Negara: Thailand

  • INAPLAS dorong BMAD produk turunan petrokimia guna jaga utilitas

    INAPLAS dorong BMAD produk turunan petrokimia guna jaga utilitas

    Jakarta (ANTARA) – Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLAS) menyatakan perlu adanya Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) produk turunan petrokimia seperti polypropylene (PP) homopolymer guna menjaga utilisasi.

    “Utilisasi produksi saat ini turun di bawah 70 persen, dan hal ini tentu berdampak pada pengurangan kapasitas produksi. Langkah pertama yang kami lakukan adalah menormalkan kondisi operasional agar tetap aman. Namun apabila situasi ini terus berlanjut, perusahaan terpaksa akan merumahkan sebagian pekerja,” kata Sekretaris Jenderal INAPLAS Fajar Budiono dalam pernyataan di Jakarta, Senin.

    Kebutuhan percepatan keputusan BMAD kata dia semakin mendesak, karena utilisasi kapasitas produksi nasional dilaporkan telah turun di bawah 70 persen. Kondisi tersebut dapat berujung pada penutupan pabrik dan pemutusan hubungan kerja (PHK) jika tidak ada intervensi kebijakan.

    “Untuk waktu pastinya, kami belum dapat memastikan apakah akan memakan waktu satu, dua, atau tiga bulan, karena semuanya bergantung pada keputusan tim tarif. Dalam kasus anti-dumping, besaran tarif yang dikenakan untuk masing-masing perusahaan akan ditentukan oleh tim tarif. Jadi, sampai saat ini belum ada timeline yang jelas,” kata Fajar.

    INAPLAS berharap pemerintah mampu memberikan keputusan tepat waktu agar tidak menimbulkan kerugian lebih jauh.

    “Kami berharap pemerintah dapat mengambil keputusan secara tepat waktu, sehingga aspek perlindungan, pengamanan, dan keseimbangan dapat benar-benar tepat sasaran,” kata Fajar.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa impor sektor plastik dan barang jadi plastik Indonesia mencapai 10,59 miliar dolar AS pada tahun 2024.

    Menurut Fajar, kondisi ini memperkuat urgensi pemerintah untuk segera menerbitkan regulasi BMAD agar industri nasional tidak terus ditekan oleh produk impor.

    Adapun pemerintah tengah melakukan penyelidikan terhadap dugaan praktik dumping impor PP dari delapan negara.

    Penyelidikan dilakukan karena adanya indikasi bahwa produk impor dijual di bawah harga wajar pasar dan telah menimbulkan kerugian material bagi industri nasional yang semakin tertekan oleh lonjakan volume impor.

    Delapan negara yang menjadi objek penyelidikan tersebut adalah China, Malaysia, Filipina, Arab Saudi, Korea Selatan, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

    Pemerintah turut memberikan kesempatan hingga 7 November 2025 kepada negara-negara tersebut untuk mengajukan pembebasan dari kemungkinan pengenaan BMAD. Kata Fajar, penyelidikan tersebut kini sudah memasuki tahap akhir.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Setelah Toyota Veloz Hybrid Meluncur di Indonesia, Kini Vios Hybrid yang Siap Menyapa Malaysia

    Setelah Toyota Veloz Hybrid Meluncur di Indonesia, Kini Vios Hybrid yang Siap Menyapa Malaysia

    Jakarta

    Toyota semakin agresif menunjukkan keseriusannya menghadirkan pilihan mobil hybrid kepada global, khususnya Asia Tenggara.

    Buktinya, setelah Indonesia mendapatkan New Veloz Hybrid yang diluncurkan di ajang Gaikindo Jakarta Auto Week 2025, kini giliran Malaysia yang bersiap menyambut model hybrid yang diduga kuat Vios Hybrid.

    Toyota Vios Hybrid sedang dites di Malaysia Foto: dok. Paultan.org

    Kabar ini diberitakan oleh media otomotif asal Malaysia, Paultan. Dilaporkan bahwa terlihat ada dua Toyota Vios Hybrid yang sedang dites di jalanan.

    Identitas mobil yang sedang dites ini, diyakini merupakan varian Premium dan GR Sport. Sebab kedua mobil yang terlihat sedang dites itu tampak mirip dengan kembaran Vios Hybrid atau di Thailand disebut dengan Yaris Ativ Hybrid.

    Perbedaan paling kentara tampak pada desain eksterior. Varian GR Sport memakai bodykit lebih agresif dan pelek 17 inci, sementara varian Premium dibekali pelek 16 inci walaupun unit yang tertangkap kamera tampak menggunakan tambahan aksesori eksterior.

    Jika merujuk pada spesifikasi Thailand, Yaris Ativ Hybrid mengusung mesin 1.5 liter 2NR-VEX. Kombinasi mesin bensin dan motor listrik serta baterainya diklaim punya efisiensi bahan bakar yang sangat baik.

    Fitur keselamatan pada Ativ Hybrid di Thailand pun cukup komplet. Toyota Safety Sense sudah menjadi standar dengan tambahan Lane Keeping Control, adaptive cruise control, blind spot monitor, rear cross traffic alert, enam airbag, sensor parkir, hingga panoramic view monitor.

    Paket ini berpotensi menjadi salah satu nilai kompetitif saat model tersebut resmi dipasarkan di Malaysia, apalagi Honda telah lebih dulu menawarkan City e:HEV.

    Kini tinggal menunggu waktu kapan Vios Hybrid resmi dijual di Malaysia. Perlu diingat, strategi Toyota memilih meluncurkan sedan compact hybrid di Malaysia tentu sangat tepat. Mengingat, mayoritas kendaraan yang terjual di Negeri Jiran berjenis sedan.

    Perbedaan strategi Toyota di dua negara ini mencerminkan penyesuaian terhadap kebutuhan pasar setempat. Indonesia memiliki basis pengguna MPV yang sangat besar sehingga Veloz Hybrid menjadi pilihan paling logis untuk memulai penetrasi hybrid terjangkau.

    Kedua langkah tersebut memperlihatkan bagaimana Toyota memanfaatkan platform hybrid yang sama untuk menjawab karakteristik tiap negara.

    Jika respons pasar positif, bukan tidak mungkin varian hybrid di segmen lain juga akan menyusul di Indonesia. Untuk saat ini, Veloz Hybrid tetap menjadi tumpuan utama Toyota dalam memperluas adopsi elektrifikasi di Tanah Air, sementara Malaysia menanti debut resmi Vios Hybrid yang akan memperkuat persaingan sedan elektrifikasi di sana.

    Perlu diingat pula, peluncuran Toyota New Veloz Hybrid di Indonesia berlangsung cukup strategis. Model ini menjadi world premiere dan hadir sebagai hybrid termurah Toyota di Tanah Air. Produksinya dilakukan secara lokal dengan banderol mulai Rp 299 juta.

    Pendekatan ini menempatkan Veloz Hybrid sebagai opsi ramah lingkungan bagi keluarga tanpa mengorbankan karakter fungsional MPV yang telah populer.

    (mhg/rgr)

  • Perusahaan Importir 250 Ton Beras Ilegal dari Thailand Resmi Disegel

    Perusahaan Importir 250 Ton Beras Ilegal dari Thailand Resmi Disegel

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan tindakan tegas terhadap masuknya 250 ton beras ilegal dari Thailand melalui Sabang, Aceh.

    Bersama aparat penegak hukum, pemerintah secara resmi menyegel gudang PT Multazam Sabang Group, perusahaan yang dilaporkan melakukan impor tanpa izin pemerintah pusat.

    Mentan Amran menjelaskan bahwa laporan ia terima pada Minggu siang sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah dilakukan penelusuran, ia segera berkoordinasi dengan Kapolda, Kabareskrim, dan Pangdam untuk menghentikan aktivitas di lokasi.

    Pemerintah kemudian memerintahkan penyegelan dan memastikan beras tidak keluar.

    “Sekitar jam 2 kami terima laporan bahwasannya ada beras masuk di Sabang, itu 250 ton tanpa izin dari pusat, tanpa persetujuan pusat. Tadi langsung kami telepon Kapolda, kemudian Kabareskrim, kemudian Pak Pangdam. Langsung disegel. Ini berasnya, kami perintahkan tidak boleh keluar,” kata Mentan Amran dalam konferensi pers di Jakarta pada Minggu (23/11/2025).

    Mentan Amran menegaskan bahwa penyegelan disertai instruksi untuk menelusuri pihak yang terlibat dalam pemasukan beras ilegal tersebut. “Bahwa itu kita segel dan kami minta ditelusuri siapa pelaku-pelakunya,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan bahwa ini merupakan indikasi adanya perencanaan impor yang dilakukan tanpa dasar persetujuan pemerintah. “

    “Rapatnya tanggal 14 di Jakarta, tetapi izinnya dari Thailand sudah keluar. Berarti ini sudah direncanakan, memang sudah direncanakan,” kata Mentan Amran.

    Menteri Amran menekankan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah tidak membuka keran impor karena stok nasional mencukupi, pernah menyentuh angka 4,2 juta ton dan saat ini sekitar 3,8 juta ton.

  • Temuan 250 Ton Beras Impor Ilegal, Mentan Amran: Ini Nasionalismenya di Mana?

    Temuan 250 Ton Beras Impor Ilegal, Mentan Amran: Ini Nasionalismenya di Mana?

    Sebelumnya, Amran mengungkap beras ilegal itu ditemukan pada dini hari setelah ia menerima laporan saat sedang menjalani perawatan akibat kelelahan. Ia kemudian menghubungi Kapolda Aceh, Kabareskrim, dan Pangdam hingga akhirnya beras tersebut disegel.

    “Kami terima laporan tadi sekitar jam 02.00 bahwasanya ada beras masuk di Sabang. Itu 250 ton tanpa izin dari pusat. Langsung kami telepon Kapolda, kemudian Kabareskrim, kemudian Pak Pangdam, langsung disegel ini berasnya,” kata Amran.

    Berdasarkan temuan awal, impor dilakukan tanpa persetujuan kementerian teknis. Ia juga menyebut adanya rapat di Jakarta pada 14 November yang membahas impor, namun risalah menunjukkan pejabat terkait justru menolak.

    “Kami tanya Dirjen, kami tanya Deputi Bappenas, apakah Anda menyetujui? Ternyata dalam risalahnya menolak, tapi tetap dilakukan,” ungkapnya.

    Amran menambahkan izin asal barang dari Thailand diketahui sudah terbit sebelum rapat berlangsung.

    “Berarti ini sudah direncanakan, memang sudah direncanakan,” ucapnya.

    Ia juga menerima laporan dugaan beras ilegal masuk melalui Batam, namun temuan tersebut masih diverifikasi.

    “Di Batam ada yang masuk, tetapi itu belum bisa dipastikan. Tapi yang pasti adalah dari Sabang, Aceh,” katanya.

  • AS Jadi Negara Konsumen Daging Ayam Terbesar Dunia, Ini Datanya

    AS Jadi Negara Konsumen Daging Ayam Terbesar Dunia, Ini Datanya

    Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat (AS) menempati posisi teratas dalam konsumsi daging ayam global pada 2024, yakni mencapai 18,39 juta ton.

    Mengacu data Departemen Pertanian AS (United States Department of Agriculture/USDA) yang dikutip dari Data Indonesia pada Minggu (23/11/2025) menunjukkan total konsumsi daging ayam di dunia mencapai 101,31 juta ton sepanjang tahun lalu.

    Pada 2024, andil AS dalam total konsumsi global mencapai 18,39 juta ton setara dengan 18,15% dari konsumsi daging ayam dunia. Posisi ini menegaskan dominasi Negeri Paman Sam sebagai pasar utama daging ayam, baik untuk konsumsi domestik maupun sebagai indikator permintaan global yang tinggi.

    Selanjutnya, China berada di peringkat kedua dengan total konsumsi mencapai 15,06 juta ton, sedangkan Uni Eropa menempati posisi ketiga dengan konsumsi sebesar 10,45 juta ton.

    Mengekor, Brasil dan Meksiko juga masuk daftar lima besar, masing-masing mencatat konsumsi daging ayam sebesar 10,11 juta ton dan 5,01 juta ton pada tahun lalu.

    Berikutnya, Jepang turut masuk jajaran negara dengan konsumsi daging ayam terbesar dengan total 2,94 juta ton, diikuti Inggris sebanyak 2,65 juta ton, Thailand 2,34 juta ton, Argentina 2,32 juta ton, dan Turki 2,16 juta ton. Sementara itu, negara-negara lain secara kolektif mencatat konsumsi 24,97 juta ton.

    Secara global, tren ini mencerminkan pertumbuhan permintaan daging ayam yang stabil, terutama di negara-negara maju dan emerging markets.

    Selain AS dan China, sejumlah negara berkembang seperti Brazil, Thailand, dan Argentina menunjukkan peningkatan konsumsi signifikan. Di sisi lain, negara-negara Eropa juga tetap menjadi konsumen besar daging ayam.

    Berikut daftar 11 negara dengan konsumsi daging ayam terbesar di dunia pada 2024:

    1. Amerika Serikat: 18,39 juta ton

    2. China: 15,06 juta ton

    3. Uni Eropa: 10,45 juta ton

    4. Brasil: 10,11 juta ton

    5. Meksiko: 5,01 juta ton

    6. Rusia: 4,93 juta ton

    7. Jepang: 2,94 juta ton

    8. Inggris Raya: 2,65 juta ton

    9. Thailand: 2,34 juta ton

    10. Argentina: 2,32 juta ton

    11. Turki: 2,16 juta ton

    12. Negara lainnya: 24,97 juta ton

  • Mentan Ungkap Dugaan Kejanggalan Masuknya 250 Ton Beras Ilegal di Sabang Aceh

    Mentan Ungkap Dugaan Kejanggalan Masuknya 250 Ton Beras Ilegal di Sabang Aceh

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkap adanya dugaan kejanggalan dalam masuknya 250 ton beras impor ilegal melalui Pelabuhan Sabang, Aceh.

    Ia menyebut sejumlah prosedur impor tidak sesuai aturan dan terdapat indikasi proses telah berjalan sebelum adanya persetujuan resmi.

    Amran mengatakan terdapat rapat koordinasi terkait impor yang digelar di Jakarta pada 14 November 2025. Namun berdasarkan risalah rapat, pejabat dari kementerian terkait hingga Bappenas disebut menolak rencana impor tersebut. Meski demikian, impor tetap dilakukan.

    “Ada yang menarik, rapatnya di Jakarta, minta Rakor (rapat koordinasi), belum ada persetujuan. Kami tanya Dirjen, kami tanya Deputi Bappenas, apakah Anda menyetujui? Ternyata dalam risalahnya menolak, tapi tetap dilakukan,” kata Amran dalam konferensi pers, Minggu (23/11/2025).

    Ia juga menyoroti dokumen izin impor dari Thailand yang disebut telah terbit sebelum rapat digelar.

    “Rapatnya tanggal 14 di Jakarta, tetapi izinnya dari Thailand ini sudah keluar. Berarti ini sudah direncanakan, memang sudah direncanakan,” ujarnya.

    Amran turut menanggapi argumen bahwa beras dari Thailand dan Vietnam dinilai lebih murah. Menurutnya, hal itu terjadi karena Indonesia menghentikan impor dalam beberapa waktu terakhir sehingga memengaruhi dinamika harga di pasar internasional.

    “Ada yang mengatakan, ‘Iya Pak, karena harga beras Thailand, Vietnam itu murah.’ Iya, memang murah karena Indonesia tidak mengimpor beras,” ucapnya.

     

    Menteri Perdagangan, Budi Santoso merespons adanya praktik pengoplosan beras premium. Sementara anggota Komisi VI DPR RI mencurigai adanya permainan kartel dalam kasus pengoplosan beras premium.

  • Mentan Bongkar Temuan 250 Ton Beras Impor Ilegal, RI Kecolongan?

    Mentan Bongkar Temuan 250 Ton Beras Impor Ilegal, RI Kecolongan?

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap modus dan kronologi di balik masuknya 250 ton beras impor ilegal asal Thailand ke wilayah Sabang, Aceh.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, masuknya beras impor ilegal ini diduga karena status wilayah tersebut sebagai zona perdagangan bebas (free trade zone), yang membuat pengawasan distribusi lebih longgar.

    “Itu daerah seolah bebas perdagangan, free trade zone. Jadi ini, tetapi itu harus dibaca dengan utuh. Harus sesuai dengan kebijakan pusat. Nah ini yang mungkin tidak diperhatikan, itu alasannya,” kata Amran dalam konferensi pers di kediamannya, Jakarta, Minggu (23/11/2025).

    Amran menegaskan saat ini aparat penegak hukum (APH) tengah mendalami siapa pelaku yang melakukan importasi beras ilegal.

    Namun, dia juga menekankan setiap importasi beras harus mendapatkan rekomendasi dari Kementan. Di sisi lain, PT Multazam Sabang Group (MSG) yang merupakan importir itu tetap melakukan importasi meski risalah telah menolak.

    Dalam penanganan kasus ini, Kementan juga berkoordinasi langsung dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Amran mengatakan impor beras ilegal tersebut masuk tanpa mengantongi persetujuan impor dari pusat.

    “Beliau [Menteri Perdagangan Budi Santoso] katakan bahwa nggak ada, nggak ada izin. Jadi Kabareskrim, Kapoldanya kami langsung telepon. Satu-satu, kami ingin tahu,” tuturnya.

    Adapun, Kementan menelepon Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) hingga Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) untuk menyegel gudang pabrik PT MSG. Dia juga meminta agar beras impor ilegal itu tidak diperbolehkan keluar ke pasar Sabang, Aceh.

    Padahal, kata Amran, stok beras di Sabang juga dalam volume besar, yakni hampir 402 ton atau setara dengan kebutuhan selama 3 bulan.

    Amran juga menegaskan Indonesia memiliki stok beras tertinggi sehingga keran impor tidak diperlukan. Terlebih, importasi beras tersebut juga tidak sejalan dengan perintah Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia tidak mengimpor beras.

  • Jreng! Mentan Bongkar 250 Ton Beras Ilegal Thailand Masuk ke RI

    Jreng! Mentan Bongkar 250 Ton Beras Ilegal Thailand Masuk ke RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap sebanyak 250 ton beras impor ilegal asal Thailand masuk ke Indonesia, tepatnya di wilayah Sabang, Aceh.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan impor beras ilegal tersebut masuk tanpa mengantongi persetujuan impor dari pusat. Bahkan, Amran juga mengungkap importir tersebut tetap melakukan importasi meski risalah telah menolak. Adapun, importir tersebut adalah PT Multazam Sabang Group (MSG).

    “Kami terima laporan tadi sekitar jam 14.00 bahwasanya ada beras masuk di Sabang, itu 250 ton, tanpa izin dari pusat, tanpa persetujuan pusat,” kata Amran dalam konferensi pers di kediamannya, Jakarta, Minggu (23/11/2025).

    Atas laporan itu, Amran menyatakan Kementan langsung menelepon Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) hingga Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) untuk menyegel gudang pabrik PT MSG.

    “Hari ini kami sampaikan bahwa itu kami segel, dan kami minta ditelusuri siapa pelaku-pelakunya,” imbuhnya.

    Dia juga meminta agar beras impor ilegal itu tidak diperbolehkan keluar ke pasar Sabang, Aceh.

    “Nanti keputusan di pengadilan [terkait apakah beras impor ilegal dikembalikan atau dimusnahkan], itu kan panjang, tetapi yang jelas tidak boleh keluar,” jelasnya.

    Di sisi lain, Amran menambahkan, stok beras di Sabang juga dalam volume besar, yakni hampir 402 ton atau setara dengan kebutuhan selama 3 bulan.

    Lebih lanjut, Amran juga menegaskan Indonesia memiliki stok beras tertinggi sehingga keran impor tidak diperlukan.

    Apalagi, dia juga menyebut importasi beras tersebut tidak sejalan dengan perintah Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia tidak mengimpor beras.

    “Kalau sudah Panglima Tertinggi, seluruh Bapak Presiden sudah menyampaikan bahwa tidak boleh impor, karena stok kita banyak, seluruh warga negara Indonesia, apalagi aparat atau pegawai seluruh Indonesia harus patuh pada perintah Panglima Tertinggi, perintah Bapak Presiden,” pungkasnya.

  • Belajar dari Brasil, Bioetanol Bisa Tarik Investasi Jumbo

    Belajar dari Brasil, Bioetanol Bisa Tarik Investasi Jumbo

    Liputan6.com, Jakarta Pelaku industri menilai penggunaan bioetanol bisa membantu pemangkasan emisi karbon, adopsi teknologi pun telah siap. Brasil memberikan contoh kesuksesan tersebut.

    Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menegaskan mandatori dan kebijakan Brasil yang berpihak pada bioetanol ditiru negara lain.

    Kini Uni Eropa menerapkan mandatori E10, Amerika Serikat E15, sedangkan India E20. Biotenol sekarang lazim digunakan kendaraan bermotor. “Bioetanol sudah secara meluas dipergunakan, bahkan Thailand juga mengembangkan E10 hingga E85,” ungkap Kukuh, Minggu (23/11/2025).

    Dari sisi industri, Kukuh memastikan seluruh mobil telah mampu menyesap bioetanol, terutama untuk E10. Gaikindo telah menggandeng Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) sejak 2008 untuk pengembangan penerapan bioetanol.

    “Jadi kendaraan buatan Jepang itu harusnya sudah bisa terutama yang dibuat di tahun 2000 ke atas, bioetanol ini aman,” tegas Kukuh

    Dia menilai pemerintah bisa mengikuti jejak Brasil yang juga tengah ditempuh negara lain. “Mengenai gambaran global, tidak perlu dikhawatirkan terkait bioetanol. Asalkan kaidah-kaidahnya tetap diikuti,” ujarnya.

    Di sisi lain, perhelatan Konferensi Perubahan Iklim ke-30 PBB (COP30) Brasil menjadi momen yang membuka tabir kesuksesan negara tersebut menghadapi transisi energi. Brasil jadi salah satu negara dengan tingkat dekarbonisasi cukup tinggi.

    Hal itu jadi momentum bagi pemerintah ataupun pelaku bisnis di sektor energi untuk menimba ilmu. Apalagi, dari Indonesia saja, PT Pertamina (Persero) yang juga tengah fokus mengembangkan energi baru terbarukan ikut hadir.

    Setidaknya, Indonesia bisa memetik banyak pelajaran dari Brasil, terutama bagaimana mengedepankan kepentingan nasional dalam masa transisi energi.

    Berkaca dari Brasil, berkat bioetanol negara tersebut memangkas karbon 1,34 miliar ton setara CO2, dan menghemat US$261 miliar devisa saban tahun. Brasil terus ketagihan, akan mengerek mandatori etanol, serta menargetkan produksi 50 miliar liter bioetanol per tahun dari saat ini 36,83 miliar liter.

     

  • Kemang Masuk Daftar Jalan Terkeren Dunia: Peringkat 16 Global dan Ketiga di Asia Tenggara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 November 2025

    Kemang Masuk Daftar Jalan Terkeren Dunia: Peringkat 16 Global dan Ketiga di Asia Tenggara Megapolitan 23 November 2025

    Kemang Masuk Daftar Jalan Terkeren Dunia: Peringkat 16 Global dan Ketiga di Asia Tenggara
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kawasan Kemang, Jakarta Selatan mendapat sorotan internasional setelah TimeOut menempatkannya sebagai salah satu kawasan jalan terkeren di dunia.
    Dalam pembaruan
    daftar jalan terkeren di dunia
    tahun 2025, Jalan
    Kemang
    Raya berada di posisi 16 secara global dan menjadi peringkat ketiga di Asia Tenggara.
    Situs TimeOut merilis
    update
    daftar 31 kawasan jalan terkeren dari berbagai penjuru dunia pada Rabu (19/11/2025), salah satunya Kemang,
    Jakarta Selatan
    .
    Dikutip dari laman resminya, TimeOut telah membuat misi untuk menjangkau berbagai titik atau kawasan paling keren dari kota-kota besar di dunia tahun ini.
    Untuk membuat peringkat tahunan jalan-jalan terkeren di dunia, TimeOut meminta jaringan global editor dan pakar lokal untuk menominasikan jalan yang melambangkan sisi terbaik kota mereka.
    Tim perjalanan global TimeOut kemudian mempersempit daftar dan memeringkat setiap jalan berdasarkan kriteria termasuk makanan, minuman, budaya, kesenangan, dan semangat komunitas.
    Merujuk laman TimeOut, jalan kawasan Kemang, Jakarta menduduki posisi 16 sebagai kawasan terkeren di dunia. Kawasan ini juga menempati posisi 6 di Asia dan posisi 3 di Asia Tenggara.
    Peringkat tersebut mengungguli sejumlah kawasan ikonik di Asia lainnya, seperti Nakpil Street (Manila, Filipina), Alserkal Avenue (Dubai, UEA), Charoen Nakhon Road (Bangkok, Thailand), hingga Jalan Pudu (Kuala Lumpur, Malaysia).
    Berikut ini, rincian 31 jalan terkeren di dunia versi TimeOut:
    Menurut TimeOut, kawasan Kemang memang memiliki kepadatan lalu lintas. Namun, jika dilihat lebih jauh, pelancong akan menemukan suasana lingkungan yang sangat mirip desa di Jalan Kemang Raya.
    Kawasan ini telah lama populer di kalangan kreatif, ekspatriat, dan profesional muda yang berbondong-bondong menikmati berbagai butik indie, galeri seni, dan toko desain.
    Pada siang hari, Kemang dikenal sebagai tempat ideal untuk mampir ke kafe dan berbelanja, sementara di malam hari kian hidup dengan jajanan kaki lima seperti mi, nasi goreng asap, hingga sate bakar.
    TimeOut juga menyoroti ragam kuliner di kawasan tersebut, termasuk:
    Mengarah ke ujung selatan Jalan Kemang Raya, TimeOut menyoroti Dia.lo.gue, ruang seni publik dan kolektif yang rutin menghadirkan pameran serta acara kreatif.
    Pengakuan internasional ini menegaskan posisi Kemang sebagai salah satu jantung budaya urban Jakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.