Negara: Thailand

  • Ratusan Warga Rohingya Ditangkap di Myanmar Saat Coba Kabur ke Malaysia

    Ratusan Warga Rohingya Ditangkap di Myanmar Saat Coba Kabur ke Malaysia

    Jakarta

    Lebih dari 110 orang Rohingya dari Myanmar barat ditangkap ketika mereka mencoba melarikan diri dari negara itu ke Malaysia.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (24/1/2024), sumber keamanan setempat mengatakan bahwa 59 pria dan 58 wanita ditangkap dari dua truk di kota Thanbyuzayat di negara bagian Mon bagian timur pada hari Selasa (23/1) waktu setempat. Sumber keamanan tersebut menolak disebutkan namanya karena dia tidak diizinkan berbicara dengan media.

    Menurut sumber keamanan itu, rombongan tersebut hendak menuju Malaysia via Thailand.

    Menurut laporan awal, kelompok tersebut pertama-tama melakukan perjalanan dengan perahu dari Sittwe dan Maungdaw di negara bagian Rakhine, dan kemudian dijemput oleh penyelundup di Thanbyuzayat untuk perjalanan selanjutnya ke Thailand sebelum ditinggalkan.

    Dalam beberapa pekan terakhir, pertempuran antara junta militer Myanmar dan kelompok etnis bersenjata Tentara Arakan (AA) telah mengguncang sebagian besar negara bagian Rakhine. Pertempuran itu telah menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.

    Militer sejak itu menutup jalan raya dan melarang perjalanan air di negara bagian tersebut.

    Sebelumnya pada tahun 2017, militer Myanmar melancarkan tindakan keras terhadap warga Rohingya di Rakhine, menyebabkan ratusan ribu warga minoritas yang tertindas tersebut melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.

    Menurut badan pengungsi PBB pada hari Selasa (23/1), sekitar 569 orang Rohingya dilaporkan tewas atau hilang di laut tahun lalu, jumlah tertinggi sejak 2014.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rupiah Lesu di Rp15.713 Imbas Cemas Investor Jelang Pilpres 2024

    Rupiah Lesu di Rp15.713 Imbas Cemas Investor Jelang Pilpres 2024

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.713 per dolar AS pada Rabu (24/1). Mata uang Garuda melemah 76 poin atau minus 0,49 persen dari perdagangan sebelumnya.

    Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.719 per dolar AS pada perdagangan sore ini.

    Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Tercatat, won Korea Selatan melemah 0,31 persen, peso Filipina melemah 0,28 persen, baht Thailand melemah 0,06 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,14 persen.

    Di sisi lain dolar Singapura menguat 0,13 persen, rupee India menguat 0,01 persen, dan yen Jepang menguat 0,43 persen.

    Lalu, yuan China 0,11 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen.

    Sedangkan mata uang negara maju terpantau kompak perkasa. Tercatat, poundsterling Inggris menguat 0,22 persen, dolar Australia menguat 0,12 persen, dan euro Eropa 0,22 persen.

    Kemudian dolar Kanada menguat 0,06 persen dan franc Swiss menguat 0,30 persen.

    Analis pasar uang Lukman Leong menyebut rupiah tertekan oleh dolar AS yang kuat dan kekhawatiran investor menjelang Pilpres 2024.

    “Data FDI (Foreign Direct Investment) menunjukkan investasi yang menurun lebih rendah dari bulan lalu juga menekan rupiah,” kata dia kepada CNNIndonesia.com.

    (del/pta)

  • Rupiah Anjlok ke Rp15.728 Imbas Khawatir Investor Atas Suku Bunga AS

    Rupiah Anjlok ke Rp15.728 Imbas Khawatir Investor Atas Suku Bunga AS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.728 per dolar AS pada perdagangan Rabu (24/1) pagi. Mata uang Garuda melemah 91 poin atau minus 0,58 persen dari posisi sebelumnya.

    Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau di zona merah. Tercatat, won Korea Selatan melemah 0,49 persen, peso Filipina melemah 0,17 persen, dan baht Thailand melemah 0,38 persen.

    Kemudian ringgit Malaysia melemah 0,17 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,01 persen.

    Di sisi lain dolar Singapura menguat 0,04 persen dan yen Jepang menguat 0,21 persen.

    Sementara mata uang di negara maju terpantau bergerak bervariasi. Tercatat poundsterling Inggris menguat 0,04 persen, euro Eropa menguat 0,03 persen, dan franc Swiss menguat 0,09 persen.

    Sedangkan dolar Australia melemah 0,08 persen dan dolar Kanada minus 0,05 persen.

    Analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah akan melemah terhadap dolar AS yang kembali menguat oleh menurunkan ekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga pada Maret mendatang.

    “Investor mengantisipasi data ekonomi AS yang lebih kuat yang akan dirilis dua hari ke depan,” ucapnya kepada CNNIndonesia.com.

    Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.600 sampai Rp15.750 per dolar AS pada hari ini.

    (del/agt)

  • Rupiah Macet di Rp15.637 Saat Mayoritas Mata Uang Asia Perkasa

    Rupiah Macet di Rp15.637 Saat Mayoritas Mata Uang Asia Perkasa

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.637 per dolar AS pada Selasa (23/1). Mata uang Garuda mandek dari penutupan perdagangan sebelumnya.

    Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.656 per dolar AS pada perdagangan sore ini.

    Sedangkan mata uang di kawasan Asia hampir semuanya ditutup di zona hijau.

    Tercatat, won Korea Selatan menguat 0,40 persen, peso Filipina menguat 0,20 persen, baht Thailand menguat 0,04 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,07 persen.

    Lalu dolar Singapura menguat 0,24 persen, yen Jepang 0,34 persen, dan yuan China 0,26 persen. Di sisi lain rupee India melemah 0,03 persen dan dolar Hong Kong minus 0,07 persen.

    Senada, mata uang negara maju pun kompak perkasa. Tercatat poundsterling Inggris menguat 0,23 persen, dolar Australia menguat 0,36 persen, dan euro Eropa menguat 0,23 persen. Kemudian dolar Kanada menguat 0,10 persen dan franc Swiss menguat 0,23 persen.

    Analis pasar uang Lukman Leong menyebut nilai tukar rupiah ditutup hampir datar dan berhasil menguat dari pelemahan awal terhadap dolar AS.

    “Investor di Asia menyambut positif berita kemungkinan stimulus dari pemerintah China,” kata dia kepada CNNIndonesia.com.

    (del/pta)

  • Rupiah Melempem ke Rp15.652 Pagi Ini

    Rupiah Melempem ke Rp15.652 Pagi Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.652 per dolar AS pada perdagangan Selasa (23/1). Mata uang Garuda melemah 16 poin atau 0,10 persen dari posisi sebelumnya.

    Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Tercatat, won peso Filipina melemah 0,15 persen, baht Thailand melemah 0,03 persen, ringgit Malaysia minus 0,07 persen.

    Kemudian yen Jepang melemah 0,02 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,02 persen.

    Di sisi lain, won Korea Selatan menguat 0,35 persen, dolar Singapura menguat 0,10 persen dan yuan China menguat 0,16 persen.

    Sementara mata uang di negara maju terpantau kompak bergerak di zona hijau.

    Tercatat, poundsterling Inggris menguat 0,09 persen, dolar Australia menguat 0,34 persen, dan euro Eropa menguat 0,05 persen.

    Kemudian dolar Kanada menguat 0,03 persen dan franc Swiss menguat 0,15 persen.

    Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra melihat dolar AS masih menguat terhadap nilai tukar lainnya karena efek dari sikap petinggi Bank Sentral AS yang mengindikasikan tidak akan terburu-buru untuk memangkas suku bunga acuan AS.

    “Rupiah pun masih berpotensi melemah hari ini karena hal tersebut,” kata dia kepada CNNIndonesia.com

    Di sisi lain, lanjut dia, sentimen positif pasar terhadap aset berisiko pagi ini mungkin bisa menjaga pelemahan rupiah tidak dalam. Ariston pun melihat indeks saham Asia pagi ini terlihat bergerak menguat.

    Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.600 sampai Rp15.680 per dolar AS pada hari ini.

    (del/agt)

  • Kenapa Jadi Petani di Indonesia Tak Menguntungkan, Siapa yang Salah?

    Kenapa Jadi Petani di Indonesia Tak Menguntungkan, Siapa yang Salah?

    Jakarta, CNN Indonesia

    “Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman”.

    Sepenggal lirik lagu ‘Kolam Susu’ milik grup musik Koes Plus itu acapkali dijadikan gambaran betapa makmurnya Indonesia. Negara agraris, katanya, tersemat untuk tanah air tercinta ini.

    Namun miris. Kenyataannya jauh panggang dari api. Pertanian Indonesia nyatanya tak sedigdaya julukannya. Mimpi swasembada pangan ujungnya hanya jadi jargon klasik demi memuluskan nafsu calon penguasa NKRI.

    Pangan menjadi salah satu topik adu gagasan calon wakil presiden yang mentas di Pilpres 2024. Muncul fakta bahwa menjadi petani di negara agraris ternyata bukan pekerjaan menjanjikan.

    Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar membawa diksi petani gurem dalam debat keempat Pilpres 2024. Ia menyebut mereka adalah pemilik lahan pertanian 0,5 hektare.

    “Sekitar 16 juta rumah tangga petani hanya memiliki tanah setengah hektare, sementara ada seseorang yang memiliki tanah 500 ribu hektare sebagai kekuasaan yang diberikan negara kepadanya,” ucap Muhaimin dalam debat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1).

    Cak Imin tak menyebut secara gamblang siapa tuan tanah yang disindir. Namun, pemilik tanah seluas 500 ribu hektare yang viral belakangan ini adalah sang lawan, yakni capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

    Kubu sebelah, yakni cawapres nomor urut 3 Mahfud MD juga membeberkan fakta miris soal pertanian Indonesia. Pasangan Ganjar Pranowo itu berucap orang-orang desa tak mau lagi jadi petani imbas kerap merugi.

    Analis Kebijakan Pangan Syaiful Bahari mengungkapkan ternyata pertanian Indonesia tak bergeser dari masa Kolonial Belanda. Ada ketimpangan penguasaan lahan petani kecil dengan para korporasi besar yang awet hingga kini.

    Ia mencatat pada 2023 lalu ada 17,24 juta petani gurem alias 62 persen dari total 27,79 juta rumah tangga petani. Ajaibnya, selama dua periode rezim Presiden Joko Widodo, petani gurem meroket 47,41 persen atau 13,17 juta.

    “Artinya, dari 10 petani pengguna lahan, 6 di antaranya adalah petani gurem. Dengan demikian, semakin jelas dari tahun ke tahun struktur pertanian rakyat semakin termarginalisasi,” ucap Syaiful kepada CNNIndonesia.com, Senin (22/1).

    Ia menegaskan petani gurem dipastikan tak memenuhi skala ekonomi dan ujungnya menyumbang catatan kemiskinan para pekerja agraris ini. Ditambah, masalah lahan bukan satu-satunya fakta miris di negeri agraris.

    Syaiful menekankan adanya kegagalan negara menciptakan biaya produksi yang rendah. Hampir setiap tahun harga pupuk, obat-obatan, bibit, dan tenaga kerja makin mahal.

    “Dengan luasan lahan kecil ditambah biaya produksi semakin mahal, maka usaha bertani semakin menjadi tidak layak. Bentuk intervensi pemerintah sejauh ini hanya sebatas pengaturan harga melalui harga eceran tertinggi (HET) atau pengendalian harga, tanpa mencari solusi tepat bagaimana produksi pertanian semakin efisien dan memberi nilai tambah ekonomi,” kritik Syaiful.

    Akar persoalan pertanian di Indonesia, menurut Syaiful, ada tiga cabang. Pertama, sengkarut masalah lahan.

    Menurutnya, jumlah lahan pertanian yang hanya 7 juta hektare harus bergulat dengan rumah tangga petani yang jumlahnya tembus 27 juta. Ia menegaskan ini sangat tidak layak untuk digadang-gadang menjadi basis ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.

    Jalan keluar yang bisa dilirik adalah reforma agraria, yang mirisnya tidak berjalan meski sejak reformasi dijadikan program unggulan. Dosa ini termasuk janji Jokowi pada 2014, yaitu menyediakan 9 juta lahan bagi para petani.

    Kedua, Syaiful menilai lambannya modernisasi pertanian Indonesia, baik di sisi produksi maupun pascapanen di pedesaan. Imbasnya, nilai ekonomi pertanian Indonesia rendah dan tak bisa bersaing dengan negara lain.

    Ketiga, nihil komitmen politik pemerintah untuk melaksanakan reformasi di sektor pertanian secara sistematis, masif, dan konsisten. Ia menyebut Indonesia seharusnya berani selaiknya India, Vietnam, Thailand, dan Kamboja.

    “Salah satu political will yang bisa dilihat adalah di politik anggaran. Apakah politik anggaran untuk pertanian dilakukan secara benar, tepat sasaran, dan konsisten,” tandasnya.

    Tidak menariknya sektor pertanian terlihat dari eksistensi para milenial yang sempat dielu-elukan bisa meregenerasi pahlawan pangan. Nyata-nyatanya, petani milenial juga tak bisa unjuk gigi.

    Peneliti Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Eliza Mardian menyebut cuan dari sektor pertanian sudah tak lagi bisa memenuhi kebutuhan hidup. Petani akhirnya harus mencari tambahan pendapatan dari usaha nonpertanian.

    “Kebanyakan milenial ini bisanya hanya sewa lahan yang harganya terus naik karena pemilik lahan sudah dikuasai oleh perusahaan dan perorangan. Belum lagi pemasarannya juga belum jelas dan jangka panjang sehingga seringkali mereka menjual ke pasar tradisional yang harganya berfluktuasi,” ungkap Eliza.

    “Tenaga kerja pertanian di desa sekarang sudah susah dicari. Mesin-mesin yang diberikan pemerintah untuk harvester itu cocoknya di lahan luas, sementara mayoritas lahan petani kita sempit-sempit, terutama di Pulau Jawa,” sambungnya.

    [Gambas:Photo CNN]

    Eliza menganggap kesejahteraan petani menjadi faktor penting kebangkitan Indonesia. Sialnya, negara selama ini cenderung tak membereskan masalah fundamental di sektor pertanian.

    Redistribusi lahan hingga orientasi kebijakan pemerintah yang hanya fokus pada peningkatan produksi bukan peningkatan kesejahteraan jadi batu sandungan. Kebijakan yang terwujud dalam program kerja pun sama sekali tak menyentuh akar persoalan.

    “Kita bisa nilai dari program food estate yang ternyata merugikan petani dan lingkungan. Petani tetap menjadi buruh penggarap, bukan pemilik. Karena kurang sejahtera, mereka sulit berinovasi dan mengadopsi teknologi terbaru sehingga produksi akan stagnan,” bebernya.

    Beda halnya dengan Thailand yang sudah jauh lebih canggih dari Indonesia. Eliza menyebut ini terjadi karena pemerintahannya sangat mendukung dan punya perencanaan detail serta matang.

    Begitu juga dengan China yang punya semangat serupa membenahi sektor pertanian. Negeri Tirai Bambu itu punya rencana sektor pertanian lima tahunan, ditambah dukungan pemerintah dan sektor swasta yang membuat ekosistem pertanian China berkembang.

  • Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS Tekan Rupiah ke Rp15.636

    Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS Tekan Rupiah ke Rp15.636

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah bertengger di Rp15.636 per dolar AS pada Senin (22/1) sore. Mata uang Garuda melemah 22 poin atau minus 0,14 persen dari perdagangan sebelumnya.

    Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp15.627 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

    Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona merah. Tercatat, peso Filipina melemah 0,58 persen, baht Thailand melemah 0,27 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,15 persen.

    Kemudian dolar Singapura minus 0,07 persen dan yuan China minus 0,04 persen. Di sisi lain yen Jepang menguat 0,02 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen.

    Senada, mata uang negara maju juga terpantau kompak melemah. Tercatat, poundsterling Inggris melemah 0,04 persen, dolar Australia minus 0,13 persen, dan euro Eropa melemah 0,05 persen.

    Lalu dolar Kanada melemah 0,07 persen dan franc Swiss melemah 0,05 persen.

    Analis pasar uang Lukman Leong mengatakan rupiah dan mata uang regional dan utama lainnya pada umumnya melemah terhadap dolar AS yang menguat. Tak hanya itu, naiknya imbal hasil obligasi AS juga turut membayangi pelemahan rupiah dan mata uang lainnya.

    “Investor sekarang melihat peluang The Fed untuk memangkas suku bunga pada bulan Maret turun hingga di bawah 50 persen,” kata dia kepada CNNIndonesia.com.

    (del/pta)

  • Daftar Komoditas Impor RI Era Jokowi di Saat Mahfud ‘Serang’ Gibran

    Daftar Komoditas Impor RI Era Jokowi di Saat Mahfud ‘Serang’ Gibran

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Calon wakil presiden nomor urut tiga Mahfud MD mengungkap pemerintah hingga saat ini masih jor-joran impor bahan pangan. Mulai dari kedelai, beras, susu, daging sapi, hingga gula pasir.

    Awalnya, Mahfud menyebut dalam debat Pilpres 2019 silam, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kala itu masih menyalonkan diri, menyatakan di hadapan lawannya, Prabowo Subianto, bahwa ia tak akan mengimpor komoditas pangan jika terpilih menjadi presiden.

    “Sekarang faktanya, per hari ini, ini catatan datanya harus dibacain. Impor kedelai 2 juta ton, susu 280 juta ton, gula pasir 4,1 (juta) ton, beras 2,8 (juta) ton, daging sapi 160 juta ton,” ujar Mahfud dalam debat keempat Pilpres 2024 di JCC, Jakarta, Minggu (21/1) malam.

    “Ini hasilnya seberapa dari hasil debat dulu yang 17 Juli (2019) itu? Perkembangannya seberapa? Semakin banyak ini angkanya. Semakin banyak impornya, semakin terdiversifikasi juga, terdiversifikasi juga impornya dari data ini,” sambung dia.

    Mahfud memang tak salah. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga akhir 2023, Indonesia memang masih banyak mengimpor bahan pangan.

    Nilai impor pangan hingga akhir 2023 naik menjadi US$13,8 miliar atau sekitar Rp215,77 triliun (asumsi kurs Rp15.653 per dolar AS). Nilai tersebut meningkat 5,3 persen dibandingkan 2022 sebesar US$13,11 miliar.

    Impor terbesar adalah gandum dan meslin yang menembus US$3,68 miliar atau sekitar Rp57,44 triliun. Komoditas kedua dengan nilai impor tertinggi adalah gula yakni sekitar Rp45 triliun disusul dengan beras dan kedelai.

    Dari sisi kenaikan nilai, beras menjadi komoditas dengan lonjakan terbesar. Nilai impor beras pada 2023 melonjak 785,5 persen dibandingkan 2022.

    Impor beras juga sangat dilihat dari sisi volume. Indonesia mengimpor beras sebanyak 3,06 juta ton pada 2023. Jumlah tersebut melesat 613,6 persen dibandingkan pada 2022 yang tercatat 429.207 ton.

    Berikut daftar bahan pangan era Jokowi yang disebut Mahfud masih impor.

    1. Beras

    Beras menjadi salah satu komoditas impor Indonesia dari berbagai negara seperti Vietnam, Thailand, Pakistan, India, Myanmar, dan lainnya. Total nilai impor mencapai US$156,33 juta dengan volume impor sebanyak 302,71 juta kg.

    2. Kedelai

    Nilai impor kedelai mencapai US$735,43 juta dengan total volume impor sekitar 1,19 miliar kg. AS, Argentina, Malaysia, Paraguay, Kanada, dan beberapa negara lain menjadi penyuplai kedelai bagi Indonesia.

    3. Gula pasir

    Nilai impor gula pasir mencapai total sebesar US$31,11 juta dengan berat impor mencapai 52,45 juta kg dari beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, dan negara lainnya.

    4. Jagung

    Jagung diimpor dengan total nilai sebesar US$544,189 juta dari beberapa negara seperti India, Argentina, Brazil, Thailand, Paraguay, dan lainnya, dengan volume mencapai 1,8 miliar kg.

    5. Susu

    Nilai impor susu sepanjang 2023 mencapai US$921,42 juta. Angka tersebut setara dengan volume impor yang mencapai 287 ribu ton. Negara yang paling banyak memasok susu ke Indonesia adalah Selandia Baru dengan nilai US$493 juta.

    6. Daging hewan

    Nilai impor daging hewan mencapai total sebesar US$89,58 juta dengan berat impor mencapai 30,19 juta kg.

    7. Sayur

    Nilai impor sayuran mencapai US$526,8 juta atau sekitar Rp7,25 triliun dengan volume mencapai 603,8 juta kg.

    8. Pupuk

    Indonesia tercatat mengimpor pupuk senilai US$523,8 juta atau sekitar Rp7,21 triliun dari China dengan jumlah sekitar 2,3 juta ton.

    9. Buah

    Buah-buahan impor Indonesia memiliki nilai sebesar US$741,3 juta atau Rp10,2 triliun, dengan China sebagai negara utama yang menyumbangkan sekitar 397,7 juta kg.

    10. Tepung terigu

    Tepung terigu dengan nilai sebesar US$45,29 juta telah diimpor, mencapai total berat 104,21 juta kg. Komoditas ini datang dari Sri Lanka, India, Turki, Ukraina, Jepang, dan negara lainnya.

    (del/agt)

  • Mahfud dan Sebab Jokowi Gagal Bebaskan RI dari Jerat Impor Pangan

    Mahfud dan Sebab Jokowi Gagal Bebaskan RI dari Jerat Impor Pangan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kutukan impor bahan pangan yang menjerat Indonesia menjadi salah satu topik dan bahan debat calon wakil presiden pada Minggu (21/1) malam kemarin.

    Topik itu mengemuka saat calon wakil presiden nomor 3 Mahfud MD bertanya kepada calon wakil presiden nomor 2 Gibran Rakabuming Raka soal janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kampanye dan debat pemilihan presiden 2019 untuk membebaskan Indonesia dari jerat impor pangan.

    Mahfud mengingatkan Gibran bahwa satu tahun menjelang pemerintahan Jokowi berakhir, Indonesia masih belum bisa lepas dari jerat impor. Data yang dipaparkannya, untuk kedelai saja impornya mencapai 2 juta ton.

    Sementara itu susu, impor mencapai 280 juta ton, gula pasir 4,1 juta ton, beras 2,8 juta ton daging sapi 160 juta ton. Tak hanya itu, Mahfud juga mengklaim saat ini malah makin banyak juga mafia-mafia impor.

    “Ini hasilnya seberapa dari hasil debat 17 Juli itu? Perkembangannya seberapa? Semakin banyak impornya, semakin terdiversifikasi juga impornya dari data ini. Sebab itu kemudian secara lebih mendasar, saya ingin menanyakan posisi Mas Gibran dengan penuh hormat. Posisi Anda sebagai Wakil Presiden, bagaimana tentang konsep Trisakti Bung Karno terkait kemandirian ini?,” tanya Mahfud.

    Pertanyaan itu dijawab Gibran dengan mengatakan jerat impor pangan masih belum bisa dilepaskan dari Indonesia karena terhambat oleh masalah El Nino yang menghambat produktivitas tanaman pangan di Indonesia.

    Ia mengklaim bahwa sebelum El Nino terjadi, Indonesia sudah swasembada beras.

    “Masalah impor, 2019 sampai 2022 kita sebenarnya sudah swasembada beras. Pada 2023 ada impor karena El Nino Pak. Ini terjadi di sebagian besar di belahan dunia Pak,” katanya.

    Gibran melanjutkan bahwa kunci untuk mengatasi masalah itu adalah dengan melakukan ekstensifikasi, intensifikasi lahan di tingkat desa sampai tingkat nasional secara efektif. Selain itu, distribusi pupuk juga perlu menjadi perhatian.

    Wali Kota Solo itu juga mengatakan untuk terus mendorong anak muda menjadi petani. Dengan begitu, produktivitas pertanian juga bisa meningkat.

    “Kita juga harus mengedepankan smart farming. Kita pakai IoT (internet of things) untuk mengecek kesuburan tanah, PH tanah, keasaman tanah, penting sekali itu Pak. Lalu kita pakai drone untuk menyemprotkan pestisida,” imbuh Gibran.

    Lantas, sebenarnya apa masalah pemerintahan Jokowi yang susah lepaskan RI dari jerat impor pangan?

    Kepala Center of Food, Energy, and Sustainable Development INDEF Abra Talattov menilai janji Jokowi untuk meningkatkan pembangunan sektor pertanian dalam negeri memang belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini tercermin dari pertumbuhan sektor pertanian yang minim.

    Abra menuturkan pertumbuhan sektor pertanian pada 2022 hanya 2,25 persen. Angka ini jauh di bawah pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,31 persen.

    Bahkan pada kuartal III 2023 pertumbuhan sektor pertanian hanya 1,46 persen. Ironisnya lagi, pertumbuhan sektor pangan justru terkontraksi atau minus 1,47 persen.

    “Memburuknya kondisi pertanian juga terlihat dari penurunan produksi gabah kering giling (GKG) hingga 2,26 persen pada 2023 lalu,” tutur Abra kepada CNNIndonesia.com.

    Ia berpendapat ketidakmampuan pemerintah menjaga produksi pangan di dalam negeri, pada akhirnya menyebabkan lonjakan harga-harga pangan. Lonjakan harga ini pun akhirnya diredam dengan kebijakan impor pangan.

    “Bahkan, impor beras pada 2023 melonjak 785,5 persen menjadi 3,1 juta ton. Meskipun pemerintah sudah impor beras secara eksesif, faktanya harga beras di tingkat konsumen masih terlampau mahal,” ujar imbuh Abra.

    Sementara itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras sepanjang 2023 sebesar 3,06 juta ton. Nilai ini tertinggi dalam lima tahun terakhir yang tak pernah mencapai 1 juta ton pun.

    Realisasi impor beras yang mencapai 3,06 juta itu pun melesat 613,61 persen dibandingkan 2022.

    Berdasarkan data yang sama, impor beras pada 2019 sebesar 444,51 ribu ton, lalu pada 2020 sebesar 356,29 ribu ton dan pada 2021 sebesar 407,74 ribu ton. Lalu meningkat lagi menjadi 429,21 ribu ton pada 2022 dan menjadi paling besar sepanjang tahun lalu.

    Adapun impor beras tertinggi adalah golongan semi miled or wholly milled rice sebanyak 2,7 juta ton dan broken rice other than of a kind sebesar 345 ribu ton.

    Sementara, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim harga beras sudah naik 21 persen sepanjang 2023. Kenaikan harga itu pun turut menyumbang inflasi.

    Pada akhir 2023 harga beras berada di level Rp13 ribu hingga Rp16 ribu per kg, tergantung kualitas. Sedangkan, harga rata-rata tertinggi beras medium 2022 adalah Rp11.340 per kg.

    Berkaca pada tantangan pangan, Abra mengatakan pemerintah perlu mengevaluasi sejauh mana efektifitas anggaran ketahanan pangan dan pembangunan infrastruktur pangan dalam peningkatan produksi dan produktivitas pangan.

    “Termasuk dalam memitigasi risiko perubahan iklim yang mengganggu produksi pangan nasional,” katanya.

    Sementara itu, Peneliti dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Muhammad Andri Perdana menuturkan pemerintah selama ini sulit untuk lepas dari impor pangan karena berbagai faktor.

    Namun, yang paling bisa diamati sekarang adalah semakin rawannya kesejahteraan dan tingkat risiko yang diterima petani. Andri memaparkan proporsi rumah tangga miskin paling banyak berasal dari keluarga petani, yang mana porsinya terakhir mencapai 49,89 persen dari seluruh keluarga miskin.

    Ironisnya, kata dia, rumah tangga petani memiliki tingkat kerawanan pangan yang lebih tinggi, yakni 10,78 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rumah tangga bukan petani yang mencapai 7,28 persen.

    “Kondisi memprihatinkan di mana para produsen pangan dalam negeri justru yang paling rawan terhadap kekurangan pangan menyebabkan banyak petani menjauhi menanam pangan yang beresiko tinggi,” kata Andri.

    “Seperti hortikultura yang potensi gagal atau harga jatuh ketika panen lebih tinggi dibandingkan padi yang di banyak daerah sudah menjadi tradisi yang tidak bisa diubah,” sambungnya.

    Faktor lain RI masih impor beras adalah China dan Thailand yang dapat menjual beras dengan harga lebih murah dibanding menanam sendiri. Lebih rendahnya harga beras di China dan Thailand itu tak lepas dari capaian pertumbuhan produktivitas yang jauh meningkat dari Indonesia.

    Merujuk data BPS, impor terbesar beras Indonesia pada tahun lalu paling banyak dari Thailand sebesar 1,38 juta ton atau mencakup 45,12 persen dari total beras impor. Terbesar kedua ada dari Vietnam sebesar 1,14 juta ton atau 37,47 persen dari total impor.

    Kemudian, tertinggi ketiga dari Pakistan sebesar 309 ribu ton atau mencakup 10,10 persen dan dari Myanmar sebesar 141 ribu ton atau 4,61 persen dari total impor dalam negeri.

    Di sisi lain, kata Andri, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia sendiri selama ini gagal memprioritaskan peningkatan produktivitas lahan.

    “Justru semakin sedikit lahan pertanian yang tersisa akibat alih fungsi lahan dan semakin sedikit generasi muda yang mau menjadi petani,” kata dia.

    Andri menambahkan bahwa faktor keterbatasan pupuk juga sangat berpengaruh atas jumlah produktivitas pangan.

    “Ini yang menyebabkan kita sering kali overestimate hasil pertanian kita karena ternyata produktivitas per hektare yang tidak tentu dan cenderung ketika pupuk semakin sulit terjangkau,” tandasnya.

    (fby/mrh)

  • Rupiah Layu ke Rp15.618 di Awal Pekan

    Rupiah Layu ke Rp15.618 di Awal Pekan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.618 per dolar AS pada perdagangan Senin (22/1). Mata uang Garuda melemah 2 poin atau 0,02 persen dari posisi sebelumnya.

    Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Tercatat, won Korea Selatan menguat 0,46 persen, baht Thailand menguat 0,21 persen, dan dolar Singapura menguat 0,06 persen.

    Kemudian yen Jepang menguat 0,15 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen. Di sisi lain, peso Filipina melemah 0,32 persen dan ringgit Malaysia minus 0,02 persen.

    Sementara mayoritas mata uang di negara maju terpantau bergerak di zona hijau. Tercatat, poundsterling Inggris menguat 0,04 persen, dolar Australia menguat 0,03 persen, euro Eropa plus 0,03 persen, dan franc Swiss menguat 0,02 persen.

    Hanya dolar Kanada yang melemah 0,01 persen.

    Analis pasar uang Lukman Leong memproyeksi rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang kembali melemah setelah data menunjukkan penjualan rumah turun ke tingkat terendah dalam 13 tahun.

    “Walau demikian, penguatan akan terbatas mengingat survey michigan yang menunjukkan sentimen konsumen yang kuat serta pernyataan hawkish dari The Fed Daily,” kata dia kepada CNNIndonesia.com.

    Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.550 sampai Rp15.650 per dolar AS pada hari ini.

    (del/agt)