Negara: Taiwan

  • 20 Negara Internet Paling Cepat di Dunia, RI Nomor Berapa?

    20 Negara Internet Paling Cepat di Dunia, RI Nomor Berapa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ookla, perusahaan analis jaringan internet, merilis daftar negara dengan internet tercepat di dunia per Januari 2025.

    Untuk menentukan peringkat negara, Ookla mengumpulkan data dari hasil pengujian pengguna yang menggunakan layanan Speedtest.

    Ookla mengukur dua jenis koneksi internet, yaitu internet mobile yang berasal dari jaringan seluler dan fixed broadband, yang disalurkan melalui kabel.

    Namun sayangnya Indonesia berada di urutan bawah, baik dari segi mobile maupun fixed broadband.

    Dalam lapor bertajuk Speedtest Global Index, kecepatan internet Indonesia masih tergolong lambat. Pada kategori internet mobile, kecepatan internet rata-rata Indonesia mencapai 40,44 Mbps yang membuatnya duduk di posisi ke-84 dari 104 negara di dunia yang disurvei.

    Sedangkan pada kategori fixed broadband, kecepatan rata-rata hanya 32.13 Mbps yang membuat Indonesia berada di posisi ke 121 dari 152 negara di dunia.

    Beberapa negara di Asia bahkan sudah melesat dengan kecepatan internet yang jauh lebih unggul. Singapura misalnya, yang menempati posisi pertama internet fixed broadband tercepat di dunia dengan kecepatan 336.45 Mbps.

    Dan Malaysia yang berada di posisi ke-11 dengan koneksi mobile tercepat di dunia dengan kecepatan yang mencapai 171.61 Mbps.

    Berikut daftar 20 negara dengan internet tercepat, berdasar jaringan mobile dan fixed broadband:

    Negara dengan Koneksi Internet Mobile Tercepat

    Uni Emirat Arab: : 545.94 mbps

    Qatar: 521.51 Mbps

    Kuwait: 314.39 Mbps

    Bulgaria: 252.05 Mbps

    Bahrain: 213.09 Mbps

    Brazil: 210.38 Mbps

    Saudi Arabia: 201.08 Mbps

    Denmark: 198.33 Mbps

    Korea Selatan: 195.27 Mbps

    Georgia: 184.56 Mbps

    Malaysia: 171.61 Mbps

    China: 171.01 Mbps

    Belanda: 170.70 Mbps

    Amerika Serikat: 164.85 Mbps

    Norwegia: 164.15 Mbps

    Singapura: 161.98 Mbps

    Macedonia Utara: 156.85 Mbps

    India: 151.80 Mbps

    Luxembourg: 151.37 Mbps

    Finlandia: 138.18 Mbps

    Negara dengan Koneksi Internet Fixed Broadband Tercepat

    Singapura: 336.45 Mbps

    Uni Emirat Arab: 310.05 Mbps

    Hong Kong (SAR): 305.71 Mbps

    Paris: 287.44 Mbps

    Islandia: 281.95 Mbps

    Chile: 276.77 Mbps

    Amerika Serikat: 274.16 Mbps

    Denmark: 247.62 Mbps

    Spanyol: 245.58 Mbps

    Swiss: 242.32 Mbps

    Romania: 238.22 Mbps

    China: 238.04 Mbps

    Thailand: 237.05 Mbps

    Macau (SAR): 233.79 Mbps

    Kanada: 231.74 Mbps

    Israel: 226.64 Mbps

    Taiwan: 226.59 Mbps

    Hongaria: 212.14 Mbps

    Jepang: 212.06 Mbps

    Portugal: 205.63 Mbps

    (fab/fab)

  • Sosok Darren Wang, Aktor Taiwan Terseret Kasus Percobaan Pembunuhan

    Sosok Darren Wang, Aktor Taiwan Terseret Kasus Percobaan Pembunuhan

    Jakarta, Beritasatu.com – Media sosial dihebohkan dengan kabar aktor asal Taiwan, Darren Wang, yang tengah menjalani penyelidikan atas dugaan percobaan pembunuhan.

    Menurut laporan media Taiwan Ettoday, kasus ini telah diteruskan ke kejaksaan untuk penyelidikan lebih lanjut. Kasus bermula saat Darren Wang tiba di Taiwan sekitar April-Mei tahun lalu dan memesan mobil jemputan di bandara.

    Namun, dia diduga tidak puas dengan kondisi kendaraan yang disediakan. Karena kesal, Darren Wang dikabarkan menyewa seseorang untuk menyerang sopir dan petugas yang menangani pemesanannya.

    Akibat kejadian tersebut, kedua korban mengalami luka berat. Polisi pun menganggap insiden ini sebagai kasus percobaan pembunuhan. Sebelumnya, Darren Wang juga sempat diberitakan ditangkap karena berusaha menghindari kewajiban wajib militer.

    Bagaimana sosok Darren Wang? Berikut ini profilnya.

    Profil Darren Wang

    Darren Wang, yang memiliki nama asli Wang Talu, adalah seorang aktor dan model asal Taiwan. Ia lahir di Taipei pada 29 Mei 1991. Awalnya, Darren bersekolah di Dongshan Senior High School, tetapi setelah satu semester, ayahnya mengirimnya ke akademi militer di New York karena dianggap kurang tertarik belajar.

    Ia kemudian menyelesaikan pendidikannya di Taipei Fuhsing Experimental High School dan Juangjing Vocational High School. Darren sempat berkuliah di Daou Jiang Institute of Technology and Management, jurusan ilmu komunikasi, tetapi keluar sebelum lulus.

    Saat kembali ke Taiwan, dia ditemukan oleh seorang pencari bakat dan memutuskan untuk mengejar karier akting daripada kembali ke Amerika.

    Darren Wang memulai debut aktingnya melalui drama Mysterious Incredible Terminator (2008), kemudian membintangi film layar lebar pertamanya, In Case of Love (2010).

    Namanya semakin dikenal setelah membintangi film Our Times (2015), sebuah film romantis bertema SMA yang sukses besar. Berkat popularitasnya, dia terpilih sebagai GQ Man of the Year. Selain berakting, Darren juga berkontribusi dalam dunia musik dengan menyumbangkan beberapa lagu untuk soundtrack film yang dibintanginya, termasuk The Last Wish (2019).

    Pada tahun yang sama, dia menjadi pemeran utama dalam film Fall in Love at First Kiss, remake dari serial Taiwan populer dengan judul yang sama. Darren Wang diketahui pernah menjalin hubungan dengan aktris asal Malaysia, Joey Chua, dari Mei 2021 hingga November 2023. Kemudian, pada Januari 2024, dia mengonfirmasi hubungannya dengan Mu Xuan.

    Sebagai salah satu aktor berbakat, Darren telah meraih tujuh penghargaan sepanjang kariernya di industri hiburan.

    GQ Man of the Year Awards, kategori Fashion Award (2015).4th iQiyi All-Star Carnival, kategori Newcomer Film Ward (2015).20th China Music Awards, kategori Popular Star Award–Film (2016).5th APAN Star Awards, kategori Rising Star (2016).2nd Fashion Up Awards, kategori Popularity Award–Male (2017 ).Men’s UNO YOUNG Red Awards, kategori Best Actor (2017).GQ Man of the Year Awards, kategori Fashionista of The Year (2017) yang diraih Darren Wang.

  • AS Dakwa 12 Warga Negara China Atas Tuduhan Meretas Lembaga-Lembaga Amerika untuk Beijing – Halaman all

    AS Dakwa 12 Warga Negara China Atas Tuduhan Meretas Lembaga-Lembaga Amerika untuk Beijing – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mendakwa 12 warga negara China, termasuk dua pejabat dari Kementerian Keamanan Publik (MPS), atas keterlibatan mereka dalam kampanye peretasan yang dijalankan untuk kepentingan Beijing.

    Para tersangka dituduh terlibat dalam serangan dunia maya yang menargetkan lembaga pemerintah Amerika, organisasi keagamaan, kelompok hak asasi manusia, dan media yang mengkritik pemerintah China, Financial Times melaporkan.

    Dakwaan ini melibatkan 10 warga negara China yang diduga memimpin kampanye peretasan selama satu dekade yang dilaksanakan atas permintaan badan intelijen dan kepolisian China.

    Mereka juga diduga menjual data yang diperoleh melalui peretasan kepada Kementerian Keamanan Negara (MSS) dan MPS.

    Para tersangka dikatakan bekerja untuk sebuah perusahaan bernama i-Soon, yang menghasilkan jutaan dolar melalui ekosistem peretas bayaran yang luas.

    Sue Bai, kepala divisi keamanan nasional Departemen Kehakiman AS, mengungkapkan bahwa peretas ini diarahkan oleh agen pemerintah China untuk melakukan serangan siber tanpa pandang bulu terhadap komputer dan jaringan di seluruh dunia.

    Sebagian besar targetnya adalah individu dan organisasi yang mengkritik pemerintah China, serta berbagai lembaga yang berbasis di AS.

    Metode Operasi dan Penghasilan Peretas

    Perusahaan i-Soon, yang diduga terlibat dalam peretasan ini, bekerja untuk badan keamanan China dan juga memperoleh data melalui peretasan independen.

    Data yang dicuri kemudian dijual ke badan-badan keamanan China dengan harga berkisar antara $10.000 hingga $75.000 per kotak masuk email yang dieksploitasi.

    i-Soon diperkirakan akan menghasilkan pendapatan sebesar $75 juta pada tahun 2025.

    Para pejabat AS juga mengungkapkan bahwa kampanye peretasan ini tidak hanya menargetkan lembaga-lembaga di AS, tetapi juga kementerian luar negeri di negara-negara lain seperti Taiwan, India, Korea Selatan, dan Indonesia.

    Tuduhan Terhadap APT27 dan Aksi Salt Typhoon

    Selain itu, Departemen Kehakiman AS juga mendakwa dua anggota kelompok peretas yang dikenal sebagai APT27, Zhou Shuai dan Yin Kecheng, atas dugaan keterlibatan dalam “kampanye intrusi komputer demi keuntungan” selama beberapa tahun terakhir.

    Yin Kecheng diduga terlibat dalam serangan terhadap Departemen Keuangan AS pada akhir 2024.

    Sementara itu, sebuah kampanye peretasan besar lainnya yang dikenal dengan nama Salt Typhoon juga disebutkan, ABC melaporkan.

    Salt Typhoon adalah serangan yang diklaim telah berlangsung selama berbulan-bulan terhadap jaringan telekomunikasi AS, memungkinkan peretas untuk mengakses panggilan telepon yang tidak terenkripsi di AS.

    Reaksi Tiongkok terhadap Dakwaan

    Kementerian Luar Negeri Tiongkok, melalui Kedutaan Besar Tiongkok di Washington, menanggapi dakwaan ini dengan mengecam upaya AS yang dianggap mencoba memaksakan “yurisdiksi lengan panjangnya” terhadap Tiongkok.

    Mereka mendesak AS untuk menghentikan upaya “mencoreng nama baik Tiongkok” dengan menyalahgunakan isu keamanan siber untuk tujuan politik.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • China Terus Tingkatkan Belanja Militernya

    China Terus Tingkatkan Belanja Militernya

    Beijing

    Anggaran pertahanan China akan kembali meningkat secara signifikan. Pada pertemuan tahunan National People’s Congress di Beijing, pemerintah mempresentasikan rancangan anggaran yang memproyeksikan peningkatan belanja pertahanan sebesar 7,2 persen menjadi sekitar 1,78 triliun yuan (sekitar400 kuadriliun rupiah.

    Anggaran tersebut telah meningkat dengan jumlah yang sama pada tahun sebelumnya.

    Fokus menjadi “Angkatan bersenjata kelas dunia”

    China memiliki anggaran pertahanan terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Sejak menjabat pada tahun 2013, Presiden Xi Jinping telah mendorong modernisasi secara menyeluruh angkatan bersenjatanya, People’s Liberation Army. Tujuannya adalah untuk menciptakan “angkatan bersenjata kelas dunia” pada tahun 2049. Pada saat yang sama, Beijing menekankan bahwa mereka tidak mengejar tujuan agresif, hanya berinvestasi dalam perlindungan kedaulatan negaranya.

    Namun peningkatan anggaran militer ini terjadi di tengah-tengah berbagai konflik dan ketegangan politik, terutama soal Taiwan. Pulau dengan sekitar 23 juta penduduk ini dianggap oleh China sebagai wilayahnya yang terpisah.

    Meski Taiwan memiliki pemerintahan demokratis yang independen. Xi Jinping telah berulang kali menegaskan bahwa ia tidak ingin menunda penyatuan – bahkan akan melakukannya dengan paksaan, jika diperlukan.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Kami akan dengan gigih memperjuangkan penyatuan kembali Tiongkok,” tegas Perdana Menteri Li Qiang dalam laporan kerja tahunannya kepada parlemen.

    Taiwan, Filipina, Jepang, India

    Beijing baru-baru ini meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan dengan manuver angkatan laut yang ekstensif. Jet tempur China juga berulang kali memasuki zona pengawasan wilayah udara Taiwan.

    Republik kepulauan diakui sebagai negara merdeka oleh beberapa negara terutama negara kecil. Taiwan telah memerintah sendiri sejak tahun 1949, dimana saat itu, kaum komunis mengalahkan Kuomintang yang berhaluan nasionalis dalam perang saudara di Tiongkok. Kuomintang kemudian pindah ke pulau ini dan memerintah d sana secara otoriter selama beberapa dekade.

    Konflik lain di kawasan regional China saat ini juga berkontribusi terhadap peningkatan persenjataan. Di Laut China Selatan, China menegaskan klaim teritorial lautnya yang luas, yang sering diprotes oleh negara-negara seperti Filipina.

    Beberapa insiden yang melibatkan kapal militer dan kapal penjaga pantai telah terjadi.Ada juga perbedaan batas teritorial dengan Jepang di bagian timur dan dengan India di wilayah Himalaya.

    Target pertumbuhan lima persen

    Terlepas dari perselisihan perdagangan yang meningkat dengan Amerika Serikat, China juga telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang ambisius sekitar 5% untuk tahun ini. Peningkatan defisit anggaran sebesar satu persen menjadi empat persen dari produk domestik bruto (PDB) juga telah dipertimbangkan, demikian jelas Perdana Menteri Li. Terakhir, Beijing menargetkan penciptaan dua belas juta pekerjaan tambahan di negara ini dan mencapai tingkat inflasi sebesar dua persen pada tahun 2025.

    China, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, terus berjuang menghadapi turbulensi ekonomi sejak pandemi Corona. Menurunnya permintaan domestik, krisis utang yang melanda sektor properti negara ini, angka pengangguran yang tinggi di kalangan anak muda. Beban besar pada perekonomian China juga diperkirakan akibat tarif tambahan yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap barang impor asal China.

    sti/se (afp, dpa, rtr)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Raksasa Chip Taiwan Guyur Rp 1.600 Triliun ke AS, Trump Bahagia

    Raksasa Chip Taiwan Guyur Rp 1.600 Triliun ke AS, Trump Bahagia

    Jakarta

    Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC), raksasa chip canggih asal Taiwan, akan menggelontorkan USD 100 miliar atau di kisaran Rp 1.600 triliun untuk mendukung produksi chip di Amerika Serikat. Hal itu diumumkan langsung oleh Presiden Donald Trump.

    Diberitakan The Guardian, Kamis (6/3/2025) Presiden Trump menyebut investasi tersebut sebagai langkah luar biasa oleh perusahaan paling kuat di dunia. Dana baru tersebut menjadikan total investasi TSMC di AS menjadi USD 165 miliar dan akan digunakan untuk membangun lima fasilitas fabrikasi baru di Arizona.

    Pengumuman dari TSMC, yang memasok semikonduktor ke perusahaan seperti Nvidia dan Apple untuk penggunaan kecerdasan buatan, mendukung upaya pemerintahan Trump untuk menjadikan AS sebagai pusat AI atau kecerdasan buatan.

    Sebelumnya, Trump menuding Taiwan mencuri bisnis chip Amerika. Taiwan memang dominan dalam pembuatan chip yang dipakai perangkat seperti ponsel sampai pesawat tempur.

    China tentu tidak senang dengan perkembangan ini. Sebelumnya, China menuding Taiwan berusaha menjual bisnis chip semikonduktor yang menjadi andalannya ke Amerika Serikat.

    Bahkan China menyebut Taiwan pada dasarnya memberikan bisnis semikonduktornya secara cuma-cuma ke Amerika sebagai sebuah suvenir. Bisnis andalan Taiwan ini ditukar sebagai ‘bayaran’ untuk dukungan politik dari pemerintahan Donald Trump untuk melawan pengaruh China di Taiwan.

    Pernyataan ini dilontarkan oleh Zhu Fenglian, juru bicara untuk Kantor Urusan Taiwan (Taiwan Affairs Office), yang baru-baru ini menyindir kalau Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) akan berganti nama jadi United States Semiconductor Manufacturing Co.

    Selain itu, ia juga berspekulasi kalau TSMC saat ini dengan bernegosiasi dengan Intel untuk membeli saham raksasa chip Amerika itu. Tentu saja spekulasi ini tak ditanggapi oleh TSMC ataupun Intel, dan pemerintah Taiwan mengaku tak punya informasi baru soal investasi di luar negeri dari TSMC.

    “Tindakan Taiwan yang tidak tahu malu ini sebenarnya merupakan upaya mereka untuk menjilat Amerika Serikat,” sindir Fenglian.

    Pemerintah Taiwan tak tinggal diam atas tudingan ini. Mereka langsung mengeluarkan pernyataan resmi untuk menepis tudingan tersebut. Taiwan menekankan bahwa TSMC adalah pilar utama untuk ekonomi Taiwan.

    (fyk/asj)

  • BPIP: Inisiatif damai Rusia-Ukraina ubah geopolitik Eropa-Asia Pasifik

    BPIP: Inisiatif damai Rusia-Ukraina ubah geopolitik Eropa-Asia Pasifik

    Jakarta (ANTARA) – Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri Darmansjah Djumala mengatakan inisiatif damai yang digagas Amerika Serikat bersama Rusia untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina akan mengubah geopolitik Eropa dan Indo-Pasifik.

    “Upaya damai AS-Rusia itu akan melemahkan dukungan militer dari AS, Uni Eropa dan NATO untuk Ukraina,” kata Djumala dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Dia mengatakan apabila AS-Rusia mencapai kesepakatan sesuai dengan kepentingan masing-masing, inisiatif itu bahkan akan mempercepat penghentian perang dan merugikan Ukraina.

    Sebagai informasi, pada Selasa (18/2), Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio bertemu dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Riyadh, Saudi Arabia. Dimediasi oleh Pangeran Mohammad bin Salman, putra mahktora Kerajaan Saudi Arabia, pertemuan itu bertujuan menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung tiga tahun.

    Lebih jauh, Djumala yang pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Austria dan PBB di Wina mengatakan pendekatan AS-Rusia itu akan berdampak pada konstelasi geo-strategi dunia dalam dua dimensi.

    Pertama, dilihat dari geopolitik Eropa, manuver AS dan Rusia yang membahas perang Rusia-Ukraina tanpa melibatkan Ukraina membuat Uni Eropa (UE) kurang berkenan. AS menyadari UE tidak solid dalam mendukung Ukraina, karena setiap anggota UE punya kepentingan berbeda, baik terkait dengan kebutuhan gas dari Rusia maupun dengan perbatasan dengan Rusia.

    Menurutnya, Ukraina mampu bertahan karena dukungan tiga pihak, yaitu AS, UE dan NATO dengan AS sebagai pemain utamanya. Perubahan posisi AS yang mendekat ke Rusia akan mengubah imbangan geopolitik di Eropa.

    “Pendekatan AS ke Rusia ini jelas memperlemah posisi Ukraina, yang membuat perang Rusia-Ukraina bisa lebih cepat berakhir,” ujarnya.

    Selain itu, dirinya menegaskan bahwa dari konteks geopolitik Asia Pasifik, inisiatif damai AS-Rusia berimplikasi pada imbangan kekuatan di kawasan. Ia menekankan bahwa AS memprioritaskan kebijakan “membendung China” dalam politik luar negerinya.

    Kawasan Eropa dan Timur Tengah tidak akan menjadi prioritas lagi. Hal ini dilakukan karena AS ingin fokus di kawasan Asia Pasifik untuk menghadang China.

    Upaya AS dan sekutunya untuk membendung China di Asia Pasifik sangat kasat mata. Hal itu bisa dilihat dari pembentukan aliansi AUKUS, pembukaan kantor penghubung NATO di Tokyo dan kerjasama militer trilateral AS-Jepang-Filipina, yang dinilai sebagai bagian dari strategi geopolitik AS untuk menahan gerak laju pengaruh China di Asia Pasifik, utamanya di Laut China Selatan dan Selat Taiwan.

    Apabila AS berhasil merangkul Rusia dan mengendurkan dukungannya kepada UE dan NATO, maka perang Rusia-Ukraina bisa cepat selesai. Selesainya perang Rusia-Ukraina memungkinkan AS fokus menghadapi China di Asia Pasifik.

    “Pada titik inilah situasi politik dan keamanan di kawasan Asia Pasifik akan menjadi lebih dinamis yang memerlukan perhatian ekstra serius dari negara-negara di kawasan, termasuk Indonesia. Kalkulasi kepentingan Indonesia di bidang politik, ekonomi dan militer terhadap dua negara kuat, AS dan China, di kawasan ini perlu dilakukan secara cermat dan hati-hati,” pungkas Djumala.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • 7 Cara Mudah Nonton Video Viral Taiwan di Yandex Browser Japan Tanpa VPN dan Anti Gagal

    7 Cara Mudah Nonton Video Viral Taiwan di Yandex Browser Japan Tanpa VPN dan Anti Gagal

    7 Cara Mudah Nonton Video Viral Taiwan di Yandex Browser Japan Tanpa VPN dan Anti Gagal

    TRIBUNJATENG.COM – Inilah link video viral Taiwan terbaru hari ini Rabu 5 Maret 2025 di Yandex tanpa perlu VPN.

    Yandex adalah aplikasi browser atau peramban yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi Rusia.

    Hanya saja Yandex, dikhususkan untuk para pengguna yang berlokasi di Jepang.

    Sehingga hal itu menjadi kelebihan Yandex sehingga video-video viral khususnya di Jepang yang terblokir di mesin pencarian lain masih dapat ditonton.

    Hanya saja untuk menonton video viral di Yandex harus tetap berhati-hati.

    Pastikan linik tersebut benar-benar link video viral yang ingin ditonton, hal itu mengamankan perangkat Anda dari virus.

    Inilah 7 Cara Gampang Nonton video viral Taiwan terbaru di Yandex Com:

    1. Google Chrome

    Buka Google Chrome dan ketik yandex.com.

    Masuk ke halaman utama website

    Ketik kata kunci video pada kolom pencarian.

    Tentukan video yang menarik dan ingin kamu tonton.

    Tekan enter pada pilihan video tersebut.

    2. Lewat Aplikasi

    Unduh aplikasi Yandex di toko aplikasi resmi Play Store atau App Store

    Setelah terpasang, buka aplikasi dan buat akun untuk bisa login

    Setelah berhasil login, masuk ke halaman utama

    Pada kolom pencarian, ketik kata kunci video yang ingin ditonton

    Tekan Enter dan tekan menu Video

    Pilih video yang ingin ditonton

    Terakhir, klik Enter pada video yang ingin ditonton

    3. DuckDuckGo

    Akses DuckDuckGo di perangkat mu

    Kunjungi situs Yandex.com

    Pada halaman utama di bagian pencari, masukkan kata kunci video yang diinginkan

    Tentukan video yang ingin ditonton

    Setelah menemukan video yang diinginkan, kik Enter untuk memutar video

    4. Mozilla Firefox

    Buka Mozilla Firefox dan ketik kata kunci yandex.com.

    Masuk ke halaman utama website Yandex

    Setelah itu tuliskan judul video yang diinginkan pada kolom pencarian

    Akan muncul pilihan video

    Tentukan video yang menarik dan ingin kamu tonton.

    Tekan enter pada pilihan video tersebut.

    5. Safari

    Buka browser Safari

    Ketik kata kunci yandex.com dan masuk ke halaman utama website Yandex

    Setelah itu tuliskan judul video yang diinginkan pada kolom pencarian

    Tentukan video yang menarik dan ingin kamu tonton.

    Tekan enter pada pilihan video tersebut.

    6. Opera Browser

    Akses Opera Browser di perangkatmu

    Kunjungi situs Yandex.com

    Pada halaman utama di bagian pencari, masukkan kata kunci video yang diinginkan

    Tentukan video yang ingin ditonton

    Setelah menemukan video yang diinginkan, kik Enter untuk memutar video

    7. Browser Lainnya di Perangkat 

    Akses Browser di perangkatmu

    Kunjungi situs Yandex.com

    Pada halaman utama di bagian pencari, masukkan kata kunci video yang diinginkan

    Tentukan video yang ingin ditonton

    Setelah menemukan video yang diinginkan, kik Enter untuk memutar video (*)

  • 91 Persen Wisatawan Indonesia Berencana Liburan ke Luar Negeri Tahun Ini

    91 Persen Wisatawan Indonesia Berencana Liburan ke Luar Negeri Tahun Ini

    JAKARTA – Survei Klook Travel Pulse mengungkapkan 91 persen wisatawan Indonesia berencana untuk berlibur ke luar negeri pada tahun ini.

    Survei yang dilakukan pada Desember 2024 melalui GlobalWebIndex (GWI) ini mencakup 7.000 responden di 14 negara, yakni Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Jepang, Australia, Tiongkok Daratan, India, Indonesia, dan Amerika Serikat.

    “Terungkap sebanyak 91 persen dari wisatawan Indonesia berencana melakukan wisata internasional di 2025,” ungkap General Manager Klook untuk Indonesia, Singapura, dan Malaysia, Sarah Wan, Selasa, 4 Maret.

    Sarah memaparkan, dari wisatawan Indonesia akan menghabiskan waktu lebaran bersama keluarga di luar negeri, sebanyak 55 persennya akan melakukan wisata internasional dalam 3-6 bulan ke depan, termasuk pada periode lebaran.

    “Kami melihat semakin banyak warga Indonesia yang menghabiskan momen Lebaran bersama keluarga untuk berwisata ke luar negeri,” ujar Sarah.

    Terungkap tiga destinasi favorit wisatawan Indonesia pada 2025 yaitu Jepang, Singapura dan Korea Selatan. Adapun Kota destinasi favorit untuk wisatawan yang ingin berwisata ke Jepang adalah Tokyo dan Osaka, dua kota terbesar di Jepang.

    “Melihat antusias wisatawan Indonesia untuk berwisata ke Jepang, Klook Travel Station akan memberikan banyak promosi wisata Jepang, termasuk beli 1 gratis 1 untuk Universal Studios Jepang, diskon 50 persen untuk semua destinasi, dan 30 persen untuk tiket Shinkansen sekali jalan,” tutur Sarah.

    Dia menambahkan dari survei juga ditemukan 4 dari 5 wisatawan memiliki keterbatasan finansial dalam berwisata. Akan tetapi, sebanyak 62 persen dari wisatawan bersedia untuk menghabiskan setengah dari budget wisata guna mendapatkan pengalaman seperti atraksi dan tur.

    “Karena itu, di Klook Travel Station, Klook memberikan satu pengunjung beruntung, berupa satu Klook travel voucher Rp10 juta untuk digunakan pemenang berwisata ke destinasi manapun. Program ini dapat diperoleh mulai 5 hingga 9 Maret 2025 di Central Park Mall, Jakarta,” jelasnya.

    Selain itu, lanjut dia, wisatawan bisa langsung memilih tempat duduk di Shinkansen dengan pemandangan gunung Fuji atau memiliki opsi tempat duduk dengan penyimpanan bagasi besar.

    Kemudian, wisatawan juga lebih mudah masuk stasiun hanya dengan fitur scan QR code yang langsung diperoleh di aplikasi Klook saat pembelian.

     

  • Analis Militer Israel: Trump Pimpin Koalisi Preman, Netanyahu Potensial Dikadali – Halaman all

    Analis Militer Israel: Trump Pimpin Koalisi Preman, Netanyahu Potensial Dikadali – Halaman all

    Analis Militer Israel: Trump Pimpin Koalisi Preman, Netanyahu Potensial Dikadali
     
    TRIBUNNEWS.COM – Israel saat ini bisa jadi tengah dihinggapi euforia dan kepercayaan diri tinggi menghadapi berbagai front peperangan seiring dukungan penuh dari Amerika Serikat (AS).

    Namun, analis militer Israel, Nahum Barnea, mengingatkan, Israel, khususnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, potensial terperangkap oleh sosok yang sejauh ini dia sanjung-sanjung, Presiden AS, Donald Trump.

    Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di media Israel, Yedioth Ahronoth, Barnea menggambarkan Donald Trump sebagai pemimpin “koalisi preman” atau “aliansi penjahat”.

    Menurutnya, koalisi para preman ini terdiri dari Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping.

    Barnea beralasan, ketiga sosok pemimpin negara kaya ini berupaya untuk, “Menggambar ulang lingkup pengaruh global menurut visi yang didasarkan pada kekuasaan dan ekspansi, jauh dari nilai-nilai demokrasi tradisional.”

    Sayangnya, kata Barnea, pemerintah Israel kini mendapati dirinya menjadi bagian dari aliansi ini.

    “Israel menjadi bagian dari koalisi preman ini karena diuntungkan oleh pendekatan yang dilakukan Trump dalam mengelola politik internasional, tetapi Barnea juga memperingatkan bahwa Israel mungkin dikhianati oleh perilaku Trump yang tidak menentu,” tulis Khaberni, mengulas analisis Barnea di Yedioth Ahronoth, dikutip Rabu (5/3/2025).

    ZELENSKY DIUSIR – Tangkapan layar YouTube The White House menunjukkan momen di mana Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump terlibat adu mulut di Ruang Oval Gedung Putih, Jumat (28/2/2025). Setelah terjadi adu mulut itu, Zelensky ‘diusir’ oleh Trump untuk segera meninggalkan Gedung Putih. (Tangkapan Layar YouTube The White House)

    Trump dan Aliansi Kekuasaan, Insiden Penghinaan Zelensky

    Barnea mengatakan kalau apa yang terjadi di Amerika Serikat sejak pemilu terakhir adalah “revolusi” yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam politik Amerika.

    Hal itu, kata dia, karena Trump sedang mengatur ulang prioritas, nilai-nilai, dan kebijakan, melewati aturan tradisional dalam hubungan dalam dan luar negeri.

    Trump yang mengusung tagline ‘Make America Great Again’, digambarkan menabrak semua aturan dan etika dalam pemerintahan baik di lingkup nasional maupun internasional.

    “Barnea menunjukkan, lembaga politik Amerika dan juga masyarakat internasional berada dalam keadaan terguncang karena pendekatan (pola dan cara) Trump yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata ulasan tersebut.

    Sang analis militer mengemukakan dua teori untuk menjelaskan perilaku presiden AS tersebut saat ini.

    “Sebagian percaya bahwa gerakannya (Trump) yang keras hanyalah taktik negosiasi untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik, sementara yang lain percaya bahwa ia (Trump) sedang membawa Amerika dan dunia menuju bencana, dan mungkin menuju perang dunia ketiga,” kata Barnea dari ulasan tersebut.

    Barnea mencontohkan pertemuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan Trump di Gedung Putih, yang dianggapnya sebagai penghinaan yang disengaja.

    Menurut CNN, ketika Trump menyambut Zelensky keluar dari mobilnya dengan mengenakan seragam militernya yang biasa presiden Ukraina itu kenakan, Trump dengan sinis berkomentar kepada wartawan, “Lihat dia, dia datang dengan menyamar.”

    “Tidak berhenti di situ, Zelensky pun ditanyai pertanyaan-pertanyaan yang mengejek tentang pakaiannya, kemudian ia dihina oleh Trump dan wakilnya, JD Vance, sebelum ia diusir dari Gedung Putih, dan tiba-tiba dikeluarkan dari jamuan makan siang yang dijadwalkan,” ulas Barnea.

    Berdasarkan dua teori yang diajukannya, analis militer itu mencoba menjelaskan konsekuensi dari posisi Trump terhadap Zelensky, dengan mengatakan, “Bagi sebagian orang, reaksi presiden Ukraina – yang dengan cepat mengeluarkan pernyataan menyanjung Trump dan menyusun rencana gencatan senjata baru – merupakan bukti bahwa semua itu hanyalah taktik negosiasi.”

    “Namun bagi yang lain, episode itu merupakan tanda jelas bahwa Trump mengkhianati sekutu tradisionalnya, yang menimbulkan kekhawatiran di Eropa dan kegembiraan di Moskow,” kata Barnea.

    Selama ini, AS dan Eropa, khususnya NATO, dianggap sebagai sebuah kesatuan yang tidak terpisahkan, hal yang kini penuh keraguan atas metode yang dilakukan Trump dalam memimpin AS.

    Guna memperjelas betapa hipokritnya AS di bawah kepemimpinan Trump saat ini, Barnea menunjukkan kalau miliarder Elon Musk -sosok pendukung utama Trump- mengunggah sebuah tweet yang menyerukan pembubaran NATO, dengan bertanya, “Ketika Amerika dan Rusia sepakat, siapa yang butuh NATO?”

    Barnea yakin bahwa cara Trump memperlakukan Zelensky menyampaikan pesan yang jelas kepada sekutu Washington, bahwa: “Dukungan Amerika tidak terjamin, dan bisa menguap kapan saja.”

    Barnea menjelaskan bahwa perilaku ini tidak dapat dipisahkan dari pendekatan Trump dalam mengelola kebijakan luar negeri AS.

    “Karena ia (Trump) berupaya memaksakan dirinya sebagai poros utama dalam menentukan masa depan aliansi internasional,” kata Barnea.

    PASUKAN ISRAEL – Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Selasa (18/2/2025) menunjukkan pasukan israel berada di pos di Lebanon Selatan pada 15 Februari 2025. Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Nadav Shoshani pada hari Senin (17/2/2025) mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menarik pasukan dari 5 pos di Lebanon Selatan. (Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English)

    Israel Bagian dari “Koalisi Preman”

    Barnea mengadopsi teori kalau Trump berusaha membentuk “koalisi preman’ yang mencakup Amerika Serikat, Rusia, dan Cina, di mana negara-negara adidaya tersebut membagi wilayah pengaruh di dunia menurut persamaan kekuatan dan bukan hukum internasional.

    Menurut visi ini, menurut Barnea, “Putin akan mendapatkan Ukraina dan mungkin negara-negara Baltik, presiden Tiongkok akan menginvasi Taiwan, sementara Trump mungkin berusaha menguasai Greenland.”

    Ia juga meramalkan kalau Uni Eropa “akan menyusut atau runtuh, dan partai-partai sayap kanan akan mengambil alih Eropa, sehingga memudahkan Trump dan Putin untuk berbagi kendali atasnya, sebuah skenario yang menakutkan bagi negara-negara seperti Jerman dan Prancis yang masih berpegang teguh pada prinsip-prinsip tradisional Uni Eropa.”

    Barnea yakin kalau Israel dapat dengan mudah berintegrasi ke dalam “dunia baru” ini, dengan mengatakan, “Trump menghormati kekuasaan (kekuatan), yang saat ini berada di tangan Israel, dan menghormati kendali atas wilayah, yang juga dikuasainya. Ia juga membenci nilai-nilai demokrasi tradisional, hak asasi manusia, dan keadilan, yang juga telah menjadi bagian dari pendekatan pemerintah Israel.”

    Analis militer ini menegaskan bahwa pemerintah Israel bertindak saat ini dengan keberanian yang belum pernah terjadi sebelumnya, melewati batas merah yang berlaku pada masa jabatan presiden Amerika sebelumnya, baik dari Partai Republik maupun Demokrat.

    Analisis Barnea tersebut mengindikasikan kalau pemerintah Benjamin Netanyahu saat ini sedang mengeksploitasi dukungan tanpa syarat dari pemerintahan Trump pada tahap ini untuk memaksakan fakta di lapangan, yaitu sebagai berikut:

    Pelanggaran perjanjian yang disepakati Israel dalam kerangka kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
    Memelihara lokasi militer dan keberadaan pasukan IDF di dalam wilayah Suriah dan secara terbuka menyatakan kalau pasukan Israel akan tetap berada di sana selamanya.
    Israel mengancam akan campur tangan dalam konflik antara rezim Suriah dan komunitas Druze di Jaramana, meskipun kedua pihak menolak intervensi Israel.
    Mempertahankan posisi militer di Lebanon meskipun ada perjanjian gencatan senjata.
    Ribuan warga Palestina diusir dari kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat, termasuk wilayah dalam “Area A” Otoritas Palestina.
    Mencegah masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
    Meninggalkan tahap kedua negosiasi kesepakatan pertukaran tahanan, yang menghasilkan pembebasan 59 tahanan, baik yang hidup maupun yang telah meninggal.

    Harus digarisbawahi, rentetan hal-hal di atas berisiko besar terhadap situasi perang menyeluruh di kawasan.

    Israel yang saat ini terlena dalam buaian AS dengan dukungan penuhnya, bisa jadi terjebak dalam pusaran konflik yang kesemuanya menjadikannya sebagai ‘target bersama’ alias common enemy.

    NETANYAHU DAN TRUMP – Foto ini diambil pada Senin (10/2/2025) dari publikasi resmi YouTube The White House pada Jumat (7/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan sekutunya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan), berbicara kepada wartawan di Gedung Putih. (YouTube The White House)

    Dukungan yang Tidak Pasti

    Meskipun pendekatan Trump ini tampaknya bermanfaat bagi Israel dalam jangka pendek, Barnea memperingatkan kalau “dukungan yang diberikan Trump sama sekali tidak terjamin,” dengan mencatat bahwa “Zelensky mengira ia mendapat dukungan Trump, tetapi ia menemukan bahwa dukungan ini dapat berubah menjadi penghinaan yang tiba-tiba.”

    Ia menambahkan, “Netanyahu mengikuti apa yang terjadi pada presiden Ukraina, dan mungkin ia merasa khawatir bahwa situasi tersebut dapat terjadi lagi kepadanya kapan saja, dan oleh karena itu ia bergegas untuk memaksakan lebih banyak fakta di lapangan di Gaza, Tepi Barat, Suriah, dan Lebanon untuk mengantisipasi perubahan mendadak posisi Trump.”

    Barnea bertanya-tanya tentang risiko yang dihadapi Israel dengan menggambarkan, “Apakah Israel telah menaruh semua telurnya dalam satu keranjang dengan bertaruh sepenuhnya pada Trump?”

    Dalam situasi perjudian itu, Barnea memperingatkan Israel bahwa setiap perubahan mendadak dalam suasana politik AS dan Trump dapat membuat Tel Aviv menghadapi dilema yang tak terduga.

    Barnea menegaskan kalau “tidak adanya kesamaan nilai di antara para ‘teman’ membuat pengkhianatan menjadi masalah waktu,” seraya menekankan kalau “Netanyahu sangat menyadari kalau suasana hati sahabat karibnya (Trump) dapat berubah setiap saat, yang mendorongnya untuk mempercepat langkah-langkah pencegahannya sebelum terlambat.”

    Barnea juga menekankan kalau sejarah telah membuktikan kalau aliansi yang didasarkan pada kepentingan jangka pendek sering kali runtuh pada ujian serius pertama.

    Dia memperingatkan, “Israel tidak tahu seperti apa suasana hati sahabat terbesarnya (AS) besok.”

     

    (oln/YA/khbrn/*)

     

  • Sumber Duit Taiwan Janji Rp 1.645 Triliun ke Donald Trump

    Sumber Duit Taiwan Janji Rp 1.645 Triliun ke Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan komitmen investasi Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC) senilai US$ 100 miliar (Rp 1.645 triliun) untuk membuka pabrik chip di Amerika Serikat.

    Trump menyatakan investasi TSMC adalah “gebrakan oleh perusahaan paling berkuasa di dunia.” Komitmen baru tersebut bakal meningkatkan total investasi TSMC di AS melampaui US$ 165 miliar (Rp 2.715 triliun). TSMC berencana membuka 4 pabrik chip di Arizona.

    Pengumuman tambahan investasi dari TSMC merupakan dukungan atas ambisi Trump membangun AS sebagai pusat kecerdasan buatan (AI) dunia. TSMC saat ini adalah partner yang memproduksi chip AI untuk Nvidia dan Apple. Komitmen TSMC menyusul janji Oracle, SoftBank, dan OpenAI yang bulan lalu mengumumkan proyek infrastruktur AI bernilai miliaran dolar. 

    Trump ingin agar AS kembali menjadi pusat industri semikonduktor dunia dan meminta agar perusahaan AS memindahkan fasilitas produksi mereka di luar negeri ke AS. Menurutnya, kebijakan produksi semikonduktor terkait erat dengan keamanan nasional dan kondisi perekonomian AS.

    China tuduh jual diri

    Sebelumnya, China menuduh Taiwan siap merelakan industri semikonduktornya ke Amerika Serikat untuk ditukar dengan dukungan politik dari pemerintahan Presiden Donald Trump. Pemicu tuduhan China adalah berita dari media AS tentang rencana TSMC berencana membeli saham Intel. TSMC adalah perusahaan produsen chip terbesar dunia, termasuk memproduksi chip pesanan raksasa teknologi seperti Apple dan Nvidia.

    Laporan tersebut belum dikonfirmasi, baik oleh TSMC maupun oleh Intel. Pemerintah Taiwan menyatakan belum mendapatkan informasi soal rencana TSMC berinvestasi di luar negeri. Trump sebelumnya mengkritik Taiwan yang ia nilai mencuri bisnis semikondukter Amerika. Ia ingin agar industri chip lebih banyak melakukan produksi di AS.

    Kabar ini telah dikomentari oleh China. Juru Bicara Kantor Urusan Taiwan pemerintah China, Zhu Fenglian, menyebut rakyat Taiwan cemas TSMC, yang namanya merupakan singkatan dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Corporation bakal menjelma menjadi United States Semiconductor Manufacturing Corporation.

    “Demi kepentingan sendiri, Partai Demokrasi Progresif Taiwan meminta ke pihak luar, menggunakan industri semikonduktor Taiwan, mengandalkan negara lain untuk mencari kemerdekaan, memberikannya sebagai suvenir,” kata Zhu.

    Partai Demokrasi Progresif adalah partai penguasa di Taiwan. China sampai saat ini menyebut Taiwan sebagai wilayah negaranya.

    “Ini adalah tindakan tanpa malu-malu menjual Taiwan untuk merayu Amerika Serikat,” kata Zhu.

    (dem/dem)