Negara: Thailand

  • Warning Thailand Kala Makin Panas dengan Kamboja

    Warning Thailand Kala Makin Panas dengan Kamboja

    Jakarta

    Militer Thailand dan Kamboja terlibat saling serang di perbatasan. Kerajaan Thailand pun memberi peringatan saat konflik dengan Kamboja semakin panas.

    Pelaksana Tugas (Plt) Perdana Menteri (PM) Thailand, Phumtham Wechayachai, memberi peringatan untuk Kamboja saat pertempuran di perbatasan terus berlanjut dan telah menewaskan sedikitnya 15 orang. Korban tewas akibat serangan Kamboja itu sebagian besar merupakan warga sipil.

    Selain itu, lebih dari 130.000 orang juga terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka di area perbatasan Thailand saat bentrokan dengan Kamboja memasuki hari kedua pada Jumat (25/7/2025). Aksi saling serang masih berlangsung antara pasukan militer kedua negara di area perbatasan yang disengketakan.

    Dilansir AFP, Phumtham memperingatkan Kamboja pertempuran lintas perbatasan yang kini berlangsung ‘dapat berkembang menjadi perang’.

    “Kami telah mencoba berkompromi karena kita bertetangga, tetapi kami sekarang telah menginstruksikan militer Thailand untuk segera bertindak jika terjadi keadaan darurat,” kata Phumtham saat berbicara kepada wartawan di Bangkok.

    “Jika situasi memanas, dapat berkembang menjadi perang, meskipun untuk saat ini, masih terbatas pada bentrokan,” sambungnya.

    Otoritas Thailand melaporkan lebih dari 138.000 orang telah dievakuasi dari wilayah perbatasan sejak bentrokan terbaru pecah pada Kamis (24/7) pagi. Sementara, Kementerian Kesehatan Thailand melaporkan data terbarunya yang menyebut sedikitnya 15 orang tewas, terdiri atas 14 warga sipil dan satu tentara, akibat rentetan serangan Kamboja di area perbatasan. Sekitar 46 orang lainnya, termasuk 15 tentara, mengalami luka-luka.

    Otoritas Kamboja sebelumnya melaporkan seorang warga sipil berusia 70 tahun tewas akibat serangan Thailand di Provinsi Oddar Meanchey. Sementara, lima orang lainnya mengalami luka-luka.

    Pertikaian perbatasan yang sebenarnya terjadi sejak lama antara kedua negara itu kembali memanas menyusul ledakan ranjau yang melukai tentara Thailand di perbatasan pada Rabu (23/7). Sehari kemudian, atau Kamis (24/7), pertempuran sengit terjadi dengan melibatkan serangan roket, jet tempur, artileri, tank dan pengerahan pasukan darat.

    Situasi di perbatasan Thailand dan Kamboja (2142AS-THAILAND-CAMBODIA_SMOKE_O_ Foto: Reuters)

    Pertempuran pada Kamis (24/7), menurut militer Thailand, difokuskan di enam lokasi termasuk sekitar dua kuil kuno di area perbatasan yang disengketakan. Dalam pertempuran itu, pasukan Kamboja menembakkan rentetan roket dan peluru artileri ke wilayah Thailand. Sedangkan militer Thailand mengerahkan sejumlah jet tempur F-16 untuk menyerang target-target militer di dalam wilayah Kamboja.

    Kedua negara saling menyalahkan sebagai yang melepaskan tembakan terlebih dahulu. Pada Jumat (25/7) pagi, sekitar pukul 04,00 waktu setempat, pertempuran kembali terjadi di tiga wilayah perbatasan.

    Militer Thailand mengklaim pasukan Kamboja melancarkan pengeboman dengan senjata berat, artileri lapangan, dan sistem roket BM-21. Pasukan Thailand mengaku telah merespons dengan ‘tembakan dukungan yang sepadan’.

    Penyebab Pertempuran

    Dilansir BBC, percekcokan wilayah perbatasan ini bermula lebih dari 100 tahun lalu saat batas-batas kedua negara ditetapkan setelah penjajahan Prancis di Kamboja. Hubungan keduanya menjadi tegang pada tahun 2008 saat Kamboja mencoba mendaftarkan kuil abad ke-11 yang berada di wilayah sengketa sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

    Langkah ini disambut protes keras dari Thailand. Selama bertahun-tahun terjadi bentrokan secara sporadis yang menewaskan tentara dan warga sipil di kedua belah pihak.

    Pertempuran yang kini ini berlangsung berawal ketika pada Mei lalu seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan. Hal ini membuat hubungan bilateral Thailand-Kamboja mencapai titik terendah dalam lebih dari satu dekade.

    Dalam dua bulan terakhir, kedua negara memberlakukan pembatasan di perbatasan satu sama lain. Kamboja melarang impor dari Thailand seperti buah-buahan dan sayuran, serta menghentikan impor layanan listrik dan internet. Kedua negara juga telah memperkuat kehadiran pasukan di sepanjang perbatasan dalam beberapa minggu terakhir.

    Kuil Preah Vihear yang disengketakan (Photo by Patrick AVENTURIER/Gamma-Rapho via Getty Images)

    Ini sebenarnya bukan pertama kalinya terjadi ketegangan antara Thailand dan Kamboja. Setiap kali tensi meningkat, biasanya disebabkan oleh sengketa perbatasan atau ketegangan politik.

    Pada 1958 dan 1961, Kamboja mengakhiri hubungan diplomatik dengan Thailand terkait sengketa Kuil Preah Vihear. Pada 2003, Perdana Menteri Thailand saat itu, Thaksin Shinawatra, melancarkan Operasi Pochentong menyusul kerusuhan dan serangan terhadap Kedutaan Besar Thailand di Phnom Penh. Operasi itu mengirimkan pesawat militer untuk mengevakuasi semua warga negara dan diplomat Thailand dari Kamboja dan mengusir diplomat Kamboja sebagai balasan.

    Pada 2008 dan 2011, bentrokan militer pecah di Kuil Preah Vihear.

    Pada 2009, Thailand menurunkan hubungan sebagai tanggapan atas dukungan Kamboja terhadap mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, yang saat itu sedang diasingkan.

    Halaman 2 dari 4

    (haf/lir)

  • IHSG ditutup menguat di tengah `wait and see` pertemuan FOMC The Fed

    IHSG ditutup menguat di tengah `wait and see` pertemuan FOMC The Fed

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat di tengah `wait and see` pertemuan FOMC The Fed
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 25 Juli 2025 – 18:10 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap “wait and see” terhadap pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada pekan depan.

    IHSG ditutup menguat 12,60 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.543,50. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,29 poin atau 0,66 persen ke posisi 794,51.

    “Pasar menantikan lanjutan negosiasi dagang dan FOMC Meeting pekan depan,” sebut Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

    Dari mancanegara, mayoritas bursa saham kawasan Asia ditutup melemah di tengah meningkatnya konflik antara Thailand dan Kamboja, yang dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap perekonomian kedua negara yang bergantung dari pariwisata.

    Pada pekan depan, banyak agenda global yang akan dicermati oleh para pelaku pasar, diantaranya negosiasi dagang lanjutan antara Amerika Serikat (AS) dan China di Stockholm, Swedia, pada 28 dan 29 Juli 2025, kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Skotlandia pada 25 sampai 29 Juli 2025, serta pertemuan FOMC The Fed pada 29 dan 30 Juli 2025.

    Pada kunjungan ke Skotlandia, berpotensi adanya negosiasi lanjutan antara AS dengan Inggris mengenai tarif impor 25 persen atas produk baja dan aluminium dari Inggris.

    Pada perjanjian awal antara AS dan Inggris yang mulai berlaku 30 Juni 2025 ada salah satu komitmen bahwa AS akan menghapus tarif impor produk baja dan aluminium dari Inggris tersebut.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat yaitu dipimpin sektor keuangan yang naik sebesar 1,68 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang naik masing- masing sebesar 0,99 persen dan 0,76 persen.

    Sedangkan, empat sektor melemah yaitu dipimpin sektor barang konsumen kesehatan yang turun sebesar 0,77 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor barang konsumen primer yang turun masing- masing sebesar 0,68 persen dan 0,19 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CLAY, FUJI, PGUN, BUVA dan SMMA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni FMII, FITT PANR, RELI, dan VTNY.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.433.111 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,25 miliar lembar saham senilai Rp12,21 triliun. Sebanyak 246 saham naik 255 saham menurun, dan 203 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 352,84 poin atau 0,84 persen ke 41.473,00, indeks Shanghai menguat 12,07 poin atau 0,33 persen ke 3.593,19, indeks Hang Seng melemah 278,27 poin atau 1,09 persen ke posisi 25.388,31, dan indeks Straits Times menguat 11,19 poin atau 0,28 persen ke 4.261,09.

    Sumber : Antara

  • Bentrok Bersenjata, Sektor Pariwisata Kamboja Lebih Terdampak Ketimbang Thailand – Page 3

    Bentrok Bersenjata, Sektor Pariwisata Kamboja Lebih Terdampak Ketimbang Thailand – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Konflik yang meningkat antara Thailand dan Kamboja dapat berdampak negatif pada ekonomi yang bergantung pada pariwisata, tetapi kamboja lebih rentan.

    Mengutip CNBC, Jumat (25/7/2025), Thailand dan Kamboja saling tembak di beberapa wilayah perbatasan pada Kamis pekan ini setelah berminggu-minggu ketegangan yang meningkat. Akibatnya 11 warga sipil meninggal dunia.

    Di sisi lain, pariwisata merupakan penggerak ekonomi yang signifikan bagi kedua negara, masing-masing menyumbang sekitar 12% dan 9% terhadap produk domestik bruto (PDB) Thailand dan Kamboja pada 2024.

    Thailand menerima lebih dari 35 juta wisatawan pada 2024, sedangkan Kamboja menerima 6,7 juta wisatawan.

    “Thailand, tempat pariwisata, menopang sebagian besar tenaga kerja masih sangat rentan terhadap persepsi ketidakstabilan,” ujar Associate Research Fellow Observer Research Foundation, Sreeparna Banerjee.

    Ia mengatakan bahkan kerusuhan jangka pendek di dekat perbatasan dapat mengakibatkan peringatan perjalanan dan mengikis kepercayaan wisatawan, yang “sangat merugikan ketika Thailand mengandalkan pemulihan yang kuat yang didorong oleh pariwisata pada 2025:.

    “Namun, meskipun pariwisata berkontribusi lebih kecil terhadap produk domestik bruto Kamboja, akan “menyesatkan” untuk berasumsi negara tersebut kurang rentan terhadap gangguan di sektor tersebut,” kata Banerjee.

    “Tidak seperti Thailand, Kamboja memiliki lebih sedikit perangkat kebijakan seperti badan promosi pariwisata, cadangan fiskal berskala besar, atau jaring pengaman sosial yang kuat—untuk meredam dampaknya,” ia menambahkan.

    Bentrokan yang melibatkan tembakan artileri dan mobilisasi jet tempur F-16 oleh Thailand terjadi setelah Thailand menarik duta besarnya dari Phnom Penh pada Rabu dan mengusir utusan Kamboja di Bangkok.

    Hal itu merupakan respons atas dugaan cederanya seorang tentara Thailand lainnya akibat ranjau darat di wilayah sengketa, yang menyebabkan kedua belah pihak menurunkan hubungan diplomatik mereka.

    Bangkok menuduh ranjau darat tersebut baru saja dipasang oleh pasukan Kamboja, meskipun Kamboja telah membantah klaim tersebut.

    Eskalasi terbaru dipicu oleh tewasnya seorang tentara Kamboja pada 28 Mei di wilayah yang disebut “Segitiga Zamrud”, wilayah sengketa yang menjadi titik pertemuan perbatasan Thailand, Kamboja, dan Laos.

     

  • Video: 16 Orang Tewas Imbas Perang Thailand dan Kamboja

    Video: 16 Orang Tewas Imbas Perang Thailand dan Kamboja

    Video

    Video: 16 Orang Tewas Imbas Perang Thailand dan Kamboja

    News

    6 jam yang lalu

  • Makin Memanas! Potret Thailand-Kamboja Mulai Serang Artileri Berat

    Makin Memanas! Potret Thailand-Kamboja Mulai Serang Artileri Berat

    Militer Thailand melaporkan bahwa bentrokan terbaru terjadi sebelum fajar di Provinsi Ubon Ratchathani dan Surin. Mereka menuduh militer Kamboja menggunakan artileri berat dan sistem roket BM-21 buatan Rusia. Sebagai respons, Thailand mengerahkan kekuatan besar ke perbatasan, termasuk konvoi truk militer, kendaraan lapis baja, dan tank. (REUTERS/Soveit Yarn)

  • Gol Jens Raven jadi Penyelamat Timnas Indonesia di Babak Kedua, Laga Dilanjutkan ke Tambahan Waktu

    Gol Jens Raven jadi Penyelamat Timnas Indonesia di Babak Kedua, Laga Dilanjutkan ke Tambahan Waktu

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Timnas Indonesia U-23 masih bermain sama kuat menghadapi Thailand di babak kedua.

    Laga yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (25/7/2025) masih sama kuat 1-1 di babak kedua.

    Hasil imbang ini membuat kedua tim harus rela kembali berlaga di babak tambahan waktu.

    Gol pertama yang tercipta di laga dicetak oleh penyerang Thailand Yotsakon Burapha di menit ke-60.

    Sebelum akhirny disamakan oleh Jens Raven di menit ke-82 dan memaksa laga berlanjut ke babak ekstrq time

    Jalannya Pertandingan

    Sejak menit awal laga, Timnas Indonesia U-23 langsung tampil menekan lini pertahanan Thailand.

    Peluang berbahaya pertama di dapatkan di menit keenam, sayang sepakan dari Dony Tri di dalam kotak pinalti masih melebar tipis.

    Namun, lima menit kemudian Thailand balik menekan dan berhasil menciptakan beberapa peluang berbahaya.

    Pertandingan masuk menit ke-20, Thailand perlahan mulai balik menyerang dan mencoba beberapa percobaan.

    Di menit ke-29 peluang emas untuk Indonesia, lewat sundulan Jens Raven yang masih membentur tiang

    Pada menit ke-38 Indonesia kembali dapat peluang emas. Di dalam kotak pinalti sayang sepakan dari Kadek Arel masih melambung

    Peluang terbaik untuk Indonesia tercipta di menit ke-43 lewat Rahmat Arjuna yang terlepas. Namun, masihnya masih gagal dan dihalau kiper lawan.

    Di menit ke-45+2 Indonesia kembali mendapatkan peluang namun kembali gagal.

    Sampai peluit panjang tanda berakhirnya laga tidak ada gol yang tercipta skor 0-0 menutup jalannya laga di babak pertama.

  • Tokoh RI Ini Ternyata Pernah Berjasa Damaikan Thailand-Kamboja, Siapa?

    Tokoh RI Ini Ternyata Pernah Berjasa Damaikan Thailand-Kamboja, Siapa?

    Internasional

    Tokoh RI Ini Ternyata Pernah Berjasa Damaikan Thailand-Kamboja, Siapa?

    News

    7 jam yang lalu

  • Adu Pertumbuhan Ekonomi Thailand vs Indonesia hingga Kuartal I 2025 – Page 3

    Adu Pertumbuhan Ekonomi Thailand vs Indonesia hingga Kuartal I 2025 – Page 3

    Lalu bagaimana dengan Indonesia?

    Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,87% pada kuartal I 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year).

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku pada kuartal I-2025 mencapai Rp 5.665,9 triliun. Sementara itu, PDB atas dasar harga konstan tercatat sebesar Rp 3.264,5 triliun.

    “Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 adalah sebesar 4,87% bila dibandingkan dengan kuartal I-2024 atau secara year-on-year,” kata Amalia dalam konferensi pers pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2025, di Jakarta, Senin, 5 Mei 2025.

    Menurut Amalia, kontraksi ekonomi secara kuartalan atau quarter-to-quarter pada kuartal I merupakan pola musiman yang umum terjadi.

    Amalia menuturkan, setiap awal tahun, kegiatan ekonomi biasanya cenderung melambat dibandingkan akhir tahun sebelumnya, sehingga pola penurunan di kuartal pertama ini sejalan dengan tren historis.

    “Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya di setiap kuartal ke-I itu relatif selalu lebih rendah dibandingkan dengan kuartal IV tahun sebelumnya,” kata dia.

    Dari sisi lapangan usaha, hampir seluruh sektor mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal I-2025 secara tahunan. Namun, satu sektor yakni pertambangan mengalami kontraksi.

    “Pada kuartal I-2025 secara year-on-year, seluruh lapangan usaha tumbuh positif kecuali lapangan usaha pertambangan,” tutur dia.

     

     

     

  • China Bawa Lari ‘Harta Karun’ Amerika Senilai Rp 16 Triliun

    China Bawa Lari ‘Harta Karun’ Amerika Senilai Rp 16 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Donald Trump akhirnya mencabut pembatasan ekspor chip AI dari Amerika Serikat (AS) ke China. Namun, saat pemblokiran masih dilancarkan, China dilaporkan ‘main belakang’ untuk menyelundupkan chip AS ke negaranya.

    Financial Times melaporkan chip AI canggih buatan Nvidia senilai US$1 miliar (Rp16,3 triliun) berhasil diselundupkan ke China selama 3 bulan pasca Washington memperketat kontrol ekspor chip.

    Prosesor B200 kelas atas milik Nvidia yang dilarang dijual di China tersedia secara luas di pasar gelap China yang berkembang pesat, menurut laporan itu, dikutip dari Reuters, Jumat (25/7/2025).

    Adapun informasi soal penyelundupan ‘harta karun’ AS ke China diketahui dari kontrak penjualan, pengajuan perusahaan, dan banyak orang yang memiliki pengetahuan langsung tentang kesepakatan tersebut.

    Nvidia mengatakan kepada Reuters bahwa membangun data center dengan produk selundupan tidak efisien, baik secara teknis maupun finansial, karena perusahaan hanya menawarkan layanan dan dukungan untuk produk resmi.

    Kementerian Perdagangan AS, Gedung Putih, dan pemerintah Thailand tidak segera menanggapi permintaan komentar. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan FT secara independen.

    Pada Mei lalu, beberapa distributor China mulai menjual chip B200 kepada pemasok data center yang melayani grup AI China, menurut laporan tersebut.

    AS dan China bersaing untuk mendominasi dunia dalam AI dan teknologi mutakhir lainnya, yang memicu persaingan ketat bagi perusahaan seperti Nvidia di antara dua ekonomi terbesar dunia.

    Pekan lalu, Nvidia mengatakan akan melanjutkan penjualan chip ke China setelah pemerintahan Trump mencabut pembatasan ekspor untuk penjualan chip seperti H20 ke negara kekuasaan Xi Jinping.

    Menurut laporan FT, selama 3 bulan masa pemblokiran total, distributor China dari Guangdong, Zhejiang, dan Anhui, berhasil menyelundupkan chip B200 Nvidia, serta prosesor lainnya yang dilarang seperti H100 dan H200.

    Negara-negara Asia Tenggara telah menjadi pasar gelap yang dimanfaatkan China untuk membeli chip yang dilarang, menurut laporan FT, mengutip para pakar industri.

    Laporan tersebut juga menyebut Kementerian Perdagangan AS tengah mendiskusikan penambahan kontrol ekspor untuk produk AI canggih ke negara-negara seperti Thailand, paling cepat pada September 2025 mendatang.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dasco Desak Kemenlu Tenangkan WNI di Perbatasan Thailand-Kamboja

    Dasco Desak Kemenlu Tenangkan WNI di Perbatasan Thailand-Kamboja

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengimbau agar Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kamboja ataupun Thailand untuk bisa tetap tenang.

    Hal tersebut disampaikan Dasco soal konflik wilayah perbatasan antara Kamboja dan Thailand yang kembali memanas pada Kamis (24/7/2025) kemarin. Bahkan, operasi militer kedua negara itu meningkat tajam.

    “Yang pertama, kita mengimbau kepada warga negara kita di Kamboja dan Thailand yang cukup banyak untuk tetap tenang. Dan kita minta Kementerian Luar Negeri untuk kemudian melakukan komunikasi untuk menenangkan warga negara kita,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (25/7/2025).

    Lebih lanjut, pria yang juga Ketua Harian Partai Gerindra ini mengeklaim Indonesia memiliki hubungan yang cukup baik dengan kedua negara tersebut. Sebab itu, dia berharap pemerintah bisa menjadi jembatan perdamaian untuk Kamboja dan Thailand.

    “Mudah-mudahan Kementerian Luar Negeri maupun Presiden Indonesia juga bisa menjembatani agar hubungan kedua negara itu akan tetap baik,” harapnya.

    Kendati demikian, Dasco berujar dirinya belum mengetahui pasti apakah konflik Kamboja dan Thailand akan dibawa ke forum ASEAN atau tidak. Pasalnya, hingga sejauh ini dirinya belum bertemu lagi dengan Presiden RI Prabowo Subianto.

    “Tapi nanti kita akan sounding dengan harapan bahwa di kawasan ASEAN ini supaya tidak terjadi gejolak yang lebih meningkat,” ucapnya.

    Diberitakan sebelumnya, Perbatasan Kamboja-Thailand memunculkan konflik panas hingga terdengar saling serang senjata pada Rabu (23/7/2025). Thailand mengeklaim Kamboja telah menembakkan sejumlah roket ke wilayahnya. Pihaknya kemudian membalas dengan meluncurkan jet tempur F-16 ke wilayah konflik. 

    Thailand menargetkan situs-situs militer Kamboja di sepanjang perbatasan. Gerbang perbatasan pun langsung ditutup sejak konflik mencuat. 

    “Kami telah meningkatkan langkah-langkah ke level 4, yang mencakup penutupan total semua pos pemeriksaan perbatasan di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja,” kata Laksamana Muda Surasant Kongsiri, juru bicara Pusat Ad Hoc untuk Situasi Perbatasan Thailand-Kamboja, dikutip dari CNN.

    Surasant mengatakan Thailand merasa “wajib dan terpaksa” untuk menutup perbatasan karena situasinya telah meningkat. Adapun menurut laporan Reuters, 11 warga sipil disebut tewas, menurut Menteri Kesehatan Thailand.