Negara: Thailand

  • Kemenangan Telak Parpol Oposisi Cetak Sejarah di Thailand

    Kemenangan Telak Parpol Oposisi Cetak Sejarah di Thailand

    Bangkok

    Partai oposisi memenangi Pemilu Thailand. Kemenangan tersebut membuat Partai Move Forward mencetak sejarah.

    Dilansir DW, Senin (15/5/2023), hasil sementara dari Pemilu Thailand yang digelar pada Minggu (14/5) menempatkan partai-partai oposisi yakni Partai Move Forward (MFP) dan Partai Pheu Thai sebagai pemenang.

    Dengan 99 persen suara yang sudah dihitung, data dari Komisi Pemilihan Umum menunjukkan MFP memenangkan 113 dari 400 jumlah kursi anggota parlemen terpilih di seluruh negeri. Sementara Partai Pheu Thai yang dipimpin oleh anak eks PM Thailand Thaksin Shinawatra, Paetongtarn Shinawatra, meraih 112 kursi.

    “Sekarang jelas bahwa Partai Move Forward mendapat dukungan luar biasa dari masyarakat di seluruh negeri,” kata pemimpin Partai Move Forward Pita Limjaroenrat dalam akun Twitter-nya.

    Pemilu Thailand ini diprediksi akan menggulingkan pemerintahan konservatif yang didukung militer di bawah pimpinan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha yang berkuasa hampir selama satu dekade. Sementara, Partai Persatuan Bangsa Thailand pimpinan Prayuth hanya mendapat 23 kursi parlemen.

    Namun, siapa yang bakal memimpin pemerintahan selanjutnya masih belum dapat ditentukan dari pemilihan kemarin saja. Sosok pengganti PM Thailand bakal dipilih pada bulan Juli mendatang dalam sebuah sidang gabungan antara anggota parlemen dan 250 senator yang merupakan orang pilihan junta militer.

    Hasil Pemilu diperkirakan bakal keluar pada Senin malam, meski jatah jumlah kursi untuk masing-masing partai belum akan dikonfirmasi dalam beberapa minggu mendatang.

    Kedua partai oposisi tersebut anti dengan partai militer dan senat terdiri dari pihak yang mendukung militer.

    “Hari ini bakal jadi hari yang baik. Saya punya energi yang sangat positif,” kata Shinawatra (36) kepada wartawan usai memberikan hak suaranya.

    Partai Move Forward yang progresif, dipimpin oleh tokoh berusia 42 tahun Pita Limjaroenrat, telah meraih keuntungan besar, terutama di kalangan pemilih berusia muda. Kedua partai itu bakal diadu dengan pihak konservatif yang didukung militer yang tengah berkuasa.

    Meskipun hasil Pemilu diyakini bakal mengubah pemerintahan, sejarah kudeta militer, putusan pengadilan, dan konstitusi yang diusulkan junta militer pada tahun 2017 tetap menjadi rasa takut akan berlanjutnya kekuasaan militer. Saat pemilu 2019, Partai Pheu Thai memenangkan hampir seluruh kursi. Namun, musuh bebuyutannya yang didukung militer, Partai Palang Pracharath berkoalisi dengan Prayuth.

    Senat bakal bersama-sama memutuskan nasib negara yang telah mengalami puluhan kali kudeta dalam satu abad terakhir hingga menyaksikan sejumlah protes di jalanan.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Lihat juga Video: Cerita Perjalanan Biksu yang Jalan Kaki dari Thailand ke Indonesia

  • Kemenangan Telak Parpol Oposisi Cetak Sejarah di Thailand

    Menangi Pemilu Thailand, Pemimpin Oposisi Siap Bentuk Pemerintahan Baru

    Diungkapkan Pita bahwa partainya telah berkomunikasi dengan sekutu-sekutu politik untuk membentuk pemerintahan mayoritas. Sekutu politik yang dimaksud mencakup Pheu Tai, Pracharta, Thai Sang Thai dan Seri Ruam Thai.

    Bersama, aliansi partai-partai itu memiliki total 308 kursi, yang cukup untuk membentuk pemerintahan mayoritas dalam DPR yang beranggotakan 500 orang.

    Partai Move Forward juga tengah berbicara dengan potensi sekutu politik lainnya, Partai Adil. Jika pembicaraan itu sukses, maka total kursi untuk aliansinya mencapai 309 kursi. “Jelas bahwa hal ini telah menutup pintu untuk pembentukan pemerintah minoritas,” sebut Pita.

    Kendati demikian, di bawah konstitusi terkini, pemilihan PM Thailand akan melibatkan 500 anggota DPR dan 250 anggota Senat. Diketahui bahwa para Senator Thailand tidak dipilih rakyat, melainkan ditunjuk oleh Dewan Nasional untuk Perdamaian dan Ketertiban (NCPO) — pemerintah militer yang dipimpin PM saat ini, Prayuth Chan-O-Cha, setelah dirinya melengserkan pemerintahan demokratis dalam kudeta tahun 2014.

    Agar bisa terpilih menjadi PM Thailand, seorang kandidat harus mendapatkan dukungan lebih dari setengah anggota parlemen gabungan. Ini berarti, Pita harus mengkonsolidasikan sedikitnya 376 suara — baik dari kedua majelis ataupun hanya dari DPR — untuk bisa memenangkan jabatan PM dan membentuk pemerintahan.

    Dalam konferensi pers, Pita menegaskan kesiapan menjabat PM Thailand selanjutnya dan untuk bekerja dengan orang-orang yang memiliki pandangan berbeda demi memajukan negara.

    “Saya siap menjadi Perdana Menteri untuk semua warga Thailand. Saya siap mendengarkan pendapat yang berbeda-beda dan pendapat yang berbeda itu akan membuat saya menjadi Perdana Menteri yang lebih baik di masa depan,” tegasnya.

    (nvc/ita)

  • Partai Oposisi Unggul Jauh di Pemilu Thailand, Militer Keok

    Partai Oposisi Unggul Jauh di Pemilu Thailand, Militer Keok

    Bangkok

    Partai-partai oposisi Thailand berhasil mengamankan kemenangan di Pemilu 2023 meski perhitungan suara masuk belum 100 persen. Aliansi yang dipimpin oleh Pita Limjaroenrat itu mengalahkan partai-partai yang bersekutu dengan militer.

    Dilansir Reuters, Senin (15/5/2023), Partai Move Forward (MFP) yang liberal dan Partai Pheu Thai yang populis berada jauh di depan dengan 99 persen suara telah dihitung. Namun, masih jauh dari kepastian apakah keduanya akan membentuk pemerintahan berikutnya, dengan peraturan parlementer yang ditulis oleh militer setelah kudeta tahun 2014 yang condong ke militer.

    Untuk memerintah, partai-partai oposisi perlu mencapai kesepakatan dan mengumpulkan dukungan dari berbagai kubu, termasuk anggota senat yang ditunjuk Junta yang berpihak pada partai-partai militer dan dapat memilih siapa yang menjadi perdana menteri dan membentuk pemerintahan berikutnya.

    Pemilihan pada Minggu (15/5) kemarin adalah pertarungan terbaru dalam pertempuran lama untuk mendapatkan kekuasaan antara Pheu Thai, raksasa populis dari keluarga miliarder Shinawatra, dan orang-orang kaya lama, konservatif dan militer dengan pengaruh atas lembaga-lembaga kunci di jantung kekacauan selama dua dekade.

    Tetapi kinerja mengejutkan dari Move Forward, yang didukung oleh gelombang dukungan para pemilih muda, akan menguji partai-partai mapan dan berkuasa di Thailand setelah ia nyaris menyapu bersih suara di Bangkok dengan platform reformasi kelembagaan dan pembongkaran monopoli.

    Move Forward berada di puncak, diikuti oleh Pheu Thai, hasil awal menunjukkan. Menurut perhitungan Reuters, keduanya ditetapkan untuk memenangkan lebih dari tiga kali lipat jumlah kursi Palang Pracharat yang merupakan kendaraan politik junta dan partai Persatuan Bangsa Thailand yang didukung tentara.

    Pemimpin Move Forward Pita Limjaroenrat, mantan eksekutif aplikasi transportasi online berusia 42 tahun, menggambarkan hasil pemilu sebagai “sensasional” dan bersumpah untuk tetap setia pada nilai-nilai partainya saat membentuk pemerintahan.

    “Aman untuk berasumsi bahwa pemerintahan minoritas tidak mungkin lagi di sini di Thailand,” imbuhnya.

    Dia mengatakan dia tetap terbuka untuk aliansi dengan Pheu Thai, tetapi telah mengarahkan pandangannya untuk menjadi perdana menteri.

    “Sekarang jelas Partai Maju telah menerima dukungan luar biasa dari orang-orang di seluruh negeri,” katanya di Twitter.

    Pheu Thai Beri Selamat

    Pemimpin Pheu Thai Paetongtarn Shinawatra telah menyampaikan selamat kepada MFP atas keberhasilan pemilihan mereka. Paetongtarn mengatakan partai dengan suara terbanyak akan memimpin pemerintahan Thailand berikutnya.

    “Kami siap berbicara dengan Move Forward, tapi kami menunggu hasil resminya,” katanya kepada wartawan di Bangkok.

    “Saya senang untuk mereka,” tambahnya. “Kita bisa bekerja sama.”

    Lihat juga Video ‘Cerita Perjalanan Biksu yang Jalan Kaki dari Thailand ke Indonesia’:

    (mae/yld)

  • Saat Raja Thailand-Istri Sahnya Tampil Mesra di Penobatan Charles

    Saat Raja Thailand-Istri Sahnya Tampil Mesra di Penobatan Charles

    London

    Raja Thailand Maha Vajiralongkorn tampil bersama istri sahnya, Ratu Suthida, saat menghadiri penobatan Raja Inggris Charles III pada akhir pekan. Ini menjadi penampilan langka Raja Thailand bersama istri resminya.

    Seperti dilansir The Nation Thailand, Selasa (9/5/2023), Raja Vajiralongkoran hadir atas undangan langsung Raja Charles III. Dia mengajak Ratu Suthida saat menghadiri penobatan yang digelar di Westminster Abbey, London, pada Sabtu (6/5) waktu setempat.

    Dalam sejumlah foto yang dipublikasikan media-media internasional, Raja Vajiralongkorn tampak berjalan berdampingan dengan Ratu Suthida saat memasuki Westminster Abbey. Keduanya tampak mengenakan pakaian kebesaran Kerajaan Thailand.

    Beberapa foto lainnya menunjukkan momen mesra saat Ratu Suthida mengaitkan tangannya ke lengan Raja Vajiralongkorn sembari keduanya berjalan bersama menuju lokasi penobatan Raja Charles III. Momen mesra semacam itu tergolong langka ditunjukkan oleh kedua bangsawan Thailand itu.

    Raja Vajiralongkorn hadir bersama jajaran bangsawan lainnya dari berbagai negara, termasuk Pangeran Albert dan Putri Charlene dari Monako, Raja Felipe dan Ratu Letizia dari Spanyol, Putra Mahkota Jepang Pangeran Akishino dan Putri Mahkota Kiko, serta Raja Carl XVI Gustaf dan Putri Mahkota Victoria dari Swedia.

    Ada sekitar 2.200 tamu yang diundang menghadiri seremoni penobatan itu.

    Selain menghadiri penobatan, Raja Vajiralongkorn juga menghadiri jamuan makan yang digelar Raja Charles III untuk para kepala negara dan perwakilan luar negeri yang diundang di Istana Buckingham pada Jumat (5/5) pekan lalu.

    Lihat juga Video ‘Detail di Foto-foto Terbaru Raja Charles III dan Ratu Camilla Usai Penobatan’:

  • Wanita di Thailand Bunuh 12 Temannya Pakai Racun Sianida

    Wanita di Thailand Bunuh 12 Temannya Pakai Racun Sianida

    Jakarta

    Seorang wanita di Thailand, Sararat Rangsiwuthaporn membunuh total 12 temannya menggunakan racun sianida. Kini Sararat sudah ditangkap polisi.

    Dilansir BBC, Kamis (27/4/2023), 12 orang korban itu salah satunya adalah mantan pacar pelaku. Polisi menduga pembunuhan dipicu oleh alasan keuangan, tetapi hal ini dibantah Sararat.

    Pada aksi keji terakhirnya, Sararat pergi bersama temannya ke Ratchaburi, Bangkok bagian barat. Tak lama kemudian, temannya bernama Siriporn Khanwong pingsan dan meninggal di tepi sungai.

    Berdasarkan hasil autopsi, terdapat jejak sianida di tubuhnya. Ponsel, uang dan tas Siriporn juga hilang saat ditemukan tewas.

    Pihak berwenang mengatakan bahwa pembunuhan korban lainnya dilakukan dengan cara yang sama. Pembunuhan dilakukan sejak 2020.

    Diketahui, penggunaan sianida di Thailand sangat diatur. Bahkan yang tidak memiliki akses sah bisa dihukum dua tahun penjara.

    (azh/azh)

  • Google Doodle Tampilkan Mangkuk Ayam Jago, Apa Artinya?

    Google Doodle Tampilkan Mangkuk Ayam Jago, Apa Artinya?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Google Doodle menampilkan mangkuk ayam jago pada edisi hari ini. Mangkuk ayam jago yang ditampilkan Google bisa bergerak-gerak.

    Pada situs resminya, Google menilai mangkuk ayam jago sangat populer di Asia. Ia berasal dari Lampang, Thailand dan sudah didaftarkan oleh pemerintah Thailand sebagai produk tanda geografis dari wilayah tersebut pada 2013.

    “Itu artinya, hukum perdagangan internasional mengakui kualitas dan reputasi ayam jago yang dibuat di region tersebut,” tulis Google.

    Sejatinya, mangkuk ayam jago Lampang juga berasal dari China. Pada gambar aslinya, ayam jago melambangkan kerja keras, sementara daun pisang dan bunag peony melambangkan mimpi dari keuntungan yang bagus.

    Pada tahun 1957, para pengusaha di Lampang banyak membuka pabrik mangkuk tersebut. Pasalnya, wilayha tersebut sangat cocok untuk industri keramik karena punya banyak mineral.

    Sejak saat itulah, Lampang terkenal dengan produk mangkuk ayam jagonya. Masyarakat lokal pun merasakan dampak yakni ekonomi yang meningkat.

    Hingga saat ini, Lampang terus memproduksi mangkuk serupa. Namun hanya ada sedikit pengusaha yang bisa mendesain mangkuk itu sesuai gaya tradisonal dan materialnya.

    Alhasil, mangkuk ayam jago yang asli, yang dicat dengan tangan menjadi barang yang layak dikoleksi.

    Masih dalam situs resminya, Google Doodle berupa mangkuk ayam jago ini hanya akan terlihat di Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Di Tanah Air, mangkuk ini pun sangat populer karena biasa dipasangkan dengan mie ayam, indomie, dan bakso.

    (lth/lth)

    [Gambas:Video CNN]

  • Hacker Korut Kian Licin Incar Data Intelijen, Pakar Ungkap Modusnya

    Hacker Korut Kian Licin Incar Data Intelijen, Pakar Ungkap Modusnya

    Phuket, CNN Indonesia

    Kelompok peretas atau hacker yang diduga disponsori oleh Pemerintah Korea Utara, Kimsuky, disebut masih aktif berupaya membobol diplomat, lembaga pemikir, hingga jurnalis di Asia Pasifik. Untungnya, pakar sudah mengungkap sejumlah modus grup ini.

    Peneliti Utama Keamanan Siber untuk Tim Riset dan Analisis Global (GReAT) di Kaspersky Seongsu Park mengungkapkan pihaknya “membuka kedok kampanye spionase siber aktif” kelompok peretas yang kerap merilis serangan canggih (advanced persistent threat) ini hampir 10 tahun lalu.

    Sejak itu, Kimsuky, yang merupakan “kelompok yang disponsori negara”, yang pernah menargetkan lembaga pemikir (think-tank) Korea Selatan, terus melakukan pembaruan peralatan dan taktik “untuk mengorbankan entitas terkait Korea Utara”.

    Park menemukan bahwa kelompok itu terus-menerus mengonfigurasi server komando dan kontrol multi-tahap (C2) dengan berbagai layanan hosting komersial yang berlokasi di seluruh dunia.

    Server perintah dan kontrol adalah server yang membantu aktor ancaman alias peretas mengendalikan malware mereka dan mengirim perintah jahat ke anggotanya, mengatur spyware, mengirim muatan, dan banyak lagi.

    Jumlah server itu kian bertambah, dari sebelumnya di bawah 100 server C2 di 2019 menjadi 603 pusat komando berbahaya per Juli 2022.

    “Ini jelas menunjukkan bahwa aktor ancaman akan meluncurkan lebih banyak serangan, mungkin di luar semenanjung Korea,” ujar Park, saat bicara dalam ajang Asia Pacific (APAC) Kaspersky Cyber Security Weekend, Phuker, Thailand, pekan lalu.

    “Sejarahnya menunjukkan bahwa lembaga pemerintah, entitas diplomatik, media, dan bahkan bisnis mata uang kripto di APAC harus waspada terhadap ancaman tersembunyi ini,” lanjutnya.

    Cybersecurity & Infrastructure Security Agency (CISA) AS menyebut Kimsuky sebagai kelompok APT Korea Utara yang menargetkan berbagai korban di seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data intelijen tentang “berbagai topik yang menarik bagi pemerintah Korea Utara”.

    Cara kerja

    Park melanjutkan Kaspersky mengamati salah satu gelombang serangan Kimsuky, yang juga dikenal sebagai Klaster GoldDragon ini, pada awal 2022 yang menargetkan jurnalis dan entitas diplomatik serta akademik di Korea Selatan.

    Grup ini memulai rantai serangannya dengan mengirimkan email spear-phishing (menyamar sebagai orang/perusahaan tertentu untuk mendapat akses ke data pribadi target) yang berisi dokumen Word.

    Berbagai contoh dokumen Word yang digunakan dalam serangan ini memperlihatkan keterkaitan dengan masalah geopolitik di Semenanjung Korea.

    Pihak Kaspersky, kata dia, bahkan melihat isi dokumen umpan yang beragam topiknya, antara lain agenda “Konferensi Kepemimpinan Asia 2022”, permintaan honorarium, hingga daftar riwayat hidup diplomat Australia.

    Berikut rincian modus server C2:

    1. Pelaku mengirimkan email spear-phishing kepada calon korban untuk mengunggah dokumen tambahan.

    2. Jika link tersebut diklik, korban terkoneksi dengan server C2 tahap pertama, dengan alamat email sebagai parameter.

    3. Server C2 tahap pertama memverifikasi alamat email yang masuk. Jka benar, dokumen berbahaya dikirimkan. Script tahap pertama juga meneruskan alamat IP korban ke server tahap berikutnya.

    4. Saat dokumen dibuka, korban terhubung ke server C2 yang kedua.

    5. Script yang sesuai pada server C2 kedua memeriksa alamat IP yang diteruskan dari server tahap pertama untuk memeriksa apakah itu dari korban yang sama atau bukan.

    6. Selain itu, operator bergantung pada beberapa proses lain untuk mengirimkan muatan berikutnya dengan hati-hati, seperti memeriksa jenis OS (sistem operasi) dan User-Agent String (bagian identifikasi perangkat yang meminta konten online) yang ditentukan.

    Park menambahkan teknik penting lainnya yang digunakan Kimsuky adalah penggunaan proses verifikasi klien untuk mengonfirmasi bahwa korban yang relevan.

    “Kelompok Kimsuky terus mengembangkan skema infeksi malware dan mengadopsi teknik baru untuk menghalangi analisis,” ujarnya.

    “Kesulitan dalam melacak kelompok ini adalah sulitnya memperoleh rantai infeksi penuh. Seperti yang dapat kita lihat dari penelitian ini, baru-baru ini, aktor ancaman mengadopsi metodologi verifikasi korban di server komando dan kontrol mereka,” jelas Park.

    “Terlepas dari kesulitan mendapatkan objek sisi server, jika kami menganalisis server penyerang dan malware dari sisi korban, kami dapat sepenuhnya memahami bagaimana pelaku ancaman mengoperasikan infrastruktur mereka dan jenis teknik yang mereka gunakan,” tandasnya.

    (arh/arh)

    [Gambas:Video CNN]

  • 81 Persen Perusahaan di Indonesia Diprediksi bakal Pakai Layanan Cloud

    81 Persen Perusahaan di Indonesia Diprediksi bakal Pakai Layanan Cloud

    Jakarta, CNN Indonesia

    Digitalisasi diperkirakan akan terus tumbuh di Asia Tenggara, bahkan diperkirakan 15 persen pendapatan perusahaan di Asia Tenggara akan berasal dari produk dan layanan digital di 2023.

    International Data Corporation (IDC) memprediksikan pada 2023, ekosistem digital akan menguasai Asia Tenggara, karena satu dari tiga perusahaan akan menghasilkan lebih dari 15 persen pendapatannya dari produk dan layanan digital, persentase ini meningkat dari hanya satu dari enam perusahaan di 2020.

    Menurut IDC, beberapa area yang menjadi prioritas negara-negara di Asia Tenggara untuk mendorong ekonomi digital mereka di antaranya adalah menjadi perusahaan yang mengandalkan data dalam pengambilan keputusan, melakukan akselerasi layanan digital, beroperasi secara otonom atau tanpa campur tangan manusia, mengutamakan kualitas pada seluruh interaksi dengan pelanggan atau omni-experience, serta modernisasi rantai pasokan.

    Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan pendapatan dari produk dan layanan digital ini turut meningkatkan peran salah satu bidang teknologi, yakni cloud. Teknologi cloud dinilai sangat berguna bagi kelangsungan dan ketahanan bisnis organisasi-organisasi di Asia Tenggara untuk bersaing di dunia yang mengutamakan sektor digital.

    Pada WW Public Cloud Services Tracker 2021, IDC memperkirakan pasar Layanan Public Cloud di seluruh Asia Tenggara diperkirakan akan tumbuh dan mencapai US$11 miliar pada 2025 dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) lima tahun sebesar 21,5 persen.

    Salah satu faktor yang membuat digitalisasi terus tumbuh adalah pandemi Covid-19. Pandemi COVID-19 membuat semakin banyak perusahaan yang memindahkan mission-critical workloads mereka ke layanan public cloud.

    Selain itu, pemerintah di negara-negara Asia Tenggara juga membuka kesempatan bagi para pelaku industri yang sudah teregulasi seperti finansial, asuransi, layanan kesehatan, sektor publik, energi, telekomunikasi, dan manufaktur untuk mengadopsi penggunaan public cloud.

    Proses adopsi hybrid dan multicloud juga disebut semakin cepat karena perusahaan memiliki akses ke produk-produk yang lebih baik untuk melakukan integrasi data serta interoperabilitas aplikasi pada beberapa cloud.

    Menurut survey IDC, lebih dari 60 persen organisasi di Indonesia, Malaysia, dan Singapura telah memprioritaskan program-program yang terkait dengan ketahanan infrastruktur digital. Hal tersebut dilakukan untuk merespon kondisi yang serba tidak pasti akibat ketegangan geopolitik, inflasi, gangguan rantai pasokan, dan usaha penanggulangan pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.

    Lebih lanjut, IDC juga menemukan sebanyak 76 persen organisasi di Asia-Pasifik terindikasi akan melakukan peningkatan layanan cloud dalam 12 bulan mendatang.

    Dari angka tersebut, peningkatan sebesar 81 persen ditunjukkan organisasi-organisasi di Indonesia, 86 persen di Malaysia, 88 persen di Filipina, dan 92 persen di Thailand.

    Angka tersebut menunjukkan peningkatan penggunaan layanan cloud yang lebih tinggi dari angka rata-rata regional.

    “Lebih banyak perusahaan yang akan mencari cara untuk merancang strategi cloud mereka, sekaligus cara untuk menggunakan layanan cloud secara lebih efektif, seiring dengan perkembangan layanan cloud pada berbagai sektor industri di kawasan Asia Tenggara,” ujar Prapussorn Pechkaew, Research Manager, IDC Thailand dalam sebuah keterangan, Selasa (23/8).

    (lom/lth)