Negara: Tepi Barat

  • Menteri Israel Larang Masjid Kumandangkan Azan

    Menteri Israel Larang Masjid Kumandangkan Azan

    Tel Aviv

    Menteri Keamanan Nasional Israel yang berhaluan kanan ekstrem, Itamar Ben-Gvir, melarang masjid-masjid di Israel mengumandangkan azan. Dia mengatakan polisi harus mengatasi masalah kebisingan.

    Dilansir Al-Jazeera dan The Times of Israel, Senin (2/12/2024), Itamar Ben-Gvir, lewat akun X-nya, mengatakan polisi perlu ‘menangani dan menegakkan masalah kebisingan di masjid’.

    Channel 12 Israel sebelumnya juga melaporkan Ben-Gvir telah mengirimkan instruksi kepada polisi tentang penegakan larangan tersebut, termasuk dengan menyita pengeras suara dan memberikan denda. Menurut Pew Research Center, sekitar 14 persen penduduk Israel beragama Islam.

    Anggota parlemen dan aktivis sayap kanan di Israel telah mempelopori upaya untuk meredam pengeras suara di masjid selama bertahun-tahun. Penduduk Yahudi di Yerusalem Timur dan daerah lain di Israel mengeluhkan apa yang mereka sebut sebagai kebisingan berlebihan dengan mengatakan hal tersebut membangunkan mereka di tengah malam.

    “Aturan tersebut memberikan opsi untuk menyita sistem audio (di masjid). Ini adalah alat yang efektif untuk pencegahan. Saat kita menggunakan alat ini, alat ini akan bergema di seluruh sektor (Muslim). Pada akhirnya, kita perlu mendapatkan hasil di lapangan,” tulis Ben Gvir kepada komandan polisi dalam sebuah surat yang diterbitkan pada Sabtu malam.

    Dia juga mengaku akan mengajukan rancangan undang-undang yang pada akhirnya akan menaikkan denda bagi masjid yang dianggap membuat kebisingan. Wali kota di kota-kota Arab mengatakan kepada Channel 12 bahwa mereka melihat langkah ini sebagai ‘provokasi baru dari Ben Gvir’ terhadap komunitas Arab dan Muslim yang dapat menyebabkan kekacauan dan kerusuhan.

    Organisasi Abraham Initiatives, yang mengupayakan kesetaraan dan kerja sama antara orang Yahudi dan Arab di Israel, mengatakan ini adalah tanda lain dari upaya Ben Gvir untuk mempolitisasi polisi.

    Lihat juga Video ‘Serangan Israel di Tepi Barat Tewaskan 4 Orang’:

    Saksikan juga Sosok: Nila Sari, Bina Kebun Cinta di Gereja

    (haf/idn)

  • Israel Terus Gempur Gaza, Korban Tewas Kini Tembus 44.363 Orang

    Israel Terus Gempur Gaza, Korban Tewas Kini Tembus 44.363 Orang

    Jakarta

    Israel terus menggempur Gaza, Palestina. Serangan Israel menewaskan 33 orang dalam 24 jam terakhir sehingga jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza mencapai 44.363 orang.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (30/11/2024), Kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan pada hari Kamis (28/11) bahwa sedikitnya 44.363 orang telah tewas dalam lebih dari 13 bulan perang antara Israel dan Hamas.

    Jumlah korban tersebut termasuk 33 kematian dalam 24 jam terakhir. Kementerian Kesehatan mengatakan 105.070 orang terluka di Jalur Gaza sejak perang dimulai ketika Hamas menyerang Israel sejak 7 Oktober 2023.

    Seperti diketahui, baru-baru ini, Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, tiba-tiba melontarkan seruan gila terkait Gaza. Smotrich menyerukan negaranya harus menduduki Jalur Gaza dan mengurangi separuh populasi.

    Pernyataan itu disampaikan Smotrich ketika menghadiri acara yang digelar oleh Dewan Yesha, kelompok payung yang mewakili para pemukim Israel di Tepi Barat, dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (27/11).

    “Kita bisa dan harus menaklukkan Jalur Gaza, kita tidak perlu takut dengan kata tersebut,” cetus Smotrich dalam pernyataan terbarunya.

    “Tidak ada keraguan bahwa di Gaza — dengan dorongan emigrasi sukarela — menurut pendapat saya, ada peluang unik yang terbuka dengan pemerintahan baru,” sebut Smotrich, merujuk pada pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden terpilih Donald Trump nantinya.

    “Kita bisa menciptakan situasi di mana, dalam dua tahun, populasi Gaza akan berkurang separuhnya,” ucapnya.

    (whn/whn)

  • 7 Update Perang Arab: Israel-Hizbullah Panas Lagi dan Saling Tuding

    7 Update Perang Arab: Israel-Hizbullah Panas Lagi dan Saling Tuding

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang di Tanah Arab masih belum juga mereda. Israel diketahui melakukan gencatan senjata dengan milisi Hizbullah di Lebanon, tetapi hal ini tidak berjalan dengan lancar.

    Sementara situasi mengerikan masih terjadi di Gaza, Palestina. Menurut Kementerian Kesehatan di daerah kantong tersebut, setidaknya 33 warga Palestina tewas dan 137 lainnya cedera akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir di Jalur Gaza.

    Berikut update terkait situasi di wilayah Timur Tengah saat ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Jumat (29/11/2024).

    Israel dan Hizbullah Saling Tuduh Terkait Pelanggaran Gencatan Senjata

    Militer Israel mengatakan angkatan udaranya menyerang fasilitas yang digunakan Hizbullah untuk menyimpan roket jarak menengah di Lebanon selatan pada Kamis, setelah kedua belah pihak saling menuduh melanggar gencatan senjata yang bertujuan untuk menghentikan pertempuran selama lebih dari setahun.

    Israel mengatakan pihaknya juga melepaskan tembakan pada Kamis terhadap “tersangka” dengan kendaraan yang tiba di beberapa daerah di zona selatan. Pihaknya mengatakan hal itu merupakan pelanggaran gencatan senjata dengan kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran, yang mulai berlaku pada Rabu.

    Anggota parlemen Hizbullah Hassan Fadlallah pada gilirannya menuduh Israel melanggar kesepakatan tersebut.

    “Musuh Israel menyerang mereka yang kembali ke desa-desa perbatasan,” kata Fadlallah kepada wartawan, menambahkan “ada pelanggaran hari ini oleh Israel, bahkan dalam bentuk ini”.

    Militer Lebanon kemudian menuduh Israel melanggar gencatan senjata beberapa kali pada Rabu dan Kamis.

    Tuduhan itu menyoroti rapuhnya gencatan senjata, yang ditengahi oleh Amerika Serikat dan Prancis untuk mengakhiri konflik, yang terjadi bersamaan dengan perang Gaza. Gencatan senjata berlangsung selama 60 hari dengan harapan mencapai penghentian permusuhan secara permanen.

    Serangan udara Israel pada Kamis adalah yang pertama sejak gencatan senjata mulai berlaku Rabu pagi. Sumber keamanan Lebanon dan penyiar Al Jadeed mengatakan serangan itu terjadi di dekat Baysariyah, di utara Sungai Litani.

    Kesepakatan gencatan senjata menetapkan bahwa fasilitas militer yang tidak sah di selatan Sungai Litani harus dibongkar, tetapi tidak menyebutkan fasilitas militer di utara sungai.

    UNICEF Minta Bantuan Masyarakat Global untuk Lebanon

    Ettie Higgins, wakil perwakilan program di kantor UNICEF Lebanon, mengatakan bahwa Lebanon membutuhkan bantuan internasional segera untuk membangun kembali.

    “Saya menghabiskan waktu bertahun-tahun membangun kembali sistem air dan sekolah, merehabilitasi pusat-pusat komunitas dan banyak di antaranya telah hancur total. Jadi, kerusakannya mencapai jutaan, jika tidak miliaran,” katanya.

    “Akan butuh waktu lama untuk membangun kembali. Sangat penting bagi masyarakat internasional untuk melangkah maju segera dan untuk jangka panjang dengan cara yang berkelanjutan dan dapat diprediksi untuk mendukung pemerintah Lebanon dan rakyat Lebanon agar dapat membangun kembali banyak infrastruktur utama ini,” imbuh Higgins.

    Perkiraan biaya dari Bank Dunia adalah US$2,8 miliar untuk kerusakan perumahan saja di Lebanon, di seluruh negeri. Sebanyak 99.000 rumah – 99.000 unit hunian – hancur sebagian atau seluruhnya, tidak layak huni.

    Bank Dunia juga memperkirakan kerusakan dan kerugian di Lebanon mencapai US$8,5 miliar sejak November. Angka tersebut akan diperbarui untuk bulan-bulan berikutnya, dengan angka tersebut diperkirakan akan bertambah.

    Kerugian US$1,1 miliar juga terjadi pada salah satu industri terpenting – pertanian – dan pariwisata, di mana toko-toko, bisnis, restoran telah tutup.

    Pasukan Israel Serbu Rumah di Hebron, Tepi Barat-Tangkap Warga Palestina

    Pasukan Israel telah menangkap seorang warga Palestina dan menyerbu sejumlah rumah di sejumlah wilayah di provinsi Hebron, selatan Tepi Barat yang diduduki. Hal ini dilaporkan oleh kantor berita Wafa.

    Wafa melaporkan bahwa pasukan tersebut menangkap Shaker Saeed al-Komi dari desa Hadab al-Fawar, selatan Hebron.

    Militer juga menyerbu rumah Issa Abu Mayala di wilayah selatan Hebron, menggeledahnya, dan dengan sengaja menghancurkan isinya, kata kantor berita tersebut.

    Di kota ash-Shuyukh dan Sa’ir, timur laut Hebron, pasukan Israel juga menyerbu sejumlah rumah warga, tanpa ada penangkapan yang dilaporkan.

    Paramedis Masih Evakuasi Korban Tewas dan Terluka di Nuseirat

    Paramedis dan kru Pertahanan Sipil masih mengumpulkan jenazah dari jalanan kamp pengungsi Nuseirat. Dalam 24 jam militer Israel beroperasi secara agresif di bagian utara kamp tersebut, menghancurkan banyak rumah dan fasilitas umum.

    Sejauh ini, 19 jenazah telah dikumpulkan. Namun, masih ada lebih banyak lagi, menurut salah satu responden pertama. Banyak jenazah yang sulit dijangkau karena berada di area yang sangat dekat dengan tempat militer Israel ditempatkan.

    Dalam beberapa jam terakhir, militer Israel sengaja menghentikan ambulans dan kru Pertahanan Sipil untuk mencapai beberapa lokasi tempat orang-orang yang terluka masih berdarah. Quadcopter mengejar mereka, sambil menembakkan peluru tajam.

    Warga Palestina yang pulang ke rumah mereka di Nuseirat bercerita tentang tingkat kerusakan yang sangat parah yang menimpa rumah dan fasilitas umum mereka. Militer mengubah seluruh lingkungan menjadi lebih seperti tanah kosong.

    Jumlah Korban Tewas di Gaza

    Jumlah orang yang tewas dalam perang Israel di Gaza meningkat. Angka ini terlihat dari pembaruan harian yang dirilis Kementerian Kesehatan di Gaza.

    Jumlah orang yang tewas sejak dimulainya perang telah meningkat menjadi sedikitnya 44.363 dengan 105.070 lainnya terluka, katanya.

    Houthi Buka Suara Israel-Hizbullah Damai

    Kelompok bersenjata Syiah Yaman, Houthi, buka suara usai kesepakatan gencatan senjata diteken Israel dan milisi Lebanon, Hizbullah. Pandangan ini langsung disampaikan pimpinan tertinggi kelompok itu, Abdul Malik Al-Houthi, di saluran TV Al-Masirah, Kamis.

    Dalam pernyataannya, Al-Houthi mengatakan bahwa pihaknya akan terus menyerang Israel apapun yang terjadi. Menurutnya, ini merupakan langkah untuk terus mendukung masyarakat Gaza Palestina yang terus mendapatkan serangan membabi buta dari Negeri Yahudi itu.

    “Operasi dari garis depan Yaman untuk mendukung rakyat Palestina dengan rudal dan pesawat nirawak terhadap musuh Israel terus berlanjut,” kata Al-Houthi dalam siaran tersebut, yang juga dikutip AFP, Jumat (29/11/2024).

    Ia pun berjanji bahwa Houthi Yaman akan terus bersama rakyat Palestina yang telah menderita akibat serangan Israel. Ia berjanji akan melakukan lebih banyak hal untuk menekan Israel agar berhenti menyerang Palestina.

    “Saya berharap semua orang di militer dan di antara rakyat menyadari tanggung jawab kami, dan dengan pertolongan Tuhan akan berbuat lebih banyak terhadap musuh Israel. Kami di garis depan Yaman melakukan yang terbaik untuk mendukung rakyat Palestina,” tutur Al-Houthi.

    Houhti, bersama dengan Hizbullah Lebanon dan Hamas di Gaza Palestina, tergabung dalam apa yang disebut sebagai ‘poros perjuangan’. Milisi-milisi tersebut merupakan kelompok pro Iran yang terus melancarkan perlawanan terhadap Amerika Serikat (AS) dan Israel.

    Saran Larangan Ekspor Suku cadang F-35 dari Belanda ke Israel

    Mahkamah Agung Belanda, pengadilan tertinggi di negara itu, telah disarankan oleh advokat jenderalnya untuk menegakkan putusan yang menyatakan bahwa pemerintah harus menghentikan ekspor komponen F-35 ke Israel.

    “Menurut advokat jenderal [Mahkamah Agung], Pengadilan Banding dibenarkan dalam menemukan bahwa ada risiko yang jelas bahwa jet tempur F-35 Israel digunakan untuk melakukan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional di Jalur Gaza,” kata penasihat pengadilan tersebut, seperti dikutip Reuters.

    Pada Februari, Pengadilan Banding Den Haag memerintahkan penghentian ekspor ini karena kekhawatiran bahwa mereka digunakan untuk melanggar hukum internasional selama perang Israel di Gaza. Hal ini mendorong pemerintah untuk kemudian mengatakan akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung.

    (pgr/pgr)

  • 11 Update Perang Arab! Netanyahu Ancam Perang Baru, Rusia Serang Arab

    11 Update Perang Arab! Netanyahu Ancam Perang Baru, Rusia Serang Arab

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang di Tanah Arab masih belum juga mereda. Meski Israel melakukan gencatan senjata dengan milisi Hizbullah di Lebanon, perdamaian yang sama tak terjadi di Gaza, Palestina.

    Israel dilaporkan masih terus menyerang Gaza. Bahkan Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pemboman besar-besaran Israel “benar-benar mengerikan” bagi warga sipil Palestina yang masih terjebak di utara Jalur Gaza.

    Belum lagi muncul ancaman terbaru Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Ia memberi peringatan ke Hizbullah dan Iran.

    Di sisi lain Rusia dilaporkan melakukan serangan ke salah satu negara Arab, Suriah. Berikut update terkait situasi di wilayah Timur Tengah saat ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Jumat (29/11/2024).

    1.Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 17 Orang

    Serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 17 warga Palestina di seluruh Jalur Gaza pada hari Kamis. Hal ini diungkap petugas medis setempat saat pasukan Tel Aviv meningkatkan pemboman di daerah pusat dan mendorong tank-tank militernya masuk lebih dalam di utara dan selatan daerah kantong tersebut.

    Mengutip laman Reuters, enam orang tewas dalam dua serangan udara terpisah di sebuah rumah dan di dekat rumah sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya di Jalur Gaza utara. Sementara empat orang lainnya tewas ketika serangan Israel mengenai sebuah sepeda motor di Khan Younis di selatan.

    “Di Nuseirat, salah satu dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Jalur Gaza, pesawat Israel melakukan beberapa serangan udara yang menghancurkan sebuah gedung bertingkat dan menghantam jalan-jalan di luar masjid,” kata pejabat itu.

    “Setidaknya tujuh orang tewas dalam beberapa serangan itu,” tambahnya.

    Petugas medis mengatakan setidaknya dua orang, seorang wanita dan seorang anak, tewas dalam penembakan tank yang menghantam wilayah barat Nuseirat. Sementara serangan udara menewaskan lima orang lainnya di sebuah rumah di dekatnya.

    “Di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, tank-tank bergerak lebih dalam ke wilayah utara-barat kota,” kata penduduk dimuat Reuters lagi.

    2.Perdamaian Israel-Hizbullah Buat Perundingan Gaza Sulit

    Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan milisi Syiah Lebanon, Hizbullah, memiliki dampak bagi rencana serupa di Gaza, Palestina dengan kelompok bersenjata Hamas. Dilansir The Guardian, masalah perdamaian di Gaza sangat dipengaruhi posisi politik dalam negeri Israel.

    Ia menyebut kelompok sayap kanan yang sebelumnya telah mendorong penggagalan gencatan senjata di Lebanon akan lebih militan dalam memperjuangkan agar peperangan di Gaza terus berjalan. Meski dari Oktober hingga saat ini, total 44.200 orang tewas di wilayah itu.

    “Benjamin Netanyahu sebelumnya telah menghalangi kemajuan menuju kesepakatan sandera-untuk-perdamaian dengan desakannya agar pasukan Israel mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphia, zona penyangga di dalam perbatasan Gaza-Mesir,” tulis media tersebut.

    Israel sendiri sejauh ini masih berupaya untuk hanya memerangi Hamas di Gaza. Negeri Yahudi itu saat ini belum secara resmi menyatakan niat untuk mengambil alih wilayah pesisir Palestina itu.

    Namun sejumlah politisi sayap kanan telah meminta Netanyahu untuk mengambil alih Gaza. Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, mengatakan awal minggu ini bahwa Israel harus menduduki Jalur Gaza dan mengurangi separuh populasi Palestina melalui ‘dorongan emigrasi sukarela’.

    “Kita bisa dan harus menaklukkan Jalur Gaza. Kita tidak perlu takut dengan kata itu,” kata Smotrich.

    3.Bank Dunia: Biaya Rekonstruksi Lebanon akan Sangat Mahal

    Selama beberapa bulan terakhir, telah terjadi kehancuran besar-besaran di ibu kota Beirut, dan di kota-kota serta komunitas di seluruh Lebanon. Orang-orang merekam kehancuran komunitas mereka sendiri dengan ponsel mereka sendiri.

    Kini memasuki hari kedua gencatan senjata, perkiraan biaya mulai bermunculan. Meski masih perkiraan awal, tetapi angkanya disebut sangat mengejutkan.

    Di pinggiran selatan Beirut saja, sedikitnya 262 bangunan telah dibuat layak huni. Perkiraan biaya dari Bank Dunia adalah US$2,8 miliar (Rp 44 triliun) untuk kerusakan perumahan saja di Lebanon, di seluruh negeri. Sebanyak 99.000 rumah – 99.000 unit hunian – hancur sebagian atau seluruhnya, tidak layak huni.

    Bank Dunia juga memperkirakan kerusakan dan kerugian di Lebanon mencapai US$8,5 miliar sejak November. Angka tersebut akan diperbarui untuk bulan-bulan berikutnya, dengan angka tersebut diperkirakan akan bertambah.

    Kerugian US$1,1 miliar juga terjadi pada salah satu industri terpenting, pertanian dan pariwisata, di mana toko-toko, bisnis, restoran telah tutup. Namun biaya yang sangat mahal dalam hal uang dan waktu, untuk membersihkan ranjau di area yang masih memiliki peraturan yang belum diledakkan, tempat Israel beroperasi, atau memasang ranjau atau menjatuhkan bom.

    4.(Sebanyak) 2.500 Anak di Gaza Butuh Evakuasi Medis Segera

    Juru bicara dana bantuan anak PBB atau UNICEF Kazem Abu Khalaf mengatakan bahwa 2.500 anak di Jalur Gaza butuh evakuasi medis segera. Mereka merupakan kelompok yang paling menderita dari perang yang terjadi sejak Oktober 2023 itu.

    “(Sekitar) 30% anak di Jalur Gaza menderita kekurangan gizi parah,” katanya dalam pernyataan pers, seperti dikutip Al Jazeera.

    Sementara itu, 95% sekolah yang menampung orang-orang terlantar di Jalur Gaza telah hancur total. Ia menambahkan situasi di Jalur Gaza utara sangat sulit, tragis, dan semakin memburuk.

    5.Hizbullah Buka Suara soal Penembakan Israel Terhadap Warga Sipil Lebanon

    Hassan Fadlallah, anggota parlemen Lebanon dari Hizbullah, mengatakan Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata. Militer Zionis telah menembaki warga sipil yang kembali ke desa mereka di sepanjang perbatasan selatan Lebanon dengan Israel.

    “Musuh Israel menyerang mereka yang kembali ke desa-desa perbatasan,” kata Fadlallah kepada wartawan setelah sidang parlemen.

    “Ada pelanggaran hari ini oleh Israel, bahkan dalam bentuk ini,” tambahnya.

    6.Parlemen Lebanon akan Memilih Presiden pada Januari 2025

    Meskipun bertahun-tahun gagal, Parlemen Lebanon akan memilih presiden pada tahun depan. Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri telah mengumumkan bahwa sidang akan diadakan pada tanggal 9 Januari 2025, untuk memilih presiden baru.

    Parlemen Lebanon telah bersidang untuk tujuan yang sama dan gagal memilih presiden tidak kurang dari 12 kali sejak masa jabatan Michel Aoun berakhir pada tahun 2022. Kegagalan terakhir terjadi pada bulan Juni 2023, beberapa bulan sebelum pecahnya perang Israel di Gaza pada tanggal 7 Oktober, dan serangan Hizbullah berikutnya terhadap Israel sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina.

    Pada kesempatan itu, sebuah blok yang dipimpin oleh anggota parlemen Hizbullah melampaui kuorum setelah putaran pertama pemungutan suara, yang membutuhkan mayoritas dua pertiga anggota parlemen untuk maju. Hizbullah sendiri telah dilumpuhkan oleh Israel dan masih harus dilihat pengaruh apa yang akan mereka miliki selama pemilihan.

    Perlu diketahui, sebelumnya, kelompok tersebut dipandang sebagai penentu posisi tersebut. Di mana setiap calon presiden akan membutuhkan persetujuan dari mantan pemimpin kelompok tersebut Hassan Nasrallah, yang sekarang sudah meninggal.

    7.Netanyahu Ancam Perang Baru dengan Hizbullah

    Netanyahu mengancam Hizbullah pada hari Kamis dengan perang baru. Ia menyebut akan ada “perang intensif” jika kelompok itu melanggar gencatan senjata Lebanon yang rapuh, yang pada hari kedua gencatan senjata tersebut menegang karena tekanan dari kedua belah pihak.

    Beberapa jam sebelumnya, militer Israel mengatakan telah menyerang fasilitas senjata Hizbullah di Lebanon selatan, tempat mereka mengatakan “aktivitas teroris teridentifikasi”. Sebelumnya, mereka menembaki orang-orang yang dikatakan melanggar gencatan senjata.

    Gencatan senjata, yang mulai berlaku sebelum fajar pada hari Rabu, bertujuan untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan ribuan orang di Lebanon dan memicu pengungsian massal di Lebanon dan Israel. Damai sementara itu akan berlangsung selama 60 hari ke depan.

    “Jika perlu, saya memberikan arahan kepada (tentara Israel), untuk melancarkan ‘perang intensif’ jika terjadi pelanggaran gencatan senjata,” kata Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan penyiar Israel Channel 14.

    8.Netanyahu Ancam Iran

    Netanyahu juga mengancam Iran, Kamis malam waktu setempat. Ia mengatakan pada hari Kamis bahwa Israel akan melakukan “segalanya” untuk menghentikan Iran memperoleh senjata nuklir setelah diplomat tinggi negeri itu memperingatkan bahwa Teheran dapat mengakhiri larangannya untuk mengembangkan senjata nuklir jika sanksi Barat diberlakukan kembali.

    Perang kata-kata yang kembali terjadi antara musuh-musuh Timur Tengah itu terjadi saat Iran bersiap untuk mengadakan pembicaraan nuklir utama dengan pemerintah Eropa pada hari Jumat. Di sisi lain, Israel dan AS juga tengah bekerja sama untuk mengecam Iran melalui pengawas atom PBB.

    “Saya akan melakukan segalanya untuk mencegahnya menjadi (kekuatan) nuklir, saya akan menggunakan semua sumber daya yang dapat digunakan,” kata Netanyahu kepada penyiar Israel Channel 14 dalam sebuah wawancara.

    Israel adalah satu-satunya negara bersenjata nuklir di kawasan itu, meskipun tidak dideklarasikan. Israel telah lama menjadikan pencegahan terhadap pesaing mana pun yang menyamainya sebagai prioritas pertahanan utamanya.

    9.Bos Uni Eropa Serukan Negara Kawasan Hormati Surat Perintah Penangkapan Netanyahu oleh ICC

    Kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell meminta semua negara anggota UE untuk menghormati keputusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Termasuk surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu.

    “Kita tidak dapat melemahkan Pengadilan Kriminal Internasional. Itu adalah satu-satunya cara untuk menegakkan keadilan global,” kata Borrell.

    “Mereka tidak politis. Itu adalah badan hukum yang dibentuk oleh orang-orang terhormat yang merupakan yang terbaik di antara profesi hakim,” tambahnya.

    Sementara semua negara anggota UE merupakan penanda tangan perjanjian pendirian ICC, Prancis mengatakan kemarin bahwa mereka yakin Netanyahu memiliki kekebalan terhadap tindakan ICC, mengingat Israel belum menandatangani undang-undang pengadilan. Sementara itu, Italia mengatakan tidak mungkin untuk menangkap Netanyahu selama ia tetap menjadi kepala pemerintahan Israel.

    ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan minggu lalu untuk Netanyahu, mantan kepala pertahanannya Yoav Gallant, dan seorang pemimpin Hamas, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perang Gaza.

    Israel mengatakan akan mengajukan banding terhadap surat perintah untuk Netanyahu dan Gallant.

    10.Kerugian Sektor Swasta di Palestina Capai US$8 miliar Sejak Perang

    Biro Statistik Pusat Negara Palestina memperkirakan bahwa akibat perang yang terus berlanjut di Gaza, serta kekerasan dan penggerebekan yang terus berlangsung oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki, kerugian sektor swasta di wilayah Palestina mencapai sekitar US$8 miliar (Rp126,9 triliun) dalam 14 bulan terakhir. Wafa melaporkan bahwa laporan dari biro yang dirilis hari ini juga mendokumentasikan produksi perusahaan sektor swasta di wilayah tersebut menurun hingga 55% tahun ini.

    Laporan tersebut selanjutnya menunjukkan bahwa sektor konstruksi merupakan salah satu sektor ekonomi yang paling terdampak, karena persentase penurunan produksi di sektor ini mencapai 60 persen, diikuti oleh sektor industri sebesar 56 persen. Laporan tersebut juga menunjukkan penurunan 24 persen dalam jumlah pekerja di wilayah tersebut – 20 persen di Tepi Barat dan 82 persen di Jalur Gaza.

    11.Serangan Udara Rusia

    Rusia tiba-tiba menyerang negara Arab, Kamis malam waktu setempat. Serangan udara Rusia menewaskan 19 warga sipil di pedesaan Aleppo, Suriah Utara.

    Hal ini dikatakan pemantau perang, saat jihadis dan tentara Suriah bentrok menyusul serangan besar-besaran oleh pemberontak di barat laut negara itu. Rusia sendiri merupakan pendukung pemerintah Bashar Al-Asyad.

    “Serangan udara Rusia di pedesaan Aleppo menewaskan 19 warga sipil pada hari Kamis,” kata pihak yang mengepalai Observatorium, Rami Abdel Rahman, seraya menambahkan bahwa warga sipil lainnya tewas dalam penembakan tentara Suriah sehari sebelumnya.

    (sef/sef)

  • Seruan Gila Menteri Israel Minta Kurangi Setengah Populasi Gaza

    Seruan Gila Menteri Israel Minta Kurangi Setengah Populasi Gaza

    Jakarta

    Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, tiba-tiba melontarkan seruan gila terkait Gaza. Smotrich menyerukan negaranya harus menduduki Jalur Gaza dan mengurangi separuh populasi.

    Pernyataan itu disampaikan Smotrich ketika menghadiri acara yang digelar oleh Dewan Yesha, kelompok payung yang mewakili para pemukim Israel di Tepi Barat, dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (27/11/2024).

    “Kita bisa dan harus menaklukkan Jalur Gaza, kita tidak perlu takut dengan kata tersebut,” cetus Smotrich dalam pernyataan terbarunya.

    Smotrich mencetuskan negaranya harus menduduki Jalur Gaza dan mengurangi separuh populasi daerah kantong Palestina tersebut dengan mendorong emigrasi sukarela.

    “Tidak ada keraguan bahwa di Gaza — dengan dorongan emigrasi sukarela — menurut pendapat saya, ada peluang unik yang terbuka dengan pemerintahan baru,” sebut Smotrich, merujuk pada pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden terpilih Donald Trump nantinya.

    “Kita bisa menciptakan situasi di mana, dalam dua tahun, populasi Gaza akan berkurang separuhnya,” ucapnya.

    Smotrich, yang memimpin Partai Religius Zionisme yang beraliran ultranasionalis ini, gemar menuai kontroversi dengan komentar-komentarnya dalam beberapa bulan terakhir.

    Lihat juga Video ‘Pengungsi di Gaza Keluhkan Tenda Bocor saat Dilanda Hujan’:

    Baca halaman selanjutnya>>

  • Presiden Palestina Mahmoud Abbas Umumkan Pengganti Dirinya, Siapa?

    Presiden Palestina Mahmoud Abbas Umumkan Pengganti Dirinya, Siapa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Rabu (27/11/2024) mengumumkan siapa yang akan menggantikannya secara sementara jika posisinya kosong, secara efektif mengecualikan peran Hamas dalam transisi kepemimpinan di masa depan.

    Abbas yang kini berusia 89 tahun, tetap berkuasa meskipun masa jabatannya sebagai kepala Otoritas Palestina (PA) telah berakhir pada 2009. Selama bertahun-tahun, ia menolak tekanan untuk menunjuk seorang penerus atau wakil presiden.

    Di bawah hukum Palestina saat ini, ketua Dewan Legislatif Palestina (PLC) akan mengambil alih PA dalam kondisi kekosongan kekuasaan.

    Namun, PLC yang sebelumnya didominasi Hamas, telah dibubarkan secara resmi oleh Abbas pada 2018 menyusul lebih dari satu dekade ketegangan antara Fatah yang dipimpinnya dan Hamas, yang mengambil alih kekuasaan di Jalur Gaza sejak 2007.

    Dalam sebuah dekrit terbaru, Abbas menyatakan bahwa Ketua Dewan Nasional Palestina (PNC), Rawhi Fattuh, akan menjadi penggantinya secara sementara jika jabatan presiden menjadi kosong.

    “Jika posisi presiden otoritas nasional menjadi kosong tanpa keberadaan dewan legislatif, maka Ketua Dewan Nasional Palestina akan mengambil alih tugas tersebut sementara,” bunyi dekrit tersebut, dilansir AFP.

    Dekrit ini juga menegaskan bahwa setelah masa transisi, pemilu harus diselenggarakan dalam waktu 90 hari. Namun, batas waktu ini dapat diperpanjang dalam kondisi “force majeure”.

    Adapun PNC adalah badan legislatif dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang memiliki lebih dari 700 anggota dari wilayah Palestina dan diaspora. Hamas, yang bukan bagian dari PLO, tidak memiliki perwakilan di dewan ini. Anggota PNC ditunjuk, bukan dipilih melalui pemilu.

    Dekrit Abbas mengacu pada “tahap sensitif dalam sejarah tanah air dan perjuangan Palestina,” mengingat perang yang terus berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas setelah serangan besar Hamas pada Oktober 2023.

    Pengumuman ini datang di tengah lemahnya posisi PA yang bahkan kesulitan membayar gaji pegawai negeri sipilnya. Sementara itu, ancaman dari para menteri sayap kanan Israel, termasuk seruan untuk mencaplok seluruh atau sebagian wilayah Tepi Barat, makin menguat di bawah pemerintahan Benjamin Netanyahu.

    Langkah ini menyoroti perpecahan internal yang mendalam antara Hamas dan Fatah, yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. Hamas menguasai Jalur Gaza, sementara PA hanya memerintah sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.

    Keputusan ini juga mencerminkan upaya Abbas untuk menjaga kontrol politik di tengah ketegangan regional yang meningkat dan ketidakpastian seputar masa depan Palestina di bawah pemerintahan Netanyahu yang semakin agresif terhadap wilayah Palestina.

    (luc/luc)

  • Seruan Gila Menteri Israel Minta Kurangi Setengah Populasi Gaza

    Parah! Menteri Israel Serukan Kurangi Separuh Populasi Gaza

    Tel Aviv

    Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, yang kontroversial mencetuskan negaranya harus menduduki Jalur Gaza dan mengurangi separuh populasi daerah kantong Palestina tersebut dengan mendorong “emigrasi sukarela”.

    “Kita bisa dan harus menaklukkan Jalur Gaza, kita tidak perlu takut dengan kata tersebut,” cetus Smotrich dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (27/11/2024).

    Pernyataan itu disampaikan Smotrich ketika menghadiri acara yang digelar oleh Dewan Yesha, kelompok payung yang mewakili para pemukim Israel di Tepi Barat.

    “Tidak ada keraguan bahwa di Gaza — dengan dorongan emigrasi sukarela — menurut pendapat saya, ada peluang unik yang terbuka dengan pemerintahan baru,” sebut Smotrich, merujuk pada pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden terpilih Donald Trump nantinya.

    “Kita bisa menciptakan situasi di mana, dalam dua tahun, populasi Gaza akan berkurang separuhnya,” ucapnya.

    Smotrich, yang memimpin Partai Religius Zionisme yang beraliran ultranasionalis ini, gemar menuai kontroversi dengan komentar-komentarnya dalam beberapa bulan terakhir.

    Pada Agustus lalu, dia memicu kemarahan internasional dengan menyatakan dibenarkan untuk membuat dua juta warga Gaza kelaparan, demi membebaskan sandera-sandera Israel yang ditahan di wilayah Palestina.

  • Korban Tewas Serangan Israel di Gaza 44.176 Orang, Termasuk 17.492 Anak-anak

    Korban Tewas Serangan Israel di Gaza 44.176 Orang, Termasuk 17.492 Anak-anak

    Gaza

    Israel terus melakukan serangan di Gaza, Palestina, dengan dalih menghancurkan kelompok Hamas. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan puluhan ribu orang.

    Dilansir Al-Jazeera, Senin (25/11/2024), jumlah korban tewas di Gaza sejak 7 Oktober hingga 24 Oktober 2024 berjumlah 44.176 orang. Data korban tersebut dikumpulkan dari Kementerian Kesehatan Palestina, Bulan Sabit Merah Palestina serta militer Israel.

    Jumlah korban tewas itu termasuk 17.492 anak-anak. Selain itu, masih ada 11.000 orang hilang yang diduga tertimpa reruntuhan akibat serangan Israel.

    Selain di Gaza, Israel juga melakukan serangan di Tepi Barat. Serangan itu menewaskan 794 orang, termasuk 167 anak-anak.

    Serangan Israel juga telah melukai 104.473 orang di Gaza dan 6.250 orang di Tepi Barat, Palestina. Jutaan orang di Gaza juga terpaksa mengungsi akibat serangan Israel.

    Warga Gaza juga harus menghadapi kelaparan parah. Hal itu dipicu blokade Israel dan kerusakan infrastruktur di Gaza.

    Israel meluncurkan serangan besar-besaran ke Gaza dengan dalih membalas serangan Hamas di wilayah mereka pada 7 Oktober 2023. Serangan Hamas itu menewaskan 1.139 orang di Israel dan melukai sedikitnya 8.730 orang.

    (haf/haf)

  • 9 Update Perang Gaza: Netanyahu Buronan ICC-Pesan Baru Bos Hamas

    9 Update Perang Gaza: Netanyahu Buronan ICC-Pesan Baru Bos Hamas

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang Israel di Timur Tengah belum juga usai. Pasukan zionis secara konstan masih terus menyerang wilayah Gaza di Palestina hingga Lebanon, dan terbaru adalah Suriah.

    Dalam perkembangan terbaru, Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan Netanyahu dan dua orang lainnya.

    Berikut perkembangan terkini terkait situasi di wilayah Timur Tengah saat ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Jumat (22/11/2024).

    ICC Resmi Keluarkan Perintah Penangkapan Netanyahu

    Mahkamah Pidana Internasional (ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis malam waktu setempat. Surat yang sama juga dikeluarkan untuk mantan menteri pertahanan Israel, Yoav Gallant, dan juga Kepala Militer Hamas Mohammed Deif.

    “Perdana Menteri (Benjamin) Netanyahu sekarang secara resmi menjadi buronan,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty Agnes Callamard, dikutip AFP.

    “Majelis mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk dua orang, Tuan Benjamin Netanyahu dan Tuan Yoav Gallant, atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan setidaknya sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024,” jelas ICC dalam sebuah pernyataan.

    “Surat perintah juga telah dikeluarkan untuk Deif,” tambah lembaga itu merujuk petinggi Hamas yang diklaim Israel tewas Agustus di Gaza dalam sebuah operasi meski tak pernah dikonfirmasi Hamas.

    Langkah baru ICC ini secara teoritis membatasi pergerakan Netanyahu. Karena salah satu negara dari 124 anggota nasional pengadilan tersebut wajib menangkapnya di wilayah mereka.

    Secara rinci pengadilan mengatakan telah menemukan “alasan yang masuk akal” untuk meyakini Netanyahu dan Gallant memikul “tanggung jawab pidana” atas kejahatan perang. Berupa, kelaparan sebagai metode peperangan, kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan, penganiayaan, dan tindakan tidak manusiawi lainnya.

    ICC mengatakan bahwa keduanya juga bertanggung jawab secara pidana atas kejahatan perang lain. Di mana, mereka dengan sengaja mengarahkan serangan terhadap penduduk sipil.

    Respons Biden dan Trump

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberi respons resmi terhadap surat penangkapan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Biden menyebut surat perintah penangkapan ICC untuk para pemimpin tinggi Israel keterlaluan. Ia menolak seruan penangkapan.

    “Apapun yang mungkin tersirat dari ICC, tidak ada kesetaraan… tidak ada… antara Israel dan Hamas,” kata Biden setelah pengadilan yang berpusat di Belanda itu mengeluarkan surat dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan kepada Netanyahu atas serangan Israel di Gaza, dikutip AFP.

    “Kami akan selalu mendukung Israel dalam menghadapi ancaman terhadap keamanannya,” tambahnya.

    Sebelumnya, Gedung Putih mengatakan sangat prihatin dengan keputusan ICC. AS sendiri, tak punya kaitan yuridis dengan ICC, karena bukan anggota bersama Israel.

    “Kami tetap sangat prihatin dengan kesibukan jaksa penuntut untuk mencari surat perintah penangkapan dan kesalahan proses yang meresahkan yang menyebabkan keputusan ini,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional.

    “Amerika Serikat telah menjelaskan bahwa ICC tidak memiliki yurisdiksi atas masalah ini,” tambahnya.

    Sementara itu presiden terpilih AS dalam pemilu 5 November 2024, Donald Trump, melalui penasihat keamanan nasional pilihannya yang baru akan dilantik Januari, Mike Waltz, membela Israel. Ia menjanjikan bakal ada tanggapan yang kuat terhadap bias antisemit ICC.

    “ICC tidak memiliki kredibilitas dan tuduhan ini telah dibantah oleh pemerintah AS,” kata Waltz di platform media sosial X.

    Israel Serang Suriah, 36 Orang Tewas

    Serangan Israel terhadap kota bersejarah Palmyra di Suriah menewaskan 36 orang dan melukai lebih dari 50 orang pada Rabu (20/11/2024 waktu setempat. Kantor berita pemerintah Suriah SANA melaporkan serangan itu menghantam bangunan tempat tinggal dan kawasan industri.

    “Sekitar pukul 1:30 siang hari ini, musuh Israel melancarkan serangan udara dari arah daerah al-Tanf, yang menargetkan sejumlah bangunan di kota Palmyra di gurun Suriah, yang menyebabkan 36 orang tewas (dan) lebih dari 50 orang lainnya terluka,” kata SANA, mengutip seorang pejabat militer.

    Ditambahkannya bahwa serangan itu juga menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan yang menjadi sasaran dan daerah sekitarnya.

    Namun militer Israel menolak berkomentar ketika ditanya tentang serangan tersebut.

    Israel telah melakukan serangan terhadap target yang terkait dengan Iran di Suriah selama bertahun-tahun dan telah meningkatkan serangan tersebut sejak serangan 7 Oktober 2023. Militer Israel mengatakan minggu lalu pihaknya telah menyerang rute transit di perbatasan Suriah-Lebanon yang digunakan untuk mentransfer senjata ke Hizbullah.

    Pesan Terbaru Bos Hamas

    Pelaksana tugas kepala Hamas di Gaza, Khalil Al-Hayya, dalam pidatonya di saluran televisi Al-Aqsa, memuji keteguhan rakyat Palestina di berbagai tempat, khususnya di Gaza. Ia menyebut bahwa agresi Israel merupakan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    “Rezim pendudukan Zionis bertujuan untuk menghancurkan semua kehidupan di Gaza dan memaksa rakyat Palestina keluar guna melikuidasi perjuangan mereka yang adil,” ujar Al-Hayya, sebagaimana dikutip Middle East Monitor, Jumat (22/11/2024).

    Ia juga menuduh Israel melakukan serangan terhadap warga sipil di Tepi Barat dan Yerusalem, termasuk perempuan, anak-anak, dan lansia, serta membombardir infrastruktur sipil seperti rumah sakit.

    Menurut Al-Hayya, upaya Israel melibatkan penggunaan kelaparan sebagai hukuman kolektif, yang merupakan pelanggaran hukum internasional.

    “Pemblokiran pasokan makanan, air, dan bantuan medis dilakukan di depan mata dunia,” tegasnya.

    Ia mengungkapkan bahwa Jalur Gaza telah dipisahkan, dengan pasukan Israel memperluas wilayah Netzarim untuk perlindungan militer. Hamas juga menuding adanya pencurian bantuan kemanusiaan di selatan Gaza yang didukung oleh pasukan Israel.

    Namun, Al-Hayya memuji otoritas keamanan Palestina yang berusaha mengendalikan kekacauan ini.

    Di tengah situasi ini, semua faksi perlawanan terus aktif melawan pendudukan Israel. “Perlawanan sah terhadap pasukan pendudukan terus berlangsung, terutama di bagian utara Gaza,” katanya.

    Pada tingkat politik, Al-Hayya menyerukan pembentukan komite administratif profesional untuk pemerintahan Gaza guna memenuhi kebutuhan warga selama dan pasca perang. Ia juga menyampaikan apresiasinya atas peran Mesir dalam mendukung upaya penghentian agresi dan negosiasi terkait Gaza.

    Namun, ia menyayangkan kurangnya tindakan nyata dari dunia Arab dan Muslim. “Mengapa mereka tidak bisa memaksa Israel menghentikan agresi ini, padahal mereka memiliki kemampuan untuk melakukannya?” tanyanya.

    Israel Serbu Nabatieh, Lebanon

    Pesawat tempur dan persenjataan artileri Israel melancarkan serangkaian serangan malam hari di Nabatieh di Lebanon selatan, menurut Kantor Berita Nasional (NNA) negara itu.

    Desa Ainata menyaksikan sedikitnya 10 peluru artileri jatuh dari posisi Israel sementara kota Bint Jbeil dihantam dengan sedikitnya enam peluru. Kota Hanine dan Kunin juga menjadi sasaran.

    NNA juga melaporkan bahwa jet Israel menjatuhkan bom di kota Yahmar al-Shaqif dan desa Arnoun juga.

    Kementerian Kesehatan negara itu melaporkan bahwa sedikitnya tujuh orang tewas dan 24 lainnya terluka hari ini akibat serangan Israel di Nabatieh.

    Jumlah kematian tertinggi tercatat di desa Arabsalim, yang telah berulang kali diserang dalam beberapa hari terakhir. Sedikitnya empat orang tewas di sana dan sembilan orang terluka.

    Israel Bunuh 65 warga Palestina di Gaza utara

    Dr. Hossam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, mengatakan serangan Israel di Gaza utara menewaskan sedikitnya 65 warga Palestina dalam semalam. Ia menambahkan bahwa jumlah korban diperkirakan akan meningkat dan menyebut bahwa korban masih dibawa ke rumah sakit.

    Sekitar 200 orang diyakini berada di lokasi tersebut ketika militer Israel menyerang, kata dokter tersebut dalam sebuah wawancara dengan TV Al-Aqsa milik Hamas yang dikutip CNN International.

    Staf medis sedang mengevakuasi jenazah dari bawah reruntuhan “menggunakan tangan mereka,” tambahnya. Tim penyelamat sebelumnya mengatakan mereka tidak dapat mengakses wilayah Gaza utara yang dikepung oleh militer Israel, yang melancarkan serangan baru yang katanya menargetkan keberadaan Hamas yang baru.

    Safiya memperingatkan bahwa rumah sakit tersebut “akan berubah menjadi kuburan massal jika intervensi mendesak dari organisasi internasional tidak terjadi dan pasokan medis tidak didatangkan,” seraya menambahkan bahwa “tidak ada satu pun ambulans” yang tersedia di Gaza utara.

    Ribuan Siswa Hebron Terpaksa Putus Sekolah Akibat Pembatasan Israel

    Pernyataan terbaru OCHA mengatakan banyak siswa Palestina putus sekolah di wilayah H2 yang dikuasai Israel di kota Hebron di Tepi Barat yang diduduki “karena pembatasan akses yang semakin ketat”.

    PBB mengatakan ada lebih dari 13.000 siswa di H2 yang tidak bersekolah secara langsung antara Oktober 2023 dan Mei 2024.

    Karena pembatasan pergerakan Israel, beberapa siswa dan guru terpaksa mengambil jalan memutar melalui area yang digunakan oleh pemukim Israel, yang telah terlibat dalam serangan harian yang semakin intensif terhadap warga Palestina sejak dimulainya perang.

    Beberapa kelas telah dialihkan secara daring, tetapi banyak keluarga memiliki akses terbatas atau tidak sama sekali ke internet atau perangkat elektronik jarak jauh.

    Menurut PBB, sejak Oktober tahun lalu, setidaknya 330 warga Palestina, termasuk 40 anak-anak, di seluruh H2 telah ditahan di pos pemeriksaan selama operasi pencarian dan penangkapan, atau oleh penahanan ad hoc oleh pasukan Israel.

    Warga Palestina di Gaza Darurat Roti

    PBB telah merilis gambar-gambar dari Deir el-Balah di Jalur Gaza bagian tengah dan Khan Younis di bagian selatan yang memperlihatkan kerawanan pangan yang parah, yang terus menyebar di seluruh wilayah kantong itu.

    Beberapa dari sedikit toko roti yang tetap beroperasi dengan bantuan terbatas dari organisasi internasional juga kehabisan tepung dalam beberapa hari, menurut PBB.

    Pemerintah Israel terus membuat 2,3 juta orang di Gaza kelaparan sementara mereka membunuh puluhan orang dengan serangan darat dan udara setiap hari.

    Jubir Netanyahu Ditahan

    Juru bicara Netanyahu yang menjalani sidang pengadilan hari ini karena terlibat dalam kasus kebocoran dokumen rahasia akan tetap ditahan polisi setidaknya hingga Rabu setelah dakwaan dikeluarkan terhadapnya.

    Eli Feldstein didakwa atas tuduhan membahayakan keamanan negara di tengah skandal seputar kebocoran dokumen rahasia untuk menguntungkan perdana menteri. Ia telah ditahan sejak akhir Oktober.

    Menurut The Times of Israel, rincian dari dakwaan menunjukkan bahwa Netanyahu mungkin telah mengetahui kebocoran dokumen Feldstein, yang menguntungkan citra publiknya di tengah kemarahan publik tentang penanganannya terhadap upaya untuk memulangkan tawanan Israel yang masih ditahan di Gaza.

    (luc/luc)

  • Jaksa ICC Minta Perintah Tangkap Netanyahu-Petinggi Hamas Dipatuhi

    Jaksa ICC Minta Perintah Tangkap Netanyahu-Petinggi Hamas Dipatuhi

    Sementara dalam surat perintah penangkapan untuk petinggi Hamas bernama Ibrahim Al-Masir alias Mohammed Deif, ICC mencantumkan dakwaan pembunuhan massal pada serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang Gaza, termasuk pemerkosaan dan penyanderaan.

    Tel Aviv sebelumnya mengklaim Deif tewas dalam serangannya di Jalur Gaza pada Juli lalu, namun Hamas tidak pernah membenarkan atau membantahnya. Jaksa ICC mengindikasikan pihaknya akan terus mengumpulkan informasi terkait laporan kematian Deif tersebut.

    Lebih lanjut, Khan mengatakan penyelidikannya terhadap situasi di Jalur Gaza terus berlanjut dan timnya sedang mengupayakan “penyelidikan tambahan di wilayah-wilayah yang berada di bawah yurisdiksi pengadilan, yang mencakup Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur”.

    “Saya sangat prihatin dengan laporan-laporan soal meningkatnya kekerasan, semakin menyusutnya akses kemanusiaan, terus meluasnya tuduhan kejahatan internasional di Gaza dan Tepi Barat,” sebut Khan.

    Dalam pernyataannya, Khan mengakui pikirannya tertuju pada korban serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, ditambah para korban tewas dalam rentetan serangan Israel di Jalur Gaza.

    “Saya telah menggarisbawahi bahwa hukum ada untuk semua orang, dan perannya adalah untuk membela hak semua orang,” cetusnya.

    (nvc/idh)