Negara: Turki

  • Internet Dimanipulasi Pemerintah, Netizen Dibungkam Habis-habisan

    Internet Dimanipulasi Pemerintah, Netizen Dibungkam Habis-habisan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebebasan internet secara global merosot tajam. Laporan Freedom on the Net yang dirilis Freedom House menunjukkan bahwa untuk tahun ke-15 berturut-turut, ruang digital dunia semakin tertekan oleh kontrol pemerintah hingga manipulasi informasi. Laporan tahun ini bertajuk “An Uncertain Future for the Global Internet”.

    Laporan Freedom House menunjukkan kondisi yang semakin mengkhawatirkan. Dari 72 negara yang dinilai, kebebasan internet menurun di 27 negara.

    Kenya mencatat penurunan terbesar, sementara Bangladesh menjadi negara dengan peningkatan paling signifikan setelah gerakan mahasiswa menggulingkan rezim represif pada Agustus 2024.

    China dan Myanmar tetap menjadi negara dengan kondisi kebebasan internet terburuk, sementara Islandia menjadi yang paling bebas.

    Situasi global pun tak kalah mengkhawatirkan. Sembilan dari 18 negara yang dikategorikan “Bebas” justru mengalami penurunan, termasuk Georgia, Jerman, dan Amerika Serikat.

    Freedom House juga mencatat rekor baru, warga di setidaknya 57 negara ditangkap atau dipenjara karena ekspresi daring terkait isu sosial, politik, maupun agama selama periode Juni 2024 hingga Mei 2025.

    Negara seperti Mesir, Pakistan, Rusia, Turki, dan Venezuela, yang selama 15 tahun terakhir mengalami kemunduran paling parah karena semakin memperketat kontrolnya.

    Otoritas di negara-negara itu meningkatkan pengawasan komunikasi elektronik dan menjatuhkan hukuman lebih berat bagi masyarakat yang menyuarakan kritik, terutama selama momen pemilu dan aksi protes.

    Manipulasi ruang digital juga meningkat signifikan. Indikator terkait penipuan daring mengalami penurunan paling konsisten selama 15 tahun terakhir.

    Laporan mencatat lonjakan konten buatan AI serta influencer yang menyebarkan pesan pro-pemerintah tanpa transparansi. Kini, 70% populasi dunia hidup di negara yang pemerintahnya aktif berupaya memanipulasi informasi di internet.

    Laporan itu juga memperingatkan anonimitas di internet memasuki fase krisis. Teknologi verifikasi identitas yang diadopsi luas, sebagian dengan alasan melindungi anak, dinilai mengancam kebebasan dan keamanan pengguna di ruang digital.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    Menlu AS Palsu Tipu Pejabat Pemerintah, Korbannya Banyak

  • Menbud Tegaskan Pentingnya Diplomasi Budaya dalam Perkuat Posisi RI

    Menbud Tegaskan Pentingnya Diplomasi Budaya dalam Perkuat Posisi RI

    Jakarta

    Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) RI menyelenggarakan Indonesia International Conference on Cultural Diplomacy (IICCD) 2025 di Kampus Universitas Indonesia (UI).

    Berfokus pada tema Defining Cultural Diplomacy: Crossing Cultures, Weaving Worlds, konferensi yang terselenggara melalui kerja sama Kemenbud dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UI ini akan berlangsung selama dua hari dan diikuti para akademisi, diplomat, pembuat kebijakan, serta pelaku budaya dari berbagai negara.

    Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon dalam sambutannya menegaskan pentingnya diplomasi budaya sebagai kekuatan strategis dalam membangun hubungan internasional dan memperkuat posisi Indonesia di dunia.

    “Mengusung semangat ‘Defining Cultural Diplomacy: Crossing Cultures, Weaving Worlds’, IICCD mengajak kita untuk berhenti sejenak dan merenungkan bagaimana budaya terus membentuk hubungan internasional serta praktik diplomasi, serta meneguhkan kembali komitmen kolektif kita untuk memajukan budaya sebagai kekuatan penting dalam peradaban global,” ujar Fadli Zon dalam keterangannya, Selasa (18/11/2025).

    Fadli Zon juga menyoroti bahwa diplomasi budaya merupakan bagian penting dari soft power meski belum memiliki definisi tunggal yang disepakati secara global. Diplomasi budaya, menurutnya beririsan dengan diplomasi publik, penjenamaan, promosi budaya, dan industri kreatif. Karena itu, IICCD diselenggarakan sebagai ruang untuk mengkaji ulang konsep-konsep tersebut dan merumuskan fondasi diplomasi budaya yang relevan.

    “Di berbagai disiplin dan institusi, diplomasi budaya beririsan dengan diplomasi publik, nation branding, promosi budaya, hingga industri budaya. Konferensi ini menjadi ruang penting untuk mengkaji secara kritis, memperjelas konsep, serta merumuskan tujuan diplomasi budaya di abad ke-21,” ujarnya.

    Di akhir sambutannya, Fadli Zon menyampaikan apresiasi kepada para mitra, akademisi, dan peserta konferensi atas kontribusi dalam memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia. Fadli Zon berharap forum ini menjadi ruang strategis untuk membahas isu-isu kunci seperti repatriasi, keberlanjutan, warisan budaya maritim, museum, musik, budaya populer, pertukaran kreatif, media, dan sinema.

    Forum ini berperan sebagai jembatan antara teori dan praktik, serta bagian dari ekosistem kerja sama budaya seperti forum CHANDI dan Indonesia-Pacific Cultural Synergy (IPACS).

    “Semoga forum ini memperkuat tekad kita untuk menempatkan budaya di jantung dialog, kerja sama, dan kemajuan global,” sambungnya.

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi, Universitas Indonesia, Chairul Hudaya, juga menyoroti peran penting dunia akademik dalam mengawal diplomasi budaya melalui riset, perspektif kritis, dan komitmen terhadap inklusivitas. Ia juga mengapresiasi IICCD dapat diselenggarakan di FISIP Universitas Indonesia.

    “Saya mengapresiasi IICCD menyediakan ruang dari berbagai latar belakang untuk meninjau kembali diplomasi budaya dalam dunia yang terus berubah. Konferensi ini mendorong kita melihat melampaui narasi yang lazim dan mengeksplorasi bagaimana praktik budaya, baik tradisional maupun kontemporer dapat berkontribusi pada perdamaian, saling pengertian, dan pembangunan berkelanjutan,” ucapnya.

    Adapun Indonesia International Conference on Cultural Diplomacy (IICCD) diikuti tak kurang dari dua ratus peserta yang terdiri dari akademisi, komunitas hingga pembuat kebijakan dengan menghadirkan para pembicara ahli di bidang Arkeologi, Antropologi, Museum, dan Hubungan Internasional dari Indonesia, Singapura, Portugal, Australia, UEA, Jerman, Kenya, dan Ukraina.

    Selama dua hari IICCD akan menjadi forum untuk merumuskan kembali diplomasi budaya melalui pengalaman lokal dan dinamika global yang terus berubah serta memperkuat kolaborasi antara institusi, akademisi, komunitas, dan pembuat kebijakan guna menghasilkan keluaran dan jejaring yang berdampak.

    Sebagai informasi, acara pembukaan IICCD turut dihadiri oleh Pelaksana Tugas Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Dwi Ardhani Sri Sundrijo, Perwakilan Kedutaan Besar Negara Uruguay, Belarusia, Belanda, Serbia, Somalia, Ukraina, Malaysia, Brunei, Filippina, Turki, Tanzania, dan Sudan. Mendampingi Menteri Kebudayaan hadir di antaranya Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti; Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Industri Kebudayaan, Anindita Kusuma Listya; dan Direktur Kerja Sama Kebudayaan, Mardisontori.

    (akd/ega)

  • Fosil 8,7 Juta Tahun dari Turki Tantang Teori Asal-usul Manusia

    Fosil 8,7 Juta Tahun dari Turki Tantang Teori Asal-usul Manusia

    Jakarta

    Asal usul garis keturunan hominin, yang meliputi manusia modern, simpanse, gorila, dan nenek moyang mereka, merupakan salah satu topik paleoantropologi yang paling banyak diperdebatkan.

    Selama lebih dari satu abad, pandangan yang berlaku telah menghubungkan akar evolusi hominin dengan Afrika, tempat fosil paling awal dari kelompok ini ditemukan. Namun, penemuan fosil baru-baru ini dari zaman Miosen akhir di Eropa dan Mediterania timur menunjukkan narasi yang sangat berbeda, yang menempatkan Eropa di pusat evolusi hominin awal.

    Fosil yang baru ditemukan, termasuk tengkorak Anadoluvius turkae yang hampir lengkap dari Turki, telah mengalihkan fokus ke Eropa sebagai tempat kelahiran hominin yang potensial. Temuan-temuan ini tidak hanya menyoroti keragaman kera di wilayah tersebut tetapi juga menunjukkan jalur migrasi yang menantang teori tradisional tentang nenek moyang manusia.

    Inti dari studi inovatif ini adalah Anadoluvius turkae, fosil tengkorak parsial yang ditemukan pada tahun 2015 di situs Çorakyerler dekat Çankırı, Turki. Spesimen ini, yang terawetkan dengan sangat baik dan diperkirakan berasal dari sekitar 8,7 juta tahun yang lalu, menawarkan wawasan tak tertandingi tentang morfologi salah satu kera besar terakhir di Eropa.

    Tim menganalisis sebagian tengkorak Anadoluvius yang terpelihara dengan baik, seperti ditampilkan dalam gambar. Foto: Nature Communications Biology via The Brighter Side

    Para peneliti dengan cermat menganalisis tengkorak tersebut, yang meliputi sebagian besar wajah dan bagian anterior tempurung otak. Tingkat pengawetan ini memungkinkan para ilmuwan untuk merekonstruksi anatomi Anadoluvius dengan tingkat detail yang belum pernah ada sebelumnya. Ciri-ciri tengkorak yang kuat menunjukkan kera dengan ukuran tubuh yang mirip dengan simpanse jantan besar, dengan berat antara 49 hingga 59 kg.

    Fosil tersebut juga mengungkap ciri-ciri penting yang terkait dengan hominin, seperti konfigurasi khusus akar gigi, struktur tengkorak, dan morfologi wajah. Ciri-ciri ini membedakan Anadoluvius dari kera Miosen lainnya seperti Ankarapithecus, yang tidak memiliki ciri-ciri hominin, dan lebih mirip dengan Ouranopithecus dan Graecopithecus, kera Mediterania timur lainnya.

    Hominin Asal Eropa?

    Analisis Anadoluvius turkae mendukung hipotesis bahwa hominin mungkin berevolusi di Eropa dan kemudian bermigrasi ke Afrika. Menurut tim peneliti, skenario ini lebih sederhana daripada gagasan bahwa hominin berevolusi di Afrika dan kemudian menyebar ke Eropa hanya untuk menghadapi kepunahan.

    Sebaliknya, mereka mengusulkan bahwa Eropa adalah rumah bagi populasi hominin yang berkembang pesat selama jutaan tahun sebelum perubahan lingkungan mendorong migrasi mereka ke Afrika.

    Perspektif ini didukung oleh analisis filogenetik Anadoluvius dan fosil terkait. Dengan menggunakan perangkat lunak canggih, para peneliti memasukkan ciri morfologi dari Anadoluvius bersama dengan ciri-ciri fosil lain yang diketahui dan hominoid yang masih ada.

    Hasil dari studi ini menempatkan Anadoluvius dengan kuat dalam garis keturunan hominin, yang menunjukkan hubungan evolusi yang lebih dekat dengan kera Afrika dan manusia daripada dengan kera lain dari era Miosen.

    Keanekaragaman Mediterania: Perpaduan Kera Miosen

    Penemuan Anadoluvius turkae menggarisbawahi kekayaan keanekaragaman kera Miosen akhir di Mediterania timur. Fosil dari wilayah ini, yang berasal dari antara 9,6 hingga 7,2 juta tahun yang lalu, mengungkapkan rentang spesies kera yang lebih luas daripada yang diperkirakan sebelumnya.

    Anatomi penampang langit-langit pada fosil Anadoluvius (tidak berskala). Foto: Nature Communications Biology via The Brighter Side

    Ouranopithecus, yang ditemukan di Yunani dan Bulgaria, pernah dianggap sebagai perwakilan utama hominin di wilayah ini. Namun, penambahan Anadoluvius dan penilaian ulang spesimen seperti Graecopithecus menunjukkan bahwa ada beberapa taksa, yang membentuk garis keturunan yang terus berkembang.

    Keragaman ini menunjukkan bahwa Mediterania timur berfungsi sebagai koridor ekologi penting, yang menghubungkan populasi di Eropa dan Asia.

    Di Turki, situs Çorakyerler telah muncul sebagai harta karun fosil Miosen akhir. Ribuan sisa vertebrata telah digali, yang memberikan konteks berharga bagi ekosistem purba tempat kera ini hidup.

    Lingkungan, yang dicirikan oleh hutan kering dan lanskap terbuka, kemungkinan memainkan peran penting dalam membentuk perilaku dan morfologi hominin awal ini. Tidak seperti kerabat arboreal mereka, Anadoluvius dan kerabatnya tampaknya telah menghabiskan banyak waktu di tanah, beradaptasi dengan gaya hidup yang lebih terestrial.

    Gagasan yang telah lama berlaku tentang asal usul manusia kini ditantang berkat munculnya spesies kera baru. Foto: Nature Communications Biology via The Brighter SidePergeseran Lingkungan dan Migrasi

    Lintasan evolusi hominid awal dipengaruhi oleh perubahan lingkungan yang mendalam selama Miosen akhir. Hutan yang menyusut dan padang rumput yang meluas menciptakan tekanan ekologis baru, yang memaksa populasi untuk beradaptasi atau bermigrasi.

    Profesor David Begun, seorang antropolog biologi di Universitas Toronto dan peneliti utama dalam penelitian ini, menjelaskan bahwa anggota radiasi tempat Anadoluvius berada saat ini hanya teridentifikasi di Eropa dan Anatolia.

    “Kondisi lingkungan yang berfluktuasi kemungkinan memfasilitasi migrasi kera-kera ini ke Afrika, tempat mereka memunculkan spesies hominid selanjutnya,” ujarnya.

    Migrasi ini bukanlah peristiwa yang terisolasi. Bukti fosil menunjukkan bahwa banyak mamalia berpindah antara Eropa dan Afrika selama periode ini, yang menunjukkan adanya pertukaran spesies yang dinamis yang didorong oleh perubahan iklim dan habitat.

    Penggalian fosil Anadoluvius turkae dilakukan di situs fosil Çorakyerler di Türkiye pada 2015. Foto: Nature Communications Biology via The Brighter SideTitik Balik dalam Memahami Evolusi Manusia

    Implikasi dari temuan ini sangat mendalam. Jika hominin memang berasal dari Eropa, hal itu akan memerlukan evaluasi ulang terhadap garis waktu dan konteks geografis evolusi manusia.

    Sementara penemuan Anadoluvius turkae merupakan bagian penting dari teka-teki, para peneliti menekankan bahwa lebih banyak bukti diperlukan untuk mengonfirmasi hubungan antara hominin Eropa dan keturunan Afrika mereka.

    “Bukti baru ini mendukung hipotesis bahwa hominin berasal dari Eropa dan menyebar ke Afrika bersama dengan banyak mamalia lain antara sembilan hingga tujuh juta tahun yang lalu, meskipun itu tidak membuktikannya secara definitif,” kata Prof. Begun.

    “Untuk itu, kita perlu menemukan lebih banyak fosil dari Eropa dan Afrika yang berusia antara delapan hingga tujuh juta tahun untuk menetapkan hubungan definitif antara kedua kelompok tersebut,” sebutnya.

    Penemuan Anadoluvius turkae menyoroti sifat ilmu evolusi yang terus berubah. Setiap fosil baru menambah kompleksitas pemahaman kita tentang masa lalu, menantang teori-teori yang sudah mapan, dan memicu perdebatan baru.

    Saat Prof. Begun dan timnya melanjutkan pekerjaan mereka, mereka mengingatkan kita bahwa kisah asal usul manusia masih jauh dari kata lengkap.

    “Kelengkapan fosil memungkinkan kami melakukan analisis yang lebih luas dan lebih terperinci. Wajahnya sebagian besar lengkap, setelah menerapkan pencitraan cermin. Bagian yang baru adalah dahi, dengan tulang yang diawetkan hingga sekitar ubun-ubun kepala. Fosil-fosil yang dideskripsikan sebelumnya tidak memiliki banyak tempurung otak,” catat Prof. Begun.

    Seiring dengan semakin banyaknya fosil yang digali dan dianalisis, gambaran evolusi hominin awal akan menjadi lebih jelas. Untuk saat ini, penemuan seperti Anadoluvius turkae menjadi bukti kompleksitas dan kekayaan sejarah bersama manusia.

    (rns/afr)

  • Ibunda Helwa Bachmid Bongkar Fakta Pernikahan Siri Anaknya dengan Habib Bahar, Saya Terhipnotis

    Ibunda Helwa Bachmid Bongkar Fakta Pernikahan Siri Anaknya dengan Habib Bahar, Saya Terhipnotis

    GELORA.CO –  Helwa Bachmid kembali angkat bicara membalas pernyataan Fadlun Faisal Balghoits istri sah Habib Bahar bin Smith.

    Bersama sang ibu keduanya tampil live bersama membantah semua tudingan yang dilayangkan.

    Adapun Helwa Bachmid tak terima dengan ucapan ‘masukin kandang’ yang dinilai tak pantas.

    “Saya dihina-hina, saya dikatai kambing. Saya manusia bukan binatang,” seru Helwa Bachmid sambil menangis saat live TikTok @helbachmidpada Senin (17/11/2025) melansir dari Tribunnews.com.

    Suara sang ibunda pun menenangkan Helwa Bachmid.

    “Ya Allah, kamu pikir kita ini kambing? Kami ini manusia, kamu bisa tanggung jawab sama ucapan kamu? Kamu punya pendidikan percuma, apa itu bilang manusia kambing. Sabar, Allah cuma satu, Allah kasih yang terbaik buat kau, jangan kau takut,” ucap sang ibunda menenangkan Helwa Bachmid.

    Dalam live yang sama, ibunda pun membuat klarifikasi bahwa tak mengetahui anaknya menikah siri.

    “Kalau saya anak saya nikah siri, buat apa? Buat apa saya kasih? Anak saya itu banyak yang minta, artis pun minta. Dia bilang nanti dulu dia belum mau menikah. Kalau saya tahu nikah siri, ngapain (diizinkan) menikah dengan orang seperti itu. Saya jadi bodoh dari mana gatau. Kok saya kasih nikah, tidak ada uang pun saya mau. Saya terhipnotis,” lanjut ibunda Helwa Bachmid.

    Helwa Bachmid justru semakin histeris mengenang kebersamaan dengan Habib Bahar bin Smith.

    Ia mengaku sudah menjadi istri yang berbakti bagi suaminya.

    “Saya sudah turutin apa katanya, kalau selesai sholat cium kakinya dia bilang ‘gak ada istri-istrinya yang cium kakinya setelah sholat’ cuman aku yang berbakti sama suamiku, cuman aku! Tapi suamiku, tega tega ninggalin aku yang seperti ini,” seru Helwa Bachmid.

    Setelah selesai menangis histeris, Helwa menjawab tudingan banyak drama dari istri sah Habib Bahar bin Smith.

    “Heh kamu antek-anteknya ya, bilang aku drama. Ini kenyataan hidup, ingat itu! Aku ga punya urusan sama si Fadlun, aku punya urusan sama si Bahar!” tegas Helwa sambil meluapkan emosinya.

    “Kenapa gak Bahar yang klarifikasi, malah Fadlun yang sok-sok an klarifikasi,” lanjutnya.

    “Ini bukan drama komedi, situ yang drama,” sahut ibunda Helwa.

    “Ini bukan film, bukan drama, ini kisah nyata untuk perempuan-perempuan di sana supaya tahu,” lanjutnya.

    “Bahar iming-imingkan mau mau umrohkan mau saya, mau ke Turki, mau ke Italia,mau ke Bali. Semuanya nihil, mau dibeiin mobil, mau dibeliin rumah. Tau-taunya rumahnya ngontrak!” tegas Helwa.

    Di satu sisi, istri sah Habib Bahar bin Smith Fadlun Faisal Balghoits langsung mengomentari video tersebut.

    Ia meluruskan, tak pernah mengatakan sosok Helwa kambing.

    Tangisan Helwa pun membuat Fadlun yakin model asal Kalimantan tersebut tengah casting drama.

    “Perasaan gw cuman ngomong mau masukin kandang aja, tapi diframing yang nggak-nggak.

    Kayaknya lagi casting buat persiapan syuting drama Indosiar,” tulis @official_fadlunbalghoits.

  • Trump Ngamuk! AS Siap “Hajar” Negara yang Berbisnis dengan Rusia

    Trump Ngamuk! AS Siap “Hajar” Negara yang Berbisnis dengan Rusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu (16/11/2025) mengumumkan bahwa Partai Republik sedang menyusun undang-undang baru yang sangat keras, yang bertujuan menjatuhkan sanksi terhadap negara manapun di dunia yang tetap menjalin hubungan dagang dengan Rusia.

    Pengumuman ini menandai eskalasi signifikan dalam upaya AS untuk menekan Kremlin di tengah konflik yang berlarut-larut di Ukraina.

    Trump, ketika ditanya apakah sudah waktunya Kongres bertindak lebih keras terhadap Rusia, memberikan persetujuannya terhadap inisiatif dari anggota parlemen Republik.

    “Saya dengar mereka sedang melakukannya, dan itu tidak masalah bagi saya,” ujar Trump, dilansir Newsweek, Senin (17/11/2025).

    Langkah ini diambil setelah upaya Trump yang memposisikan dirinya sebagai “pembuat perdamaian” dalam konflik Ukraina-Rusia tidak membuahkan hasil, dan Presiden Rusia Vladimir Putin justru meningkatkan serangan. Desakan dari Ukraina dan sekutu-sekutu Eropa agar Trump mengambil tindakan yang lebih tegas kian meningkat.

    Trump menekankan bahwa undang-undang yang sedang dipersiapkan di Kongres AS ini akan memiliki cakupan yang sangat luas dan tegas. Sanksi ini tidak hanya menargetkan negara-negara yang membeli energi Rusia, tetapi juga negara-negara yang terlibat dalam perdagangan militer dan komoditas lainnya.

    “Mereka sedang mengesahkan undang-undang, Partai Republik sedang mengajukan undang-undang yang sangat keras, memberi sanksi dan lain-lain pada negara mana pun yang berbisnis dengan Rusia,” tegas Trump.

    “Negara manapun yang berbisnis dengan Rusia akan dikenakan sanksi yang sangat berat.”

    Sanksi baru ini diperkirakan akan menimbulkan dampak luas, bahkan mencakup beberapa sekutu AS sendiri. Data menunjukkan bahwa pelanggan energi utama Rusia adalah China (pembeli batu bara dan minyak mentah dominan), Turki (pembeli produk minyak utama), dan Uni Eropa (pembeli gas alam cair/LNG terbesar).

    Selain itu, sekutu AS di Asia seperti Jepang, Singapura, dan Korea Selatan juga tercatat membeli sejumlah kecil energi Rusia.

    Selain energi, negara-negara seperti India, Iran, China, Vietnam, dan Mesir juga diketahui membeli senjata dari Rusia, yang membuat mereka berpotensi menjadi target sanksi AS.

    Dmitry Medvedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, sebelumnya pada Oktober telah bereaksi terhadap sanksi AS dengan menegaskan bahwa AS adalah musuh Rusia, dan upaya damai yang dilakukan oleh Trump kini telah sepenuhnya mengambil jalur perang.

    Sementara itu, China, melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Guo Jiakun, selalu menekankan bahwa penyelesaian krisis Ukraina hanya dapat dicapai melalui “dialog dan negosiasi, bukan paksaan dan tekanan.”

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ederson Ungkapkan Alasan Tinggalkan Manchester City

    Ederson Ungkapkan Alasan Tinggalkan Manchester City

    JAKARTA – Penjaga gawang Brasil, Ederson, mengatakan ia bernapas kembali ke dunia sepak bola di Fenerbahce setelah delapan tahun di Manchester City.

    Kiper 32 tahun itu mengakui bahwa ia tidak bahagia di Etihad dan telah meminta untuk meninggalkan klub pada 2024.

    Ia bergabung Fenerbahce pada September 2025 dengan status transfer permanen dan menandatangani kontrak tiga tahun dengan klub Turki tersebut.

    “Musim sebelumnya saya telah mencoba untuk meninggalkan (Manchester City), tetapi tidak berhasil.”

    “Itu memengaruhi performa saya. Saya mengalami lima cedera, saya tidak berada di level tertinggi. Meninggalkan Manchester City ialah keputusan yang saya buat bersama keluarga. Saya telah berbicara dengan klub.”

    “Tidak ada gunanya berada di klub pemenang yang besar jika Anda tidak bahagia. Saya membutuhkan perubahan ini.”

    “Dengan perubahan ini, saya kembali merasakan atmosfer sepak bola dan merasakan atmosfer pertandingan di Turki, sungguh luar biasa,” kata Ederson dalam konferensi pers saat bertugas internasional bersama Brasil.

    Ederson ialah kunci kesuksesan Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola, termasuk musim treble pada musim 2022/2023 dan empat gelar Liga Inggris berturut-turut (2021-2024).

    “Delapan tahun yang luar biasa bersama Manchester City. Saya memenangi 18 gelar, tetapi saya membutuhkan perubahan ini dan perubahan suasana.”

    “Ketika Fenerbahçe datang, saya menerimanya. Saya melanjutkan mentalitas juara saya, mentalitas juara yang sama seperti yang saya miliki di Manchester City dan Benfica.”

    “Saya juga ingin menang di Fenerbahçe. Terkadang, sangat menyenangkan memiliki tantangan baru dalam hidup dan karier. Ini membawa energi baru, banyak hal positif, dan sesuatu yang baru dalam diri Anda,” ujarnya.

    Ederson, yang terakhir bermain untuk Brasil pada November 2024, berharap dapat berlaga di Piala Dunia ketiganya tahun depan. Saat ini, ia masuk dalam skuad terbaru Carlo Ancelotti.

    “Saya melewatkan beberapa panggilan terakhir karena cedera, tetapi harapan saya (untuk masuk skuad Piala Dunia 2026) tinggi.”

    “Namun, tidak ada pemain yang dijamin mendapat tempat,” kata sang kiper lagi.

    Ederson juga memiliki harapan tinggi untuk membantu Fenerbahce memenangi gelar domestik pertama mereka sejak 2014.

    “Saya sangat senang dengan tantangan ini. Klub ini sudah lama tidak memenangi gelar domestik. Saya harap dapat membantu merebut kembali kejayaan itu dan membawa klub kembali ke puncak,” katanya.

  • Studi Harvard Ungkap RI Jadi Negara Nomor 1 Dunia, AS-Jepang Kalah!

    Studi Harvard Ungkap RI Jadi Negara Nomor 1 Dunia, AS-Jepang Kalah!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Studi terbaru universitas Harvard menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat teratas dalam kategori perkembangan atau flourishing atau tingkat kesejahteraan psikologis. Posisi ini bahkan melampaui Amerika Serikat (AS) dengan selisih yang cukup jauh.

    Riset berjudul Global Flourishing Study yang dimuat dalam jurnal Nature Mental Health ini melibatkan lebih dari 203 ribu responden di 22 negara. Penilaiannya mencakup berbagai aspek seperti kesehatan, kebahagiaan, makna hidup, karakter, hubungan sosial, keamanan finansial, hingga spiritualitas.

    Hasilnya, Indonesia meraih skor tertinggi dengan nilai 8,3. Di bawahnya menyusul Israel (7,87), Meksiko (7,64), dan Polandia (7,55).

    Sementara itu, AS berada di peringkat ke-12. Negara maju lainnya, Inggris berada di peringkat ke-20 dari 22 negara.

    Para peneliti mengatakan temuannya menyoroti soal uang bukanlah segalanya. Jadi kesejahteraan bukan hanya terkait kekayaan atau kesehatan fisik semata.

    “Berkembang itu multidimensi, dan berbagai negara berkembang dengan cara yang berbeda,” tulis tim peneliti dalam studi mereka, dikutip dari Daily Mail.

    Mereka mencatat banyak negara maju mencatat skor tinggi untuk keamanan finansial. Namun di sisi lain rendah dalam aspek makna hidup, hubungan sosial, dan karakter pro-sosial.

    Jepang ditemukan menjadi negara dengan masyarakat yang paling tidak berkembang dengan skor 5,89. Diikuti oleh Turki (6,32), Inggris (6,79), India (6,87) dan Spanyol (6,9).

    Responden Jepang paling kecil kemungkinan menjawab ‘ya’ untuk pertanyaan apakah memiliki teman dekat. Sebaliknya di Indonesia unggul untuk aspek hubungan sosial dan pro sosial, faktor yang menciptakan keterhubungan dan komunitas yang kuat.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Indonesia Harapkan Rancangan Resolusi DK PBB Dapat Menjembatani Perdamaian di Palestina

    Indonesia Harapkan Rancangan Resolusi DK PBB Dapat Menjembatani Perdamaian di Palestina

    JAKARTA – Indonesia mengharapkan rancangan resolusi mengenai Jalur Gaza yang tengah dibahas oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat menjembatani perdamaian di dunia.

    Amerika Serikat pekan ini dilaporkan telah mengedarkan draft resolusi DK PBB yang telah direvisi yang akan mengesahkan mandat dua tahun bagi pemerintahan di Gaza, hingga pembentukan pasukan internasional untuk mengawasi keamanan dan demiliterisasi

    Juru Bicara I Kementerian Luar Negeri RI Yvonne Mewengkan mengatakan, seperti yang disampaikan Menteri Luar Negeri RI Sugiono, pembicaraan mengenai rancangan resolusi telah dilakukan di Istanbul, Turki dan dilanjutkan di New York, Amerika Serikat.

    “Indonesia mengharapkan sekiranya diadopsi, rancangan resolusi tersebut dapat menjembatani upaya menuju perdamaian di Palestina, termasuk mendorong kelancaran masuknya bantuan kemanusiaan ke Palestina, dan penguatan kapasitas otoritas Palestina serta pasukan penjaga perdamaian (peacekeeping) yang imparsial dengan mandat PBB,” jelas Yvonne kepada VOI.id melalui pesan singkat, Sabtu 15 November.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty dalam keterangan pers bersama Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pada Hari Rabu mengatakan draft baru mengenai resolusi DK PBB tengah dibahas di New York.

    Ilustrasi pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB. (UN Photo/Loey Felipe)

    “Di New York, draft baru sedang dipersiapkan. Unit-unit tertentu akan dibentuk dan mandat mereka perlu dijelaskan dengan jelas. Kita perlu menyempurnakan detail ini untuk melindungi hak-hak rakyat Palestina,” jelasnya dikutip dari The National.

    Kendati demikian, Menlu Abdelatty tidak merinci apakah draft baru tersebut sepenuhnya berbeda dari versi yang diedarkan minggu lalu oleh AS, yang akan mengesahkan mandat dua tahun bagi pemerintahan transisi di Gaza dan pasukan internasional untuk mengawasi keamanan dan demiliterisasi.

    Draft tersebut dibagikan kepada 10 anggota terpilih Dewan Keamanan PBB, serta mitra regional seperti UEA, Arab Saudi, Mesir, Qatar dan Turki.

    “Ini proses yang rumit, dan jelas rencana ini harus dapat diimplementasikan,” ungkapnya.

    Setelahnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio optimis rancangan resolusi tersebut dalam diselesaikan DK PBB.

    The National yang mengetahui draft tersebut menyebutkan bahasa eksplisit yang menghubungkan kemajuan di Jalur Gaza dengan proses politik menuju kenegaraan Palestina.

    Draft tersebut menyatakan, setelah program reformasi untuk Otoritas Palestina “dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan pembangunan kembali Gaza telah maju, kondisi-kondisi akhirnya mungkin tersedia untuk jalur yang kredibel menuju penentuan nasib sendiri dan kenegaraan Palestina”.

    Rancangan ini juga mewajibkan Washington untuk “membangun dialog antara Israel dan Palestina guna menyepakati cakrawala politik untuk hidup berdampingan secara damai dan sejahtera”.

    Rancangan tersebut berupaya untuk lebih memperkuat gencatan senjata dalam resolusi tersebut, dengan menyatakan bahwa dewan “mendukung Rencana Komprehensif, mengakui para pihak telah menerimanya, dan menyerukan semua pihak untuk melaksanakannya secara menyeluruh, termasuk mempertahankan gencatan senjata, dengan itikad baik dan tanpa penundaan”.

    Lebih jauh dikatakan, proposal tersebut akan menugaskan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) untuk mengamankan Gaza dan mengawasi proses demiliterisasi.

    Kata-kata baru dalam rancangan tersebut mengklarifikasi pasukan Israel akan mundur secara bertahap seiring dengan perluasan kendali ISF.

    “Seiring ISF membangun kendali dan stabilitas, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan menarik diri dari Jalur Gaza berdasarkan standar, tonggak sejarah, dan kerangka waktu terkait demiliterisasi yang akan disepakati antara IDF, ISF, para penjamin, dan Amerika Serikat,” demikian bunyi teks tersebut.

    Teks tersebut juga mencatat perimeter keamanan terbatas akan tetap berlaku “hingga Gaza benar-benar aman dari ancaman teror yang muncul kembali”.

    Yvonne menegaskan, Indonesia konsisten mengenai kemerdekaan Palestina dan terwujudnya Solusi Dua Negara.

    “Pemerintah Indonesia konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina termasuk terwujudnya solusi dua negara, dan siap berkontribusi guna mendukung upaya tersebut dan menciptakan perdamaian di kawasan,” tegas Yvonne.

  • Fakta Manusia Kawin Campur dengan Spesies Lain, Terungkap Lokasinya

    Fakta Manusia Kawin Campur dengan Spesies Lain, Terungkap Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nenek moyang manusia pernah melakukan perkawinan silang dengan spesies lain di masa lampau. Jejak percampuran genetik Neanderthal di dalam Homo sapiens modern telah terungkap sejak 2010, setelah sekuens genomik Neanderthal berhasil dipetakan seluruhnya.

    Berdasarkan peta genom Neanderthals, peneliti menyimpulkan bahwa 1 hingga 4 persen dari genom manusia modern, kecuali populasi Afrika, berasal dari Neanderthal.

    Genom yang diturunkan Neanderthal membentuk rupa dan kelakuan manusia modern, mulai dari hidung lebih besar hingga kerentanan terhadap Covid-19.

    Para peneliti kemudian menelusuri lokasi terjadinya perkawinan silang antar-spesies tersebut, dan makin yakin letaknya di Pegunungan Zagros.

    Penelitian dilakukan melalui data distribusi geografi kedua spesies di wilayah Asia bagian barat daya dan selatan Eropa. Kala itu, di era Pleistosen (zaman es) akhir, terjadi percampuran genetika antara Homo sapiens dan Neanderthals.

    Data distribusi tersebut menunjukkan lokasi tempat kedua spesies ditemukan pernah hidup pada waktu yang sama dan berpotensi melakukan perkawinan silang adalah di Pegunungan Zagros.

    Sebagai informasi, Zagros adalah barisan pegunungan di dataran Persia yang membentang antara perbatasan Iran, bagian utara Irak dan wilayah tenggara Turki.

    Peneliti menyatakan Pegunungan Zagros adalah tempat ideal untuk pertemuan kedua spesies. Wilayah di Zagros memiliki keanekaragaman hayati dan topografi yang bisa menopang populasi manusia.

    Selain itu, posisinya pas sebagai jembatan penghubung antara wilayah Palearktik yang dingin dengan wilayah Afrotropik yang hangat pada momen pergeseran iklim di Zaman Es.

    Di lokasi tersebut, ilmuwan juga banyak menemukan bukti arkeologi dan genetik terutama dari kedua jenis hominin yaitu Neanderthals dan Homo sapiens.

    Perlu dicatat, penelitian ini masih memerlukan bukti-bukti lebih lanjut untuk memperkuat kesimpulannya. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • China Bangun Kapal Induk Nuklir Pertama, Saingi Kekuatan AS

    China Bangun Kapal Induk Nuklir Pertama, Saingi Kekuatan AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pembangunan kapal induk generasi baru di galangan kapal China kembali menjadi perhatian internasional setelah analisis citra terbaru menunjukkan bahwa Beijing kemungkinan sedang menyiapkan kapal induk bertenaga nuklir pertamanya.

    Laporan tersebut diungkap The War Zone, yang menilai sejumlah gambar bocor dan citra satelit sebagai petunjuk kuat bahwa kapal induk Type 004 akan menjadi lompatan terbesar dalam ambisi maritim China.

    Pengungkapan ini muncul tak lama setelah Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (People’s Liberation Army Navy/PLAN) resmi mengoperasikan Fujian, kapal induk canggih pertama yang sepenuhnya diproduksi di dalam negeri.

    Jika Type 004 benar-benar menggunakan tenaga nuklir, Beijing akan bergabung dengan kelompok sangat eksklusif yang saat ini hanya diisi Amerika Serikat dan Prancis. Penggerak nuklir memungkinkan kapal induk beroperasi jauh lebih lama di laut, menghidupkan sistem elektronik berdaya besar, serta melancarkan operasi udara dari mana saja tanpa perlu sering mengisi bahan bakar.

    Menurut laporan Departemen Pertahanan AS, Angkatan Laut China kini merupakan armada terbesar di dunia berdasarkan jumlah kapal tempur, meski masih mengoperasikan tiga kapal induk bertenaga konvensional. Sebagai perbandingan, Amerika Serikat memiliki 11 kapal induk bertenaga nuklir yang aktif.

    Gambar-gambar yang beredar menunjukkan struktur pada Type 004 yang mirip dengan komponen pelindung reaktor pada supercarrier AS. The War Zone menyebutnya sebagai “bukti kuat” bahwa kapal tersebut kemungkinan berpenggerak nuklir, meski belum bisa disebut sebagai konfirmasi final.

    Analis pertahanan di Defense Security Asia juga mengamati dua struktur baja berbentuk lingkaran besar yang tampak di dek atas kapal pada citra bocor dan satelit. Struktur tersebut ditafsirkan sebagai penutup bejana tekan reaktor. Bagian lambung kapal yang sedang dibangun disebut memiliki panjang lebih dari 1.050 kaki, sementara dimensi keseluruhan Type 004 diperkirakan berada di kisaran 105.000 hingga 110.000 ton.

    Selain itu, The War Zone melaporkan bahwa Cina tampaknya tengah membangun kapal induk tambahan di lokasi berbeda, indikasi bahwa Beijing menjalankan produksi paralel dalam proyek bernilai strategis ini.

    Adapun di tengah “perlombaan kapal induk” global, Turki dan Prancis juga sedang mengembangkan kapal induk generasi berikutnya, sementara India masih mempertimbangkan langkah serupa.

    Kemajuan Fujian

    Sementara itu, kapal induk Fujian kini menjadi salah satu simbol kemajuan teknologi China. Kapal tersebut dilengkapi sistem peluncur pesawat elektromagnetik (EMALS), teknologi yang juga digunakan pada kapal induk terbaru AS, USS Gerald R. Ford.

    Prancis berencana mengintegrasikan teknologi serupa pada kapal induk nuklir generasi baru yang sedang dibangun.

    “Kehadiran ‘era tiga kapal induk’ merupakan pencapaian penting dalam pembangunan pertahanan dan militer China, mewakili langkah maju yang solid menuju kemampuan kelas dunia,” tutur Chen Binhua, juru bicara Kantor Urusan Taiwan di bawah Dewan Negara.

    Sementara itu, Liang-chih Evans Chen, peneliti di Institute for National Defense and Security Research (INDSR) Taiwan, menulis dalam laporan 2024 bahwa upaya pembangunan kapal Cina dapat memicu perlombaan senjata besar-besaran di kawasan.

    “Kompetisi maritim antara AS dan Cina diperkirakan akan meningkat dan membentuk ulang lanskap geopolitik di Indo-Pasifik dan sekitarnya.”

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]