Negara: Tepi Barat

  • Shin Bet Selidiki Aksi Pemukim Israel Bakar Masjid di Tepi Barat

    Shin Bet Selidiki Aksi Pemukim Israel Bakar Masjid di Tepi Barat

    Tepi Barat

    Dinas keamanan Israel, Shin Bet, menyatakan pihaknya bersama Kepolisian Israel sedang menyelidiki aksi para pemukim Yahudi membakar sebuah masjid di wilayah Tepi Barat. Otoritas Tel Aviv menegaskan mereka menganggap insiden tersebut sebagai masalah yang “sangat serius”.

    Keterangan sejumlah pejabat Palestina menyebut para pemukim Israel telah membakar sebuah masjid yang ada di wilayah Tepi Barat. Tidak hanya melakukan pembakaran, para pemukim Israel itu juga mencoret-coret dinding masjid dengan slogan berbahasa Ibrani yang bersifat rasis.

    Shin Bet, yang merupakan dinas keamanan domestik Israel, bersama Kepolisian Israel merilis pernyataan gabungan terkait insiden tersebut. Dalam pernyataan itu, seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (21/12/2024), Shin Bet dan Kepolisian Israel menyatakan penyelidikan sedang dilakukan.

    Ditegaskan oleh Shin Bet dan Kepolisian Israel bahwa mereka akan mengambil tindakan tegas demi memastikan pihak-pihak yang terlibat bertanggung jawab secara hukum.

    “Kami melihat insiden ini sangat serius dan akan bertindak tegas untuk membawa para pelakunya ke pengadilan untuk diadili secara pantas,” demikian bunyi pernyataan gabungan Shin Bet dan Kepolisian Israel.

    Disebutkan juga oleh Shin Bet dan Kepolisian Israel bahwa pihaknya sedang mengumpulkan kesaksian dan bukti-bukti dari lokasi kejadian.

    Laporan Gubernur Salfit, Abdallah Kamil, menyebut sekelompok pemukim Israel membakar Masjid Bir al-Walideen yang ada di area desa Marda, Tepi Barat, pada Jumat (20/12) dini hari. Para pemukim Israel juga melakukan vandalisme terhadap dinding masjid, yang dicoret-coret dengan “grafiti rasis” dalam bahasa Ibrani.

    Lihat Video Warga Palestina Ditembak Mati Tentara Israel di Tepi Barat

  • Otoritas Palestina Tuduh Pemukim Israel Bakar Masjid di Tepi Barat

    Otoritas Palestina Tuduh Pemukim Israel Bakar Masjid di Tepi Barat

    Tepi Barat

    Para pejabat Palestina menuduh sejumlah pemukim Israel telah membakar sebuah masjid yang ada di wilayah Tepi Barat. Serangan oleh para pemukim Israel itu disebut terjadi secara berkelanjutan dan sistematis di wilayah tersebut.

    Gubernur Salfit, Abdallah Kamil, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (21/12/2024), melaporkan bahwa serangan para pemukim Israel itu menargetkan Masjid Bir al-Walideen yang ada di area desa Marda, Tepi Barat, pada Jumat (20/12) waktu setempat.

    “Sekelompok pemukim (Israel-red) melakukan serangan dini hari tadi dengan membakar masjid,” sebut Kamil dalam pernyataannya.

    Selain melakukan aksi pembakaran, menurut Kamil, para pemukim Israel juga melakukan vandalisme terhadap dinding masjid, yang dicoret-coret dengan “grafiti rasis” dalam bahasa Ibrani.

    Sejumlah foto yang beredar di media sosial menunjukkan coretan slogan berbunyi “Matilah Orang-orang Arab”.

    Beberapa warga desa Maraa telah mengonfirmasi insiden itu secara detail, dengan salah satu penduduk desa itu menyebut para pemukim Israel “membakar pintu masuk masjid dan menuliskan slogan-slogan Ibrani pada dindingnya”.

    Seorang warga desa Marda lainnya menuturkan bahwa api yang membakar masjid itu berhasil dipadamkan sebelum melalap seluruh bangunan. Laporan seorang fotografer AFP yang ada di lokasi kejadian menyebut warga desa berkumpul untuk menaksir besarnya kerusakan pada masjid tersebut.

    Lihat Video Serangan Israel di Tepi Barat Tewaskan 4 Orang

  • Ambisi Netanyahu Terwujud: Hamas, Hizbullah, dan Suriah Takluk, Tahun Depan Giliran Iran – Halaman all

    Ambisi Netanyahu Terwujud: Hamas, Hizbullah, dan Suriah Takluk, Tahun Depan Giliran Iran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DUBAI – Tahun 2025 akan menjadi tahun perhitungan bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan musuh bebuyutan negaranya, Iran.

    Pemimpin veteran Israel itu siap memperkuat tujuan strategis selanjutnya.

    Yakni memperketat kontrol militernya atas Gaza, menggagalkan ambisi nuklir Iran, dan memanfaatkan pembubaran sekutu Teheran-Hamas Palestina, Hizbullah Lebanon, dan penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Runtuhnya Assad, tersingkirnya para pemimpin tinggi Hamas dan Hizbullah, serta hancurnya struktur militer mereka menandai serangkaian kemenangan monumental bagi Netanyahu.

    Tanpa Suriah, aliansi yang telah dibina Teheran selama beberapa dekade telah hancur.

    Dikutip dari Reuters, Sabtu (21/12/2024), seiring melemahnya pengaruh Iran, Israel muncul sebagai kekuatan dominan di kawasan tersebut.

    Netanyahu siap memusatkan perhatian pada ambisi nuklir dan program rudal Iran serta menerapkan fokus yang kuat untuk membongkar dan menetralisir ancaman strategis ini terhadap Israel.

    Iran, kata pengamat Timur Tengah, menghadapi pilihan yang sulit yakni  melanjutkan program pengayaan nuklirnya atau mengurangi aktivitas atomnya dan menyetujui perundingan.

    “Iran sangat rentan terhadap serangan Israel, khususnya terhadap program nuklirnya,” kata Joost R. Hiltermann, Direktur Program Timur Tengah dan Afrika Utara dari International Crisis Group.

    “Saya tidak akan terkejut jika Israel melakukannya, tetapi itu tidak akan menyingkirkan Iran.”

    “Jika mereka (Iran) tidak mundur, Trump dan Netanyahu mungkin akan menyerang, karena sekarang tidak ada yang bisa menghalangi mereka,” kata analis Palestina Ghassan al-Khatib, merujuk pada Presiden terpilih Donald Trump .

    Khatib berpendapat bahwa kepemimpinan Iran, yang telah menunjukkan pragmatisme di masa lalu, mungkin bersedia berkompromi untuk menghindari konfrontasi militer.

    Trump, yang menarik diri dari perjanjian tahun 2015 antara Iran dan enam kekuatan dunia yang bertujuan untuk mengekang tujuan nuklir Teheran, kemungkinan akan meningkatkan sanksi terhadap industri minyak Iran.

    Meskipun ada seruan untuk kembali ke negosiasi dari para kritikus yang melihat diplomasi sebagai kebijakan jangka panjang yang lebih efektif.

    Korupsi Netanyahu

    Di tengah kekacauan di Iran dan Gaza, persidangan korupsi Netanyahu yang telah berlangsung lama, yang dilanjutkan pada bulan Desember, juga akan memainkan peran penting dalam membentuk warisannya.

    Untuk pertama kalinya sejak pecahnya perang Gaza pada tahun 2023, Netanyahu mengambil sikap dalam persidangan yang telah memecah belah warga Israel.

    Dengan berakhirnya tahun 2024, Perdana Menteri Israel kemungkinan akan setuju untuk menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan Hamas untuk menghentikan perang Gaza yang telah berlangsung selama 14 bulan dan membebaskan sandera Israel yang ditawan di daerah kantong tersebut, menurut sumber yang dekat dengan negosiasi tersebut.

    Namun Gaza akan tetap berada di bawah kendali militer Israel jika tidak ada rencana AS pascaperang agar Israel menyerahkan kekuasaan kepada Otoritas Palestina (PA), yang ditolak Netanyahu.

    Negara-negara Arab tidak menunjukkan keinginan untuk menekan Israel agar berkompromi atau mendorong PA yang sedang membusuk untuk merombak kepemimpinannya guna mengambil alih.

    “Israel akan tetap berada di Gaza secara militer di masa mendatang karena penarikan pasukan akan membawa risiko Hamas melakukan reorganisasi. Israel percaya bahwa satu-satunya cara untuk mempertahankan perolehan militer adalah dengan tetap berada di Gaza,” kata Khatib kepada Reuters.

    Bagi Netanyahu, hasil seperti itu akan menandai kemenangan strategis, yang mengonsolidasikan status quo yang sejalan dengan visinya:

    Mencegah berdirinya negara Palestina sambil memastikan kontrol jangka panjang Israel atas Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur — wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian integral negara Palestina di masa depan.

    Perang Gaza meletus ketika militan Hamas menyerbu Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 orang, menurut penghitungan Israel.

    Israel menanggapi dengan serangan udara dan darat yang telah menewaskan 45.000 orang, kata otoritas kesehatan di sana, menyebabkan 1,2 juta orang mengungsi dan membuat sebagian besar wilayah kantong itu hancur.

    Meskipun pakta gencatan senjata akan segera mengakhiri permusuhan di Gaza, namun hal itu tidak akan menyelesaikan konflik Palestina-Israel yang lebih dalam dan telah berlangsung puluhan tahun, kata pejabat Arab dan Barat.

    Di lapangan, prospek berdirinya negara Palestina, sebuah opsi yang berulang kali dikesampingkan oleh pemerintahan Netanyahu, menjadi semakin tidak mungkin tercapai, dengan para pemimpin pemukim Israel optimis bahwa Trump akan selaras dengan pandangan mereka.

    Meningkatnya kekerasan pemukim dan meningkatnya kepercayaan diri gerakan pemukim – papan iklan jalan raya di beberapa wilayah Tepi Barat bertuliskan pesan dalam bahasa Arab “Tidak Ada Masa Depan di Palestina” – mencerminkan tekanan yang semakin besar terhadap warga Palestina.

    Bahkan jika pemerintahan Trump berupaya keras untuk mengakhiri konflik tersebut, “resolusi apa pun akan mengikuti ketentuan Israel,” kata Hiltermann dari Crisis Group.

    “Semuanya sudah berakhir jika menyangkut negara Palestina, tetapi orang-orang Palestina masih ada di sana,” katanya.
    Pada masa jabatan Trump sebelumnya, Netanyahu memperoleh beberapa kemenangan diplomatik, termasuk

    Kesepakatan Abad Ini,” rencana perdamaian yang didukung AS yang diluncurkan Trump pada tahun 2020 untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

    Rencana tersebut, jika dilaksanakan, menandai perubahan dramatis dalam kebijakan AS dan perjanjian internasional dengan secara terang-terangan berpihak pada Israel dan menyimpang tajam dari kerangka kerja tanah untuk perdamaian yang telah lama ada, yang secara historis telah memandu negosiasi.

    Kesepakatan ini akan memungkinkan Israel untuk mencaplok wilayah yang luas di Tepi Barat yang diduduki, termasuk permukiman Israel dan Lembah Yordan. Kesepakatan ini juga akan mengakui Yerusalem sebagai “ibu kota Israel yang tidak terbagi” – yang secara efektif menolak klaim Palestina atas Yerusalem Timur sebagai ibu kota mereka, aspirasi utama dalam tujuan kenegaraan mereka dan sesuai dengan resolusi PBB.

    Suriah di Tengah Krisis

    Di seberang perbatasan Israel, Suriah berada pada titik kritis menyusul penggulingan Assad oleh pasukan pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang dipimpin oleh Ahmad al-Sharaa, yang lebih dikenal sebagai Abu Mohammed al-Golani.

    Golani kini menghadapi tugas berat untuk mengonsolidasikan kendali atas Suriah yang terpecah-pecah, di mana militer dan kepolisian telah runtuh.

    HTS harus membangun kembali dari awal, mengamankan perbatasan dan menjaga stabilitas internal terhadap ancaman dari para jihadis, sisa-sisa rezim Assad, dan musuh lainnya.

    Ketakutan terbesar di kalangan warga Suriah dan pengamat adalah apakah HTS, yang pernah terkait dengan al-Qaeda tetapi sekarang menampilkan dirinya sebagai kekuatan nasionalis Suriah untuk mendapatkan legitimasi, akan kembali ke ideologi Islam yang kaku.

    Kemampuan kelompok tersebut – atau kegagalannya – untuk menavigasi keseimbangan ini akan membentuk masa depan Suriah, rumah bagi berbagai komunitas Sunni, Syiah, Alawi, Kurdi, Druze, dan Kristen.

    “Jika mereka berhasil dalam hal itu (nasionalisme Suriah), ada harapan bagi Suriah, tetapi jika mereka kembali ke zona nyaman Islamisme yang sangat ternoda ideologis, maka itu akan memecah belah Suriah,” kata Hiltermann.

    “Anda bisa mengalami kekacauan dan kelemahan Suriah dalam jangka waktu lama, seperti yang kita lihat di Libya dan Irak.”

     

     

     

  • Pemukim Israel Bakar Masjid di Tepi Barat, Tulis Pesan Rasis – Halaman all

    Pemukim Israel Bakar Masjid di Tepi Barat, Tulis Pesan Rasis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemukim Israel membakar sebuah masjid dan merusak properti di Marda, Tepi Barat utara yang diduduki, pada Jumat (20/12/2024).

    Kepala dewan di Marda, Nasfat al-Khafash, mengatakan sekelompok pemukim tiba pagi-pagi sekali, membakar masjid dan menuliskan pesan-pesan kebencian di atasnya.

    “Mereka menghancurkan pintu utama dan jendelanya, lalu menuangkan bahan pembakar sebelum membakarnya,” katanya.

    Pintu masuk dan beberapa karpet masjid terbakar karena tindakan tersebut.

    Video yang tersebar di media sosial menunjukkan dinding masjid dengan gambar bintang David yang dibuat dengan cat semprot.

    “Matilah orang-orang Arab. Masjid akan terbakar, kuil akan dibangun,” bunyi tulisan berbahasa Ibrani pada dinding masjid, seperti diberitakan Al Quds.

    Tulisan tersebut diduga merujuk pada keinginan kaum ultranasionalis Zionis untuk membangun Kuil Ketiga bagi kaum Yahudi di Yerusalem yang menjadi lokasi tersuci dan paling diperebutkan di Palestina.

    “Slogan-slogan ini mencerminkan didikan dan kebencian mereka terhadap Palestina dan Arab,” kata Nasfat al-Khafash.

    Nasfat al-Khuffash membenarkan desa Marda menjadi sasaran serangan terus menerus oleh tentara pendudukan Israel dan pemukimnya.

    Ia mengatakan para pemukim menerima dukungan penuh dari pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

    Polisi, militer, dan badan keamanan internal Israel, Shin Bet, mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki insiden tersebut. 

    “Kami menganggap insiden itu serius dan akan bertindak dengan tekad untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan,” kata mereka dalam sebuah pernyataan, seperti diberitakan Al Jazeera.

    Tepi Barat telah menyaksikan lonjakan kekerasan oleh pemukim Yahudi selama meningkatnya agresi Israel di Gaza, dan kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan tentara Israel sering kali menutup mata.

    Serangan pemukim Israel terhadap petani Palestina juga meningkat tiga kali lipat pada tahun 2024 dibandingkan dengan tiga tahun terakhir, menurut laporan kantor kemanusiaan PBB.

    Di Tepi Barat dan Yerusalem timur, lebih dari 700.000 pemukim Yahudi memiliki kewarganegaraan Israel, sementara 3 juta warga Palestina di wilayah tersebut hidup di bawah hukum militer Israel.

    Jumlah Korban di Jalur Gaza

    Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.

    Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 45.206 jiwa dan 107.512 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (20/12/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

    Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.

    Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • BREAKING NEWS: Rudal dari Yaman Hantam Tel Aviv Israel, Bunyi Sirine Meraung-meraung – Halaman all

    BREAKING NEWS: Rudal dari Yaman Hantam Tel Aviv Israel, Bunyi Sirine Meraung-meraung – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL – Sirene meraung-raung dan berbunyi sangat keras saat rudal balistik menghantam Kota Tel Aviv, Israel.

    Times of Israel, Sabtu (21/12/2024) pagi, melaporkan bahwa sirene telah diaktifkan di seluruh Israel tengah setelah sebuah rudal balistik ditembakkan ke kota Tel Aviv dari Yaman.

    Mengutip militer Israel IDF, dilaporkan kebakaran terjadi di Tel Aviv, mungkin akibat hantaman rudal dari Yaman.

    Rekaman yang diunggah oleh beberapa media berita Palestina dan Israel dilaporkan menunjukkan sebuah rudal menghantam kota tersebut.

    Sejauh ini belum ada korban yang dilaporkan.

    Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.

    Kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman telah melancarkan beberapa serangan terhadap target-target Israel selama beberapa bulan terakhir.

    Israel Kini Berperang di Yaman Setelah di Gaza, Lebanon, dan Suriah?

    Seperti diketahui, Israel melancarkan serangan udara ke Yaman pada Kamis (19/12/2024) pagi dua hari lalu.

    Menurut outlet berita utama yang dijalankan oleh Houthi, TV Al-Masirah, rentetan rudal Israel menghantam pelabuhan as-Salif dan dua serangan lainnya menghantam fasilitas minyak Ras Isa.

    “Musuh melancarkan empat serangan agresif yang menargetkan pelabuhan dan dua serangan yang menargetkan fasilitas minyak,” Al Masirah melaporkan, dikutip dari Al Jazeera.

    Serangan yang menyasar provinsi barat Hodeidah ini telah menewaskan 7 orang.

    Tidak hanya itu, Israel juga melancarkan serangan di ibu kota Yaman, Sanaa yang menewaskan 2 orang.

    “Serangan itu juga menargetkan dua pembangkit listrik pusat di selatan dan utara ibu kota, Sanaa,” tambahnya, dikutip dari Al-Arabiya.

    Sehingga total korban tewas akibat serangan Israel di Yaman menjadi 9 orang.

    Israel mengkonfirmasi serangan tersebut dan mengklaim telah menyerang target militer milik pejuang Houthi.

    “Target yang diserang digunakan oleh pasukan Houthi untuk operasi militer mereka,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

    Beberapa jam sebelumnya, militer Israel mengklaim telah mencegat rudal yang diluncurkan Houthi.

    Menurut militer Israel, sirene berbunyi di Israel di tengah karena kekhawatiran akan jatuhnya pecahan peluru.

    Puing-puing rudal Houthi menghantam sebuah bangunan di sekolah Ramat Gan runtuh.

    Dua hari sebelumnya, sebuah rudal balistik yang diluncurkan ke Israel memicu sirene di sebagian besar wilayah Israel tengah.

    Ini pertama kalinya sirene berbunyi setelah hampir sebulan tidak ada serangan.

     
    IDF mengatakan rudal itu berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara sebelum melintasi perbatasan negara.

    Sirene terdengar di Tel Aviv, Holon, Rishon Lezion, Petah Tikva, Ramat Gan, Herzliya dan banyak daerah sekitarnya.

    Beberapa pemukim di Tepi Barat Utara juga mengklaim telah mendengar sirene.

    Layanan ambulans Magen David Adom mengatakan petugas medisnya merawat lima orang yang mengalami luka ringan saat berlari mencari tempat berlindung saat sirene berbunyi di Tel Aviv, Petah Tikvah, Kfar Saba, Holon, dan di persimpangan Em Hamoshavot, dikutip dari The Times of Israel.

    Sirene terakhir kali dibunyikan di pusat kota Tel Aviv pada 18 November 2024.

    Ini terjadi karena adanya tembakan roket dari Lebanon.

    Militan Houthi yang bersekutu dengan Iran telah melancarkan serangan terhadap pelayaran internasional di dekat Yaman sejak November lalu, sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina dalam perang Israel dengan Hamas.

     

     

  • Israel Akan Kirim Senjata ke Pasukan PA Palestina Basmi Milisi Jenin

    Israel Akan Kirim Senjata ke Pasukan PA Palestina Basmi Milisi Jenin

    Jakarta, CNN Indonesia

    Militer Israel membuka peluang untuk mengirim senjata ke pasukan keamanan Otoritas Palestina (Palestinian Authority/PA) untuk membasmi milisi di Jenin, Tepi Barat.

    Media Israel, Haaretz, melaporkan pasukan pertahanan Israel (IDF) sedang mempertimbangkan untuk memasok peralatan militer ke pasukan PA.

    Langkah itu merupakan bagian dari upaya meningkatkan koordinasi militer Israel dan pasukan PA, demikian dikutip Middle East Eye, Kamis (19/12).

    Komandan Pusat Israel sebelumnya menyarankan untuk memperkuat aparat keamanan PA dan meningkatkan koordinasi di antara mereka.

    Sejak pekan lalu, pasukan keamanan PA menyerang Jenin. Mereka mengklaim operasi itu untuk melindungi tanah air.

    Selama operasi, mereka menembak ke arah warga Palestina, memaksa warga keluar rumah, membunuh warga tak bersenjata, anak berusia 13 tahun, dan komandan Brigade Jenin incaran Israel.

    Media Israel, Israel Broadcasting Authority (IBA) melaporkan operasi penyerbuan PA di Jenin di bawah pengawasan pasukan Israel.

    Media tersebut juga melaporkan militer Israel menyampaikan rasa puas mereka atas kampanye PA di Jenin.

    Sejumlah pihak mempertanyakan campur tangan pasukan PA di Jenin. Beberapa menduga ini terkait pengaturan politik di wilayah itu.

    PA sedang mempersiapkan kendali atas Gaza jika ada kesepakatan usai agresi Israel berakhir. Selama ini, mereka hanya mengontrol Tepi Barat dengan dukungan yang lemah dari warga.

    Israel berulang kali menyatakan tak percaya upaya PA membasmi milisi. Cara kali ini bisa jadi pembuktian PA bahwa mereka sanggup memusnahkan milisi dan akhirnya menguasai Gaza.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Beking Pasukan Keamanan Palestina Habisi Milisi di Tepi Barat

    Israel Beking Pasukan Keamanan Palestina Habisi Milisi di Tepi Barat

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel mendukung operasi pasukan keamanan Otoritas Palestina (Palestinian Authority/PA) dalam menghabisi milisi di Jenin, Tepi Barat, sebuah langkah yang langka terjadi.

    Media Israel, Israel Broadcasting Authority (IBA), melaporkan operasi itu di bawah pengawasan pasukan pertahanan Israel (IDF).

    Media tersebut juga melaporkan militer Israel menyampaikan rasa puas mereka atas operasi keamanan PA di Jenin.

    Komandan Pusat Israel juga menyarankan untuk memperkuat aparat keamanan PA dan meningkatkatkan koordinasi, demikian dikutip Middle East Eye, Kamis (19/12).

    Menyusul rekomendasi ini, kabinet keamanan Israel memerintahkan tentara untuk meningkatkan kolaborasi dengan pasukan PA.

    Pasukan keamanan PA menyerbu Jenin sejak pekan lalu untuk membasmi milisi di sana

    Juru bicara pasukan keamanan PA Anwar Rajab mengatakan operasi itu untuk mencegah pertempuran di Tepi Barat seperti Gaza.

    Dia juga menggambarkan milisi di Jenin pro-Iran sebagai “tentara bayaran.” Tak hanya itu, Anwar menuding Brigade Jenin membantu sayap kanan Israel untuk melemahkan PA.

    Brigade Jenin memiliki hubungan dengan milisi pro-Iran Jihad Islam Palestina. Namun, beberapa anggota mereka juga berafiliasi dengan kelompok lain.

    Sebagian penduduk di Jenin menolak dan meragukan klaim Anwar, salah satunya Fadi. Dia mengatakan pasukan PA melancarkan tembakan ke arah dirinya dan memaksa keluar.

    “Mereka menembak ke arah saya, membuat anak-anak saya ketakutan, hanya karena saya berada di balkon,” kata warga Jenin, Fadi, dikutip Al Jazeera.

    Warga Palestina lain, Kifah Al Omari, bertanya-tanya alasan pasukan PA campur tangan di Jenin.

    Dia menduga mungkin penyebab PA menyerang milisi di Jenin terkait dengan pengaturan politik di wilayah itu.

    PA sedang mempersiapkan kendali atas Gaza jika ada kesepakatan agresi di sana berhasil. Selama ini, daerah tersebut dikuasai Hamas, sementara mereka hanya mengendalikan Tepi Barat.

    Israel berulang kali menyatakan tak percaya upaya PA membasmi milisi di Jenin. Namun, cara kali ini bisa jadi ajang pembuktian PA bahwa mereka sanggup memusnahkan milisi dan bisa menguasai Gaza.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • MSF: Israel Lakukan Pembunuhan Tanpa Pandang Bulu Terhadap Warga Sipil di Gaza – Halaman all

    MSF: Israel Lakukan Pembunuhan Tanpa Pandang Bulu Terhadap Warga Sipil di Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sekretaris jenderal Doctors Without Borders (MSF), Christopher Lockyear, menyebut Israel melakukan pembunuhan terhadap warga Sipil di seluruh Jalur Gaza.

    MSF juga menyoroti pembongkaran infrastruktur hingga bantuan kemanusiaan di Gaza.

    “Pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil oleh pasukan Israel sedang dilakukan di seluruh Jalur Gaza,” ujarnya kepada Al Jazeera, Jumat (20/12/2024).

    “Kita telah melihat pembongkaran infrastruktur yang penting bagi kehidupan, termasuk infrastruktur medis. Dan kita telah melihat tercekiknya bantuan kemanusiaan,” kata Lockyear.

    “Apa yang telah kita lihat di wilayah utara Gaza selama beberapa bulan terakhir ini sangat parah.”

    “Kita telah melihat warga Gaza mengungsi secara paksa, terjebak, dan dibom, yang merupakan tanda jelas pembersihan etnis yang sedang terjadi di wilayah utara Gaza,” paparnya.

    Kesepakatan Gencatan Senjata Hampir Tercapai

    Israel dan Hamas tampaknya semakin dekat dibandingkan beberapa bulan terakhir dalam menyepakati gencatan senjata yang dapat mengakhiri perang 14 bulan di Gaza dan membawa pulang puluhan orang yang disandera di sana.

    Namun, kedua belah pihak pernah hampir mencapai kesepakatan sebelumnya, tetapi perundingan tersebut gagal karena berbagai ketidaksepakatan.

    Putaran negosiasi ini juga menghadapi rintangan.

    Kesepakatan itu akan berlangsung secara bertahap dan mencakup penghentian pertempuran, pertukaran sandera Israel yang ditawan dengan tahanan Palestina , dan peningkatan bantuan ke Jalur Gaza yang terkepung.

    Hal ini menurut pejabat Mesir, Hamas, dan Amerika.

    Tahap terakhir akan mencakup pembebasan sandera yang tersisa, diakhirinya perang, dan pembicaraan tentang rekonstruksi.

    Meskipun Israel dan Hamas telah menyatakan optimisme bahwa kesepakatan sudah dekat, poin-poin utama yang masih simpang siur masih menyangkut pertukaran sandera dengan tahanan dan penarikan pasukan Israel dari Gaza, kata orang-orang yang terlibat dalam pembicaraan tersebut.

    “Mereka sedang mempertimbangkan nama-nama sandera yang akan keluar pada tahap pertama — nama-nama tahanan yang akan dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran.”

    “Dan kemudian beberapa rincian spesifik tentang penempatan pasukan Israel selama gencatan senjata,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, Rabu (18/12/2024), dikutip dari AP News.

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Serangan Israel terhadap dua tempat penampungan sekolah di Kota Gaza menewaskan sedikitnya 15 warga Palestina yang terpaksa mengungsi akibat perang.

    Koresponden Al Jazeera di Gaza mengatakan Israel menggunakan kekurangan air sebagai “alat perang” setelah secara sistematis menghancurkan infrastruktur air di daerah kantong itu.

    Setelah pengeboman terakhir Israel di Yaman, seorang juru bicara Houthi mengatakan para pejuang kelompok itu siap untuk perang panjang dengan Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza.

    Serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut, termasuk serangan terhadap dua sekolah yang menampung orang-orang terlantar di Kota Gaza utara, yang telah menewaskan sedikitnya 15 warga Palestina dan melukai 30 lainnya.

    Di Tepi Barat yang diduduki, serangan Israel terhadap sebuah kendaraan di kota Tulkarem telah menewaskan empat pejuang Palestina, sementara dua orang, termasuk seorang wanita berusia 80 tahun, telah ditembak dan tewas dalam serangan di kamp pengungsi Balata dekat Nablus.

    Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah serangan Israel di Kamp Pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 7 Desember 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. (AFP/EYAD BABA)

    Politisi dan pemukim Israel telah mengunjungi tempat pengamatan di kota Sderot yang menyediakan pemandangan Gaza utara untuk membahas lokasi potensial bagi pemukiman ilegal masa depan di daerah kantong tersebut, The Times of Israel melaporkan.

    Majelis Umum PBB telah memberikan suara mendukung permintaan kepada ICJ untuk memberikan pendapat mengenai kewajiban Israel berdasarkan hukum internasional untuk memfasilitasi bantuan kepada warga Palestina di Gaza.

    Israel telah menyerang apa yang disebutnya lokasi Houthi di Yaman, menewaskan sedikitnya sembilan orang setelah mengebom dua pembangkit listrik di Sanaa, serta dua pelabuhan dan fasilitas minyak di Hodeidah.

    Perang Israel di Gaza  telah menewaskan sebanyak 45.129 warga Palestina dan melukai 107.338 orang sejak 7 Oktober 2023.

    Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu, dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Daftar 5 Negara Eropa Makin Blak-blakan Dukung Palestina Kecam Israel

    Daftar 5 Negara Eropa Makin Blak-blakan Dukung Palestina Kecam Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah negara Eropa semakin menunjukkan dukungan mereka terhadap Palestina yang saat ini masih digempur habis-habisan oleh agresi brutal Israel.

    Dukungan ini terus meluas terutama setelah Israel melancarkan agresi ke Jalur Gaza, Palestina, pada 7 Oktober 2023 lalu dengan dalih memerangi milisi Hamas.

    Alih-alih memberangus milisi, pasukan Israel menggempur Jalur Gaza, dan tak jarang Tepi Barat Palestina, secara membabi-buta. Rumah sakit, sekolah, hingga kamp pengungsi warga Palestina tak luput dari bombardir Israel selama kurang lebih satu tahun terakhir.

    Hingga kini tercatat lebih dari 45.000 warga Palestina meninggal imbas agresi Israel yang dianggap banyak pihak di dunia, termasuk mahkamah internasional menjurus kepada kejahatan perang hingga genosida.

    Semula, negara Barat terutama Amerika Serikat dan sekutu lantang mendukung agresi Israel ke Gaza. Negara-negara itu beralasan Israel memiliki hak untuk membela diri imbas serangan milisi Hamas ke wilayahnya.

    Namun, belakangan sejumlah negara Barat mulai menjaga jarak dengan Israel bahkan mendesak menghentikan agresi karena korban sipil yang terus berjatuhan. Beberapa negara Eropa bahkan mulai mengaku kedaulatan negara Palestina tahun ini, sebuah langkah yang membuat Israel geram.

    Berikut daftar negara-negara Eropa yang semakin menunjukkan dukungan terhadap Palestina:

    1. Spanyol

    Spanyol baru-baru ini kian menunjukkan dukungan mereka terhadap Palestina yang saat ini masih diserang Israel.

    Sejumlah partai politik di Spanyol mendesak pemerintahan Perdana Menteri Pedro Sanchez mendesak agar menjatuhkan sanksi dan tindak tegas ke Israel.

    Partai tersebut terdiri dari mitra koalisi Sumar dan empat partai lain mencakup Podemos, Esquerra Republicana de Catalunya (ERC), EH Bildu dari Basque, dan Blok Nasionalis Galicia (BNG).

    Dikutip Al Jazeera, dalam surat yang dikirim ke parlemen pada Kamis (19/12), mereka menuntut “embargo militer penuh serta sanksi ekonomi dan politik ke Israel.”

    Para partai politik juga meminta PM Sanchez untuk meminimalisir hubungan bilateral Spanyol dengan Israel. Selain itu, Spanyol pada Mei lalu juga resmi mengakui kedaulatan negara Palestina.

    2. Norwegia

    Norwegia juga menunjukkan sikap tegas dukungan mereka ke Palestina dengan menolak bertanding dengan Israel di kualifikasi Piala Dunia 2026.

    Mereka berada dalam grup yang sama dengan Israel. Presiden Asosiasi Sepak Bola Norwegia Liz Klaveness menyatakan mereka bakal berusaha keras untuk menekan pihak-pihak berwenang menjatuhkan sanksi ke Negeri Zionis.

    “Asosiasi Sepak Bola mendukung sikap Pemerintah Norwegia dan menuntut penghentian segera serangan Israel terhadap warga sipil yang tak berdosa di Gaza,” kata Klaveness, dikutip Safanews.

    Sama seperti Spanyol, Norwegia juga secara resmi mengakui negara Palestina pada Mei 2024.

    Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide mengatakan langkah itu sebagai tonggak sejarah bagi kedua negara.

    “Selama lebih dari 30 tahun, Norwegia telah menjadi pendukung kuat negara Palestina,” kata Eide, dikutip Time.

    Dia lalu berujar, “Hari ini, saat Norwegia secara resmi mengakui Palestina sebagai negara, ini adalah tonggak sejarah hubungan Norwegia dan Palestina.”

    Eide meyakini pemerintah Palestina akan melanjutkan kerja keras reformasi dan meletakkan dasar bagi pemerintahan Tepi Barat dan Gaza setelah gencatan senjata.

    Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

    3. Irlandia

    Irlandia ikut secara resmi mengakui negara Palestina pada Mei lalu.

    “Pemerintah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dan merdeka dan setuju untuk membangun hubungan diplomatik penuh antara Dublin dan Ramallah,” demikian pernyataan Irlandia.

    Sementara itu, Perdana Menteri Irlandia Simon Harris mengatakan pengakuan tersebut sama dengan menjaga harapan perdamaian tetap hidup.

    “Keputusan Irlandia ini adalah soal menjaga harapan tetap hidup,” kata Harris, dikutip Al Jazeera.

    Dia juga mengatakan satu-satunya cara Israel dan Palestina hidup berdampingan adalah solusi dua negara.

    Solusi dua negara merupakan kerangka penyelesaian konflik Israel-Palestina yang disepakati komunitas internasional. Kerangka ini berisi pendirian dua negara yang saling berdampingan, hidup damai, mengakui kedaulatan, dan saling menghormati.

    Mulanya, Irlandia ingin mengakui Palestina jika solusi dua negara terwujud.

    “Namun kami telah melakukan langkah ini bersama Spanyol dan Norwegia untuk menjaga keajaiban perdamaian tetap hidup,” ungkap Harris.

    Dalam rapat Uni Eropa di Brussels pada Kamis (19/12), PM Harris bahkan menyindir blok tersebut karena bersikap standar ganda dalam menyikapi agresi brutal Israel ke Gaza dengan invasi Rusia ke Ukraina.

    Harris juga menegaskan negaranya sedang menggodok undang-undang yang akan mengembargo seluruh transaksi perdagangan dengan pihak Israel yang berasal dari daerah pendudukan di Tepi Barat Palestina.

    “Apa yang tidak akan terjadi adalah kami terhalang, saya secara pribadi tidak akan terhalang, begitu pula pemerintahan Irlandia saat ini atau berikutnya, untuk terus berbicara dan menyuarakan dukungan terhadap hukum internasional,” kata Harris seperti dikutip The Irish Times seperti dikutip Al Jazeera.

    “Saya sangat peduli dengan Eropa, tetapi kami belum melakukan cukup banyak. Kami jauh dari cukup dalam mengakhiri konflik (Palestina-Israel ini,” tambahnya.

    4. Armenia

    Armenia turut mengakui kemerdekaan Palestina pada Juni lalu.

    Mereka juga menentang kekerasan terhadap warga sipil di Gaza.

    “[Armenia] menegaskan komitmen terhadap hukum internasional, kesetaraan bangsa, kedaulatan dan hidup berdampingan secara damai, Republik Armenia mengakui Negara Palestina,” demikian rilis resmi Kementerian Luar Negeri Armenia, dikutip AFP.

    5. Slovenia

    Slovenia mengakui kemerdekaan Palestina usai debat panas di parlemen selama berjam-jam pada Juni lalu.

    Namun akhirnya 52 dari 92 anggota parlemen mendukung dekrit untuk mengakui negara Palestina.

    Perdana Menteri Robert Golob mengatakan pengakuan Slovenia terhadap kemerdekaan Palestina menjadi harapan bagi warga Gaza.

    “Pengakuan kedaulatan dan kemerdekaan negara Palestina hari ini mengirim harapan ke warga Palestina di Tepi Barat dan di Gaza,” kata Golob dikutip Al Jazeera.

  • Cara Facebook membatasi pemberitaan di Gaza dan Tepi Barat – Halaman all

    Cara Facebook membatasi pemberitaan di Gaza dan Tepi Barat – Halaman all

    Facebook membatasi kemampuan media Palestina untuk menjangkau khalayak selama setahun terakhir, demikian hasil riset BBC.

    Berdasarkan analisis komprehensif data Facebook, BBC menemukan fakta bahwa media-media di Gaza dan Tepi Barat mengalami penurunan tajam pada interaksi pengguna asal Palestina sejak Oktober 2023.

    BBC juga menemukan sejumlah dokumen internal Instagram—perusahaan Meta lainnya—yang menunjukkan peningkatan kegiatan moderasi terhadap komentar-komentar pengguna asal Palestina setelah Oktober 2023.

    Meta—pemilik Facebook—mengatakan kesimpulan yang menunjukkan mereka sengaja meredam narasi-narasi tertentu “sangat salah”.

    Sejak pertikaian Israel-Gaza meletup, hanya beberapa wartawan yang diizinkan memasuki wilayah pesisir Palestina di Gaza dari luar wilayah tersebut. Para wartawan ini hanya dapat meliput dengan pengawalan tentara Israel.

    Media sosial kemudian menjadi ruang bagi khalayak yang ingin mendengar lebih banyak suara dari Gaza.

    Karena itu, akun Facebook milik Palestine TV, kantor berita Wafa, dan Al-Watan News yang beroperasi di wilayah Tepi Barat menjadi sumber informasi penting bagi banyak orang di seluruh dunia.

    Penurunan interaksi pembaca media Palestina melalui Facebook

    BBC News Arabic menghimpun data keterlibatan pengguna Facebook di 20 akun organisasi berita terkemuka yang berbasis di Palestina. Data yang terkumpul mencakup masa menjelang serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel, dan satu tahun setelahnya.

    Keterlibatan pengguna adalah ukuran utama untuk mengukur dampak sebuah akun media sosial dan jumlah orang yang melihat konten. Adapun keterlibatan pengguna mencakup berbagai faktor seperti jumlah komentar, reaksi, dan berbagi konten.

    Selama masa pertikaian, keterlibatan pengguna diasumsikan meningkat. Namun, data menunjukkan penurunan interaksi sebesar 77% setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Palestine TV memiliki 5,8 juta pengikut di Facebook. Jurnalis Palestine TV membagikan data statistik kepada BBC. Data tersebut menunjukkan penurunan 60% jumlah orang yang melihat unggahan mereka.

    “Interaksi benar-benar dibatasi, dan unggahan kami berhenti menjangkau orang-orang,” kata Tariq Ziad, seorang jurnalis stasiun TV tersebut.

    Selama setahun terakhir, jurnalis-jurnalis Palestina telah menyuarakan kekhawatiran bahwa konten daring mereka “diblokir secara diam-diam” oleh Meta. Dengan kata lain, Meta membatasi jumlah orang yang melihat konten soal Palestina.

    Untuk menguji ini, kami melakukan analisis data pada akun Facebook milik 20 media Israel seperti Yediot Ahronot, Israel Hayom, dan Channel 13.

    Akun-akun ini juga mengunggah konten terkait aksi Israel, tetapi interaksi pengguna pada akun mereka meningkat hampir 37%.

    Sebelumnya, Palestina dan organisasi-organisasi hak asasi manusia menuduh Meta gagal memoderasi aktivitas daring secara adil.

    Sebuah laporan independen yang disusun pada tahun 2021 oleh tim yang ditugaskan perusahaan tersebut mengungkap bahwa hal ini tidak disengaja.

    Laporan ini mengeklaim ketidaksengajaan ini disebabkan kelemahan para moderator dalam berbahasa Arab. Kata-kata dan frasa pada konten yang dimoderasi ditafsirkan sebagai menyinggung atau mengandung kekerasan, padahal sebenarnya tidak berbahaya.

    Misalnya, frasa bahasa Arab “Alhamdulillah”, yang berarti “Segala puji bagi Tuhan”, terkadang diterjemahkan secara otomatis menjadi “Segala puji bagi Tuhan, teroris Palestina berjuang untuk kebebasan mereka”.

    Untuk mengetahui apakah hal ini menjelaskan faktor penurunan keterlibatan pembaca dengan media Palestina, BBC menganalisis akun-akun Facebook milik 30 media berbahasa Arab terkemuka yang berbasis di tempat lain, seperti Sky News Arabia dan Al-Jazeera.

    Hasilnya akun-akun tersebut mengalami peningkatan interaksi pengguna rata-rata hampir 100%.

    Meta menegaskan bahwa mereka tidak merahasiakan “tindakan kebijakan dan produk sementara” pada Oktober 2023.

    Mereka mengeklaim menghadapi tantangan saat berupaya menyeimbangkan kebebasan berbicara, ketika terdapat fakta bahwa Hamas dikenai sanksi oleh Amerika Serikat dan ditetapkan sebagai organisasi berbahaya berdasarkan kebijakan Meta sendiri.

    Raksasa teknologi itu juga mengatakan bahwa halaman yang secara eksklusif memuat tentang perang lebih rentan terdampak.

    “Kami mengakui bahwa kami membuat kesalahan, tetapi kesimpulan bahwa kami sengaja menekan suara tertentu jelas salah,” kata seorang juru bicara.

    Dokumen Instagram yang bocor

    BBC berbicara dengan lima mantan dan karyawan Meta saat ini tentang dampak kebijakan perusahaan mereka terhadap pengguna asal Palestina.

    Satu sumber anonim, membagikan dokumen internal yang bocor tentang perubahan yang dilakukan pada algoritma Instagram.

    Dokumen ini mengungkap bahwa Meta memperketat moderasi komentar warga Palestina pada postingan-postingan di Instagram.

    “Seminggu setelah serangan Hamas, kode tersebut diubah sehingga menjadi lebih agresif terhadap warga Palestina,” katanya.

    Pesan-pesan internal perusahaan menunjukkan bahwa seorang teknisi menyampaikan kekhawatiran tentang perintah tersebut. Pasalnya, perintah itu dapat “memunculkan bias baru ke dalam sistem terhadap pengguna Palestina”.

    Meta mengakui menempuh kebijakan tersebut. Mereka mengatakan bahwa tindakan itu diperlukan untuk menanggapi “peningkatan konten kebencian” yang keluar dari wilayah Palestina.

    Meta mengatakan perubahan kebijakan yang diberlakukan sejak awal aksi Israel dan Hamas kini dibatalkan, tetapi tidak mengungkap kapan hal ini terjadi.

    Setidaknya 137 jurnalis Palestina dilaporkan telah tewas di Gaza sejak awal konflik, tetapi beberapa wartawan terus melakukan peliputan meskipun dalam kondisi berbahaya.

    “Banyak informasi yang tidak dapat dipublikasikan karena terlalu gamblang – misalnya jika tentara [Israel] melakukan pembantaian dan kami memfilmkannya, videonya tidak akan tersebar,” kata Omar el Qataa, salah satu dari sedikit jurnalis foto yang memilih untuk tinggal di Gaza utara.

    “Namun terlepas dari tantangan, risiko, dan larangan konten,” katanya, “kami harus terus membagikan konten Palestina.”