Negara: Tepi Barat

  • Serangan Besar-besaran Hamas Kejutkan Israel, Ada Peran Iran?

    Serangan Besar-besaran Hamas Kejutkan Israel, Ada Peran Iran?

    Menurut beberapa anggota senior Hamas dan Hizbullah, serta seorang pejabat Iran yang dikutip WSJ, strategi Garda Revolusi Iran yang lebih luas melibatkan penciptaan ancaman multi-fornt, yang bertujuan untuk mengepung Israel dari berbagai arah.

    Ancaman ini melibatkan Hizbullah dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina di bagian utara, serta militan Jihad Islam dan Hamas di Gaza dan Tepi Barat.

    Serangan Hamas terhadap Israel pada Sabtu (7/10) waktu setempat itu tercatat sebagai salah satu pelanggaran perbatasan terbesar sejak Perang Yom Kippur tahun 1973 silam.

    Sejak Hamas melancarkan serangan pada akhir pekan, menurut kantor pers pemerintah Israel, lebih dari 600 orang tewas di wilayahnya. Laporan media-media Israel, seperti dilansir Reuters, menyebut sedikitnya 700 orang, termasuk anak-anak, tewas di wilayah Israel akibat serangan Hamas.

    Sementara para pejabat Gaza melaporkan sedikitnya 400 orang tewas akibat serangan udara Israel di wilayah tersebut. Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dilansir Reuters, menyebut sedikitnya 413 warga Palestina, termasuk 78 anak-anak, tewas akibat serangan udara Israel sejak Sabtu (7/10) waktu setempat. Sekitar 2.300 orang lainnya mengalami luka-luka di wilayah Jalur Gaza.

    Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi menegaskan dukungan Teheran untuk hak warga Palestina dalam membela diri dan menuduh Israel sebagai ancaman bagi kawasan tersebut.

    “Iran mendukung pembelaan diri yang sah oleh bangsa Palestina. Rezim Zionis (Israel-red) dan pendukungnya bertanggung jawab telah membahayakan keamanan negara-negara di kawasan, dan mereka harus bertanggung jawab dalam hal ini,” sebut Raisi dalam pernyataannya pada Minggu (8/10)

    (nvc/ita)

  • Israel Tembak Mati Pria Palestina dalam Operasi di Tepi Barat

    Israel Tembak Mati Pria Palestina dalam Operasi di Tepi Barat

    Tepi Barat

    Tentara Israel menembak seorang pria Palestina hingga tewas dalam operasi militer terbaru di kota Nablus, Tepi Barat. Pria Palestina yang tewas itu disebut merupakan anggota kelompok milisi Jihad Islam.

    Seperti dilansir Reuters, Senin (15/5/2023), Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan penembakan itu terjadi saat operasi militer Israel berlangsung di Nablus pada Senin (15/5) dini hari waktu setempat. Nablus diketahui merupakan area rawan konflik di mana sering terjadi penggerebekan dan bentrokan berdarah.

    Kelompok Jihad Islam, dalam pernyataannya, mengklaim pria yang tewas sebagai anggota mereka. Pria Palestina itu diidentifikasi sebagai Saleh Sabra yang berusia 22 tahun.

    Secara terpisah, militer Israel menyebut sejumlah tersangka melemparkan batu dan peledak, serta melepas tembakan, ke arah tentaranya yang ada di Nablus. Sebagai respons, sebut militer Israel, tentaranya melepas tembakan ke arah para tersangka.

    “Satu tembakan teridentifikasi mengenai target,” sebut militer Israel dalam pernyataannya.

    Ditambahkan oleh militer Israel bahwa tentaranya berada di Nablus untuk mempersiapkan kemungkinan penghancuran rumah seorang warga Palestina yang diduga membunuh dua pria kakak-beradik dari permukiman Yahudi dekat desa Huwara pada 26 Februari lalu.

    Serangan itu memicu amukan para pemukim Yahudi di Huwara, di mana seorang pria Palestina terbunuh dan mobil serta rumah dibakar saat orang-orang ada di dalamnya.

  • Akhirnya, Israel Minta Maaf Atas Kematian Jurnalis Al Jazeera

    Akhirnya, Israel Minta Maaf Atas Kematian Jurnalis Al Jazeera

    Tel Aviv

    Angkatan Bersenjata Israel (IDF) akhirnya meminta maaf atas kematian seorang jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh. Permintaan maaf itu disampaikan setahun usai jurnalis wanita veteran itu tewas akibat tembakan di belakang kepalanya saat meliput operasi militer Israel di Jenin, Tepi Barat.

    Seperti dilansir CNN, Jumat (12/5/2023), ini merupakan pertama kalinya militer Israel meminta maaf atas terbunuhnya koresponden terkemuka untuk Al Jazeera itu, setelah tahun lalu mengakui adanya ‘kemungkinan besar’ Abu Akleh ditembak oleh seorang tentara Israel.

    Permintaan maaf itu disampaikan oleh juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari dalam wawancara dengan jurnalis CNN, Eleni Giokos, dalam acara ‘Connect the World’ pada Kamis (11/5) waktu setempat.

    “Saya pikir ini adalah kesempatan bagi saya untuk mengatakan bahwa kami sangat meminta maaf atas kematian Shireen Abu Akleh,” ucap Hagari.

    “Dia merupakan seorang jurnalis, seorang jurnalis yang sangat terkemuka,” imbuhnya merujuk pada Abu Akleh.

    “Di Israel, kami menghargai demokrasi kami dan dalam demokrasi, kami melihat nilai tinggi dalam jurnalisme dan kebebasan pers. Kami menginginkan wartawan merasa aman di Israel, terutama pada masa perang, bahkan jika mereka mengkritik kami,” tegas Hagari dalam pernyataannya.

    Investigasi CNN pada Mei tahun lalu mengungkapkan bukti-bukti, termasuk dua video dari lokasi penembakan, yang menunjukkan tidak ada pertempuran aktif, ataupun keberadaan militan Palestina, di dekat Abu Akleh sebelum penembakan yang menewaskannya.

  • Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Bertambah Jadi 12 Orang

    Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Bertambah Jadi 12 Orang

    Jakarta

    Korban jiwa akibat serangan udara Israel di wilayah Gaza telah bertambah menjadi 12 orang. Militer Israel menyebut serangan udara pada Selasa (9/5) dini hari waktu setempat itu menargetkan kelompok milisi Palestina, Jihad Islam.

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (9/5/2023), Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikuasai kelompok Hamas, mengatakan bahwa wanita dan anak-anak termasuk di antara yang tewas, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai identitas para korban.

    Seorang jurnalis gedung AFP di Gaza melihat bagian atas sebuah gedung terbakar setelah serangan itu serta sejumlah ambulans mengevakuasi korban.

    Militer Israel mengatakan telah menargetkan tiga pemimpin Jihad Islam, dan telah menyerang “lokasi pembuatan senjata” milik kelompok tersebut. Pemerintah Israel telah menyatakan kelompok itu sebagai organisasi teroris.

    Dalam sebuah pernyataan, Jihad Islam mengonfirmasi tiga pejabat seniornya tewas, mengidentifikasi mereka sebagai Jihad Ghannam, sekretaris dewan militer Brigade Al-Quds dan Khalil al-Bahtini, juga anggota dewan dan komandan sayap militer di Gaza utara.

    Yang ketiga, Tareq Ezzedine, dijelaskan oleh Jihad Islam sebagai “salah satu pemimpin aksi militer” di Tepi Barat, yang beroperasi dari Gaza.

    Di Rafah, di selatan Jalur Gaza, seorang fotografer AFP melihat mayat seorang pria yang diidentifikasi sebagai Ghannam.

    Lihat Video ‘Serangan Udara Israel di Gaza Menewaskan 3 Komandan Senior Palestina’:

  • Israel Bombardir Gaza, 9 Orang Tewas

    Israel Bombardir Gaza, 9 Orang Tewas

    Jakarta

    Militer Israel melancarkan serangan udara terhadap kelompok milisi Palestina, Jihad Islam di Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan wilayah Gaza yang dikuasai kelompok Hamas, mengatakan sembilan orang tewas dalam serangan yang dilancarkan pada Selasa (9/5) dini hari waktu setempat.

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (9/5/2023), Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa wanita dan anak-anak termasuk di antara yang tewas. Namun, pihak kementerian tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai identitas para korban.

    Seorang jurnalis AFP di Gaza melihat bagian atas sebuah gedung terbakar setelah serangan tersebut serta sejumlah ambulans mengevakuasi para korban.

    Militer Israel mengatakan telah menargetkan tiga pemimpin Jihad Islam, yang dianggapnya sebagai organisasi teroris. Dalam pernyataannya, militer Israel mengidentifikasi targetnya sebagai Jihad Ghannam dan Khalil Al-Bahtani di Jalur Gaza, dan Tareq Ezzdine di Tepi Barat.

    Di Rafah, di selatan Jalur Gaza, seorang fotografer AFP melihat mayat seorang pria yang diidentifikasi sebagai Ghannam.

    Serangan udara, yang dimulai setelah pukul 02.00 dini hari waktu setempat itu, masih berlangsung hampir dua jam kemudian, menurut wartawan AFP, dengan ledakan baru terdengar di timur.

    Operasi itu dilakukan kurang dari seminggu setelah Jihad Islam mengumumkan gencatan senjata di sekitar Gaza — yang dimediasi dengan bantuan dari Mesir — menyusul gejolak kekerasan baru setelah salah satu anggotanya, yang telah melakukan mogok makan selama hampir tiga bulan, meninggal di sebuah penjara Israel.

    (ita/ita)

  • Tentara Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina di Tepi Barat

    Tentara Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina di Tepi Barat

    Jakarta

    Pasukan Israel menembak mati dua warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kematian keduanya sementara militer Israel mengklaim telah menargetkan para pelaku “serangan penembakan”.

    “Dua martir, yang ditembak oleh pendudukan (pasukan Israel) tiba di rumah sakit pemerintah Thabet Thabet di kota Tulkarm,” kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (6/5/2023).

    Militer Israel mengatakan kedua pria itu “terlibat dalam serangan penembakan di Avnei Heftz pada 2 Mei 2023 di mana seorang warga sipil Israel terluka”.

    “Dua pria bersenjata ditembak dan tewas setelah berusaha melarikan diri dari tempat kejadian,” kata pernyataan militer Israel, menambahkan bahwa dua orang lainnya ditangkap dalam operasi tersebut.

    “Dua senapan M-16, rompi militer, dan majalah” disita selama operasi tersebut, kata militer Israel.

    Avnei Heftz adalah permukiman di Tepi Barat yang dianggap ilegal menurut hukum internasional, meskipun pemerintah Israel membantahnya.

    Brigade Tulkarm, sebuah kelompok milisi lokal yang terkait dengan Brigade Martir Al-Aqsa, sayap bersenjata partai Fatah yang berkuasa, mengklaim kedua pria yang tewas itu sebagai anggota, menyebut mereka sebagai Hamza Khrewish dan Samer al-Shafei.

    Sembilan belas warga Israel, satu warga Ukraina dan satu warga Italia telah tewas selama periode yang sama, menurut penghitungan AFP berdasarkan sumber-sumber resmi dari kedua belah pihak.

    Angka-angka ini termasuk petempur serta warga sipil, dan, di pihak Israel, termasuk tiga anggota minoritas Arab.

    (ita/ita)

  • Jihad Islam Umumkan Gencatan Senjata di Gaza Usai Serangan Israel

    Jihad Islam Umumkan Gencatan Senjata di Gaza Usai Serangan Israel

    Sedangkan sejumlah saksi mata di Gaza menuturkan kepada AFP bahwa beberapa roket ditembakkan ke arah Israel sekitar waktu tersebut.

    Aksi saling serang antara gerilyawan Gaza dan Israel itu terjadi setelah kematian Khader Adnan, seorang tahanan Palestina yang meninggal di dalam tahanan Israel. Adnan, menurut sejumlah sumber, merupakan salah satu pemimpin politik Jihad Islam, salah satu kelompok militan berpengaruh di Gaza.

    Dia ditemukan tidak sadarkan diri di dalam sel tahanannya pada Selasa (2/5) pagi setelah melakukan aksi mogok makan selama 87 hari berturut-turut, atau nyaris tiga bulan. Setelah dilarikan ke rumah sakit dan menjalani upaya-upaya untuk menyelamatkan nyawanya, Adnan dinyatakan meninggal dunia.

    Adnan menjadi tahanan Palestina, yang pertama dalam 30 tahun terakhir, yang meninggal saat melakukan aksi mogok makan di dalam penjara Israel.

    Selama sedikitnya 13 kali ditahan oleh Israel, Adnan beberapa kali menggelar aksi mogok makan yang membuat dirinya menjadi sosok pahlawan nasional. Ratusan orang turun ke jalanan di Gaza dan Tepi Barat untuk berkabung atas kematian Adnan, yang disebut oleh para pemimpin Palestina sebagai pembunuhan.

    Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh menuntut agar Israel menyerahkan jenazah Adnan kepada keluarganya. “Kami menekankan — dan seperti yang telah kami informasikan kepada semua mediator yang melakukan intervensi — soal perlunya menyerahkan jenazah Khader Adnan kepada keluarganya,” cetusnya.

    Sejak Selasa (2/5) pagi, menurut Jihad Islam, sekitar 100 roket ditembakkan oleh kelompok-kelompok milisi di Gaza ke arah wilayah Israel.

    Israel selalu menganggap Hamas bertanggung jawab atas semua roket yang ditembakkan dari wilayah Gaza, terlepas militan mana yang sebenarnya meluncurkannya. Hamas menguasai Gaza sejak menggulingkan loyalis Presiden Palestina Mahmud Abbas tahun 2007 lalu.

    (nvc/ita)

  • Roket Ditembakkan dari Gaza ke Israel Usai Kematian Tahanan Palestina

    Roket Ditembakkan dari Gaza ke Israel Usai Kematian Tahanan Palestina

    Jakarta

    Para gerilyawan Gaza menembakkan roket ke Israel pada Selasa (2/5) setelah kematian seorang tokoh terkemuka kelompok Jihad Islam dalam tahanan Israel, yang telah melakukan mogok makan selama hampir tiga bulan.

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (2/5/2023), seorang jurnalis AFP menyaksikan tembakan roket ke arah Israel dari wilayah Gaza. Sementara militer Israel melaporkan tiga roket diluncurkan dari Gaza dan “jatuh di area terbuka”.

    Roket-roket tersebut ditembakkan setelah kematian Khader Adnan, yang melakukan mogok makan sejak penahanannya oleh pasukan Israel pada Februari lalu di Tepi Barat utara.

    “Seorang tahanan keamanan, yang didakwa atas pelanggaran teror dan melakukan mogok makan sejak 5 Februari 2023, meninggal pagi ini,” kata layanan penjara Israel dalam sebuah pernyataan.

    Dalam sebuah pernyataan, kelompok Jihad Islam memperingatkan Israel akan “membayar harga untuk kejahatan ini”.

    “Pahlawan, Khader Adnan, mati syahid dalam kejahatan yang dilakukan oleh musuh di depan dunia,” kata kelompok militan itu dalam pernyataannya.

    Pria berusia 45 tahun itu ditahan di bawah prosedur penahanan administratif – tindakan Israel yang kontroversial di mana orang-orang ditahan tanpa dakwaan.

    Lihat juga Video: Suasana Terkini Masjid Al-Aqsa: Polisi Israel Berseliweran

  • Tentara Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina di Tepi Barat

    Tentara Israel Tembak Mati Remaja Palestina Usia 17 Tahun

    Jakarta

    Pasukan Israel menembak mati seorang remaja Palestina dalam serangan di Tepi Barat. Kematian remaja putra tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina seiring militer Israel menyatakan bahwa para tentara menembaki “para tersangka bersenjata”.

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (2/5/2023), Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Jibril Mohammed Kamal al-Ladaa yang berusia 17 tahun meninggal setelah “ditembak di kepala” di kamp pengungsi Aqabat Jabr, dekat kota Jericho.

    Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan bahwa enam orang lainnya terluka, termasuk tiga orang dalam kondisi serius.

    Militer Israel mengatakan “para tersangka bersenjata menembaki tentara, yang membalas dengan tembakan langsung”.

    Tidak ada tentara yang terluka dalam serangan itu, kata militer, sementara tiga orang ditahan oleh pasukan Israel.

    Serangan mematikan terbaru itu menambah jumlah warga Palestina yang tewas dalam konflik Israel-Palestina sepanjang tahun ini menjadi 101 orang.

    Sembilan belas orang Israel, satu warga Ukraina dan satu warga Italia telah tewas selama periode yang sama, menurut penghitungan AFP berdasarkan sumber-sumber resmi dari kedua belah pihak.

    Lihat juga Video ‘Situasi Mencekam di Gaza-Lebanon Usai Israel Menyerang’:

    (ita/ita)

  • Tentara Israel Tembak Mati Pria Palestina karena Dianggap Teroris

    Tentara Israel Tembak Mati Pria Palestina karena Dianggap Teroris

    Jakarta

    Tentara Israel menembak mati seorang pria Palestina di Tepi Barat. Militer Israel menyebut bahwa pria Palestina itu merupakan terduga teroris lantaran mencoba melakukan penyerangan.

    Dilansir AFP, militer Israel menyebut pria Palestina itu melakukan upaya serangan menabrakkan mobil di dekat persimpangan Gitai Avissar, Salfit. Pria itu disebut memegang pisau.

    “Teroris itu memegang sebilah pisau, dan angkatan bersenjata melumpuhkannya,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, Kamis (27/4/2023).

    Disebutkan bahwa pria itu bernama Ahmed Yacoub Taha (39). Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari 1967, ketika Israel juga merebut Yerusalem timur.

    Kekerasan di wilayah itu sejak Januari telah menyebabkan kematian 99 warga Palestina, 19 warga Israel, satu warga Ukraina dan satu warga Italia, menurut penghitungan AFP berdasarkan sumber-sumber resmi Israel dan Palestina.

    Lihat juga Video: Suasana Terkini Masjid Al-Aqsa: Polisi Israel Berseliweran

    (azh/azh)