Negara: Thailand

  • Heboh Ortu di Korsel Jalani IVF Khusus Biar Bisa Request Jenis Kelamin Anak

    Heboh Ortu di Korsel Jalani IVF Khusus Biar Bisa Request Jenis Kelamin Anak

    Jakarta

    Seorang perempuan yang disamarkan dengan nama ‘Sohan’ menceritakan pengalamannya menjalani fertilisasi in vitro (IVF) khusus untuk bisa memilih jenis kelamin bayi yang ingin dilahirkan. Perempuan berusia 30-an ini menjalani IVF khusus di Bangkok, Thailand karena prosedur ini ilegal di Korea Selatan, menurut Undang-Undang Bioetika dan Keamanan.

    Sohan dan suaminya ingin mendapatkan anak laki-laki, setelah sebelumnya mereka memiliki anak perempuan. Sekitar 10 bulan setelah menjalani IVF khusus di Bangkok, ia akhirnya bisa melahirkan anak laki-laki yang diinginkan.

    Sohan menceritakan sebenarnya ada banyak orang tua yang menjalani prosedur serupa di luar negeri.

    “Aku pertama kali tahu tentang hal ini beberapa tahun lalu karena kerabat temanku mencoba program kehamilan dengan seleksi jenis kelamin di Hong Kong,” cerita Sohan dikutip dari Korea JoongAng Daily, Senin (15/9/2025).

    Di Korea, Undang-Undang Bioetika dan Keamanan yang diberlakukan pada 2005 melarang pembuahan sel telur dengan tujuan memilih jenis kelamin tertentu. Tenaga medis yang melakukan perawatan kesuburan berbasis seleksi gender bisa dipenjara hingga dua tahun atau didenda maksimal 30 juta won (Rp 353,4 juta rupiah).

    Larangan kehamilan berbasis seleksi gender awalnya dimaksudkan untuk mengurangi praktik aborsi. Ini terjadi khususnya pada 1980-1990-an ketika preferensi anak laki-laki lebih dominan di masyarakat Korea.

    Berdasarkan undang-undang, ibu hamil, termasuk yang menjalani IVF, harus menunggu hingga sekitar usia kehamilan 15 minggu untuk mengetahui jenis kelamin janinnya lewat USG. Namun, tidak ada aturan yang melarang orang Korea menjalani perawatan kesuburan di luar negeri.

    “Kebanyakan orang yang menghubungiku adalah mereka yang sudah punya anak. Mereka hanya ingin anak berikutnya berbeda jenis kelamin dari anak yang sudah lahir,” ujar Sohan menyebut tidak ada kecenderungan orang tua di Korsel mengutamakan anak laki-laki.

    Prosedur yang Dijalani Sohan

    Sohan menghabiskan sekitar 450 ribu baht (Rp 232,7 juta) untuk prosedur tersebut. Sedangkan, untuk satu kali prosedur IVF di Korea Selatan dapat menghabiskan 2 juta won (Rp 23,5 juta).

    Sohan menjelaskan proses IVF di Korea Selatan dan Thailand sebenarnya hampir sama. Namun, di Thailand orang tua menempuh tiga tahapan tambahan yaitu skrining embrio berdasarkan jenis kelamin, membekukan embrio sebelum ditanamkan, serta memiliki embrio dengan jenis kelamin tertentu.

    Jika IVF di Korea Selatan bisa selesai dalam 2-3 minggu, proses yang dijalani Sohan memakan waktu hingga 2 bulan. Ia mengambil sel telur pada awal April 2024, lalu baru mentransfer sel embrio pada awal Juni.

    “Karena perlu waktu untuk menentukan jenis kelamin embrio yang telah dibuahi, embrio harus dibekukan sebelum ditanamkan. Klinik di Bangkok memberiku laporan harian melalui email tentang perkembangan embrio, dan aku memilih jenis kelamin anak keduaku lewat telepon,” cerita Sohan.

    Setelah embrio ditanamkan, ia menjalani persalinan di Korea Selatan. Ia tidak menceritakan detail prosedur yang dijalani pada tenaga medis yang membantu kelahiran anaknya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: 300 Pekerja Korsel Dipulangkan Usai Ditahan Imigrasi AS”
    [Gambas:Video 20detik]
    (avk/kna)

  • Gara-gara Mobil Listrik, 60 Persen SPBU Sampai Tutup

    Gara-gara Mobil Listrik, 60 Persen SPBU Sampai Tutup

    Jakarta

    Maraknya mobil listrik di China membuat sebagian besar stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tutup. Hal itu disampaikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, China yang saat ini menjadi pemimpin dalam kendaraan listrik global mengalami dampak terhadap bisnis pom bensin. Banyak SPBU di China yang tutup. Bahkan lebih dari 60 persen.

    “Jadi kalau kita lihat dari SPBU yang ada di China, tutupnya sudah lebih dari 60%. Dari ini kondisi yang ada. Jadi kan kita melihat ini karena ada perubahan penggunaan energi juga, ya ini mungkin itu dampaknya adalah terhadap ini kilang-kilang secara global,” ujar Yuliot seperti dikutip CNBC Indonesia.

    Menurutnya, menjamurnya kendaraan listrik kemungkinan akan menjadi salah satu penyebab bisnis kilang perusahaan secara global ikut terdampak. Apalagi, industri kendaraan secara global juga mengarah pada penggunaan energi bersih.

    “Jadi untuk kilang global, ya mungkin itu karena ada transisi energi. Jadi kan seperti di China, itu kan mereka populasi kendaraan listrik, itu ya termasuk kendaraan pribadi, angkutan umum, sampai dengan angkutan berat, juga shipping, itu kan mereka sudah menggunakan baterai,” kata Yuliot.

    Industri Komponen Otomotif Juga Terancam

    Maraknya penjualan mobil listrik juga menjadi kekhawatiran bagi industri komponen kendaraan. Menurut pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu, kehadiran kendaraan listrik bisa berdampak kepada pemasok komponen otomotif.

    “Di Indonesia juga sudah sejak 2 tahun lalu dibahas oleh para perakit dan industri pemasok part tier 3 dan 2, bahwa sekitar 45 persen industri komponen, khususnya yang membuat parts mesin motor bakar akan tutup secara bertahap,” kata Yannes kepada detikOto beberapa waktu lalu.

    Untuk itu, produsen otomotif maupun pemasok komponen harus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Selain menghadirkan kendaraan listrik, kendaraan dengan bahan bakar terbarukan bisa dikembangkan.

    “Beda Thailand dan Indonesia ada di model kebijakannya. Kalau Thailand full ke EV, sedangkan Indonesia memilih kebijakan teknologi berbasis energi baru dan terbarukan yang sifatnya bauran, alias campur sari. Karena, jika Thailand hanya punya sangat sedikit tambang nikel dan lithium, Indonesia terbesar di dunia. Thailand tidak punya sawit, Indonesia terbesar dunia,” ujar Yannes.

    (rgr/din)

  • Mantan Wali Kota Bandung Yana Sudah Bebas Bersyarat: Sejak 13 Juni 2025 – Page 3

    Mantan Wali Kota Bandung Yana Sudah Bebas Bersyarat: Sejak 13 Juni 2025 – Page 3

    Adapun, mengenai perkaranya, majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, Rabu, 13 Desember 2023, menjatuhkan vonis empat tahun penjara kepada Yana Mulyana dalam perkara suap pengadaan CCTV Bandung Smart City.

    Selain hukuman pidana, hakim dalam sidang putusan di Pengadilan Tipikor Bandung, juga menghukum Yana Mulyana membayar denda sebesar Rp200 juta subsider tiga bulan penjara.

    Hakim Ketua, Hera Kartiningsih, dalam amar putusannya menyatakan Yana Mulyana terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi menerima gratifikasi dalam kasus proyek pengadaan CCTV pada Dinas Perhubungan Kota Bandung.

    “Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama empat tahun dan denda sejumlah Rp200 juta dengan ketentuan apabila tidak dibayar diganti pidana hukuman tiga bulan,” kata Kartiningsih.

    Majelis hakim menyatakan Yana Mulyana terbukti menerima gratifikasi berupa uang dan fasilitas ke Thailand dari Benny selaku Direktur PT Sarana Mitra Adiguna (SMA), Andreas Guntoro selaku Vertical Slution Manager PT SMA, dan Sony Setiadi selaku Direktur PT Citra Jelajah Informatika (CIFO).

  • Wilayah Thailand Ini Ditetapkan Zona Wabah Rabies, Pergerakan Hewan Dibatasi

    Wilayah Thailand Ini Ditetapkan Zona Wabah Rabies, Pergerakan Hewan Dibatasi

    Jakarta

    Departemen Pengembangan Peternakan menetapkan sebagian wilayah Bangkok dan Samut Prakan sebagai zona wabah rabies, serta memberlakukan larangan pergerakan anjing, kucing, dan mamalia lain selama 30 hari.

    Perintah ini dikeluarkan setelah kasus rabies terdeteksi di Kecamatan Nong Bon, Distrik Prawet, Bangkok. Aturan berlaku mulai 9 September hingga 8 Oktober, dengan wabah diklasifikasikan sebagai ancaman serius yang dapat menyebar ke manusia, anjing, kucing, sapi, kerbau, dan mamalia lainnya.

    Dikutip dari National Thailand, zona epidemi meliputi Nong Bon di Distrik Prawet, dengan batas wilayah sebagai berikut:

    Utara: Thap Chang, Distrik Saphan Sung, BangkokSelatan: Bang Kaeo, Distrik Bang Phli, Samut PrakanTimur: Racha Thewa, Distrik Bang Phli, Samut PrakanBarat: Bang Chak, Distrik Phra Khanong, Bangkok

    Sebagai langkah pengendalian, pemerintah melarang perpindahan anjing, kucing, maupun bangkainya masuk atau keluar dari zona epidemi tanpa izin tertulis dari dokter hewan berwenang. Pemilik hewan juga diwajibkan melaporkan apabila ada hewan yang sakit dalam waktu 12 jam setelah gejala muncul.

    Bangkai hewan yang mati tidak boleh dipindahkan sembarangan, melainkan harus tetap berada di lokasi kematiannya hingga dilaporkan dan ditangani oleh petugas veteriner. Selain itu, para pemilik hewan diwajibkan menaati seluruh instruksi yang dikeluarkan oleh dokter hewan resmi.

    Siapa pun yang melanggar atau tidak mematuhi aturan ini dapat dikenakan sanksi tegas berupa hukuman penjara hingga dua tahun, denda maksimal 40.000 baht atau sekitar Rp 20 juta, atau keduanya.

    Sementara itu, pemerintah juga menetapkan daerah berisiko tinggi dalam status waspada. Unit pengendalian rabies Kantor Kesehatan Hewan Masyarakat Bangkok juga telah mengeluarkan peringatan setelah hewan yang terkena rabies ditemukan di Chalerm Phrakiat Rama 9 Soi 49, kecamatan Nong Bon, distrik Prawet, Bangkok.

    Warga di area tersebut dan masyarakat sekitar dalam radius lima kilometer diimbau untuk sangat berhati-hati. Zona berisiko tinggi meliputi:

    Nong Bon, distrik Prawet, BangkokDok Mai, distrik Prawet, BangkokPrawet, distrik Prawet, BangkokDi Nut, distrik Suan Luang, BangkokPhatthanakan, distrik Suan Luang, BangkokThap Chang, distrik Saphan Sung, BangkokLat Krabang, distrik Lat Krabang, BangkokBang Na Nuea, distrik Bang Na, BangkokBang Chak, distrik Phra Khanong, BangkokBang Kaeo, distrik Bang Phli, Samut PrakanRacha Thewa, distrik Bang Phli, Samut Prakan

    Pihak berwenang sangat menyarankan penduduk untuk menghindari kontak dengan hewan liar di area ini.

    (suc/suc)

  • Thaksin Shinawatra Dihukum karena Kasus Korupsi di Thailand, Prabowo Malah Menjadikannya Penasihat Danantara

    Thaksin Shinawatra Dihukum karena Kasus Korupsi di Thailand, Prabowo Malah Menjadikannya Penasihat Danantara

    Fajar.co.id, Jakarta — Sorotan tajam publik kini tertuju ke Danantara. Pasalnya, Penasihat lembaga bentukan Presiden Prabowo itu ternyata sudah lama menjalani tahanan karena kasus korupsi namun dia mantan PM Thailand itu menjalani tahanan di rumah sakit.

    Melansir CNN, Mahkamah Agung Thailand pada Selasa 9 September 2025 memutuskan bahwa mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra harus menjalani hukuman satu tahun penjara karena penahanannya di sayap VIP sebuah rumah sakit sebagai pengganti penjara melanggar hukum.

    Majelis hakim yang terdiri dari lima hakim menegaskan bahwa tanggung jawab atas lamanya waktu tinggal Thaksin di rumah sakit tidak sepenuhnya berada di tangan para dokter dan bahwa taipan kontroversial itu sengaja memperpanjang masa tinggalnya di rumah sakit.

    Pengadilan memerintahkan penerbitan surat perintah untuk membawa Thaksin ke Penjara Bangkok.

    Merujuk sejumlah foto yang beredar Thaksin terlihat di pengadilan melepas jaketnya dan masuk ke dalam mobil van departemen pemasyarakatan. Seorang saksi kemudian mengonfirmasi bahwa ia telah tiba di penjara.

    Pengadilan memerintahkan penerbitan surat perintah untuk membawa Thaksin ke Penjara Bangkok.

    Thaksin terlihat di pengadilan melepas jaketnya dan masuk ke dalam mobil van departemen pemasyarakatan. Seorang saksi kemudian mengonfirmasi bahwa ia telah tiba di penjara.

    Pria berusia 76 tahun itu dijatuhi hukuman 8 tahun penjara atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan setelah kembali ke negara itu pada Agustus 2023 setelah bertahun-tahun hidup dalam pengasingan.

  • Setelah Jepang, QRIS Bakal Disiapkan Meluncur di China

    Setelah Jepang, QRIS Bakal Disiapkan Meluncur di China

    Jakarta

    Kabar gembira bagi yang suka jalan-jalan ke luar negeri! Setelah Jepang, Indonesia berencana menggandeng China agar aktivitas transaksi di negara Tirai Bambu itu bisa menggunakan QRIS.

    QRIS bakal hadir di China setelah Bank Indonesia (BI) bersama dengan People’s Bank of China (PBoC) memperkuat penggunaan mata uang lokal (Local Currency Transaction/LCT) dalam perdagangan dan investasi bilateral kedua negara.

    Melalui penguatan ini juga lah pengguna QRIS asal Indonesia nantinya bisa bertransaksi di Negeri Tirai Bambu.

    “Sinergi Bank Indonesia dan People’s Bank of China menghadirkan inovasi nyata lewat Local Currency Transaction dan segera menyusul QRIS antarnegara,” ujar BI dalam unggahan Instagram @bank_indonesia, Sabtu (13/9/2025).

    Menurut BI skema ini memberi manfaat nyata bagi pelaku usaha dan masyarakat dengan transaksi yang lebih efisien, biaya konversi lebih rendah, serta dukungan pada stabilitas keuangan.

    “Melalui kerja sama ini transaksi lintas negara Indonesia-Tiongkok jadi lebih efisien, praktis, dan aman. Mulai dari perdagangan, investasi, sampai belanja sehari-hari akan berjalan lebih lancar!” terang BI.

    “Momentum ini bukan sebatas kemajuan teknologi, tapi juga tentang #BeriMakna memperkuat Rupiah dan membuka peluang baru bagi perekonomian nasional,” tambah BI.

    Terkait penggunaan QRIS antarnegara Indonesia dengan China, hingga September 2025 ini statusnya masih dalam tahap uji coba terbatas (sandbox).

    Di mana jika sudah beroperasi nanti, warga Indonesia dapat dengan mudah berbelanja di China dengan QRIS, begitu juga sebaliknya.

    QRIS di Jepang

    Sebelumnya Bank Indonesia (BI) secara resmi telah meluncurkan QRIS Lintas Negara dengan Jepang. Implementasi ini memungkinkan wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Jepang, maupun sebaliknya, bertransaksi cukup dengan ponsel masing-masing tanpa perlu menukar mata uang.

    Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kerja sama ini akan memberikan kemudahan bagi wisatawan kedua negara. Pasalnya, sekitar 500 ribu pelancong dari Indonesia dan Jepang setiap tahun kini bisa membayar langsung menggunakan QR.

    “Mereka tidak membutuhkan rupiah. Apa yang mereka butuhkan? Hanya smartphone. Ke Okachimachi, ke Shinjuku, ke Shibuya, ke mana pun, ke restoran, cukup gunakan QR. Mulai hari ini QR sudah diimplementasikan dan diterima cross-border di Jepang,” kata Perry dalam acara High Level Campaign LCT & Launching QRIS Cross Border Indonesia-Jepang yang disiarkan YouTube BI, Senin (25/8/2025).

    Peresmian penggunaan QRIS di Jepang sebenarnya telah dilakukan pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan HUT ke-80 RI. Namun, implementasi transaksinya baru efektif dimulai pada akhir bulan itu. Tidak hanya di Jepang, QRIS antaranegara saat ini juga telah digunakan di Thailand, Malaysia, dan Singapura.

    (igo/hns)

  • Setelah Jepang, QRIS Bakal Disiapkan Meluncur di China

    Setelah Jepang, QRIS Bakal Disiapkan Meluncur di China

    Jakarta

    Kabar gembira bagi yang suka jalan-jalan ke luar negeri! Setelah Jepang, Indonesia berencana menggandeng China agar aktivitas transaksi di negara Tirai Bambu itu bisa menggunakan QRIS.

    QRIS bakal hadir di China setelah Bank Indonesia (BI) bersama dengan People’s Bank of China (PBoC) memperkuat penggunaan mata uang lokal (Local Currency Transaction/LCT) dalam perdagangan dan investasi bilateral kedua negara.

    Melalui penguatan ini juga lah pengguna QRIS asal Indonesia nantinya bisa bertransaksi di Negeri Tirai Bambu.

    “Sinergi Bank Indonesia dan People’s Bank of China menghadirkan inovasi nyata lewat Local Currency Transaction dan segera menyusul QRIS antarnegara,” ujar BI dalam unggahan Instagram @bank_indonesia, Sabtu (13/9/2025).

    Menurut BI skema ini memberi manfaat nyata bagi pelaku usaha dan masyarakat dengan transaksi yang lebih efisien, biaya konversi lebih rendah, serta dukungan pada stabilitas keuangan.

    “Melalui kerja sama ini transaksi lintas negara Indonesia-Tiongkok jadi lebih efisien, praktis, dan aman. Mulai dari perdagangan, investasi, sampai belanja sehari-hari akan berjalan lebih lancar!” terang BI.

    “Momentum ini bukan sebatas kemajuan teknologi, tapi juga tentang #BeriMakna memperkuat Rupiah dan membuka peluang baru bagi perekonomian nasional,” tambah BI.

    Terkait penggunaan QRIS antarnegara Indonesia dengan China, hingga September 2025 ini statusnya masih dalam tahap uji coba terbatas (sandbox).

    Di mana jika sudah beroperasi nanti, warga Indonesia dapat dengan mudah berbelanja di China dengan QRIS, begitu juga sebaliknya.

    QRIS di Jepang

    Sebelumnya Bank Indonesia (BI) secara resmi telah meluncurkan QRIS Lintas Negara dengan Jepang. Implementasi ini memungkinkan wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Jepang, maupun sebaliknya, bertransaksi cukup dengan ponsel masing-masing tanpa perlu menukar mata uang.

    Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kerja sama ini akan memberikan kemudahan bagi wisatawan kedua negara. Pasalnya, sekitar 500 ribu pelancong dari Indonesia dan Jepang setiap tahun kini bisa membayar langsung menggunakan QR.

    “Mereka tidak membutuhkan rupiah. Apa yang mereka butuhkan? Hanya smartphone. Ke Okachimachi, ke Shinjuku, ke Shibuya, ke mana pun, ke restoran, cukup gunakan QR. Mulai hari ini QR sudah diimplementasikan dan diterima cross-border di Jepang,” kata Perry dalam acara High Level Campaign LCT & Launching QRIS Cross Border Indonesia-Jepang yang disiarkan YouTube BI, Senin (25/8/2025).

    Peresmian penggunaan QRIS di Jepang sebenarnya telah dilakukan pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan HUT ke-80 RI. Namun, implementasi transaksinya baru efektif dimulai pada akhir bulan itu. Tidak hanya di Jepang, QRIS antaranegara saat ini juga telah digunakan di Thailand, Malaysia, dan Singapura.

    (igo/hns)

  • Warning dari Bangkok, Kasus Rabies Lagi ‘Ngamuk’! Ini Pesan untuk Wisatawan

    Warning dari Bangkok, Kasus Rabies Lagi ‘Ngamuk’! Ini Pesan untuk Wisatawan

    Jakarta

    Pemerintah Kota Bangkok mengeluarkan peringatan rabies untuk sejumlah wilayah di ibu kota Thailand, salah satu destinasi wisata utama dunia.

    Dalam pengumuman pada 12 September, pihak berwenang menyatakan anjing liar terkonfirmasi rabies ditemukan di 11 distrik Bangkok serta di wilayah sekitar Samut Prakan. Warga dan wisatawan diminta menghindari kontak dengan hewan tersebut.

    “Jika digigit, dicakar, atau melakukan kontak dekat dengan anjing yang diduga rabies, segera cari pertolongan medis untuk mendapatkan vaksinasi pencegahan,” demikian imbauan resmi pemerintah.

    Hingga kini, anjing yang terinfeksi rabies telah ditemukan di sedikitnya tiga lokasi di Bangkok. Otoritas juga meminta masyarakat segera melaporkan jika menemukan anjing atau kucing mati, maupun dugaan kasus infeksi pada manusia.

    Stasiun penyiaran pemerintah Thai PBS melaporkan belum ada kasus infeksi rabies pada manusia di Bangkok. Namun, sepanjang tahun ini, tujuh orang dilaporkan meninggal akibat rabies di enam provinsi lain di Thailand.

    Sebagai langkah pengendalian, Departemen Peternakan Thailand menetapkan Bangkok dan Samut Prakan sebagai zona pengawasan penyakit menular sementara hingga 8 Oktober mendatang.

    Thailand sangat bergantung pada sektor pariwisata yang menyumbang sekitar 12 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyediakan 20 persen lapangan kerja nasional. Menurut data resmi, jumlah wisatawan mancanegara tahun ini mencapai 22,4 juta orang, turun 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    (naf/naf)

  • Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        13 September 2025

    Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras Nasional 13 September 2025

    Mentan: Jika Tidak Ada Aral Melintang, 3 Bulan Lagi Indonesia Swasembada Beras
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah saat ini tengah menjalankan transformasi besar di sektor pertanian dari tradisional menuju modern.
    Dia menyebutkan, transformasi itu mulai membuahkan hasil, yakni Indonesia sedang menuju swasembada beras.
    “Insyaallah dalam tiga bulan ke depan, bila tidak ada aral melintang, kami bisa umumkan bahwa Indonesia sudah swasembada (beras),” tuturnya dalam Upacara Rapat Senat Terbuka Dies Natalis Ke-69 Universitas Hasanuddin (Unhas) pada Sabtu (13/9/2025).
    Amran pun memaparkan upaya konkret yang dilakukan pemerintah untuk mendongkrak produktivitas nasional. 
    Beberapa upaya itu antara lain adalah program cetak sawah, perbaikan irigasi, serta program peningkatan kesejahteraan petani.
    “Ini adalah transformasi besar-besaran untuk mewujudkan pertanian yang sehat dan berkeadilan,” jelasnya.
    Hasil dari transformasi itu sudah dirasakan petani dengan nilai tukar petani (NTP) naik menjadi 123,57 persen.
    “Petani kini lebih sejahtera. Bahkan, laporan dari daerah menyebut petani kini lebih bahagia,” ujarnya.
    Amran menegaskan, pemerintah berkomitmen menghadirkan ekonomi yang berkeadilan, termasuk melakukan penindakan tegas terhadap mafia pangan.
    “Satu kata, tindak tegas. Kita tidak boleh kompromi terhadap praktik curang yang merugikan petani,” tegasnya.
    Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, potensi produksi beras pada Januari-Oktober 2025 mencapai 31,04 juta ton.
    Estimasi produksi beras Indonesia itu sejalan dengan proyeksi dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) yang menyebutkan, produksi beras Indonesia musim tanam 2024/2025 akan mencapai 34,6 juta ton.
    Capaian itu menempatkan Indonesia sebagai negara dengan produksi beras tertiggi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) atau melampaui Thailand dan Vietnam.
    Badan Pangan Dunia (FAO) memprediksi produksi beras Indonesia tembus 35,6 juta ton pada 2025. Jumlah itu menempatkan Indonesia sebagai produsen beras dengan kenaikan tertinggi ke-2 setelah Brasil pada 2025.
    Amran yang juga merupakan Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unhas itu menyampaikan pesan khusus bagi almamater tercinta yang telah menjadi tempat ia menimba ilmu dan membentuk karakter kepemimpinannya. 
    Amran pun mengajak Unhas terus melahirkan generasi unggul yang siap menghadapi tantangan bangsa.
    Amran juga mengimbau kepada seluruh dosen untuk mendidik generasi muda agar memiliki kualitas luar biasa, bahkan secara eksponensial. 
    “Karena mereka inilah yang kelak akan menggantikan kita dan meneruskan perjuangan Republik Indonesia,” katanya. 
    Selain itu, dia menekankan bahwa Unhas memiliki peran strategis dalam menyiapkan generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan bangsa, termasuk di sektor pangan. 
    Amran juga mengingatkan generasi muda untuk tidak takut menghadapi tekanan. 
    “Pak Rektor, lakukan tekanan terhadap kampus yang kita cintai. Tekanan yang tinggi adalah berlian. Dia lahir dari 3.500 derajat Celcius, makanya jadi berlian,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Petaka Baru di Thailand, Wabah Rabies Meluas di Bangkok! Warga Diimbau Waspada

    Petaka Baru di Thailand, Wabah Rabies Meluas di Bangkok! Warga Diimbau Waspada

    Jakarta

    Departemen Peternakan Thailand menetapkan sebagian wilayah Bangkok dan Samut Prakan sebagai zona epidemik sementara. Hal ini dipicu oleh wabah rabies yang melanda.

    Dikutip dari laman Straits Times, otoritas memberlakukan larangan pergerakan anjing, kucing, dan mamalia lain selama 30 hari. Perintah yang berlaku mulai 9 September hingga 8 Oktober 2025 ini dikeluarkan setelah kasus rabies terdeteksi di Nong Bon, Distrik Prawet, Bangkok.

    Wabah tersebut telah diklasifikasikan sebagai ancaman kesehatan serius yang bisa menyebar ke manusia, anjing, kucing, sapi, kerbau, dan mamalia lainnya.

    Zona epidemi meliputi Nong Bon di distrik Prawet, yang berbatasan dengan Thap Chang, Bang Kaeo, Racha Thewa, dan Bang Chak.

    Pihak berwenang telah menerapkan tindakan yang ketat, seperti pembatasan pergerakan hewan dan bangkai, serta pelaporan wajib terhadap hewan yang sakit.

    Anjing, kucing, beserta bangkainya tidak boleh dipindahkan masuk atau keluar dari area yang dinyatakan tanpa izin tertulis dari dokter hewan berwenang. Pemilik harus melaporkan hewan yang sakit kepada pihak berwenang dalam waktu 12 jam. Hewan yang mati harus dibiarkan di tempat kematiannya sampai laporan disampaikan kepada petugas veteriner.

    Semua perintah yang dikeluarkan oleh dokter hewan resmi harus dipatuhi oleh para pemilik hewan. Bagi yang melanggar, maka bisa dikenakan hukuman hingga dua tahun penjara, denda tidak melebihi 40.000 baht atau sekitar Rp 20,6 juta, atau keduanya.

    Sementara, unit pengendalian rabies di Bangkok Veterinary Public Health Office juga telah mengeluarkan peringatan setelah hewan yang terkena rabies ditemukan di Chalerm Phrakiat Rama 9 Soi, Nong Bon. Para warga di wilayah tersebut dan masyarakat sekitar dalam radius 5 km diimbau untuk sangat berhati-hati.

    Tak hanya Nong Bon, beberapa zona berisiko tinggi lainnya antara lain Dok Mai dan Prawet, On Nut dan Phatthaakan di distrik Suan Luang, Thap Chang, Lat Krabang, Bang Na Nuea, dan Bang Chak.

    Bang Kaeo dan Racha Thewa di Samut Prakan juga dianggap sebagai zona berisiko tinggi.

    Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk menghindari sentuhan dengan hewan liar. Jika terkena gigitan atau cakaran, maka segera cuci luka dengan sabun dan air, serta segera mendapat vaksinasi rabies di rumah sakit.

    Bagi orang yang melihat hewan rabies dengan tanda-tanda seperti gelisah, menggigit tanpa sebab, kaku, mengeluarkan air liur atau menjulurkan lidah harus melaporkannya kepada pihak berwenang di Bangkok.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/naf)