Negara: Thailand

  • Tarif Impor Trump Bikin Kaos Vietnam dan Bangladesh Serbu Pasar Indonesia – Page 3

    Tarif Impor Trump Bikin Kaos Vietnam dan Bangladesh Serbu Pasar Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kebijakan tarif impor baru yang dilakukan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, diyakini bakal membuat sejumlah negara mencari pasar alternatif untuk memasarkan produk hasil industrinya, melalui praktik dumping.

    Situasi ini jadi lampu kuning tersendiri bagi Indonesia, yang pasar dalam negerinya sudah dibanjiri oleh produk-produk asal China. Terlebih dari total 57 negara yang terkena tarif impor Trump, 20 di antaranya berasal dari Asia, semisal Malaysia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Bangladesh, termasuk Indonesia.

    Kepala Pusat Industri, Perdagangan dan Investasi INDEF, Andry Satrio Nugroho, lantas memberikan perhatian khusus kepada pasar domestik di Indonesia saat ini, yang digempur habis-habisan oleh impor dari China. Termasuk untuk produk pakaian dan aksesorinya, yang telah melemahkan sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

    Andry khawatir, Indonesia bakal jadi tempat pembuangan barang-barang ekspor negara lain yang tidak bisa masuk pasar AS.

    “Ketika tarif tambahan ini tidak hanya diberikan kepada Indonesia, tetapi juga kepada negara-negara lain yang dalam hal ini mengekspor produk tekstil, bisa jadi mereka akan melakukan praktik dumping,” ujar dia kepada Liputan6.com, Jumat (4/4/2025).

    Produk Tekstil dan Alas Kaki

    Tak terkecuali untuk produk tekstil dan alas kaki, dimana beberapa negara yang terkena keistimewaan tarif dari Trump akan membuang produknya ke pasar yang lebih besar. Andry menilai Indonesia jadi pasar yang paling potensial, lantaran secara geografis berdekatan dengan banyak negara yang terdampak tarif Trump.

    “Jadi Indonesia akan besar-besaran diserang tidak hanya oleh China, tetapi nanti akan ada negara-negara lain. Termasuk negara seperti Vietnam, Bangladesh, Kamboja. Yang pada akhirnya akan membuang produk-produk tekstilnya ke Indonesia,” ungkapnya.

    Untuk diketahui, Indonesia terkena tambahan tarif bea impor hingga sebesar 32 persen dari Amerika Serikat. Sementara Vietnam, Kamboja dan Bangladesh mendapat angka yang jauh lebih besar daripada Indonesia.

    Bangladesh terkena tarif impor hingga 37 persen. Sedangkan Vietnam mencapai 46 persen, dan Kamboja jadi salah satu negara dengan tarif tertinggi mencapai 49 persen.

     

  • Myanmar Pasca Gempa Dahsyat, Bau Mayat Membusuk di Jalanan-Krisis Air dan Makanan

    Myanmar Pasca Gempa Dahsyat, Bau Mayat Membusuk di Jalanan-Krisis Air dan Makanan

    Jakarta

    Beberapa waktu lalu gempa kuat melanda Myanmar hingga menyebabkan kerusakan parah di seluruh wilayah. Salah satu warga, Ko Zeyer, menceritakan kondisi terkini pasca gempa.

    Ko Zeyer yang berasal dari Sagaing itu mengungkapkan rusaknya jembatan dan banyaknya bangunan runtuh. Meski begitu, ia berhasil menemukan keluarganya dalam keadaan selamat.

    Namun, banyak temannya telah meninggal dan sebagian besar kota itu hancur. Di sekelilingnya, orang-orang masih terperangkap di bawah reruntuhan, belum terhitung di antara 3.145 orang yang dipastikan meninggal seminggu setelah gempa dahsyat tersebut.

    “Bau mayat telah memenuhi kota,” kata Ko Zeyar, yang merupakan salah satu pekerja sosial di lokasi gempa, dikutip dari CNN.

    Sementara penduduk lain menggambarkan serbuan untuk menguburkan mayat di kuburan massal.

    Kurangnya Makanan dan Air

    Para korban gempa mengantre untuk mendapatkan makanan dan air. Mereka pun banyak yang tidur di luar beralaskan tikar.

    Suhu di sana juga mencapai 37 derajat celcius saat gempa susulan terus mengguncang wilayah tersebut.

    “Hampir seluruh kota tinggal dan tidur di jalan, lapangan, atau lapangan bola, termasuk saya sendiri. Karena itu sangat menakutkan,” ungkap Ko Zeyer.

    “Saya tidak tidur di dalam, tetapi di depan pintu sehingga saya dapat dengan mudah berlari,” sambungnya melalui telepon saat gempa susulan lainnya terjadi pada Kamis malam.

    Kota yang Hancur

    Pekerja sukarelawan Kyaw Min juga menceritakan kondisi kota Sagaing pasca gempa. Ia mengatakan banyak rumah, sekolah, kuil, masjid, dan toko yang hancur.

    “Tempat ini tampak seperti tempat kematian, seperti kota yang dibombardir dengan bom nuklir,” katanya.

    Gempa bumi tersebut menyebabkan kerusakan luas di dekat Mandalay, rumah bagi sekitar 1,5 juta orang, dan ibu kota militer Naypyidaw. Gempa tersebut juga terasa di negara tetangga Thailand dan China.

    Selama berhari-hari, Kyaw Min dan relawan penyelamat lainnya telah menggali puing-puing dengan tangan kosong atau peralatan minimal untuk mencari korban selamat.

    Potongan Jasad Berserakan

    “Kami berhasil menyelamatkan sebanyak mungkin orang dengan peralatan terbatas yang kami miliki,” tutur Kyaw Min.

    “Kami menemukan banyak mayat, termasuk anak-anak dan orang tua. Mayat tanpa kepala, tangan, atau kaki, kami telah mengalami pengalaman yang sangat mengerikan,” lanjutnya.

    Menurut Kyaw Min, sekitar 80 persen kota Sagaing rusak akibat gempa dan ada kerusakan di seluruh kota pedesaan di sekitarnya.

    Jalan yang menghubungkan kota-kota dan desa-desa terpencil rusak serta berkelok-kelok, sehingga memperlambat upaya penyelamatan dan bantuan. Termasuk pengiriman alat berat seperti ekskavator dan backhoe.

    “Misi penyelamatan atau bantuan tidak dapat segera tiba di Sagaing. Jembatan yang menghubungkan Sagaing rusak parah,” beber Ko Zeyer.

    “Itu sebabnya, banyak yang kehilangan nyawa. Sudah terlambat untuk menyelamatkan orang-orang saat bantuan tiba,” pungkasnya.

    (sao/naf)

  • Kata Kantor Komunikasi Kepresidenan soal Tarif Impor Donald Trump

    Kata Kantor Komunikasi Kepresidenan soal Tarif Impor Donald Trump

    Kata Kantor Komunikasi Kepresidenan soal Tarif Impor Donald Trump
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi angkat bicara terkait Presiden
    Amerika
    Serikat (AS)
    Donald Trump
    yang mengumumkan kebijakan tarif impor baru.
    Hasan menjelaskan bahwa Pemerintah
    Indonesia
    saat ini sedang menghitung dampak dari kebijakan baru AS tersebut.
    “Pemerintah sedang menghitung dengan cermat dampak dari penerapan tarif resiprokal yang dilakukan oleh pemerintah US (
    United States/
    Amerika Serikat),” ujar Hasan kepada
    Kompas.com
    , Jumat (4/4/2025).
    Hasan menjelaskan, Pemerintah juga mengirimkan tim lobi tingkat tinggi untuk bernegosiasi dengan pemerintah AS.
    Khusus di dalam negeri, Hasan mengatakan, Pemerintah fokus menyederhanakan regulasi bagi produk Indonesia.
    “Di dalam negeri sendiri pemerintah juga sedang menerapkan penyederhanaan regulasi agar produk-produk Indonesia bisa lebih kompetitif,” katanya.
    Sebelumnya, Donald Trump menetapkan tarif timbal balik yang berlaku bagi lebih dari 180 negara dan wilayah berdasarkan kebijakan perdagangan baru yang luas.
    Pemerintahan AS menunjukkan tingkat tarif efektif yang diklaim akan dikenakan pada negara lain terhadap barang-barang Amerika Serikat.
    Dalam sebuah daftar yang juga telah tersebar di media sosial, Trump menunjukkan tarif baru yang akan dikenakan AS pada setiap negara dan wilayah, termasuk Uni Eropa.
    Tarif timbal balik tersebut belum tentu merupakan satu-satunya tarif AS yang akan dikenakan pada negara-negara tersebut.
    Trump mengangkat bagan tersebut saat dia mengungkap kebijakan tarifnya di White House Rose Garden.
    Dilansir dari
    CNBC
    , Kamis (3/4/2025), Indonesia juga tak luput dari penetapan tarif timbal balik yang disebut Trump sebagai pengumuman “Hari Pembebasan” ini.
    Dalam daftar tersebut juga terlihat, AS akan mengenakan tarif timbal balik sebesar 32 persen untuk Indonesia.
    Besaran tarif impor ini relatif besar dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lain.
    Sebagai pembanding, Malaysia dikenakan tarif timbal balik senilai 24 persen, dan Filipina memiliki tarif timbal balik 17 persen.
    Kemudian, Singapura dikenai tarif timbal balik yang lebih landai yakni 10 persen.
    Meskipun demikian, negara seperti Vietnam dan Thailand justru mendapat tekanan tarif lebih berat dengan dikenakan tarif timbal balik balik AS yang lebih tinggi.
    Vietnam misalnya dikenakan tarif timbal balik 46 persen dan Thailand 36 persen.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dampak Tarif Impor 32% AS untuk Indonesia Tak Main-Main, Ekonom Beri Berbagai Solusi untuk Pemerintah

    Dampak Tarif Impor 32% AS untuk Indonesia Tak Main-Main, Ekonom Beri Berbagai Solusi untuk Pemerintah

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menerapkan kebijakan tarif reciprocal terhadap beberapa negara mitra dagang yang dianggap telah menerapkan tarif tinggi terhadap barang impor dari AS.

    Langkah proteksionisme ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi AS.

    Dalam kebijakan ini, AS menerapkan tarif impor tambahan berkisar antara 10% hingga 39%. Indonesia termasuk salah satu negara yang dikenai tarif tinggi, yaitu sebesar 32%. Sebagai perbandingan, China dikenai tarif 34%, Uni Eropa 20%, Vietnam 46%, India 26%, Jepang 24%, Thailand 36%, Malaysia 24%, Filipina 17%, dan Singapura 10%.

    Dampak Tarif Impor terhadap Perekonomian Global

    Menurut Direktur Program INDEF, Eisha Maghfiruha Rachbini, penerapan tarif reciprocal oleh AS memberikan dampak luas, baik terhadap ekonomi global maupun domestik, di antaranya:

    Harga saham di AS turun setidaknya 3%, serta terjadi penurunan harga saham di Jepang dan Korea Selatan, terutama di sektor otomotif. Harga emas melonjak ke rekor tertinggi di atas $3160/ounce, sementara harga minyak dunia turun lebih dari 3%. Fluktuasi nilai tukar global meningkat, dengan Yen Jepang menguat terhadap dolar AS sebagai bentuk safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global.

    Meskipun bertujuan melindungi industri dalam negeri, kebijakan tarif ini juga dapat menjadi bumerang bagi AS sendiri, memicu inflasi tinggi, kenaikan harga barang, dan dampak negatif pada pasar tenaga kerja mereka.

    Dampak Terhadap Indonesia

    Indonesia merupakan salah satu negara yang paling terdampak kebijakan ini. Beberapa poin utama yang menjadi perhatian:

    Secara tahunan, ekspor Indonesia ke AS mencapai 10,3% dari total ekspor nasional, menjadikannya mitra dagang terbesar kedua setelah China. Kenaikan tarif ini akan menurunkan daya saing produk Indonesia di pasar AS. Industri yang Terkena Dampak: Produk unggulan seperti tekstil, alas kaki, elektronik, furnitur, minyak kelapa sawit, karet, dan perikanan akan mengalami hambatan perdagangan. Biaya produksi meningkat karena adanya tarif tambahan, yang berpotensi memperlambat pertumbuhan industri dan menyebabkan pengurangan tenaga kerja. Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Indef, Andry Satrio Nugroho, menyoroti bahwa industri padat karya seperti tekstil dan alas kaki menyumbang 27,5% dari total ekspor Indonesia ke AS. Jika tidak ada tindakan konkret, maka ancaman PHK massal tidak terhindarkan. Dengan tarif yang lebih tinggi, akan terjadi peralihan perdagangan dari pasar yang berbiaya rendah ke pasar yang berbiaya tinggi, menghambat daya saing ekspor Indonesia. Solusi yang Harus Ditempuh Pemerintah

    Untuk mengatasi dampak negatif dari tarif ini, pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah-langkah strategis sebagai berikut:

    1. Percepatan Negosiasi Perdagangan

    Negosiasi perdagangan yang lebih intensif dengan AS menjadi solusi utama.

    “Kekuatan negosiasi diplomatik menjadi sangat krusial dalam memitigasi dampak dari perang dagang dengan AS,” kata Eisha Maghfiruha Rachbini.

    Pemerintah perlu memastikan bahwa produk ekspor unggulan Indonesia mendapatkan keringanan tarif atau pengecualian dalam perjanjian perdagangan bilateral.

    Saat ini, posisi Duta Besar Indonesia untuk AS telah kosong selama hampir dua tahun, sejak Rosan Roeslani ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN pada Juli 2023.

    “Kita butuh sosok yang paham diplomasi ekonomi dan berpengalaman dalam lobi dagang. Ini bukan posisi simbolik, ini garis depan pertahanan perdagangan Indonesia,” ujar Andry Satrio Nugroho.

    Tanpa perwakilan yang kuat di Washington, posisi tawar Indonesia dalam menghadapi kebijakan perdagangan AS akan semakin lemah.

    3. Diversifikasi Pasar Ekspor

    Untuk mengurangi ketergantungan pada pasar AS, pemerintah perlu memperluas pasar ekspor ke negara-negara nontradisional seperti Timur Tengah dan Afrika.

    “Pemerintah perlu menginisiasi perjanjian kerja sama dengan negara nontradisional untuk mendorong ekspor produk terdampak,” ucap Eisha.

    Selain itu, Indonesia perlu mengoptimalkan perjanjian dagang bilateral dan multilateral seperti CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) untuk memastikan akses yang lebih luas ke pasar global.

    4. Insentif bagi Industri Dalam Negeri

    Pemerintah harus memberikan berbagai insentif kepada pelaku industri terdampak, termasuk:

    Subsidi untuk mengurangi beban biaya produksi. Keringanan pajak bagi industri padat karya. Bantuan modal untuk meningkatkan daya saing produk ekspor.

    5. Meningkatkan Daya Saing Produk Indonesia

    Dalam jangka panjang, investasi dalam teknologi, inovasi, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.

    “Setiap hari tanpa perwakilan di Amerika Serikat adalah hari di mana posisi tawar kita melemah. Kita kehilangan momentum, kehilangan peluang, dan kehilangan kendali,” kata Andry Satrio Nugroho.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kebijakan Tarif AS Bakal Picu Resesi Ekonomi RI? Celios Ungkap Kegelisahannya

    Kebijakan Tarif AS Bakal Picu Resesi Ekonomi RI? Celios Ungkap Kegelisahannya

    PIKIRAN RAKYAT – Kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) ke Indonesia sebesar 32 persen menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, hal ini berpotensi memicu resesi ekonomi pada kuartal IV-2025.

    Penilaian demikian datang dari Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira.

    Ia menuturkan dampak kenaikan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump akan berdampak signifikan ke ekonomi Indonesia.

    “Bisa picu resesi ekonomi Indonesia di kuartal IV-2025,” kata Bhima, dikutip dari Antara, Jumat, 4 April 2025.

    Bukan hanya pada kuantitas ekspor Indonesia ke AS, kebijakan Trump pada hakikatnya juga bisa turut memberikan dampak negatif berkelanjutan ke volume ekspor negara lain.

    Bhima menegaskan, dengan tarif resiprokal itu, sektor otomotif dan elektronik Indonesia bakal di ujung tanduk.

    Sebab, konsumen AS menanggung tarif dengan harga pembelian kendaraan yang lebih mahal yang menyebabkan penjualan kendaraan bermotor turun di AS.

    Selanjutnya dikarenakan adanya korelasi ekonomi Indonesia dan AS dengan persentase 1 persen penurunan pertumbuhan ekonomi AS maka ekonomi Indonesia turun 0,08 persen.

    Apalagi, produsen otomotif Indonesia tidak semudah itu beralih (shifting) ke pasar domestik, karena spesifikasi kendaraan dengan yang diekspor berbeda.

    “Imbasnya layoff dan penurunan kapasitas produksi semua industri otomotif di dalam negeri,” ujar dia.

    Bhima melanjutkan, Selain sektor otomotif dan elektronik, industri padat karya seperti pakaian jadi dan tekstil diperkirakan bakal mengalami penurunan.

    Ia menyandarkan prediksi ini pada banyaknya merek alias jenama global asal AS memiliki pangsa pasar besar di Indonesia.

    “Begitu kena tarif yang lebih tinggi, brand itu akan turunkan jumlah order atau pemesanan ke pabrik Indonesia. Sementara di dalam negeri, kita bakal dibanjiri produk Vietnam, Kamboja dan China karena mereka incar pasar alternatif,” tuturnya.

    6 Solusi bagi RI

    Berikut adalah solusi yang disarankan oleh Bhima dan Celios agar Indonesia tidak terlalu terpengaruh oleh tarif resiprokal yang diterapkan AS:

    1. Mengejar peluang relokasi pabrik dengan mendorong pemindahan pabrik ke Indonesia untuk mengurangi dampak tarif.

    2. Menyediakan regulasi yang jelas dan konsisten untuk menarik investasi.

    3. Mempermudah proses perizinan agar investasi dan pembangunan pabrik lebih efisien.

    4. Menyediakan infrastruktur yang memadai untuk mendukung kawasan industri.

    5. Menjamin pasokan listrik yang cukup, terutama dari energi terbarukan, untuk kebutuhan industri.

    6. Menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan siap bekerja di industri yang dipindahkan ke Indonesia.

    Pada Rabu, 2 April 2025, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif minimal 10 persen terhadap banyak negara, termasuk Indonesia, untuk barang-barang yang masuk ke Amerika Serikat.

    Dalam pengumuman yang disampaikan melalui unggahan di Instagram Gedung Putih, Indonesia tercatat berada di posisi kedelapan dalam daftar negara yang dikenakan tarif, dengan tarif sebesar 32 persen.

    Sebanyak 60 negara akan dikenakan tarif timbal balik yang setengah dari tarif yang diterapkan negara-negara tersebut terhadap AS.

    Selain Indonesia, negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Kamboja, Vietnam, dan Thailand juga terkena kebijakan ini, dengan tarif masing-masing sebesar 24 persen, 49 persen, 46 persen, dan 36 persen. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Jelang Pengumuman Tarif Baru Trump, Airlangga Bangun Komunikasi dengan Kongres AS

    Jelang Pengumuman Tarif Baru Trump, Airlangga Bangun Komunikasi dengan Kongres AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa jam sebelum Presiden Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif impor kepada beberapa negara, termasuk Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjalin komunikasi dengan Anggota Kongres Amerika Serikat (AS).

    Airlangga melaksanakan video conference dengan Anggota Kongres AS dari Partai Republik Carol Miller pada Selasa (1/4/2025). Agenda tersebut membahas beberapa potensi kerja sama antara Indonesia dengan Negeri Paman Sam selama masa pemerintahan Trump.

    Pertemuan virtual tersebut menyoroti pentingnya posisi Indonesia dalam tatanan kawasan Indo-Pasifik. Selain itu juga peran strategis Indonesia dalam beberapa forum multilateral seperti Asean, G20, dan APEC. 

    Melalui peran tersebut, Indonesia dapat membuka peluang kerja sama dengan AS pada beberapa sektor. Dua di antaranya adalah investasi dan perdagangan terhadap komoditas-komoditas strategis antarkedua negara.

    Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia sangat mengapresiasi hubungan bilateral yang baik dengan Amerika Serikat, baik dalam kerja sama ekonomi maupun bentuk lainnya. 

    “Untuk mendukung ketahanan pangan domestik, kami berharap bahwa kerja sama perdagangan pada komoditas pangan esensial seperti kacang kedelai dan gandum dapat diteruskan,” katanya melalui keterangan pers Kamis malam (3/4/2025).

    Congresswoman Miller menyampaikan bahwa AS akan berfokus pada tiga aspek yang menjadi prioritas hubungan dengan Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Trump, yaitu kerja sama, stabilitas kawasan, dan keamanan.

    “Good trading partners makes good friends. Kami mengapresiasi peran penting Indonesia dalam kawasan Indo-Pasifik dan ASEAN serta akan terus menjalin hubungan diplomatik secara bilateral yang baik dengan Indonesia,” jelasnya.

    Airlangga menerangkan bahwa selain kerja sama pada perdagangan di sektor pangan, potensi lain yang bisa dijalin yaitu bidang ekonomi bersih seperti carbon capture and storage (CCS) serta mineral kritis dapat diteruskan.

    “Kerja sama strategis dengan Amerika Serikat pada kedua sektor ini dapat secara signfiikan mendorong posisi Indonesia pada sektor ekonomi bersih dan rantai pasok mineral kritis global,” jelas Airlangga.

    Beberapa jam setelah pertemuan tersebut, Trump mengumumkan pengenaan tarif impor terhadap beberapa negara pada Rabu siang waktu setempat.

    Tarif baru tersebut akan mulai berlaku pada 9 April 2025. Trump menganggap kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) kurang adil sehingga menetapkan tarif 32% ke Indonesia.

    Untuk kawasan Asean, tarif yang dikenakan ke Indonesia (32%) lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia (24%) dan Filipina (17%), namun lebih rendah dibandingkan Thailand (36%).

    Sementara itu, Kamboja (49%) menjadi negara dengan tarif timbal balik tertinggi di kawasan Asean, disusul Laos (48%), Vietnam (46%), dan Myanmar (44%).

    “Indonesia menerapkan persyaratan konten lokal di berbagai sektor, rezim perizinan impor yang kompleks, dan mulai tahun ini akan mengharuskan perusahaan sumber daya alam untuk memindahkan semua pendapatan ekspor ke dalam negeri untuk transaksi senilai US$250.000 atau lebih,” tulis keterangan resmi Gedung Putih, dikutip Kamis (3/4/2025). (Surya Dua Artha Simanjuntak)

     

  • LK21 & IndoXXI Berbahaya, Ini Link Nonton Online Aman di Libur Lebaran

    LK21 & IndoXXI Berbahaya, Ini Link Nonton Online Aman di Libur Lebaran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menonton film ataupun serial bisa dilakukan untuk mengisi waktu selama libur panjang masa lebaran ini. Namun perlu diingat jangan tergoda untuk mengakses situs streaming ilegal karena dapat membahayakan perangkat elektronik.

    Memang, platform streaming online seperti IndoXXI, LK21, Layarkaca21, Idlix, Rebahin, Indofilm, dan Layarfilm21, masih mudah diakses dan memiliki koleksi film yang banyak. Selain itu, platform ilegal ini juga gratis.

    Namun, tak jarang platform streaming online ilegal penuh dengan iklan-iklan berbahaya. Sekali klik, bisa-bisa perangkat Anda diserang malware yang berpotensi mencuri identitas dan menguras rekening.

    Baru-baru ini, Microsoft melaporkan ada 2 situs streaming video ilegal yang menyebarkan malware ke 1 juta pengguna lewat tayangan iklan di websitenya. Oleh karena itu, sebaiknya selalu memilih berlangganan layanan streaming resmi dan legal.

    Selain aman, Anda juga turut mendukung industri perfilman.

    Berikut 23 platform streaming online resmi yang bisa jadi pilihan Anda, dirangkum CNBC Indonesia, Jumat (4/4/2025):

    1. Netflix

    Netflix memberikan akses ke beragam tayangan dari berbagai negara, termasuk konten lokal Indonesia, Hollywood, serta produksi internasional lainnya. Selain itu, Netflix juga dikenal dengan berbagai produksi asli yang eksklusif hanya tersedia di platformnya.

    Terdapat beberapa opsi paket berlangganan yang bisa dipilih. Mulai dari yang paling terjangkau hingga yang menawarkan fitur lebih lengkap.

    Paket-paket tersebut antara lain Ponsel, Dasar, Standar, dan Premium, dengan harga mulai sekitar Rp 50.000 hingga Rp 186.000 per bulan. Perbedaan tiap paket terletak pada jumlah perangkat yang dapat mengakses akun Netflix secara bersamaan serta kualitas video yang ditawarkan.

    2. Disney+ Hotstar

    Disney+ Hotstar menghadirkan berbagai pilihan film dan serial dari banyak negara, termasuk beberapa konten eksklusif. Platform ini juga menawarkan serial orisinal buatan Indonesia yang semakin memperkaya pilihan tayangan untuk penggunanya.

    Untuk menikmati tayangan tersebut, Disney+ Hotstar menawarkan dua jenis paket langganan, yaitu Basic dan Premium, yang bisa dipilih berdasarkan langganan bulanan atau tahunan. Harga langganan dimulai dari Rp 65.000 hingga Rp 119.000 per bulan memberikan opsi sesuai dengan preferensi pengguna.

    3. HBO Max

    HBO Max mulai menggantikan HBO Go sejak bulan November lalu, membawa berbagai konten menarik untuk para penggemar hiburan. Platform ini menawarkan berbagai tayangan orisinal, termasuk produksi dari HBO Asia dan Hollywood, serta film-film populer lainnya.

    Untuk berlangganan, HBO Max menyediakan tiga pilihan paket, yaitu Mobile, Standard, dan Ultimate. Pengguna dapat memilih paket dengan durasi langganan bulanan atau tahunan, dengan harga mulai dari Rp 49.000 hingga Rp 119.000 per bulan.

    4. Vidio

    Vidio menawarkan berbagai jenis tayangan, mulai dari film hits hollywood dan serial Korea hingga siaran olahraga. Beberapa konten dapat dinikmati secara gratis, sementara ada juga yang memerlukan langganan. Untuk akses premium, harga langganan Vidio dimulai dari Rp 19.000 hingga Rp 149.000 per bulan.

    5. iQiyi

    iQiyi memang menjadi salah satu platform favorit bagi pecinta film Asia, termasuk anime, drama Korea, drama China, dan konten lainnya. Biaya langganan VIP $6.99 hingga $9.99 per bulan memberikan akses ke berbagai fitur eksklusif.

    6. Klik Film

    Klik Film adalah pilihan menarik bagi para pecinta film yang ingin menikmati tayangan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Korea, Thailand, dan Hong Kong. Dengan opsi sistem sewa, pengguna dapat menikmati fleksibilitas dalam memilih film yang ingin ditonton tanpa perlu berlangganan bulanan.

    Harga sewa satu judul film, yaitu Rp10.000 (+ biaya administrasi) untuk pembayaran dengan dompet elektronik dan Rp7.000 (+ PPN) jika menggunakan pulsa. Adapun film yang ditonton semuanya (tidak termasuk film Premium) bebas berulang kali dengan satu kali pembayaran; Rp30.000,- per 30 hari atau Rp4.400,- per 3 hari.

    7. Bioskop Online

    Konsep Pay-per-View Bioskop Online memang sangat menarik karena menghadirkan pengalaman seperti menonton film di bioskop, tetapi dengan kenyamanan menonton dari rumah. Mulai dari Rp 5.000,- per konten dengan kualitas standar dan berlaku untuk 48 jam dari selesainya transaksi.

    8. Cinema Box

    Cinema Box adalah platform yang sangat cocok bagi para pecinta film yang menginginkan fleksibilitas menonton, baik secara online maupun offline. Streaming film ini juga tersedia di Play Store dan App Store.

    9. Viu

    Viu adalah salah satu platform streaming yang populer, terutama bagi para pecinta drama Korea, variety show, dan konten Asia lainnya, termasuk dari Indonesia. Langganan Viu Premium dimulai dari Rp33.000 per bulan.

    10. CatchPlay+

    Catchplay+ adalah platform streaming yang menawarkan koleksi film beragam, termasuk film kartun dan animasi, serta berbagai genre dari berbagai negara. Platform ini cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Konten bisa diakses secara gratis dan untuk menikmati seluruh konten perlu berlangganan yang dimulai Rp 22.500 per bulan atau sewa per-film Rp 15.000 per film.

    11. WeTV

    WeTV menampilkan beragam film, series, anime hingga tayangan variety show dari beberapa negara Asia. Konten di dalamnya dapat ditonton gratis, ada juga yang harus menggunakan akun VIP dengan harga Rp 39.000 per bulan.

    12. Genflix

    Genflix adalah platform streaming serba ada yang menawarkan beragam pilihan konten, termasuk film Indonesia, Hollywood, drama Korea, hingga tayangan live show. Dengan fleksibilitas pilihan paket langganan, Genflix cocok untuk berbagai kebutuhan hiburan. Berapa biaya berlangganan Genflix? Rp 49.000,- per bulan.

    13. iFlix

    iFlix menghadirkan berbagai pilihan hiburan seperti film box office, serial TV, drama Korea, film lokal Indonesia, hingga tontonan anak-anak. Beberapa kontennya dapat dinikmati secara gratis, namun akses penuh membutuhkan langganan seharga $5.99 di bulan pertama.

    14. Viki

    Viki adalah platform alternatif untuk menikmati drama Korea, dengan tambahan konten dari negara lain, termasuk Indonesia. Sebagian besar tayangan tersedia gratis, namun langganan diperlukan untuk fitur premium.

    15. Prime Video

    Prime Video menawarkan koleksi film dan serial dari berbagai negara, termasuk produksi Hollywood. Biaya langganan bulanan sebesar Rp59.000 memberikan akses penuh ke konten di platform ini.

    16. Apple TV+

    Apple TV+ menghadirkan film, serial, dan karya orisinal eksklusif dari Apple. Biaya langganannya adalah Rp99.000 per bulan, dengan opsi uji coba gratis selama tujuh hari atau paket Apple One.

    17. Lions Gate Play

    Lions Gate Play menyuguhkan beragam konten dari berbagai negara, termasuk karya orisinal eksklusif. Langganan bulanan dapat dinikmati dengan harga Rp35.000.

    18. CubMU

    CubMU, layanan dari Transvision, menawarkan ratusan saluran Live TV dan ribuan Video on Demand (VOD) dengan kualitas HD. Paket langganannya tersedia mulai dari Rp9.900.

    19. Mola

    Mola menyajikan beragam hiburan, termasuk siaran langsung pertandingan sepak bola. Langganannya dimulai dari Rp60.000 hingga Rp160.000, tergantung pada paket yang dipilih.

    20. MAXstream

    MAXstream menghadirkan berbagai video on demand dari serial lokal hingga internasional, termasuk beberapa konten orisinal. Platform ini dapat diakses melalui paket langganan.

    21. Vision+

    Vision+ memberikan akses ke berbagai tayangan melalui paket berlangganan, dengan harga mulai dari Rp35.000 per bulan.

    22. Youtube Movie

    YouTube Movie adalah layanan di platform YouTube yang menyediakan berbagai film (movie) yang bisa ditonton secara online. Film yang tersedia bisa berupa film gratis (dengan iklan) maupun film berbayar (sewa atau beli). Harga sewa per film mulai dari Rp 25.000.

    23. DramaBox

    Platform ini menyediakan beragam video pendek berseri yang bisa dinikmati di waktu senggang. Tren yang disebut ‘bite-sized entertainment’ ini menyuguhkan konten hiburan yang lebih fleksibel dinikmati di mana saja, misalnya ketika menunggu macet atau antrean.

    Ada ribuan jam konten original dan eksklusif di DramaBox dalam berbagai genre. Anda bisa menontonnya dan melakukan pembelian dalam aplikasi ‘in-app purchase’ dari harga mulai Rp 15.000-an.

    Aplikasi ini tersedia di toko aplikasi Apple App Store dan Google Play Store.

    Nah, itu dia beragam platform resmi yang bisa Anda gunakan untuk menonton film dan serial televisi. Semoga informasi ini membantu!

    (sef/sef)

  • Kanada dan Uni Eropa Siap Balas Tarif Amerika Serikat, Menkeu AS Sarankan Diam Saja

    Kanada dan Uni Eropa Siap Balas Tarif Amerika Serikat, Menkeu AS Sarankan Diam Saja

    PIKIRAN RAKYAT – Uni Eropa akan menyiapkan langkah balasan terhadap tarif impor Amerika yang baru saja diumumkan Presiden AS Donald Trump. Sebelumnya, pada Hari Rabu 2 April 2025, Trump mengumumkan penerapan tarif timbal balik produk impor dari berbagai negara.

    “Kami siap merespons,” ujar Ursula von der Leyen selaku Presiden Komisi Eropa pada Hari Kamis 3 April 2025. Dalam jangka waktu dekat, akan menyelesaikan langkah balasan terhadap tarif baja.

    Ia pun menambahkan bahwa Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa terus menjalin komunikasi dengan negara adidaya tersebut. Maros Sefcovic menjadi yang menjabat komisioner tersebut.

    Sementara itu, Kanada pun mengungkapkan hal yang sama. Perdana Menteri Mark Carney, pada Hari Rabu 2 April 2024 menegaskan bahwa Kanada akan membalas kebijakan AS tersebut.

    Carney pun menegaskan pentingnya persatuan untuk menghadapi krisis. “Dalam sebuah krisis, penting untuk bersatu dan bertindak dengan tujuan serta kekuatan,” ujarnya.

    Sementara itu, Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent menyarankan negara-negara yang terdampak agar diam saja. Dengan kata lain, tidak membalas. “Diam saja. Terima dulu. Lihat bagaimana perkembangannya,” katanya.

    Hal ini penting untuk menghindari konflik lebih lanjut. “Karena jika kalian membalas, maka akan terjadi eskalasi,” tegas Scott.

    Di balik tarif impor baru, ada sejumlah produk yang tak terkena tarif impor Amerika. Antara lain aneka produk logam, otomotif dan suku cadang, farmasi, semikonduktor, serta kayu, emas batangan, energi, dan beberapa mineral tertentu.

    Respons Indonesia

    Indonesia menempati urutan ke delapan di dalam daftar negara yang terdampak. Indonesia terkena tarif sebesar 32%. Malaysia, Kamboja, Vietnam dan Thailand terkena juga. Kenaikannya masing-masing yaitu 24%, 49%, 46%, dan 36%.

    Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengutarakan kebijakan tarif impor Amerika tersebut berpotensi memicu resesi ekonomi pada kuartal IV-2025. “Bisa picu resesi ekonomi Indonesia di kuartal IV-2025,” katanya.

    Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR RI Marwan Cik Asan mendorong pemerintah agar mencari solusi untuk mengantisipasi tarif impor Amerika tersebut. Ia menjelaskan tarif ini menyebabkan harga produk Indonesia menjadi lebih mahal.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Indonesia Hubungi Malaysia Tentukan Sikap ASEAN Soal Tarif Trump, Akankah Asia Tenggara Melawan?

    Indonesia Hubungi Malaysia Tentukan Sikap ASEAN Soal Tarif Trump, Akankah Asia Tenggara Melawan?

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Indonesia bergerak cepat menyikapi kebijakan tarif baru yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang dirilis pada Kamis 3 April 2025, Indonesia menyatakan telah menghubungi Malaysia selaku Ketua ASEAN tahun ini, untuk menyusun sikap bersama dalam merespons dampak kebijakan tarif resiprokal yang dikenakan AS terhadap negara-negara Asia Tenggara.

    “Indonesia telah berkomunikasi dengan Malaysia selaku pemegang Keketuaan ASEAN untuk mengambil langkah bersama mengingat 10 negara ASEAN seluruhnya terdampak pengenaan tarif AS,” ujar Kemlu dalam pernyataan tertulis.

    Tarif Trump Hantam Asia Tenggara

    Pada 2 April 2025, Presiden Donald Trump secara resmi mengumumkan kebijakan tarif resiprokal yang dijuluki sebagai “Hari Pembebasan.” Kebijakan ini mengenakan tarif dasar sebesar 10 persen pada seluruh negara mitra dagang, dan tarif tambahan terhadap negara-negara dengan defisit perdagangan terbesar dengan AS.

    Indonesia dikenakan tarif tambahan sebesar 32 persen dari basis 10 persen, efektif mulai 9 April 2025. Negara ASEAN lain juga terkena dampak besar: Kamboja (49%), Laos (48%), Vietnam (46%), Myanmar (44%), Thailand (36%), Brunei dan Malaysia (24%), Filipina (17%), Singapura dan Timor-Leste (10%).

    Gedung Putih menyatakan bahwa tarif ini merupakan bagian dari upaya Presiden Trump untuk “membalikkan kerusakan ekonomi yang ditinggalkan oleh Presiden Biden.”

    “Tarif ini adalah inti dari rencana Presiden Trump untuk menempatkan Amerika di jalur menuju zaman keemasan baru,” ucapnya.

    Akan tetapi, sejumlah pengamat mempertanyakan validitas data yang digunakan pemerintah AS.

    “Sinyal penipuan penghitungan tarif ini hampir lebih buruk daripada tarif itu sendiri,” ujar Mike Bird dari The Economist di media sosial X.

    Dampak bagi Ekonomi Indonesia

    Menurut Kemlu, pengenaan tarif ini diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap daya saing ekspor Indonesia ke pasar AS, terutama pada sektor elektronik, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, kelapa sawit, karet, furnitur, udang dan produk perikanan laut.

    “Pemerintah Indonesia akan segera menghitung dampak pengenaan tarif AS terhadap sektor-sektor tersebut dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” tutur Kemlu.

    Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Kabinet Merah Putih untuk segera melakukan langkah-langkah strategis dan perbaikan struktural, termasuk kebijakan deregulasi guna meningkatkan daya saing dan menjaga kepercayaan investor.
    Langkah-langkah tersebut mencakup:

    Menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan yield Surat Berharga Negara (SBN). Menjamin ketersediaan likuiditas valas untuk pelaku usaha. Melanjutkan negosiasi langsung dengan AS melalui delegasi tingkat tinggi ke Washington DC. Merespons laporan National Trade Estimate (NTE) 2025 dari USTR. Diplomasi Ekonomi ASEAN

    Langkah Indonesia yang menghubungi Malaysia menjadi sinyal penting bahwa ASEAN tidak akan tinggal diam. Mengingat semua anggota ASEAN terkena tarif dalam berbagai tingkat, potensi koordinasi regional menjadi sangat krusial.

    “Kami mendesak agar ASEAN segera mengadakan pertemuan darurat tingkat menteri ekonomi untuk merespons kebijakan ini secara kolektif dan terkoordinasi,” ujar seorang pejabat senior Kemlu yang tidak ingin disebut namanya.

    Beberapa analis menilai bahwa upaya Donald Trump dapat memicu ketegangan regional dan memaksa ASEAN untuk memperkuat kerja sama ekonomi internal serta menggandeng mitra alternatif seperti Tiongkok dan Uni Eropa.

    “Tarif sewenang-wenang ini bukan hanya ancaman ekonomi, tetapi juga bisa merusak citra AS sebagai mitra strategis di Asia Tenggara,” kata Evan Feigenbaum, analis kebijakan luar negeri, melalui X.

    Dengan meningkatnya tekanan global dan regional, ASEAN dihadapkan pada tantangan besar untuk mempertahankan stabilitas ekonomi kawasan sambil mengelola hubungan dengan kekuatan besar dunia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tiga Senjata Prabowo Hadapi Kebijakan Tarif Trump, Siapkan Retaliasi?

    Tiga Senjata Prabowo Hadapi Kebijakan Tarif Trump, Siapkan Retaliasi?

    Bisnis.com, JAKARTA — Istana sedang mempersiapkan strategi untuk menghadapi dampak kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengenakan tarif timbal balik atau reciprocal tariff terhadap produk asal Indonesia sebesar 32%.

    Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Noudhy Valdryno menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto sudah tiga kebijakan strategis untuk merespons kebijakan Trump.

    Ketiga kebijakan strategis yang dimaksud oleh Noudhy yaitu perluasan mitra dagang Indonesia, percepatan hilirisasi sumber daya alam (SDA) dan penguatan resiliensi konsumsi dalam negeri. 

    Perluasan Mitra Dagang

    Terkait perluasan mitra dagang, Noudhy mengatakan Prabowo telah mengajukan keanggotaan Indonesia dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) pada minggu pertama setelah dilantik.

    Blok kerja sama itu tercatat berkontribusi pada 40% nilai perdagangan global. Noudhy menyebut keanggotaan Indonesia di BRICS memperkuat berbagai perjanjian dagang multilateral. 

    Selain keanggotan daam BRICS, Indonesia tercatat telah menandatangani perjanjian kerja sama seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan 10 negara Asean dan Australia, China, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru.

    Blok kerja sama perdagangan bebas dan investasi ini mencakup 27% perdagangan global, serta aksesi ke OECD yang mencakup 64% perdagangan global. 

    RI juga telah mengikat diri dalam sejumlah perjanjian dagang multilateral lainnya meliputi CP-TPP, IEU-CEPA, dan I-EAEU CEPA, serta perjanjian bilateral dengan Korea Selatan, Jepang, Australia, Pakistan, Uni Emirat Arab, Iran, Chile, dan berbagai negara lainnya. 

    Genjot Hilirisasi 

    Untuk aspek percepatan hilirisasi SDA, Noudhy menyebutkan bahwa Indonesia telah menerapkannya pada komoditas nikel sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hasil dari hilirisasi ini terlihat dari lonjakan ekspor nikel dan turunannya dari hanya USS$3,7 miliar pada 2014 menjadi US$34,3 miliar pada 2022. 

    Hilirisasi, terang Noudhy, nantinya juga akan didukung dengan adanya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara. Sovereign wealth fund (SWF) baru Indonesia itu akan mendanai dan mengelola proyek hilirisasi di sektor-sektor utama seperti mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan. 

    “Dengan langkah ini, Indonesia tidak hanya meningkatkan daya saing ekspor, tetapi juga tidak lagi bergantung pada investasi asing serta mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya alam yang berkelanjutan,” imbuhnya.

    Resiliensi Konsumsi

    Yang terakhir memperkuat resiliensi konsumsi dalam negeri. Prabowo disebut memperkuat daya beli masyarakat melalui program-program yang langsung menyentuh kesejahteraan rakyat seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program itu ditargetkan mencapai seluruh target penerima manfaat yakni 82 juta pada 2025. 

    Program lain yang dinilai memperkuat ketahanan konsumsi dalam negeri di antaranya adalah rencana pendirian 80.000 Koperasi Desa Merah Putih.

    “Dengan memperkuat hubungan dagang internasional, mengoptimalkan potensi sumber daya alam, dan meningkatkan konsumsi dalam negeri, Presiden Prabowo membuktikan bahwa Indonesia dapat tetap tumbuh meskipun di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian,” kata Noudhy.

    Kebijakan Tarif Trump

    Penerapan tarif impor timbal balik 32% untuk produk asal Indonesia dilakukan pemerintahan Donald Trump menyusul defisit neraca perdagangan yang melebar. Kenaikan tarif ini turut menyasar mitra dagang AS di Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam, Thailand, Malaysia dan Kamboja.

    “Sebagaimana terindikasi pada defisit tahunan perdagangan barang AS yang besar dan terus menerus, hal ini merupakan ancaman yang luar biasa terhadap keamanan nasional dan ekonomi AS,” ujarnya, dikutip dari keterangan resmi Gedung Putih, Kamis (3/4/2025). 

    Trump pun mengakui bahwa defisit neraca perdagangan yang terus menerus dialami AS berdampak pada pelemahan sektor manufaktur di negaranya.

    Trump juga menyoroti perbedaan jomplang antara besaran tarif rata-rata yang diterapkan oleh AS dan negara mitranya atas barang-barang yang diperdagangkan. Dia memberi contoh besaran tarif untuk impor kendaraan yang masuk AS di level 2,5%, sementara Uni Eropa, India dan China masing-masing menerapkan tarif rata-rata sebesar 10%, 70% dan 15% untuk produk serupa.

    Untuk saklar jaringan, AS menerapkan tarif impor 0%, sementara itu India menerapkan 10%. 

    “Brasil dan Indonesia menerapkan tarif lebih tinggi untuk etanol yakni 18% dan 30%, jauh dari AS yakni 2,5%,” paparnya.