Negara: Tepi Barat

  • Impian Naji jadi Pesepakbola seperti Ronaldo Pupus di Tangan Israel – Halaman all

    Impian Naji jadi Pesepakbola seperti Ronaldo Pupus di Tangan Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Nasib tragis dialami seorang remaja asal Palestina bernama Naji al-Baba (14).

    Impian Naji al-Baba menjadi pemain sepakbola seperti Cristiano Ronaldo pupus di tangan Israel.

    Naji tewas ditembak tentara Israel saat tengah bermain bersama teman-temannya di Halhul, Kota Hebron, selatan Tepi Barat pada 3 November 2024.

    Sepupu Naji berlari ke rumahnya , berteriak panik, dan mengatakan, tentara Israel telah tiba dan mulai menembaki anak-anak.

    Ayah Naji, Nidal Abdel Moti al-Baba dan pamannya, Samir, bergegas menuju lokasi kejadian.

    “Saya ingin anak saya! Saya ingin anak saya!” teriak Nidal, saat tentara menyerang dan memukuli dirinya dan saudaranya.

    Setelah kekacauan itu, Nidal melihat tentara membawa jasad Naji.

    “Saya mengenalinya dari sepatu yang baru saya belikan untuknya beberapa hari sebelumnya,” ungkap Nidal.

    Jenazah Naji dibawa pergi oleh tentara, sedangkan ambulans Palestina baru dipanggil dua jam kemudian.

    Naji kemudian dibawa ke Rumah Sakit Abu Mazen Halhul.

    Laporan medis forensik mengungkapkan, Naji terkena empat peluru: satu di panggul, satu di kaki, satu di jantung, dan satu di bahu.

    Tragisnya, Naji dibiarkan tanpa perawatan medis selama 30 menit setelah ditembak.

    Keesokan harinya, keluarga Naji mengunjungi rumah sakit untuk mempersiapkan pemakamannya.

    Meskipun tangannya patah, Nidal bersikeras menggendong jenazah putranya untuk menghadiri pemakaman yang dihadiri ratusan orang dari Halhul.

    Sosok Naji

    Setelah pemakaman, Nidal mengungkapkan sejumlah kebiasaan yang dilakukan sang anak. 

    “Saya berangkat kerja di Betlehem pada pagi hari dan Naji berangkat sekolah. Ketika saya pulang kerja pukul 12 siang, saya melihat Naji sedang bersiap pulang ke rumah,” katanya kepada Al Jazeera.

    Setelah pulang dari sekolah, Naji meminta izin kepada ayahnya untuk bermain sepak bola bersama teman-temannya di dekat toko kelontong milik kakeknya.

    Ia telah menyiapkan makanan kesukaannya, molokhia dengan ayam, untuk makan siang sebelum pergi bermain.

    Namun, itu adalah terakhir kalinya keluarga melihat Naji hidup.

    Ibu Naji, Samahar al-Zamara turut mengenang kebersamaannya dengan sang anak.

    “Saat ia meninggalkan kami, saya merasa kehilangan sebagian dari diri saya yang tidak akan pernah bisa kami dapatkan kembali,” ungkapnya.

    Keluarga Naji sangat merindukannya, terutama setelah kejadian tragis tersebut. Naji adalah anak ke-lima dari enam bersaudara.

    Nasib Bocah Palestina yang Bermimpi Jadi Pemain Sepak Bola seperti Ronaldo

    Sementara itu, Nasser Merib (61), manajer klub olahraga Halhul di mana Naji bergabung, mengenang remaja tersebut sebagai pesepakbola berbakat dengan kaki kanan yang kuat.

    “Dia benar-benar meningkatkan level tim dalam pertandingan. Dia ambisius dan bermimpi menjadi pemain internasional seperti Ronaldo,” ungkap pria yang disapa Kapten itu.

    Namun, mimpi Naji harus direnggut oleh empat peluru yang mengakhiri hidupnya secara tragis.

    Rekan setim Naji, Reda Hanieh, juga mengenang kenangan indah bersama Naji.

    “Dia yang paling tinggi dan selalu banyak tertawa. Biasanya saya kebobolan karena saya tahu Naji akan lebih baik dalam menendang bola daripada saya,” kata Reda.

    Setiap kali mencetak gol, Naji akan berlari ke arah Reda untuk merayakannya bersama.

    Tanggapan Kementerian Pertahanan Israel

    Al Jazeera telah mencoba menghubungi Kementerian Pertahanan Israel untuk meminta komentar mengenai pembunuhan Naji al-Baba, tapi hingga saat ini belum ada tanggapan resmi yang diberikan.

    Insiden ini menambah deretan panjang tragedi yang dialami anak-anak Palestina di tengah konflik yang berkepanjangan, dan mengingatkan kita akan impian-impian sederhana mereka, seperti menjadi pemain sepak bola seperti Cristiano Ronaldo.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Pemuda 19 Tahun Tewas di Tepi Barat, Palestina Akui Tanggung Jawab

    Pemuda 19 Tahun Tewas di Tepi Barat, Palestina Akui Tanggung Jawab

    Tepi Barat

    Otoritas Palestina mengakui bertanggung jawab atas kematian seorang pemuda Palestina berusia 19 tahun dalam bentrokan di Jenin, Tepi Barat, pekan ini. Pemuda itu sebelumnya dilaporkan tewas usai dipukuli dalam bentrokan antara militan lokal dan pasukan keamanan Palestina.

    Kematian pemuda Palestina itu, seperti dilansir AFP, Jumat (13/12/2024), terjadi saat bentrokan langka antara militan lokal dan pasukan keamanan Palestina, yang memiliki wewenang terbatas di wilayah yang diduduki Israel, berlangsung di area Jenin pada Senin (9/12) waktu setempat,

    Pasukan keamanan Palestina sebelumnya mengklaim pemuda bernama Rahbi Shalabi (19) itu dipukuli hingga tewas oleh “para pelanggar hukum”.

    Namun pada Kamis (12/12) waktu setempat, Otoritas Palestina merilis pernyataan yang isinya mengatakan bahwa kematian Shalabi merupakan tanggung jawab pasukan keamanan Palestina.

    “Setelah tindak lanjut yang cermat dan meninjau semua rincian… Otoritas Nasional Palestina memikul tanggung jawab atas kemartirannya,” demikian pernyataan Otoritas Palestina.

    Otoritas Palestina menambahkan bahwa pihaknya “berkomitmen untuk menghadapi dampak” dari insiden mematikan tersebut “dengan cara yang menjamin keadilan dan penghormatan terhadap hak-hak”.

    Setelah bentrokan yang menewaskan Shalabi dan melukai seorang kerabatnya yang berusia 16 tahun, kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengutuk pasukan keamanan Palestina, yang didominasi oleh rival politiknya Fatah.

    Lihat juga Video ‘Detik-detik Pohon Tumbang di Monkey Forest Ubud, 2 Turis Asing Tewas Tertimpa’:

  • Israel Tahan Puluhan Orang di Tepi Barat yang Diduduki, Ketegangan Meningkat – Halaman all

    Israel Tahan Puluhan Orang di Tepi Barat yang Diduduki, Ketegangan Meningkat – Halaman all

    Israel Tahan Puluhan Orang di Tepi Barat yang Diduduki, Ketegangan Meningkat

    TRIBUNNEWS.COM- Puluhan warga Palestina telah ditahan oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki sejak hari sebelumnya, Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengumumkan pada 12 Desember. 

    Pasukan Israel menembak mati seorang pemuda dengan tembakan dan menahan jasadnya di kota Qalqilya, Tepi Barat yang diduduki

    Setidaknya 40 orang ditangkap di berbagai wilayah di wilayah pendudukan, menurut PPS. 

    Sebagian besar dari mereka ditangkap di wilayah Hebron, sementara yang lainnya ditangkap di Yerusalem, Qalqilya, Ramallah, dan Salfit. 

    “Penggerebekan tersebut disertai dengan penyerangan, ancaman terhadap tahanan dan keluarga mereka, serta perusakan properti secara luas, termasuk kerusakan rumah,” kantor berita Palestina WAFA melaporkan pada hari Kamis. 

    Serangan brutal Israel untuk menangkap orang di wilayah Tepi Barat yang diduduki telah memburuk dalam beberapa hari terakhir. Pada Kamis pagi, pasukan khusus Israel menyerbu kota Qalqilya di wilayah Tepi Barat utara.

    Pasukan Israel menembakkan gas air mata dan peluru tajam ke arah warga Palestina di Qalqilya, termasuk ke kendaraan yang membawa sejumlah pemuda. 

    Para pejuang perlawanan Palestina di Qalqilya berusaha melawan pasukan penyerang. Seorang pemuda Palestina, Mohammed Abdul Karim al-Barahmeh, ditembak dan dibunuh oleh militer Israel selama penyerbuan tersebut.

    Pasukan Israel mencegah kru ambulans menjangkau yang terluka, dan difilmkan menodai dan menahan tubuh Barahmeh.

    Pada Rabu malam, operasi penembakan menargetkan sebuah bus di pos pemeriksaan Khader di selatan Yerusalem yang diduduki, mengakibatkan satu orang tewas dan beberapa orang terluka.

    Terjadi pula peningkatan ketegangan akibat penindasan berkelanjutan oleh pasukan Otoritas Palestina (PA) terhadap pemuda Tepi Barat dan pejuang perlawanan yang menghadapi pendudukan Israel. 

    Awal minggu ini, seorang petugas keamanan PA membelot dari jabatannya sebagai tanggapan atas pembunuhan seorang pemuda Palestina, Rabhi Shalabi, di Jenin oleh pasukan keamanan.

    Shalabi adalah warga Palestina kesebelas yang dibunuh oleh peluru pasukan keamanan Otoritas Palestina sejak 7 Oktober 2023. 

    Bentrokan hebat terjadi minggu lalu antara pejuang perlawanan dan pasukan PA di Jenin. Para pejuang menyita sejumlah kendaraan PA setelah dikejar oleh pasukannya.

    Petugas PA telah menculik salah satu pejuang perlawanan dari kamp pengungsi Jenin dan membongkar alat peledak yang disiapkan untuk menargetkan pasukan Israel – yang secara teratur melancarkan serangan dan penyerbuan kekerasan terhadap kamp tersebut.

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Keamanan Palestina Tolak Pelaku Penembak Pemukim Yahudi Israel di Terowongan Yerusalem yang Menyerah – Halaman all

    Keamanan Palestina Tolak Pelaku Penembak Pemukim Yahudi Israel di Terowongan Yerusalem yang Menyerah – Halaman all

    Keamanan Palestina Tolak Pelaku Penembakan Pemukim Yahudi di Terowongan Yerusalem yang Menyerahkan Diri 

    TRIBUNNEWS.COM – Pelaku penembakan di pos pemeriksaan terowongan selatan Yerusalem menyerahkan diri kepada aparat keamanan Israel, Channel 14 Israel melaporkan, Kamis (12/12/2024).

    Radio Tentara Israel mengatakan kalau penembaknya adalah penduduk kota Beit Awa, selatan Hebron.

    Terkait penyerahan diri tersangka penembakan, media Ibrani mengatakan bahwa pelaku penyerangan berusaha menyerahkan diri kepada aparat keamanan Palestina.

    Namun aparat keamanan Palestina menolak menerimanya penyerahan diri tersangka tersebut.

    “Informasi tersebut tidak dikonfirmasi atau dibantah oleh sumber resmi Palestina,” tulis Khaberni, Kamis.

    Sebagai informasi, penembakan ini menyebabkan tewasnya seorang pemukim Yahudi Israel dan melukai 3 orang lainnya.

    Serangan penembakan itu menyasar sebuah bus di dekat pos pemeriksaan terowongan di selatan Yerusalem yang diduduki pada Rabu (11/12/2024) malam.

    Tentara pendudukan Israel (IDF) mengatakan dalam sebuah pernyataan kalau seorang pria bersenjata melancarkan serangan terhadap bus tersebut dan melarikan diri.

    IDF menambahkan bahwa pasukannya sempat mengejar pelaku di pintu keluar terowongan tersebut.

    IDF dilaporkan memasang penghalang lalu lintas dan mengepung daerah Betlehem di selatan Tepi Barat.

    Sumber mengatakan bahwa pasukan pendudukan memberlakukan penjagaan keamanan yang ketat di kota Betlehem.

    Pihak medis Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa anggotanya mengangkut 4 orang yang terluka dari lokasi operasi, salah satunya adalah seorang anak laki-laki berusia 12 tahun yang “terluka parah oleh peluru” di mana dia segera meninggal karena luka-lukanya.

    Pasukan pendudukan menutup semua pintu masuk menuju kota Betlehem, dan menyerbu kota Al-Khader, barat daya kota, mencari pelaku serangan tersebut.

    Channel 12 menyebutkan tentara mengepung sebuah rumah di Betlehem karena dicurigai pelaku penyerangan ada di dalam.

    Kendaraan militer Israel di jalan pada hari kedua operasi di kota Jenin, Tepi Barat, 20 November 2024. (anews/tangkap layar/Foto EPA)

    Penahanan Besar-besaran di Tepi Barat

    Terkait situasi di Tepi Barat, penahanan Skala Besar kepada Warga Palestina di Tepi Barat, Pasukan pendudukan Israel menahan puluhan warga Palestina di beberapa daerah Tepi Barat yang diduduki sebelum konfrontasi meletus dengan pejuang perlawanan lokal.

    Pasukan pendudukan Israel melakukan serangkaian penahanan di beberapa wilayah Tepi Barat yang diduduki pada hari Selasa, menargetkan warga Palestina dalam kampanye yang meluas.

    Di al-Khalil, yang terletak di Tepi Barat selatan, 15 orang ditahan, sementara 17 orang ditahan di kota Areeha.

    Di Tepi Barat utara, satu orang ditahan di kota Silat al-Harithiya, sebelah barat Jenin, dan dua orang lainnya ditahan di Nablus.

    Ketika pasukan Israel memasuki desa Madama, sebelah selatan Nablus, konfrontasi meletus antara pemuda Palestina dan tentara Israel. Bentrokan meningkat saat pasukan pendudukan menembakkan peluru tajam, gas air mata, dan bom suara. Pasukan pendudukan Israel juga menyerbu kota Burqa di Nablus.

    Serangan lanjutan terjadi di kota Silwad dan Deir Jarir, timur Ramallah di Tepi Barat tengah, serta di desa Marda di distrik Salfit, tempat pasukan Israel menggunakan granat sonik.

    Selain penangkapan tersebut, otoritas Israel menyita 94 dunum lahan pertanian di Beit Jala, sebelah barat Beit Lahm di Tepi Barat bagian selatan. Media Palestina melaporkan penyitaan tersebut sebagai bagian dari upaya perluasan permukiman yang sedang berlangsung.

    Kendaraan militer Pasukan Israel saat melancarkan serangan baru ke Tepi Barat, Senin (9/9/2024). (khaberni)

    Pasukan pendudukan Israel membunuh warga sipil di Tubas

    Pada hari Senin, konfrontasi serupa terjadi akibat penindasan Israel dan kampanye penahanan massal . 

    Di Tubas, Brigade Al-Qassam mengumumkan bahwa para pejuangnya terlibat dalam konfrontasi sengit dengan pasukan pendudukan Israel menggunakan senjata otomatis di dekat jalan utama kota, yang memaksa pasukan pendudukan Israel untuk mundur. Selama penyerbuan tersebut, pasukan pendudukan Israel melancarkan serangan udara terhadap Tubas, menewaskan dua warga Palestina.

    Dalam tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tim medis dicegah mencapai para martir karena pasukan pendudukan Israel menahan jenazah mereka.

    Sebelumnya, unit khusus Israel yang menyamar menyusup ke pusat Tuba dengan menyamar sebagai warga sipil dan menyerbu perusahaan penukaran uang.

    Begitu keberadaan mereka terungkap, pendudukan Israel mengerahkan bala bantuan dan kendaraan militer di berbagai lingkungan, menyita peralatan dan dokumen dari perusahaan tersebut. Selama operasi tersebut, seorang pemuda dari Tubas ditahan.

     

     

     

  • Pasukan Israel Melakukan Upaya Penahanan Skala Besar kepada Warga Palestina di Tepi Barat – Halaman all

    Pasukan Israel Melakukan Upaya Penahanan Skala Besar kepada Warga Palestina di Tepi Barat – Halaman all

    Pasukan Israel Melakukan Upaya Penahanan Skala Besar kepada Warga Palestina di Tepi Barat

    TRIBUNNEWS.COM- Pasukan pendudukan Israel menahan puluhan warga Palestina di beberapa daerah Tepi Barat yang diduduki sebelum konfrontasi meletus dengan pejuang perlawanan lokal.

    Pasukan pendudukan Israel melakukan serangkaian penahanan di beberapa wilayah Tepi Barat yang diduduki pada hari Selasa, menargetkan warga Palestina dalam kampanye yang meluas.

    Di al-Khalil, yang terletak di Tepi Barat selatan, 15 orang ditahan, sementara 17 orang ditahan di kota Areeha. Di Tepi Barat utara, satu orang ditahan di kota Silat al-Harithiya, sebelah barat Jenin, dan dua orang lainnya ditahan di Nablus.

    Ketika pasukan Israel memasuki desa Madama, sebelah selatan Nablus, konfrontasi meletus antara pemuda Palestina dan tentara Israel. Bentrokan meningkat saat pasukan pendudukan menembakkan peluru tajam, gas air mata, dan bom suara. Pasukan pendudukan Israel juga menyerbu kota Burqa di Nablus.

    Serangan lanjutan terjadi di kota Silwad dan Deir Jarir, timur Ramallah di Tepi Barat tengah, serta di desa Marda di distrik Salfit, tempat pasukan Israel menggunakan granat sonik.

    Selain penangkapan tersebut, otoritas Israel menyita 94 dunum lahan pertanian di Beit Jala, sebelah barat Beit Lahm di Tepi Barat bagian selatan. Media Palestina melaporkan penyitaan tersebut sebagai bagian dari upaya perluasan permukiman yang sedang berlangsung.

    Pasukan pendudukan Israel membunuh warga sipil di Tubas
    Pada hari Senin, konfrontasi serupa terjadi akibat penindasan Israel dan kampanye penahanan massal . 

    Di Tubas, Brigade Al-Qassam mengumumkan bahwa para pejuangnya terlibat dalam konfrontasi sengit dengan pasukan pendudukan Israel menggunakan senjata otomatis di dekat jalan utama kota, yang memaksa pasukan pendudukan Israel untuk mundur. Selama penyerbuan tersebut, pasukan pendudukan Israel melancarkan serangan udara terhadap Tubas, menewaskan dua warga Palestina.

    Dalam tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tim medis dicegah mencapai para martir karena pasukan pendudukan Israel menahan jenazah mereka.

    Sebelumnya, unit khusus Israel yang menyamar menyusup ke pusat Tuba dengan menyamar sebagai warga sipil dan menyerbu perusahaan penukaran uang.

    Begitu keberadaan mereka terungkap, pendudukan Israel mengerahkan bala bantuan dan kendaraan militer di berbagai lingkungan, menyita peralatan dan dokumen dari perusahaan tersebut. Selama operasi tersebut, seorang pemuda dari Tubas ditahan.

     

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Dukung Palestina, Vatikan Pamerkan Bayi Yesus Terbaring di Atas Kafiyeh

    Dukung Palestina, Vatikan Pamerkan Bayi Yesus Terbaring di Atas Kafiyeh

    GELORA.CO – Pameran Natal Betlehem di Vatikan menampilkan patung bayi Yesus Kristus yang terbaring di atas kafiyeh sebagai simbol dukungan atas Palestina dari agresi Israel. Pameran tahunan itu diresmikan langsung oleh pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus.

    Laporan Vatican News, seperti dikutip Selasa (10/12/2024), menyebut pemandangan itu menyoroti hubungan antara Takhta Suci Vatikan dengan Betlehem, kota kelahiran Yesus yang kini ada di Tepi Barat yang diduduki Israel, dan menjadi simbol pedih bagi perjuangan rakyat Palestina.

    Patung bayi Yesus, yang terbuat dari kayu zaitun, terbaring di atas buaian berselimutkan kafiyeh, kain motif kotak-kotak warna hitam putih yang identik dengan perjuangan Palestina itu, menurut Vatican News, merupakan bagian dari adegan kelahiran Yesus berjudul ‘Nativity of Bethlehem 2024’ hasil karya dua seniman Palestina asal Bethlehem, Jonny Andonia dan Faten Nastas Mitwasi.

    Patung bayi Yesus itu dipamerkan di Aula Paulus VI, yang juga dikenal sebagai Aula Audiensi Kepausan, yang menjadi tempat Paus Fransiskus menggelar berbagai audiensi dan konferensi dengan publik. Meski demikian, adegan kelahiran Yesus yang menyertakan kafiyeh itu bukanlah yang utama dipajang di area St Peter’s Square di Vatican City menjelang Natal.

    Adegan kelahiran Yesus itu dibuat bekerja sama dengan Komite Kepresidenan Palestina untuk Urusan Gereja, Kedutaan Besar Palestina untuk Vatikan, Universitas Dar Al-Kalima, dan Beitcharilo Center.

    Dalam peresmian yang digelar Sabtu (7/12/2024) waktu setempat, Paus Fransiskus hadir menggunakan kursi roda dengan didampingi oleh Ramzi Khouri yang merupakan anggota Komite Eksekusi Organisasi Pembebasan Palestina dan Kepala Komite Kepresidenan Palestina untuk Urusan Gereja.

    Paus Fransiskus menyatakan karya itu sebagai pengingat untuk mereka ‘yang menderita karena tragedi perang di Tanah Suci dan bagian lain di dunia’.

    “Pemandangan adegan kelahiran Yesus ini mengingatkan kita pada orang-orang, di tanah tempat Anak Allah dilahirkan, yang terus mengalami penderitaan akibat tragedi perang,” ucap Paus Fransiskus seraya mengungkapkan harapannya agar kekerasan terhadap Palestina diakhiri.

    Dikenal sangat vokal soal perang Gaza, Paus Fransiskus menegaskan kembali seruannya untuk perdamaian. “Sudah cukup dengan perang, sudah cukup dengan kekerasan,” ucapnya.

    Pemimpin umat Katolik sedunia ini juga menyinggung industri senjata yang sangat diuntungkan dari peperangan.

    “Tahukah Anda bahwa salah satu industri yang paling menguntungkan di sini adalah pabrik senjata? Mendapatkan untung dari pembunuhan. Cukup sudah perang! Saat mata kita berkaca-kaca, kita memanjatkan doa kita untuk perdamaian, agar perdamaian dapat menguasai seluruh dunia dan semua orang yang dikasihi Tuhan,” ucap Paus Fransiskus.

  • Israel Meracuni Tahanan Palestina dengan Makanan Basi, Tak Satupun yang Menerima Perawatan Medis – Halaman all

    Israel Meracuni Tahanan Palestina dengan Makanan Basi, Tak Satupun yang Menerima Perawatan Medis – Halaman all

    ‘Israel’ Meracuni Tahanan Palestina dengan Makanan Basi

    TRIBUNNEWS.COM- Etzion, pusat penahanan dan investigasi sementara, saat ini menahan 111 tahanan Palestina, tidak satupun dari mereka yang menerima perawatan medis akibat keracunan.

    Sejumlah besar tahanan Palestina di penjara Etzion “Israel”, yang terletak di sebelah selatan Beit Lahm di Tepi Barat selatan, menderita keracunan makanan parah setelah mengonsumsi makanan basi, menurut kelompok hak asasi tahanan Palestina.

    Lembaga Tahanan Palestina melaporkan bahwa seorang pengacara dari Komisi Urusan Tahanan mengunjungi sembilan tahanan pada hari Minggu di Pusat Tahanan Etzion, tempat mereka menunjukkan gejala keracunan yang sama setelah makan. 

    “Mereka menderita keracunan setelah menunjukkan gejala yang sama setelah makan,” kata lembaga tersebut.

    Ini bukan pertama kalinya insiden seperti ini terjadi di Etzion, karena kasus keracunan makanan sebelumnya telah didokumentasikan selama bertahun-tahun.

    Amani Sarahna, koordinator media untuk Palestinian Prisoners Society, mengatakan seperti dikutip Anadolu bahwa Etzion adalah pusat penahanan dan investigasi sementara, tempat para tahanan kemudian dipindahkan ke fasilitas lain. 

    Penjara tersebut saat ini menampung 111 tahanan. Ia juga menunjukkan bahwa para tahanan yang diracun tidak menerima perawatan medis.

    Komisi Urusan Tahanan mengonfirmasi bahwa sejumlah besar tahanan yang diinterogasi di Etzion telah diracuni oleh makanan basi yang disediakan oleh administrasi penjara. 

    Menurut komisi tersebut, pengacara mereka melaporkan bahwa para tahanan mengalami gejala parah seperti “nyeri perut, diare, muntah, lemas, lelah, wajah menguning, kehilangan banyak cairan, dan tidak dapat berdiri” setelah menyantap makanan tersebut. Banyak tahanan juga pingsan.

    Komisi tersebut menuduh pengelola penjara “sengaja memberikan hukuman berat kepada para tahanan sejak dimulainya serangan [Israel] terhadap Gaza,” yang meliputi kelaparan berkepanjangan, makanan yang kualitas dan kuantitasnya buruk, serta pemukulan parah dan kurungan isolasi bagi mereka yang memprotes.

    Komisi tersebut meminta organisasi internasional untuk “segera campur tangan guna meringankan penderitaan mereka dan menjamin perlindungan mereka di penjara-penjara Israel.”

    ‘Israel’ menyajikan makanan berjamur dan basi untuk tahanan wanita Palestina
    Lembaga-lembaga khusus yang fokus pada hak-hak tahanan akhir-akhir ini telah membunyikan peringatan tentang penganiayaan berat terhadap tahanan perempuan Palestina di Penjara Damon “Israel”, seperti yang dilaporkan oleh Pusat Informasi Palestina.

    Pelanggaran yang dilakukan meliputi penggeledahan badan, penahanan di sel isolasi tanpa jilbab, dan ruangan yang dipantau CCTV sepanjang waktu.

    Kondisi semakin memburuk, para tahanan menerima roti berjamur dan makanan hummus yang basi. Angka terbaru menunjukkan bahwa 89 wanita ditahan di Penjara Damon, termasuk empat orang dari Gaza, yang identitasnya masih dirahasiakan.

    Sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 12.000 penangkapan telah dilakukan di Tepi Barat yang diduduki, termasuk puluhan pekerja Palestina dan ribuan dari Gaza, meskipun jumlah pasti penangkapan dari Gaza belum sepenuhnya didokumentasikan.

    Perlu dicatat bahwa nasib ratusan tahanan dari Gaza masih belum diketahui di tengah kebijakan penghilangan paksa di kamp-kamp yang dikuasai pasukan pendudukan Israel.

     

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Bagaimana Sikap Pejuang Suriah Penjegal Assad terhadap Palestina?

    Bagaimana Sikap Pejuang Suriah Penjegal Assad terhadap Palestina?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) belakangan menyedot perhatian setelah memimpin pemberontakan di Suriah hingga akhirnya menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad.

    Dalam waktu kurang dari dua pekan, HTS merebut sejumlah wilayah yang dikuasai rezim al-Assad. Ibu kota Damaskus menjadi lokasi terakhir pemberontakan HTS yang menyebabkan al-Assad kabur dari sana dan mencari suaka ke Rusia.

    Jatuhnya rezim al-Assad oleh HTS ini disambut suka cita oleh warga Suriah di seluruh dunia. Namun, kegembiraan itu tak dirasakan oleh warga Palestina.

    Wakil presiden eksekutif di Quincy Institute for Responsible Statecraft, Trita Parsi, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa masyarakat Palestina, baik di Jalur Gaza maupun Tepi Barat, tak mendukung Hayat Tahrir al-Sham.

    Sebab, HTS memiliki pandangan bahwa isu Palestina bukan isu terpenting yang menggerakkan Timur Tengah.

    “Gagasan bahwa pemerintah Suriah yang baru ini tiba-tiba berpura-pura seolah-olah isu Palestina bukanlah salah satu isu terpenting yang menggerakkan seluruh Timur Tengah, menurut saya sangat mengejutkan. Saya sama sekali tidak percaya bahwa hal itu mungkin terjadi,” kata Parsi.

    Berbeda dengan Palestina, Parsi melihat bahwa kejatuhan rezim al-Assad ini diam-diam justru disambut gembira oleh Israel.

    Pasalnya, situasi tak stabil di Suriah imbas kepergian al-Assad akan memudahkan Israel menyerang akses-akses Iran di negara itu. Iran telah menjadi pendukung rezim al-Assad selama ini.

    Di bawah pemerintahannya, al-Assad mengizinkan Iran memasok persenjataan ke milisi Hizbullah Lebanon lewat Suriah. Al-Assad juga mengizinkan militer Iran berada di Suriah untuk membantu menangani perang saudara.

    “Di satu sisi, sangat positif bagi mereka (Israel) untuk memberikan pukulan yang signifikan terhadap Iran, terhadap akses Iran ke Lebanon, dan terhadap poros secara keseluruhan … Namun di sisi lain, apa yang akan terjadi selanjutnya?” ucapnya.

    Di masa lalu, kata Parsi, pemerintah Israel lebih memilih al-Assad daripada oposisi karena pemerintahannya tak menjadi ancaman bagi Negeri Zionis.

    Kendati begitu, dalam beberapa bulan terakhir, perspektif Israel “tampaknya telah bergeser”.

    Parsi tak menjelaskan lebih detail soal pergeseran perspektif Israel ini. Ia hanya menambahkan bahwa situasi ini pun tak sepenuhnya disukai oleh Israel.

    “Yang jelas adalah mereka memanfaatkan (kejatuhan al-Assad) karena mereka sedang membangun zona penyangga. Tidak ada keberatan dari komunitas internasional, begitu pula dari Amerika Serikat. Namun, hal itu sepertinya tidak akan berhasil karena pemerintah Suriah yang baru kemungkinan akan mempermasalahkannya,” ujar Parsi.

    (blq/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Hajar RS Kamal Adwan dengan Lebih 100 Peluru, Israel Juga Gempur RS Indonesia di Gaza – Halaman all

    Hajar RS Kamal Adwan dengan Lebih 100 Peluru, Israel Juga Gempur RS Indonesia di Gaza – Halaman all

    Hajar RS Kamal Adwan dengan Lebih 100 Peluru, Israel Juga Gempur RS Indonesia di Gaza

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan pendudukan Israel (IDF) dilaporkan mengintensifkan serangan mereka ke fasilitas-fasilitas kesehatan yang masih berfungsi di Jalur Gaza.

    Selam akhir pekan, Sabtu dan Minggu,  IDF membombardir Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan dan RS Indonesia dengan gempuran hebat.

    Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengatakan kalau tentara IDF menargetkan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara, melukai 6 pasien di rumah sakit tersebut, salah satunya terluka parah.

    Dalam pernyataan, Minggu (8/12/2024), Kementerian Kesehatan Gaza menyerukan perlindungan internasional bagi rumah sakit, pasien dan staf medis.

    “Mereka juga menyerukan dunia Internasional untuk melindungi dan memastikan perjalanan yang aman dari dan ke rumah sakit, serta menyediakan kebutuhan mereka akan obat-obatan, pasokan medis, bahan bakar, semua layanan logistik, dan evakuasi yang aman. dari yang terluka,” tulis laporan Khaberni, Senin (9/12/2024).

    Serangan ke RS Indonesia menjadi serangan beruntun Israel ke fasilitas kesehatan di Gaza setelah sebelumnya menargetkan Rumah Sakit Kamal Adwan.

    Direkrut RS tersebut, Dr Hossam Abu Safiya, mengatakan rumah sakit tersebut diserang lebih dari 100 peluru pada Sabtu malam.

    Serangan hebat IDF, termasuk menggunakan rudal dan bom drone.

    Dia melanjutkan: “Situasi di sisi barat gedung rumah sakit sangat mengerikan, semua departemen, ruang bedah, atap, halaman, dan jendela di unit perawatan intensif neonatal terkena dampaknya.”

    Abu Safiya menjelaskan bahwa ada tiga orang yang terluka di dalam rumah sakit, dan alasan agresi ini masih belum jelas, yang sangat mengkhawatirkan.

    Ia menunjukkan bahwa tangki air, generator oksigen, dan pompa air dihancurkan, dan tangki bahan bakar menjadi sasaran menyebabkan kebakaran terjadi di salah satu dari mereka.

    Dia menyerukan agar serangan dahsyat terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan ini segera dihentikan.

    Pada Minggu pagi, dua warga menjadi martir dan beberapa lainnya terluka, setelah pesawat pendudukan menargetkan sebuah tenda di Khan Yunis, Gaza Selatan.

    Pesawat-pesawat tempur pendudukan juga mengebom kamp Bureij di Jalur Gaza tengah.

    Selama 65 hari berturut-turut, Gaza utara berada di bawah kepungan Israel dan kelaparan di tengah serangan udara dan artileri yang kejam, dan isolasi total wilayah utara dari Gaza.

    “Untuk hari ke-47, pasukan pendudukan terus mengganggu kerja pertahanan sipil di wilayah utara Jalur Gaza karena serangan dan agresi Israel yang sedang berlangsung, dan ribuan warga di sana dibiarkan tanpa bantuan kemanusiaan dan medis,” tulis laporan Khaberni.

    Kerusakan di halaman Rumah Sakit Kamal Adwan setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melintasi tenda-tenda pengungsi Palestina sebelum menarik pasukannya pada Sabtu (16/12/2023). Orang-orang terkubur hidup-hidup dan terluka setelah penyerangan tersebut. (X/Anas Al-Sharif)

    Kekerasan Makin Brutal di Tepi Barat

    Di Betlehem, Minggu pagi ini, pemukim membakar tenda dan menyerang seorang warga Palestina dan anggota keluarganya di Minya, tenggara kota.

    Perlawanan Palestina juga menghadapi, saat fajar pada hari Minggu, pasukan pendudukan menyerbu kamp Balata, sebelah timur Nablus.

    Hal ini terjadi setelah seorang tentara Israel terluka parah dan tiga pemukim terluka ringan, kemarin malam, Sabtu, dalam operasi penginjakan di dekat kamp pengungsi Al-Fawwar, di Hebron, selatan Tepi Barat yang diduduki.

    Pasukan pendudukan Israel terus melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza, baik melalui darat, laut, dan udara, sejak 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan kematian 44.664 warga yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta melukai 105.976 lainnya dalam jumlah korban yang belum diketahui pasti , karena ribuan korban masih berada di bawah reruntuhan di jalan, ambulans dan kru penyelamat tidak dapat menjangkau mereka.
       

  • Bela Palestina, Vatikan Beri Kafiyeh ke Patung Bayi Yesus Jelang Natal

    Bela Palestina, Vatikan Beri Kafiyeh ke Patung Bayi Yesus Jelang Natal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pameran Natal seminal Betlehem di Vatikan menampilkan patung bayi Yesus Kristus yang mengenakan kafiyeh sebagai simbol dukungan atas Palestina dari agresi Israel.

    Adegan kelahiran Yesus dibungkus kafiyeh dan Pohon Natal diresmikan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan pada Sabtu (7/12) sore.

    Karya ini berjudul “Nativity of Bethlehem 2024” dan dirancang seniman Johny Andonia serta Fates Mitwasi.

    Instalasi itu merupakan simbol dukungan untuk Palestina yang digempur habis-habisan oleh Israel.

    Struktur utama karya tersebut setinggi 10 kaki atau 3 meter dan memiliki rak-rak yang memamerkan berbagai adegan kelahiran Yesus, demikian dikutip Jerusalem Post.

    Saat peresmian, Pemimpin Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus menyatakan karya itu sebagai pengingat untuk mereka “yang menderita karena tragedi perang di Tanah Suci dan bagian lain di dunia.”

    “Cukup dengan perang, cukup dengan kekerasan!” kata dia pada Sabtu (7/12), dikutip Vatican News.

    Penamaan “Natal Betlehem” merujuk ke situasi di Palestina.

    Betlehem merupakan wilayah di Tepi Barat Palestina. Umat Kristen meyakini tempat ini sebagai kelahiran Yesus Kristus.

    Betlehem juga memiliki sejarah penting dalam Kekristenan seperti menjadi tempat kelahiran dan diurapi Daud, hingga tempat kitab Rut ditetapkan.

    Namun, Betlehem berduka usai Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak Oktober 2022.

    Selama operasi, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil. Hingga kini, lebih dari 44.500 orang di Palestina mayoritas anak-anak dan perempuan meninggal.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]