narasumber anonim, para sekutu Barat berupaya keras untuk mencapai kesepakatan mengenai pengiriman tambahan sistem Patriot ini sebelum KTT NATO yang dijadwalkan pada akhir Juni mendatang.

    Urgensi ini didorong oleh kebutuhan mendesak Ukraina akan lebih banyak sistem Patriot untuk melindungi infrastruktur kritikal dan wilayah sipil yang semakin sering menjadi target serangan udara Rusia.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, bahkan secara terbuka mengungkapkan kebutuhan negaranya akan sistem pertahanan udara yang lebih modern. 

    Presiden Zelenskiy mengatakan kepada CBS News bulan lalu bahwa pemerintahnya siap membeli 10 sistem pertahanan udara buatan Amerika Serikat guna menangkis serangan rudal balistik Rusia.

    Analisis militer Ukrainian Defence Express pada April tahun ini menunjukkan bahwa Ukraina hanya memiliki tujuh sistem Patriot yang aktif beroperasi.

    Sumber Reuters lebih lanjut menyebutkan bahwa Amerika Serikat dan Yunani termasuk di antara negara-negara yang berpotensi menjadi pemasok sistem Patriot tambahan untuk Ukraina.

    Dua sumber AS yang mengetahui masalah tersebut mengungkapkan bahwa upaya untuk menyediakan lebih banyak sistem Patriot ke Ukraina merupakan inisiatif yang telah disetujui di bawah pemerintahan mantan Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat dan dilanjutkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump dari Partai Republik. 

    Hal ini mengindikasikan adanya dukungan bipartisan di AS terhadap penguatan pertahanan udara Ukraina.

    Namun, Yunani dengan tegas menepis keterlibatannya dalam rencana tersebut. 

    Seorang pejabat pemerintah Yunani mengatakan kepada Reuters, “Tidak ada pertanyaan untuk memasok Ukraina dengan sistem Patriot dari Yunani.”

    Pertahanan menjadi isu sensitif bagi Yunani mengingat perselisihan yang berkepanjangan dengan negara tetangganya yang juga merupakan sekutu NATO, Turki. 

    Meskipun sebelumnya Yunani telah memberikan sejumlah bantuan militer kepada Ukraina berupa roket, bahan peledak, kendaraan tempur infanteri, dan amunisi lainnya, namun mereka menegaskan kembali pada tahun lalu bahwa mereka tidak dapat menyediakan lagi sistem pertahanan udara Patriot tambahan ke Ukraina.

    Sementara itu, New York Times yang mengutip informasi dari para pejabat AS, mengabarkan bahwa Washington berencana mengirimkan sistem Patriot yang saat ini ditempatkan di Israel ke Ukraina setelah melalui proses perbaikan.

    Berita tersebut juga menyebutkan bahwa sekutu Barat sedang mempertimbangkan kemungkinan “logistik Jerman atau Yunani” untuk menyediakan satu sistem Patriot tambahan.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, juga mengungkapkan bahwa dirinya telah membahas isu sistem pertahanan udara dengan Donald Trump di sela-sela pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, dan menggambarkan pertemuan tersebut sebagai “pertemuan terbaik” yang pernah mereka lakukan.(Grace Sanny Vania)

  • 10 Kardinal Potensi Jadi Kandidat Terkuat Paus: Ada yang dari Filipina, Kongo, Yerusalem  – Halaman all

    10 Kardinal Potensi Jadi Kandidat Terkuat Paus: Ada yang dari Filipina, Kongo, Yerusalem  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Siapa saja tokoh pemuka agama Katolik yang akan menjadi Paus baru?

    Diketahui beberapa Kardinal disebut menjadi kandidat Paus baru dalam konklaf.

    Mereka ada yang berasal dari Filipina, Kongo, Italia, bahkan Yerusalem.

    Lantas, berikut 10 Kardinal yang mungkin menjadi kandidat Paus:

    1. Kardinal Peter Erdo, Uskup Agung Budapest, Hungaria

    Kardinal Peter Erdo, seorang ahli hukum yang menurut laporan berusia 72 tahun.

    Dirinya pemimpin Katolik dengan jabatan tertinggi di Hongaria.

    2. Kardinal Fridolin Ambongo, Uskup Agung Kinshasa, Republik Demokratik Kongo 

    Kardinal Fridolin Ambongo, merupakan presiden Simposium Konferensi Episkopal Afrika dan Madagaskar, dilansir CBS News.

    Jika terpilih, ia akan menjadi orang Afrika pertama yang dipilih untuk memimpin Gereja Katolik dalam lebih dari 1.500 tahun. 

    3. Kardinal Mario Grech, sekretaris jenderal Sinode Uskup

    Kardinal Mario Grech, berusia 68 tahun, adalah seorang ahli hukum yang memiliki pengaruh besar terhadap cara sinode di gereja dijalankan. 

    Grech berasal dari Malta, yang merupakan salah satu negara terkecil di dunia. 

    Kardinal Pietro Parolin (70), adalah orang kedua di Vatikan dan seorang diplomat karier yang secara konsisten bangkit mengatasi segala turbulensi yang menandai masa kepausan. 

    Ia dianggap sebagai seorang moderat yang, jika terpilih, dapat memperbaiki keretakan di dalam gereja. Ia juga dianggap sebagai seorang progresif dengan visi global. 

    5. Kardinal Pierbattista Pizzaballa, Patriark Latin Yerusalem 

    Kardinal Pierbattista Pizzaballa (60), adalah seorang kandidat pastoral yang telah berbicara di tengah perang Israel-Hamas dan mengunjungi Gaza selama konflik tersebut. 

    Ia adalah pendukung keadilan sosial dan memandang dirinya sebagai pelayan rakyat. 

    6. Kardinal Luis Tagle dari Filipina

    Kardinal Luis Tagle (67), dikenal sebagai “Fransiskus Asia” karena semangat misionarisnya serta penekanannya pada kepedulian terhadap kaum miskin dan penerimaan terhadap kaum LGBTQ serta umat Katolik yang bercerai dan menikah lagi.

    Ia adalah mantan uskup agung Manila, Filipina. 

    7. Kardinal Matteo Zuppi, Uskup Agung Bologna, Italia 

    Kardinal Matteo Zuppi (69) adalah presiden konferensi para uskup Italia.

    Paus Fransiskus pernah memilih Zuppi sebagai utusannya ke Rusia dan Ukraina, serta ke Tepi Barat dan Beijing, untuk memajukan perdamaian.  

    8. Kardinal Anders Arborelius, Uskup Agung Stockholm 

    Kardinal Anders Arborelius (75) adalah kardinal pertama dari Skandinavia. 

    Ia juga seorang tradisionalis pada ajaran gereja tentang etika seksual dan gender, dan memiliki kepedulian yang kuat terhadap lingkungan. 

    9. Kardinal Gerald Cyprien Lacroix dari Quebec

    Kardinal Gérald Cyprien Lacroix, Uskup Agung Metropolitan Quebec, Kanada (67) tahun. 

    Sebelumnya dalam kariernya, ia menghabiskan waktu bertahun-tahun sebagai misionaris dan profesor seminari di Kolombia. 

    10. Kardinal Peter Turkson dari Ghana

    Kardinal Peter Turkson (76) dari Ghana akan menjadi paus Afrika kontemporer pertama di Gereja Katolik jika terpilih.

    Dirinya menentang kriminalisasi hubungan homoseksual di Afrika, termasuk di negara asalnya.

    Konklaf Paus Baru 

    Diketahui proses pemilihan paus baru atau konklaf akan dilakukan pada Rabu (7/5/2025) hari ini.

    Konklaf akan berlangsung di Kapel Sistina Vatikan.

    Pemilihan Paus baru akan berjalan dalam prosesi rahasia, lokasi juga akan ditutup untuk pengunjung selama hari-hari.

    Konklaf untuk memilih Paus ke-267 ini dilakukan usai berakhirnya Misa Novemdiales untuk berdoa bagi ketenangan abadi mendiang Paus Fransiskus, dilansir Vatican News.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

  • Kanada Tidak Akan Pernah Dijual!

    Kanada Tidak Akan Pernah Dijual!

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Gedung Putih di tengah ketegangan tarif dan kedaulatan. Mark Carney mengatakan kepada Trump bahwa negaranya tidak untuk dijual.

    Dilansir AFP, Rabu (7/5/2025), berbicara di Ruang Oval, Trump menegaskan kepada Carney yang baru terpilih bahwa akan menjadi “pernikahan yang indah” jika Kanada menyetujui seruannya yang berulang untuk menjadi negara bagian AS ke-51.

    Namun Carney menepis saran Trump, dengan mengatakan: “Ada beberapa tempat yang tidak pernah dijual … tidak untuk dijual. Tidak akan pernah dijual.”

    Pemimpin Liberal berusia 60 tahun itu memenangkan pemilihan Kanada dengan janji untuk melawan Trump dari Partai Republik, memperingatkan bahwa hubungan antara negara-negara tetangga Amerika Utara itu tidak akan pernah sama lagi.

    Trump, 78 tahun, telah memicu perang dagang besar dengan Kanada dengan tarifnya sementara berulang kali membuat seruan luar biasa bagi sekutu utama NATO dan mitra dagang utama untuk menjadi negara bagian AS ke-51.

    Kedua pemimpin memulai pertemuan mereka dengan kata-kata hangat, dengan Trump yang terpilih 2 kali memuji Carney, yang Partai Liberal-nya melesat dari posisi tertinggal dalam jajak pendapat, untuk “salah satu kebangkitan terbesar dalam sejarah politik, bahkan mungkin lebih hebat dari saya.”

    “Tidak. Hanya begitulah adanya,” kata Trump ketika ditanya apakah ada sesuatu yang bisa dikatakan Carney dalam pertemuan itu yang akan membujuknya untuk mencabut tarif mobil khususnya.

    Dan ketika Trump menyebutkan bahwa warga Kanada mungkin setuju untuk bergabung dengan Amerika Serikat “dalam jangka waktu tertentu,” Carney mengangkat tangannya dan menyela.

    Trump yang tampak tegang kemudian merujuk pada pertengkaran yang panas di Ruang Oval dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada bulan Februari–hanya untuk menegaskan bahwa hal itu tidak akan terulang.

    “Kami bertengkar lagi dengan orang lain, itu sangat berbeda–ini adalah percakapan yang sangat bersahabat,” kata Trump.

    Trump sebelumnya mengecam Kanada di Truth Social karena secara efektif memanfaatkan Amerika Serikat, beberapa menit sebelum berjabat tangan dengan Carney di luar West Wing.

    Pertemuan itu sangat dinanti-nantikan setelah pemilihan umum Kanada di mana Carney bersumpah bahwa Amerika Serikat tidak akan pernah “memiliki kita”.

    Sejak itu Carney bersumpah untuk membangun kembali hubungan Kanada sebagai anggota NATO dengan Amerika Serikat dalam perubahan politik dan ekonomi terbesarnya sejak Perang Dunia II.

    Trump telah mengenakan tarif umum sebesar 25% pada Kanada dan Meksiko dan pungutan khusus sektor pada mobil, beberapa di antaranya telah ditangguhkan sambil menunggu negosiasi. Trump juga telah mengenakan bea serupa pada baja dan aluminium.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia dan Iran Perkuat Kemitraan Strategis

    Rusia dan Iran Perkuat Kemitraan Strategis

    JABAR EKSPRES – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian membahas penguatan hubungan bilateral berdasarkan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif yang telah mereka sepakati sebelumnya, demikian pernyataan resmi dari Kremlin pada Selasa.

    Kedua kepala negara melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon di hari yang sama, di mana Pezeshkian juga mengucapkan selamat kepada Putin dan rakyat Rusia atas peringatan 80 tahun Hari Kemenangan (Victory Day).

    Percakapan tersebut membahas secara mendalam langkah-langkah untuk memperkuat hubungan Rusia-Iran sesuai perjanjian strategis yang ditandatangani saat kunjungan Presiden Iran ke Moskow pada 17 Januari.

    “Pembahasan secara rinci mencakup isu-isu pengembangan lebih lanjut kerja sama Rusia-Iran berdasarkan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif yang ditandatangani saat kunjungan resmi Presiden Iran ke Rusia pada 17 Januari lalu.” tulis pernyataan Kremlin.

    BACA JUGA: Eropa Masih Andalkan F-35 hingga Satu Dekade ke Depan

    BACA JUGA: Trump Tegaskan Target Pelucutan Total Program Nuklir Iran

    Fokus utama diskusi adalah pengembangan kerja sama dagang dan investasi, termasuk pelaksanaan proyek besar di sektor transportasi dan energi.

    “Perhatian khusus diberikan pada perluasan hubungan dagang dan investasi yang saling menguntungkan, termasuk melalui pelaksanaan proyek-proyek besar bersama di bidang transportasi dan energi,” sambungnya.

    Keduanya juga menyinggung perkembangan perundingan nuklir Iran dengan Amerika Serikat yang dimediasi oleh Oman. Dalam hal ini, Presiden Putin menyatakan kesiapan Rusia untuk mendorong tercapainya kesepakatan yang adil dan seimbang mengenai program nuklir Iran.

    Kremlin menambahkan bahwa kedua pemimpin sepakat untuk memperluas kolaborasi di berbagai bidang serta meningkatkan koordinasi kebijakan luar negeri.

    BACA JUGA: Zelenskyy Sindir Tokoh Eropa yang Hambat Keanggotaan Ukraina di Uni Eropa

    BACA JUGA: Kunjungan Bersejarah Raja Charles ke Kanada, Tegaskan Kedaulatan

    “Para presiden sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam rangka memperkuat hubungan praktis Rusia-Iran secara menyeluruh serta mempererat koordinasi di bidang kebijakan luar negeri,” sambung pernyataan tersebut.

    Sebagai tambahan, Presiden Putin menyampaikan belasungkawa atas korban jiwa akibat ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee, Iran, pada 26 April lalu. Pezeshkian pun menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan Rusia dalam menghadapi dampak insiden tersebut.*

  • Letkol NATO: Tadinya Target Empuk, Helikopter Serang Rusia Menjelma Mimpi Terburuk Pasukan Ukraina – Halaman all

    Letkol NATO: Tadinya Target Empuk, Helikopter Serang Rusia Menjelma Mimpi Terburuk Pasukan Ukraina – Halaman all

    Tadinya Target Empuk, Helikopter Serang Rusia Menjelma Jadi Mimpi Buruk Terburuk  Angkatan Darat Ukraina

    TRIBUNNEWS.COM – Pada fase awal perang Ukraina-Rusia, helikopter serang militer Rusia dianggap sebagai “target empuk”.

    Namun, aset tempur Moskow tersebut kini menjadi “mimpi buruk terburuk” bagi angkatan bersenjata Ukraina, menurut seorang pejabat dari Pusat Kompetensi Kekuatan Udara Gabungan NATO (JAPCC).

    Berbicara di Konferensi Helikopter Militer Internasional (IMH) 2025 di London pada bulan Februari, pakar JAPCC, Letnan Kolonel Emiliano Pellegrini dari Angkatan Darat Italia mengatakan kalau Rusia secara cepat mengambil hikmah dari pelajaran pahit pada tahap awal konflik tentang kesalahan dalam penggunaan helikopter serang mereka.

    Sekarang, Rusia telah berhasil mengadaptasi taktik dan kemampuan helikopter-helikopter serang mereka macam Kamov Ka-52 ‘Hokum-B’, Mil Mi-28 ‘Havoc’, dan Mil Mi-24/35 ‘Hind’.

    Pada awal perang, Rusia mengerahkan 75 unit Ka-52, 55 unit Mi-28, dan 95 unit Mi-24/35, berdasarkan analisis JAPCC terhadap data sumber terbuka.

    Letkol Pellegrini menjelaskan, perkiraan ini memperhitungkan kalau sekitar 30 persen dari total armada tidak tersedia pada satu waktu karena pemeliharaan atau faktor lainnya.

    “Pada tahun pertama hingga Maret 2023, aset tempur Rusia tersebut mengalami tingkat kerugian yang tinggi, dengan 59 unit hancur—termasuk 42 yang ditembak jatuh dan 17 yang hancur di darat—yang mewakili hampir 30 persen armada operasional,” tulis laporan situs militer DSA, mengutip data perkiraan NATO, dikutip Selasa (6/5/2025).

    Pada tahun kedua, hingga Maret 2024, jumlah kehilangan aset tempur udara Rusia ini turun 52 persen menjadi 19 unit, meskipun kehilangan aset tempur darat meningkat 40 persen menjadi 28 unit.

    Data awal untuk tahun ketiga menunjukkan tren penunurun kerugian aset tempur ini terus berlanjut, sebuah perubahan yang dikaitkan Pellegrini dengan evolusi taktis dan peningkatan teknologi oleh Moskow.

    “Rusia telah belajar cara menggunakan helikopternya secara lebih efektif,” katanya pada konferensi tersebut, menekankan bahwa adaptasi ini merupakan faktor kunci dalam kebangkitan kembali kemampuan mereka.

    Data yang disajikan oleh Pellegrini mengungkap kerugian awal perang terhadap helikopter Rusia, yaitu:

    49 persen jatuhnya helikopter serang Rusia pada tahun pertama perang disebabkan oleh serangan MANPADS
    22 persen kerugian helikopter serang Rusia akibat tembakan artileri antipesawat
    17 persen akibat senjata ringan
    12 persen akibat senjata antitank yang digunakan dalam mode tembakan langsung

    Helikopter Ka-52 menyumbang 62 persen, terbanyak, dari total kehilangan aset tempur Rusia ini, diikuti oleh Mi-24/35 pada 21 persen dan Mi-28 pada 17 persen.

    “Banyaknya jumlah helikopter serangan Rusia yang jatuh ini mencerminkan penggunaan taktik ketinggalan zaman dalam operasi udara,” kata ulasan tersebut.

    PALING BANYAK JATUH – Helikopter serang Kamov Ka-52 menjadi satu di antara helikopter serang Rusia yang paling banyak jatuh karena serangan Ukraina di awal-awal perang. Sekarang, negara tersebut telah berhasil mengadaptasi taktik dan kemampuan helikopter tersebut.

    Rusia Ganti Taktik yang Ketinggalan Zaman

    Apa yang dimaksud dengan taktik ketinggalan zaman tersebut?

    “Rusia mengoperasikan helikopter mereka seperti artileri terbang abad ke-20—terbang rendah, lambat, dan terbuka,” kata Pellegrini menjelaskan, mengacu pada teknik pendakian untuk peluncuran roket yang menjadikan heli-heli Rusia ini sasaran empuk.

    Pasukan Ukraina mengeksploitasi kelemahan doktrinal ini dengan sistem seperti Stinger dan Starstreak untuk menyerang helikopter yang rentan.

    Pada tahun 2023, Rusia beralih ke taktik serangan jarak jauh menggunakan rudal seperti Vikhr.

    Selain itu, Rusia juga mengoordinasikan operasi seranganan dengan helikopter perang elektronik dan UAV untuk mengganggu pertahanan udara Ukraina.

    “Mereka telah belajar dengan cara yang sulit—jarak kini menjadi keuntungan mereka,” kata Bronk, yang mengaitkan perubahan strategi ini dengan penurunan tingkat kerugian sebesar 52 persen.

    Kemajuan teknologi berjalan seiring dengan perubahan taktik ini.

    Pengacau inframerah yang ditingkatkan, sistem penglihatan malam yang dimodernisasi, dan navigasi yang lebih canggih telah memperkuat ketiga platform helikopter, sehingga mengurangi kemampuan deteksi dan paparannya terhadap ancaman musuh.

    Masalah getaran pada helikopter serang Ka-52, yang sebelumnya memengaruhi akurasi serangan jarak jauh, kini telah berkurang melalui peningkatan perangkat lunak, sementara Mi-28 dan Mi-35 telah dilengkapi dengan sistem perlindungan yang lebih efektif terhadap ancaman MANPADS .

    “Helikopter Rusia bukanlah model baru, tetapi sekarang lebih pintar,” kata analis militer Ukraina Oleksandr Pavlenko dalam sebuah pernyataan pada Maret 2025.

    Adaptasi taktik ini telah memberikan dampak nyata di medan perang.

    Sementara sebelumnya sistem MANPADS Ukraina seperti Igla berhasil menembak jatuh puluhan helikopter setiap bulan, strategi serangan jarak jauh di ketinggian yang digunakan oleh Rusia kini telah mengurangi efektivitas serangan ini.

    “Mereka tidak kebal, tetapi mereka semakin sulit ditembak jatuh,” kata seorang pejabat dari Staf Umum Ukraina yang meminta identitasnya dirahasiakan kepada Ukrinform pada tanggal 1 Maret 2025, mengakui meningkatnya tekanan pada pertahanan udara Kiev.

     

    (oln/dsa/*)

  • Rusia Klaim Pasukan Tsentr Rebut Lysivka di Donetsk, 4 Rudal Berpemandu Ukraina Buatan AS Rontok – Halaman all

    Rusia Klaim Pasukan Tsentr Rebut Lysivka di Donetsk, 4 Rudal Berpemandu Ukraina Buatan AS Rontok – Halaman all

    Rusia Klaim Rebut Lysivka di Donetsk, 4 Rudal Berpemandu Ukraina Buatan AS Ditembak Jatuh

    TRIBUNNEWS.COM – Rusia pada Selasa (6/5/2025) mengklaim telah menguasai pemukiman lainnya di wilayah Donetsk timur Ukraina.

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan, pemukiman Lysivka direbut dalam operasi yang dilakukan oleh kelompok pasukan Tsentr (Pusat) atau yang lebih dikenal sebagai The Central Group of Forces.

    Kementerian Pertahanan Rusia lebih lanjut mengklaim kalau semua pasukan lainnya meningkatkan posisi mereka dan maju di sepanjang garis depan.

    Dikatakan juga kalau sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh empat bom udara berpemandu JDAM buatan AS dan 202 pesawat tak berawak dalam semalam.

    JDAM atau Joint Direct Attack Munition (Amunisi Serangan Langsung Gabungan) adalah senjata udara-ke-permukaan berpemandu yang menggunakan hulu ledak BLU-109/MK 84 seberat 2.000 pon, BLU-110/MK 83 seberat 1.000 pon, atau BLU-111/MK 82 seberat 500 pon sebagai muatannya.

    Ukraina belum mengomentari klaim Rusia, dan verifikasi independen sulit dilakukan karena konflik yang sedang berlangsung.

    TAWANAN PERANG UKRAINA – Foto ini diambil dari Facebook Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada Kamis (20/3/2025), memperlihatkan tawanan perang Ukraina yang dibebaskan oleh Rusia dalam pertukaran 350 tawanan (masing-masing pihak 175 orang) yang ditengahi oleh Uni Emirat Arab pada Rabu (19/3/2025). (Facebook Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)

    Moskow dan Kiev Masing-masing Bebaskan 205 Tawanan Perang

    Dalam kabar pekermbangan terbaru konflik, Rusia dan Ukraina masing-masing membebaskan 205 tentara yang ditangkap, kata kementerian pertahanan Rusia pada Selasa.

    Ini menjadi pertukaran tawanan perang kelima antara Rusia dan Ukraina sejak awal tahun ini.

    “Sebagai hasil negosiasi, 205 prajurit Rusia dipulangkan,” kata kementerian Rusia dalam sebuah pernyataan.

    “Sebagai gantinya, 205 tawanan perang Angkatan Bersenjata Ukraina diserahkan,” tambahnya.

    Pertukaran itu ditengahi oleh Uni Emirat Arab, kata Moskow , seraya menambahkan bahwa tentaranya saat ini berada di Belarus untuk menjalani pemeriksaan medis dan psikologis.

    Pertukaran tahanan itu terjadi saat perundingan gencatan senjata yang dimediasi AS antara kedua pihak tampaknya terhenti, dan saat Moskow bersiap menyelenggarakan parade besar pada 9 Mei untuk menandai 80 tahun kekalahan Nazi Jerman.

    Kremlin mengatakan pihaknya masih berencana untuk berpegang pada gencatan senjata tiga hari yang diusulkan mulai Kamis.

    Ukraina menolak usulan gencatan senjata Moskow dengan mengatakan bahwa mereka menginginkan gencatan senjata penuh dan tanpa syarat selama 30 hari, bukan gencatan senjata singkat “hanya untuk parade” pada tanggal 9 Mei.

    Kedua pihak telah menukar ribuan tentara yang ditangkap sejak Moskow melancarkan serangan terhadap Ukraina pada Februari 2022.

    Ukraina belum mengomentari pertukaran tersebut.

     

    (oln/anews/*)

  • Video: Moskow Diguncang Serangan Drone Jelang Hari Kemenangan

    Video: Moskow Diguncang Serangan Drone Jelang Hari Kemenangan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Moskow kembali diguncang serangan drone Ukraina untuk malam kedua berturut-turut. Serangan ini terjadi hanya beberapa hari menjelang perayaan hari kemenangan pada 9 Mei yang akan dihadiri Presiden China Xi Jinping.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, Selasa (06/05/2025).

  • Kim Jong Un Kirim 15.000 Pekerja ke Rusia, Hadiah Terbaru Korea Utara untuk Putin – Halaman all

    Kim Jong Un Kirim 15.000 Pekerja ke Rusia, Hadiah Terbaru Korea Utara untuk Putin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan mengirim sekitar 15.000 tenaga kerja ke Rusia untuk menutupi kekurangan pasar tenaga kerja di negara itu.

    Intelijen Korea Selatan mengatakan mereka memiliki informasi mengenai kerja sama tersebut antara Korea Utara dan Rusia.

    Wall Street Journal (WSJ) mengatakan bahwa pengiriman pekerja ke Rusia menjadi hadiah terbaru Kim Jong Un untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Kerja sama ini terjadi setelah pada Juni tahun lalu, kedua pemimpin tersebut menandatangani Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif.

    “Tindakan ini merupakan pelanggaran nyata terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang disahkan setelah uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara,” lapor WSJ pada hari Senin (5/5/2025), mengutip Intelijen Korea Selatan.

    Korea Utara menjadi salah satu pendukung Rusia yang paling setia sejak dimulainya perang skala penuh di Ukraina pada 24 Februari 2022. 

    Ketika kerja sama ekonomi dan militer semakin erat, Korea Utara dan Rusia menandatangani perjanjian pertahanan bersama pada bulan November tahun lalu.

    Pada Oktober 2024, Intelijen Korea Selatan mengungkap informasi rahasia bahwa Korea Utara telah mengirim pasukan ke Rusia, tuduhan yang saat itu diabaikan oleh Rusia dan Korea Utara.

    Pada 28 April 2025, Korea Utara mengakui untuk pertama kalinya bahwa mereka mengirim pasukan ke Rusia untuk membantu pasukan Putin merebut kembali Kursk, wilayah Rusia yang sebagian diduduki Ukraina setelah penyerbuan pada Agustus tahun lalu.

    “Pasukan Korea Utara, yang bergabung dalam operasi pembebasan wilayah Kursk sesuai perintah (Pemimpin Korea Utara) Kim Jong Un, memberikan kontribusi penting dalam memusnahkan pasukan neo-Nazi Ukraina,” kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), mengutip Komisi Militer Pusat Partai Pekerja Korea.

    Korea Utara tidak menyebut jumlah tentara yang dikirim, tetapi pejabat Ukraina dan intelijen Korea Selatan memperkirakan ada 14.000 tentara termasuk 3.000 bala bantuan untuk menggantikan pasukan yang gugur.

    Rusia Kekurangan Tenaga Kerja

    Kementerian Tenaga Kerja Rusia memperkirakan negaranya akan kekurangan tenaga kerja hingga 2,4 juta orang pada tahun 2030, jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan 1,5 juta saat ini.

    “Kurangnya pekerja di Rusia disebabkan oleh kerugian besar dalam perang negara itu melawan Ukraina, angka kelahiran yang rendah, dan banyaknya warga negara yang melarikan diri ke luar negeri,” menurut laporan WSJ, mengutip perkiraan Barat.

    Sebagai kompensasinya, Rusia mulai menarik pekerja dari negara sekutunya, yang kini sebagian besar bekerja di Rusia Timur Jauh, menurut laporan WSJ. 

    Sementara itu, otoritas Rusia berharap pekerja Korea Utara akan segera muncul di kota-kota besar di wilayah lain.

    Pengusaha Rusia menghargai pekerja Korea Utara karena mereka bersedia bekerja 12 jam dengan upah rendah dan tidak mengeluh tentang kondisi kerja, seperti diberitakan media Ukraina, Kyiv Independent.

    Datang ke Rusia dengan Visa Pelajar

    Media Ukraina melaporkan bahwa banyak pekerja Korea Utara datang ke Rusia dengan visa pelajar. 

    Pada 4 Februari 2025, media lokal Rusia, Mediazona melaporkan setidaknya ada 7.887 kasus warga Korea Utara melintasi perbatasan untuk belajar ke Rusia.

    Laporan tersebut mengutip Dinas Perbatasan Rusia dan mengatakan itu adalah jumlah terbesar sejak tahun 2019.

    Jumlah mahasiswa dari Korea Utara mulai meningkat pada kuartal ketiga tahun 2024, menurut laporan tersebut.

    Sementara itu, pada April 2024, Kementerian Pendidikan Rusia melaporkan hampir 130 mahasiswa dari Korea Utara sedang belajar di Rusia saat itu.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Harga Emas Diprediksi Bakal Melejit Lagi, Siap-Siap – Page 3

    Harga Emas Diprediksi Bakal Melejit Lagi, Siap-Siap – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga emas dunia kembali menguat di level USD 3,360 pada Selasa pagi (6/5/2025). Pengamat pasar dan mata uang, Ibrahim Assuaibi memprediksi harga emas dunia akan mencapai kisaran USD 3,410, dan akan melejit ke USD 3,500.

    “Faktor pendukung antara lain, serangan Houthi yang menghantam bandara Ben Gurion akhir pekan lalu dan Israel melancarkan serangan darat di perluas di Jalur Gaza utk menguasai sepenuhnya wilayah tersebut,” papar Ibrahim di Jakarta, Selasa (6/5/2025).

    Faktor pendorong harga emas dunia lainnya, adalah isu wilayah Greenland yang kembali memanas serelah Presiden AS Donald Trump mengatakan akan mempertimbangkan tindakan militer utk menguasai wilayah, serta ketegangan di Eropa terkait konflik Rusia-Ukraina.

    “Kemudian (faktor pendorong lainnya) dalam pertemuan minggu ini The Fed kemungkinan akan menahan suku bunga acuan yang membuat Trump Kembali marah dan mengancam agar FOMC menekan Powel utk menurunkan suku bunga,” imbuh Ibrahim.

    Harga Emas Sempat Merosot

    Diwartakan sebelumnya, harga emas dunia sempat mengalami tekanan dalam perdagangan pekan lalu dengan mencatat penurunan untuk pekan kedua berturut-turut.

    Sementara pelaku pasar Wall Street mempertahankan pandangan bearish terhadap harga emas, para investor ritel (Main Street) mulai menunjukkan optimisme baru menjelang keputusan penting dari Federal Reserve (The Fed).

    Dikutip dari Kitco.com, perdagangan emas sempat dibuka pada harga USD3.326,84 per ons pada Minggu malam (4/5), namun dengan cepat merosot ke USD3.271,25, titik terendah yang bertahan selama tiga hari.

     

  • Diserang Drone Ukraina, Moskow Tutup Semua Bandara

    Diserang Drone Ukraina, Moskow Tutup Semua Bandara

    Moskow

    Unit pertahanan udara Rusia menghancurkan sejumlah drone Ukraina yang menargetkan ibu kota Moskow dalam serangan yang berlangsung selama dua malam berturut-turut. Rentetan serangan drone Kyiv ini memaksa penutupan semua bandara yang ada di area Moskow selama beberapa jam.

    Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, seperti dilansir Reuters, Selasa (6/5/2025), mengatakan sedikitnya 19 drone Ukraina telah dihancurkan saat mendekati ibu kota Rusia “dari berbagai arah”.

    “Di lokasi jatuhnya puing (drone), tidak ada kerusakan atau korban jiwa,” ucap Sobyanin dalam pernyataan via Telegram.

    “Para spesialis dari layanan darurat sedang bekerja di lokasi terjadinya insiden,” imbuhnya.

    Sebagian puing, menurut Sobyanin, terjatuh di salah satu ruas jalan raya utama menuju ke Moskow.

    Tiga saluran berita utama via Telegram, yang masih terkait dengan dinas keamanan Rusia — Bazaar, Mash dan Shot — melaporkan sebuah drone menghantam gedung apartemen di dekat jalan utama di sebelah selatan Moskow hingga memecahkan sejumlah kaca jendela. Namun tidak ada laporan korban jiwa.

    ‘Lihat juga Video: Permukiman Mewah di Moskow Diguncang Ledakan,1 Tewas-4 Luka’

    Pengawas penerbangan Rusia, Rosaviatsia, dalam pernyataannya menyebut seluruh penerbangan di empat bandara yang melayani Moskow dihentikan selama beberapa jam semalam untuk memastikan keselamatan udara. Beberapa bandara di sejumlah kota regional juga ditutup.

    Sejak perang dimulai lebih dari tiga tahun lalu, Ukraina telah melancarkan beberapa serangan drone menargetkan ibu kota Rusia. Serangan Kyiv yang terbesar terjadi pada Maret lalu, yang menewaskan sedikitnya tiga orang di Moskow.

    Belum ada komentar langsung dari Ukraina tentang serangan drone terbaru di Moskow tersebut.

    ‘Lihat juga Video: Permukiman Mewah di Moskow Diguncang Ledakan,1 Tewas-4 Luka’

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini