Negara: Tepi Barat

  • Militer Israel Perintahkan Perluasan Operasi di Gaza Setelah Pemanggilan 60.000 Prajurit Cadangan – Halaman all

    Militer Israel Perintahkan Perluasan Operasi di Gaza Setelah Pemanggilan 60.000 Prajurit Cadangan – Halaman all

    Israel Perintahkan Perluasan Operasi di Gaza Setelah Pemanggilan 60.000 Prajurit Cadangan

    TRIBUNNEWS.COM- Kepala Staf Umum ‘Israel’ Eyal Zamir mengumumkan pada hari Minggu bahwa militer telah mengeluarkan perintah untuk memanggil puluhan ribu prajurit cadangan untuk mendukung dan memperluas operasi di Jalur Gaza.

    Zamir mengatakan tentara ‘Israel’ akan mengintensifkan operasinya di Gaza “untuk meningkatkan tekanan militer dan memulangkan para sandera,” mengacu pada ‘tawanan Israel yang ditahan di Gaza. 

    Media Ibrani melaporkan bahwa tentara ‘Israel’ telah memulai tahap pertama perluasan operasi darat di Jalur Gaza dengan mengeluarkan perintah pemanggilan sekitar 60.000 prajurit cadangan sebagai persiapan menghadapi eskalasi yang diperkirakan akan terjadi.

    Menurut Haaretz, mengutip sumber militer, pemanggilan akan dilakukan secara bertahap berdasarkan rencana yang dikembangkan oleh Kepala Staf Eyal Zamir. Rencana ini baru-baru ini disampaikan kepada Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yisrael Katz dalam sebuah pertemuan resmi.

    Stasiun penyiaran Israel, Kan, melaporkan bahwa rencana tersebut mencakup evakuasi warga sipil dari Kota Gaza dan wilayah utara serta tengah Jalur Gaza, mirip dengan operasi Rafah. 

    Rencana tersebut juga melibatkan pembentukan kendali militer atas zona-zona tertentu, melakukan penyisiran, dan mempertahankan kehadiran dalam jangka panjang.

    Operasi tersebut kabarnya dijuluki “Gaza Kecil,” dengan tujuan untuk mengecilkan wilayah secara geografis, di tengah terhentinya negosiasi mengenai tawanan Israel di Gaza, menurut sumber-sumber ‘Israel’.

    Rencana tersebut juga mencakup pendirian “kompleks kemanusiaan” sementara untuk distribusi bantuan, yang meniru kompleks saat ini di Gaza selatan antara rute Morag dan Philadelphi, dengan pengamanan ketat.

    Channel 14 melaporkan bahwa tentara ‘Israel’ telah mulai merelokasi pasukan reguler dari Tepi Barat dan Israel utara ke garis depan Gaza sebagai bagian dari persiapan untuk memperluas serangan darat, sambil menunggu persetujuan akhir dari kabinet keamanan.

    Laporan lebih lanjut menunjukkan bahwa tahap selanjutnya akan secara signifikan meningkatkan tekanan militer terhadap Hamas, dengan keputusan untuk melakukan eskalasi terkait erat dengan perkembangan mengenai para tawanan.

     

     

     

     

     

    Brigade Qassam Sergap 6 Tentara Israel

    Brigade Qassam, sayap militer Hamas, merilis pernyataan hari ini, Minggu, merinci serangkaian operasi yang berhasil melawan pasukan ‘Israel’ di Gaza pada hari Sabtu.

    Operasi tersebut dimulai dengan penyergapan kompleks yang menargetkan unit teknik ‘Israel’. 

    Pejuang Qassam dilaporkan memancing unit tersebut ke terowongan peledak yang telah ditanam sebelumnya, tempat mereka terlibat dalam pertempuran jarak dekat, menewaskan beberapa tentara ‘Israel’.

    Mereka kemudian meledakkan terowongan tersebut, yang menyebabkan jatuhnya korban di pihak prajurit, baik yang tewas maupun terluka.

    Setelah ledakan terowongan, para pejuang Qassam maju dan menyerang dua tank ‘Israel’ dengan rudal “Yassin 105”. 

    Mereka mengklaim telah melihat pasukan ‘Israel’ mengevakuasi jenazah korban tewas dan mengevakuasi korban luka dari daerah dekat Masjid al-Zahraa di Rafah, di Jalur Gaza selatan.

    Operasi terowongan di Rafah

    Brigade Al-Qassam melakukan penyergapan mematikan di Rafah, menargetkan unit teknik IDF dengan bahan peledak dan peluru anti-tank, yang menyebabkan banyak korban di tengah genosida yang sedang berlangsung di Gaza.

    Brigade Al-Qassam merilis pernyataan yang memberikan penjelasan rinci tentang penyergapan yang menargetkan pasukan IOF di Rafah pada hari Sabtu, di puncak perang genosida “Israel” di Gaza .

    Brigade Al-Qassam mengatakan bahwa para pejuang mereka berhasil menarik unit teknik Israel ke arah pintu masuk terowongan yang telah dipasangi bahan peledak. 

    Operasi dimulai dengan pertempuran langsung, di mana para pejuang menewaskan beberapa anggota unit tersebut dari jarak dekat. 

    Kelompok Perlawanan Palestina mengatakan bahwa saat tentara Israel tambahan bergerak mendekati terowongan, para pejuang mereka memicu bahan peledak, yang menyebabkan banyak korban jiwa di kalangan pasukan, termasuk kematian dan cedera, sebelum menyerang dua tank Israel dengan peluru al-Yassin 105 dalam serangan lanjutan.

    Mereka menyatakan bahwa para pejuang mereka memantau pasukan Israel yang berupaya menyelamatkan korban dari lokasi penyergapan yang terletak di sebelah timur Rafah di Jalur Gaza selatan, mengamati upaya evakuasi setelah serangan tersebut.

    Brigade Al-Qassam mengumumkan bahwa pada hari Sabtu, para pejuang mereka mengaktifkan alat peledak antipersonel yang menargetkan unit infanteri Israel yang terdiri dari enam tentara di dekat Masjid Al-Zahraa di lingkungan Al-Janina, timur kota Rafah di Jalur Gaza selatan, yang mengakibatkan jatuhnya korban dari pihak musuh.

    Militer pendudukan Israel mengonfirmasi pada hari Minggu bahwa dua tentara, termasuk seorang perwira , telah tewas dan beberapa lainnya terluka saat konfrontasi berlanjut di Jalur Gaza.

    Juru bicara pasukan pendudukan Israel menyatakan bahwa seorang perwira dari unit teknik tempur elite Yahalom telah tewas selama bentrokan di bagian selatan Jalur Gaza yang terkepung dan bahwa seorang prajurit lain dari unit yang sama juga tewas di daerah yang sama.

    Insiden tersebut, yang digambarkan oleh media Israel sebagai “rumit,” terjadi saat  pasukan Brigade Golani  yang beroperasi di bawah Divisi ke-36 menyisir sebuah gedung dan menemukan pintu masuk terowongan. Pada suatu saat selama operasi, sebuah bahan peledak, yang sebelumnya tidak terdeteksi, meledak, yang mengakibatkan kematian.

    Pasukan pendudukan Israel melaporkan bahwa dalam bentrokan yang sama, seorang prajurit lain dari unit Yahalom mengalami luka kritis.

    Sementara secara terpisah, seorang prajurit cadangan dari Batalyon 7007 Brigade Yerusalem [Al-Quds] (ke-16) juga terluka kritis selama bentrokan di Gaza utara pada hari Sabtu.

    SUMBER: ROYA NEWS, AL MAYADEEN

  • Rudal dari Yaman Lumpuhkan Lalu Lintas Udara di Israel, Paksa Jutaan Pemukim Mengungsi ke Shelter – Halaman all

    Rudal dari Yaman Lumpuhkan Lalu Lintas Udara di Israel, Paksa Jutaan Pemukim Mengungsi ke Shelter – Halaman all

    Rudal dari Yaman Lumpuhkan Lalu Lintas Udara di Israel, Paksa Jutaan Pemukim Mengungsi ke Shelter

     

    TRIBUNNEWS.COM – Tentara Israel (IDF) mengumumkan pada Sabtu (3/5/2025) kalau sebuah rudal diluncurkan dari Yaman menuju Palestina tengah yang diduduki Israel.

    Komando Front Dalam Negeri Israel melaporkan bahwa sirene serangan udara berbunyi di Tel Aviv, Yerusalem, dan beberapa permukiman Tepi Barat setelah peluncuran roket.

    Media Israel melaporkan bahwa sistem pertahanan udara menembakkan rudal untuk mencegat ancaman tersebut, sementara para saksi melaporkan mendengar ledakan di sekitar Bandara Ben Gurion dan pecahan rudal jatuh di dalamnya.

    Menyusul perkembangan tersebut, Channel 12 Israel mengumumkan penangguhan sementara semua penerbangan yang datang dan berangkat dari Bandara Ben Gurion.

    Belakangan, Times of Israel menyatakan bandara sudah dibuka kembali dan sejumlah penerbangan sudah beroperasi kembali.

    Adapun surat kabar Israel Hayom melaporkan, jutaan warga Israel bergegas ke bomb shelter alias tempat perlindungan serangan udara setelah peringatan tersebut, sementara pihak berwenang masih memantau dampak dari insiden tersebut.

    SASAR ISRAEL – Peluncuran rudal oleh kelompok Houthi Yaman. Terkait Houthi, Komando Front Dalam Negeri Israel melaporkan bahwa sirene serangan udara berbunyi di Tel Aviv, Yerusalem, dan beberapa permukiman Tepi Barat yang dipicu serangan udara dari Yaman, Sabtu (3/5/2025).

    Adapun Militer Israel mengonfirmasi sistem pertahanan udaranya gagal menembak jatuh rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman dan meledak di kompleks Bandara Internasional Ben Gurion, 20 km dari Kota Tel Aviv, hari ini, Minggu pagi waktu Israel, 4 Mei 2025.

    Rudal tersebut menghantam batas Bandara Internasional Ben Gurion di Israel, merusak jalan dan kendaraan serta menyebabkan lalu lintas udara terhenti, berdasarkan sejumlah foto dan rekaman video yang diverifikasi oleh Al Jazeera.

    Militer Israel menyatakan, sudah ada beberapa upaya untuk mencegat serangan rudal tersebut. Namun gagal menembaknya di udara. 

    Militer Israel langsung penyelidikan pasca serangan rudal ini. Mereka menurunkan petugas menyisir landasan pacu Bandara Ben Gurion untuk mendeteksi serpihan rudal yang meledak.

    Delapan Orang Luka

    Pihak petugas kesehatan Israel menyatakan, serangan rudal Yaman ini menyebabkan delapan orang terluka.

    Pemberontak Houthi Yaman mengaku bertanggung jawab atas rudal yang diluncurkan di bandara tersibuk di Israel tersebut.

    DELAPAN LUKA – Suasana penumpang di Terminal keberangkatan Bandara Ben Gurion Tel Aviv, Israel sesaat setelah serangan rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman dan meledak di kompleks Bandara Internasional Ben Gurion, Minggu pagi waktu Israel, 4 Mei 2025.

    Sebelumnya, dalam pernyataan yang disiarkan televisi, juru bicara militer Houthi Yahya Saree memperingatkan maskapai penerbangan bahwa bandara Ben Gurion “tidak lagi aman untuk perjalanan udara”.

    Serangan rudal ini menyebabkan semua penerbangan di Bandara Ben Gurion dibatalkan dan beberapa penerbangan harus dialihkan.

    Semua pintu masuk ke bandara juga ditutup sementara sementara perjalanan kereta api menuju lokasi dihentikan.

    Sirene meraung-raung di Israel tengah, mendorong banyak orang untuk pindah ke tempat perlindungan, menurut media Israel.

    Video lokasi jatuhnya rudal yang beredar di media sosial menunjukkan rudal menghantam jalan penghubung di dalam perimeter bandara dengan beberapa puing berserakan di jalan-jalan yang berdekatan.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengancam akan melakukan pembalasan yang keras.

    “Siapa pun yang menyerang kami, kami akan membalas tujuh kali lipat,” kata Katz dalam referensi yang jelas dalam Taurat yang berkaitan dengan hukuman berat, atau keadilan ilahi.

    Tembakan rudal balistik ini membuat warga sekitar Bandara Ben Gurion panik. Mereka berlarian keluar rumah dan keluar gedung. Mobil ambulans hilir mudik meraung-raung. (Kolase Tribunnews)

    Pemimpin partai Ketahanan Israel dan mantan anggota kabinet perang Benny Gantz mengatakan Teheran harus disalahkan atas serangan rudal oleh kelompok yang berpihak pada Iran.

    “Iran-lah yang menembakkan rudal balistik ke negara Israel, dan negara itu harus bertanggung jawab,” katanya dalam sebuah posting media sosial tanpa memberikan bukti.

    “Penembakan di negara Israel pasti akan memicu reaksi keras di Teheran,” ujar Benny Gantz. 

    Kelompok Ansharullah Houthi sebelumnya mengumumkan telaj menyerang Bandara Ben Gurion dengan rudal balistik hipersonik bertipe “Falastin-2.”

    Mereka menyatakan bahwa serangan tersebut berhasil melumpuhkan aktivitas penerbangan sipil di Israel.

     

    (oln/khbrn/*) 

  • 2 Personel Elite IDF Tewas Kena Ranjau Terowongan Rafah, Israel Kirim 60 Ribu Tentara Perluas Agresi – Halaman all

    2 Personel Elite IDF Tewas Kena Ranjau Terowongan Rafah, Israel Kirim 60 Ribu Tentara Perluas Agresi – Halaman all

    Dua Personel Unit Elite IDF Tewas Kena Ranjau Terowongan Rafah, Israel Kirim 60 Ribu Tentara Perluas Agresi di Gaza

    TRIBUNNEWS.COM – Media Israel, Sabtu (3/5/2025) melaporkan kalau dua tentara pendudukan Israel (IDF), tewas dan sedikitnya empat lainnya terluka dalam ledakan ranjau di sebuah terowongan di Rafah, selatan Jalur Gaza.

    Dikutip dari lansiran Khaberni, laporan tersebut mencatat kalau kedua prajurit IDF yang tewas tersebut berasal dari unit elite “Yahalom”.

    Pasukan elite Israel ini diketahui berspesialisasi dalam mendeteksi dan menghancurkan terowongan.

    INFANTERI IDF – Pasukan Israel (IDF) dari Divisi Infanteri, berjalan memasuki sebuah pemukiman di Jalur Gaza. IDF dilaporkan mengerahkan 60 ribu personel dalam rencana perluasan agresi militer di Gaza setelah buntunya perundingan pembebasan sandera dengan gerakan Hamas Palestina.

    Kerahkan 60 Ribu Tentara untuk Perluas Agresi Militer di Gaza

    Laporan tewasnya dua personel elite IDF ini muncul saat Israel menyatakan hampir menguasai seluruh wilayah Jalur Gaza.

    Cara pendudukan wilayah (mendiami Gaza), diambil Israel demi memberangus gerakan perlawanan Palestina, Hamas, yang meski diklaim melemah namun masih aktif menimbulkan kerugian bagai IDF.

    Untuk itu, Channel 14 Israel bahkan melaporkan kalau IDF sedang bersiap untuk mengirimkan perintah panggilan tugas, Minggu (4/5/2025) dini hari ke sekitar 60.000 wajib militer dengan status reserve divisin (tentara cadangan).

    “Pemanggilan besar-besaran wajib bertugas ini sebagai bagian dari persiapan untuk memperluas operasi militer IDF di Jalur Gaza,” tulis laporan Khaberni.

    IDF PERLUAS AGRESI – Pasukan Israel (IDF) dari Divisi Tank Tempur, berkumpul di Jalur Gaza. IDF dilaporkan mengerahkan 60 ribu personel dalam rencana perluasan agresi militer di Gaza setelah buntunya perundingan pembebasan sandera dengan gerakan Hamas Palestina.

    Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di berbagai bidang, terutama setelah upaya pembebasan tahanan Israel yang ditahan Hamas menemui jalan buntu.

    Menurut media Israel tersebut, tentara Israel akan mendistribusikan kembali pasukannya, dengan unit-unit reguler akan dipindahkan dari Tepi Barat dan utara ke Jalur Gaza.

    Adapun divisi tentara cadangan akan mengemban tugas mengamankan garis depan lainnya, seperti Lebanon, Suriah, dan Tepi Barat. 

    Menurut saluran tersebut, tujuan dari langkah ini adalah untuk memusatkan kekuatan tempur di Jalur Gaza guna meningkatkan tekanan terhadap Hamas.

    PENGUNGSI GAZA – Tangkap layar Khaberni, Rabu (26/3/2025) menunjukkan pengungsi warga Gaza yang berpindah mencari lokasi aman dari serangan Israel. Pemerintah Israel menindaklanjuti usulan Amerika Serikat yang mengusulkan pemindahan warga Gaza ke negara ketiga dengan membentuk Direktorat Urusan Pemindahan Sukarela warga Palestina yang ingin ke luar dari Gaza. Media Israel melaporkan, sebagai proyek percontohan, sebanyak 100 warga Gaza akan dikirim ke Indonesia. (khaberni/tangkap layar)

    Tiru Model Rafah dengan Pengusiran Besar-besaran

    Dalam konteks perluasan agresi militer IDF di Gaza, Channel 10 Israel dan Lembaga Penyiaran Publik Israel, KAN, mengungkapkan rincian rencana yang baru-baru ini disampaikan oleh Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yisrael Katz.

    Rencana tersebut mencakup langkah-langkah eskalasi yang menentukan, terutama evakuasi (pengusiran) penduduk Kota Gaza dan wilayah utara dan tengah Jalur Gaza.

    “Pengusiran ini dalam upaya untuk meniru “model Rafah” yang baru-baru ini diterapkan di Jalur Gaza selatan,” tulis laporan tersebut.

    Rencana tersebut meliputi upaya tentara IDF untuk menguasai wilayah-wilayah tertentu di Gaza dan menyisirnya secara sistematis, sambil mempertahankan kehadiran permanen di sana.

    “Langkah ini dijuluki sebagai “Rencana Gaza Kecil” oleh IDF,” kata laporan tersebut. 

    Rencana ini bertujuan untuk mempersempit wilayah geografis dan politik Jalur Gaza jika para tahanan tidak dibebaskan.

    “Rencana tersebut mencakup pendirian kompleks kemanusiaan, serupa dengan yang didirikan di selatan Gaza antara poros Morag dan Philadelphi, untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk yang dusir dari zona pertempuran,” kata lapora tersebut seperti dikutip dari Khaberni.

     

     

    (oln/khbrn/*)

     
     

     
     

  • Ketua DPR RI Melalui Forum Parlemen Bela Palestina, Desak Serangan di Gaza Dihentikan – Page 3

    Ketua DPR RI Melalui Forum Parlemen Bela Palestina, Desak Serangan di Gaza Dihentikan – Page 3

    Dalam forum tersebut, Puan Maharani menyoroti bencana kemanusiaan tragis yang terjadi di Gaza. Ia menggambarkan kondisi memilukan di mana banyak anak-anak menderita kelaparan, rumah sakit runtuh, dan seluruh keluarga harus bertahan hidup tanpa akses terhadap kebutuhan dasar.

    “Tidak ada tanda-tanda kelegaan. Serangan Israel terhadap warga sipil, termasuk perempuan, anak-anak, dan orang tua, terus berlangsung di Gaza dan Tepi Barat,” ujar Puan.

    Puan juga menegaskan bahwa Indonesia secara konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina, sejalan dengan cita-cita para pendiri bangsa untuk menghapuskan penjajahan di dunia.

    “Rakyat Indonesia selalu mengingat pesan inspiratif dari bapak pendiri negara kita, Presiden Sukarno, yang pernah menyatakan, ‘Selama kebebasan Palestina belum dikembalikan kepada orang-orang Palestina, maka selamanya Indonesia akan berdiri menentang pendudukan Israel’,” ungkap cucu Presiden Sukarno tersebut.

    Menurut Puan, anggota parlemen di seluruh dunia tidak boleh tinggal diam. Ia menekankan bahwa tanggung jawab seorang wakil rakyat tidak hanya kepada konstituen di negaranya, tetapi juga terhadap nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian dunia.

    Puan juga menyesalkan fakta bahwa gencatan senjata yang telah disepakati pada awal tahun 2025 belum berhasil ditegakkan. Ia mengajak seluruh parlemen dunia untuk bersuara bersama, mendesak agar situasi di Gaza segera dipulihkan dan Israel menghentikan agresinya.

    “Fase kedua gencatan senjata harus segera dijalankan tanpa penundaan. Parlemen di berbagai negara harus mendorong pemerintah mereka agar mengambil sikap yang lebih tegas,” seru Puan.

    Ia menambahkan, komunitas internasional perlu bersatu dalam satu suara untuk mendesak Israel agar mematuhi sepenuhnya ketentuan gencatan senjata.

    Puan juga menekankan pentingnya memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada rakyat Gaza yang cepat, aman, dan tanpa hambatan.

    “Memblokir bantuan kemanusiaan merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional,” tegasnya.

    Ia menyerukan agar para anggota parlemen dari berbagai negara berani menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran hukum.

    “Oleh karena itu, kita harus bergerak untuk memobilisasi sumber daya, membangun dukungan publik, dan mendesak pemerintah kita masing-masing untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza,” kata Puan.

    Tak hanya itu, Puan juga menyinggung upaya pemindahan paksa warga Gaza ke luar wilayah Palestina. Ia menegaskan bahwa komunitas internasional harus menolak rencana Israel yang bertujuan mengusir rakyat Palestina dari tanah kelahirannya.

    Tolak Relokasi“Kita harus dengan tegas menolak segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina. Gaza adalah rumah mereka. Tidak ada usulan untuk merelokasi warga Palestina ke luar tanah mereka yang boleh diterima,” tegas Puan dalam forum tersebut, seperti dilansir dari Emedia DPR Ri

    Lebih lanjut, Puan menyampaikan bahwa masa depan Gaza harus dipersiapkan dengan semangat membangun kembali, tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam hal martabat, keadilan, dan harapan. “Pada saat yang sama, kita harus mulai mempersiapkan masa depan. Gaza perlu dibangun kembali tidak hanya dengan batu bata, tetapi dengan martabat, keadilan, dan harapan,” imbuh mantan Menko PMK itu.

    Puan menekankan bahwa rekonstruksi Gaza harus dipimpin langsung oleh Palestina berdasarkan kebutuhan dan prioritas mereka sendiri. Ia menilai komunitas internasional perlu mendukung proses tersebut tanpa mengendalikannya.

    “Mengingat beratnya situasi, kami menyerukan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengerahkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza,” ucap Puan. Ia menambahkan, “Warga sipil harus dilindungi. Stabilitas harus dipulihkan. Dan parlemen harus mendukung dan memperkuat seruan untuk bertindak ini.”

    Seruan untuk Akui PalestinaDi hadapan pimpinan parlemen negara-negara pendukung Palestina, Puan mengingatkan bahwa tujuan akhir forum ini adalah terbentuknya negara Palestina yang berdaulat, damai, dan makmur melalui solusi dua negara. Ia mendorong para delegasi untuk memanfaatkan pengaruh dan otoritas moral masing-masing dalam mendorong pengakuan terhadap Palestina.

    “Pengakuan Palestina adalah langkah penting untuk mengakhiri siklus kekerasan. Pengakuan ini mengirimkan pesan kepada dunia bahwa rakyat Palestina penting, bahwa hak-hak mereka penting,” urai Puan.

    Puan menegaskan bahwa pengakuan tersebut juga mengirimkan pesan bahwa dunia tidak akan lagi mentolerir standar ganda dalam memperlakukan Palestina. “Oleh karena itu, kita perlu bekerja sama melalui forum antar-parlemen untuk memperkuat seruan solusi dua negara. Perdamaian di Gaza tidak hanya penting bagi warga Palestina tetapi juga penting bagi Timur Tengah. Dan perdamaian di Timur Tengah sangat penting bagi stabilitas dunia kita,” jelasnya.

    Serukan Kerja Sama GlobalSebagai sesama anggota parlemen, Puan mengingatkan pentingnya suara dan kekuatan legislatif untuk memengaruhi kebijakan negara masing-masing serta membentuk opini global.

    “Mari kita bekerja dengan keberanian, keyakinan, dan belas kasih untuk mewujudkan perdamaian di Palestina. Mari kita berdiri dengan teguh, berani untuk perdamaian, untuk keadilan, dan untuk rakyat Palestina,” ajaknya.

    Sebelum forum The Group of Parliaments in Support of Palestine resmi dimulai, Puan bersama para pimpinan parlemen lainnya sempat melakukan audiensi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Di sela acara, Puan juga melakukan pertemuan khusus dengan Ketua Parlemen Palestina.

    Dalam forum ini, Puan didampingi oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR Alex Indra Lukman, Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris, Wakil Ketua Komisi XII Dony Oekon, serta Anggota Komisi III DPR Gilang Dhielafararez.

     

    (*)

  • Negara-Negara yang Dimintai Tolong Israel Atasi Kebakaran Dahsyat, Api Besar Karena Sabotase? – Halaman all

    Negara-Negara yang Dimintai Tolong Israel Atasi Kebakaran Dahsyat, Api Besar Karena Sabotase? – Halaman all

    Negara-Negara yang Dimintai Tolong Israel Atasi Kebakaran Dahsyat, Api Membesar Karena Sabotase?

    TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran hutan dan lahan ganas yang terjadi di Israel tengah, memaksa pihak berwenang untuk menutup jalan raya utama, ABC News melaporkan, dikutip Kamis (1/5/2025).

    Saking besarnya kebakaran, Pemerintah Israel sampai-sampai harus meminta bantuan pemadam kebakaran internasional.

    Lalu apa penyebab kebakaran dahsyat tersebut? Benarkah ada sabotase manusia atas penyebaran api yang tidak terkendali tersebut? Mengingat, Israel saat ini dalam kondisi berperang seiring agresi militer mereka yang terus berlanjut di Gaza dan Tepi Barat.

    Laporan menyebut, faktor alam menjadi penyebab utama kebakaran dan meluasnya lahapan api.

    “Kondisi kering dan berangin memperparah api, mengancam masyarakat sekitar 25 kilometer di sebelah barat Yerusalem dan menyelimuti sebagian besar wilayah Israel tengah dengan asap,” kata laporan tersebut.

    Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan kebakaran yang berkobar di sepanjang tepi Jalan Raya 1, yang menghubungkan Tel Aviv dan Yerusalem, membuat para pengendara tidak punya pilihan selain meninggalkan mobil mereka dan berlari menyelamatkan diri.

    Beberapa orang terlihat menumpang di bagian belakang truk derek yang melintasi area tersebut.

    Penduduk setempat telah dievakuasi dari sejumlah komunitas di Jerusalem Hills, termasuk kota Neve Shalom, Mevo Horon dan Eshtaol.

    DARURAT NASIONAL – Pemandangan kebakaran dahsyat yang melanda kawasan antara Yerusalem dan Tel Aviv, Israel di sebuah jalan utama. Israel telah meminta bantuan internasional karena kebakaran semakin tak terkendali.

    Negara-Negara yang Dimintai Bantuan Israel

    Pemerintah Israel mengatakan telah meminta bantuan Yunani, Siprus, Kroasia, Italia, dan Bulgaria untuk memerangi kebakaran, dan mengatakan bantuan diharapkan mulai tiba pada Kamis waktu setempat.

    Media Israel melaporkan dua wanita hamil dan dua bayi termasuk di antara 13 orang yang dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan akibat menghirup asap dan luka bakar.

    “Kepala Militer Israel (IDF) mengatakan tim pencarian dan penyelamatan telah bergabung dengan polisi Israel dan petugas pemadam kebakaran di daerah tersebut, membantu memadamkan api dan mengevakuasi penduduk,” tulis laporan ABC.

    Pesawat militer Israel juga ikut serta dalam upaya pemadaman kebakaran.

    “Saya menyatakan dukungan penuh saya kepada petugas pemadam kebakaran dan tim penyelamat yang berjaga di negara kita dan bekerja sama dengan IDF, pemerintah daerah, dan semua lembaga terkait dalam upaya besar untuk menahan kebakaran hebat dan dahsyat di wilayah Yerusalem, dan memastikan keselamatan penduduk setempat,” tulis Presiden Israel, Isaac Herzog di platform media sosial X.

    “Saya berterima kasih kepada negara-negara yang membantu Israel di masa kritis ini dan memberikan kekuatan kepada mereka yang dievakuasi dari rumah mereka.”

    Shin Bet Curigai Ada Kesengajaan

    Media Israel melaporkan badan mata-mata dalam negeri negara itu, Shin Bet terlibat dalam penyelidikan penyebab kebakaran, dengan kekhawatiran pembakar mungkin terlibat.

    Polisi mengungkapkan mereka telah menangkap seorang pria berusia 50-an dari lingkungan Palestina di Yerusalem Timur atas dugaan mencoba menyalakan api di lapangan terbuka di selatan kota.

    Kebakaran tersebut memicu pembatalan banyak upacara Hari Peringatan, untuk mengenang tentara IDF yang gugur dan warga sipil yang terbunuh dalam serangan di Israel.

    Sejumlah acara Hari Kemerdekaan Israel, yang dijadwalkan pada hari Kamis, juga telah dibatalkan.

    ISRAEL HADAPI KEBAKARAN – Gambar diambil dari Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel, Rabu (30/4/2025), memperlihatkan mobil pemadam kebakaran Israel pada hari Rabu berupaya memadamkan api di sekitar pegunungan di Yerusalem yang diduduki. Api hampir mendekati pemukiman Zionis di Yerusalem yang diduduki. (Facebook Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel)

    Darurat Nasional

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu , telah memperingatkan, kebakaran hutan yang menyebar dengan cepat di dekat Yerusalem dapat mencapai kota tersebut, dan ia menyatakan situasi tersebut sebagai “darurat nasional”.

    Asap tebal mengepul di atas jalan raya dekat Yerusalem pada hari Rabu saat petugas pemadam kebakaran bergegas mengendalikan kebakaran hutan yang telah melukai beberapa orang dan mendorong militer untuk mengerahkan pasukan untuk membantu.

    Badan SAR Israel, Magen David Adom (MDA) melaporkan kalau ratusan warga sipil terancam kebakaran terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

    MDA mengatakan telah memberikan perawatan kepada sekitar 23 orang, 13 di antaranya dibawa ke rumah sakit, sebagian besar menderita luka bakar dan menghirup asap. Di antara mereka terdapat dua wanita hamil dan dua bayi berusia di bawah satu tahun, tambahnya.

    Dikatakannya, tingkat kewaspadaan telah dinaikkan ke tingkat tertinggi.

    Berbicara dari dekat kota Modiin saat kebakaran terjadi di lereng bukit di dekatnya, warga Yuval Aharoni, 40 tahun, mengatakan:

    “Sangat menyedihkan karena kami tahu cuacanya, kami sudah tahu itu akan terjadi, tetapi kami tetap merasa mereka belum cukup siap dengan pesawat besar yang dapat menjatuhkan air dalam jumlah besar.”

    Netanyahu memperingatkan bahwa “angin barat dapat dengan mudah mendorong api ke pinggiran [Yerusalem] – dan bahkan ke dalam kota itu sendiri.

    “Kita perlu mendatangkan sebanyak mungkin mobil pemadam kebakaran dan membuat sekat api jauh melampaui garis api saat ini … Kita sekarang berada dalam keadaan darurat nasional, bukan hanya keadaan darurat lokal,” katanya dalam sebuah pernyataan video pada hari Rabu. “Prioritas saat ini adalah mempertahankan Yerusalem,” tambahnya.

    Polisi menutup jalan raya utama Yerusalem-Tel Aviv dan mengevakuasi penduduk di sepanjang rute tersebut karena kebakaran hutan kembali terjadi di daerah yang dilanda kebakaran seminggu yang lalu. Permukiman yang dihuni ribuan orang telah dikosongkan.

    “Banyak polisi datang, banyak petugas pemadam kebakaran, tetapi itu tidak banyak membantu. Api sudah membakar seluruh area di sini,” kata pelajar Yosef Aaron kepada AFP, yang berbicara di pinggir jalan raya dengan api yang terlihat di kejauhan.

    ISRAEL KEBAKARAN HEBAT – Kebakaran besar terjadi di Israel. Terpantau pada Senin (30/4/2025) api menyambar hebat. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebut status DARURAT. (Tangkap layar YouTube i24NEWS) ((Tangkap layar YouTube i24NEWS))

    Kebakaran Terbesar dalam Satu Dekade Terakhir

    Kepala pemadam kebakaran Eyal Caspi memperingatkan pada konferensi pers yang disiarkan televisi bahwa “pesawat kami tidak dapat melakukan apa pun saat ini karena kondisi cuaca… Tujuan kami adalah menyelamatkan nyawa”.

    “Kita tampaknya menghadapi kebakaran terbesar di Israel dalam satu dekade.”

    Polisi mengatakan pada X bahwa mereka telah mengerahkan pasukan di sekitar jalan raya Yerusalem-Tel Aviv dan Perbukitan Yerusalem, dan meminta masyarakat untuk “menghindari bepergian ke daerah tersebut”.

    Seorang wartawan AFP di lokasi kejadian pada hari Rabu sebelumnya mengatakan api telah melanda daerah hutan dekat jalan utama antara Latrun dan Bet Shemesh, dan helikopter sedang berupaya memadamkan api.

    Tentara tiba di lokasi kejadian pada tengah sore, dengan banyak pengemudi meninggalkan kendaraan mereka untuk melarikan diri dari kebakaran.

    Pemukim Yahudi yang berlokasi sekitar 30 km (19 mil) di sebelah barat Yerusalem dievakuasi, media Israel melaporkan, menayangkan gambar tim pemadam kebakaran yang berjuang melawan api yang ganas.

    Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir mengisyaratkan, pembakaran mungkin menjadi penyebab kebakaran tersebut. Polisi mengatakan mereka telah menangkap seorang warga Yerusalem timur yang tertangkap “berusaha membakar sebuah ladang di bagian selatan kota”.

    Tidak ada pernyataan resmi yang secara langsung menghubungkan keduanya.

    MDA mengatakan tim ambulans telah ditempatkan di dekat komunitas yang dekat dengan kebakaran dan siap memberikan perawatan medis dan membantu warga.

    Suhu tinggi dan angin kencang telah memungkinkan kebakaran di kawasan hutan menyebar dengan cepat, yang mendorong evakuasi dari sedikitnya lima komunitas, kata polisi dalam sebuah pernyataan.

    Ben Gvir, yang mengawasi pemadam kebakaran Israel, mengunjungi daerah yang terkena dampak, yang rawan kebakaran hutan pada saat ini.

    Dalam pernyataan video, ia mengatakan pekerjaan sedang dilakukan untuk membawa lebih banyak bantuan ke daerah yang terkena dampak dan mengevakuasi warga sipil yang terlantar.

    Kementerian luar negeri telah menghubungi negara-negara terdekat termasuk Yunani, Siprus, Kroasia, Italia dan Bulgaria untuk meminta bantuan.

    Kantor Netanyahu mengatakan tiga pesawat akan segera tiba dari Italia dan Kroasia untuk membantu memadamkan kebakaran.

     

    (oln/abc/thgrdn/*)

          

  • 800 Anak-anak Kehilangan Hak Pendidikan karena Penutupan Sekolah oleh Israel

    800 Anak-anak Kehilangan Hak Pendidikan karena Penutupan Sekolah oleh Israel

    JAKARTA – Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengumumkan pada Hari Rabu, otoritas pendudukan Israel akan merampas hak atas pendidikan dari 800 anak karena enam sekolahnya di Yerusalem Timur akan ditutup.

    “Dalam waktu kurang dari 10 hari, perintah penutupan yang dikeluarkan oleh pejabat Israel terhadap enam sekolah UNRWA di Yerusalem Timur akan mulai berlaku,” kata Direktur Urusan UNRWA di Tepi Barat Roland Friedrich dalam pernyataan di platform X, dilansir dari WAFA 30 April.

    Ia menjelaskan, penutupan sekolah tersebut “mengancam hak atas pendidikan bagi sekitar 800 anak, yang merupakan pelanggaran terhadap kewajiban Israel berdasarkan hukum internasional.”

    “Sekolah-sekolah UNRWA di kamp Shu’fat telah menjadi bagian dari tatanan sosial kamp selama beberapa dekade, yang memungkinkan anak-anak untuk menerima pendidikan berkualitas tinggi di dekat rumah mereka,” jelasnya.

    “Para gadis kini khawatir impian mereka untuk menjadi dokter atau ilmuwan akan pupus jika mereka kehilangan hak atas pendidikan,” tambahnya.

    Diketahui, otoritas pendudukan memutuskan untuk menutup enam sekolah UNRWA di kamp pengungsi Shuafat, Silwan, Wadi al-Joz dan Sur Baher di Yerusalem pada tanggal 8 Mei mendatang.

    Itu tidak lepas dari keputusan Parlemen Israel. Pada tanggal 28 Oktober 2024, Knesset Israel dengan suara bulat menyetujui dua undang-undang yang melarang UNRWA melakukan aktivitas apa pun di dalam Israel, mencabut hak istimewa dan fasilitasnya, serta melarang segala kontak resmi dengannya. Keputusan tersebut mulai berlaku pada akhir Januari lalu.

  • Di Gedung DPR AS, Menteri Israel Ben-Gvir Diteriaki ‘Babi Rasis’ dan ‘Penjahat Perang’ – Halaman all

    Di Gedung DPR AS, Menteri Israel Ben-Gvir Diteriaki ‘Babi Rasis’ dan ‘Penjahat Perang’ – Halaman all

    Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir dihujani beragam kecaman dan cemoohan ketika berkunjung ke Gedung Capitol di Amerika Serikat (AS).

    Tayang: Rabu, 30 April 2025 18:40 WIB

    AMIR COHEN / POOL / AFP

    ITAMAR BEN-GVIR (ARSIP) – Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menghadiri rapat kabinet di kantor Perdana Menteri di Yerusalem pada 20 Agustus 2023 

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben-Gvir, dihujani beragam kecaman dan cemoohan ketika berkunjung ke Gedung Capitol di Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa, (29/4/2025).

    Di gedung tempat rapat para anggota DPR AS itu, Ben-Gvir menemui sejumlah legislator AS.

    Malang bagi Ben-Gvir, dia diganggu oleh para pengunjuk rasa yang meneriakkan berbagai hujatan kepadanya. Menteri sayap kanan itu diteriaki “penjahat perang” hingga “babi rasis”.

    Sky News melaporkan Ben-Gvir tidak bungkam saja. Dia membalas pengunjuk rasa dengan berteriak, “Kalian membunuh bayi!”

    “Kamu seharusnya di Den Haag,” kata para pengunjuk rasa. Den Haag yang dimaksud ialah markas Mahkamah Internasional.

    “Kamu memalukan!” kata mereka.

    “Merdeka Palestina!”

    Kunjungan Ben-Gvir ke AS mendapat banyak penolakan. Dia mengklaim para legislator Partai Republik mendukung keinginannya untuk mengebom gudang makanan dan bantuan di Jalur Gaza.

    Sehari kemudian, Kementerian Luar Negeri AS membantah pernyataan Ben-Gvir. Kementerian itu menyebut ucapan Ben-Gvir “bertentangan sepenuhnya” kebijakan AS.

    Pemerintah AS sebelumnya, yang berada di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, telah memboikot Ben-Gvir lantaran dia melontarkan retorika antiperdamaian dan kekerasan terhadap warga Palestina.

    Dikutip dari Anadolu Agency, Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menjadi dua di antara dua sosok paling esktrem dalam kabinet Netanyahu. Keduanya ingin mengusir rakyat Palestina.

    Mereka secara terang-terangan mendukung kekerasan oleh para pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat. Kekerasan di Tepi Barat meningkat drastis setelah perang di Gaza meletus.

    Adapun saat ini sudah ada lebih dari 52.300 warga Palestina di Gaza yang tewas karena serangan Israel. Mayoritas korban adalah anak-anak.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Rusia kepada ICJ: Tindakan Israel di Gaza Merusak Hukum dan Kemanusiaan, Kemanusiaan di Gaza Runtuh – Halaman all

    Rusia kepada ICJ: Tindakan Israel di Gaza Merusak Hukum dan Kemanusiaan, Kemanusiaan di Gaza Runtuh – Halaman all

    Rusia kepada ICJ: Tindakan Israel di Gaza Merusak Hukum dan Kemanusiaan, Kemanusiaan di Gaza Runtuh

    TRIBUNNEWS.COM- Rusia pada hari Rabu mengatakan kepada Mahkamah Internasional (ICJ) bahwa tindakan Israel di wilayah Palestina yang diduduki (OPT) menyebabkan “krisis legalitas dan kemanusiaan,” saat sidang publik tentang kewajiban Israel berlanjut untuk hari ketiga.

    “Hari ini, kita menghadapi krisis legalitas dan kemanusiaan mengingat adanya pelemahan sistematis Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) oleh Israel dan kelalaiannya terhadap keseluruhan kewajiban berdasarkan hukum internasional, termasuk kewajiban yang bersumber dari status Israel sebagai kekuatan pendudukan,” kata Maksim Musikhin, yang berbicara atas nama Moskow.

    “Urgensi masalah ini tidak dapat dilebih-lebihkan. Gaza berada di ambang kelaparan. Rumah sakit hancur.”

    Musikhin memperingatkan bahwa dengan blokade total Israel sejak 2 Maret dan dimulainya kembali operasi militer, Gaza terus mengalami kehancuran yang dahsyat dan “bencana kemanusiaan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

    Ia juga menyuarakan kekhawatirannya atas operasi militer Israel yang kembali dilancarkan di Tepi Barat pada 21 Januari, dengan peringatan bahwa hal itu “berisiko mengulangi skenario mengerikan di Gaza.”

    Rusia menegaskan kembali dukungannya terhadap UNRWA, dengan menyebut peran lembaga tersebut “penting” dan mengatakan “pekerjaannya didukung kuat oleh sebagian besar masyarakat internasional.”

    “Tanpa UNRWA, sistem kemanusiaan Gaza akan runtuh,” ia memperingatkan.

    Rusia berpendapat bahwa “Israel sebagai kekuatan pendudukan terikat oleh (hukum humaniter internasional) IHL, termasuk Konvensi Jenewa Keempat dan peraturan Den Haag.”

    “Semua itu tidak terjadi hari ini,” kata Rusia kepada pengadilan, menuduh Israel gagal memenuhi kewajibannya untuk memastikan dan memelihara layanan makanan, kesehatan, dan kebersihan.

    “Undang-undang Israel yang melarang kegiatan UNRWA melanggar norma dan prinsip yang sebenarnya,” kata Musikhin, seraya mendesak pengadilan untuk menjadikan pendapatnya “sebagai mercusuar harapan” dan penegasan kembali hukum internasional.

    AS juga menyampaikan pidato di hadapan pengadilan selama sesi pagi, menyatakan dukungannya terhadap dimulainya kembali aliran bantuan kemanusiaan.

    “Yang jelas, Amerika Serikat mendukung aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan jaminan untuk memastikan bantuan tersebut tidak dijarah atau disalahgunakan oleh kelompok teroris,” kata Joshua Simmons.

    “Kami mendorong masyarakat internasional untuk fokus pada upaya mencapai gencatan senjata dan memikirkan kembali masa depan yang lebih baik bagi warga Israel dan Palestina.”

    Tentara Israel memperbarui serangannya di Gaza pada tanggal 18 Maret, menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan pada tanggal 19 Januari dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas.

    Hampir 52.400 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

     

     

    SUMBER: ANADOLU AJANSI

  • Kisah Haru Paramedis Gaza: Selamat Dari Pembantaian, Dibebaskan Setelah 37 Hari Dalam Penjara Israel – Halaman all

    Kisah Haru Paramedis Gaza: Selamat Dari Pembantaian, Dibebaskan Setelah 37 Hari Dalam Penjara Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, GAZA – Sepuluh tahanan Palestina dibebaskan dan dikembalikan pihak Israel ke Jalur Gaza.

    Assaad al-Nassasra termasuk dalam rombongan sepuluh orang yang dibebaskan itu.

    Ia merupakan seorang paramedis Palestina yang selamat dari serangan Israel terhadap tim medis di Gaza. 

    Al-Nassasra akhirnya menghirup udara bebas setelah 37 hari mendekam dalam tahanan Israel. 

    Konfirmasi pembebasan ini disampaikan langsung oleh the Palestine Red Crescent Society (PRCS), organisasi kemanusiaan yang aktif memberikan layanan kesehatan di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza.

    Seperti dikutip dari laporan Al-Jazeera pada (29/4/2025), momen haru saat ia bertemu kembali dengan rekan-rekannya terekam dalam unggahan media sosial PRCS. 

    Dalam video tersebut, al-Nassasra terlihat mengenakan jaket merah kebanggaan PRCS dan memeluk erat rekan-rekannya setelah melewati masa sulit di tahanan.

    Penangkapan al-Nassasra terjadi setelah serangan brutal militer Israel pada 23 Maret yang menyasar petugas medis di wilayah Rafah, Gaza Selatan.

    Serangan tersebut merenggut nyawa 15 tenaga medis dan memicu kecaman keras dari komunitas internasional, mereka juga menuntut adanya penyelidikan independen. 

    “Dia ditangkap saat menjalankan tugas kemanusiaannya selama pembantaian tim medis di wilayah Tel Al-Sultan di Kegubernuran Rafah,” kata PRCS, dikutip dari Al-Jazeera. 

    Sebelumnya, PRCS melaporkan bahwa pasukan Israel secara sengaja menembaki petugas medis yang sedang berupaya mengevakuasi korban luka akibat serangan Israel sebelumnya. 

    Tragisnya, PRCS kehilangan kontak dengan timnya, dan pasukan Israel menghalangi akses ke wilayah Tel Al-Sultan di Kegubernuran Rafah. 

    Seminggu kemudian, ketika pejabat PBB dan Palestina berhasil mendatangi area tersebut, mereka menemukan kuburan massal dan ambulans yang hancur. 

    Delapan pekerja PRCS, enam anggota tim Pertahanan Sipil Palestina, dan seorang staf PBB tewas dalam tragedi tersebut.

    “Pembantaian tim kami ini adalah tragedi tidak hanya bagi kami di PRCS Palestina, tetapi juga bagi kerja kemanusiaan universal,’’ tegas PRCS.

    Militer Israel, di tengah kecaman global, mengumumkan penyelidikan atas insiden tersebut. 

    Namun, pekan lalu mereka menyatakan bahwa dari hasil penyelidikan internal mengidentifikasi adanya “kesalahan profesional’’.

    Mereka bersikeras tidak melanggar kode etik militer, dan hanya seorang tentara yang dikenai sanksi pemberhentian. 

    PRCS dengan tegas menolak pernyataan tersebut dan menyerukan penyelidikan independen dan imparsial oleh badan PBB.

    Sebagai informasi, Al-Nassasra, seorang ayah berusia 47 tahun, adalah salah satu dari dua orang yang selamat dari serangan Israel terhadap Paramedis Palestina. 

    Korban selamat lainnya, Munther Abed, mengatakan bahwa saat itu ia menyaksikan langsung penangkapan al-Nassasra, ia melihatnya diikat dan dibawa pergi. 

    Putra al-Nassasra, Mohamed, mengungkapkan bahwa ayahnya terakhir kali berkomunikasi dengan keluarga pada malam serangan, memberitahukan bahwa ia sedang menuju markas PRCS untuk berbuka puasa Ramadan bersama rekan-rekannya. 

    Kekhawatiran keluarga memuncak ketika panggilan telepon mereka keesokan harinya tidak dijawab, dan PRCS mengonfirmasi bahwa mereka juga kehilangan kontak dengan al-Nassasra dan petugas darurat lainnya.

    Mohamed mengenang bahwa ayahnya selalu mengingatkan keluarga bahwa ia mungkin tak akan kembali. 

    Namun keluarga berusaha untuk tidak memikirkan hal itu karena al-Nassasra terus bekerja selama 18 bulan dalam perang Israel-Palestina.

    Rekan Al-Nassasra, Ibrahim Abu al-Kass, menambahkan bahwa Al-Nassasra dikenal selalu membawa permen untuk dibagikan kepada anak-anak, menyuruh mereka untuk bermain di tempat yang aman.

    Israel telah melakukan penangkapan yang intensif selama perang. 

    Menurut Palestinian prisoner support network Addameer, setidaknya 9.900 warga Palestina, termasuk 400 anak-anak, saat ini mendekam di penjara-penjara Israel.

    Lebih dari 3.400 di antaranya ditahan tanpa dakwaan atau pengadilan di bawah kebijakan “penahanan administratif” yang dapat diperpanjang tanpa batas waktu.

    Al-Nassasra akhirnya dibebaskan ke Gaza melalui pos pemeriksaan Kissufim bersama dengan sepuluh tahanan lainnya. 

    Setibanya, mereka segera dilarikan ke rumah sakit di Deir el-Balah, Gaza tengah, untuk menjalani pemeriksaan medis. 

    Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera melaporkan dari kota tersebut bahwa para tahanan yang dibebaskan mengaku mengalami penyiksaan “dengan cara yang mengerikan” dan berada dalam kondisi fisik dan psikologis yang sangat memprihatinkan.

    Serangan terhadap petugas pertolongan pertama, pekerja kemanusiaan, dan jurnalis oleh pasukan Israel selama pemboman Gaza telah menjadi perhatian serius. 

    Lebih dari 52.300 warga Palestina telah kehilangan nyawa sejak perang berkecamuk pada 7 Oktober 2023, sementara setidaknya 117.905 lainnya mengalami luka-luka, menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza. (Tribunnews.com/ Grace Sanny Vania)

  • Rusia kepada ICJ: Tindakan Israel di Gaza Merusak Hukum dan Kemanusiaan, Kemanusiaan di Gaza Runtuh – Halaman all

    Arab Saudi Kecam Perang Israel di Gaza di ICJ, Tidak Ada yang Membenarkan Tindakan Barbar Israel – Halaman all

    Arab Saudi Kecam Perang Israel di Gaza di ICJ, Tidak Ada yang Membenarkan Tindakan Barbar Israel

    TRIBUNNEWS.COM- Arab Saudi mengecam keras tindakan Israel di Gaza dalam sebuah pernyataan yang disampaikan di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) pada hari Selasa – mengecam “pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional,” di Jalur Gaza, Tepi Barat yang diduduki, dan Yerusalem Timur.

    “Kurang dari setahun yang lalu, pengadilan mendengar bahwa kebijakan dan praktik Israel di wilayah yang diduduki, termasuk praktik permukimannya, pendudukannya yang berkelanjutan, dan aneksasinya terhadap sebagian wilayah tersebut merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional yang harus segera diakhiri,” kata Mohamed Saud Alnasser, perwakilan Arab Saudi di ICJ.

    Untuk pembaruan terkini tentang konflik Israel-Palestina, kunjungi halaman khusus kami.

    “Sayangnya, tetapi dapat diduga, Israel memilih untuk mengabaikan putusan pengadilan, yang menunjukkan bahwa mereka menganggap diri mereka berada di atas hukum,” katanya.

    ICJ sedang mendengarkan pernyataan dari sejumlah negara dan organisasi saat mempersiapkan pendapat penasihat tentang tanggung jawab kemanusiaan Israel terhadap Palestina, lebih dari 50 hari setelah blokade total bantuan ke Gaza yang dilanda perang.

    Pendapat penasihat ICJ tidak mengikat secara hukum, tetapi pengadilan percaya bahwa pendapat tersebut “memiliki bobot hukum dan otoritas moral yang besar.”

    ‘Tidak ada yang membenarkan kebiadaban seperti itu’

    Alnasser mengkritik Israel karena mencegah upaya kemanusiaan internasional yang penting di daerah kantong Palestina yang terkepung, tempat lebih dari separuh penduduknya berisiko tinggi mengalami kelaparan.

    “Kewajiban Israel untuk mengizinkan PBB, organisasi internasional lain, dan negara ketiga untuk melakukan aktivitas di wilayah Palestina yang diduduki – termasuk menyediakan bantuan tersebut – benar-benar dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati bagi banyak orang,” katanya.

    “Tidak ada yang membenarkan kebiadaban seperti itu,” katanya, merujuk secara khusus pada situasi di Jalur Gaza.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Pembersihan etnis di Jalur Gaza

    Perwakilan Saudi mengatakan blokade bantuan Israel dan pemboman terus-menerus terhadap “penduduk sipil” adalah sarana untuk “melaksanakan pembersihan etnis di Jalur Gaza, menggusur atau membunuh penduduk Palestina untuk memberi ruang bagi Israel untuk menetap dan mencaplok wilayah tersebut.”

    Dia menambahkan: “Perilaku mengerikan Israel, yang menumpuk ilegalitas di atas ilegalitas, terdokumentasi dengan baik – penerapannya yang paling kejam adalah kondisi pengepungan yang diberlakukan di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.”

    Israel tidak berpartisipasi dalam sidang selama seminggu yang dijadwalkan oleh ICJ tetapi segera membalas pada hari Senin, menolak sidang tersebut sebagai “penganiayaan dan delegitimasi sistematis” terhadap negara tersebut.

    SUMBER: AL ARABIYA