Negara: Thailand

  • IEU-CEPA Diteken Hari Ini, Mobil Eropa dan 96% Barang Bebas Tarif Masuk RI

    IEU-CEPA Diteken Hari Ini, Mobil Eropa dan 96% Barang Bebas Tarif Masuk RI

    Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia dan Uni Eropa (UE) telah menyepakati pembebasan tarif impor atau menurunkannya hampir ke 0% untuk hampir semua barang lewat Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

    Melansir Bloomberg, Selasa (23/9/2025), kesepakatan dagang tersebut akan menghapus tarif hingga nol untuk 96% barang yang diekspor UE ke Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun. Langkah ini diperkirakan akan meningkatkan ekspor UE ke Indonesia setidaknya sebesar 30%, atau sekitar €3 miliar.

    Tarif untuk mobil buatan UE akan diturunkan dari 50% menjadi 0% dalam 5 tahun, sementara bea untuk mesin dan peralatan elektronik akan turun dari 30% menjadi 0% dalam waktu dekat. Produk pertanian dan makanan juga akan memperoleh manfaat dari liberalisasi perdagangan ini.

    Kesepakatan dagang ini juga akan menghapus perizinan dan pembatasan lainnya terkait bahan kimia yang diekspor dari UE. Di sisi lain, UE akan memperoleh perlakuan preferensial untuk bea atas ekspor bahan mentah Indonesia yang telah melewati tahap pertama pengolahan. Namun, kesepakatan ini tidak akan mengubah larangan Indonesia terhadap ekspor bijih nikel ke UE, yang masih menjadi sengketa antara kedua pihak di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

    Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maros Sefcovic mengatakan, sekitar €600 juta (US$700 juta) bea masuk akan dihemat oleh eksportir Eropa sebagai hasil dari perjanjian dagang ini.

    “Kami benar-benar membuka babak baru yang sangat besar,” kata Sefcovic dalam wawancara bersama Bloomberg News.

    “Perdagangan kami dengan Indonesia selama ini jauh di bawah potensi,” ujarnya, mengingat bahwa ekonomi Indonesia lebih besar dibandingkan gabungan ekonomi Vietnam, Filipina, dan Thailand.

    Kesepakatan dengan Indonesia akan memainkan peran penting dalam upaya UE untuk mendiversifikasi rantai pasoknya, terutama dalam hal bahan baku, serta membuka pasar baru di tengah kebijakan tarif sebesar 15% yang dikenakan Amerika Serikat (AS) terhadap sebagian besar produk ekspor UE.

    Indonesia merupakan mitra penting bagi UE, dengan ekonomi yang sedang tumbuh dan jumlah konsumen mencapai 300 juta jiwa. Namun, hubungan bilateral sempat tegang karena regulasi deforestasi UE yang bertujuan memerangi penebangan hutan di luar negeri, terutama untuk membuka lahan kelapa sawit dan kopi. Indonesia menjadi salah satu pengkritik paling vokal terhadap aturan ini.

    IEU-CEPA tidak akan memengaruhi penerapan aturan deforestasi terhadap Indonesia, tetapi isu ini telah dibahas selama proses negosiasi. Sefcovic mengatakan bahwa perjanjian ini akan menciptakan platform untuk membantu perusahaan Indonesia, terutama eksportir kecil, dalam memenuhi kewajiban-kewajiban yang disyaratkan Uni Eropa.

    Kesepakatan ini masih membutuhkan persetujuan dari negara-negara anggota UE dan Parlemen Eropa, serta legislatif Indonesia, sebelum resmi diberlakukan.

    Sefcovic menyebut, kesepakatan ini sebagai kerangka kerja yang sangat jelas yang akan mendorong perdagangan dan menciptakan peluang bagi kedua belah pihak.

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto direncanakan akan menerima kunjungan kerja Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maros Sefcovic pada 22 – 23 September 2025 dengan agenda utama untuk mengumumkan dan melaksanakan penandatanganan penyelesaian substansial Perundingan IEU-CEPA.

    “Setelah menginjak 9 tahun masa perundingan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Perjanjian IEU-CEPA akhirnya berhasil mencapai kesepakatan. Pencapaian bersejarah ini bukan hanya menjadi tonggak penting dalam hubungan ekonomi kedua pihak, tetapi juga menegaskan keberhasilan upaya dalam membuka peluang besar bagi kerja sama yang lebih adil, setara, dan berkelanjutan,” ujar Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto melalui siaran pers, Senin (22/9/2025).

    Lewat kesepakatan IEU-CEPA, 80% ekspor Indonesia ke UE akan menikmati tarif 0%. Komoditas unggulan seperti produk padat karya (alas kaki, tekstil, garmen), minyak sawit, perikanan, serta sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik juga akan mendapat perlakuan preferensial yang lebih adil. Melalui kerja sama tersebut, perdagangan Indonesia dan Uni Eropa diharapkan dapat meningkat hingga dua kali lipat pada 5 tahun mendatang.

    “Kesepakatan ini memiliki nilai strategis yang tinggi karena tidak hanya menghadirkan keuntungan nyata bagi pelaku usaha di Indonesia maupun Eropa, tetapi juga memperkuat komitmen terhadap praktik keberlanjutan yang kini menjadi fokus utama kebijakan Uni Eropa. Melalui kerja sama ini, Indonesia diharapkan dapat kian menegaskan peran aktifnya dalam perdagangan global yang berkelanjutan,” jelas Haryo.

  • AS-Indonesia jadi perkawinan campuran terbanyak di Jakarta

    AS-Indonesia jadi perkawinan campuran terbanyak di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mencatat perkawinan campuran antara istri warga negara Indonesia (WNI) dan suami warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat paling banyak dilaporkan sejak tahun 2020 hingga Agustus 2025.

    Kepala Bidang Pencatatan Sipil Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta, Witri Yenny, dalam Podcast Jawara bertema “Dari Pelaminan Ke Catatan Sipil: Perkawinan Lintas Negara” yang dipantau di Jakarta, Selasa menyebutkan jumlah pasangan yang melakukan perkawinan campuran antara pria AS dengan wanita Indonesia berjumlah 158 pasangan.

    Kemudian, pria asal Singapura dengan wanita Indonesia berjumlah 132 pasangan, diikuti Jerman-Indonesia (120 pasangan).

    Lalu, China-Indonesia (113 pasangan), Australia-Indonesia (103 pasangan), Malaysia-Indonesia (99), Jepang-Indonesia (90), Belanda-Indonesia (90), Inggris-Indonesia (84), dan Korea Selatan-Indonesia (55).

    Sementara itu, pernikahan campuran antara pria Indonesia dengan perempuan luar negeri, yang terbanyak yakni dengan Singapura dengan total 58 pasangan.

    “Kalau yang suami WNI, istri WNA, itu berbeda, lebih banyak disukai itu yang dari Singapura,” ujar Witri.

    Kemudian, Indonesia-China (53 pasangan), Indonesia-Jepang (47), Indonesia-Malaysia (41), Indonesia-Korea Selatan (36), Indonesia-Australia (22), Indonesia-Filipina (22), Indonesia-Thailand (18), Indonesia-Vietnam (17), dan Indonesia-India (16).

    Adapun total jumlah perkawinan campuran yang dilaporkan ke Dinas Dukcapil DKI Jakarta sebanyak 1.952 pelaporan perkawinan campuran sejak tahun 2020 hingga Agustus 2025.

    “Yang rata-rata itu dari tahun 2020 sampai 2025 itu sekitar 250- 300 pasangan per tahunnya,” kata Witri.

    Adapun perkawinan campuran diatur dalam pasal 57 sampai pasal 62 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. Ini merupakan perkawinan antara dua orang antara warga negara Indonesia dan warga negara asing (WNA).

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Korsel Warning Bisa Jatuh dalam Krisis Bak 1997, Ada Apa?

    Korsel Warning Bisa Jatuh dalam Krisis Bak 1997, Ada Apa?

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Korea Selatan (Korsel) Lee Jae Myung menyatakan bahwa ekonomi negaranya bisa jatuh ke dalam krisis yang menyaingi krisis 1997. Ini jika pemerintah menerima tuntutan Amerika Serikat (AS) dalam perundingan perdagangan yang kini macet, tanpa adanya perlindungan pada dalam negeri.

    Hal ini disampaikan dalam wawancara dengan Reuters, Senin (22/9/2025). Seoul dan Washington secara lisan telah menyepakati perjanjian perdagangan pada bulan Juli, di mana AS akan menurunkan tarif Presiden Donald Trump atas barang-barang Korsel sebagai imbalan atas investasi senilai US$ 350 miliar (sekitar Rp 5.811 triliun) dari Negeri Ginseng.

    Namun, Lee mengatakan bahwa kedua negara belum menuangkan kesepakatan itu ke dalam dokumen resmi yang mengikat. Karena adanya perselisihan tentang bagaimana investasi tersebut akan ditangani.

    “Tanpa currency swap (pertukaran mata uang), jika kita harus menarik US$ 350 miliar seperti yang diminta AS dan menginvestasikan semuanya dalam bentuk tunai di AS, Korsel akan menghadapi situasi seperti yang terjadi pada krisis keuangan 1997,” katanya melalui seorang penerjemah.

    Dalam sebuah wawancara di kantornya pada hari Jumat, Lee juga berbicara tentang penggerebekan imigrasi besar-besaran AS yang menahan ratusan warga Korea. Termasuk hubungan Seoul dengan Korea Utara (Korut), China, dan Rusia.

    Perundingan perdagangan dan pertahanan dengan AS, sekutu militer dan mitra ekonomi utama Korsel, membayangi kunjungan Lee hari ini ke New York. Di mana ia akan berpidato di Majelis Umum PBB dan menjadi Presiden Korsel pertama yang memimpin pertemuan Dewan Keamanan.

    Skandal Hyundai

    Bulan ini, pemerintahan Trump mengguncang Korsel dengan penangkapan lebih dari 300 pekerja warga negaranya di sebuah pabrik baterai Hyundai Motor di Georgia, AS. Pejabat federal AS menuduh mereka melakukan pelanggaran imigrasi.

    Lee mengatakan bahwa warga Korsel secara alami marah dengan perlakuan “kasar” terhadap para pekerja, di mana pemerintahan Trump mempublikasikan foto mereka dalam belenggu. Korsel telah memperingatkan bahwa hal itu dapat membuat perusahaan khawatir untuk berinvestasi di Amerika Serikat.

    Namun, dia mengatakan penggerebekan itu tidak akan merusak aliansi bilateral, memuji Trump karena menawarkan untuk membiarkan para pekerja tinggal. Lee mengatakan dia tidak percaya itu diarahkan oleh Trump, melainkan akibat dari penegakan hukum yang terlalu bersemangat.

    “Saya tidak percaya ini disengaja, dan AS telah meminta maaf atas insiden ini, dan kami telah sepakat untuk mencari langkah-langkah yang masuk akal dalam hal ini dan kami sedang mengerjakannya,” katanya.

    Sementara itu di New York, Kantor Lee mengatakan tidak ada rencana baginya untuk bertemu Trump. Bahwa perundingan perdagangan tidak ada dalam agenda kunjungan tersebut.

    Kata AS

    Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan Korsel harus mengikuti kesepakatan Jepang dengan AS. Dia mengatakan Seoul harus menerima kesepakatan itu atau membayar tarif, menggunakan penggambaran pemerintahan Trump tentang pemerintah asing yang membayar pungutan, padahal pungutan tersebut justru dibayar oleh importir AS.

    Lee, ketika ditanya apakah dia akan mundur dari kesepakatan itu, mengatakan bahwa dia yakin antara sekutu dekat, kedua negara akan dapat mempertahankan rasionalitas minimum. Korsel sendiri memang telah mengusulkan jalur currency swap dengan AS untuk mengurangi guncangan investasi terhadap pasar lokal untuk mata uang won. 

    “Korea Selatan berbeda dari Jepang, yang mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS pada bulan Juli. Tokyo memiliki cadangan devisa lebih dari dua kali lipat dari Korea Selatan yang sebesar US$ 410 miliar (sekitar Rp 6.814 triliun), mata uang internasional yen dan jalur swap dengan Amerika Serikat,” kata Lee.

    Seoul dan Washington telah menyatakan secara tertulis bahwa setiap proyek investasi harus layak secara komersial. Tetapi menyusun rinciannya terbukti sulit.

    “Mencapai kesepakatan terperinci yang menjamin kelayakan komersial kini menjadi tugas utama-namun juga tetap menjadi hambatan terbesar,” tutur Lee.

    “Proposal selama perundingan tingkat kerja tidak memberikan jaminan kelayakan komersial, sehingga sulit untuk menjembatani kesenjangan,”tambahnya.

    Trump mengatakan bahwa investasi akan “dipilih” olehnya dan dikendalikan oleh AS. Ini berarti Washington akan memiliki kebijaksanaan atas di mana uang itu akan diinvestasikan.

    Namun, penasihat kebijakan Lee, Kim Yong Beom, mengatakan pada bulan Juli bahwa Korsel telah menambahkan mekanisme pengaman untuk mengurangi risiko pembiayaan. Termasuk mendukung proyek-proyek yang layak secara komersial daripada memberikan dukungan keuangan tanpa syarat.

    Lee mengatakan Korsel dan AS tidak setuju untuk meningkatkan kontribusi Seoul terhadap pertahanannya sendiri, yang didukung oleh 28.500 tentara AS di semenanjung Korea. Tetapi Washington ingin menjaga perundingan keamanan dan perdagangan tetap terpisah.

    “Kita harus mengakhiri situasi tidak stabil ini sesegera mungkin,” katanya, ketika ditanya apakah perundingan bisa berlanjut hingga tahun depan.

    Krisis Korea 1997

    Sebelumnya di 1991, mata uang Korea Won, terdepresiasi secara signifikan dan anjlok ke titik terendah sepanjang masa, yaitu 1.995 won terhadap dolar AS. Lonjakan produk domestik bruto (PDB) per kapita dari hanya US$94 pada tahun 1961 menjadi lebih dari US$10.000 pada pertengahan 1990-an, terhenti mendadak pada tahun 1997.

    Resesi besar muncul dipicu oleh jatuhnya mata uang Thailand bath terhadap dolar AS. Korsel menghadapi pukulan finansial yang parah akibat hilangnya kredibilitas karena investor asing menarik uang mereka dari Korea.

    Di antara segudang faktor yang berkontribusi, penyebab utama gejolak keuangan nasional adalah meningkatnya defisit transaksi berjalan, kebijakan nilai tukar pemerintah, konglomerat Korea yang terlilit utang, dan bank-bank yang bergantung pada pinjaman luar negeri jangka pendek. Bisnis dan lembaga pemberi pinjaman yang terlalu percaya diri, termahjakan oleh pinjaman jangka pendek dari kreditor asing, terpapar risiko nilai tukar mata uang asing.

    Kebijakan suku bunga tetap pemerintah, yang seharusnya menjaga nilai tukar won Korea terhadap dolar dalam kisaran tertentu untuk menghindari volatilitas ekstrem, gagal menahan arus keluar modal secara tiba-tiba akibat hilangnya kepercayaan investor asing. Runtuhnya patokan won Korea terhadap dolar mengakibatkan depresiasi nilai mata uang lokal yang signifikan.

    Situasi ini pada gilirannya berarti pembayaran yang lebih besar dari pihak perusahaan dan perusahaan pinjaman yang terbebani dengan pinjaman luar negeri yang besar. Cadangan devisa pemerintah menyusut, turun dari sekitar US$30 miliar menjadi sekitar US$4 miliar pada Desember 1997, sementara utang luar negeri mencapai US$153 miliar.

    Krisis keuangan ini berdampak luas di seluruh masyarakat Korea, menyebabkan gelombang kebangkrutan di antara perusahaan-perusahaan Korea dari berbagai skala. Bahkan raksasa industri seperti Samsung dan Hyundai terpaksa menerapkan langkah-langkah penghematan, termasuk pengurangan investasi dan PHK yang signifikan, dalam upaya memulihkan perekonomian mereka yang sedang terpuruk.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pameran China-ASEAN dorong kerja sama keuangan hijau-ekonomi digital

    Pameran China-ASEAN dorong kerja sama keuangan hijau-ekonomi digital

    Bangkok (ANTARA) – Pameran China-ASEAN (China-ASEAN Expo) ke-22 berfungsi sebagai sebuah platform bagi para pelaku bisnis ASEAN untuk merasakan secara langsung perkembangan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) yang canggih, dan juga beragam teknologi hijau China.

    Hal ini menginspirasi perusahaan-perusahaan Thailand untuk mengadopsi teknologi AI China, demikian disampaikan seorang bankir Thailand, seraya membidik kerja sama lebih lanjut antara Thailand dan China di bidang keuangan hijau dan ekonomi digital.

    “Pameran tahun ini tidak hanya berbagi kemajuan AI, tetapi juga memicu imajinasi untuk menciptakan bisnis-bisnis baru,” ujar Wakil Presiden Eksekutif bank terkemuka Thailand Kasikornbank Suwat Techawatanawana dalam wawancara baru-baru ini dengan Xinhua.

    Menurut Suwat, China telah membuat kemajuan signifikan di bidang AI, terbukti dari posisinya yang terdepan dalam teknologi robotika dan perangkat AI yang dipamerkan pada ajang tersebut.

    Teknologi-teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi bisnis dan memangkas biaya. Thailand pun semakin tertarik dalam berbagai penerapan AI.

    Sebuah robot mendemonstrasikan keterampilan menghindari rintangan di Pusat Konvensi dan Pameran Internasional Nanning di Nanning, ibu kota Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China selatan, 19 September 2025. (ANTARA/Xinhua/Zhang Ailin)

    Bankir tersebut menyebutkan bahwa Thailand menyoroti delapan provinsi barat di zona “Kota Penuh Pesona” (City of Charm) pada pameran tahun ini, mengundang wisatawan dan profesional bisnis dari China untuk mengeksplorasi potensi pembangunan dan peluang investasi lokal.

    Di saat yang sama, berbagai area ekshibisi pameran untuk perdagangan komoditas, perdagangan jasa, dan kerja sama investasi akan memberikan umpan balik yang berharga bagi para pelaku bisnis guna mengembangkan operasional dan pertukaran ekonomi mereka.

    Menurut bankir tersebut, seiring dengan semakin diakuinya kemajuan China dalam kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) dan panel surya, Kasikornbank siap memberikan dukungan teknis kepada kliennya dan berharap dapat meningkatkan usaha patungan serta kerja sama dengan perusahaan-perusahaan China.

    Suwat yakin bahwa dengan peningkatan Kawasan Perdagangan Bebas China-ASEAN (China-ASEAN Free Trade Area/CAFTA) ke versi 3.0 yang akan datang, industri seperti pangan, produk pertanian, pariwisata, logistik, dan e-commerce digital akan menjadi sektor pertama yang merasakan manfaatnya.

    “CAFTA 3.0 akan menjadi titik awal yang kuat untuk mengembangkan ekonomi digital, e-commerce, ekonomi hijau, dan keberlanjutan, yang pada akhirnya akan mendorong konektivitas di antara usaha kecil dan menengah di seluruh negara partisipan,” ujar Suwat.

    Stan yang memamerkan kendaraan energi baru produksi Liuzhou selama Pameran China-ASEAN ke-22 di Nanning, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China selatan, 20 September 2025. (ANTARA/Xinhua/Hu Qiusi)

    Suwat menambahkan bahwa Kasikornbank berencana untuk menerbitkan pinjaman senilai 200 miliar baht (1 baht = Rp520) untuk keuangan hijau dan akan terus menerbitkan obligasi hijau.

    Dalam ekonomi digital, Kasikornbank mengoperasikan sebuah platform pembayaran yang menghubungkan para pelaku bisnis dan menyadari pentingnya pembayaran lintas perbatasan.

    “Dengan menghubungkan masyarakat dan pelaku bisnis, kami dapat bertindak sebagai pemimpin, pendukung, dan pencocok bisnis, yang mendorong kemajuan dalam waktu dekat,” kata Suwat.

    Sebuah robot humanoid bertinju dengan seorang pengunjung di Pusat Konvensi dan Pameran Internasional Nanning di Nanning, ibu kota Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China selatan, 19 September 2025. (ANTARA/Xinhua/Zhou Tinglu)

    Data resmi menunjukkan bahwa China dan ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar satu sama lain selama beberapa tahun berturut-turut.

    “Dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, saya berharap dapat menyaksikan lebih banyak terobosan dalam teknologi digital dan sentuhan manusia dalam kerja sama ASEAN-China,” ungkap Suwat

    Bankir itu menekankan pentingnya membantu perusahaan memanfaatkan teknologi China secara lebih baik dengan dukungan integrasi tanpa hambatan dari mahadata (big data) dan teknologi lainnya, sekaligus memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah China maupun sektor swasta, termasuk lembaga keuangan, agar pelaku bisnis dan individu dapat mengakses teknologi yang lebih efisien dan terjangkau.

    “Kasikornbank berambisi menjadi bank regional dan jembatan antara perekonomian China, sektor swasta, dan publik, menjaga hubungan baik, serta menciptakan ekosistem ekonomi baru,” kata Suwat.

    Ia menekankan bahwa melalui koordinasi dan pengembangan yang berkelanjutan, masyarakat China dan negara-negara ASEAN pada akhirnya akan mendapatkan manfaat, yang turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi regional.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BYD Siapkan Sealion 6 Buat Jegal Toyota Harrier-Mitsubishi Outlander

    BYD Siapkan Sealion 6 Buat Jegal Toyota Harrier-Mitsubishi Outlander

    Jakarta

    BYD makin agresif di pasar otomotif Jepang. Dalam waktu dekat, BYD bakal meluncurkan Sealion 6 PHEV untuk menjegal penjualan Toyota Harrier hingga Mitsubishi Outlander PHEV.

    BYD berencana untuk mengenalkan mobil berteknologi PHEV (plug-in hybrid) di Jepang mulai Januari 2026. Kabarnya, mobil PHEV pertama BYD yang akan dijual di Jepang itu adalah Sealion 6 atau kalau di China dikenal dengan nama Song Plus. BYD disebut bakal mengumumkan kehadiran Sealion 6 itu pada ajang Japan Mobility Show di Tokyo pada Oktober 2025.

    Diberitakan Car News China, Presiden BYD Jepang Atsuki Tofukuji menyebut peluncuran mobil PHEV itu diharap bisa meningkatkan konsen soal jarak tempuh yang sering dikaitkan dengan mobil listrik. Ia menggambarkan langkah ini juga sekaligus penting untuk memperluas kehadiran BYD di Jepang.

    Langkah BYD ini terbilang berani, mengingat pasar Jepang cukup didominasi mobil domestik. Lebih lagi, segmen PHEV di Jepang didominasi mobil populer sekelas Toyota Harrier dan Mitsubishi Outlander. BYD berupaya keras menjegal laju keduanya dengan kehadiran Sealion 6 tersebut.

    Sejatinya Sealion 6 dianggap kurang kompetitif dari sisi jangkauan dan efisiensi bahan bakar ketimbang para rivalnya itu, BYD bakal menggunakan strategi harga. Di Jepang, mobil PHEV umumnya ditawarkan dengan banderol di atas lima juta yen (di atas Rp 500 jutaan), nah BYD justru berencana menjualnya di bawah ambang harga tersebut. Kabarnya, BYD Sealion 6 PHEV ini bakal dibanderol USD 24.130 atau sekitar Rp 400 jutaan.

    Secara global, mobil PHEV BYD ini mencatatkan pangsa pasar lebih tinggi ketimbang mobil listrik murni. Pada tahun 2024, BYD menjual 4,27 juta kendaraan, di mana 2,48 juta (58 persen) di antaranya disumbang dari PHEV. Sebagai perbandingan pada periode yang sama, mobil listrik BYD terjual sebanyak 1,76 juta unit (41 persen). Di luar Jepang, mobil PHEV BYD ini sudah merambah Eropa dan juga beberapa negara di Asia Tenggara termasuk Thailand, Filipina, dan Singapura.

    (dry/din)

  • RI-Turki buat peta jalan penguatan kerja sama industri

    RI-Turki buat peta jalan penguatan kerja sama industri

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia dan Turki menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat kerja sama komprehensif di sektor industri sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi kedua negara, salah satunya melalui penyusunan peta jalan (roadmap) kerja sama industri strategis.

    ‎‎”Indonesia akan segera menyusun roadmap kerja sama industri Indonesia Turki sebagai panduan strategis untuk memperkuat kolaborasi jangka panjang di berbagai sektor,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pernyataan di Jakarta, Senin.

    ‎Komitmen pembentukan roadmap itu, disepakati saat Menperin Agus Gumiwang melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki, Mehmet Fatih Kacir dalam ajang 12th Annual Teknofest Aerospace and Technology Festival di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Turki, 20 September.

    Pertemuan ini sekaligus menindaklanjuti rangkaian interaksi intensif antara Indonesia dan Turki dalam dua tahun terakhir. Sejak kunjungan kami ke Turki pada Juni 2024, sejumlah perusahaan besar seperti Sanko Holding, Arcelik (KOC Holding), dan Kordsa (Sabanci Holding) menunjukkan minat besar untuk berinvestasi di Indonesia.

    ‎Sebagai informasi, Sanko Holding telah memulai investasi budi daya tuna di Biak, Papua. Menperin berharap Sanko memperluas ke sektor hilirisasi, termasuk pengolahan tuna dan industri pendukung seperti galangan kapal, bahkan terbuka peluang investasi pada proyek energi terbarukan di bidang PLTA.

    ‎Sementara itu, Kordsa yang telah beroperasi di Bogor dengan memproduksi bahan baku ban, tengah mengembangkan riset material komposit dan produk bernilai tambah tinggi untuk ekspor.

    Perusahaan ini telah membangun fasilitas penelitian dan pengembangan pada tahun 2023 dan akan mengembangkan produk komposit, airbag, dan penguat struktur bangunan dengan tujuan ekspor. Menperin mengusulkan agar perusahaan ini mengajukan insentif fiskal berupa super tax deduction untuk litbang.

    ‎Adapun Arcelik, produsen peralatan rumah tangga terbesar kedua di dunia, telah bekerja sama dengan mitra lokal untuk memproduksi mesin cuci di Indonesia dan berencana memperluas produksi lemari es serta pendingin udara. Perusahaan ini bahkan menargetkan Indonesia sebagai basis produksi baru di Asia, sejajar dengan fasilitasnya di Thailand.

    ‎‎“Momentum kerja sama Indonesia dan Turki juga diperkuat melalui pertemuan High-Level Strategic Cooperation Council (HLSC) pada Februari 2025, ketika Presiden RI dan Presiden Turki menandatangani Joint Statement memperingati 75 tahun hubungan diplomatik,” kata Menperin.

    ‎Pertemuan tersebut menghasilkan 12 nota kesepahaman di berbagai sektor, termasuk industri pertahanan, energi, kesehatan, pendidikan tinggi, perdagangan, hingga perindustrian. Khusus di bidang industri, kedua negara telah menyepakati pembentukan Joint Committee for Industrial Cooperation yang mencakup 14 sektor strategis, mulai dari teknologi baterai, kendaraan listrik, tekstil, hingga industri halal.

    ‎“Selain itu, terdapat 10 kesepakatan antarperusahaan, seperti kerja sama antara Pertamina Hulu Energi dan TPAO di sektor migas, kerja sama PT PAL Indonesia dengan TAIS Shipyard untuk pembangunan frigat kelas Istanbul, hingga joint venture antara perusahaan Indonesia dengan Baykar dan Roketsan untuk pendirian fasilitas produksi drone tempur,” kata dia.

    ‎Pada April 2025, Presiden RI Prabowo Subianto kembali melakukan kunjungan kerja ke Turki dengan fokus pada investasi di sektor strategis, khususnya baterai kendaraan listrik, energi terbarukan, industri pertahanan, dan tekstil kelas atas. Kunjungan tersebut juga menghasilkan kesepakatan kolaborasi produksi vaksin serta kerja sama pengembangan drone, misil, dan komunikasi militer.

    ‎Dari sisi bisnis, perusahaan Indonesia seperti Asia Pacific Rayon berhasil menandatangani kontrak ekspor dengan mitra Turki untuk serat viscose senilai jutaan dolar.

    Selanjutnya, pada April 2025, Menperin Agus juga menerima courtesy call dari Duta Besar Turki untuk Indonesia, yang menyepakati penyelenggaraan 1st Joint Committee Meeting pada Juni 2025 dengan deliverables awal berupa pengembangan SDM di kawasan industri, kerja sama techno park, produksi baterai dan EV, serta forum investasi.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Timnas Basket 3×3 Putra Menjalani Pemanasan SEA Games 2025 di Filipina

    Timnas Basket 3×3 Putra Menjalani Pemanasan SEA Games 2025 di Filipina

    JAKARTA – Timnas Basket 3×3 Putra Indonesia mengikuti Manila Challenger 2025 sebagai bagian dari persiapan menyambut SEA Games 2025 di Thailand pada akhir tahun ini.

    Manila Challenger berlangsung selama dua hari pada 20-21 September 2025. Di ajang ini, tim nasional basket 3×3 Indonesia memakai nama East Jakarta.

    Empat pemain yang masuk di dalam daftar untuk mengikuti ajang tersebut adalah Nickson Gosal, Sandy Ibrahim, Surliyadin, dan Diftha Pratama.

    Pelatih Timnas 3×3 Fandi Andika Ramadhani mengatakan bahwa pemain-pemain yang berangkat untuk Manila Challenger semua sudah pernah bermain di kategori 3×3.

    “Akan tetapi, kita sedang mencoba dan melihat lagi mereka karena game 3×3 yang sekarang ini berbeda sekali dengan game 3×3 yang sudah pernah mereka ikuti sebelumnya beberapa tahun lalu,” katanya.

    East Jakarta akan memulai perjalanan dari babak kualifikasi Grup B. Di tahap ini Nickson Gosal dan kolega akan bersaing dengan Shanghai China dan SG Marina Bay Jumpshot SGP.

    East Jakarta langsung kalah dua kali dalam laga perdana. Mereka takluk 8-21 atas Shanghai China dan menyerah 16-21 dari SG Marina Bay Jumpshot Singapura.

    Fandi Andika menambahkan bahwa para pemain menjadikan ajang ini sebagai pembelajaran. Ini karena Manila Challenger diikuti banyak tim bagus.

    “Manila Challenger bisa jadi pembelajaran yang baik untuk tim karena tim-tim yang berpatisipasi sangat bagus di Manila Challenger ini,” ujar dia.

  • Harga Beras Khusus Disebut Tidak Wajar, Core Dorong Evaluasi Struktur Biaya

    Harga Beras Khusus Disebut Tidak Wajar, Core Dorong Evaluasi Struktur Biaya

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat pertanian dari Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Eliza Mardian, menilai perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap struktur biaya beras khusus untuk memastikan tidak terjadi distorsi pasar.

    Menurut Eliza, konsumen berhak mendapatkan harga yang wajar sehingga diperlukan evaluasi terhadap struktur biaya beras khusus. Terlebih, lanjut dia, beras merupakan produk pangan pokok.

    “Beras khusus ini kan segmennya niche market, di mana prinsip supply-demand seharusnya berlaku bebas. Tapi kalau harga dirasa tidak wajar, markup-nya berlebih, ini perlu ada transparansi dari sisi cost structure,” kata Eliza kepada Bisnis, dikutip pada Sabtu (20/9/2025).

    Eliza menilai, perlu adanya transparansi terhadap struktur harga beras khusus, mulai dari biaya produksi, biaya distribusi, margin distribusi, hingga biaya operasional ritel. 

    Berdasarkan kalkulasinya, biaya produksi beras khusus paling tinggi hanya sekitar 10–15% lebih mahal dari beras reguler. Namun di pasar, selisih harga bisa mencapai 50% atau lebih.

    “Setelah di-packing menarik dan diberikan brand tertentu harga jualnya 50% lebih mahal, itu sinyal distorsi pasar yang perlu dikoreksi,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Eliza menyebut, dorongan untuk mengevaluasi struktur biaya bukan berarti intervensi berlebihan dari negara. Menurut dia, evaluasi justru merupakan instrumen penting dalam memastikan pasar berjalan transparan dan adil, terutama jika menyangkut komoditas pangan pokok seperti beras.

    “Pemerintah di banyak negara tetap campur tangan untuk cegah distorsi, meski swasta punya kebebasan besar menetapkan harga,” tuturnya.

    Eliza menambahkan, pasar beras khusus di Indonesia belum sepenuhnya terbangun secara efisien dan masih minim transparansi.

    Padahal, lanjut dia, di sejumlah negara seperti Thailand dan Vietnam, regulasi telah mendorong keterbukaan informasi, bahkan tanpa menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET).

    Dia menuturkan, Thailand tidak membatasi harga dengan ketat, melainkan menekankan kejujuran informasi agar konsumen bisa membuat keputusan rasional.

    Di sisi lain, sambung dia, Vietnam justru mewajibkan keterbukaan harga dari hulu ke hilir untuk mencegah manipulasi dan menjamin keadilan.

  • BCA fasilitasi “business matching” 37 UMKM dengan “buyer” Jerman

    BCA fasilitasi “business matching” 37 UMKM dengan “buyer” Jerman

    Sesuai permintaan ‘buyer’, ‘business matching’ ini difokuskan pada para pelaku UMKM dengan kategori produk ‘food & beverage’

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memfasilitasi kegiatan business matching yang mempertemukan 37 UMKM binaan dengan pembeli potensial dari Jerman, Go Asia.

    Program ini memperkuat komitmen Perseroan dalam mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) naik kelas melalui Program Bakti BCA.

    Dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono mengatakan kegiatan tersebut fokus pada produk kategori food & beverage (F&B).

    “Sesuai permintaan dari buyer, kegiatan business matching ini difokuskan pada para pelaku UMKM dengan kategori produk food & beverage. Kami berharap business matching ini dapat menjadi salah satu langkah nyata untuk memperkuat UMKM binaan BCA agar semakin siap dan percaya diri menembus pasar global,” kata Antonius.

    Para pelaku usaha tersebut berasal dari angkatan 2023, 2024 dan 2025 Program UMKM Bakti BCA Go Export.

    Dari total 37 peserta, sebanyak 11 UMKM berasal dari Jabodetabek dan hadir secara langsung di lokasi.

    Sebanyak 26 peserta dari berbagai daerah di luar Jabodetabek bergabung secara daring. Sebelumnya, dua UMKM Bakti BCA telah menjadi contoh sukses terbaru dari implementasi program UMKM Bakti BCA Go Export.

    Pada akhir tahun 2024, UMKM asal Jember yang bergerak di sektor pertanian, telah mengirimkan produknya pertama kali ke Malaysia dan Papua Nugini.

    Sementara itu, UMKM dari Padang yang memproduksi olahan rempah berhasil menembus pasar Thailand untuk pertama kalinya.

    Hingga Mei 2025, secara total nilai ekspor yang berhasil diciptakan dari UMKM Bakti BCA telah menembus angka lebih dari Rp100 miliar.

    Selain mengadakan Program UMKM BCA Bakti BCA Go Export, dukungan BCA kepada UMKM Indonesia juga diwujudkan melalui pengadaan loka karya (workshop) dan fasilitasi penerbitan sertifikat halal.

    Dalam kurun waktu 2023-2024, BCA telah menyelenggarakan pelatihan sertifikasi halal dan mendukung penerbitan sekitar 3 ribu sertifikat halal untuk UMKM di seluruh Indonesia.

    Pada 2025, Antonius menuturkan program pelatihan sertifikasi halal BCA berlanjut dan menargetkan memfasilitasi penerbitan 2.000 sertifikat halal bagi UMKM.

    Di samping itu, sejak tahun 2023, BCA secara konsisten menghadirkan UMKM binaan pada kegiatan Trade Expo Indonesia.

    Melalui Bakti BCA, perseroan berkomitmen secara konsisten mendampingi UMKM untuk bertumbuh, meningkatkan kapasitas, dan memperluas jangkauan pasar, sejalan dengan upaya mendorong perekonomian nasional dan membawa produk-produk lokal berkualitas ke panggung dunia.

    “BCA yakin, pelaku UMKM dapat semakin berkembang dan berkontribusi optimal bagi perekonomian nasional apabila memiliki akses luas serta kesempatan untuk memperluas pasarnya hingga tingkat global,” katanya.

    BCA, lanjutnya, akan terus berjalan bersama UMKM Indonesia dalam perjalanan mereka memperkuat daya saing, dan memperluas kontribusi terhadap perekonomian nasional.

    “Kami berkomitmen senantiasa menjadi mitra yang relevan dan adaptif dalam setiap tahap pertumbuhan pelaku UMKM,” kata Antonius.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Terbesar di ASEAN, Pelaku Industri Alat Kesehatan Bakal Kumpul di Indonesia – Page 3

    Terbesar di ASEAN, Pelaku Industri Alat Kesehatan Bakal Kumpul di Indonesia – Page 3

    Pembaruan yang tak kalah signifikan adalah perpindahan lokasi dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu Jakarta Convention Center ke ICE BSD City, tepatnya di Hall 1, 2, 3, dan 3A. Akan ada lebih dari 500 perusahaan dan institusi yang akan berpameran di area seluas 25.990 m2.

    Sebanyak 70% peserta pameran berasal dari Indonesia dan sisanya dari India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Taiwan, Thailand, dan Tiongkok.

    Teknologi ortopedi hingga laundri Teknologi alat kesehatan terkini yang dipamerkan di antaranya ambulans, peralatan anastesi, peralatan kecantikan, bangunan kantor dan arsitektur, peralatan laboratorium klinis  dan reagent, alat habis pakai medis.

    Kemudian, peralatan gigi, alat diagnosis, alat sekali pakai medis, peralatan tindakan gawat darurat, endoscopy & bronchoscopy, ENT & peralatan mata, peralatan hemodialisa, tempat tidur perawatan, sistem informasi RS, peralatan dapur, alat mesin laundri, pakaian seragam medis, gas medis, pelatihan, ortopedi, peralatan bedah medis, patient central monitor, farmasi dan peralatannya, peralatan fisioterapi, peralatan radiologi, peralatan pernafasan, peralatan sterilisasi, pengolahan air limbah, dan lain-lain.