Negara: Timor Leste

  • Minta Maaf ke Sutiyoso, Hercules Sebut Pernyataannya Cuma Spontanitas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Mei 2025

    Minta Maaf ke Sutiyoso, Hercules Sebut Pernyataannya Cuma Spontanitas Megapolitan 28 Mei 2025

    Minta Maaf ke Sutiyoso, Hercules Sebut Pernyataannya Cuma Spontanitas
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya,
    Hercules
    Rosario Marshal menyebut pernyataanya menyinggung mantan Kepala BIN, Jenderal TNI (Purn)
    Sutiyoso
    hanya spontanitas.
    “Kemarin itu ucapan spontanitas,” kata Hercules dalam keterangannya, Rabu (28/5/2025).
    Hercules pun mendatangi kediaman Sutiyoso di kawasan Cibubur, Jakarta Timur pada pagi ini.
    Dia juga menyerahkan kain Timor sebagai simbol permintaan maaf secara adat Timor Leste, yang diterima baik oleh Sutiyoso.
    “Mudah-mudahan bapak terima. Karena saya anggap bapak ini bapak saya sendiri. Kami ini dididik bapak-bapak dari baret merah, kami diajarin kesetiaan, diajari loyalitas,” tutur Hercules sambil mencium tangan Sutiyoso.
    Dia mengaku bersyukur Sutiyoso menerima permintaan maafnya. Selain itu, Hercules juga menyampaikan permintaan maaf kepada istri, anak, cucu, dan seluruh keluarga besar Sutiyoso.
    “Saya minta maaf kepada ibu, anak bapak, cucu bapak dan keluarga besar bapak,” ucap dia.
    Sementara itu, Sutiyoso, yang akrab disapa Bang Yos mengaku sudah mengenal Hercules saat Kopassus dan Tenaga Bantuan Operasi (TBO) membela Timor Leste sebagai bagian dari NKRI.
    Saat itu Hercules dan Erico Gutteres merupakan orang yang setia kepada Republik Indonesia.
    “Jadi sejarahnya kayak begitu gitu, kita punya sejarah hubungan emosional yang terbangun dengan berdarah-darah, bukan terbangun karena mesra-mesraan. Itu tidak bisa dilupakan,” ujar Sutiyoso.
    Adapun dikutip dari Tribunnews.com, awal mula ketegangan antara Hercules dengan Gatot dan Yayat karena Hercules dianggap melecehkan
    purnawirawan TNI
    , Letjen TNI (Purn) Sutiyoso.
    Terkait dengan perkara ini, Hercules menyampaikan permohonan maaf kepada Sutiyoso karena sempat menyebut bau tanah.
    “Saya minta maaf kepada Pak Sutiyoso, minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Pak Sutiyoso, kepada anak cucu dan keluarganya semua. Karena Pak Sutiyoso dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) baret merah, saya sangat hormat dan saya sangat kagum sama beliau,” kata Hercules dikutip Tribunnews dari tayangan kanal YouTube Seleb On Cam, Jumat (2/5/2025).
    “Atas kesalahan saya kemarin mengucap itu, saya minta maaf yang sebesar-besarnya,” sambungnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menkes Budi: Kita Kalah Jauh dari Filipina, Bahkan Timor Leste Soal Tenaga Kesehatan

    Menkes Budi: Kita Kalah Jauh dari Filipina, Bahkan Timor Leste Soal Tenaga Kesehatan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kembali mengingatkan pentingnya Indonesia memperbaiki rasio dokter dan perawat terhadap jumlah penduduk, yang saat ini dinilai sangat tertinggal dibanding negara-negara lain, bahkan oleh negara tetangga seperti Timor Leste.

    Berbicara dalam Konferensi Kesehatan SISP Indonesia-Swedia di Jakarta, Selasa, Menkes menyampaikan fakta mencengangkan bahwa jumlah perawat Indonesia saat ini hanya sekitar 600 ribu untuk populasi 280 juta jiwa. Rasio itu hanya 2,1 per 1.000 penduduk. Lebih buruk lagi, rasio dokter hanya 0,6 per 1.000 penduduk.

    “Karena itu, rasio kita setingkat dengan Tonga, Yaman, dan Bangladesh. Bahkan Filipina masih di atas kita, begitu pula Timor Leste,” ujar Budi dalam paparannya.

    Sebagai pembanding, ia menyoroti kondisi Swedia yang jauh lebih ideal. Negara Skandinavia itu memiliki 128 ribu perawat untuk 10 juta penduduk, atau rasio 12 per 1.000 orang.

    Menurutnya, peningkatan rasio tenaga kesehatan akan berdampak langsung pada perbaikan sistem kesehatan nasional. Ia bahkan menilai hal itu menjadi salah satu penyebab mengapa angka harapan hidup di Swedia bisa mencapai 84 tahun, dan Indonesia bisa banyak belajar dari sana.

    Dalam langkah konkret, Indonesia kini mempererat kerja sama bilateral dengan Swedia di bidang kesehatan. Hal itu ditandai melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua negara.

    Kerja sama itu mencakup pertukaran informasi, keahlian, dan teknologi, serta pembinaan kapasitas, pelatihan, dan investasi perusahaan patungan RI-Swedia di sektor kesehatan.

  • ASEAN 2045 Diresmikan di KTT ke-46, Ini Isi Lengkap Deklarasinya

    ASEAN 2045 Diresmikan di KTT ke-46, Ini Isi Lengkap Deklarasinya

    JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menandatangani Kuala Lumpur Declaration on ASEAN 2045: Our Shared Future dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Senin 26 Mei. Penandatanganan dilakukan bersama seluruh kepala negara dan pemerintahan ASEAN.

    Deklarasi tersebut juga disaksikan oleh Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, yang hadir sebagai pengamat karena negaranya belum menjadi anggota penuh ASEAN.

    “ASEAN harus lebih kuat, lebih solid. Situasi dunia tidak menentu, jadi kita harus bekerja sama lebih baik lagi,” ujar Prabowo usai penandatanganan deklarasi.

    Dokumen ini mempertegas komitmen negara-negara ASEAN terhadap masa depan bersama yang inklusif, damai, dan sejahtera. Dalam deklarasi tersebut, para pemimpin ASEAN memperbarui janji persatuan dan kerja sama yang telah dibangun sejak organisasi ini berdiri pada 1967.

    “Hari ini, kita memperbarui janji luhur itu. Bukan hanya sebagai penghormatan terhadap masa lalu, tapi sebagai komitmen untuk menyongsong masa depan,” kata Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

    Isi Pokok Deklarasi Kuala Lumpur tentang ASEAN 2045:

    1. Menegaskan Visi Jangka Panjang ASEAN 2045

    Deklarasi menegaskan visi untuk menjadikan ASEAN kawasan yang tangguh, inovatif, dan berorientasi pada rakyat dalam menghadapi tantangan global yang dinamis.

    2. Mendorong Integrasi Kawasan yang Inklusif dan Berkelanjutan

    ASEAN menekankan pentingnya pembangunan yang merata, peningkatan taraf hidup, dan penguatan sumber daya manusia.

    3. Merespons Disrupsi Global Secara Kolektif

    Ditekankan perlunya kerja sama dalam menghadapi perubahan teknologi, fragmentasi ekonomi, dan krisis iklim agar tidak memperlebar kesenjangan sosial.

    4. Memperkuat Kepercayaan dan Solidaritas Kawasan

    Solidaritas dan saling percaya dianggap sebagai fondasi utama dalam menghadapi tantangan geopolitik regional dan global.

    5. Melanjutkan Warisan Visi Komunitas ASEAN 2025

    Deklarasi ini merupakan kelanjutan dari ASEAN Community Vision 2025 yang digagas saat Malaysia menjadi ketua ASEAN pada 2015.

    6. Meningkatkan Peran ASEAN sebagai Poros Stabilitas Global

    ASEAN berkomitmen menjadi jangkar stabilitas dan pusat pertumbuhan ekonomi dengan memperluas kemitraan strategis, termasuk dengan GCC dan Tiongkok.

    7. Membangun Tata Kelola Digital dan Ekonomi Masa Depan

    Kerja sama dalam teknologi, kecerdasan buatan (AI), dan ekonomi digital akan dikembangkan secara inklusif, etis, dan berkelanjutan.

    8. Mendorong Kepemimpinan Pemuda dan Keterlibatan Masyarakat Sipil

    ASEAN mengakui pentingnya peran generasi muda, parlemen, komunitas bisnis, dan masyarakat sipil dalam proses pembangunan kawasan.

    Deklarasi Kuala Lumpur menjadi tonggak penting dalam perjalanan ASEAN menuju 2045. Dokumen ini tidak hanya merespons tantangan zaman, tetapi juga menjadi fondasi untuk mewariskan kawasan yang lebih kuat dan bersatu bagi generasi mendatang.

    “Marilah kita bergerak maju dengan kejernihan visi, keteguhan tujuan, dan persatuan kehendak untuk membangun ASEAN yang menjadi warisan terbaik bagi generasi mendatang,” pungkas Anwar Ibrahim.

  • Dorong Keberlanjutan, Schneider Electric Luncurkan Produk MCSeT

    Dorong Keberlanjutan, Schneider Electric Luncurkan Produk MCSeT

    Jakarta, CNBC Indonesia – Schneider Electric™️ resmi meluncurkan produk terbaru yang disebut dengan MCSeT. Produk ini ditujukan untuk memberi solusi manajemen energi yang lebih efisien dan berkelanjutan di tengah kebutuhan industri modern yang terus meningkat.

    Sebagai informasi, kebutuhan terhadap sistem distribusi listrik yang andal dan efisien semakin besar di Indonesia. Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan energi, percepatan elektrifikasi industri, dan meningkatnya beban sistem distribusi listrik.

    Pemerintah pun telah menargetkan penambahan jaringan transmisi sepanjang 48.000 kilometer (km) guna mendukung peningkatan kapasitas pembangkit listrik sebesar 71 gigawatt (GW) hingga 2034 nanti. Dengan begitu, dibutuhkan solusi distribusi yang efisien, berkelanjutan, hingga mengusung kapabilitas digital untuk meningkatkan konektivitas, visibilitas, dan pengelolaan sistem secara real-time.

    Lantas, Schneider Electric hadir dengan inovasi produk MCSeT hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut melalui pendekatan yang cerdas, terintegrasi, dan siap mendukung transformasi jaringan distribusi masa depan. Asal tahu saja, MCSeT diproduksi di fasilitas produksi Schneider Electric di Cikarang, Indonesia. Lokasi ini menjadi pusat produksi global pertama bagi Schneider Electric untuk solusi tersebut.

    Dengan adanya fasilitas produksi tersebut, pemenuhan pesanan akan dilakukan oleh Schneider Electric baik untuk pasar domestik maupun internasional. Hal ini akan menegaskan peran strategis Indonesia dalam mendukung pengembangan infrastruktur energi yang lebih cerdas dan terhubung secara global.

    Terdapat sejumlah fitur unggulan yang dimiliki oleh MCSeT, antara lain:

    ● Integrasi digital

    Pada dasarnya, pemantauan real-time merupakan elemen kunci dari MCSeT. Melalui sensor yang terhubung melalui Internet of Thing (IoT), alat ini mampu mendeteksi 63% potensi skenario downtime, sehingga memungkinkan pemeliharaan dilakukan secara terencana berdasarkan kondisi aktual. Sensor yang ada pada alat ini akan membantu mengidentifikasi potensi gangguan yang dapat menyebabkan downtime.

    Selain itu, MCSeT juga kompatibel dengan perangkat lunak dan layanan digital Schneider Electric, sehingga memungkinkan pengelolaan energi yang lebih cerdas dan pengambilan keputusan berbasis data.

    ● Pemeliharaan berdasarkan kondisi

    Berbekal sensor yang terkoneksi sejak proses manufaktur, MCSeT terbaru memungkinkan pemantauan real-time dan pemeliharaan secara proaktif. Berkat dukungan layanan EcoCare, pengguna mendapatkan akses bantuan teknis dari tenaga ahli, notifikasi dini, dan rekomendasi berbasis data untuk menjaga performa sistem tetap optimal.

    Inovasi ini membuat MCSet dapat membantu pengguna mendeteksi dan mengatasi berbagai potensi gangguan, antara lain sambungan listrik yang tidak optimal, kerusakan isolasi, atau komponen pemutus sirkuit yang mulai menurun fungsinya, mengurangi risiko downtime tidak terduga dan berpotensi menghemat biaya pemeliharaan hingga 40%.

    ● MCSeT terbaru

    MCSeT kini dilengkapi pemutus sirkuit EvoPacT yang mampu menawarkan kinerja lebih unggul dibandingkan model sebelumnya. Produk ini juga mampu menangani hingga lima kali lebih banyak siklus pemutusan dan penyambungan listrik.

    ● Pengurangan risiko

    MCSeT terbaru juga membantu memangkas risiko kerja pada peralatan listrik. Selain memungkinkan pemantauan kondisi melalui sensor nirkabel, fungsi seperti pembukaan dan penutupan pemutus sirkuit, pengoperasian racking, dan pengaktifan grounding switch secara digital dapat dijalankan secara digital melalui HMI atau aplikasi seluler. Hal ini memungkinkan operator bekerja dari jarak aman, di luar area berisiko arc flash atau zona di sekitar peralatan listrik tempat potensi loncatan arus listrik yang dapat menimbulkan panas ekstrem dan ledakan.

    EVP Power Systems Schneider Electric, Melton Chang mengatakan, peluncuran MCSeT with EvoPacT menjadi tonggak penting dalam komitmen Schneider Electric terhadap keberlanjutan dan inovasi.

    “Kami bangga dapat menghadirkan solusi yang tidak hanya membantu meningkatkan masa pakai dan meningkatkan keselamatan, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan jejak karbon pelanggan kami melalui penghematan material dan minimnya kebutuhan pemeliharaan,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa (27/5/2025).

    Sementara itu, President Director Indonesia & Timor Leste, Schneider Electric, Martin Setiawan menambahkan, transformasi sistem kelistrikan pada dasarnya membutuhkan solusi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga relevan dengan kebutuhan lokal dan mampu diimplementasikan secara nyata.

    Peluncuran MCSeT with EvoPacT menjadi bagian dari komitmen Schneider Electric dalam rangka mendukung modernisasi infrastruktur distribusi listrik di Indonesia melalui teknologi yang cerdas, aman, dan terhubung secara digital.

    “Produk ini dikembangkan dan diproduksi secara lokal sebagai wujud kepercayaan kami terhadap kapabilitas industri dalam negeri, sekaligus langkah strategis untuk memastikan kesiapan Indonesia menuju sistem kelistrikan yang lebih tangguh dan berkelanjutan,” tutur dia.

    Lebih jauh, MCSeT with EvoPacT merupakan bagian dari strategi menyeluruh Schneider Electric dalam mendorong solusi yang berkelanjutan dan mendukung transisi energi. Berkat desain yang dioptimalkan, perangkat ini menggunakan 20% lebih sedikit bahan baku.

    Di samping itu, MCSeT juga dilengkapi pemutus sirkuit berkinerja tinggi yang tidak lagi memerlukan gas rumah kaca SF6. Pemutus sirkuit EvoPacT HVX memiliki masa tahan yang jauh lebih panjang dibandingkan generasi sebelumnya, sehingga dapat mengurangi kebutuhan terhadap pemeliharaan, penggantian, dan potensi downtime.

    Inovasi ini mencerminkan komitmen Schneider Electric dalam mengurangi dampak lingkungan. Pada 2024, Schneider Electric diakui oleh TIME dan Statista sebagai Perusahaan Paling Berkelanjutan di Dunia. Hal ini semakin menegaskan komitmen perusahaan untuk menekan emisi serta membantu para pelanggan mengelola konsumsi energi secara lebih efisien.

    Untuk itu, MCSeT with EvoPacT terbaru akan tersedia dalam varian 12 kV, 17,5 kV, dan 24 kV. Masing-masing produk dilengkapi sensor dan konektivitas yang terintegrasi secara native.

    (dpu/dpu)

  • Prabowo Dorong Asean Lebih Solid Usai Teken Deklarasi Kuala Lumpur

    Prabowo Dorong Asean Lebih Solid Usai Teken Deklarasi Kuala Lumpur

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menandatangani Deklarasi Kuala Lumpur tentang Asean 2045 bersama para kepala negara-negara sahabat.

    Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 Asean di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC) itu. Penandatanganan deklarasi ini dilakukan secara bergiliran oleh seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan anggota Asean, serta turut disaksikan oleh Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao yang hadir sebagai pengamat, mengingat negaranya belum secara resmi menjadi anggota penuh Asean.

    “Asean Harus Lebih Kuat Lebih solid situasi dunia tidak menentu jadi kita harus kerja sama lebih baik lagi,” kata Prabowo usai tanda tangani Deklarasi Kuala Lumpur bersama pemimpin Asean, Senin (26/5/2025).

    Menurutnya, isi dari deklarasi itu meneguhkan kembali masa depan bersama yang dicita-citakan oleh negara-negara Asean.

    Sementara itu, PM Malaysia Anwar Ibrahim menekankan bahwa pada 1967 para pendiri Asean telah berikrar untuk bersatu dalam persahabatan dan kerja sama. Melalui upaya bersama dan pengorbanan, mereka berkomitmen menghadirkan bagi rakyat dan generasi penerus, berkah perdamaian, kebebasan, dan kemakmuran.

    “Hari ini, kita memperbarui janji luhur itu. Bukan sebagai bentuk penghormatan terhadap masa lalu semata, melainkan sebagai perjanjian hidup yang menyongsong masa depan,” kata PM Malaysia Anwar Ibrahim dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (27/5/2025)

    Berikut Poin-poin dari deklarasi Kuala Lumpur tersebut:

    1. Meneguhkan Visi Jangka Panjang Asean 2045

    Deklarasi Kuala Lumpur menegaskan kembali komitmen Asean untuk mewujudkan visi kawasan yang tangguh, inovatif, dan berorientasi pada rakyat dalam dua dekade ke depan. Dokumen ini menjadi peta jalan strategis bagi negara-negara anggota dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks dan dinamis.

    2. Mendorong Integrasi Kawasan yang Inklusif dan Berkelanjutan

    Asean menekankan pentingnya integrasi yang benar-benar berpihak pada rakyat. Ini meliputi upaya menutup kesenjangan pembangunan, meningkatkan taraf hidup, serta memperkuat investasi pada potensi dan kapasitas sumber daya manusia di kawasan.

    3. Menanggapi Disrupsi Global secara Kolektif

    Deklarasi ini juga menyoroti perlunya tata kelola bersama dalam menghadapi disrupsi teknologi, fragmentasi ekonomi global, serta perubahan iklim. Inovasi diakui sebagai peluang, namun juga perlu dikelola bersama agar tidak memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi.

    4. Memperkuat Kepercayaan dan Solidaritas Kawasan

    Dokumen ini menekankan pentingnya solidaritas regional dan kepercayaan sebagai fondasi utama dalam menghadapi tantangan geopolitik. Visi 2045 disebut sebagai visi yang “berpijak pada realisme, digerakkan oleh tekad, dan dimungkinkan oleh kepercayaan.”

    5. Melanjutkan Warisan Visi Komunitas Asean 2025

    Kuala Lumpur Declaration menjadi kelanjutan dari Asean Community Vision 2025 yang diluncurkan saat Malaysia menjadi ketua Asean pada 2015. Visi 2045 ini bertujuan memperdalam integrasi di tiga pilar utama Asean: politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya.

    6. Meningkatkan Peran Asean sebagai Poros Stabilitas Global

    Asean juga memperkuat tekad untuk menjadi jangkar stabilitas dan pusat pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian tatanan dunia. Kerja sama lintas kawasan, seperti dengan GCC (Gulf Cooperation Council) dan Tiongkok, akan terus diperluas dalam semangat kemitraan yang setara dan saling menguntungkan.

    7. Membangun Tata Kelola Digital dan Ekonomi Masa Depan

    Menyadari pentingnya transformasi digital, deklarasi mendorong kerja sama dalam pengembangan teknologi, kecerdasan buatan (AI), dan ekonomi digital secara inklusif, beretika, dan berkelanjutan.

    8. Mendorong Kepemimpinan Pemuda dan Keterlibatan Masyarakat Sipil

    Dalam semangat keterlibatan multipihak, ASEAN mengafirmasi peran penting generasi muda, parlemen, komunitas bisnis, dan masyarakat sipil dalam pembangunan kawasan yang partisipatif dan responsif terhadap aspirasi rakyat.

  • Prabowo Dukung Timor Leste Segera Gabung Asean, Papua Nugini Juga

    Prabowo Dukung Timor Leste Segera Gabung Asean, Papua Nugini Juga

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyatakan dukungannya agar Timor Leste bisa segera bergabung ke Asean. Dia juga mengusulkan negara tetangga lain untuk mengikuti jejak Timor Leste, yakni tidak lain dari Papua Nugini. 

    Hal itu disampaikan Prabowo dalam pidatonya pada Sidang Pleno alias Plenary Session Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean ke-46 di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (26/5/2025). 

    “Kami juga menyambut partisipasi Timor Leste dan mendukung Timor Leste agar menjadi anggota penuh Asean sesegera mungkin, apabila memungkinkan, tahun ini,” ujarnya dikutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Senin (26/5/2025). 

    Pada kesempatan yang sama, Prabowo turut menyampaikan Indonesia mengusulkan keikutsertaan Papua Nugini dalam Asean. Menurutnya, Papua Nugini telah menyampaikan keinginannya agar bergabung ke organisasi kawasan negara-negara Asia Tenggara itu.  

    “Kami juga ingin mengusulkan keikutsertaan negara tetangga dekat kami, yaitu Papua Nugini. Mereka telah menyampaikan keinginan mereka untuk bergabung dengan Asean,” ujar Presiden ke-8 RI itu. 

    Menurut Prabowo, pada situasi geopolitik saat ini, Asean yang semakin kuat akan semakin didengar dalam wacana para negara-negara adidaya. 

    “Kita mengetahui sekarang bahwa hanya dengan kekuatan itu kita akan dihormati,” ujar Ketua Umum Partai Gerindra itu.  

    Mantan Menteri Pertahanan itu menjelaskan bahwa dalam segi populasi, Asean kini sudah sebesar Uni Eropa. Pertumbuhan ekonomi negara-negara di kawasan itu juga merupakan yang tercepat di dunia. 

    Prabowo pun menyebut abad ini diproyeksikan sebagai Abad Asia (Asian Century). Untuk itu, dia mengajak para pemimpin negara Asean untuk tidak meremehkan kekuatan dana daya yang mereka miliki.

    Oleh karena itu, Prabowo menyampaikan bahwa keanggotaan Asean yang lebih besar dengan bergabungnya Timor Leste serta Papua Nugini akan meningkatkan peran Asean di dunia. Dia menekankan perlunya memastikan agar Asean menjadi relevan, dengan menerima berbagai kemitraan yang lebih dalam. 

    “Misalnya, kerja sama Asean-GCC dan Asean-GCC-China. Kita percaya diri bahwa esok kita akan membawa hasil nyata yakni pertumbuhan ekonomi yang cepat,” ucapnya. 

    Untuk diketahui, kehadiran Prabowo di KTT Asean itu merupakan yang perdana baginya sebagai Presiden RI. Dia menyampaikan, negara-negara anggota berbangga atas kemajuan integrasi ekonomi, pertumbuhan serta kerja sama ekonomi sejalan dengan 10 tahun komunitas Asean. 

    Namun demikian, Prabowo mengemukakan perlunya untuk bertindak secara efektif yakni termasuk untuk memperkuat kapasitas institusional Asean. 

    “Kita harus memperkuat Sekjen Asean untuk merespons lebih cepat terhadap ketidakpastian-ketidakpastian di masa depan serta kejutan-kejutan dari eksternal,” tuturnya. 

  • Gelar Pertemuan Bilateral dengan Laos dan Singapura, Prabowo Dorong Penguatan Ekonomi

    Gelar Pertemuan Bilateral dengan Laos dan Singapura, Prabowo Dorong Penguatan Ekonomi

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto memaksimalkan kehadirannya di forum regional Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 Asean dengan menggelar sejumlah pertemuan bilateral.

    Menteri Luar Negeri Sugiono menjelaskan bahwa setelah menghadiri sidang pleno pembukaan, Prabowo melanjutkan agenda diplomatiknya dengan menggelar sejumlah pertemuan bilateral di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia.

    Dalam kesempatan tersebut, Presiden Ke-8 RI itu mengadakan pertemuan tertutup yang berlangsung terpisah dengan Perdana Menteri Laos, Sonexay Siphandone, dan Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong Shyun Tsai.

    Kedua pertemuan tersebut digambarkan berlangsung dalam suasana yang hangat dan dinamis, dengan fokus pada penguatan kerja sama konkret di antara negara-negara anggota Asean. 

    Sugiono mengatakan bahwa fokus utama dalam pembicaraan bilateral tersebut adalah peningkatan hubungan kerja sama di bidang ekonomi.

    “Dalam perbicaraan kedua pertemuan bilateral tersebut sudah menyampaikan bahwa perlu ada peningkatan hubungan kerjasama khususnya di sektor-sektor ekonomi,” lanjutnya.

    Sugiono juga menekankan bahwa pendekatan Indonesia dalam KTT Asean kali ini tidak berhenti pada simbolisme, tetapi bertujuan mendorong kolaborasi yang konkret dan berkelanjutan antarnegara kawasan.

    Setelah menyelesaikan agenda bilateral, Prabowo kembali bergabung dalam sesi utama KTT Asean untuk menandatangani Deklarasi Kuala Lumpur tentang Asean 2045: Masa Depan Kita yang Bersama (Kuala Lumpur Declaration on Asean 2045: Our Shared Future) bersama para kepala negara dan pemerintahan ASean lainnya.

    Penandatanganan dilakukan secara bergantian oleh para pemimpin, dan acara ini juga turut disaksikan oleh Perdana Menteri Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmao, yang hadir sebagai pengamat. Walaupun Timor Leste belum menjadi anggota penuh Asean, kehadiran mereka mencerminkan semangat inklusivitas yang terus dijunjung tinggi oleh organisasi kawasan ini.

    Turut mendampingi Prabowo dalam pertemuan bilateral itu sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menko Investasi dan Hilirisasi Rosan P. Roeslani, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. 

  • Prabowo Dukung Timor Leste-Papua Nugini Jadi Anggota Penuh ASEAN
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 Mei 2025

    Prabowo Dukung Timor Leste-Papua Nugini Jadi Anggota Penuh ASEAN Nasional 27 Mei 2025

    Prabowo Dukung Timor Leste-Papua Nugini Jadi Anggota Penuh ASEAN
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden
    Prabowo Subianto
    mendukung
    Timor Leste
    dan
    Papua Nugini
    turut menjadi anggota penuh ASEAN.
    Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono memaparkan, dukungan itu disampaikan Prabowo dalam sesi pleno dan retreat di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (26/5/2025).
    Ia menuturkan, secara politik, para negara anggota sepakat untuk menerima Timor Leste menjadi bagian dari ASEAN.
    “Diharapkan pada
    KTT ASEAN
    yang ke-47 nanti Timor Leste resmi menjadi anggota tetap, anggota penuh dari ASEAN,” kata Menlu Sugiono saat menghadiri gala dinner KTT ASEAN bersama Prabowo, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/5/2025).
    Sementara itu, terkait Papua Nugini, Prabowo mengusulkan dan mendukung keanggotaan Papua Nugini di ASEAN.
    Sugiono mengatakan, Papua Nugini sudah cukup lama mengajukan diri sebagai anggota ASEAN.
    “Seperti juga disampaikan, Papua Nugini juga telah mengajukan diri sebagai anggota ASEAN sejak tahun 2018, kalau saya tidak salah suratnya dikirimkan. Dan kemudian tadi Pak Prabowo juga menyampaikan dalam intervensinya,” ujarnya.
    Secara keseluruhan, lanjut Menlu, Prabowo menekankan pentingnya menjaga sentralitas dan kohesivitas ASEAN dalam menghadapi dinamika global.
    Rapat pleno membahas community building ASEAN, antara lain mengenai posisi ASEAN saat ini, bagaimana ASEAN memandang semua dinamika geopolitik, dan bagaimana ASEAN harus bisa menghadapi dinamika tersebut.
    “Tadi dibahas mengenai keharusan negara-negara ASEAN untuk meningkatkan kohesivitas dan kekompakan sehingga kita benar-benar bisa menjadi kekuatan regional yang diperhitungkan,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tingkatkan Peran ASEAN di Dunia

    Tingkatkan Peran ASEAN di Dunia

    JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menilai bergabungnya Timor Leste dan Papua Nugini (PNG) akan meningkatkan peran ASEAN di dunia.

    Hal itu disampaikan Presiden Prabowo dalam sesi pleno KTT ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (26/5).

    Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyambut baik partisipasi Timor Leste dalam KTT kali ini, kembali mengutarakan dukungan Indonesia terhadap keanggotaan penuh ASEAN untuk Timor Leste.

    “Sesegera mungkin, jika memungkinkan, pada tahun ini,” kata Presiden Prabowo, mengutip naskah pidatonya, Senin (26/5).

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo mengusulkan keikutsertaan Papua Nugini (PNG), mengatakan negara itu telah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan ASEAN.

    “Saya pikir dalam situasi ketidakpastian geopolitik saat ini, semakin kuat ASEAN, semakin kita akan didengar dalam wacana negara-negara besar. Kita tahu sekarang, hanya mereka yang memiliki kekuatan yang akan dihormati,” kata Presiden Prabowo.

    Lebih jauh Presiden Prabowo mengatakan, dalam hal populasi, ASEAN saat ini dinilai sama besar dengan Uni Eropa. Ia juga mengatakan pertumbuhan ekonomi merupakan yang tercepat di dunia.

    Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT ke-46 ASEAN di Malaysia. (Sumber: Kemlu RI)

    “Abad ini diproyeksikan sebagai abad Asia. Janganlah kita selalu meremehkan kekuatan dan kekuasaan kita,” serunya.

    “Oleh karena itu, dengan bertambahnya keanggotaan Timor Leste dan Papua Nugini, saya kira hal ini juga akan meningkatkan peran ASEAN di dunia. Kita harus memastikan ASEAN menjadi relevan dan oleh karena itu, kami menyambut baik kemitraan yang lebih dalam. Misalnya, kerja sama ASEAN-GCC (Dewan Kerja Sama Negara Teluk) dan ASEAN-GCC-Tiongkok. Kami yakin, hari esok akan memberikan hasil yang nyata dalam hal ini,” urainya.

    “Kita harus terus bekerja keras agar ASEAN tetap kuat, kohesif, dan adaptif. Biarkan ASEAN bangkit lebih kuat, lebih berani, dan lebih relevan dari sebelumnya,” tandas Presiden Prabowo.

    Terpisah, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan dalam keterangan tertulisnya, Presiden Prabowo mengusulkan dan mendukung upaya agar PNG menjadi anggota ASEAN.

    “Dengan total populasi anggota ASEAN yang diperkirakan mencapai sekitar 700 juta jiwa pada tahun 2025, atau hampir setara dengan jumlah penduduk di benua Eropa, ASEAN merupakan kekuatan yang sangat diperhitungkan di dunia,” kata Seskab Teddy.

    Presiden Prabowo menyatakan, bergabungnya PNG dalam ASEAN akan memberi dampak positif dalam memperluas jejaring kerja sama dan memperkuat ketahanan kawasan. Secara geografis, PNG merupakan negara tetangga yang berbatasan langsung dengan wilayah timur Indonesia.

    “Tidak hanya untuk menjaga stabilitas kawasan di ASEAN, bergabungnya Papua Nugini juga akan membuat ASEAN lebih berpengaruh di tataran global,” kata Seskab Teddy.

    Diketahui ASEAN saat ini memliki 10 anggota, yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

    Sementara, Timor Leste saat ini telah berstatus sebagai pengamat dan dijadwalkan secara resmi menjadi anggota ke-11 ASEAN pada Oktober 2025 mendatang.

  • Momen Prabowo Hadiri Gala Dinner KTT ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur – Page 3

    Momen Prabowo Hadiri Gala Dinner KTT ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengusulkan dan menyatakan dukungannya agar Papua Nugini dapat bergabung sebagai anggota ASEAN.

    Hal ini disampaikan Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya usai mendampingi Prabowo pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (26/5/2025).

    “Presiden Prabowo mengusulkan dan mendukung upaya agar Papua Nugini menjadi anggota ASEAN,” kata Teddy dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin (26/5/2025).

    Saat ini, ASEAN memiliki 10 negara anggota, yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

    Sementara itu, Timor Leste saat ini telah berstatus sebagai pengamat dan dijadwalkan secara resmi menjadi anggota ke-11 ASEAN pada Oktober 2025.