Negara: Turki

  • Minum Kopi Bisa Bantu Turunkan Risiko Kolesterol, Begini Caranya

    Minum Kopi Bisa Bantu Turunkan Risiko Kolesterol, Begini Caranya

    Jakarta

    Kopi menjadi salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Minuman ini kerap dipilih karena dapat menambah energi hingga manfaat untuk kesehatan.

    Namun, orang dengan kolesterol tinggi atau mereka yang peduli dengan kesehatan jantung mungkin bertanya-tanya bagaimana kopi dapat mempengaruhi kadar kolesterol. Meski kopi tidak mengandung kolesterol, metode penyeduhan dan bahan tambahan tertentu dapat mempengaruhi kolesterol jahat atau Low-Density Lipoprotein (LDL).

    Lantas, bagaimana kopi bisa menurunkan risiko kolesterol?

    Dengan memilih metode penyeduhan yang tepat dan membatasi zat aditif tertentu, kopi dapat tetap menjadi bagian yang aman dan menyenangkan dari gaya hidup sehat jantung. Dikutip dari Times of India, salah satu zat yang berpengaruh pada kolesterol adalah minyak alami dari kopi, yakni kafestol dan kahweol.

    Kopi mengandung minyak alami, khususnya kafestol dan kahweol, yang dapat meningkatkan kolesterol LDL jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Foods (MDPI), meneliti bagaimana metode penyeduhan yang berbeda mempengaruhi keberadaan senyawa-senyawa ini.

    Studi ini menyoroti bahwa metode kopi tanpa filter, seperti espresso, French press, kopi Turki, dan kopi rebus. Metode ini memungkinkan kadar minyak yang lebih tinggi tetap berada di dalam cangkir.

    Sebaliknya, kopi yang disaring, di mana air melewati penyaring kertas, yang secara signifikan mengurangi jumlah kafestol dan kahweol. Itu menjadikannya pilihan yang lebih aman bagi mereka yang memantau kolesterol.

    Menariknya, kadar kolesterol secara alami berfluktuasi sepanjang hari, dengan kadar saat pagi seringkali lebih tinggi karena ritme sirkadian tubuh.

    Ini berarti bahwa minum kopi tanpa filter saat pagi, saat kolesterol LDL sudah tinggi, dapat memiliki efek yang lebih nyata pada paparan kolesterol secara keseluruhan. Dengan memilih kopi yang disaring saat pagi, dapat menikmati secangkir kopi secara rutin dan meminimalkan potensi tingginya kolesterol.

    Cara Memilih Kopi Paling Sehat untuk Kolesterol

    Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko kolesterol dan berdampak besar pada kesehatan jantung, yakni:

    1. Kopi yang disaring (tetes atau penyaring kertas): Ini mengurangi senyawa peningkat kolesterol dan direkomendasikan untuk dikonsumsi secara teratur.

    2. Kopi tanpa filter (espresso, french press, Turki, dan rebus): Ini mengandung kadar kafestol dan kahweol yang lebih tinggi, yang dapat meningkatkan kolesterol LDL jika dikonsumsi secara teratur.

    3. Kopi hitam: Kopi jenis ini bebas lemak dan gula tambahan, menjadikannya pilihan yang ramah jantung.

    Selain itu, bahan-bahan dalam kopi yang mempengaruhi kolesterol. Zat aditif dalam kopi yang juga penting untuk diperhatikan, seperti:

    1. Krim dan susu murni: Ini tinggi lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol LDL. Susu rendah lemak, non-susu, atau susu nabati adalah alternatif yang lebih baik.

    2. Minuman kopi manis: Latte manis, frappe, dan minuman spesial dapat menambahkan gula dan lemak jenuh berlebih, yang berdampak negatif pada kolesterol dan kesehatan jantung.

    Tips Minum Kopi untuk Orang dengan Kolesterol Tinggi

    Batas harian yang aman

    Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 3-4 cangkir kopi per hari, umumnya aman bagi orang yang memantau kadar kolesterol.

    Bagi orang yang sedang mengonsumsi obat penurun kolesterol

    Kopi umumnya aman dikonsumsi dalam jumlah sedang, tetapi penting untuk memantau pola makan secara keseluruhan. Selain itu, penting untuk mendiskusikan kebiasaan minum kopi dengan penyedia layanan kesehatan untuk memastikan tidak mengganggu pengobatan yang diresepkan.

    Halaman 2 dari 3

    (sao/kna)

  • Rusia Gencarkan Serangan ke Ukraina, Zelensky Akan Bertemu Trump

    Rusia Gencarkan Serangan ke Ukraina, Zelensky Akan Bertemu Trump

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) minggu depan. Pertemuan ini akan dilakukan seiring Rusia menggencarkan serangan di Ukraina.

    Rusia melancarkan salah satu serangan udara terbesarnya pada Jumat (19/9) malam waktu setempat, dengan menembakkan 40 rudal dan sekitar 580 drone ke Ukraina. Zelensky mengatakan bahwa rentetan serangan itu menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai puluhan orang lainnya.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (20/9/2025), Zelensky mengatakan ia akan mengadakan “pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat”. Dia menambahkan bahwa ia akan membahas jaminan keamanan untuk Ukraina dan sanksi terhadap Rusia selama pembicaraan dengan Trump tersebut.

    Sebelumnya, Ukraina bersikeras soal jaminan keamanan yang didukung Barat untuk mencegah serangan Rusia di masa mendatang. Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan bahwa pasukan Barat di Ukraina akan menjadi target serangan yang sah.

    Upaya yang dipimpin AS untuk segera mengakhiri perang telah mandek, dan Rusia secara efektif mengesampingkan pertemuan antara Putin dan Zelensky — sesuatu yang menurut Ukraina merupakan satu-satunya jalan menuju perdamaian.

    “Kami mengantisipasi sanksi jika tidak ada pertemuan antara para pemimpin atau, misalnya, tidak ada gencatan senjata,” kata Zelensky dalam komentar yang dirilis oleh kepresidenan Ukraina pada hari Sabtu (20/9).

    “Kami siap untuk bertemu dengan Putin. Saya telah membicarakan hal ini. Baik bilateral maupun trilateral. Dia belum siap,” tambah Zelensky.

    Tiga putaran perundingan damai langsung antara Rusia dan Ukraina di Istanbul, Turki telah gagal menghasilkan apa pun, selain pertukaran tahanan skala besar.

    Rusia telah mempertahankan serangkaian tuntutan garis keras, termasuk agar Ukraina sepenuhnya menyerahkan wilayah Donbas — sebagian wilayah yang masih dikuasainya.

    Kyiv telah menolak konsesi teritorial dan menginginkan pasukan Eropa dikerahkan ke Ukraina sebagai pasukan penjaga perdamaian, sesuatu yang dianggap Moskow tidak dapat diterima.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Trump akan Jamu Erdogan di Gedung Putih Pekan Depan

    Trump akan Jamu Erdogan di Gedung Putih Pekan Depan

    JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump  akan menjamu Presiden Turki Tayyip Erdogan di Gedung Putih pada 25 September. Trump berharap dapat mencapai kesepakatan perdagangan dan militer.

    “Kami sedang mengerjakan banyak Kesepakatan Perdagangan dan Militer dengan Presiden, termasuk pembelian pesawat Boeing dalam skala besar, kesepakatan F-16 yang besar, dan kelanjutan perundingan F-35, yang kami harapkan akan berakhir positif,” tulis Trump di Truth Social dilansir Reuters, Sabtu, 20 September.

    Erdogan terakhir kali mengunjungi Gedung Putih pada tahun 2019 selama masa jabatan pertama Trump, dan keduanya memiliki masa lalu yang berliku-liku.

    Meskipun mereka memiliki ikatan pribadi yang erat selama masa jabatan Trump 2017-21 sebagai presiden, hubungan bilateral tersebut juga menegang akibat perselisihan mengenai hubungan Washington dengan pejuang Kurdi di Suriah dan mengenai hubungan Ankara dengan Moskow.

    Turki membuat marah pemerintahan Trump pada tahun 2019 dengan membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.

    Sebagai respons, Washington membatalkan rencana penjualan jet tempur F-35 ke Turki dan mengeluarkannya dari program produksi bersama untuk pesawat tersebut.

    Turki kemudian menyetujui kesepakatan untuk membeli jet F-16.

    “Presiden Erdogan dan saya selalu memiliki hubungan yang sangat baik. Saya menantikan pertemuannya pada tanggal 25!” tulis Trump pada Jumat waktu setempat.

  • Tak Mau Perang Lagi, Suriah Akan Teken Kesepakatan dengan Israel

    Tak Mau Perang Lagi, Suriah Akan Teken Kesepakatan dengan Israel

    Jakarta

    Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa mengatakan bahwa negosiasi dengan Israel hampir mencapai kesepakatan yang dapat segera ditandatangani, serupa dengan kesepakatan tahun 1974. Namun, ia menekankan bahwa kesepakatan yang dimediasi oleh Amerika Serikat ini “sama sekali tidak menyiratkan normalisasi hubungan dengan Tel Aviv.”

    Dilansir Al Arabiya, Sabtu (20/9/2025), dalam pernyataannya kepada harian Turki Milliyet, yang disiarkan oleh Televisi Suriah pada hari Jumat (19/9) waktu setempat, al-Sharaa mengatakan bahwa Suriah tahu cara berperang tetapi tidak lagi menginginkan perang.

    Pemimpin Suriah itu menambahkan bahwa kerusuhan baru-baru ini di Sweida merupakan “jebakan yang sengaja dimainkan” di saat perundingan dengan Israel hampir selesai.

    Al-Sharaa mengatakan bahwa serangan Israel terhadap istana presiden dan Kementerian Pertahanan Suriah belum lama ini merupakan deklarasi perang. Namun, pada saat yang sama, ia menekankan bahwa mencapai kesepakatan keamanan dengan Israel tidak dapat dihindari, meskipun komitmen Israel terhadap kesepakatan tersebut masih diragukan.

    Al-Sharaa juga menekankan bahwa keikutsertaannya yang diharapkan dalam pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendatang merupakan preseden bersejarah. Sebabnya, ini akan menjadi pertama kalinya dalam enam puluh tahun seorang presiden Suriah berpartisipasi dalam sesi internasional tersebut.

    Ia menekankan bahwa ini menandai “titik balik baru,” seraya menambahkan bahwa Suriah kini telah menjadi bagian dari sistem internasional dan bukan lagi negara yang dikenal sebagai pengekspor narkoba, pengungsi, atau terorisme.

    (ita/ita)

  • Ada Anoa, Harimau, hingga Badak di Monas, Bukan Hewan tapi Alutsista
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        20 September 2025

    Ada Anoa, Harimau, hingga Badak di Monas, Bukan Hewan tapi Alutsista Nasional 20 September 2025

    Ada Anoa, Harimau, hingga Badak di Monas, Bukan Hewan tapi Alutsista
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tank Harimau, Panser Anoa, Panser Badak, hingga Leopard, berjejer gagah di kawasan Pintu Timur Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9/2025) pagi.
    Kendaraan tempur ini bukan sedang unjuk kekuatan perang, melainkan menjadi bagian dari gelaran TNI AD Fair 2025 yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 TNI.
    “Di sini ada Badak, ada Harimau, ada Anoa, ada Leopard, ada Kuda. Tapi kita bukan di kebun binatang, itu alutsista kita semua gitu,” kata Asisten Logistik (Aslog) KSAD, Mayjen TNI Adisura Firdaus Tarigan, yang ditemui di Monas.
    TNI AD Fair berlangsung dua hari, 20-21 September 2025, mulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIB.
    Masyarakat bisa menyaksikan langsung berbagai perlengkapan pertahanan modern TNI AD, seperti Tank Harimau hasil kerja sama Indonesia-Turki yang diproduksi di dalam negeri, Panser Anoa, Meriam Caesar 155 mm, MLRS Astros II, Radar CM200, hingga sistem rudal pertahanan udara Starstreak LML.
    Tak ketinggalan, helikopter tempur dan angkut seperti Apache AH-64, Bell 412, Fennec AS 550, hingga Mi-17V5 turut dipamerkan.
    Sejumlah senjata infanteri terbaru, seperti SS2 V5, Caracal, SCAR-L, Minimi, serta mortir kaliber 60 mm dan 81 mm juga ditampilkan di Monas.
    “Ada juga kegiatan yang akan ditampilkan dan beberapa stand khusus yang memang disiapkan untuk memberi penjelasan tentang hal-hal yang terkait dengan kesatuan TNI AD,” kata Adisura.
    “Misalnya, bagaimana rekrutmen menjadi prajurit, bagaimana kegiatan ketahanan pangan, bagaimana penyediaan air bersih dan sebagainya yang dilakukan di Angkatan Darat,” imbuh dia.
    Total ada 22
    stand
    yang dibuka untuk publik, mulai dari Kostrad, Kopassus, Puspenerbad, Pussenarmed, Pussenkav, hingga RSPAD Gatot Soebroto.
    Pengunjung juga bisa menikmati fasilitas Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) dengan layanan bakti kesehatan gratis, Dapur Lapangan yang menyediakan makanan gratis di dua titik, serta berbagai demonstrasi bela diri militer, pencak silat, dan games interaktif berhadiah.
    “Harapannya dari pimpinan AD, dari KSAD, mereka datang ke
    stand-stand
    kita. Tidak hanya sekadar melihat, tapi juga bisa merasakan sesuatu. Sehingga
    happiness
    -nya itu bisa dapat gitu,” ujar Aslog KSAD.
    Selain edukasi, TNI AD Fair juga menghadirkan panggung musik yang menampilkan band-band dari berbagai satuan TNI AD untuk menghibur masyarakat.
    Menurut Adisura, kehadiran TNI AD Fair bukan sekadar pameran alutsista, tetapi juga ajang mempererat hubungan antara tentara dan rakyat.
    Rencananya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak juga akan hadir di lokasi untuk meninjau langsung rangkaian kegiatan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Israel Tangkap Khatib Masjid Al-Aqsa Usai Salat Jumat

    Israel Tangkap Khatib Masjid Al-Aqsa Usai Salat Jumat

    Yerusalem

    Polisi Israel menangkap khatib Masjid Al-Aqsa, Syekh Mohammad Sarandah, tak lama setelah salat Jumat. Syekh Sarandah kemudian dibebaskan tak lama setelah penangkapan.

    Dilansir Kantor Berita Turki Anadolu Agency, Jumat (19/9/2025), penangkapan ini diungkap oleh Wakaf Islam Yerusalem. Mereka menyebut usai dibebaskan, Syekh Sarandah dilarang polisi Israel masuk Masjid Al-Aqsa selama satu pekan.

    Dalam pernyataan singkatnya, Wakaf mengatakan larangan tersebut dapat diperpanjang tetapi tidak memberikan alasan penangkapan.

    Tidak ada komentar langsung dari otoritas Israel mengenai penangkapan ini.

    Para pengamat mencatat bahwa otoritas Israel umumnya melarang para ulama masjid untuk berbicara tentang serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza, yang dimulai pada 7 Oktober 2023.

    Sejak dimulainya serangan, lebih dari 65.100 warga Palestina telah tewas. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak, dengan ratusan ribu orang mengungsi dan kelaparan telah merenggut setidaknya 440 nyawa, termasuk 147 anak-anak.

    (lir/wnv)

  • Arkeolog Temukan Prasasti yang Dibuat Sahabat Nabi Muhammad

    Arkeolog Temukan Prasasti yang Dibuat Sahabat Nabi Muhammad

    Jakarta

    Sebuah prasasti Paleo-Arab pada sebuah batu besar dekat sebuah masjid terbengkalai di Arab Saudi kemungkinan besar diukir oleh Ḥanẓalah bin Abī ʿĀmir, seorang sahabat Nabi Muhammad, menurut sebuah studi baru.

    Meskipun banyak prasasti dari masa-masa awal Islam telah diketahui, keasliannya masih belum terkonfirmasi, kecuali satu prasasti di wilayah al-Bahah, Arab Saudi, yang dapat dikaitkan dengan sahabat Muhammad, yang kemudian menjadi gubernur Makkah.

    Prasasti ini, yang dianalisis para peneliti dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Near Eastern Studies edisi April 2024, hanyalah prasasti kedua yang dikonfirmasi yang atribusinya terkait dengan Muhammad.

    Berbeda dengan teks sebelumnya, prasasti ini dipahat pada awal abad ketujuh sebelum Islam mendominasi Arabia, menjadikannya saksi penting bagi Hijaz pra-Islam (wilayah tempat Makkah berada) dan latar belakang agama para pembaca Al-Qur’an. Namun, tidak semua orang sepenuhnya yakin tentang identitas penulisnya. Yang jelas, temuan ini menjelaskan hari-hari awal Islam, kata para peneliti.

    “Bertentangan dengan kepercayaan umum bahwa Islam lahir berdasarkan sejarah yang utuh, kita tidak tahu banyak tentang kebangkitan Islam dari sumber-sumber kontemporer,” ujar Ahmad Al-Jallad, profesor studi Arab di Ohio State University dan rekan penulis studi tersebut, dikutip dari Live Science.

    “Periode waktu itu diselimuti misteri. Prasasti-prasasti ini memberikan dasar yang dapat diverifikasi untuk penulisan sejarah berbasis bukti pada periode ini,” sebutnya.

    Yusef Bilin, seorang kaligrafer Turki yang mengunjungi sebuah masjid kuno di kota Taif yang diyakini dibangun oleh Ali bin Abi Thalib, Khalifah Islam keempat, menemukan dua prasasti pada sebuah batu besar yang menonjol sekitar 100 meter darinya. Pada 2021, ia menyampaikan hal tersebut kepada para penulis studi.

    Prasasti-prasasti tersebut ditulis dalam aksara Paleo-Arab, yang menggambarkan fase akhir pra-Islam dalam alfabet Arab. Para penulis prasasti di bagian atas dan bawah mengidentifikasi diri mereka sebagai Hanzalah, putra Abd-Amr-w dan Abd al-Uzzē, putra Sufyan.

    Tulisan tersebut diterjemahkan menjadi “Dengan nama-Mu, Tuhan kami, aku adalah Ḥanẓalah (putra) ʿAbd-ʿAmr-w, aku mendesak (engkau) agar bertakwa kepada Allah” dan “Dengan nama-Mu, Tuhan kami, aku adalah ʿAbd al-ʿUzzē putra Sufyān, aku mendesak (engkau) agar bertakwa kepada Allah.”

    Para penulis mempelajari biografi Muslim tradisional Muhammad dan catatan silsilah orang-orang Arab dan menemukan bahwa kombinasi nama-nama ini sangat langka. Seseorang bernama Hanzalah, yang ayahnya adalah Abd-Amr, memenuhi kriteria tersebut. Orang ini berasal dari suku Aws, yang bermukim di Yatsrib (sekarang dikenal sebagai Madinah), dan secara menonjol digambarkan sebagai sahabat Muhammad dalam literatur Islam awal.

    Penggunaan bahasa Paleo-Arab dengan mudah menunjukkan bahwa prasasti-prasasti ini dibuat pada akhir abad keenam atau awal abad ketujuh dan sangat sesuai dengan garis waktu Hanzalah, sahabat Nabi, yang gugur dalam Perang Uhud pada 625 M. Nama orang kedua, ʿAbd al-ʿUzzē, merujuk kepada dewi pagan Arab, al-Uzza, yang semakin memperkuat gagasan bahwa prasasti-prasasti ini dibuat oleh orang-orang yang bukan pengikut Muhammad, atau setidaknya belum.

    Pengamatan ini mengarahkan para peneliti untuk menyimpulkan bahwa Ḥanẓalah kemungkinan besar sama dengan yang dikaitkan dengan Muhammad dan bahwa ia mengukir kata-kata ini saat bepergian melalui Taif, mungkin dengan seseorang bernama ʿAbd al-ʿUzzē, sebelum ia memeluk Islam.

    “Pada dasarnya tidak masuk akal jika prasasti ini dibuat setelah Muhammad memulai dakwahnya, karena penduduk Taif sangat memusuhi beliau, dan kecil kemungkinan salah satu pengikutnya pergi ke sana dan meninggalkan prasasti ini,” ujar rekan penulis studi Hythem Sidky, direktur eksekutif International Quranic Studies Association di Washington, DC, Amerika Serikat.

    Al-Jallad menambahkan bahwa patina prasasti dan pola pelapukan menunjukkan prasasti itu sudah ada di sana sejak lama, sehingga menutup kemungkinan adanya pemalsuan modern.

    “Artikel ini merupakan karya ilmiah yang sangat mengesankan,” ujar James Montgomery , seorang profesor Studi Arab dan Timur Tengah di Cambridge University yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

    “Penelitian ini sangat cermat, teliti, dan cermat dalam penggunaan bukti, dengan setiap klaim didukung dengan tepat melalui referensi terhadap semua bukti yang relevan dan tersedia,” sebutnya.

    Meskipun Montgomery yakin identifikasi tersebut kemungkinan besar akurat, ia tetap agnostik terhadap klaim bahwa Ḥanẓalah yang disebutkan dalam prasasti tersebut sama dengan yang ada dalam tradisi Islam.

    “Saya ingin menunda penilaian sampai kita memiliki dua prasasti lagi yang juga memenuhi kriteria penanggalan ketat yang digunakan para penulis,” ujarnya.

    (rns/rns)

  • TNI AD gunakan drone untuk antar logistik prajurit di wilayah operasi

    TNI AD gunakan drone untuk antar logistik prajurit di wilayah operasi

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan pihak berencana menggunakan pesawat nir awak atau drone untuk membantu operasional prajurit, salah satunya mengantar logistik ke daerah operasi.

    “Jadi, sedang dijajaki bagaimana kita melaksanakan hubungan operasional berkaitan dengan drop ping logistik untuk pasukan maupun untuk membantu masyarakat, menggunakan drone,” kata Wahyu saat ditemui Mabes AD, Jakarta Pusat.

    Menurut Wahyu, penggunaan drone untuk kebutuhan operasi militer sangat efektif dari segi tenaga dan waktu.

    Selain itu, penggunaan drone untuk mengantar logistik juga dapat memperkecil potensi jatuhnya korban jiwa di medan perang.

    Tidak hanya untuk mengantar logistik saja, TNI AD juga dapat memanfaatkan teknologi drone untuk operasi militer selain perang (OMSP) seperti membantu proses evakuasi bencana hingga mencari korban bencana di medan yang sulit di gapai manusia.

    Saat ditanya drone jenis apa yang akan dibeli TNI AD, Wahyu belum bisa memberikan kepastian.

    Belakangan TNI AD juga telah menjajaki beberapa drone buatan asing untuk dibeli, salah satunya drone menarik perhatian TNI AD yakni Unmanned Combat Aerial Vehicle (UCAV) buatan Baykar, Turki.

    Namun hingga saat ini, Wahyu belum bisa memastikan kapan drone buatan Turki itu akan dibeli TNI AD.

    “Masih penjajakan” jelas dia.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Analis Sorot Ramainya Pembelian Rudal Turki di RI, Ada Apa?

    Analis Sorot Ramainya Pembelian Rudal Turki di RI, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Langkah Indonesia membeli berbagai alutsista dari Turki, termasuk sistem rudal balistik KHAN, menjadi sorotan analis pertahanan asing. Indonesia tercatat sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang secara publik mengoperasikan rudal taktis modern dengan jangkauan 280 km tersebut.

    “Diversifikasi pemasok senjata merupakan strategi penting agar Indonesia memiliki pasokan senjata yang stabil dan tidak bergantung pada satu kekuatan tertentu,” kata Abdul Rahman Yaakob, peneliti Lowy Institute, dikutip CNA, Kamis (18/9/2025). Ia menekankan bahwa pengalaman embargo senjata AS pada 1999-2005 masih membekas di Jakarta.

    Dalam dua tahun terakhir, Indonesia telah meneken kontrak besar dengan Turki, mulai dari 60 drone Bayraktar TB3, sembilan drone Akinci, dua fregat siluman, hingga rencana pembelian 48 jet tempur generasi kelima KAAN senilai US$10 miliar (Rp154 triliun). Kontrak ini mencakup kerja sama industri dan transfer teknologi, yang dinilai penting untuk memperkuat basis pertahanan nasional.

    “Indonesia tidak hanya akan mengamankan peralatan militer berteknologi tinggi, tetapi juga memperoleh peluang signifikan dalam mengembangkan kapasitas industri pertahanan dalam negerinya,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan RI.

    Namun, para analis memperingatkan bahwa euforia belanja senjata Turki tidak lepas dari tantangan.

    “Ukuran keberhasilan kerja sama ini bukan hanya berapa banyak platform yang dibeli, tetapi bagaimana kesiapan tempur, ketersediaan sistem, dan kemampuan jangka panjang untuk mengoperasikannya dapat dipertahankan,” ujar Khairul Fahmi, analis militer dari Institut Studi Keamanan dan Strategis di Jakarta.

    Analis RSIS Singapura, Jamil Ghani, menambahkan bahwa hubungan baru dengan Turki menambah kompleksitas lanskap pertahanan kawasan.

    “Kemitraan ini menambah lapisan baru, baik dari segi kapabilitas maupun lindung nilai strategis. Tapi perlu dicatat, jet tempur KAAN masih tahap prototipe. Negara lain akan menunggu melihat kinerjanya sebelum ikut membeli,” ujarnya.

    Meski begitu, daya tarik utama alutsista Turki tetap pada harga yang lebih terjangkau dibanding produk Barat. UAV Bayraktar TB2 misalnya, dilaporkan hanya sekitar US$5 juta (Rp77 miliar) per unit, jauh lebih murah daripada MQ-9 Reaper buatan AS yang mencapai US$30 juta (Rp465 miliar) per unit.

    Dengan kombinasi biaya rendah, fleksibilitas politik, dan transfer teknologi, Turki kini menjadi pemain baru yang kian dilirik negara-negara Asia Tenggara. Namun, tantangan pemeliharaan, interoperabilitas dengan sistem lama, serta ketergantungan pada komponen impor masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Indonesia.

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Nabi Sulaiman Menombak Iblis Ada di Liontin Berumur 1.600 Tahun

    Nabi Sulaiman Menombak Iblis Ada di Liontin Berumur 1.600 Tahun

    Jakarta

    Tim arkeologi di Turki menemukan bandul kalung berusia 1.600 tahun. Gambarnya adalah Nabi Sulaiman menunggang kuda sambil menusuk iblis.

    Bandul kalung ini berumur 1.600 tahun atau dari abad kelima. Benda ini merupakan satu-satunya yang ditemukan di Anatolia, wilayah yang meliputi sebagian besar wilayah Turki modern, hingga saat ini.

    Kedua sisi liontin perunggu tersebut memiliki tulisan dalam bahasa Yunani kuno. Tulisan di sisi Raja Solomon diterjemahkan menjadi, “Tuan kita mengalahkan kejahatan,” sementara sisi lainnya menyebutkan nama empat malaikat yaitu Azrael, Gabriel, Michael, dan Israfil. Dalam Islam mereka disebut Izrail, Jibril, Mikail, dan Israfil.

    “Itu adalah simbol agama dan kekuasaan,” kata Ersin Çelikbaş, arkeolog di Universitas Karabük di Turki yang mengawasi penggalian tersebut, dikutip dari Live Science.

    Bandul kalung itu tampaknya digunakan sebagai jimat yang dianggap dapat melindungi pemiliknya dari kejahatan atau bahaya, tambah Çelikbaş dalam pernyataan resminya.

    Menurut Alkitab Ibrani, Raja Salomo adalah penguasa Israel kuno selama abad ke-10 SM, tetapi hanya ada sedikit bukti arkeologi yang mengonfirmasi kisah Alkitab tersebut. Namun Çelikbaş yakin bahwa artefak tersebut adalah liontin Kristen.

    “Salomo adalah tokoh penting dalam tiga agama suci. Meskipun ia disebut sebagai penguasa dalam Taurat dan Alkitab, ia juga dikenal sebagai nabi dalam Islam. Penggambaran Salomo pada (liontin) ini mengejutkan kami dan mengungkapkan pentingnya artefak tersebut bagi arkeologi Anatolia,” jelasnya.

    Para arkeolog menemukan bandul kalung tersebut selama penggalian di Hadrianopolis, pemukiman kuno di Paphlagonia, sebuah wilayah di Turki utara-tengah di pesisir Laut Hitam, menjadi kota di bawah kekuasaan Romawi.

    Kota ini disebut Hadrianopolis untuk menghormati kaisar Romawi Hadrian, yang memerintah dari 117 hingga 138 M, dan dibangun kembali pada periode Bizantium Awal. Sekarang, kota ini terletak di sekitar kota Karabük.

    Situs kota kuno itu terkenal dengan mosaik hewan dan penggalian telah mengungkap keberadaan pemandian, gereja, benteng, pemakaman, teater, vila, dan bangunan lainnya.

    Tim arkeologi di Turki menemukan bandul kalung berusia 1.600 tahun. Gambarnya adalah Nabi Sulaiman menunggang kuda sambil menusuk iblis. Foto: Universitas Karabük

    Adapun liontin itu ditemukan di sebuah bangunan yang mungkin terkait dengan aktivitas militer, meskipun fungsinya masih belum diketahui.

    “Dalam penggalian kami sebelumnya, kami telah menentukan keberadaan unit kavaleri di sini,” kata Çelikbaş dalam pernyataannya.

    “Nabi Sulaiman juga dikenal sebagai panglima tentara. Kami memahami bahwa ia juga dianggap sebagai tokoh pelindung bagi kavaleri Romawi dan Bizantium di Hadrianopolis,” ujarnya.

    Çelikbaş menduga bandul itu milik seorang prajurit kavaleri. Berdasarkan lapisan arkeologi tempat mereka menemukan liontin tersebut, para arkeolog memperkirakan artefak tersebut berasal dari abad kelima, saat Hadrianopolis menjadi bagian dari Kekaisaran Bizantium.

    Kaisar Konstantinus, yang memerintah beberapa abad setelah Hadrian, kemudian membagi Kekaisaran Romawi menjadi dua, yang berujung pada pembentukan Kekaisaran Bizantium pada 330 M.

    Meskipun liontin tersebut merupakan liontin pertama yang ditemukan di Anatolia, Çelikbaş mengetahui adanya liontin yang sebelumnya ditemukan di Yerusalem.

    “Keberadaan artefak serupa di dua lokasi yang jauh ini menunjukkan bahwa Hadrianopolis merupakan pusat keagamaan penting di zaman kuno,” katanya.

    (rns/rns)