Negara: Ukraina

  • Macron Tepis Isu Rumah Tangga Usai Video Didorong Istri Beredar

    Macron Tepis Isu Rumah Tangga Usai Video Didorong Istri Beredar

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menanggapi dengan santai insiden yang terekam kamera, di mana istrinya, Brigitte, tampak mendorong wajahnya saat mereka tiba di Vietnam pada hari Minggu (25/05) untuk kunjungan resmi.

    Pada hari Senin (26/05), Macron membantah adanya “perselisihan rumah tangga” dengan sang istri. Kepada wartawan, ia menjelaskan bahwa mereka hanya “bercanda, seperti yang sering kami lakukan.”

    “Kami tidak bertengkar, kami hanya bercanda,” ujarnya, seraya menyebut bahwa insiden tersebut telah dibesar-besarkan hingga menjadi “semacam bencana geo-planet.”

    Seorang pejabat Istana Elysee sebelumnya menggambarkan momen itu sebagai “momen keakraban,” di mana “presiden dan istrinya bersantai sejenak sambil tertawa sebelum memulai perjalanan.”

    Rekaman video yang memperlihatkan Brigitte tampak mendorong wajah suaminya dengan kedua tangan, satu di mulut dan sebagian hidung serta satu lagi di rahang, sebelum mereka turun dari pesawat, memicu spekulasi luas di media Prancis.

    Terekam kamera wartawan

    Media mencoba mengurai interaksi singkat yang terekam dari pintu pesawat yang baru saja dibuka. Dalam video yang diambil oleh Associated Press saat kedatangan Macron di Hanoi, terlihat seorang pria berseragam membuka pintu pesawat, memperlihatkan presiden berdiri di dalam, mengenakan setelan jas dan berbicara dengan seseorang yang tidak terlihat.

    Tak lama kemudian, Brigitte Macron terlihat mengulurkan tangan dan mendorong wajah suaminya. Macron tampak mundur dan memalingkan kepala, lalu tersenyum dan melambaikan tangan setelah menyadari keberadaan kamera. Mereka kemudian menuruni tangga bersama, dengan Brigitte menolak tawaran lengan dari suaminya.

    Propaganda Rusia memperbesar insiden ini

    Pada hari Senin (26/05), juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menulis di Telegram bahwa Macron menerima “pukulan telak dari istrinya” saat tiba di Hanoi.

    Sebelumnya, Zakharova dan tokoh teori konspirasi asal Amerika Serikat, Alex Jones, juga pernah secara keliru menuduh Macron dan pemimpin Eropa lainnya menggunakan narkoba di kereta dari Ukraina, berdasarkan video buram yang menunjukkan tisu kusut yang mereka klaim sebagai kokain.

    Meskipun tuduhan tersebut telah dibantah, klaim itu sempat memicu reaksi keras dari Istana Elysee dan Kementerian Luar Negeri Prancis.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rivi Satrianegara

    Editor: Hani Anggraini

    Tonton juga “Macron soal Ditoyor Brigitte: Saya Bercanda dengan Istri” di sini:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin Ancam Perusahaan Barat yang Masih Beroperasi di Rusia

    Putin Ancam Perusahaan Barat yang Masih Beroperasi di Rusia

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan mengekang perusahaan-perusahaan Barat yang masih beroperasi di wilayah Rusia dan bertindak melawan kepentingannya.

    “Kita perlu mengekang mereka. Saya sepenuhnya setuju, dan saya mengatakan ini tanpa ragu-ragu,” tegas Putin saat berbicara dalam pertemuan dengan para pengusaha Rusia, seperti dilansir AFP, Selasa (27/5/2025).

    Penegasan itu disampaikan Putin ketika menanggapi seruan pengusaha Rusia untuk mengekang aktivitas perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS), seperti Zoom dan Microsoft, yang saat ini hanya menyediakan layanan terbatas di Rusia.

    Pernyataan Putin ini disebut sebagai bagian dari upaya Moskow untuk meningkatkan pengembangan perangkat lunak dalam negeri.

    Banyak perusahaan Barat yang meninggalkan Rusia, atau secara signifikan mengurangi aktivitas mereka di negara itu, setelah Moskow melancarkan invasi militer skala besar ke Ukraina, yang memicu rentetan sanksi ekonomi dari sekutu-sekutu Kyiv.

    “Kita tidak mengusir siapa pun… kita telah menyediakan kondisi yang paling menguntungkan bagi mereka untuk bekerja di pasar kita, dan mereka berupaya mengekang kita,” ucap Putin, tanpa menjelaskan secara spesifik soal bagaimana perusahaan-perusahaan Barat telah merusak Rusia.

    Putin telah secara signifikan memperketat persyaratan keluar bagi perusahaan-perusahaan yang ingin meninggalkan Rusia, yang memaksa banyak perusahaan besar untuk menjual aset-aset mereka dengan diskon besar.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Ada spekulasi media yang berkembang bahwa beberapa perusahaan mungkin mempertimbangkan untuk kembali beroperasi di Rusia, saat Presiden AS Donald Trump berupaya melakukan reset terhadap hubungan antara Washington dan Moskow, serta mengupayakan perdamaian cepat di Ukraina.

    Kepala dana kekayaan negara Rusia, Kirill Dmitriev, yang juga utusan khusus Putin untuk kerja sama ekonomi, mengatakan pada April lalu bahwa pihaknya menerima banyak permintaan dari perusahaan-perusahaan AS yang ingin kembali.

    Namun sejauh ini, belum ada perusahaan Barat yang besar yang secara terbuka mengumumkan rencana untuk kembali beroperasi di Ukraina.

    Beberapa bisnis mendapatkan opsi buyback setelah menjual aset mereka kepada manajemen lokal, sehingga membuka peluang untuk kembali ke Rusia.

    Putin, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan yang telah meninggalkan Rusia sepenuhnya, seperti jaringan makanan cepat saji AS McDonald’s, tidak akan menerima sambutan hangat jika memutuskan untuk kembali.

    “Mereka (McDonald’s) telah menempatkan semua orang dalam posisi sulit, pergi, dan sekarang, jika mereka ingin kembali, apakah kita harus menggelar karpet merah untuk mereka? Tidak, tentu saja tidak,” katanya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pembelaan Macron Soal Ditoyor Istri di Pesawat: Kami Sering Bercanda

    Pembelaan Macron Soal Ditoyor Istri di Pesawat: Kami Sering Bercanda

    Hanoi

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menjelaskan dirinya sedang bercanda dengan istrinya, Brigitte, setelah video yang menunjukkan dirinya ditoyor sang istri di dalam pesawat, usai mendarat di Vietnam, menjadi viral.

    Macron heran mengapa insiden kecil itu menjadi pembahasan besar. Meskipun, seperti dilansir AFP, Selasa (27/5/2025), Macron juga mencurigai keterlibatan jaringan yang melibatkan “Rusia” dan “para ekstremis Prancis” untuk berbagai komentar negatif yang muncul terkait insiden kecil tersebut.

    Insiden kecil ini terjadi setelah pesawat kepresidenan Prancis mendarat di Hanoi pada Minggu (25/5) malam. Video yang viral di internet menunjukkan Brigitte menjulurkan kedua tangannya dan menoyor wajah suaminya.

    Macron tampak sedikit terkejut. Namun, dia dengan cepat memulihkan ekspresi wajahnya dan membalikkan badannya untuk melambaikan tangan melalui pintu pesawat yang terbuka. Pada momen itu, Brigitte masih di dalam pesawat, sehingga mustahil untuk melihat ekspresi wajah atau bahasa tubuhnya.

    Usai insiden itu, Macron dan istrinya menuruni tangga pesawat untuk menyapa para pejabat tinggi Vietnam yang menyambut mereka. Namun, Brigitte tidak menyambut uluran tangan Macron saat keduanya bersama-sama menuruni tangga pesawat.

    Macron, dalam komentarnya, membantah secara tegas soal adanya “perselisihan rumah tangga” dengan istrinya. Dia menyebut dirinya dan sang istri hanya “bercanda seperti yang sering kami lakukan”.

    “Istri saya dan saya bertengkar kecil, kami sedikit bercanda, dan saya terkejut,” kata Macron dalam penjelasannya kepada wartawan di Hanoi.

    Lihat juga Video: Momen Presiden Macron Ditoyor Istri Saat Tiba di Vietnam

    Ini merupakan ketiga kalinya dalam sebulan terakhir, Macron menjadi subjek rekaman video viral ketika Prancis mengatakan negaranya menjadi target kampanye disinformasi berulang-ulang saat Rusia semakin meningkatkan serangan terhadap Ukraina.

    Dua video viral lainnya melibatkan tuduhan Macron memakai kokain saat melakukan perjalanan kereta ke Ukraina, bersama Perdana Menteri (PM) Keir Starmer dan Kanselir Jerman Friedrich Merz, beberapa waktu lalu, dan tuduhan Macron terlibat adu kekuatan lewat jabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

    Saat berbicara kepada wartawan di Hanoi, Macron menjelaskan bahwa benda yang dituding sebagai kokain itu hanyalah tisu. Dia juga membantah tudingan adu kekuatan dengan Erdogan.

    “Tidak ada satu pun dari ini yang benar,” tegasnya. “Semua orang perlu tenang,” cetus Macron.

    “Dalam tiga video ini, saya mengambil tisu, saya menjabat tangan seseorang, dan hanya bercanda dengan istri saya, seperti yang sering kami lakukan. Tidak lebih,” ucap Macron.

    Lebih lanjut, dia menyalahkan manipulasi yang muncul sebagai ulah “jaringan yang cukup dapat dilacak dengan baik”, bahkan menuding “orang-orang Rusia” dan “para ekstremis di Prancis”.

    Lihat juga Video: Momen Presiden Macron Ditoyor Istri Saat Tiba di Vietnam

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Nyaris! Helikopter Putin Lolos dari Serangan Drone Ukraina

    Nyaris! Helikopter Putin Lolos dari Serangan Drone Ukraina

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin disebut menjadi target percobaan pembunuhan oleh Ukraina. Seorang perwira militer Rusia mengklaim helikopter yang dinaiki Putin menjadi target serangan drone Ukraina di wilayah Kursk pada tanggal 20 Mei lalu.

    Sistem pertahanan udara Rusia berhasil mencegat drone tersebut dan menghancurkannya sebelum mencapai jalur penerbangan presiden, kata komandan unit pertahanan udara Rusia, Yuriy Dashkin, menurut kantor berita Rusia RBC, dilansir NDTV, Selasa (27/5/2025).

    Komandan itu mengatakan kepada kantor berita tersebut bahwa dari tanggal 20 hingga 22 Mei, Rusia mengalami serangan drone besar-besaran dari Ukraina, dengan pertahanan udara negara tersebut berhasil “menghancurkan” sebanyak 1.170 drone.

    Dia mengatakan bahwa selama kunjungan Putin ke wilayah Kursk pada tanggal 20 Mei, terjadi serangan udara besar-besaran “yang belum pernah terjadi sebelumnya” dari Ukraina. Pertahanan udara Rusia berhasil “menembak jatuh” 46 drone.

    “Saya ingin menunjukkan bahwa intensitas serangan meningkat secara signifikan selama penerbangan pesawat Panglima Tertinggi di atas wilayah wilayah Kursk. Oleh karena itu, kami secara bersamaan terlibat dalam pertempuran udara dan memastikan keselamatan helikopter presiden di wilayah udara,” kata Dashkin.

    Perwira militer Rusia tersebut mengatakan bahwa salah satu drone terdeteksi mendekati jalur penerbangan helikopter Putin dan segera dilumpuhkan oleh sistem pertahanan udara Rusia.

    Putin berada di wilayah Kursk awal minggu ini, kunjungan pertamanya ke wilayah perbatasan tersebut sejak Maret lalu. Tidak ada cedera atau kerusakan yang dilaporkan dalam insiden tersebut, dan konvoi Presiden Rusia tersebut terus berlanjut tanpa gangguan.

    Pertempuran Rusia dan Ukraina makin memanas beberapa hari ini. Pada Senin (26/5), Angkatan Udara Ukraina mengatakan bahwa Rusia menembakkan 355 drone ke Ukraina dalam sehari.

    Angkatan Udara Ukraina mengatakan bahwa Rusia telah meluncurkan “355 drone tipe Shahed”, serta sembilan rudal jelajah. Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ignat mengonfirmasi kepada kantor berita AFP, Senin (26/5/2025), bahwa itu adalah serangan drone terbesar sejak Moskow melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sebut Gila hingga Kejatuhan Rusia

    Sebut Gila hingga Kejatuhan Rusia

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan serangan terbuka kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump menyebut Putin gila hingga membunuh banyak orang.

    Dalam pernyataan terbarunya, Trump mengeluarkan teguran terhadap Putin terkait serangan ke Ukraina. Trump mengatakan dia tidak senang dengan tindakan Rusia yang meluncurkan sejumlah drone ke Ukraina yang menewaskan belasan orang.

    “Saya tidak senang dengan apa yang dilakukan Putin. Dia membunuh banyak orang, dan saya tidak tahu apa yang terjadi pada Putin,” kata Trump dilansir AFP, Senin (26/5/2025).

    “Saya sudah lama mengenalnya, dan selalu akur dengannya. Namun, dia mengirim roket ke kota-kota dan membunuh orang. Saya sama sekali tidak menyukainya,” imbuh Trump.

    Trump juga bicara mengenai sanksi. Dia mengaku akan mempertimbangkan untuk memberikan tambahan sanksi ke Rusia terkait serangan itu.

    “Dia membunuh banyak orang. Saya tidak tahu apa yang salah dengannya. Apa yang terjadi padanya, ya? Dia membunuh banyak orang. Saya tidak senang dengan itu,” ucap Trump lagi.

    Trump: Putin Benar-benar Gila!

    Trump dan Putin (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)

    Otoritas Ukraina sebelumnya melaporkan bahwa serangan udara besar-besaran Rusia selama dua malam berturut-turut, termasuk terhadap Kyiv, memicu suasana “teror”. Sedikitnya 13 orang tewas akibat rentetan serangan drone yang menghujani Kyiv pada Minggu (25/6) waktu setempat.

    Disebutkan bahwa para korban tewas termasuk sejumlah anak-anak dan remaja yang baru berusia 8 tahun, 12 tahun dan 17 tahun.

    Melalui akun media sosialnya, Donald Trump kembali melontarkan kritikan keras untuk Putin. Trump yang berang secara terang-terangan menyebut Putin “benar-benar gila”.

    “Saya selalu memiliki hubungan yang sangat baik dengan Vladimir Putin dari Rusia, tetapi sesuatu telah terjadi padanya. Dia benar-benar GILA!” cetus Trump dalam pernyataan terbarunya via media sosial miliknya, Truth Social.

    “Saya selalu mengatakan bahwa dia menginginkan SELURUH Ukraina, bukan hanya sebagian saja, dan mungkin itu terbukti benar, tetapi jika dia melakukannya, itu akan menyebabkan kejatuhan Rusia!” ucapnya.

    Pernyataan terbaru Trump itu menjadi teguran langka terhadap Putin, yang seringkali dibahas oleh sang Presiden AS itu dengan penuh kekaguman. Namun, Trump mulai menunjukkan rasa frustrasi yang meningkat dengan posisi Rusia dalam negosiasi gencatan senjata yang menemui jalan buntu dengan Kyiv baru-baru ini.

    Halaman 2 dari 2

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • OJK: Tingkat permodalan bank memadai untuk hadapi risiko ekonomi

    OJK: Tingkat permodalan bank memadai untuk hadapi risiko ekonomi

    Untuk mengukur ketahanan bank dalam menghadapi berbagai potensi shocks makro ekonomi, OJK secara rutin melakukan stress test untuk mengevaluasi ketahanan perbankan Indonesia…

    Jakarta (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, hasil stress test regulator maupun hasil stress test secara mandiri menunjukkan bahwa tingkat permodalan perbankan saat ini masih sangat memadai untuk menghadapi risiko ekonomi.

    Risiko ini disebabkan oleh perubahan signifikan dalam kondisi makro ekonomi Indonesia, antara lain perlambatan pertumbuhan ekonomi, perubahan nilai tukar, maupun penurunan nilai surat-surat berharga.

    “Untuk mengukur ketahanan bank dalam menghadapi berbagai potensi shocks makro ekonomi, OJK secara rutin melakukan stress test untuk mengevaluasi ketahanan perbankan Indonesia. Di sisi lain masing-masing bank juga melakukan stress test secara mandiri menggunakan skenario dan asumsi yang disiapkan oleh otoritas (OJK dan BI),” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam jawaban tertulis di Jakarta, Senin.

    Lebih lanjut, berdasarkan pembahasan rencana bisnis antara pengawas dengan perbankan, Dian mengatakan bahwa secara umum tidak terdapat penyesuaian yang signifikan pada target pertumbuhan kredit pada 2025.

    “Perbankan memiliki kesempatan untuk merevisi target rencana bisnis pada akhir semester I 2025 dengan mempertimbangkan dinamika perekonomian global dan domestik. Untuk itu, OJK akan terus berkoordinasi dengan industri perbankan, khususnya jika terdapat faktor-faktor yang mengakibatkan perlunya dilakukan penyesuaian,” ujar dia.

    OJK bersama pemangku kepentingan lainnya yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) juga terus berkoordinasi dengan menerapkan berbagai kebijakan untuk meminimalkan dampak ketidakpastian tersebut terhadap sistem keuangan maupun perekonomian Indonesia.

    Selain itu, OJK juga secara aktif memantau dampak ketidakpastian global terhadap prospek pertumbuhan ekonomi dan sektor keuangan domestik.

    Dian menyampaikan, ketidakpastian global yang tinggi memang sedikit banyak telah memengaruhi ekonomi global maupun domestik.

    Ketidakpastian global antara lain disebabkan lambannya penurunan suku bunga acuan khususnya Fed Funds Rate (FFR), pengenaan tarif impor oleh AS yang kemudian diretaliasi oleh negara lain khususnya Tiongkok, dinamika konflik Rusia Ukraina serta situasi di Timur Tengah, dan terakhir konflik India-Pakistan.

    Salah satu dampak yang terlihat adalah kecenderungan para investor untuk mengalihkan investasi ke aset yang dianggap lebih aman (safe-haven asset) atau investasi di sektor yang dinilai telah stabil meskipun dengan imbal hasil yang tidak terlalu tinggi.

    Sesuai rilis BPS, ekonomi nasional tumbuh sebesar 4,87 persen pada triwulan I 2025 dan terkontraksi sebesar 0,98 persen (qtq) dibanding triwulan IV 2024. Seiring dengan hal tersebut, kinerja kredit juga termoderasi pada Maret 2025 menjadi sebesar 9,16 persen.

    Meskipun demikian, Dian menyampaikan bahwa risiko kredit perbankan tetap terjaga dengan baik, tecermin dari rasio NPL yang menurun dan stabil di bawah 3 persen serta tren coverage pencadangan CKPN yang relatif stabil.

    “Di sisi lain, kondisi likuiditas perbankan masih cukup terjaga meskipun dalam tren menurun. Kondisi demikian mengindikasikan bahwa pada dasarnya perbankan masih memiliki ruang untuk melanjutkan penyaluran kredit,” kata Dian.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Serangan Drone Rusia ke Ukraina Tewaskan 13 Orang, Anak-anak Jadi Korban

    Serangan Drone Rusia ke Ukraina Tewaskan 13 Orang, Anak-anak Jadi Korban

    Kyiv

    Pasukan Rusia meluncurkan serangan 367 drone dan rudal ke kota-kota Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv. Serangan ini menewaskan 13 orang dan tiga di antaranya merupakan anak-anak.

    Dilansir AFP, Minggu (25/5/2025) serangan dimulai pada Sabtu (24/5) malam waktu setempat. Drone dan rudal itu menyerang rumah dan apartemen.

    Ada 13 korban tewas dalam serangan ini. Pejabat setempat melaporkan bahwa tiga di antaranya adalah anak di wilayah utara Zhytomyr.

    Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta Amerika Serikat, yang telah mengambil sikap publik yang lebih lunak terhadap Rusia dan pemimpinnya, Vladimir Putin, sejak Presiden Donald Trump menjabat, untuk angkat bicara.

    “Diamnya Amerika, diamnya negara lain di dunia hanya menyemangati Putin,” tulisnya di Telegram.

    “Setiap serangan teroris Rusia seperti itu adalah alasan yang cukup untuk sanksi baru terhadap Rusia.”

    Serangan itu terjadi saat Ukraina dan Rusia bersiap untuk melakukan hari ketiga dan terakhir pertukaran tahanan di mana kedua belah pihak akan menukar total 1000 orang masing-masing.

    Lihat juga Video: Drone Rusia Hantam Kendaraan Sipil di Ukraina, 9 Orang Tewas

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Drone Rusia Kembali Serang Ukraina, 7 Orang Terluka

    Drone Rusia Kembali Serang Ukraina, 7 Orang Terluka

    Kyiv

    Drone Rusia kembali menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv. Drone ini menyerang gedung apartemen dan rumah. Sedikitnya tujuh orang terluka akibat terkena serpihan bangunan yang terbakar.

    Dilansir Reuters, Minggu (25/5/2025), serangan ini terjadi pada Minggu (25/5) pagi waktu setempat. Kepala administrasi militer kota Kyiv, Timur Tkachenko mengatakan bahwa empat orang terluka.

    Mereka menghubungi pihak medis usai sebuah gedung apartemen lima lantai diserang di distrik Holosiivskyi di luar pusat kota.

    Wali Kota Vitali Klitschko mengatakan bagian luar gedung rusak. Sementara itu ada juga tiga orang terluka di distrik kota lainnya.

    Tkachenko sebelumnya telah memperingatkan bahwa lebih banyak drone dan kemungkinan serangan rudal mungkin terjadi. Saksi Reuters mendengar unit antipesawat beroperasi di sekitar kota.

    Sebelumnya, serangan udara besar-besaran Rusia menggunakan drone dan rudal menghantam wilayah Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, pada Sabtu (24/5). Sedikitnya 15 orang mengalami luka-luka akibat gempuran di Kyiv, yang terjadi ketika kedua negara sedang dalam proses pertukaran tahanan besar-besaran.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Andriy Sybiga, menyebut rentetan serangan udara itu adalah “bukti nyata bahwa tekanan sanksi yang lebih besar terhadap Moskow diperlukan untuk mempercepat proses perdamaian”.

    Tonton juga “Drone Rusia Hantam Kendaraan Sipil di Ukraina, 9 Orang Tewas” di sini:

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korut Tahan 3 Orang Terkait Kecelakaan Peluncuran Kapal Perang

    Korut Tahan 3 Orang Terkait Kecelakaan Peluncuran Kapal Perang

    Pyongyang

    Korea Utara menahan tiga orang terkait kecelakaan yang terjadi saat peluncuran kapal perang. Pihak yang ditahan salah satunya kepala teknisi kapal.

    Dilansir AFP, Minggu (25/5/2025), Pyongyang mengatakan bahwa ‘kecelakaan serius terjadi’ pada upacara peluncuran, Rabu (21/5) di kota pelabuhan timur Chongjin untuk kapal perusak angkatan laut seberat 5.000 ton yang baru dibangun. Pada insiden itu, bagian dasar kapal hancur.

    Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyebut kecelakaan itu sebagai “tindakan kriminal yang disebabkan oleh kecerobohan mutlak”.

    Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) melaporkan mereka yang ditahan adalah kepala teknisi di galangan kapal Chongjin Kang Jong Chol, kepala bengkel konstruksi lambung kapal Han Kyong Hak dan wakil manajer urusan administrasi, Kim Yong Hak.

    Laporan KCNA mengatakan ketiganya “bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut”.

    Pada hari Jumat, KCNA melaporkan bahwa manajer galangan kapal Hong Kil Ho telah dipanggil oleh penegak hukum.

    Militer Korea Selatan mengatakan bahwa otoritas intelijen AS dan Seoul menilai bahwa “upaya peluncuran samping” kapal oleh Korea Utara gagal, dan kapal tersebut dibiarkan miring di air.

    Berdasarkan ukuran dan skalanya, militer Korea Selatan mengatakan kapal perang yang baru dibangun tersebut diyakini memiliki perlengkapan yang sama dengan kapal kelas perusak seberat 5.000 ton Choe Hyon, yang diluncurkan Korea Utara bulan lalu.

    Pyongyang mengatakan Choe Hyon dilengkapi dengan “senjata paling kuat”, dan akan “mulai beroperasi awal tahun depan”.

    Militer Seoul mengatakan Choe Hyon dapat dikembangkan dengan bantuan Rusia. Dia menduga ini sebagai imbalan atas pengerahan ribuan pasukan Pyongyang untuk membantu Moskow memerangi Ukraina.

    Analis mengatakan kapal perang yang terlibat dalam kecelakaan hari Rabu mungkin juga dibangun dengan bantuan Rusia.

    Tonton juga “Kapal Perang Korut yang Terbalik Kini Ditutupi Terpal” di sini:

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia Gempur Ibu Kota Ukraina Saat Pertukaran Tahanan, 15 Orang Luka

    Rusia Gempur Ibu Kota Ukraina Saat Pertukaran Tahanan, 15 Orang Luka

    Kyiv

    Serangan udara besar-besaran Rusia menggunakan drone dan rudal menghantam wilayah Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, pada Sabtu (24/5). Sedikitnya 15 orang mengalami luka-luka akibat gempuran di Kyiv, yang terjadi ketika kedua negara sedang dalam proses pertukaran tahanan besar-besaran.

    Angkatan Udara Ukraina, seperti dilansir AFP, Sabtu (24/5/2025), melaporkan Rusia meluncurkan 14 rudal balistik dan 250 drone secara total dalam serangan pada dini hari. Disebutkan oleh Angkatan Udara Ukraina bahwa Kyiv menjadi “target utama serangan musuh”.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Andriy Sybiga, menyebut rentetan serangan udara itu adalah “bukti nyata bahwa tekanan sanksi yang lebih besar terhadap Moskow diperlukan untuk mempercepat proses perdamaian”.

    Para pejabat Kyiv melaporkan puing-puing terjatuh di beberapa bagian ibu kota Ukraina, dengan beberapa memicu kebakaran. Sejumlah wartawan AFP melaporkan suara ledakan terdengar semalam.

    Kepolisian setempat melaporkan sedikitnya 15 orang mengalami luka-luka di area Kyiv dan dua orang lainnya luka-luka di area sekitarnya.

    Ajudan kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, secara terpisah menyebut Rusia “melakukan segala cara yang dapat dilakukan untuk mencegah gencatan senjata dan melanjutkan perang”.

    Sementara itu, militer Rusia melaporkan Ukraina menargetkan wilayahnya dengan 788 drone dan rudal sejak Selasa (20/5) waktu setempat.

    Kedua negara, pada tahap pertama, menerima masing-masing 390 tahanan, dan nantinya diharapkan akan melakukan pertukaran 1.000 tahanan secara total.

    Rusia telah mengisyaratkan akan mengirimkan persyaratan penyelesaian perdamaian kepada Ukraina setelah pertukaran tahanan, yang akan dilanjutkan selama akhir pekan ini — tanpa menyebutkan persyaratan apa saja yang akan diberikan.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang gencar mengupayakan perdamaian Rusia-Ukraina, menyampaikan selamat untuk kedua negara atas pertukaran tahanan yang terjadi.

    “Ini bisa mengarah ke sesuatu yang besar???” tulis Trump via media sosial Truth Social.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini