Negara: Tanzania

  • Terungkap Lewat Studi Harvard, Indonesia Termasuk Negara Paling Bahagia dan Makmur

    Terungkap Lewat Studi Harvard, Indonesia Termasuk Negara Paling Bahagia dan Makmur

    Jakarta

    Indonesia menempati peringkat teratas sebagai negara dengan masyarakat paling flourishing, disusul oleh Meksiko dan Filipina, berdasarkan Global Flourishing Study yang dirilis tahun ini.

    Flourishing menggambarkan seseorang yang menjalani kehidupan yang baik, lebih dari sekadar bahagia secara pribadi. Kondisi ini dinilai dari berbagai dimensi, termasuk kesehatan, keamanan finansial, makna hidup, dan kualitas hubungan sosial, menurut laporan terbaru tersebut.

    Menariknya, banyak negara yang menempati peringkat tinggi dalam hal flourishing justru tidak termasuk dalam daftar negara paling bahagia di dunia, menurut laporan yang dikembangkan oleh Institute for Studies of Religion di Baylor University dan Human Flourishing Program di Harvard University, bekerja sama dengan Gallup dan Center for Open Science. Studi ini mencakup 22 negara dan Hong Kong, wilayah administratif khusus China.

    Penelitian ini dirancang untuk memberikan gambaran yang lebih luas tentang kondisi kesejahteraan dunia, kata peneliti utama sekaligus kontributor laporan, Dr Byron Johnson, profesor ilmu sosial di Baylor University, Waco, Texas.

    “Keunikan dari Global Flourishing Study adalah pada skalanya,” ujar Dr Byron Johnson, dikutip dari CNN, Senin (13/10/2025).

    “Kami mengikuti sebanyak 207.000 partisipan dari seluruh dunia, menggunakan lebih dari 40 bahasa di enam benua berpenghuni. Artinya, penelitian ini mewakili sekitar 64% populasi dunia.” lanjutnya.

    Meski memiliki beberapa keterbatasan, penelitian ini dinilai sebagai upaya besar dan sumber informasi yang sangat berharga dalam memahami kesejahteraan global, kata Dr Felix Cheung, asisten profesor psikologi di University of Toronto sekaligus Canada Research Chair in Population Well-Being. Cheung juga merupakan salah satu penulis bab dalam World Happiness Report terbaru, meskipun laporan tersebut tidak termasuk bagian dari studi ini.

    Para peneliti menambahkan laporan baru ini merupakan tahap awal. Mereka akan terus menindaklanjuti para responden setiap tahun selama lima tahun ke depan, untuk melihat bagaimana tingkat flourishing berubah seiring waktu serta meneliti lebih jauh faktor-faktor yang membuat hidup manusia benar-benar baik dan bermakna.

    Anak Muda Dunia Hadapi Tantangan ‘Flourishing’

    Salah satu temuan mencolok dari penelitian terbaru ini adalah bahwa generasi muda cenderung memiliki tingkat kesejahteraan atau flourishing yang lebih rendah dibandingkan kelompok usia lainnya.

    “Data kami menunjukkan bahwa jika digabungkan dari 22 negara, tingkat flourishing meningkat seiring bertambahnya usia. Artinya, kelompok usia termuda justru melaporkan tingkat flourishing paling rendah,” jelas Dr Tyler VanderWeele, peneliti utama sekaligus kontributor laporan ini dari Harvard T.H. Chan School of Public Health.

    Meski begitu, pola ini tidak terjadi di semua negara. Di Polandia dan Tanzania, misalnya, justru anak muda yang menunjukkan tingkat flourishing lebih tinggi. Namun secara global, pola kesejahteraan sepanjang hidup tampak berubah, kata VanderWeele.

    “Anak muda sedang memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres,” ujar Dr. Felix Cheung dari University of Toronto.

    Menurut Cheung, ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa generasi muda kesulitan mencapai flourishing. Salah satunya, di negara maju sistem pendidikan dan dunia kerja cenderung lebih kompetitif, yang bisa meningkatkan tingkat stres.

    Selain itu, hasil studi sebelumnya menunjukkan bahwa banyak orang Amerika merasa peluang mobilitas sosial sangat terbatas, kerja keras tidak selalu berbanding lurus dengan hasil, yang membuat anak muda merasa frustrasi saat baru memasuki dunia kerja.

    Negara Kaya Belum Tentu Lebih ‘Flourishing’

    Penilaian flourishing dilakukan melalui dua pertanyaan untuk masing-masing dari enam domain utama, yaitu kebahagiaan, kesehatan, makna hidup, karakter, hubungan sosial, dan keamanan finansial.

    Menariknya, negara-negara maju dan kaya memang melaporkan tingkat keamanan finansial lebih tinggi, tetapi justru tidak unggul dalam aspek seperti makna hidup, hubungan sosial, maupun karakter prososial, yakni perilaku yang menunjukkan kebaikan dan kepedulian terhadap sesama.

    “Ini menimbulkan pertanyaan penting: bagaimana menjalankan pembangunan ekonomi tanpa mengorbankan makna hidup, tujuan, hubungan, dan karakter?” kata VanderWeele.

    Beberapa negara dengan tingkat flourishing tertinggi justru tidak terduga.

    Indonesia menempati peringkat pertama, disusul Filipina di posisi ketiga dan Nigeria di posisi kelima, semuanya tidak termasuk dalam 20 besar negara paling bahagia di dunia versi World Happiness Report.

    Sebaliknya, Swedia yang menempati posisi keempat negara paling bahagia di dunia hanya berada di posisi menengah dalam laporan flourishing. Begitu pula Amerika Serikat, yang juga berada di tengah-tengah daftar.

    “Kenapa bisa begitu? Nah, ini yang akan kami teliti lebih lanjut di tahun-tahun mendatang untuk memahami hasil ini,” ujar VanderWeele.

    Makna ‘Flourishing’ Bisa Dilatih dan Diciptakan

    Meski penelitian lanjutan masih diperlukan, hasil ini menunjukkan bahwa setiap orang dapat menilai dan meningkatkan kualitas hidupnya melalui refleksi pribadi.

    “Salah satu cara menilai flourishing adalah menjawab 12 pertanyaan inti kami,” jelas VanderWeele. “Salah satu responden bahkan memutuskan untuk mulai melakukan kegiatan sukarela setelah menyadari bahwa ia kehilangan rasa tujuan yang lebih dalam dalam hidupnya.”

    Menurut Cheung, data juga memperlihatkan kesejahteraan hidup bisa ditemukan di berbagai kondisi, tidak hanya di negara-negara maju dengan pendapatan tinggi.

    “Flourishing bukan hanya soal kaya atau sukses,” kata Cheung.

    “Ini tentang memiliki makna, hubungan, dan rasa syukur yang membuat hidup terasa utuh.”

    Halaman 2 dari 4

    (suc/up)

  • Riset LPEI proyeksikan ekspor kayu lapis tumbuh positif pada 2025-2026

    Riset LPEI proyeksikan ekspor kayu lapis tumbuh positif pada 2025-2026

    Jakarta (ANTARA) – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, melalui Indonesia Eximbank Institute, memproyeksikan kinerja ekspor kayu lapis (plywood) Indonesia akan tumbuh positif pada 2025 hingga 2026, meskipun dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi global dan tantangan pasokan bahan baku.

    Market Intelligence & Leads Management Chief Specialist Indonesia Eximbank Rini Satriani mengatakan nilai ekspor kayu lapis pada 2025 diperkirakan meningkat sebesar 8 persen secara tahunan (yoy), didorong oleh permintaan stabil dari pasar utama seperti Amerika Serikat, China, dan Malaysia.

    Tren positif ini diperkirakan berlanjut pada 2026 dengan pertumbuhan sekitar 4 persen yoy.

    “Capaian ini terutama ditopang oleh permintaan dari Amerika Serikat (AS), seiring pertumbuhan industri recreational vehicle (RV) yang mendorong penggunaan plywood untuk kebutuhan interior,” ujar Rini dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Berdasarkan data Indonesia Eximbank Institute, ekspor plywood Indonesia pada semester I 2025 mencatat kinerja positif di tengah pelemahan ekspor global.

    Nilai ekspor tercatat naik 3,86 persen dibandingkan periode sebelumnya (ctc), sementara volume naik 3,45 persen ctc.

    Menurut Rini, daya saing kayu lapis Indonesia di pasar global masih terjaga.

    Harga produk dalam negeri relatif kompetitif, dan Indonesia saat ini menempati posisi eksportir plywood terbesar kedua di dunia, bersaing dengan China, Vietnam, Brasil, dan Rusia.

    Selain itu, ekspor plywood Indonesia sudah terdiversifikasi ke lebih dari 85 negara dengan melibatkan sekitar lebih dari 400 eksportir aktif.

    Dari jumlah tersebut, terdapat kisaran 20 eksportir berskala korporasi yang masing-masing mencatat nilai penjualan ekspor di atas Rp500 miliar per tahun.

    Persaingan di industri domestik juga cukup sehat karena tidak ada pemain yang mendominasi pasar. Keunggulan lain Indonesia adalah ketersediaan sumber daya kayu yang melimpah dan adanya sertifikasi SVLK (sistem verifikasi legalitas kayu) yang diakui secara internasional.

    “Faktor-faktor ini memberi stabilitas pada ekspor Indonesia meskipun permintaan di beberapa negara cenderung melemah,” tambah Rini.

    Meski demikian, sejumlah tantangan perlu diantisipasi.

    Negara pesaing baru seperti Tanzania dan Kamerun mulai masuk ke pasar utama, sementara pasokan kayu bersertifikasi masih terbatas karena biaya kepatuhan SVLK yang tinggi.

    Beberapa pesaing juga mulai menunjukkan tren ekspor yang lebih agresif, sehingga Indonesia perlu memperkuat posisinya.

    Rini menekankan bahwa dalam jangka panjang, keberhasilan ekspor kayu lapis Indonesia akan sangat bergantung pada upaya mempermudah akses sertifikasi kayu, menjaga efisiensi biaya produksi, serta meningkatkan penetrasi pasar melalui perjanjian perdagangan internasional.

    Dengan langkah-langkah tersebut, Indonesia berpeluang mempertahankan posisinya sebagai salah satu eksportir plywood utama dunia dengan pertumbuhan berkelanjutan.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Daftar Negara yang Mengakui dan Tidak Mengakui Palestina – Page 3

    Daftar Negara yang Mengakui dan Tidak Mengakui Palestina – Page 3

    Berikut daftar negara yang sudah mengakui Palestina:

    Pengakuan Terhadap Palestina Mulai 2024-2025

     

    Armenia 21 Juni 2024

    Slovenia 4 Juni 2024

    Irlandia 22 Mei 2024

    Norwegia 22 Mei 2024

    Spanyol 22 Mei 2024

    Bahama 8 Mei 2024

    Trinidad dan Tobago 3 Mei 2024

    Jamaika 24 April 2024

    Barbados 20 April 2024

    Armenia 21 Juni 2024

    Slovenia 4 Juni 2024

    Irlandia 22 Mei 2024

    Norwegia 22 Mei 2024

    Spanyol 22 Mei 2024

    Bahama 8 Mei 2024

    Trinidad dan Tobago 3 Mei 2024

    Jamaika 24 April 2024

    Barbados 20 April 2024

    Prancis 22 September 2025

    Luksemburg 22 September 2025

    Malta 22 September 2025

    Monako 22 September 2025

    Belgia 22 September 2025

    Andorra 22 September 2025

    Inggris 21 September 2025

    Australia 21 September 2025

    Kanada 21 September 2025

    Portugal 21 September 2025

    Meksiko 20 Maret 2025

     

    2010-2019

     

    Ekuador 27 Desember 2010

    Bolivia 17 Desember 2010

    Argentina 6 Desember 2010

    Islandia 15 Desember 2011

    Brasil 3 Desember 2011

    Grenada 25 September 2011

    Antigua dan Barbuda 22 September 2011

    Dominika 19 September 2011

    Belize 9 September 2011

    St. Vincent dan Grenadines 29 Agustus 2011

    Honduras 26 Agustus 2011

    El Salvador 25 Agustus 2011

    Suriah 18 Juli 2011

    Sudan Selatan 14 Juli 2011

    Liberia 1 Juli 2011

    Lesotho 3 Mei 2011

    Uruguay 16 Maret 2011

    Paraguay 29 Januari 2011

    Suriname 26 Januari 2011

    Peru 24 Januari 2011

    Guyana 13 Januari 2011

    Chili 7 Januari 2011

    Thailand 18 Januari 2012

    Haiti 27 September 2013

    Guatemala 9 April 2013

    Swedia 30 Oktober 2014

    St. Lucia 14 September 2015

    Tahta Suci 26 Juni 2015

    Kolombia 3 Agustus 2018

    St. Kitts dan Nevis 29 Juli 2019

     

    1991-2009

     

    Eswatini 1 Juli 1991

    Bosnia dan Herzegovina 27 Mei 1992

    Georgia 25 April 1992

    Turkmenistan 17 April 1992

    Azerbaijan 15 April 1992

    Kazakstan 6 April 1992

    Uzbekistan 25 September 1994

    Tajikistan 2 April 1994

    Kirgistan 1 November 1995

    Afrika Selatan 15 Februari 1995

    Papua Nugini 13 Januari 1995

    Malawi 23 Oktober 1998

    Timor Leste 1 Maret 2004

    Montenegro 24 Juli 2006

    Pantai Gading 1 Desember 2008

    Lebanon 30 November 2008

    Kosta Rika 5 Februari 2008

    Republik Dominika 15 Juli 2009

    Venezuela 27 April 2009

     

     1988-1989

     

    Bhutan 25 Desember 1988

    Republik Afrika Tengah 23 Desember 1988

    Burundi 22 Desember 1988

    Botswana 19 Desember 1988

    Nepal 19 Desember 1988

    Republik Demokratik Kongo 18 Desember 1988

    Polandia 14 Desember 1988

    Oman 13 Desember 1988

    Gabon 12 Desember 1988

    Sao Tome dan Principe 10 Desember 1988

    Mozambik 8 Desember 1988

    Angola 6 Desember 1988

    Republik Kongo 5 Desember 1988

    Sierra Leone 3 Desember 1988

    Uganda Desember 3, 1988

    Laos 2 Desember 1988

    Chad 1 Desember 1988

    Ghana 29 November 1988

    Togo 29 November 1988

    Zimbabwe 29 November 1988

    Maladewa 28 November 1988

    Bulgaria 25 November 1988

    Tanjung Verde 24 November 1988

    Korea Utara 24 November 1988

    Niger 24 November 1988

    Rumania 24 November 1988

    Tanzania 24 November 1988

    Hongaria 23 November 1988

    Mongolia 22 November 1988

    Senegal 22 November 1988

    Burkina Faso 21 November 1988

    Kamboja 21 November 1988

    Komoro 21 November 1988

    Guinea 21 November 1988

    Guinea-Bissau 21 November 1988

    Mali 21 November 1988

    Tiongkok 20 November 1988

    Belarus 19 November 1988

    Namibia 19 November 1988

    Rusia 19 November 1988

    Ukraina 19 November 1988

    Vietnam 19 November 1988

    Siprus 18 November 1988

    Republik Ceko 18 November 1988

    Mesir 18 November 1988

    Gambia 18 November 1988

    India 18 November 19881

    Nigeria 18 November 1988

    Seychelles Slowakia 18 November 1988

    Sri Lanka 18 November 1988

    Albania 17 November 1988

    Brunei Darussalam 17 November 1988

    Djibouti 17 November 1988

    Mauritius 17 November 1988

    Sudan 17 November 1988

    Afganistan 16 November 1988

    Bangladesh 16 November 1988

    Kuba 16 November 1988

    Yordania 16 November 1988

    Madagaskar 16 November 1988

    Nikaragua 16 November 1988

    Pakistan 16 November 1988

    Qatar 16 November, 1988

    Arab Saudi 16 November 1988

    Serbia 16 November 1988

    Uni Emirat Arab 16 November 1988

    Zambia 16 November 1988

    Aljazair 15 November 1988

    Bahrain 15 November 1988

    Indonesia 15 November 1988

    Irak 15 November 1988

    Kuwait 15 November 1988

    Libya Malaysia 15 November 1988

    Mauritania 15 November 1988

    Maroko 15 November 1988

    Somalia 15 November 1988

    Tunisia 15 November 1988

    Turki 15 November 1988

    Yaman 15 November 1988

    Iran 4 Februari 1988

    Filipina 1 September 1989

    Vanuatu 21 Agustus 1989

    Benin 1 Mei 1989

    Guinea Khatulistiwa 1 Mei 1989

    Kenya 1 Mei 1989

    Etiopia 4 Februari 1989

    Rwanda 2 Januari 1989

  • Israr Megantara Samakan Kedudukan, Timnas Futsal Indonesia vs Latvia Masih Imbang 1-1 di Babak Pertama

    Israr Megantara Samakan Kedudukan, Timnas Futsal Indonesia vs Latvia Masih Imbang 1-1 di Babak Pertama

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pertandingan penentuan juara Four Nations Cup 2025 yang mempertemukan Timnas Futsal Indonesia melawan Latvia di GBK Basketball Hall, Senayan, Jakarta, Minggu (21/9/2025) untuk sementara masih imbang 1-1 di babak pertama.

    Pemain Latvia yang menjebol gawang Timnas Futsal Indonesia adalah Viktors. Pemain bernomor punggung 9 itu membawa Latvia sementara unggul dalam pertandingan terakhir Four Nations Cup 2025.

    Namun, Israr Megantara berhasil menyamakan kedudukan. Memanfaatkan umpan manis dari M Iqbal dari skema sepak pojok, pemain benomor 5 itu berhasil menjebol gawang Latvia.

    Skor 1-1 pun bertahan hingga babak pertama usai.

    Untuk diketahui, Keduanya saat ini sama-sama berhasil mengoleksi 6 poin. Timnas Futsal Indonesia unggul selisih gol +10, sementara Latvia mencatat +4. Dengan kondisi itu, hasil imbang sudah cukup bagi skuad Garuda untuk mengunci gelar juara.

    Timnas Futsal Indonesia tampil impresif pada dua laga sebelumnya. Merah Putih menang telak 7-1 atas Tanzania, lalu mengalahkan Belanda 5-1. Hasil ini semakin istimewa karena Belanda saat ini menempati peringkat 28 dunia.

    Di sisi lain, Latvia juga mencatat hasil sempurna dengan mengalahkan Belanda 3-2 dan Tanzania 3-0. Meski berada di peringkat 60 dunia futsal FIFA, Latvia diprediksi tetap mampu memberikan perlawanan ketat.

    Dengan catatan tersebut, laga Timnas Futsal Indonesia kontra Latvia disebut-sebut layaknya partai final Four Nations Cup 2025.

    Pertandingan ini tidak akan disiarkan di televisi nasional. Bagi pecinta futsal yang ingin menyaksikan duel tersebut dapat mengakses melalui link live streaming.

  • Foto-foto Penampakan Pisau Menancap di Dada, Pasien Sadar Setelah 8 Tahun

    Foto-foto Penampakan Pisau Menancap di Dada, Pasien Sadar Setelah 8 Tahun

    Foto Health

    Averus Kautsar – detikHealth

    Kamis, 18 Sep 2025 09:16 WIB

    Jakarta – Begini penampakan pisau yang menancap di dada seorang pria di Tanzania. Pasien baru menyadari di tubuhnya ada pisau 8 tahun kemudian.

  • Pria Afrika Meninggal-Hidup Lagi 6 Kali, Dijauhi Gegara Dikira Penyihir

    Pria Afrika Meninggal-Hidup Lagi 6 Kali, Dijauhi Gegara Dikira Penyihir

    Jakarta

    Ismail Azizi, seorang pria asal Tanzania, mengaku pernah mengalami mati suri hingga enam kali. Alih-alih merasa bahagia, ia justru hidup dalam tekanan karena dijauhi dan ditakuti oleh tetangga maupun keluarganya. Kini, kehidupannya dipenuhi keterasingan.

    Kematian pertamanya terjadi ketika ia mengalami kecelakaan kerja parah hingga dinyatakan meninggal dunia dan dimasukkan kamar mayat. Ketika persiapan pemakaman dilakukan, Azizi tiba-tiba bangun dan mengejutkan pihak keluarga.

    “Mereka membawa saya ke kamar mayat tapi saya terbangun dengan tubuh yang sangat dingin. Untungnya, kamar mayat itu tidak dikunci, dan saya berjalan keluar,” cerita Azizi dikutip dari Times of India, Rabu (3/9/2025).

    Sejak saat itu, hidupnya berubah total. Azizi berkali-kali mengalami kematian, mulai dari kecelakaan mobil, gigitan ular, jatuh ke lubang jamban, hingga menjadi korban kebakaran di rumahnya, namun selalu kembali hidup. Bahkan, dalam salah satu momen mati surinya, ia sempat disimpan di kamar mayat selama tiga hari.

    Kondisi ini membuat tetangga-tetangganya curiga dan takut. Mereka mengaitkan apa yang dialami oleh Azizi sebagai ilmu hitam. Bahkan kebakaran yang menimpa rumahnya dilakukan secara sengaja oleh orang-orang yang menuduhnya.

    “Orang-orang menganggap saya penyihir paling kuat di daerah kami. Hidup terus berjalan, tapi saya merasa ada yang tidak beres dalam hidup saya,” katanya.

    Azizi kini tinggal sendirian di sebuah rumah yang kumuh. Ia bercocok tanam kecil-kecilan, memasak, hingga bersih-bersih. Ia tidak mendapatkan dukungan dari keluarganya. Ia mengaku sangat lelah dengan kondisinya, meski berusaha tetap tenang.

    Kisahnya mungkin terdengar seperti mukjizat, tapi bagi Azizi, kini kehidupannya begitu sepi.

    “Setiap kali saya mati dan hidup kembali, tubuh saya terasa aneh. Orang mulai memperlakukan saya seolah-olah saya penyihir,” tandasnya.

    (avk/suc)

  • Kemenbud Siap Gelar Konferensi Budaya Internasional ‘CHANDI 2025’ di Bali

    Kemenbud Siap Gelar Konferensi Budaya Internasional ‘CHANDI 2025’ di Bali

    Jakarta

    Kementerian Kebudayaan siap menggelar konferensi budaya internasional Culture, Heritage, Arts, Narratives, Diplomacy, and Innovations (CHANDI) 2025. Mengusung tema “Culture for The Future”, perhelatan ini akan berlangsung pada tanggal 2-5 September 2025 di Denpasar, Bali.

    Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menyampaikan CHANDI 2025 bukan hanya sekedar forum pertemuan internasional semata, namun menjadi sebuah perhelatan yang membuka ruang promosi, diplomasi, dan kerja sama kebudayaan lintas negara.

    “Ini juga menjadi salah satu tonggak menjelang keberadaan Kementerian Kebudayaan yang sudah memasuki masa kerja satu tahun sekaligus menjadi rangkaian peringatan HUT RI ke-80. Kami berharap CHANDI 2025 dapat membawa budaya kita yang sangat kaya dan beragam ini dapat semakin visible dan dikenal oleh dunia,” ucap Fadli dalam keterangannya, Jumat (22/8/2025).

    Lebih lanjut, Fadli mengungkapkan perhelatan CHANDI 2025 menjadi sebuah highlight dari kekayaan budaya Indonesia. Ia berharap ajang ini dapat menjadi momentum memperkenalkan dan mempromosikan keragaman budaya Indonesia.

    “Ini adalah satu cara promosi budaya yang lebih sistematis melalui berbagai kegiatan, seperti performance, diskusi, dialog budaya, hingga sharing dengan sejumlah negara yang hadir yang melibatkan para Menteri dan Wakil Menteri Kebudayaan, serta perwakilan institusi budaya. Kita harapkan networking ini akan bisa mengakselerasi promosi, kerja sama dan diplomasi budaya dengan banyak negara sesuai amanat Undang Undang Dasar 1945 Pasal 32 dan Undang Undang Pemajuan Kebudayaan,” ucapnya.

    “Kita juga akan mengundang para ahli budaya dari berbagai negara, terutama mereka yang sudah mengkaji budaya Indonesia, seperti pengamat, penulis, pelaku, serta pecinta budaya Indonesia yang berasal dari berbagai negara,” jelasnya.

    Fadli menjelaskan ‘Culture for the Future’ menjadi tema utama dari penyelenggaraan CHANDI 2025. Tema ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat Indonesia bahwa budaya menjadi perekat perbedaaan sekaligus soft power yang sudah dipraktikkan oleh berbagai negara, seperti Amerika dengan Hollywood, India dengan Bollywood, serta Korea Selatan dengan Korean Pop.

    “Kedepan, Kementerian Kebudayaan akan bekerja sama dengan berbagai instansi terkait dalam menghitung Gross Domestic Product atau GDP dalam menghitung seberapa jauh dampak kebudayaan bagi ekonomi dan penyerapan tenaga kerja Indonesia,” ucap Bambang.

    Selama tiga hari pelaksanaan, CHANDI 2025 akan menghadirkan beragam agenda, antara lain dialog tingkat tinggi antara Menteri Kebudayaan RI dengan para pembuat kebijakan internasional; sesi pleno dan diskusi panel bersama tokoh budaya dunia; serta lokakarya interaktif seputar pembuatan keris dan batik. Ada pula pameran pertunjukan budaya yang menampilkan seni, musik, kuliner, dan kerajinan tradisional dari Indonesia dan negara sahabat.

    Gelaran CHANDI 2025 juga akan dihadiri oleh para pemimpin dunia, pembuat kebijakan, organisasi internasional, akademisi, seniman, hingga praktisi budaya dari berbagai negara yakni, Singapura, Libya, Jordan, Kamboja, Timor Leste, Zimbabwe, Palestina, Thailand, Georgia, Uzbekistan, India, Venezuela, Kenya. Kemudian, Bangladesh, Belgia, United Kingdom, Fiji, Oman, Prancis, Amerika Serikat, Iran, Cyprus, Arab Saudi, Mongolia, Irlandia, Armenia, Albania, Korea Selatan, Pakistan, dan Tanzania.

    Untuk informasi lengkap, publik dapat mengakses situs resmi https://www.chandisummit2025.org.

    Sebagai informasi tambahan, mendampingi Menteri Kebudayaan, taklimat media CHANDI 2025 turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti; Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra; Inspektur Jenderal, Fryda Lucyana; Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Industri Kebudayaan, Anindita Kusuma Listya; Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan, Masyitoh Annisa Ramadhani; Staf Khusus Menteri Bidang Media dan Komunikasi Publik, M. Asrian Mirzal; Staf Khusus Menteri Bidang Protokoler dan Rumah Tangga, Rachmanda Primayuda; Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis; dan jajaran pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Kebudayaan.

    (akn/ega)

  • Foto-foto Penampakan Pisau Menancap di Dada, Pasien Sadar Setelah 8 Tahun

    Penampakan Ngilu Pisau Menancap di Dada Pria, Baru Sadar Setelah 8 Tahun

    Jakarta

    Sebuah kasus medis aneh terjadi di Muhimbili National Hospital di Tanzania. Dokter menemukan sebilah pisau tertanam di dada seorang pria yang tidak terdeteksi selama 8 tahun.

    Pasien berusia 44 tahun yang tidak disebutkan namanya itu pergi ke rumah sakit mengeluhkan nyeri dan keluarnya nanah di dekat area puting. Ketika dilakukan pemeriksaan rontgen, dokter terkejut menemukan pisau di dalam dadanya.

    Studi kasus yang diterbitkan oleh Journal of Surgical Case Reports itu menyoroti daya tahan luar biasa pasien tersebut. Pria itu sebelumnya tidak memiliki masalah kesehatan, sampai 10 hari sebelumnya melaporkan kemunculan nanah di dekat puting kanannya.

    Ia tidak merasakan gejala-gejala seperti batuk, demam, kesulitan bernapas, atau bahkan nyeri dada.

    Ketika ditelusuri, pasien diketahui sempat terlibat perkelahian parah 8 tahun lalu. Ia mengalami luka parah di wajah, punggung, dada, dan perut. Luka-lukanya dijahit saat itu dan ia kembali menjalani kehidupan normal sampai muncul komplikasi yang membuatnya harus ke rumah sakit.

    Penampakan pisau menancap di dada seorang pasien pria. Foto: Journal of Surgical Case Reports

    Bilah pisau yang berada dalam tubuh pasien tidak menimbulkan masalah pada pasien, berhasil menghindari organ vital, dan tidak terdeteksi karena keterbatasan fasilitas medis tempat pertama kali ia dirawat.

    “Rontgen dada lateral awal menunjukkan adanya benda logam tersangkut di bagian tengah dada, dengan bayangan samar di sekitarnya yang mengindikasikan hematoma terlokalisasi kronis yang mengeluarkan cairan, atau fibrosis pascatrauma, kemungkinan besar akibat luka tusukan pisau pasien,” tulis dokter dalam jurnal, dikutip dari News18, Selasa (19/8/2025).

    Nanah disebut sebagai hasil jaringan mati yang menumpuk di sekitar pisau. Setelahnya, dokter dengan hati-hati melakukan operasi pengangkatan pisau bersama nanah yang muncul.

    Pasien sempat dirawat di ruang ICU selama 24 jam setelah operasi. Pasien lalu dipindahkan ke ruang perawatan umum dan menjalani pemulihan selama 10 hari, yang berlangsung aman dan tidak ditemukan komplikasi lebih lanjut.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Pria Ini Tak Sadar Hidup 8 Tahun dengan Pisau Tertancap di Dada, Kok Bisa?

    Pria Ini Tak Sadar Hidup 8 Tahun dengan Pisau Tertancap di Dada, Kok Bisa?

    Jakarta

    Seorang pria Tanzania datang ke rumah sakit karena merasakan sakit pada puting payudara kanannya. Ternyata, ada sebilah pisau yang menancap di dalam tubuhnya selama bertahun-tahun.

    Dikutip dari laman Oddity Central, dokter di Rumah Sakit Nasional Muhimbili, Tanzania baru-baru ini menerbitkan studi kasus yang tidak biasa dalam jurnal ilmiah National Library of Medicine. Dalam jurnal tersebut, para dokter menuliskan kondisi seorang pria yang datang ke rumah sakit.

    Pria berumur 44 tahun ini umumnya dalam kondisi sehat dengan riwayat keluarnya nanah putih dari puting kanannya selama 10 hari. Dia menyangkal adanya nyeri dada, kesulitan bernapas, batuk, atau demam.

    Kendati demikian, dia menceritakan pernah terlibat dalam pertengkaran hebat delapan tahun sebelumnya. Dia menderita beberapa luka di wajah, punggung, dada, dan perutnya.

    Setelah insiden yang dialami, dokter berhasil menjahit luka-luka tersebut saat itu. Dia bahkan menjalani kehidupan yang biasa sejak saat itu sampai akhirnya putingnya mengeluarkan nanah.

    Sebab tidak bisa menentukan penyebab infeksi, dokter menganjurkan pemeriksaan sinar-X. Setelah diperiksa, dokter terkejut melihat adanya bilah pisau yang bersarang di dada pria tersebut.

    “Pencitraan awal dengan radiografi dada lateral menunjukkan adanya benda logam yang tertahan di bagian tengah toraks, dengan kekeruhan di sekitarnya yang kemungkinan merupakan hematoma terlokalisasi kronis atau yang sudah sembuh, atau fibrosis pascatrauma, yang merupakan sekuel dari luka tusuk pasien,” tulis para dokter dalam studi kasus mereka.

    Entah bagaimana caranya, bilah pisau yang menembus tulang belikat kanan berhasil menghindari organ-organ penting. Saat pertengkaran terjadi di delapan tahun lalu, rumah sakit tempatnya dirawat tidak memiliki sarana untuk melakukan pemeriksaan radiologi. Karena pria itu juga tidak melaporkan rasa sakit setelah lukanya sembuh, tidak ada pemeriksaan lebih lanjut.

    Anehnya lagi, pisau itu tidak menyebabkan rasa sakit dalam waktu yang lama. Nanah yang keluar merupakan hasil dari jaringan mati yang menumpuk di sekitar benda asing tersebut.

    Setelah ditemukan dalam pemeriksaan X-ray, pisau tersebut beserta jaringan mati dan nanahnya dikeluarkan selama operasi. Pasien dirawat selama 24 jam di ICU sebelum dipindahkan ke bangsal umum selama 10 hari. Pemulihannya berjalan dengan lancar, begitu pula dengan pemeriksaan lanjutan sesudahnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Aplikasi AI Bisa Cek Kesehatan Lewat Selfie Wajah, Kok Bisa?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/kna)

  • Tambang Emas di Tanzania Longsor, 25 Pekerja Tertimbun Tanah

    Tambang Emas di Tanzania Longsor, 25 Pekerja Tertimbun Tanah

    Jakarta

    Tambang emas di Tanzania longsor. Sebanyak 25 orang saat ini hilang tertimbun tanah.

    “Operasi penyelamatan sedang berlangsung di sebuah tambang Tanzania yang runtuh tiga hari lalu, mengubur setidaknya 25 orang, kata Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan, dilansir AFP, Jumat (15/8/2025).

    Longsor terjadi pada Senin (11/8) waktu setempat. Petugas saat itu sedang melakukan pemeliharaan tambang emas di lokasi.

    Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X, Hassan mengatakan bahwa “25 rekan senegara kami yang bekerja di tambang itu terkubur di bawah reruntuhan”.

    Ia menyampaikan “kesedihan yang mendalam” atas kecelakaan tersebut, dan mengatakan bahwa badan keamanan akan membantu pasukan pemadam kebakaran dan penyelamat untuk mempercepat operasi penyelamatan yang sedang berlangsung.

    “Orang-orang yang terkubur sedang melakukan pemeliharaan di terowongan,” katanya.

    Pada bulan Januari tahun lalu, 22 penambang tewas dalam tanah longsor di tambang emas lain di wilayah utara negara itu, setelah diguyur hujan deras.

    Dan pada bulan Januari 2017, 15 orang diselamatkan setelah terjebak di bawah tanah selama dua hari setelah tambang mereka runtuh.

    (ygs/ygs)