Negara: Timor Leste

  • Dua Influencer Australia yang Cinta RI dan Kagum dengan Hari Kemerdekaan

    Dua Influencer Australia yang Cinta RI dan Kagum dengan Hari Kemerdekaan

    Ada sejumlah ‘influencer’ asal Australia yang secara rutin membagikan konten-konten soal Indonesia kepada ratusan ribu pengikut mereka di media sosial.

    Salah satunya adalah Damian Hoo asal Brisbane, yang berada di balik akun Instagram @hoointheworld.

    Damian, yang terkenal dengan kemeja batik dan topi koboinya, sering membuat video yang membicarakan banyak aspek terkait Indonesia, mulai dari makanan, interaksi dengan masyarakat, hingga percakapannya dengan figur terkemuka.

    “Indonesia sangatlah spesial,” ujarnya dalam wawancara dengan Natasya Salim dari ABC Indonesia.

    Damian mengatakan kecintaannya pada Indonesia bermula dari makanannya.

    “Saya sudah makan banyak sekali makanan Indonesia selama tiga sampai empat tahun terakhir ini, saya selalu teringat makanan Padang, atau beberapa menu nasi goreng, iga bakar, dan berpikir, ‘Wow, pengen sekali menyantapnya sekarang’,” ujarnya.

    “Alasan kedua adalah pemandangannya, menurut saya [Indonesia] adalah tempat yang indah secara alamiah.”

    Damian juga memuji “keramahtamahan” warga Indonesia.

    “Orang-orangnya juga menyenangkan sekali,” kata Damian yang sedang mengunjungi keluarganya di Brisbane ketika diwawancara.

    “Mereka tidak kaya secara harta, tapi kaya jiwanya,” ujarnya yang berprofesi sebagai guru dan sempat tinggal di Singapura selama lima tahun.

    Konten soal Indonesia juga terus bermunculan dari akun Instagram Alexandra Lyons, perempuan asal Camden, New South Wales.

    Gaya konten Alexandra dalam akunnya @alexandra.eowyn, yang memiliki lebih dari 150 ribu pengikut, sedikit berbeda.

    Akunnya kebanyakan memuat video dirinya berbicara dalam Bahasa Indonesia, serta beberapa bahasa daerah, antara lain bahasa Aceh, Sunda, Bali, Palembang, hingga Banjar.

    Bermula dari menjawab pertanyaan pengikutnya, Alexa mengatakan akunnya memiliki misi untuk membantu mempromosikan keanekaragaman Indonesia untuk orang Indonesia.

    “Karena saya sadar juga banyak orang Indonesia mungkin tidak selalu pakai bahasa daerahnya,” jelasnya.

    Media sosial juga menjadi tempat belajar bagi dirinya, saat berinteraksi dengan audiensnya.

    Alexandra bahkan menulis sebuah “kamus” pribadi yang saat ini memuat sekitar 70 bahasa daerah Indonesia.

    Ia juga terlibat dalam penerbitan dua buku saat magang di sebuah yayasan pendidikan di Bali pada tahun 2023.

    Alexandra belajar Bahasa Indonesia sejak kelas satu SD hingga kelas sembilan, sebagai mata pelajaran wajib di sekolahnya.

    “Sistem [pendidikan] di Australia itu bagus banget karena kami belajar bahasa lewat budaya, tidak hanya grammar, tidak hanya kosakata,” ujarnya.

    “Jadi karena saya tertarik [bahasa Indonesia], menikmati, saya memilih lanjut sampai kelas dua belas.”

    Namun, minatnya tidak berhenti di bangku sekolah.

    Ia melanjutkan belajar budaya Indonesia di University of Sydney dengan jurusan Studi Indonesia dan lulus tahun ini.

    Kemerdekaan Indonesia di mata orang Australia

    Damian mengaku kagum dengan proses perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan 80 tahun yang lalu.

    “Kemerdekaan Indonesia secara tertulis di mata orang Australia adalah suatu hal yang baik, bagaimana mereka memperjuangkannya,” ujarnya.

    “Orang Australia tidak memperjuangkan kemerdekaan, tapi mendapatkannya dari peninggalan masa penjajahan Inggris.”

    Damian mengatakan meskipun ada ‘Australia Day’ yang diperingati setiap 26 Januari, tidak semua warga di Australia setuju dengan perayaannya.

    “Konsepnya terbagi karena ada yang tidak menyetujuinya, karena pada dasarnya itu adalah hari di mana orang kulit putih mengambil alih tanah Aborigin,” ujar Damian.

    “Sementara di Indonesia ini adalah momentum perayaan … musiknya, tarian … semangat dan perayaannya sangat enak untuk dipandang, dan ini adalah hal yang tidak kami miliki.”

    “Dan inilah yang kami tidak punya. Benar kami ada barbekyu, ke pantai dan ada hari libur nasional, tapi enggak banyak yang dilakukan juga.”

    Alexandra berharap Hari Kemerdekaan yang ke-80 akan semakin membuat warga Indonesia menyadari jika keanekaragaman budaya adalah sebuah keindahan.

    “Bagi saya kemerdekaan itu berarti kebebasan untuk merawat dan merayakan mosaik budaya yang kaya di Indonesia dan memastikan bahwa setiap suara terdengar,” ujarnya.

    “Setiap tradisi, setiap adat itu terdengar tidak hanya di Jawa, tapi semua pulau di pinggir-pinggirnya juga terdengar, dan mereka merasa dihargai sebagai bagian dari identitas bersama yaitu bangsa Indonesia.”

    Bahasa jadi kunci memulai hubungan

    Meski Indonesia dan Australia adalah tetangga dekat secara geografis, Alexandra menyadari bahwa pemahaman antara keduanya masih terbatas.

    “Kami kan tetangga ya, tetapi banyak bule tidak tahu Indonesia itu apa, atau mereka tahu Bali, tapi yang di luar Bali belum diketahui,” ujarnya.

    “Saya juga sadar waktu traveling di Indonesia bahwa orang Indonesia juga belum tahu banyak tentang Australia.”

    Setelah bertahun-tahun belajar soal Indonesia dan terlibat dalam kerja sama budaya antara kedua negara, Alexandra percaya kalau memahami bahasa itu sangat penting.

    “Jadi bahasa itu kuncinya untuk memulai membangun hubungan yang produktif karena lewat bahasa kita bisa belajar budayanya, bisa belajar sejarahnya,” kata Alexandra.

    Sementara itu, Damian merasa hubungan Indonesia dan Australia saat ini sedang “bertumbuh.”

    “Secara politik mungkin sempat ada perpecahan, termasuk tentang isu Timor Leste pada tahun 1990-an,” ujar Damian.

    “Menurut saya mungkin sejak tahun 2000-an dan seterusnya, lambat laun sudah muncul kemajuan dalam kerja sama di bidang perdagangan, migrasi, juga pariwisata.”

    Ia juga mengatakan restoran Indonesia sudah semakin naik daun di Australia.

    “Semakin banyak orang Indonesia datang ke Australia, banyak yang belajar juga, dan menurut saya Australia semakin terbiasa dengan Indonesia menjadi bagian besar dari kebudayaan mereka,” kata Damian.

  • Menyusuri Keindahan Pantai Wini di Perbatasan Indonesia-Timor Leste 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Agustus 2025

    Menyusuri Keindahan Pantai Wini di Perbatasan Indonesia-Timor Leste Megapolitan 18 Agustus 2025

    Menyusuri Keindahan Pantai Wini di Perbatasan Indonesia-Timor Leste
    Tim Redaksi
    TIMOR TENGAH UTARA, KOMPAS.com –
    Pantai Wini salah satu tempat wisata unggulan yang dapat ditemui sebelum menyeberang ke Timor Leste.
    Pantai ini hanya berjarak sekitar 1 Km dari Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini yang terletak di Kecamatan Insana Utara, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).
    Pantai Wini seakan menjadi oase di tengah luasnya pegunungan NTT. Sebab Pantai Wini menyuguhkan pemandangan matahari terbit yang indah.
    Infrastruktur di area pantai juga cukup rapi. Trek jalan sudah terbangun, lampu penerangan berjejer di sepanjang pantai, dan toilet umum terpantau berdiri di sejumlah titik.
    Ada juga sebuah warung makan yang terletak di ujung pantai. Warung ini menyuguhkan berbagai menu dengan ikan bakar sebagai menu andalannya.
    Tentu menghabiskan waktu di pinggir pantai sambil memakan ikan bakar yang masih segar bisa menjadi perpaduan sempurna.
    Soal keamanan di Pantai Wini, tak perlu diragukan. Pasalnya, tepat di seberang jalan menuju Pantai Wini terdapat kantor kepolisian yang berdiri, yakni Mapolsek Insana Utara.
    Meski infrastruktur dan fasilitas penunjang sudah cukup baik, namun belum banyak wisatawan yang berkunjung ke Pantai Wini.
    Ketika Kompas.com berkesempatan menyusuri Pantai Wini usai upacara peringatan HUT ke-80 RI, Minggu (17/8/2025), suasana tak terlalu ramai.
    Hanya terlihat beberapa muda-mudi yang asyik bermain di pinggir pantai.
    Kemudian beberapa orang terlihat duduk-duduk di bawah pepohonan sambil bercengkrama.
    Salah satu pengunjung bernama Willy mengatakan, dirinya sudah beberapa kali datang ke Pantai Wini karena lokasinya cukup dekat dengan rumahnya.
    Kata Willy, Pantai Wini cocok dikunjungi kapan saja karena suasananya selalu nyaman. Pemandangan Pantai Wini juga indah baik pagi, sore, dan malam.
    “Kalau ke sini (Pantai Wini) bisa kapan saja, pemandangannya selalu cantik, seperti di luar negeri,” tutur Willy.
    Hanya saja, menurut dia, promosi yang kurang masif membuat pantai ini belum dikunjungi masyarakat di luar Kecamatan Insana Utara.
    Selain itu, beberapa akses jalan yang cukup jauh menjadi alasan lain mengapa tak banyak masyarakat dari luar daerah datang, kecuali ingin menyeberang ke Timor Leste.
    “Memang ada beberapa ruas jalan menuju ke sini yang masih kurang baik. Jaraknya juga cukup jauh karena ini perbatasan. Jadi masyarakat luar yang datang terkadang yang ingin ke Timor Leste,” ucap Willy.
    Adapun kunjungan Kompas.com ke Pantai Wini merupakan bagian dari ekspedisi menuju perbatasan bersama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini.
    Selain PLBN Wini, ekspedisi serupa turut dilakukan di PLBN Motaain, PLBN Motamasin, dan PLBN Aruk.
    Anda dapat mengikuti kisah perjalanan kami beserta liputan perayaan ulang tahun Indonesia di topik pilihan
    HUT ke-80 RI 2025
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bertemu Ketua Parlemen Timor Leste dan Brunei, Puan Bahas Isu Perempuan dan Perlindungan PMI

    Bertemu Ketua Parlemen Timor Leste dan Brunei, Puan Bahas Isu Perempuan dan Perlindungan PMI

    JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menggelar pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Nasional Republik Demokratik Timor Leste, Maria Fernanda Lay di Gedung DPR, Jakarta. Selain Ketua Parlemen Timor Leste, Puan juga bertemu Ketua Majelis Legislatif Brunei Darussalam, HE. Pehin Orang Kaya Seri Lela Dato Seri Setia Awang Haji Abdul Rahman Bi Dato Setia Haji Mohamed Taib.

    Pertemuan bilateral antara Puan dengan Ketua Parlemen Timor Leste dan Brunei Darussalam dilakukan secara terpisah di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, 16 Agustus, siang.

    Pertemuan ini merupakan kunjungan kehormatan setelah Ketua Parlemen Timor Leste dan Brunei Darussalam hadir dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Jumat, 15 Agustus, bersama sejumlah Ketua Parlemen ASEAN lainnya.

    Kedua pimpinan parlemen itu juga memenuhi undangan makan malam bersama Puan dan jajaran DPR, semalam.

    “Merupakan sebuah kehormatan bagi saya untuk bertemu secara resmi dengan ibu Ketua Parlemen Timor Leste, Ibu Maria Fernanda Lay dan Yang Mulia Pehin Dato Abdul Rahman Taib, pada kunjungannya ke Jakarta, setelah kemarin kita menikmati gala dinner,” ujar Puan dalam keterangannya, Sabtu, 16 Agustus.

    “Saya ucapkan sekali lagi, terima kasih atas kehadiran Ibu (Ketua Parlemen Timor Leste) di Jakarta, dan kesediaan bapak Ketua (Parlemen Brunei) memenuhi undangan saya untuk menghadiri acara dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80,” sambungnya.

    Dalam pertemuannya dengan Ketua Parlemen Timor Leste, Puan mengatakan kedua negara memiliki kesamaan nilai sebagai negara yang menjunjung demokrasi, hak asasi manusia, dan rule of law. Ia juga menilai kedua negara perlu terus bekerja sama untuk memajukan perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan.

    “Kedua negara juga perlu memajukan kerja sama internasional, dan mendorong penyelesaian perang dan konflik. Perdamaian merupakan pra-syarat agar kita dapat melaksanakan pembangunan di negara kita,” katanya.

    Puan menyatakan, Indonesia terus mendukung Timor Leste yang akan memperoleh keanggotaan penuh ASEAN pada Oktober 2025 serta mendukung Parlemen Timor Leste menjadi anggota tetap di AIPA (ASEAN Inter-Parliamentary Assembly). Pada pertemuan ini, Ketua Parlemen Maria Fernanda Lay meminta dukungan Indonesia atas keanggotaan Timor Leste di ASEAN.

    Lebih lanjut, keduanya membicarakan isu perempuan. Sebagai sesama pimpinan parlemen perempuan, Puan mengajak Maria Fernanda Lay untuk bekerja sama dalam konteks pemberdayaan perempuan, terutama untuk aktif di dunia politik.

    “Kita tentu dapat menjadi inspirasi bagi para perempuan muda untuk masuk ke dunia politik. Karena dengan masuk ke dunia politik, Perempuan dapat berkontribusi menyelesaikan permasalahan di negara kita,” ungkap perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua DPR RI itu.

    Puan berharap, kerjasama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Timur Leste semakin meningkat seiring dengan perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2024 mencapai yang mencapai US$ 391 juta, tumbuh 12 persen dari tahun 2023.

    “Dalam kesempatan ini, saya mendorong finalisasi Bilateral Investment Treaty antara Indonesia dan Timor Leste segera diselesaikan. Hal ini guna memberikan kepastian hukum dan perlindungan dalam mendorong iklim usaha yang berkelanjutan,” sebut Puan.

    Sementara saat bertemu dengan Ketua Majelis Legislatif Brunei Darussalam, HE. Pehin Orang Kaya Seri Lela Dato Seri Setia Awang Haji Abdul Rahman Bi Dato Setia Haji Mohamed Taib, Puan menyinggung mengenai kerja sama ekonomi.

    Puan sangat mengapresiasi CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) antara Indonesia dan Brunei sejak tahun 2020, yang berkontribusi pada peningkatan perdagangan bilateral. Apalagi neraca perdagangan kedua negara pada tahun 2024 yaitu USD 655 juta, atau tumbuh 30 persen sejak tahun 2020.

    “Oleh karena itu, kita perlu terus mendorong peningkatan perdagangan kedua negara,” ucapnya.

    “Saya berpandangan kita dapat mengeksplorasi sektor dan komoditi yang berpotensi untuk hubungan ekonomi, termasuk perdagangan produk halal (makanan dan minuman), ketahanan energi, pertanian dan perikanan,” imbuh Puan.

    Dalam kesempatan tersebut, Puan juga meminta dukungan parlemen Brunei Darussalam bagi pekerja migran Indonesia (PMI) di sana. Di sisi lain, Ketua Perlemen Pehin mengakui kontribusi pekerja Indonesia dalam pembangunan di Brunei.

    Puan pun menilai perlu peran parlemen untuk mempercepat finalisasi Memorandum of Understanding (MoU) penempatan dan pelindungan PMI sektor domestik di Brunei. Di mana saat ini terdapat sekitar 45.000 WNI yang bekerja di berbagai sektor di Brunei, terutama di bidang konstruksi dan rumah tangga.

    “MoU ini akan memperkuat perlindungan baik bagi pekerja migran Indonesia dan juga warga Brunei sebagai penerima pekerja,” jelas Puan.

    Mengingat pentingnya penguatan kerja sama kedua parlemen, DPR RI telah membentuk Kelompok Persahabatan Bilateral Parlemen (GKSB) dengan Parlemen Timor Leste dan Parlemen Brunei Darussalam pada masa jabatan 2024-2029.

    Puan pun berharap kedua negara, baik Indonesia-Timor Leste maupun Indonesia-Brunei Darussalam dapat meningkatkan hubungan antar masyarakat (people-to-people contact). Puan juga mendorong lebih besarnya kerja sama di bidang pariwisata dan pendidikan, melalui pertukaran mahasiswa/ pelajar, pengajar, serta penelitian bersama.

    “Hingga tahun 2024, tercatat lebih 10.000 mahasiswa Timor Leste menempuh pendidikan di Indonesia. Saya berharap lulusan Timor Leste dari Indonesia dapat menjadi jembatan untuk mempererat hubungan kedua negara,” ungkap Puan.

    “Saya juga mengapresiasi pelaksanaan kerja sama antara institusi Pendidikan Indonesia dan Brunei Darussalam yang telah berjalan sangat erat,

    Salah satunya melalui Persekutuan Guru-Guru Melayu Brunei (PGGMB) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI),” kata Puan.

  • Ini 8 Inisiatif BRI untuk Beri Manfaat Langsung bagi Masyarakat

    Ini 8 Inisiatif BRI untuk Beri Manfaat Langsung bagi Masyarakat

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menegaskan perannya sebagai mitra strategis pembangunan nasional dalam rangka merayakan HUT ke-80 Republik Indonesia. Sejumlah inisiatif nyata dijalankan untuk memberi manfaat langsung bagi masyarakat, sejalan dengan tema kemerdekaan tahun ini, ‘Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju’.

    Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan, perayaan kemerdekaan menjadi momentum penting bagi perseroan untuk memperkuat kontribusi bagi bangsa.

    “Kami percaya bahwa kedaulatan dan kemajuan Indonesia berawal dari kemandirian ekonomi rakyat. Dalam kaitan ekonomi kerakyatan, BRI hadir tidak hanya sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai mitra yang pro-aktif mendorong pemerataan kesejahteraan rakyat Indonesia utamanya melalui pemberdayaan UMKM,” ujar Hery.

    Upaya tersebut diwujudkan lewat berbagai langkah, seperti.

    1. Salurkan Kredit UMKM Terbesar

    Per Juni 2025, penyaluran kredit BRI mencapai Rp1.416,6 triliun dengan porsi UMKM sebesar Rp1.137,84 triliun atau 80,32%. Sepanjang semester I 2025, BRI juga menyalurkan KUR Rp83,88 triliun kepada 1,8 juta debitur.

    2. Perluas Inklusi Keuangan

    AgenBRILink menjadi ujung tombak layanan perbankan hingga ke pelosok negeri. Saat ini, jumlahnya mencapai 1,22 juta agen di 67 ribu desa dengan transaksi senilai Rp843 triliun dalam enam bulan terakhir. Layanan BRI juga diperkuat dengan 7.422 kantor di seluruh Indonesia.

    3. BRImo Semakin Diminati

    Super app BRImo mencatat 42,7 juta pengguna, naik 21,2% YoY, dengan volume transaksi Rp3.231,7 triliun per Juni 2025. Aplikasi ini juga meraih rating 4,7 di Google Play dan App Store.

    4. Pemberdayaan UMKM

    BRI mendampingi pelaku usaha melalui 41.217 Klaster Usaha, 4.625 Desa BRILiaN, dan 54 Rumah BUMN. Program ini mencakup literasi keuangan, pelatihan kewirausahaan, serta peningkatan kapasitas usaha.

    5. Perkuat Ekonomi Akar Rumput

    Holding Ultra Mikro yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan PNM telah melayani 34,7 juta debitur dengan pembiayaan Rp 631,9 triliun hingga Triwulan II 2025. Rekening simpanan mikro pun mencapai Rp 126 juta.

    6. Dukung Program 3 Juta Rumah

    BRI mendapat tambahan kuota penyaluran 25.000 unit KPR FLPP tahun ini. Hingga pertengahan 2025, BRI sudah menyalurkan kepada 97.878 penerima manfaat dengan outstanding Rp13,35 triliun.

    7. Koperasi Desa Merah Putih

    Sebagai mitra program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), BRI memberikan akses pembiayaan, pendampingan bisnis, hingga platform digital untuk memperkuat koperasi di desa.

    8. Layanan untuk Pekerja Migran

    Hingga kini, sebanyak 1,5 juta Pekerja Migran Indonesia (PMI) menggunakan jasa remitansi BRI. Untuk memperluas layanan, BRI membuka cabang baru di Taipei, Taiwan, melengkapi jaringan internasional di New York, Singapura, Hong Kong, Timor Leste, dan Cayman Islands.

    “BRI akan terus menjadi bagian dari perjalanan panjang bangsa ini, memastikan setiap langkah pembangunan membawa manfaat nyata bagi rakyat. Dengan memperkuat UMKM, memperluas inklusi keuangan, dan mendorong transformasi, kami optimistis Indonesia mampu menjadi negara yang semakin berdaulat, sejahtera, dan maju,” pungkas Hery.

    (anl/ega)

  • Pertamina Gelar SMEXPO Merah Putih: Bawa UMKM Raih Transaksi Miliaran

    Pertamina Gelar SMEXPO Merah Putih: Bawa UMKM Raih Transaksi Miliaran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertamina (Persero) siap gelar SMEXPO 2025, komitmen mengembangkan pelaku UMKM secara berkelanjutan sehingga bisa tumbuh mandiri dan produknya kompetitif di pasar global. Salah satunya lewat ajang Pertamina SMEXPO Merah Putih, yang digelar di Grha Pertamina Jakarta, pada 11-15 Agustus 2025 berhasil fasilitasi transaksi temu bisnis (business-to-business/B2B) senilai Rp9,2 miliar dan transaksi langsung kepada konsumen lebih dari Rp200 juta.

    Melalui ajang SMEXPO ini, UMKM binaan Pertamina terpacu untuk menghasilkan karya berkualitas tinggi, sehingga mencapai merdeka ekonomi sebagaimana tema HUT Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.

    SMEXPO adalah ajang rutin tahunan Pertamina, berupa pameran produk dan karya UMKM Indonesia. Acara ini digelar sejak Agustus ke beberapa kota di Tanah Air, hingga nantinya dilakukan pameran puncak pada November 2025. Selain memberikan akses pemasaran ritel, Pertamina juga memfasilitasi temu bisnis pelaku UMKM dengan buyer industri, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan sebagai BUMN, Pertamina mendorong kemandirian UMKM melalui berbagai dukungan, mulai dari pelatihan, modal usaha, hingga fasilitasi pameran dalam dan luar negeri.

    “Dengan dukungan dan pembinaan berkelanjutan, sejumlah mitra binaan Pertamina berhasil mengembangkan usahanya hingga menembus pasar internasional. Ini membuktikan kualitas produk UMKM kita sangat kompetitif di pasar global,” ujar Fadjar, Sabtu (16/8/2025).

    Pertamina, imbuh Fadjar, telah memiliki program unggulan dalam pembinaan UMKM seperti UMK Academy yang dirancang sebagai sebagai wadah pembinaan UMKM agar kompetitif. Pertamina juga membuka akses permodalan yang mudah dan terjangkau untuk mendongkrak produktivitas. Pada sisi pemasaran, Pertamina telah menyediakan Pertamina SMEXPO sebagai instrumen pemasaran produk unggulan UMKM agar bisa menembus pasar lebih luas hingga ke pasar internasional.

    “UMKM adalah salah satu tulang punggung ekonomi nasional yang tangguh menghadapi tantangan zaman. Pertamina sendiri telah membina lebih dari 66 ribu pelaku UMKM di seluruh Indonesia,” imbuh Fadjar.

    Program pembinaan Pertamina mendapat sambutan positif pelaku usaha seperti Kainnesia dan Glory Nine Degrees, pelaku UMKM yang bergerak di sektor fashion dan kerajinan, yang kini telah mengukir prestasi di kancah global.

    Nur Salam, Founder dan CEO Kainnesia menyatakan bahwa dukungan yang diberikan Pertamina kepada produknya sangatlah besar. Mulai dari pendanaan, pendampingan intensif di bidang pemasaran, hingga diikutsertakan dalam pameran di dalam, maupun luar negeri. Di antaranya Jogja Fashion Week, Inacraft, dan Trade Expo Indonesia, yang berhasil mempertemukan mereka dengan pembeli dari Malaysia dan sejumlah negara lain.

    “Kami dibina mulai dari proses marketing, produksi, hingga manajemen usaha. Dampak positifnya sangat terasa,” bebernya pada ajang Pertamina SMEXPO, Rabu, 13 Agustus 2025.

    Usahanya terus berkembang. Bermula dari menjalin kerjasama dengan 5 penenun dan 1 penjahit, kini Kainnesia telah merangkul 200 penenun dan 50 penjahit di berbagai daerah.

    “Terima kasih kepada Pertamina yang telah mendukung Kainnesia selama lebih dari lima tahun, sehingga kami bisa terus tumbuh dan memperkenalkan budaya Indonesia, serta membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat,” ungkap Nur Salam.

    Sani Sandyani, pemilik Glory Nine Degrees, juga merasakan manfaat nyata dari pembinaan Pertamina. Usaha konveksi yang memproduksi fesyen dan merchandise ini telah memasarkan produknya ke berbagai negara, seperti Belanda, Timor Leste, dan Amerika Serikat.

    Kesempatan mengikuti ajang Ina Buyer yang difasilitasi Pertamina menjadi titik penting bagi Glory Nine Degrees. “Alhamdulillah, kami mendapatkan potensi proyek senilai Rp3,9 miliar dari pertemuan tersebut,” ujar Sani.

    Lebih lanjut Sani menuturkan, melalui pendampingan Pertamina, Glory Nine Degrees mampu mengembangkan kapasitas internal, menambah tenaga kerja dan memperluas pangsa pasar, baik di dalam negeri maupun internasional.

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada Pertamina karena dukungannya sangat membantu kami meningkatkan kualitas, kapasitas, dan jaringan pemasaran. Pertamina benar-benar menjadi mitra strategis bagi pengembangan UMKM seperti kami, agar tidak menonjol sendiri namun tetap bisa merangkul UMKM lainnya untuk berkolaborasi,” kata Sani.

    Pertamina SMEXPO Regional 2025 akan digelar di beberapa kota seperti Yogyakarta, Bandung, Surabaya dan kota-kota lainnya, hingga acara puncak SMEXPO Nasional pada November 2025.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pertamina Gelar SMEXPO Merah Putih, Bawa UMKM Raih Transaksi Milyaran Rupiah
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        16 Agustus 2025

    Pertamina Gelar SMEXPO Merah Putih, Bawa UMKM Raih Transaksi Milyaran Rupiah Nasional 16 Agustus 2025

    Pertamina Gelar SMEXPO Merah Putih, Bawa UMKM Raih Transaksi Milyaran Rupiah
    Penulis
    KOMPAS.com –
    Pertamina (Persero) menggelar SMEXPO 2025, komitmen mengembangkan pelaku UMKM secara berkelanjutan sehingga bisa tumbuh mandiri dan produknya kompetitif di pasar global.
    Salah satunya lewat ajang Pertamina SMEXPO Merah Putih, yang digelar di Grha Pertamina Jakarta, pada 11-15 Agustus 2025 berhasil fasilitasi transaksi temu bisnis
    (business-to-business/B2B)
    senilai Rp 9,2 miliar dan transaksi langsung kepada konsumen lebih dari Rp 200 juta.
    Melalui ajang SMEXPO ini, UMKM binaan Pertamina terpacu untuk menghasilkan karya berkualitas tinggi, sehingga mencapai merdeka ekonomi sebagaimana tema HUT Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.
    SMEXPO adalah ajang rutin tahunan Pertamina, berupa pameran produk dan karya UMKM Indonesia. Acara ini digelar sejak Agustus ke beberapa kota di Tanah Air, hingga nantinya dilakukan pameran puncak pada November 2025.
    Selain memberikan akses pemasaran ritel, Pertamina juga memfasilitasi temu bisnis pelaku UMKM dengan
    buyer
    industri, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan sebagai BUMN, Pertamina mendorong kemandirian UMKM melalui berbagai dukungan, mulai dari pelatihan, modal usaha, hingga fasilitasi pameran dalam dan luar negeri.
    “Dengan dukungan dan pembinaan berkelanjutan, sejumlah mitra binaan Pertamina berhasil mengembangkan usahanya hingga menembus pasar internasional. Ini membuktikan kualitas produk UMKM kita sangat kompetitif di pasar global,” ujar Fadjar.
    Pertamina, imbuh Fadjar, telah memiliki program unggulan dalam pembinaan UMKM seperti UMK Academy yang dirancang sebagai sebagai wadah pembinaan UMKM agar kompetitif. Pertamina juga membuka akses permodalan yang mudah dan terjangkau untuk mendongkrak produktivitas.
    Pada sisi pemasaran, Pertamina telah menyediakan Pertamina SMEXPO sebagai instrumen pemasaran produk unggulan UMKM agar bisa menembus pasar lebih luas hingga ke pasar internasional.
    “UMKM adalah salah satu tulang punggung ekonomi nasional yang tangguh menghadapi tantangan zaman. Pertamina sendiri telah membina lebih dari 66 ribu pelaku UMKM di seluruh Indonesia,” imbuh Fadjar.
    Program pembinaan Pertamina mendapat sambutan positif pelaku usaha seperti Kainnesia dan Glory Nine Degrees, pelaku UMKM yang bergerak di sektor fashion dan kerajinan, yang kini telah mengukir prestasi di kancah global.
    Nur Salam, Founder dan CEO Kainnesia menyatakan bahwa dukungan yang diberikan Pertamina kepada produknya sangatlah besar. Mulai dari pendanaan, pendampingan intensif di bidang pemasaran, hingga diikutsertakan dalam pameran di dalam, maupun luar negeri.
    Di antaranya Jogja Fashion Week, Inacraft, dan Trade Expo Indonesia berhasil mempertemukan mereka dengan pembeli dari Malaysia dan sejumlah negara lain.
    “Kami dibina mulai dari proses marketing, produksi, hingga manajemen usaha. Dampak positifnya sangat terasa,” bebernya pada ajang Pertamina SMEXPO, Rabu, 13 Agustus 2025.
    Usahanya terus berkembang. Bermula dari menjalin kerjasama dengan 5 penenun dan 1 penjahit, kini Kainnesia telah merangkul 200 penenun dan 50 penjahit di berbagai daerah.
    “Terima kasih kepada Pertamina yang telah mendukung Kainnesia selama lebih dari lima tahun, sehingga kami bisa terus tumbuh dan memperkenalkan budaya Indonesia, serta membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat,” ungkap Nur Salam.
    Sani Sandyani, pemilik Glory Nine Degrees, juga merasakan manfaat nyata dari pembinaan Pertamina. Usaha konveksi yang memproduksi fesyen dan merchandise ini telah memasarkan produknya ke berbagai negara, seperti Belanda, Timor Leste, dan Amerika Serikat.
    Kesempatan mengikuti ajang Ina Buyer yang difasilitasi Pertamina menjadi titik penting bagi Glory Nine Degrees. “Alhamdulillah, kami mendapatkan potensi proyek senilai Rp3,9 miliar dari pertemuan tersebut,” ujar Sani.
    Lebih lanjut Sani menuturkan, melalui pendampingan Pertamina, Glory Nine Degrees mampu mengembangkan kapasitas internal, menambah tenaga kerja dan memperluas pangsa pasar, baik di dalam negeri maupun internasional.
    “Kami mengucapkan terima kasih kepada Pertamina karena dukungannya sangat membantu kami meningkatkan kualitas, kapasitas, dan jaringan pemasaran. Pertamina benar-benar menjadi mitra strategis bagi pengembangan UMKM seperti kami, agar tidak menonjol sendiri namun tetap bisa merangkul UMKM lainnya untuk berkolaborasi,” kata Sani.
    Pertamina SMEXPO Regional 2025 akan digelar di beberapa kota seperti Yogyakarta, Bandung, Surabaya dan kota-kota lainnya, hingga acara puncak SMEXPO Nasional pada November 2025.
    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
    Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 80 Tahun RI Merdeka, 10 Desa Ini Belum Dapat Listrik, Internet Numpang Timor Leste

    80 Tahun RI Merdeka, 10 Desa Ini Belum Dapat Listrik, Internet Numpang Timor Leste

    Soleman, yang merupakan anggota DPRD dari daerah pemilihan Kabupaten Alor mengatakan, kondisi paling memprihatinkan terjadi di empat desa di Kecamatan Pureman.

    Selain tidak memiliki jaringan listrik, warga di kecamatan tersebut juga belum menikmati layanan internet. Untuk mengakses informasi, warga memanfaatkan jaringan internet dari negara tetangga, Timor Leste.

    “Jarak dari pusat kabupaten sekitar 80 kilometer. Kecamatan ini masuk di wilayah berbatasan dengan Timor Leste,” ujar Soleman.

    Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk membantu warga di 10 desa tersebut agar bisa menikmati penerangan listrik dan akses internet.

    “Kita berharap warga bisa segera menikmati penerangan listrik dan jaringan internet,” tutupnya.

     

  • Puan Gelar Gala Dinner Bareng Ketua Parlemen ASEAN Usai Sidang Tahunan MPR
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        16 Agustus 2025

    Puan Gelar Gala Dinner Bareng Ketua Parlemen ASEAN Usai Sidang Tahunan MPR Nasional 16 Agustus 2025

    Puan Gelar Gala Dinner Bareng Ketua Parlemen ASEAN Usai Sidang Tahunan MPR
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua DPR RI Puan Maharani menggelar jamuan makan malam atau
    gala dinner
    dengan sejumlah ketua parlemen dari negara ASEAN.
    Jamuan makan malam ini digelar di sebuah restoran di kawasan Jakarta Selatan, usai Puan dan para petinggi parlemen ASEAN menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
    Adapun dalam para pimpinan parlemen negara ASEAN yang hadir dalam Sidang Tahunan MPR/DPR RI, yakni Presiden ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) 2025 sekaligus Ketua DPR Malaysia, Tan Sri Dato’ Johari bin Abdul.
    Kemudian, Ketua Parlemen Nasional Timor Leste Maria Fernanda Lay, Ketua Parlemen Singapura,Seah Kian Peng, serta Ketua Dewan Legislatif Brunei Darussalam E Pehin Orang Kaya Seri Lela Dato Seri Setia Awang Haji Abdul Rahman bin Dato Setia Haji Mohamed Taib.
    Akan tetapi, tidak semua pejabat negara tetangga hadir dalam
    gala dinner
    .
    Pejabat yang hadir di antaranya adalah Ketua Dewan Legislatif Brunei Darussalam dan Ketua Parlemen Nasional Timor Leste.
    Sementara sisanya harus kembali ke negaranya karena sudah memiliki agenda masing-masing.
    Dalam acara gala dinner itu, Puan pun menyambut para Ketua Parlemen di ASEAN dengan senang hati.
    Ia menambahkan, acara malam ini sekaligus untuk mempererat persahabatan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
    Alasan Puan mengundang para ketua parlemen ASEAN pada Sidang Tahunan ini adalah karena ia ingin menunjukkan proses demokrasi di Indonesia.
    “Untuk memperkuat soliditas dan agar parlemen di ASEAN sebagai sahabat DPR bisa menyaksikan salah satu proses demokrasi di Indonesia,” jelas putri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri itu.
    Selain itu, Puan menyebut jamuan makan malam ini juga dalam rangka peringatan HUT ke-80 RI.
    “Malam ini, kita berkumpul untuk mengenang pengorbanan yang telah memenangkan kemerdekaan Indonesia, dan untuk merayakan persahabatan antarnegara di kawasan kita,” kata Puan dalam keterangannya.
    Puan juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk merayakan persatuan dan kedaulatan yang telah menjadi pilar-pilar Indonesia.
    “Kemerdekaan adalah jembatan dari masa lalu menuju masa depan yang lebih baik. Kemerdekaan memungkinkan bangsa ini memastikan kemajuan menjangkau seluruh pelosok negeri,” kata cucu Proklamator RI, Soekarno itu.
    Menurut Puan, kemerdekaan juga memiliki tanggung jawab untuk menggunakan kebebasan demi kebaikan bersama, saling mendukung, dan membangun hubungan baik dengan negara lain.
    Puan menilai, tidak ada negara yang dapat maju sendirian.
    Untuk itu, kemitraan, kolaborasi, dan upaya kolektif adalah kunci menuju dunia yang damai dan sejahtera.
    “Malam ini, saat kita menikmati hangatnya persahabatan dan kekayaan kuliner serta budaya Indonesia. Marilah kita teruskan semangat kemerdekaan yang tak terbatas, yang dibimbing oleh persatuan dan kedaulatan, agar Indonesia terus menjadi kekuatan perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan ini,” paparnya.
    “Dan marilah kita bersama-sama merayakan, 80 tahun kemerdekaan Indonesia, untuk ikatan persahabatan yang abadi, dan untuk masa depan kita bersama,” sambung Puan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warung Sambal Gobyos Jakarta, Cita Rasa Ibu Kota di Perbatasan RI–Timor Leste
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Agustus 2025

    Warung Sambal Gobyos Jakarta, Cita Rasa Ibu Kota di Perbatasan RI–Timor Leste Megapolitan 15 Agustus 2025

    Warung Sambal Gobyos Jakarta, Cita Rasa Ibu Kota di Perbatasan RI–Timor Leste
    Tim Redaksi
    BETUN, KOMPAS.com
    – Di jalan menuju perbatasan Indonesia–Timor Leste, tepatnya di Betun, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), berdiri sebuah rumah makan dengan nama yang unik: Warung Sambal Gobyos Jakarta.
    Lokasi warung hanya sekitar 45 menit berkendara dari perbatasan Indonesia-Timor Leste.
    Nama “Jakarta” yang menempel di warung ini ternyata punya cerita panjang.
    Pemilik Warung Gobyos Jakarta, Hasim (37), mengatakan penamaan itu sudah menjadi tradisi keluarga.
    “Kita ambil dari saudara-saudara yang selalu identik dengan Jakarta, jadi namanya harus ada Jakarta-nya,” ujar Hasim saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (15/8/2025).
    Cerita penamaan warung ini bermula dari paman Hasim yang pernah bekerja di sebuah rumah makan di Surabaya bernama Mie Jakarta.
    “Paman buka warung di Surabaya, namanya tetap Jakarta. Di Soe juga ada warung Jakarta, itu punya kakak saya,” kata Hasim.
    Meski berlabel “Jakarta”, menu yang disajikan di Warung Sambal Gobyos Jakarta cukup merakyat. Ada ayam bakar, seafood, hingga chinese food, mirip seperti warung di pinggir jalan ibu kota.
    Semua resep hidangannya Hasim pelajari dari pengalaman kerja di tempat-tempat sebelumnya.
    “Resepnya dari bos saya dulu,” ungkap dia.
    Hasim sendiri adalah perantau asal Bojonegoro, Jawa Timur. Ia sudah menetap di NTT sejak 2005.
    Sebelumnya ia pernah bekerja di Maumere, membantu kakak di Soe, lalu ikut membuka cabang di Atambua sebelum akhirnya menetap di Betun.
    Hasim kini berupaya mengembangkan Warung Gobyos Jakarta bersama sang kakak.
    Meski sudah lama di tanah rantau, Hasim tetap rutin pulang kampung saat Lebaran.
    “Kalau ada rezeki, kita pulang,” kata dia.
    Liputan di PLBN Motamasin ini merupakan kerja sama redaksi Kompas.com dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI.
    Selain PLBN Motaain, ekspedisi serupa juga dilaksanakan di PLBN Motamasin dan PLBN Aruk. Kisah perjalanan ini dapat diikuti dalam topik pilihan
    HUT ke-80 RI 2025
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Listrik di PLBN Motaain Kerap Padam, Aktivitas Perlintasan di Tapal Batas Terganggu 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Agustus 2025

    Listrik di PLBN Motaain Kerap Padam, Aktivitas Perlintasan di Tapal Batas Terganggu Megapolitan 15 Agustus 2025

    Listrik di PLBN Motaain Kerap Padam, Aktivitas Perlintasan di Tapal Batas Terganggu
    Tim Redaksi
    BELU, KOMPAS.com —
    Aliran listrik di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih kerap padam sehingga mengganggu aktivitas pelayanan.
    “Untuk di PLBN sendiri terkadang memang terjadi pemadaman listrik,” ujar Kepala Administrator PLBN Motaain, Maria Fatima Rika, saat ditemui
    Kompas.com,
    Jumat (15/8/2025).
    Rika menjelaskan, pemadaman listrik menyebabkan pelayanan terhadap orang dan barang, baik dari maupun menuju Timor Leste, menjadi tersendat. Hal ini karena seluruh proses pelayanan di PLBN telah berbasis teknologi digital.
    “Kalau listrik di PLBN padam, kami mengalami kesulitan untuk pelayanan para pelintas, baik itu pelintas batas orang maupun barang. Karena semuanya sudah digital,” tuturnya.
    Dalam sepekan, pemadaman listrik di PLBN Motaain bisa terjadi hingga tiga kali, dengan durasi satu hingga tiga jam setiap kali padam.
    “Seminggu itu kadang bisa sampai tiga kali pemadaman listrik. Sehari juga kadang pemadaman sampai dua kali,” ungkap Rika.
    Meski begitu, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab seringnya pemadaman listrik di wilayah perbatasan tersebut.
    “Kalau alasannya, saya tidak berwenang untuk menjawab. Tapi yang jelas kejadian pemadaman listrik masih terjadi,” ucapnya.
    Rika berharap suplai listrik di PLBN Motaain dapat stabil agar pelayanan lintas batas tidak terganggu.
    Liputan di PLBN Motaain ini merupakan kerja sama redaksi
    Kompas.com
    dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI.
    Selain PLBN Motaain, ekspedisi serupa juga dilaksanakan di PLBN Motamasin dan PLBN Aruk. Kisah perjalanan ini dapat diikuti dalam topik pilihan
    HUT ke-80 RI 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.