Negara: Thailand

  • 3 Siswa MA El-Bayan Cilacap Delegasi International Conference Santri Mendunia

    3 Siswa MA El-Bayan Cilacap Delegasi International Conference Santri Mendunia

    Liputan6.com, Jakarta – Program International Conference Santri Mendunia telah selesai dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2025 yang diselenggarakan di Malaysia, Singapura dan Thailand.

    Program ini diikuti ratusan santri di seluruh Indonesia. Delegasi Cilacap, Jawa Tengah diwakili oleh siswa MA El-Bayan Majenang yaitu Azriel Ridho Alwansyah, Muhammad Khafi, dan Muhammad Khoerul Anam.

    “MA El Bayan menjadi satu-satunya madrasah yang ikut dalam program internasional sebab lainnya mahasiswa dari seluruh Indonesia,” demikian pernyataan MA El Bayan, dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu malam (25/1/2025).

    Kepala Madrasah Hj Faiqoh Subky, S.H.,M.Pd, sangat mendukung kegiatan ini. Sebab program ini sesuai dengan misi MA El-Bayan Majenang yaitu We Are The Best artinya siswa MA El-Bayan menjadi yang terbaik dari segala bidang.

    Kamad juga sangat bangga sebab tiga siswa ini menjadi satu-satunya perwakilan dari Madrasah se-Jawa Tengah.

     

    Elbayan dan Nurjalin: Menimang Pesantren Menuai Teknologi

  • Kapan Paulus Tannos Diekstradisi ke Indonesia? Ini Kata KPK Hingga Pemerintah – Halaman all

    Kapan Paulus Tannos Diekstradisi ke Indonesia? Ini Kata KPK Hingga Pemerintah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Fitroh Rohcahyanto menyebut Paulus Tannos berhasil ditangkap di Singapura.

    Otoritas Singapura menangkap Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra itu berdasarkan permintaan KPK.

    “Benar bahwa Paulus Tannos tertangkap di Singapura dan saat ini sedang ditahan, KPK saat ini telah berkoordinasi Polri, Kejagung dan Kementerian Hukum sekaligus melengkapi persyaratan yang diperlukan guna dapat mengekstradisi yang bersangkutan ke Indonesia untuk secepatnya dibawa ke persidangan,” kata Fitroh kepada wartawan, Jumat (24/1/2025).

    Lalu kapan Paulus Tannos diekstradisi?

    Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto berharap proses ekstradisi Paulus Tannos berjalan lancar.

    Sehingga buronan kasus korupsi e-KTP yang baru-baru ini tertangkap di Singapura itu bisa segera dibawa ke Indonesia untuk menjalani proses hukum.

    “Ya minta doanya mudah-mudahan semua prosesnya lancar,” kata Setyo di Gedung Kementerian Hukum, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2025).

    Sayangnya Setyo tidak bisa mengungkap proses penangkapan Paulus Tannos. 

    Sebab yang menangkap Paulus Tannos adalah aparat penegak hukum di Singapura, atas permintaan KPK.

    “Kalau itu kan dari sana nanti yang akan menindaklanjuti. Kami hanya banyak melakukan koordinasi, ya kemudian nanti menunggu proses berikutnya. Mudah-mudahan semuanya lancar,” kata Setyo.

    Komisaris jenderal polisi itu juga bilang bahwa perubahan kewarganegaraan Paulus Tannos yang semula Indonesia jadi Afrika Selatan tidak mengganggu proses ekstradisi dan penangkapan.

    “Enggak saya kira. Mudah-mudahan semuanya lancar,” ujar Setyo.

    Pemerintah Berupaya Mempercepat

    Pemerintah melalui Kementerian Hukum (Kemenkum) menyatakan tengah berupaya mempercepat proses ekstradisi buronan kasus e-KTP Paulus Tannos. 

    Otoritas Singapura diketahui telah menangkap Paulus Tannos atas asus koruspsi e-KTP yang merugikan negara Rp 2,3 triliun.

    Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menyebut masih ada dokumen-dokumen yang dibutuhkan dari Kejaksaan Agung (Kejagung) maupun Mabes Polri, terutama Interpol.

    Kementerian Hukum sedang berkoordinasi guna menuntaskan urusan administrasi itu. 

    “Jadi ada masih dua atau tiga dokumen yang dibutuhkan. Nah karena itu Direktur AHU (Administrasi Hukum Umum) saya sudah tugaskan untuk secepatnya berkoordinasi dan saya pikir sudah berjalan,” kata Menteri Hukum Supratman Andi Agtas kepada wartawan di Jakarta, Jumat (24/1/2025).

    Menurut politikus Partai Gerindra itu, proses ekstradisi memang membutuhkan waktu. 

    Apalagi proses itu juga bergantung pada penyelesaian administrasi oleh pemerintahan Singapura. 

    “Semua bisa sehari, bisa dua hari, tergantung kelengkapan dokumennya. Karena itu permohonan harus diajukan ke pihak pengadilan di Singapura. Kalau mereka anggap dokumen kita sudah lengkap, ya pasti akan diproses,” ujar Supratman.

    Buron KPK sejak 2021

    Paulus Tannos alias Thian Po Tjhin adalah Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra.

    Ia lahir di Jakarta pada 8 Juli 1954.

    Namanya kembali menjadi sorotan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan penerbitan lima foto daftar pencarian orang (DPO) yang terlibat dalam kasus korupsi, Selasa (17/12/2024). 

     “Saat ini KPK masih terus melakukan pencarian untuk satu orang DPO pada 2017 dan empat orang pada DPO 2020-2024,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam Konferensi Pers Kinerja KPK 2019-2024 di Gedung Merah Putih, Jakarta, Selasa.

    Paulus Tannos menjadi buron KPK sejak 19 Oktober 2021.

    Ia ditetapkan sebagai tersangka atas pengadaan paket penerapan kartu tanda penduduk berbasis nombro induk kependudukan secara nasional (e-KTP) tahun 2011 hingga 2013 pada Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

    Perusahaan milik Paulus Tannos, yaitu PT Sandipala Artha Putra, terbukti mendapatkan keuntungan fantastis yakni Rp 140 miliar dari hasil proyek pengadaan KTP elektronik tahun anggaran 2011-2012.

    “Dari 2011-2013 sekitar Rp 140 miliar sekian, atau 27 persen,” ujar mantan Asisten Manager Keuangan PT Sandipala Fajri Agus Setiawan saat bersaksi di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (15/5/2017).

    Dalam skandal korupsi e-KTP, PT Sandipala Artha Putra, yang tergabung dalam konsorsium Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), bertugas mencetak 51 juta blanko e-KTP.

    Fajri mengungkap bahwa harga produksi satu keping e-KTP adalah Rp 7.500. Namun, dari konsorsium, harga yang ditetapkan mencapai Rp 14.000 lebih per keping.

    “Menurut hitungan kami Rp 7.500 rupiah per keping. Belakangan saya tahu sekitar Rp 16 ribu,” ungkap Fajri.

    Pada 13 Agustus 2019, Paulus Tannos bersama tiga orang lainnya, di antaranya adalah mantan Direktur Utama Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) Isnu Edhi Wijaya, Anggota DPR RI 2014-019 Miryam S. Haryani, dan mantan Ketua Tim Teknis Teknologi Informasi Penerapan e-KTP Husni Fahmi, ditetapkan sebagai tersangka baru atas kasus korupsi e-KTP.

    Terakhir, Paulus Tannos dipanggil oleh KPK pada 24 September 2021 dalam kapasitasnya sebagai tersangka.

    Namun, sejak ia ditetapkan sebagai tersangka, Paulus kabur ke luar negeri.

    Keberadaan Paulus Tannos terdeteksi oleh KPK di Thailand.

    Pada awal tahun 2023, KPK menyebut bahwa Paulus Tannos sudah berganti kewarganegaraan.

    “Iya betul (ubah kewarganegaraan, red). Informasi yang kami peroleh demikian,” ucap Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri, Selasa (8/8/2023).

    Ali hanya mengatakan Paulus Tannos mengubah kewarganegaraannya di Indonesia.

    Namun, saat itu KPK enggan mengungkap negara yang dimaksud. 

    Terungkap fakta baru, red notice terhadap Paulus terlambat diterbitkan karena ia diketahui telah berganti nama dan mungkin juga mengubah kewarganegaraannya.

    KPK menduga ada pihak yang berupaya menghalangi proses penyidikan Paulus Tannos.

    Diduga salah satu indikasinya terkait perubahan identitas dan kewarganegaraan Paulus Tannos.

    “Kalau dari sisi apakah itu menghalangi proses penyidikan, kan nyatanya tim penyidik tidak bisa membawa yang bersangkutan sekalipun sudah di tangan,” ujar Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (10/8/2023).

    KPK mengaku heran dengan perubahan identitas dan kewarganegaraan Paulus Tannos.

    “Ini yang kami tidak habis pikir, kenapa buronan bisa ganti nama di Indonesia dan punya paspor negara lain, sehingga pada kami saat menemukan dan menangkapnya tidak bisa memulangkan yang bersangkutan ke Indonesia,” kata Ali.

    Pergantian identitas ini memunculkan kecurigaan adanya pihak tertentu yang membantu proses tersebut. Anehnya, pergantian identitas ini dilakukan saat Tannos berada di luar negeri, yang seharusnya tidak memungkinkan.

    KPK mengungkap Paulus Tannos kini tak lagi memegang paspor Indonesia. 

    Ia telah mengganti kewarganegaraannya menjadi warga negara di salah satu negara Afrika Selatan dengan nama baru.

    Akibat perubahan ini, KPK terhalang untuk membawa Paulus kembali ke tanah air guna menghadapi hukum atas keterlibatannya dalam kasus megakorupsi e-KTP.

    “Karena memang namanya berbeda, kewarganegaraannya berbeda, tentu otoritas negara yang kami datangi dan ketika melakukan penangkapan itu tidak membolehkan untuk membawanya,” ujar Ali.

     

     

  • KPK Masih Lengkapi Syarat Ekstradisi Buron Kasus E-KTP Paulus Tannos ke Indonesia

    KPK Masih Lengkapi Syarat Ekstradisi Buron Kasus E-KTP Paulus Tannos ke Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus berupaya memenuhi syarat-syarat yang diminta oleh Singapura untuk mengekstradisi buronan kasus korupsi pengadaan e-KTP Paulus Tannos alias Thian Po Tjhin (PT) ke Indonesia.

    “Terlepas sistem hukum yang berbeda antara pemerintah Indonesia dengan Singapura, Pemerintah Indonesia melalui KPK, Kementerian Hukum, Polri dan Kejaksaan Agung, saat ini sedang berupaya memenuhi persyaratan ekstradisi dalam rangka pemulangan buronan tersangka PT,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika dikutip dari Antara, Sabtu (25/1/2025).

    Tessa tidak menjelaskan soal persyaratan atau dokumen apa saja yang menjadi syarat ekstradisi tersebut. Namun, KPK memastikan semua instansi terkait terus berkoordinasi untuk memastikan Paulus Tannos bisa dipulangkan ke Indonesia.

    KPK berharap ekstradisi Paulus Tannos bisa segera dilaksanakan agar proses hukum kasus e-KTP yang menjeratnya yang sempat tertunda di Indonesia, bisa cepat diselesaikan.

    Paulus Tannos ditangkap oleh Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) Singapura di Negeri Singa pada 17 Januari 2025.

    Paulus Tannos saat ini ditahan di Changi Prison, setelah Pengadilan Singapura mengabulkan permintaan penahanan sementara. Penahanan sementara ini merupakan mekanisme yang diatur dalam perjanjian ekstradisi Indonesia-Singapura.

    KPK telah menetapkan Paulus Tannos sebagai tersangka kasus e-KTP pada 13 Agustus 2019. Direktur utama PT Sandipala Arthaputra itu diumumkan sebagai tersangka bersama tiga orang lainnya, yakni Direktur Utama Perum Percetakan Negara RI (PNRI) Isnu Edhi Wijaya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014–2019 Miryam S Haryani, dan mantan Ketua Tim Teknis Teknologi Informasi Penerapan KTP elektronik Husni Fahmi.

    Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Paulus Tannos tidak memenuhi panggilan pemeriksaan oleh KPK karena sudah kabur ke luar negeri. Dia mengganti nama dan menggunakan paspor negara lain untuk keluar dari Indonesia.

    Paulus Tannos telah masuk daftar pencarian orang (DPO) KPK sejak 19 Oktober 2021 dalam kasus kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP yang merugikan negara Rp 2,3 triliun.

    KPK sempat melacak Tannos di Thailand pada 2023, namun penangkapannya terkendala karena Interpol belum menerbitkan red notice atau permintaan penangkapan terhadap dia.

    Paulus Tannos selama ini diketahui tinggal di Singapura dan diduga sudah mengubah kewarganegaraan.

    Peran Paulus Tannos dalam Kasus E-KTP
    Paulus Tannos diduga berperan besar dalam kasus e-KTP. Ketika proyek itu dimulai pada 2011,  Tannos diduga sempat menggelar pertemuan beberapa kali dengan pihak vendor serta tersangka Isnu Edhi dan Husni Fahmi di sebuah rumah toko di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan. 

  • Tembus Ranking 8 Dunia Tapi Gagal di Indonesia Masters, Ana/Tiwi Tak Mau Termakan Ekspektasi Netizen

    Tembus Ranking 8 Dunia Tapi Gagal di Indonesia Masters, Ana/Tiwi Tak Mau Termakan Ekspektasi Netizen

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pertiwi, baru saja menyelesaikan perjuangannya di Indonesia Masters 2025.

    Langkah mereka terhenti di babak perempatfinal saat bersua Kim Hye-jeong/Kong Hee-yong (Korea Selatan).

    Dalam duel salama 1 jam 17 menit, ganda putri nomor satu di Indonesia itu takluk dengan skor akhir 18-21, 21-13, 11-21.

    Keduanya menegaskan kekalahan ini bukan karena terbebani oleh oleh ekspektasi netizen.

    Seperti diketahui, Ana/Tiwi kini sudah bertengger di peringkat kedelapan dunia sejak 13 Januari lalu.

    “Kami tidak memikirkan terlalu dalam ekspektasi orang,” ujar Anak kepada wartawan.

    “Fokus kami tetap pada permainan kami sendiri dan bagaimana bisa lebih konsisten,” ujar Ana.

    Selain tidak ingin termakan oleh ekspektasi netizen, pasangan Ana/Tiwi juga tak mau menjadikan target yang diberikan sebagai beban.

    Patrick Kluivert mengumumkan gerbong tambahan pelatih yang bakal bertugas di Timnas Indonesia. Gerald Vanenburg ditunjuk PSSI dan kini punya tugas ganda di tim senior dan tim junior.

    Ana menegaskan jika fokusnya sebagai pemain bisa menampilkan permainan terbaik dalam setiap pertandingan.

    “Setiap tahun pasti ada target, tapi kami tidak ingin menjadikan itu sebagai beban,” ujarnya.

    “Kami tetap fokus pada permainan dan tidak terlalu memikirkan ranking,” tegas Ana.

    Sebagai catatan, peringkat yang kini diduduki oleh Ana/Tiwi adalah yang tertinggi sejak mereka dipasangkan.

    Ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, di Istora Senayan, Jumat (24/1/2025) (Tribunnews/Alfarizy AF)

    Peringkat Ana/Tiwi di sepanjang tahun 2024 terus meningkat, seiring dengan hasil pada turnamen yang mereka ikuti.

    Penyebab Kalah dari Wakil Korsel

    Sebelumnya diberitakan, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, terhenti di babak perempatfinal Indonesia Masters 2025.

    Langkah Ana/Tiwi dihadang wakil dari Korea Selatan, Kim Hye Jeong/Kong Hee Yong, Jumat (24/1/2025).

    Bertanding di lapangan 2 Istora Senayan, wakil tuan rumah kalah dalam perebutan tim ketiga dengan skor akhir, 18-21, 21-13, dan 11-21.

    “Tadi dari gim pertama kami sudah dapat mainnya tapi poinnya terlalu jauh. Di set kedua kami coba merubah main, yang set ketiga itu kami tertekan,” ungkap Ana usai pertandingan.

    Sementara itu Tiwi pun mengungkapkan jika kondisi di lapangan sangat mempengaruhi pola permainannya dengan Ana.

    Kondisi angin yang menguntungkan salah satu sisi membuat mereka kesulitan mengontrol laju shuttlecock.

    Ganda putri Indonesia Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahya Pratiwi kalah melawan wakil China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan pada perempat final Uber Cup 2022. (Dok PBSI)

    “Jadi dari sana dari awal itu sudah mulai banyak menyerang banyak menekan ke kami dan kami juga pasti kalah angin jadi kembaliannya enggak akurat jadi malah banyak bola enak buat mereka,” kata Tiwi.

    Dengan gugurnya Ana/Tiwi, maka pupus sudah harapan Indonesia untuk mengamankan gelar di sektor ganda putri pada Indonesia Masters 2025.

    Empat wakil ganda putri Indonesia lainnya, sudah lebih dulu tumbang saat berlaga di babak 32 besar.

    Mereka yang gagal melaju jauh di ajang BWF Super 500 ini adalah Meilysq Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose, Arlya Nabila Thesa Munggaran/Az Zahra Ditya Ramadhani, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu.

    Setelah berlaga di tanah air, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, dijadwalkan bertanding di Thailand Masters 2025.

    Turnamen BWF Super 300 itu akan berlangsung 28 Januari – 2 Februari mendatang.

    (TribunJakarta/Tribunnews, Alfarizy)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tatap Duel Semifinal Indonesia Masters 2025, Fajar/Rian Waspadai Ganda Putra Thailand

    Tatap Duel Semifinal Indonesia Masters 2025, Fajar/Rian Waspadai Ganda Putra Thailand

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ganda Putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, berhasil melaju ke semifinal Indonesia Masters 2025.

    Tiket empat besar itu didapatkan usai mereka mengalahkan wakil dari China, Hao Nan Xie/Wei Han Zeng, di perempatfinal, Jumat (24/1/2025).

    Fajar/Rian berhasil tampil meyakinkan di hadapan publik Istora Senayan, dengan menumbangkan lawan dua gim langsung, 21-16 dan 21-17.

    Dalam babak semifinal, Fajar/Rian akan berhadapan dengan ganda putra asal Thailand, Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh, Sabtu (25/1/2025).

    Rian pun mengaku akan mempelajari permainan lawan yang tergolong apik di sepanjang turnamen ini.

    Mereka berhasil mengalahkan ganda putra Jepang Hiroki Mirodikawa/Kyohei Miyosita, dalam babak perempatfinal dengan skor akhir, 21-19 dan 21-12.

    Pada partai sebelumnya, Hiroki/Kyohei pun sukses menghentikan ganda putra andalan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

    “Kami akan mempelajari lagi pola permainan lawan. Kemarin mereka menang lawan Satwiksairaj/Chirag,” ungkap Rian.

    Patrick Kluivert mengumumkan gerbong tambahan pelatih yang bakal bertugas di Timnas Indonesia. Gerald Vanenburg ditunjuk PSSI dan kini punya tugas ganda di tim senior dan tim junior.

    “Jadi kami untuk besok harus lebih waspada lagi, apalagi di pertemuan di India Open juga kami kalah melawan mereka,” paparnya.

    Lebih lanjut, Rian pun mengatakan akan menyaksikan tayangan pertandingan sang lawan pada waktu persiapan yang singkat ini.

     “Jadi setelah ini kami akan menonton videonya lagi dan banyak diskusi sama Fajar dan sama pelatih untuk strateginya esok hari,” pungkas Rian.

    (TribunJakarta/Tribunnews, Alfarizy)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Juara Olimpiade Matematika di Malaysia, Siswa SD Kelas 1 Ini Buat Bangga Indonesia

    Juara Olimpiade Matematika di Malaysia, Siswa SD Kelas 1 Ini Buat Bangga Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Ragnar Azhar Saddiq Lasabuda, siswa kelas 1 Sekolah Dasar Kharisma Bangsa di Pamulang, Tangerang Selatan, membuat bangga Indonesia. Ini setelah Ragnar menjadi satu-satunya pelajar Indonesia yang meraih medali emas pada Olimpiade Matematika South Asean Minister Education Organization (SEAMO) X 2025 untuk kategori Grade 1.

    Kompetisi yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia, pada 17-20 Januari 2025 ini diikuti 1.200 peserta dari 20 negara, di antaranya adalah China, India, Australia, Singapura, Bahrain, Mongolia, dan Uzbekistan.

    SEAMO X adalah babak final global yang mempertemukan para peserta terbaik yang telah lolos seleksi SEAMO di negara asal mereka. Hanya para peraih medali emas, perak, dan perunggu yang dapat maju ke tahap SEAMO X.

    Syahidah, ibu Ragnar, mengaku terkejut ketika mendengar anaknya berhasil meraih medali emas. Hal ini mengingat ini adalah kali pertama Ragnar mengikuti lomba matematika internasional. Bahkan, Ragnar tidak pernah mengikuti les matematika, melainkan belajar secara mandiri di rumah.

    “Sejak kecil, Ragnar memang tertarik dengan angka dan memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang berbagai hal, meskipun dia jarang mengerjakan soal matematika di kertas. Namun, ketika memasuki kelas 1 SD, wali kelasnya menyarankan untuk memberinya tantangan berupa soal-soal yang lebih sulit untuk mengasah kemampuannya dalam matematika,” ujar Syahidah dalam keterangannya, Sabtu (25/1/2025).

    Sejak saat itu, Ragnar mulai mengenal soal-soal Olimpiade matematika dan akhirnya ikut serta dalam kompetisi serupa.

    “Melalui lomba seperti ini, saya berharap Ragnar bisa mendapatkan pengalaman berharga, seperti bertemu teman-teman baru, berinteraksi dengan pelajar dari berbagai negara, serta terinspirasi oleh orang-orang hebat yang ditemuinya,” tambah Syahidah.

    Prestasi yang diraih di Malaysia tak lantas membuat Ragnar puas. Setelah Olimpiade matematika di Malaysia, Ragnar berencana akan mengikuti ajang Thailand International Mathematical Olympiad (TIMO) pada 21-23 Februari 2025 di Chiang Mai, Thailand.

  • Warga Thailand Sulit Bernapas di Tengah Ngerinya Polusi, 350 Sekolah Ditutup

    Warga Thailand Sulit Bernapas di Tengah Ngerinya Polusi, 350 Sekolah Ditutup

    Jakarta

    Polusi udara di ibu kota Thailand, Bangkok, semakin memburuk. Jumlah sekolah yang memilih tutup sementara terus bertambah, dari 250 kini tercatat mencapai 350, berdasarkan data yang dihimpun otoritas setempat hingga Jumat (24/1/2025).

    Pejabat Bangkok mengumumkan transportasi umum dinyatakan gratis dalam sepekan ke depan. Hal ini sekaligus menjadi solusi di balik asap knalpot yang memperparah polusi, juga demi menghindari kemacetan lalu lintas.

    Dikutip dari CNA, polusi udara musiman telah lama melanda Thailand, seperti banyak negara di kawasan tersebut, tetapi kondisi berkabut minggu ini telah menutup sebagian besar sekolah/

    “Sulit bernapas. Saya benar-benar merasakan panas di tenggorokan saya,” cerita Benjawan Suknae, 61, seorang penjual minuman di Bangkok, kepada AFP.

    “Saya pikir (penutupan sekolah) dapat membantu sampai titik tertentu.”

    Pemerintah Kota Bangkok mengatakan telah menutup 352 sekolah di 31 distrik karena polusi udara. Pada Kamis, lebih dari 250 sekolah di Bangkok ditutup karena polusi, dan pejabat mendesak orang untuk bekerja dari rumah dan membatasi kendaraan berat di kota tersebut.

    Polusi udara melanda negara Asia Tenggara itu secara musiman, karena udara lebih dingin dan stagnan bercampur dengan asap dari pembakaran tunggul tanaman dan asap kendaraan.

    Pada Jumat, tingkat polutan PM 2,5 partikel mikro penyebab kanker yang cukup kecil untuk memasuki aliran darah melalui paru-paru, mencapai 108 mikrogram per meter kubik, menurut IQAir. Angka tersebut menjadikan ibu kota Thailand sebagai kota besar paling tercemar ketujuh di dunia saat ini.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan paparan rata-rata 24 jam tidak boleh lebih dari 15 mikrogram untuk sebagian besar hari dalam setahun.

    Pada hari Jumat pagi, 352 dari 437 sekolah di bawah Otoritas Metropolitan Bangkok telah ditutup, yang berdampak pada ribuan siswa.

    Menteri Dalam Negeri Anutin Charnvirakul pada hari Kamis memerintahkan larangan pembakaran tunggul, pembakaran sisa tanaman secara sengaja untuk membersihkan ladang, dengan mereka yang bertanggung jawab menghadapi risiko tuntutan hukum.

    Layanan Skytrain, metro, sistem kereta ringan, dan bus di ibu kota akan gratis bagi pengguna mulai hari Sabtu, demikian pengumuman menteri transportasi Suriya Juangroongruangkit mengatakan kepada wartawan.

    “Kami berharap kebijakan ini akan membantu mengurangi polusi.”

    Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra, yang saat ini menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Swiss, menyerukan tindakan yang lebih keras untuk mengatasi polusi pada hari Kamis, termasuk membatasi pembangunan di ibu kota dan mencari kerja sama dari negara-negara tetangga.

    “Saya pikir harus ada lebih banyak kesadaran yang ditingkatkan (oleh BMA) dan mungkin kebijakan bekerja dari rumah akan menjadi yang terbaik,” kata pekerja lepas Wisut Kitnarong, 59 tahun.

    Kota-kota di negara tetangga Vietnam dan Kamboja juga menempati peringkat tinggi dalam daftar paling tercemar polusi udara menurut data IQAir pada hari Jumat, dengan Ho Chi Minh di urutan kedua dan Phnom Penh di urutan kelima.

    Kementerian lingkungan Kamboja mengonfirmasi pada Jumat bahwa kualitas udara di Phnom Penh dan tiga provinsi lainnya telah mencapai zona merah, yang menandakan tingginya pencemaran.

    Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa polusi udara disebabkan oleh perubahan iklim, pembakaran sampah, dan hutan kebakaran, dan mendesak masyarakat untuk memantau kesehatan mereka dan menghindari aktivitas di luar ruangan.

    Polusi udara telah menutup sekolah-sekolah di berbagai wilayah Asia baru-baru ini, termasuk Pakistan dan India

    Hampir dua juta siswa di dan sekitar New Delhi diminta untuk tinggal di rumah pada bulan November setelah pihak berwenang memerintahkan sekolah-sekolah untuk tutup karena polusi udara semakin memburuk.

    Penutupan sekolah-sekolah di Bangkok terjadi ketika UNICEF mengatakan dalam sebuah laporan bahwa 242 juta sekolah anak-anak terkena dampak guncangan iklim pada 2024.

    Perubahan iklim dapat memperburuk masalah polusi udara yang dianggap sebagai dampak sekunder dari bahaya yang disebabkan oleh iklim, menurut laporan yang diterbitkan pada hari Jumat.

    (naf/naf)

  • Fakta-fakta Tertangkapnya Buronan Licin Paulus Tannos di Singapura
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        25 Januari 2025

    Fakta-fakta Tertangkapnya Buronan Licin Paulus Tannos di Singapura Nasional 25 Januari 2025

    Fakta-fakta Tertangkapnya Buronan Licin Paulus Tannos di Singapura
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Paulus Tannos, Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra, ditetapkan sebagai tersangka pada 13 Agustus 2019 atas kasus korupsi e-KTP yang melibatkan eks Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Setya Novanto.
    Tannos diduga melakukan pengadaan paket penerapan kartu tanda penduduk berbasis nomor induk kependudukan secara nasional (e-KTP) tahun 2011 hingga 2013 pada Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
    Ia ditetapkan sebagai tersangka bersama tiga orang lainnya, yaitu mantan Direktur Utama Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) Isnu Edhi Wijaya, Anggota DPR RI 2014–2019 Miryam S. Haryani, dan mantan Ketua Tim Teknis Teknologi Informasi Penerapan e-KTP Husni Fahmi.
    Ketiga orang tersebut sudah dijatuhi hukuman sebagaimana putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Sementara saat itu Tannos masih buron.
    Saat masih menjabat sebagai direktur, Tannos diduga mengambil bagian dalam pengadaan paket penerapan e-KTP dari tahun 2011 hingga 2013.
    Dalam kasus ini, perusahaan milik Tannos, terbukti mendapatkan keuntungan fantastis yakni Rp 140 miliar dari hasil proyek pengadaan KTP elektronik tahun anggaran 2011-2012.
    Lebih lanjut, Tannos juga diduga terlibat dalam skema pembagian fee korupsi. Beberapa perusahaan diwajibkan memberikan sejumlah persen dari nilai proyek kepada pejabat-pejabat tertentu, termasuk Menteri Dalam Negeri saat itu, Gamawan Fauzi.
    Hal ini menunjukkan betapa dalamnya keterlibatan Tannos dalam jaringan korupsi yang merugikan negara.
    Karena itu, Tannos ditetapkan sebagai tersangka. KPK terus berusaha memanggil Tannos untuk diperiksa. Namun, usaha ini nihil.
    Dalam laman resmi KPK, nama Tannos masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 19 Oktober 2021, dilengkapi dengan nama barunya, Tahian Po Tjhin (TPT).
    Pada tahun 2023, jejak Tannos tercium di Thailand. Pengejaran dilakukan tetapi Tannos lolos dari jeratan hukum.
    Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK saat itu, Karyoto mengatakan, Tannos bisa saja tertangkap di Thailand jika
    red notice
    dari Interpol terbit tepat waktu.

    Red notice
    merupakan permintaan kepada penegak hukum di seluruh dunia untuk mencari dan sementara menahan seseorang yang menunggu ekstradisi, penyerahan, atau tindakan hukum serupa.
    “Kalau pada saat itu yang bersangkutan betul-betul
    red notice
    sudah ada, sudah bisa tertangkap di Thailand,” kata Karyoto dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (25/1/2023).
    Pengejaran Tannos tak berhenti sampai disitu. KPK tetap berusaha menangkap Tannos meski mengalami kendala karena tersangka mengubah kewarganegaraan menjadi Warga Negara Afrika Selatan.
    Hal ini yang membuat KPK tidak bisa membawa DPO tersebut pulang meskipun telah tertangkap.
    Pasalnya,
    red notice
    Paulus Tannos dengan identitas yang baru belum terbit, sehingga KPK terbentur yurisdiksi negara setempat.
    “Punya paspor negara lain sehingga pada saat kami menemukan dan menangkapnya, tidak bisa memulangkan yang bersangkutan ke Indonesia,” kata Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri, saat dihubungi, Selasa (8/8/2023).
    Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menyatakan, pemerintah tetap melakukan upaya ekstradisi terhadap Paulus meskipun diketahui telah menjadi warga negara Afrika Selatan (Afsel).
    Alasannya, Tannos masih berstatus sebagai warga negara Indonesia (WNI) ketika terlibat dalam kasus korupsi e-KTP.
    Pada Jumat (24/1/2025) terkonfirmasi Tannos ditangkap di Singapura. Namun bukan KPK yang menangkap, melainkan otoritas Singapura. 
    “Benar bahwa Paulus Tannos tertangkap di Singapura dan saat ini sedang ditahan,” kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto dalam keterangannya, Jumat (24/1/2025).
    Fitroh mengatakan, KPK sedang berkoordinasi untuk dapat mengesktradisi Paulus Tannos dari Singapura.
    “KPK saat ini telah berkoordinasi dengan Polri, Kejagung, dan Kementerian Hukum sekaligus melengkapi persyaratan yang diperlukan guna dapat mengekstradisi yang bersangkutan ke Indonesia untuk secepatnya dibawa ke persidangan,” ujar dia.
    KPK bekerja sama dengan Polri, Kejaksaan Agung, serta Kementerian Hukum untuk melengkapi semua persyaratan yang diperlukan dalam proses ekstradisi ini.
    Dengan penangkapan ini, KPK akan segera memproses kasus Paulus dan membawanya ke persidangan.
    Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura telah memfasilitasi proses penahanan sementara (provisional arrest) terhadap buronan kasus korupsi pengadaan KTP elektronik atau e-KTP, Paulus Tannos.
     
    Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo menyampaikan bahwa penahanan sementara ini merupakan langkah awal dalam proses ekstradisi Paulus Tannos.

    Provisional arrest
    dikabulkan untuk jangka waktu 45 hari. Dalam periode ini, Pemerintah Indonesia melalui lembaga terkait akan melengkapi formal request dan dokumen yang dibutuhkan untuk proses ekstradisi,” kata Suryo melansir Antara, Jumat (24/1/2025).
    Penahanan tersebut dilakukan setelah Pengadilan Singapura mengabulkan permintaan
    provisional arrest request
    (PAR) dari Pemerintah Indonesia pada 17 Januari 2025.
    KBRI Singapura bekerja sama dengan atase Kejaksaan dan atase Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk memfasilitasi proses PAR sejak awal melalui koordinasi intensif dengan Kejaksaan Agung Singapura dan lembaga anti-korupsi Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral di Indonesia, Kini Aplikasi ‘Berburu Koin’ Jagat Jadi Trend di Thailand

    Viral di Indonesia, Kini Aplikasi ‘Berburu Koin’ Jagat Jadi Trend di Thailand

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Beberapa waktu lalu publik dibuat viral dengan kegiatan berburu koin yang dilakukan banyak pihak di sejumlah area terbuka.

    Berburu koin itu rupanya merupakan salah satu fitur yakni Treasure Hunt dalam aplikasi Jagat yang merupakan buatan lokal.

    Usai viral di Indonesia, aplikasi Jagat kini telah menjadi tren di Thailand.

    Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Co-Founder Jagat, Barry Beagen.

    Bahkan, Barry menyebut sebelum di Indonesia, aplikasi buatannya itu lebih duluan viral di Vietnam.

    Hal itu karena aplikasi tersebut disebutnya sangat disambut baik oleh pemerintah Vietnam.

    “Karena memperkenalkan berbagai ruang publik yang semakin digandrungi masyarakatnya dengan adanya permainan tersebut,” kata Barry, Jumat (24/1/2025).

    Barry juga menekankan Jagat lebih dari sekadar aplikasi berburu koin. Jagat adalah social map yang dirancang untuk mempererat hubungan sosial dan mendorong eksplorasi di dunia nyata.

    “Di awal-awal kita mulai nih, kan sudah mulai global kan, banyak generasi baru yang sangat suka dengan aspek sosialnya ini. 

    Karena ini sifatnya bukan scrolling saja yang monoton tapi ada yang users dari Jepang, dari Eropa, dari Vietnam yang suka share ke teman-temannya karena rasanya lebih intim ya karena ke teman-teman dekat dan mereka bisa tahu teman-teman dekatnya ada dimana saja,” paparnya.

    Karenanya, ia mengaku sedih kala banyak ruang publik yang justru rusak ketika aplikasi ini viral di Indonesia. 

    Barry pun membongkar alasan yang membuatnya membuat fitur berburu koin itu.

    Menurutnya, hal itu tak terlepas dari latar belakangnya sebagai lulusan arsitek. 

    Ia mengaku suka berjalan kaki mengelilingi kota sehingga membuatnya terinspirasi untuk bagaimana caranya orang-orang juga bisa mengeksplor dunia nyata bersama teman-teman dan tidak hanya nongkrong di kafe saja. 

    Melalui aplikasi Jagat, Barry ingin mengembalikan arti sosial sebenarnya kembali pada tempatnya, tidak hanya bersosialisasi di media sosial saja.

    “Banyak marketing yang pancingannya pake duit kan tapi gak viral. Kenapa ini viral? Sebenarnya bukan karena aspek uang saja, tapi karena orang emang sangat mencari experience untuk bisa keluar bareng teman-temannya ya. 

    Kan seru kan ini bisa sambil berpetualangan dan eksplor kotanya. Kita sebenarnya tujuan kampanye koin ini untuk mengajak teman-teman keluar eksplore kotanya dan bisa mempromosikan ruang-ruang publiknya,” papar Barry.

    Barry menuturkan, Jagat akan terus berinovasi dan mengembangkan fitur-fitur baru yang mendukung interaksi sosial dan eksplorasi. 

    Dimana pihaknya ingin bekerja sama dengan pemerintah dan pelaku industri pariwisata untuk menjadikan Jagat sebagai platform yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.

    “Kita kan rintisan yang lahir di Indonesia ya dan juga sudah mengglobal, kalau boleh beri kita kesempatan untuk bisa lebih besar lagi untuk Indonesia ini lebih bangga lagi. 

    Kami terbuka untuk masukan-masukan dan partner-an dengan pemkot-pemkot di kota lain. Ini bukan sekedar koin, dengan platform ini kita bisa promosikan lebih besar lagi ruang publik kita,” kata Barry.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 4 Fakta Parahnya Polusi Udara di Thailand

    4 Fakta Parahnya Polusi Udara di Thailand

    Bangkok

    Polusi udara yang menyelimuti Thailand semakin parah. Ratusan sekolah diliburkan hingga muncul imbauan bekerja dari rumah.

    Polusi udara memaksa hampir 200 sekolah di Bangkok, ibu kota Thailand, diliburkan pada hari Kamis (23/1). Otoritas pun mendesak masyarakat untuk bekerja dari rumah dan membatasi kendaraan berat di kota tersebut.

    Polusi udara musiman telah lama melanda Thailand, seperti banyak negara di kawasan tersebut.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (23/1/2025), pada Kamis pagi waktu setempat, ibu kota Thailand tersebut menjadi kota besar paling tercemar keenam di dunia, menurut IQAir.

    Tingkat polutan PM2.5 — partikel mikro penyebab kanker yang cukup kecil untuk memasuki aliran darah melalui paru-paru — mencapai 122 mikrogram per meter kubik.

    Lantas apa saja fakta terkait polusi udara di Thailand? Baca halaman selanjutnya.

    1. 200 Sekolah Diliburan

    Foto: Polusi udara menyelimuti Bangkok, ibu kota Thailand (AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA)

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan paparan rata-rata 24 jam tidak boleh lebih dari 15 untuk sebagian besar hari dalam setahun.

    Awal minggu ini, otoritas Bangkok mengatakan sekolah-sekolah di daerah dengan tingkat PM2.5 dapat memilih untuk diliburkan.

    Dan pada Kamis pagi, 194 dari 437 sekolah di bawah otoritas Otoritas Metropolitan Bangkok (BMA) telah ditutup, yang berdampak pada ribuan siswa.

    Fasilitas tersebut mencakup taman kanak-kanak hingga sekolah menengah dan penutupan berlangsung dari satu hari hingga seminggu.

    Puluhan sekolah lain di ibu kota Thailand tersebut tidak berada di bawah otoritas BMA dan angka penutupan tidak tersedia.

    Angka tersebut merupakan jumlah penutupan sekolah tertinggi sejak 2020, ketika semua sekolah di bawah otoritas BMA ditutup karena polusi udara.

    2. Imbauan WFH

    Foto: Penampakan Thailand Diselimuti Polusi Udara, Ganggu Pariwisata (Lillian Suwanrumpha/AFP/Getty Images)

    Awal minggu ini, otoritas mengimbau orang-orang untuk bekerja dari rumah, tetapi skema tersebut bersifat sukarela.

    Otoritas juga membatasi akses truk roda enam di beberapa bagian ibu kota hingga Jumat malam.

    Para politisi oposisi menuduh Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra — yang saat ini berada di Davos, Swiss untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia — gagal menanggapi masalah ini dengan serius.

    “Sementara perdana menteri menghirup udara segar di Swiss saat ia mencoba menarik lebih banyak investasi ke Thailand… jutaan warga Thailand menghirup udara yang tercemar ke dalam paru-paru mereka,” cetus Natthaphong Ruengpanyawut, pemimpin partai oposisi Partai Rakyat, dalam sebuah postingan di Facebook.

    3. Polusi Udara Makin Parah

    Foto: Bangkok gelap tertutupi polusi (REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)

    Polusi udara yang menyelimuti Bangkok, ibu kota Thailand, semakin parah. Otoritas kota Bangkok mengumumkan lebih dari 350 sekolah terpaksa diliburkan akibat kondisi udara yang buruk.

    Bangkok, menurut pemantau kualitas udara IQAir seperti dilansir AFP, Jumat (24/1/2025), menduduki peringkat ketujuh sebagai kota besar paling tercemar atau paling mengalami polusi di dunia.

    Polusi udara musiman telah lama melanda Thailand, seperti banyak negara di kawasan sekitarnya. Namun kondisi berkabut pada pekan ini telah menyebabkan sebagian besar sekolah diliburkan — situasi semacam ini berlangsung sejak tahun 2020 lalu.

    “Otoritas Metropolitan Bangkok telah meliburkan 352 sekolah di sebanyak 31 distrik karena polusi udara,” demikian pesan otoritas kota Bangkok yang dibagikan dalam grup LINE resminya pada Jumat (24/1) waktu setempat.

    4. Dilarang Lakukan Pembakaran

    Patung Buddha Raksasa di Bangkok Tertutup Polusi Udara (Foto: REUTERS/CHALINEE THIRASUPA)

    Pada Jumat (24/1) waktu setempat, menurut IQAir, level polutan PM2.5 — mikropartikel penyebab kanker yang cukup kecil untuk memasuki aliran darah melalui paru-paru — mencapai 108 mikrogram per meter kubik.

    Menteri Dalam Negeri Thailand, Anutin Charnvirakul, pada Kamis (23/1) memerintahkan larangan pembakaran tunggul — yang dilakukan secara sengaja untuk membakar sisa tanaman untuk membuka ladang. Bagi para pelanggar larangan itu, berisiko dituntut secara hukum.

    Sementara Perdana Menteri (PM) Thailand, Paetongtarn Shinawatra, yang sedang menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Swiss, menyerukan tindakan yang lebih keras untuk mengatasi polusi udara, termasuk membatasi pembangunan di ibu kota dan mencari kerja sama dengan negara-negara terdekat.

    Kota-kota besar di negara-negara tetangga, seperti Vietnam dan Kamboja, juga masuk dalam peringkat 10 kota besar paling tercemar secara global menurut IQAir pada Jumat (24/1) waktu setempat. Ho Chi Minh City berada di peringkat kedua dan Phnom Penh di peringkat kelima dalam daftar tersebut.

    Tonton juga Video Penampakan Kota Hanoi Vietnam Dikepung Polusi Udara

    Halaman 2 dari 5

    (rdp/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu