Negara: Timor Leste

  • Ketum PDIP Saat Ini Diwakili Saya

    Ketum PDIP Saat Ini Diwakili Saya

    GELORA.CO -Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan pidato dalam sidang tahunan MPR/DPR/DPD 2025 di Gedung Nusantara, Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.

    Puan mengawali pidatonya dengan menyebut sejumlah nama-nama pejabat dan elite politik sebagai bentuk penghormatan dalam sidang tahunan ini.

    Sambil tersenyum, Puan Maharani mengatakan dirinya mewakili Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tidak hadir.

    “Ketua umum partai politik yang sayangi dan saya cintai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ibu Profesor Megawati Soekarnoputri atau yang saat ini diwakili saya keberadaannya,” kata Puan dalam sidang.

    Ucapan Puan itu mendapatkan sambutan dan tepuk tangan seluruh anggota dewan dan pejabat yang hadir dalam sidang tahunan 2025 ini.

    Tampak hadir dalam barisan tamu kehormatan yakni Presiden AIPA sekaligus Ketua DPR Malaysia, Tan Sri Dato’ (Dr.) Johari bin Abdul, Ketua Parlemen Nasional Timor Leste, Maria Fernanda Lay.

    Kemudian, Ketua Parlemen Singapura, Seah Kian Peng dan Ketua Dewan Legislatif Brunei Darussalam E. Pehin Orang Kaya Seri Lela Dato Seri Setia Awang Haji Abdul Rahman bin Dato Setia Haji Mohamed Taib.

    Kehadiran mereka menjadi bagian dari upaya memperkuat kerjasama antarlembaga legislatif ASEAN dan mencerminkan peran aktif Indonesia dalam mempererat diplomasi parlemen kawasan

  • Status Bandara El Tari Kupang kembali jadi bandara internasional

    Status Bandara El Tari Kupang kembali jadi bandara internasional

    Selama ini kita jalin komunikasi intens dengan pemerintah pusat agar status Bandara El Tari ini bisa dikembalikan menjadi bandara internasional

    Kupang (ANTARA) – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menetapkan kembali Bandara El Tari di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, sebagai bandara internasional setelah sebelumnya sempat dicabut.

    Gubernur NTT Melli Laka Lena kepada wartawan di Kupang, Kamis, mengaku kembalinya status Bandara El Tari tersebut hasil komunikasi intensif yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi NTT dengan pemerintah pusat.

    “Selama ini kita jalin komunikasi intens dengan pemerintah pusat agar status Bandara El Tari ini bisa dikembalikan menjadi bandara internasional, karena bagaimanapun NTT ini beranda perbatasan negeri,” katanya.

    Menurut Melki Laka Lena, pengembalian status Internasional Bandara El Tari memberikan angin segar bagi provinsi yang berbatasan langsung dengan Republik Demokratik Timor Leste dan Australia ini.

    Dia menambahkan hal tersebut berdampak positif bagi penguatan posisi geostrategis NTT dan mendongkrak kunjungan wisatawan asing ke berbagai destinasi wisata di NTT.

    Dengan alasan itulah Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma memperjuangkan pengembalian status Bandara El Tari yang sebelumnya dicabut status internasionalnya pada 2 April 2024 melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 2024.

    Sementara itu Wakil Gubernur NTT Johny Asadoma menceritakan pembahasan tentang peningkatan status bandara tersebut dilakukan dengan Kementerian Perhubungan pada tanggal 7 Agustus 2025 di Jakarta.

    “Kami ingin agar selain Labuan Bajo, Bandara El Tari di Kupang juga harus dikembalikan statusnya sebagai bandara internasional. Hal ini penting karena kami di NTT ini berbatasan langsung dengan dua negara sekaligus, sehingga ini bisa jadi pintu masuk,” ujar Johni.

    Tidak hanya itu, Pemerintah Provinsi NTT, menurut Johni Asadoma juga meminta agar rute penerbangan Kupang ke Darwin dan Kupang ke Timor Leste juga harus dibuka guna mendukung konektivitas penerbangan internasional dari dan ke NTT.

    Dalam keterangan tertulis dari Kementerian Perhubungan yang diterima di Kupang Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa mengatakan penetapan status Bandara El Tari bersama 35 bandara lainnya di Indonesia merupakan langkah strategi strategi untuk menguatkan posisi Indonesia dalam jaringan penerbangan global.

    Dengan tetap mengedepankan pemenuhan standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa sesuai regulasi International Civil Aviation Organization (ICAO).

    “Status internasional pada suatu bandar udara membawa tanggung jawab besar. Setiap bandara harus memastikan fasilitas imigrasi, bea cukai, dan karantina siap sebelum melayani penerbangan langsung dari dan ke luar negeri,” ujarnya.

    Pewarta: Kornelis Kaha
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cerita Perjalanan Menuju Motaain, Titik Paling Ujung di Timur Indonesia 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Agustus 2025

    Cerita Perjalanan Menuju Motaain, Titik Paling Ujung di Timur Indonesia Megapolitan 13 Agustus 2025

    Cerita Perjalanan Menuju Motaain, Titik Paling Ujung di Timur Indonesia
    Tim Redaksi
    BELU, KOMPAS.com
    – “Mendaki gunung lewati lembah. Sungai mengalir indah ke samudra.”
    Sepenggal lirik lagu ost Ninja Hatori di atas menggambarkan perjalanan saya, Dzaky Nurcahyo—jurnalis Kompas.com— menuju salah satu titik paling timur di Indonesia.
    Bersama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), saya berkesempatan untuk menyambangi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain yang terletak di Kecamatan Tasifeto, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (13/8/2025).
    PLBN Motaain merupakan perbatasan paling timur yang memisahkan Indonesia dengan wilayah Timor Leste.
    Perjalanan menuju tapal batas Indonesia saya mulai dari Jakarta dengan menumpangi pesawat pelat merah menuju Bandara El Tari, Kupang, NTT.
    Saya dan tim BNPP berangkat pukul 06.45 WIB dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Perjalanan ke Kupang memakan waktu kurang lebih 3 jam.
    Sesampainya di Bandara El Tari, kami bergegas menumpangi mobil Toyota Innova berwarna hitam menuju PLBN Motaain.
    Jefri, sopir yang membawa kami menuju PLBN Motaain mengungkapkan, perjalanan menuju Belu paling cepat sekitar 8 jam.
    “Jalan menuju ke Belu penuh kelok, melewati banyak bukit,” ujar dia sambil memacu mobilnya.
    Seingat saya, kami berangkat dari Bandara El Tari sekitar pukul 10.30 WITA. Saat itu, cuaca sangat terik sampai menembus kaca film mobil Jefri.
    Nyaris tak ada hambatan selama perjalanan, mobil bisa dipacu dengan kecepatan rata-rata 80 KM per jam.
    Saking tak ada hambatannya, saya bahkan banyak bertukar cerita dengan Jefri, yang ternyata keluarga besarnya banyak berwarga negara Timor Leste.
    “Keluarga mama kebanyakan di Timor Leste. Dulu kami mengungsi ke Kupang saat ada kerusuhan,” ucap Jefri.
    Sambil bercuap tentang keluarganya, tak terasa Jefri telah memacu mobilnya selama 1,5 jam.
    Kami kemudian memasuki wilayah Fatuleu di Kabupaten Kupang. Fatuleu merupakan salah satu wilayah dataran tinggi di NTT.
    Kata Jefri, perjalanan menantang baru dimulai di Fatuleu. Karena dari Fatuleu, kontur jalan mulai berkelok, menurun, dan naik melewati bukti.
    Benar saja, tak lama setelah memasuki kawasan Fatuleu, kami disambut dengan rimbunan pepohonan yang berada di kanan dan kiri jalan.
    Perut saya juga seketika terkocok karena kontur jalan berubah drastis. Saya bahkan sampai harus menahan lapar karena ditakutkan akan mual kalau mengisi perut.
    Perjalanan ini terus saya alami sekitar tujuh jam hingga tiba di Kabupaten Belu sekitar pukul 18.00 WITA.
    Meski tiba di Kabupaten Belu saat cahaya matahari memudar, tetapi perjalanan ke PLBN Motaain tak semudah melangkahkan kaki.
    Ibu kota Kabupaten Belu, Atambua, sedang ramai-ramainya hari ini. Masyarakat di Atambua kebetulan sedang melaksanakan pawai yang membuat jalan utama diblokade.
    Saya dan tim BNPP akhirnya memilih jalan memutar, yang seharusnya dari Atambua ke PLBN Motaain hanya 60 menit, menjadi 2 jam.
    Kami bahkan sampai membelah hutan dan menyusuri pesisir laut karena memilih jalan alternatif.
    Setelah 8,5 jam perjalanan darat, kami akhirnya tiba di PLBN Motaain dengan selamat tanpa kekurangan apapun.
    Kami lalu disambut dengan sejumlah pejabat PLBN Motaain yang kebetulan tengah mempersolek area PLBN menyambut HUT ke-80 RI.
    Ekspedisi wilayah perbatasan ini merupakan kerjasama redaksi Kompas.com dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).
    Selain PLBN Motaain, ekspedisi serupa juga dilaksanakan di PLBN Motamasin dan PLBN Aruk. Anda dapat mengikuti kisah perjalanan kami beserta liputan perayaan ulang tahun Indonesia di topik pilihan
    HUT ke-80 RI 2025
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Timnas Putri Indonesia Masuk Grup A Piala AFF U-16 2025

    Timnas Putri Indonesia Masuk Grup A Piala AFF U-16 2025

    JAKARTA – Setelah pengundian fase grup, Timnas Putri Indonesia U-16 berada di Grup A Piala AFF U-16 2025.

    Turnamen tersebut akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, pada 20-29 Agustus 2025. Indonesia yang berstatus tuan rumah akan menghadapi Timor Leste U-16 dan Malaysia U-16 di fase grup.

    Timnas Putri Indonesia U-16 jelas harus memberikan performa terbaik untuk meraih hasil maksimal di ajang bergengsi Asia Tenggara ini. Tim pelatih bakal mematangkan persiapan tim, baik dari segi fisik, taktik, maupun mental bertanding.

    Keikutsertaan di Piala AFF U-16 2025 ini sekaligus jadi menjadi momentum penting bagi Garuda Pertiwi Muda untuk menimba pengalaman internasional.

    Indonesia akan memulai langkah di fase grup melawan Timor Leste pada 20 Agustus 2025 pukul 19.30 WIB di Stadion Manahan. Selanjutnya, pada 24 Agustus 2025, Tim Merah-Putih akan menutup laga penyisihan dengan menghadapi Malaysia di stadion yang sama pada pukul 19.30 WIB.

    Setiap juara grup akan lolos ke semifinal. Satu tiket sisa akan diperebutkan melalui jalur runner-up terbaik.

    Sejak ikut serta pada edisi pertama 2009, Indonesia tak pernah mampu lolos dari fase grup. Garuda Pertiwi Muda juga absen pada edisi keempat tahun 2019.

    Dari total empat kali penyelenggaraan, Thailand sangat superior dengan tiga gelar beruntun (2017, 2018, dan 2019). Satu gelar lainnya menjadi milik Australia (2009).

    Sementara itu, penjualan tiket pertandingan Piala AFF Putri U-16 2025 akan dibuka mulai Rabu, 13 Agustus 2025 melalui kitagaruda.id/tiket.

    Pembagian Grup Piala AFF U-16 2025

    Grup A

    Indonesia

    Malaysia

    Timor Leste

    Grup B

    Vietnam

    Myanmar

    Kamboja

    Grup C

    Thailand

    Singapura

    Australia

  • 148 Negara Kini Akui Palestina, Siapa Saja & Manapula yang Tidak?

    148 Negara Kini Akui Palestina, Siapa Saja & Manapula yang Tidak?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 148 negara kini mengaku kedaulatan negara Palestina. Ini menjadi update terbaru, dari total 193 negara yang tergabung dalam PBB.

    Ke-148 negara itu merepresentasikan 75% dari total negara di dunia. Lalu apa saja negara itu?

    Berikut daftarnya dari yang terbaru mengakui hingga yang paling awal, dikutip dari beragam sumber seperti Al-Jazeera dan CNN International, Selasa (12/8/2025).

    1.Meksiko: 20 Maret 2025

    2.Armenia: 21 Juni 2024

    3.Slovenia: 4 Juni 2024

    4.Irlandia: 22 Mei 2024

    5.Norwegia: 22 Mei 2024

    6.Spanyol: 22 Mei 2024

    7.Bahama: 8 Mei 2024

    8.Trinidad dan Tobago: 3 Mei 2024

    9.Jamaika: 24 April 2024

    10.Barbados: 20 April 2024

    11.Saint Kitts dan Nevis: 29 Juli 2019

    12.Kolombia: 3 Agustus 2018

    13.Saint Lucia: 14 September 2015

    14.Takhta Suci: 26 Juni 2015

    15.Swedia: 30 Oktober 2014

    16.Haiti: 27 September 2013

    17.Guatemala: 9 April 2013

    18.Thailand: 18 Januari 2012

    19.Islandia: 15 Desember 2011

    20.Brasil: 3 Desember 2011

    21.Grenada: 25 September 2011

    22.Antigua dan Barbuda: 22 September 2011

    23.Dominika: 19 September 2011

    24.Belize: 9 September 2011

    25.Saint Vincent dan Grenadines: 29 Agustus 2011

    26.Honduras: 26 Agustus 2011

    27.El Salvador: 25 Agustus 2011

    28.Suriah: 18 Juli 2011

    29.Sudan Selatan: 14 Juli 2011

    30.Liberia: 1 Juli 2011

    31.Lesotho: 3 Mei 2011

    32.Uruguay: 16 Maret 2011

    33.Paraguay: 29 Januari 2011

    34.Suriname: 26 Januari 2011

    35.Peru: 24 Januari 2011

    36.Guyana: 13 Januari 2011

    37.Chile: 7 Januari 2011

    38.Ekuador: 27 Desember 2010

    39.Bolivia: 17 Desember 2010

    40.Argentina: 6 Desember 2010

    41.Republik Dominika: 15 Juli 2009

    42.Venezuela: 27 April 2009

    43.Pantai Gading: 1 Desember 2008

    45.Lebanon: 30 November 2008

    46.Kosta Rika: 5 Februari 2008

    47.Montenegro: 24 Juli 2006

    48.Timor Leste: 1 Maret 2004

    49.Malawi: 23 Oktober 1998

    50.Kirgistan: 1 November 1995

    51.Afrika Selatan: 15 Februari 1995

    52.Papua Nugini: 13 Januari 1995

    53.Uzbekistan: 25 September 1994

    54.Tajikistan: 2 April 1994

    55.Bosnia dan Herzegovina: 27 Mei 1992

    56.Georgia: 25 April 1992

    57.Turkmenistan: 17 April 1992

    58.Azerbaijan: 15 April 1992

    59.Kazakstan: 6 April 1992

    60.Eswatini: 1 Juli 1991

    61.Filipina: 1 September 1989

    62.Vanuatu: 21 Agustus 1989

    63.Benin: 1 Mei 1989

    64.Guinea Khatulistiwa: 1 Mei 1989

    65.Kenya: 1 Mei 1989 Etiopia: 4 Februari 1989

    66.Rwanda: 2 Januari 1989

    67.Bhutan: 25 Desember 1988

    68.Afrika Tengah: 23 Desember 1988

    69.Burundi: 22 Desember 1988

    70.Botswana: 19 Desember 1988

    71.Nepal: 19 Desember 1988

    72.Kongo: 18 Desember 1988

    73.Polandia: 14 Desember 1988

    74.Oman: 13 Desember 1988

    75.Gabon: 12 Desember 1988

    76.Sao Tome dan Principe: 10 Desember, 1988

    77.Mozambik: 8 Desember 1988

    78.Angola: 6 Desember 1988

    79.Kongo: 5 Desember 1988

    80.Sierra Leone: 3 Desember 1988

    81.Uganda: 3 Desember 1988

    82.Laos: 2 Desember 1988

    83.Chad: 1 Desember 1988

    84.Ghana: 29 November 1988

    85.Togo: 29 November 1988

    86.Zimbabwe: 29 November 1988

    87.Maladewa: 28 November 1988

    88.Bulgaria: 25 November 1988

    89.Tanjung Verde: 24 November 1988

    90.Korea Utara: 24 November 1988

    91.Niger: 24 November 1988

    92.Rumania: 24 November 1988

    93.Tanzania: 24 November 1988

    94.Hongaria: 23 November 1988

    95.Mongolia: 22 November 1988

    96.Senegal: 22 November 1988

    97.Burkina Faso: 21 November 1988

    98.Kamboja: 21 November 1988

    99.Komoro: 21 November 1988

    100.Guinea: 21 November 1988

    101.Guinea-Bissau: 21 November 1988

    102.Mali: 21 November 1988

    103.China: 20 November 1988

    104.Belarus: 19 November 1988

    105.Namibia: 19 November 1988

    106.Rusia: 19 November 1988

    107.Ukraina: 19 November 1988

    108.Vietnam: 19 November 1988

    109.Siprus: 18 November 1988

    110.Republik Ceko: 18 November 1988

    111.Mesir: 18 November 1988

    112.Gambia: 18 November 1988

    113.India: 18 November 1988

    114.Nigeria: 18 November 1988

    115.Seychelles: 18 November 1988

    116.Slowakia: 18 November 1988

    117.Sri Lanka: 18 November 1988

    118.Albania: 17 November 1988

    119.Brunei Darussalam: 17 November 1988

    120.Djibouti: 17 November 1988

    121.Mauritius: 17 November 1988

    122.Sudan: 17 November 1988

    123.Afghanistan: 16 November 1988

    124.Bangladesh: 16 November 1988

    125.Kuba: 16 November 1988

    126.Yordania: 16 November 1988

    127.Madagaskar: 16 November 1988

    128.Nikaragua: 16 November 1988

    129.Pakistan: 16 November 1988

    130.Qatar: 16 November 1988

    131. Arab Saudi: 16 November 1988

    132.Serbia: 16 November 1988

    133.Uni Emirat Arab: 16 November 1988

    134.Zambia: 16 November 1988

    135.Aljazair: 15 November 1988

    136.Bahrain: 15 November 1988

    137.Indonesia: 15 November 1988

    138.Irak: 15 November 1988

    139.Kuwait: 15 November 1988

    140.Libya: 15 November 1988

    141.Malaysia: 15 November 1988

    142.Mauritania: 15 November 1988

    143.Maroko: 15 November 1988

    144.Somalia: 15 November 1988

    145.Tunisia: 15 November 1988

    146.Turki: 15 November 1988

    147.Yaman: 15 November 1988

    148.Iran: 4 Februari 1988

    Sementara beberapa negara akan mengakui di sidang PBB September nanti. Berikut antara lain:

    Australia

    Kanada

    Prancis

    Malta

    Portugal

    Inggris

    Lalu negara mana saja yang belum sama sekali mengakui?

    Amerika Serikat

    Panama

    Jerman

    Italia

    Austria

    Denmark

    Lithuania

    Moldova

    Kroasia

    Latvia

    Yunani

    Eritrea

    Kamerun

    Myanmar

    Korea Selatan

    Jepang

    Israel

    Selandia Baru (masih akan diputuskan melalui sidang parlemen bulan ini)

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BRI Resmikan Kantor Cabang di Taipei, Sediakan Layanan Keuangan bagi 360 Ribu PMI

    BRI Resmikan Kantor Cabang di Taipei, Sediakan Layanan Keuangan bagi 360 Ribu PMI

    Taipei – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI resmi memperluas jangkauan layanan perbankannya ke Taiwan dan wilayah Asia Timur melalui pembukaan BRI Taipei Branch yang berlokasi di No. 166, Sec. 3, Nanjing East Road, Zhongshan District, Taipei City, Taiwan.

    Hal ini menjadi strategi BRI untuk menjangkau segmen pasar yang potensinya besar mengingat volume transaksi perdagangan dan remitansi antara Taiwan-Indonesia terus meningkat.

    Adapun, acara Grand Launching BRI Taipei Branch dihadiri oleh Direktur Utama BRI Hery Gunardi, Direktur Treasury and International Banking BRI Farida Thamrin bersama perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei Arif Sulistyo di BRI Taipei Branch Office pada Jumat, 8 Agustus 2025.

    Dalam sambutannya, Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyampaikan bahwa keberadaan cabang luar negeri BRI Taipei Branch akan memperkuat peran PMI (pekerja migran Indonesia) sebagai penggerak ekonomi daerah.

    “Sebagai satu-satunya kantor cabang bank asal Indonesia di Taiwan, BRI Taipei Branch siap menjadi pusat layanan perbankan komprehensif, khususnya bagi sekitar 360 ribu PMI yang bekerja di Taipei melalui layanan remitansi, simpanan, dan investasi untuk perencanaan masa depan,” ujar Hery Gunardi.

    Melalui kehadirannya, BRI Taipei Branch menawarkan solusi finansial terintegrasi, mulai dari produk tabungan, pembiayaan, hingga layanan remitansi.

    Selain itu, cabang ini juga menghadirkan sejumlah inisiatif baru, seperti layanan Advance FX Licence untuk mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi valuta asing, serta peluncuran kartu ATM BRI yang dapat digunakan di jaringan perbankan Taiwan.

    “Selanjutnya, BRI Taipei Branch juga kami rencanakan menjadi gerbang investasi dari Taiwan ke Indonesia yang dapat membantu para investor untuk berinvestasi baik secara langsung maupun tidak langsung.”

    “Dengan nilai Investment Yield yang lebih kompetitif tentu akan menarik minat Investor dari Taiwan untuk berinvestasi di Indonesia,” tutur Hery.

    Pada kesempatan sama, Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Arif Sulistiyo, berharap kehadiran BRI di Taiwan dapat semakin mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Taiwan.

    Tercatat, jumlah diaspora Indonesia di Taiwan saat ini mencapai hampir 400 ribu orang, menjadikannya ketiga terbesar setelah Malaysia dan Arab Saudi, dengan mayoritas adalah PMI yang bekerja sebagai caregiver dan pekerja pabrik.

    “PMI formal yang bekerja di pabrik memperoleh gaji 28.590 NTD (setara 14 juta rupiah). Sementara PMI informal pekerja rumah tangga mendapat sekitar 20.000 NTD (setara 10 juta rupiah).”

    “Setiap bulannya, empat hingga enam ribu orang PMI baru datang ke Taiwan. Para pekerja migran ini pun setiap bulannya mengirimkan uang ke keluarganya di Indonesia. Remitansi dari Taiwan ke Indonesia mencapai lebih dari 40 triliun rupiah per tahun,” papar Arif.

    Perlu diketahui, BRI Taipei Branch sendiri telah mengantongi izin operasional sebagai Full Retail Foreign Bank Branch Office License dari otoritas Taiwan sejak 2021. Dengan lisensi tersebut, cabang ini dapat memberikan berbagai layanan perbankan, meliputi simpanan, pinjaman, remitansi, trade finance, dan treasury.

    Seiring berjalannya waktu, BRI Taipei Branch pun terus mengembangkan layanannya. Ke depan, akan hadir dua produk baru untuk memberikan kemudahan dan pilihan lebih luas bagi nasabah.

    Pertama ialah BRImo Taiwan, yang akan menjadi super app perbankan dan memungkinkan nasabah melakukan berbagai transaksi (termasuk remitansi ke Indonesia) dengan mudah, kapan pun, dan di mana pun.

    Kedua, BRI Taipei Future Saving, program tabungan berjangka dalam mata uang dolar baru Taiwan (NTD) dengan skema installment saving dalam jangka waktu 12, 24, atau 36 bulan.

    Pengembangan layanan di Taiwan ini melengkapi kehadiran BRI di berbagai negara melalui jaringan kantor internasional. Hingga saat ini, BRI tercatat telah memiliki beberapa kantor yang tersebar di beberapa negara.

    Kantor cabang tersebut antara lain BRI New York Agency (BRINYA), BRI Singapore Branch (BRISG), BRI Hong Kong Representative Office (BRI HKRO), dan BRI Timor Leste Branch (BRITL), serta BRI Cayman Island Branch (BRICIB). (ADV)

  • Lemhannas catat 110 peserta berhasil lulus P4N Angkatan Ke-68

    Lemhannas catat 110 peserta berhasil lulus P4N Angkatan Ke-68

    Jakarta (ANTARA) – Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mencatat sebanyak 110 peserta telah berhasil lulus dari Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Angkatan Ke-68 yang dilaksanakan selama enam bulan, yakni 5 Februari 2025 sampai 5 Agustus 2025.

    Deputi Pendidikan Lemhannas Laksamana Muda TNI Bob Henry mengungkapkan seluruh program P4N sudah terlaksana dengan lancar sehingga proses belajar-mengajar dapat berjalan serta memenuhi kriteria kelulusan yang telah ditetapkan.

    “Hasil sidang dewan penilai yang dipimpin oleh Bapak Gubernur Lemhannas pada Senin, 4 Agustus 2025 telah memutuskan serta menetapkan bahwa 110 orang peserta P4N 2025 dinyatakan lulus dan berhak menerima ijazah,” ujar Laksda Bob dalam Upacara Penutupan P4N 68 Lemhannas di Jakarta, Selasa.

    Ia membeberkan proses pendidikan yang dilaksanakan meliputi pengenalan, peningkatan kapasitas pimpinan nasional, pendalaman bahan ajar, pemberian materi blok 1, pemberian materi blok 2, serta pemberian materi blok 3.

    Disebutkan bahwa jumlah peserta P4N kali ini terdiri atas tiga peserta dari kementerian, dua peserta dari lembaga negara, lima peserta dari pemerintahan, 12 peserta dari non-kepemerintahan, serta delapan peserta dari negara sahabat (Malaysia satu orang, India satu orang, Yordania tiga orang, Singapura satu orang, dan Timor Leste dua orang).

    Kemudian, diikuti pula oleh 49 peserta dari personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) meliputi TNI Angkatan Darat 21 orang, TNI Angkatan Laut 16 orang, dan TNI Angkatan Udara 12 orang, serta personel Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sebanyak 31 orang.

    Selain itu dari pendidikan kali ini, Bob menuturkan terdapat dua penerima penghargaan yang ditetapkan sidang dewan penilai.

    “Satu orang atas predikat Akademik Terbaik dan satu orang atas predikat Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (Taskap) Terbaik,” ucap dia.

    P4N Lemhannas bertujuan untuk mempersiapkan dan memantapkan kader pemimpin tingkat nasional yang bermoral, beretika, dan berkarakter negarawan, berwawasan kebangsaan, berpikir strategis, memiliki pemahaman geopolitik dan geostrategi, memiliki kesadaran tentang pentingnya ketahanan nasional, serta mampu menjadi pemimpin yang inovatif dan relevan dengan tantangan global.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • WHO Nyatakan Timor Leste Bebas Kasus Malaria

    WHO Nyatakan Timor Leste Bebas Kasus Malaria

    Jakarta

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mengumumkan Timor Leste sebagai negara bebas malaria. Sejak merdeka pada tahun 2002, Timor Leste menjadikan pemberantasan malaria sebagai prioritas utama.

    Dengan keberhasilan ini, Timor Leste menjadi negara ke-47 yang mendapatkan sertifikasi bebas malaria dari WHO.

    “Keberhasilan Timor Leste membuktikan bahwa malaria dapat dihentikan ketika kemauan politik yang kuat, intervensi cerdas, investasi domestik dan eksternal yang berkelanjutan, serta tenaga kesehatan yang berdedikasi bersatu,” ucap Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam keterangan resminya dikutip Selasa (5/8/2025).

    Puncak kasus malaria di Timor Leste pernah mencapai 223.000 kasus pada tahun 2006, namun berkat program nasional yang didirikan pada 2003, mereka berhasil menekan angka kasus hingga nol penularan lokal sejak 2021.

    Program tersebut meliputi distribusi kelambu berinsektisida, penyemprotan insektisida di dalam ruangan, serta perluasan diagnosis menggunakan mikroskop dan tes cepat di seluruh pos kesehatan. Keberhasilan ini juga menunjukkan pentingnya kerja sama kuat antara Kementerian Kesehatan, WHO, komunitas lokal, dan berbagai sektor lainnya.

    “Sertifikasi bebas malaria Timor Leste adalah kemenangan nasional yang menentukan, didorong oleh kepemimpinan yang berani, kerja keras para petugas kesehatan, dan keteguhan hati rakyatnya,” ujar Dr Arvind Mathur, Perwakilan WHO untuk Timor Leste

    (kna/kna)

  • Jadwal Padat Menanti Timnas Putri Indonesia di Berbagai Kelompok Umur

    Jadwal Padat Menanti Timnas Putri Indonesia di Berbagai Kelompok Umur

    JAKARTA – Timnas Putri Indonesia di berbagai kelompok umur akan menjalani agenda padat pada Agustus 2025. Mulai dari tim senior, kategori usia U-20 dan U-16 juga bakal sibuk dengan agenda masing-masing.

    Perjuangan Timnas Putri Indonesia dimulai dari Rabu, 6 Agustus 2025, karena mereka mesti tampil di Piala AFF Wanita 2025. Lawan pertama yang akan dihadapi di agenda ini adalah Thailand di Stadion Lach Tray, Hai Phong.

    Tampil di laga ini, Garuda pertiwi satu grup dengan Thailand dan Vietnam. Situasi ini jelas tidak mudah karena dua lawan kali ini berlabel tim terbaik ASEAN.

    Bahkan, Thailand dan Vietnam sudah menembus Piala Dunia Wanita, bersama jagoan Asia, China dan Jepang.

    Tiga hari berselang, tim yang saat ini ditangani caretaker Joko Susilo ini akan menghadapi tuan rumah, Vietnam. Garuda Pertiwi juga akan melawan Kamboja yang sama-sama lolos lewat jalur playoff pada Selasa, 12 Agustus 2025.

    Hampir bersamaan dengan Piala AFF Wanita 2025, Timnas Indonesia Putri U-20 juga akan tampil dalam Kualifikasi Piala Asia Wanita U-20 2026. Ajang ini akan berlangsung di Myanmar.

    Pada akhir Agustus 2025 juga akan berlangsung Piala AFF Wanita U-16 2025 dengan Indonesia sebagai tuan rumah. Agenda tersebut akan akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, pada 20-29 Agustus 2025.

    Jadwal Timnas Putri Indonesia di Piala AFF Wanita 2025

    6 Agustus 2025: Indonesia vs Thailand (Hai Phong)

    9 Agustus 2025: Indonesia vs Vietnam (Hai Phong)

    12 Agustus 2025: Indonesia vs Kamboja (Phu Tho)

    16 Agustus 2025: Semifinal (Hai Phong)

    19 Agustus 2025: Final (Hai Phong)

    Jadwal Timnas Putri Indonesia U-20 di Kualifikasi Piala Asia U-20 2026

    6 Agustus 2025: Indonesia U-20 vs India (Stadion Thuwunna)

    8 Agustus 2025: Indonesia U-20 vs Myanmar (Stadion Thuwunna)

    10 Agustus 2025: Indonesia U-20 vs Turkmenistan (Stadion Thuwunna)

    Jadwal Timnas Putri Indonesia U-17 di Piala AFF U-16 2025

    20 Agustus 2025: Indonesia U-16 vs Timor Leste (Stadion Manahan)

    24 Agustus 2025: Indonesia U-16 vs Malaysia (Stadion Manahan)

    27 Agustus 2025: Semifinal

    29 Agustus 2025: Final

  • Prabowo Bukan yang Pertama, Intip Sejarah Pemberian Abolisi dan Amnesti dari Presiden Soekarno hingga Jokowi

    Prabowo Bukan yang Pertama, Intip Sejarah Pemberian Abolisi dan Amnesti dari Presiden Soekarno hingga Jokowi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kebijakan amnesti dan abolisi merupakan hak prerogatif presiden dalam bidang hukum bukan hal baru. Sejak era Presiden Soekarno hingga Jokowi, amnesti dan abolisi sudah berkali-kali diberikan.

    Contoh historis seperti Keppres Nomor 449 Tahun 1961 untuk tokoh-tokoh gerakan pasca-kemerdekaan, hingga Keppres Presiden Jokowi pada 2016, 2019, dan 2021 untuk korban jeratan UU ITE.

    Presiden pertama RI Soekarno pernah mengeluarkan Keppres Nomor 449 Tahun 1961 Amnesti dan Abolisi untuk tokoh-tokoh gerakan Pasca-Kemerdekaan, misalnya Daud Buereuh Aceh, Kahar Muzakar PRRI/Permesta Sulsel, Kartosuwiryo (DI TII/Jawa), dan Ibnu Hadjar (DI TII/Kalsel).

    Era Presiden Soekarno, diterbitkan Keppres Nomor 63 tahun 1977 Amnesti dan Abolisi untuk Pelaku Pemberontakan Fretilin di Timor Leste. Keppres Nomor 123 Tahun 1998 Pengampunan bagi tokoh oposisi Orde Baru dan separatis di Aceh, seperti Sri Bintang Pamungkas, Muchtar Pakpahan, dan lain-lain.

    Kemudian era Presiden Abdurrahman Wahid, diterbitkan Keppres Nomor 159/1999 dan Nomor 93/2000 Amnesti dan Abolisi untuk Aktivis Orba dan pengkritik pemerintah, seperti Budiman Sudjatmiko, Garda Sembiring, dan lain-lain.

    Presiden SBY pun pernah menerbitkan Keppres Nomor 22 tahun 2005 Pengampunan untuk pihak GAM. Serta Presiden Jokowi memberikan tiga kali, yaitu 2016, 2019, dan 2021 untuk Baiq Nurul dan Saiful Mahdi untuk Korban Jeratan UU ITE, serta Din Minimi eks Pimpinan Kelompok Bersenjata Aceh

    Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman, menegaskan bahwa pemberian amnesti dan abolisi kepada Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto merupakan pelaksanaan hak prerogatif Presiden RI sesuai dengan konstitusi, bukan suatu kebijakan istimewa.