Negara: Tepi Barat

  • Viral Tatapan Sinis Miss Israel ke Miss Palestine di Ajang Miss Universe

    Viral Tatapan Sinis Miss Israel ke Miss Palestine di Ajang Miss Universe

    GELORA.CO –  Viral tangkapan video tatapan sinis Miss Israel kepada Miss Palestine dalam ajang Miss Universe 2025. 

    Dalam video tersebut Miss Palestine Nadeen Ayoub berdiri berdampingan dengan Miss Israel Melanie Shiraz Asor. 

    Miss Palestine Nadeen Ayoub pun tampak percaya diri dengan puluhan wanita cantik dari berbagai negara lainnya. 

    Ayoub terus memberikan senyum kepada para penonton dari atas panggung Miss Universe yang digelar di Bangkok, Thailand, pada Minggu (9/11/2025).

    Namun demikian tidak dengan Miss Israel Melanie Shiraz. 

    Shiraz terlihat tidak nyaman dan terus mengubah posisi gaya sambil menatap sinis Ayoub. 

    Ayoub pun terlihat tidak meladeni tatapan sinis Shiraz dan terus tersenyum kepada penonton.

    Diketahui ini kali pertama Miss Universe akhirnya menerima perwakilan Palestina dalam ajang kecantikan tersebut. 

    Ayoub adalah model dan aktivis asal Palestina.

    Miss Universe Organization (MUO) mengonfirmasi sebelumnya Ayoub resmi menjadi peserta Miss Universe 2025. 

    Diterimanya Palestina sebagai bentuk keberagamaan yang ditawarkan Miss Universe.

    “Kami dengan bangga menyambut delegasi dari seluruh dunia untuk merayakan keberagaman, pertukaran budaya, dan pemberdayaan perempuan,” ujar Kepala Komunikasi MUO Miguel Ángel Martínez.

    Terlebih Ayoub adalah sosok yang mencerminkan ketahanan dan tekad, nilai yang menjadi inti dari platform Miss Universe. 

    Sementara itu Ayoub memandang perannya sebagai Miss Palestine sebagai kesempatan untuk mewakili identitas, ketahanan, dan kewanitaan Palestina di panggung global.

    “Ini dimaksudkan untuk menunjukkan sisi diri kita di luar hal-hal yang kita lihat di berita dan tajuk utama,” ujarnya kepada SBS Dateline.

    Ayoub lahir di AS, dan menghabiskan masa kecilnya antara Ramallah di Tepi Barat dan AS. Ayahnya lahir di Nablus dan ibunya di Hebron, keduanya kota di Tepi Barat.

    Saat remaja, keluarganya pindah ke Kanada, tempat ia menyelesaikan sekolah menengah atas dan kuliah sebelum kembali ke Ramallah. Ia kini tinggal di antara Ramallah dan Dubai.

  • 2 Remaja Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel di Tepi Barat

    2 Remaja Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel di Tepi Barat

    Tepi Barat

    Dua remaja Palestina tewas ditembak tentara Israel dalam insiden terbaru di wilayah Tepi Barat. Militer Tel Aviv menyebut kedua individu yang mereka tembak sebagai “teroris”, dan mengklaim mereka telah melemparkan bom molotov.

    Kementerian Kesehatan Palestina, yang berbasis di Ramallah, Tepi Barat, seperti dilansir AFP, Sabtu (8/11/2025), mengumumkan kematian dua remaja yang berusia 16 tahun pada Jumat (7/11) waktu setempat. Keduanya diidentifikasi Mohammed Abdullah Mohammed Ateem dan Muhammad Rashad Fadl Qasim.

    Disebutkan Kementerian Kesehatan Palestina bahwa kedua remaja itu ditembak mati oleh pasukan Israel.

    Kementerian Kesehatan Palestina menambahkan bahwa militer Israel masih menahan jenazah kedua remaja Palestina tersebut.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut pasukannya telah menewaskan dua orang yang mereka sebut melemparkan bom molotov di area Judeira pada Kamis (6/11) malam.

    “Tadi malam… dua teroris teridentifikasi saat mereka menyalakan dan melemparkan bom molotov ke arah jalur sipil utama,” demikian pernyataan militer Israel.

    Ditambahkan militer Tel Aviv bahwa unit militer yang dikerahkan ke area tersebut telah “menghabisi” orang-orang tersebut — istilah yang umumnya digunakan ketika tentara Israel membunuh seorang tersangka.

    Militer Israel juga merilis video kamera pengawas yang menunjukkan dua orang sedang melemparkan objek terbakar ke atas tembok, mirip dengan tembok yang memisahkan area dekat Judeira dari ruas jalanan yang secara eksklusif digunakan oleh warga Israel.

    Meskipun terletak di Tepi Barat, Judeira dikelilingi oleh ruas jalanan dan lahan yang dianeksasi oleh Israel.

    Ayah salah satu remaja yang tewas, Mohammed, mengatakan kepada AFP bahwa pihak keluarga kehilangan jejak dua remaja itu sekitar “satu atau dua jam” setelah pasukan Israel memasuki kota Judeira, dan baru mengetahui kematian mereka pada Jumat (7/11) pagi waktu setempat.

    Sementara itu, pada Rabu (5/11), militer Israel menewaskan seorang remaja Palestina lainnya, yang diklaim melemparkan alat peledak ke arah pasukan Tel Aviv.

    Rentetan tindak kekerasan di Tepi Barat melonjak sejak perang Gaza pecah pada Oktober 2023. Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 1.001 warga Palestina, termasuk militan, tewas di Tepi Barat oleh tentara atau pemukim Israel sejak dimulainya perang Gaza.

    Selama periode yang sama, sedikitnya 43 warga Israel, termasuk tentara, tewas dalam rentetan serangan yang didalangi warga Palestina di wilayah Tepi Barat.

    Tonton juga video “Trump Sebut Pasukan Stabilitas Internasional untuk Gaza Segera Tiba”

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Pohon Zaitun Tertua di Tepi Barat, Saksi Bisu Pemukim Ilegal yang Tiran Dibiarkan Israel

    Pohon Zaitun Tertua di Tepi Barat, Saksi Bisu Pemukim Ilegal yang Tiran Dibiarkan Israel

    JAKARTA – Sebagai penjaga pohon zaitun tertua di Tepi Barat, Salah Abu Ali rajin merawat memangkas cabang-cabangnya hingga memanen buahnya. Bahkan dilakukan di tengah kekerasan yang melanda wilayah Palestina selama panen tahun ini.

    “Ini bukan pohon biasa. Kita berbicara tentang sejarah, tentang peradaban, tentang sebuah simbol,” ujar Abu Ali  tersenyum di balik janggut tebalnya di Desa Al-Walajah, selatan Yerusalem, Tepi Barat, dikutip dari AFP.

    Lebih lanjut, pria berusia 52 tahun itu dengan bangga mengatakan, para ahli memperkirakan pohon zaitun itu berusia antara 3.000 dan 5.500 tahun. Pohon tersebut telah bertahan selama ribuan tahun menghadapi kekeringan dan perang di tanah gersang yang dilanda konflik itu.

    Di sekitar batang pohon yang besar dan belasan cabangnya—beberapa dinamai menurut nama anggota keluarganya—Abu Ali telah menciptakan oasis kecil yang tenang.

    Beberapa langkah dari sana, tembok pemisah dimahkotai kawat berduri yang dibangun Israel untuk mengasingkan Tepi Barat berdiri setinggi lima meter.

    Lebih dari separuh tanah asli Al-Walajah kini terletak di sisi terjauh tembok keamanan Israel itu.

    Namun sejauh ini, desa yang dihuni Abu Ali terhindar dari serangan pemukim ilegal Israel yang kerap merusak panen zaitun tahun ini, yang memicu banyak warga Palestina di daerah pendudukan Tepi Barat terluka.

    Jericho wilayah Tepi Barat di Palestina. (Pexels-Michalis Pafralis)

    Israel telah menduduki Tepi Barat sejak 1967. Sekitar 500.000 pemukim ilegal Israel tinggal di wilayah Palestina tersebut. Mereka hampir setiap hari sepanjang 2025 menyerang petani sekaligus pohon zaitunnya, sejak musim dimulai pada pertengahan Oktober 2025.

    Komisi Penjajahan dan Perlawanan Tembok Otoritas Palestina, yang berkantor pusat di Ramallah, telah mendokumentasikan 2.350 serangan semacam itu di Tepi Barat hanya pada bulan Oktober 2025.

    Namun, hampir tidak ada pelaku yang dimintai pertanggungjawaban oleh otoritas Israel terkait serangan terhadap petani warga sipil Palestina itu.

    Pasukan Israel justru sering membubarkan warga Palestina yang sedang santai duduk-duduk dengan gas air mata atau memblokir akses petani ke tanah mereka sendiri, sebagaimana disaksikan oleh jurnalis AFP dalam beberapa kesempatan.

    Namun di Al-Walajah untuk saat ini, Abu Ali bebas merawat pohon zaitun tersebut. Pada tahun yang baik, katanya, pohon tersebut dapat menghasilkan 500 hingga 600 kilogram (1.100 hingga 1.300 pon) buah zaitun.

    Tahun ini, curah hujan yang rendah menyebabkan hasil panen di Tepi Barat menurun.

    “Pohon ini telah menjadi simbol ketahanan Palestina. Pohon zaitun mewakili rakyat Palestina sendiri, yang telah berakar di tanah ini selama ribuan tahun,” kata Wali Kota Al-Walajah, Khader Al-Araj.

    Kementerian Pertanian Palestina, bahkan mengakui pohon tersebut sebagai landmark alam Palestina dan menunjuk Abu Ali sebagai pengurus resminya.

    Kebanyakan pohon zaitun diketahui mencapai tinggi sekitar tiga meter saat dewasa. Pohon zaitun yang satu ini menjulang tinggi di atas pohon-pohon lainnya, batang utamanya selebar hampir dua meter, diapit oleh belasan cabang yang sama besarnya dengan pohon zaitun biasa.

    Israel menghancurkan rumah, toko, jalan, infrastruktur air, pembuangan limbah, dan listrik di Tepi Barat Palestina di tengah ribuan warga sipil yang sulit mendapatkan makanan. (X UNISPAL)

    “Emas hijau” 

    Abu Ali mengatakan minyak yang dihasilkan pohon zaitun mempunyai banyak manfaat. Dia bilang, nilainya juga menguntungkan.

    “Minyak dari pohon ini luar biasa. Semakin tua pohonnya, semakin kaya minyaknya,” kata Abu Ali.

    Ia mencatat bahwa hal itu sumber daya berharga. Ia menyebutnya sebagai “emas hijau” lantaran harganya 4-5 kali lipat lebih mahal daripada minyak biasa.

    Dahulu, para wisatawan berbondong-bondong datang untuk melihat pohon zaitun tertua di Tepi Barat yang dirawat  Abu Ali. Namun, jumlahnya terus berkurang sejak Israel melakukan invasi darat di Gaza pada Oktober 2023. Termasuk, kata Abu Ali, makin ketatnya pos pemeriksaan yang dijaga pasukan Israel di Tepi Barat.

    Pohon zaitun dan buahnya. (Unsplash-Michał Kostrzyński)

    Desa Al-Walajah sebenarnya tidak sepenuhnya kebal terhadap masalah yang kerap dihadapi penduduk Palestina di Tepi Barat.

    Pada tahun 1949, setelah pembentukan Israel, sebagian besar lahan desa di Tepi Barat dirampas, dan banyak keluarga Palestina harus meninggalkan rumah mereka untuk menetap di seberang garis gencatan senjata.

    Setelah Israel melakukan pendudukan tahun 1967, 66 persen wilayah di Tepi Barat ditetapkan sebagai Area C —di bawah kendali penuh Israel. Hal itu berdasarkan Perjanjian Oslo 1993, yang dimaksudkan untuk mewujudkan perdamaian antara Palestina dan Israel.

    Namun, penetapan itu menyebabkan banyak rumah penduduk Pelestina di Tepi Barat dibongkar atas perintah militer Israel dengan dalih tidak memiliki izin, yang menjadi bukti nyata adanya penjajahan karena Israel membuat aturan di tanah negara lain.

    “Saat ini, Al-Walajah mewujudkan hampir setiap kebijakan Israel di Tepi Barat: permukiman, tembok, pembongkaran rumah, penyitaan tanah, dan penutupan,” ujar Wali Kota Al-Araj kepada AFP.

    Untuk saat ini, Abu Ali terus merawat pohon zaitun tersebut. Ia menanam herba dan pohon buah di sekitarnya. Disiapkannya juga buku tamu berisi pesan-pesan dari para pengunjung dalam puluhan bahasa di dekat pohon zaitun tersebut.

    “Saya telah menjadi bagian dari pohon ini. Saya tidak bisa hidup tanpanya,” katanya.

  • Perdana, Paus Leo Bertemu Presiden Palestina di Vatikan Bahas Situasi Gaza

    Perdana, Paus Leo Bertemu Presiden Palestina di Vatikan Bahas Situasi Gaza

    Jakarta

    Paus Leo XIV mengadakan pertemuan pertamanya dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Keduanya membahas terkait kondisi Gaza, termasuk bantuan yang disebut Vatikan sebagai sesuatu yang ‘mendesak’.

    Dilansir kantor berita AFP, pertemuan keduanya berlangsung pada Kamis (6/11) waktu setempat. Kunjungan itu dilakukan hampir sebulan setelah gencatan senjata antara Hamas dan Israel, setelah dua tahun perang yang dipicu oleh serangan kelompok Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

    Abbas adalah kepala Otoritas Palestina yang telah lama menjabat, yang memegang kendali terbatas atas beberapa wilayah Tepi Barat. Gerakan Fatah yang dipimpinnya merupakan saingan Hamas, yang menguasai Gaza pada tahun 2007.

    Abbas dan Leo pernah berbicara melalui telepon pada bulan Juli yang lalu. Pertemuan ini menjadi pertemuan langsung pertama mereka sejak Paus Leo dinobatkan menjadi pemimpin 1,4 miliar umat Katolik di dunia pada bulan Mei.

    “Selama pembicaraan yang penuh kehangatan, diakui bahwa ada kebutuhan mendesak untuk memberikan bantuan kepada penduduk sipil di Gaza dan untuk mengakhiri konflik dengan mengupayakan solusi dua negara,” kata Vatikan dalam sebuah pernyataan.

    Vatikan mencatat bahwa pertemuan itu terjadi 10 tahun setelah Tahta Suci secara resmi mengakui negara Palestina melalui sebuah perjanjian yang ditandatangani pada tahun 2015.

    Pada bulan-bulan terakhir masa kepausannya, Fransiskus memperkeras retorikanya menentang serangan Israel ke Gaza, namun penggantinya sejauh ini mengambil nada yang lebih terukur.

    Leo telah menyatakan solidaritasnya terhadap Gaza dan mengecam pemindahan paksa warga Palestina, tetapi mengatakan Tahta Suci tidak dapat menggambarkan apa yang terjadi sebagai ‘genosida’.

    Pada Rabu sore, Abbas meletakkan bunga di makam Fransiskus di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma.

    “Saya tidak bisa melupakan apa yang dia lakukan untuk Palestina dan rakyat Palestina,” kata Abbas kepada wartawan.

    Pada tahun 2014, Presiden Israel saat itu, Shimon Peres dan Abbas bergabung dalam doa untuk perdamaian dengan Paus Fransiskus di Vatikan, dengan menanam pohon zaitun bersama. Abbas dijadwalkan akan bertemu dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni pada Jumat waktu setempat.

    (wnv/idn)

  • 2 Pemuda Palestina Tewas Ditembak Tentara-Pemukim Israel di Tepi Barat

    2 Pemuda Palestina Tewas Ditembak Tentara-Pemukim Israel di Tepi Barat

    Tepi Barat

    Dua pemuda Palestina tewas ditembak dalam dua insiden terpisah di wilayah Tepi Barat. Seorang pemuda berusia 19 tahun tewas usai ditembak oleh pemukim ilegal Israel di dekat Hebron, sedangkan satu pemuda lainnya yang berusia 17 tahun tewas ditembak oleh tentara Israel dalam operasi di Nablus.

    Kantor berita lokal, WAF, seperti dilansir kantor berita Anadolu Agency, Selasa (4/11/2025), mengidentifikasi salah satu pemuda Palestina yang tewas sebagai Ahmed Rubhi al-Atrash (19).

    Al-Atrash, menurut WAF, ditembak di kepala dari jarak dekat oleh seorang pemukim ilegal Israel di gerbang masuk utara di area Hebron pada Senin (3/11) dini hari.

    Keterangan sejumlah saksi mata yang berbicara kepada WAF, pasukan Israel yang ada di lokasi kejadian mencegah paramedis dari Bulan Sabit Merah Palestina untuk mencapai lokasi Al-Atrash, yang tergeletak berlumuran darah di atas tanah hingga meninggal dunia.

    Jenazah Al-Atrash kemudian dibawa pergi dari lokasi setelah keluarganya dipanggil untuk mengidentifikasinya.

    Tidak diketahui secara jelas motif penembakan yang dilakukan pemukim Israel tersebut.

    Dalam insiden terpisah, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan Jamid Atef Hannani (17) tewas akibat luka kritis yang dideritanya pada Minggu (2/11) malam, ketika tentara Israel melepaskan tembakan saat penyerbuan militer ke area kota Beit Furik, sebelah timur Nablus.

    Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa Hannani ditembak di bagian dada dengan peluru tajam, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pemerintah Rafidia, di mana dia dinyatakan meninggal dunia.

    Serangan Israel semakin meningkat di wilayah Tepi Barat sejak perang Gaza dimulai pada Oktober 2023 lalu. Menurut data otoritas Palestina, lebih dari 1.063 warga Palestina tewas dan sekitar 10.300 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan-serangan yang didalangi tentara atau pemukim Israel di Tepi Barat.

    Dalam putusan penting pada Juli lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal. ICJ juga menyerukan evakuasi semua permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pasukan Israel Tembak Mati 3 Warga Palestina di Tepi Barat

    Pasukan Israel Tembak Mati 3 Warga Palestina di Tepi Barat

    Tepi Barat

    Otoritas Israel mengatakan pasukan keamanan mereka telah menewaskan tiga warga Palestina dalam sebuah operasi di wilayah Tepi Barat bagian utara pada Selasa (28/10) pagi waktu setempat. Tel Aviv mengklaim ketiga orang yang tewas itu sedang merencanakan serangan.

    Kepolisian Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir Associated Press, Selasa (28/10/2025), mengatakan tiga pria ditembak ketika mereka keluar dari sebuah gua di dekat Jenin, Tepi Barat bagian utara, yang dikenal sebagai basis militan.

    Otoritas Israel mengklaim ketiga pria yang ditembak mati itu merupakan para militan yang merencanakan serangan, namun tidak dijelaskan lebih lanjut soal rencana serangan tersebut.

    Laporan The Times of Israel menyebut pasukan keamanan Israel bertindak atas informasi intelijen yang diberikan oleh badan keamanan Shin Bet, dan mendapatkan dukungan militer Israel.

    Pernyataan otoritas Israel menyebut pasukan militernya melancarkan serangan udara tak lama kemudian untuk menghancurkan gua tersebut. Militer Tel Aviv mengonfirmasi adanya serangan udara di area tersebut, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

    Belum ada tanggapan langsung dari Otoritas Palestina yang berkantor di Ramallah, Tepi Barat.

    Israel semakin meningkatkan aktivitas militernya di wilayah Tepi Barat sejak perang Gaza berkecamuk pada 7 Oktober 2023 lalu. Militer Tel Aviv mengklaim operasinya bertujuan menindak militan-militan di Tepi Barat.

    Namun, Otoritas Palestina dan kelompok hak asasi manusia (HAM) mengatakan bahwa sejumlah warga sipil yang tidak terlibat juga termasuk di antara korban tewas, sementara puluhan ribu orang telah mengungsi dari rumah-rumah mereka di Tepi Barat.

    Operasi militer berskala besar dilancarkan Israel sejak Januari lalu terhadap kamp Jenin, yang sejak lama menjadi markas kelompok-kelompok militan, termasuk Hamas, dan Jihad Islam. Operasi militer Tel Aviv itu membuat sebagian besar wilayah Jenin terbengkalai dan hancur.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Netanyahu Tunda RUU Pencaplokan Tepi Barat Usai Dikritik AS

    Netanyahu Tunda RUU Pencaplokan Tepi Barat Usai Dikritik AS

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan koalisi yang berkuasa di negara Yahudi tersebut untuk menangguhkan rancangan undang-undang (RUU) mengenai pencaplokan Tepi Barat, menyusul kritikan dari Amerika Serikat (AS), sekutu dekat Tel Aviv.

    Netanyahu, seperti dilansir Reuters dan kantor berita Anadolu Agency, Jumat (24/10/2025) menyebut langkah parlemen Israel, Knesset, yang menuai banyak kritikan itu sebagai “provokasi politik yang disengaja” oleh oposisi.

    “Pemungutan suara Knesset tentang aneksasi merupakan provokasi politik yang disengaja oleh pihak oposisi untuk memicu perpecahan selama kunjungan Wakil Presiden JD Vance ke Israel,” demikian pernyataan kantor Netanyahu yang dirilis pada Kamis (23/10).

    Kantor Netanyahu menyebut dua RUU yang dikritik itu disponsori oleh anggota-anggota oposisi dalam Knesset.

    “Partai Likud dan partai-partai keagamaan (para anggota koalisi utama pemerintahan Israel) tidak memberikan suara untuk RUU ini, kecuali satu anggota Likud yang baru-baru ini dipecat dari jabatan ketua komite Knesset. Tanpa dukungan Likud, RUU ini kemungkinan besar tidak akan berhasil,” kata Netanyahu.

    Ketua koalisi berkuasa di Israel, Ofir Katz, menurut laporan harian Israel, Yedioth Ahronoth, mengatakan bahwa Netanyahu menginstruksikan dirinya “untuk tidak memajukan proposal mengenai penerapan kedaulatan di Yudea dan Samaria (sebutan Israel untuk Tepi Barat-red) sampai pemberitahuan lebih lanjut”.

    Pada Rabu (22/10), Knesset memberikan suara dukungan untuk mempertimbangkan dua RUU yang secara efektif akan mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat, dan mengatur soal blok permukiman Ma’ale Adumim yang kontroversial.

    Kedua RUU itu masih harus melewati tiga pembahasan tambahan di parlemen Israel untuk bisa diresmikan sebagai undang-undang (UU).

    Langkah Knesset itu bertepatan dengan kunjungan Wakil Presiden AS JD Vance ke Israel pada Rabu (22/10) dan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio pada Kamis (23/10). Reaksi keras diberikan oleh keduanya.

    Vance menyebut langkah parlemen Tel Aviv itu sebagai “political stunt” atau “aksi politik” yang bodoh dan menghina AS.

    Rubio menyebut langkah Israel itu berpotensi mengancam kesepakatan damai Gaza, yang diwujudkan dengan mediasi AS bersama Mesir dan Qatar. Kesepakatan itu didasarkan atas rencana perdamaian yang diusulkan Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang Gaza.

    Trump, dalam wawancara dengan majalah TIME pada 15 Oktober dan diterbitkan pada Kamis (23/10), memperingatkan bahwa Israel akan kehilangan dukungan AS jika melanjutkan pencaplokan Tepi Barat.

    “Itu tidak akan terjadi karena saya sudah berjanji kepada negara-negara Arab… Israel akan kehilangan semua dukungan Amerika Serikat jika hal itu terjadi,” tegas Trump.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Arab Saudi-Negara Muslim Termasuk RI Kecam RUU Israel Caplok Tepi Barat

    Arab Saudi-Negara Muslim Termasuk RI Kecam RUU Israel Caplok Tepi Barat

    Riyadh

    Arab Saudi bersama beberapa negara Arab dan Muslim lainnya, termasuk Indonesia, mengecam dua rancangan undang-undang (RUU) Israel yang menyerukan aneksasi atau pencaplokan Tepi Barat.

    Kecaman itu, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (24/10/2025), disampaikan dalam pernyataan bersama yang dirilis setelah para anggota parlemen Israel, Knesset, memutuskan untuk mempertimbangkan dua RUU yang secara efektif akan mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat.

    “Arab Saudi, Yordania, Indonesia, Pakistan, Turki, Djibouti, Oman, Gambia, Palestina, Qatar, Kuwait, Libya, Malaysia, Nigeria, Liga Arab, dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengecam keras pengesahan rancangan undang-undang ini oleh Knesset Israel,”demikian bunyi pernyataan bersama yang dilaporkan Saudi Press Agency (SPA).

    Negara-negara yang disebutkan dalam pernyataan bersama itu mengecam langkah Israel tersebut sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional”.

    Pada Rabu (22/10) waktu setempat, Knesset memberikan suara untuk mempertimbangkan dua RUU yang secara efektif akan mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat — wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak tahun 1967 silam.

    Langkah tersebut bertepatan dengan kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance ke Israel pada Rabu (22/10) dan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio pada Kamis (23/10).

    Vance, dalam tanggapannya, menyebut langkah parlemen Tel Aviv itu sebagai “political stunt” atau “aksi politik” yang bodoh dan menghina AS. “Jika itu adalah political stunt, maka itu aksi yang bodoh, dan saya pribadi merasa sedikit terhina karena itu,” sebutnya.

    Rubio juga memberikan reaksi keras dengan menyebut langkah Tel Aviv itu berpotensi mengancam kesepakatan damai Gaza, yang diwujudkan dengan mediasi AS bersama Mesir dan Qatar. Kesepakatan itu didasarkan atas rencana perdamaian yang diusulkan Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang Gaza.

    “Jelas saya pikir presiden (Trump-red) telah menjelaskan dengan jelas bahwa itu bukanlah sesuatu yang dapat kami dukung saat ini, dan kami pikir itu berpotensi mengancam kesepakatan damai,” tegas Rubio dalam tanggapannya.

    Sementara Trump sendiri, dalam wawancara dengan majalah TIME pada 15 Oktober lalu dan diterbitkan pada Kamis (23/10), memperingatkan bahwa Israel akan kehilangan dukungan AS jika melanjutkan pencaplokan Tepi Barat.

    “Itu tidak akan terjadi karena saya sudah berjanji kepada negara-negara Arab… Israel akan kehilangan semua dukungan Amerika Serikat jika hal itu terjadi,” tegas Trump dalam wawancara tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/imk)

  • RI Kutuk Israel yang Bikin UU Kedaulatan untuk Caplok Palestina
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Oktober 2025

    RI Kutuk Israel yang Bikin UU Kedaulatan untuk Caplok Palestina Nasional 24 Oktober 2025

    RI Kutuk Israel yang Bikin UU Kedaulatan untuk Caplok Palestina
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, bersama negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Negara Islam (OKI), mengutuk keras keputusan Parlemen Israel yang membuat rancangan Undang-Undang Kedaulatan Israel yang mengambil wilayah Tepi Barat, Palestina.
    “Mengutuk seluruh tindakan Israel yang bertujuan mengubah komposisi demografis, karakter, dan status wilayah Palestina yang diduduki sejak tahun 1967, termasuk Yerusalem Timur,” tulis Kemlu RI, Jumat (24/10/2025).
    Rancangan UU tersebut bertujuan melegalkan wilayah Palestina sebagai wilayah kedaulatan Israel yang telah diduduki.
    Menurut Kemlu RI, tindakan Israel adalah pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, khususnya Resolusi 2334.
    Beleid yang hendak dibuat Israel tersebut juga melanggar Advisory Opinion Mahkamah Internasional (ICJ) yang menegaskan bahwa pendudukan Israel di tanah Palestina adalah ilegal.
    “Serta bahwa pembangunan dan aneksasi permukiman di Tepi Barat yang diduduki tidak sah,” tulis Kemenlu RI.
    Indonesia bersama negara anggota OKI juga menyambut baik perintah Mahkamah Internasional pada 22 Oktober 2025 yang mewajibkan Israel membuka akses bantuan kebutuhan pokok untuk warga Palestina, termasuk Gaza.
    Sebelumnya, dilansir
    ANTARA
    , parlemen Israel memberikan suara 25 berbanding 24 untuk mendukung sebuah RUU untuk menerapkan hukum dan administrasi Israel ke semua permukiman di Tepi Barat, yang oleh Israel disebut sebagai Yudea dan Samaria.
    RUU itu, yang diperkenalkan oleh anggota parlemen sayap kanan Avi Maoz dari Partai Noam, kini dilimpahkan kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset untuk dibahas lebih lanjut.
    Beberapa anggota koalisi yang berkuasa mendukung RUU yang disponsori oleh oposisi tersebut, meskipun pemimpin Israel Benjamin Netanyahu menyerukan untuk abstain.
    Hal itu menggarisbawahi perpecahan di dalam pemerintahan terkait kebijakan aneksasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Trump Ancam Cabut Dukungan Jika Israel Nekat Caplok Tepi Barat

    Trump Ancam Cabut Dukungan Jika Israel Nekat Caplok Tepi Barat

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mencabut dukungan jika Israel mencaplok Tepi Barat. Pernyataan ini diutarakan Trump dalam wawancaranya dengan majalah Time.

    Dilansir AFP, Kamis (23/10/2025), komentar Trump tersebut, menurut majalah Time, disampaikan melalui telepon pada 15 Oktober lalu.

    “Itu tidak akan terjadi. Itu tidak akan terjadi karena saya telah berjanji kepada negara-negara Arab. Dan Anda tidak bisa melakukan itu sekarang. Kami telah mendapat dukungan besar dari Arab,” kata Trump ketika ditanya apa konsekuensinya bagi Israel jika pencaplokan Tepi Barat terjadi.

    “Israel akan kehilangan semua dukungannya dari Amerika Serikat jika itu terjadi,” kata Trump.

    Trump yakin Arab Saudi akan bergabung dengan Perjanjian Abraham, yang menormalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab, pada akhir tahun. “Ya, saya yakin. Saya yakin,” katanya ketika ditanya apakah ia yakin Riyadh akan bergabung dalam jangka waktu tersebut.

    “Lihat, mereka punya masalah. Mereka punya masalah Gaza dan mereka punya masalah Iran. Sekarang mereka tidak punya dua masalah itu,” kata Trump merujuk pada perang Israel di Gaza dan program nuklir Iran, yang menjadi target serangan udara AS awal tahun ini.

    Trump juga akan membuat keputusan apakah Israel harus membebaskan tahanan Palestina terkemuka, Marwan Barghouti, sebagai bagian dari langkah-langkah perdamaian. Barghouti tokoh Fatah yang termasuk di antara tahanan Palestina ingin dibebaskan Hamas sebagai bagian dari kesepakatan Gaza, menurut media pemerintah Mesir.

    Trump telah mengirimkan sejumlah pejabat tinggi ke Israel dalam beberapa hari terakhir untuk memperkuat gencatan senjata Gaza yang rapuh.

    Namun, ketika Wapres AS James David Vance mengakhiri kunjungan 3 harinya di Israel, anggota parlemen Israel mengajukan dua rancangan undang-undang yang membuka jalan bagi aneksasi Tepi Barat.

    Vance mengatakan itu adalah “Aksi politik yang sangat bodoh dan saya pribadi merasa sedikit terhina karenanya”.

    Ketika Sekretaris Luar Negeri AS Maerco Rubio meninggalkan Washington, ia memperingatkan Israel agar tidak mencaplok Tepi Barat, dengan mengatakan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh parlemen dan kekerasan pemukim mengancam gencatan senjata Gaza.

    Halaman 2 dari 2

    (isa/rfs)