Negara: Thailand

  • IPSI Jatim Ungkap Potensi Pencak Silat Jadi Daya Tarik Wisata

    IPSI Jatim Ungkap Potensi Pencak Silat Jadi Daya Tarik Wisata

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur (Jatim) mengungkap potensi pencak silat dalam dunia wisata. Sebagai warisan budaya yang telah ditetapkan UNESCO, cabang olahraga ini bisa ikut dalam promosi wisata Indonesia kepada dunia.

    Sebagaimana diketahui, tradisi Pencak Silat telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada Sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage. Berlangsung di Bogota, Kolombia, penetapan ini dilakukan 9-14 Desember 2019 silam.

    “Pencak silat ini sebenarnya bisa ikut mendukung potensi kepariwisataan kita,” kata Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) IPSI Jatim, Bambang Haryo Soekartono (BHS) pada acara Kejuaraan Seni Pencak Silat Tradisional Indonesia, Minggu (26/1/2025).

    Menurut pria yang juga Anggota Komisi VII DPR RI ini, ada potensi nilai komersil dalam pengembangan pencak silat di wisata. Hal ini akan sekaligus meningkatkan kualitas hidup para atlet silat.

    Dia mencontohkan Thailand yang sukses mengemas bela diri Muay thai menjadi wisata olahraga. Olahraga yang juga dikenal dengan nama Thai Boxing ini bisa dinikmati wisatawan mulai dari pertandingan sampai kursus.

    Mengutip sejumlah sumber, tiket wisata Thai Boxing dijual Rp300 ribu hingga Rp800 ribuan.

    “Di sana, potensi ini dikomersilkan. Sehingga, selain memberikan prestasi, Thai Boxing ternyata ini juga bisa menghasilkan uang,” kata BHS yang juga pengusaha ini.

    Seperti halnya di Thailand, para turis, khususnya Wisatawan Mancanegara (wisman) bisa diajak berkunjung ke berbagai perguruan pencak silat yang tersebar di daerah. Hal ini bisa dimasukkan ke dalam paket wisata dengan berkolaborasi bersama stakeholder terkait.

    “Mereka (wisatawan) bisa belajar sekaligus melihat. Ini bisa sekaligus memperkenalkan budaya silat ini ke seluruh dunia. Kalau Thailand bisa, kenapa tidak bisa? Padahal potensi kita jauh lebih besar dibandingkan di sana,” katanya pada acara yang digelar Perguruan Silat Nasional (PSN) Perisai Putih ini.

    Berdasarkan data nasional, sekitar 840 Perguruan Silat tersebar di seluruh Indonesia. “Masing-masing memiliki gerakan, pakaian, aksesoris, gamelan, dan sebagainya yang berbeda-beda. Nah, mengapa ini tidak kita koneksikan [dengan wisata],” tandasnya.

    Menurut BHS, hal ini menjadi sasaran sekunder pengembangan atlet. Tujuan utama pencak silat tetap pada pemenuhan atlet prestasi, baik di kancah domestik maupun internasional.

    “Yang lebih utama, prestasi di jalur berbagai kejuaraan. Baik di tingkat kota, provinsi, nasional, atau bahkan dunia. Ini yang akan kita kejar terus,” katanya.

    IPSI tak akan bergerak sendiri. Pihaknya juga akan menggandeng Perguruan Silat untuk menggelar kejuaraan. Terutama, untuk mempertemukan masing-masing perguruan.

    Hal ini merupakan langkah strategis untuk memperbanyak atlet berprestasi sekaligus menambah jam terbang masing-masing. “Seperti halnya ajang yang digelar Perisai Putih ini bisa diikuti perguruan lainnya. Baik perguruannya maupun pesertanya bisa diperbanyak,” kata BHS.

    Ketua Panitia Kejuaraan Seni Pencak Silat Tradisional Indonesia Perguruan Silat Nasional (PSN) Perisai Putih Yayuk Padmi Rahayu menjelaskan bahwa acara ini merupakan rangakaian dari perayaan ulang tahun ke-58 Perisai Putih.

    “Acara ini melombakan seni beladiri dari 13 Perguruan di Surabaya,” kata Yayuk.

    “Total peserta mencapai 95 atlet. Harapannya, ini bisa sebagai wadah untuk menjaga persaudaraan antar perguruan sekalipun menjaring atlet berbakat,” kata perempuan yang juga Sekretaris Umum Perisai Putih ini

  • Negara Tetangga RI Diambang Krisis, Tanda-Tandanya Terlihat dari Mobil

    Negara Tetangga RI Diambang Krisis, Tanda-Tandanya Terlihat dari Mobil

    Jakarta, CNBC Indonesia – Negara tetangga Thailand dikabarkan diambang krisis. Sebab negara tersebut memiliki tanda-tanda pelemahan ekonomi Thailand. Berita ini menjadi salah satu yang banyak dibaca di CNBC Indonesia pada Oktober 2024. Hal ini berkaitan dengan produksi mobil yang ada di Negeri Gajah Putih itu.

    Mengutip Federasi Industri Thailand mengatakan bahwa produksi mobil di Thailand turun 25,48% pada September secara year-on-year (yoy). Ini juga merupakan pendalaman penurunan produksi setelah pada Agustus lalu produksi melemah 20,56% secara yoy.

    “Penjualan mobil domestik turun 37,11% menjadi 117.000 unit pada bulan September,” kata juru bicara divisi otomotif federasi, Surapong Paisitpattanapong, dalam sebuah konferensi pers dikutip Reuters.

    “Ekspor turun 10,83% pada bulan September dari tahun sebelumnya karena masalah ekonomi di antara mitra dagang dan dampak konflik di Timur Tengah,” tambahnya.

    Thailand adalah pusat produksi mobil terbesar di Asia Tenggara. Negara ini juga merupakan basis ekspor bagi beberapa produsen mobil terkemuka dunia, termasuk Toyota dan Honda.

    Sebelumnya pada September, Federasi Industri Thailand juga telah memangkas target penjualan kendaraan domestiknya untuk tahun ini sebanyak 200.000 unit menjadi 550.000. Dikatakan bahwa utang rumah tangga yang tinggi dan aturan pinjaman yang lebih ketat telah memukul permintaan.

    Mengutip Channel News Asia (CNA), mengacu pada survei dari University of the Thai Chamber of Commerce pada September ditemukan bahwa rata-rata utang per rumah tangga adalah 606.378 baht (Rp 276 juta), naik 8,4% dari tahun sebelumnya. itu adalah tingkat utang rata-rata tertinggi sejak survei dimulai pada tahun 2009.

    Sebenarnya, ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini tumbuh 2,3% pada kuartal kedua (Q2) 2024 yoy. Terjadi peningkatan pertumbuhan 1,6% dari kuartal sebelumnya.

    Namun, secara kuartal ke kuartal (qtq), ekonomi Thailand melambat menjadi 0,8% pada Q2 ini. Padahal sebelumnya ada ekspansi 1,2% di Januari hingga Maret.

    Kementerian Keuangan sendiri memprediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 2,7% untuk tahun 2024. Tahun lalu, pertumbuhan Thailand hanya 1,9%, tertinggal dari negara-negara tetangga.

    (ayh/ayh)

  • Sekjen Kemenag bicara kemanusiaan-lingkungan di Konferensi Islam ASEAN

    Sekjen Kemenag bicara kemanusiaan-lingkungan di Konferensi Islam ASEAN

    Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Kamaruddin Amin saat menjadi pembicara dalam Konferensi Islam ASEAN di Bangkok, Thailand. (ANTARA/HO-Kemenag)

    Sekjen Kemenag bicara kemanusiaan-lingkungan di Konferensi Islam ASEAN
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 26 Januari 2025 – 12:31 WIB

    Elshinta.com – Sekjen Kementerian Agama Kamaruddin Amin mewakili Indonesia pada Konferensi Islam ASEAN III di Thailand,  menjadi salah satu pembicara kunci membahas masalah kemanusiaan dan pelestarian lingkungan.

    “Rasulullah SAW. sebagai teladan utama telah menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip Islam diterapkan dalam membangun masyarakat yang adil, beradab, dan harmonis,” kata Kamaruddin Amin dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Konferensi Islam ASEAN digelar oleh Kerajaan Arab Saudi di Bangkok, Thailand, 25 hingga 27 Januari 2025. Konferensi ini dibuka oleh Menteri Urusan Agama Arab Saudi Syekk Abdul Latif bin Abd Aziz Al Syekh. Acara internasional ini dihadiri para pejabat, tokoh agama, intelektual dan akademisi, serta para peneliti dari negara anggota ASEAN.

    Konferensi tersebut menjadi platform untuk menyebarkan pesan harmoni, cinta dan toleransi, mempromosikan perdamaian dan moderasi, serta menolak ekstremisme dan terorisme. Kamaruddin mengatakan Al Quran dalam surat Ali Imran ayat 110 menyebutkan bahwa umat Islam adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, serta beriman kepada Allah.

    Ayat ini, kata dia, menjelaskan posisi ideal umat Islam sebagai komunitas pembawa kebaikan. Namun, menjadi umat terbaik bukanlah label yang diwariskan begitu saja, melainkan amanah yang harus diwujudkan melalui keimanan, amal saleh, dan kontribusi nyata bagi umat manusia.

    “Ajaran Rasulullah mencakup hubungan vertikal (hablum minallah), yaitu ketaatan kepada Allah SWT, serta hubungan horizontal (hablum minannas), yakni interaksi yang adil dan penuh kasih sayang dengan sesama manusia,” kata dia.

    “Rasulullah SAW. juga menekankan pentingnya menjaga hubungan dengan alam (hablum minal alam), yang mencakup kewajiban untuk merawat lingkungan dan memanfaatkan sumber daya secara bertanggung jawab. Prinsip-prinsip ini terangkum dalam konsep Khaira Ummah,” kata dia menambahkan.

    Kamaruddin menjelaskan konsep Khaira Ummah adalah prinsip-prinsip dasar yang dirumuskan untuk membangun komunitas ideal dan unggul. Prinsip ini menawarkan fondasi etis dan praktis untuk membangun masyarakat yang unggul dan berakhlak mulia.

    Ada lima prinsip utama yakni kejujuran, amanah dan menempati janji, keadilan, tolong-menolong, serta konsistensi.

    “Prinsip Mabadi Khaira Ummah memiliki relevansi yang sangat kuat dalam menghadapi dua isu utama abad ini yakni krisis kemanusiaan dan kerusakan lingkungan,” kata dia.

    Kamaruddin lalu menawarkan tiga solusi utama dalam menguatkan nilai kemanusiaan dan merawat lingkungan.

    Pertama, penguatan pendidikan multidimensional. Menurutnya, pendidikan berbasis nilai Islami perlu diperkuat dengan pendekatan multidimensional yang mengintegrasikan aspek spiritual, sosial, dan ekologis. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan kurikulum yang tidak hanya menekankan ilmu agama, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan solidaritas kemanusiaan.

    “Negara-negara ASEAN dapat mempromosikan pertukaran pelajar dan program lintas budaya untuk memperkuat pemahaman dan kerja sama antarbangsa dalam semangat Khaira Ummah,” ujar Kamaruddin.

    Kedua, kolaborasi regional untuk keberlanjutan. Negara-negara ASEAN perlu memperkuat kolaborasi dalam mengatasi tantangan lingkungan melalui kebijakan bersama yang berfokus pada keberlanjutan.

    Kolaborasi ini mencakup inisiatif seperti pengelolaan hutan secara kolektif, investasi dalam teknologi hijau, dan upaya bersama untuk mengurangi emisi karbon.

    Ketiga, membangun kepemimpinan moral di kawasan. Dunia Islam, khususnya di ASEAN, perlu melahirkan pemimpin-pemimpin moral yang mampu menjadi teladan dalam menyelesaikan krisis global.

    Pemimpin dengan integritas yang tinggi dan berpegang teguh pada prinsip Al-Istiqamah atau konsistensi akan mampu mengarahkan masyarakat menuju kemajuan yang berkelanjutan.

    Sumber : Antara

  • Ekspor China Kian Banjiri Asia Tenggara Termasuk Indonesia, Apa Dampaknya? – Halaman all

    Ekspor China Kian Banjiri Asia Tenggara Termasuk Indonesia, Apa Dampaknya? – Halaman all

     

     

    TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Ekspor produk barang dari China semakin membanjiri negara-negara Asia Tenggara  berdasarkan data statistik terbaru. 

    Para pengamat mengatakan China memang menggencarkan ekspor ke Asia Tenggara termasuk Indonesia karena dua hal utama.

    Pertama karena produk barang China semakin hilang pamor di Barat akibat ketegangan geopolitik.

    Dan kedua  diperparah dengan kepemimpinan kedua Presiden Donald Trump di Amerika Serikat.

    Membanjirnya ekspor China ke Asia Tenggarabisa jadi merupakan keuntungan atau tantangan.

    Apa yang Harus Dilakukan?

    Para pengamat mengatakan negara-negara ASEAN perlu mengembangkan strategi yang terkoordinasi untuk menyeimbangkan antara menyelamatkan perekonomian dalam negeri dan hubungan politik dengan China. 

    Pasalnya, di satu sisi konsumen Asia tenggara diuntungkan dengan keragaman produk dan keterjangkauan harga dari produk-produk China.

    Namun di sisi lain, industri lokal terancam dengan persaingan yang terus meningkat.

    “Demi menandingi harga-harga murah (produk China), para pengusaha dalam negeri berkurang keuntungannya, menutup pabrik dan banyak yang kehilangan pekerjaan,” kata Doris Liew, ekonom dan asisten manajer penelitian di lembaga pemikir Malaysia, Institute for Democracy and Economic Affairs (IDEAS).

    “Asia Tenggara sedang bergulat dengan efek riak dari melimpahnya ekspor Tiongkok, sebuah tantangan yang dihadapi hingga ke luar kawasan ini.”

    Negara-negara Asia Tenggara kemudian mengambil langkah menghadapi serbuan ekspor China, salah satunya dengan kebijakan anti-dumping.

    Namun menurut pengamat, keberhasilan upaya tersebut akan tergantung dari apakah negara-negara Asia Tenggara dapat bekerja sama mengatasinya.

    “Faktanya, konsekuensinya sangat berbeda di masing-masing industri …. antar kawasan atau bahkan antar industri hasilnya berbeda,” kata Diana Choyleva, ekonomi dari lembaga Enodo Economics kepada CNA.

    Genjot Mesin Ekspor

    China menggenjot mesin ekspor di semua lini di tengah melemahnya perekonomian akibat terpuruknya sektor properti dan merosotnya permintaan dalam negeri. Saat ini, ekspor China mencakup 20 persen dari produk domestik bruto (PDB) mereka. 

    Ekspor China pada 2024 tumbuh 7,1 persen menjadi 25,45 triliun yuan (US$3,47 triliun), untuk pertama kalinya melampaui 25 triliun yuan, menurut data bea cukai China yang dirilis pada 13 Januari lalu.

    “China mengukuhkan posisinya sebagai negara perdagangan terbesar di dunia,” ujar Wang Lingjun, wakil kepala Administrasi Umum Bea Cukai, dalam sebuah konferensi pers hari Senin.

    Overproduksi oleh para manufaktur China, ditambah dengan tantangan perekonomian dalam negeri, telah menyebabkan surplus produk, mulai dari barang murah hingga mewah, kata Liew.

    China terus mengirimkan barang-barang murah seperti tekstil dan pakaian ke berbagai negara, sembari meningkatkan produksi barang-barang bernilai tinggi. Nilai ekspor barang andalan China yang disebut “trio baru”, yaitu kendaraan listrik, baterai lithium dan panel surya mencapai 1 triliun yuan tahun lalu, meningkat hingga 900 persen dibanding satu dekade sebelumnya.

    “Untuk mengurangi kelebihan pasokan, manufaktur China mengekspor produk-produk mereka – yang seringkali harganya di bawah ongkos produksi – sehingga mengganggu pasar global,” kata Liew kepada CNA, menambahkan bahwa kebijakan industri China turut menyumbang dalam strategi ini.

    Akibat Ketegangan China dengan Barat

    Para pengamat mengatakan, produk-produk ini semakin banyak yang masuk ke Asia Tenggara akibat ketegangan antara China dan Barat.

    Konflik geopolitik ini menyebabkan barang-barang produksi China sulit masuk Amerika Serikat akibat tarif tinggi.

    “Hubungan perdagangan yang semakin retak antara AS dan China juga dapat meningkatkan ketegangan perdagangan di Asia. Dengan berkurangnya permintaan dari AS dan Eropa, China telah beralih ke pasar Asia,” kata Priyanka Kishore, direktur dan ekonom utama di Asia Decoded, kepada CNA.

    Pengiriman dari China ke negara-negara anggota ASEAN melonjak 18,9 persen pada Desember lalu dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya, berdasarkan data bea cukai China yang dirilis pekan lalu.

    Secara keseluruhan, ekspor China pada Desember naik 10,7 persen dibanding periode sebelumnya.

    Kinerja yang kuat ini sebagian didorong oleh eksportir China yang bergegas mengirimkan produk ke luar negeri untuk mengantisipasi ancaman tarif dari presiden terpilih AS Donald Trump, kata para pengamat.

    Pengiriman China ke AS juga melonjak 15,6 persen pada Desember dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

    “Percepatan perdagangan menjadi lebih terlihat pada Desember sebagai akibat dari efek Tahun Baru Imlek dan pelantikan Donald Trump,” kata Xu Tianchen, ekonom senior di Economist Intelligence Unit, seperti dikutip Reuters.

    ASEAN adalah ekonomi terbesar ketiga di Asia. Ditambah dengan perjanjian perdagangan bebas dengan ASEAN, China semakin leluasa mengekspor produk mereka ke kawasan ini.

    Proporsi ekspor Tiongkok ke negara-negara anggota ASEAN telah meningkat dari 6,9 persen pada awal abad ini menjadi sekitar 16 persen saat ini.

    Data bea cukai China menunjukkan bahwa ASEAN muncul sebagai pasar ekspor terbesar Tiongkok pada tahun 2023, dengan nilai tahunan mencapai US$523,7 miliar.

    Dampaknya Untung atau Buntung?

    Bertambahnya produk asal China ke Asia Tenggara telah menguntungkan para konsumen.

    Produk-produk China biasanya lebih murah jika dibandingkan dengan produk serupa di ASEAN, sehingga konsumen – terutama dari kalangan menengah ke bawah – punya pilihan barang dengan harga lebih terjangkau.

    Produk berteknologi tinggi asal China seperti kendaraan listrik kini juga dianggap memberikan kualitas yang baik dengan harga lebih murah, mematahkan persepsi masa lalu soal barang made-in-China yang berkualitas buruk.

    Namun derasnya aliran barang dari China juga merugikan para pengusaha lokal dan merugikan masyarakat. Pasalnya, produsen di dalam negeri tidak mampu bersaing dengan barang China yang jauh lebih murah.

    Persaingan yang tidak seimbang ini berisiko menurunkan kapasitas produksi di negara-negara ASEAN, kata Liew dari IDEAS.

    Industri yang Terdampak di Indonesia

    Industri yang paling terdampak di Indonesia adalah tekstil dan keramik, kata Muhammad Zulfikar, direktur China-Indonesia di lembaga penelitian Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Jakarta.

    “Masuknya barang-barang China ke Indonesia menghancurkan bisnis-bisnis lokal,” katanya kepada CNA.

    Tahun lalu, industri tekstil, garmen, dan alas kaki di Indonesia tutup pabrik, membuat lebih dari 50.000 orang kehilangan pekerjaan.

    Sementara itu, 2.000 pabrik di Thailand tutup antara Juli 2023 dan Juni 2024, dengan 50.000 orang yang jadi menganggur.

    Fenomena ini telah mengguncang sektor manufaktur Thailand yang menyumbang hampir seperempat dari PDB negara tersebut. 

    “Lonjakan impor China yang murah telah memicu protes di banyak negara ASEAN dan penolakan secara verbal dari pemerintah,” kata Kishore.

    “Karena lingkungan perdagangan yang tidak bersahabat di Barat, China kemungkinan akan mengarahkan lebih banyak kelebihan pasokannya ke negara-negara tetangganya, yang akan berpotensi menyebabkan lebih banyak gesekan di sektor perdagangan.”

    Sejumlah negara Asia Tenggara telah mengambil tindakan.

    Vietnam meluncurkan penyelidikan anti-dumping pada bulan Agustus 2024 terhadap baja canai panas dari China dan India.

    Negara ini juga memperpanjang masa penerapan bea masuk untuk produk aluminium dari China selama lima tahun lagi, dengan tarif pajak antara 2,85 persen hingga 35,58 persen.

    Selain itu, Vietnam menangguhkan operasional raksasa e-commerce China, Temu, pada Desember 2024 setelah melewatkan tenggat waktu yang ditetapkan pemerintah untuk mendaftarkan perusahaan tersebut.

    Langkah ini diambil setelah pemerintah Vietnam menyuarakan kekhawatiran tentang keaslian produk Temu yang harganya sangat murah dan dampaknya terhadap produsen Vietnam.

    Sementara itu, Thailand telah mengidentifikasi 58 produk, termasuk baja dan furnitur, sebagai target bea masuk anti-subsidisasi, dan mengusulkan pengenaan tarif 30,9 persen untuk baja canai panas China.

    Untuk mengelola impor berbiaya rendah, Thailand juga menerapkan pajak pertambahan nilai sebesar 7 persen untuk barang-barang di bawah 1.500 baht pada Juli 2024.

    Pada Desember 2024, langkah ini telah menyebabkan penurunan 20 persen impor barang murah yang sebagian besarnya dari China.

    Di Indonesia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada Juli 2024 mengatakan bahwa pemerintah akan mempertimbangkan penerapan bea masuk hingga 200 persen untuk berbagai impor dari China, seperti tekstil, keramik, dan barang-barang lainnya, demi melindungi industri dalam negerinya.’

    Ambil Pendekatan Lain

    Menurut para pengamat, berbagai langkah ini tidak akan sampai menyebabkan konfrontasi ekonomi yang besar antara China dan negara-negara Asia Tenggara.

    Kishore menyoroti bahwa China adalah pemasok utama barang-barang penting seperti mesin dan bahan kimia ke negara-negara ASEAN.

    “Mengenakan pajak yang besar untuk barang-barang ini hanya akan merugikan produsen dalam negeri,” katanya.

    “Akan lebih baik bagi kepentingan ASEAN untuk mengambil pendekatan yang seimbang dan menyelesaikan masalah melalui dialog dengan China daripada melakukan pembalasan perdagangan.”

    Senada, Choyleva dari Enodo Economics mencatat bahwa Asia Tenggara adalah “wilayah sasaran” bagi ekspor China karena faktor-faktor seperti kedekatan geografis, “infrastruktur yang layak”, serta basis industri yang ada. Berbagai kondisi tersebut memudahkan perusahaan-perusahaan asal China untuk memindahkan barang jadi mereka ke Asia Tenggara.

    “Sebagian besar aktivitas ini (ekspor China ke Asia Tenggara) bukanlah bagian dari strategi terkoordinasi oleh Beijing… tetapi lebih merupakan inisiatif dari perusahaan-perusahaan individu, seringkali swasta, yang ingin mencari pasar untuk produksi mereka sendiri,” ujarnya kepada CNA.

    Para pejabat China belum secara langsung menanggapi laporan-laporan tentang kelebihan ekspor di Asia Tenggara. Namun, Beijing secara konsisten membantah tuduhan-tuduhan tentang kelebihan kapasitas industri, terutama di sektor-sektor seperti kendaraan listrik, baterai lithium, dan panel surya.

    Mereka berargumen bahwa klaim-klaim tersebut tidak berdasar dan hanya menjadi dalih untuk proteksionisme ekonomi demi menekan perkembangan industri China.

    Mengandalkan Respons Regional

    Untuk mengatasi dampak buruk gelombang ekspor China yang terus meningkat, para pengamat mengatakan hal itu membutuhkan respons kolektif negara-negara anggota ASEAN.

    “(Kondisi ekonomi di kawasan) kemungkinan akan terus membujuk perusahaan-perusahaan China agar berinvestasi lebih banyak dalam perekonomian mereka dan membatasi ekspor,” kata Kishore, sambil memberikan catatan bahwa upaya ini akan sangat terasa di industri seperti manufaktur kendaraan listrik yang dapat membantu meningkatkan kemampuan teknologi ASEAN.

    Menurut Liew dari IDEAS, kecil kemungkinannya Asia Tenggara akan menjadi “tempat pembuangan” untuk kelebihan produksi China.

    Pasalnya, kata dia, meski populasi Asia Tenggara cukup besar, yaitu 675 juta jiwa, namun mereka tidak memiliki daya beli yang cukup untuk menyerap kelebihan barang dalam jumlah besar. Selain itu, “kontrol anti-dumping secara berkala” membantu menjaga distorsi pasar.

    Jika dikelola dengan hati-hati, integrasi ekonomi yang lebih dalam dengan China malah akan membawa manfaat infrastruktur, teknologi canggih dan penciptaan lapangan kerja, kata Choyleva dari Enodo Economics.

    Meskipun begitu, dampaknya kemungkinan akan “sangat tidak merata” karena negara-negara ASEAN memiliki tingkat kemajuan yang berbeda-beda, ujar Choyleva.

    Negara-negara ASEAN juga belum kompak dalam merespons China, tambah Choyleva.

    Misalnya Thailand, kata dia, pernah bernegosiasi untuk akses bebas tarif bagi masuknya mobil listrik China sebelum perang harga terjadi dan melemahkan produsen lokal.

    “Perbedaan pandangan politik antara negara anggota ASEAN juga akan menghambat koordinasi,” kata dia.

    Liew dari IDEAS percaya bahwa diperlukan respons regional yang lebih terkoordinasi dan proaktif.

    “Para pembuat kebijakan harus fokus pada penguatan industri dalam negeri melalui inovasi dan investasi, sembari menerapkan kebijakan perdagangan yang tepat sasaran untuk mempertahankan tingkat persaingan yang adil,” katanya.

    “Kemampuan Asia Tenggara untuk beradaptasi, akan menentukan apakah kawasan ini akan muncul sebagai korban dari kelebihan pasokan global atau menjadi pemain yang tangguh di pasar global.”

    Sumber: Channel News Asia

     

  • Cari Jalan Tengah DHE SDA, Ekonom: Bukan Tahan Hasil Ekspor 100%

    Cari Jalan Tengah DHE SDA, Ekonom: Bukan Tahan Hasil Ekspor 100%

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom menilai masih terdapat jalan tengah dalam mengatur penyimpanan DHE SDA, namun bukan menahannya sebanyak 100% dan selama satu tahun.

    Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah melihat ada jalan lain ketimbang melakukan retensi terhadap Devisa Hasiil Ekspor (DHE) milik pengusaha dalam jangka waktu yang lama, yang justru hanya menambah beban pengusaha. 

    “Akan lebih baik, kalau seandainya pemerintah mewajibkan semua eksportir atau sebagian dari eksportir, untuk merepatiasi atau menukar dolar mereka ke rupiah,” ujarnya, dikutip pada Minggu (26/1/2025). 

    Menurutnya pemerintah dapat memilah jenis-jenis ekspor yang diwajibkan repatriasi, sebagaimana rencana tahan DHE 100% selama setahun yang dikecualikan untuk sektor minyak dan gas (migas). 

    Melalui penukaran mata uang tersebut—sehingga dana tidak mengendap di bank—menurut Piter lebih bijak dalam mendorong peningkatan cadangan devisa yang pada akhirnya membantu stabilitas nilai tukar rupiah. 

    Piter berpandangan pun selama ini kebijakan DHE SDA tidak efektif menambah cadangan devisa. Adanya kenaikan cadev yang mencapai level tertinggi sepanjang masa yakni ke angka US$155,7 miliar, lebih dikarenakan semakin tingginya utang yang pemerintah tarik. 

    Dirinya menyadari memang langkah tersebut membuat Bank Indonesia (BI) khawatir akan membuat global memandang Indonesia yang terkesan keluar dari rezim devisa bebas

    Sebagaimana diketahui, Indonesia sempat berkiblat terhadap rezim devisa bebas alias tidak mewajibkan DHE untuk menetap di Tanah Air. Akibatnya, dolar kabur ke negara tetangga sementara rupiah anjlok.

    “Dan itu dikhawatirkan memunculkan persepsi negatif terhadap ekonomi kita, terhadap investor. Tapi itu menurut saya terlalu berlebihan. Negara lain seperti Thailand sudah melakukan itu sudah lama, nggak masalah,” ujarnya

    Di sisi lain, Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Yusuf Rendy Manilet mennyampaikan adanya perbedaan arus kas masing-masing sektor sumber daya alam (SDA) ini memang masih menjadi tantangan dalam kebijakan DHE.

    Yusuf memandant bahwa pemerintah bersam apelaku usaha perlu mencari solusi, salah satunya melalui semacam penghitungan atau indeks yang mengukur, apakah dampak dari kebijakan baru ini lebih condong berdampak positif atau negatif ke satu atau dua lapangan usaha tertentu.

    Angka indeks ataupun angka tertentu yang dikeluarkan nantinya harus disepakati oleh pemerintah dan juga pelaku usaha sehingga ketika dihitung, angka-angka tersebut memang merepresentasikan kondisi yang dihadapi oleh sektor usaha yang menggantungkan produksinya dari arus kas yang menggunakan dolar, bukan rupiah.

    “Misal ada semacam indeks di mana semakin tinggi, maka bisa dikatakan eksposurnya semakin besar dan berdampak tidak begitu baik sehingga pemerintah harus melihat apakah perlu melakukan penyesuaian kebijakan terhadap sektor atau lapangan usaha tertentu,” tuturnya.

    Pasalnya, volatilitas nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini berpeluang membuat arus kas dari perusahaan eksportir juga akan terkena dampak.

    Sejauh ini, pemerintah masih dalam proses penyempurnaan kebijakan DHE SDA. Rencana awal, Presiden Prabowo Subianto meminta untuk ditahan 100% selama 1 tahun.

    Meski demikian, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menuturkan bahwa Presiden Prabowo Subianto bakal mengumumkan aturan baru soal Devisa Hasil Ekspor (DHE) selepas kepulangannya dari India dan Malaysia.

    Dia mengatakan bahwa saat ini pemerintah masih mematangkan revisi Peraturan Pemerintah (PP) No. 36/2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam (SDA) itu. 

    “Sebentar lagi, baru dimatangkan [aturan DHE]. Mungkin sekembalinya beliau dari lawatan dari luar,” katanya kepada wartawan di Pangkalan Halim Perdanakusuma, Kamis (23/1/2025).

  • Tidak Ada Duanya, Bazar dan All You Can Eat Durian di Pekanbaru Diburu Warga

    Tidak Ada Duanya, Bazar dan All You Can Eat Durian di Pekanbaru Diburu Warga

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Musim durian telah tiba. Pesta durian pun dimulai, ada bazar dan juga all you can eat. Ratusan penjaja buah durian menghiasi setiap sudut Kota Pekanbaru, Riau. Buah durian ini selain datang dari perkebunan lokal di Riau juga didatangkan dari provinsi tetangga seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Bahkan, ada juga durian yang impor dari negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand.

    Melihat tingginya minat dan tingkat konsumsi masyarakat terhadap buah durian, salah satu penjual buah durian ternama di Kota Pekanbaru, Unyil Durian menggelar event bazar dan makan durian sepuasnya (all you can eat) di objek wisata raun2 Pekanbaru.

    Festival makan durian ini berlangsung selama empat hari sejak Kamis (23/1/2025) hingga Minggu (26/1/2025). Durian yang dijual di sini merupakan durian lokal pilihan dari Riau dan dari Sumatera Barat. Cita rasa dan aroma yang khas membuat para penikmat durian menjadi puas membeli durian di situ.

    Harga yang dipatok per satu biji durian sangatlah murah. Mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 50.000. Unyil Durian juga memberikan garansi bisa ditukar apabila durian yang dibeli tidak enak.

    Aspin, salah satu penikmat durian asal Pekanbaru mengatakan, dia rela datang hujan-hujan hanya untuk menikmati durian di sini. Selain harganya murah, rasanya sangat lezat dan tak kalah dengan durian-durian impor.

    “Rasanya manis, ada pahitnya sedikit, legit, cukup enak. Ini festival durian yang lengkap,” tutur Aspin, Sabtu (25/1/2025).

    Pemilik Unyil Durian, Jones mengatakan, kegiatan ini sudah pernah digelar tahun lalu. Tingginya minat masyarakat, membuat penyelenggara menggelar kembali festival yang sama tahun ini. Kata dia, dalam festival durian ini juga digelar even seperti all you can eat durian, bazar durian, dan lomba durian.

    “Antusias masyarakat sangat bagus dan rela hujan-hujanan untuk datang kemari untuk menikmati durian. Even bazar durian ini masih jarang digelar di Pekanbaru, makanya masyarakat sangat antusias untuk datang walaupun hujan,” kata Jones.

    Khusus all you can eat durian, panitia mematok uang pendaftaran hanya Rp 69.000. Pendaftar biasa makan durian sepuasnya selama 1 jam dan bebas menambah.

    “Keuntungan dari beli durian di bazar ini, kami menjamin durian yang dibeli konsumen dengan mutu dan rasa yang cukup baik. Apabila duriannya tidak enak, maka boleh ditukar kembali,” kata dia terkait pesta durian di Pekanbaru.

    Suasana bazar durian murah di Pekanbaru, Sabtu 25 Januari 2025.
     

  • Fajar / Rian Balas Dendam untuk Mencapai Final

    Fajar / Rian Balas Dendam untuk Mencapai Final

    JAKARTA – Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto balas dendam atas Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh untuk mencapai final di Indonesia Masters 2025.

    Mereka menang dua gim langsung 21-14 dan 24-22 atas pasangan Thailand tersebut di Stadion Istora Senayan, Jakarta, pada Sabtu, 25 Januari 2025 malam WIB.

    “Permainan kami lebih baik. Saya kira semakin hari kami bisa menampilkan perubahan. Semoga besok bisa lebih baik biar bisa juara di sini,” ujar Fajar usai laga.

    Ini adalah bentrokan kedua beruntun antara kedua pasangan tersebut setelah babak kedua India Open pekan lalu. Ketika itu Fajar/Rian kalah dalam laga tiga gim.

    Di babak final besok Fajar/Rian akan berhadapan dengan pasangan Malaysia, Man Wei Chong/Kai Wun Tee. Ganda ini ke final usai menekuk rekan senegara mereka, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

    Fajar/Rian di atas kertas memimpin rekor menang-kalah 4-0. Namun, kemenangan terakhir di Kumamoto Masters Jepang 2024 lalu berlangsung tiga gim.

    “Terakhir kami menangnya tiga gim. Jadi, besok semoga kami bisa menjaga stamina yang baik dan bisa bertempur melawan mereka,” ujar Fajar.

    Total Indonesia menempatkan dua wakil di babak final ajang berlevel Super 500 BWF ini. Satu tiket lainnya didapat oleh pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie.

    Jonatan sendiri melewati babak semifinal dengan mengalahkan tunggal Chinese Taipei, Wang Tzu Wei. Dia memenangi pertarungan kompetitif ke-18 mereka dalam dua gim langsung.

    Fajar/Rian dan Jonatan sama-sama pernah menjadi juara di Indonesia Masters. Fajar/Rian terlebih dahulu juara di tahun 2022, diikuti Jonatan di tahun berikutnya.

  • Siasat Pangkas Rambut Asgar di Era Gempuran ‘Barbershop’ Kekinian

    Siasat Pangkas Rambut Asgar di Era Gempuran ‘Barbershop’ Kekinian

    Jakarta

    Pangkas rambut Asli Garut (Asgar) merupakan salah satu jenis usaha yang masih bertahan hingga saat ini. Seiring dengan terbukanya peluang usaha, muncul pesaing baru Asgar di industri jasa cukur rambut, sebut saja barbershop dengan nuansa dan peralatan yang serba modern.

    Meski begitu, para pelaku usaha pangkas rambut Asgar masih optimistis dengan persaingan usaha yang ada saat ini. Yusuf (28), seorang juru cukur Asgar di Pangkas Rambut Kapten, Jalan Raya Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengaku tak khawatir dengan persaingan usaha di industri pangkas rambut. Meski terdengar pasrah, ia percaya rezeki yang digariskan Tuhan tidak akan tertukar.

    Terlebih, jasa pangkas rambut yang ia tawarkan relatif bertarif murah. Tak kalah dengan pangkas rambut modern yang kian menjamur, usaha yang dijalankan Asgar juga mengikuti arus utama tren model rambut modern. Bahkan, ia juga menerima pesanan berdasarkan gambar yang dibawa pelanggannya.

    “Salah satunya itu, punya pelanggan tetap. Ditambah percaya milik saja sih, percaya rezeki, semua ada yang ngatur,” sebut Yusuf saat ditemui detikcom di tokonya, Jumat (17/1/2025) lalu.

    Jika dirinci, harga dari jasa yang ditawarkan Yusuf terbilang cukup bersaing. Untuk kategori dewasa pelanggan dikenakan biaya Rp 25.000, anak Rp 20.000, semir rambut Rp 50.000, hingga cukur kumis Rp 5.000. Dalam sehari, Yusuf bisa mencukur 15 kepala dengan penghasilan rata-rata Rp 300.000 per hari.

    Bertahannya Asgar dari gempuran industri sejenis juga ditopang oleh kehadiran pelanggan tetap. Salah seorang juru cukur di Fix Up Barber Shop, Aang (44), mengaku memiliki belasan pelanggan tetap. Berdiri di antara ruko elit Jalan Wolter Monginsidi, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Fix Up Barber Shop diisi sumber daya manusia (SDM) Asgar, termasuk Aang.

    Namun begitu, ruko pangkas rambut ini mematok harga yang lebih tinggi dari Pangkas Rambut Kapten. Untuk tarif normal di pangkas rambut ini, pelanggan perlu merogoh kocek sekitar Rp 90.000, untuk cut n shaving atau mencukur halus rambut Rp 130.000, mencukur halus rambut di area wajah Rp 50.000.

    Sementara untuk tarif anak-anak, Fix Up Barber Shop mematok harga Rp 80.000. Selain itu, pangkas rambut ini juga melayani coloring atau mewarnai rambut dengan tarif Rp 150.000, creambath Rp 10.000, pijak Rp 80.000, hingga pembersihan rambut sisa cukur Rp 20.000. Tingginya tarif di Fix Up Barber Shop bukan tanpa sebab, melainkan disesuaikan dengan layanan yang diberikan.

    “Tiap habis cukur ada servis pijat. Kalau kalau nggak mau juga nggak apa-apa. Di cukur, terus di cuci. Sudah bagian dari service, dicukur sekaligus dicuci,” terang Aang.

    Ketua Asosiasi Seniman Rambut Garut (Asgar) Indonesia Irawan Hidayah Foto: Andi Hidayat

    Terkait hal tersebut, Asosiasi Seniman Rambut Garut (Asgar) Indonesia juga telah menerapkan tarif jasa cukur rambut yang disesuaikan di berbagai daerah. Ketua Asgar Indonesia, Irawan Hidayah menuturkan, pemberlakuan tarif yang setara dilakukan untuk menjaga persaingan usaha.

    Bahkan, Irawan juga mengatakan asosiasi telah mendirikan Koperasi Asgar Indonesia Terra khusus juru cukur Garut. Ia mengatakan, koperasi itu dibangun dengan tujuan membangun industri pangkas rambut Asgar yang dijalankan oleh sumber daya manusia (SDM) daerah.

    “Terkait persaingan usaha dengan barbershop-barbershop yang sudah ada, ataupun pangkas rambut-pangkas rambut yang sudah ada, kami dari asosiasi membuat edaran terkait tarif. Jadi tarif dimanapun disamaratakan sesuai dengan wilayah,” jelasnya kepada detikcom.

    Kelompok Usaha Pangkas Rambut Asgar

    Pangkas rambut Asgar sendiri disinyalir masuk dalam kategori jenis usaha ultra mikro. Pasalnya, jika ditelisik lebih lanjut, pendapatan bulanan usaha pangkas rambut tidak masuk dalam kriteria UMKM berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,

    Pada Pasal 6 ayat (1) UU Nomor 20/2008, memuat kriteria usaha mikro, yakni memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300 juta.

    Di ayat (2) pada pasal yang sama, memuat kriteria usaha kecil yang berbunyi, memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50 juta sampai dengan paling banyak Rp 500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300 juta sampai dengan paling banyak Rp 2,5 miliar.

    Pada ayat (3), memuat juga kriteria usaha menengah dengan kriteria memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500 juta sampai dengan paling banyak Rp 10 miliar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2,5 miliar sampai dengan paling banyak Rp 50 miliar.

    Lain halnya dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 yang mengklasifikasikan UMKM. PP ini merupakan perubahan dari UU Nomor 20/2008 lantaran dinamika ekonomi dan inflasi. Dalam PP Nomor 7/2021, kriteria usaha mikro memiliki omzet sampai dengan Rp 2 miliar dengan modal pendirian sebesar Rp 1 miliar.

    Sementara pada usaha kecil, omzet Rp 2 miliar sampai Rp 15 miliar dengan modal pendirian Rp 1 miliar hingga Rp 5 miliar. Selanjutnya kriteria usaha menengah dalam PP Nomor 7/2021 dengan omzet Rp 15 miliar hingga Rp 50 miliar dengan modal pendirian paling kecil Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar.

    “Otomatis teman-teman yang posisi potong rambut ini masuknya ke ultra mikro, karena omzetnya sudah di bawah banget. Memang kalau Rp 300 juta masuk di (kriteria) mikro tapi kan kayaknya nggak mungkin omzet per bulannya sebesar itu kan, mencapai Rp 2 miliar,” kata Ketua Umum Asosiasi Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia (Akumandiri), Hermawati Setyorinny, kepada detikcom.

    Namun begitu, pelaku usaha mikro di sektor jasa kerap kali dihadapkan pada ketidakpastian, baik dari segi permodalan maupun perhatian pemerintah. Khusus untuk pangkas rambut Asgar, Hermawati melihat peluang yang cukup menjanjikan di tengah menurunnya daya beli masyarakat. Pangkas rambut Asgar bisa menjadi alternatif bagi masyarakat menengah untuk tetap mengikuti tren model rambut kekinian.

    Hermawati menilai, Asgar dapat melakukan serangkaian kerja inovatif yang mampu menciptakan nilai tambah dari jasa cukur rambut. Pijat, misalnya, Asgar mampu menonjolkan servis usai memangkas rambut pelanggannya. Kekhasan ini dianggap mampu mendorong keberlanjutan pangkas rambut Asgar.

    “Gitu menurut ibu itu malah peluang gitu, peluang. Tinggal ya itu, kan harus disepakati gitu apa sih yang akan menarik itu, apa yang menjadi daya khasnya kalau ini potong rambut Garut gitu, mungkin dengan massage-nya,” terangnya.

    Sebagai salah satu inovasi yang ditawarkan, Hermawati juga menawarkan konsep franchise outlet pangkas rambut Asgar. Hal serupa juga dilakukan oleh salah satu usaha jasa di bidang pijat dengan kekhasan Thailand atau nuad thai yang belakangan juga menjamur. Dengan harga yang relatif terjangkau, pangkas rambut Asgar diyakini mampu bersaing dengan toko-toko yang lebih modern.

    “Kalau salon besar itu kan pasti dia sudah akan menggunakan pajak juga, kalau mereka (pangkas rambut Asgar) ini kan belum. Nah itu, orang bisa beralih. Terus peluang ini bisa diambil lah teman-teman pemangkas rambut yang posisinya di bawah Standar PP 7/2021,” jelasnya.

    (acd/acd)

  • Habiskan Libur Panjang di Great Asia Afrika Lembang, Nikmati Serunya Sensasi Jelajah 8 Negara

    Habiskan Libur Panjang di Great Asia Afrika Lembang, Nikmati Serunya Sensasi Jelajah 8 Negara

    Bandung Barat, Beritasatu.com – The Great Asia Afrika (TGGA) menjadi pilihan seru untuk menikmati libur panjang Isra Mikraj-Imlek 2025. Destinasi wisata terkenal di Lembang, Kabupaten Bandung Barat ini menawarkan sensasi menjelajah delapan negara di Asia dan Afrika.

    The Great Asia Afrika tak hanya menyajikan pemandangan eksotis, tetapi juga punya beragam replika miniatur ikonik dan budaya dari berbagai negara yang bisa dinikmati wisatawan. Banyak pilihan spot foto instagrammable.

    Memasuki libur panjang Isra Mikraj dan Imlek, The Great Asia Afrika ramai dikunjungi wisatawan. Bukan hanya dari Bandung, namun juga ada dari luar daerah, termasuk Kalimantan.

    “Tujuan ke sini mau jalan-jalan saja. Menurut saya seru banget, pemandangannya indah, dan banyak hal menarik,” kata seorang wisatawan asal Kalimantan Yummi saat ditemui di The Great Asia Afrika, Sabtu (25/1/2025).

    Yummi mengaku sudah traveling ke berbagai negara, termasuk Korea Selatan. Ia pun mengenakan kostum kebudayaan Korea saat menjajal The Great Asia Afrika untuk menikmati suasana khas luar negeri.

    Pengelola The Great Asia Afrika Lembang Intania Setiati mengatakan TGAA menyajikan suasana ikonik dari delapan negara dari dua benua,  seperti Korea Selatan, Thailand, China, India, Timur Tengah, Jepang, Afrika, dan Indonesia.

    “Jadi selain kulinernya bisa juga mencoba kostumnya, kemudian foto-foto di ikon yang ada di negara tersebut,” ucap Intania.

    Untuk menjelajah ke semua negara pengunjung bisa menaiki gondola yang tentunya aman bagi para wisatawan.

    Wisatawan juga banyak berswafoto di miniatur ikonik khas luar negeri di The Great Asia Afrika. 

    “Selain itu juga ada aktivitas-aktivitas lainnya seperti skyrider, kemudian ada kereta pinggir sungai dan berbagai macam aktivitas lainnya yang dapat dinikmati pengunjung bersama keluarga,” ujarnya.

    Wisatawan juga bisa menikmati pemandangan alam dan udara sejuk Lembang di The Great Asia Afrika. 

    Intania mengatakan The Great Asia Afrika bukan hanya sering dikunjungi wisatawan lokal, tetapi juga banyak didatangi oleh turis mancanegara.

    “Yang datang ke sini harinya ribuan, dan kita lihat dahulu dari berbagai macam asal daerah, kebanyakan memang dari Jakarta dan sekitarnya. Tetapi kita lihat juga banyak dari Sumatera, Kalimantan, dan Malaysia,” ujarnya.

    Wisatawan cukup membayar Rp 50.000 untuk berswafoto di miniatur ikonik ala luar negeri di The Great Asia Afrika.

  • Sertifikasi SIRIM Tunjukkan Peluncuran Makin Dekat!

    Sertifikasi SIRIM Tunjukkan Peluncuran Makin Dekat!

    JAKARTA – Vivo V50, ponsel premium mid-range terbaru dari Vivo, telah terdaftar di platform sertifikasi SIRIM Malaysia dengan nomor model V2427. Kehadirannya di platform ini mengindikasikan peluncurannya yang semakin dekat.

    Sebelumnya, perangkat ini juga muncul di beberapa sertifikasi global, memperkuat spekulasi tentang pengumuman resminya yang tinggal menghitung hari.

    Desain dan Spesifikasi Kunci Vivo V50

    Vivo V50 disebut-sebut sebagai penerus dari seri Vivo V40. Berdasarkan sertifikasi NCC Taiwan, perangkat ini memiliki modul kamera berbentuk pil dengan branding Zeiss, melanjutkan kolaborasi eksklusif mereka.

    Spesifikasi lain yang terungkap meliputi dua varian penyimpanan, yakni 12GB RAM + 256GB dan 12GB RAM + 512GB. Selain itu, Vivo V50 dilengkapi dengan baterai besar berkapasitas 6.000mAh yang mendukung pengisian cepat 90W.

    Fitur Utama

    Sistem operasi: Android 15 berbasis FuntouchOS 15Konektivitas: WiFi 6, Bluetooth, NFC, dan GPSDesain ramping dengan baterai yang lebih kecil dibandingkan Vivo S20

    Vivo V50 diprediksi menjadi rebranding dari Vivo S20, namun hadir dengan perubahan kecil seperti desain lebih tipis dan baterai yang sedikit lebih kecil. Sertifikasi ini menambah daftar panjang persiapan peluncuran, termasuk EEC (Eropa), BIS (India), TDRA (UAE), dan NBTC (Thailand).