Negara: Thailand

  • Kronologi Kecelakaan Pesawat Jeju Air yang Tewaskan 47 Orang – Page 3

    Kronologi Kecelakaan Pesawat Jeju Air yang Tewaskan 47 Orang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pesawat Jeju Air jenis Boeing 737-800 mengalami kecelakaan tragis di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Minggu pagi (29/12). Insiden Jeju Air ini terjadi sekitar pukul 09.07 waktu setempat dan diduga disebabkan oleh kegagalan saat proses pendaratan.

    Jumlah Korban dan Kondisi Pesawat

    Dikutip dari media lokal Yonhap, Minggu (29/12/2024), berdasarkan laporan sementara, jumlah korban tewas telah mencapai 47 orang. Namun, Markas Besar Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi Jeolla Selatan memperkirakan angka tersebut masih bisa bertambah.

    Pesawat yang membawa 175 penumpang dan enam awak kabin itu dilaporkan mengalami kerusakan parah, dengan sebagian besar badan pesawat terbakar.

    Kronologi Insiden

    Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 baru saja menyelesaikan penerbangan dari Bangkok, Thailand, menuju Bandara Internasional Muan, dengan waktu tempuh sekitar 4 jam 30 menit.

    Saat mendarat, pesawat mengalami kegagalan pada roda pendaratan depan, yang mengakibatkan pendaratan keras.

    Pesawat kemudian tergelincir hingga ke ujung landasan pacu dan menabrak dinding pembatas. Laporan awal menyebutkan bahwa tabrakan dengan burung saat mendekati landasan pacu menjadi penyebab utama kerusakan roda pendaratan.

    Bandara Muan Tutup Sementara

    Sebagai respons atas insiden ini, operasional Bandara Internasional Muan dihentikan sementara. Pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan mendalam untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan.

     

  • Bertambah Lagi, Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air Jadi 75 Orang

    Bertambah Lagi, Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air Jadi 75 Orang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Jumlah korban tewas dalam kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Muan Korea Selatan pada Minggu pagi (29/12) kembali bertambah. Jumlah korban jiwa terbaru itu kini mencapai 75 orang.

    Dikutip dari Yonhap, catatan itu dikonfirmasi Badan Pemadam Kebakaran Korea Selatan. Jumlah korban masih terus bertambah sejak pertama kali insiden dilaporkan.

    Korban tewas semula terungkap hingga 28 orang, lalu bertambah menjadi 47 orang, dan meningkat lagi menjadi 62 orang.

    Dari 62 orang itu, tercatat 25 korban merupakan laki-laki dan 37 lainnya perempuan. Sedangkan, identitas terkait tambahan korban jiwa lainnya belum dikonfirmasi.

    Mereka merupakan bagian dari total 181 orang yang ada di dalam pesawat ketika kecelakaan terjadi, dengan rincian 175 orang penumpang dan 6 kru pesawat. Penumpang pesawat Jeju Air itu juga dikonfirmasi berasal dari Korea Selatan dan Thailand.

    Jumlah korban jiwa masih bisa bertambah karena evakuasi masih dilakukan oleh Badan Pemadam Kebakaran dan pihak-pihak lainnya.

    Sementara itu, Kecelakaan pesawat Jeju Air itu dikonfirmasi setelah layanan darurat menerima panggilan di Bandara Internasional Muan yang berlokasi di Provinsi Jeolla Selatan pada sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

    Pesawat dengan nomor penerbangan 7C2216 itu mengalami kecelakaan ketika akan mendarat setelah beroperasi dari Bangkok, Thailand.

    Menurut laporan AFP, sebuah video menampilkan pesawat Jeju Air itu mengepulkan gumpalan asap dari mesin, sebelum seluruh badan pesawat dengan cepat dilalap api.

    Pihak berwenang kemudian sudah mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi dan penyelidikan dari insiden tersebut.

    Penjabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok juga telah memerintahkan upaya maksimal untuk operasi penyelamatan penumpang pesawat.

    (flr/pta)

  • Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel Bertambah Jadi 62 Orang

    Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel Bertambah Jadi 62 Orang

    Jakarta

    Jumlah korban tewas akibat kecelakaan pesawat Jeju Air yang membawa 181 orang di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan bertambah. Kini jumlah korban tewas menjadi 62 orang, sedangkan 2 orang dilaporkan selamat.

    Dilansir kantor berita Yonhap, Minggu (29/12/2024), kecelakaan itu terjadi pada pukul 9:07 pagi, ketika pesawat Jeju Air keluar landasan pacu saat mendarat dan bertabrakan dengan dinding pagar di Bandara Internasional Muan di daerah Muan, Provinsi Jeolla Selatan.

    Pihak berwenang mengonfirmasi 62 orang tewas, dengan jumlah korban diperkirakan akan meningkat tajam. Jumlah itu bertambah dari sebelumnya dilaporkan 29 orang tewas.

    Sementara itu, satu penumpang dan satu awak pesawat berhasil diselamatkan.

    Total ada 181 orang di dalam pesawat, diantaranya 6 awak pesawat dan 176 orang penumpang, berada di dalam pesawat yang kembali dari Bangkok.

    Sebagian besar penumpang adalah warga Korea, kecuali dua warga negara Thailand.

    Berdasarkan video yang ditayangkan oleh stasiun TV lokal menunjukkan pesawat itu berusaha mendarat tanpa roda pendaratan yang terpasang. Pesawat itu tergelincir di tanah, menabrak dinding beton sebelum meledak dan dilalap api.

    Pihak berwenang telah memadamkan api, dan operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung di lokasi kecelakaan.

    Sekitar 80 petugas pemadam kebakaran telah dikirim ke lokasi kecelakaan.

    Para pejabat menduga kegagalan roda pendaratan, kemungkinan karena bertabrakan dengan burung sehingga menyebabkan kecelakaan itu. Mereka memulai penyelidikan di tempat kejadian untuk menentukan penyebab pastinya.

    Lihat video: Kecelakaan Jeju Air di Korsel: 80 Orang Tewas, 2 Luka, dan 99 Hilang

    (yld/knv)

  • Bertambah, Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air Jadi 47 Orang – Halaman all

    Bertambah, Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air Jadi 47 Orang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban tewas akibat insiden kecelakaan pesawat maskapai Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan pada Minggu (29/12/2024) mengalami lonjakan.

    Pada saat pertama kali dilaporkan, dikutip dari Yonhap, korban tewas berjumlah 29 orang pada Minggu pagi sekira pukul 09.04 waktu setempat.

    Namun, dikutip dari CNN berdasarkan laporan pihak berwenang pukul 11.30 waktu setempat, korban tewas akibat insiden tersebut kini berjumlah 47 orang.

    Di sisi lain, ada dua orang yang berhasil diselamatkan dari kecelakaan nahas tersebut.

    Adapun mereka diselamatkan dari bagian belakang pesawat, dikutip dari KBS World.

    Diperkirakan jumlah korban jiwa dan luka bakal terus bertambah, mengingat banyaknya penumpang yang duduk di bagian depan dan tengah pesawat.

    Pesawat jenis B737-800 ini mengangkut 181 orang dengan rincian 175 penumpang dan enam kru pesawat.

    Sementara, pesawat Jeju Air tersebut berangkat dari Bangkok, Thailand ke Muan, Korea Selatan.

    Detik-detik kecelakaan pun terekam dari kamera yang berada di pinggir bandara.

    Berdasarkan pantauan di YouTube MBC News, tampak, pesawat mendarat dengan kecepatan tinggi tanpa terbukanya roda dari pesawat tersebut.

    Pesawat itu pun langsung menabrak tembok dari bandara tersebut dan meledak dan mengeluarkan api besar.

    Pesawat pun tampak hancur berkeping-keping akibat tabrakan keras tersebut.

    Pihak berwenang menduga kecelakaan disebabkan karena menabrak burung. Namun, penyelidikan masih terus berlanjut.

    Di sisi lain, Pelaksana Tugas Presiden Korsel, Choi Sang-mok menginstruksikan para pihak untuk melakukan upaya maksimal untuk menyelamatkan para korban.

    Kini, Choi pun dikabarkan sedang dalam perjalanan menuju lokasi kecelakaan.

    Kantor kepresidenan mengatakan bakal menggelar rapat darurat dengan para pejabat terkait pada pukul 11.30 pagi untuk membahas tanggapan pemerintah terhadap kecelakaan pesawat tersebut.

    Rapat bakal dipimpin oleh Kepala Staf Kepresidenan, Chung Jin-suk.

    Terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepolisian Nasional, Komisaris Jenderal Lee Ho-young turut memerintahkan agar para pihak berwenang mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia dan bekerja sama dengan pemadam kebakaran dan lembaga-lembaga lain untuk membantu upaya penyelamatan.

    Sebagai informasi, tragedi ini terjadi hanya dua hari setelah Choi menjabat sebagai presiden sementara, yang merupakan babak terbaru dari kekacauan politik di Korea Selatan.

    Presiden Korea Selatan saat ini, Yoon Suk Yeol, dilucuti dari kekuasaannya oleh parlemen dua minggu yang lalu setelah perintah darurat militer yang hanya berlangsung singkat dan membuat negara ini mengalami kekacauan politik.

    Saat ini ia sedang ditangguhkan sementara pengadilan tinggi memutuskan nasibnya.

    Han Duck-soo, orang yang menggantikan Yoon sebagai pejabat presiden, dimakzulkan oleh parlemen pada Jumat (27/12/2024), yang berarti Choi – menteri keuangan dan wakil perdana menteri – menggantikannya.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

     

     

  • Kronologi Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel yang Tewaskan 47 Orang

    Kronologi Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel yang Tewaskan 47 Orang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pesawat Jeju Air jenis Boeing 737-800 mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, Minggu pagi (29/12). Pemicu kecelakaan diduga karena pesawat gagal saat pendaratan.

    Sementara ini, korban tewas dilaporkan mencapai 47 orang. Markas Besar Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi Jeolla Selatan memperkirakan jumlah korban jiwa akan lebih banyak.

    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 9.07 pagi waktu setempat, setelah pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 kembali dari Bangkok, Thailand.

    Pesawat yang membawa 175 penumpang dan enam pramugari itu dilaporkan gagal mendarat. Laporan awal menunjukkan Boeing 737-800 mendarat dengan roda pendaratan depan terangkat, berarti terjadi pendaratan yang sangat buruk.

    Kemudian pesawat jet Boeing itu tergelincir mencapai ujung landasan tanpa bisa ke mana-mana selain menabrak dinding yang berada di landasan pacu.

    Laporan terkini menyebutkan kecelakaan disebabkan karena pesawat menabrak burung sehingga memicu kerusakan roda pendaratan.

    Berdasarkan data penerbangan radarbox, pesawat Jeju Air melakukan penerbangan dari Bangkok ke Bandara Internasional Muan sekitar 4 jam 30 menit.

    Media lokal Yonhap melaporkan rincian spesifik mengenai korban tewas dan korban selamat masih belum tersedia hingga saat ini karena pesawat hampir hancur akibat kebakaran.

    Jeju Air merupakan maskapai penerbangan murah Korea Selatan yang mengoperasikan beberapa penerbangan antara Korea Selatan dan Asia Tenggara menggunakan armada Boeing 737-800.

    Atas insiden tersebut, Bandara Internasional Muan yang berlokasi di Provinsi Jeolla Selatan telah menghentikan operasinya, sementara pihak berwenang menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.

    (can/pta)

  • Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel Bertambah Jadi 62 Orang

    Petugas Selamatkan 2 Orang dari Pesawat Jatuh di Bandara Muan Korsel

    Jakarta

    Sebanyak 29 orang dilaporkan tewas akibat kecelakaan pesawat di Bandara Muan, Barat Daya, Korea Selatan (Korsel). Dua orang berhasil diselamatkan.

    “Saat ini dua orang telah diselamatkan, satu penumpang dan satu pramugari,” kata badan pemadam kebakaran nasional dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Minggu (29/12/2024).

    Dia menambahkan 32 truk pemadam kebakaran dan sejumlah petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan ke lokasi kecelakaan. Pesawat itu membawa 181 orang di dalamnya.

    Dilansir Reuters, pesawat keluar dari landasan pacu dan menabrak dinding di Bandara Internasional Muan Korea Selatan pada Mingu (29/12) waktu setempat.

    Kecelakaan itu terjadi ketika pesawat Jeju Air dalam penerbangan dari ibu kota Thailand, Bangkok.Kecelakaan terjadi ketika pesawat mendarat di bandara tersebut.

    Dalam video yang dibagikan oleh media lokal, menunjukkan pesawat bermesin ganda itu tergelincir di landasan pacu tanpa roda pendaratan yang jelas sebelum menghantam dinding lalu meledak mengeluarkan api dan puing-puing. Foto lainnya menunjukkan asap dan api menyelimuti bagian-bagian pesawat.

    (dek/gbr)

  • Pesawat Jeju Air Jatuh di Korsel, 29 Orang Tewas

    Pesawat Jeju Air Jatuh di Korsel, 29 Orang Tewas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Korban tewas karena kecelakaan pesawat komersial Jeju Air di Bandara Muan Korea Selatan bertambah kini menelan 29 korban jiwa.

    Informasi ini disampaikan otoritas setempat, Minggu (29/12) pagi mengutip AFP.

    Korban itu merupakan bagian dari 175 penumpang dan enam awak pesawat dalam perjalanan kembali dari Bangkok, Thailand.

    Pesawat Jeju Air penerbangan 2216 yang tiba dari Bangkok itu dilaporkan keluar dari landasan pacu, kemudian menabrak pagar. Gumpalan asap besar lalu mengepul di udara berdasarkan gambar yang beredar.

    Dilaporkan pesawat mengalami kecelakaan diduga karena bertabrakan dengan burung.

    Otoritas bandara setempat sedang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian untuk mencari penyebab kecelakaan. Saat ini operasi penyelamatan juga sedang berlangsung.

    (AFP/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Prabowo dan PM Malaysia Belum Bisa Bersua, Diprediksi Bertemu Januari 2025

    Prabowo dan PM Malaysia Belum Bisa Bersua, Diprediksi Bertemu Januari 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan masih mencari jadwal untuk pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim.

    Hal ini disampaikannya usai menghadiri agenda Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (28/12/2024).

     “Belum tahu lagi cari waktu, lagi mencocokan waktu. Sedang dicocokkan,” ujarnya kepada wartawan.

    Lebih lanjut, dia menaksir bahwa pertemuan Prabowo-Anwar Ibrahin akan dijadwalkan pada Januari 2025.

    “Ya [akan] secepatnya lah. Ya ada kemungkinan Januari,” pungkas Prasetyo.

    Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melakukan kunjungan ke Malaysia untuk bertemu dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim, selepas agenda KTT D-8.

    Namun agenda tersebut batal dengan alasan bahwa Presiden RI sedang demam. Hal ini diumumkan oleh Anwar Ibrahim di akun X resminya pada Senin (23/12).

    “Malam tadi [Minggu] beliau mohon menangguhkan pertemuan untuk beberapa hari kerana demam. Mendoakan agar Presiden Prabowo diberi kesembuhan sesegera mungkin sekaligus menyambung rencana pertemuan dua negara,” ujarnya di akun X atau Twitter @anwaribrahim, Senin. 

    Anwar pun melanjutkan bahwa pada Kamis (26/12) mendatang pun dirinya juga dijadwalkan menemui mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra untuk membahas topik seputar agenda Asean.

    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya membantah Presiden Prabowo Subianto batal bertemu Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim karena demam.

    “Ada keperluan penting di Jakarta jadi harus kembali segera,” katanya Senin (23/12/2024).

    Menurut Teddy, Prabowo saat ini sedang dalam kondisi yang baik-baik saja. Batalnya pertemuan dengan PM Malaysia karena ada keperluan penting.

    Setibanya di Jakarta, Prabowo langsung menggelar rapat bersama sejumlah Menteri untuk membahas masalah Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

  • Menteri Trenggono cek kualitas hilirisasi perikanan UPI di Semarang

    Menteri Trenggono cek kualitas hilirisasi perikanan UPI di Semarang

    Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjawab pertanyaan awak media di sela meninjau Unit Pengolahan Ikan (UPI) PT Tilapia Nusantara Jaya, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (28/12/2024). ANTARA/Harianto

    Menteri Trenggono cek kualitas hilirisasi perikanan UPI di Semarang
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 28 Desember 2024 – 17:23 WIB

    Elshinta.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan inspeksi ke Unit Pengolahan Ikan (UPI) PT Tilapia Nusantara Jaya di Semarang, Jawa Tengah, untuk memantau hilirisasi perikanan dan kualitas produk yang hendak dipasarkan.

    “Ini kunjungan saya untuk ketemu dengan pelaku industri hilir, untuk melihat langsung proses penjaminan mutu hasil perikanan dan kualitas produk perikanan yang akan dipasarkan,” kata Trenggono di Semarang, Sabtu.

    Menteri Trenggono bersama rombongannya mengecek langsung proses pengolahan ikan yang ada di PT Tilapia Nusantara Jaya.

    “Tadi kalau sempat ada beberapa yang mengikuti di dalam (UPI PT Tilapia Nusantara Jaya), bayangkan satu pabrik kecil ini dia butuh 36 ribu ton tilapia setiap tahun. Jadi, proses hilirisasi ini tidak masalah sebetulnya,” ujar Trenggono.

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan mutu dan keamanan hasil perikanan Indonesia terjaga dengan baik dan memenuhi standar internasional untuk penuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor selama masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Selain itu, KKP juga memastikan rantai distribusi dan ketersediaan stok ikan aman selama natal dan tahun baru. Memasuki masa libur natal dan tahun baru, KKP selaku otoritas kompeten memastikan tetap memberikan layanan dengan baik, khususnya terkait penjaminan mutu dan keamanan hasil perikanan, termasuk pelayanan penerbitan sertifikasi kepada pelaku usaha.

    Dalam kunjungannya, Menteri Trenggono bertemu dengan sejumlah pelaku usaha pengolahan ikan skala mikro-kecil hingga menengah-besar yang berasal dari Jawa Tengah, antara lain Semarang, Kudus, Pekalongan, Pati, Boyolali, Jepara dan Demak.

    “Pertemuan dilakukan untuk penguatan rantai distribusi perikanan dan memastikan ketersediaan stok ikan selama masa libur natal dan tahun baru, serta memastikan harga ikan tetap stabil dengan mengoptimalkan stok ikan di cold storage,” ujarnya.

    Dia menuturkan bahwa pertemuan juga mengidentifikasi kendala yang dihadapi para pelaku usaha pengolahan ikan, antara lain keterbatasan suplai bahan baku untuk industri surimi, keterbatasan suplai bahan baku untuk UPI fillet tilapia yang sesuai persyaratan dengan ukuran 800 gr/ekor ke atas dari tambak bersertifikat CBIB.

    Selain itu, masih minimnya tambak budi daya tilapia yang bersertifikat CBIB (Cara Budidaya yang Baik), terbatasnya nelayan memiliki sertifikat CPIB, permasalahan distribusi ikan antar wilayah, dan permasalahan ekspor. KKP mengimbau beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menjawab kendala yang dirasakan oleh pengusaha UPI, antara lain penguatan rantai distribusi dengan memastikan transportasi dan logistik ikan dari cold storage ke pasar dan UPI berjalan dengan lancar.

    “Serta menghimbau pelaku usaha cold storage untuk memanfaatkan stok yang ada guna memenuhi kebutuhan pasar dan UPI,” ucapnya.

    Selain itu, menjaga stabilitas harga ikan dengan mengoptimalkan stok ikan di cold storage, mendorong diversifikasi produk ikan seperti bandeng presto dan value-added products berbasis surimi untuk mengurangi tekanan pada ikan segar. Kemudian, optimalisasi pemanfaatan cold storage dan melakukan pemetaan stok ikan secara real time. Fasilitasi pendaftaran nomor registrasi ekspor ke negara tujuan dan memperluas akses pasar domestik dan impor.

    KKP mencatatkan bahwa pada tahun 2024, produksi perikanan di Jawa Tengah mencapai 912,88 ribu ton yang terdiri dari 358,07 ribu ton perikanan tangkap dan 554,81 ribu ton perikanan budi daya. Serapan konsumsi ikan rumah tangga di Jawa Tengah pada tahun 2024 diperkirakan sebesar 556,86 ribu ton.

    Ekspor produk perikanan di Jawa Tengah periode Januari- November 2024 mencapai 326,78 juta dolar AS atau Rp4,89 triliun, meningkat sebesar 26,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selanjutnya, untuk nilai ekspor nasional produk perikanan hingga bulan November 2024 mencapai 5,4 miliar dolar AS.

    Sementara itu, volume ekspor produk perikanan periode Januari-November 2024 mencapai 83,11 ribu ton atau naik 34,2 persen dibandingkan tahun 2023 dengan komoditas utama ekspor adalah Rajungan, Cumi-Sotong-Gurita, Udang, Layur, dan Tuna-Cakalang. Pasar utama ekspor produk perikanan Jawa Tengah adalah Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

    Ia menambahkan, KKP selalu menekankan pentingnya jaminan mutu (quality assurance) produk perikanan Indonesia, di antaranya memperpanjang umur simpan produk mengingat ikan merupakan bahan pangan yang mudah membusuk (perishable).

    “Adanya tuntutan untuk menjaga mutu dan kualitas ikan untuk konsumen, adanya tuntutan standar maupun persyaratan dari negara tujuan ekspor, dan meningkatkan daya saing dan keberterimaan produk perikanan,” terangnya.

    Dalam kesempatan itu, Menteri Trenggono juga menyerahkan sertifikat HACCP kepada PT Tiapia Nusantara Jaya untuk tiga produk, yaitu Frozen Demersal Fish, Frozen Pelagic Fish, dan Frozen Tilapia.

    Sumber : Antara

  • Tarif PPN Indonesia Naik, Menjadi Tertinggi Kedua di ASEAN

    Tarif PPN Indonesia Naik, Menjadi Tertinggi Kedua di ASEAN

    Jakarta: Indonesia akan menerapkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen mulai 1 Januari 2025, naik satu persen dari sebelumnya 11 persen.
     
    Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan penerimaan negara guna mendukung berbagai program pembangunan.
     
    Melansir dari Antara, dengan kenaikan ini, Indonesia akan sejajar dengan Filipina sebagai negara dengan tarif PPN tertinggi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
     
    Sementara itu, negara-negara ASEAN lainnya masih menerapkan tarif PPN yang lebih rendah.
     
    Di Indonesia, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) menjadi sumber penerimaan negara yang signifikan. PPN dikenakan pada transaksi barang dan jasa, sementara PPnBM diberlakukan pada barang mewah seperti kendaraan, perhiasan, dan hunian yang dikonsumsi kalangan berpenghasilan tinggi.
     

     
    Kedua pajak ini menjadi penyumbang terbesar kedua setelah Pajak Penghasilan (PPh) dan memiliki peran penting dalam mengatur konsumsi serta mendukung pemerataan ekonomi. PPN dan PPnBM memberikan kontribusi besar terhadap keuangan negara dan mencerminkan kebijakan fiskal yang progresif.
    Berikut adalah daftar tarif PPN di negara ASEAN:

    Filipina: 12 persen.
    Indonesia: 11 persen, akan naik menjadi 12 persen pada 2025.
    Kamboja: 10 persen.
    Laos: 10 persen.
    Malaysia: 10 persen untuk pajak penjualan, delapan persen untuk pajak layanan.
    Vietnam: 10 persen, turun menjadi delapan persen hingga Juni 2025.
    Singapura: 9 persen.
    Thailand: 7 persen.
    Myanmar: 5 persen.
    Brunei: 0 persen.
    Timor Leste: 0 persen untuk PPN dalam negeri, 2,5 persen untuk PPN barang/jasa impor.

    Akibatnya, pada 2025, tarif PPN di Indonesia akan naik menjadi 12 persen, menempatkannya di posisi teratas di ASEAN, sejajar dengan Filipina.
     
    Kenaikan ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tarif PPN tertinggi di antara negara-negara ASEAN lainnya.
     
    Meskipun demikian, tarif PPN Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata negara-negara anggota OECD.
     
    Oleh karena itu, penting untuk melihat posisi Indonesia dalam konteks ekonomi regional dengan membandingkannya dengan negara-negara ASEAN lainnya. (Laura Oktaviani Sibarani)
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)