Negara: Thailand

  • Emilia dan Annabella, Atlet Biliar Asal Pasuruan Raih Perak dan Perunggu di SEA Games 2025
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 Desember 2025

    Emilia dan Annabella, Atlet Biliar Asal Pasuruan Raih Perak dan Perunggu di SEA Games 2025 Surabaya 17 Desember 2025

    Emilia dan Annabella, Atlet Biliar Asal Pasuruan Raih Perak dan Perunggu di SEA Games 2025
    Tim Redaksi
    PASURUAN, KOMPAS.com
    – Emilia Johan dan Annabella Johan, atlet biliar kakak-beradik asal Kota Pasuruan, Jawa Timur, mencatatkan prestasi di SEA Games Thailand 2025 dari cabang snooker. Keduanya, meraih total empat medali perak dan satu medali perunggu.
    Abel, panggilan karib Annabella, mengaku belum puas meski sudah mendapatkan medali tersebut. Sebab, pada partai final untuk snooker team mereka harus berhadapan dengan tuan rumah Thailand.
    “Kami berdua sudah berapa keras untuk meraih juara, namun itu tidak mudah karena harus berhadapan atlet tuan rumah yang sebelumnya sudah pernah juara dunia,” kata Abel pada
    Kompas.com
    , Rabu (17/12/2025).
    Abel lalu menceritakan perjalanan menuju laga puncak. Pasangan kakak-adik ini harus menumbangkan atlet dari Laos dan Singapura.
    Namun, di laga final, Abel dan Emilia harus mengakui keunggulan tim tuan rumah Thailand lewat laga ketat dengan skor tipis 3–2.
    “Iya, saat ini sudah dapat mendapatkan 4 medali perak di dua nomor, Team Snooker Fifteen Reds dan Team Snooker Six Reds. Sedangkan untuk medali perunggu, saya raih sendiri di nomor tunggal, Snooker Fifteen Reds,” ujar Abel.
    Saat malakoni laga final melawan team dari Thailand, dia mengaku sangat menegangkan. Sebab, saat itu skor sempat imbang 2–2. Hingga akhirnya, kesalahan kecil justru menjadi penentu.
    “Di skor 2–2, bola warna hijau lepas, akhirnya kalah, dihabiskan oleh Thailand sampai bola akhir,” katanya.
    Sedangkan di nomor tunggal, Abel harus kembali kalah dari atlet Thailand, Wongharuthai Nutcharut dengan 0-3.
    Padahal, di perempat final, dia berhasil menaklukkan Nimith Inthavong asal Laos dengan skor 3–1.
    “Atlet Thailand di cabang
    biliar
    ini sangat dominan. Dan saya harus dapat medali perak di nomor tunggal ini,” ujarnya.
    Saat berbincang dengan
    Kompas.com
    , Abel mengaku bahwa hobi bermain biliar merupakan turunan dari ayahnya, Johan Suhartono.
    Melalui bimbingan orangtua dan dukungan dari ibunya, Mona, hobi biliar pun mengatarkan Abel ke tangga menuju atlet biliar profesional.
    “Pelatih pertama dari olahraga biliar yang saya geluti saat ini bersama kakak Emilia adalah berkat bimbingan almarhum ayah,” kata Abel.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Januari Jadi Tenggat Waktu Terakhir PSSI Umumkan Pelatih Baru Timnas Indonesia

    Januari Jadi Tenggat Waktu Terakhir PSSI Umumkan Pelatih Baru Timnas Indonesia

    JAKARTA – PSSI menyatakan soal tenggat waktu terkait keputusan merekrut pelatih baru Timnas Indonesia. Januari 2026 menjadi waktu terakhir kabar tersebut bakal diumumkan ke publik.

    Waktu tersebut ditetapkan lantaran saat ini Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, yang juga menjabat Menpora tengah fokus mengawal SEA Games 2025 di Thailand.

    “Ini sudah saya laporkan semua ke Ketua Umum PSSI (Erick Thohir) yang masih sibuk mengurusi SEA Games. Biarkan Pak Ketum fokus SEA Games dulu.”

    “Setelah itu, rapat Exco (Komite Eksekutif PSSI) dengan Pak Ketum, mudah-mudahan bulan ini atau paling lambat bulan depan pelatih baru akan diumumkan,” kata Anggota Exco PSSI, Endri Erawan, dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, Selasa, 16 Desember 2025.

    Sebelumnya, Endri bersama Ketua Badan Tim Nasional, Sumardji, juga sudah melakukan wawancara dengan beberapa kandidat pelatih Timnas Indonesia di Eropa. Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers, dan Jordi Curyff selaku Penasehat Teknis Timnas Indonesia juga ikut dalam sesi wawancara tersebut.

    Terkait sosok yang bakal dipilih, Endri mengaku calon pelatih Timnas Indonesia tak jauh dari rumor yang berkembang di media-media Tanah Air. Hanya saja, ia enggan menyebut identitas sang pelatih.

    Sederet kandidat pelatih memang sering dikaitkan dengan PSSI. John Heitinga, Giovanni van Bronckhorst, hingga John Herdman paling santer dihubungkan dengan kursi pelatih Skuad Garuda.

    “Memang mengerucut seperti yang disebutkan lagi, sebelum kembali ke Tanah Air muncul lagi satu nama dari Ketum PSSI. Jadi, kami akan meneruskan dengan nama-nama. Namun, saya tidak punya hak menyebutkan nama, ini menjaga privasi.”

    “Mereka juga banyak nama dan klub yang mau mereka. Jadi, kami harus mengerti posisi mereka. Ini permintaan pelatih untuk merahasiakan, tapi namanya tidak terlalu jauh dari yang sudah beredar,” tutur Endri.

  • Atlet Wushu Edgar Xavier Pensiun usai Raih Emas SEA Games 2025

    Atlet Wushu Edgar Xavier Pensiun usai Raih Emas SEA Games 2025

    JAKARTA – Atlet wushu Edgar Xavier Marvelo resmi memutuskan untuk mengakhiri kariernya setelah membantu Indonesia mendapat medali emas SEA Games 2025 yang berlangsung di Thailand.

    Edgar memastikan bahwa SEA Games 2025 yang saat ini masih berlangsung merupakan panggung terakhirnya bersama tim nasional Indonesia dan setelahnya ia mulai fokus untuk mengurus keluarga kecilnya.

    “Ini persembahan terakhir saya untuk tim wushu Indonesia. Untuk sementara waktu, memang belum ada rencana apa-apa karena juga memutuskan untuk istirahat dulu sebentar,” ujar dia setelah pulang ke Jakarta.

    Saat ini istri Edgar tengah mengandung anak pertama mereka. Ia diperkirakan akan lahiran pada awal-awal tahun depan sehingga Edgar pun ingin benar-benar bisa mengurus mereka.

    Edgar mengatakan bahwa selain pertimbangan keluarga, keputusan untuk pensiun dia lakukan karena ingin memberi jalan kepada generasi-generasi baru wushu Indonesia yang berada di bawahnya.

    “Saya harap generasi-generasi penerus saya bisa terus berprestasi. Saya sangat berharap bisa lebih dari saya pastinya. Selain itu, saya juga berharap saya juga masih akan berkontribusi untuk wushu Indonesia,” ujarnya.

    Edgar menutup perjalanannya di panggung SEA Games 2025 dengan pencapaian satu medali emas dan satu medali perak. Kontribusinya berhasil membawa wushu menjadi juara umum dalam ajang tersebut.

    Medali emas terbaru yang didapat di Thailand merupakan medali emas keempat Edgar sepanjang partisipasinya mewakili tim wushu Indonesia dalam SEA Games.

    Ia pertama kali meraih emas pada SEA Games 2019 saat turun di nomor daoshu/gunshu dan nomor duilian. Sementara itu, satu medali emas lainnya didapat pada edisi 2023 di Kamboja dari nomor changquan.

  • Jet Tempur Thailand Bombardir Kasino di Kamboja yang Jadi Pusat Komando

    Jet Tempur Thailand Bombardir Kasino di Kamboja yang Jadi Pusat Komando

    Bangkok

    Thailand melancarkan operasi militer terhadap sejumlah kasino yang ada di wilayah Kamboja, yang mereka klaim telah dialihfungsikan sebagai pusat komando militer, saat pertempuran lintas perbatasan antara kedua negara berlanjut.

    Sedikitnya 32 orang, yang terdiri atas 16 tentara Thailand, seorang warga sipil Thailand, dan 15 warga sipil Kamboja, tewas akibat pertempuran yang kembali berkobar di perbatasan beberapa pekan terakhir. Bentrokan itu juga memaksa sekitar 800.000 orang mengungsi di kedua negara.

    Militer Thailand, seperti dilansir The Nation dan abc.net.au, Rabu (17/12/2025), telah membombardir setidaknya lima kasino yang ada di wilayah Kamboja sejak Jumat (12/12) waktu setempat.

    Laporan Asia Times menyebut militer Thailand menggunakan sejumlah jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS) dan jet tempur Gripen buatan Swedia dalam gempuran terhadap kasino-kasino di wilayah Kamboja tersebut.

    Diklaim oleh militer Thailand bahwa lokasi-lokasi kasino yang tersebar di setidaknya tiga provinsi berbeda di Kamboja itu digunakan untuk tujuan militer, termasuk menjadi pusat komando, gudang senjata, lokasi untuk menempatkan pasukan, meluncurkan drone, dan menyimpan roket untuk peluncur BM-21.

    Target spesifik yang dihantam pengeboman militer Thailand mencakup area kasino di Chong An Ma, Chong Chom, dan O’Smach di wilayah Kamboja.

    Dalam pernyataannya, militer Thailand mengatakan pihaknya mengerahkan jet tempur Saab JAS 39 Gripen untuk mengebom Royal Hill Resort, yang sebelumnya diidentifikasi sebagai pusat scam oleh Global Initiative Against Transnastional Organized Crime.

    Pengeboman lainnya, sebut militer Thailand, menghantam Sai Taku Resrot di Chob Kokir Khang Lich di Oddar Meanchey, kemudian menghantam sebuah kasino di area Thmor Da di Provinsi Pursat, dan menghantam sebuah kasino di dekat perlintasan perbatasan Chong An Ma di Provinsi Preah Vihear.

    Dalam pernyataan terpisah, para pejabat Kamboja melaporkan bahwa gempuran Thailand terhadap Kasino O’Smach di Provinsi Oddar Meanchey, pada Senin (15/12) waktu setempat, telah menewaskan seorang petugas keamanan dan melukai lima orang lainnya, termasuk warga China dan Myanmar.

    Pemerintah Kamboja terus membantah keterkaitan dengan sindikat scam dan judi online, dan telah menutup sejumlah operasi semacam itu di wilayahnya.

    Sementara itu seorang pakar memperingatkan bahwa serangan tersebut dapat membahayakan nyawa korban perdagangan manusia yang ada di dalam kasino tersebut, dan bisa dianggap sebagai kejahatan perang.

    Rekaman video yang diunggah secara online menunjukkan beberapa warga negara asing (WNA) melarikan diri dari kompleks yang diduga sebagai pusat scamming setelah serangan Thailand tersebut.

    Militer Thailand, dalam pernyataannya, juga mengatakan bahwa pasukannya telah meminimalkan kerusakan saat mengebom bangunan-bangunan yang merupakan kasino mewah di wilayah Kamboja, karena kemungkinan adanya warga sipil di dalamnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Melihat Profil Maria Natalia Londa yang Sumbang Medali Emas ke-27 Indonesia di Ajang SEA Games 2025

    Melihat Profil Maria Natalia Londa yang Sumbang Medali Emas ke-27 Indonesia di Ajang SEA Games 2025

    YOGYAKARTA – Maria Natalia Londa, atlet lompat jauh andalan Indonesia, berhasil mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas pada ajang SEA Games Thailand 2025. Simak profil Maria Natalia Londa dalam artikel di bawah ini.

    Menyadur Antara, Maria Londa mendapatkan medali emas dari nomor lompat jangkit putri. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Suphachalasai, Bangkok, Sabtu, 13 Desember 2025, Maria membukukan lompatan sejauh 13,85 meter pada percobaannya yang pertama.

    Pada percobaan yang kedua, Maria melakukan foul sehingga tidak mendapatkan hitungan. Pada percobaan ketiga, Maria melakukan lompatan sejauh 13,31 meter. Sementara pada percobaan keempat, Maria Londa mencatatkan hasil 13,60 meter.

    Lompatan pertama Maria sejauh 13,85 meter tercatat sebagai lompatan terbaik dalam pertandingan final. Dengan capaian itu, Maria Londa berhak membawa pulang medali emas nomor lompat jangkit putri SEA Games 2025.

    Hasil ini sekaligus menjadi medali emas ke-27 bagi kontingen Indonesia di ajang SEA Games 2025.

    Profil Maria Natalia Londa

    Berdasarkan informasi yang dihimpun VOI, profil Maria Natalia Londa adalah atlet atletik profesional Indonesia yang jadi andalan di nomor lompat jauh dan lompat jangkit putri.

    Lahir di Denpasar, 29 Oktober 1990, Maria sudah mencintai olahraga atletik dan lompat jauh sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD).

    Kecintaannya pada cabang olahraga itu ternyata berbuah prestasi, ia berhasil meraih peringkat tiga pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik Usia Dini di Jakarta. Bahkan ketika SMP, Maria menduduki peringkat pertama Kejurnas Atletik Remaja Junior.

    Demi mengejar cita-cita sebagai atlet nasional, Maria telah tinggal di asrama sejak usia muda dengan dukungan penuh dari sang ayah. Namun, pada tahun 2011, Maria harus kehilangan ayah tercinta yang selama ini menjadi sumber semangat terbesarnya.

    Sejak saat itu, Maria menjadi tulang punggung keluarga bagi ibu dan adiknya. Meski memikul tanggung jawab besar, ia menjalaninya dengan ikhlas tanpa menjadikan kondisi tersebut sebagai beban dalam kariernya.

    Maria dikenal sebagai atlet yang konsisten meraih medali di ajang SEA Games. Kerja keras dan mental pantang menyerah membawanya mengoleksi berbagai medali, mulai dari perunggu hingga emas.

    Puncak prestasinya terjadi pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Maria berhasil mencetak sejarah dengan meraih medali emas nomor lompat jauh putri. Prestasi ini menjadi medali emas pertama Indonesia dari nomor lompat jauh di Asian Games, sekaligus menjadikannya atlet atletik Indonesia pertama yang meraih emas sejak 1998.

    Selain itu, Maria juga meraih dua medali emas di Pesta Olahraga Asia Tenggara 2013 dan dua medali emas Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015, dikutip dari laman NOC Indonesia.

    Sayangnya, keberhasilan tersebut belum terulang di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Maria harus tersingkir di babak kualifikasi setelah mencatatkan lompatan sejauh 6,29 meter dan berada di peringkat ke-25 secara keseluruhan.

    Meski demikian, pada SEA Games Malaysia 2017, Maria tetap menunjukkan semangat juang tinggi. Dalam kondisi belum sepenuhnya pulih dari cedera, ia berhasil menyumbangkan dua medali perak dari nomor lompat jauh dan lompat jangkit.

    Terbaru, Maria berhasil meraih medali emas pada SEA Games Thailand 2025 setelah melakukan lompatan sejauh 13,85 meter di nomor lompat jangkit putri. Ini menjadi medali emas lompat jangkit ketiga Maria di tingkat SEA Games setelah ia memenanginya pada tahun 2013 di Naypyidaw, Myanmar, serta 2015 di Singapura, dikutip dari Antara.

    Selain itu, hasil ini juga menjadi medali emas ketujuh level SEA Games yang sudah ia kumpulkan. Selain tiga medali emas dari nomor lompat jangkit, dia juga pernah meraih emas di nomor lompat jauh putri pada SEA Games 2013, 2014, 2019 dan 2023.

    Demikian informasi tentang profil Maria Natalia Londa. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.

  • Atlet Menembak yang Bawa Pulang Medali Emas

    Atlet Menembak yang Bawa Pulang Medali Emas

    YOGYAKARTA – Penampilan Vincentius Djajadiningrat di SEA Games 2025 menuai sorotan. Pasalnya ia sukses meraih medali emas dari cabang olahraga menembak nomor Men’s Production Individual pada Senin, 15 Desember 2025. Profil Vincentius Djajadiningrat memang tak lepas dari olahraga menembak. Artikel ini akan menginformasikan sosok atlet Vincentius.

    Profil Vincentius Djajadiningrat

    Vincentius Djajadiningrat lahir di Jakarta pada 2 Agustus 1997. Ia adalah putra dari Steven Djajadiningrat dan Sany. Meski dikenal sebagai atlet, Vincentius justru lahir dari orang tua yang berkecimpung di bidang perbankan. Meski begitu Vincentius saat ini dikenal sebagai atlet menembak yang sukses memenangkan berbagai kompetisi, baik nasional maupun internasional.

    Ketertarikan menembak yang dimiliki Vincent memang sudah terlihat sangat muda. Bahkan, atlet yang tergabung di Kresna Shooting Club Jakarta ini sukses meraih Juara Umum Standard Division di Piala Danjen Kopassus Cup 2014 (IPSC Level III). Raihan itu ia dapatkan di usia yang sangat belia yakni 17 tahun. Di usia tersebut ia sukses menaklukkan IPSC Level III yang dikenal sebagai kejuaraan bergengsi nasional.

    Tidak hanya nasional, Vincent juga menunjukkan prestasi gemilangnya di tingkat internasional. Misalnya, ia pernah ikut bertanding di IPSC French National Optic Sight 2022 di CNTS Chateauroux, Prancis yang digelar pada 16-17 September 2022. Di kesempatan itu ia sukses mencatatkan skor impresif 1.866,9782 (96,80%). Atas perolehan itu Vincent diganjar dengan medali perunggu.

    Vincentius Peraih Medali Emas SEA Games Thailand 2025

    Di momen SEA Games Thailand 2025, Vincentius Djajadiningrat sukses mengamankan medali emasnya di nomor Men’s Production Individual. Kemenangan itu dicapai pada hari Senin, 12 Desember. Dalam pertandingan, Vincent memang menunjukkan penampilan yang apik.

    Kemenangan Vincent memang sudah terlihat sejak awal. Bahkan ia sudah duduk di zona papan atas klasemen di hari pertama cabor practical shooting berlangsung, Sabtu, 13 Desember. Namun ia berhasil merebut posisi pertama di hari kemudian yakni Minggu, 14 Desember.

    Di hari terakhir, yakni Senin, 14 Desember, Vincent mengukuhkan posisinya di puncak cabor practical shooting putra. Dengan posisi itu bendera Indonesia dikibarkan di tiang tertinggi. Vincent pun mengantongi medali emas yang dibawa pulang ke Indonesia.

    Dengan kemenangan Vincentius, Indonesia telah mengantongi 51 medali emas di ajang SEA Games 2025. Di momen ini pula profil Vincentius Djajadiningrat terus disorot oleh masyarakat. Kunjungi VOI.id untuk memantau perkembangan terbaru.

  • Profil Diva Renatta Jayadi, Atlet Lompat Galah Putri Pecah Rekor SEA Games 2025

    Profil Diva Renatta Jayadi, Atlet Lompat Galah Putri Pecah Rekor SEA Games 2025

    YOGYAKARTA – Diva Renatta Jayadi mencatatkan namanya dalam sejarah atletik Indonesia melalui cabang lompat galah putri di SEA Games Thailand 2025. Atlet muda ini sukses mengakhiri penantian panjang Indonesia selama 22 tahun untuk nomor tersebut.

    Diva tampil gemilang dengan lompatan setinggi 4,35 meter. Catatan itu tidak hanya mengantarkannya meraih medali emas, tetapi juga memecahkan rekor nasional dan rekor SEA Games. Karena itu, menarik untuk mengenal lebih jauh siapa Diva Renatta Jayadi? Bagaimana latar belakang keluarga dan perjalananan karirnya sebelum berhasil mencetak sejarah gemilang?

    Profil Diva Renatta Jayadi

    Diva Renatta Jayadi lahir di Jakarta pada 24 Januari 2002. Ia merupakan putri sulung dari pasangan atlet nasional ternama, Nunung Jayadi dan Dedeh Erawati.

    Nunung Jayadi adalah pemegang rekor nasional lompat galah selama 21 tahun. Sementara Dedeh Erawati dikenal sebagai Ratu Gawang Indonesia karena puluhan tahun mendominasi nomor lari gawang.

    Lingkungan keluarga yang sarat prestasi membentuk karakter Diva sejak usia dini. Ia tumbuh dengan disiplin tinggi dan mental kompetitif yang kuat. Kedua orang tuanya menjadi sumber motivasi utamanya.

    Sejak awal kariernya, Diva menunjukkan perkembangan yang konsisten. Ia menjalani latihan intensif di bawah pembinaan PB PASI.

    Sebelum tampil di SEA Games 2025, Diva telah mencatat sejumlah prestasi. Ia meraih lompatan 4,20 meter saat PON XXI Aceh-Sumut 2024 sebelum akhirnya memecahkan rekor nasional 4,30 meter pada kejuaraan internasional di Taiwan.

    Selain itu, Diva sempat menjuarai kualifikasi di Asian Youth Olympic Games. Selain itu, ia juga pernah menembus delapan besar Asian Games.

    Prestasi Diva menjadi momentum penting bagi lompat galah putri Indonesia. Cabang ini sebelumnya jarang mencuri perhatian di level internasional. Kini, Diva hadir sebagai simbol kebangkitan nomor tersebut.

    Keberhasilan Diva memecahkan rekor SEA Games menunjukkan peningkatan signifikan dari sisi teknik. Selain itu, kematangan mental Diva juga semakin terlihat di arena pertandingan.

    Renatta Jayadi dinilai memiliki potensi besar. Ia diproyeksikan mampu menorehkan prestasi di level Asia bahkan dunia.

    Selain profil Diva Renatta Jayadi, ikuti artikel-artikel menarik lainnya di VOI.ID. Agar tidak ketinggalan kabar terupdate follow dan pantau terus akun sosial media kami!

  • Kamboja Harus Umumkan Gencatan Senjata Lebih Dulu

    Kamboja Harus Umumkan Gencatan Senjata Lebih Dulu

    Jakarta

    Thailand menyatakan bahwa Kamboja harus menjadi pihak pertama yang mengumumkan gencatan senjata untuk menghentikan pertempuran antara kedua negara. Diketahui konflik mematikan berlangsung selama lebih dari seminggu di wilayah perbatasan.

    “Sebagai pihak agresor di wilayah Thailand, Kamboja harus mengumumkan gencatan senjata terlebih dahulu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Maratee Nalita Andamo, kepada wartawan di Bangkok, dilansir AFP, Rabu (17/12/2025).

    Nalita juga menambahkan bahwa Kamboja juga harus bekerja sama dalam upaya pembersihan ranjau di perbatasan.

    Pertempuran yang kembali terjadi antara kedua negara tetangga di Asia Tenggara ini bulan ini telah menewaskan sedikitnya 34 orang. Termasuk tentara dan warga sipil, dan menyebabkan sekitar 800.000 orang mengungsi, kata para pejabat.

    Di Kamboja, total 17 warga sipil telah tewas, menurut kementerian dalam negeri. Masing-masing pihak saling menyalahkan atas provokasi bentrokan tersebut, mengklaim pembelaan diri dan saling tuding melakukan serangan terhadap warga sipil.

    Sementara, Presiden AS Donald Trump, yang ikut campur dalam konflik perbatasan awal tahun ini, pekan lalu mengklaim kedua negara telah menyetujui gencatan senjata yang dimulai Sabtu malam.

    Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengatakan negaranya mendukung inisiatif gencatan senjata Malaysia, ketua blok regional ASEAN, dengan partisipasi Washington.

    Kamboja, yang kalah persenjataan dan anggaran dari militer Bangkok, mengatakan pada hari Senin bahwa pasukan Thailand telah memperluas serangan mereka “jauh ke dalam” wilayah Kamboja.

    Phnom Penh menuduh pasukan Thailand membom provinsi Siem Reap, rumah bagi kuil Angkor yang berusia berabad-abad — daya tarik wisata utama negara itu — untuk pertama kalinya dalam putaran bentrokan terbaru.

    Pertempuran tersebut, dengan artileri, tank, dan jet Thailand, telah menewaskan 16 tentara Thailand, satu warga sipil Thailand, dan 15 warga sipil Kamboja, menurut para pejabat.

    (azh/azh)

  • Kementerian Pertanian Tekankan Pentingnya Konsep One Health

    Kementerian Pertanian Tekankan Pentingnya Konsep One Health

    Jakarta: Pemangku kepentingan di Asia Tenggara sepakat mempercepat transisi sistem telur bebas sangkar untuk menciptakan model bisnis yang lebih etis dan resilien. Langkah ini diambil karena sistem kandang konvensional dinilai tidak lagi mampu memenuhi standar keberlanjutan dan tuntutan konsumen modern di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

    Kepala Tim Pelaksana Kesejahteraan Hewan Kementerian Pertanian, Septa Walyani, menekankan perlunya pendekatan terpadu terhadap kesejahteraan hewan serta pentingnya konsep ‘One Health’.

    “Kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan saling terkait dan harus ditingkatkan bersama untuk membangun sistem pangan yang etis, aman, dan berkelanjutan,” kata Septa Walyani dalam acara White Paper Launch 2025 yang diselenggarakan oleh Act for Farmed Animals.

    Event itu juga menjadi moment peluncuran laporan ‘Telur Bebas Sangkar: Transisi Global Menuju Model Bisnis yang Lebih Etis dan Resilien,’ yang dikembangkan Program Kesejahteraan Hewan dan Penelitian Sinergia Animal International.

    Menurut laporan tersebut, ayam yang dipelihara dalam kandang sangkar kehilangan kemampuan untuk melakukan perilaku alamiahnya, menyebabkan tingginya tingkat stres.

    Dalam dialog itu para peserta mendorong transisi menuju sistem bebas sangkar. Pergeseran global menuju produksi pangan yang lebih berkelanjutan ini juga didorong oleh permintaan konsumen akan transparansi dan standar kesejahteraan hewan yang lebih tinggi, sehingga langkah menuju telur bebas sangkar sejalan dengan trend ini.

    “Sebagian besar ayam petelur dipelihara dalam sangkar sempit. Riset ilmiah menunjukkan bahwa transisi ke sistem bebas sangkar dapat mencegah penderitaan ayam,” kata Direktur Program Kesejahteraan dan Penelitian Hewan, Fernanda Vieira.

    Global Program Director dari badan sertifikasi internasional, Humane Farm Animal Care, Luiz Mazzon, menjelaskan peran penting sertifikasi dalam transisi menuju peternakan bebas sangkar.

    “Sertifikasi tidak cukup. Produsen harus berkomitmen pada perbaikan manajemen peternakan yang berkelanjutan dan mendedikasikan waktu untuk mengedukasi konsumen serta pemangku kepentingan lain dalam ekosistem,” katanya.

    Pemimpin Proyek White Paper Sinergia Animal, Aisah Nurul Fitri mengatakan, laporan ‘Telur Bebas Sangkar’ untuk mendorong perusahaan mengadopsi sistem bebas sangkar.

    “Kami berharap pihak-pihak penting dari berbagai sektor mewujudkan masa depan bebas sangkar di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Karena perubahan sudah terjadi dan pasar sudah bergerak ke arah sana,” kata Aisah.

    Direktur Program Advokasi Kesejahteraan Hewan yang Diternakkan dari Animal Friends Jogja, Elly Mangunsong mengatakan,  masa depan bebas sangkar akan mungkin terwujud dengan kolaborasi kuat di antara semua pemangku kepentingan.

    Menurutnya pergeseran itu menawarkan manfaat yang signifikan, tidak hanya untuk kesejahteraan hewan dan kesehatan manusia, tetapi juga untuk keberlanjutan planet, mendorong transformasi penting dalam sistem produksi pangan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

    “Cepat atau lambat, penggunaan sangkar pasti akan berakhir. Dengan komitmen dan kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat, kita dapat memastikan masa depan yang lebih adil bagi hewan lebih aman bagi semua,” kata Elly.

    Jakarta: Pemangku kepentingan di Asia Tenggara sepakat mempercepat transisi sistem telur bebas sangkar untuk menciptakan model bisnis yang lebih etis dan resilien. Langkah ini diambil karena sistem kandang konvensional dinilai tidak lagi mampu memenuhi standar keberlanjutan dan tuntutan konsumen modern di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
     
    Kepala Tim Pelaksana Kesejahteraan Hewan Kementerian Pertanian, Septa Walyani, menekankan perlunya pendekatan terpadu terhadap kesejahteraan hewan serta pentingnya konsep ‘One Health’.
     
    “Kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan saling terkait dan harus ditingkatkan bersama untuk membangun sistem pangan yang etis, aman, dan berkelanjutan,” kata Septa Walyani dalam acara White Paper Launch 2025 yang diselenggarakan oleh Act for Farmed Animals.

    Event itu juga menjadi moment peluncuran laporan ‘Telur Bebas Sangkar: Transisi Global Menuju Model Bisnis yang Lebih Etis dan Resilien,’ yang dikembangkan Program Kesejahteraan Hewan dan Penelitian Sinergia Animal International.
     
    Menurut laporan tersebut, ayam yang dipelihara dalam kandang sangkar kehilangan kemampuan untuk melakukan perilaku alamiahnya, menyebabkan tingginya tingkat stres.
     
    Dalam dialog itu para peserta mendorong transisi menuju sistem bebas sangkar. Pergeseran global menuju produksi pangan yang lebih berkelanjutan ini juga didorong oleh permintaan konsumen akan transparansi dan standar kesejahteraan hewan yang lebih tinggi, sehingga langkah menuju telur bebas sangkar sejalan dengan trend ini.
     
    “Sebagian besar ayam petelur dipelihara dalam sangkar sempit. Riset ilmiah menunjukkan bahwa transisi ke sistem bebas sangkar dapat mencegah penderitaan ayam,” kata Direktur Program Kesejahteraan dan Penelitian Hewan, Fernanda Vieira.
     
    Global Program Director dari badan sertifikasi internasional, Humane Farm Animal Care, Luiz Mazzon, menjelaskan peran penting sertifikasi dalam transisi menuju peternakan bebas sangkar.
     
    “Sertifikasi tidak cukup. Produsen harus berkomitmen pada perbaikan manajemen peternakan yang berkelanjutan dan mendedikasikan waktu untuk mengedukasi konsumen serta pemangku kepentingan lain dalam ekosistem,” katanya.
     
    Pemimpin Proyek White Paper Sinergia Animal, Aisah Nurul Fitri mengatakan, laporan ‘Telur Bebas Sangkar’ untuk mendorong perusahaan mengadopsi sistem bebas sangkar.
     
    “Kami berharap pihak-pihak penting dari berbagai sektor mewujudkan masa depan bebas sangkar di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Karena perubahan sudah terjadi dan pasar sudah bergerak ke arah sana,” kata Aisah.
     
    Direktur Program Advokasi Kesejahteraan Hewan yang Diternakkan dari Animal Friends Jogja, Elly Mangunsong mengatakan,  masa depan bebas sangkar akan mungkin terwujud dengan kolaborasi kuat di antara semua pemangku kepentingan.
     
    Menurutnya pergeseran itu menawarkan manfaat yang signifikan, tidak hanya untuk kesejahteraan hewan dan kesehatan manusia, tetapi juga untuk keberlanjutan planet, mendorong transformasi penting dalam sistem produksi pangan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
     
    “Cepat atau lambat, penggunaan sangkar pasti akan berakhir. Dengan komitmen dan kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat, kita dapat memastikan masa depan yang lebih adil bagi hewan lebih aman bagi semua,” kata Elly.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (FZN)

  • Timnas MLBB Men’s Indonesia Tutup SEA Games 2025 Thailand dengan Medali Perunggu

    Timnas MLBB Men’s Indonesia Tutup SEA Games 2025 Thailand dengan Medali Perunggu

    Liputan6.com, Jakarta – Tim nasional (Timnas) esports Indonesia untuk nomor Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Men’s menutup perjuangan mereka di SEA Games 2025 di Thailand, di mana mereka berhasil meraih medali perunggu.

    Bertarung di panggung Asia Tenggara, skuad Merah Putih mampu membawa pulang medali perunggu setelah melalui pertarungan sengit dan penuh dengan tekanan.

    Di babak semifinal MLBB nomor Men’s, timnas Indonesia berhadapan dengan rival kuat di skena Mobile Legends, yakni Filipina. Pertandingan dengan format best of five (Bo5) berjalan ketat sejak game pertama, di mana Indonesia mampu berjuang hingga titik darah terakhir.

    Sayangnya, kekuatan para pemain asal Filipina masih terlalu kuat dan akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 3-1. Kekalahan ini ternyata menjadi “pecut” untuk Indonesia, di mana pada laga perebutan medali perunggu melawan Myanmar, Indonesia tampil solid.

    Alhasil, timnas Indonesia yang bermain disiplin dan agresif sejak awal game mampu menumbangkan Myanmar dengan skor 3-1, dan memastikan satu tempat di podium SEA Games 2025.

    Kepala Pelatih Timnas Esports Indonesia, Richard Permana, mengapresiasi tinggi atas performa anak asuhnya. Ia menilai para atlet mampu menjaga karakter dan mental juara sepanjang turnamen.

    “Para atlet menunjukkan karakter dan mental juara sepanjang turnamen SEA Games 2025 Thailand. Mereka mampu bangkit dan menututp kompetisi dengan kemenangan penting,” kata Richard dalam keterangannya.

    Di SEA Games 2025 Thailand, Indonesia tidak hanya mengandalkan MLBB Men’s. Timnas turun di empat nomor pertandingan, yakni MLBB Men’s, MLBB Women’s, Free Fire dua tim, serta FC Online.

    Perjuangan skuad Garuda masih berlanjut, di mana para Srikandi Indonesia akan berhadapan dengan Laos di babak knockout stage di MLBB Women’s. Jika menang di babak ini, Indonesia akan langsung bertarung dengan Filipina di semifinal pada hari sama.