Negara: Thailand

  • BPS: China Penyumbang Defisit Perdagangan Nonmigas Terdalam Maret 2025

    BPS: China Penyumbang Defisit Perdagangan Nonmigas Terdalam Maret 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap, Indonesia mengalami defisit perdagangan nonmigas terdalam dengan China pada Maret 2025.

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara, dengan China menjadi negara penyumbang defisit perdagangan nonmigas mencapai US$1,11 miliar pada Maret 2025.

    “Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara dan yang terbesar adalah China US$1,11 miliar,” kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (21/4/2025).

    Secara terperinci, Amalia mengungkap bahwa defisit perdagangan dengan China utamanya disumbang oleh mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) yakni -US$1,41 miliar, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) -US$1,30 miliar, dan kendaraan dan bagiannya (HS 87) -US$351 juta.

    Selain dengan China, Australia dan Thailand menjadi dua negara lainnya sebagai penyumbang defisit terbesar pada Maret 2025. Amalia mengungkap, Australia menyumbang defisit sebesar US$0,35 miliar, dan Thailand US$195 juta pada Maret 2025.

    Untuk Australia, Amalia menuturkan bahwa defisit terbesar dikontribusikan oleh komoditas serealia (HS10) terutama dari komoditas gandum yakni sebesar -US$103 juta, kemudian logam mulia dan perhiasan (HS71) -US$91,2 juta, dan bahan bakar mineral (HS27) -US$83,4 juta.

    Sementara untuk Thailand, BPS mencatat bahwa komoditas penyumbang defisit nonmigas terbesar yakni defisit terbesar dikontribusikan oleh gula dan kembang gula (HS17) -US$96,5 juta, plastik dan barang dari plastik (HS39) -US$68,7 juta, serta mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS84) -US$68,5 juta. 

    Sementara itu, Indonesia tercatat mengalami surplus perdagangan barang pada kelompok nonmigas dengan beberapa negara. Tiga terbesar diantaranya adalah AS US$1,98 miliar, India US$1,04 miliar, Filipina US$714 juta.

  • AS Sumbang Surplus Dagang Terbesar ke RI pada Maret 2025

    AS Sumbang Surplus Dagang Terbesar ke RI pada Maret 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Amerika Serikat menjadi negara yang memberi surplus perdagangan terbesar dengan Indonesia pada Maret 2025, meski ada ancaman tarif resiprokal yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan surplus perdagangan nonmigas Indonesia dengan AS senilai US$1,98 miliar.

    Surplus tersebut lebih besar dari bulan sebelumnya atau Februari 2025, yang mana AS menyumbang surplus perdagangan ke Indonesia sebesar US$1,57 miliar.

    “Komoditas penyumbang surplus terbesar dengan Amerika seperti biasa ini didorong oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagian [US$465 juta], alas kaki [US$239,7 juta], dan lemak dan minyak hewan nabati [US$238,7 juta],” ungkap Amalia dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).

    Negara selanjutnya yang penyumbang surplus perdagangan terbesar ke Indonesia adalah India yaitu sebesar US$1,04 miliar, yang kemudian diikuti oleh Filipina yaitu sebesar US$714,1 juta.

    Di sisi lain, Indonesia juga mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara. Tiga negara penyumbang defisit terbesar yaitu China (US$1,11 miliar), Australia (US$353,2 juta) dan Thailand (US$195,4 miliar).

    Sementara itu, secara keseluruhan BPS mengumumkan neraca perdagangan tercatat surplus senilai US$4,33 miliar pada Maret 2025. Amalia mengatakan nilai surplus tersebut naik US$1,23 miliar secara bulanan. “Indonesia mencatatkan surplus 59 bulan beruntun sejak Mei 2020,” ujarnya.

    Amalia menyebutkan surplus ditopang komoditas nonmigas dengan surplus perdagangan senilai US$6 miliar. Sejumlah komoditas pendorong surplus antara lain lemak dan hewan minyak nabati, bahan bakan mineral, serta besi dan baja.

    “Pada saat yang sama, neraca perdagangan migas defisit US$1,67 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan minyak mentah,” jelasnya.

    Sebagai informasi, pemerintah sendiri sedang melakukan negosiasi tarif resiprokal Trump. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto resmi menyerahkan proposal tawaran negosiasi ulang penerapan tarif resiprokal yang dikenakan ke Indonesia sebesar 32% ke Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick di Washington DC, AS pada Sabtu (19/4/2025) waktu setempat.

    Airlangga menyampaikan Indonesia menawarkan untuk meningkatkan pembelian dan impor barang AS agar menyeimbangkan defisit perdagangan antar kedua negara. Memang, Indonesia merupakan negara penyumbang defisit terbesar ke-15 ke neraca perdagangan AS pada tahun lalu.

  • Trump Ingin Rebut Dominasi Asia di Manufaktur Chip, China-Taiwan Terancam?

    Trump Ingin Rebut Dominasi Asia di Manufaktur Chip, China-Taiwan Terancam?

    Jakarta

    Selama bertahun-tahun, AS dinilai “salah langkah” di sektor manufaktur chip sehingga China dan pusat-pusat teknologi Asia lainnya melaju pesat. Hal ini diutarakan Gina Raimondo, bekas Menteri Perdagangan AS, dalam wawancara pada 2021.

    Empat tahun berselang, chip masih menjadi medan pertempuran dalam persaingan AS-China untuk supremasi teknologi.

    Sekarang, Presiden AS Donald Trump ingin mempercepat proses manufaktur yang sangat rumit dan sensitif. Bahkan negara-negara lain butuh waktu puluhan tahun untuk menyempurnakannya.

    Trump berpendapat bahwa kebijakan tarifnya akan membebaskan ekonomi AS dan membawa lapangan kerja kembali ke dalam negeri.

    Namun kenyataannya, sejumlah perusahaan terbesar menghadapi masalah kurangnya pekerja terampil dan kualitas produk yang kurang memuaskan di pabrik-pabrik AS

    Lantas, langkah berbeda apa yang akan diambil Trump?

    Dan, mengingat Taiwan serta wilayah lain di Asia memiliki keunggulan dalam menciptakan chip berpresisi tinggi, mungkinkah AS juga memproduksinya dalam skala besar?

    Rahasia di balik mikrochip

    Kepingan silikon kecil yang dikenal sebagai chip ini sebenarnya ditemukan di AS. Akan tetapi, produksi chip tercanggih dalam skala besar justru berpusat di Asia.

    Secara teknis, proses pembuatan chip begitu mahal dan sangat kompleks.

    Sebagai contoh, sebuah iPhone boleh saja berisi chip yang dirancang di AS, tetapi produksinya dilakukan di Taiwan, Jepang, atau Korea Selatan.

    Bahan baku seperti mineral tanah jarang (rare earth) yang digunakan untuk chip juga sebagian besar ditambang di China.

    Selanjutnya, chip tersebut dikirim ke Vietnam untuk pengemasan, kemudian ke China untuk perakitan dan pengujian, sebelum akhirnya dikapalkan ke AS.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Ekosistem ini sangat terintegrasi, dan telah berkembang selama puluhan tahun.

    Di satu sisi, Trump menyatakan dukungannya kepada industri chip. Di sisi lain, dia juga mengancamnya dengan tarif.

    Trump bahkan mengultimatum pemimpin industri, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), bahwa perusahaan harus membayar pajak 100% jika tidak membangun pabrik di AS.

    Dengan ekosistem yang rumit dan persaingan yang ketat, perusahaan perlu merencanakan biaya yang lebih tinggi dan investasi jangka panjangjauh melampaui masa pemerintahan Trump.

    Perubahan kebijakan yang terus-menerus tidak memberikan kepastian. Sejauh ini, sebagian perusahaan menunjukkan kesediaan untuk berinvestasi di AS.

    Subsidi besar yang diberikan China, Taiwan, Jepang, dan Korsel kepada perusahaan swasta pengembang chip adalah alasan utama keberhasilan mereka di sektor ini.

    Hal ini menjadi dasar pemikiran Undang-Undang Chips and Sains AS yang disahkan pada tahun 2022 di bawah Presiden Joe Biden.

    AS adalah penemu mikrochip, tetapi produksi saat ini didominasi oleh negara-negara Asia (Getty Images)

    Undang-undang ini bertujuan untuk memindahkan kembali produksi chip ke dalam negeri dan mendiversifikasi rantai pasokan.

    Hal ini dilakukan dengan mengalokasikan hibah, kredit pajak, dan subsidi untuk mendorong manufaktur domestik.

    Sejumlah perusahaan, seperti produsen chip terbesar dunia TSMC dan pembuat ponsel pintar terbesar Samsung, menjadi penerima manfaat utama dari undang-undang tersebut.

    TSMC menerima hibah dan pinjaman sebesar US$6,6 miliar (sekitar Rp110 triliun) untuk pabrik di Arizona. Adapun Samsung diperkirakan menerima US$6 miliar (sekitar Rp100 triliun) untuk fasilitas di Taylor, Texas.

    TSMC bahkan mengumumkan investasi tambahan sebesar US$100 miliar (sekitar Rp1,6 kuadriliun) di AS bersama Trump, di luar US$65 miliar (sekitar Rp1 triliun) yang telah dijanjikan untuk tiga pabrik.

    Baca juga:

    Diversifikasi produksi chip juga menguntungkan TSMC, mengingat China berulang kali mengancam untuk menguasai Taiwan.

    Namun, baik TSMC maupun Samsung menghadapi tantangan dalam investasi mereka.

    Ini termasuk biaya yang melonjak, kesulitan merekrut tenaga kerja terampil, penundaan konstruksi, dan penolakan dari serikat pekerja lokal.

    “Ini bukan sekadar pabrik tempat Anda membuat kotak,” kata Marc Einstein, direktur riset di perusahaan intelijen pasar Counterpoint.

    “Pabrik yang membuat chip adalah lingkungan steril berteknologi tinggi. Pembangunannya membutuhkan waktu bertahun-tahun.”

    Dan meskipun ada investasi dari AS, TSMC menyatakan bahwa sebagian besar produksinya akan tetap berada di Taiwan, terutama untuk chip komputer tercanggihnya.

    Apakah China berupaya mengungguli Taiwan?

    Saat ini, pabrik TSMC di Arizona menghasilkan chip berkualitas tinggi.

    Namun, Chris Miller, penulis buku Chip War: The Fight for the World’s Most Critical Technology, berpendapat bahwa “teknologi mereka tertinggal satu generasi dari yang terdepan di Taiwan”.

    “Pertanyaan tentang skala produksi bergantung pada besarnya investasi di AS dibandingkan dengan Taiwan,” ujarnya.

    “Saat ini, Taiwan memiliki kapasitas produksi yang jauh lebih besar.”

    Kenyataannya, Taiwan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk membangun kapasitas tersebut.

    Meskipun ada ancaman China yang menggelontorkan miliaran dolar untuk mencuri keunggulan Taiwan di sektor ini, industri Taiwan terus berkembang pesat.

    Trump mengancam TSMC dengan pengenaan pajak 100% jika mereka tidak membangun pabrik di Amerika Serikat (Getty Images)

    TSMC adalah pelopor “model foundry”, yaitu ketika pembuat chip mengambil desain dari AS dan memproduksi chip untuk perusahaan lain.

    Memanfaatkan momentum perusahaan rintisan Silicon Valley seperti Apple, Qualcomm, dan Intel, TSMC mampu bersaing dengan raksasa AS dan Jepang.

    Ini karena TSMC punya insinyur terbaik, tenaga kerja sangat terampil, dan pertukaran pengetahuan.

    “Bisakah AS membuat chip dan menciptakan lapangan kerja?” tanya Einstein.

    “Tentu saja, tapi apakah mereka akan mampu membuat chip dengan ukuran nanometer? Kemungkinan tidak.”

    Baca juga:

    Salah satu alasannya adalah kebijakan imigrasi Trump yang berpotensi membatasi kedatangan talenta terampil dari China dan India.

    “Bahkan Elon Musk pun punya masalah imigrasi terkait insinyur Tesla,” kata Einstein.

    Dia merujuk ke dukungan Musk terhadap program visa H-1B AS yang membawa pekerja terampil ke AS.

    “Itu adalah hambatan. Satu-satunya yang mereka bisa lakukan adalah mengubah pendirian mereka tentang imigrasi secara keseluruhan. Anda tidak bisa tiba-tiba memunculkan lulusan PhD.”

    Dampak berantai global

    Meski begitu, Trump malah semakin gencar memberlakukan tarif.

    Dia bahkan memerintahkan investigasi perdagangan atas alasan keamanan nasional terhadap sektor semikonduktor.

    “Ini ibarat batu sandungan besar,” ujar Einstein.

    “Jepang, misalnya, mendasarkan pemulihan ekonominya pada semikonduktor. Yang namanya tarif jelas tidak ada dalam rencana bisnis negara itu.”

    Menurut Miller, dampak jangka panjang bagi industri ini adalah fokus baru pada manufaktur dalam negeri di berbagai wilayah ekonomi kuat dunia: China, Eropa, dan AS.

    Sejumlah perusahaan mungkin mencari pasar baru.

    Getty ImagesTSMC telah berinvestasi dalam manufaktur chip di Amerika

    Raksasa teknologi China, Huawei, contohnya, memperluas bisnisnya ke Eropa dan pasar berkembang termasuk Thailand, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Malaysia, dan banyak negara di Afrika.

    Hal ini mereka lakukan dalam rangka menghadapi kontrol ekspor dan tarif, meskipun margin keuntungan di negara berkembang kecil.

    “Pada akhirnya, China ingin menangmereka harus berinovasi dan berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan. Lihat saja apa yang mereka lakukan dengan Deepseek,” kata Einstein.

    “Jika mereka membuat chip yang lebih baik, semua orang akan beralih ke mereka. Efisiensi biaya adalah sesuatu yang bisa mereka lakukan sekarang. Langkah ke depannya adalah mengembangkan produksi [chip] dengan teknologi super canggih.”

    Baca juga:

    Sementara itu, pusat-pusat manufaktur chip baru mungkin akan bermunculan.

    India, misalnya, dinilai sangat menjanjikan oleh para ahli.

    Mereka berpendapat, India punya peluang lebih besar untuk terintegrasi ke dalam rantai pasokan chip dibandingkan AS.

    Letak lebih strategis, biaya tenaga kerja murah, dan kualitas pendidikan baik.

    India telah menunjukkan kesediaannya untuk menerima manufaktur chip. Namun, mereka menghadapi sejumlah tantangan, seperti pembebasan lahan untuk pabrik dan ketersediaan air.

    Produksi chip membutuhkan air dengan kualitas terbaik dan jumlah yang sangat besar.

    Kartu truf dalam negosiasi

    Getty ImagesJensen Huang, CEO Nvidia, meminta Trump untuk menghapus larangan penjualan chip ke China

    Perusahaan-perusahaan chip sebetulnya tidak sepenuhnya terpojok akibat tarif AS.

    Ketergantungan dan permintaan yang besar akan chip dari perusahaan-perusahaan besar AS seperti Microsoft, Apple, dan Cisco berpotensi menekan Trump untuk mencabut pungutan apa pun pada sektor chip.

    Sejumlah sumber internal meyakini lobi intensif dari CEO Apple Tim Cook berhasil mengamankan pengecualian tarif untuk ponsel pintar, laptop, dan produk elektronik.

    Trump juga dilaporkan mencabut larangan penjualan chip Nvidia ke China sebagai hasil dari lobi.

    Ketika ditanya secara spesifik tentang produk Apple pada hari Senin (14/04) di Oval Office, Trump mengatakan: “Saya orang yang sangat fleksibel.”

    Dia menambahkan, “Mungkin ada hal-hal baru yang akan terjadi. Saya sudah bicara dengan Tim Cook. Baru-baru ini saya membantunya.”

    Trump mengeklaim kebijakan tarifnya akan memulihkan ekonomi AS dan menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. (Getty Images)

    Menurut Einstein, pada akhirnya Trump hanya ingin membuat kesepakatan.

    Trump dan pemerintahannya paham: membangun pabrik chip yang lebih besar saja tidak menyelesaikan masalah.

    “Menurut saya, pemerintahan Trump melakukan langkah yang sama seperti kepada pemilik TikTok, Bytedance. Mereka ibarat berkata: Anda tidak bisa beroperasi di AS lagi kecuali memberikan sebagian saham ke Oracle atau perusahaan AS lain,” jelas Einstein.

    “TSMC tidak akan pergi ke mana pun, jadi AS ingin memaksa mereka membuat kesepakatan dengan Intel lalu mendapatkan bagian dari keuntungan.

    Namun, model ekosistem semikonduktor Asia memberikan pelajaran berharga: tidak ada satu negara pun yang bisa mengoperasikan industri chip sendirian.

    Dibutuhkan waktu untuk membuat semikonduktor canggih secara efisien dan dalam skala besar.

    Trump mencoba menciptakan industri chip melalui proteksionisme dan isolasi.

    Padahal, yang memungkinkan industri chip berkembang di seluruh Asia adalah kebalikan dari yang dia lakukan: kolaborasi dalam ekonomi global.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Indonesia Bisa Kebanjiran Mobil Impor Imbas Kebijakan Trump

    Indonesia Bisa Kebanjiran Mobil Impor Imbas Kebijakan Trump

    Jakarta

    Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi mewaspadai potensi banjir mobil impor ke Indonesia. Peringatan ini muncul menyusul kebijakan Amerika Serikat yang kembali memberlakukan tarif impor tinggi ke berbagai negara.

    Nangoi menilai kebijakan Trump bisa mengubah peta perdagangan otomotif. Negara-negara produsen akan mencari alternatif pasar lain, sehingga dikhawatirkan Indonesia akan menjadi target sasaran ekspor.

    “Amerika menerapkan yang namanya tarif baru, sehingga pabrikan-pabrikan dari dunia sana itu, di luar Amerika, mengalami kesulitan masuk ke Amerika,” ujar Nangoi belum lama ini di Jakarta Pusat.

    Menurutnya, kondisi ini membuat sejumlah negara yang selama ini sangat bergantung pada ekspor otomotif ke pasar Amerika Serikat kini mengalami kelebihan pasokan. Salah satu kekhawatirannya, Indonesia bisa menjadi negara tujuan limpahan produk-produk tersebut.

    “Sehingga produknya banjir. Indonesia kebetulan kita tidak satupun ke Amerika. Kita ekspor ke Meksiko, Kanada, Amerika Latin. Yang saya khawatir negara-negara yang kebanjiran itu akan mulai melempar mobilnya ke Indonesia. Itu yang sedang kita jagain,” jelasnya.

    Meski mengakui bahwa industri otomotif Indonesia secara langsung tidak terkena dampak tarif AS karena tidak mengekspor ke negara tersebut, Nangoi tetap menilai situasi ini perlu diantisipasi serius.

    “Kami tidak ekspor ke Amerika (Serikat). Tidak ada dampaknya. Walaupun komponen ada yang ekspor ke Amerika tapi kita nggak. Sebaliknya kita tidak ada impor dari Amerika (Serikat). Ford yang datang dari Thailand bukan dari Amerika,” imbuhnya.

    Namun, ia menggarisbawahi potensi efek tidak langsung dari kebijakan ini, terutama dari negara-negara seperti Meksiko yang selama ini menjadi pemasok utama ke AS. Di sisi lain, Indonesia mengirim juga mobil CBU ke Meksiko.

    “Cuma yang akan ada pengaruh adalah Meksiko tadinya ekspor ke Amerika. Sekarang dinaikkan tarif. Produk Meksiko sendiri banjir. Jadi mungkin ketahan sedikit. Itu kita mesti waspada,” katanya.

    Nangoi menyebut saat ini pemerintah tengah berupaya menyelesaikan free trade agreement (FTA) dengan Meksiko yang dapat membantu memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan otomotif global. “Lagi diberesin (FTA),” ujarnya singkat.

    Apalagi kondisi otomotif Indonesia saat ini juga sedang terganggu dengan melemahnya pasar. “Industri otomotif di Indonesia juga terganggu, apalagi dengan adanya kebijakan-kebijakan dari dunia yang masih belum jelas ini,” tutur Nangoi.

    Dilihat dari akumulasi tiga bulan pertama 2025, pasar otomotif Indonesia mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan wholesales Januari-Maret 2025, Indonesia mengirimkan 205.160 unit, turun 4,7% atau 10.090 unit dari periode yang sama tahun lalu. Pada tahun ini Gaikindo menargetkan total penjualan sanggup tembus 900 ribu unit

    (riar/lua)

  • QRIS Ramai Dibela Usai Mengusik Amerika

    QRIS Ramai Dibela Usai Mengusik Amerika

    Jakarta

    Sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kembali menjadi sorotan publik setelah pemerintah Amerika Serikat memberikan perhatian khusus terhadap sistem pembayaran domestik Indonesia. Warganet berbondong-bondong menyuarakan dukungan, menyebut QRIS bukan sekadar alat transaksi, melainkan simbol kedaulatan digital bangsa.

    Seperti diketahui pemerintah Amerika Serikat (AS) menyoroti penggunaan QRIS yang membatasi ruang gerak perusahaan asing. Hal itu terungkap saat negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dengan AS.

    Penerapan QRIS ini juga disinggung Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) dalam laporan National Trade Estimate (NTE) Report on Foreign Trade Barriers yang dirilis pada akhir Maret 2025. USTR menilai Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) Nomor 21/18/PADG/2019 tentang Implementasi Standar Nasional Quick Response Code untuk Pembayaran membuat perusahaan-perusahaan asal AS khawatir.

    “Perusahaan-perusahaan AS, termasuk penyedia pembayaran dan bank, khawatir selama proses pembuatan kebijakan kode QR BI, para pemangku kepentingan internasional tidak diberi tahu tentang perubahan yang mungkin terjadi atau diberi kesempatan untuk menjelaskan pandangan mereka mengenai sistem tersebut, termasuk bagaimana sistem tersebut dapat dirancang untuk berinteraksi secara lancar dengan sistem pembayaran yang ada,” tulis USTR dikutip dari detikFinance.

    Dukungan Warganet

    Alih-alih menimbulkan keresahan, sorotan ini justru memicu gelombang dukungan masif dari netizen Indonesia di berbagai platform media sosial. Tagar terkait QRIS sempat menjadi trending, dipenuhi komentar positif dan pembelaan.

    “Kalau sampai GPN dan QRIS yang bikin Indonesia 🇮🇩 berdikari dikorbanin demi “yes sir, thank you sir” sih beneran omon-omon doang,” kata @ainunnajib.

    “QRIS ini salah satu government win di Indonesia. Kalau sampai manut Amerika soal ini, nggak tau lagi deh. Agenda titipan Visa/Master mungkin…,” ujar @NOTASLIMBOY.

    “QRIS dan GPN harus nonnegotiable. Transaksi domestik seharusnya tidak perlu melibatkan payment asing. Transaksinya di Indonesia, rekeningnya Indonesia, usernya orang Indonesia, uangnya rupiah, gak perlu bayar persenan ke luar negeri,” ucap @habibienomics.

    “Sebelum ada QRIS pun kita udah lebih maju dari USA. Mau transfer antar bank real-time kapan aja dari dulu bisa, di sana ga bisa jadi musti pada punya 3rd party app macam Venmo. Katrok bgt,” ujar @rayestu.

    “QRIS itu satu dari sedikit kebanggaan kita. Even Jepang aja gak punya. Mesti dipertahankan!,” kata @kozirama.

    “Sampe qris beneran diganggu krn si mamarika ini, siap2 aja sih 98 jilid dua. Soalnya ekonomi dari kang bakso pinggir jalan sampe butik2 high end di GI/PP pada pake semua, bahkan maen slot aja pake qris kok. Bener2 tulang punggung ekonomi. Qris ambruk, atas sampe bawah ambruk,” kata @WibuWorks.

    Sejarah QRIS

    Mengutip situs Bank Indonesia (BI), QRIS (dibaca KRIS) merupakan penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code atau kode QR. QRIS adalah standar QR Code nasional yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diluncurkan pada 17 Agustus 2019.

    Tentunya penggunaan penggunaan QRIS tercantum di Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 24/1/PADG/2022 Tanggal 25 Februari 2022 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 21/18/PADG/2019 tentang Implementasi Standar Nasional QRIS. Tujuan diluncurkan QRIS, yakni agar proses transaksi pembayaran secara domestik menggunakan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang akan menggunakan QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS.

    Saat ini, masyarakat sudah bisa melakukan pembayaran dengan QRIS di seluruh aplikasi dari penyedia sistem pembayaran manapun. Kemudahan dalam melakukan transaksi ini lah yang menjadi faktor utama metode pembayaran QRIS semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia.

    Metode QRIS menghadirkan kemudahan dalam proses pembayaran di berbagai toko dan restoran. Masyarakat tidak perlu lagi repot-repot membawa uang tunai, kartu debit, atau kredit ketika ingin berbelanja.

    “Cukup dengan mengandalkan aplikasi e-wallet atau mobile banking di smartphone milikmu, maka bisa melakukan pembayaran cashless secara praktis dan mudah hanya dengan memindai barcode di toko atau restoran,” tulis BI dikutip Minggu (20/4/2025).

    Pada 2020, pandemi Covid-19 menjadi katalis besar bagi QRIS. Kebutuhan akan pembayaran nontunai yang minim kontak fisik mendorong lebih banyak merchant dan konsumen beralih ke QRIS. BI mencatat, hingga akhir 2020, lebih dari 3 juta merchant telah tergabung dalam ekosistem QRIS.

    Pada 2021, BI memperkenalkan fitur baru, seperti QRIS TUNTAS (Tarik Tunai, Transfer, dan Setor), yang memungkinkan pengguna melakukan lebih dari sekadar pembayaran, seperti penarikan tunai dan transfer dana melalui kode QR. Ini semakin memperluas fungsi QRIS di masyarakat.

    Hingga 2023, QRIS telah diadopsi oleh lebih dari 26 juta merchant di seluruh Indonesia, mulai dari pedagang kaki lima hingga ritel besar. Sistem ini juga mendukung transaksi lintas batas (cross-border), memungkinkan turis asing menggunakan aplikasi pembayaran mereka untuk bertransaksi di Indonesia.

    Pemerintah Indonesia pun terus berencana untuk memperluas penggunaan QRIS ke berbagai negara. QRIS saat ini sudah bisa diterapkan di Malaysia, Singapura, dan Thailand.

    Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, membocorkan beberapa negara lain yang bakal menjadi negara tujuan pengembangan penggunaan QRIS, semua negara tersebut terletak di Asia.

    “Kami akan fokus dulu dari 8 negara, yaitu adalah di Asia, Malaysia, Singapura, Thailand. Kemudian Filipina, tapi empat negara lain Jepang, Korea Selatan, India, dan Uni Emirat Arab,” ungkap Perry dalam sambutannya pada agenda ‘Peluncuran Blueprint Sistem Pembayaran 2030’ di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat (2/8/2024) lalu

  • Sewa Mobil di Thailand Jangan Buru-Buru, Begini Tipsnya

    Sewa Mobil di Thailand Jangan Buru-Buru, Begini Tipsnya

    YOGYAKARTA – Thailand adalah negara di Asia Tenggara yang menjadi destinasi wisata dengan menawarkan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan. Kemudian salah satu cara terbaik untuk menjelajahi negeri Gajah Putih adalah dengan menyewa mobil. Nah, untuk sewa mobil di Thailand sebaiknya Anda memahami beberapa hal berikut.

    Artikel ini hadir untuk memandu Anda melalui proses tersebut, memberikan tips dan trik agar perjalanan Anda berjalan lancar dan menyenangkan, tanpa ada kejutan yang tidak diinginkan.

    Hal yang Perlu Diperhatikan Sewa Mobil di Thailand

    Dilansir dari laman seafancarrental, berikut ini beberapa hal penting ketika menyewa mobil di Thailand:

    Persyaratan Surat Izin Mengemudi

    Untuk menyewa mobil di Thailand, Anda memerlukan surat izin mengemudi yang sah dari negara asal Anda. Namun, sangat disarankan (dan terkadang diwajibkan oleh perusahaan penyewaan) untuk juga memiliki Surat Izin Mengemudi Internasional (SIM Internasional atau IDP).

    Dokumen ini menerjemahkan lisensi Anda ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Thai, dan dapat sangat membantu jika Anda dihentikan oleh polisi.

    Batasan Usia dan Pengalaman Mengemudi

    Sebagian besar perusahaan penyewaan mobil di Thailand mengharuskan pengemudi berusia minimal 21 tahun, meskipun beberapa mungkin menetapkan usia minimum 23 atau 25 tahun.

    Selain itu, Anda mungkin perlu memiliki surat izin mengemudi setidaknya selama satu tahun. Untuk itu, jika Anda berusia di bawah 25 tahun, bersiaplah untuk potensi biaya tambahan pengemudi muda.

    Baca juga artikel yang membahas Waktu Terbaik Liburan ke Thailand, Pertimbangkan Bulan dan Musimnya

    Asuransi sangat penting saat menyewa mobil di Thailand. Asuransi dasar biasanya termasuk dalam harga sewa, tetapi ini sering kali disertai dengan biaya kelebihan (deductible) yang tinggi.

    Pertimbangkan untuk membeli cakupan tambahan untuk mengurangi atau menghilangkan biaya kelebihan tersebut. Ada baiknya juga untuk memeriksa apakah asuransi perjalanan atau kartu kredit Anda menawarkan asuransi penyewaan mobil.

    Thailand mengikuti sistem Inggris, jadi Anda akan mengemudi di sisi kiri jalan. Ini bisa menjadi tantangan jika Anda terbiasa mengemudi di sisi kanan, jadi luangkan waktu untuk membiasakan diri sebelum berkendara di jalanan yang ramai.

    Ingat juga bahwa kursi pengemudi berada di sisi kanan mobil, berarti Anda akan membutuhkan sedikit penyesuaian.

    Peraturan Lalu Lintas dan Kondisi Jalan

    Lalu lintas di Thailand bisa sangat kacau, terutama di kota-kota besar seperti Bangkok. Maka bersiaplah untuk sepeda motor yang menyalip di antara lalu lintas, perubahan jalur yang tiba-tiba, dan pejalan kaki yang menyeberang di mana saja.

    Di daerah pedesaan, jalan bisa sempit, dan Anda mungkin akan bertemu dengan hewan ternak atau kendaraan yang bergerak lambat. Maka selalu mengemudi secara defensif dan tetap waspada.

    Batas kecepatan di Thailand umumnya 60 km/jam (37 mph), kemudian di kota-kota dan 90-120 km/jam (56-75 mph). Namun, batas kecepatan mungkin tidak selalu ditandai dengan baik, jadi perhatikan rambu-rambu.

    Bahan Bakar dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar

    Stasiun pengisian bahan bakar banyak ditemukan di kota-kota dan di sepanjang jalan raya utama, tetapi bisa jarang di daerah terpencil.

    Sebagian besar stasiun akan memberikan layanan penuh, yang berarti petugas akan mengisi tangki Anda.

    Pembayaran biasanya dilakukan dengan uang tunai, meskipun beberapa stasiun menerima kartu kredit. Sebaiknya bawa sejumlah baht Thailand untuk bahan bakar dan pengeluaran lainnya, terutama di daerah pedesaan.

    Parkir di Thailand bisa menjadi rumit, terutama di daerah perkotaan yang padat. Untuk itu, cari tempat parkir yang ditentukan, yang sering ditandai dengan warna biru atau putih.

    Di beberapa daerah, Anda mungkin perlu membayar parkir dengan membeli tiket dari mesin atau petugas. Hindari parkir di zona merah atau kuning, karena mobil Anda bisa diderek atau dikunci.

    Selain sewa mobil di thailand, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya! 

  • Hotel di Thailand untuk Backpacker yang Direkomendasikan

    Hotel di Thailand untuk Backpacker yang Direkomendasikan

    YOGYAKARTA – Salah satu negara yang menjadi tujuan para backpacker adalah Thailand atau yang lebih populer dengan sebutan negeri Gajah Putih. Ada banyak lokasi wisata yang dapat dijumpai di Thailand yang sering dikunjungi oleh para Backpacker yang gemar dengan tempat istimewa dan tidak mengeluarkan biaya besar. Hal inilah yang dilihat sebagai peluang oleh para pengusaha atau pelaku bisnis di Thailand untuk membuka tempat-tempat yang ramah bagi para backpacker, baik dari lokasi makan, lokasi belanja sampai ke lokasi hotel atau penginapan yang nyaman tapi murah. Simak rekomendasi hotel di Thailand untuk backpacker di bawah ini.

    Hotel di Thailand untuk Backpacker

    Di bawah ini adalah rekomendasi hotel murah di Thailand bagi Anda yang sering menjadi backpacker:

    The Backpack Hostel

    The Backpack Hostel  dapat dikunjungi di 184 59 Maha Set Rd, Si Phraya, Bang Rak, Bangkok -Thailand. 10500.

    Tempat ini berupa hostel atau tempat penginapan yang sering dipesan dan disukai oleh para backpacker. Hal ini dikarenakan penawaran harga yang diberikan sangat murah untuk per harinya 193,49 Baht atau Rp79.000  per orang per malam dengan jenis kamar shared dormitory, mixed dorm dan shared bathroom.

    Adapun fasilitas yang diberikan berupa ruangan ber-AC, tersedianya perlengkapan masak, perlengkapan mandi, dan internet gratis.

    Yes Kaosan

    Yes Kaosan adalah hostel yang selalu diincar para backpacker dan berlokasi di 86 Khaosan Rd, Talat Yot, Phra Nakhon, Bangkok – Thailand, 10200. Hostel ini juga memberikan harga yang menarik kepada para backpacker yang akan menginap, yaitu sebesar 214,84 Baht atau Rp88.000 per orang  per malam dengan jenis kamar mixed dormitory kapasitas satu orang.

    Fasilitas yang diberikan antara lain ruangan AC, perlengkapan mandi hingga akses internet gratis.

    JJ Guesthouse

    JJ Guesthouse adalah hotel terfavorit bagi setiap wisatawan di Chiang Mai, Old City. Hotel murah ini menyediakan kamar bersih yang dilengkapi dengan fasilitas standar, seperti meja, AC/kipas angin, dan kamar mandi dalam. Anda hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar 354 Bath atau sekitar Rp163.545 per orang per malam.

    Hotel ini dapat Anda kunjungi di Phra Pok Klao Road Soi 5, Phra Sing, Chiang Mai, Thailand, lokasi strategis yang memudahkan Anda untuk menjangkau kawasan terkenal di Thailand seperti Three Kings Monument, Chendi Luang Temple, Tha Pae Gate, dan Wat Pan Tao dan akomodasi ini sangat tepat bagi Anda yang tertarik menjelajahi kawasan Old City.

    Kamin Bird Hostel

    Hostel Kamin Bird ada di 490/4 Ratchadapisek 7, Bangkok. Bagi Anda yang ingin menginap di sini akan dikenakan harga 239,26 Baht atau Rp98.000 per orang per malam untuk jenis kamar shared dormitory.

    Fasilitas yang diberikan dari hostel ini antara lain tempat tidur yang nyaman, ruangan ber AC, petugas kebersihan, hair dryer, perlengkapan masak, perlengkapan mandi  hingga akses internet gratis.

    Oneday Hostel Sukhumvit 26

    Oneday Hostel Sukhumvit 26 dapat Anda kunjungi di 51 Sukhumvit Soi 26, Khlong Tan, Bangkok. Bagi Anda yang ingin menginap, dikenakan harga senilai 256,35 Baht atau Rp105.000 per orang dalam satu malam untuk jenis kamar delapan kasur mixed dormitory. Adapun untuk fasilitas yang tersedia sama dengan hostel yang lain, antara lain kasur yang nyaman, AC, hair dryer, dapur umum, hingga akses internet gratis.

    60 Bluehouse

    60 Bluehouse diketahui sebagai penginapan murah yang mempunyai fasilitas paling lengkap dari taman, teras, dan bar. Selain itu juga menyediakan fasilitas resepsionis 24 jam, layanan wisata dan tiket, area parkir, dan WiFi gratis.

    Anda juga akan mendapatkan fasilitas lainnya, misalnya tempat tidur yang empuk, ruangan ber AC, lemari pakaian, teko air listrik, serta kamar mandi di dalam.

    Bagi Anda yang ingin merasakan semua fasilitas lengkap yang diberikan, 60 Bluehouse memberikan harga penginapan per malam senilai 399 Bahtatau sekitar Rp179.270 per orang.

    Kunjungi tempat ini  di 32-34 Ratchaphakinai Rd, T. Pragin,  A. Muang,  Phra Sing, Chiang Mai, Thailand.

    Untuk mendapatkan informasi detail hostel atau penginapan lainnya di Thailand atau tempat wisata yang dapat disinggahi, Anda dapat mengunjungi laman resminya di  https://www.tourismthailand.org/home

    Demikianlah penjelasan mengenai hotel di Thailand untuk backpacker yang direkomendasikan. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Asal Usul Nama Kawasan Mangga Dua Jakarta, yang Disebut Pemerintah AS Pasar Sarang Barang Bajakan – Halaman all

    Asal Usul Nama Kawasan Mangga Dua Jakarta, yang Disebut Pemerintah AS Pasar Sarang Barang Bajakan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berikut asal-usul nama kawasan Mangga Dua terkenal dengan pusat perbelanjaannya.

    Mangga Dua berlokasi di Pademangan Jakarta Utara, berbatasan dengan Gunung Sahari di Jakarta Pusat.

    Jika ditarik lebih jauh, sebenarnya sejarah Mangga Dua sangat lekat dengan sejarah kota Jakarta.

    Kawasan Mangga Dua sudah dikenal sejak zaman kolonial Belanda.

    Pada abad ke 18, kawasan ini dihuni oleh orang-orang Jawa dari kalangan ningrat.

    Mereka yang memiliki urusan dengan VOC, kebanyakan menetap di kawasan itu.

    Ketika itu, tentunya kawasan Mangga Dua tidak memiliki nama.

    Penyebutan Mangga Dua terjadi lantaran dulu terdapat sepasang pohon mangga yang sangat terkenal di kawasan ini.

    Dituding pasar jual barang bajakan dan ilegal

    Kawasan perbelanjaan Mangga Dua kini menjadi sorotan.

    Kawasan perbelanjaan yang cukup populer di Jakarta itu disebut sebagai sarang barang bajakan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).

    Dikutip dari TribunJakarta, Mangga Dua masih ramai dikunjungi pembeli. Ini terlihat dari suasana di salah satu pusat perbelanjaan di Jalan Mangga Dua Raya, Pademangan, Jakarta Utara.

    Pada Minggu (20/4/2025) sore, geliat aktivitas di pusat perbelanjaan itu cukup hidup.​ Para pembeli meramaikan toko-toko para pedagang, mencari barang-barang seperti tas, baju, dan sepatu yang banyak dijual di sana.

    Tak sedikit dari barang-barang itu yang memiliki bordiran dan cetakan gambar logo serta desain merek-merek ternama luar negeri.

    Misalnya ada tas Elle Paris yang harganya berkisar Rp 20.000-Rp 50.000. Ada pula ka​us bergambar logo Converse, Nike, dan merek-merek ternama lainnya yang harganya juga bervariasi, mulai dari Rp 35.000-Rp 100.000.

    SUASANA MANGGA DUA – Suasana di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Mangga Dua, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (20/4/2025). Kawasan belanja Mangga Dua tengah disorot setelah Pemerintah Amerika Serikat menyebutnya sebagai salah satu pasar barang bajakan. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

    Barang-barang ini diduga kuat sebagai barang bajakan, yang harga dan kualitasnya jauh dibawah produk asli keluaran merek-merek itu.

    Minggu sore ini, keramaian di pusat perbelanjaan itu sangat terlihat di beberapa lantai yang dijadikan tempat perbelanjaan.

    Di tiap lantai terlihat para pengunjung menyusuri lorong-lorong di antara kios-kios barang dagangan.

    Diketahui, Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) menyoroti keberadaan Pasar Mangga Dua, Jakarta yang dianggap banyak dijual barang bajakan.

    Dalam dokumen Laporan Estimasi Perdagangan Nasional 2025 tentang Hambatan Perdagangan Luar Negeri dari Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), pemerintah negeri Paman Sam menyebut keberadaan Pasar Mangga Dua yang dianggap menjadi sarang barang bajakan menjadi salah satu penghambat hubungan dagang antarkedua negara.

    “Amerika Serikat juga terus mendorong Indonesia untuk menyediakan sistem perlindungan yang efektif terhadap penggunaan komersial yang tidak adil,” bunyi dokumen USTR dikutip dari ustr.gov, Minggu(20/4/2025).

    Selain menyoroti soal Pasar Mangga Dua, Jakarta, dokumen tersebut juga menyinggung soal Undang-Undang Cipta Kerja.

    Menurut USTR, minimnya penegakan hukum terkait Republik Indonesia masih menjadi masalah.

    Karena itu AS mendesak Indonesia untuk menggunakan satuan tugas penegakan HAKI guna meningkatkan kerjasama penegakan hukum antar lembaga dan kementerian penegak hukum terkait.

    Melalui laporan itu, AS juga mengkhawatirkan Undang-Undang Paten (UU) 2016 yang telah diubah melalui Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja, sehingga persyaratan tersebut dapat dipenuhi melalui impor atau lisensi.

    Dokumen ini juga menyoroti permasalahan yang dihadapi pelaku usaha AS di berbagai negara, salah satunya dengan Indonesia.

    Laporan ini disusun oleh Executive of The President USA yang juga dipublikasikan di situs resmi USTR. Disebutkan bahwa Indonesia masih jadi surga bagi barang-barang bajakan meski sudah ada upaya pemberantasan dari pemerintah.

    “Mangga Dua masih menjadi pasar yang populer untuk berbagai barang palsu, termasuk tas, dompet, mainan, barang berbahan kulit, dan pakaian jadi. Hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada tindakan penegakan hukum terhadap penjual barang palsu,” tulis dokumen tersebut.

    PASAR MANGGA DUA RAMAI – Meski disebut sebagai sarang barang bajakan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS), kawasan Pasar Mangga Dua Jakarta tetap ramai pembeli pada Minggu(20/4/2025). (Tribun Jakarta/Gerald Leonardo Agustino)

    a Produk Bajakan, Kerugian Negara Tembus Rp291 Triliun

    “Para pemangku kepentingan terus melaporkan bahwa surat peringatan yang diberikan kepada penjual sebagian besar tidak efektif dan menimbulkan kekhawatiran tentang kurangnya penuntutan pidana. Indonesia harus mengambil tindakan penegakan hukum yang kuat dan diperluas di pasar ini dan pasar lainnya, termasuk melalui tindakan yang dilakukan oleh Satuan Tugas Penegakan Kekayaan Intelektual,” tambah dokumen USTR tersebut.

    Selain Indonesia, sebenarnya USTR juga menyoroti dua negara lain di Asia Tenggara, yakni Malaysia dan Thailand yang juga dianggap menjadi penghambat perdagangan.

    Dalam kasus Thailand dan Malaysia, pemerintah AS juga mengeluhkan peredaran barang bajakan, terutama yang dijual di kawasan Pasar Petaling Street (Kuala Lumpur) dan MBK Center (Bangkok). (TribunJakarta/Gerald/Tribunnews/Willy)

  • Songkran Maut Guncang Thailand, Ternyata Ada Narkoba Baru “Labubu”

    Songkran Maut Guncang Thailand, Ternyata Ada Narkoba Baru “Labubu”

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kepolisian Thailand telah memperingatkan adanya narkoba baru yang berbahaya. Jenis narkoba tersebut telah merenggut dua nyawa dan membuat warga lainnya berjuang untuk keselamatan hidup mereka.

    Penemuan tersebut terjadi saat perayaan tahun baru Thailand, Songkran yang berubah menjadi mematikan.

    Pusat Racun Ramathibodi telah mengeluarkan peringatan publik yang mendesak tentang narkoba jalanan yang dikenal sebagai Labubu atau Khanom (bahasa Thailand untuk makanan ringan). Labubu diyakini telah didistribusikan di antara para penggila minuman keras selama festival air.

    Obat ini mendapatkan julukannya dari kemiripannya dengan mainan mewah populer Labubu, yang diciptakan oleh desainer Hong Kong Kasing Lung, dengan tampilan yang lucu yang menutupi ancaman yang berpotensi mematikan.

    Lembaga tersebut melaporkan bahwa tiga orang yang menggunakan obat tersebut selama perayaan Songkran di Bangkok mengalami komplikasi medis yang parah, termasuk ketidaksadaran, kejang otot, gagal napas, dan serangan jantung. Dua dari korban meninggal dunia, sementara yang ketiga masih dalam perawatan intensif.

    Foto: Para pengunjung bermain air saat merayakan liburan Songkran, yang menandai Tahun Baru Thailand, di Bangkok, Thailand, 13 April 2025. (REUTERS/Chalinee Thirasupa)
    Para pengunjung bermain air saat merayakan liburan Songkran, yang menandai Tahun Baru Thailand, di Bangkok, Thailand, 13 April 2025. (REUTERS/Chalinee Thirasupa)

    “Penilaian awal menunjukkan bahwa pil-pil tersebut mungkin mengandung campuran zat stimulan dan depresan,” kata pusat penelitian tersebut, mengutip The Thaiger, Minggu (20/4).

    “Kombinasi ini dapat secara berbahaya memperkuat efek masing-masing obat, meningkatkan risiko kematian mendadak,” lanjutnya.

    Pengujian laboratorium sedang dilakukan untuk mengkonfirmasi komposisi kimia yang tepat, namun para ahli khawatir situasinya bisa lebih luas dari yang diketahui saat ini.

    “Mungkin ada lebih banyak kematian yang sedang dalam pemeriksaan forensik atau pasien dalam kondisi kritis di rumah sakit lain,” imbuhnya.

    Insiden ini mengingatkan pada wabah mematikan pada tahun 2022 yang melibatkan obat koktail K Nom Phong, yang menyebabkan banyak korban jiwa di seluruh negeri. Sebagai tanggapan, pejabat pemerintah telah berkoordinasi dengan Kantor Badan Pengawas Narkotika (ONCB) dan jaringan pengawasan narkoba akademis lainnya untuk menyelidiki dan mengatasi ancaman tersebut.

    Masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Jika ada pihak yang dicurigai, seorang teman atau anggota keluarga menggunakan pil-pil ini atau masih memilikinya, harus segera cari bantuan.

    Pusat ini juga mengeluarkan peringatan keras terhadap penggunaan narkoba untuk rekreasi selama festival, di mana zat-zat terlarang sering kali dibagikan dengan tampilan yang menyesatkan.

    “Bahayanya tidak hanya terletak pada apa yang Anda konsumsi, tetapi juga pada apa yang tidak Anda ketahui. Obat-obatan ini dapat membunuh,” serunya.

    (rob/wur)

  • Selain Sebut Pasar Mangga Dua Sarang Barang Bajakan Pemerintah AS Juga Khawatirkan UU Cipta Kerja – Halaman all

    Selain Sebut Pasar Mangga Dua Sarang Barang Bajakan Pemerintah AS Juga Khawatirkan UU Cipta Kerja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) menyoroti keberadaan Pasar Mangga Dua, Jakarta yang dianggap banyak dijual barang bajakan.

    Dalam dokumen Laporan Estimasi Perdagangan Nasional 2025 tentang Hambatan Perdagangan Luar Negeri dari Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), pemerintah negeri Paman Sam menyebut keberadaan Pasar Mangga Dua yang dianggap menjadi sarang barang bajakan menjadi salah satu penghambat hubungan dagang antarkedua negara.

    “Amerika Serikat juga terus mendorong Indonesia untuk menyediakan sistem perlindungan yang efektif terhadap penggunaan komersial yang tidak adil,” bunyi dokumen USTR dikutip dari ustr.gov, Minggu(20/4/2025).

    Selain menyoroti soal Pasar Mangga Dua, Jakarta, dokumen tersebut juga menyinggung soal Undang-Undang Cipta Kerja.

    Menurut USTR, minimnya penegakan hukum terkait Republik Indonesia masih menjadi masalah. Karena itu AS mendesak Indonesia untuk menggunakan satuan tugas penegakan HAKI guna meningkatkan kerjasama penegakan hukum antar lembaga dan kementerian penegak hukum terkait.

    Melalui laporan itu, AS juga mengkhawatirkan Undang-Undang Paten (UU) 2016 yang telah diubah melalui Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja, sehingga persyaratan tersebut dapat dipenuhi melalui impor atau lisensi.

    Dokumen ini juga menyoroti permasalahan yang dihadapi pelaku usaha AS di berbagai negara, salah satunya dengan Indonesia. Laporan ini disusun oleh Executive of The President USA yang juga dipublikasikan di situs resmi USTR. Disebutkan bahwa Indonesia masih jadi surga bagi barang-barang bajakan meski sudah ada upaya pemberantasan dari pemerintah.

    “Mangga Dua masih menjadi pasar yang populer untuk berbagai barang palsu, termasuk tas, dompet, mainan, barang berbahan kulit, dan pakaian jadi. Hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada tindakan penegakan hukum terhadap penjual barang palsu,” tulis dokumen tersebut.

    “Para pemangku kepentingan terus melaporkan bahwa surat peringatan yang diberikan kepada penjual sebagian besar tidak efektif dan menimbulkan kekhawatiran tentang kurangnya penuntutan pidana. Indonesia harus mengambil tindakan penegakan hukum yang kuat dan diperluas di pasar ini dan pasar lainnya, termasuk melalui tindakan yang dilakukan oleh Satuan Tugas Penegakan Kekayaan Intelektual,” tambah dokumen USTR tersebut.

    Selain Indonesia, sebenarnya USTR juga menyoroti dua negara lain di Asia Tenggara, yakni Malaysia dan Thailand yang juga dianggap menjadi penghambat perdagangan. Dalam kasus Thailand dan Malaysia, pemerintah AS juga mengeluhkan peredaran barang bajakan, terutama yang dijual di kawasan Pasar Petaling Street (Kuala Lumpur) dan MBK Center (Bangkok).