Negara: Timor Leste

  • SBY di Acara Retret: Presidennya Prabowo, Tidak Boleh Ada Matahari Kembar!

    SBY di Acara Retret: Presidennya Prabowo, Tidak Boleh Ada Matahari Kembar!

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menyinggung tentang ‘Matahari Kembar’ saat memberikan materi dalam acara retret Kepala Daerah di Akademi Militer alias Akmil, Magelang, Jawa Tengah, Kamis kemarin.

    SBY semula bercerita tentang pengalamannya mengenyam pendidikan di Akmil bersama Prabowo. Dia menuturkan memiliki banyak persamaan dengan Prabowo. Keduanya juga berkompetisi dalam meniti karier di militer pada waktu itu.

    Ayah dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY itu kemudian mengungkap alasan mengenakan pakaian serba loreng yang dia kenakan. Menurutnya, pakaian yang dia kenakan adalah bentuk penghormatan dan bukan berarti ingin menjadi presiden.

    “Saya sudah pensiun, presidennya pak Prabowo Subianto dan saya mengatakan tidak boleh ada matahari kembar,” ujar SBY dalam sebuah video yang dikutip dari @presidenyudhoyonoalbum.

    SBY tidak menjelaskan secara perinci mengenai matahari kembar. Dia hanya bercerita tentang awal mula diminta untuk menjadi pembicara dalam acara retret. Selain itu, dia juga lebih banyak menceritakan pengalamannya di kemiliteran, mulai dari Akmil, berperang di Timor-timur kini Timor Leste, hingga menjadi presiden selama 10 tahun.

    Dalam catatan Bisnis, SBY telah menjabat sebagai presiden selama 10 tahun dari tahun dimulai dari tahun 2004 dan berakhir pada tahun 2014. SBY adalah presiden pertama yang dipilih rakyat secara langsung. Dia mengalahkan Presiden ke 5 Megawati Soekarnoputri.

    Parade Senja

    Adapun Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Ke-7 Joko Widodo menghadiri Upacara Parade Senja dan Penurunan Bendera retret kepala daerah di Lembah Tidar Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (27/2/2025).
    Ketiga tokoh negara itu terlihat menaiki kendaraan taktis Maung untuk memeriksa pasukan dalam agenda yang merupakan rangkaian dari kegiatan retret kepala daerah.

    Di tengah hujan, ketiganya melihat kesiapan para taruna yang juga telah berbaris dengan menumpang di atas Maung buatan PT Pindad, Prabowo terlihat berdiri di depan. Di belakangnya, terlihat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).

    Kemudian, di belakang ketiga tokoh ini juga terlihat ada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Lalu, ada rombongan menteri-menteri, dan rombongan pimpinan lembaga negara, yang berjalan beriringan saat inspeksi pasukan.

    Kemudian, di kendaraan selanjutnya terlihat Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin. Dan, di Maung ketiga mengangkut Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

    Kegiatan pemeriksaan pasukan itu berlangsung selama kurang lebih 10 menit. Selepas itu, Prabowo kembali posisinya sebagai inspektur upacara, sementara tamu kehormatan seperti SBY dan Jokowi, pimpinan lembaga, serta menteri-menteri kembali ke mimbar tempat mereka duduk semula.

    Presiden Ke-8 RI itu kemudian memimpin sesi mengheningkan cipta. Seluruh peserta upacara berdiri dan menundukkan kepala untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan.

    “Mengenang jasa dan arwah para pahlawan kita, mengheningkan cipta mulai,” ujar Prabowo.

    Selanjutnya, Presiden duduk di barisan yang sama dengan tamu-tamu kehormatan, para mantan-mantan Presiden, dan menyaksikan aksi marching band Akmil Genderang Suling Canka Lokananta (GSCL).

    Ada yang menarik dalam parade tersebut, lantaran hanya Jokowi yang tak terlihat menghormati taruna yang sedang menampilkan atraksi bagi para pejabat negara. 

    Ribuan Taruna

    Upacara Parade Senja dan Penurunan Bendera sore ini diikuti oleh seribuan lebih taruna dari tiga matra TNI dan para kepala daerah peserta retret.

    Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan bahwa pemerintah memang mengundang sejumlah Presiden terdahulu, termasuk Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

    Saat ini, yang terkonfirmasi hadir hanya dua presiden terdahulu, yakni SBY dan Jokowi.

    “Yang saya dengar, yang hadir Pak SBY ya, dan saya dengar juga yang hadir Pak Jokowi,” ujarnya kepada wartawan di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (27/2/2025). 

    Selesai parade, acara dilanjutkan dengan makan malam bersama Presiden Prabowo Subianto di ruang makan Husein, Akmil Magelang.

    Setelah itu, para kepala daerah beristirahat malam untuk bersiap melaksanakan kegiatan terakhir keesokan harinya, yakni pengarahan Presiden Prabowo Subianto pukul 08.30 WIB, Jumat (28/2/2025).

    “Esok hari, Jumat, 28 Februari 2025, Presiden Prabowo akan memberikan pengarahan dalam rangka Pembelajaran Orientasi Kepemimpinan bagi Kepala Daerah Seluruh Indonesia,” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam keterangan tertulisnya.

  • Schneider Resmikan Innovation Hub Jakarta, Tampilkan Otomasi hingga Robot Manufaktur Canggih – Page 3

    Schneider Resmikan Innovation Hub Jakarta, Tampilkan Otomasi hingga Robot Manufaktur Canggih – Page 3

    Untuk diketahui, PT Schneider Electric Indonesia yang merupakan anak perusahaan Schneider Electric, berusaha mendukung Indonesia mewujudkan energi berkelanjutan. Hal itu sejalan dengan transformasi digital manajemen energi dan otomasi, memperingati 50 tahun perjalanannya Schneider Electric di Indonesia.

    Cluster President Indonesia and Timor Leste, Schneider Electric, Roberto Rossi mengatakan perusahaan berkomitmen dan berambisi melakukan dekarbonisasi secara menyeluruh. Hal itu sejalan dengan skenario Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).

    “Atau panel antar pemerintah serta Paris Agreement tentang Perubahan Iklim,” ujar Rossi kepada Liputan6.com, Sabtu (8/4/2023).

    Rossi menjelaskan, Schneider Electric berkomitmen untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata global hingga 1,5 derajat celcius. Rencana tersebut terdiri dari operasi netral karbon pada 2025 mendatang.

    “Begitu pun pengurangan karbon absolut sebesar 25 persen di seluruh rantai nilai pada 2030 dan “Net-Zero ready” dalam operasionalnya,” jelas Rossi.

    Tidak hanya itu, rantai nilai netral karbon secara menyeluruh pada tahun 2040 dan emisi CO2 Net-Zero di seluruh rantai nilai pada 2050. Schneider Electric telah menetapkan target pada 2060 telah nol emisi.

    “Target serta inisiatif yang telah ditetapkan Schneider Electric sejalan dengan target pencapaian nol emisi di Indonesia pada 2060 atau lebih cepat,” ucap Rossi.

    Rossi mengungkapkan, Schneider Electric telah memberikan kontribusi solusi energi berkelanjutan sejak 1973 dan menunjukkan komitmen teguh terhadap manajemen energi, serta otomatisasi di Indonesia.

    Produk dan layanan inovatif dirancang untuk mempromosikan keberlanjutan, Schneider Electric memberikan langkah tepat untuk mencapai masa depan yang lebih hijau dan lebih berkelanjutan di Indonesia.

    “Dalam mempertegas komitmen mendukung pemerintah Indonesia mewujudkan energi berkelanjutan di masa mendatang, kami tidak dapat berjalan sendiri untuk menjadi enabler,” ungkap Rossi.

    Schneider Electric melakukan kolaborasi secara lintas sektor, termasuk pemerintah, mitra kerja, pelanggan lokal dengan solusi dan layanan digital, serta berbagai perusahaan Net-Zero di sepanjang rantai usaha.

    Selama 50 tahun terakhir, Schneider Electric telah berkembang secara signifikan di pasar energi Indonesia dan senantiasa menjadi mitra yang dapat diandalkan, baik untuk segmen bisnis maupun konsumen.

    “Untuk menandai pencapaian bersejarah ini, PT Schneider Electric Indonesia mencanangkan Green Heroes for Life (GHFL), mendorong dan mengajak seluruh pihak untuk turut serta memerangi perubahan iklim dan mencapai keberlanjutan di Indonesia,” tegas Rossi.

  • 6 Letjen TNI Jebolan Akmil 1993 Berasal dari Kopassus, Nomor 2 Peraih Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama

    6 Letjen TNI Jebolan Akmil 1993 Berasal dari Kopassus, Nomor 2 Peraih Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama

    loading…

    Enam Letnan Jenderal (Letjen) TNI jebolan Akademi Militer (Akmil) 1993 yang berasal dari Kopassus diulas dalam artikel ini. Foto Mabes TNI: Dok Puspen TNI

    JAKARTA – Enam Letnan Jenderal (Letjen) TNI jebolan Akademi Militer (Akmil) 1993 yang berasal dari Kopassus diulas dalam artikel ini. Nomor 2 merupakan peraih Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama.

    Adhi Makayasa merupakan penghargaan tahunan yang diberikan kepada lulusan terbaik dari setiap matra TNI dan Polri. Penerima penghargaan ini adalah mereka yang secara seimbang mampu menunjukkan prestasi terbaik di tiga aspek, yakni aspek akademis, aspek jasmani, dan aspek kepribadian.

    Sedangkan Tri Sakti Wiratama merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan kecerdasan intelektual. Nah, terdapat enam perwira tinggi (Pati) TNI AD lulusan Akmil 1993 berpangkat Letjen saat ini yang berasal dari Kopassus.

    Berikut 6 Letjen TNI jebolan Akmil 1993 berasal dari Kopassus:

    1. Rui Fernando Guedes Palmeiras Duarte

    Jebolan Akmil 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) ini kelahiran Viqueque, Timor Portugal atau Timor Leste, Januari 1972. Dia saat ini menjabat Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertahanan (Kemhan).

    Berbagai jabatan strategis pernah diembannya, di antaranya Dan Unit 3/1/2 Batalyon 12/1 Grup 1 Kopassus (1993—1995), ADC Spripim Danjen Kopassus (1995—1998), Dansubtim Batalyon 11/1 Grup 1 Kopassus (1998).

    Kemudian, Dantim 3/3/811/Aksus Sat 81 Kopassus (1999), Dantim 1/3/811/Aksus Sat 81 Kopassus (2000), Danden 3/811/Aksus Sat 81 Kopassus (2002), PBU Athan KBRI di Washington DC/USA (2005), Kapokbungkol Spri Panglima TNI (2014—2016).

    Selanjutnya, Atase Pertahanan KBRI di London (2016—2018), Tim Kajian Dewan Pertimbangan Presiden (2018—2019), Karo TU dan Protokol Setjen Kemhan (2020—2022), Kasatwas Unhan (2022—2024), dan Warek Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhan (2024).

    2. Bambang Trisnohadi

    Dia adalah lulusan terbaik peraih Adhi Makayasa – Tri Sakti Wiratama Akmil 1993 yang berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Letjen yang satu ini menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III).

  • 5 Tokoh Kopassus Paling Legendaris! Nomor 2 Kini Jadi Presiden!

    5 Tokoh Kopassus Paling Legendaris! Nomor 2 Kini Jadi Presiden!

    Jakarta, Beritasatu.com – Komando Pasukan Khusus (Kopassus) adalah unit elite dalam jajaran TNI Angkatan Darat yang memiliki reputasi tinggi di bidang tempur. Kemampuannya yang luar biasa menjadikan satuan ini disegani tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kancah internasional.

    Sejak dibentuk, Kopassus telah memainkan peran penting dalam berbagai operasi militer, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Dalam sejarahnya, satuan ini telah melahirkan banyak prajurit hebat yang kontribusinya diakui luas.

    Mereka adalah sosok-sosok yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, menjadi inspirasi bagi generasi penerus, serta memberikan dampak besar bagi dunia militer Indonesia. Keberanian dan pengabdian mereka dalam menjalankan tugas membuat nama mereka tercatat dalam sejarah Kopassus.

    Berdasarkan berbagai sumber, berikut adalah beberapa tokoh legendaris Kopassus yang telah berjasa besar bagi Indonesia.

    1. Muhammad Idjon Djanbi

    Rokus Bernardus Visser, yang lebih dikenal sebagai Idjon Djanbi, merupakan tokoh sentral dalam pembentukan Kopassus. Sebagai mantan perwira Pasukan Khusus Belanda, ia direkrut oleh Kolonel Alex Kawilarang untuk melatih pasukan elite Indonesia. Pada 1952, ia mulai membangun cikal bakal Kopassus guna menghadapi ancaman pemberontakan DI/TII.

    Dalam prosesnya, Idjon Djanbi memiliki peran besar dalam membentuk karakter serta ketangguhan fisik dan mental prajurit Kopassus. Metode pelatihan keras yang diterapkannya menjadi dasar pembentukan Kopassus sebagai satuan tempur elite yang disegani hingga kini.

    2. Prabowo Subianto

    Prabowo Subianto adalah salah satu figur penting dalam sejarah Kopassus. Saat ini, ia menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, tetapi kiprahnya di dunia militer tetap menjadi sorotan. Pangkat terakhirnya adalah Letnan Jenderal, dan ia pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.

    Prabowo memulai karier militernya sebagai Komandan Pleton Group I dan terlibat dalam operasi Tim Nanggala di Timor Leste. Pada usia 26 tahun, ia memimpin misi untuk menangkap Nicolau dos Reis Lobato, perdana menteri pertama Timor Timur. Operasi tersebut berakhir dengan tewasnya Nicolau di lembah Mindelo pada akhir Desember 1978.

    Selain itu, Prabowo juga berperan dalam penangkapan Letkol Xanana Gusmao dan kemudian dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus pada 1983. Karier militernya terus meningkat hingga pada 1995 ia ditunjuk sebagai Danjen Kopassus dengan pangkat Mayor Jenderal. Pada 28 Februari 2024, ia dianugerahi pangkat kehormatan Jenderal TNI bintang empat oleh Presiden Joko Widodo.

    3. Alex Kawilarang

    Kolonel Alex Evert Kawilarang merupakan tokoh yang berjasa dalam pembentukan Kopassus. Ia adalah pemimpin militer yang berhasil menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Selain itu, perannya dalam menangani gerakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan DI/TII sangat berpengaruh terhadap stabilitas nasional.

    Alex Kawilarang juga berperan dalam membentuk pasukan komando Angkatan Darat yang menjadi cikal bakal Kopassus. Meskipun kemudian memilih untuk meninggalkan militer, kontribusinya terhadap Kopassus tetap dihormati dan dikenang hingga sekarang.

    4. Slamet Riyadi

    Ignatius Slamet Riyadi adalah tokoh yang pertama kali menggagas pembentukan satuan pasukan khusus di Indonesia, meskipun gagasan ini baru diwujudkan oleh Alex Kawilarang. Pada usia 23 tahun, ia sudah dipercaya memimpin pasukan dalam upaya menumpas pemberontakan RMS di wilayah Timur Indonesia.

    Sayangnya, perjalanan militernya terhenti ketika ia gugur dalam pertempuran melawan pasukan RMS pada 4 November 1950 di Ambon. Meski usianya masih muda, pemikirannya tetap dikenang sebagai salah satu visi besar dalam sejarah militer Indonesia.

    5. Sarwo Edhie Wibowo

    Sarwo Edhie Wibowo, yang juga merupakan ayah mertua Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Kopassus. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), yang saat ini dikenal sebagai Kopassus.

    Saat terjadi peristiwa G30S/PKI, Sarwo Edhie memimpin operasi untuk menemukan dan mengevakuasi jenazah para jenderal yang gugur di Lubang Buaya. Ia juga berperan dalam penumpasan gerakan PKI di berbagai wilayah di Jawa Tengah.

    Para tokoh legendaris Kopassus ini telah memberikan kontribusi besar bagi sejarah militer Indonesia. Dari Idjon Djanbi yang membangun dasar latihan Kopassus hingga Prabowo Subianto yang terlibat dalam berbagai operasi penting, mereka semua adalah simbol keberanian dan dedikasi dalam menjaga kedaulatan bangsa.

  • 70 Tahun Hubungan Diplomatik, Dubes Vietnam Bidik US Miliar Perdagangan dengan RI

    70 Tahun Hubungan Diplomatik, Dubes Vietnam Bidik US$18 Miliar Perdagangan dengan RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Hubungan diplomatik Indonesia dan Vietnam telah terjalin tujuh dekade lamanya atau telah mencapai 70 tahun, dan terus berkembang di semua bidang baik politik, ekonomi, investasi, serta perdagangan.

    Duta Besar Vietnam untuk Indonesia dan Timor Leste Ta Van Thong menyampaikan bahwa Indonesia dan Vietnam telah menjadi mitra dagang untuk waktu yang cukup lama.

    Pada 2024, nilai perdagangan kedua negara telah mencapai US$16 miliar atau sekitar Rp260,4 triliun (asumsi kurs Rp16.280 per dolar AS) pada 2024. Sementara dalam tiga tahun ke depan, ditargetkan mencapai US$18 miliar.

    “Kedua negara kita bertujuan untuk mencapai target perdagangan dua arah yang baru sebesar US$18 miliar pada 2028. Ini adalah target baru yang ditetapkan oleh para pemimpin kita,” ungkapnya dalam acara 70thAnniversary of Indonesia—Vietnam Diplomatic Relations di Hotel Raffles, Jakarta pada Senin (24/2/2025).

    Ta Van Thong optimistis dapat mencapai target tersebut—bahkan lebih cepat—karena dirinya melihat potensi besar untuk meningkatkan perdagangan kedua negara.

    Dirinya meyakini masih banyak ruang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi, seperti tekonologi tinggi, energi baru terbarukan, ekonomi digital, dan ekonomi hijau.

    Duta besar tersebut memamerkan bahwa Vietnam pun menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan ini, bahkan di dunia—sebagaimana Indonesia yang selalu memamerkan pertumbuhan ekonomi yang stabil.

    Terlepas dari ketidakpastian global, ekonomi Vietnam terus mempertahankan momentum yang kuat, dan dengan pertumbuhan PDB lebih dari 7% tahun lalu. Tahun ini, Vietnam membidik pertumbuhan ekonomi hingga 8%.

    Keistimewaan Vietnam lainnya, yakni negara tersebut telah memiliki perjanjian perdagangan bebas alias Free Trade Agreement (FTA) dengan 17 negara.

    Dalam lima tahun terakhir, neraca perdagangan Indonesia dan Vietnam terus mencatatkan surplus dengan bobot ekspor dan impor yang terus meningkat. Total perdagangan tercatat meningkat sekitar 12,4% (year on year/YoY) setiap tahunnya.

    Di mana pada 2020, ekspor Indonesia ke Vietnam mencapai US$4,9 miliar sementara impor senilai US$3,1 miliar. Pada 2024, angka tersebut meningkat dua kali lipat menjadi masing-masing US$8,6 miliar dan US$5,9 miliar.

    Produk yang rajin dikirim ke Vietnam, yakni batu bara, stainless steel, minyak dari kelapa sawit, tembaga, mobil, dan motor. Sementara Indonesia rajin mengimpor beras, kain, alas kaki, serta komponen mesin.

    Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Cristiawan Nasir turut optimistis akan perdagangan bilateral Indonesia dan Vietnam.

    Dirinya meyakini target tersebut akan tercapai lebih cepat dari 2028, seiring dengan realisasi ekspor impor yang meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.

    “Ada waktu tiga tahun lagi [menuju 2028]. Melihat trennya, saya yakin bahwa target itu bisa dicapai sebelum 2028,” ungkapnya. 

  • Layanan FWA Bikin Internet Indonesia Kencang dan Murah, Tapi …

    Layanan FWA Bikin Internet Indonesia Kencang dan Murah, Tapi …

    Jakarta

    Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) memandang bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang akan menghadirkan layanan Fixed Wireless Access (FWA) di pita frekuensi 1,4 GHz sebagai solusi internet cepat dan murah. Agar bisnis seluler tidak tergerus, Komdigi pun diminta untuk meregulasi layanan FWA.

    Komdigi tengah menyiapkan spektrum 80 MHz di 1,4 GHz yang diharapkan dapat mendorong hadirnya internet di rumah dengan kecepatan akses sampai 100 Mbps dengan harga berkisar Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribuan.

    Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel, Sigit Puspito Wigati Jarot, pun mengakui bahwa kecepatan internet Indonesia terbilang tertinggal dibandingkan negara lainnya. Menurutnya, spektrum frekuensi 1,4 GHz dapat mengakselerasi koneksi Indonesia ke depannya.

    “Saya melihat FWA 1,4 GHz ini sebagai solusi broadband, tapi jangan ketarik ke (pasar) mobile dan harus sadar perbedaannya tetap dengan fiber karena FWA itu in between gitu antara mobile seluler dengan fiber,” ujar Sigit di forum Morning Tech bertajuk “Lelang Frekuensi, Untuk Siapa?” di Jakarta, Senin (24/2/2025).

    Ia kemudian mengacu pada data International Telecommunication Union (ITU) tahun 2020 bahwa penetrasi internet Indonesia belum menyentuh 5% dan hanya lebih baik dari Laos, Kamboja, dan Timor Leste. Sedangkan, berdasarkan data yang dikutip Komdigi, penetrasi internet fixed broadband di Laos saat ini sudah lebih baik dari Indonesia.

    “Ini menunjukkan demikian rendahnya kita, bahkan jauh di bawah rata-rata Asia Tenggara, apalagi rata-rata Asia, sehingga mau tidak mau memang harus ada solusi cepat gitu karena kita melihat solusi FWA ini saya lihat dari dua hal gitu. Pertama itu dari segi affordability dan kedua dari segi kecepatan menggelar,” tuturnya.

    Lebih lanjut, kata Sigit menjelaskan, layanan FWA nantinya dapat dinikmati pengguna rumah melalui perangkat seperti router.

    “Ketika ini didesainya betul, kebijakannya betul, network-nya betul, kemungkinan tidak akan mengganggu pasarnya seluler dan dia justru akan mengkondisikan masuknya jaringan fiber optik. Tapi, ketika ini dilepas dengan mekanisme pasar gitu, bisa jadi dia mengganggu pasarnya seluler, bisa jadi akan menambah justru penetrasi fiber optik,” jelasnya.

    Untuk itu, Sigit mengimbau agar layanan WFA ini tetap menghadirkan koneksi di atas 100 Mbps. Selain itu juga, ia meminta Komdigi dapat tegas bahwa pemenang seleksi pita frekuensi 1,4 GHz tersebut tidak melanggar peraturan yang telah disepakati sebelumnya.

    “Kalau misalnya dia dijaga harus 100 Mbps, seluler nggak akan terganggu. Demikian juga di sini, kalau tidak diikat dengan dia harus 100 Mbps, maka nanti yang dapat lelang frekuensi, ‘sudah saya menggelar 4G saja lah,’ karena 4G itu masih bisa juga meskipun nggak sampai 100 Mbps,” pungkasnya.

    (agt/agt)

  • Ramai #KaburAjaDulu, Segini Perbandingan Gaji di RI Vs Negara Lain

    Ramai #KaburAjaDulu, Segini Perbandingan Gaji di RI Vs Negara Lain

    Jakarta

    Media sosial Tanah Air sedang dihebohkan #KaburAjaDulu. Seruan dalam tagar ini berisikan keluh kesah netizen atas kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang saat ini dinilai suram.

    Salah satu hal yang cukup menjadi perhatian netizen adalah besaran upah atau gaji yang diterima jika bekerja di Indonesia dengan jika bekerja di luar negeri. Bahkan tidak sedikit yang membagikan perhitungan perbandingan upah di RI dengan negara-negara lain.

    “Baru rame #KaburAjaDulu, gue udah bilang dari beberapa tahun lalu, Indonesia ini makin kacau. Bisnis makin ga sehat, permainan orang dalam, impor menggila, inflasi terus naik, gaji ga naik, kualitas hidup ga ada. Makanya gua pindah ke luar negeri, buka bisnis diluar negeri,” tulis pengguna X lain.

    “Gaji rendah, biaya hidup tinggi, dan kesempatan kerja yang sempit bikin banyak yang merasa kurang dihargai di negeri sendiri. Haruskah kita pergi atau justru berjuang di sini? #KaburAjaDulu,” keluh pengguna X lain.

    Berapa gaji yang bisa diterima pekerja jika berkarier di Indonesia Vs di luar negeri?

    Berdasarkan data di situs CEOWORLD Magazine, per 2024 Indonesia menempati posisi ke-120 dari 196 negara dengan gaji tertinggi di dunia. Rata-rata upah bulanan bruto yang didapat sebesar US$ 344 atau sekitar Rp 5,6 juta.

    Di kawasan ASEAN, gaji yang diterima masyarakat Indonesia masih lebih besar daripada Myanmar, Filipina, Kamboja, Timor Leste, dan Laos. Namun sayangnya, upah yang diterima warga RI masih kalah dengan Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

    Daftar negara dengan gaji tertinggi di kawasan ASEAN

    1. Singapura: US$ 4.350 (Rp 70,96 juta per bulan)
    2. Brunei: US$ 1.708 (Rp 27,86 juta per bulan)
    3. Malaysia: US$ 855 (Rp 13,94 juta per bulan)
    4. Thailand: US$ 508 (Rp 8,28 juta per bulan)
    4. Vietnam: US$ 448 (Rp 7,30 juta per bulan)
    6. Indonesia: US$ 344 (Rp 5,61 juta per bulan)
    7. Myanmar: US$ 290 (Rp 4,73 juta per bulan)
    8. Filipina: US$ 286 (Rp 4,66 juta per bulan)
    9. Kamboja: US$ 215 (Rp 3,50 juta per bulan)
    10. Timor Leste: US$ 175 (Rp 2,85 juta per bulan)
    11. Laos: US$ 108 (Rp 1,76 juta per bulan).

    Kondisi perbandingan upah ini semakin terasa jika dibandingkan dengan negara-negara di belahan dunia lain yang masuk dalam peringatan 10 besar dengan gaji tertinggi.

    Swiss menjadi negara yang memberikan gaji tertinggi untuk karyawannya dengan rata-rata upah bulanan bruto (sesuai nilai tukar US$ saat ini) sebesar US$ 8.111 atau sekitar Rp 125 juta per bulan.

    Di posisi kedua ada Luksemburg dengan rata-rata gaji sebesar US$ 6.633 atau setara Rp 102 juta. Di urutan ketiga ada Amerika Serikat dengan rata-rata upah US$ 6.455 atau sekitar Rp 99,4 juta per bulan.

    Menariknya, posisi lima besar dihuni oleh negara-negara di Eropa. Di urutan keempat ada Islandia dengan rata-rata gaji US$ 6.441 (Rp 99,2 juta), kemudian Norwegia di posisi kelima dengan rata-rata gaji US$ 5.665 (Rp 87 juta).

    Sedikit jauh ke bawah, ada Singapura yang berada di urutan ke-11 dengan kisaran gaji Rp 67 juta per bulan tadi. Artinya Indonesia yang berada di posisi ke-120 memiliki selisih gaji rata-rata per bulan dengan salah satu negara tetangga terdekat ini hingga Rp 65,35 juta.

    (fdl/fdl)

  • Soal ‘Ndasmu’, Presiden Prabowo Disarankan Tak Terlalu Impulsif

    Soal ‘Ndasmu’, Presiden Prabowo Disarankan Tak Terlalu Impulsif

    Jember (beritajatim.com) – Cendekiawan Yudi Latif meminta Presiden Prabowo Subianto tidak mudah melontarkan pernyataan spontan. Pernyataan yang hendak dilontarkan harus dipikirkan lebih matang sebelumnya.

    Yudi menanggapi pertanyaan Beritajatim.com soal pernyataan ‘Ndasmu’ oleh Prabowo yang dianggap kasar oleh publik. “Beliau jangan terlalu impulsif. Cara berkomentar soal kebijakan jangan didasarkan pada impuls-impuls, daya dorong yang sifatnya spontan. Perlu dipikirkan lebih mendalam,” katanya, usai acara kuliah umum di Universitas Jember, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (20/2/2025).

    Setidaknya empat kali Prabowo melontarkan pernyataan ‘Ndasmu’. Pertama, saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra pada 15 Desember 2023. Ia menanggapi pernyataan calon presiden Anies Baswedan soal pelanggaran kode etik oleh Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman dalam putusan batas usia capres dan cawapres.

    “Bagaimana perasaan Mas Prabowo, soal etik? Etik? Etik? Endasmu Etik,” kata Prabowo dalam video yang viral di media sosial.

    ‘Ndasmu’ berikutnya dilontarkan pada saat berpidato dalam peringatan ulang tahun ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Sabtu (15/2/2025). “Tidak ada presiden yang punya tongkat Nabi Musa. Negara kita sangat besar. Sudah kita mulai sekian ratus orang, masih ada yang komentar belum banyak. Kalau enggak ada wartawan, saya bilang ndasmu,” katanya.

    Dalam momentum yang sama, Prabowo menggunakan kata ‘ndasmu’ untuk merespons kritik soal gemuknya kabinetnya. “Ada orang pintar bilang, kabinet ini gemuk, terlalu besar… ndasmu,” katanya.

    Lalu, Prabowo menggunakannya untuk menampik tudingan intervensi Presiden Ketujuh Joko Widodo terhadapnya. “Nanti saya dibilang dikendalikan Pak Jokowi, cawe-cawe… ndasmu,” katanya.

    Tak hanya pernyataan ‘ndasmu’, Yudi Latif juga mengkritisi beberapa argumentasi Prabowo yang cenderung kurang kuat.

    “Misalkan enggak apa-apa hutan ditebang untuk sawit. Tapi dengan argumen di bawah standar rasionalitas ilmiah. Itu menurut saya, betul-betul jawaban spontan yang tidak dipikirkan secara mendalam,” kata Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan-Indonesia (PSIK-Indonesia) ini.

    Perbandingan gemuknya kabinet Indonesia dengan jumlah personel kabinet di Timor Leste juga menjadi sorotan “Dia kan hanya membandingkan dengan Timur Leste. Kenapa tidak membandingkan dengan Amerika yang cuma 11 orang (menteri). Bahkan Cina cuma 23 orang (menteri),” kata Yudi.

    “Jadi, itu argumen yang sumir yang tidak solid secara rasionalitas ilmiah Termasuk juga pilihan-pilihan kosakata, pilihan-pilihan diksi,harus di dalam ambang kepatutan sebagai orang nomor satu,” kata cendekiawan yang membidangi Pancasila tersebut.

    “Orang nomor satu di Indonesia kan segala ucapan tindakannya jadi role model. Jamgan sampai ekspresi-ekspresi yang menunjukkan kurangnya adab itu jadi model yang akan bisa ditiru oleh masyarakat,” kata Yudi. [wir]

  • Kabinet Gemuk Itu Kabinet Fokus, kata Menko Airlangga Hartarto

    Kabinet Gemuk Itu Kabinet Fokus, kata Menko Airlangga Hartarto

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memberikan tanggapan atas kritik “kabinet gemuk”. Menurutnya keliru jika istilah gemuk disematkan pada Kabinet Merah Putih (KMP).

    Dalam acara The Economic Insights 2025 yang berlangsung di Jakarta pada Rabu, 19 Februari 2025, Airlangga menegaskan bahwa kabinet yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto lebih tepat jika disebut dengan istilah ‘fokus’.

    Terkait sebutan yang kadung diberikan, ia menekankan harapan besarnya terhadap KMP di lima tahun ke depan.

    “Kami menyebutnya kabinet yang fokus. Dengan ruang lingkup yang lebih sempit, diharapkan program-program unggulan dapat lebih terarah melalui tujuh koordinasi yang ada,” ucap Airlangga.

    Ia juga mengingatkan, Indonesia memiliki 17 ribu pulau sehingga kompleksitasnya besar. Kembali ia singgung Uni Eropa yang terdiri dari 27 negara sebagai pembanding dengan kondisi RI.

    “Di Eropa, terdapat 27 menteri untuk sektor keuangan, luar negeri, ekonomi, perdagangan, dan lain-lain. Jika di Indonesia masing-masing kementerian diwakili oleh satu orang, itu sudah sangat baik dan luar biasa,” tutur dia.

    Respons Prabowo Subianto

    Presiden Prabowo Subianto menyalami menteri Kabinet Merah Putih pada sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (22/1/2025). Dalam sidang kabinet paripurna tersebut Presiden Prabowo Subianto memuji kinerja Kabinet Merah Putih yang telah bekerja selama tiga bulan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc. ANTARA FOTO

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto, yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, menanggapi sebutan “kabinet gemuk” dengan mengatakan bahwa ia tidak terlalu mempermasalahkan istilah tersebut.

    Dalam pidatonya pada HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Jawa Barat, pada Sabtu, 15 Februari 2025, Prabowo menyebutkan bahwa Timor Leste yang hanya memiliki dua juta penduduk saja memiliki kabinet beranggotakan 28 orang.

    Prabowo juga menyoroti bahwa Indonesia memiliki luas yang hampir setara dengan Eropa, yang terdiri dari 27 negara.

    “Kabinet gemuk, tidak peduli saya disebut apa, yang penting hasilnya!” tegas Prabowo.

    Setelah dilantik sebagai Presiden Ke-8 RI, Prabowo menunjuk 108 orang sebagai pembantunya dalam pemerintahan. Jumlah tersebut terdiri dari tujuh menteri koordinator, 41 menteri, 55 wakil menteri, dan lima pejabat setingkat menteri, termasuk jaksa agung dan sekretaris kabinet. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Prabowo Jadikan Timor Leste Contoh Kabinet Gemuk, Pandji: Ibarat Orang Dewasa Belajar kepada Bayi

    Prabowo Jadikan Timor Leste Contoh Kabinet Gemuk, Pandji: Ibarat Orang Dewasa Belajar kepada Bayi

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Komika kondang, Pandji Pragiwaksono, mengkritik pernyataan Presiden Prabowo Subianto. Terkait perkataan ndasmu.

    Perkataan ndasmu itu diungkapkan Prabowo sebelumnya menanggapi kritik soal kabinet yang dinilai gemuk oleh sejumlah kalangan.

    “Terus yang menarik adalah, beliau membandingkan Indonesia dengan Timor Leste. Dia bilang Timor Leste aja lebih kecil dari Kabupaten Bogor, menterinya 28. Timor Leste tuh lihat, negaranya lebih kecil dari Kabupaten Bogor,” tutur Pandji dikutip dari video yang diunggah akun X @CakHum, dikutip Rabu (19/2/2025).

    Pandji mengungkapkan, pernyataan Prabowo disampaikan seolah argumentasinya benar. Padahal, kata dia, Timor Leste adalah negara baru.

    “Seakan-akan itu argumen yang valid. Ya Pak ngapain bandingin dengan Timor Leste. Baru juga jadi negara kemarin Pak. Baru,” ungkapnya.

    Ia bahkan mengibaratkan Timor Leste dengan bayi. Sebagai bayi, menurutnya, Timor Leste masih belajar.

    “Ngapain kita membandingkan cara kita menjalankan kehidupan dengan bayi. Bayi belum tahu banyak. Bayi mah banyak salah. Banyak ngaconya, banyak kekurangannya. Namanya juga bayi. Ngapain kita belajar dari bayi,” terangnya.

    Pandji pun membandingkan dengan sejumlah negara lain. Seperti Amerika Serikat dan Rusia.

    “Amerika Serikat negaranya segede kita. 15 Pak menterinya. Rusia negaranya gede banget, 21 Pak menterinya. Bapak kemarin melantik 100 pejabat, di mana setengahnya adalah menteri, lalu wamen, lalu pejabat setingkat menteri,” jelasnya.

    “Pak, kok bisa sih membandingkan praktik bernegara dengan negara baru. Ibarat bayi itu Pak jalan aja masih jatuh-jatuh. Ngomong masih omon-omon,” tambahnya. (Arya/Fajar)