Negara: Thailand

  • Ekonomi Vietnam Terus Meroket, Apa Penyebabnya?

    Ekonomi Vietnam Terus Meroket, Apa Penyebabnya?

    Jakarta

    Menurut perkiraan terbaru dari Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Vietnam diperkirakan mencapai 6,1% pada akhir 2024 dan 6,5% pada 2025.

    Kedua perkiraan ini lebih tinggi dibandingkan prediksi pada April, dengan peningkatan pertumbuhan disebabkan oleh pemulihan ekspor manufaktur, pariwisata, dan investasi, menurut laporan tersebut.

    Hal ini menunjukkan bahwa Vietnam bisa mengalami pertumbuhan yang lebih besar pada 2025 dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya seperti Thailand, Kamboja, Malaysia, Indonesia, dan Filipina.

    “Vietnam memang menghadapi beberapa tantangan serius, terutama di sektor domestik yang lemah dan ketergantungan berlebihan pada sektor investasi asing langsung (FDI), namun dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, prospek ekonominya tetap cerah,” kata Nguyen Khac Giang, peneliti dan rekan tamu di ISEAS Institute kepada DW.

    Apa penyebab ekonomi Vietnam terus tumbuh?

    Seperti negara-negara Asia Tenggara lainnya, Vietnam sangat bergantung pada investasi asing langsung (FDI).

    Antara 2021 dan 2023, aliran masuk FDI ke Vietnam, Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina rata-rata mencapai sekitar $236 miliar (sekitar Rp3.681,6 triliun) per tahun, menurut Laporan Investasi ASEAN 2024.

    Saat investor Barat mencoba mengurangi ketergantungan mereka pada Cina di tengah ketegangan geopolitik antara Washington dan Beijing, negara-negara Asia Tenggara menjadi pilihan utama untuk investasi asing dari AS, Jepang, dan Uni Eropa.

    “Saya pikir Vietnam dapat mempertahankan momentum pertumbuhannya berkat keunggulan domestik dengan populasi 100 juta dan kelas menengah yang terus berkembang, serta mengoptimalkan manfaat dari posisinya dalam persaingan kekuatan besar antara Cina dan AS,” katanya.

    Cina juga berinvestasi di Asia Tenggara, dengan Beijing dan Hanoi membangun “kemitraan strategis komprehensif” pada 2008.

    ‘China Plus One’

    Seperti Cina, pertumbuhan ekonomi Vietnam berada di bawah kendali sistem satu partai, dengan Partai Komunis memiliki kendali penuh atas fungsi negara, organisasi sosial, dan media.

    “Cina adalah mitra dagang terbesar Vietnam, tetapi yang lebih penting, Cina memainkan peran penting dalam sektor manufaktur Vietnam karena sebagian besar bahan baku berasal dari Cina. Saya tidak berpikir itu akan berubah dalam waktu dekat,” kata Nguyen.

    “China Plus One” adalah strategi bisnis ekonomi global bagi investor untuk mengurangi ketergantungan penuh pada pasar dan rantai pasokan di Cina, dengan memperluas ke negara lain sambil tetap mempertahankan kehadiran di negara Asia tersebut.

    Negara-negara Asia Tenggara dianggap sebagai alternatif yang cocok.

    Bich Tran dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengatakan kepada DW bahwa Vietnam sering menjadi pilihan utama.

    “Vietnam adalah salah satu pilihan utama bagi banyak perusahaan dengan kebijakan China Plus One karena kedekatan geografis dan budaya yang serupa,” kata Tran.

    “Bagi mereka yang sudah beroperasi di Cina, pindah ke Vietnam lebih mudah, dan bekerja dengan orang Vietnam lebih familiar dibandingkan dengan Indonesia atau Malaysia,” tambahnya.

    “Namun demikian, Vietnam jauh lebih kecil daripada Cina, sehingga hanya dapat menyerap sejumlah kecil perusahaan yang ingin relokasi. India, jika mereka membuka ekonominya, akan memiliki peluang lebih baik untuk bersaing dengan Cina dibandingkan Vietnam,” tambahnya.

    Vietnam menarik ekonomi Barat

    Amerika Serikat adalah mitra dagang terbesar kedua Vietnam dan pasar ekspor terbesar.

    Pada September 2023, Washington dan Hanoi meningkatkan hubungan diplomatik mereka, menandatangani “Kemitraan Strategis Komprehensif untuk Perdamaian, Kerja Sama, dan Pembangunan Berkelanjutan.” Analis mengatakan perjanjian ini sebagian besar untuk meningkatkan manfaat ekonomi.

    Amerika Serikat adalah salah satu dari daftar mitra strategis Vietnam yang terus bertambah, termasuk Australia, Cina, India, Rusia, Korea Selatan, dan baru-baru ini Prancis.

    Namun, investasi besar dari Washington adalah kunci peluang ekonomi bagi Vietnam.

    Apple, raksasa teknologi AS, kembali dinobatkan sebagai perusahaan paling berharga di dunia tahun ini.

    Vietnam telah menjadi lokasi manufaktur penting bagi perusahaan tersebut, dengan Apple menginvestasikan lebih dari $15 miliar (sekitar Rp234 triliun) di negara itu dalam lima tahun terakhir.

    Vietnam memiliki biaya tenaga kerja yang rendah dan tenaga kerja yang muda dan besar, dengan 58% dari populasi hampir 100 juta berusia di bawah 35 tahun, menjadikan negara ini tempat yang menarik untuk investasi.

    Reformasi struktural sebagai langkah lebih lanjut

    Pertumbuhan yang kuat menghadapi hambatan domestik, meskipun Vietnam menjadi salah satu negara dengan ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di kawasan, Vietnam memiliki reputasi buruk dalam hal korupsi, sensor politik, hak asasi manusia, dan masyarakat sipil.

    Perusahaan kecil dan menengah di Vietnam mengalami kesulitan untuk menjadi kompetitif seperti produsen yang mengekspor ke pasar internasional.

    Karena perubahan iklim, seperti Topan Yagi baru-baru ini, harga kebutuhan pokok seperti produksi pangan juga meningkat. Vietnam juga sering menghadapi kekurangan listrik, dan para ahli mengatakan negara ini harus meningkatkan penggunaan energi terbarukan.

    Sebastian Eckardt, manajer praktik untuk Asia Timur di Bank Dunia, mengatakan reformasi struktural diperlukan.

    “Selama paruh pertama tahun ini, ekonomi Vietnam mendapat manfaat dari pemulihan permintaan ekspor. Untuk mempertahankan momentum pertumbuhan tidak hanya sepanjang sisa tahun ini tetapi juga dalam jangka menengah, pihak berwenang harus memperdalam reformasi struktural, meningkatkan investasi publik, sambil hati-hati mengelola risiko keuangan yang muncul,” kata Eckardt.

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris

    Lihat juga Video ‘Prabowo Temui PM Vietnam di Hanoi, Apa yang Dibahas?’:

    (ita/ita)

  • Gagal Juara FFWS SEA 2024 Fall, Wakil RI: Kita Terlalu Naif

    Gagal Juara FFWS SEA 2024 Fall, Wakil RI: Kita Terlalu Naif

    Jakarta

    Tampil di depan ribuan pendukungnya, tiga wakil Indonesia di FFWS SEA 2024 Fall gagal mempersembahkan gelar juara. Padahal semua sudah dikerahkan, tapi hasilnya belum memuaskan.

    “Yang terjadi (di grand final) adalah kita terlalu naif. Kita menduga Thailand akan terperangkap sama strategi kita,” ungkap Pelatih Bigetron Delta, Christian Jonathan Pascoal alias Chrisjo di Surabaya Convention Center, Pakuwon Trade Center, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/10/2024).

    Namun dirinya menegaskan, Bigetron Delta tidak bermaksud untuk meremehkan. Tapi di sini Chrisjo mengira tim Thailand bisa masuk ke perangkap yang telah mereka ciptakan.

    “Nggak (meremehkan), lebih ke arah kita berhasil untuk nge-fake strategi kepada mereka dan kita mau coba lagi yang kedua kalinya. Ternyata mereka sudah antisipasi, bahkan lebih ada yang nekat, pemikirannya juga sama, jadi mereka juga membalikkan kita,” kata Chrisjo

    Dari situ ia mengaku mendapatkan banyak pelajaran selama babak pamungkas. Dirinya pun menyadari kalau tim Thailand level pemikirannya bukan di bawahnya, tapi setara. Menurutnya, mereka tidak bisa dijebak dengan mudah.

    Chrisjo membeberkan, sebenarnya gaya bermain yang biasa Bigetron Delta terapkan, tidak dilakukan. Mereka hanya mengumpulkan banyak kill, tanpa mengantongi Booyah.

    Cuma memang ia bilang sementara ini belum mengetahui secara spesifik, apa kendala utamanya. Sebab Chrisjo bilang faktornya cukup banyak.

    “Kita nggak menduga terlalu banyak, kita terlalu sempit. Itu yang membuat kita terbatas ya, sehingga ada kesulitan di situ,” ungkap Chrisjo.

    Hal serupa juga dialami oleh wakil Indonesia lainnya, RRQ Kazu. Sang pelatih, Adi Gustiawan alias Ady, belum bisa membawa anak-anak asuhnya mengangkat piala.

    Ia bilang kalau kematian mereka terlalu cepat di dua game menjadi salah satu alasannya. Selain itu Ady mengatakan ada beberapa hal yang tidak diprediksi tapi malah terjadi.

    Terlepas dari itu, sebenarnya RRQ Kazu sudah mengerahkan semua kemampuannya. Namun memang hasil masih tetap sama, yakni tidak bisa menjadi juara. Terkait itu, Ady pun bingung kenapa bisa begitu.

    “Hasilnya masih tetap sama ya gimana ya, nggak bisa dijelasin juga. Karena saya pribadi pun bingung. Apa lagi sebenarnya yang salah. Jadi ya kita coba perbaiki (season ini) dari season kemarin, season kemarin kita perbaiki dari season yang lalu, tapi hasilnya tetap sama, progresnya ada tapi sedikit. Jadi perlu pembelajaran lagi lah dari kitanya,” ungkap Ady.

    Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, gelar juara FFWS SEA 2024 Fall didapatkan oleh Buriram United Esports, salah satu wakil Thailand. Wassana dan kawan-kawannya juga memperoleh hadiah uang tunai USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar, dan satu tiket untuk tampil di FFWS Global Final 2024 di Brasil, pada November 2024.

    (hps/fay)

  • Buriram United Ungkap Alasannya Bisa Juara FFWS SEA 2024 Fall

    Buriram United Ungkap Alasannya Bisa Juara FFWS SEA 2024 Fall

    Jakarta

    Buriram United sukses merebut gelar juara FFWS SEA 2024 Fall. Mereka mengungkapkan, latihan disiplin merupakan salah satu faktor mengapa titel tersebut bisa didapatkan.

    “Kami mengaitkannya kepada latihan, karena memang kita ini cukup disiplin. Kami latihannya sangat intens, sehingga bisa menghasilkan apa yang kami dapatkan pada hari ini,” kata pelatih Buriram United Esports, Aekkachai Kaewkong alias Namo, kepada detikINET di Surabaya Convention Center, Pakuwon Trade Center, Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/10/2024).

    Kendati demikian, upaya mereka dalam menyandang gelar tim Free Fire terbaik se-Asia Tenggara ini tidak mudah sama sekali. Sebab bukan cuma mereka, tapi 11 tim lainnya juga punya objektif yang sama, yakni meraih juara.

    Apalagi RRQ Kazu, Evos Divine, dan Bigetron Delta, mengingat kompetisinya diadakan di Indonesia. Di depan ribuan pendukungnnya, tentu ketiganya sangat ingin menyabet gelar juara FFWS SEA 2024 Fall.

    Sayangnya, harapan itu tak bisa terwujud. Mereka harus mengakui ketangguhan tim-tim dari Thailand, seperti Team Falcons, Twisted Minds, dan tentunya Buriram United Esports.

    Ketiga wakil Indonesia gagal mempersembahkan piala kepada para pendukungnya. RRQ Kazu finish di peringkat enam, Evos Divine di urutan ketujuh, dan Bigetron Delta mengisi posisi kedelapan.

    Namun meski belum bisa juara, ketiganya lolos ke FFWS Global Final 2024 yang akan digelar di Brasil, November 2024. Hal ini dikarenakan mereka berhasil masuk delapan besar.

    Namo pun memberikan tanggapannya terkait tim-tim dari Indonesia. Menurutnya, gameplay yang disajikan oleh para pemain RRQ Kazu, Evos Divine, dan Bigetron Delta sudah bagus.

    “Menurut saya tim Indonesia kemampuannya juga tidak kalah saing, tapi mungkin karena coach Thailand melakukan PR-nya lebih baik, sehingga bisa memperbaiki game di bagian belakang ini,” pungkasnya.

    Buriram tak hanya mendapatkan piala, tapi pulang ke Thailand sembari mengantongi bagian terbesar dari total hadiah USD 300 ribu atau sekitar Rp 4,6 miliar. Jumlah yang didapatkan mereka sebanyak USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar.

    (hps/fay)

  • Konsumsi Ikan RI Kalah dari China-Malaysia, Ini Penyebabnya

    Konsumsi Ikan RI Kalah dari China-Malaysia, Ini Penyebabnya

    Jakarta

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan konsumsi protein ikan dalam negeri kalah dibandingkan China, Malaysia, hingga Thailand. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistyo.

    Budi mengatakan konsumsi protein menjadi salah satu upaya Indonesia mencapai generasi emas. Berdasarkan paparan yang disajikan, disebutkan saat ini konsumsi protein Indonesia berada di level 62,3 gram. Padahal standar protein seharusnya 100 gram.

    Konsumsi protein ini kalah dari konsumsi protein negara-negara tetangga, seperti Thailand sebesar 66,5 gram, Filipina sebesar 73,1 gram, Myanmar sebanyak 78,3 gram, dan Vietnam sebesar 94,4 gram.

    “Kita masih di belakang Kamboja. Maka kita harus berani menyatakan merdeka protein 100%,” kata Budi dalam acara Komitmen PDSPKP bersama Mitra Kerja Sama, di kantor KKP, Jumat (4/10/2024).

    Saat ditanya mengenai lebih lanjut penyebab konsumsi protein tak naik, Budi mengatakan hal tersebut terjadi karena pola makan. Dengan program makan bergizi gratis (MBG), dia menyebut dapat mendorong pola asupan gizi masyarakat Indonesia.

    Dia berharap dengan susu ikan masuk dalam program MBG menjadi satu pemicu momentum untuk meningkatkan itu, asupan proteinnya.

    “Ya pastinya karena pola makan. Nah, dengan program makan berisi, Ini kan sebenarnya pemerintah mendesain Pola asupan gizinya, Kemudian juga membiayai kan, dengan program gratis itu,” terangnya.

    Dia menekankan konsumsi protein yang kalah dengan negara-negara tetangga bukan karena masyarakat Indonesia malas konsumsi makan. Dia bilang beberapa daerah ada yang ketersediaan ikan.

    “Bukan malas makan juga, mungkin karena juga di beberapa daerah kan kebutuhan dari kondisi ekonomi juga di sini,” kelasnya.

    Mendukung hal tersebut, pihaknya telah menggandeng mitra-mitra strategis, mulai dari kementerian/lembaga (k/l), asosiasi, hingga komunitas. Kemitraan ini sebagai salah satu upaya agar meningkatkan konsumsi protein di Indonesia.

    “Hari ini kan kita punya mitra, 35 mitra, mulai dari penyedia bahan baku, kemudian para ibu-ibu dari Forikan, Forum peningkatan konsumsi ikan. Kemudian dari KAI, Kadin, kementerian, BKKBN, Bapanas. Jadi itu adalah mitra kami,” imbuhnya.

    (rrd/rir)

  • Mantan Dirut Jadi Tersangka, PT INKA Hormati Proses Hukum

    Mantan Dirut Jadi Tersangka, PT INKA Hormati Proses Hukum

    Surabaya (beritajatim.com) – Paska penetapan tersangka dan penahanan terhadap mantan Dirut PT INKA yakni BN, jajaran direksi PT INKA angkat bicara. PT INKA menghormati proses hukum atas langkah yang dilakukan pihak Kejaksaan Tinggi Jatim tersebut.

    “Kami tentu menghormati proses hukum itu. Kejaksaan Tinggi pasti punya dasar untuk menetapkan tersangka dan melakukan penahanan pada Pak BN. Kami menghormati,” kata GM Keuangan, Akuntansi dan TJSL PT INKA (Persero), Edwyn Dwi Cahyo selaku Plt. GM Sekretaris Perusahaan PT INKA (Persero), Rabu (2/10/2024).

    Seperti diberitakan sebelumnya Kejaksaan Tinggi Jatim telah menetapkan BN sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi pemberiaan dana talangan pada proyek Solar Photovolic Power Plant 200 MW dan Smart City di Kinshasa Republik Demokratik Kongo.

    Selain menetapkan sebagai tersangka, Kejaksaan Tinggi juga memutuskan melakukan penahanan terhadap mantan Dirut itu selama 20 hari sejak tanggal 1 Oktober hingga 20 Oktober 2024 mendatang.

    Menjawab hal itu, Edwyn menegaskan pihaknya menghormati proses hukum yang sedang berjalan. “Sekali lagi, intinya kami menghormati proses hukum ini,” katanya.

    Pada bagian lain, Edwyn menyampaikan bahwa kegiatan operasional perusahaan tetap berjalan dengan normal untuk produksi sarana kereta api sesuai dengan target yang telah ditetapkan. “Kami saat ini fokus terhadap penyelesaian target produksi sarana perkeretaapian yang sudah di dalam kesepakatan kontrak dengan customer,” katanya.

    Berdasar catatan redaksi, Badan Usaha Milik Negara ini (BUMN) memiliki target memproduksi 612 kereta penumpang pesanan PT KAI (Persero), 16 trainset KRL baru (12 car per trainset) pesanan KAI Commuter, dan 450 Container Flat Top Wagon UGL Services Pty. Ltd. New Zealand

    Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, industri kereta api terintegrasi pertama di Asia Tenggara itu juga telah menembus pasar luar negeri, seperti Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Australia. [uci/kun]

  • Disahkan Raja Thailand, Pernikahan Sesama Jenis Legal 2025

    Disahkan Raja Thailand, Pernikahan Sesama Jenis Legal 2025

    Jakarta

    Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn, resmi mengesahkan undang-undang pernikahan sesama jenis yang sebelumnya telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat Thailand pada April dan Juni lalu. Dengan begitu, Thailand menjadi negara pertama di Asia Tenggara dan negara ketiga di Asia yang mengakui pernikahan sesama jenis, setelah Taiwan dan Nepal.

    Pengesahan dari kerajaan ini diterbitkan pada Selasa (24/9), dan akan mulai berlaku dalam 120 hari, yaitu pada 22 Januari 2025. Ini berarti pasangan LGBTQ+ akan dapat mendaftarkan pernikahan mereka secara legal pada Januari mendatang.

    Undang-undang tersebut memberikan hak-hak hukum, keuangan, dan medis secara penuh bagi pasangan pernikahan dari jenis kelamin apa pun.

    “Selamat untuk cinta semua orang,” tulis Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra dengan tagar #LoveWins di media sosial X.

    Selama dua dekade, aktivis Thailand perjuangkan pernikahan sesama jenis

    Thailand merupakan salah satu tujuan wisata paling populer di Asia yang dikenal dengan budaya dan toleransi LGBT. Selama dua dekade, para aktivis di Thailand mengupayakan pengesahan peraturan pernikahan sesama jenis ini. Masyarakat Thailand sebagian besar memegang nilai-nilai konservatif, dan anggota komunitas LGBTQ+ mengatakan bahwa mereka menghadapi diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari.

    Pemerintah dan lembaga-lembaga negara juga secara historis merupakan konservatif, dan para pendukung kesetaraan gender mengalami kesulitan untuk mendorong anggota parlemen dan pegawai negeri untuk menerima perubahan.

    Wakil Gubernur Bangkok, Sanon Wangsrangboon, mengatakan bahwa para pejabat kota akan siap untuk mendaftarkan pernikahan sesama jenis segera setelah undang-undang tersebut diberlakukan.

    Pemerintah yang dipimpin oleh Partai Pheu Thai menjadikan pernikahan sesama jenis sebagai salah satu tujuan utamanya.

    Bagaimana dengan negara-negara lain di Asia Tenggara?

    Pada 2023, Pew Research Center merilis data survei tentang respons terhadap pernikahan sesama jenis di beberapa negara di Asia, khususnya Asia Tenggara. Menurut survei tersebut, pandangan terhadap pernikahan sesama jenis paling disukai di Jepang, di mana sekitar 68% mengatakan bahwa mereka cenderung mendukung untuk mengizinkan pernikahan sesama jenis secara legal.

    Di Singapura, tidak ada mayoritas yang jelas mendukung (45%) atau menentang (51%) pernikahan sesama jenis. Pernikahan sesama jenis tidak sah di Singapura, dan parlemennya mengamandemen konstitusi pada 2022 untuk mencegah gugatan hukum terhadap definisi pernikahan.

    Di Taiwan, jumlah yang kurang lebih sama mengatakan bahwa mereka mendukung (45%) dan menentang (43%) pernikahan sesama jenis. Taiwan merupakan salah satu negara di Asia yang paling awal melegalkan pernikahan sesama jenis.

    Di Thailand, enam dari sepuluh orang dewasa di sana mendukung agar LGBTQ dapat menikah secara legal. Sekitar sepertiga warga Thailand menentangnya.

    Lalu di Korea Selatan, sekitar 56% mengatakan bahwa mereka menentang pernikahan sesama jenis yang sah, sementara 41% lainnya mendukung.

    Mayoritas warga Indonesia menentang pernikahan sesama jenis

    Di Indonesia, 92% mengatakan bahwa mereka menentang, termasuk 88% yang sangat menentangnya. Mayoritas di Malaysia (82%) dan Sri Lanka (69%) juga menentang.

    Di Indonesia dan Malaysia, dua negara dengan mayoritas Muslim yang disurvei oleh Pew Research Center, umat Islam memberikan dukungan terendah terhadap pernikahan sesama jenis dibandingkan dengan kelompok agama lain yang disurvei. Hanya 4% Muslim Indonesia dan 8% Muslim Malaysia yang mendukungnya.

    Aktivis bagi kelompok LGBT di Indonesia sekaligus pendiri Gaya Nusantara pun berpendapat, mayoritas warga Indonesia masih menolak pernikahan sesama jenis, di antaranya karena agama, adat, dan kebudayaan.

    “Indonesia masih lama, tapi perjuangan ke arah sana pasti ada. Mungkin Indonesia akan jadi negara terakhir di Asia Tenggara (yang akan melegalkan pernikahan sesama jenis),” kata Dede kepada DW Indonesia.

    Ia menambahkan “sebagai aktivis, saya pasti menyambut dengan baik (keputusan Kerajaan Thailand). Suatu kemajuan untuk Asia Tenggara. Akhirnya satu lagi negara di Asia Tenggara yang melegalkan pernikahan sesama jenis.”

    Dede tak memungkiri banyak kelompok LGBTQ di Indonesia yang dibenci bahkan dimusuhi karena dianggap melakukan hal yang tidak sesuai dengan agama, adat, dan kebudayaan.

    “Isu ini masih dipulangkan/disangkutkan pada adat dan kebudayaan, padahal sebetulnya di beberapa suku dan etnis di Nusantara seperti Suku Toraja, pernah ada pernikahan sesama jenis tapi sudah dilupakan orang,” tambahnya.

    “Kalau orang berprinsip semua orang sama hak asasinya, maka kalau orang heteroseksual bisa menikah, yang LGBTQ harusnya bisa menikah juga,” tutupnya.

    (Reuters, AP)

    Editor: Rahka Susanto

    (ita/ita)

  • Korban Tewas Akibat Banjir di Myanmar Bertambah Jadi 419 Orang

    Korban Tewas Akibat Banjir di Myanmar Bertambah Jadi 419 Orang

    Yangon

    Korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di Myanmar meningkat menjadi 419 orang. Banjir dan tanah longsor di Myanmar ini dipicu oleh Topan Yagi.

    Dilansir AFP, Selasa (24/9/2024), topan yagi yang melanda Vietnam utara, Laos, Thailand dan Myanmar pada bulan ini memicu banjir dan tanah longsor. Bencana alam ini telah menewaskan ratusan orang di seluruh wilayah tersebut.

    Banjir telah menambah kesengsaraan di negara di mana jutaan orang telah mengungsi akibat konflik selama lebih dari tiga tahun yang dipicu oleh kudeta militer pada tahun 2021.

    “Hingga Selasa, 419 orang dipastikan tewas,” kata tim informasi junta dalam sebuah pernyataan.

    Jumlah korban tewas sebelumnya yang dilaporkan junta adalah 384 orang tewas dan 89 orang hilang. Namun pembaruan hari Selasa tidak menyebutkan berapa banyak orang yang masih hilang.

    Komunikasi yang buruk, terutama dengan daerah-daerah terpencil, juga menyebabkan lambatnya penyampaian informasi mengenai korban jiwa.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bahwa sebanyak 887.000 orang terkena dampak di Myanmar pasca Topan Yagi.

    (fas/dek)

  • Sosok Nakhoda Banteng, Speedboat Andalan Srikandi Bea Cukai Patroli Laut

    Sosok Nakhoda Banteng, Speedboat Andalan Srikandi Bea Cukai Patroli Laut

    Karimun

    Banteng menjadi speedboat andalan para Srikandi Bea Cukai di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Khusus Kepulauan Riau yang tergabung dalam Ladies Squad Marine Customs. Speedboat panjang 15 meter tersebut dilengkapi tiga mesin berkecepatan 30 knot/jam.

    Entah bagaimana awalnya speedboat tersebut dinamakan Banteng. Sang Nakhoda Kapal, Desi Sundra Santika (Deasy) mengatakan call sign atau julukan tersebut sudah lama melekat dari angkatan sebelumnya.

    “Historikalnya kita kurang memahami kenapa call sign-nya Banteng. Itu sudah dari zaman dahulu memang sudah call sign-nya itu Banteng. Memang sudah diturunkan ke kita. Karena memang dari zaman-zaman senior-senior pun itu kan setiap kapal ada call sign-nya, ada Kobra, Tiger, Panther, terus ada Wiro, kebetulan kita dapat yang Banteng,” ungkap Deasy kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    Banteng telah melalui proses modifikasi dengan akomodasi yang sesuai dengan kebutuhan bagi Team Ladies Squad. Fasilitasnya antara lain kamar istirahat, toilet, dapur, serta kursi bagi para anggota Squad Ladies. Semua fasilitas tersebut disediakan untuk menunjang tugas para Srikandi Bea Cukai dalam berpatroli.

    Foto: detikcom/Moch Prima Fauzi

    Terkadang mereka harus bermalam saat patroli sehingga fasilitas tersebut dibutuhkan untuk kelancaran selama bertugas.

    Deasy sudah menjadi nakhoda Banteng sejak dibentuknya Ladies Squad Marine Customs pada 29 Maret 2022. Speedboat tersebut setia menemaninya berpatroli dan melakukan pencegahan di perairan Karimun, perairan Batam dan Perairan Tanjung Pinang di bawah pengawasan Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau.

    Sebelum bergabung ke Bea Cukai, Deasy merupakan mualim 1 kapal niaga selama enam tahun. Ia menjelaskan ada tantangan tersendiri saat menahkodai kapal niaga dan speedboat patroli.

    “Tantangan di patroli lebih besar dari kapal niaga. Kalau kapal niaga itu kita bisa berlayar dengan autopilot, jadi kita sudah set haluan kapal kita ke mana, kita tinggal pantau. Kalau di patroli laut nggak, kita nggak tahu ke mana nih kita diarahkan informasinya sama Kasop (kepala seksi penindakan) terus bergerak ke perairan mana, kita nggak bisa set posisi autopilot kita ke perairan itu, nggak (bisa),” ujar Deasy.

    Selain itu, ombak yang besar juga menjadi tantangan bagi Deasy saat berpatroli. Dengan kapal yang tergolong kecil ombak setinggi satu meter pun bisa menjadi penghambat patroli karena membuat kapal terombang-ambing.

    Saat baru bergabung dengan Bea Cukai ia pun menantikan bisa berlayar kembali. Maklumlah, dengan latar belakang sekolah pelayaran ia begitu mencintai dunia maritim.

    “Ada waktu menunggu dari tahun 2006 sampai dengan 2022. Akhirnya kesempatan saya kembali melaut datang pada tahun 2022 di mana para pimpinan memberikan kesempatan kepada kami para pegawai wanita untuk menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai patroli laut. Di mana sebelumnya saya (2006-20220 hanya bertugas di bidang administrasi aja di belakang meja. Sekali lagi pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pimpinan DJBC yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk melakukan tugas patroli laut dengan mengusung semangat pengarusutamaan gender,” ungkapnya.

    Di Ladies Squad Marine Customs Deasy telah banyak melakukan patroli dan penegahan. Salah satunya ikut dalam penggagalan masuknya rokok ilegal yang berasal dari Thailand pada September 2023. Rokok yang diangkut menggunakan KM Nusantara 5 dengan 7 ABK berjumlah 3.000 kardus (30.900.000 batang) BKC HT tanpa pita cukai. Nilai barang tersebut Rp 66.898.500.000. Sementara kerugian negara ditaksir Rp 47.223.195.375.

    Barang ilegal lainnya yang pernah diamankan di antaranya minuman keras, bawang, hingga barang-barang bekas dan campuran.

    (ncm/ncm)

  • Korban Tewas Akibat Banjir di Myanmar Bertambah Jadi 419 Orang

    Korban Tewas Banjir Besar di Myanmar Bertambah Jadi 384 Orang

    Jakarta

    Jumlah korban tewas banjir besar di Myanmar akibat Topan Yagi bertambah. Sebanyak 384 orang dilaporkan tewas.

    Dilansir AFP, Minggu (22/9/2024) 89 orang dilaporkan hilang hingga Sabtu (21/9) waktu setempat. Yagi melanda Vietnam utara, Laos, Thailand dan Myanmar lebih dari seminggu yang lalu, memicu banjir dan tanah longsor yang telah menewaskan ratusan orang di seluruh wilayah tersebut.

    Akhir pekan lalu, junta mengeluarkan permohonan bantuan asing untuk membantu mengatasi bencana tersebut. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan bahwa sebanyak 887 ribu orang di Myanmar terkena dampak Topan Yagi.

    “Daerah yang terkena dampak paling parah masih mengalami kehancuran, dengan kerusakan luas pada rumah, aset rumah tangga, sumber air, dan infrastruktur listrik,” kata badan kemanusiaan PBB (OCHA) Sabtu (21/9).

    “Jalan, jembatan, jaringan komunikasi, sekolah, fasilitas pelayanan umum, tempat keagamaan, serta tanaman dan lahan pertanian rusak parah atau roboh seluruhnya,” tambahnya.

    (dek/dek)

  • Kecepatan Internet RI Era Jokowi Naik 10 Kali Lipat Tapi…

    Kecepatan Internet RI Era Jokowi Naik 10 Kali Lipat Tapi…

    Jakarta

    Kecepatan internet Indonesia selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 10 tahun mengalami peningkatan. Kendati begitu, jika dibandingkan dengan negara tetangga, Indonesia masih tertinggal.

    Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi.

    “Selama 10 tahun selama Pak Jokowi ini kecepatan internet kita tumbuh 10 kali. Sebelumnya 2,5 Mbps di 2015 sekarang sudah di 25 Mbps,” ungkap Budi ditemui awak media di ICE BSD Tangerang, Selasa (17/9/2024).

    Meski ada peningkatan dalam satu dekade terakhir, kecepatan internet Indonesia masih belum mengungguli, terutama di kawasan Asia Tenggara. Hal ini, kata Budi Arie, program peningkatan kualitas layanan internet perlu terus dilakukan ke depannya.

    “Kecepatan loh, walau kita masih kalah dengan negara-negara lain, karena itu harus kita tingkatkan kualitasnya, coverage-nya, kecepatannya untuk infrastruktur digital,” ungkap Budi.

    “Pokoknya harus terus dilanjutkan, proses transformasi digital kita itu harus terus berjalan. Harus berlanjut,” tegasnya.

    Sebelumnya, pada kesempatan yang berbeda, Dirut Bakti Kominfo Fadhilah Mathar, mengatakan selama 10 tahun pemerintahan Jokowi penetrasi internet RI naik menjadi 79,50%.

    Disampaikan Direktur Utama Bakti Kominfo Fadhilah Mathar dalam 10 tahun terakhir, Kominfo berfokus pada tiga strategis utama. Pertama, implementasi pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang meliputi kualitas, cakupan, dan keamanan siber. Kedua, menyiapkan ketersediaan talenta digital. Dan yang ketiga, terkait tata kelola termasuk regulasi yang tinggi.

    Fadhilah menjelaskan tiga langkah strategis utama itu ditujukan untuk memastikan bahwa teknologi informasi dan komunikasi dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di wilayah terpencil.

    “Pada Tahun 2015 terdapat 122 kabupaten tertinggal dari total 514 kabupaten di Indonesia. Namun, pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo, jumlah kabupaten tertinggal berkurang menjadi 62 kabupaten,” ungkap Fadhilah dalam dikutip dari siaran persnya.

    Selain itu, tingkat penetrasi internet mengalami peningkatan signifikan. Menurut Dirut Bakti ini, kemajuan itu menandakan upaya yang berhasil dalam perluasan akses internet dan infrastruktur digital di seluruh negeri.

    “Penetrasi internet naik dari 34,9% menjadi 79,50%, mencakup sekitar 221 juta jiwa penduduk Indonesia,” tandasnya.

    Sementara itu, mengacu pada laporan Ookla melalui Speedtest Global Index pada Agustus 2024 memperlihatkan Indonesia ada di peringkat 83 dari 111 negara di dunia dengan kecepatan internet mobile rata-rata 29,40 Mbps. Pada ketegori ini, Indonesia unggul dari Kamboja dan Laos, tetapi kala dari negara Asia Tenggara lainnya yang koneksinya lebih kecang.

    Begitu pun pada kategori internet fixed broadband, Indonesia di peringkat 119 dari 161 negara. Adapun kecepatan internet RI rata-rata 32,06 Mbps di bawah negara tetangga, seperti Laos, Kamboja, Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Thailand, hingga Singapura.

    (agt/agt)