Negara: Thailand

  • BEI Buka Peluang Kembalikan Batas Trading Halt ke 5 Persen

    BEI Buka Peluang Kembalikan Batas Trading Halt ke 5 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menurunkan batas pembekuan perdagangan otomatis (trading halt) menjadi pada level koreksi indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 8%. Sebelumnya, batas trading halt ditetapkan pada koreksi 5%.

    Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, apabila IHSG terkoreksi hingga 8%, BEI akan menghentikan sementara perdagangan selama 30 menit. Jika koreksi berlanjut hingga 15%, maka trading halt akan kembali diberlakukan selama 30 menit.

    Ia menuturkan bahwa perubahan batas trading halt ini mempertimbangkan dinamika pasar global serta kebijakan serupa yang diterapkan oleh bursa-bursa negara lain.

    “Perubahan ini dilakukan untuk memberikan ruang likuiditas yang cukup kepada investor. Kebijakan ini juga bertujuan menjaga agar perdagangan tetap berlangsung secara teratur, wajar, dan efisien,” ujar Jeffrey di gedung BEI, Jakarta, Rabu (9/4/2025).

    Ia menambahkan, kebijakan batas trading halt ini mengacu pada praktik terbaik (best practice) dari beberapa bursa global, seperti Thailand dan Korea Selatan, yang menerapkan batas trading halt pada level -8%, -15%, dan -20%.

    “Hal itu pula yang menjadi pertimbangan kami untuk mulai menerapkannya sejak Selasa (8/4/2025). Di sisi lain, kami juga meningkatkan perlindungan bagi investor melalui kebijakan auto rejection bawah (ARB) yang kini bersifat asimetris, dengan batas maksimal penurunan harga sebesar 15%,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Jeffrey menyampaikan bahwa peluang untuk mengembalikan batas trading halt ke level -% tetap terbuka, tergantung evaluasi dan masukan dari regulator serta pelaku pasar.

    “Kita lihat nanti. Seperti yang saya sampaikan, seluruh kebijakan yang diambil BEI tentu harus dikomunikasikan dengan OJK dan seluruh pemangku kepentingan. Jika nantinya OJK dan stakeholder menilai bahwa sudah waktunya dilakukan revisi, kami pasti akan menindaklanjuti,” pungkas Jeffrey terkait trading halt.

  • Viral Momen Lisa Blackpink Naik Motor Beat Karbu

    Viral Momen Lisa Blackpink Naik Motor Beat Karbu

    Jakarta, Beritasatu.com – Idol Kpop Lisa Blackpink membagikan momen unik saat naik motor dari pabrikan Honda di Thailand. Diketahui, motor itu adalah Beat atau sering disebut Beat Karbu.

    Hal ini diunggah Lisa dalam akun Instagram pribadinya, Selasa (8/4/2025).

    Dalam video itu, Lisa tampak bergoyang ketika mulai mengendarai motor bebek Honda tersebut. Diketahui, aksi Lisa Blackpink naik Beat karbu terjadi di lokasi syuting serial The White Lotus musim ketiga, yang diproduksi oleh HBO.

    Diketahui, motor Honda Beat yang dikendarai Lisa adalah Beat karbu generasi awal yang menggunakan  spakbor depan bawah.

    Bahkan, akun penggemar @lisanetid ikut membagikan ulang video Lisa dengan caption singkat, “Actress Lisa x Beat Karbu.”

    Warganet pun ramai-ramai memberikan komentar unik dan lucu di kolom komentar.

    “Lucu banget dia, apalagi pakai jas hujan parasut gocengan,” ucap warganet.

    “Kapan lagi lihat Lalisa naik Beat karbu,” ucap warganet lainnya.

    Bahkan tak sedikit yang menggoda Lisa Blackpink.

    “Mau dibonceng dong, neng,” ujar warganet.

    Motor Beat memang cukup populer di Indonesia, dan tak kalah ikonik di Thailand, kampung halaman Lisa.

    Di sana, motor ini dikenal dengan nama “Icon” dan saat Lisa Blackpink naik motor Beat kabur menjadi sorotan, lantaran sosoknya yang terkenal di dunia entertainment.
     

  • Apa Dampak Perang Dagang AS Melawan China yang Digaungkan Donald Trump Terhadap Ekonomi Dunia? – Halaman all

    Apa Dampak Perang Dagang AS Melawan China yang Digaungkan Donald Trump Terhadap Ekonomi Dunia? – Halaman all

    Apa Dampak Perang Dagang AS-China Terhadap Ekonomi Dunia?

    TRIBUNEWS.COM- Perang dagang total antara Amerika Serikat dengan China diperkirakan akan terjadi setelah Presiden Donald Trump mengenakan tarif lebih dari 125 persen pada impor barang China.

    Tiongkok mengatakan akan “berjuang sampai akhir” daripada menyerah pada apa yang dilihatnya sebagai paksaan Amerika Serikat.

    Dan akan menaikkan tarifnya sendiri atas barang-barang Amerika dari 34% menjadi 84% sebagai respons terhadap langkah terbaru Gedung Putih.

    Apa arti konflik perdagangan yang meningkat ini bagi ekonomi dunia? Berapa banyak perdagangan yang mereka lakukan?

    Perdagangan barang antara kedua kekuatan ekonomi tersebut berjumlah sekitar $585 miliar tahun lalu.

    Meskipun AS mengimpor jauh lebih banyak dari China ($440 miliar) dibandingkan China yang mengimpor dari Amerika ($145 miliar).

    Hal ini mengakibatkan AS mengalami defisit perdagangan dengan China – selisih antara barang yang diimpor dan diekspor – sebesar $295 miliar pada tahun 2024. Itu adalah defisit perdagangan yang cukup besar, setara dengan sekitar 1?ri ekonomi AS.

    Namun, jumlah tersebut kurang dari angka $1 triliun yang berulang kali diklaim Trump minggu ini.

    Trump telah memberlakukan tarif yang signifikan terhadap China pada masa jabatan pertamanya sebagai presiden. Tarif tersebut tetap berlaku dan ditambah oleh penggantinya, Joe Biden.

    Secara bersama-sama hambatan perdagangan tersebut membantu menurunkan barang-barang yang diimpor AS dari China dari pangsa 21% total impor Amerika pada tahun 2016 menjadi 13% tahun lalu.

    Jadi ketergantungan AS terhadap China untuk perdagangan telah berkurang selama dekade terakhir.

    Namun para analis menunjukkan bahwa beberapa ekspor barang China ke AS telah dialihkan melalui negara-negara Asia Tenggara.

    Misalnya, pemerintahan Trump mengenakan tarif 30% pada panel surya impor Cina pada tahun 2018.

    Namun, Departemen Perdagangan AS menyajikan bukti pada tahun 2023 bahwa produsen panel surya China telah mengalihkan operasi perakitan mereka ke negara-negara seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam, lalu mengirimkan produk jadi ke AS dari negara-negara tersebut, sehingga secara efektif menghindari tarif.

    Tarif “timbal balik” Trump yang baru yang dikenakan pada negara-negara tersebut karenanya akan menaikkan harga AS atas berbagai macam barang yang pada akhirnya berasal dari Tiongkok.

     

    Apa yang diimpor AS dan China satu sama lain?

    Pada tahun 2024, kategori barang ekspor terbesar dari AS ke Cina adalah kacang kedelai – yang terutama digunakan untuk memberi makan sekitar 440 juta babi di Cina.

    AS juga mengirim produk farmasi dan minyak bumi ke China.

    Sebaliknya, dari Tiongkok ke AS, sejumlah besar barang elektronik, komputer, dan mainan diekspor. Sejumlah besar baterai, yang sangat penting untuk kendaraan listrik, juga diekspor.

    Kategori impor AS terbesar dari Cina adalah telepon pintar, yang mencakup 9?ri total. Sebagian besar telepon pintar ini dibuat di Cina untuk Apple, perusahaan multinasional yang berbasis di AS.

    Tarif AS terhadap China telah menjadi salah satu kontributor utama penurunan nilai pasar Apple dalam beberapa minggu terakhir, dengan harga sahamnya turun sebesar 20% selama sebulan terakhir.

    Semua barang impor ke AS dari China tersebut telah ditetapkan menjadi jauh lebih mahal bagi warga Amerika karena tarif 20% yang telah dikenakan pemerintahan Trump terhadap Beijing.

    Sekarang tarifnya naik menjadi 104%, dampaknya bisa lima kali lebih besar.

    Dan impor AS ke China juga akan naik harganya karena tarif pembalasan China, yang pada akhirnya merugikan konsumen China dengan cara yang sama.

    Namun di luar tarif, ada cara lain bagi kedua negara ini untuk mencoba merugikan satu sama lain melalui perdagangan.

    China memiliki peran utama dalam memurnikan banyak logam penting untuk industri, dari tembaga dan litium hingga tanah jarang.

    Beijing dapat saja menempatkan rintangan untuk menghalangi logam-logam ini mencapai AS.

    Ini adalah sesuatu yang telah dilakukan dalam kasus dua bahan yang disebut germanium dan galium , yang digunakan oleh militer dalam pencitraan termal dan radar.

    Adapun AS, mereka dapat mencoba memperketat blokade teknologi terhadap China yang dimulai oleh Joe Biden dengan mempersulit China mengimpor jenis microchip canggih – yang vital untuk aplikasi seperti kecerdasan buatan – yang hingga kini belum dapat diproduksi sendiri.

    Penasihat perdagangan Donald Trump, Peter Navarro, telah menyarankan minggu ini bahwa AS dapat memberikan tekanan pada negara lain, termasuk Kamboja, Meksiko, dan Vietnam, untuk tidak berdagang dengan China jika mereka ingin terus mengekspor ke AS.

     

    Bagaimana hal ini dapat memengaruhi negara lain?

    AS dan China bersama-sama menyumbang porsi yang sangat besar dalam ekonomi global, sekitar 43% tahun ini menurut Dana Moneter Internasional.

    Jika mereka terlibat dalam perang dagang habis-habisan yang memperlambat pertumbuhan mereka, atau bahkan mendorong mereka ke dalam resesi, hal itu kemungkinan akan merugikan ekonomi negara lain dalam bentuk pertumbuhan global yang lebih lambat.

    Investasi global kemungkinan besar juga akan menderita.

     

    Ada konsekuensi potensial lainnya.

    China merupakan negara manufaktur terbesar di dunia dan memproduksi jauh lebih banyak daripada yang dikonsumsi penduduknya di dalam negeri.

    Negara ini sudah mengalami surplus barang hampir $1 triliun – yang berarti negara ini mengekspor lebih banyak barang ke seluruh dunia daripada yang diimpornya.

    Dan sering kali memproduksi barang-barang tersebut di bawah biaya produksi sebenarnya karena subsidi dalam negeri dan dukungan keuangan negara, seperti pinjaman murah, untuk perusahaan-perusahaan yang disukai.

    Baja adalah contohnya.

    Terdapat risiko bahwa jika produk tersebut tidak dapat masuk ke AS, perusahaan China dapat berupaya untuk “membuangnya” ke luar negeri.

    Meskipun hal itu mungkin menguntungkan bagi sebagian konsumen, hal itu juga dapat merugikan produsen di negara-negara yang mengancam lapangan pekerjaan dan upah.

    Kelompok lobi UK Steel telah memperingatkan bahaya kelebihan baja yang berpotensi dialihkan ke pasar Inggris.

    Dampak limpahan perang dagang habis-habisan antara Tiongkok dan AS akan terasa secara global, dan sebagian besar ekonom menilai bahwa dampaknya akan sangat negatif.

     

     

    SUMBER: BBC

  • Daftar 56 Negara Dapat Penundaan Tarif Trump 90 Hari, Ada Indonesia?

    Daftar 56 Negara Dapat Penundaan Tarif Trump 90 Hari, Ada Indonesia?

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara mengejutkan menunda sementara selama 90 hari atas kebijakan tarif impor “balasan” terhadap puluhan negara mitra dagang. 

    Dikutip melalui Bloomberg, keputusan yang telah berjalan sejak diumumkan pada Rabu (9/5/2025) waktu setempat ini terjadi hanya kurang dari 24 jam setelah tarif tersebut diberlakukan.

    Dalam pernyataan resminya, Trump menyebut penundaan ini sebagai strategi untuk memberikan ruang negosiasi bagi negara-negara yang terkena dampak. 

    Dari total 75 negara mitra dagang AS yang disebutnya mengajukan permintaan pembicaraan ulang, sebanyak 56 negara secara spesifik tercantum dalam daftar Gedung Putih sebagai pihak yang dikenai tarif balasan atau tarif resiprokal dengan besaran bervariasi.

    Indonesia termasuk salah satu negara yang menerima tarif resiprokal sebesar 32%. Namun, selama masa penundaan, tarif yang berlaku sementara turun ke level tarif dasar, yakni 10% 

    Berbeda dengan negara-negara lain, China justru mengalami peningkatan tarif secara signifikan hingga 125%. Kenaikan tarif untuk China diumumkan langsung oleh Trump yang kesal dengan sikap Beijing. Kenaikan tajam ini memperkuat indikasi memburuknya hubungan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut. 

    Kebijakan dadakan ini langsung disambut positif oleh pelaku pasar. Bursa saham utama AS melonjak tajam, menandai pemulihan dari ketegangan pasar yang sebelumnya diwarnai volatilitas tinggi—terburuk sejak awal pandemi Covid-19.

    Kendati memberikan kelonggaran sementara, Gedung Putih menegaskan bahwa tidak semua kebijakan tarif terdampak oleh penundaan ini. Tarif dasar sebesar 10% terhadap sebagian besar produk impor tetap diberlakukan. Selain itu, tarif khusus yang telah lebih dahulu dikenakan terhadap mobil, baja, dan aluminium tidak mengalami perubahan.

    Langkah Trump ini dinilai sebagai bagian dari manuver diplomasi ekonomi yang tengah ia bangun, di tengah tekanan global dan domestik terkait arah kebijakan perdagangannya.

    Berikut daftar 56 negara dan kawasan yang dapat penundaan tarif resiprokal oleh AS

    Aljazair 30%
    Angola 32%
    Bangladesh 37%
    Bosnia dan Herzegovina 35%
    Botswana 37%
    Brunei Darussalam 24%
    Kamboja 49%
    Kamerun 11%
    Chad 13%
    Pantai Gading 21%
    Republik Demokratik Kongo 11%
    Equatorial Guinea 13%
    Uni Eropa 20%
    Kepulauan Falkland 41%
    Fiji 32%
    Guyana 38%
    India 26%
    Indonesia 32%
    Irak 39%
    Israel 17%
    Jepang 24%
    Yordania 20%
    Kazakhstan 27%
    Laos 48%
    Lesotho 50%
    Libya 31%
    Liechtenstein 37%
    Madagaskar 47%
    Malawi 17%
    Malaysia 24%
    Mauritius 40%
    Moldova 31%
    Mozambik 16%
    Myanmar 44%
    Namibia 21%
    Nauru 30%
    Nikaragua 18%
    Nigeria 14%
    Makedonia Utara 33%
    Norwegia 15%
    Pakistan 29%
    Filipina 17%
    Serbia 37%
    Afrika Selatan 30%
    Korea Selatan 25%
    Sri Lanka 44%
    Swiss 31%
    Suriah 41%
    Taiwan 32%
    Thailand 36%
    Tunisia 28%
    Vanuatu 22%
    Venezuela 15%
    Vietnam 46%
    Zambia 17%
    Zimbabwe 18%

  • Dealer Neta Ini Tutup, Padahal Baru Buka 3 Bulan

    Dealer Neta Ini Tutup, Padahal Baru Buka 3 Bulan

    Jakarta

    Dealer mobil listrik Neta satu-satunya di Singapura tutup. Padahal, dealer tersebut baru beroperasi tiga bulan.

    Produsen mobil listrik China, Neta, menutup dealer pertama sekaligus satu-satunya di Singapura. Mengutip laporan The Business Times, kondisi showroom Neta itu sudah kosong. Tak ada karyawan yang bekerja ataupun mobil yang dipamerkan. Sejatinya dealer tersebut baru beroperasi tiga bulan, tepatnya dimulai pada Januari 2025.

    Saat ini Neta maupun Evology Automobile yang menjadi distributor resminya enggan memberikan jawaban terkait status bisnis di Negeri Singa tersebut. Sebelumnya pada peluncuran perdana Januari 2025, disebutkan bahwa Neta X dan Aya (Neta V-II) akan dijual melalui distributor lokal Evology Automobile.

    Dalam laporan disebutkan Neta telah mendapatkan 52 pesanan. Terungkap dari data Otoritas Transportasi Darat Singapura hanya ada empat kendaraan terdaftar, termasuk dua unit pada November 2024 dan Januari 2025.

    Sebelumnya, Neta beberapa kali dihantam berita miring terkait bisnisnya. Media asal China, Leiphone, sebagaimana dikutip Car News China, mengatakan, Neta membubarkan seluruh tim penelitian dan pengembangan sebab kondisi keuangan yang memburuk. Sekitar 200 dari 1.700 staf Neta juga dikabarkan mulai mengundurkan diri.

    Sejumlah karyawan yang keluar dari Neta disebut-sebut cuma menerima upah minimum Shanghai, sementara mereka yang keluar pada bulan November 2023 belum juga mendapat kompensasi. Krisis yang dialami Neta disebut-sebut karena strategi mantan CEO Neta yang lebih mengutamakan penjualan perusahaan ke perusahaan (B2B).

    Masih menurut media China tersebut, kondisi keuangan Neta yang memburuk tidak lepas dari hasil penjualan anjlok. Neta disebut-sebut menjual 98% lebih sedikit mobil di bulan Januari 2025 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Bahkan di Februari 2025, penjualan Neta dikatakan tak sampai 400 unit mobil.

    Neta merespons pemberitaan media China tersebut. Neta membantah rumor yang mengatakan pihaknya membubarkan tim riset dan pengembangan (R&D). Menurut Neta, rumor dan propaganda lainnya terkait Neta adalah informasi yang tidak benar. Di sisi lain, Neta tidak membantah bahwa perusahaannya sedang melakukan efisiensi.

    “Rumor yang beredar di internet mengenai “NETA AUTO membubarkan Tim R&D”, serta propaganda lainnya adalah informasi yang tidak benar,” tulis keterangan Neta Auto.

    Sementara itu di Thailand, Neta pada akhir Maret menjanjikan kelanjutan produksi kendaraan listrik yang bakal dimulai lagi pada Juni. Kelanjutan produksi itu dilakukan setelah pihak Neta menyelesaikan utang-utangnya kepada para pemasok dan dealer. Dalam keterangannya General Manager Neta Auto Thailand Sun Bolong juga mengungkap bahwa perusahaan induk Neta di China sudah berhasil menyelesaikan utang-utangnya.

    (dry/rgr)

  • Toyota Mau Tambah Model Mobil Listrik Jadi 15, Produksi Ditarget 1 Juta Unit!

    Toyota Mau Tambah Model Mobil Listrik Jadi 15, Produksi Ditarget 1 Juta Unit!

    Jakarta

    Toyota berencana untuk menambah lini produk mobil listriknya menjadi 15 model. Produksi mobil listrik itu pun ditarget mencapai 1 juta unit.

    Toyota bakal lebih agresif merambah pasar mobil listrik murni bertenaga baterai. Kabarnya, Toyota akan menambah lini model mobil listrik jadi 15 pada tahun 2027, demikian diberitakan Nikkei Asia.

    Ke-15 model mobil listrik itu tak hanya merek Toyota. Beberapa merek di bawah naungan Toyota seperti Lexus juga masuk dalam daftar pengembangan model mobil listrik baru. Selain penambahan model, produksi mobil listrik juga mau digenjot. Toyota menargetkan bisa memproduksi 1 juta unit mobil listrik per tahun di waktu yang sama.

    Meski begitu, jenama asal Jepang tersebut enggan berkomentar lebih lanjut dengan mengatakan bahwa informasi tersebut bukanlah resmi dikeluarkan perusahaan. Toyota saat ini sudah memiliki lima model mobil listrik yang dikembangkan secara internal. Namun mobil listrik itu hanya diproduksi untuk pasar China dan Jepang.

    Adapun dengan penambahan model sekaligus memperluas pasar ke Amerika Serikat, Thailand, dan Argentina dipercaya dapat membantu melindungi nilai tukar terhadap risiko tarif dan valuta asing, sekaligus memangkas waktu pengiriman.

    Penjualan mobil listrik Toyota tercatat mengalami peningkatan 34 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 140 ribu unit terjual. Meski meningkat, nyatanya angka tersebut masih tertinggal jauh dari BYD.

    Mengutip Electrek, penjualan mobil listrik BYD dalam sebulan justru jauh melampaui penjualan mobil listrik Toyota dala setahun. Sebagai gambaran, BYD menjual 166 ribu unit mobil listrik bulan lalu. Sementara pada kuartal pertama tahun 2025, BYD mencatatkan 416.388 unit mobil listrik. Bisakah Toyota mengimbanginya dengan serangkaian model listrik terbaru dalam beberapa tahun ke depan? Bisa iya bisa tidak, tentu jawabannya bisa diketahui setelah mobil listrik dijual di pasaran.

    Sebagai informasi tambahan, di pasar AS, Toyota baru akan memulai produksi SUV listrik tiga barisnya di Kentucky dan Indiana pada tahun 2026. Toyota juga akan mendatangkan baterai dari fasilitas barunya. Kemudian di Eropa, akan ada tiga SUV listrik baru Toyota termasuk bZ4X versi terbaru, C-HR+, dan Urban Cruiser. C-HR+ akan diproduksi mulai September di Jepang.

    Generasi terbaru mobil listrik Lexus juga dijadwalkan mulai pada tahun 2027 di pabrik Tahara. Pada tahun yang sama, Subaru juga akan menghadirkan SUV listrik baru yang dikembangkan bareng Toyota di pabrik Yajima. SUV listrik ini kabarnya akan dikirim ke Amerika Utara, Eropa, Jepang, dan beberapa pasar global lainnya.

    Di Thailand, Toyota kabarnya akan memproduksi pikap listrik Hilux untuk berhadapan langsung dengan BYD Shark. Sementara di China, Toyota belum lama ini merilis mobil listrik paling murah bZ3X. Mobil listrik ini cukup sukses menarik minat warga di Negeri Tirai Bambu. Menurut Toyota, server mereka sempat error setelah menerima 10.000 pesanan dalam waktu satu jam.

    (dry/din)

  • Performa IHSG lebih baik dari sejumlah negara, pelaku pasar respon positif ketahanan ekonomi RI

    Performa IHSG lebih baik dari sejumlah negara, pelaku pasar respon positif ketahanan ekonomi RI

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Performa IHSG lebih baik dari sejumlah negara, pelaku pasar respon positif ketahanan ekonomi RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 09 April 2025 – 13:53 WIB

    Elshinta.com – Pasar global anjlok akibat tarif AS dan retaliasi Tiongkok, mendorong alih investasi ke safe haven assets. Namun demikian, performa pasar Indonesia lebih baik dibandingkan negara-negara lainnya dan bahkan Amerika Serikat (AS) sendiri.

    Hal ini tercermin dari data yang dipaparkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (8/4).

    Dalam paparan itu, Sri Mulyani mencatat IHSG melemah -7,8% per 8 April 2025 terhadap 2 April , yaitu hari pengumuman tarif Presiden Trump di “Liberation Day.” IHSG sendiri pada full day 8 April ditutup -7,9% ke 5.996,14.

    Performa pasar Indonesia ini lebih baik dari pelemahan pasar di Italia yang -14,2%, Argentina -14% Vietnam -13,8%, Prancis -11,9%, Singapura -11,8%, Jerman -11,6%, dan bahkan indeks market AS sendiri yang merosot -10,7%.

    Indonesia juga lebih baik dari Inggris yang merosot -10,5%, Kanada -9,7%, Thailand -9,1%, dan Jepang dengan -8,2%.

    Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pergerakan pasar Indonesia yang lebih baik dari sejumlah negara ini artinya market merespon baik ekonomi Indonesia yang resilien. 

    “Saya akui memang jauh lebih baik, sebab market merespon positif resiliensi perekonomian Indonesia,” kata Nafan kepada wartawan saat diwawancarai, Rabu (9/4).

    Paparan ekspor Indonesia ke AS sendiri hanya 2% dari PDB-terendah di Asia Tenggara (dibanding Thailand 11%, Malaysia 10%).

    Adapun meski produk Indonesia dikenakan tarif 32%, tarif ini masih lebih rendah dibanding negara pesaing seperti Bangladesh, Kamboja, China, Sri Lanka, dan Vietnam yang dikenai bea masuk 37-49%.

    Penerapan tarif resiprokal ke Indonesia oleh AS ini malah bisa memperkuat daya saing Indonesia dalam menarik investasi asing langsung (FDI).

    “Insentif dari pemerintah juga menarik sekali dan ditunggu oleh para pelaku pasar,” kata Nafan.

    Sementara itu, Verdhana Sekuritas dalam catatannya Selasa, menyorot acara Sarasehan yang dihadiri Prabowo yang dilakukan  selama enam jam dengan para pemangku kepentingan utama di sektor bisnis, pasar, dan ketenagakerjaan.

    Acara itu turut dihadiri Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua DEN Luhut Panjaitan, Gubernur BI Perry Warjiyo, dan lain-lain.

    Verdhana mencatat bahwa RI melihat tarif resiprokal AS sebagai peluang strategis dan Indonesia akan menggunakan pendekatan konsiliatif, yaitu mengalihkan impor ke produk-produk AS, seperti pertanian, energi, teknologi. Menurut Verdhana, pendekatan ini sangat dimungkinkan.

    Selain itu insentif fiskal juga akan dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan impor AS dan mempertahankan daya saing ekspor. Adapun kuota, lisensi, dan hambatan impor lainnya akan dihapuskan untuk meningkatkan kemudahan berbisnis.

    “Ini adalah sebuah perkembangan besar yang disambut baik oleh komunitas bisnis. Persyaratan TKDN juga akan beralih dari mandat yang kaku ke kerangka kerja berbasis insentif untuk meningkatkan daya saing,” tulis Verdhana.

    Berdasarkan analisis Verdhana, untuk mengurangi surplus perdagangan dengan AS, Indonesia hanya perlu mengalihkan sejumlah kecil impor ke AS, yang berpotensi menurunkan tarif.

    “Sebaliknya, negara-negara seperti Vietnam perlu meningkatkan impor mereka ke AS sebanyak 11 kali (sekitar 30% dari PDB). Hal ini memberikan peluang bagi perusahaan untuk berinvestasi di Indonesia dengan tarif yang berpotensi lebih rendah ke pasar AS,” jelas Verdhana.

    Selain itu pemerintah juga akan memberikan perlindungan sektor padat karya dalam negeri, misalnya tekstil, garmen, dan alas kaki, baik terhadap tarif maupun impor ilegal. Akan ada pembentukan gugus tugas khusus untuk mengurangi risiko PHK.

    Kebutuhan untuk mengeksplorasi pasar baru, seperti Uni Eropa dan kawasan lain, juga merupakan bagian dari rencana pemerintah. Terakhir, reformasi bea cukai, administrasi pajak, dan penegakan hukum akan diprioritaskan untuk mengatasi impor ilegal dan praktik dumping.

    “Pertemuan hari ini semakin mendukung pandangan kami bahwa aksi jual di pasar terlalu berlebihan. Meskipun masih banyak yang harus diurai dari kebijakan tarif timbal balik Trump, kami percaya Indonesia — dengan salah satu tingkat paparan ekspor terendah ke AS dan perdagangan eksternal lebih terlindungi daripada kebanyakan negara,” jelas Verdhana.

    “Lebih jauh, tanggapan pemerintah, baik yang bernada mendamaikan maupun berfokus pada reformasi untuk meningkatkan kemudahan berbisnis, tepat waktu,” lanjut laporan itu.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Apa Dampak Perang Dagang AS Melawan China yang Digaungkan Donald Trump Terhadap Ekonomi Dunia? – Halaman all

    Tarif Trump Berisiko Sebabkan Inflasi dan Resesi Ekonomi AS Sendiri – Halaman all

    Tarif Trump Berisiko Sebabkan Inflasi dan Resesi Ekonomi AS Sendiri

    TRIBUNNEWS.COM – Tarif timbal balik yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump , yang diumumkannya pada Rabu (9/4/2025) sebagai “Deklarasi Kemerdekaan Ekonomi,” akan mengawali era baru dalam perdagangan global sekaligus meningkatkan kekhawatiran inflasi dan resesi bagi ekonomi AS .

    Trump menandatangani perintah eksekutif untuk mengenakan tarif timbal balik yang luas pada lebih dari 180 negara, mulai dari 10 persen hingga 50%, untuk mengakhiri praktik perdagangan, yang menurut pemerintahannya tidak adil.

    Pemerintahan Trump bermaksud menghasilkan hampir $700 miliar melalui tarif tambahan ini untuk membiayai pemotongan pajak bagi orang kaya.

    Tetapi para ekonom memperingatkan kalau hal ini akan mengakibatkan biaya impor yang lebih tinggi dan menaikkan harga bagi konsumen akhir sekaligus menghambat pertumbuhan ekonomi.

    Trump mengklaim AS “diperas” oleh semua negara, kawan atau lawan, dan bermaksud merevitalisasi produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan asing melalui tarif ini.

    Presiden AS lalu menandatangani perintah eksekutif untuk mengenakan tarif pada sektor otomotif, baja, dan aluminium serta tarif pada Kanada, Meksiko, dan China karena dugaan perdagangan gelap fentanil dan masuknya migran tak berdokumen ke AS.

    Presiden AS juga menunjuk negara-negara yang memiliki defisit perdagangan luar negeri dengan AS, yang menunjukkan kalau mereka tidak cukup membeli produk buatan Amerika.

    Sebagai informasi, Impor AS mencapai $4,1 triliun, dan ekspor mencapai $3,2 triliun tahun lalu, menurut Departemen Perdagangan AS.

    Khusus untuk China, AS awalnya mematok tarif 34% sebelum menaikkannya menjadi 104 persen hanya dalam beberapa hari.

    Adapun Uni Eropa dipatok tarif impor sebesar 20%, Vietnam 46%, Taiwan 32%, Jepang 24%, India 26%, Korea Selatan 25%, Thailand 36%, Swiss 31%, Indonesia 32%, Malaysia 24%,
    Kamboja 49%, Afrika Selatan 30%, Bangladesh 30%, dan Israel 17?lam tarif timbal balik.

    Beberapa negara, seperti Turki, Inggris, Brasil, Australia, Uni Emirat Arab, Selandia Baru, Mesir, dan Arab Saudi, masing-masing dikenakan tarif timbal balik sebesar 10%.

    Hal yang mengejutkan, beberapa negara yang paling terkena sanksi di dunia, yaitu Rusia, Kuba, Belarus, dan Republik Demokratik Korea, tidak dikenakan tarif timbal balik, sementara Kepulauan Heard dan McDonald yang tidak berpenghuni di Australia disertakan.

    PRESIDEN AS – Tangkapan layar YouTube White House pada Rabu (26/3/2025) yang menunjukkan Presiden Trump Singgah Bertemu Duta Besar AS pada Selasa (25/3/2025). Trump menanggapi sebuah artikel di The Atlantic yang mengungkapkan bahwa percakapan pejabat keamanan nasional AS tentang rencana menyerang Houthi Yaman bocor di sebuah grup chat. (Tangkapan layar YouTube White House)

    Dampak Tarif Trump Bagi AS

    Lab Anggaran di Yale memperkirakan kalau tarif Trump akan menyebabkan inflasi meningkat dan membebani biaya rata-rata $3.800 per rumah tangga di AS.

    Anderson Economic Group memperkirakan kalau tarif otomotif sebesar 25% yang diberlakukan Trump akan menambah biaya sebesar $2.500 hingga $5.000 untuk mobil-mobil Amerika berbiaya terendah dan hingga $20.000 untuk beberapa model impor.

    Perkiraan biaya tarif otomotif bagi konsumen akhir di AS adalah $30 miliar untuk tahun pertama.

    Sementara itu, inflasi AS terakhir tercatat sebesar 0,2% secara bulanan dan 2,8% secara tahunan pada bulan Februari.

    Menurut Boston Fed, dampak tarif pada inflasi AS diperkirakan akan menyebabkan peningkatan 1,4 hingga 2,2 poin persentase, yang selanjutnya membatasi kemampuan Fed (Bank Federal AS) untuk memerangi inflasi.

    Kepercayaan konsumen di AS telah menurun sejak Trump menjabat pada 20 Januari, dengan indeks kepercayaan konsumen Universitas Michigan mencapai titik terendah sejak November 2022 di angka 57,9, sementara ekspektasi inflasi konsumen jangka pendek naik menjadi 4,9%, level tertinggi sejak waktu yang sama.

    Mengenai pertumbuhan ekonomi, Fitch Ratings memperkirakan bahwa AS akan tumbuh lebih lambat dari tingkat yang diproyeksikan sebesar 1,7% pada bulan Maret karena adanya tarif Trump, sementara Oxford Economics memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS sebesar 1,4% tahun ini.

    Departemen Perdagangan AS mengatakan ekonomi AS tumbuh 2,8% tahun lalu, menandai perbedaan mencolok dalam proyeksi pertumbuhan tahun ini sejak masa jabatan kedua Trump dimulai pada bulan Januari.

    Analisis lembaga pemikir Tax Foundation yang berkantor pusat di Washington menunjukkan bahwa tarif Trump diperkirakan menghasilkan $3,2 triliun selama dekade berikutnya tetapi mengakibatkan kerugian 0,8?lam produk domestik bruto (PDB) negara tersebut.

     

    (oln/anews/*)

  • Perang Dagang Berkobar, Ini Daftar Negara yang Pilih Balas Tarif AS

    Perang Dagang Berkobar, Ini Daftar Negara yang Pilih Balas Tarif AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah negara memilih untuk menyerang balik kebijakan tarif impor yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Negara tersebut di antaranya China, Kanada, dan Uni Eropa.

    Pekan lalu, Trump mengumumkan kebijakan tarif timbal balik kepada negara-negara yang dianggap merugikan AS. Merujuk pernyataan resmi Trump di situs resmi Gedung Putih AS, alasan pemberlakuan tarif impor bea masuk perdagangan itu adalah kurangnya timbal balik dalam hubungan dagang antara AS dengan negara-negara mitranya.

    Kemudian, faktor perbedaan tarif dan hambatan non-tarif, serta kebijakan ekonomi negara mitra dagang AS yang dinilai menekan dan upah konsumsi dalam negeri, dipandang sebagai ancaman yang tidak biasa terhadap ketahanan ekonomi negara adidaya itu.

    Melalui kebijakan itu, Trump menetapkan tarif impor sebesar 10% untuk semua negara, sedangkan negara-negara yang dianggap memiliki hambatan tinggi terhadap barang-barang AS menghadapi tarif lebih besar. 

    “Ini adalah deklarasi kemerdekaan kita,” kata Trump di Rose Garden, Gedung Putih, melansir Reuters pada Kamis (3/4/2025).

    Mengutip data Bloomberg Economics, sebanyak 15 negara menjadi penyumbang defisit neraca perdagangan terbesar dengan AS. China menempati posisi pertama dengan total nilai defisit mencapai US$295 miliar pada 2024.

    Posisi selanjutnya ditempati oleh Meksiko yakni sebesar US$172 miliar, diikuti Vietnam US$123 miliar, Irlandia US$87 miliar, Jerman US$85 miliar, dan Taiwan US$74 miliar.

    Jepang menyumbang defisit terhadap neraca perdagangan AS sebesar US$68 miliar, Korea Selatan US$66 miliar, Kanada US$64 miliar, dan India US$46 miliar.

    Kemudian, Thailand menyumbang defisit US$46 miliar, Italia US$44 miliar, Swiss US$38 miliar, Malaysia US$25 miliar, dan Indonesia US$18 miliar.

    Kendati begitu, tak semua negara penyumbang defisit terbesar diganjar tarif tinggi oleh Trump. Hanya Vietnam yang diketahui masuk dalam daftar negara penyumbang defisit neraca dagang AS terbesar, dan turut diganjar dengan tarif bea impor jumbo oleh Trump.

    Adapun, tarif yang dikenakan ke Vietnam adalah 46%, menjadikannya sebagai negara terbesar kelima yang dikenakan tarif jumbo oleh Trump. Posisi pertama ditempati Lesotho yakni 50%, diikuti Kamboja 49%, Laos 48%, dan Madagaskar 47%.

    Sementara itu, China dikenakan tarif sebesar 34%, Uni Eropa 20%, Bangladesh 37%, Thailand 36%, serta Taiwan dan Indonesia 32%.

  • Gamer Indonesia Wakili Manchester United di Turnamen eFootball Dunia

    Gamer Indonesia Wakili Manchester United di Turnamen eFootball Dunia

    Jakarta

    Kompetisi esports The eFootball Championship 2025 Manchester United Club Event selesai digelar. Pemain Indonesia, Rommy Hadiwijaya alias Zeus_Rommyhw, berhasil menjadi juara di kategori konsol.

    Gelar pemain eFootball konsol terbaik tersebut didapatkannya setelah berhasil membantai lawannya, Guilherme Fonseca Agostini alias GuiFera99, yang berasal dari Brasil dengan skor akhir 3-0. Sementara di kategori mobile, pemain bintang asal Jepang, Rei Noguchi alias Gu_038games, menjadi juaranya. Dirinya menang dari pemain Thailand, Jxmxrn, di babak final dengan skor akhir 1-0.

    Dengan kemenangan yang mereka peroleh, kedua pemain tersebut resmi mewakili Manchester United di kompetisi eFootball tingkat dunia. Acaranya akan diselenggarakan di Tokyo, Jepang, pada musim panas 2025.

    Dalam hal ini Zeus_Rommyhw dan Gu_038games berhasil melaju ke ke World Final eFootball Championship 2025 melalui jalur Club Event. Nantinya, kemungkinan besar kedua pemain ini akan berhadapan dengan jawara lainnya yang lolos ke World Final lewat jalur Open Qualifier. Apabila tidak ada halangan, mereka akan bertanding pada Juli 2025.

    Tentunya ajang bergengsi ini akan sangat seru dan kompetitif, mengingat Konami tak hanya memberikan rasa bangga ketika jawara mengangkat piala. Di sini pemain terbaik berhak mendapatkan hadiah uang tunai puluhan dolar. Berikut besaran hadiah uang tunai yang telah disiapkan Konami untuk kategori mobile dan konsol di World Final eFootball Champhionship 2025:

    Juara 1: USD 20 ribu atau sekitar Rp 337 jutaPeringkat 2: USD 8 ribu atau sekitar Rp 134 jutaPeringkat 3-4: USD 4 ribu atau sekitar Rp 67 jutaPeringkat 5-8: USD 2 ribu atau sekitar Rp 33 jutaPeringkat 9-16: USD 750 atau sekitar Rp 12 juta

    Sedikit informasi soal The eFootball Championship 2025 Manchester United Club Event. Turnamen ini terbuka untuk umum, yang mana artinya bisa diikuti oleh semua pemain eFootball di seluruh dunia di semua perangkat mobile dan konsol.

    Kompetisinya bergulir dalam empat babak kualifikasi yang digelar online. Nah setiap babak yang dihelat online dibagi ke dalam beberapa wilayah, mulai dari Eropa & Afrika, Amerika, Asia (Barat), Asia (Timur), Oseania, dan wilayah lainnya.

    Babak satu dan dua digelar pada 16 Januari 2025 dan berlangsung selama satu minggu. Babak ketiga berlangsung dari 24-27 Januari 2025. Kemudian babak keempat dan terakhir diselenggarakan pada 22 Februari 2025.

    Setelah menyelesaikan empat babak secara online, pemenang regional diundang ke Manchester pada April 2025. Mereka bertanding di babak final yang berlokasi di Old Trafford. Namun pertandingannya tetap bisa disaksikan online melalui siaran langsung yang tayang di kanal YouTube eFootball.

    (hps/fay)