Negara: Thailand

  • 19 Patah Tulang Dalam 67 Hari

    19 Patah Tulang Dalam 67 Hari

    Jakarta

    Jorge Martin babak belur di awal musim pertama MotoGP 2025. Martinator lebih sering di rumah sakit ketimbang finis balapan.

    Rentetan kecelakaan setia menemani Martin sejak bergabung dengan Aprilia, bahkan sebelum musim balapan pembuka dimulai. Dikutip Marca, Selasa (22/4/2025), Martin sudah menderita 19 patah tulang!

    Rider Aprilia ini mengalami crash pertama dalam sesi tes pramusim Sepang pada 5 Februari 2025. Martin dua kali crash pada hari pertama, yang terparah saat Martin terlempar dari motornya hingga mendarat keras ke aspal.

    Imbas kecelakaan itu, Martin menderita empat patah tulang; satu tangan kanan (metakarpal) dan tiga kaki kirinya (metakarpal ketiga, keempat, dan kelima). Martin hanya menjalani operasi pada tangannya.

    Kondisi Martin berangsur pulih, rider Spanyol itu kemudian berpikir bisa melakukan comeback pada MotoGP Thailand. Tapi… semakin apes karena Martin lagi-lagi jatuh di tengah sesi latihan jelang dimulainya seri pertama di Thailand. Martinator mengalami lebih banyak patah tulang, termasuk cedera yang rumit di pergelangan tangannya.

    Ya, Martin melakukan latihan dengan motor Supermoto di sirkuit karting di Lleida pada 24 Februari. Martin mengalami empat patah tulang; tiga di tangan kiri (radius distal bergeser, scaphoid dan triquetrum) dan satu patah tulang kalkaneus di pergelangan kaki kirinya.

    Kondisi ini memaksa Jorge Martin absen di tiga seri awal; Thailand, Argentina, dan Amerika Serikat. Akan tetapi, Martin mendapat lampu hijau untuk berlaga di balapan malam Lusail. Balapan yang nantinya jadi debut Jorge Martin bersama Aprilia.

    Jorge Martin lalu beraksi di GP Qatar sembari menahan rasa sakit. Tetapi sayangnya, Martin mendapat tambahan cedera lagi. Ia terjatuh pada Lap 14 di Sirkuit Losail Qatar pada 13 April.

    Insiden itu terjadi dalam kecepatan tinggi di tikungan 12, di mana Martin kehilangan kendali dan nyaris terlindas oleh motor milik Fabio Di Giannantonio.

    Martin terlepas dari motornya dan tergelincir jauh di lintasan. Yellow flag langsung dikibarkan. Martin tampak kesulitan untuk berdiri setelah kecelakaan tersebut.

    Rider bernomor #1 itu cedera patah tulang rusuk kanan posterior; secara rinci Martin menderita patah tulang; delapan lengkung kosta posterior dan tiga lengkung lateral kanan.

    Selama 67 hari, Jorge Martin sudah menderita 19 patah tulang.

    Pebalap nomor 1 di Aprilia itu baru-baru ini juga mengunggah foto dirinya sedang terbaring di rumah sakit. Selang pleural drainage terpasang di tubuh martin. Dalam foto lain, Martin juga melampirkan foto sedang menggenggam wadah drainase medis, yang digunakan untuk mengumpulkan cairan atau darah dari rongga dada setelah operasi atau cedera serius seperti pneumotoraks atau trauma paru.

    Tim medis MotoGP yang dipimpin oleh Dr. Angel Charte sebelumnya mengabarkan Martin menderita trauma dada dan cedera paru-paru, termasuk adanya gelembung udara (pneumotoraks) dan darah di rongga dada (hemotoraks)-kombinasi keduanya dikenal sebagai hemopneumotoraks.

    Patah tulang rusuk yang dialami Martin juga menyebabkan rasa sakit hebat. Cedera ini juga membatasi aktivitas fisik martin.

    Martín harus tetap berada di Doha hingga fungsi paru-parunya stabil dan selang medis dapat dilepas. Martin selanjutnya akan dipindahkan ke Spanyol dengan pesawat yang dilengkapi peralatan medis.

    Martin juga akan menjalani terapi manajemen nyeri, fisioterapi pernapasan, dan pemantauan kardiovaskular berkelanjutan.

    “Terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam kepada semua orang yang telah mendukung saya. Ini adalah hari-hari yang sulit, tapi sekarang saya mulai bisa bergerak sedikit lebih banyak dan merasa lebih baik, meskipun rasa sakitnya masih terasa. Saya ingin berterima kasih kepada Aprilia, para penggemar dan semua orang yang telah membantu saya. Saya akan terus berjuang untuk menjadi salah satu yang terkuat yang pernah ada,” kata Martin.

    (riar/dry)

  • Sama-sama Online Tapi Tak Sama, Apa Perbedaan Uang Digital dan Bitcoin?

    Sama-sama Online Tapi Tak Sama, Apa Perbedaan Uang Digital dan Bitcoin?

    Jakarta: Di era digital seperti sekarang, transaksi keuangan makin praktis dengan kehadiran uang digital. 
     
    Kita bisa beli makanan, bayar tagihan, atau transfer ke teman cukup lewat e-wallet atau mobile banking. 
     
    Tapi, pernah nggak sih kamu kepikiran apa bedanya uang digital yang kamu pakai sehari-hari dengan Bitcoin yang lagi hits di dunia investasi?

    Mengutip dari Pintu Academy, Bitcoin dan uang digital punya perbedaan mendasar, mulai dari cara kerja hingga kontrol sistemnya. Yuk, kita bedah satu per satu!

    Uang digital
    Uang digital sejatinya adalah representasi dari uang fiat (seperti rupiah atau dolar) yang tersimpan dalam bentuk saldo. Bisa di bank digital, e-wallet, atau aplikasi pembayaran lain. 
    Transaksi lewat uang digital memang cepat dan sudah bisa lintas negara, seperti ke Malaysia, Thailand, atau Singapura.
     
    Tapi, sistem ini tetap dikendalikan oleh penyedia jasa. Mulai dari limit transaksi, biaya layanan, sampai waktu penyelesaian yang bisa memakan waktu beberapa hari. Artinya, kamu tetap bergantung pada lembaga keuangan yang jadi pihak ketiga.
     

    Bitcoin
    Berbeda dengan uang digital, Bitcoin adalah mata uang kripto berbasis teknologi blockchain. Sifatnya desentralisasi alias nggak dikendalikan oleh satu lembaga pun. 
     
    Transaksi Bitcoin bisa dilakukan antar pengguna tanpa perlu bank atau penyedia layanan lainnya.
     
    Bitcoin memungkinkan kamu mengirim dan menerima dana secara langsung, dengan waktu konfirmasi sekitar 10 hingga 60 menit. 
     
    Selain itu, biaya transaksinya fleksibel, tergantung dari kondisi jaringan dan keputusan pengguna. Cocok buat kamu yang pengin kontrol penuh atas dana sendiri.
    Desentralisasi vs Sentralisasi
    Poin paling krusial dalam membedakan Bitcoin dan uang digital adalah konsep pengelolaannya:
     
    Bitcoin = Desentralisasi. Siapa pun bisa bergabung, semua transaksi transparan, dan tidak ada pihak yang bisa memblokir atau mengontrol dana kamu.
     
    Uang Digital = Sentralisasi. Kamu harus percaya pada bank atau platform yang menyimpan dan mengatur akses ke saldo kamu.
     
    Uang digital dan Bitcoin punya perannya masing-masing. Uang digital cocok buat kebutuhan sehari-hari karena praktis dan sudah banyak diterima. 
     
    Sementara Bitcoin menawarkan alternatif yang lebih bebas, transparan, dan tahan sensor bagi kamu yang ingin kontrol lebih atas aset digital.
     
    Jadi, kamu tim uang digital atau Bitcoin?
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Propaganda Perang Dagang China Vs AS, Pasar Mangga Dua dan Tuduhan Barang Branded Buatan AS – Halaman all

    Propaganda Perang Dagang China Vs AS, Pasar Mangga Dua dan Tuduhan Barang Branded Buatan AS – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perang dagang China Vs Amerika Serikat (AS) memasuki babak baru.

    Setelah kenaikan tarif impor antara AS Vs China, perang dagang dilanjutkan dengan propaganda dagang.

    Pekan lalu sejumlah influencer China di media sosial terutama TikTok menegaskan bahwa barang-barang yang di-branded mewah oleh Amerika dan Eropa merupakan buatan China.

    Diantaranya, seperti dikutip dari CNN International, seorang pengguna TikTok bernama Wang Sen mengaku sebagai produsen asli untuk sebagian besar barang mewah dunia.

    Dalam videonya, ia tampak memegang tas mewah bermerek Birkin.

    Terlihat para pekerja pabrik tengah membuat tas-tas mewah yang nantinya akan diekspor ke luar negeri.

    Wang Sen mengatakan bahwa brand-brand mewah tersebut dibeli  China, lalu orang di Amerika menempelkan label merek mereka sendiri, seolah-olah tas-tas itu dirancang oleh desainer di Eropa.

    “Mengapa kalian tidak menghubungi kami dan membeli langsung dari kami? Kalian tidak akan percaya harga yang kami tawarkan,” katanya.

    Video tersebut kemudian dihapus dari aplikasi TikTok tapi di-repost sejumlah akun dan tersebar luas di X.

    Bukan hanya Wang Sen, sejumlah influencer dari China juga mengatakan hal senada dan viral di TikTok.

    Dibalas Amerika, Indonesia Jadi Sasaran

    Tidak tinggal diam, Amerika Serikat atau AS juga membalas propaganda China itu.

    Sejumlah negara kena dampaknya termasuk Indonesia.

    Dalam 3 hari ini, AS menuding Pasar Mangga Dua di Jakarta mendistribusikan dan menjual barang-barang bajakan.

    Bukan rahasia lagi isu mengenai Pasar Mangga Dua mendistribusikan barang bajakan asal China sudah lama terdengar.

    Kendati demikian,  pemerintah RI melalui Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan pihaknya akan terus mengawasi perdagangan barang-barang ilegal, termasuk di kawasan Mangga Dua, Jakarta, yang dikeluhkan  AS.

    Seperti diketahui, dalam dokumen laporan tahunan Special 301 Report 2025 yang dirilis Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), Pasar Mangga Dua di Jakarta masuk dalam daftar hitam pusat peredaran produk palsu di dunia.

    Mangga Dua disebut sebagai “notorious market” atau pasar terkenal yang secara konsisten menjadi ladang subur bagi penjualan barang palsu mulai dari pakaian, aksesori, perangkat lunak, hingga produk bermerek internasional.

    “Mangga Dua masih menjadi pasar yang populer untuk berbagai barang palsu, termasuk tas, dompet, mainan, barang berbahan kulit, dan pakaian jadi. Hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada tindakan penegakan hukum terhadap penjual barang palsu,” tulis dokumen tersebut.

    Sebenarnya bukan hanya Indonesia yang disorot AS soal barang bajakan.

    USTR juga menyoroti dua negara lain di Asia Tenggara yakni Malaysia dan Thailand yang juga dianggap menjadi penghambat perdagangan. 

    Dalam kasus Thailand dan Malaysia, pemerintah AS juga mengeluhkan peredaran barang bajakan terutama yang dijual di kawasan Pasar Petaling Street (Kuala Lumpur) dan MBK Center (Bangkok).

    China Ancam Negara-negara yang Negosiasi dengan Trump

    Kemarin, pemerintah China mengumumkan akan menjatuhkan sanksi balasan kepada negara-negara yang melakukan negosiasi mengenai kenaikan tarif impor Amerika Serikat (AS).

    Tak dijelaskan secara rinci sanksi apa yang akan diterapkan China  kepada negara-negara yang melakukan negosiasi terhadap kenaikan tarif yang dikenakan Presiden AS Donald Trump itu.

    Namun, Kementerian Perdagangan China menegaskan bahwa Tiongkok akan mengambil tindakan balasan dan timbal balik yang tegas.

    Ancaman ini dilontarkan China setelah munculnya laporan bahwa AS berencana menggunakan negosiasi tarif untuk menekan puluhan negara agar memberlakukan hambatan baru pada perdagangan dengan China.

    “China dengan tegas menentang pihak manapun yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan China. Jika ini terjadi, China tidak akan pernah menerimanya dan akan dengan tegas mengambil tindakan balasan,” kata juru bicara Kementerian Perdagangan China, dikutip dari BBC International.

    Tak hanya melontarkan ancaman, China juga memperingatkan negara-negara agar tidak lembek menghadapi perang tarif Trump.

    Presiden China  Xi Jinping pekan lalu telah mengunjungi tiga negara Asia Tenggara dalam upaya memperkuat hubungan regional, dan menyerukan mitra dagang untuk menentang intimidasi sepihak.

    China  mengatakan pihaknya sedang “meruntuhkan tembok” dan memperluas lingkaran mitra dagangnya di tengah pertikaian perdagangan.

    Taruhannya tinggi bagi negara-negara Asia Tenggara yang terjebak perang dagang AS-China,  terutama mengingat besarnya perdagangan dua arah blok ASEAN regional dengan China  dan Amerika Serikat.

    Menteri ekonomi dari Thailand dan Indonesia saat ini berada di Amerika Serikat.

    Malaysia akan bergabung akhir minggu ini, semuanya berupaya untuk melakukan negosiasi perdagangan dengan AS.

    Enam negara di Asia Tenggara dikenakan tarif berkisar antara 32 persen hingga 49%.

    ASEAN adalah mitra dagang terbesar China, dengan total nilai perdagangan mencapai $234 miliar pada kuartal pertama tahun 2025, kata badan bea cukai China minggu lalu.

    Perdagangan antara ASEAN dan AS berjumlah sekitar $476,8 miliar pada tahun 2024, menurut angka AS, menjadikan AS mitra dagang terbesar keempat blok regional tersebut.

    “Tidak ada pemenang dalam perang dagang dan perang tarif,” kata Xi dalam sebuah artikel yang diterbitkan di media Vietnam, tanpa menyebut Amerika Serikat.

     

  • Perdagangan Karbon Sentuh Rp 77,91 Miliar per April 2025

    Perdagangan Karbon Sentuh Rp 77,91 Miliar per April 2025

    Jakarta

    Sejak diresmikan pada September 2023 hingga April 2025, nilai perdagangan bursa karbon (IDXCarbon) tercatat sebesar Rp 77,91 triliun. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat volume perdagangan sebanyak 1.598.703 tCO2e dengan retirement volume sebesar 979.834 tCO2e sejak September 2023 hingga April 2025.

    Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, partisipan perdagangan karbon mengalami pertumbuhan hingga 587% sejak September 2023 hingga April 2025. Ia mengatakan, pertumbuhan ini menunjukkan prospek perdagangan karbon di Indonesia.

    “Bursa karbon Indonesia cukup menarik sehingga kami sudah, bahkan mendapatkan permintaan dari pemilik-pemilik proyek di luar Indonesia yang ingin mendaftarkan dan memperdagangkan karbon kreditnya di IDXCarbon.Namun, fokus kami saat ini adalah membuka perdagangan unit karbon Indonesia kepada audiens internasional selebar-lebarnya,” kata Iman dalam sambutannya di Main Hal BEI, Jakarta, Selasa (22/4/2025).

    Iman menjelaskan, prospek IDXCarbon Indonesia masih lebih baik dibanding beberapa negara lain yang juga telah meluncurkan perdagangan serupa, seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Laos. Bahkan, perdagangan karbon Indonesia dua kali lipat lebih baik dari Jepang.

    “Bursa karbon Indonesia cukup menarik sehingga kami sudah, bahkan mendapatkan permintaan dari pemilik-pemilik proyek di luar Indonesia yang ingin mendaftarkan dan memutarkan karbon kreditnya di IDXCarbon. Namun, fokus kami saat ini adalah membuka perdagangan unit karbon Indonesia kepada audiens internasional selebar-lebarnya,” jelasnya.

    Saat ini, tercatat sebanyak 7 proyek yang tercatat siap untuk diperdagangkan sebesar 3.178.756 tCO2e. Iman mengatakan, saat ini terdapat 111 pengguna jasa IDXCarbon.

    Sementara itu, berdasarkan catatan BEI di kuartal pertama, IDX Karbon mencatat 690.675 tCO2e unit karbon yang diperdagangkan. Sementara pada tahun 2024, IDXCarbon membukukan transaksi sebesar 413.764 tCO2e.

    Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmat mengatakan, pengguna jasa IDXCarbon juga tercatat meningkat 22% menjadi 111 sepanjang kuartal pertama tahun 2025 ini. Ia mengatakan, statistik tersebut secara umum memberikan optimisme pada prospek perdagangan karbon di Indonesia.

    “IDXCarbon dengan berkoordinasi bersama OJK dan Kementerian atau Lembaga terkait, terus mengembangkan ekosistem perdagangan karbon di Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat perdagangan karbon di Asia maupun di dunia,” kata Kautsar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/4/2025).

    Tonton juga Video: RI Sambut Baik Implementasi Perdagangan Karbon Internasional Hasil COP29

    (kil/kil)

  • Nilai Tukar Rupiah dan Mayoritas Mata Uang Asia Melemah

    Nilai Tukar Rupiah dan Mayoritas Mata Uang Asia Melemah

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah melemah dari mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan, Selasa (22/4/2025). Pelemahan rupiah diikuti oleh mayoritas mata uang Asia.

    Melansir Bloomberg, rupiah hingga pukul 09.17 WIB turun 87,5 poin atau 0,52% menjadi Rp 16.894 per dolar AS.

    Senada dengan nilai tukar rupiah, beberapa mata uang Asia catat penurunan, yakni dolar Hong Kong turun tipis 0,01% menjadi 7,76 dolar Hong Kong per dolar AS, dolar Singapura turun 0,08% menjadi 1,3 dolar Singapura per dolar AS, won Korea melemah 0,30% menjadi 32,4 won per dolar AS, dan pesi Filipina melemah 0,24% menjadi 56,7 peso per dolar AS.

    Kemudian, yuan China tertekan hingga turun 0,23% menjadi 7,3 yuan per dolar AS, ringgit Malaysia berkurang 0,21% menjadi 4,3 ringgit per dolar AS, dan baht Thailand ambles 0,30% menjadi 33,2 baht per dolar AS.

    Namun, beberapa mata uang Asia lainnya catat kenaikan saat nilai tukar rupiah turun. Yen Jepang naik 0,07% menjadi 140 yen per dolar AS dan rupe India menguat 0,28% menjadi 85,1 rupe per dolar AS.

  • Prudential Apresiasi Mitra Bisnis Agency, Dorong Inklusi dan Semangat Wirausaha

    Prudential Apresiasi Mitra Bisnis Agency, Dorong Inklusi dan Semangat Wirausaha

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong literasi dan inklusi asuransi di Indonesia. Lewat ajang tahunan Prudential Agency Awards Night yang digelar di Jakarta, pada Selasa (15/4/2025), Prudential Indonesia memberikan penghargaan spesial kepada para Mitra Bisnis Agency berprestasi, termasuk dengan mempublikasikan pencapaian mereka di media sosial, media online, hingga papan billboard di ruang publik.

    Langkah ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus motivasi bagi para Mitra Bisnis Agency yang dinilai sebagai garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya proteksi finansial melalui asuransi.

    “Kami percaya bahwa Mitra Bisnis Agency memiliki peran krusial dalam memperluas jangkauan literasi dan inklusi asuransi di Indonesia. Karena itu, kami terus mendukung mereka melalui pelatihan, teknologi terkini, dan apresiasi yang inspiratif,” ujar Chief Agency Officer Prudential Indonesia, Rusli Chan.

    Apresiasi inovatif seperti ini menjadi bagian dari strategi Prudential Indonesia dalam membangun ekosistem kewirausahaan berbasis perlindungan keuangan. Sejalan dengan itu, perusahaan juga memperkuat program pengembangan kapabilitas Mitra Bisnis Agency, agar tidak hanya mampu melakukan penjualan produk, tetapi juga berperan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang tangguh secara finansial.

    Tantangan Literasi Asuransi

    Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022 menunjukkan indeks literasi asuransi Indonesia baru mencapai 31,72%, dan tingkat inklusinya hanya 16,63%. Angka ini masih tertinggal jauh dibandingkan literasi dan inklusi perbankan yang masing-masing mencapai 49,93% dan 74,03%.

    Di sisi lain, data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2024 mencatat jumlah wirausaha di Indonesia mencapai 56,2 juta orang atau 36,95% dari total angkatan kerja. Namun, rasio wirausaha terhadap angkatan kerja nasional baru sekitar 3,57%, masih di bawah negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura.

    “Melalui profesi Mitra Bisnis Agency, kami ingin mendorong semangat entrepreneurship di masyarakat. Profesi ini bukan hanya menjanjikan dari sisi bisnis, tetapi juga berdampak sosial melalui edukasi keuangan,” tambah Rusli.

    Dengan penghargaan yang tak hanya diberikan secara internal tetapi juga ditampilkan secara luas, Prudential Indonesia berharap para Mitra Bisnis Agency dapat menjadi inspirasi dan role model bagi masyarakat yang ingin memulai karier sebagai wirausahawan di bidang asuransi.

    Selain reward perjalanan wisata, eksposur media yang diberikan kepada para peraih penghargaan diyakini dapat meningkatkan rasa bangga dan motivasi di kalangan Mitra Bisnis Agency lain untuk terus memberikan layanan terbaik kepada nasabah.

    “Prudential Indonesia sangat mengapresiasi profesionalisme para Mitra Bisnis Agency yang telah mempertahankan kualitas layanannya. Ini sejalan dengan semangat kami sebagai mitra dan pelindung terpercaya untuk generasi kini dan nanti,” tutup Rusli.

  • AS Kenakan Bea Masuk Baru untuk Solar Panel dari 4 Negara Asean

    AS Kenakan Bea Masuk Baru untuk Solar Panel dari 4 Negara Asean

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menerapkan bea masuk baru untuk solar panel yang berasal dari empat negara Asia Tenggara (Asean).

    Dilansir Bloomberg pada Selasa (22/4/2025), kebijakan tersebut menjadi angin segar untuk produsen domestik di saat pengembangan sumber energi terbarukan di AS mengalami sejumlah tantangan.

    Bea masuk baru itu diumumkan pada Senin kemarin usai penyelidikan dalam waktu satu tahun menemukan bukti bahwa produsen solar panel di Kamboja, Vietnam, Malaysia, dan Thailand mendapatkan keuntungan dari subsidi pemerintah dan menjual ke AS dengan Harga lebih rendah dari biaya produksi.

    Penyelidikan tersebut diminta oleh produsen solar panel dalam negeri AS dan dimulai sejak pemerintahan Presiden Joe Biden.

    Bea masuk nasional ditetapkan setinggi 3.521% untuk Kamboja, yang mencerminkan keputusan negara tersebut untuk berhenti berpartisipasi dalam penyelidikan, menurut Departemen Perdagangan.

    Perusahaan yang tidak disebutkan namanya di Vietnam dikenakan bea masuk sebesar 395,9% dan Thailand ditetapkan sebesar 375,2%. Tarif nasional untuk Malaysia ditetapkan sebesar 34,4%.

    Jinko Solar dinilai bea masuk sekitar 245% untuk ekspor dari Vietnam dan 40% untuk ekspor dari Malaysia. Trina Solar di Thailand dikenakan pungutan sebesar 375% dan lebih dari 200% dari Vietnam. Modul JA Solar dari Vietnam dapat bea masuk sekitar 120%.

    Meskipun bea masuk itu disebut menguntungkan produsen dalam negeri, tetapi ada risiko merugikan pengembang energi terbarukan AS yang telah lama bergantung pada pasokan asing yang murah, sehingga meningkatkan ketidakpastian bagi sektor yang terombang-ambing oleh perubahan politik dan kebijakan di Washington.

    Pemungutan bea masuk tersebut akan menjadi tambahan bagi bea masuk baru yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump yang telah menganggu rantai pasokan dan pasar global.

    Bea masuk antidumping dan bea masuk imbalan, sebagaimana dikenal, dirancang untuk mengimbangi nilai subsidi dan penetapan harga yang diduga tidak adil, sebagaimana dihitung oleh Departemen Perdagangan AS.

    Keputusan departemen tersebut merupakan kemenangan bagi manufaktur dalam negeri yang telah coba digalakkan oleh Trump dan Biden. Penerima manfaat potensial termasuk Hanwha Q Cells dan First Solar Inc.

    Meskipun janji subsidi dan permintaan yang dipicu oleh Undang-Undang Pengurangan Inflasi Biden telah membantu mendorong gelombang minat dan investasi di pabrik panel surya domestik baru di seluruh AS, produsen memperingatkan bahwa pabrik-pabrik tersebut terancam oleh pesaing asing yang menjual peralatan mereka dengan harga di bawah harga pasar.

    “Ini adalah kemenangan yang menentukan bagi manufaktur Amerika,” kata Tim Brightbill, wakil ketua praktik perdagangan internasional Wiley dan penasihat hukum utama untuk koalisi perusahaan tenaga surya yang menangani kasus tersebut.

    Adapun, menurut BloombergNEF, AS mengimpor peralatan surya senilai US$12,9 miliar pada tahun lalu dari empat negara yang akan dikenai bea masuk baru. Jumlah tersebut mewakili sekitar 77% dari total impor modul.

  • Neraca Dagang RI di Tengah Pertarungan 2 Gajah: China Defisit, AS Surplus

    Neraca Dagang RI di Tengah Pertarungan 2 Gajah: China Defisit, AS Surplus

    Bisnis.com, JAKARTA — Perdagangan Indonesia berada di tengah-tengah perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China. Meski ekspor ke kedua negara memiliki nilai yang sama besar, di atas kertas, berdagang dengan AS menghasilkan surplus, berbanding terbalik saat berdagang dengan China.

    Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan bahwa Amerika Serikat (AS)  menjadi salah satu penyumbang utama surplus neraca perdagangan Indonesia selama 2015 hingga 2025 atau satu dekade terakhir, bersama dengan India dan Filipina.

    Dia mengatakan pihaknya melakukan tinjauan khusus perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat untuk memberikan gambaran yang relevan terkait penerapan tarif resiprokal oleh negara tersebut.

    Apabila dilihat dari neraca dagang, menurut Amalia volume perdagangan dengan AS mengalami tren peningkatan dalam 10 tahun terakhir yang ditopang peningkatan pesat ekspor nonmigas.

    “Surplus neraca perdagangan tertinggi dengan Amerika Serikat terjadi pada tahun 2022, yakni sebesar 16,57 miliar dolar AS (Rp278,54 triliun, kurs Rp16.810),” katanya.

    Defisit China

    Sementara itu, perdagangan Indonesia dengan China mengalami defisit perdagangan nonmigas pada Maret 2025, bahkam menjadi salah satu defisit yang terdalam. 

    Amalia menyampaikan, Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara, dengan China menjadi negara penyumbang defisit perdagangan nonmigas mencapai US$1,11 miliar pada Maret 2025.

    “Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara dan yang terbesar adalah China US$1,11 miliar,” kata Amalia.

    Secara terperinci, Amalia mengungkap bahwa defisit perdagangan dengan China utamanya disumbang oleh mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) yakni -US$1,41 miliar, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) -US$1,30 miliar, dan kendaraan dan bagiannya (HS 87) -US$351 juta.

    Pekerja sedang merakit mesin

    Selain dengan China, Australia dan Thailand menjadi dua negara lainnya sebagai penyumbang defisit terbesar pada Maret 2025. Amalia mengungkap, Australia menyumbang defisit sebesar US$0,35 miliar, dan Thailand US$195 juta pada Maret 2025.

    Untuk Australia, Amalia menuturkan bahwa defisit terbesar dikontribusikan oleh komoditas serealia (HS10) terutama dari komoditas gandum yakni sebesar -US$103 juta, kemudian logam mulia dan perhiasan (HS71) -US$91,2 juta, dan bahan bakar mineral (HS27) -US$83,4 juta.

    Sementara untuk Thailand, BPS mencatat bahwa komoditas penyumbang defisit nonmigas terbesar yakni defisit terbesar dikontribusikan oleh gula dan kembang gula (HS17) -US$96,5 juta, plastik dan barang dari plastik (HS39) -US$68,7 juta, serta mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS84) -US$68,5 juta. 

    Sementara itu, Indonesia tercatat mengalami surplus perdagangan barang pada kelompok nonmigas dengan beberapa negara. Tiga terbesar diantaranya adalah AS US$1,98 miliar, India US$1,04 miliar, Filipina US$714 juta.

    Hubungan RI dengan China dan AS

    Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono menjelaskan bahwa pada dasarnya Indonesia akan tetap membangun hubungan positif dengan sejumlah mitra dagang, termasuk China.

    Pernyataan tersebut juga tanggapan atas pernyataan China yang memperingatkan negara-negara untuk tidak bernegosiasi dengan AS. 

    “Berkait dengan pemerintah RRT [China], saya rasa Indonesia dan RRT juga kita selalu menjunjung tinggi, ya, prinsip perdagangan multilateral. Kita saling menghormati hak dan kewajiban kita masing-masing,” kata Djatmiko dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (21/6/2025).

    Dia juga mengaku enggan berspekulasi mengenai nasib hubungan dagang RI baik dengan Amerika maupun dengan Tiongkok ke depan. 

    Satu hal yang dia pastikan, pada dasarnya pemerintah Indonesia akan menjalin hubungan dengan mitra dagang sebaik mungkin. Djatmiko juga menyebut, pemerintah tidak segan menggelar forum diplomasi dan perdagangan dengan negara-negara mitra.

    “Kalau pun ada isu, ya, di lapangan selalu akan kita selesaikan di forum diplomasi dan negosiasi perdagangan. Tapi nanti praktiknya seperti apa, kita tunggu saja nanti. Karena ini masih perlu dibicarakan antara pemerintah Indonesia dan AS,” pungkasnya. 

    Untuk diketahui sebelumnya, pemerintah China menegaskan bakal tetap berpegang teguh dengan keputusannya dan menolak untuk melaksanakan negosiasi dengan AS terkait keputusan tarif baru yang dicanangkan Donald Trump. 

    Melansir AFP, pemerintah China tegas bakal menentang negara-negara yang bakal bersepakat negosiasi dengan AS. 

    “Cina dengan tegas menentang pihak mana pun yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan Cina,” kata juru bicara Kementerian Perdagangan China.

  • RI hingga India Bakal Beli Lebih Banyak Migas AS demi Tekan Surplus Perdagangan

    RI hingga India Bakal Beli Lebih Banyak Migas AS demi Tekan Surplus Perdagangan

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah negara di Asia berupaya membeli lebih banyak minyak dan gas (migas) untuk menurunkan surplus perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) dengan harapan dapat meringankan beban tarif di bawah bea masuk baru Presiden Donald Trump.

    Banyak negara Asia yang memiliki surplus perdagangan besar dengan Amerika Serikat dan juga merupakan importir energi utama. Tarif Trump, yang telah dihentikan sebagian, telah mengguncang ekonomi dan pasar.

    Berikut ini adalah beberapa langkah yang direncanakan negara-negara Asia untuk meningkatkan pembelian minyak dan gas AS:

    Indonesia

    Melansir Reuters pada Selasa (22/4/2025), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut Indonesia akan mengusulkan peningkatan impor minyak mentah dan gas minyak cair (LPG) dari Amerika Serikat sekitar US$10 miliar sebagai bagian dari negosiasi tarifnya.

    Bahlil mengatakan Kementerian ESDM merekomendasikan peningkatan kuota impor LPG untuk AS serta mengimpor lebih banyak minyak mentah AS untuk membantu mencapai target tersebut.

    Pakistan

    Pakistan sedang mempertimbangkan untuk mengimpor minyak mentah dari Amerika Serikat untuk pertama kalinya untuk mengimbangi ketidakseimbangan perdagangan yang memicu tarif AS yang lebih tinggi, menurut sumber pemerintah yang terlibat langsung dengan proposal tersebut dan seorang eksekutif kilang.

    Seorang eksekutif kilang tersebut mengatakan bahwa idenya adalah untuk membeli minyak mentah AS yang setara dengan impor minyak dan produk olahan Pakistan saat ini, atau sekitar US$1 miliar minyak.

    India

    India sedang mempertimbangkan usulan untuk menghapuskan pajak impor gas alam cair (LNG) AS dalam upaya meningkatkan pembelian dan membantu memangkas surplus perdagangan dengan Washington, yang menjadi masalah utama bagi Presiden Donald Trump, menurut empat sumber pemerintah dan industri.

    India juga berencana untuk mengakhiri pajak atas impor etana dan gas minyak cair (LPG) AS.

    Pengimpor LNG terbesar di negara itu, GAIL India Ltd telah mengeluarkan tender untuk membeli hingga 26% saham dalam proyek LNG di Amerika Serikat yang dikombinasikan dengan kesepakatan impor gas selama 15 tahun.

    Thailand

    Thailand mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk mengimpor lebih banyak LNG dan etana AS selama lima tahun ke depan.

    Selain rencana yang ada untuk mengimpor 1 juta metrik ton LNG per tahun senilai $500 juta tahun depan sebagai bagian dari rencana 15 tahun yang dimulai pada tahun 2026 dengan total 15 juta ton, Thailand merencanakan kontrak lain untuk lebih dari 1 juta ton LNG AS selama lima tahun ke depan.

    Thailand juga berencana mengimpor 400.000 ton etana AS senilai US$100 juta selama empat tahun ke depan, kata menteri keuangannya.

  • Pemerintahan Prabowo pilih jalur negosiasi ketimbang balas tarif Trump – Perbanyak impor produk energi dan agrikultur dari AS – Halaman all

    Pemerintahan Prabowo pilih jalur negosiasi ketimbang balas tarif Trump – Perbanyak impor produk energi dan agrikultur dari AS – Halaman all

    Pemerintah Indonesia secara resmi menawarkan peningkatan pembelian produk energi dan agrikultur dari Amerika Serikat. Langkah ini dilakukan Indonesia saat Presiden AS Donald Trump menangguhkan kenaikan tarif resiprokal selama 90 hari sejak 10 April.

    Trump mengumumkan menangguhkan kenaikan tarif resiprokal selama 90 hari untuk puluhan negara, termasuk Indonesia. Penundaan ini tidak berlaku untuk China yang mereka anggap menantang kebijakan AS.

    Di tengah situasi ini, Indonesia memilih jalur negosisasi ketimbang membalas menaikan tarif impor dari AS.

    Dalam keterangan terbaru, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia akan membeli produk energi dari AS seperti “LPG, kemudian US crude oil (minyak mentah), dan gasoline (bensin)”.

    “Juga Indonesia berencana untuk terus memberi produk agrikultur, antara lain gandum, soya bean (kedelai), soya bean milk (susu kedelai), dan juga Indonesia akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika,” kata Airlangga, Jumat (18/04).

    Selain itu, Airlangga juga akan memberikan insentif terhadap perusahaan AS yang beroperasi di Indonesia.

    “Indonesia juga menawarkan kerjasama terkait dengan mineral strategis atau critical mineral, dan juga terkait dengan mempermudah, terkait dengan prosedur dari pada impor untuk produk-produk, termasuk produk hortikultura dari Amerika,” tambahnya.

    Airlangga berkata, produk ekspor utama dari Indonesia ke AS seperti garmen, alas kaki, tekstil, furnitur, dan udang “mendapatkan tarif masuk yang lebih tinggi” dibandingkan negara-negara kompetitor.

    Tarif masuk ke AS untuk produk ekspor ini antara 10%-37%. Dengan penangguhan selama 90 hari, maka tetap dikenakan terjadi tarif tambahan 10%.

    “Dengan tambahan 10% ini ekspor kita biayanya lebih tinggi karena tambahan biaya itu diminta oleh para pembeli agar di-sharing dengan Indonesia, bukan pembelinya saja yang membayar pajak tersebut,” tambah Airlangga.

    Ia menambahkan, Indonesia dan AS terus berdiskusi tentang tarif resiprokal ini selama 60 hari ke depan sampai mencapai kesepakatan kedua pihak.

    Dalam keterangan sebelumnya, Airlangga menyampaikan Pemerintahan Prabowo mengambil jalur negosiasi ketimbang membalas tarif resiprokal AS sebesar 32%.

    “Arahan Bapak Presiden, Indonesia memilih jalur negosiasi, karena AS adalah mitra strategis,” ujar Airlangga, Selasa (08/04).

    Airlangga mengakui adanya ketidakpastian ekonomi menyusul pengenaan tarif dasar dan bea masuk atas barang-barang dari lebih 180 negara yang diumumkan Trump beberapa waktu lalu.

    Salah satu poin utama yang disorot Airlangga adalah revitalisasi Perjanjian Kerja Sama Perdagangan dan Investasi atau Trade & Investment Framework Agreement (TIFA).

    Airlangga juga mengatakan Indonesia sudah melakukan pendekatan ke perwakilan diplomatik AS serta berkomunikasi dengan asosiasi pedagang dan pengusaha seperti Kadin dan Apindo.

    Sementara itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menggarisbawahi Indonesia sebetulnya punya banyak alternatif untuk mendiversifikasi tujuan ekspor.

    “Dependensi kita terhadap AS tidak terlalu besar dibandingkan [sejumlah] negara-negara lain,” ujarnya.

    Menanggapi hal itu, pengamat ekonomi dari Bright Institute, Muhammad Andri Perdana, menyayangkan sikap pemerintah yang disebutnya “tidak berani melakukan retaliasi” sedari awal.

    “Negara manapun semestinya menunjukkan bahwa opsi retaliasi akan selalu on the table [dimungkinkan],” ujar Andri ketika dihubungi BBC News Indonesia pada Selasa (08/04).

    Sementara pengamat ekonomi pembangunan dari Universitas Andalas di Sumatra Barat, Syafruddin Karimi, mengatakan absennya perwakilan diplomatik Indonesia di AS melemahkan posisi tawar Indonesia dalam negosiasi bilateral.

    “Tanpa duta besar yang aktif di Washington, upaya Indonesia untuk menjaga akses pasar ekspor dan meredam dampak proteksionisme Amerika akan selalu tertinggal satu langkah dibanding negara-negara pesaing seperti Vietnam dan Thailand,” ujarnya.

    ‘Menimbulkan ketidakpastian di dunia’

    Dalam pidato pembukanya di sarasehan ekonomi itu, Prabowo menyatakan bahwa goncangan dunia saat ini disebabkan oleh AS yang memberlakukan peningkatan tarif tinggi kepada banyak negara.

    “Banyak negara yang cemas, padahal sebenarnya pendiri-pendiri bangsa kita dari sejak dulu—dan termasuk saya bertahun-tahun—saya sudah ingatkan mari kita bangun ekonomi kita dengan sasaran berdiri di atas kaki kita sendiri,” ujar Prabowo, pada Selasa (08/04).

    Prabowo menyampaikan bahwa swasembada pangan dan swasembada energi merupakan sasaran utama dari strategi ekonomi pemerintahannya, sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) PBB.

    Dalam sarasehan tersebut, Prabowo mengapresiasi masukan dari sejumlah asosiasi pegiat ekonomi, khususnya mengenai perizinan.

    Dia meminta kepada jajarannya untuk lebih efisien dan mempermudah birokrasi untuk para pegiat ekonomi.

    “Sebetulnya Presiden Trump mungkin membantu kita. Dia memaksa kita, supaya kita ramping, efisien, tidak manja. Ini kesempatan,” ujar Prabowo

     

    Sementara Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menggarisbawahi bahwa dari Indonesia sebetulnya punya banyak alternatif untuk mendiversifikasi tujuan ekspor.

    “Dilihat dari sisi neraca perdagangan, AS adalah yang terbesar kedua. Tapi dibandingkan dengan mitra paling besar, yaitu China, AS tidak jauh berbeda dengan destinasi ekspor lainnya,” ujar Sri Mulyani.

    “Destinasi ekspor kita masih bisa kita diversifikasi. Dependensi kita terhadap AS tidak terlalu besar dibandingkan [sejumlah] negara-negara lain.”

    Sri Mulyani juga mengatakan dampak dari tarif AS saat ini membuat muncul wacana di negara-negara seluruh dunia untuk mencari tujuan ekspor dan investasi alternatif untuk memunculkan “perdagangan tanpa Amerika”.

    Apa yang akan dilakukan pemerintah Indonesia?

    Pemerintah telah menyiapkan langkah diplomasi ekonomi yang terkoordinasi dan komprehensif menanggapi kebijakan AS, sebagaimana diucapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

    Salah satu fokus utama adalah revitalisasi Perjanjian Kerja Sama Perdagangan dan Investasi atau Trade & Investment Framework Agreement (TIFA) yang ditandatangani pada 1996.

    Di sisi lain, Airlangga mengatakan bergabungnya Indonesia ke New Development Bank (NDB) yang didirikan negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) membuat Indonesia sudah punya aliansi perekonomian alternatif.

    Airlangga menambahkan wakil perdana menteri Rusia akan berkunjung ke Indonesia pada tanggal 14 April sehingga membuka peluang pasar Indonesia di negara itu.

    Sebelumnya, sebagaimana dilansir kantor berita Antara, Airlangga pada Senin (07/04) mengatakan negara-negara ASEAN berencana untuk bertemu pada Kamis (10/04) untuk menyamakan sikap.

    “Indonesia sendiri akan mendorong beberapa kesepakatan dan dengan beberapa negara ASEAN, menteri perdagangan juga berkomunikasi selain dengan Malaysia juga dengan Singapura, dengan Kamboja dan yang lain untuk mengkalibrasi sikap bersama ASEAN,” ujar Airlangga.

    Pemerintah juga akan mengajukan proposal deregulasi Non-Tariff Measures (NTMs), termasuk relaksasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di sektor teknologi informasi dan komunikasi, ujar Airlangga.

    Selain itu, evaluasi terkait pelarangan dan pembatasan barang ekspor maupun impor AS juga menjadi bagian dari rencana negosiasi.

    Solusi lain yang dipertimbangkan Indonesia adalah meningkatkan impor dan investasi dari AS melalui pembelian minyak dan gas (migas).

    Pemerintah juga menyiapkan insentif fiskal dan non-fiskal melalui berbagai strategi, seperti penurunan bea masuk, PPh impor, atau PPN impor dengan tujuan mendorong impor dari AS sekaligus mempertahankan daya saing ekspor Indonesia ke negara tersebut.

    Data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan AS sebesar US$14,34 miliar (sekitar Rp241 triliun) pada tahun 2024.

    Surplus terbesar Indonesia berasal dari mesin dan perlengkapan elektrik (US$4,18 miliar atau Rp 70,37 triliun), pakaian dan aksesori pakaian (US$2,84 miliar atau Rp47,81 triliun), serta alas kaki (US$2,39 miliar atau Rp40,2 triliun).

    Sementara AS mencatat defisit perdagangan dengan Indonesia sebesar US$17,9 miliar (sekitar Rp301 triliun) pada tahun yang sama.

    Airlangga menambahkan bahwa para diplomat Indonesia telah berkomunikasi dengan U.S Trade Representative, yang saat ini masih menunggu proposal konkret dari pihak Indonesia.

    ‘Tertinggal satu langkah’

    Sejak tahun 2023, Indonesia tidak memiliki Duta Besar untuk Amerika Serikat.

    Posisi itu terakhir kali dipegang Rosan Roeslani yang kemudian ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN pada Juli 2023.

    Pengamat ekonomi pembangunan dari Universitas Andalas di Sumatra Barat, Syafruddin Karimi, mengatakan absennya perwakilan diplomatik Indonesia di AS ini melemahkan posisi tawar Indonesia dalam negosiasi bilateral “di tengah meningkatnya tensi dagang akibat kebijakan tarif Presiden Trump”.

    “Tanpa duta besar yang aktif di Washington, upaya Indonesia untuk menjaga akses pasar ekspor dan meredam dampak proteksionisme Amerika akan selalu tertinggal satu langkah dibanding negara-negara pesaing seperti Vietnam dan Thailand,” ujarnya.

    Di sisi lain, Syafruddin menekankan pentingnya bagi pemerintah Indonesia untuk belajar dari Vietnam yang berupaya melakukan pendekatan bilateral tetapi ditanggapi dingin oleh Gedung Putih.

    Sebelumnya, pemerintah Vietnam meminta penundaan tarif selama 46 hari.

     

    Akan tetapi, penasihat utama Presiden Trump, Peter Navarro, mengatakan kepada Fox News, mitra BBC di AS, bahwa “ini bukan negosiasi” meski kemudian menambahkan pihaknya “selalu bersedia mendengarkan”.

    “Penolakan terhadap Vietnam menunjukkan bahwa Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Trump, mengedepankan strategi proteksionisme yang tidak mudah dinegosiasikan, bahkan dengan mitra dagang utama sekalipun,” ujarnya.

    Oleh karena itu, Syafruddin menyarankan agar Indonesia tidak hanya mengandalkan diplomasi formal, tetapi juga memperkuat posisi tawar melalui strategi konkret yang mencerminkan kepentingan bersama dan daya saing jangka panjang.

    Dia menekankan perlunya memastikan setiap proposal ke Washington memiliki nilai strategis dan ekonomi yang signifikan, bukan sekadar kompromi politik.

    “Tanpa pendekatan yang cermat dan persiapan matang, Indonesia berisiko mengalami nasib serupa dengan Vietnam: gagal meraih kepercayaan mitra strategis dan kehilangan momentum dalam arena perdagangan global,” ujarnya.

    Terpisah, pengamat ekonomi dari Bright Institute, Muhammad Andri Perdana, menyayangkan sikap pemerintah yang disebutnya “tidak berani melakukan retaliasi” sedari awal.

    “Negara manapun semestinya menunjukkan bahwa opsi retaliasi akan selalu on the table [dimungkinkan],” ujar Andri ketika dihubungi pada Selasa (08/04).

    Andri menekankan opsi retalisi di sini bukanlah semata ancaman, melainkan benar-benar harus disiapkan Indonesia dengan melakukan diversifikasi mitra dagang menjauh dari AS jika negosiasi tidak imbang.

    Lebih lanjut, Andri menilai Trump menunjukkan ketidaksukaannya terhadap negara mana saja yang berencana untuk melakukan pembalasan tarif terhadap kebijakan perdagangan AS.

    Kebijakan tarif global yang diterapkan Trump didasarkan pada asumsi bahwa negara-negara lain akan bersikap patuh dan memberikan konsesi kepada Amerika Serikat dalam negosiasi untuk menurunkan tarif tersebut, papar Andri.

    Namun, Andri menegaskan langkah tarif ini bersifat merugikan bagi kedua belah pihak yang terlibat.

    Jika negara-negara lain memilih untuk tidak tunduk dan justru melakukan retaliasi, Trump berpotensi besar merugikan perekonomian negaranya sendiri tanpa alasan yang substansial.

    “Ini skenario yang sangat ingin dihindari oleh Trump,” ujar Andri.

    Andri menyoroti pernyataan Trump terhadap respons China terhadap kebijakan tarif AS sebagai contoh.

    Seperti diketahui, Trump dilaporkan mengancam untuk meningkatkan tarif hingga 50?ngan tujuan memaksa Beijing membatalkan langkah pembalasannya.

    “Di sisi lain, ketakutan Trump ini justru menunjukkan bahwa Indonesia tidak pernah boleh melepaskan opsi retaliasi dari meja negosiasi. AS akan mencoba apa saja agar retaliasi tidak dilakukan, dan Indonesia harus paham itu,” ujarnya.

    Andri menggarisbawahi poin dari Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa Indonesia tidak terlampau dependen terhadap AS.

    “AS memang negara destinasi ekspor kedua terbesar, tapi selisihnya dengan yang terbesar [China] sangat jomplang, sehingga posisi AS ini sebenarnya tidak banyak lebih penting dengan negara mitra dagang lainnya,” ujar Andri.

    “Kalau melihat dari peta mitra dagang Indonesia selama ini, Indonesia masih punya sangat banyak alternatif. Mitra dagang Indonesia masih sangat bisa didiversifikasi sehingga ketergantungan ataupun dependensi terhadap AS sebenarnya tidak terlalu besar.”

    Lebih lanjut, Andri menggaris bawahi pidato Presiden Prabowo yang menyebut “swasembada energi” tetapi bertolak belakang dengan langkah negosiasi Indonesia dengan AS.

    “Sangat lucu ketika presiden berbicara tentang ‘swasembada energi’ namun dalam negosiasi dengan AS, Indonesia diminta untuk membeli lebih banyak minyak mentah dari AS untuk mengurangi surplus neraca perdagangan Indonesia dengan AS,” ujarnya.

    IHSG dan bursa saham Asia alami penurunan drastis

    Pada Selasa (08/04) IHSG menunjukkan tren penurunan di awal perdagangan setelah libur Lebaran.

    Pada pukul 09.01 WIB, IHSG bergerak di posisi 5.912. Posisi ini berarti IHSG melemah 598,55 poin (9,19%) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.510.

    Sesuai dengan ketentuan baru, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan sementara atau trading halt selama 30 menit karena IHSG mengalami penurunan sebanyak 8%.

    Meski demikian, seperti dilansir Kompas.com, IHSG tetap berada di posisi 5.987 atau turun 522,92 poin (8,03%) pada pukul 09:38 WIB setelah trading halt dicabut.

    Seperti diberitakan BBC News sebelumnya, saham di Asia seperti di Shanghai, Tokyo, dan Hong Kong mengalami penurunan drastis pada Senin (07/04).

    Hal ini menyusul kemerosotan saham global pekan lalu setelah Trump mengumumkan tarif baru antara 10?n 46% di sebagian besar negara.

    Bursa saham Nikkei di Jepang ditutup dengan penurunan 7,8%, sementara bursa saham ASX 200 di Australia turun 4,2%.

    Sedangkan bursa saham Kospi di Korea Selatan ditutup 5,6% lebih rendah. Adapun pasar saham Shanghai Composite di China anjlok 7,3?n Indeks saham Taiwan turun drastis sebesar 9,7%.

    Sementara itu, bursa saham Hang Seng turun 12,5?lam penutupan perdagangan saham pada Senin (07/04) sore.

    Langkah Trump ini tidak hanya menyasar rival dagang utama seperti China, tetapi juga sekutu dekat AS seperti Jepang dan Korea Selatan, serta negara-negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi pesat seperti Vietnam.

    Jepang dan Korea Selatan akan menghadapi tarif sebesar 26%, sementara Vietnam, yang oleh Trump disebut sebagai “pelanggar terburuk”, bersiap untuk tarif 46%.

    Negara-negara lain dalam daftar sasaran termasuk Kamboja (49%), Thailand (36%), dan China yang akan dikenai tarif total mencapai 54%.

    Selain tarif tinggi yang menargetkan negara-negara tertentu, AS juga memberlakukan tarif dasar sebesar 10% untuk sejumlah negara lain di kawasan tersebut, termasuk Singapura, Selandia Baru, dan Australia.

    Kebijakan ini memicu kekhawatiran luas akan potensi perang dagang global yang dapat menyeret ekonomi dunia ke dalam perlambatan, atau bahkan resesi.

    Kawasan Asia, yang sangat bergantung pada perdagangan internasional, dinilai sangat rentan terhadap dampak negatif dari kebijakan AS ini.