Negara: Taiwan

  • Kisah-kisah Menarik di Balik Biskuit Khong Guan yang Legendaris

    Kisah-kisah Menarik di Balik Biskuit Khong Guan yang Legendaris

    Jakarta

    Jelang Lebaran, ada salah satu kue andalan banyak keluarga di Indonesia. Hampir setiap rumah memajang kaleng merah ikonik Biskuit Khong Guan di meja tamunya. Bahkan jika sudah habis pun, kaleng itu kemudian diisi ulang dengan camilan lain.

    Khong Guan seperti bukan biskuit biasa. Produk ini membawa nostalgia bagi banyak orang, mengingatkan pada momen kebersamaan di rumah bersama keluarga.

    Dari desain kalengnya yang khas hingga beragam varian biskuit di dalamnya, Khong Guan telah melekat dalam budaya masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun. Namun, di balik kepopulerannya, ada banyak kisah menarik yang jarang diketahui tentang merek legendaris ini.

    Kisah Bisnis Inspiratif, dari Singapura ke Tanah Air

    Dirangkum dari laman Khong Guan, perusahaan yang kini sudah punya beragam merek biskuit ini, dirintis Chew Choo Keng dan Chew Choo Han. Mereka adalah dua bersaudara imigran dari Fujian China, yang pindah ke Singapura pada tahun 1935.

    Keduanya lalu sempat bekerja di pabrik biskuit lokal sebelum akhirnya terpaksa mengungsi ke Perak, Malaysia, pada tahun 1940 akibat invasi Jepang. Di Malaysia, mereka tetap berusaha memproduksi dan menjual biskuit, tetapi keterbatasan bahan baku seperti gula dan tepung.

    Hal ini memaksa mereka beralih profesi menjadi pedagang garam dan sabun. Setelah Perang Dunia II berakhir pada 1945, kedua bersaudara ini kembali ke Singapura dan dengan dukungan keluarga, melanjutkan bisnis biskuit mereka.

    Perjalanan mereka mencapai titik penting pada tahun 1947, ketika mereka berhasil mendirikan Khong Guan Biscuit (KGB) Factory di Jalan 18 Howard, Singapura. Sejak saat itu, perusahaan terus berkembang, bahkan merambah pasar internasional.

    Perusahaan biskuit ini kemudian masuk ke Indonesia dan kemungkinan pasar Asia pada tahun 1970-an. Khong Guan Indonesia memulai produksinya dengan mendirikan pabrik pertamanya yaitu PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia yang terletak di jalan Bogor di Ciracas, Jakarta Timur. Hingga saat ini, Khong Guan memiliki pabrik besar di berbagai negara, seperti Tiongkok, Korea, Taiwan, Filipina, Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

    Ekspansi semakin meluas ketika pada 1982, mereka mendirikan Khong Guan Corporation (KGC) di Amerika Serikat. Berawal dari sebuah kantor kecil di Berkeley, California, perusahaan ini akhirnya mampu menguasai 90% pangsa pasar biskuit kaleng di Amerika.

    Namun, perjalanan panjang Khong Guan juga diiringi oleh kehilangan. Chew Choo Keng meninggal dunia pada 2001 di usia 86 tahun, sementara Chew Choo Han pensiun pada Januari 2007 sebelum akhirnya meninggal pada November 2007. Meski demikian, Khong Guan terus berkomitmen untuk menghadirkan biskuit berkualitas dan mempertahankan eksistensinya sebagai merek legendaris di dunia.

    Kisah Lukisan Keluarga Khong Guan

    Ilustrasi keluarga yang terdapat pada kaleng biskuit Khong Guan telah lama menjadi bahan perbincangan di kalangan warganet. Banyak yang menjadikannya lelucon atau meme, karena dalam gambar tersebut hanya terlihat seorang ibu bersama dua anaknya sedang menikmati hidangan di meja makan, tanpa kehadiran sosok ayah.

    Salah satu teori yang sering muncul dalam meme adalah anggapan bahwa keluarga dalam ilustrasi tersebut tidak harmonis, atau sang ayah menjadi yang memotret foto tersebut. Dikutip dari akun Instagram Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ilustrator gambar pada kaleng Khong Guan itu ialah Bernardus Prasodjo.

    Namanya memang kala itu dikenal sebagai seorang ilustrator ternama yang telah banyak membuat desain kemasan untuk berbagai merek di Indonesia. Bernardus yang berasal dari Salatiga, pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Seni Rupa, Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun, ia tidak menyelesaikan studinya karena semakin banyaknya pesanan gambar yang ia terima.

    Karier ilustrasinya berkembang hingga akhirnya ia mendapatkan pesanan untuk menggambar kemasan ikonik Khong Guan, Nissin, dan Monde. Bernardus mengungkapkan bahwa ia menerima pesanan untuk membuat gambar kemasan Khong Guan pada 1971. Ia mengatakan bahwa ilustrasi itu dibuat sesuai permintaan pemesan.

    Prosesnya dimulai dengan sketsa hitam putih, yang kemudian dilukis ulang menggunakan cat air berwarna. Dikutip dari wawancara dengan Antara, Bernardus juga menyebut ia diminta untuk meniru ilustrasi keluarga dari contoh gambar yang diberikan kepadanya.

    Mengenai sumber inspirasi ilustrasi keluarga di kaleng biskuit Khong Guan, kurator situs Ladybird Fly Away Home menunjukkan bahwa gambar tersebut merupakan adaptasi dari ilustrasi dalam buku anak-anak terbitan Ladybird, sebuah penerbit legendaris asal Inggris. Dalam artikel berjudul The Strange Tale of the Missing Father of Khong Guan yang diterbitkan pada 2 September 2020, Helen menjelaskan bahwa ilustrasi asli dibuat oleh Harry Wingfield pada 1959.

    Dalam buku Ladybird tersebut, keluarga yang digambarkan memang hanya terdiri dari ibu dan dua anak yang sedang menikmati teh sore (afternoon tea) dengan kudapan ringan. Namun, cerita berlanjut hingga pukul 6 sore, ketika sang ayah akhirnya pulang dan disambut hangat oleh istri dan anak-anaknya.

    Ilustrasi ini menunjukkan bahwa keberadaan sosok ayah dalam gambar Khong Guan sebenarnya bukanlah misteri, melainkan bagian dari konsep ilustrasi yang diadaptasi dari sumber aslinya. Nah, sekarang sudah jelas ya kemana sosok ayah di balik potret kaleng legendaris Khong Guan?

    (aau/fds)

  • Pilu Warga Korut Bertahun-tahun Kerja Paksa di Kapal China

    Pilu Warga Korut Bertahun-tahun Kerja Paksa di Kapal China

    Pyongyang

    Laporan terbaru menyebut sejumlah warga Korea Utara (Korut) bertahun-tahun menjalani kerja paksa di kapal-kapal penangkap ikan berbendera China, tanpa menyentuh daratan selama satu dekade. Warga Korut juga disebut menghadapi penganiayaan verbal dan fisik serta mengalami kondisi yang keras.

    Environmental Justice Foundation (EJF) yang berbasis di London, Inggris, seperti dilansir AFP, Senin (24/2/2024), menuduh adanya pelanggaran luas terhadap para pekerja Korut di laut, yang juga merupakan pelanggaran terhadap sanksi-sanksi yang dijeratkan terhadap Pyongyang.

    “Warga Korea Utara yang berada di kapal tersebut dipaksa bekerja selama 10 tahun di laut — dalam beberapa kasus tanpa pernah menginjakkan kaki di daratan,” sebut laporan EJF tersebut.

    “Hal ini merupakan kerja paksa dalam skala yang jauh melebihi apa yang terjadi dalam industri perikanan global yang sudah penuh dengan penganiayaan,” imbuh laporan tersebut.

    Laporan EJF ini didasarkan pada wawancara dengan lebih dari selusin awak kapal asal Indonesia dan Filipina yang pernah bekerja di kapal-kapal pencari tuna berbendera China di Samudra Hindia antara tahun 2019 hingga tahun 2024.

    “Mereka tidak berkomunikasi dengan istri mereka atau orang lain saat berada di laut karena mereka tidak diperbolehkan membawa telepon seluler,” tutur salah satu awak kapal yang dikutip EJF dalam laporannya.

    Beberapa awak kapal lainnya mengatakan bahwa sejumlah warga Korut telah bekerja di kapal tersebut selama “tujuh tahun, atau delapan tahun”, dan warga-warga Korut itu “tidak diberi izin untuk pulang oleh pemerintah mereka”.

    Laporan EJF itu juga menyebut bahwa kapal-kapal yang membawa warga Korut terlibat dalam penangkapan perburuan sirip hiu dan penangkapan hewan laut besar, seperti lumba-lumba, dan berpotensi memasok pasar-pasar di Uni Eropa, Inggris, Jepang, Korea Selatan (Korsel), dan Taiwan.

    “Dampak dari situasi ini terasa di seluruh dunia: ikan yang ditangkap oleh tenaga kerja ilegal ini mencapai pasar makanan laut di seluruh dunia,” sebut CEO dan pendiri EJF, Steve Trent, dalam pernyataannya.

    “China menanggung beban terberat, namun ketika produk-produk yang tercemar oleh perbudakan modern berakhir di piring kita, jelas bahwa negara-negara pemegang bendera asal kapal itu dan regulatornya harus mengambil tanggung jawab penuh,” tegasnya.

    Saat dimintai tanggapan, otoritas China mengatakan pihaknya “tidak mengetahui” mengenai kasus spesifik tersebut.

    “China selalu mengharuskan aktivitas penangkapan ikan di lepas pantainya untuk mematuhi undang-undang dan peraturan setempat, serta ketentuan hukum internasional yang relevan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian.

    “Kerja sama antara China dan Korea Utara dilakukan sesuai dengan kerangka hukum internasional,” sebut Lin.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jumlah Pekerja Migran dari Jateng Tembus 66.611, Hongkong dan Taiwan Tetap Jadi Favorit!

    Jumlah Pekerja Migran dari Jateng Tembus 66.611, Hongkong dan Taiwan Tetap Jadi Favorit!

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jateng terus meningkat. 

    Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, sepanjang tahun 2024 tercatat 66.611 warga Jateng bekerja di luar negeri. 

    Angka ini naik sekitar 2.000 orang dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 64.566 PMI.

    Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Aziz, mengatakan mayoritas PMI asal Jateng sebanyak 64.611 orang bekerja di kawasan Asia dan Afrika. 

    Sementara itu, 1.866 PMI bekerja di Eropa dan Timur Tengah, serta 134 orang di Amerika.

    “Peningkatan ini menunjukkan bahwa minat warga Jateng untuk bekerja di luar negeri masih tinggi,” ujar Aziz, Minggu (23/2/2025).

    Aziz menjelaskan ada beberapa jalur resmi bagi warga yang ingin bekerja di luar negeri, seperti skema Government to Business (G2B), Business to Government (B2G), Government to Government (G2G), serta jalur mandiri. 

    Namun, ia mengingatkan bahwa persiapan matang sangat diperlukan sebelum memutuskan untuk bekerja di luar negeri.

    “Bekal keterampilan, baik hard skill maupun soft skill, mental yang kuat, daya tahan, dan penguasaan bahasa asing menjadi faktor kunci kesuksesan PMI,” tambahnya.

    Hongkong dan Taiwan Jadi Favorit, Jepang dan Korea Selatan untuk Sektor Industri

    Hongkong dan Taiwan menjadi tujuan favorit bagi PMI asal Jateng, terutama di sektor pekerjaan rumah tangga. 

    Faktor utama yang membuat kedua negara ini diminati adalah adanya jaminan hari libur pada Sabtu dan Minggu.

    “Banyak yang memilih Hongkong dan Taiwan karena ada hari liburnya, selain itu sektor rumah tangga juga cukup diminati,” jelas Aziz.

    Di sisi lain, PMI yang bekerja di sektor industri lebih banyak memilih Jepang dan Korea Selatan. 

    Aziz mengingatkan agar calon PMI berhati-hati dalam memilih agen penyalur tenaga kerja.

    “Pastikan lembaga penyalur memiliki sertifikasi resmi dan job desk yang jelas. PT penyalur harus memiliki pekerjaan yang sudah disahkan oleh KBRI di negara tujuan,” tegasnya.

    Tren peningkatan jumlah PMI dikatakannya terus berlanjut.

    Hingga Februari 2025, sudah ada 5.596 warga Jateng yang berangkat ke luar negeri. 

    Dari jumlah tersebut, 209 orang bekerja di Asia-Afrika, lima orang di Amerika, dan sisanya tersebar di berbagai negara lainnya.

    Aziz berharap meningkatnya jumlah PMI bisa berdampak positif bagi kesejahteraan warga Jateng. 

    Namun, ia juga mengingatkan agar para calon PMI tetap waspada dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum berangkat.

    “Kami terus berupaya memberikan pembekalan dan pelatihan agar PMI bisa sukses dan terlindungi selama bekerja di luar negeri,” imbuhnya. (*)

  • #Produktifdinegerisendiri: Belajar di Taiwan, Rizky Maulana Sukses Bertani di Negeri Sendiri

    #Produktifdinegerisendiri: Belajar di Taiwan, Rizky Maulana Sukses Bertani di Negeri Sendiri

    Jakarta, Beritasatu.com – Banyak anak muda yang membuktikan bahwa #Produktifdinegerisendiri bisa menjadi pilihan yang menguntungkan. Dengan memanfaatkan potensi lokal, mereka tidak hanya meraih kesuksesan finansial tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian di daerahnya.

    Di sisi lain, bekerja di luar negeri kerap dianggap sebagai jalan pintas menuju kehidupan yang lebih baik. Tren seperti #KaburAjaDulu semakin populer di kalangan pencari kerja. Namun, tanpa keterampilan yang memadai dan pemahaman akan kondisi di negara tujuan, tantangan yang dihadapi bisa lebih besar dari yang dibayangkan.

    Memilih tetap berkarya di negeri sendiri atau mencari peluang di luar negeri tentu memiliki risiko dan keuntungan masing-masing. Namun, sebelum mengambil keputusan, penting untuk mempertimbangkan faktor kesiapan, peluang jangka panjang, dan dampak yang bisa dihasilkan bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

    Misalnya saja kisah Rizky Maulana, pemuda asal Desa Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, memutuskan untuk mengembangkan pertanian hidroponik di kampung halamannya. Dengan tekad kuat dan keberanian mengambil risiko, Rizky kini sukses menjadi salah satu petani milenial inspiratif di Indonesia.

    Awal Perjalanan

    Sebagai lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB), Rizky sudah memiliki ketertarikan pada dunia pertanian sejak masa kuliah. Keputusannya semakin bulat setelah ia menjalani program magang di sebuah perusahaan pertanian di Taiwan.

    Di sana, ia menyaksikan sistem pertanian modern yang berbeda jauh dari yang ada di Indonesia, baik dari segi teknologi, budaya kerja, maupun disiplin. Berbekal ilmu yang diperolehnya, Rizky memutuskan untuk pulang ke kampung halaman dan membangun bisnis hidroponik.

    Dengan tekad #Produktifdinegerisendiri, Rizky mengubah lahan seluas 300 meter persegi menjadi rumah hijau (greenhouse) dalam waktu tiga bulan dengan modal Rp 100 juta. Namun, perjalanan menuju kesuksesan tidak semudah yang dibayangkan. Beberapa kali ia mengalami kegagalan dalam membudidayakan tanaman, bahkan hasil panennya sempat tidak laku di pasaran.

    Tantangan dan Perjuangan

    Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Rizky adalah rendahnya minat masyarakat terhadap sayuran hidroponik. Beberapa kali hasil panennya tidak diminati dan akhirnya dibagikan secara gratis kepada warga sekitar. Meski demikian, Rizky tidak menyerah.

    Rizky mencoba menjual hasil panennya secara langsung ke konsumen dengan cara door to door hingga akhirnya bertemu dengan seorang pedagang sayur organik di Pasar Horas, Pematang Siantar. Dari sinilah Rizky mulai mendapatkan pasar tetap untuk produknya.

    Seiring berjalannya waktu, Rizky semakin memahami strategi pemasaran. Ia akhirnya membuka toko sendiri yang khusus menjual sayuran hidroponik seperti sawi, pakcoy, dan kangkung. Keputusan ini terbukti tepat karena omzetnya meningkat berkali lipat setelah toko tersebut beroperasi.

    Misi Besar untuk Pertanian

    Selain mengembangkan bisnisnya, Rizky juga memiliki misi besar untuk memajukan pertanian hidroponik di Kabupaten Simalungun. Ia ingin memberikan edukasi kepada generasi muda bahwa pertanian bisa menjadi sektor yang menjanjikan jika dikelola dengan baik.

    Keberhasilannya menarik banyak perhatian, namun Rizky masih berharap ada dukungan lebih dari pemerintah setempat. Baginya, kolaborasi antara petani muda dan pemerintah dapat mempercepat perkembangan sektor pertanian modern di daerahnya.

    Dengan semangat dan kerja keras, Rizky Maulana Damanik membuktikan bahwa #Produktifdinegerisendiri bisa dilakukan selama kita mampu memberikan inovasi dan memiliki sikap pantang menyerah, pertanian dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi generasi muda. 

  • 5 Update Trump Bikin ‘Kacau’ Dunia: Asia Kena-Eropa Diultimatum

    5 Update Trump Bikin ‘Kacau’ Dunia: Asia Kena-Eropa Diultimatum

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menerapkan sejumlah kebijakan baru terhadap sejumlah negara dunia. Hal ini merupakan langkahnya untuk menstabilkan neraca perdagangan dan memperbaiki keuangan Negeri Paman Sam.

    Sejumlah langkah pun telah diambil oleh Trump. Berikut perkembangan terbarunya dirangkum CNBC Indonesia dari berbagai sumber, Jumat (21/2/2025):

    1. Trump Siapkan Rencana untuk Asia

    Pemerintahan Trump dilaporkan tengah membangun rencana baru untuk Asia. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan gas di negara-negara benua terbesar di dunia itu.

    Mengutip Reuters, rencana ini terkuak saat Trump menggelar makan siang dengan mitranya dari Jepang, Perdana Menteri (PM) Shigeru Ishiba, bulan ini. Dalam acara tersebut, Ishiba disebutkan berbicara terkait proposal pembukaan ladang gas di Alaska untuk dikirimkan ke sekutu AS di Asia.

    “Trump dan raja energinya, Doug Burgum, membingkai usaha tersebut sebagai cara bagi Jepang untuk mengganti pengiriman energi Timur Tengah dan mengatasi ketidakseimbangan perdagangannya dengan AS,” ujar dua pejabat yang diberi pengarahan tentang pembicaraan tertutup tersebut.

    “Ishiba, yang ingin memastikan pertemuan pertama yang positif dan mencegah tarif AS yang merusak, menyampaikan nada optimis tentang proyek LNG Alaska. Ia memberi tahu Trump dan Burgum bahwa ia berharap Jepang dapat berpartisipasi dalam proyek senilai US$ 44 miliar (Rp 717 triliun) tersebut,” jelasnya.

    Trump berulang kali menyebutkan proyek tersebut dalam pernyataan publiknya setelah makan siang. Ishiba tidak menyebutkannya, dan tidak ada referensi tentangnya dalam pembacaan resmi pembicaraan tersebut.

    Wawancara Reuters dengan lebih dari selusin orang, termasuk pejabat AS dan Asia saat ini dan sebelumnya, menunjukkan bagaimana pemerintahan Trump bergerak untuk mengubah hubungan ekonomi dengan Asia Timur. Ia akan mengikat sekutu regional itu melalui peningkatan investasi dalam bahan bakar fosil Amerika, khususnya LNG.

    Reuters menemukan bahwa promosi penjualan AS berupaya untuk memanfaatkan kekhawatiran di ibu kota Asia tentang tarif dan keamanan jalur laut yang membawa impor energi mereka. Rincian pertukaran di balik layar dan hal-hal spesifik tentang pendekatan AS belum pernah dilaporkan sebelumnya.

    Sementara proposal LNG Alaska menghadapi kendala biaya dan logistik, Jepang, Korea Selatan (Korsel), Taiwan, dan negara-negara lain menerima gagasan untuk meningkatkan impor gas AS secara lebih luas. Ini ditanggapi sebagai langkah memperkuat ekonomi AS dan melemahkan pengaruh China dan Rusia.

    Keterlibatan Jepang dalam strategi Trump yang sedang berkembang akan sangat penting. Jepang adalah pembeli LNG nomor 2 di dunia, investor utama dalam infrast

    Sruktur energi, dan pusat perdagangan dengan kelebihan pasokan LNG yang dapat membantu membuka pasar baru bagi gas AS di Asia Tenggara.

    “AS memproduksi beberapa LNG terbersih di dunia dan kami yakin Jepang dapat memainkan peran yang lebih besar dalam membeli minyak dan gas Amerika yang melimpah,” kata Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih Brian Hughes.

    2. Negara Muslim Ini Jadi Korban Baru Trump

    Keputusan Trump untuk menerapkan embargo pada lembaga bantuan Washington, USAID, telah memicu dampak bagi sejumlah negara dunia yang bergantung dari donornya. Salah satunya adalah Pakistan, yang menggunakan dana dari lembaga itu untuk menangkal perubahan iklim.

    Mengutip AFP, pada tahun 2012, USAID berkomitmen memberikan hibah sebesar US$ 66 juta (Rp 1 triliun) untuk meningkatkan layanan kota Sind. Ini termasuk renovasi utama pabrik pemompaan dan pemurnian air dari kanal sejauh 22 kilometer (14 mil).

    Namun, lembaga nirlaba Pakistan yang bekerja sama dengan USAID, HANDS, mengatakan embargo bantuan Trump telah memblokir US$ 1,5 juta (Rp 24 miliar) yang dialokasikan untuk membuat skema tersebut layak dalam jangka panjang. Ini kemudian membahayakan proyek tersebut ‘dalam beberapa bulan’ ke depan.

    Proyek tersebut sebenarnya ditargetkan menyalurkan 1,5 juta galon (5,7 juta liter) setiap hari dan melayani sekitar 350.000 orang di Jacobabad, kota tempat kemiskinan yang parah merupakan hal yang biasa. Penghentian bantuan ini pun telah menimbulkan keresahan di antara warga kota itu

    “Ini telah mengubah hidup kami. Jika pasokan air terputus, akan sangat sulit bagi kami. Bertahan hidup akan menjadi tantangan, karena air adalah hal terpenting bagi kehidupan,” tandas warga wilayah Jacobabad bernama Tufail Ahmed.

    Tak hanya Tufail, aktivis sosial lokal berusia 47 tahun bernama Abdul Ghani memohon agar pekerjaan lembaga tersebut dilanjutkan. Pasalnya, jika pasokan dihentikan, masyarakat akan sangat terpengaruh.

    “Kemiskinan tersebar luas di sini dan kami tidak mampu mencari alternatif,” kata Ghani

    HANDS mengatakan bahwa mereka menemukan pembekuan bantuan asing selama 90 hari oleh Trump melalui laporan media tanpa peringatan sebelumnya. Hal ini pun membuat operasional lembaga itu terganggu.

    Layanan tersebut kemungkinan akan berhenti berfungsi dalam beberapa bulan ke depan. CEO HANDS Shaikh Tanveer Ahmed menyebutkan proyek tersebut akan menjadi kegagalan total kecuali jika ada penyandang dana lain yang turun tangan.

    “Karena semuanya ditangguhkan, kami harus menarik staf kami dan kami harus menarik semua layanan untuk proyek air ini. Empat puluh tujuh staf, termasuk para ahli yang mengelola pemurnian air dan melayani infrastruktur, telah dipulangkan,” kata Ahmed, kepada AFP.

    3. Trump Ultimatum Eropa

    Trump memberi Eropa waktu tiga minggu untuk menandatangani persyaratan “penyerahan” Ukraina kepada Rusia. Klaim ini disampaikan oleh seorang anggota Parlemen Eropa (MEP).

    Dalam sebuah unggahan di X, Mika Aaltola dari Partai Rakyat Eropa dari Finlandia mengklaim bahwa AS telah memberi kami waktu tiga minggu untuk menyetujui persyaratan penyerahan Ukraina”. Ini mengacu pada kesepakatan damai yang diusulkan yang bertujuan untuk mengakhiri perang.

    “Amerika Serikat telah memberi kita waktu tiga minggu untuk menyetujui persyaratan penyerahan Ukraina. Jika tidak, Amerika Serikat akan menarik diri dari Eropa. Trump memprioritaskan masalah keamanan Rusia sekarang dan di masa mendatang. Biarkan mereka mengakui kekacauan mereka. Kita punya waktu tiga minggu untuk tumbuh dewasa,” katanya.

    “Jika kami tidak melakukannya, Amerika Serikat akan menarik diri dari Eropa,” tambah Aaltola, tetapi tidak memberikan bukti untuk klaimnya.

    4. Melunak ke Rusia

    AS diketahui mulai mengambil langkah lunak kepada Rusia. Hal ini terjadi setelah pertemuan delegasi Washington dan Moskow di Arab Saudi, Selasa lalu.

    Ketika ditanya apakah AS dapat mencabut sanksi terhadap Moskow yang dijatuhkan selama masa jabatan Biden, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyatakan bahwa untuk mengakhiri konflik apa pun, harus ada konsesi yang dibuat oleh semua pihak. Ketika ditanya apakah AS dapat secara resmi menghapus Lavrov dari daftar sanksinya, Rubio mengatakan belum sampai ke arah sana.

    5. Trump Tolak Dukung Resolusi PBB soal Kedaulatan Ukraina

    AS menolak menjadi sponsor bersama dalam rancangan resolusi PBB yang memperingati tiga tahun invasi Rusia ke Ukraina. Ini sebuah langkah yang menandai perubahan sikap signifikan dari sekutu utama Kyiv.

    Menurut tiga sumber diplomatik yang dikutip oleh Reuters, Washington juga menolak frasa dalam pernyataan yang direncanakan oleh negara-negara G7 yang mengutuk agresi Rusia, menambah ketegangan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump, yang telah berusaha menyelesaikan perang dengan cepat melalui negosiasi langsung dengan Rusia tanpa keterlibatan Kyiv.

    Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran besar di antara sekutu Ukraina, mengingat AS sebelumnya selalu mendukung resolusi serupa dalam dua peringatan tahunan sebelumnya.

    Dengan pemungutan suara Majelis Umum PBB dijadwalkan pada Senin depan, sikap AS masih belum jelas. Tetapi langkah ini dapat mengurangi tekanan internasional terhadap Moskow.

    Rancangan resolusi yang disponsori lebih dari 50 negara ini menegaskan kembali dukungan terhadap integritas wilayah Ukraina dan menuntut Rusia menarik pasukannya secara penuh, segera, dan tanpa syarat. Namun, seorang diplomat yang mengetahui proses ini mengatakan “saat ini, AS tidak akan menandatangani resolusi tersebut”.

    Sumber lain menyatakan bahwa negara-negara pendukung Ukraina kini mencari dukungan dari negara-negara Global South untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh AS. Selain itu, AS juga menolak untuk menyetujui penggunaan frasa ‘agresi Rusia’ dalam pernyataan yang akan dikeluarkan oleh G7 pekan depan, sesuatu yang sebelumnya selalu muncul dalam dokumen resmi sejak 2022.

    Seorang diplomat menyebutkan bahwa pernyataan terakhir G7 hanya menyebut ‘perang Rusia yang menghancurkan di Ukraina’, tanpa menyebut agresi. Penolakan AS ini mengundang tanda tanya besar di kalangan diplomat dan analis politik, terutama karena dukungan diplomatik dan militer AS selama ini menjadi faktor kunci dalam ketahanan Ukraina terhadap invasi Rusia.

    (sef/sef)

  • 10 Negara Tujuan Pekerja Migran Indonesia, Mana Saja?

    10 Negara Tujuan Pekerja Migran Indonesia, Mana Saja?

    Jakarta, Beritasatu.com – Berbagai negara di luar negeri ini kerap menjadi tujuan pekerja migran Indonesia (PMI) untuk meningkatkan taraf hidup dan mengembangkan karier di tingkat internasional. Menurut data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), sepanjang 2024, sebanyak 160.496 PMI telah ditempatkan di berbagai negara.

    Namun, di tengah meningkatnya tren migrasi tenaga kerja, peluang untuk #Produktifdinegerisendiri juga semakin terbuka lebar. Dengan dukungan pemerintah serta berkembangnya sektor usaha dan industri kreatif, banyak anak muda dan tenaga profesional mulai membangun karier dan bisnis di dalam negeri.

    Meskipun begitu, beberapa negara berikut kerap kali menjadi tujuan para pekerja asal Indonesia untuk mengadu nasib dengan harapan mampu merubah kehidupan mereka menjadi lebih baik. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 10 negara tujuan para pekerja Indonesia.

    1. Taiwan

    Taiwan memiliki sektor ekonomi yang maju melalui teknologi dan manufaktur yang kuat. Dibandingkan dengan negara lainnya, biaya hidup di Taiwan seperti perumahan, makanan, dan transportasi juga cenderung lebih rendah, sehingga cocok menjadi tempat perantauan yang lebih baik.

    Tantangannya di dalam Taiwan adalah budaya jam kerja yang panjang dan lembur, sehingga sudah menjadi hal yang umum di sana. Selain itu, pasar kerja yang sangat kompetitif juga termasuk hal yang menantang untuk bekerja di Taiwan.

    2. Jepang

    Perusahaan di Jepang menawarkan gaji yang kompetitif serta berbagai manfaat lainnya, seperti asuransi kesehatan, tunjangan transportasi, dan bonus tambahan. Ditambah negara ini memiliki kualitas hidup yang baik melalui standar pendidikan, layanan kesehatan, dan infrastruktur yang sangat maksimal.

    Kawasan perkotaan di Jepang juga sangat bersih dan teratur, sehingga pekerja nyaman untuk tinggal. Jepang sangat menghargai dedikasi, disiplin, dan kerja keras, sehingga menciptakan lingkungan yang profesional dan produktif yang dapat meningkatkan keterampilan dan karir pekerja.

    3. Arab Saudi

    Perusahaan di Arab Saudi juga sering menawarkan kelebihan untuk bekerja, seperti gaji kompetitif tanpa pajak penghasilan, peluang besar di sektor energi dan infrastruktur, serta berbagai keuntungan dan fasilitas bagi ekspatriat.

    Adapun penawaran paket keuntungan yang meliputi akomodasi, transportasi, tunjangan pendidikan untuk anak-anak, asuransi kesehatan, hingga tiket pulang-pergi tahunan ke negara asal. Manfaat ini juga menjadi alasan bekerja di Arab Saudi yang banyak dicari oleh masyarakat Indonesia.

    4. Hong Kong

    Hong Kong menjadi incaran bagi pekerja profesional, karena merupakan salah satu pusat keuangan terbesar di dunia yang menawarkan banyak peluang kerja di sektor keuangan, perbankan, teknologi, dan investasi.

    Gaji di Hong Kong juga cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain dan memiliki sistem pajak yang sederhana dan rendah. Namun, Hong Kong adalah salah satu kota dengan biaya hidup tertinggi di dunia, terutama untuk perumahan hingga sewa apartemen yang sangat mahal.

    5. Korea Selatan

    Korea Selatan memiliki daya tarik dengan industri teknologi dan manufaktur yang maju, budaya pop yang mendunia, hingga peluang sektor pendidikan dan teknologi yang tinggi. Meskipun biaya hidup di Korea Selatan tinggi, gaji yang ditawarkan untuk pekerja profesional seringkali kompetitif, terutama di sektor teknologi dan finansial.

    Budaya kerjanya sangat profesional dan disiplin menerapkan dedikasi, ketelitian, dan kerja keras yang dihargai di dalam lingkungan kerja.

    6. Malaysia

    Biaya hidup di Malaysia relatif rendah, termasuk perumahan, makanan, dan transportasi dibandingkan dengan negara lain. Malaysia juga memiliki sektor ekonomi yang berkembang dengan baik dan menawarkan peluang karir di berbagai sektor seperti teknologi informasi, minyak dan gas, manufaktur, pendidikan, dan pariwisata.

    Namun, meskipun biaya hidupnya yang rendah, gajinya juga seringkali lebih rendah dibandingkan dengan negara yang sudah maju. Begitu juga dengan proses administrasi dan birokrasi di Malaysia yang rumit dan memakan banyak waktu.

    7. Australia

    Negara ini menjadi tujuan kerja luar negeri yang ideal karena pasar kerjanya yang kuat, lingkungan kerja yang baik, dan berpeluang di sektor pertambangan, kesehatan, keuangan, sains, dan teknologi.

    Gajinya cenderung kompetitif, dan standar hidupnya yang sebanding dengan tingkat gaji yang diterima. Australia dikenal menerapkan keseimbangan kerja-hidup (work-life balance) yang baik dengan jam kerja yang fleksibel dan liburan yang cukup.

    8. Singapura

    Singapura juga merupakan pusat keuangan dan bisnis global yang menawarkan banyak peluang kerja di sektor keuangan, teknologi, perdagangan, dan layanan profesional. Gaji yang ditawarkan juga kompetitif, hadir dengan infrastruktur yang modern dan fasilitas umum yang baik, termasuk transportasi publik yang efisien, sistem kesehatan yang berkualitas, kawasan kota yang bersih dan aman.

    Budaya kerja yang diterapkan juga profesional, efisien, dan terorganisir dengan baik serta menghargai dedikasi, disiplin, dan kerja keras.

    9. Amerika Serikat 

    Amerika Serikat (AS) menjadi negara pusat bisnis global yang memiliki ukuran ekonomi yang besar dan memberikan pasar yang luas dan beragam di berbagai sektor. AS menawarkan akses yang mudah ke modal dan investasi melalui sistem keuangan yang canggih sehingga mendukung pertumbuhan dan pengembangan perusahaan.

    10. Jerman

    Jerman dikenal dengan negara pertumbuhan ekonomi yang pesat dan kebijakan pro-investasi pemerintah. Potensi sumber daya alamnya juga besar, biaya hidup terjangkau, dan keanekaragaman budaya yang menjadikan Jerman sebagai destinasi pekerja Indonesia dengan gaya hidup yang beragam dan menggali pengalaman baru.

    Tidak dapat dipungkiri bahwa negara-negara tujuan pekerja Indonesia menawarkan berbagai keuntungan, mulai dari gaji kompetitif hingga kesempatan mengembangkan karier secara internasional. Namun, di sisi lain, Indonesia juga terus berkembang dengan banyak peluang di berbagai sektor yang memungkinkan masyarakat untuk #Produktifdinegerisendiri.

  • Honda Minggir, Nissan Dilaporkan Bakal Merger dengan Tesla

    Honda Minggir, Nissan Dilaporkan Bakal Merger dengan Tesla

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nissan dilaporkan akan menjajaki kemungkinan merger dengan Tesla dan perusahaan-perusahaan China di pasar mobil listrik (electronic vehicle/EV) yang kompetitif. Mengutip AFP, Financial Times, pertama kali memberitakan hal tersebut merujuk tiga sumber.

    Upaya Nissan tersebut bahkan mendapat dukungan dari mantan perdana menteri Yoshihide Suga. Terutama mendekati Tesla untuk menggantikan merger dengan Honda yang gagal.

    “Kelompok tersebut berharap Tesla akan menjadi investor strategis karena mereka yakin (itu) ingin mengakuisisi pabrik-pabrik Nissan di Amerika Serikat (AS),” kata surat kabar itu dikutip Jumat (21/2/2025).

    Nissan mengumumkan ribuan pemutusan hubungan kerja (PHK) tahun lalu setelah melaporkan penurunan laba bersih sebesar 93% pada semester pertama. Perusahaan tersebut sekarang memperkirakan kerugian tahunan lebih dari US$500 juta.

    Moody’s sebelumnya menurunkan peringkat kredit Nissan ke level terendah, Ba 1, kategori risiko kredit tertinggi yang kerap digambarkan sebagai sampah. Lembaga itu mengatakan profitabilitas Nissan lemah yang didorong oleh melambatnya permintaan untuk portofolio modelnya yang menua.

    “Bahkan jika perusahaan berhasil melaksanakan rencana restrukturisasinya dengan pengurangan biaya dan peluncuran model baru, kami tidak memperkirakan arus kas bebas akan berubah positif paling cepat hingga tahun fiskal 2026,” kata Moody’s.

    Laporan pada bulan Desember mengatakan raksasa elektronik Taiwan Foxconn telah gagal mendekati Nissan untuk membeli saham mayoritas. Renault telah diminta menjual 35% sahamnya di Nissan namun ditunda hingga pembicaraan merger dilakukan.

    “Proposal tersebut membayangkan konsorsium investor, dengan Tesla sebagai pendukung terbesar, tetapi juga mencakup kemungkinan investasi minoritas oleh Foxconn,” kata Financial Times.

    (sef/sef)

  • 5 Update Trump Bikin ‘Kacau’ Dunia: Asia Kena-Eropa Diultimatum

    Teror Trump Menggila, Satu Dunia Jadi Korban

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teror Presiden Donald Trump makin ganas. Terbaru, Taiwan dituduh mencuri bisnis chip dari Amerika Serikat (AS).

    Sebelum tuduhan itu, ia mengumumkan tarif bagi prosesor buatan luar negeri. Trump telah merencanakan untuk mengenakan tarif hampir 25 persen hingga 100 persen pada chip semikonduktor yang dibuat di luar AS, termasuk Taiwan.

    Dalam konferensi pers baru-baru ini, Trump mengonfirmasi bahwa ia memberlakukan tarif yang cukup besar pada chip buatan luar negeri, yang ia yakini akan meningkatkan ekonomi AS dalam jangka panjang.

    Trump memberlakukan tarif yang cukup tinggi pada chip semikonduktor dari Taiwan dan negara-negara lain, demikian dikutip dari Android Headlines, Kamis (20/2/2025).

    Ia juga mengakui bahwa tarif pada chip buatan luar negeri dapat menyebabkan harga perangkat elektronik konsumen naik untuk orang Amerika dalam jangka pendek.

    Selanjutnya, Trump akan mengungkapkan rincian lebih lanjut mengenai tarif mobil pada 2 April mendatang.

    Anggota kabinet Trump akan memberikan laporan yang menguraikan opsi-opsi tarif impor di seluruh industri. Ia mengatakan bahwa pemerintah dapat memungut pajak sebesar 25 persen, atau lebih tinggi, untuk impor tersebut.

    Trump telah lama mengatakan perlakuan tidak adil terhadap ekspor otomotif Amerika Serikat di pasar luar negeri.

    Trump belum mengungkapkan kapan tepatnya ia akan memberlakukan tarif baru untuk chip semikonduktor dan obat-obatan.

    Ia hanya mengatakan bahwa dirinya ingin memberikan waktu bagi produsen obat dan chip untuk mendirikan pabrik di AS sehingga mereka dapat menghindari tarif yang akan datang.

    Trump mengatakan bahwa dia mengharapkan beberapa perusahaan teknologi terbesar di dunia untuk mengumumkan investasi baru di AS dalam beberapa minggu ke depan. Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai hal ini.

    Untuk melawan tarif baru dari Trump, beberapa perusahaan seperti TSMC dilaporkan telah memutuskan untuk menaikkan harga produksi chip.

    MediaTek juga menjalankan simulasi untuk memprediksi hasil potensial dari tarif Trump. Berbagai raksasa teknologi dunia akan terdampak dengan kebijakan kenaikan tarif dari Trump, sehingga diprediksi akan memengaruhi harga jual dan akhirnya pendapatan. 

    (fab/fab)

  • Profil Sanken, Produsen Alat Listrik yang Bakal Tutup Pabrik di RI

    Profil Sanken, Produsen Alat Listrik yang Bakal Tutup Pabrik di RI

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Sanken Indonesia menjadi sorotan setelah dikabarkan akan menutup pabriknya yang berlokasi di MM2100 Kawasan Industri, Cikarang Barat, Bekasi pada Juni 2025. Perusahaan tersebut telah beroperasi 28 tahun di Indonesia. 

    Adapun, penutupan pabrik Sanken dikarenakan adanya rencana peralihan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan induknya. Informasi tersebut pun telah dibenarkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin). 

    Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin Setia Diarta mengatakan, fasilitas produksi yang 100% merupakan penanaman modal asing (PMA) itu telah melaporkan rencana penutupan lewat sistem Online Single Submission (OSS). 

    “Di OSS itu Juni 2025,” ujar pria yang akrab disapa Tata, dikutip dari Antara, Rabu (19/2/2025).

    Menurutnya, pabrik tersebut memang secara bertahap turun tingkat produksinya. Hingga 2024, utilitas dari fasilitas itu hanya 14%. Tata menerangkan, penutupan Sanken di MM2100 Cikarang merupakan permintaan langsung dari induk perusahaan di Jepang lantaran perusahaan akan mengubah basis produksi menjadi semikonduktor.

    Profil Sanken Indonesia 

    Berdasarkan informasi dari situs resmi Sanken Electric, Kamis (20/2/2025), Sanken Indonesia merupakan anak usaha dari produsen peralatan dan komponen listrik asal Jepang, Sanken Electric Co. Ltd yang bediri pertama kali pada 1946 dengan nama Toho Sanken Electric Co., Ltd. 

    Semula, pada Oktober 1937, Toho Sanken merupakan laboratorium riset industri yang mengadakan studi prototipe penyarah selenium. Pada 1946, Tetsuji Kotani yang saat itu merupakan Kepala Laboratorium Seminkonduktor Riset Industri Toho mengambil alih teknisi dan fasilitas setelah dibubarkan pada akhir Perang Dunia II. Dia kemudian mendirikan Toho Sanken pada 1946.

    Selanjutnya, pada tahun 1952, Sanken memindahkan kantor pusat dan pabriknya yang semula di Shikishi, Saitamaken ke Owadamachi atau yang sekarang dikenal Nizashi. Pada 1954, Toho Sanken membuka kantor di Toshimaku, Tokyo. 

    Pada 1961, Toho Sanken terdaftar di Bursa Efek Tokyo dan setahun setelahnya mengubah nama perusahaan menjadi Sanken Electric Co., Ltd. Ekspansi bisnis pun dilalkukan dengan membuka cabang di Osaka dan pabrik kawagoe di Kawagoeshi. 

    Sanken terus mengembangkan bisnis dengan mendirikan perusahaan patungan dengan Airpax Corp di Amerika Serikat pada 1968. Kini pabrikannya pun tersebar di berbagai negara, Sanken Electric USA Inc. di Amerika Serikat. 

    Di China, Sanken membangun pabrik Dalian Sanken Electric, Sanken Electric Shanghai, Sanken Electric Hongkong. Kemudian, produsen peralatan listrik itu juga membawa fasilitas produksinya ke Korea Selatan dengan membangun Sanken Electric Korea Co. Tak hanya itu, Sanken juga memproduksi di Thailand, Taiwan, Indonesia, hingga Eropa. 

    Adapun, Sanken Electric mendirikan PT Sanken Indonesia pada 1997. 

  • Meta Pastikan Bangun Proyek Kabel Bawah Laut Penghubung 5 Benua – Page 3

    Meta Pastikan Bangun Proyek Kabel Bawah Laut Penghubung 5 Benua – Page 3

    Sebelumnya beberapa tahun lalu, Facebook dan Google membangun kabel internet bawah laut baru. Proyek ini bertujuan menghadirkan internet yang lebih cepat di berbagai negara, termasuk Indonesia.

    Facebook mengatakan bahwa mereka membantu membangun kabel sepanjang 7.500 mil yang menghubungkan negara-negara termasuk Jepang, Indonesia, Filipina, dan Taiwan.

    Dikutip New York Post, Kamis (19/8/2021), proyek berjuluk ‘Project Apricot’ ini diharapkan meluncur pada 2024 dan akan membantu menghadirkan internet 4G, 5G, serta broadband yang lebih baik di wilayah-wilayah ini.

    Mereka nantinya akan melengkapi kabel laut lain yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Amerika Utara, dan diluncurkan Maret tahun ini bekerja sama dengan beberapa perusahaan telekomunikasi Asia.

    “Kabel Apricot adalah bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk memperluas infrastruktur jaringan global,” kata Nico Roehrich, Manager of Network Investments Facebook, mengutip CNET.

    “Dan melayani lebih dari 3,5 miliar orang di seluruh dunia yang menggunakan layanan kami setiap bulan,” ia menambahkan.