Negara: Thailand

  • Pengakuan Pasien Terpapar COVID-19 Varian ‘Nimbus’, Ini Gejala yang Dirasakan

    Pengakuan Pasien Terpapar COVID-19 Varian ‘Nimbus’, Ini Gejala yang Dirasakan

    Jakarta

    Varian COVID-19 baru NB.1.8.1 kini tengah menyebar di sejumlah negara, termasuk Thailand dan Singapura. Varian ini disebut sebagai ‘Nimbus’ atau dalam ilmu cuaca merujuk pada salah satu awan berwarna abu-abu gelap dan tebal yang menyebabkan hujan. Nama resminya adalah varian COVID-19 NB.1.8.1.

    Seorang ahli epidemiologi di China, Dr Zhong Nanshan, mengungkapkan varian ‘Nimbus’ ini memiliki gejala yang khas yakni sakit tenggorokan. Banyak pasien yang melaporkan gejala sakit tenggorokan seperti ‘tersayat pisau cukur atau pecahan kaca’.

    Banyak warga China yang memposting di media sosial, salah satunya Weibo, mereka tertular COVID-19 dan menunjukkan gejala yang menyakitkan. Hal itu bahkan membuat mereka merasa seperti kehabisan tenaga.

    Varian NB.1.8.1 telah menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 di sejumlah negara, termasuk China. Berdasarkan data dari Maret-Mei, pasien yang dirawat di UGD yang dites positif COVID-19 naik dari 7,5 menjadi 16,2 persen.

    Analisis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan varian ‘Nimbus’ lebih menular. Namun, masih belum ada bukti bahwa varian tersebut dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah atau kematian.

    Pengakuan Pasien soal Gejala Akibat Varian ‘Nimbus’

    Selain sakit tenggorokan, pasien yang terinfeksi varian ‘Nimbus’ juga melaporkan gejala yang mirip dengan varian sebelumnya, seperti batuk, demam, nyeri otot, dan hidung tersumbat. Dr Nanshan juga mengatakan gelombang COVID-19 saat ini tidak jauh berbeda dari yang sebelumnya.

    “Namun kali ini, laporan klinis menunjukkan bahwa gejala radang tenggorokan akibat silet lebih jelas, dan batuknya lebih banyak,” bebernya yang dikutip dari Daily Mail.

    Melalui unggahan media sosial Weibo, warga China juga mengungkapkan gejala yang muncul akibat varian ‘Nimbus’.

    “Saat makan siang beberapa hari yang lalu, seorang kolega batuk sangat parah hingga saya pikir dia tersedak makanan,” tulis seorang warga di Weibo.

    “Dia mengatakan itu adalah efek yang masih ada dari gelombang COVID ini. Ketika saya bertanya tentang gejala utamanya, dia mengatakan radang tenggorokan yang seperti tersayat silet,” sambungnya.

    Warga lainnya juga mengungkapkan keluhan yang hampir sama, yakni sakit tenggorokan.

    “Saya pernah terserang radang tenggorokan seperti tersayat silet, dan merasa sangat lelah,” katanya.

    Seorang warga juga menyebutkan gejala yang sama. Radang tenggorokan menjadi tanda atau gejala yang pertama kali terasa.

    “Radang tenggorokan akibat silet pasca COVID sangat parah. Bengkak, nyeri, dan saya hampir tidak bisa bicara. Adakah pengobatan yang cepat?” tulisnya.

    (sao/suc)

  • TPK Batu Ampar Mulai Layani Transhipment Internasional

    TPK Batu Ampar Mulai Layani Transhipment Internasional

    Jakarta

    PT Batam Terminal Petikemas mulai melaksanakan kegiatan transhipment Peti Kemas Internasional di Terminal Petikemas Batu Ampar (TPK Batu Ampar). TPK Batu Ampar kedatangan MV Oriental Bright (CVM Service) yang membawa peti kemas 1150 teus.

    1150 teus tersebut 112 teus petikemas transhipment dari Pelabuhan Haiphong, dan Ho Chi Minh di Vietnam, Pelabuhan Laem Chabang, Thailand serta Pelabuhan Qinzhou, China akan transit di TPK Batu Ampar, dan akan diangkut menuju ke Pelabuhan Haldia di India dengan menggunakan kapal SITC Zhi (FIE Service).

    Layanan yang dilakukan pada Senin (9/6/) yang lalu ini merupakan kerja sama antara Persero Batam dan SITC Line dari China yang akan berlangsung secara mingguan.

    Kegiatan transhipment peti kemas internasional ini merupakan yang pertama kali terjadi di Batam dan pertama di wilayah Indonesia. Biasanya kegiatan transhipment yang dilaksanakan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak hanya untuk petikemas domestik.

    “Dengan dimulainya aktivitas transhipment ini, akan mempromosikan Batam sebagai Pelabuhan transhipment alternatif di samping Singapura, Port Klang dan Tanjung Pelepas di Selat Malaka, serta memperkuat posisi Indonesia di tengah jalur utama maritim dunia,” ujar Chief Operating Officer PT Persero Batam M. Iqbal Mirza dalam keterangan tertulis, Rabu (11/6/2025).

    Sementara itu, Direktur PT Batam Terminal Petikemas, Basori Alwi mengatakan pihaknya akan terus mengembangkan pelayanan Direct Call dan Transhipment ini dengan mendatangkan beberapa pelayaran asing yang telah menyatakan minat untuk masuk dan akan mulai dilayani pada bulan Agustus mendatang.

    “Pada Bulan Agustus, Insyaallah TPK Batu Ampar akan sejajar dalam fasilitas dan pelayanan dengan pelabuhan lain di Selat Malaka, dan kami siap menyambut kedatangan para shipping line dunia di Batam,” ungkapnya.

    Ditemui terpisah, Distribution Manager PT Ecogreen Indonesia, Henry Lim, sebagai eksportir yang rutin menggunakan jasa TPK Batu Ampar, menyampaikan adanya direct call telah berhasil menurunkan biaya logistik secara signifikan, yaitu sebesar US$ 600 per teus, karena petikemas tidak perlu lagi transit di Singapura, serta waktu pengiriman yang lebih cepat.

    Capaian ini menjadi yang terbaru bagi TPK Batu Ampar setelah sebelumnya berhasil mengembangan 4 rute pelayaran langsung (Direct Call) dari Batam ke China, Vietnam, Myanmar dan India melalui kerja sama dengan pelayaran SITC Line dan Evergreen Line.

    Adapun SITC Line melalui Wu Qi, Shipping Manager at SITC International Holdings Co Ltd menyatakan mendukung penuh pengoperasian TPK Batu Ampar dan akan menjadikan Batam sebagai pelabuhan yang strategis bagi perusahaan untuk pengembangan rute direct call dan transhipment di kawasan Asia.

    Untuk diketahui, sejak dioperasikannya Toleh PT Persero Batam melalui Perjanjian Kerja sama dengan BP Batam, TPK Batu Ampar telah banyak melakukan transformasi, di antaranya peningkatan produktivitas bongkar muat, percepatan waktu sandar, digitalisasi pelabuhan.

    TPK Batu Ampar juga meningkatkan konektivitas serta pembangunan infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan seperti pengadaan 4 unit Ship to Shore Crane, 10 unit Rubber Tyre Gantry Crane, 12 Ha Container Yard, serta 25 unit Electric Terminal Tractor.

    Seluruh peralatan bongkar muat akan menggunakan energi listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan dan diharapkan dapat dioperasikan penuh pada bulan Agustus 2025.

    Tonton juga Video: Bakamla Duga Kapal Tanker Iran Melakukan Transhipment

    (anl/ega)

  • Beda Ular King Cobra di RI dan Negara Lain Diungkap Peneliti Eropa

    Beda Ular King Cobra di RI dan Negara Lain Diungkap Peneliti Eropa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah hampir dua abad dianggap sebagai satu spesies tunggal, misteri ular paling mematikan di dunia akhirnya terpecahkan.

    Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di European Journal of Taxonomy pada 16 Oktober, para ilmuwan memastikan bahwa king cobra atau ular lanang (Ophiophagus hannah) ternyata terdiri dari empat spesies berbeda, dan salah satunya hidup di wilayah Indonesia.

    Perbedaannya terlihat dalam hal warna tubuh dan karakteristik fisik lainnya di berbagai wilayah, yang membuat para ilmuwan mempertanyakan apakah ular ini merupakan spesies tunggal.

    Studi ini merupakan kelanjutan dari riset tahun 2021 yang menemukan perbedaan genetik mencolok di antara populasi King Kobra di Asia.

    Kini, dengan mengkaji 153 spesimen museum dan mencocokkannya dengan hasil DNA sebelumnya, para peneliti mengungkap keberadaan empat spesies berbeda berdasarkan morfologi tubuh, warna kulit, hingga struktur gigi.

    Keempat spesies tersebut adalah, Northern King Cobra (O. hannah), yang tersebar di sub-Himalaya, India Timur, Myanmar, Indochina, hingga Thailand bagian selatan.

    Sunda King Cobra (Ophiophagus bungarus), yang hidup di Semenanjung Malaya serta pulau-pulau besar di Kepulauan Sunda, termasuk Sumatra, Kalimantan, dan Jawa.

    Western Ghats King Cobra (O. kaalinga), yang terbatas di wilayah Western Ghats, India. Dan Luzon King Cobra (O. salvatana), yang ditemukan di Pulau Luzon, Filipina.

    Dengan penemuan ini, Indonesia resmi menjadi habitat salah satu spesies King Kobra yang kini dikenal sebagai Sunda King Cobra (O. bungarus). Spesies ini memiliki ciri khas warna tubuh tanpa pola garis tegas, atau memiliki garis pucat sempit dengan pinggiran gelap.

    “Kami merasa seperti menciptakan sejarah,” ujar Gowri Shankar Pogiri, penulis utama studi sekaligus pendiri Kalinga Foundation, dikutip dari LiveScience, Rabu (11/6/2025).

    King Kobra dikenal sebagai ular berbisa terpanjang di dunia dan mampu menyuntikkan dosis bisa besar dalam sekali gigitan. Bahkan, bisa ular ini dapat membunuh manusia hanya dalam 15 menit.

    Studi baru ini disebut sebagai langkah awal penting dalam pengembangan antivenom spesifik untuk tiap wilayah, yang lebih efektif dalam menangani gigitan King Kobra lokal.

    Pogiri percaya bahwa mungkin masih banyak spesies kobra yang belum diketahui yang belum ditemukan di pulau-pulau kecil yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

    (dem/dem)

  • Dolar AS Loyo ke Level Rp 16.270 Pagi Ini

    Dolar AS Loyo ke Level Rp 16.270 Pagi Ini

    Jakarta

    Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini. Mata uang Paman Sam berada pada level Rp 16.200-an.

    Dikutip dari data Bloomberg, Rabu (11/6/2025), sekitar pukul 09.25 WIB, nilai tukar dolar AS turun 4,50 poin atau 0,03% dari penutupan perdagangan sebelumnya. Dolar AS bertengger pada level Rp 16.270.

    Selanjutnya, pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang Asia lainnya juga cenderung melemah. Dolar AS terpantau menguat 0,20% terhadap won Korea Selatan. Namun, terhadap peso Filipina, dolar AS menguat sebesar 0,01% serta melemah pada dolar baru Taiwan 0,14%.

    Nilai tukar dolar AS juga menguat terhadap ringgit Malaysia 0,02%. Sementara itu, terhadap mata uang yen Jepang naik 0,09%. Lalu terhadap dolar Hong Kong menguat 0,01%.

    Nilai dolar AS melemah terhadap rupee India 0,02%. Dolar AS menguat terhadap baht Thailand 0,15%, serta terhadap mata uang yuan China menguat 0,01%.

    (rea/rrd)

  • Citra Pariwisata Buruk Imbas Kecelakaan Kapal di Sanur

    Citra Pariwisata Buruk Imbas Kecelakaan Kapal di Sanur

    GELORA.CO -Kecelakaan kapal yang terjadi di wilayah perairan Sanur, Bali menuai sorotan tajam dari Anggota DPR RI Komisi VII, Bambang Haryo Soekartono (BHS). 

    Bambang menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan pelayaran, mulai dari kelayakan kapal, sumber daya manusia (SDM) yang menjaga laut dan pantai untuk penyelamatan manusia dan barang pada saat terjadi kecelakaan, hingga manajemen keselamatannya.

    “Permasalahan keselamatan ini menyangkut banyak aspek. Dari sisi kapal, harus sesuai standar klasifikasi seperti notasi A101T atau A101P, A101 L dan A101 T yang disesuaikan dengan jarak pelayaran dan rute terhadap daratan terdekat,” kata Bambang dalam keterangannya, Rabu 11 Juni 2025.

    Ia juga menyoroti pentingnya SDM yang kompeten. Menurutnya, setiap awak kapal wajib memiliki sertifikat pelaut yang sah dan jumlah kru harus sesuai standar keselamatan. 

    Bambang mengatakan, sistem manajemen keselamatan juga harus jelas mengacu pada standar internasional seperti IMO dan SOLAS atau standar domestik seperti Non-Convention Vessel Standard (NCVS). Namun yang lebih krusial, sambungnya, adalah kesiapsiagaan eksternal dari lembaga penyelamat negara seperti Basarnas, Polair, dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP).

    “Di negara-negara seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, bahkan Filipina dan Thailand, kawasan wisata bahari selalu diawasi oleh coast guard atau tim penyelamat resmi. Tapi di Indonesia, kita justru melihat penyelamatan masih mengandalkan nelayan. Ini menandakan kegagalan lembaga-lembaga seperti Kamla, Polair, dan KPLP yang fungsinya tumpang tindih tapi tidak berjalan saat dibutuhkan,” kata Bambang.

    Bambang menyayangkan lambatnya respons penyelamatan dalam insiden di Sanur yang memakan waktu lebih dari dua jam tanpa kehadiran satu pun institusi resmi penyelamat. 

    “Beruntung seluruh penumpang selamat. Tapi ini menjadi citra buruk bagi pariwisata Indonesia di mata dunia. Tidak aman, tidak safety, dan tidak secure dan bahkan terjadi travel warning bagi turis Australia dari pemerintahnya karena dianggap pariwisata pantai dan laut di Indonesia jarang yang terjaga,” kata Bambang.

    Ia mendorong Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk segera mengoordinasikan seluruh sektor terkait dalam satu forum khusus perlindungan keselamatan wisata bahari dan melakukan penertiban fungsional. Bahkan Kemenpar perlu menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan menyosialisasikan  ini kepada wisatawan mancanegara.

    Bambang juga menekankan pentingnya realisasi asuransi penumpang serta penyidikan tuntas oleh penyidik Kementerian Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). 

    “Kurangnya jaket keselamatan di kapal juga perlu dievaluasi. Apakah ini sudah memenuhi aturan atau justru masih diabaikan?” pungkas Bambang. 

    Kecelakaan laut menimpa sebuah kapal cepat (fast boat) The Tanis di Pelabuhan Tanjung Sanghyang, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali pada Rabu 4 Juni 2025 sekitar pukul 16.30 WITA

    Kejadian berlangsung ketika boat tersebut bersiap bertolak menuju Pelabuhan Sanur. Kapal tiba-tiba dihantam ombak besar dari belakang, mengakibatkan hilang keseimbangan hingga akhirnya terbalik tak jauh dari bibir pantai.

  • Bukan Malaysia, Asing Mendadak Ramai Serbu Thailand

    Bukan Malaysia, Asing Mendadak Ramai Serbu Thailand

    Jakarta, CNBC Indonesia – Malaysia saat ini dikenal sebagai salah satu markas data center terbesar. Wilayah Johor Baru disulap untuk menarik minat investor asing membangun data center raksasa untuk melatih sistem kecerdasan buatan (AI).

    Namun, tak cuma Malaysia yang dilirik asing. Belakangan, Thailand juga menjadi wilayah di Asia Tenggara yang ramai diserbu asing untuk membangun data center.

    Terbaru, Thai B. Grimm Power Pcl dan firma infrastruktur digital asal Singapura, Digital Edge, mengumumkan investasi senilai US$1 miliar (Rp16.2 triliun) untuk membangun data center berkapasitas 100-megawatt di Thailand, dikutip dari Reuters, Selasa (10/6/2025).

    Thailand merupakan negara kedua dengan ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara. Posisinya yang strategis menjadi daya tarik tersendiri bagi raksasa asing untuk berinvestasi di sektor infrastruktur digital dan data center.

    Pasalnya, perlombaan untuk mendominasi pasar AI memicu para raksasa teknologi global untuk mencari sumber energi bersih baru dalam memenuhi kebutuhan AI.

    Rencana investasi terbaru senilai US$1 miliar diumumkan pada Senin (9/6) pekan ini, sebagai langkah terbaru bagi raksasa teknologi untuk berinvestasi di Thailand.

    Sebelumnya, ByteDance yang merupakan induk TikTok sudah menggelontorkan investasi senilai US$8,8 miliar selama 5 tahun ke depan di Thailand. Selain itu, Alphabet yang merupakan induk Google juga berkomitmen untuk berinvestasi US$1 miliar dalam membangun fasilitas data center.

    Pada Mei 2025, Dewan Investasi Thailand telah menyetujui investasi senilai US$3 miliar di sektor data center dan proyek energi. Microsoft juga mengatakan pada tahun lalu soal rencananya untuk membuka fasilitas data center regional pertama di Thailand.

    B. Grimm Power dan Digital Edge mengatakan dalam pernyataannya bahwa konstruksi proyek data center terbaru akan digenjot secara cepat untuk memenuhi kebutuhan raksasa teknologi global dalam mengembangkan infrastruktur AI di kawasan Asia Tenggara.

    Mereka menargetkan layanannya siap melayani kebutuhan pasar pada kuartal-IV (Q4) 2026 mendatang.

    “Dengan mengombinasikan energi terbarukan dengan teknologi data center canggih, kami turut menggenjot transformasi Thailand ke regional AI dan hub inovasi cloud,” kata Group President B. Grimm Power, Harald Link.

    (fab/fab)

  • Bank Indonesia Catat Cadangan Devisa Sentuh USD 152,5 Miliar pada Akhir Mei 2025 – Page 3

    Bank Indonesia Catat Cadangan Devisa Sentuh USD 152,5 Miliar pada Akhir Mei 2025 – Page 3

    Namun, BI menyadari tantangan global belum mereda. Ketidakpastian yang masih tinggi membuat stabilisasi nilai tukar menjadi prioritas utama. 

    “Intinya sekarang bagaimana kita bisa membuat rupiah stabil dulu ya. Karena memang sama-sama kita ketahui, sebagaimana juga dengan pendapat atau pandangan dari Pak Gubernur, bahwa perkembangan global masih tidak pasti,” jelas Denny.

    Bank Indonesia (BI) mencatat, Rupiah telah mengalami penguatan sebesar 2,6 persen hingga 26 Mei 2025, di antara mata uang Asia.

    “Kita lihat bahwa Indonesia Rupiah sampai dengan tanggal 26 itu mengalami penguata 2,6 persen. Kemudian di atasnya Indonesia ada Baht Thailand yang menguat 2,95 persen, (Ringgit) Malaysia menguat 2,64 persen. Di bawah Indonesia ada Singapura menguat 1,9 persen. Kemudian Filipina menguat 1,03 persen,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, kepada media di Kantor BI, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

    Kinerja positif rupiah ini menempatkannya sebagai salah satu mata uang dengan performa terbaik di kawasan Asia Tenggara. Sementara itu, pelemahan tercatat terjadi pada mata uang India dan dolar Hongkong.

    Melihat pergerakan Rupiah yang positif, Bank Indonesia (BI) memastikan kesiapannya untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah melalui berbagai langkah strategis.

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menegaskan bank sentral siap mengerahkan seluruh instrumen yang dimiliki untuk menstabilkan rupiah.

    “BI akan all out untuk membuat rupiah itu lebih stabil, dan tentunya BI sudah akan mengoptimalkan instrumen yang ada, melakukan intervensi di pasar offshore, melakukan intervensi di pasar sport, pasar DNDF, dan juga apabila diperlukan BI akan melakukan transaksi, terutama pembelian di pasar SBN di dalam negeri,” ungkap Denny.

     

  • Pengakuan Pasien Terpapar COVID-19 Varian ‘Nimbus’, Ini Gejala yang Dirasakan

    Perbedaan COVID-19 Varian ‘Nimbus’, Turunan Omicron yang Cepat Menyebar

    Jakarta

    Lonjakan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia tengah menjadi sorotan belakangan ini. Pakar imunologi fakultas kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) Dr dr Agung Dwi Wahyu Widodo, MSi, SpMK mengimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, meski tren lonjakan kasus yang muncul tidak separah saat pandemi.

    Menurut dr Agung, adanya sedikit kenaikan kasus COVID-19 pasca pandemi adalah hal yang wajar. Hal yang harus diingat adalah virus ini belum benar-benar hilang. COVID-19 hanya mengalami mutasi dan menular lebih cepat, meski gejalanya masih ringan.

    Lebih lanjut dr Agung menjelaskan, kenaikan kasus COVID-19 di dunia saat ini dipicu oleh 3 faktor yakni munculnya varian baru, penurunan kekebalan populasi, serta perubahan perilaku masyarakat pasca pandemi.

    “Varian baru ini merupakan hasil mutasi Omicron, mulai dari JN.1 hingga NB.1.8.1. Varian NB.1.8.1 ini dikenal dengan nama Nimbus. Nimbus memiliki perbedaan struktur spike yang sangat signifikan dari varian Omicron sebelumnya,” ujar dr Agung dikutip dari laman resmi Unair, Selasa (10/6/2025).

    Ia menuturkan, mutasi seperti Omicron dan Nimbus mampu menghindari sistem kekebalan yang terbentuk tubuh, termasuk dari vaksin generasi awal. Hal ini yang membuat varian baru meningkatkan risiko penyebaran.

    Perubahan cuaca juga dinilai berkontribusi menurunkan daya tubuh. dr Agung menuturkan perubahan musim yang seharusnya panas berubah menjadi dingin dan hujan, merupakan kondisi yang ideal untuk penyebaran COVID-19.

    Situasi ini disebut mirip ketika virus SARS-CoV-2 ini pertama kali menyebar secara global.

    Minumnya pemeriksaan dan pelacakan membuat infeksi COVID-19 tidak terdeteksi. Banyak orang mungkin yang mengalami batuk atau pilek tidak mengetahui apakah terinfeksi COVID-19.

    “Perubahan musim ini memicu penurunan kekebalan tubuh masyarakat. Sementara itu, banyak orang merasa COVID-19 sudah tidak ada sehingga mereka mengabaikan protokol kesehatan. Padahal, tidak adanya pemeriksaan bukan berarti virus benar-benar hilang,” terangnya.

    NEXT: Persebaran Varian Nimbus

    Varian Nimbus pertama kali terdeteksi pada akhir Januari 2025 di wilayah Asia. Hingga 23 Mei 2025, WHO mencatat COVID-19 varian Nimbus sudah terdeteksi di sekitar 22 negara.

    Salah satunya seperti di Amerika Serikat, khususnya di negara bagian New York, California, Arizona, Ohio, Rhode Island, Washington, Virginia, dan Hawaii. Beberapa negara lain seperti Singapura, Thailand, Australia, Kanada, Hong Kong, dan Korea Selatan juga mendeteksi varian serupa.

    Beberapa pasien yang terpapar varian Nimbus mengalami gejala seperti demam, menggigil, batuk, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, kelelahan, sulit bernapas, dan diare.

  • Singapura-Malaysia Minggir, Indonesia Jadi Raja Asia Tenggara

    Singapura-Malaysia Minggir, Indonesia Jadi Raja Asia Tenggara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia berada di urutan pertama sebagai negara di Asia Tenggara dengan pertumbuhan kreator konten YouTube (YouTuber) terbesar. Tercatat ada 3.000 channel YouTube di Indonesia yang sudah memiliki lebih dari 1 juta subscriber. 

    Jumlah itu lebih unggul ketimbang negara-negara tetangga. Misalnya, Vietnam hanya punya 2.500 channel YouTube dengan 1 juta subscriber. Selanjutnya ada Thailand (1.300 channel YouTube), Filipina (450 channel YouTube), Malaysia (190 channel YouTube), dan Singapura (170 channel YouTube).

    Secara keseluruhan, ekosistem YouTuber di Asia Tenggara menunjukkan pertumbuhan signifikan. Totalnya ada 7.600 channel YouTube di Asia Tenggara yang memiliki 1 juta subscriber dengan Indonesia menjadi penyumbang terbesar.

    Selain itu, ada 30.000 channel YouTube di Tahan Air yang memiliki lebih dari 100 ribu subscriber. Vietnam mencatat angka yang setara. Selanjutnya Thailand (13.000 channel YouTube), Filipina (6.000 channel YouTube), Malaysia (3.000 channel YouTube), dan Singapura (1.300 channel YouTube).

    VP Southeast Asia and South Asia Frontier, Google, Sapna Chadha mengatakan, pesatnya pertumbuhan ini membuka peluang besar, tak hanya bagi kreator, tetapi juga bagi brand dan pelaku e-commerce.

    Pasalnya, YouTube kini menjadi platform yang sangat efektif mendorong tren video commerce di Asia Tenggara yang kontribusinya sudah mencapai 20% dari Gross Merchandise Value (GMV) e-commerce kawasan, atau naik empat kali lipat dalam dua tahun terakhir

    “YouTube mendorong niat membeli hampir 4x lebih besar dibandingkan platform media sosial lain,” ujar Sapna Chadha dalam keterangan pers yang diterima CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (10/6/2025).

    Menurut data, YouTube kini menjangkau 290 juta penonton di Asia Tenggara yang mewakili 85% populasi online di kawasan. Sementara itu, konten yang diunggah dari Vietnam dan Indonesia bahkan tumbuh 85% year-on-year selama periode 2023-2024.

    Kepercayaan publik menjadi kekuatan utama ekosistem kreator YouTube. Studi Kantar mencatat, 67% penonton Indonesia menilai kreator YouTube sebagai sumber yang dapat dipercaya. Bahkan, 60% Gen Z Indonesia mengaku lebih percaya pada brand yang dipromosikan lewat kreator YouTube, dibandingkan hanya 46% di platform sosial lain

    “Kepercayaan ini mewujud jadi tindakan nyata. Brand yang bermitra dengan kreator tidak hanya mengiklankan produk, tapi benar-benar terintegrasi dalam cerita,” kata Sapna.

    “Karakteristik utama YouTube di Asia Tenggara adalah kepercayaan dan kredibilitas yang telah dibangun creator dengan audiens mereka. Pengguna 98% lebih mungkin untuk percaya rekomendasi kreator di YouTube dibandingkan dengan rekomendasi di situs atau aplikasi sosial lainnya,” ujarnya menambahkan.

    Belanja Lewat YouTube

    Tren video commerce di YouTube juga kini makin diperkuat dengan fitur YouTube Shopping yang telah resmi meluncur di Indonesia, Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, dan Filipina, lewat kemitraan dengan Shopee. Program ini memungkinkan kreator mempromosikan produk mereka sendiri atau brand lain, dan sudah mulai diikuti oleh 55% kreator yang memenuhi syarat di tiga negara awal peluncuran (Indonesia, Vietnam, Thailand)

    Contohnya, channel Jagat Review melaporkan bahwa 50% dari total pendapatan channel kini berasal dari program ini. Sementara channel Mai Trinh Hồ di Vietnam mengalami peningkatan pendapatan hingga lima kali lipat. Tak hanya di ponsel, YouTube kini juga makin dominan di Connected TV (CTV). Secara global, penonton menonton lebih dari 1 miliar jam konten YouTube di layar TV setiap hari.

    Di Asia Tenggara, YouTube di TV menjangkau lebih dari 79 juta orang. Format interaktif seperti Shoppable CTV (di mana penonton bisa langsung belanja lewat QR code di layar TV) juga mulai diadopsi banyak brand.

    Di Filipina, McDonald’s mencatat peningkatan penjualan harian rata-rata lebih dari 46% berkat kampanye CTV bersama YouTube. Sementara di Vietnam, Pepsi meningkatkan jangkauan audiens usia 18-44 tahun sebesar 27% lewat format ini.

    VP Client Strategy & Growth APAC di WPP Media, Arthur Altounian menilai, YouTube akan terus jadi penggerak utama video commerce di Asia Tenggara. “Dengan fitur seperti live streaming, Shorts, dan kemitraan marketplace seperti Shopee, YouTube memungkinkan transisi yang mulus dari penemuan ke pembelian,” ia menuturkan.

    (fab/fab)

  • Kemudahan Bertransaksi di UEA dengan BRImo dan Kartu Debit BRI

    Kemudahan Bertransaksi di UEA dengan BRImo dan Kartu Debit BRI

    Jakarta, Beritasatu.com – Bagi kamu yang berencana untuk berkunjung ke Uni Emirat Arab (UEA), kini ada cara yang lebih mudah untuk melakukan transaksi selama perjalanan dengan menggunakan BRImo dan Debit BRI berlogo Mastercard.

    UEA memang terkenal sebagai destinasi wisata yang menarik, dengan berbagai keunikan dan tempat ikonik. Dari Burj Khalifa yang megah hingga keindahan Dubai yang tiada duanya, UEA adalah pilihan tepat untuk wisatawan yang ingin menikmati liburan mewah dan menyenangkan.

    Fun Fact tentang Uni Emirat Arab (UEA)

    Terdiri dari 7 Wilayah Emirat, Salah Satunya Dubai
    Uni Emirat Arab terdiri dari tujuh wilayah emirat, dan Dubai adalah yang paling terkenal. Dubai dikenal dengan gedung-gedung pencakar langit dan pusat perbelanjaannya yang luar biasa.Burj Khalifa yang Megah Setinggi 828 Meter
    Burj Khalifa di Dubai adalah gedung tertinggi di dunia, dengan ketinggian 828 meter. Menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler di UEA, pengunjung dapat menikmati pemandangan luar biasa dari puncak gedung ini.10,62 Juta Turis Memilih UEA sebagai Destinasi Wisata
    Dengan berbagai atraksi menarik dan fasilitas mewah, tak heran jika UEA menarik lebih dari 10 juta turis setiap tahunnya. Wisatawan dari seluruh dunia datang untuk merasakan kemewahan, keindahan, dan budaya unik yang dimiliki negara ini.

    Praktis Bertransaksi di UEA dengan Mobile Banking BRImo dan Debit BRI

    Untuk memastikan kamu dapat bertransaksi dengan mudah selama berada di UEA, kamu dapat menghubungkan tabungan valas kamu di mobile banking BRImo dengan Debit BRI berlogo Mastercard.

    Berikut adalah langkah-langkah yang perlu kamu lakukan untuk memulai perjalanan transaksi yang lebih mudah di UEA:

    Cara Membuat Tabungan Valas di BRImo

    Buka Aplikasi BRImo dan pilih info saldo, lalu klik “Buka Rekening Baru”.Pilih Tabungan BritAma Valas dan baca dengan teliti keunggulan serta persyaratan tabungan ini.Pilih Kantor Cabang BRI Terdekat untuk penerbitan kartu ATM.Tentukan Mata Uang yang ingin kamu pilih, lalu masukkan jumlah setoran awal.Pilih tujuan pembukaan rekening dan klik “Pilih Tabungan”.Ceklis syarat dan ketentuan, lalu klik “Konfirmasi”.Masukkan PIN BRImo kamu dan tunggu hingga proses pembukaan rekening selesai.

    Selamat! Kamu telah berhasil membuka Rekening Tabungan Valas BritAma dan siap melakukan transaksi internasional.

    Mata Uang yang Bisa Dipilih di Tabungan Valas:

    USD (Dolar AS)EUR (Euro)GBP (Poundsterling)AUD (Dolar Australia)SGD (Dolar Singapura)CNY (Yuan China)AED (Dirham UAE)SAR (Riyal Arab Saudi)HKD (Dolar Hong Kong)JPY (Yen Jepang)MYR (Ringgit Malaysia)THB (Baht Thailand)

    Cara Top-Up Tabungan Valas di BRImo

    Login ke BRImo, lalu pilih fitur “Konversi Valas”.Pilih Rekening Tujuan dan rekening sumber dana yang akan digunakan.Masukkan nominal transaksi dan klik “Konversi”.Masukkan PIN transaksi, dan transaksi berhasil dilakukan

    Menghubungkan Tabungan Valas dengan Debit BRI

    Login BRImo dan pilih menu Akun di pojok kanan bawah.Pilih Pengelolaan Kartu, lalu klik “Lihat Detail” pada kartu Debit BRI berlogo Mastercard yang ingin dihubungkan.Pilih Tabungan Valas yang ingin digunakan untuk transaksi, dan klik “Tambah Sekarang”.Masukkan PIN BRImo dan selesai, Rekening Valas kamu berhasil terhubung dengan kartu Debit BRI.

    Dengan langkah-langkah sederhana ini, kamu bisa menikmati kemudahan bertransaksi di UEA menggunakan mobile banking BRImo dan Debit BRI berlogo Mastercard. Tidak hanya lebih praktis, tetapi juga lebih efisien dan nyaman.

    Bagi WNI yang Tinggal di UEA, Daftar BRImo Juga Bisa Pakai Nomor Lokal

    Bagi kamu yang sudah tinggal di UEA, kamu tetap bisa registrasi BRImo menggunakan nomor handphone lokal. Berikut caranya:

    Buka BRImo dan klik “Belum Punya Akun BRImo”.Pilih “Belum Punya” di pertanyaan apakah kamu memiliki rekening BRI yang aktif.Siapkan KTP, Nomor Handphone Lokal, dan Email.Pilih “Buka Rekening Sekarang”, kemudian pilih Tabungan BritAma Valas.

    Sekarang, kamu sudah bisa menikmati kemudahan BRImo meskipun berada di luar negeri.

    Keuntungan Menggunakan BRImo dan Debit BRI di UEA

    Dengan kemajuan teknologi, kini kamu bisa menikmati berbagai kemudahan dalam bertransaksi di luar negeri, termasuk saat berada di Uni Emirat Arab.

    BRImo dan Debit BRI berlogo Mastercard memberikan berbagai keuntungan yang membuat pengalaman bertransaksi menjadi lebih efisien dan nyaman. Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa kamu rasakan ketika menggunakan BRImo dan Debit BRI selama perjalananmu di UEA:

    Kemudahan Transaksi: Tidak perlu khawatir membawa banyak uang tunai. Semua transaksi bisa dilakukan melalui mobile banking BRImo, baik itu untuk belanja, transfer uang, atau pembayaran lainnya.Akses ke Tabungan Valas: Dengan tabungan valas yang terhubung, kamu bisa memilih berbagai mata uang sesuai kebutuhan saat berada di luar negeri, menghindari biaya konversi yang tinggi.Lebih Nyaman: Transaksi menggunakan kartu Debit BRI berlogo Mastercard dilengkapi dengan teknologi chip dan PIN, memberikan perlindungan ekstra saat berbelanja atau menarik uang di ATM internasional.Mudah untuk Top-Up: Proses top-up atau pengisian saldo di tabungan valas bisa dilakukan dengan mudah melalui BRImo, sehingga kamu tidak perlu khawatir kehabisan saldo selama di UEA.Transaksi Internasional Tanpa Batasan: Dengan BRImo dan kartu Debit BRI, kamu dapat melakukan transaksi internasional tanpa hambatan, baik itu untuk keperluan pribadi maupun bisnis.

    Dengan semua keuntungan ini, BRImo dan Debit BRI berlogo Mastercard memang solusi tepat bagi kamu yang ingin melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab tanpa ribet, dengan transaksi yang cepat, mudah, dan nyaman.

    Untuk memudahkan perjalananmu ke Uni Emirat Arab, pastikan kamu sudah menghubungkan tabungan valas kamu dengan mobile banking BRImo dan Debit BRI berlogo Mastercard. Dengan akses yang mudah dan cepat, transaksi di luar negeri jadi semakin praktis dan nyaman. 
    Jadi, jangan ragu lagi! Manfaatkan BRImo dan Debit BRI untuk perjalanan yang lebih mudah dan menyenangkan di Uni Emirat Arab.

    Untuk informasi lebih lanjut dan mulai membuka tabungan valas, klik di sini.