Negara: Thailand

  • PM Thailand Dicopot dari Jabatannya karena Pelanggaran Etika Berat!

    PM Thailand Dicopot dari Jabatannya karena Pelanggaran Etika Berat!

    Bangkok

    Perdana Menteri (PM) Thailand Srettha Thavisin diberhentikan dari jabatannya oleh Mahkamah Konstitusi (MK) atas pelanggaran etika berat. Thavisin, dalam tanggapannya, mengatakan dirinya menghormati putusan MK Thailand.

    Pelanggaran etika berat yang dilakukan PM Srettha, seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (14/8/2024), adalah menunjuk seorang menteri yang sebelumnya pernah menjalani hukuman penjara.

    Suara mayoritas lima hakim Mahkamah Konstitusi Thailand memutuskan untuk mendukung pencopotan PM Srettha dari jabatannya karena gagal melaksanakan tugasnya dengan integritas, sedangkan empat hakim lainnya menolak.

    “Pengadilan telah memutuskan 5-4 (5 suara berbanding 4 suara-red) bahwa terdakwa diberhentikan sebagai perdana menteri karena kurangnya kejujuran,” kata hakim Mahkamah Konstitusi Thailand saat membacakan putusannya pada Rabu (14/8) waktu setempat.

    Ditambahkan Mahkamah Konstitusi dalam putusannya bahwa perilaku PM Srettha “sangat melanggar standar etika”.

    Pencopotan PM Srettha ini meningkatkan kekhawatiran akan pergolakan politik dan perombakan dalam aliansi pemerintahan Thailand. Srettha yang seorang taipan real-estate ini menjadi PM keempat Thailand dalam 16 tahun terakhir yang diberhentikan berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi.

    Pencopotan Srettha setelah kurang dari satu tahun menjabat berarti parlemen Thailand harus menggelar sidang untuk memilih PM baru, dengan prospek ketidakpastian lebih besar menyelimuti negara yang selama dua dekade dirundung kudeta dan putusan pengadilan yang menjatuhkan banyak pemerintahan dan partai politik.

    Srettha menghormati putusan Mahkamah Konstitusi memberhentikan dirinya. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Lihat juga Video: 6 Turis Tewas di Hotel di Bangkok, Diduga Keracunan

    Usai putusan Mahkamah Konstitusi dibacakan, Srettha menyatakan dirinya menghormati keputusan yang memberhentikan dirinya tersebut.

    “Saya menghormati putusan tersebut,” ucapnya saat berbicara kepada wartawan di luar kantornya.

    “Saya menegaskan kembali bahwa selama hampir satu tahun saya menjalankan peran ini, saya telah berusaha dengan niat baik untuk memimpin negara dengan kejujuran,” ujar Srettha dalam pernyataannya.

    “Saya sedih meninggalkan jabatan saya sebagai perdana menteri yang dianggap tidak etis. Saya telah melaksanakan tugas saya dengan integritas dan kejujuran,” imbuhnya.

    Wakil PM Phumtham Wechayachai diperkirakan akan mengambil alih jabatan perdana menteri sementara.

    Pencopotan PM Srettha ini terjadi saat Partai Pheu Thai yang menaunginya, dan para pendahulunya, menanggung beban terberat dari pergolakan politik di Thailand.

    Dua pemerintahan terdahulu di Negeri Gajah Putih ini digulingkan melalui kudeta dalam pertikaian dendam yang berlangsung lama antara para pendiri partai, keluarga miliarder Shinawatra dan saingan mereka dari kubu konservatif dan kubu militer yang loyal dengan kerajaan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Buron 14 Tahun, Ini Sepak Terjang Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Buron 14 Tahun, Ini Sepak Terjang Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Surabaya (beritajatim.com) – Fredy Pratama, gembong narkoba asal Kalimantan Selatan masih menjadi buronan polisi sampai saat ini. Polri sudah menetapkan status DPO sejak 2014 silam. Sudah memasuki tahun ke 10, pria yang mendapat julukan The Screet, Cassanova hingga Majapahit ini masih juga belum diendus keberadaannya oleh pihak kepolisian.

    Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur (Jatim) Inspektur Jenderal (Irjen) Imam Sugianto dalam jumpa pers pengungkapan jaringan Fredy Pratama, Selasa (23/7/2024) di gedung Mahameru Polda Jatim mengungkapkan bahwa tidak mudah untuk menangkap Fredy Pratama. Pihaknya sudah melibatkan berbagai institusi untuk mengendus keberadaan Fredy.

    Polri juga sudah bekerjasama dengan pihak luar negeri seperti Royal Malaysia Police, Royal Malaysian Customs Departement, Royal Thai Police dan US-DEA.

    “ Yang jelas posisi Fredy Pratama sampai saat ini masih di luar negeri, apakah itu di China atau di negara lainnya ini masih kita cari,” ujar Imam.

    Fredy Pratama adalah gembong narkoba yang terkenal lincah. Dia sempat terendus keberadaannya di negara Thailand, meski berada di Luar Negeri namun Fredy Pratama masih bisa menjalankan bisnis haramnya di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.

    Sepak terjang Fredy Pratama hampir mirip dengan gembong narkoba lainnya yakni Fredy Budiman yang sudah dieksekusi mati pada 2016 lalu.

    Fredy Budiman juga dikenal mendapat bekingan dari aparat saat menjalankan aksi, pun demikian dengan Fredy Pratama, dia melibatkan mantan Kepala Satuan Narkoba Polres Lampung Selatan AKP Andri Gustami yang sudah divonis mati karena terbukti dalam jaringan internasional Fredy.

    Andri terbukti membantu Fredy Pratama meloloskan ratusan kilo sabu dari Sumatera ke Jawa sepanjang Mei sampai Juni 2023. Hampir 150 kilo sabu yang diloloskan Andri.

    Peredaran yang dilakukan Fredy Pratama dikenal sangat rapi, dia mengendalikan para pesuruhnya dengan tugas masing-masing seperti bagian operasional, pengendali keuangan, koordinator rekening palsu, koordinator dokumen palsu, koordinator pengumpul uang tunai dan kurir.

    Fredy Pratama memiliki anak buah yang tak sedikit. Pada 2020-2023, sebanyak 884 orang yang menjadi bagian dari sindikat Fredy ditangkap dengan total peredaran narkoba mencapai 10,2 ton sabu dan 116.346 butir di Indonesia dan Malaysia.

    Pada 4 April 2024, kepolisian menangkap empat anak buah Freddy di Sunter, Jakarta Utara. Mereka berperan sebagai pembuat ekstasi, penjaga rumah dan pengambil bahan baku, pembeli dan pengantar bahan baku, serta pengantar sampel. Dari keempat orang itu, A alias D (29) yang berperan sebagai pembuat ekstasi merupakan bekas narapidana narkotika atau residivis.

    Terbaru, Polda Jatim juga menangkap anak buah Fredy Pratama yakni dua orang yang menjadi kurir. Mereka adalah ABM dan YDS. Dari tangan kedua kurir ini, Polda Jatim mengamankan sabu 88,6 kilo dan extacy 2.100 butir. Modus yang digunakan selalu sama yakni membungkus barang haram tersebut dengan menggunakan teh china. [uci/beq]

  • Mengapa Sejumlah Negara Asia Tenggara Ingin Bergabung dengan BRICS?

    Mengapa Sejumlah Negara Asia Tenggara Ingin Bergabung dengan BRICS?

    Jakarta

    BRICS menarik perhatian negara-negara Asia Tenggara. Thailand dan Malaysia baru-baru ini menyatakan ketertarikan mereka untuk bergabung dengan blok ini.

    Thailand bulan lalu mengajukan permohonan keanggotaan, sementara Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam sebuah wawancara dengan portal berita RRT Guancha mengatakan, negaranya akan segera memulai prosedur formal dalam BRICS.

    “Menjadi anggota BRICS akan membuka peluang perdagangan dan investasi, jadi mengapa tidak?” Piti Srisangam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, mengatakan kepada DW.

    “Blok ini memiliki anggota dari seluruh dunia, namun belum ada yang berasal dari Asia Tenggara,” tambahnya.

    James Chin, seorang profesor Studi Asia di University of Tasmania mengatakan, “Baik Thailand maupun Malaysia dipandang sebagai kekuatan menengah.”

    “Lebih baik mereka bergabung dengan kelompok-kelompok seperti BRICS agar mereka memiliki suara yang lebih besar di kancah internasional. Namun, manfaat utamanya adalah perdagangan,” tambahnya.

    Peluang ekonomi yang lebih besar

    Tahun lalu, BRICS–sebuah akronim yang awalnya digunakan untuk merujuk pada Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, memutuskan untuk memperluas keanggotaannya, dengan mengundang Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab agar bergabung dengan blok tersebut.

    “Blok ini dapat membantu ekonomi digital Malaysia tumbuh lebih cepat, dengan memungkinkannya untuk berintegrasi dengan negara-negara yang memiliki pasar digital yang kuat, dan juga memanfaatkan praktik-praktik terbaik dari anggota lainnya,” kata Rahul Mishra, profesor di Pusat Studi Indo-Pasifik Universitas Jawaharlal Nehru di New Delhi, kepada DW.

    “Thailand juga akan dapat menarik investasi di industri-industri penting termasuk jasa, manufaktur, dan pertanian,” tambahnya.

    Profesor Studi Asia di University of Tasmania, James Chin, meyakini hubungan perdagangan yang telah dimiliki Cina dengan Malaysia dan Thailand telah memengaruhi keputusan mereka untuk bergabung dengan BRICS.

    Cina telah menjadi mitra dagang terbesar Malaysia selama 15 tahun terakhir dan mitra dagang Thailand selama 11 tahun. Menurut Chin, bergabungnya kedua negara Asia Tenggara ini dengan BRICS akan meningkatkan hubungan mereka dengan Cina.

    Bergabung dengan BRICS bukan untuk memihak

    Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Thailand Maris Sangiampongsa menegaskan, langkah Bangkok bergabung dengan BRICS bukan tindakan “memilih-milih,” atau sebagai cara untuk mengimbangi blok lainnya.

    “Thailand unik karena kami berteman dengan semua negara dan tidak memiliki musuh. Kami dapat bertindak sebagai jembatan antara negara-negara berkembang dan anggota BRICS,” kata Maris.

    Selain BRICS, Thailand juga telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang berbasis di Paris, yang beranggotakan 38 negara–yang sebagian besar berasal dari Barat.

    “Negara-negara kecil dan menengah tidak memiliki banyak pilihan,” kata Piti Srisangam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation.

    “Apa yang dilakukan Thailand adalah sebuah tindakan penyeimbang, satu kaki dengan demokrasi liberal Barat dan kaki lainnya dengan negara-negara berkembang,” lanjutnya.

    Di Malaysia, sentimen publik saat ini lebih berpihak pada Cina, yang jadi ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, menurut survei terbaru oleh ISEAS-Yusof Ishak Institute, sebuah lembaga pemikir Singapura.

    Hampir tiga perempat dari responden survei tersebut menyebutkan, ASEAN harus lebih mendukung Cina daripada AS jika blok ini dipaksa untuk bersekutu dengan salah satu dari dua negara adidaya tersebut.

    Pada bulan Juni, selama kunjungan tiga hari Perdana Menteri Cina Li Qiang ke Malaysia, Anwar mengkritik “propaganda yang tak henti-hentinya bahwa kita harus melontarkan kebencian dan ketakutan terhadap dominasi Cina secara ekonomi, militer, dan teknologi.”

    “Kami tidak melakukannya. Kami di Malaysia, dengan sikap netral, memiliki tekad untuk bekerja sama dengan semua negara dan dengan Cina,” tambahnya.

    Apakah negara-negara ASEAN lainnya akan mengikuti?

    Negara di Asia Tenggara yang tertarik untuk bergabung dengan BRICS bukan cuma Malaysia dan Thailand.

    Pada bulan Mei silam, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Pham Thu Hang mengatakan pada sebuah konferensi pers di Hanoi; “Seperti banyak negara di seluruh dunia, kami memantau dengan saksama proses perluasan keanggotaan BRICS.”

    Rahul Mishra, profesor di Pusat Studi Indo-Pasifik Universitas Jawaharlal Nehru di New Delhi, juga meyakini bahwa Vietnam, Laos dan Kamboja dapat menjadi calon anggota yang potensial” karena mereka telah memiliki hubungan yang baik dengan Cina, India, dan Rusia–yang merupakan para pemain kunci di BRICS.

    “Bagi Vietnam, yang telah mencatatkan investasi yang signifikan, ini adalah kesempatan yang baik untuk meningkatkan perdagangannya di luar pasar tradisional mereka ke Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika,” tambahnya.

    Menjelang KTT BRICS di Afrika Selatan tahun lalu, ada spekulasi bahwa Indonesia–satu-satunya negara G20 di Asia Tenggara yang berharap untuk menyelesaikan proses aksesi dengan OECD dalam waktu tiga tahun, dapat menjadi anggota BRICS.

    Namun pada akhirnya, Presiden Joko Widodo mengatakan kepada publik, pemerintahannya telah memutuskan untuk tidak mengajukan surat minat untuk bergabung dengan BRICS. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada sebuah konferensi pers di bulan Januari lalu mengatakan, Jakarta masih menimbang-nimbang pro dan kontra dari keanggotaan BRICS.

    mel/as

    (ita/ita)

  • Ada Masalah Tekanan Udara, Pesawat Malaysia Airlines Putar Balik

    Ada Masalah Tekanan Udara, Pesawat Malaysia Airlines Putar Balik

    Jakarta

    Pesawat Airbus A330-200 milik maskapai Malaysia Airlines tujuan Bangkok, Thailand terpaksa kembali ke Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia.

    Pihak maskapai mengatakan bahwa penerbangan MH780 tersebut harus kembali ke KLIA setelah mengalami masalah tekanan udara pada Senin (24/6) pukul 17.59 waktu setempat, saat dalam perjalanan menuju Bandara Suvarnabhumi di Bangkok.

    “Pilot yang bertugas memulai penurunan darurat meskipun ketinggian kabin tidak terlampaui dan masker oksigen penumpang tidak dipasang,” kata Malaysia Airlines dalam sebuah pernyataan, dilansir media Free Malaysia Today, Selasa (25/6/2024).

    Malaysia Airlines menambahkan, pesawat tetap stabil dan mendarat dengan selamat di KLIA pada pukul 20.18 waktu setempat.

    Laporan awal dimuat oleh Aviation Source News. Disebut bahwa pesawat harus berbalik arah karena keadaan darurat.

    Menurut portal berita penerbangan yang berbasis di Inggris itu, pesawat tersebut telah mencapai wilayah udara Thailand ketika dinyatakan dalam keadaan darurat. Pesawat kemudian menyesuaikan jalurnya menuju Kuala Lumpur.

    Sebelumnya, tepatnya empat hari lalu, penerbangan Malaysia Airlines MH199 dari Hyderabad, India ke Kuala Lumpur harus kembali ke Hyderabad setelah mengalami kerusakan mesin yang menyebabkan percikan api keluar dari pesawat.

    (ita/ita)

  • Eks PM Thaksin Didakwa, Monarki Thailand Kian Berkuasa?

    Eks PM Thaksin Didakwa, Monarki Thailand Kian Berkuasa?

    Jakarta

    Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra pada hari Selasa (18/6) didakwa atas tuduhan menghina kerajaan Thailand berdasarkan hukum ‘lese majeste’.

    Pelanggaran dapat dihukum dengan hukuman penjara berkisar antara 3 hingga maksimal 15 tahun.

    Namun apa dampaknya bagi Thaksin dan masa depan Partai Pheu Thai yang berkuasa di Thailand dan masih didominasi dinasti Shinawatra?

    Dakwaan penghinaan

    Thaksin yang berusia 74 tahun didakwa karena pernyataannya dalam sebuah wawancara dengan sebuah media di Seoul, Korea Selatan, pada tahun 2015.

    Dalam wawancara itu, dia menuduh Dewan Penasihat Kerajaan Thailand terlibat dalam protes yang menjurus pada kudeta militer pada tahun 2014.

    Thaksin membantah semua tuduhan dalam sidang hari Selasa lalu. Dia masih berstatus bebas dengan jaminan uang sebesar 500.000 baht atau sekitar Rp220 juta. Thaksin juga dilarang berpergian ke luar negeri. Paspornya masih disita sejak kepulangannya dari pengasingan tahun lalu.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Menabukan reformasi monarki

    Monarki Thailand sebagian besar dianggap sakral di bawah mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, yang meninggal pada tahun 2016. Namun, kini semakin banyak warga Thailand yang menuntut reformasi kerajaan sejak penobatan putranya, Raja Maha Vajiralongkorn, yang kontroversial.

    “Bagi mereka yang berkuasa, dukungan mutlak terhadap undang-undang lese majeste digunakan untuk menunjukkan dukungan pemerintah yang teguh terhadap monarki dan melegitimasi monarki, terutama pada saat semakin banyak seruan untuk mengubah undang-undang yang kejam dan ketinggalan jaman itu,” kata Pravit Rojanaphruk, seorang jurnalis veteran dan analis politik, kepada DW.

    Pravit menambahkan, masyarakat Thailand “belum mencapai konsensus mengenai batasan kekuasaan monarki, terutama yang tidak terucapkan dan tidak resmi.”

    Perlucutan kekuasaan monarki sejatinya merupakan hal yang tabu di Thailand. Keteguhan itu perlahan berubah sejak muncul dugaan penyalahgunaan pasal penghinaan kerajaan sebagai instrumen untuk membungkam aktivis dan rival politik.

    Meredupnya pamor Thaksin

    Pemilihan umum tahun lalu di Thailand menjadi pemilu pertama sejak lebih dari 20 tahun, di mana partai dinasti Thaksin gagal mendapat kursi mayoritas. Pheu Thai yang selama ini mendominasi supremasi sipil di Bangkok harus mengalah kepada partai progresif MFP yang dijagokan kaum muda.

    Namun kelompok pro-kemapanan di Senat, sebuah badan konservatif yang ditunjuk militer, menghalangi pemimpin MFP Pita Limjaroenrat untuk menjadi perdana menteri. Kebuntuan itu membuka jalan bagi Pheu Thai untuk mengambil alih kekuasaan.

    Meski menempati posisi kedua dalam pemilu, Pheu Thai berhasil mengamankan posisi terdepan dalam pemerintahan saat ini. Putri Thaksin, Paetongtarn Shinawatra, adalah ketua umum partai, sementara sekutu bisnisnya Srettha Thavisin adalah perdana menteri.

    “Partai oposisi utama, Move Forward Party, juga menggunakan sikap kritisnya terhadap undang-undang lese majeste untuk mendapatkan dukungan dari pemilih muda dan terpelajar,” kata Pravit.

    Bagaimana masa depan Thaksin?

    Setelah masa pengasingan panjang, Thaksin kembali ke Thailand pada tahun 2023 dan mulai menjalani vonis hukuman penjara atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, setelah tertunda selama delapan tahun.

    Dia kemudian diberikan pengampunan kerajaan dan dibebaskan bersyarat lebih awal pada Februari 2024.

    Tita Sanglee, seorang analis independen Thailand, berpendapat bahwa langkah Thaksin kini menjadi semakin tidak menentu.

    “Saya pikir mengendalikan Thaksin lebih sulit daripada mengendalikan kaum reformis dan para pengunjuk rasa. Pertama, meskipun para demonstran didorong oleh ideologi, Thaksin jauh lebih pragmatis, lebih oportunistik. Dengan kata lain, dia lebih sulit diprediksi,” kata Tita.

    Tita juga mencatat bahwa koneksi luas Thaksin mencakup berbagai bidang, termasuk militer, polisi, dan bisnis. Namun, dakwaan lese majeste yang dia terima dapat dilihat sebagai sinyal baginya untuk menghindari perhatian publik.

    Pravit sependapat dengan Tita, dan menunjukkan bahwa dakwaan tersebut bertujuan untuk mengontrol Thaksin dan partai Pheu Thai.

    “Tapi Thaksin tidak bodoh. Kita harus menunggu dan melihat bagaimana dia akan memainkan perannya mulai sekarang,” kata Pravit.

    Thaksin bersikeras mengaku tidak bersalah dan dijadwalkan menghadiri sidang pada pemeriksaan bukti pada 19 Agustus mendatang.

    (rzn/as)

    (ita/ita)

  • Parlemen Thailand Setuju Ubah UU Perkawinan untuk Legalkan Nikah Sejenis

    Parlemen Thailand Setuju Ubah UU Perkawinan untuk Legalkan Nikah Sejenis

    Bangkok

    Thailand menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang melegalkan pernikahan sesama jenis. Hal itu terjadi usai pemungutan suara atas perubahan Undang-Undang Perkawinan disetujui oleh Parlemen Thailand lewat pemungutan suara.

    Dilansir AFP, Selasa (18/6/2024), Majelis Tinggi Senat memberikan persetujuan akhir dengan 130 suara setuju berbanding empat menolak dan 18 abstain terhadap perubahan UU perkawinan yang memungkinkan pasangan sesama jenis untuk menikah.

    Undang-undang baru itu akan diserahkan kepada Raja Maha Vajiralongkorn untuk mendapatkan persetujuan kerajaan dan mulai berlaku 120 hari setelah dipublikasikan di Royal Gazette resmi. Thailand akan menjadi negara ketiga di Asia di mana pasangan sesama jenis bisa menikah, setelah Taiwan dan Nepal.

    Anggota parlemen dari Partai Maju Maju yang progresif, Tunyawaj Kamolwongwat, mengatakan perubahan undang-undang tersebut sebagai ‘kemenangan bagi rakyat’. Undang-undang baru ini mengubah referensi terhadap ‘laki-laki’, ‘perempuan’, ‘suami’ dan ‘istri’ dalam undang-undang perkawinan menjadi istilah yang netral gender.

    Hal ini juga memberikan pasangan sesama jenis hak yang sama dengan pasangan heteroseksual dalam hal adopsi dan warisan.

    Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, yang vokal mendukung komunitas LGBTQ dan RUU tersebut akan membuka kediaman resminya untuk para aktivis dan pendukungnya untuk perayaan. Para aktivis juga merencanakan unjuk rasa malam hari yang menampilkan drag show di pusat kota Bangkok, tempat pusat perbelanjaan raksasa mengibarkan bendera pelangi untuk menunjukkan dukungan sejak dimulainya Bulan Pride pada bulan Juni.

    Thailand telah lama memiliki reputasi toleransi terhadap komunitas LGBTQ dan jajak pendapat yang dilaporkan di media lokal menunjukkan dukungan publik terhadap pernikahan yang setara. Lebih dari 30 negara di seluruh dunia telah melegalkan pernikahan bagi semua orang sejak Belanda menjadi negara pertama yang melegalkan pernikahan sesama jenis pada tahun 2001.

    Beberapa aktivis juga mengkritik undang-undang baru tersebut karena gagal mengakui kaum transgender dan non-biner, yang masih tidak diperbolehkan mengubah gender mereka pada dokumen identitas resmi.

    (haf/imk)

  • Singapore Airlines Beri Kompensasi Rp 163 Juta ke Korban Turbulensi

    Singapore Airlines Beri Kompensasi Rp 163 Juta ke Korban Turbulensi

    Singapura

    Maskapai Singapore Airlines menyampaikan permintaan maaf pada Selasa (11/6) dan mengumumkan tawaran kompensasi uang sebesar US$ 10.000 (Rp 163 juta) untuk para penumpang yang mengalami luka-luka dalam insiden turbulensi ekstrem pada Mei lalu.

    Seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (11/6/2024), puluhan penumpang dan awak mengalami luka-luka, mulai dari luka ringan hingga luka parah, dengan satu penumpang meninggal usai turbulensi ekstrem melanda Boeing 777 yang digunakan Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ321 pada 20 Mei lalu.

    Maskapai Singapore Airlines (SIA) menawarkan kompensasi uang kepada seluruh 211 penumpang dalam penerbangan yang mengalami insiden mengerikan itu. Bagi para penumpang yang mengalami luka ringan akibat insiden itu, SIA menawarkan kompensasi sebesar US$ 10.000 atau setara Rp 163 juta.

    “Bagi mereka yang mengalami luka-luka lebih serius akibat insiden itu, kami telah mengundang mereka untuk mendiskusikan tawaran kompensasi demi memenuhi kondisi spesifik mereka ketika mereka merasa sudah sehat dan siap untuk melakukan diskusi,” demikian pernyataan SIA via Facebook.

    “Para penumpang yang dinilai secara medis mengalami luka serius, membutuhkan perawatan medis jangka panjang, dan meminta bantuan keuangan akan diberikan pembayaran di muka sebesar US$ 25.000 (Rp 407,5 juta) untuk memenuhi kebutuhan mendesak mereka. Ini akan menjadi bagian dari kompensasi akhir yang akan diterima penumpang-penumpang ini,” imbuh pernyataan SIA tersebut.

    Pengembalian dana (refund) penuh atas tiket pesawat, sebut SIA, akan ditawarkan kepada semua penumpang SQ321, termasuk penumpang yang tidak mengalami cedera apa pun dalam insiden tersebut.

    Ditambahkan SIA bahwa para penumpang juga akan menerima kompensasi keterlambatan sesuai dengan peraturan Uni Eropa atau Inggris, mengingat penerbangan SQ321 memiliki rute London-Singapura.

    SIA, yang merupakan maskapai nasional Singapura ini, juga mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan masing-masing US$ 1.000 (Rp 16,3 juta) kepada semua penumpang pada saat keberangkatan dari Bangkok dengan penerbangan alternatif untuk memenuhi kebutuhan langsung mereka usai insiden turbulensi terjadi.

    Diketahui bahwa sejumlah besar penumpang diberangkatkan dari Bangkok ke Singapura dengan penerbangan alternatif usai insiden terjadi, sedangkan puluhan penumpang yang mengalami luka-luka masih menjalani perawatan medis di ibu kota Thailand tersebut.

    SIA menambahkan bahwa pihaknya menanggung biaya pengobatan para penumpang yang luka-luka, dan mengatur agar anggota keluarga mereka bisa terbang ke Bangkok jika ingin menjenguk.

    “SIA tetap berkomitmen untuk mendukung para penumpang yang terdampak di penerbangan SQ321. Semua penumpang yang terkena dampak seharusnya menerima tawaran kompensasi melalui email, bersama dengan informasi tentang bagaimana mereka dapat memproses klaim mereka,” imbuh SIA dalam pernyataannya.

    Saat ditanya oleh Channel News Asia soal berapa banyak penumpang yang telah menerima tawaran kompensasi itu, pihak SIA menolak untuk memberikan rincian spesifik dengan mengutip alasan privasi.

    Seorang penumpang asal Inggris bernama Geoff Kitchen (73) meninggal di dalam pesawat, kemungkinan besar karena serangan jantung. Dalam pernyataannya, SIA menyatakan siap mendiskusikan tawaran kompensasi dengan keluarga mendiang Kitchen ketika “mereka mampu dan siap melakukannya”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Sejarah Bitcoin dan Pizza, Apa Hubungannya?

    Sejarah Bitcoin dan Pizza, Apa Hubungannya?

    Jakarta

    Komunitas kripto baru merayakan sesuatu yang disebut sebagai Hari Pizza Bitcoin, atau Bitcoin Pizza Day. Apa hubungannya Bitcoin dengan Pizza?

    Hari Pizza Bitcoin atau Bitcoin Pizza Day adalah momen yang mungkin tidak akan terlupakan oleh seseorang yang melakukan transaksi menggunakan Bitcoin untuk pertama kali dalam membeli barang fisik, yaitu dua loyang pizza pada tahun 2010, yang ditukar dengan 10 ribu bitcoin –saat itu nilainya hanya USD 41 –.

    Namun perayaan ini bukan memperingati pembelian dua loyang pizza dengan bitcoin, yang dengan nilai tukar saat ini, nilainya mencapai USD 700 juta. Melainkan memperingati penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran. Sejak saat itulah, setiap tanggal 22 Mei diperingati sebagai Hari Pizza Bitcoin

    Komunitas Bitget adalah salah satu komunitas yang memperingati Hari Pizza Bitcoin ini. Mereka merayakan Hari Pizza Bitcoin di beberapa kawasan Asia Tenggara, seperti Vietnam, Thailand, Filipina, Malaysia, dan Indonesia.

    Dalam perayaannya, terdapat berbagai aktivitas menarik yang dilakukan bersama seluruh partisipan yang menghadiri acara tersebut. Total jumlah partisipan dari seluruh negara hampir mencapai 600 partisipan dengan berbagai rangkaian acara yang seru seperti pizza gratis kepada seluruh partisipan.

    Ada juga kompetisi desain spesial pada pizza yang berbentuk logo pizza Bitcoin, tantangan kuis dan lomba makan pizza tercepat, ‘Hodl Bar Challenge’, konten dan komentar terbaik di media sosial serta kesempatan networking dengan influencer ternama untuk mengenal lebih jauh tentang kondisi pasar kripto dan pandangan mengenai pasar kripto di waktu mendatang.

    Selebrasi Bitcoin Pizza Day yang didukung oleh komunitas Bitget tidak hanya perayaan biasa setiap tahun melainkan memberi bukti bahwa peran komunitas sangat besar terhadap perkembangan perusahaan untuk memberikan edukasi, meningkatkan brand awareness perusahaan.

    Hal ini juga berkaitan dengan salah satu nilai yang diadopsi oleh Bitget sebagai platform kripto dan Web3 yaitu komunikasi yang terbuka, dimana perusahaan, komunitas, pengguna, dan seluruh entitas secara transparan untuk menerima pendapat dan kritik bagi semua pihak.

    “Merayakan momen ini mengingatkan kita bagaimana cryptocurrency dimulai dari konsep baru hingga menjadi kekuatan revolusioner di bidang keuangan. Ini menghormati para pengadopsi awal yang percaya pada potensi teknologi desentralisasi dan mendorong kita untuk terus mengeksplorasi penggunaan cryptocurrency yang inovatif. Di Bitget, kami bangga menyatukan komunitas global setiap tahun untuk merayakan tonggak sejarah ini dan merenungkan kemajuan luar biasa dalam industri ini,” kata Gracy Chen, CEO Bitget, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    (asj/asj)

  • Kisah Tukang Cuci Piring Kini Jadi Manusia Rp 1.700 Triliun!

    Kisah Tukang Cuci Piring Kini Jadi Manusia Rp 1.700 Triliun!

    Jakarta

    Jensen Huang kini kaya raya berkat kesuksesan perusahaannya Nvidia, raksasa chip yang sedang naik daun. Chip AI Nvidia banyak digunakan, membuat perusahaan itu menjadi salah satu yang paling bernilai di dunia.

    Jensen sendiri bukan berasal dari keluarga berada. Ia lahir di Taiwan pada tahun 1963. Pada saat berusia 5 tahun, ia pindah ke Thailand. Ketika umurnya menginjak 9 tahun, Jensen dan saudaranya dipindahkan ke Tacoma, Amerika Serikat, untuk tinggal bersama pamannya, sebelum orang tuanya menyusul.

    Ayahnya menyukai Amerika. “Ayahku berkeinginan untuk membesarkan kami di negara yang luar biasa ini,” kata Jensen, dikutip detikINET dari NY Post, Kamis (6/6/2024).

    Jensen dimasukkan ke sekolah yang dikira bergengsi, Oneida Baptist Institute. Ternyata sekolah itu penuh anak bandel. Jensen pernah diancam pisau di sana dan sering membersihkan toilet. “Aku telah membersihkan lebih banyak toilet dari kalian semua,” katanya saat pidato di depan lulusan Stanford.

    Pekerjaan pertamanya adalah tukang cuci piring di restoran Denny’s pada saat dia berusia 15 tahun. “Ini adalah pilihan karir yang bagus. Aku sangat merekomendasikan setiap orang memulai pekerjaan pertama di bisnis restoran, itu mengajarkan kerendahan hati dan kerja keras. Aku mungkin adalah pencuci piring terbaik Denny’s,” katanya.

    Huang memilih kuliah di Oregon State University karena biaya kuliahnya yang rendah. Ia menemukan pasangan hidup di sana, yaitu satu-satunya mahasiswi teknik elektro, Lori Mills. Mereka sekarang telah menikah selama lebih dari 30 tahun.

    Dia mulai bekerja di perusahaan chip segera setelah lulus dan menghabiskan delapan tahun paruh waktu untuk mengambil gelar master di Stanford.

    Kemudian pada hari Thanksgiving 1993, dia dan dua rekannya, Chris Malachowsky dan Curtis Priem bertemu di restoran Denny’s di South Bay. Mereka membuat sketsa rencana mereka untuk mendirikan perusahaan sendiri di atas serbet.

    Mereka pun memutuskan mendirikan Nvidia dengan modal USD 40 ribu. Nvidia go public pada tahun 1999. Mereka pertama kali membuat chip untuk grafis komputer dan meraih kesuksesan besar.

    Tahun 2014, Jensen sudah mengemukakan ambisinya membuat chip untuk AI atau kecerdasan buatan. Ketika era AI meledak saat ini, Nvidia benar-benar mengeruk untuk besar karena chip AI buatannya laku di mana-mana.

    Jensen yang memiliki 3,5% saham Nvidia, saat ini menurut Forbes kekayaannya tembus USD 107,2 miliar atau lebih dari Rp 1.746 triliun. Itu adalah peningkatan sangat pesat mengingat 5 tahun silam, kekayaannya tercatat ‘hanya’ USD 3 miliar.

    Berbicara mengenai sukses, menurut Jensen orang harus merasakan penderitaan. “Kupikir salah satu keuntungan terbesarku adalah ekspektasi rendah. Kebanyakan lulusan Stanford punya ekspektasi sangat tinggi,” katanya dalam pidato di Stanford.

    Memang, lulus dari kampus bergengsi secara alami membuat mereka berharap lebih, tapi bisa jadi hal itu tidak baik. “Orang dengan ekspektasi sangat tinggi ketangguhannya sangat rendah, padahal ketangguhan penting untuk sukses. Aku tidak tahu bagaimana mengajari kalian kecuali kuharap penderitaan terjadi pada kalian,” cetusnya.

    (fyk/rns)

  • Demam Film Thailand, “Not Friends” Siap Tayang di Netflix Mulai 14 Juni!

    Demam Film Thailand, “Not Friends” Siap Tayang di Netflix Mulai 14 Juni!

    Surabaya (beritajatim.com) – Kabar gembira bagi para pecinta film di Indonesia! Film “Not Friends” akhirnya tayang di Netflix mulai 14 Juni 2024. Setelah sebelumnya mencuri perhatian di bioskop Indonesia pada 24 Januari 2024 dan sukses besar di Thailand sejak debutnya pada Oktober 2023, film ini siap menyentuh lebih banyak penonton dengan kisahnya yang menyentuh dan relatable.

    “Not Friends” merupakan produksi dari GDH, rumah produksi yang sebelumnya sukses dengan film “How to Make Millions Before Grandma Dies.” Film ini juga menjadi debut penyutradaraan bagi Atta Hemwadee, yang turut menulis skenario untuk film tersebut. Dengan latar belakang sekolah, film ini menggambarkan mimpi dan persahabatan yang erat dengan kehidupan sehari-hari para remaja.

    Sinopsis Not Friends

    “Not Friends” mengisahkan kehidupan Pae, seorang siswa yang baru saja pindah ke sekolah baru. Pae, yang cenderung bersikap dingin, bertemu dengan Joe, teman sebangkunya yang terkenal ramah dan selalu berusaha menjalin persahabatan. Namun, takdir berkata lain ketika Joe meninggal dunia akibat kecelakaan mobil. Kejadian ini menjadi titik balik bagi Pae yang memutuskan untuk membuat film pendek berdasarkan kisah nyata kehidupan Joe, sebagai cara untuk mewujudkan mimpinya.

    Proses pembuatan film ini tidak berjalan mulus. Pae menghadapi berbagai konflik dan dilema yang sangat relevan dengan kehidupan para remaja masa kini. Kisah ini tidak hanya menggambarkan perjuangan Pae dalam membuat film, tetapi juga perjalanan emosionalnya dalam memahami persahabatan, kehilangan, dan cita-cita.

    Film “Not Friends” dibintangi oleh aktor-aktor berbakat seperti Anthony Buisseret, Pisitpol Ekaphongpisit, Thitiya Jirapornsilp, Tanakorn Tiyanont, dan Natticha Chantaravareelekha. Penampilan mereka berhasil memberikan nyawa pada karakter-karakter dalam film ini, membuat cerita semakin hidup dan emosional.

    “Not Friends” juga menjadi perwakilan Thailand di ajang Piala Oscar 2024 untuk kategori Best International Feature Film. Meski tidak berhasil masuk nominasi, pencapaian ini menunjukkan kualitas dan daya tarik film ini di mata internasional.

    Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan film ini hanya di Netflix mulai 14 Juni 2024! [aje]