Negara: Thailand

  • Korsel Selidiki Pembatas Beton yang Ditabrak Pesawat Jeju Air

    Korsel Selidiki Pembatas Beton yang Ditabrak Pesawat Jeju Air

    Seoul

    Otoritas Korea Selatan (Korsel) sedang menyelidiki peran pembatas beton di ujung landasan Bandara Internasional Muan yang ditabrak pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan maskapai Jeju Air dalam insiden pada Minggu (29/12), yang menewaskan sedikitnya 179 orang.

    Para penyelidik Korsel bersama tim penyelidik dari pemerintah Amerika Serikat (AS) dan perwakilan Boeing, sebagai produsen pesawat, sedang melakukan penyelidikan di lokasi kecelakaan. Dua bagian kotak hitam pesawat yang telah ditemukan juga mulai diperiksa.

    Pesawat yang membawa 181 penumpang dan awak dari Thailand menuju ke Korsel itu memberikan panggilan darurat di udara dan melakukan pendaratan tanpa roda atau dengan lambung pesawat di Bandara Internasional Muan sebelum menabrak pembatas beton di ujung landasan dan kemudian terbakar.

    Sedikitnya 179 orang tewas, dengan hanya dua orang yang merupakan awak pesawat berhasil dievakuasi dalam keadaan hidup dari puing pesawat.

    Para pejabat setempat, seperti dilansir AFP, Selasa (31/12/2024), awalnya menyebut kemungkinan bird strike sebagai penyebabnya. Namun para pakar juga menyoroti soal pembatas beton di dekat landasan, dengan video dramatis menunjukkan pesawat meledak dan terbakar saat menabrak pembatas beton tersebut.

    Ketika ditanya apakah bandara diperbolehkan menggunakan beton sebagai pembatas, Direktur Jenderal Kebijakan Bandara pada Kementerian Transportasi, Kim Hong Rak, mengatakan pemerintah akan “meninjau peraturan terkait dan penerapannya”.

    “Apakah struktur ini memperburuk kerusakan adalah… sesuatu yang direncanakan untuk diselidiki secara menyeluruh oleh Komite Investigasi Kecelakaan,” ujar Wakil Menteri Penerbangan Sipil Korsel, Joo Jong Wan, dalam pernyataan kepada wartawan.

  • Sepanjang 2024, Polri selesaikan 36.174 perkara narkotika

    Sepanjang 2024, Polri selesaikan 36.174 perkara narkotika

    “Atas keberhasilan mencegah peredaran barang bukti narkoba tersebut, diperkirakan terdapat 40,4 juta jiwa yang berhasil diselamatkan dari penyalahgunaan narkoba,”

    Jakarta (ANTARA) – Polri mengatakan telah menyelesaikan 36.174 perkara narkotika atau sebesar 84,47 persen dari total 42.824 kasus yang berhasil diungkap sepanjang tahun 2024.

    Capaian itu disampaikan oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam acara Rilis Akhir Tahun 2024 yang digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa.

    Dari puluhan ribu perkara tersebut, kata dia, kepolisian berhasil menyita barang bukti berbagai jenis narkotika, mulai dari sabu, ganja, hingga hasis, yang siap diedarkan dengan estimasi nilai mencapai Rp8,6 triliun.

    “Atas keberhasilan mencegah peredaran barang bukti narkoba tersebut, diperkirakan terdapat 40,4 juta jiwa yang berhasil diselamatkan dari penyalahgunaan narkoba,” ucapnya.

    Dikatakan oleh Kapolri, guna mengoptimalkan upaya penegakan hukum terhadap kejahatan narkoba yang terus berkembang dengan berbagai modus baru dan melibatkan jaringan internasional, Polri telah menjalin kerja sama atau joint operation dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait baik di dalam maupun di luar negeri.

    Dirinya mencatat bahwa ada empat kasus yang menonjol sepanjang tahun 2024. Pertama adalah pengungkapan kasus laboratorium narkotika rahasia (clandestine laboratory) di Tasikmalaya, Jawa Barat, yang telah beroperasi selama kurang lebih empat bulan.

    “Dalam pengungkapan tersebut, berhasil mengamankan sembilan tersangka yang berperan sebagai pengendali, pemodal, peracik, dan pencetak obat keras dengan barang bukti berupa 1 juta butir obat keras yang apabila dikonversi berhasil menyelamatkan 2,2 juta jiwa,” ujarnya mengungkapkan.

    Kasus kedua adalah pengungkapan narkotika jaringan internasional di Kampung Ambon, Jakarta Barat, pada November lalu. Dalam pengungkapan itu, diamankan satu tersangka dan pengejaran terhadap bandar yang diduga berada di Thailand.

    Barang bukti yang disita dalam kasus tersebut, ujar dia, sebanyak 389 kilogram sabu yang berasal dari jaringan internasional Timur Tengah (Afghanistan-Aceh-Jakarta).

    “Dengan estimasi nilai Rp800 miliar dan apabila dikonversi, berhasil menyelamatkan 2,2 juta jiwa,” ucapnya.

    Kasus ketiga adalah pengungkapan laboratorium narkotika rahasia (clandestine laboratory) di Uluwatu, Bali. Dalam kasus tersebut, Polri menangkap empat tersangka dan menetapkan empat warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi DPO.

    Selain itu, diamankan barang bukti jutaan butir happy five, 132,9 kilogram hasis dan bahan baku, dan 7.365 catridge pod serta 17 mesin produksi.

    “Dengan estimasi nilai Rp1,52 triliun yang apabila dikonversi menyelamatkan 1,4 juta jiwa,” ujarnya.

    Kasus terakhir adalah penangkapan DPO warga negara asing (WNA) Ukraina Roman Nazarenko di Thailand atas kaitannya dengan laboratorium ganja hidroponik.

    Dalam kasus itu, diamankan barang bukti sebanyak 6.000 gram sabu, 108 gram kokain, 10.181 gram ganja, 485 gram hasis, 684 gram mephedrone, dan 520,032 kilogram prekursor cair ataupun padat dengan estimasi nilai barang bukti Rp. 11,5 M yang apabila dikonversi berhasil menyelamatkan 1,6 juta jiwa.

    “Selain melakukan penegakan hukum secara tegas terhadap para pelaku kejahatan narkoba, Polri juga terus melakukan tindakan tegas terhadap kejahatan lain yang meresahkan masyarakat,” ujar Kapolri menegaskan.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2024

  • Jadwal Final ASEAN Cup 2024 Vietnam Vs Thailand, Duel Ulangan Edisi 2022

    Jadwal Final ASEAN Cup 2024 Vietnam Vs Thailand, Duel Ulangan Edisi 2022

    Jadwal Final ASEAN Cup 2024 Vietnam Vs Thailand, Duel Ulangan Edisi 2022

    TRIBUNJATENG.COM – Final ASEAN Cup 2024 mempertemukan dua tim terkuat, Vietnam melawan Thailand.

    Laga penentu gelar juara ini akan digelar dalam dua leg dalam format kandang-tandang.

    Duel pertama akan digelar di Viet Tri Stadium, pada 2 Januari 2024 mendatang.

    Logo Resmi ASEAN Cup 2024. (AFF)

    Kemudian leg kedua digelar di Rajamangala Stadium, pada 5 Januari 2024.

    Perjalanan Vietnam dan Thailand ke Final

    Vietnam melaju ke final setelah menang agregat 5-1 atas Singapura.

    Pada leg pertama, Vietnam bertandang ke markas Singapura di Jalan Besar Stadium, 26 Desember 2024.

    Tim besutan Kim Sang-sik itu menang dengan skor 2-0.

    Dua gol Vietnam dicetak pada menit-menit telat oleh Nguyen Tien Linh (90+11′ pen) dan Nguyen Xuan Son (90+14′).

    Pada leg kedua, Vietnam mengalahkan Singapura dengan skor 3-1 di Viet Tri Stadium pada 29 Desember 2024.

    Tiga gol Vietnam dilesatkan oleh Nguyen Xuan Son (45+1′ pen, 63′) dan Nguyen Tien Linh (90+3′ pen).

    Sebiji gol Singapura dicetak oleh Nakamura pada menit ke-74.

    Sementara, Thailand lolos ke final setelah menang agregat atas Filipina dengan skor 4-3.

    Leg pertama, Filipina menang atas Thailand dengan skor 2-1 di Rizal Memorial Stadium, 27 Desember 2024.

    Filipina mencetak gol lewat Reyes (21′) dan Linares (90+5′).

    Thailand melesatkan gol pada menit ke-45 lewat Suphanan.

    Pada leg kedua, Thailand comeback dengan mengalahkan Filipina dengan skor 3-1.

    Tiga gol Gajah Perang dilesatkan oleh Peeradon Chamratsamee (37′), Patrik Gustavsson (54′), dan Suphanat Mueanta (116′).

    Gol Filipina dicetak oleh Kristensen pada menit ke-84.

    Laga final antara Vietnam melawan Thailand akan digelar pada 2 dan 5 Januari 2024.

    Bagi Vietnam akan menantang king Asia Tenggara.

    Thailand bisa dikatakan memiliki predikat king Asia Tenggara, mereka tim yang paling banyak menjuarai turnamen yang sebelumnya bernama Piala AFF ini.

    Gajah Perang sudah tujuh kali juara, edisi 1996, 2000, 2002, 2014, 2016, 2020, dan 2022.

    Thailand juga berstatus sebagai juara bertahan.

    Vietnam sendiri baru dua kali meraih juara.

    The Golden Star Warriors meraih trofi pada edisi 2008 dan 2018.

    Laga final ini juga merupakan partai ulangan edisi 2022.

    Di Piala AFF 2022, Vietnam harus puas menjadi runner-up setelah kalah agregat 2-3 dari Thailand.

    Berikut jadwal final ASEAN Cup 2024

    Leg I 

    Vietnam Vs Thailand, Viet Tri Stadium, 2 Januari 2024

    Leg II

    Thailand Vs Vietnam, Rajamangala Stadium, 5 Januari 2024

    Link Live Streaming

    LINK 1

    LINK 2

    (*)

  • Polri Sita Berbagai Jenis Narkoba Sepanjang 2024, Nilainya Capai Rp8,6 Triliun – Page 3

    Polri Sita Berbagai Jenis Narkoba Sepanjang 2024, Nilainya Capai Rp8,6 Triliun – Page 3

    Berikutnya, pengungkapan Narkotika Jaringan Internasional Timur Tengah dengan barang bukti 389 kilogram sabu. Selanjutnya, Clandestine Laboratory di Bali yang telah yang beroperasi 2 bulan.

    Dalam pengungkapan tersebut berhasil mengamankan 4 tersangka dan menetapkan 4 DPO. Adapun barang bukti berhasil diamankan 1,2 juta butir happy five, 132,9 Kg bahan baku, serta 7,365 cartridge pod, serta 17 mesin produksi.

    Terakhir, penangkapan DPO Internasional di Thailand atas kasus Clandestine Laboratory yang telah diungkap dengan barang bukti 6.000 gram sabu, 108 gram kokain, 10.181 gram ganja, 485 gram hashish, 684 gram Mephedrone dan 520,032 Kg/L Prekursor cair/padat.

  • Jeju Air Diklaim Jarang Rawat Pesawat, Periksa Armada Cuma 28 Menit

    Jeju Air Diklaim Jarang Rawat Pesawat, Periksa Armada Cuma 28 Menit

    Jakarta, CNN Indonesia

    Maskapai Jeju Air disebut jarang melakukan maintenance atau perawatan menyeluruh terhadap pesawat-pesawatnya karena hanya menghabiskan waktu 28 menit ketika sedang melakukan pemeriksaan.

    The Korea Times melaporkan pemeliharaan dalam kurun waktu 28 menit merupakan waktu minimum sebuah maskapai melakukan pengecekan terhadap pesawat. Batas waktu ini ditetapkan oleh pemerintah Korea Selatan.

    Kendati begitu, maskapai-maskapai besar tidak ada yang memeriksa pesawat dengan waktu sekitar setengah jam. Menurut sejumlah mekanik, 28 menit tak cukup untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap armada pesawat.

    “Waktu perawatan 28 menit hampir tidak cukup untuk memeriksa lampu peringatan kokpit dan memeriksa secara visual bagian luar untuk mengetahui adanya kerusakan. Kurun waktu ini pada dasarnya hanyalah penelusuran, bukan inspeksi mendetail,” kata seorang mantan mekanik dengan pengalaman lebih dari 10 tahun memeriksa Boeing 737 di maskapai bertarif rendah (LCC), dilansir dari the Korea Times.

    Jeju Air termasuk di antara maskapai bertarif rendah yang beroperasi di Korea Selatan. Maskapai-maskapai LCC seperti ini sering kali memangkas waktu perawatan pesawat demi meraup keuntungan dengan terus mengoperasikan armada.

    Sehari sebelum kecelakaan, pesawat Jeju Air tercatat melakukan penerbangan yang menghubungkan empat kota internasional tanpa jeda yang signifikan.

    Pesawat itu terbang dari Muan ke Kota Kinabalu Malaysia, Nagasaki Jepang, Taipei Taiwan, dan Bangkok Thailand.

    Padahal, menurut standar industri, pesawat butuh waktu untuk perawatan, pembersihan, dan pengisian bahan bakar di antara penerbangan.

    Kendati begitu, pada 27 November, penerbangan Jeju Air tercatat menghabiskan 62 menit di Bandara Internasional Muan sebelum berangkat ke Kinabalu sehingga alokasi waktu untuk pemeriksaan cuma sekitar 28-30 menit.

    Para kritikus pun khawatir bahwa Jeju Air dan LCC lainnya lebih memprioritaskan operasional daripada keamanan pesawat.

    Pernah dipakai Ryanair

    Pesawat Jeju Air yang terlibat kecelakaan pada Minggu (29/12) ternyata juga pernah digunakan oleh Ryanair, maskapai bertarif rendah Eropa yang dikenal memiliki jadwal penerbangan agresif.

    Ryanair selama ini dikenal melakukan perawatan armada dengan sangat minimal. Hal ini pun membuat para kritikus curiga bahwa Boeing 737 yang diakuisisi Jeju Air punya pengalaman buruk selama dioperasikan Ryanair.

    “Ryanair terkenal dengan penerbangan yang padat dan mungkin telah menggunakan pesawat ini secara berlebihan selama pelayanannya. Pesawat tersebut mungkin sudah mencapai batas kemampuannya sebelum Jeju Air mengakuisisinya,” kata orang dalam industri tersebut.

    Tragedi pada Minggu yang menewaskan 179 orang telah memicu kembali perdebatan mengenai apakah waktu pemeliharaan yang ditetapkan pemerintah cukup untuk memastikan keselamatan.

    Para kritikus berpendapat standar 28 menit belum mampu untuk mengidentifikasi masalah potensial pada pesawat.

    Seorang mantan kepala pemeliharaan di sebuah maskapai besar mengatakan pemeriksaan selama 28 menit bak cuma mengoleskan perban. Batas waktu itu “belum bisa memperhitungkan potensi gangguan yang tersembunyi.”

    (blq/bac)

  • Jenazah Korban Tragedi Jeju Air Mulai Diserahkan ke Keluarga

    Jenazah Korban Tragedi Jeju Air Mulai Diserahkan ke Keluarga

    Seoul

    Otoritas Korea Selatan (Korsel) mulai menyerahkan jenazah para korban kecelakaan maut Jeju Air kepada pihak keluarga pada Selasa (31/12). Penyerahan jenazah korban dilakukan saat para penyelidik berupaya keras mencari tahu penyebab pesawat jenis Boeing 737-800 itu mendarat tanpa roda dan terbakar.

    Para penyelidik Korsel bersama dengan tim penyelidik dari pemerintah Amerika Serikat (AS) dan perwakilan Boeing sebagai produsen pesawat sedang melakukan penyelidikan di lokasi kecelakaan di Bandara Internasional Muan. Dua bagian kotak hitam pesawat yang telah ditemukan juga mulai diperiksa.

    Pesawat yang membawa 181 penumpang dan awak dari Thailand menuju Korsel itu menyampaikan panggilan darurat di udara dan melakukan pendaratan tanpa roda atau dengan lambung pesawat di Bandara Internasional Muan sebelum menabrak pembatas beton dekat landasan dan terbakar.

    Sedikitnya 179 orang tewas, dengan hanya dua orang yang merupakan awak pesawat berhasil dievakuasi dalam keadaan hidup dari puing pesawat. Sebanyak 177 korban tewas di antaranya merupakan warga negara Korsel, sedangkan dua korban tewas lainnya merupakan warga negara Thailand. Dua awak pesawat yang berhasil selamat juga warga negara Korsel.

    Korsel sedang menjalani masa berkabung selama tujuh hari, dengan bendera dikibarkan setengah tiang untuk menghormati para korban tewas.

    Proses identifikasi jenazah korban sempat mengalami penundaan yang memicu kemarahan pihak keluarga. Dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir AFP dan kantor berita Yonhap, Selasa (31/12/2024), Menteri Transportasi Korsel Park Sang Woo mengatakan bahwa pemerintah mulai menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga, meskipun proses identifikasi untuk korban tewas lainnya masih berlanjut.

    “Dari 179 korban (tewas), empat jenazah telah menuntaskan prosedur serah terima kepada keluarga yang ditinggalkan untuk pemakaman,” tutur Park saat berbicara kepada wartawan di Bandara Internasional Muan pada Selasa (31/12) waktu setempat.

  • Strategi Maskapai Baru Hadapi Tantangan Industri Penerbangan

    Strategi Maskapai Baru Hadapi Tantangan Industri Penerbangan

    Jakarta, FORTUNE – Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah Maskapai baru bermunculan di Industri Penerbangan Indonesia, seperti Pelita Air, Super Air Jet, atau yang terbaru adalah BBN Airlines Indonesia. Di tengah berbagai peluang dan tantangan industri, sejumlah maskapai baru ini menyiapkan berbagai strategi yang mendukung bisnisnya.

    Chairman BBN Airlines Indonesia, Martynas Grigas, memgatakan salah satu tantangan yang dihadapi industri maskapai penerbangan ialah tingginya harga tiket pesawat akibat banyaknya variabel biaya pembentuk harga.

    “Dalam [penentuan] harga ada banyak variabel biaya, salah satunya bahan bakar. Jadi, bahan bakar di Indonesia bukanlah yang termurah, jujur saja. Kemudian, pajak impor untuk suku cadang juga cukup berat. Itulah yang menyebabkan biaya [tiket] jadi sangat tinggi,” ujar Grigas seperti dikutip dari Majalah Fortune Indonesia edisi Desember 2024, Selasa (31/12).

    Dengan level harga yang kurang bersaing tersebut, butuh pengelolaan biaya yang tepat sebagai solusi. Misalnya, dengan menempatkan perusahaan induk berkantor di Singapura, untuk mengelolala tiga perusahaan di tiga negara Asia Tenggara (Indonesia, Thailand, Filipina).

    “Tentu saja, semua hal terkait regulasi harus diikuti. Tetapi, hal-hal seperti rantai pasok atau manajemen komersial harus kami kelola secara terpusat, sehingga kami dapat bersaing dalam harga. Seperti yang kita tahu, bahan bakar adalah bagian terbesar dalam situasi ini,” ujar pimpinan maskapai yang pertama kali mengudara di akhir September 2024 ini.

    Perusahaan menilai, Indonesia adalah pasar potensial dengan populasi terbesar keempat dunia, yang memiliki produk domestik bruto (PDB) terbesar di kawasan Asia Tenggara. Karenanya, negeri ini merupakan bagian penting dalam membuka ekspansi bisnis utama Avia Solutions Group (ASG)—holding BBN Airlines Indonesia—yang berfokus pada wet lease atau ACMI (aircraft, crew, maintenance, insurance).

    “Kami masuk Indonesia bukan untuk bersaing di pasar penerbangan reguler, melainkan untuk melengkapi pasar dengan kapasitas yang menjadi penawaran utama kami,” ujar Grigas. “Saat ini banyak pihak yang membutuhkan pesawat, tetapi sangat sedikit cara untuk mendapatkannya. Dengan membawa model bisnis wet lease, bisa saja sebuah maskapai lokal Indonesia terbang dengan pesawat kami.”

  • Menilik dinamika industri tekstil dalam negeri di penghujung tahun

    Menilik dinamika industri tekstil dalam negeri di penghujung tahun

    Solo (ANTARA) – Tahun ini publik dikejutkan dengan kondisi PT Sri Isman Rejeki (Sritex) yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang. Sritex yang pernah menjadi perusahaan raksasa di level Asia tersebut saat ini disebut-sebut memiliki tumpukan utang.

    Hal itulah yang membuat Sritex dinyatakan pailit. Bahkan upaya kasasi yang diajukan ke Mahkamah Agung beberapa waktu lalu tidak membuahkan hasil. Status pailit membuat makin hari makin banyak karyawan yang harus dirumahkan.

    Hal ini menyusul sebagian bahan baku terutama bahan baku yang harus diimpor masih tertahan di Bea Cukai, sehingga operasional perusahaan menjadi terganggu.

    Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani menjelaskan nasib bahan baku PT Sri Rejeki Isman (Sritex) kini berada di bawah kewenangan kurator.

    Dia mengaku tak mempunyai kewenangan atas tersendatnya impor dan ekspor bahan baku Sritex.

    Manajemen menyebut sudah ada sekitar 3.000 karyawan yang dirumahkan. Saat ini perusahaan masih berupaya mencari bahan baku pengganti yang bisa didatangkan dari lokal.

    Meski upaya perusahaan untuk berproduksi masih terlihat begitu maksimal, tapi karyawan tak menampik mereka tetap ketar-ketir dengan masa depan perusahaan. Apalagi bagi mereka yang menjadi tulang punggung keluarga, maka perusahaan ini menjadi satu-satunya periuk nasi yang mereka andalkan.

    Selain mencoba pengadaan bahan baku pengganti dengan memanfaatkan industri lokal, dari sisi hukum, manajamen perusahaan juga masih melakukan upaya peninjauan kembali.

    Going concern menjadi satu hal yang diharapkan menjadi pertimbangan para kurator.

    Direktur Utama PT Sritex Iwan Kurniawan Lukminto berupaya memastikan operasional perusahaan masih berjalan senormal mungkin. Dengan demikian, diharapkan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh Sritex.

    Hingga saat ini pihaknya juga masih berusaha menjalin dialog dengan pihak kurator, namun lagi-lagi belum ada titik temu.

    “Going concern kami butuhkan untuk memastikan keberlangsungan usaha ini,” katanya.

    Tenaga kerja tekstil

    Kondisi Sritex yang berada di ujung tanduk berbanding terbalik dengan kebutuhan tenaga kerja di bidang tekstil dalam negeri. AK-Tekstil Solo mengklaim 100 persen lulusan mereka terserap oleh industri tekstil.

    Pada tahun lalu, Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil (AK-Tekstil) Solo meluluskan sebanyak 145 orang dan seluruhnya terserap oleh industri. Direktur AK Tekstil Solo Wawan Ardi Subakdo berkomitmen perguruan tinggi tersebut tidak hanya menjamin secara kuantitas tetapi juga kualitas.

    Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjamin kualitas para lulusan, pihaknya mengembangkan pendidikan melalui konsep vokasi. Belum lama ini AK-Tekstil Solo menjalin kerja sama dengan puluhan mitra kerja.

    “Kami ingin mendukung terciptanya lapangan kerja dan pekerja yang kompeten di sektor tekstil,” katanya.

    AK-Tekstil Solo yang berada di bawah Kementerian Perindustrian berkomitmen menyediakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor industri tekstil dalam negeri.

    “Kami ingin meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi di AK-Tekstil,” katanya.

    Perguruan tinggi tersebut juga berkomitmen terus mengembangkan kurikulum untuk meningkatkan kemampuan para mahasiswa, di antaranya dari Teknik Pembuatan Benang, Teknik Pembuatan Kain Tenun, hingga Teknik Pembuatan Garmen.

    Seluruh program studi di akademi tersebut berkomitmen menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai teori tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang siap pakai.

    Berdasarkan data dari AK-Tekstil Solo, ada upaya memperkuat hubungan antara kampus dan industri. Bahkan, akademi tersebut juga memperkenalkan Program Career Development Center (CDC). Platform ini akan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengakses informasi lowongan kerja, program magang, serta berbagai peluang pengembangan diri lainnya.

    Perlu pengamanan

    Badan Pengurus Daerah Asosiasi Pertekstilan Indonesia (BPD API) Jawa Tengah tidak menampik saat ini industri tekstil di dalam negeri masih terengah-engah. Padahal, di dalam negeri pula tenaga kerja mumpuni siap ikut terlibat dalam pengembangan industri ini.

    Lemahnya industri tekstil tidak lepas dari kondisi geopolitik global di Eropa yang akhirnya membuat sebagian pasar memilih untuk menggeser anggaran belanjanya pada barang yang lebih penting dibandingkan tekstil.

    “Krisis Eropa yang disebabkan oleh Ukraina dan Rusia ini sangat merugikan kita,” kata salah satu pengurus BPD API Jawa Tengah Liliek Setiawan.

    Oleh karena itu, pelaku usaha dengan didukung oleh pemerintah harus memutar strategi. Alih-alih ekspor, industri tekstil justru perlu memanfaatkan pasar lokal. Apalagi, Indonesia yang merupakan salah satu pasar terbesar di dunia sudah banyak dibidik oleh negara produsen lain.

    Negara-negara yang masuk dalam kawasan Indochina seperti Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam juga berkembang pesat tekstilnya. Belum lagi yang perlu diwaspadai yakni India, Pakistan, Bangladesh (IPB).

    Akibat kondisi global yang belum normal, negara-negara ini juga kesulitan mencari pasar untuk menyalurkan produk buatan mereka. Dalam hal ini Indonesia menawarkan pasar yang besar bagi mereka.

    Oleh karena itu, Liliek beranggapan pemerintah perlu menerapkan sistem pengamanan atau safeguard untuk melindungi pasar dalam negeri.

    Upaya ini penting dilakukan mengingat industri tekstil bisa menjadi jejaring pengaman sosial bagi pemerintah menyusul sektor ini bersifat padat karya dengan capaian penyerapan tenaga kerja hingga 43 persen dari seluruh industri manufaktur yang ada.

    “Kalau kita masih mau berjalan, kalau tidak memproteksi industri dalam negeri kita akan kehilangan pasar,” katanya.

    Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menawarkan tiga strategi untuk memulihkan ekosistem dan menciptakan peluang baru bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri, yakni penguatan sumber daya manusia, memastikan ketersediaan bahan baku dan keseimbangan hulu-hilir, serta menghidupkan kembali sektor permesinan nasional.

    Dengan demikian, diharapkan kepercayaan pasar terhadap tekstil dan produk tekstil lokal dalam negeri dapat terus terjaga. Sementara itu, Kemenperin mencatat pada triwulan I-2024, industri tekstil mulai menunjukkan perbaikan kinerja yang signifikan. Hal ini terlihat dari produk domestik bruto (PDB) mengalami pertumbuhan sebesar 2,64 persen secara tahunan (year on year/yoy).

    Ekspor sektor TPT juga mengalami peningkatan sebesar 0,19 persen atau senilai 2,95 miliar dolar AS pada triwulan I-2024, padahal di periode itu situasi pasar global masih tak menentu oleh ketidakpastian geopolitik

    Melihat perbaikan kinerja yang signifikan sekaligus ketersediaan SDM yang berkualitas, pemerintah perlu terus mendorong industri ini agar kembali perkasa. Apalagi, melihat banyaknya orang yang mengandalkan hidup dari sektor ini.

    Pembatasan impor pakaian maupun tekstil perlu kembali diperketat. Selain untuk melindungi SDM agar tidak ter-PHK akibat operasional perusahaan macet, upaya pengetatan impor pakaian juga untuk melindungi UMKM yang selama ini menjadi nyawa dari perekonomian nasional.

    Editor: Slamet Hadi Purnomo
    Copyright © ANTARA 2024

  • Didukung Pemerintah, BYD Kebut Pembangunan Pabrik di Subang

    Didukung Pemerintah, BYD Kebut Pembangunan Pabrik di Subang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Raksasa teknologi asal China, BYD mengklaim telah mempercepat pembangunan pabrik yang berlokasi di Subang, Jawa Barat. Pabrik ditargetkan siap beroperasi pada awal 2026 dengan dukungan pemerintah.

    Liu Xueliang selaku General Manager BYD Asia-Pacific mengatakan pabrik ini menjadi salah satu yang tercepat pembangunannya.

    “Pembangunan pabrik BYD di Indonesia nantinya merupakan salah satu yang tercepat, karena sebelumnya untuk membuat pabrik mobil listrik di China dan di Thailand membutuhkan waktu 10-16 bulan. Namun jika didukung pemerintah, kami yakin bisa menyelesaikan pembangunan pabrik dan memulai produksi komersial pada awal 2026,” ungkap Liu beberapa waktu lalu disitat dari siaran resmi BKPM, Selasa (31/12).

    Percepatan pembangunan pabrik ini disampaikan Liu saat Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menemui sejumlah perusahaan otomotif di China.

    Rosan yakin pembangunan pabrik BYD di Indonesia berdampak pada pemberian nilai tambah dan penciptaan lapangan kerja hingga mendukung kebijakan pemerintah dalam mencapai target pengurangan emisi karbon pada 2060.

    “Terlebih lagi saat ini perusahaan tidak hanya melihat pasar Indonesia yang cukup besar tetapi juga untuk pasar ekspor,” ucap Rosan.

    Rosan menjelaskan BYD Indonesia akan menambah kapasitas produksi dari yang awalnya 150 ribu unit per tahun. Namun ia tak mengungkap berapa penambahan kapasitas produksi yang dimaksud.

    BYD juga akan melakukan pengembangan fasilitas baterai dan kendaraan jenis Plug In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) premium di awal tahun depan.

    “Penambahan kapasitas produksi ini rencananya akan menambah total tenaga kerja dari sebelumnya 8.700 orang menjadi 18.814 orang,” tutur Rosan.

    Menyoal percepatan infrastruktur di sekitar kawasan industri, di Subang, Jawa Barat, Rosan berjanji akan mempercepat pembangunan infrastruktur termasuk jalan tol dan akses jalan ke Pelabuhan Patimban, Subang.

    Rosan juga menyampaikan dukungan pemerintah kepada perusahaan berupa percepatan penerbitan perizinan dan insentif penanaman modal.

    Pabrik BYD di Indonesia akan menjadi pabrik otomotif terbesar di ASEAN. Saat ini, luas lahan pabrik BYD adalah 108 hektare dan telah memutuskan pengembangan serta penambahan baru menjadi 126 hektare.

    (can/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Maaf Nih, Indonesia! Royal Enfield Pilih Thailand Jadi Pusat Produksi Asia Pasifik

    Maaf Nih, Indonesia! Royal Enfield Pilih Thailand Jadi Pusat Produksi Asia Pasifik

    Jakarta

    Produsen roda dua blaseteran India-Inggris, Royal Enfield telah mengumumkan rencana pembangunan pabrik motor di Thailand. Kabar terbarunya, fasilitas tersebut akan menjadi pusat produksi mereka di kawasan Asia Pasifik!

    Disitat dari Rideapart, pabrik Royal Enfield di Thailand dibangun di kawasan Samut Prakan yang terletak di bagian selatan. Rencananya, fasilitas produksi baru itu bisa ‘melahirkan’ setidaknya 300 ribu unit motor per tahun.

    Berstatus sebagai hub atau pusat produksi, pabrik tersebut akan ‘melayani’ kebutuhan konsumen di negara lain, seperti di Vietnam, Malaysia, Filipina dan Indonesia yang pasarnya terus tumbuh.

    Pabrik Royal Enfield. Foto: Doc. Royal Enfield

    Pabrik di Thailand menjadi fasilitas produksi keenam Royal Enfield di luar India. Sebelumnya, mereka telah mendirikan pabrik di kawasan Brazil, Argentina, Kolombia, Nepal dan Bangladesh.

    Chief Comercial Officer (CCO) Royal Enfield Global, Yadvinder Singh Guleria mengatakan, pasar motor medium di kawasan Asia Pasifik menunjukkan potensi yang menjanjikan. Itulah mengapa, pihaknya mantap mendirikan pabrikan di wilayah setempat.

    “Dengan pasar seperti Asia Pasifik yang menawarkan potensi besar untuk segmen motor sedang, tujuan strategis kami adalah bergerak lebih dekat ke pasar tersebut. Ini menunjukkan komitmen kami terhadap potensi pasar dan komunitas motor yang terus berkembang,” ujar Guleria, dikutip Selasa (31/12).

    Kenapa Royal Enfield Pilih Thailand?

    Diberitakan detikOto sebelumnya, Anuj Dua selaku Kepala Bisnis RE Asia Pasifik menjelaskan alasan mengapa pihaknya memilih Thailand sebagai hub atau pusat produksi di kawasan setempat.

    Menurutnya, pasar Royal Enfield di Negeri Gajah Putih tumbuh sangat pesat. Bahkan, peningkatannya mencapai 150 persen sejak awal masuk hingga sekarang.

    “Thailand telah menjadi pasar yang sangat signifikan bagi Royal Enfield dan telah menunjukkan lintasan pertumbuhan yang stabil. Topografi, budaya, dan keragaman yang beragam di negara tersebut menyediakan lingkungan ideal untuk motor RE,” tutur Dua.

    “Pertumbuhan kami selama bertahun-tahun sangat menggembirakan, baik itu – jaringan, pelanggan, komunitas, dan portofolio kami,” kata dia menambahkan.

    Fasilitas baru tersebut juga akan menjadi tempat pusat pelatihan pengalaman Power Train khusus pertama milik Royal Enfield di wilayah APAC. Inisiatif itu bertujuan untuk membekali dealer dan karyawan pabrik dengan pengetahuan dan keterampilan yang mendalam.

    (sfn/sfn)