Negara: Thailand

  • Dimeriahkan 5 Pebalap Asing, Trek Kebun Karet yang Ikonik jadi Lokasi Kejuaraan Downhil Kendal 2024

    Dimeriahkan 5 Pebalap Asing, Trek Kebun Karet yang Ikonik jadi Lokasi Kejuaraan Downhil Kendal 2024

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Putaran terakhir kejuaraan tahunan sepeda downhill 2024 di trek Gebangan Pageruyung Kendal resmi ditutup, Minggu (17/11/2024). 

    Pesepeda asal Selandia Baru, Bryn Dickerson tampil sebagai juara setelah berhasil mengalahkan ratusan peserta lainnya melintasi rute kebun karet dengan tikungan meliuk.

    Bryn juga mencatatkan rekor baru yakni mampu mengawinkan trofi kejuaraan downhill Kendal yang sebelumnya diraih pada 2023.

    Kejuaraan tahun ini diikuti 312 peserta di babak penyisihan pada Jumat (15/11/2024). Akan tetapi, hanya ada 225 peserta yang dinyatakan lolos dan melanjutkan ke babak final run pada Minggu (17/11/2024).

    Tak hanya Bryn Dickerson yang tampil memukau pada ajang kali ini, terdapat pesepeda asing lain yang unjuk kebolehan di antaranya dari Kanada, Singapura, Thailand dan Jerman.

    Mereka saling berebut posisi terbaik untuk menaklukkan perlintasan sejauh 1,56 km, dengan titik start berada di atas bukit Gebangan.

    Selain trofi, para juara dari total 16 kategori juga akan diganjar hadiah total ratusan juta.

    Ketua umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kendal, Munawir mengatakan sirkuit Gebangan memiliki tantangan cukup ikonik dengan tikungan yang meliuk di tengah hutan karet.

    Hal ini membuat pesepeda harus mampu mengeluarkan kemampuan olah sepeda agar tak terjerembab di tengah lintasan.

    “Ini menjadi kesempatan bagi para rider untuk menunjukkan kemampuan mereka di trek yang menantang dan ikonik di Gebangan,” katanya.

    Munawir menambahkan, kejuaraan ini merupakan agenda tahunan untuk mengasah kemampuan atlet pesepeda sebagai bentuk persiapan menuju ajang nasional maupun internasional.

    “Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas dan partisipasi dalam olahraga sepeda downhill,” tuturnya.

    Ia mengatakan, atlet sepeda akan semakin berkembang seiring keikutsertaannya dalam setiap kejuaraan.

    Termasuk peningkatan kapasitas keterampilan menaklukkan medan yang belum pernah dijumpai sebelumnya.

    “Sekaligus juga sebagai salah satu langkah pelatihan dan coaching clinic untuk para rider, guna membantu mereka meningkatkan keterampilan dan pemahaman tentang teknik-teknik downhill yang lebih baik,” papar Munawir.

    Sementara Bupati Kendal Dico M. Ganinduto mengapresiasi ISSI Kendal yang kembali berhasil mengadakan event olahraga bertaraf Internasional.

    “Ini merupakan kebanggaan bagi kita masyarakat Kabupaten Kendal, karena kita kembali bisa menyelenggarakan even sepeda yang bukan hanya di tingkat nasional namun internasional, semoga dengan adanya ini Kenda semakin dikenal luas,” katanya.

    Ia berharap agar OPD terkait, ISSI dan KONI saling bersinergi mendukung pembinaan atlet Kendal untuk berkiprah lebih di tingkat nasional maupun internasional.

    “Kita harus bersinergi membina atlet Kendal dan membuktikan bahwa Kendal bisa bicara lebih di tingkat nasional dan internasional,” tandasnya (ags) 

     

  • Memanfaatkan KTT APEC untuk Mengotimalkan Potensi Ekonomi Digital RI

    Memanfaatkan KTT APEC untuk Mengotimalkan Potensi Ekonomi Digital RI

    DIGITALISASI dan inovasi menjadi salah satu mesin transformasi ekonomi Indonesia pada saat ini dan masa mendatang. Mempunyai target ambisius untuk menjadi negara dengan lima ekonomi terbesar dunia pada 2024, tentu Indonesia harus mampu memanfaatkan teknologi digital dan inovasi untuk menjembatani kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat

    Digitalisasi dalam ekonomi kian mendominasi perekonomian Indonesia seiring perkembangan sektor teknologi informasi dan komunikasi yang pesat di Tanah Air.

    Bagaimana tidak, Indonesia memang mempunyai potensi yang sangat besar dalam industri teknologi digital berkat populasinya yang besar dan penetrasi internet dan telepon genggam yang masif.

    Badan Pusat Statistik mencatat persentase populasi yang memiliki akses terhadap internet melonjak dari 25,9 persen dari jumlah total pada 2011 menjadi 86,5 persen pada 2022.  Sementara itu, pengguna telepon genggam meningkat dari 39,2 persen ke 67,9 persen pada periode yang sama.

    Pada 2024, jumlah pengguna internet di Indonesia diperkirakan 195 juta. Indonesia memiliki pengguna internet paling aktif kelima di dunia, setelah Filipina, Brasil, Thailand, dan Kolombia. Jumlah ponsel aktif di Tanah Air mencapai 354 juta ponsel, melebihi total penduduk saat ini yang berjumlah 280 juta

    Pandemi COVID-19 yang memaksa sekitar 270 juta penduduk Indonesia untuk berada di rumah saja turut mempercepat pertumbuhan digitalisasi khususnya ekonomi digital. Layanan e-commerce telah merevolusi cara berbelanja dalam beberapa tahun terakhir, nilai transaksinya diperkirakan akan melebihi 130 miliar dolar AS pada 2025.

    Keuangan berbasis digital, mulai dari pembayaran digital, pinjaman online, hingga investasi digital turut bermunculan seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi digital. Ekonomi digital diperkirakan akan mengalami pertumbuhan empat kali lipat pada 2030 dengan nilai mencapai antara 210 hingga 360 miliar dolar AS. Sektor pembayaran digital juga diprediksi tumbuh hingga 2,5 kali lipat pada 2030 dengan nilai mencapai 760 miliar dolar AS.

    Besarnya potensi ekonomi digital tersebut  masih belum maksimal karena Indonesia masih menghadapi kesenjangan digital akibat belum meratanya infrastruktur digital. Tantangan juga berada pada inklusi keuangan. Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024, indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,4 persen, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.

  • Lahirkan Talenta Muda, Dua Pembalap Indonesia Lolos ke Ajang Asia Talenta Cup 2025

    Lahirkan Talenta Muda, Dua Pembalap Indonesia Lolos ke Ajang Asia Talenta Cup 2025

    JABAR EKSPRES – Dua pembalap muda Indonesia jebolan Astra Honda Racing School (AHRS) yaitu Muhammad Badly Ayatullah Massorong dan Nelson Cairoli Ardheniansyah  lolos ke ajang Asia Talenta Cup 2025 setelah sebelumnya berhasil di ajang Thailand Talent Cup (ATC) 2024.

    Kedua pembalap ini mengikuti ajang balap Honda Dream Cup 2024 di Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu (16/11) dan Minggu (17/11) sama-sama lolos seleksi ATC 2025 yang digelar di Sepang Malaysia pada Oktober lalu.

    Badly sendiri merupakan talenta balap potensial yang berasal dari Luwu Timur, Sulawesi Selatan berhasil menempati posisi lima di klasemen sementara dalam ajang seri Thailand Talenta Cup 2024.

    BACA JUGA: BPBD Cimahi Siapkan Mitigasi Potensi Bencana Jelang Pilkada 2024, Rekomendasikan Pemindahan TPS Rawan

    Sementara untuk pembalap muda Nelson Cairoli merupakan anak dari legenda balap road race Indonesia, Ardheniansyah, berada satu peringkat di bawah Badly pada ajang TTC 2024 yang menyisakan satu seri balapan terakhir.

    Kini, Badly dan Nelson bersiap untuk meningkatkan level kompetisi mereka di kelas Asia untuk bersaing dengan pembalap muda lainnya.

    Perkembangan Badly juga terbilang cukup cepat, pasalnya hanya dalam waktu dua tahun sudah berhasil masuk level Asia. Ia pun masuk dalam AHTS pada tahun 2023 serta berhasil menembus ATC pada 2025 mendatang.

    BACA JUGA: Kabar Gembira! Kemensos Siap Salurkan Bansos PKH Tahap 4 dan BPNT Usai Pilkada 2024

    ‘’Saya AHRS 2023, 2024 lolos Thailand Talenta Cup, dan tahun depan saya lolos ke ATC,’’ kata Badly.

    Sementara pembalap Nelson yang saat ini menginjak usia 14 tahun, sudah setahun lebih dulu mengenyam ilmu di AHRS yaitu sejak tahun 2022. Nelson dua kali mengikuti ajang Thailand Talenta Cup pada 2023 dan 2024, kemudian setelah itu naik level ke Asia Talenta Cup pada 2025.

    Bagi Nelson, ajang Asia Talent Cup dijadikan sebagai batu loncatan untuk bisa berkiprah lebih banyak lagi di ajang balap internasional.

    BACA JUGA: KJP Plus November 2024 Akan Cair? Ini Waktunya

    ‘’Saya fokusnya di Asia Talent Cup yang bisa membawa saya ke kancah internasional,’’ kata Nelson.

    Asia Talent Cup merupakan ajang balap bagi pembalap Asia muda di wilayah Asia dan Osenia. Kompetisi ini pun kerap dijadikan ajang pencarian talenta-talenta balap potensial.

  • Kasus Pertama ‘Cacar Monyet’ Mpox Clade I Muncul di AS

    Kasus Pertama ‘Cacar Monyet’ Mpox Clade I Muncul di AS

    Jakarta

    Amerika Serikat melaporkan kasus cacar monyet mpox clade I pada seorang warga yang baru kembali dari Afrika Timur. Pasien dirawat usai mengalami gejala ringan di San Mateo County, California.

    “California Department of Public Health (CDPH) melaporkan kasus pertama cacar monyet klade I di Amerika Serikat kepada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Pasien mengisolasi diri di rumah dan risiko terhadap masyarakat masih sangat rendah,” menurut pernyataan CDPH.

    Pasien yang didiagnosis mpox clade I baru-baru ini melakukan perjalanan dari Afrika Timur, tempat wabah mpox sedang berlangsung. Orang tersebut dirawat di fasilitas medis setempat dan dipulangkan karena kondisinya sudah membaik.

    Dilaporkan CDC, mpox Clade II telah beredar di Amerika Serikat sejak wabah besar terjadi pada tahun 2022 dan 2023. Wabah yang lebih baru di Afrika disebabkan oleh clade I, yang diketahui menyebabkan penyakit yang lebih parah.

    Subtipe yang bertanggung jawab atas sebagian besar penyebaran yang sedang berlangsung, clade Ib, relatif baru. Kasus mpox clade Ib terkait perjalanan telah dilaporkan di Jerman, India, Kenya, Swedia, Thailand, Zimbabwe, dan Inggris. Beberapa negara di luar Afrika juga melaporkan kasus-kasus yang ditularkan secara lokal.

    “Kasus mpox clade I terkait perjalanan baru-baru ini di luar Afrika semuanya dikaitkan dengan subclade Ib; tidak ada kematian yang terkait dengan kasus-kasus ini dan data yang tersedia untuk sebagian kasus merinci perjalanan penyakit yang relatif ringan,” kata CDC.

    (sao/kna)

  • ABK Ukraina Sakit, Kapal MV Port Nara Minta Pertolongan di Selat Karimata
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 November 2024

    ABK Ukraina Sakit, Kapal MV Port Nara Minta Pertolongan di Selat Karimata Regional 17 November 2024

    ABK Ukraina Sakit, Kapal MV Port Nara Minta Pertolongan di Selat Karimata
    Tim Redaksi
    BABEL, KOMPAS.com
    – Seorang anak buah kapal (ABK) asal Ukraina, Pasechiniuk Levgenii (37), harus dievakuasi setelah dilaporkan mengalami sakit saat kapal kargo yang ditumpanginya melintasi
    Selat Karimata
    pada Minggu (17/11/2024).
    Tim pencarian dan pertolongan (SAR) Pangkalpinang segera dikerahkan ke lokasi setelah kapal
    MV Port Nara
    mengajukan permintaan medis darurat.
    “Kami menerima informasi mengenai kejadian yang menimpa ABK Kapal MV Port Nara yang mengalami sakit saat melakukan perjalanan dari Thailand menuju Australia,” ungkap Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, dalam keterangan tertulisnya.
    Kapal MV Port Nara, yang berbendera Republik Marshall, berlayar dari pelabuhan Sriracha, Thailand, pada 12 November 2024, dan menuju pelabuhan Bunbury, Australia.
    Saat melintasi perairan Selat Karimata, salah satu ABK, yang merupakan warga negara Ukraina, mengalami sakit di atas kapal.
    “Diagnosa awal dari kapten kapal menyebutkan bahwa korban diduga mengalami penyumbatan pada saluran uretra,” jelas Oka.
    Kapten kapal, Ivan Vishnov, kemudian meminta bantuan evakuasi dan melaporkan kondisi tersebut ke Call Center Kansar Pangkalpinang.
    Menanggapi laporan tersebut, Kansar Pangkalpinang segera memberangkatkan satu tim rescue menuju titik pertemuan dengan MV Port Nara yang mendekati perairan Bangka Belitung untuk melakukan prosedur evakuasi.
    Tim SAR gabungan yang terdiri dari Rescuer Kansar Pangkalpinang, ABK KN SAR Karna, Balai Karantina Kesehatan, KSOP Pangkalbalam, Ditpolairud Polda Babel, dan agen kapal bergegas menuju titik pertemuan dengan MV Port Nara menggunakan Kapal Negara (KN) SAR Karna 246 yang dinakhodai Kapten Dear Tama Sinaga.
    “Tentunya dalam memberikan bantuan medis, kami mengajak tim dokter dari Balai Karantina Kesehatan Pangkalpinang agar dapat dilakukan tindakan awal pada awak,” tambah Oka.
    Dia memastikan bahwa tim masih dalam perjalanan menuju titik temu dengan MV Port Nara yang berada pada lokasi 34 mil laut dari Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Top! 5 Pelajar Banyuwangi Raih Medali Olimpiade Matematika-Sains Se-Asia

    Top! 5 Pelajar Banyuwangi Raih Medali Olimpiade Matematika-Sains Se-Asia

    Jakarta

    Pelajar Banyuwangi yang mewakili Indonesia di ajang Asian Science & Mathematics Olympiad For Primary & Secondary Schools (ASMOPSS) ke-14 menorehkan prestasi mentereng. Salah satunya Andrew Carnegei Tan berhasil meraih medali emas untuk matematika tingkat SMP.

    Dalam ajang Olimpiade Matematika dan Sains Tingkat Asia yang digelar di Banyuwangi tersebut tercatat ada 4 anak asal Banyuwangi lainnya yang juga menyabet medali. Termasuk Felicia Dahayu meraih medali perunggu di ajang ini.

    Felicia merupakan peraih medali emas lomba coding internasional yang digelar di Korea Selatan dua pekan lalu.

    “Selamat kepada seluruh pelajar yang telah bertanding membawa nama baik Indonesia, khususnya pelajar Banyuwangi. Ini adalah pengalaman yang bagus untuk kalian semua, bagaimana bisa berkompetisi di level Asia,” ujar Plt Bupati Banyuwangi Sugirah, dalam keterangan tertulis, Minggu (17/11/2024).

    “Semoga ke depan lebik baik prestasinya. Dan ajang ini akan menjadi inspirasi baik seluruh pelajar Banyuwangi,” sambungnya.

    Turut hadir dalam acara tersebut, Founder ASMOPSS Prof Yohanes Surya, yang seorang fisikiwan Indonesia dan pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI dan Presiden ASMOPSS Munasprianto Ramli.

    Andrew Tan yang berhasil meraih medali emas untuk matematika tingkat SMP merupakan siswa kelas 3 di SMPK Santo Yusuf Banyuwangi. Dia dikenal pandai matematika dan suka mempelajarinya sejak usia anak-anak.

    Selain itu, ada Yusril Ihsan meraih perak untuk Matematika tingkat SMP, Moses Markhesywan dan Nabila Zara meraih perunggu untuk Matematika tingkat SMP. Sementara, Felicia Dahayu meraih perunggu Matematika tingkat SD.

    ASMOPSS ke-14 di Banyuwangi dilaksanakan selama enam hari, 11-16 November dan dipusatkan di Hotel El-Royale Banyuwangi. Kompetisi ini diikuti sebanyak 136 peserta dari 10 negara di Asia, di antaranya Indonesia, Tajikistan, Pakistan, Filipina, Thailand dan Filipina.

    Sebagai tuan rumah kompetisi ASMOPSS ke-14, Banyuwangi berhasil mengukir kesan positif di hati para peserta. Salah satunya, Leiff Guntinas dari Filipina.

    Menurutnya, bertanding di Banyuwangi memberikan banyak pengalaman baru.

    “Bisa menjalin jejaring dengan pelajar dari berbagai negara. Saya juga sangat menyukai destinasi di Banyuwangi, terutama Gunung Ijen dan pantainya. Indah sekali,” kata Leiff.

    Leiff mengaku sudah mengunjungi Gunung Ijen sebelum kompetisi ASMOPSS dimulai. Ia mengaku merasa takjub dengan destinasi wisata tersebut.

    “Memang belum bisa melihat blue flame yang fenomenal. Namun saya sangat puas karena bisa melihat dengan jelas kawah Ijen yang warnanya sangat cantik, hijau kebiruan,” pungkasnya.

    (hnu/ega)

  • Tendang Samsung-Vivo-Xiaomi, Ini Raja HP Terbaru di RI

    Tendang Samsung-Vivo-Xiaomi, Ini Raja HP Terbaru di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – HP murah dari Oppo ternyata berhasil mengantarkan merek asal China tersebut menguasai pasar HP di Indonesia maupun Asia Tenggara

    Sepanjang kuartal III-2024, Oppo mengantongi market share sebanyak 22%. Di Indonesia, Oppo mengalahkan Xiaomi, Transsion, Samsung dan Vivo pada daftar tersebut.

    Selain Indonesia, Oppo memimpin juga di pasar Thailand dan Malaysia. Sementara di Filipina dan Vietnam berada di posisi kedua.

    Dalam laporan Canalys, di pasar Asia Tenggara, Oppo berada di posisi pertama dengan capaian market share 21% naik dari tahun sebelumnya 18%. Pengiriman juga naik dari 4 juta unit menjadi 5,1 juta unit, dengan pertumbuhan tahunan mencapai 29%.

    Canalys menjelaskan capaian Oppo didorong oleh model entry level yang diberi merek ulang, yakni A3x dan A3.

    Harga ponsel juga disinggung Canalys. Pasar Asia Tenggara mengalami pertumbuhan sebesar 15% dengan pengiriman 25 juta unit.

    Foto: Toko Elektronik HP (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
    Toko Elektronik HP (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

    Ini disertai dengan harga jual rata-rata yang turun 4%. Penyebabnya karena ada banyaknya peluncuran baru sehingga ada produk HP kategori mid dan low banjir di pasar.

    Pada segmen pasar US$100-US$300, vendor berusaha menonjol dari pesaingnya lewat harga dan keterjangkauan. Hal ini membuat penjualan sangat ketergantungan pada promosi dan diskon agar bisa mendorong volume.

    “Diskon besar pada model lama juga memperburuk masalah dengan menciptakan konflik harga pada peluncuran model baru,” jelas Analis di Canalys, Sheng Win Chow, dikutip dari laman resmi Canalys, Minggu (17/11/2024).

    “Bill of Material (BOM) yang meningkat dan biaya inflasi dalam aktivitas penjualan mengurasi profitabilitas,” ujarnya menambahkan.

    Salah satu cara mengatasinya, perusahaan berusahaan mengonsolidasikan produk entry level gar bisa mencapai biaya lebih rendah dan segmen yang lebih jelas. Salah satunya Oppo A3x yang membuat penawaran menjadi satu model saja.

    Berikut daftar lima besar ponsel versi Canalys di Asia Tenggara:

    1. Oppo 21%

    2. Samsung 16%

    3. Transsion 16%

    4. Xiaomi 15%

    5. Vivo 10%

    (wur)

  • Ngilu! Wanita Ngeluh Sakit di Miss V, Ternyata Ada Jarum Nyangkut di Organ Vitalnya

    Ngilu! Wanita Ngeluh Sakit di Miss V, Ternyata Ada Jarum Nyangkut di Organ Vitalnya

    Jakarta

    Seorang wanita di Narathiwat, Thailand, mengeluhkan rasa sakit yang parah di area vaginyanya selama bertahun-tahun. Ternyata, penyebab rasa sakit itu berasal dari sebuah jarum yang tertinggal saat melahirkan 18 tahun lalu.

    Hal ini baru terungkap melalui situs resmi Pavena Foundation for Children and Women, sebuah lembaga nirlaba di Thailand dengan fokus untuk membantu korban kekerasan. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan, dan perdagangan manusia.

    Dikutip dari South China Morning Post, wanita yang tidak disebutkan namanya itu melahirkan sekitar 18 tahun lalu. Saat proses penjahitan, petugas medis tanpa sengaja menjatuhkan jarum ke dalam vaginanya dan tidak bisa mengambil kembali jarum tersebut.

    Demi mencegah perdarahan parah, petugas medis memutuskan untuk langsung menjahitnya tanpa mengambil jarum yang tertinggal. Sejak saat itu, wanita berusia 36 tahun tersebut sering mengalami nyeri di perut bagian bawah yang sangat menyiksa.

    Dari hasil rontgen, menunjukkan adanya jarum di vaginanya satu tahun lalu. Ia pun dirujuk ke rumah sakit di provinsi Songkhla untuk menjalani operasi.

    Namun, karena posisi jarum sering berpindah, operasi harus ditunda sebanyak tiga kali. Jarum pun sampai saat ini masih belum dicabut, Ia perlu menjalani pemeriksaan medis empat kali sebulan untuk memantau posisi jarum.

    Meski sebagian besar biaya pengobatan ditanggung asuransi, ia masih menghadapi tekanan keuangan yang signifikan dan biaya tambahan, seperti transportasi. Pihak keluarganya juga tidak bisa membantu karena tengah dalam masalah keuangan.

    Hal ini mendorongnya untuk mencari bantuan dari yayasan tersebut. Setelah menerima permintaannya, yayasan tersebut berkoordinasi dengan rumah sakit umum setempat agar kepala desa mendampingi wanita tersebut untuk perawatan komprehensif.

    Mereka juga menghubungi kantor jaminan sosial setempat untuk mengatur transportasi untuk kunjungannya ke rumah sakii, dan berjanji untuk terus menindaklanjuti perawatannya.

    Namun sampai saat ini belum ada rincian mengenai kapan jarum dapat dicabut dan durasi perawatan medis yang dibutuhkannya tidak diungkapkan.

    Tanggapan rumah sakit terhadap insiden tersebut dan tindakan hukum sebagai kompensasi masih belum jelas. Rumah sakit tersebut telah menghadapi reaksi keras di dunia maya, dengan banyak yang mengecam kurangnya akuntabilitas dokter tersebut.

    (sao/kna)

  • Ekonom Ungkap Penyebab Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Merosot 5 Tahun Terakhir

    Ekonom Ungkap Penyebab Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Merosot 5 Tahun Terakhir

    Bisnis.com, JAKARTA – Kualitas pertumbuhan ekonomi di Indonesia menurun dalam kurun  lima tahun terkhir. Hal itu terlihat dari bagaimana ekonomi tumbuh tetapi kelas menengah justru turun dan lapisan masyarakat miskin dan rentan miskin bahkan meningkat.

    Anggota Dewan Ekonomi Nasional Arief Anshory Yusuf mengatakan penyebab pastinya masih perlu dikaji lebih dalam. Namun, dia memiliki hipotesa bahwa hal tersebut disebabkan oleh tiga faktor.

    “Pertama, ini kaitannya dengan apa yang terjadi dengan struktur perekonomian Indonesia. Selama periode itu walau pertumbuhan ekonomi kita lumayan positif dan inklusif, struktur transformasi kita agak lemah,” kata Arief dikutip dari channel Youtube Podcast SKS, Sabtu (16/11/2024).

    Arief menjelaskan, dalam teori ekonomi pembangunan struktur transformasi yang kuat ditunjukkan oleh pertumbuhan manufaktur yang tinggi. Sementara, dalam 15 tahun terakhir Arief melihat sektor manufaktur di Indonesia masih lemah. 

    Akibatnya, pertumbuhan tenaga kerja yang besar tidak bisa terserap di industri manufaktur yang memiliki produktivitas tinggi seperti di sektor perdagangan atau finansial. Kemudian yang terjadi adalah segmentasi masyarakat ini akan bekerja di sektor tersier yang produktivitasnya kecil.

    Faktor kedua adalah weak state capacity atau kapasitas negara yang lemah. Kondisi ini membuat masyarakat suatu negara menjadi rentan terhadap berbagai guncangan. Arief menjelaskan kemampuan negara dalam melindungi masyarakatnya, seperti melalui fasilitas bantuan sosial, sangat tergantung dari kekuatan fiskal pemerintah.

    Kemampuan tersebut diindikasikan melalui rasio fiskal yang dihitung dari nilai penerimaan negara dari pajak dibagi dengan produk domestik bruto (PDB). Rasio ini menunjukkan seberapa besar negara mampu mengeluarkan belanjanya yang berguna untuk melindungi rakyat.

    “Indonesia itu fiskal rasionya rendah sekali dan cenderung menurun, sekitar 9-10%. Jika dibandingkan dengan negara tetangga, Thailand saja sudah 16%,” kata Arief.

    Lemahnya perlindungan negara kepada rakyatnya ini diperparah dengan belanja sosial pemerintah yang menurut Arief jauh dari sempurna. Misalnya, 50% dari anggaran sosial yang diberikan pemerintah ternyata tidak tepat sasaran.

    “Ini karena data base kita tidak selalu di-update. Sementara di Indonesia dinamika miskin tidak miskin sangat cepat. Banyakan, 50% [tidak tepat sasaran] itu kan lumayan,” ujarnya.

    Faktor ketiga adalah faktor badluck, atau ketidakberuntungan. Arief mencontohkan kondisi ini seperti kejadian pandemi covid-19, yang menurutnya Indonesia saat ini belum sepenuhnya pulih dari kondisi luar biasa tersebut. Dia mencontohkan, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan ketika pandemi hingga saat ini belum terserap lapangan kerja. 

    Contoh lainnya adalah konflik global Rusia-Ukraina yang berdampak pada peningkatan harga komoditas global. Saat itu, Indonesia memang mendapatkan berkah ketika harga komoditas melambung.

    “Ini tidak baik-baik amat, karena sektor-sektor ini capital intensive tidak menarik labor yang hilang. Pertumbuhan ekonomi 5% itu terjadi oleh sektor-sektor yang sangat mungkin capital intensive, tidak labor intensive, tidak menciptakan lapangan kerja,” kata Arief.

    Adapun Arief membandingkan kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam periode 2002-2019 dengan 2019-2024. Pada periode 2002 hingga 2019 ketika pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5-6%, dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan. 

    Berdasarkan catatannya, terjadi penambahan jumlah midle class 42 juta orang, aspiring midle class 38 juta orang, dan penurunan kelompok miskin dan rentan miskin 34 orang juta dari 2002 ke 2019.

    Sementara dalam periode lima tahun terakhir ini, kelas menengah justru berkurang 9,5 juta orang dan kelas miksin dan rentan miskin bertambah 12,7 juta orang.

    “Sebagai ilustrasi, 2002 midle class hanya 7% dari populasi. 2019 itu 21%. Ini ciri pembangunan yang baik, ciri yang normal. Sekarang, dari 21% tinggal 17%. Hanya dalam 5 tahun,” pungkasnya.

  • OPINI: Mimpi Indonesia, Mimpi Prabowo

    OPINI: Mimpi Indonesia, Mimpi Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom University of California, Los Angeles, Mariko Sakakibara (2000) mengukur intensitas research and development (R&D) dari dua sisi, yaitu besarnya alokasi anggaran publik dan privat untuk R&D pada sisi input dan jumlah pendaftaran paten pada sisi output.

    Intensitas R&D negara berpendapatan menengah, baik menengah atas maupun bawah masih rendah, seperti Vietnam mengalokasikan 0,43% dari Gross Domestic Product (GDP) untuk R&D, Turkiye 1,40%, Thailand 1,21%, Indonesia 0,30%, dan Afrika Selatan 0,60% pada 2021 (World Bank, 2023).

    Sementara negara-negara maju intensitas R&D-nya sangat tinggi, seperti Amerika Serikat mengalokasikan 3,46% dari GDP untuk R&D, Inggris 2,91%, Swiss 3,36%, Korea Selatan 4,93%, Jepang 3,30%, dan Jerman 3,14% tahun 2021.

    Akibatnya, pendaftaran paten di negara berpendapatan menengah sangat rendah. Inovasi teknologi lambat. Efisiensi ekonomi rendah yang tercermin pada nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) dalam 10 tahun terakhir. ICOR Indonesia termasuk tertinggi sebesar 7,05% tahun 2015 dan 6,33% pada 2023. Jauh dari nilai ideal sekitar 3%.

    Di tengah rendahnya intensitas R&D Indonesia membuat mimpi Prabowo untuk menjadikan Indonesia negara maju pada 2045 semakin berat. Perekonomian Indonesia harus tumbuh 8% per tahun dalam 20 tahun ke depan berbasis pada inovasi dan peningkatan produktivitas.

    Akselerasi pertumbuhan ekonomi dari sekitar 5% menjadi 8% pada 2026—2027 membutuhkan pergeseran model pertumbuhan ekonomi nasional dari exogenous growth model menjadi endogenous growth model.

    Exogenous growth model diperkenalkan oleh Robert Solow, peraih Nobel ekonomi 1987. Pendekatan Solow menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi jangka panjang hanya dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Penggunaan teknologi tinggi meningkatkan productivity growth yang menggerakkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

    Namun, pendekatan itu menempatkan teknologi yang digunakan dalam suatu perekonomian bersumber dari luar perekonomian bersangkutan. Kemajuan teknologi tidak bersumber dari kekuatan internal perekonomiannya.

    Sementara endogenous growth model yang diinisiasi oleh Paul M. Romer, penerima Nobel ekonomi 2018. Romer menyatakan bahwa investasi dan tenaga kerja berdampak temporer pada pertumbuhan. Efeknya hanya dalam jangka pendek.

    Pendekatan ini menyatakan bahwa kemajuan teknologi dan pertumbuhan produktivitas harus bersumber dari kekuatan internal suatu per­ekonomian. Kemajuan teknologi ditunjang oleh kemampu­an inovasi, tingginya in­­­­ten­­­­­sitas R&D dan ketersedia­­an tenaga kerja terampil.

    Kemampuan inovasi suatu perekonomian bergantung pada stock of knowledge (banyaknya pengetahuan) dalam perekonomian bersangkutan. Hal ini tercermin pada jumlah pendaftaran paten dalam perekonomian bersangkutan.

    Selama ini terdapat kesenjangan pendaftaran paten antara negara maju dan berkembang. Berdasarkan publikasi World Intelectual Property Rights Organisation (WIPO), sekitar 80% – 90% pendaftaran paten dilakukan oleh negara maju sejak tahun 2010. Sementara hanya 10% – 20% berasal dari EMEs.

    Menjadi Kaya

    Mimpi Indonesia dan Prabowo untuk menjadikan Indonesia negara kaya pada 2045 terwujud jika mampu mentransformasi ekonominya dari factor driven economy ke perekonomian yang digerakkan oleh inovasi (innovation driven economy).

    Salah satu negara yang sering menjadi rujukan karena sukses bertransformasi menjadi negara kaya dalam jangka 50—60 tahun adalah Korea Selatan. Pemerintah Korea konsisten menyediakan anggaran pendidikan sebesar 20% atau lebih dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sejak 1980-an hingga saat ini.

    Pemerintah Korea mendirikan research university sebagai sarana mengadopsi dan mengadaptasi teknologi baru dari negara maju. Institusi pendidikan Korea menyerap technology inflow dan sekaligus menciptakan teknologi baru. Kebijakan pendidikan Korea membuat keterkaitan kuat antara pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kemajuan teknologi.

    Ketersediaan tenaga kerja terampil dan berkualitas dalam jumlah besar menjadi modal dasar pemerintah Korea mengadopsi dan mengadaptasi teknologi terbaru dari negara maju. Bahkan, tenaga kerja Korea juga dapat memprediksi arah pengembangan teknologi manufaktur terbaru di negara maju.

    Tingginya proporsi tenaga kerja terampil dan pesatnya perkembangan sektor manufaktur membuat jumlah kelas menengah Korea, sejak 1990-an hingga saat ini, lebih dari 53% populasi. Kelas menengah berpendidikan tinggi menjadi basis dalam mengembangkan knowledge-based economy.

    Dalam rangka mewujudkan mimpi Prabowo, ada baiknya kita belajar dari Brasil dan Korea. Sejak 1965—1980, Brasil tumbuh rata-rata 5,6% dengan PDB per kapita US$7.600 tahun 1980. Tetapi Brasil tidak sukses menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita US$12.500 karena intensitas R&D-nya rendah dan pekerja profesional berpengetahuan tinggi (kelas menengah) rendah.

    Hal berbeda dengan Korea yang tumbuh 6,5% selama periode 1965–1980 memiliki pendapatan per kapita US$7.700 tahun 1986. Gini ratio yang rendah, membuat kelas menengah Korea lebih dari 53% populasi sejak 1990-an. Pekerja terampil yang besar menjadi penggerak utama inovasi Korea hingga mencapai pendapatan per kapita US$12.500 (2003).

    Akhirnya, kata kunci kemajuan ekonomi Korea yang perlu kita adopsi adalah tingginya intensitas R&D, besarnya persentase pekerja terampil dan berpengetahuan tinggi (kelas menengah). Modal ini yang memudahkan Korea mengadopsi, mengadaptasi dan menciptakan teknologi manufaktur terbaru dengan produk manufaktur yang sangat kompetitif di pasar ekspor.