Negara: Turki

  • XCMG Raih Penghargaan ‘Produk Alat Berat Asia Terbaik Tahun Ini’ di Asia Global Top 50 Heavy Equipment Forum

    XCMG Raih Penghargaan ‘Produk Alat Berat Asia Terbaik Tahun Ini’ di Asia Global Top 50 Heavy Equipment Forum

    JAKARTA – Melalui ajang bergengsi Asia Global Top 50 Heavy Equipment Forum, XCMG (Xuzhou Construction Machinery Group) kembali menegaskan kepemimpinannya di industri alat berat global dengan meraih Penghargaan Produk Alat Berat Asia Terbaik Tahun Ini, melalui model crane terbarunya, XCA120G7-1H, yang dirancang khusus untuk kondisi kerja di Asia.

    Penghargaan ini menjadi pengakuan atas inovasi, performa unggul, serta komitmen XCMG dalam menghadirkan solusi peralatan konstruksi yang efisien, andal, dan berteknologi tinggi di pasar internasional.

    Sejak diluncurkan, XCA120G7-1H telah menjadi simbol dari strategi globalisasi XCMG yang menekankan kombinasi antara riset teknologi mendalam dan adaptasi lokal di berbagai wilayah operasi.

    Didirikan pada tahun 1943, XCMG (Xuzhou Construction Machinery Group) merupakan salah satu produsen alat berat terbesar di dunia, dengan lini produk mencakup crane, excavator, loader, paver, dan peralatan konstruksi lainnya.

    XCMG menempati peringkat ketiga dalam daftar “Top 50 Global Construction Machinery Manufacturers” versi Yellow Table 2025, serta dikenal atas inovasinya dalam teknologi konstruksi hijau, digitalisasi, dan solusi industri cerdas.

    Sebagai hasil dari pengembangan teknologi mutakhir, XCMG XCA120G7-1H menampilkan peningkatan signifikan dalam performa, efisiensi bahan bakar, serta kenyamanan pengoperasian. Crane ini dilengkapi dengan sistem sasis ganda tujuh poros yang dioptimalkan, boom teleskopik utama sepanjang 66 meter, dan kapasitas angkat maksimum 120 ton, menjadikannya solusi ideal untuk berbagai proyek infrastruktur besar di Asia Tenggara.

    Dengan berat counterweight hingga 24,6 ton, sistem kendali terintegrasi baru, serta penggerak independen pada setiap poros, XCA120G7-1H mampu beroperasi secara stabil bahkan di medan berat dan kondisi kerja ekstrem seperti area pelabuhan, tambang, serta konstruksi jalan dan jembatan. Hasil pengujian menunjukkan crane ini mampu menyelesaikan lebih dari 178 item uji performa dan menempuh lebih dari 100.000 kilometer uji ketahanan, menegaskan kualitas serta reliabilitas kelas dunia dari XCMG.

    Produk ini dirancang melalui penelitian mendalam terhadap kondisi kerja khas Asia — termasuk suhu tinggi, kelembapan ekstrem, serta variasi topografi — agar dapat beroperasi dengan efisiensi tinggi dan pemeliharaan minimal. XCA120G7-1H dilengkapi sistem pendingin efisiensi tinggi, perlindungan anti-korosif tiga lapis, serta sistem suspensi cerdas yang menyesuaikan secara otomatis dengan permukaan jalan.

    Fitur-fitur tersebut memberikan keunggulan nyata di pasar Asia, khususnya di negara-negara dengan tantangan operasional tinggi seperti Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Dengan teknologi intelligent load sensing dan dynamic stability control, crane ini menawarkan keseimbangan ideal antara tenaga, efisiensi, dan keselamatan kerja.

    Pencapaian XCMG tidak terlepas dari investasi besar dalam riset dan pengembangan (R&D). Hingga kini, XCMG memiliki lebih dari 30 pusat R&D global dan 9 basis produksi internasional. Perusahaan tersebut berasal dari 14 negara Asia, dengan rincian: 7 dari Tiongkok, 5 dari India, 3 dari Indonesia, 10 dari Jepang, 2 dari Kuwait, 4 dari Arab Saudi, 7 dari Singapura, 4 dari Turki, 3 dari UEA, serta masing-masing 1 dari Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Thailand, dan Vietnam.

    “Daftar ini dianggap sebagai barometer perubahan industri heavy lift dan penyewaan crane di kawasan Asia maupun masing-masing negara,” ujar Jack Zhang, Sekretaris Jenderal T50 Asian Forum, dalam keterangannya, Sabtu, 11 Oktober.

    Pendekatan “Global Technology, Local Adaptation” menjadi fondasi dalam menghadirkan produk yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar lokal tanpa mengorbankan standar global.

    Setiap model baru, termasuk XCA120G7-1H, dikembangkan melalui proses kolaboratif antara tim desain global dan teknisi lokal di Asia. Melalui uji lapangan di berbagai negara dengan kondisi ekstrem, XCMG memastikan bahwa setiap unit yang diproduksi memenuhi standar kualitas Eropa dan ISO, serta mampu menghadapi tantangan iklim tropis dan infrastruktur yang berkembang pesat di kawasan ini.

    Dalam beberapa tahun terakhir, XCMG terus memperluas jangkauan pasar internasionalnya. Produk-produk XCMG kini telah hadir di lebih dari 190 negara dan wilayah, dengan pertumbuhan signifikan di pasar Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika. Di kawasan ASEAN saja, XCMG mencatatkan pertumbuhan penjualan tahunan lebih dari 35 persen, dengan kontribusi terbesar berasal dari segmen crane dan alat pengangkut berat.

    Model XCA120G7-1H menjadi salah satu kontributor utama kesuksesan tersebut, dengan penerapan di proyek infrastruktur besar seperti pembangunan pelabuhan laut dalam, jaringan jalan tol lintas negara, serta proyek energi terbarukan di kawasan Asia. Keunggulan teknisnya menjadikan XCMG pilihan utama bagi banyak perusahaan konstruksi besar di Indonesia dan sekitarnya.

    Sebagai bagian dari komitmen “Layanan Sejati, Performa Tangguh (TrueCare, TruePerformance)”, XCMG menghadirkan sistem layanan purna jual global yang mencakup lebih dari 2.000 pusat servis dan 6.000 teknisi bersertifikat di seluruh dunia. Untuk pasar Asia Tenggara, XCMG telah membangun pusat suku cadang regional di Kuala Lumpur dan Jakarta, yang memastikan ketersediaan komponen dan respons cepat untuk kebutuhan pelanggan.

    Selain layanan teknis, XCMG juga menawarkan platform digital pemantauan alat berat berbasis IoT, yang memungkinkan pengguna memantau kondisi mesin secara real-time, memperkirakan kebutuhan perawatan, serta meningkatkan efisiensi operasional di lapangan. Pendekatan ini menegaskan komitmen XCMG terhadap transformasi digital dan keberlanjutan di industri alat berat.

    Penghargaan yang diterima di ajang Asia Global Top 50 Heavy Equipment Forum bukan hanya bentuk pengakuan atas keunggulan produk, tetapi juga refleksi dari visi jangka panjang XCMG untuk menjadi pemimpin global dalam solusi konstruksi hijau dan cerdas. Melalui integrasi teknologi digital, efisiensi energi, serta keberlanjutan lingkungan, XCMG terus memperkuat posisinya sebagai pionir inovasi alat berat dunia.

    Dengan filosofi “Tanggung Jawab Besar, Dunia yang Lebih Baik (For a Better World)”, XCMG berkomitmen untuk mendukung pembangunan berkelanjutan melalui teknologi yang lebih aman, efisien, dan ramah lingkungan. Pencapaian ini menegaskan bahwa XCMG tidak hanya berfokus pada penciptaan produk unggulan, tetapi juga pada kontribusi nyata bagi kemajuan infrastruktur dan industri global.

  • Peringatan Keras Erdogan, Israel Akan Bayar Mahal jika Serang Gaza Lagi

    Peringatan Keras Erdogan, Israel Akan Bayar Mahal jika Serang Gaza Lagi

    GELORA.CO  – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan peringatan keras kepada Israel jika kembali melakukan genosida terhadap warga Gaza. Erdogan menegaskan Israel akan membayar dengan harga yang sangat mahal jika kekejian itu berulang.

    Israel dan Hamas pada Rabu lalu menyepakati gencatan senjata, bagian dari tahap pertama rencana perdamaian yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Tahap pertama dari rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina, penarikan pasukan Israel ke garis yang disepakati, serta pengiriman bantuan kemanusiaan, serta rekonstruksi.

    Erdogan menegaskan, Turki telah dan akan terus melakukan segala upaya untuk membantu memulihkan perdamaian, keamanan, serta stabilitas di Gaza secepat mungkin.

    “Yang terpenting saat ini adalah memastikan bahwa perjanjian tersebut diimplementasikan dengan tuntas,” kata Erdogan, seraya menambahkan, negaranya akan berkontribusi aktif dalam proses tersebut, seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (11/10/2025).

    Gaza, lanjut Erdogan, sudah terlalu lama menderita. Warga setiap hari menyaksikan pertumpahan darah dan pembantaian.

    “Perdamaian harus diberi kesempatan, dan semua tindakan sabotase harus dihindari,” ujarnya.

    Erdogan menyebut kesepakatan gencatan senjata tersebut sebagai langkah besar menuju perdamaian abadi meski ada tantangan di depan.

    “Pintu menuju perdamaian abadi di Gaza telah terbuka. Kami bisa sampaikan, tidak ada lagi pertumpahan darah,” katanya.

    Utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, telah mengumumkan periode 72 jam bagi Hamas untuk membebaskan sandera Israel di Gaza, menyusul berlakunya gencatan senjata pada Jumat (10/10/2025) siang waktu setempat.

    Komando Pusat (CENTCOM) AS, misi militer AS di Timur Tengah, mengonfirmasi bahwa tentara Israel telah menyelesaikan penarikan tahap pertama ke garis kuning. Berdasarkan kesepakatan, setelah itu Hamas diwajibkan membebaskan 20 sandera Israel yang masih hidup dan 28 lainnya yang tewas secara bertahap.

    Sementara Israel akan membebaskan 250 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup serta 1.700 lainnya yang ditangkap selama perang Gaza 7 Oktober 2023.

  • Trump Bilang Tak Ada yang Dipaksa Tinggalkan Gaza Usai Gencatan Senjata

    Trump Bilang Tak Ada yang Dipaksa Tinggalkan Gaza Usai Gencatan Senjata

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan tidak seorang pun akan dipaksa untuk meninggalkan Jalur Gaza di bawah rencana gencatan senjata yang diusulkannya, yang telah disepakati oleh Israel dan kelompok Hamas.

    Trump, seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Jumat (10/10/2025), mengatakan dirinya akan terbang ke Timur Tengah pada akhir pekan. Disebutkan juga oleh Trump bahwa para sandera yang tersisa di Jalur Gaza akan dibebaskan pada Senin (13/10) atau Selasa (14/10) pekan depan.

    “Tidak seorang pun akan dipaksa pergi. Justru kebalikannya… Tidak, kami sama sekali tidak ingin melakukan hal itu,” tegas Trump ketika ditanya oleh wartawan soal apakah warga Palestina akan dipaksa meninggalkan Jalur Gaza berdasarkan kesepakatan gencatan senjata itu.

    Berbicara kepada wartawan di Ruang Oval Gedung Putih pada Kamis (9/10), Trump mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata Gaza “sudah dimatangkan dan telah selesai disusun”. Dia juga mengungkapkan rencananya melakukan perjalanan ke Timur Tengah pada akhir pekan.

    “Saya pikir ini akan luar biasa. Saya pikir para sandera akan kembali pada Senin (13/10) atau Selasa (14/10). Saya mungkin akan berada di sana. Saya berharap untuk berada di sana. Dan kami berencana untuk berangkat pada Minggu (12/10), dan saya menantikannya,” ucapnya.

    Saat memimpin rapat kabinet di Gedung Putih, seperti dilansir Reuters, Trump mengatakan dirinya akan berusaha terbang ke Mesir untuk menghadiri seremoni penandatanganan kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera.

    “Saya akan berusaha melakukan perjalanan ke sana. Kita akan mencoba untuk sampai ke sana, dan kita sedang mengupayakan waktunya, waktu yang tepat,” katanya. Gedung Putih dilaporkan berupaya keras menyelesaikan detail perjalanan yang diatur secara tergesa-gesa ini.

    Trump mengumumkan pada Rabu (8/10) bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui tahap pertama dari rencana gencatan senjata Gaza yang diusulkannya.

    Pada 29 September lalu, Trump mengungkapkan rencana perdamaian Gaza berisi 20 poin yang mencakup pembebasan semua sandera Israel, dengan imbalan pembebasan sekitar 2.000 tahanan Palestina, gencatan senjata permanen, dan penarikan pasukan Israel secara permanen dari seluruh Jalur Gaza.

    Tahap kedua dari rencana perdamaian tersebut menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Jalur Gaza tanpa keterlibatan Hamas, pembentukan pasukan keamanan yang terdiri atas warga Palestina dan pasukan dari negara-negara Arab dan Muslim, serta perlucutan senjata Hamas.

    Rencana perdamaian itu juga menetapkan pendanaan dari negara-negara Arab dan Muslim untuk pemerintahan baru dan rekonstruksi Jalur Gaza, dengan partisipasi terbatas dari Otoritas Palestina.

    Negara-negara Arab dan Muslim menyambut baik rencana tersebut, namun beberapa pejabat mengatakan banyak detail perlu didiskusikan dan dinegosiasikan agar dapat diimplementasikan sepenuhnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Gencatan Senjata Israel-Hamas, Poin Apa Saja yang Disepakati?

    Gencatan Senjata Israel-Hamas, Poin Apa Saja yang Disepakati?

    Jakarta

    Kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas, yang diumumkan setelah negosiasi intensif di Mesir pada Kamis (09/10) menjadi terobosan yang dapat mendekatkan kedua pihak pada perdamaian.

    Hanya saja, kendati tengah diliputi momentum positif, tidak ada jaminan bahwa perang yang telah berlangsung dua tahun di Gaza itu akan benar-benar berakhir.

    Faktor utama yang mendorong pengakhiran perang kali ini adalah keterlibatan langsung Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menekan tidak hanya Hamas, tapi juga Israel.

    Di sisi lain, tekanan ini menjadi kemenangan diplomatik yang luar biasa bagi Trump, sosok yang ingin dikenal sebagai tokoh yang mampu mengakhiri perang serta mendapatkan penghargaan atas upaya tersebut.

    Israel melancarkan peperangan ke Gaza sebagai respons serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang, kebanyakan warga sipil, dan menyandera 251 orang.

    Serangan balasan Israel menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina. Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas, mayoritas korban adalah warga sipil, termasuk lebih dari 18.000 anak-anak.

    PBB dan lembaga internasional menilai perhitungan korban oleh Kementerian Kesehatan Hamas itu sebagai jumlah yang kredibel.

    Anadolu via Getty ImagesDampak dari perang berkepanjangan di Gaza sangat menghancurkan, dengan rumah-rumah luluh lantak dan keluarga tercerai berai.

    Kesepakatan yang diumumkan hari ini merupakan fase pertama dari rencana perdamaian yang dipaparkan Trump di Gedung Putih pekan lalu bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang sebelumnya dituduh menghambat beragam upaya gencatan senjata.

    Trump yang dilaporkan sempat frustrasi dan kesal terhadap Netanyahu, kali ini dinilai menggunakan pengaruh besar Amerika Serikat untuk menekan Israel agar mau terlibat dalam proses perdamaian.

    Situasi tak jauh berbeda dialami Hamas yang juga dilaporkan berada dalam tekanan tak kalah berat.

    Trump dilaporkan mengancam akan melakukan “penghancuran total”, sementara negara-negara Arab dan Muslim, seperti Mesir, Qatar, dan Turki, mendukung rencana tersebut dan terlibat aktif dalam negosiasi.

    Apa saja yang sudah disepakati?

    Sampai saat ini, rincian kesepakatan belum sepenuhnya dipublikasikan.

    Namun, garis besar yang disepakati adalah perihal pembebasan seluruh sandera yang tersisasebanyak 20 orang yang diyakini masih hidup akan dibebaskan paling cepat pada Minggu (12/10), sementara 28 orang meninggal akan dipulangkan secara bertahap.

    Sebagai gantinya, ratusan tahanan Palestina akan dibebaskan dari penjara Israel. Pasukan Israel juga akan ditarik dari sebagian wilayah Gaza dan bantuan kemanusiaan akan ditingkatkan.

    Dorongan menuju kesepakatan ini menguat setelah Israel gagal membunuh pejabat tinggi Hamas bulan lalu di Doha.

    Tindakan itu memicu kemarahan di kawasan, bahkan dari negara-negara sekutu penting AS. Trump pun dinilai mengambil kesempatan dari situasi tersebut.

    Trump secara terbuka sempat pula menyatakan keinginannya untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian yang akan diumumkan Jumat (10/10) ini.

    Batas waktu yang kemudian diyakini ikut mempengaruhi kelancaran negosiasi kedua pihak.

    Di media sosial, Trump dengan gaya khasnya menyebut kesepakatan ini sebagai “peristiwa bersejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya” serta “langkah pertama menuju perdamaian yang kuat, abadi, dan kekal.”

    Dengan rangkaian pembicaraan yang sudah terjadi, kesepakatan ini sejatinya masih belum menjamin perdamaian total.

    Sampai saat ini, beberapa hal masih perlu disepakati, seperti tuntutan Israel agar Hamas melucuti senjata, sejauh mana penarikan pasukan Israel dilakukan, dan siapa yang akan memerintah Gaza setelah perang berakhir.

    Bagaimana komentar Trump, Netanyahu, dan Hamas?

    Tiga hari usai negosiasi tidak langsung di Mesir, Israel dan Hamas “menandatangani fase pertama dari rencana perdamaian kami,” tulis Presiden Trump di media sosialnya.

    “Artinya, semua sandera akan segera dibebaskan dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati sebagai langkah pertama menuju perdamaian yang kuat, abadi, dan kekal,” tambahnya.

    “Semua pihak akan diperlakukan dengan adil!”

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebutnya “hari besar bagi Israel” dan mengatakan pemerintahannya akan bertemu pada Kamis ini untuk menyetujui perjanjian tersebut dan “membawa pulang seluruh sandera tercinta kami.”

    Israel menyatakan masih ada 48 orang warganya yang disandera di Gazasekitar 20 orang diyakini masih hidup.

    Dalam pernyataannya, Hamas mengatakan kesepakatan ini akan “mengakhiri perang di Gaza”, menjamin “penarikan penuh” pasukan Israel, membuka akses bantuan kemanusiaan, serta mencakup pertukaran sandera dengan tahanan Palestina di penjara Israel.

    Dalam pembicaraan damai ini, negosiator kedua pihak tidak berbicara langsung, melainkan dimediasi oleh utusan Trump di Timur Tengah, Steve Witkoff, menantunya Jared Kushner, serta pejabat senior dari Mesir, Qatar, dan Turki.

    Poin apa saja yang belum jelas?

    Sejauh ini, kesepakatan baru mencakup sebagian dari 20 poin rencana perdamaian yang diumumkan Trump pekan lalu.

    Sejumlah isu besar masih belum terselesaikan, terutama soal pelucutan senjata Hamas. Hamas menolak recana tersebut sebelum ada kepastian terbentuknya negara Palestina yang merdeka.

    Begitu pula soal pemerintahan Gaza. Trump menyebut Hamas tidak akan memiliki peran di Gaza dan wilayah itu akan dikelola sementara oleh “komite teknokrat Palestina yang apolitis”, sebelum nantinya diserahkan kepada Otoritas Palestina.

    Sampai saat ini, Netanyahu terlihat menolak gagasan melibatkan Otoritas Palestina tersebut.

    Faksi sayap kanan ultranasionalis dalam koalisi Netanyahu, yang menginginkan permukiman Yahudi dibangun kembali di Gaza, juga diperkirakan akan menentang poin kesepakatan ini.

    Sementara Hamas, tetap bersikeras agar mereka tetap berperan dalam pemerintahan Gaza di masa depan.

    Keluarga sandera Israel menyambut kabar ini dengan haru.

    Eli Sharabi, yang kehilangan istri dan anak-anaknya serta masih menunggu jenazah saudaranya Yossi yang ditahan Hamas, menulis: “Sukacita besar, tak sabar menunggu semuanya pulang.”

    Ibu dari sandera Nimrod Cohen menulis: “Anakku, kau akan segera pulang.”

    Sementara di Gaza, warga merayakan pengumuman tersebut di tengah malam.

    “Alhamdulillah atas gencatan senjata, atas berakhirnya pertumpahan darah dan pembunuhan,” kata Abdul Majeed Abd Rabbo dari Khan Younis kepada Reuters.

    “Saya bukan satu-satunya yang bahagia. Seluruh Gaza, seluruh dunia Arab, bahkan dunia, ikut bahagia atas berakhirnya pertumpahan darah ini.”

    Para pemimpin dunia menyerukan agar semua pihak mematuhi kesepakatan ini.

    Sekretaris Jenderal PBB Antnio Guterres mengatakan, “Penderitaan ini harus berakhir,” seraya menegaskan dukungan penuh PBB untuk implementasi kesepakatan, peningkatan bantuan kemanusiaan, dan upaya rekonstruksi Gaza.

    Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer menyebut kesepakatan ini “momen kelegaan yang mendalam” bagi para sandera, keluarga mereka, serta warga Gaza yang telah menanggung penderitaan luar biasa selama dua tahun terakhir.

    Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebutnya sebagai “langkah yang sangat dibutuhkan menuju perdamaian” dan mendesak semua pihak untuk menghormati isi kesepakatan.

    Para anggota parlemen AS menyambut dengan nada hati-hati. Senator Demokrat Chris Coons menulis di media sosial X, “Ini langkah awal, dan semua pihak harus memastikan ini mengarah pada akhir perang yang abadi.”

    Sementara Senator Republik James Risch yang juga Ketua Komite Hubungan Luar Negeri, menyebutnya “kesepakatan yang patut disambut” dan menambahkan bahwa ia menantikan rincian lengkapnya.

    (ita/ita)

  • AS Kirim 200 Tentara ke Israel untuk Awasi Kesepakatan Damai

    AS Kirim 200 Tentara ke Israel untuk Awasi Kesepakatan Damai

    Anda sedang menyimak laporan Dunia Hari Ini edisi Jumat, 10 Oktober 2025.

    Kami membukanya dengan perkembangan terakhir terkait kesepakatan perdamaian di Gaza

    Pembebasan sandera dilakukan segera

    Kabinet Israel sudah menyetujui kerangka kerja pembebasan para sandera, menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Sementara para pemimpin Hamas menyetujui kesepakatan tersebut dalam negosiasi di Mesir, dengan mengatakan Amerika Serikat telah berjanji akan mengakhiri perang.

    Pemerintah Israel mengatakan para sandera akan dibebaskan pada hari Senin, dengan tahanan Palestina dipulangkan ke Gaza dan Tepi Barat sebagai bagian dari kesepakatan.

    Amerika Serikat juga mengirimkan satuan tugas, terdiri dari 200 tentara, termasuk dari Mesir, Qatar, Turki, dan Uni Emirat Arab, untuk mengawasi tahap awal rencana gencatan senjata.

    Pemerintah Israel mengatakan gencatan senjata akan berlaku 24 jam setelah persetujuan kabinet, di mana militer Israel akan menarik sebagian pasukan di Gaza.

    Tidak ada visa bagi belasan atlet Israel

    Pemerintah Indonesia tidak akan memberikan visa kepada semua atlet Israel yang akan berlaga di Artistic Gymnastics World Championship 2025.

    Ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, yang mengatakan sikap ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Setidaknya 12 atlet Israel hendak mengikuti kompetisi tersebut, menurut Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman kepada Kompas.

    Pembatalan visa dilakukan setelah Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) meminta imigrasi membatalkan visa orang-orang Israel.

    Warga Tasmania bersiap hadapi angin kencang

    Layanan Darurat Negara Bagian Tasmania mengingatkan warga untuk bersiap menghadapi kondisi cuaca berbahaya Sabtu besok.

    Badan Meteorologi mengatakan angin berkekuatan 125 kilometer per jam diperkirakan terjadi di pesisir utara dan barat, serta hingga 100 kilometer per am di Hobart dan Launceston.

    Badan itu juga menyebut, meskipun angin kencang ini jarang terjadi, kondisi ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Tasmania pada musim semi.

    “Ini benar-benar dapat menyebabkan kerusakan, sehingga banyak pohon tumbang, kerusakan infrastruktur, pemadaman listrik,” kata meteorolog senior Alex Melitsis.

    László Krasznahorkai dianugerahi Hadiah Nobel Sastra

    Pengumuman ini disampaikan oleh Komite Nobel Akademi Swedia, Kamis kemarin, waktu setempat.

    Hadiahnya termasuk hadiah uang tunai sebesar 11 juta kronor Swedia (A$1,7 juta).

    László adalah seorang novelis dan penulis skenario asal Hungaria yang dikenal karena menggabungkan tema-tema distopia dan melankolis ke dalam karyanya.

    Beberapa novelnya, termasuk Satantango dan The Melancholy of Resistance, sudah diadaptasi menjadi film.

    Sebelumnya, ia juga dianugerahi Penghargaan Man Booker International pada tahun 2015.

  • Cetak Pendapatan Rp 34,6 Triliun, Industri Kosmetik Diprediksi Tumbuh 4,73% per Tahun – Page 3

    Cetak Pendapatan Rp 34,6 Triliun, Industri Kosmetik Diprediksi Tumbuh 4,73% per Tahun – Page 3

    Lebih dari 500 exhibitor dari 17 negara/wilayah serta 10 paviliun seperti Arab Saudi, China, Hong Kong, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jordania, Korea, Malaysia, Pakistan, Prancis, Singapura, Taiwan, Turki dan Thailand, turut serta menampilkan 1,300 produk kecantikan selama tiga hari pameran.

    Keikutsertaan ribuan produk kecantikan tersebut menjadikan Cosmobeauté Indonesia pameran yang memperkuat posisi Indonesia sebagai pasar strategis dengan daya tarik global melalui partisipasi brand internasional.

    “Dengan proyeksi pasar kecantikan Indonesia yang akan terus tumbuh hingga 2028, menjadikan industri pada sektor ini sebagai peluang besar yang harus dimaksimalkan bersama. Cosmobeauté Indonesia hadir bukan hanya sebagai pameran, tetapi sebagai platform strategis yang mempertemukan seluruh ekosistem industri, mendorong pelaku usaha lokal untuk memperluas cakupan pasar, memperkuat daya saing regional, sekaligus menjadi wadah kolaborasi, inovasi, dan pertukaran pengetahuan menuju pertumbuhan industri kecantikan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Portfolio Director Cosmobeauté Indonesia, Juanita Soerakoesoemah.

     

  • AS Kerahkan Ratusan Tentara ke Israel Dukung Kesepakatan Damai di Gaza

    AS Kerahkan Ratusan Tentara ke Israel Dukung Kesepakatan Damai di Gaza

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) mengerahkan 200 tentara untuk membantu mendukung dan memantau kesepakatan gencatan senjata. Hal itu disampaikan seorang pejabat senior AS kepada kantor berita The Associated Press.

    Dilansir Aljazeera, Jumat (10/10/2025) pejabat yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan pasukan tersebut akan dikerahkan ke Israel, di mana Komando Pusat AS akan mendirikan “pusat koordinasi sipil-militer”.

    Pejabat itu mengatakan komando tersebut akan membantu memfasilitasi aliran bantuan kemanusiaan serta bantuan logistik dan keamanan ke Gaza. Pejabat itu mengatakan tidak ada pasukan AS yang akan dikirim ke wilayah Palestina tersebut.

    Pasukan tersebut akan menjadi bagian dari tim yang terdiri dari negara-negara mitra, lembaga swadaya masyarakat, dan pelaku sektor swasta. AS mengerahkan sekitar 100 tentara ke Israel tahun lalu untuk membantu mengoperasikan sistem pertahanan udara Israel.

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani fase pertama perjanjian Gaza. “Saya bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama rencana perdamaian kami,” kata Trump.

    “Ini berarti semua tahanan akan segera dibebaskan, dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati, sebagai langkah pertama menuju perdamaian yang kuat, langgeng, dan berkelanjutan,” imbuh Trump.

    Presiden AS tersebut menekankan dalam unggahannya di media sosial Truth Social miliknya bahwa “semua pihak akan diperlakukan secara adil.”

    “Ini adalah hari yang luar biasa bagi dunia Arab dan Islam, bagi Israel, bagi semua negara tetangga, dan bagi Amerika Serikat. Kami berterima kasih kepada para mediator dari Qatar, Mesir, dan Turki yang telah bekerja sama dengan kami untuk mencapai peristiwa bersejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya ini. Seluruh apresiasi kami sampaikan kepada para pembawa perdamaian,” tandas Trump.

    Lihat juga Video: Lima Tentara AS Ditembak oleh Sesama Tentara di Georgia

    (dek/dek)

  • Tahap Pertama Rencana Damai Israel-Hamas Disambut Gembira

    Tahap Pertama Rencana Damai Israel-Hamas Disambut Gembira

    Jakarta

    Israel dan Hamas telah menyepakati proposal perdamaian di Gaza. Hal ini sontak disambut gembira warga Palestina.

    Kesepakatan ini awalnya disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dia menyebut kedua pihak telah melakukan tanda tangan.

    “Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani Tahap pertama Rencana Perdamaian kami,” kata Trump di jejaring sosial Truth Social miliknya dilansir AFP, Kamis (9/10/2025).

    Trump mengatakan kesepakatan tahap satu itu menandakan semua sandera akan dibebaskan. Dia juga menyebut pasukan Israel akan ditarik dari Gaza ke wilayah yang telah disepakati.

    Lalu, dilansir BBC, Kamis (9/10), berdasarkan video yang beredar di media sosial memperlihatkan warga Palestina di Gaza merayakan berita gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.

    Dalam rekaman yang diunggah di Instagram oleh jurnalis Palestina Saeed Mohamed menunjukkan kerumunan besar pria dan wanita menari mengikuti musik. Mereka juga terlihat bersiul, bertepuk tangan, dan meneriakkan “Allahu Akbar” di luar rumah sakit al-Aqsa, di pusat kota Deir al-Balah.

    Netanyahu: Semua Sandera Akan Dipulangkan

    Donald Trump mengumumkan Israel dan Hamas telah menyepakati tahap pertama proposal perdamaian di Gaza. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pihaknya akan segera membawa sandera pulang ke Israel.

    “Dengan pertolongan Tuhan, kami akan membawa mereka semua pulang,” kata Netanyahu, dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya.

    Dilansir AFP dan Reuters, Kamis (9/10/2025), Netanyahu mengatakan akan mengadakan pertemuan dengan pemerintahannya pada hari ini untuk menyetujui perjanjian pembebasan sandera di Gaza.

    “Besok (hari Kamis-red) saya akan mengadakan pertemuan dengan pemerintah untuk menyetujui perjanjian tersebut dan memulangkan semua sandera kami,” kata Netanyahu.

    Sementara itu, Netanyahu dan Trump telah berbicara melalui sambungan telepon terkait kesepakatan tersebut. Keduanya saling memberi selamat atas “pencapaian bersejarah”. Netanyahu juga mengundang presiden AS untuk berpidato di parlemen Israel.

    Seorang juru bicara pemerintah Israel mengatakan pembebasan sandera diperkirakan akan dimulai pada hari Sabtu.

    Israel Siap Tarik Pasukan

    Militer Israel (IDF) saat ini sedang bersiap untuk menarik sebagian pasukannya dari Gaza setelah Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata untuk membebaskan para sandera yang tersisa.

    “IDF telah memulai persiapan operasional menjelang implementasi perjanjian tersebut. Sebagai bagian dari proses ini, persiapan dan protokol tempur sedang dilakukan untuk segera beralih ke jalur penempatan yang disesuaikan,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP dan Al Arabiya, Kamis (9/10/2025).

    Trump sebelumnya menekankan dalam unggahannya di media sosial Truth Social miliknya bahwa “semua pihak akan diperlakukan secara adil.”

    “Ini adalah hari yang luar biasa bagi dunia Arab dan Islam, bagi Israel, bagi semua negara tetangga, dan bagi Amerika Serikat. Kami berterima kasih kepada para mediator dari Qatar, Mesir, dan Turki yang telah bekerja sama dengan kami untuk mencapai peristiwa bersejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya ini. Seluruh apresiasi kami sampaikan kepada para pembawa perdamaian,” tandas Trump.

    Kesepakatan yang dicapai setelah perundingan di Mesir tersebut menetapkan diakhirinya perang, penarikan pasukan Israel dari Gaza, masuknya bantuan ke Jalur Gaza, dan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel.

    Dalam pernyataannya, dilansir Al Arabiya, Kamis (9/10/2025), Hamas mendesak Trump dan berbagai negara Arab, Islam, dan internasional untuk memaksa Israel melaksanakan kewajibannya. Hamas juga mendesak agar pemerintah Israel tidak “menghindar atau menunda implementasi dari apa yang telah disepakati.”

    Halaman 2 dari 3

    (azh/azh)

  • Usai Gencatan Senjata, Ribuan Warga Palestina di Penjara Israel Akan Dibebaskan

    Usai Gencatan Senjata, Ribuan Warga Palestina di Penjara Israel Akan Dibebaskan

    Jakarta

    Kepala negosiator Hamas, Khalil al-Hayya menyampaikan telah menerima jaminan perang akan berakhir. Jaminan perang berakhir itu dari para mediator persaudaraan dan pemerintah Amerika Serikat (AS).

    “Kami telah menerima jaminan dari para mediator persaudaraan dan pemerintah AS, yang telah mengonfirmasi bahwa perang telah sepenuhnya berakhir,” kata Khalil al-Hayya dilansir Aljazeera, Jumat (10/10/2025).

    Dia mengatakan 250 warga Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup di penjara Israel akan dibebaskan. Pembebasan merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

    selain 250, 1.700 warga Palestina dari Gaza yang ditangkap sejak perang dimulai dan semua perempuan serta anak-anak Palestina yang ditahan oleh Israel juga akan dibebaskan.

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani fase pertama perjanjian Gaza. “Saya bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama rencana perdamaian kami,” kata Trump.

    Presiden AS tersebut menekankan dalam unggahannya di media sosial Truth Social miliknya bahwa “semua pihak akan diperlakukan secara adil.”

    “Ini adalah hari yang luar biasa bagi dunia Arab dan Islam, bagi Israel, bagi semua negara tetangga, dan bagi Amerika Serikat. Kami berterima kasih kepada para mediator dari Qatar, Mesir, dan Turki yang telah bekerja sama dengan kami untuk mencapai peristiwa bersejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya ini. Seluruh apresiasi kami sampaikan kepada para pembawa perdamaian,” tandas Trump.

    Kesepakatan yang dicapai setelah perundingan di Mesir tersebut menetapkan diakhirinya perang, penarikan pasukan Israel dari Gaza, masuknya bantuan ke Jalur Gaza, dan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel.

    Dalam pernyataannya, dilansir Al Arabiya, Kamis (9/10/2025), Hamas mendesak Trump dan berbagai negara Arab, Islam, dan internasional untuk memaksa Israel melaksanakan kewajibannya. Hamas juga mendesak agar pemerintah Israel tidak “menghindar atau menunda implementasi dari apa yang telah disepakati.”

    Hamas pun menyatakan apresiasinya atas upaya para mediator di Qatar, Mesir, dan Turki, dan juga memuji upaya Trump “untuk mengakhiri perang untuk selamanya.”

    (dek/dek)

  • Turki Siap Gabung Satgas Kawal Gencatan Senjata di Jalur Gaza

    Turki Siap Gabung Satgas Kawal Gencatan Senjata di Jalur Gaza

    Jakarta

    Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki akan berpartisipasi dalam “satuan tugas” untuk mengawasi implementasi kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Hamas. Turki akan ikut mengawal gencatan senjata tersebut.

    “Kami berharap dapat bergabung dengan satuan tugas yang akan memantau implementasi kesepakatan di lapangan,” kata Erdogan, dilansir AFP, Kamis (9/10/2025).

    Erdogan menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan darurat, pertukaran sandera dan tahanan, serta penghentian segera serangan Israel merupakan hal yang sangat penting.

    “Sangat penting untuk segera mengirimkan bantuan kemanusiaan yang komprehensif ke Gaza, pertukaran sandera dan tahanan, dan bagi Israel untuk segera menghentikan serangannya,” kata Erdogan

    Turki yang telah terlibat erat dalam negosiasi tersebut mengirimkan tim ke perundingan di kota resor Sharm El-Sheikh, Mesir. Turki akan bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mendukung upaya rekonstruksi dan membantu membangun kembali Gaza.

    “Tujuan kami adalah menghentikan genosida di Gaza dan menghadirkan perdamaian di kawasan secepat mungkin,” ujar Erdogan.

    “Ini berarti semua tahanan akan segera dibebaskan, dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati, sebagai langkah pertama menuju perdamaian yang kuat, langgeng, dan berkelanjutan,” imbuh Trump.

    Presiden AS tersebut menekankan dalam unggahannya di media sosial Truth Social miliknya bahwa “semua pihak akan diperlakukan secara adil.”

    “Ini adalah hari yang luar biasa bagi dunia Arab dan Islam, bagi Israel, bagi semua negara tetangga, dan bagi Amerika Serikat. Kami berterima kasih kepada para mediator dari Qatar, Mesir, dan Turki yang telah bekerja sama dengan kami untuk mencapai peristiwa bersejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya ini. Seluruh apresiasi kami sampaikan kepada para pembawa perdamaian,” tandas Trump.

    Kesepakatan yang dicapai setelah perundingan di Mesir tersebut menetapkan diakhirinya perang, penarikan pasukan Israel dari Gaza, masuknya bantuan ke Jalur Gaza, dan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel.

    (eva/isa)