Negara: Thailand

  • RI Masih Impor Beras dari Thailand-Vietnam di 2025, Ini Datanya

    RI Masih Impor Beras dari Thailand-Vietnam di 2025, Ini Datanya

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia masih impor beras dengan nilai mencapai US$43,2 juta atau setara Rp700,66 miliar (asumsi kurs Rp16.220 per dolar AS) pada Januari 2025.

    Namun, nilai impornya lebih rendah dibandingkan periode yang sama 2024 yang pernah mencapai US$278,03 juta, atau turun 84,46% secara tahunan (year-on-year/yoy).

    Adapun, BPS mengungkap volume impor beras mencapai 79.361 ton pada Januari 2025. Kendati demikian, volumenya turun 82,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 442.112 ton.

    Berdasarkan data BPS, impor beras pada Januari 2025 yang diterima Indonesia mayoritas berasal dari negara tetangga, seperti Thailand, Vietnam, dan Myanmar.

    Untuk Thailand, misalnya, impor beras yang diterima Indonesia sebanyak 13.984 ton beras dengan nilai US$8,06 juta pada Januari 2025. Jika dibandingkan dengan periode yang sama 2024, volumenya mencapai 235.840 ton dengan nilai US$151,88 juta.

    Selain dari Thailand, Indonesia juga mengimpor 15.050 ton beras Vietnam atau nilainya mencapai US$8,27 juta pada Januari 2025. Sementara itu, pada Januari 2024, volume impor beras dari negara ini adalah 32.342 ton atau senilai US$21,04 juta.

    Ada pula impor beras dari Myanmar sebanyak 6.680 ton atau bernilai US$3,64 juta pada Januari 2025. Sedangkan pada periode yang sama di tahun lalu nilai impornya mencapai US$23,96 juta atau 41.640 ton beras.

    Di samping itu, pemerintah juga mengimpor sebanyak 16.876 ton beras dari Pakistan atau senilai US$8,98 juta pada Januari 2025. Pada Januari 2024, Indonesia menerima 129.781 ton beras asal Pakistan dengan nilai US$79,33 juta.

    Namun yang menarik, Indonesia tidak menerima keran impor beras dari India pada Januari 2024. Sedangkan di awal tahun ini, pemerintah membuka keran impor sebanyak 26.763 ton beras dari India dengan nilai US$14,07 juta.

    Janji Tidak Impor

    Dalam catatan Bisnis, Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan pemerintah tidak akan mengimpor beras konsumsi pada 2025. Namun, impor beras untuk kebutuhan hotel, restoran, dan kafe (horeka) tetap berjalan dengan volume yang sedikit.

    Hal itu disampaikan Zulhas dalam acara Indonesia Marine & Fisheries Business Forum: Blue Food Competent Authority Dialogue, Jakarta. 

    Zulhas menuturkan bahwa pemerintah telah memutuskan bahwa Indonesia tidak akan impor beras konsumsi pada tahun depan.

    “Apakah tidak ada [impor beras] yang lainnya? Ada itu beras yang dimakan Pak Wamen biasanya kalau ke restoran Jepang itu masih dikit-dikit impornya masih ada. Pembicara-pembicara biasanya kalau suka beras basmati, kita tidak bisa bikin itu, ada [impor] tapi sedikit,” ungkap Zulhas.

    Untuk itu, Eks Menteri Perdagangan 2022–2024 itu menjelaskan bahwa pemerintah tetap mengimpor beras untuk keperluan horeka, meski tidak akan membuka keran impor beras untuk konsumsi.

    “Jadi beras-beras restoran biasanya Itu masih ada sedikit [impor]. Tapi untuk konsumsi, kita tidak akan, konsumsi secara umum tidak ada impor lagi,” terangnya.

    Pasalnya, Zulhas menerangkan bahwa jika pemerintah menolak beras dari luar negeri, maka Indonesia akan mendapatkan sanksi. “Karena kalau restoran Jepang mau masukkan beras dari Jepang tidak boleh, kita bisa disanksi, Jadi itu masih kita perkenankan,” jelasnya.

    Sama halnya dengan beras jenis lainnya, seperti beras briyani dan basmati dengan jumlah impor yang mini.

    “Jadi kalau nanti restoran-restoran, briyani dan sebagainya perlu beras basmati, kalau kita tidak kasih Itu nanti Pakistan, India, Bangladesh bisa marah sama kita, tapi volumenya kecil,” tuturnya.

    Namun, dia kembali menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengimpor beras konsumsi. “Tapi beras yang biasa kita impor, yang tahun lalu hampir 3 juta lebih, tahun ini kita tidak akan impor lagi,” tandasnya.

  • Mantan Anggota DPRD Indramayu yang Disekap di Myanmar Dibebaskan, Segera Pulang ke Indonesia – Halaman all

    Mantan Anggota DPRD Indramayu yang Disekap di Myanmar Dibebaskan, Segera Pulang ke Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU – Robiin, mantan anggota DPRD Indramayu yang sebelumnya disekap di Myanmar berhasil dibebaskan.

    Robiin sebelumnya dikabarkan menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan disekap di Myanmar.

    Kabar pembebasannya disampaikan oleh Muhammad Solihin, rekan Robiin yang juga mantan anggota DPRD Indramayu.

    Menurut Solihin, Robiin dan delapan warga negara Indonesia (WNI) lainnya yang menjadi korban penyekapan di Myanmar berhasil dibebaskan oleh otoritas militer Thailand.

    “Alhamdulillah, sudah ada kabar langsung dari Robiin. Ia sudah bebas,” ujar Solihin pada Minggu (16/2/2025).

    Saat ini, Robiin dan rekan-rekannya telah berada di Thailand.

    Mereka tengah menjalani proses verifikasi pembuatan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) di Thailand sebagai syarat pemulangan ke Indonesia.

    “Alhamdulillah, hanya tinggal menunggu beberapa pekan lagi untuk proses pemulangan Robiin ke Indonesia, sesuai dengan verifikasi SPLP di Thailand,” tambahnya.

    Ucapan Syukur dari Keluarga

    Kabar kebebasan Robiin juga dibenarkan oleh istrinya, Yuli Yasmi.

    Ia mengaku sangat bersyukur karena suaminya akhirnya bisa bebas setelah mengalami masa-masa sulit di Myanmar.

    “Alhamdulillah, saya sudah mendapatkan kabar baik bahwa suami saya dan WNI lainnya telah dievakuasi oleh otoritas militer Thailand,” ungkapnya.

    Yuli juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam membantu pembebasan suaminya.

    Ia secara khusus mengapresiasi Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang telah memberikan dukungan penuh dalam upaya penyelamatan Robiin dan delapan WNI lainnya. 

    Selain itu, ia juga berterima kasih kepada rekan-rekan sesama mantan anggota DPRD Indramayu yang terus memperjuangkan kebebasan suaminya.

    “Saya sangat berterima kasih atas segala bantuan yang diberikan,” ujarnya.

    Terjebak Modus Lowongan Kerja Palsu

    Sebagai informasi, Robiin merupakan mantan anggota DPRD Kabupaten Indramayu periode 2014-2019 dari Partai NasDem.

    Pada September 2023, ia berangkat ke Myanmar setelah mendapatkan informasi lowongan kerja dari media sosial Facebook.

    Dalam lowongan tersebut, ia ditawari pekerjaan sebagai admin HRD di sebuah pabrik tekstil di Thailand dengan gaji Rp 16 juta per bulan, ditambah bonus dan cuti.

    Ia juga dijanjikan akan dibuatkan visa kerja.

    Namun, kenyataan berkata lain. Sesampainya di luar negeri, Robiin justru diselundupkan ke Myanmar dan dipekerjakan dalam praktik online scamming.

    “Kalau tidak mencapai target kerja, mereka mendapat hukuman. Bisa disetrum, dipukul dengan kayu balok, atau dipentung pakai pentungan satpam jika ketahuan mengantuk,” ungkap Yuli, menceritakan penderitaan yang dialami suaminya.

    Kini, setelah melalui proses panjang, Robiin dan delapan WNI lainnya akhirnya terbebas dan sedang menunggu kepulangan ke Indonesia. Handhika Rahman 

     

     

  • Tarik Investor Raksasa Data Center, RI Bisa Contek Malaysia-Thailand

    Tarik Investor Raksasa Data Center, RI Bisa Contek Malaysia-Thailand

    Jakarta, CNBC Indonesia- Ketua Asosiasi Data Center Indonesia (IDPRO), Hendra Suryakusuma menyebutkan prospek besar pengembangan industri data center di Indonesia seiring dengan masifnya adopsi transformasi teknologi digitalisasi hingga meningkatnya adopsi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI)

    Hendra juga mengatakan pentingnya dukungan pemerintah melalui keberpihakan regulasi untuk menarik masuk investasi data center raksasa dunia ke Indonesia. Dimana Indonesia bisa mencontoh Sultan Johor Malaysia yakni Sultan Ibrahim ibni Almarhum Sultan Iskandar yang memberikan banyak insentif yang dibutuhkan industri termasuk pasokan listrik bersih di kawasan.

    Seperti apa upaya yang dibutuhkan RI untuk menarik investasi data center? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Ketua Asosiasi Data Center Indonesia (IDPRO), Hendra Suryakusuma dalam Profit,CNBC Indonesia, Jumat (14/02/2025).

  • Thailand Bikin Inisiatif ‘6 Negara, 1 Tujuan’, Gandeng Malaysia hingga Vietnam

    Thailand Bikin Inisiatif ‘6 Negara, 1 Tujuan’, Gandeng Malaysia hingga Vietnam

    Bangkok

    Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra mengusulkan program ‘Enam Negara, Satu Tujuan’ untuk memperkuat status ASEAN sebagai pusat perjalanan. Dia ingin menyederhanakan akses bagi pengunjung internasional dan merangsang pariwisata di enam negara yang tergabung dalam inisiatif ini.

    Dilansir The Star, Minggu (16/2/2025), Paetongtarn dalam wawancara dengan kantor berita Bernama mengatakan inisiatif yang diusulkannya berfokus pada peningkatan kemudahan lintas batas, menyederhanakan upaya promosi dan memperluas konektivitas perjalanan di enam negara peserta inisiatif, yaitu Brunei, Kamboja, Laos, Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Dia juga berencana mengundang Singapura untuk bergabung.

    “Saya yakin ada peluang signifikan untuk meningkatkan kolaborasi di bidang pariwisata, yang merupakan pendorong utama konektivitas ekonomi dan budaya bagi kedua negara dan kawasan kita. Dalam semangat ini, kami telah mengusulkan kerja sama di bawah skema ‘Enam Negara, Satu Tujuan’ untuk memposisikan kawasan kita sebagai tujuan wisata tunggal yang mudah diakses,” ujarnya.

    Dia meyakini skema itu dapat menarik lebih banyak wisatawan dari luar enam negara tersebut. Dia berharap inisiatif itu dapat terwujud.

    “Saya yakin skema ini akan menarik lebih banyak pengunjung dari luar kawasan, meningkatkan perjalanan di dalam kawasan, dan mendorong banyaknya persinggahan di enam negara percontohan,” kata Paetongtarn.

    Sebagai pintu gerbang utama ke kawasan tersebut, Paetongtarn mengatakan Thailand dan Malaysia memiliki posisi yang unik untuk memimpin dalam pelaksanaan inisiatif tersebut. Dia mengatakan inisiatif itu akan diwujudkan dengan perbaikan jalan lintas batas, menyambut jalur kereta api hingga bebas visa untuk perjalanan multinegara.

    “Melalui infrastruktur perjalanan yang dikembangkan dengan baik, termasuk jalan raya lintas batas, konektivitas kereta api dan udara, serta fasilitasi bebas visa, kami memiliki fondasi yang kuat untuk mendorong perjalanan multinegara yang lancar. Skema ini terutama berfokus pada kemudahan penyeberangan perbatasan, kampanye promosi yang terkoordinasi, dan peningkatan konektivitas perjalanan,” ujarnya.

    Dia mengatakan perwakilan Thailand sedang melakukan pembahasan dengan mitranya di Malaysia. Hal yang sama juga sedang dilakukan Thailand dengan Kamboja dan Vietnam.

    “Saat ini, perwakilan dari lembaga terkait Thailand sedang bekerja sama dengan mitra di Malaysia, Kamboja, dan Vietnam untuk memajukan diskusi di bidang ini,” kata putri bungsu mantan PM Thailand, Thaksin Shinawatra, tersebut.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Viral Bus Listrik Terjebak di Perlintasan Kereta, Ini Penjelasan TransJakarta

    Viral Bus Listrik Terjebak di Perlintasan Kereta, Ini Penjelasan TransJakarta

    Jakarta

    Viral di media sosial video detik-detik bus listrik TransJakarta terjebak di perlintasan kereta api. Penumpang di bus listrik TransJakarta itu panik sampai melompat turun dari bus TransJakarta.

    Dalam video yang berdar di media sosial, tampak bus TransJakarta dengan tulisan ‘Bus Listrik’ terjebak di tengah perlintasan kereta api. Ketika itu, palang pintu perlintasan kereta api sudah menutup dan sirine perlintasan juga sudah berbunyi.

    Penumpang tampak panik saat bus listrik TransJakarta itu terjebak di tengah perlintasan kereta api. Mereka turun dari bus dengan melompat dari pintu-pintu bus listrik tersebut. Tak lama berselang, bus listrik itu berhasil maju sebelum kereta melintas.

    Peristiwa itu terjadi di perlintasan kereta api Green Garden, Jakarta Barat, kemarin siang. TransJakarta menyampaikan permohonan maaf atas kejadian itu.

    Kepala Departemen CSR dan Humas TransJakarta, Ayu Wardhani, menjelaskan peristiwa yang viral di media sosial tersebut. Menurutnya, peristiwa itu terjadi karena bus listrik TransJakarta tersebut terjebak macet.

    “Kejadian hari Sabtu, pukul 13.00 di dekat rel KA Garden arah Pasar Baru. Bus operator Bianglala Metropolitan (BMP 240364). Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” katanya seperti dikutip detikNews.

    “Pelanggan panik saat bus terjebak macet di perlintasan kereta dan meminta untuk turun. Kami telah melakukan investigasi internal, laju bus terhambat setelah melewati sebagian rel kereta, karena sedang lampu merah dan ada kendaraan lain di depannya,” ucapnya.

    Adapun bus listrik yang terjebak di perlintasan kereta itu tampaknya adalah bus listrik Golden Dragon yang disediakan oleh PT Sinar Armada Globalindo (SAG) bekerja sama dengan operator bus PT Bianglala Metropolitan.

    Sebagai informasi, Transjakarta mengoperasikan sebanyak 90 unit bus listrik Golden Dragon tipe high deck dari SAG tersebut. Sebanyak 90 unit bus listrik tersebut merupakan bagian dari 200 unit armada bus listrik baru Transjakarta yang diresmikan belum lama ini.

    Golden Dragon merupakan salah satu produsen bus listrik terbesar di dunia dan sudah melakukan ekspor ke 170 negara. Selain Indonesia, Golden Dragon memiliki pengalaman perakitan knocked-down yang ekstensif di lebih dari 10 negara, termasuk Malaysia, Thailand, Mesir, dan Nigeria.

    (rgr/mhg)

  • Line VOOM Resmi Pamit dari Indonesia, Tampilannya Balik ke Zaman Dulu

    Line VOOM Resmi Pamit dari Indonesia, Tampilannya Balik ke Zaman Dulu

    JAKARTA — Line VOOM, fitur untuk mengunggah postingan di platform Line, resmi dihapus dari sebagian besar negara, termasuk di Indonesia. Mulai Jumat, 14 Februari, tampilan Line kembali ke versi jadul. 

    Saat pertama kali diluncurkan, fitur Line masih sangat terbatas. Platform yang sempat populer pada masanya ini hanya bisa bertukar pesan dan melakukan panggilan telepon. Sebelum WhatsApp populer, Line menjadi aplikasi alternatif karena menyediakan banyak stiker.

    Seiring berjalannya waktu, aplikasi ini mulai menghadirkan fitur seperti Line Today, Timeline, Open Chat, dan masih banyak lagi untuk menarik lebih banyak pengguna baru. Namun, seluruh fitur itu sudah tidak tersedia di Indonesia maupun negara lainnya.

    Timeline berubah nama menjadi Line VOOM beberapa tahun lalu dengan berbagai fitur tambahan, salah satunya kemampuan mengunggah Story. Dengan dihapusnya Line VOOM, fitur unggah Story tentunya ikut menghilang dari platform tersebut.

    Pengguna Line juga tidak bisa melihat postingan lama di profil mereka atau pengguna lain. Mereka hanya bisa bertukar pesan dan melakukan panggilan seperti zaman dahulu dengan tampilan antarmuka (UI) yang sangat sederhana.

     

    Selain Line VOOM, fitur dan layanan lainnya masih terintegrasi di platform tersebut. Pengguna masih bisa mengakses aplikasi bank yang dimiliki perusahaan tersebut atau mengakses aplikasi game dan kamera yang juga sempat populer beberapa tahun lalu.

    Line memang sempat menjadi aplikasi pilihan beberapa tahun lalu, tetapi aplikasi ini mulai ditinggalkan karena WhatsApp jauh lebih sederhana dengan peningkatan fitur dan kinerja yang semakin masif. Berbeda dengan Line yang jarang memperbarui fiturnya.

    Meski tidak sepopuler dulu, banyak pengguna Line yang kecewa dengan dihapusnya Line VOOM. Jika pengguna ingin mengakses kembali fitur tersebut, mereka harus menggunakan aplikasi yang berbasis di Jepang, Taiwan, dan Thailand.

  • CEO Martasandy Group, Billy Martasandy Raih Penghargaan di Golden Award 2025

    CEO Martasandy Group, Billy Martasandy Raih Penghargaan di Golden Award 2025

    JABAR EKSPRES – Awal tahun 2025 jadi momentum istimewa bagi perusahaan asal Kota Bandung, Martasandy Group. Sang CEO, Billy Martasandy sabet penghargaan Golden Professional Award di malam penghargaan Golden Award 2025, di The Trans Resort, Bali, Sabtu (15/2/2025).

    Penghargaan ini sekaligus melegitimasi kapasitas Martasandy Group, sebagai perusahaan terpercaya dalam menciptakan calon-calon TNI, Polri, maupun sekolah kedinasan di ranah penguatan aspek psikologi.

    Terlebih, acara ini turut dihadiri oleh 10 negara tetangga se-Asean. Mulai dari Singapura, Malaysia, Kamboja, Philipina, Myanmar, Thailand, Brunei Darussalam, Laos, Vietnam.

    “Awal tahun 2025 terasa sangat spesial, khususnya bagi saya. Penghargaan ini semoga semakin memotivasi saya dalam menciptakan berbagai inovasi dalam penguatan aspek psikologi bagi para calon aparatur negara,” katanya

    Penghargaan Golden Award 2025 untuk kategori Golden Professional Award memang sangat istimewa. Selain Billy mampu berada diposisi atas membawahi kompetitor lain, acara penghargaan ini digagas langsung oleh YPPI dan Achievement Magz selaku lembaga yang sudah terdaftar dan terverifikasi.

    Nantinya, Para pemenang diijinkan menggunakan logo penghargaan untuk menaikkan value ekonominya. Mereka juga akan mendapatkan space branding besar dari banyak media terkemuka di Indonesia.

    “Saya, dan tentunya kami sebagai Martasandy Group mengucapkan banyak terimakasih terkait penghargaan ini. Kami tentu semakin termotivasi untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat, terlebih dalam membentuk kematangan aspek psikologi sesuai keahlian kami,” ujarnya

    Untuk mendapatkan status terbaik Golden Award 2025 tidaklah mudah. Proses panjang harus dijalani oleh setiap nominator menurut kategorinya. Terlebih tajuk “Beyond Greatness – Celebrating Extraordinary Achievement” mengartikan para pemenangan memiliki prestasi yang luar biasa.

    Memang sepakterjang Martasandy Group tak bisa dipungkiri. Baik PT Martasandy Psychology Indonesia maupun PT Martasandy Bimbel Terpadu, keduanya pernah berpartisipasi di event pengabdian kepada masyarakat skala Internasional.

    Selain itu, banyak lulusan kedua perusahaan tersebut yang kini menduduki posisi strategis, baik di ranah instansi Polri maupun TNI. Hal itu mengindikasikan bahwa Martasandy Group merupakan perusahaan besar di dunia psikologi.

    Billy memastikan, penghargaan ini menjadi pecutan bagi pihaknya dalam terus mengembangkan potensi para calon aparatur negara. Selain itu, award ini merupakan bukti bahwa Martasandy Group merupakan perusahaan yang memiliki kredibilitas.

  • Cetak Sejarah, Indonesia ke Final BAMTC 2025 usai Tumbangkan Thailand 3-1

    Cetak Sejarah, Indonesia ke Final BAMTC 2025 usai Tumbangkan Thailand 3-1

    JAKARTA – Tim bulu tangkis Indonesia berhasil melangkah ke final Badminton Asia Mixed Team Championships (BAMTC) 2025 setelah menumbangkan Thailand 3-1 pada semifinal di Conson Gymnasium, China, Sabtu, 15 Februari 2025.

    Menariknya, empat laga yang dimainkan semua berakhir dengan dua gim.

    Tim Merah-Putih gagal mengamankan poin pertama setelah ganda campuran Dejan Ferdiansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dua gim langsung melawan Supak Jomkoh/Sapsiree Taerattanachai, 13-21 dan 20-22.

    Indonesia kemudian bangkit di tiga gim setelahnya. Alwi Farhan yang turun di partai kedua mengawali comeback Merah-Putih.

    Dia berhasil menghajar Panitchaphon Teeraratsakul dua gim langsung, 21-13 dan 21-18.

    Tunggal Putri Kusuma Wardani melanjutkan perjalanan apik Alwi Farhan. Dia menuntaskan partai ketiga dengan permainan mudah dua gim melawan Busanan Ongbamrungphan, 21-10, dan 21-8.

    Tiket Indonesia ke final kemudian ditentukan oleh ganda putra Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin.

    Lagi-lagi, Indonesia bisa memenangi laga dua gim langsung. Fikri/Daniel mengamankan tempat Indonesia di final usai menekuk Peeratchai SukphunPakkapon Teeraratsakul dengan skor 21-13 dan 21-16.

    Skor 3-1 itu membuat partai terakhir atau kelima ganda putri antara Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard tak perlu dimainkan.

    Berikutnya Indonesia akan menghadapi pemenang antara China vs Jepang yang baru akan dimainkan siang ini.

    Langkah Indonesia ke final BAMTC merupakan sejarah tersendiri. Sejak pertama kali dihelat pada 2017, Merah-Putih belum pernah menginjakkan kaki di partai puncak.

    Pada tiga edisi sebelumnya, perjalanan paling bagus Indonesia ialah mencapai semifinal yang terjadi pada 2019.

  • Rasio Kepemilikan Mobil di Indonesia Jauh di Bawah Negara Tetangga

    Rasio Kepemilikan Mobil di Indonesia Jauh di Bawah Negara Tetangga

    Jakarta

    Industri otomotif Indonesia dinilai masih menjanjikan. Rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih jauh di bawah negara-negara tetangga.

    Penjualan mobil di Indonesia pada 2024 menurun jika dibandingkan dengan penjualan mobil pada 2023. Berdasarkan data penjualan mobil yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan mobil pada 2024 mencapai 865.753 unit mobil. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan total penjualan mobil pada 2023 yakni 1.005.802 unit mobil.

    Penjualan mobil yang hanya sekitar 1 juta unit per tahun bahkan di bawahnya ini membuat rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih rendah. Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih sangat-sangat rendah.

    “Saya harus sampaikan sangat-sangat rendah. Artinya room to grow-nya, potensinya, sangat-sangat-sangat besar. Belum lagi kalau kita bicara mengenai jumlah penduduk Indonesia dan proyeksi kekuatan ekonomi Indonesia ke depan yang pada gilirannya akan menciptakan kekuatan pasar yang luar biasa,” ucap Agus dalam pidatonya di Opening Ceremony IIMS 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

    Dalam datanya, lanjut Agus, rasio kepemilikan kendaraan bermotor di Malaysia mencapai 490 unit per 1.000 orang. Kemudian di Thailand dengan penduduk 100-an juta mencapai 275 unit per 1.000 orang.

    “Di Singapura (rasio kepemilikan kendaraan) 211 unit per 1.000 orang, Korea Selatan 530 unit per 1.000 orang, Jepang 670 unit per 1.000 orang, Australia 776 unit per 1.000 orang. Indonesia, rasio kepemilikan kendaraan bermotor mobil 99 unit per 1.000 orang. Bapak ibu para investor, masih banyak ruang untuk tumbuh di Indonesia,” ucapnya.

    Pemerintah menyambut baik kehadiran merek-merek baru. Namun, Agus berharap, merek baru yang bermain di industri otomotif Indonesia jangan hanya impor kendaraan, melainkan juga memproduksi mobil di dalam negeri.

    (rgr/dry)

  • Susunan Pemain Indonesia Lawan Thailand di Semifinal BAMTC 2025

    Susunan Pemain Indonesia Lawan Thailand di Semifinal BAMTC 2025

    JAKARTA – Tim bulu tangkis Indonesia tidak merombak susunan pemain ketika melawan Thailand di semifinal Badminton Asia Mixed Team Championship (BAMTC) 2025.

    Bentrok antara Indonesia dan Thailand akan berlangsung di Conson Gymnasium, Qingdao, China, pada Sabtu, 15 Februari 2025. Laga dimulai pada pukul 09.30 waktu China atau pukul 08.30 WIB.

    Pemain-pemain yang masuk di dalam daftar untuk pertandingan itu sama persis dengan susunan yang diturunkan melawan China Taipei di perempat final pada Jumat, 14 Februari 2025.

    Sektor ganda campuran bakal menurunkan pasangan Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Mereka akan bersua dengan pasangan Supak Jomkoh/Sapsiree Taerattanachai.

    Kemudian, di sektor tunggal putra ada nama juara dunia junior 2023 Alwi Farhan, yang akan turun berhadapan dengan Panitchapon Teeraratsakul. Ini merupakan laga ketiga Alwi di turnamen ini.

    Kepercayaan di sektor tunggal putri kembali diberikan lagi kepada Putri Kusuma Wardani. Pebulu tangkis berusia 22 tahun tersebut akan berjumpa dengan Busanan Ongbamrungphan.

    Ketiga wakil di atas sebelumnya menyumbang kemenangan untuk Indonesia saat bersua dengan China Taipei. Kemenangan mereka membuat partai ganda putri dan putra tidak dimainkan.

    Pasangan Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin yang tidak jadi bermain melawan China Taipei akan turun di partai keempat. Mereka akan ditantang oleh Peeratchai Sukphun/Pakkapon Teeraratsakul.

    Terakhir adalah pasangan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti di sektor ganda putri. Pasangan juara Thailand Master 2025 itu bakal bersua Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard.

    Lanny/Fadia punya catatan bagus melawan pasangan itu. Dalam satu-satunya bentrok kompetitif sebelumnya di semifinal Thailand Masters 2025, Lanny/Fadia menang dua gim langsung.

    Jadwal Semifinal BAMTC 2025

    08.30 WIB: Indonesia vs Thailand

    16.00 WIB: China vs Jepang

    Line-up Indonesia vs Thailand

    XD: Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Supak Jomkoh/Sapsiree Taerattanachai

    MS: Alwi Farhan vs Panitchapon Teeraratsakul

    WS: Putri Kusuma Wardani vs Busanan Ongbamrungphan

    MD: Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin vs Peeratchai Sukphun/Pakkapon Teeraratsakul

    WD: Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard